tinjauan pustaka tekanan darah

Upload: hizki-ervando

Post on 13-Apr-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Tekanan Darah

    1/4

    Tinjauan pustaka Tekanan darah

    a. Tekanan darah

    Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri. Tekanan

    puncakterjadi saat ventrikel berkontraksi dan disebut tekanan sistolik. Tekanan diastolikadalah tekanan terendah yang terjadi saat jantung beristirahat. Tekanan darah biasanya

    digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap tekanan diastolik, dengan nilai dewasa

    normalnya berkisar dari 100/60 sampai 140/0. !ata"rata tekanan darah normal biasanya

    1#0/$0 %&melt'er ( )are, #001*.

    +enurut ayens %#00-*, tekanan darah timbul ketika bersikulasi di dalam pembuluh

    darah. rgan jantung dan pembuluh darah berperan penting dalam proses ini dimana jantung

    sebagai pompa muskular yang menyuplai tekanan untuk menggerakkan darah, dan pembuluh

    darah yang memiliki dinding yang elastis dan ketahanan yang kuat. &ementara itu almer

    %#00* menyatakan bahwa tekanan darah diukur dalam satuan milimeter air raksa %mmg*.

    ntuk mengukur tekanan darah maka perlu dilakukan pengukuran tekanan darah secara

    rutin. engukuran tekanan darah dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung. ada

    metode langsung, kateter arteri dimasukkan ke dalam arteri. 2alaupun hasilnya sangat tepat,

    akan tetapi metode pengukuran ini sangat berbahaya dan dapat menimbulkan masalah

    kesehatan lain %&melt'er ( )are, #001*. +enurut 3ursecerdas %#00*, bahaya yang dapat

    ditimbulkan saat pemasangan kateter arteri yaitu nyeri inlamasi pada lokasi penusukkan,

    bekuan darah karena tertekuknya kateter, perdarahan5 ekimosis bila jarum lepas dan

    tromboplebitis. &edangkan pengukuran tidak langsung dapat dilakukan dengan menggunakan

    sphygmomanometer dan stetoskop. &phgmomanometer tersusun atas manset yang dapat

    dikembangkan dan alat pengukur tekanan yang berhubungan dengan ringga dalam manset.

    lat ini dikalibrasi sedemikian rupa sehingga tekanan yang terbaca pada manometer seseuai

    dengan tekanan dalam milimeter air raksa yang dihantarkan oleh arteri brakialis %&melt'er (

    )are, #001*.

    dapun cara pengukuran tekanan darah dimulai dengan membalutkan manset dengan

    kencang dan lembut pada lengan atas dan dikembangkan dengan pompa. Tekanan dalam

    manset dinaikkan sampai denyut radial atau brakial menghilang. ilangnya denyutan

    menunjukkan bahwa tekanan sistolik darah telah dilampaui dan arteri brakialis telah tertutup.

    +anset dikembangkan lagi sebesar #0 sampai -0 mmg diatas titik hilangnya denyutan

    radial. 7emudian manset dikempiskan perlahan, dan dilakukan pembacaan secara auskultasi

    maupun palpasi. 8engan palpasi kita hanya dapat mengukur tekanan sistolik. &edangkan

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Tekanan Darah

    2/4

    dengan auskultasi kita dapat mengukur tekanan sistolik dan diastolik dengan lebih akurat

    %&melt'er ( )are, #001*.

    ntuk mengauskultasi tekanan darah, ujung stetoskop yang berbentuk corong atau

    diaragma diletakkan pada arteri brakialis, tepat di bawah lipatan siku %rongga antekubital*,

    yang merupakan titik dimana arteri brakialis muncul diantara kedua kaput otot biseps. +anset

    dikempiskan dengan kecepatan # sampai - mmg per detik, sementara kita mendengarkan

    awitan bunyi berdetak, yang menunjukkan tekanan darah sistolik. )unyi tersebut dikenal

    sebagai )unyi 7orotko yang terjadi bersamaan dengan detak jantung, dan akan terus

    terdengar dari arteri brakialis sampai tekanan dalam manset turun di bawah tekanan diastolik

    dan pada titik tersebut, bunyi akan menghilang %&melt'er ( )are, #001*.

    Faktor - Faktor Tekanan Darah

    1. Faktor Jenis Kelamin Terdapat beberapa penelitian yang mengungkapkan

    perbedaan jenis kelamin berpengaruh terhadap kerja sistem kardioaskuler. 8ibandingkan

    dengan laki"laki dengan usia yang sama, wanita premenopause memiliki massa ventriel kiri

    jantung yang lebih kecil terhadap body mass ratio, yang mungkin mencerminkan aterload

    jantung yang lebih rendah pada wanita. al ini mungkin akibat dari tekanan darah arteri yang

    lebih rendah, kemampuan complince aorta yang lebih besar dan kemampuan peningkatan

    penginduksian mekanisme vasodilatasi %nggita, #01#*. erbedaan ini dianggap berhubungan

    dengan eek protekti estrogen dan mungkin dapat menjelaskan mengapa pada wanita

    premenopause memiliki resiko lebih rendah menderita penyakit kardiovaskular. Tetapi,

    setelah menopause perbedaan jenis kelamin tidak akan berpengaruh pada kemungkinan

    terderitanya penyakit kardiovaskular. al ini mungkin disebabkan karena berkurangnya

    jumlah estrogen pada wanita yang sudah menopause %nggita, #01#*.

    2. Faktor Gravitasi Tekanan darah akan meningkat dengan 10 mmhg setiap 1# cm di

    bawah jantung karena pengaruh gravitasi. 8i atas jantung, tekanan darah akan menurun

    dengan jumlah yang sama. 9adi dalam keadaan berdiri, maka tekanan darah sistole adalah #10

    mmg di kaki tetapi hanya 0 mmg di otak. 8alam keadaan berbaring kedua tekanan ini

    akan sama %nggita, #01#*. Tekanan darah dalam arteri pada orang dewasa dalam keadaan

    duduk atau posisi berbaring pada saat istirahat kira"kira 1#0/0 mmg. 7arena tekanan darah

    adalah akibat dari curah jantung dan resistensi perier, maka tekanan darah dipengaruhi oleh

    keadaan"keadaan yang mempengaruhi setiap atau dan isi sekuncup. )esarnya isi sekuncup

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Tekanan Darah

    3/4

    ditentukan oleh kontraksi miokard dan volume darah yang kembali ke jantung %nggita,

    #01#*.

    a. )erbaring

    7etika seseorang berbaring, maka jantung akan berdetak lebih sedikit dibandingkan

    saat ia sedang duduk atau berdiri. al ini disebabkan saat orang berbaring, maka eek

    gravitasi pada tubuh akan berkurang yang membuat lebih banyak darah mengalir kembali ke

    jantung melalui pembuluh darah. 9ika darah yang kembali ke jantung lebih banyak, maka

    tubuh mampu memompa lebih banyak darah setiap denyutnya. al ini berarti denyut jantung

    yang diperlukan per menitnya untuk memenuhi kebutuhkan darah, oksigen dan nutrisi akan

    menjadi lebih sedikit %nggita, #01#*.

    ada posisi berbaring darah dapat kembali ke jantung secara mudah tanpa harus

    melawan kekuatan gravitasi. Terlihat bahwa selama kerja pada posisi berdiri, isi sekuncup

    meningkat secara linier dan mencapai nilai tertinggi pada 40: "" 60: ;# maksimal. ;#

    ma< adalah volume maksimal # yang diproses oleh tubuh manusia pada saat melakukan

    kegiatan yang intensi. ada posisi berbaring, dalam keadaan istirahat isi sekuncup mendekati

    nilai maksimal sedangkan pada kerja terdapat hanya sedikit peningkatan. 3ilai pada posisi

    berbaring dalam keadaan istirahat hampir sama dengan nilai maksimal yang diperoleh pada

    waktu kerja dengan posisi berdiri. 9umlah isi sekuncup pada orang dewasa laki"lakimempunyai variasi antara 0 "" 100 ml. +akin besar intensitas kerja %melebihi batas $=: dari

    kapasitas kerja* makin sedikit isi sekuncup> hal ini disebabkan memendeknya waktu

    pengisian diatole akibat rekuensi denyut jantung yang meningkat %bila mencapai 1$0/menit

    maka 1 siklus jantung hanya berlangsung selama 0,- detik dan pengisian diastole merupakan

    bagian dari 0,- detik tersebut* %?anong, #00#*.

    b. )erdiri

    8etak jantung akan meningkat saat seseorang berdiri, karena darah yang kembali ke

    jantung akan lebih sedikit. 7ondisi ini yang mungkin menyebabkan adanya peningkatan

    detak jantung mendadak ketika seseorang bergerak dari posisi duduk atau berbaring ke posisi

    berdiri %?anong, #00#*. ada posisi berdiri, maka sebanyak -00"=00 ml darah pada pembuluh

    @capacitance@ vena anggota tubuh bagian bawah dan isi sekuncup mengalami penurunan

    sampai 40:. )erdiri dalam jangka waktu yang lama dengan tidak banyak bergerak atau

    hanya diam akan menyebabkan kenaikan volume cairan antar jaringan pada tungkai bawah.

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Tekanan Darah

    4/4

    &elama individu tersebut bisa bergerak maka kerja pompa otot menjaga tekanan vena pada

    kaki di bawah -0 mmg dan alir balik vena cukup %?anong, #00#*.

    ada posisi berdiri, pengumpulan darah di vena lebih banyak. 8engan demikian selisih

    volume total dan volume darah yang ditampung dalam vena kecil, berarti volume darah yang

    kembali ke jantung sedikit, isi sekuncup berkurang, curah jantung berkurang, dan

    kemungkinan tekanan darah akan turun. 9antung memompa darah ke seluruh bagian tubuh.

    8arah beredar ke seluruh bagian tubuh dan kembali ke jantung begitu seterusnya. 8arah

    sampai ke kaki, dan untuk kembali ke jantung harus ada tekanan yang mengalirkannya.

    ntuk itu perlu adanya kontraksi otot guna mengalirkan darah ke atas. ada vena ke bawah

    dari kepala ke jantung tidak ada katup, pada vena ke atas dari kaki ke jantung ada katup.

    8engan adanya katup, maka darah dapat mengalir kembali ke jantung. 9ika pompa vena tidak

    bekerja atau bekerja kurang kuat, maka darah yang kembali ke jantung berkurang,

    memompanya berkurang, sehingga pembagian darah ke sel tubuh pun ikut berkurang.

    )anyaknya darah yang di keluarkan jantung itu menimbulkan tekanan, bila berkurang maka

    tekanannya menurun. Tekanan darah berkurang akan menentukan kecepatan darah sampai ke

    bagian tubuh yang dituju. 7etika berdiri darah yang kembali ke jantung sedikit. ;olume

    jantung berkurang maka darah yang ke luar dan tekanan menjadi berkurang %?uyton dan

    all, #00#*.

    c. 8uduk

    &ikap atau posisi duduk membuat tekanan darah cenderung stabil. al ini dikarenakan

    pada saat duduk sistem vasokonstraktor simpatis terangsang dan sinyal"sinyal sara pun

    dijalarkan secara serentak melalui sara rangka menuju ke otot"otot rangka tubuh, terutama

    otot"otot abdomen. 7eadaan ini akan meningkatkan tonus dasar otot"otot tersebut yang

    menekan seluruh vena cadangan abdomen, membantu mengeluarkan darah dari cadangan

    vaskuler abdomen ke jantung. al ini membuat jumlah darah yang tersedia bagi jantung

    untuk dipompa menjadi meningkat. 7eseluruhan respon ini disebut releks kompresi

    abdomen %?uyton dan all, #00#*. ada beberapa individu terutama orang tua, perubahan

    posisi yang cepat misalnya dari berbaring ke berdiri bisa menyebabkan tubuh menjadi pusing

    atau bahkan pingsan. 7arena gerakan cepat ini membuat jantung tidak dapat memompa darah

    yang cukup ke otak %?uyton dan all, 1*. &aat terjatuh atau pingsan sebaiknya berada

    dalam posisi berbaring, yang mana merupakan posisi menguntungkan bagi jantung karena

    eek gravitasi berkurang dan lebih banyak darah yang mengalir ke otak %?uyton dan all,

    1*.