tinjauan pustaka tekanan darah
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 Tinjauan Pustaka Tekanan Darah
1/4
Tinjauan pustaka Tekanan darah
a. Tekanan darah
Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri. Tekanan
puncakterjadi saat ventrikel berkontraksi dan disebut tekanan sistolik. Tekanan diastolikadalah tekanan terendah yang terjadi saat jantung beristirahat. Tekanan darah biasanya
digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap tekanan diastolik, dengan nilai dewasa
normalnya berkisar dari 100/60 sampai 140/0. !ata"rata tekanan darah normal biasanya
1#0/$0 %&melt'er ( )are, #001*.
+enurut ayens %#00-*, tekanan darah timbul ketika bersikulasi di dalam pembuluh
darah. rgan jantung dan pembuluh darah berperan penting dalam proses ini dimana jantung
sebagai pompa muskular yang menyuplai tekanan untuk menggerakkan darah, dan pembuluh
darah yang memiliki dinding yang elastis dan ketahanan yang kuat. &ementara itu almer
%#00* menyatakan bahwa tekanan darah diukur dalam satuan milimeter air raksa %mmg*.
ntuk mengukur tekanan darah maka perlu dilakukan pengukuran tekanan darah secara
rutin. engukuran tekanan darah dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung. ada
metode langsung, kateter arteri dimasukkan ke dalam arteri. 2alaupun hasilnya sangat tepat,
akan tetapi metode pengukuran ini sangat berbahaya dan dapat menimbulkan masalah
kesehatan lain %&melt'er ( )are, #001*. +enurut 3ursecerdas %#00*, bahaya yang dapat
ditimbulkan saat pemasangan kateter arteri yaitu nyeri inlamasi pada lokasi penusukkan,
bekuan darah karena tertekuknya kateter, perdarahan5 ekimosis bila jarum lepas dan
tromboplebitis. &edangkan pengukuran tidak langsung dapat dilakukan dengan menggunakan
sphygmomanometer dan stetoskop. &phgmomanometer tersusun atas manset yang dapat
dikembangkan dan alat pengukur tekanan yang berhubungan dengan ringga dalam manset.
lat ini dikalibrasi sedemikian rupa sehingga tekanan yang terbaca pada manometer seseuai
dengan tekanan dalam milimeter air raksa yang dihantarkan oleh arteri brakialis %&melt'er (
)are, #001*.
dapun cara pengukuran tekanan darah dimulai dengan membalutkan manset dengan
kencang dan lembut pada lengan atas dan dikembangkan dengan pompa. Tekanan dalam
manset dinaikkan sampai denyut radial atau brakial menghilang. ilangnya denyutan
menunjukkan bahwa tekanan sistolik darah telah dilampaui dan arteri brakialis telah tertutup.
+anset dikembangkan lagi sebesar #0 sampai -0 mmg diatas titik hilangnya denyutan
radial. 7emudian manset dikempiskan perlahan, dan dilakukan pembacaan secara auskultasi
maupun palpasi. 8engan palpasi kita hanya dapat mengukur tekanan sistolik. &edangkan
-
7/26/2019 Tinjauan Pustaka Tekanan Darah
2/4
dengan auskultasi kita dapat mengukur tekanan sistolik dan diastolik dengan lebih akurat
%&melt'er ( )are, #001*.
ntuk mengauskultasi tekanan darah, ujung stetoskop yang berbentuk corong atau
diaragma diletakkan pada arteri brakialis, tepat di bawah lipatan siku %rongga antekubital*,
yang merupakan titik dimana arteri brakialis muncul diantara kedua kaput otot biseps. +anset
dikempiskan dengan kecepatan # sampai - mmg per detik, sementara kita mendengarkan
awitan bunyi berdetak, yang menunjukkan tekanan darah sistolik. )unyi tersebut dikenal
sebagai )unyi 7orotko yang terjadi bersamaan dengan detak jantung, dan akan terus
terdengar dari arteri brakialis sampai tekanan dalam manset turun di bawah tekanan diastolik
dan pada titik tersebut, bunyi akan menghilang %&melt'er ( )are, #001*.
Faktor - Faktor Tekanan Darah
1. Faktor Jenis Kelamin Terdapat beberapa penelitian yang mengungkapkan
perbedaan jenis kelamin berpengaruh terhadap kerja sistem kardioaskuler. 8ibandingkan
dengan laki"laki dengan usia yang sama, wanita premenopause memiliki massa ventriel kiri
jantung yang lebih kecil terhadap body mass ratio, yang mungkin mencerminkan aterload
jantung yang lebih rendah pada wanita. al ini mungkin akibat dari tekanan darah arteri yang
lebih rendah, kemampuan complince aorta yang lebih besar dan kemampuan peningkatan
penginduksian mekanisme vasodilatasi %nggita, #01#*. erbedaan ini dianggap berhubungan
dengan eek protekti estrogen dan mungkin dapat menjelaskan mengapa pada wanita
premenopause memiliki resiko lebih rendah menderita penyakit kardiovaskular. Tetapi,
setelah menopause perbedaan jenis kelamin tidak akan berpengaruh pada kemungkinan
terderitanya penyakit kardiovaskular. al ini mungkin disebabkan karena berkurangnya
jumlah estrogen pada wanita yang sudah menopause %nggita, #01#*.
2. Faktor Gravitasi Tekanan darah akan meningkat dengan 10 mmhg setiap 1# cm di
bawah jantung karena pengaruh gravitasi. 8i atas jantung, tekanan darah akan menurun
dengan jumlah yang sama. 9adi dalam keadaan berdiri, maka tekanan darah sistole adalah #10
mmg di kaki tetapi hanya 0 mmg di otak. 8alam keadaan berbaring kedua tekanan ini
akan sama %nggita, #01#*. Tekanan darah dalam arteri pada orang dewasa dalam keadaan
duduk atau posisi berbaring pada saat istirahat kira"kira 1#0/0 mmg. 7arena tekanan darah
adalah akibat dari curah jantung dan resistensi perier, maka tekanan darah dipengaruhi oleh
keadaan"keadaan yang mempengaruhi setiap atau dan isi sekuncup. )esarnya isi sekuncup
-
7/26/2019 Tinjauan Pustaka Tekanan Darah
3/4
ditentukan oleh kontraksi miokard dan volume darah yang kembali ke jantung %nggita,
#01#*.
a. )erbaring
7etika seseorang berbaring, maka jantung akan berdetak lebih sedikit dibandingkan
saat ia sedang duduk atau berdiri. al ini disebabkan saat orang berbaring, maka eek
gravitasi pada tubuh akan berkurang yang membuat lebih banyak darah mengalir kembali ke
jantung melalui pembuluh darah. 9ika darah yang kembali ke jantung lebih banyak, maka
tubuh mampu memompa lebih banyak darah setiap denyutnya. al ini berarti denyut jantung
yang diperlukan per menitnya untuk memenuhi kebutuhkan darah, oksigen dan nutrisi akan
menjadi lebih sedikit %nggita, #01#*.
ada posisi berbaring darah dapat kembali ke jantung secara mudah tanpa harus
melawan kekuatan gravitasi. Terlihat bahwa selama kerja pada posisi berdiri, isi sekuncup
meningkat secara linier dan mencapai nilai tertinggi pada 40: "" 60: ;# maksimal. ;#
ma< adalah volume maksimal # yang diproses oleh tubuh manusia pada saat melakukan
kegiatan yang intensi. ada posisi berbaring, dalam keadaan istirahat isi sekuncup mendekati
nilai maksimal sedangkan pada kerja terdapat hanya sedikit peningkatan. 3ilai pada posisi
berbaring dalam keadaan istirahat hampir sama dengan nilai maksimal yang diperoleh pada
waktu kerja dengan posisi berdiri. 9umlah isi sekuncup pada orang dewasa laki"lakimempunyai variasi antara 0 "" 100 ml. +akin besar intensitas kerja %melebihi batas $=: dari
kapasitas kerja* makin sedikit isi sekuncup> hal ini disebabkan memendeknya waktu
pengisian diatole akibat rekuensi denyut jantung yang meningkat %bila mencapai 1$0/menit
maka 1 siklus jantung hanya berlangsung selama 0,- detik dan pengisian diastole merupakan
bagian dari 0,- detik tersebut* %?anong, #00#*.
b. )erdiri
8etak jantung akan meningkat saat seseorang berdiri, karena darah yang kembali ke
jantung akan lebih sedikit. 7ondisi ini yang mungkin menyebabkan adanya peningkatan
detak jantung mendadak ketika seseorang bergerak dari posisi duduk atau berbaring ke posisi
berdiri %?anong, #00#*. ada posisi berdiri, maka sebanyak -00"=00 ml darah pada pembuluh
@capacitance@ vena anggota tubuh bagian bawah dan isi sekuncup mengalami penurunan
sampai 40:. )erdiri dalam jangka waktu yang lama dengan tidak banyak bergerak atau
hanya diam akan menyebabkan kenaikan volume cairan antar jaringan pada tungkai bawah.
-
7/26/2019 Tinjauan Pustaka Tekanan Darah
4/4
&elama individu tersebut bisa bergerak maka kerja pompa otot menjaga tekanan vena pada
kaki di bawah -0 mmg dan alir balik vena cukup %?anong, #00#*.
ada posisi berdiri, pengumpulan darah di vena lebih banyak. 8engan demikian selisih
volume total dan volume darah yang ditampung dalam vena kecil, berarti volume darah yang
kembali ke jantung sedikit, isi sekuncup berkurang, curah jantung berkurang, dan
kemungkinan tekanan darah akan turun. 9antung memompa darah ke seluruh bagian tubuh.
8arah beredar ke seluruh bagian tubuh dan kembali ke jantung begitu seterusnya. 8arah
sampai ke kaki, dan untuk kembali ke jantung harus ada tekanan yang mengalirkannya.
ntuk itu perlu adanya kontraksi otot guna mengalirkan darah ke atas. ada vena ke bawah
dari kepala ke jantung tidak ada katup, pada vena ke atas dari kaki ke jantung ada katup.
8engan adanya katup, maka darah dapat mengalir kembali ke jantung. 9ika pompa vena tidak
bekerja atau bekerja kurang kuat, maka darah yang kembali ke jantung berkurang,
memompanya berkurang, sehingga pembagian darah ke sel tubuh pun ikut berkurang.
)anyaknya darah yang di keluarkan jantung itu menimbulkan tekanan, bila berkurang maka
tekanannya menurun. Tekanan darah berkurang akan menentukan kecepatan darah sampai ke
bagian tubuh yang dituju. 7etika berdiri darah yang kembali ke jantung sedikit. ;olume
jantung berkurang maka darah yang ke luar dan tekanan menjadi berkurang %?uyton dan
all, #00#*.
c. 8uduk
&ikap atau posisi duduk membuat tekanan darah cenderung stabil. al ini dikarenakan
pada saat duduk sistem vasokonstraktor simpatis terangsang dan sinyal"sinyal sara pun
dijalarkan secara serentak melalui sara rangka menuju ke otot"otot rangka tubuh, terutama
otot"otot abdomen. 7eadaan ini akan meningkatkan tonus dasar otot"otot tersebut yang
menekan seluruh vena cadangan abdomen, membantu mengeluarkan darah dari cadangan
vaskuler abdomen ke jantung. al ini membuat jumlah darah yang tersedia bagi jantung
untuk dipompa menjadi meningkat. 7eseluruhan respon ini disebut releks kompresi
abdomen %?uyton dan all, #00#*. ada beberapa individu terutama orang tua, perubahan
posisi yang cepat misalnya dari berbaring ke berdiri bisa menyebabkan tubuh menjadi pusing
atau bahkan pingsan. 7arena gerakan cepat ini membuat jantung tidak dapat memompa darah
yang cukup ke otak %?uyton dan all, 1*. &aat terjatuh atau pingsan sebaiknya berada
dalam posisi berbaring, yang mana merupakan posisi menguntungkan bagi jantung karena
eek gravitasi berkurang dan lebih banyak darah yang mengalir ke otak %?uyton dan all,
1*.