terjemah dan penjelasan alfiyah

103
 TERJEMAH DAN PENJELASAN NAZHOM ALFIYAH  https://nahwusharaf.wordpress.com  

Upload: aji-mustopa

Post on 06-Jan-2016

272 views

Category:

Documents


53 download

DESCRIPTION

Buku Nahwu

TRANSCRIPT

Page 1: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 1/103

 

TERJEMAH DAN PENJELASAN

NAZHOM ALFIYAH

 

https://nahwusharaf.wordpress.com

 

Page 2: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 2/103

١غ  غ   ث

 

خ

MUQADDIMAH 

ـ

 ث

   

  ـ

¤

 ١غ

 

 

عث

 أ

Muhammad Ibnu M alik berkata: Aku memuji kepada Allah Tuhanku sebaik -baiknya DzatYang Maha Memiliki .

 

و 

ج

   ١و¤١ ز ـ ـ  ـ ـ ـ آ

غ ـ ـ

Dengan bersholawat atas Nabi terpilih dan atas keluarganya yang mencapai derajat

kemulyaan. 

 ١ز ـ ؿـأ ـ ـ ـ ١أ

 

 ¤٠

  ث

 

 ه

Juga aku memohon kepada Al lah untuk ki tab Al fi yah, yang dengannya dapat mencakup

seluruh materi I lmu Nahwu. 

ؼ

 ث

 و

 ة

رغ

¤ؼ

  ث

 ظج

  ـجر

Mendekatkan pengertian yang jauh dengan lafadz yang ri ngkas serta dapat menjabar perihal

detail dengan janj i yang cepat. 

ؿ

 ث١غ

 ع

 زر

¤

 ث

 خ

١ ـ ـ ـ ـأ

 خ ـ

Kitab ini mudah menuntut kerelaan tanpa kemarahan, melebihi kitab Alfiyahnya Ibnu

 Mu‟thi. 

Page 3: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 3/103

 ١ر ؼ جث ¤١  ت ص ز ـ

Beli au lebih memperoleh keutamaan karena lebih awal . Beliau behak atas sanjunganku yang

indah. 

غ د  جـ  ث ٠ ¤ع      غ٢ د

Semoga Allah menetapkan karunianya yang luas untukku dan untuk beli au pada derajat- 

derajat tinggi akhirat. 

Muqoddimah Alfiyah | Judul Kitab: Syarh Ibni 'Aqil Li Alfiyyah Ibni Malik | Pengarang: Ibnu

'Aqil 'Abdullah Bin 'Abdurrahman 769 H. | Tulisan Naskh Oleh: Al-Qousiy 1281 H. | Koleksi

Manuskrip: Universitas King Saud. Link: http://makhtota.ksu.edu.sa/makhtota/1491/6 

Kitab Nahwu Sharaf  Alfiyah Ibnu Malik , adalah sebuah Kitab Mandzumah atau Kitab

Bait Nadzam yang berjumlah seribu Bait, berirama Bahar Rojaz, membahas tentang

kaidah-kaidah Ilmu Nahwu dan Ilmu Sharaf  

Pengarang Kitab Alfiyah ini, adalah seorang pakar Bahasa Arab, Imam yang Alim yang sangatluas ilmunya. Beliau mempunyai nama lengkap Abdullah Jamaluddin Muhammad Ibnu Abdillah

Ibnu Malik at-Tha‟iy al-Jayyaniy. Beliau dilahirkan di kota Jayyan Andalus (Sekarang: Spanyol)

 pada Tahun 600 H. Kemudian berpindah ke Damaskus dan meninggal di sana pada Tahun 672

H.

Karya emas beliau yang lain, yg cukup terkenal bernama Kitab Al-Kafiyah As-Syafiyah, terdiri

dari tiga ribu Bait Nadzam yang juga bersyair Bahar Rojaz. Juga Kitab lainnya, karangan beliau

yang terkenal bernama: Nadzam Lamiyah al-Af‟al yang membahas Ilmu Sharaf, TuhfatulMaudud yang membahas masalah Maqshur dan Mamdud. Semuanya membahas tentang Tata

Bahasa Arab baik Nahwu atau Sharaf.

Page 4: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 4/103

Adapun Kitab Alfiyah ini adalah Kitab yang Ringkas berbentuk Nadzam, namun mencakup

semua pembahasan masalah Ilmu Nahwu dengan detil. Sebagaimana beliau katakan pada Bait

Muqaddimah pada Kitab Alfiyah ini:

“Juga aku memohon kepada Allah untuk kitab Alfiyah, yang dengannya dapat mencakup

seluruh materi Ilmu Nahwu”. 

Metode Kitab Alfiyah ini sebenarnya cukup memberikan kemudahan bagi pelajar untuk

menguasainya. Tidak hanya untuk para senior. Karena Alfiyah ini cukup mengandung pengertian

yang sangat luas, tapi dengan lafad yang ringkas. Sebagaimana beliau memberi penilaian

terhadap Kitab Alfiyah ini, dalam Muqaddimahnya yang berbunyi:

“Mendekatkan pengertian yang jauh dengan lafadz yang ringkas serta dapat menjabar

 perihal detail dengan janji yang cepat”  

Kitab Alfiyah ini, disebut juga Kitab Khalashah yang berarti Ringkasan. Diringkas dari Kitab

karangan beliau yang benama Al-Kafiyah As-Syafiyah, merupakan Kitab yang membahas panjang lebar tentang Ilmu Nahwu. Sebagaimana beliau berkata pada Bait terahir dari Kitab ini,

yaitu pada Bait ke 1000:

“Telah terbilang cukup kit ab Khalashah ini sebagai r ingkasan dari A l-Kafi yah, sebagai ki tab

 yang kaya tanpa kekurangan”. 

Beliau juga memberi motivasi, bahwa Kitab ini dapat memenuhi apa yang dicari oleh para

 pelajar untuk memahami Ilmu Nahwu. Beliau berkata pada Bait ke 999

“Aku r asa sudah cukup dalam merangkai kitab Nadzom ini, sebagai Kitab yang luas

 pengertiannya dan mencakup semuanya”. 

Begitulah memang, Kitab Alfiyah Ibnu Malik ini cukup sukses, mendapat kedudukan tinggi dan

 penilaian terhormat di hati para pencari ilmu gramatika Bahasa Arab. Dimanapun para pencinta

Ilmu Nahwu pasti mengenalnya. Tersebar luas dan diajarkan di berbagai Lembaga-LembagaPendidikan. Tidaklah sedikit Kitab-Kitab Syarah yang menyarahi dari Nadzam Alfiyah Ibnu

Malik ini, dan tidak sedikit pula Kitab Hawasyi yang menyarahi dari Syarahnya Kitab ini.

Semoga beliau mendapat kedudukan yang tinggi disisi-Nya. Amin.

Page 5: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 5/103

) ؤز٠   (

Bab Kal am dan Sesuatu yang Kalam tersusun dari nya

ز ـ ؿـ

 ١

  ـ ـ

  ـ ـ

¤غ

 ص

 

 ؿ

 

Kalam (menurut) kami (Ulama Nahwu) adalah lafadz yang memberi pengertian. Seperti

lafadz “Istaqim!”. Isim, Fi‟il dan Huruf adalah (tiga personil) dinamakan Kalim 

   خ  ¤  ٠  ئخ ث

Tiap satu dari (personil Kalim) dinamakan Kalimat. Adapun Qaul adalah umum. Dan dengan

menyebut Kal imat terkadang dimaksudkan adalah Kalam  

Kitab Nadzom Alfiyyah KLIK DOWNLOAD

KALAM 

Definisi Kalam menurut Istilah Ulama Nahwu adalah Sebutan untuk Lafadz yang memberi

pengertian satu faedah yaitu baiknya diam. Sehingga yang berkata dan yang mendengar

mengerti tanpa timbul keiskalan.

Page 6: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 6/103

  Lafadz adalah nama jenis yang mencakup Kalam, Kalim, atau Kalimat, termasuk yang Muhmal

(tidak biasa dipakai) ataupun yang Musta’mal (biasa dipakai) contoh perkataan Muhmal: ز

Daizun, tidak mempunyai arti. Contoh perkataan Musta’mal و

 

 .‘Amrun, ‘Amr nama orangعر

  Mufid (yang memberi pengertian) untuk mengeluarkan Lafdz yang Muhmal, atau hanya satu

Kalimat, atau Kalim yang tersusun dari tiga kalimat atau lebih tapi tidak memberi pengertian

faedah baiknya diam, seperti Lafadz:ز

 

م

 

ن

Apabila Zaid berdiri.

Susunan Kalam pada dasarnya Cuma ada dua: 1. ISIM + ISIM, 2. FI‟IL + ISIM. Contoh

 pertama: Zaid orang yg berdiri. Contoh keduaص لبئى ص وبلZaid telah berdiri. Sebagaimana

contoh Kalam yang disebutkan oleh Mushannif pada baris baitnya, yaitu lafadz مىاز ISTAQIM!

Artinya: berdirilah! Pada lafadz ini terdiri dari Fiil „Amar dan Isim Fa‟il berupa Dhomir Mustatir

(kata ganti yang disimpan) FI‟IL + ISIM takdirnya adalah :ISTAQIM ANTA, artinyaازمى أذ

 berdirilah kamu! maka contoh ini memenuhi criteria untuk disebut Kalam yaitu lafadz yang

memberi pengertian suatu faidah. Sepertinya Mushannif mendefinisikan kalam pada baitsyairnya sebagai berikut: Kalam adalah Lafadz yang memberi pengertian suatu faidah seperti

faidahnya lafadzازمى

.

Bab Kalam Ibnu Aqil

KALIM 

Adalah nama jenis yang setiap satu bagiannya disebut kalimat, yaitu: Isim, Fi‟il dan Huruf. JikaKalimat itu menunjukkan suatu arti pada dirinya sendiri tanpa terikat waktu, maka Kalimat tsb

dinamakan KALIMAT ISIM. Jika Kalimat itu menunjukkan suatu arti pada dirinya sendiri

dengan menyertai waktu, maka Kalimat tsb dinamakan KALIMAT FIIL. Jika Kalimat itu tidak

menunjukkan suatu arti pada dirinya sendiri, melainkan kepada yang lainnya, maka Kalimat tsb

Page 7: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 7/103

dinamakan KALIMAT HURUF. Walhasil Kalim dalam Ilmu Nahwu adalah susunan dari tiga

kalimat tsb atau lebih, baik berfaidah ataupun tidak misal: ص وبل إ jika Zaid telah berdiri.

KALIMAT 

Adalah lafadz yang mempunyai satu makna tunggal yang biasa dipakai. Keluar dari definisiKalimat adalah lafadz yang tidak biasa dipakai semisal Daizun. Juga keluar dari definisiض

Kalimat yaitu lafadz yang biasa dipakai tapi tidak menunjukkan satu makna, semisal Kalam.

QAUL 

Adalah mengumumi semua, maksudnya termasuk Qaul adalah Kalam, Kalim juga Kalimat. Adasebagian ulama berpendapat bahwa asal mula pemakaian Qaul untuk Lafadz yang mufrad

(tunggal).

Selanjutnya Mushannif menerangkan bahwa menyebut Kalimat terkadang yang dimaksudkan

adalah kalam. Seperti lafadz إ نإ Orang Arab menyebut Kalimat Ikhlash atau Kalimat

Tahlil.

Sebutan Kalam dan Kalim, terkadang keduanya singkron saling mencocoki satu sama lain, dan

terkadang tidak. Contoh yang mencocoki keduanya: ص   لبو لZaid benar-benar telah berdiri.

contoh tersebut dinamakan Kalam karena memberi pengertian, mempunyai faidah baiknya diam.

Dan juga dinamakan Kalim karena tersusun dari ketiga personil Kalimat. Contoh hanya disebut

Kalim: ص  :Apabila Zaid berdiri. Dan contoh hanya disebut Kalamإ لبو Zaid orangص لبئى

yang berdiri.

 ٠ ز

 غث

 

¤و

 ر١١ؼ

 ؿ

 

 Dengan sebab Jar, Tanwin, Nida‟, Al, dan Musnad, tanda pembeda untuk Kalimat Isim

menjadi berhasil . 

Page 8: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 8/103

 

 Nadzom Alfiyah

Pada Bait ini, Mushannif menyebutkan tentang Tanda-tanda Kalimat Isim (Kata Benda). Sebagai

ciri-cirinya untuk membedakan dengan Kalimat yang lain (Kalimat Fi‟il/Kata Kerja dan KalimatHuruf/Kata Tugas). Diantaranya adalah: Jar, Tanwin, Nida‟, Al (Alif dan Lam) dan Musnad.

Jarr  غ

Tanda Kalimat Isim yang pertama adalah Jar, mencakup: Jar sebab Harf, Jar sebab Idhafah dan

Jar sebab Tabi‟. Contoh: 

ػ٠ثغعد

Aku berj umpa dengan Anak Lelakinya Zaid yang baik i tu. 

Lafadz dikatakan Jar sebab Harf (dijarkan oleh Kalimah Huruf), Lafadz ٠ػdikatakan Jar

sebab Idhafah (menjadi Mudhaf Ilaih), dan Lafadz dikatakan Jar sebab Tabi‟ (menjadi

 Na‟at/Sifat). Hal ini menunjukkan bahwa perkataan Mushannif lebih mencakup dari Qaul  lainyang mengatakan bahwa tanda Kalimat Isim sebab Huruf Jarr, karena ini tidak mengarah kepada

 pengertian Jar sebab Idhafah dan Jar sebab Tabi‟. 

Tanwin٠

ر

 

Tanda Kalimat Isim yang kedua adalah Tanwin. Tanwin adalah masdar dari Lafadz Nawwanayang artinya memberi Nun secara bunyinya bukan tulisannya. Sebagai tanda baca yang biasanya

ditulis dobel ( --  ). Di dalam Ilmu Nahwu, Tanwin terbagi empat macam:

Page 9: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 9/103

  Tanwin Tamkin: yaitu Tanwin standar yang pantas disematkan kepada Kalimat-kalimat

Isim yang Mu‟rab selain Jamak Mu‟annats Salim dan Isim yang seperti lafadz  danاس

ا (ada pembagian khusus). Contoh: ٠ػdan عdi dalam contoh:

Zaid telah datang dia seorang lakiعػ٠ء -laki  

  Tanwin Tankir: yaitu Tanwin penakirah yang pantas disematkan kepada Kalimat-kalimat Isim Mabni sebagai pembeda antara Ma‟rifahnya dan Nakirahnya. Seperti

Sibawaeh sang Imam Nahwu (yang Makrifah) dengan Sibawaeh yang lain (yang

 Nakirah). Contoh:

٠غعد ٠ثج آغثج

Aku telah berjumpa dengan Sibawaeh (yang Imam Nahwu) dan Sibawaeh yang lain . 

  Tanwin Muqabalah: yaitu Tanwin hadapan yang pantas disematkan kepada Isim Jamak

Mu‟annats Salim (Jamak Salim untuk perempuan). Karena statusnya sebagai hadapan Nun dari Jamak Mudzakkar Salimnya (Jamak Salim untuk laki-laki). Contoh:

أ د

Muslimin dan Muslimat telah beruntung. 

  Tanwin „Iwadh: atau Tanwin Pengganti, ada tiga macam: 

◊ Tanwin Pengganti Jumlah: yaitu Tanwin yang pantas disematkan kepada Lafadz إ 

sebagai pengganti dari Jumlah sesudahnya. Contoh Firman Allah:

زأظ ١ غ ر

Kali an ketika itu sedang melihat. 

Maksudnya ketika nyawa sampai di kerongkongan. Jumlah kalimat ini dihilangkan dengan

mendatangkan Tanwin sebagai penggantinya.

◊ Tanwin Pengganti Kalimah Isim: yaitu Tanwin yang pantas disematkan kepada Lafadz  

sebagai pengganti dari Mudhaf Ilaihnya. Contoh:

Page 10: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 10/103

 

Semua dapat berdir i. 

Maksudnya Semua manusia dapat berdiri. Kata manusia sebagai Mudhaf Iliahnya dihilangkandan didatangkanlah Tanwin sebagai penggantinya.

◊ Tanwin Pengganti Huruf : yaitu Tanwin yang pantas disematkan kepada lafadz  اس dan

ا dan lain-lain sejenisnya, pada keadaan I‟rab Rafa‟ dan Jarrnya. Contoh: 

عئء

.عغعد ث  

Mereka itu anak-anak muda. Aku berjumpa dengan anak-anak muda. 

Pada kedua lafadz asal bentuknyaاس ساkemudian Huruf Ya‟ nya dibuang

didatangkanlah Tanwin sebagai penggantinya.

Pembagian macam-macam Tanwin yang telah disebutkan di atas, merupakan Tanwin yang

khusus untuk tanda Kalimat Isim. Itulah yang dmaksudkan dari kata Tanwin dalam Bait tsb,

yaitu Tanwin Tamkin, Tanwin Tankir, Tanwin Muqabalah dan Tanwin „Iwadh. 

Adapun Tanwin Tarannum/Taronnum dan Tanwin Ghali, yaitu Tanwin yang pantas disematkan

kepada Qofiyah atau kesamaan bunyi huruf akhir dalam bait-bait syair Bahasa Arab. Tidakdikhususkan untuk Kalimat Isim saja, tapi bisa digunakan untuk Kalimat Fi‟il dan  juga untuk

Kalimat Harf.

Nida‟ ء  

Tanda Kalimat Isim yang ketiga adalah Nida‟. Yaitu memanggil dengan menggunakan salah satu

kata panggil atau Huruf Nida‟ berupa  dan saudara-saudaranya. Huruf Nida dikhususkan kepadaب

Kalimat Isim karena Kalimat yang jatuh sesudah Huruf Nida‟ (Munada) statusnya sebagaiMaf‟ul Bih. Sedangkan Maf‟ul Bih hanya terjadi kepada Kalimat Isim saja. Contoh: 

٠ عؿ

Wahai Utusan All ah. 

AL أ 

Tanda Kalimat Isim yang keempat berupa AL أ atau Alif dan Lam. Yaitu AL yang fungsinya

untuk mema‟rifatkan dan AL Zaidah. Contoh: 

Page 11: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 11/103

 عغخ

Orang laki-l aki itu telah pulang dari kota Mekkah. 

AL pada Lafadzشنا

  dinamakan AL Ma‟rifat, sedang AL pada Lafadzانخ

  dinamakan ALZaidah. Sedangkan AL yang selain disebut di atas, tidak khusus masuk kepada Kalimat Isim.

seperti AL Isim Maushul yang bisa masuk kepada Kalimat Fi‟il Mudhori‟, dan AL Huruf

Istifham yang bisa masuk kepada Fi‟il Madhi. 

Musnad

 

Tanda Kalimat Isim yang kelima adalah Musnad. Artinya yang disandar atau menurut Istilahyang dihukumi dengan suatu hukum. Contoh:

٠ػ٠ػ

Zaid telah berdi ri dan Zaid adalah orang yang berdi ri . 

Kedua Lafadz٠ػ

 pada contoh di atas merupakan Musnad atau yang dihukumi dengan suatu

hukum, yaitu hukum berdiri. Hukum berdiri pada lafadz Zaid yang pertama adalah Kata Kerja

dam Hukum berdiri untuk Lafadz Zaid yang kedua adalah Khabar.

 ٠

 أرذ

 ذ

 زث

¤ ٠

  ـ ـ ـ

 

جأ

 

 Dengan tanda Ta‟ pada lafadz Fa‟alta dan lafadz Atat, dan Ya‟ pada lafadz If‟ali, dan Nun

 pada Lafadz Aqbilanna, Kalimah Fi‟il menjadi jelas. 

Page 12: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 12/103

 

Matan Nazham Alfiyyah

Bait ini menjelaskan bahwa Kalimat Fi‟il dibedak an dari Kalimah Isim dan Kalimah Huruf,

dengan beberapa tanda-tanda pengenalnya sebagaimana disebutkan dalam bait syair, yaitu:

Ta‟ Fail

Ta‟ dalam contoh ذ dimaksudkan adalah Ta‟ Fail mancakup: 

  Ta‟ Fail untuk Mutakallim, Ta‟ berharkat Dhommah contoh:

٠ػ

 غثذ

Aku memukul Zaid. 

  Ta‟ Fail untuk Mukhatab, Ta‟ berharkat Fathah contoh: 

٠ػ

 غثذ

Engkau (seorang laki -laki ) memukul Zaid.

  Ta‟ Fail untuk Mukhatabah, Ta‟ berharkat Kasroh contoh: 

٠ػ

 غثذ

Page 13: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 13/103

Engkau (seorang perempuan ) memukul Zaid.

Ta‟ Ta‟nits Sukun 

Ta‟ dalam contoh lafadz  :Maksudnya adalah Ta‟ Ta‟nits yang Sukun. Contohرذ

٠ػ ذثغ

Di a (seorang perempuan) memukul Zaid.

Menyebut Ta‟ Ta‟nits Sukun untuk membedakan dengan Ta‟ Ta‟nits yang tidak sukun yang bisa

masuk kepada Kalimat Isim dan Kalimat Hururf

  Bisa masuk pada Kalimat Isim contoh:

خ

 

Dia seorang Muslimah.

  Bisa masuk kepada kalimat Huruf contoh:

م   ١  د

Ketika itu ti dak ada tempat pelar ian.

Ya‟ Fa‟il 

Ya‟ dalam contoh lafadz dimaksudkan adalah Ya‟ Fail mancakup: 

  Ya‟ Fa‟il pada Fi‟il Amar. Contoh: 

غث

Pukull ah wahai seorang perempuan!

  Ya‟ Fa‟il pada Fi‟il Mudhori‟, contoh: 

٠ػ  ١ثغر

Page 14: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 14/103

Engkau (seorang perempuan) akan memukul Zaid. 

Menyebut Ya‟ If‟aliy atau Ya‟ Fail, dan tidak menyebut Ya‟ Dhomir dikarenakan termasuk Ya‟

Dhomir Mutakallim yang tidak Khusus masuk kepada Fi‟il tapi bisa masuk kepada semua

Kalimat contoh:

 ث

 ؤؿ

Anakku menanyaiku tentang aku. 

Nun Taukid 

 Nun dalam contoh lafadz

:dimaksudkan adalah Nun Taukid mancakupأج

   Nun Taukid Khofifah tanpa Tansydid contoh:

ه١خ

ث

 

Sungguh akan Kami tarik ubun-ubunnya. 

   Nun Taukid Tsaqilah memakai Tansydid contoh:

ك١ت

 ٠

 

غ

 Sunggah kami akan mengeluarkanmu wahai Syu‟aib. 

 

 

 غ

  ؿ

¤٠

 ع ـ ـ ـ

  ـ ـ ـ

 ١ ـ

 

 Selain keduanya (ciri Isim dan Fi‟il) dinamaan Kalimah Huruf, seperti lafadz Hal, Fi, dan

 Lam. Ciri Fi‟il Mudhori‟ adalah dapat mengiringi Lam, seperti lafadz Lam Yasyam. 

ؿ

 ؼ

 زث

 

 

¤ا

 غ

 

  ـ ـ ـ ث

   غأ

Page 15: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 15/103

 Dan untuk ciri Fi‟il Madhi, bedakanlah olehmu! dengan tanda Ta‟. Dan namakanlah Fi‟il

Amar ! dengan tanda Nun Taukid (sebagi cir inya) apabila Kalimah i tu menunjukkan kata

perintah. 

 

 ٠

 

 

 غ

¤ه

 

 ؿ

   ١  

١

Kata peri ntah j ika ti dak dapat menerima tempat untuk Nun Tauki d, maka kata peri ntah

tersebut dikategori kan I sim, seperti Shah! dan Hayyahal!  

Pembagian Kalimah Huruf dan Ciri-Cirinya

Kalimah Huruf dapat dibedakan dengan Kalimah-Kalimah yang lain, yaitu Kalimat selain yangdapat menerima tanda Kalimah Isim dan tanda Kalimat Fi‟il, atau Kalimat yang tidak bisa

menerima tanda-tanda Kalimat Isim dan Fi‟il. Kemudian dicontohkannya dengan Lafad  ,,

dan  , ketiga contoh Kalimat Huruf tsb menunjukkan penjelasan bahwa Kalimat Huruf terbagiنىmenjadi dua:

Alfiyah Bait 12-13-14

  Kalimah Huruf Ghair Mukhtash (Tidak Khusus), bisa masuk pada Kalimat Isim, juga bisa masuk pada Kalimat Fi‟il. Contoh  :

٠ػ     ٠ػ 

Apakah Zaid orang yg berdiri? Dan apakah Zaid telah berdiri? 

Lafadz “HAL” yang pertama masuk pada Kalimat Isim dan “HAL” yang kedua masuk padaKalimat Fi‟il. 

  Kalimat Huruf Mukhtash (Khusus), khusus masuk pada Kalimat Isim contoh , dan

khusus masuk pada Kalimat Fiil contoh : نى

Page 16: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 16/103

ع 

   ٠ػ ٠ 

Zaid tidak berdi ri di dalam Rumah. 

Pembagian Kalimah Fi‟il dan Ciri-Cirinya

Bait diatas juga menenerangkan bahwa Kalimah Fi‟il terbagi menjai Fi‟il Madhi, Fi‟il Mudhari‟dan Fi‟il Amar berikut ciri masing-masing.

  Dikatakan Fi‟il Mudhori apabila pantas dimasuki   contoh: 

 ٠  ٠

Di a tiada beranak dan tidak pula diperanakkan  

  Dikatakan Fi‟il Madhi apabila pantas dimasuki Ta‟ Fa‟il dan Ta‟ Ta‟nits Sakinah contoh:  

 ذ

   

عة

 ذ

 Balqis berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku”  

  Dikatakan Fi‟il Amar apabila bentuknya menunjukkan perintah dan pantas menerima Nun Taukidcontoh: 

١

  غأ

Sungguh hormatilah oranga miskin !  

Apabila ada kalimah yang menunjukkan kata perintah tapi tidak pantas menerima Nun Taukid,

maka kalimah tersebut digolongkan “Isim Fi‟il” seperti lafadz menyuruh terima dan lafadz

 menyuruh diam, Contoh:

غ١

 

ر

 ا

 ه

Diamlah ! ji ka orang lain berbicara  

  dan   keduanya disebut kalimat Isim sekalipun menunjukkan tanda perintah, perbedaannya adalah dalam hal tidak bisanya menerima Nun Taukid. Oleh karena itu tidak bisa

dilafadzkan  atau ه  

Page 17: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 17/103

ج( )غة 

 BAB MU‟RAB DAN MABNI  

ج

 غة

 

 ؿ

¤ غ ـ ـ

 

  ـ ـ ـ ج

 Diantaranya Kalimat Isim ada yang Mu‟rab, dan ada juga yang Mabni karena keserupaan

dengan kalimah Huruf secara mendekati. 

Kitab Alfiyah Bab Mu'rob dan Mabni

Bait ini menerangkan bahwa kalimah isim terbagi menjadi:

  Isim Mu‟rob: yaitu Isim yang selamat dari keserupaan dengan Kalimat Huruf.

  Isim Mabni: yaitu Isim yang dekatnya keserupaan dengan kalimat huruf.

Menurut pendapat Kyai Mushannif bahwa yang menjadi illat kemabnian Kalimat Isimdirumuskan menjadi “Serupa Kalimat Huruf” yang akan dijelaskan bagian-bagiannya pada dua

 bait berikutnya. Rumusan Mushannif ini sejalan dengan pendapat Mazhab Nahwu lain seperti

Imam Abu Ali al-Farisi, juga Imam Sibawaih, bahwa Illat kemabnian kalimat Isim semuanyadikembalikan kepada “Serupa kalimat Huruf”. 

ز

 ؿ

 

 

 ج

¤

  ـ ـ ـ ـ

ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ     ز

 Seperti keserupaan bangsa “Wadh‟i” di dalam dua isimnya lafadz ب

ز ئ ج . Dan keserupaan

bangsa “Ma‟nawi” dalam contoh ز  dan . 

Page 18: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 18/103

 ث    خث١ ¤

زع أه ـ ـ غ  ـ ـ ـ ـصؤر

 Dan keserupaan bangsa “Niyabah” pengganti dari Fi‟il tanpa pembekasan I‟rob (Isim Fi‟il).

 Dan keserupaan bangsa “Iftiqoriy” kebutuhan yang dimustikan (membutuhkan shil ah) . 

Kitab Alfiyah Bab Mu'rob dan Mabni

Disebutkan pada dua bait di atas tentang macam-macam keserupaan kalimat isim terhadapkalimat huruf yang menjadi faktor kemabnian Kalimat Isim tersebut. Segi keserupaan ini

terdapat pada empat faktor:

Keserupaan pada Kalimat Huruf bangsa Wadh‟i/ kondisi bentuknya:

Yaitu isim yang bentuknya serupa dengan bentuk kalimat huruf, hanya terdiri dari satu huruf

misal TA‟ pada lafadz . Atau hanya terdiri dari dua huruf misal NA pada lafadzظشثذ .أشيبSebagaimana contoh dalam Bait:

ز

Engkau datang kepada kami . 

TA‟nya adalah Isim Fa‟il dan NAnya adalah Isim Maf‟ul dari Kata Kerjaء

 

Keserupaan pada Kalimat Huruf bangsa Ma‟nawi/maknanya:

Dalam hal ini ada dua term:(1). Keserupaan bangsa makna yang ada padanannya, misal ز serupa maknanya dengan

Kalimat Huruf Istifham (kata tanya). Atau serupa maknanya dengan Kalimat Huruf Syarat.

→ Contoh I sim I stifham:  

ز

  ر

Page 19: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 19/103

Kapan kamu mau berdi ri ?  

ز  غ

Kapan bepergian?  

وغ  غ٠تز  

ا أ  غو

“Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat

dekat. 

→ Contoh Isim Syarat:  

أز

 ر

Bi lamana kamu berdi ri , niscaya aku ikut berdi ri . 

٠غ٠ غ١ ح

 ض ع

Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, ni scaya dia akan melihat

(balasan)nya. 

(2). Keserupaan bangsa Ma‟nawi yang dikira-kira, karena tidak ada padanannya. Misal

artinya: disini (kata tunjuk sesuatu/Isim Isyarah) serupa maknanya dengan Kalimat Huruf secaradikira-kira karena tidak ada contoh kalimat huruf padanannya. Namun demikian, Isim isyarah ini

menunjukkan makna dari suatu makna, diserupakan dengan Kalimat Huruf yang juga

menunjukkan karakter demikian, seperti Kalimat Huruf  Nafi untuk meniadakan sesuatu,

 Nahi untuk mencegah sesuatu, ١Tamanni untuk mehayalkan sesuatu, danذ Taroji untuk

mengharap sesuatu, dan lain-lain. Contoh:

     غزرأ١ آ

Adakah kamu akan dibiarkan tinggal disini (di negeri kamu ini) dengan aman  

Keserupaan pada Kalimat Huruf bangsa Niyabah/pengganti Fi‟il 

Yaitu semua jenis “Isim Fi‟il” atau Kalimah Isim yang beramal seperti amal Kalimah Fi‟il

 beserta bebas dari bekas „Amil, yang demikian adalah seperti Kalimat Huruf. Contoh:

Page 20: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 20/103

د  ١ د  ١  ر

 jauh , jauh sekal i (dar i kebenaran) apa yang diancamkan kepada kamu itu  

ع٠ػ

Temukan Zaid!  

Lafazhع

“Darooki” pada contoh ini adalah Isim Mabni (Mabni Kasroh) karena serupa dengan

Kalimah Huruf pada faktor Niyabah. disebutkan dalam Bait: ”“yang tanpa dibekasi amilث رؤصغ

atau mengamal I‟rob tanpa bisa diamali I‟rob. Adalah untuk membedakan dengan Isim yang

 beramal seperti Kalimat Fi‟il tapi ada bekas Amil. Contoh: 

٠ ث

dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa!

ثغ٠ػ

Pukullah Zaid!  

Lafadz ثغ“Dhorban” adalah Isim masdar yang dinashobkan oleh „Amil yaitu Kalimat Fi‟il

yang dibuang, menggantikan tugas Kalimat Fi‟ilغة

“Idhrib!” pukullah!. Berbeda denganlafadz ع“Darooki” sekalipun dikatakan pengganti tugas Kalimat Fi‟il عأ“Adrik!” temukan!

Tapi ia mandiri tanpa ada pembekasan „Amil. 

Walhasil dari apa yang tersir at dari Bait Syair Mushannif: bahwa Masdar dan Isim Fi‟il bersekutu dalam hal sama-sama menggantikan tugas Kalimat Fi‟il. Perbedaannya adalah: Masdar

ada bekas „Amil, dihukumi Mu‟rob karena tidak serupa dengan Kalimat Huruf. sedangkan “Isim

Fi‟il” tidak ada bekas „Amil, dihukumi Mabni karena serupa dengan Kalimah Huruf. 

Mengenai kemabnian dan masalah khilafiyah yang ada pada Kalimat Isim Fiil ini, akan

diterangkan nanti pada Bait-Bait Syair Mushannif secara khusus yaitu pada Bab Isim Fi‟il dan

Isim Ashwat. Insya Allah.

Keserupaan pada Kalimah Huruf bangsa Iftiqoriy/kebutuhan yang musti.  

Maksudnya adalah Isim Maushul seperti ظ dan saudara-saudaranya, musti butuh terhadap

 jumlah sebagai shilahnya. Sama seperti Kalimah Huruf yang musti butuh kepada kalimat lain.

Oleh karena itu Isim Maushul dihukumi Mabni. Disebutkan dalam Bait هأ

 زع “Kebutuhan

yang dimustikan” untuk membedakan dengan Kalimah Isim yang Iftiqorinya/karakter

Page 21: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 21/103

kebutuhannya tidak musti. Seperti “Isim Nakirah” yang disifati, butuh terhadap jumlah sebagai

sifatnya, namun kebutuhannya itu tidak sampai pada kategori lazim atau musti. Contoh:

ظ

١ ىع     

Dia-lah All ah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu

Kesimpulan dari dua Bait di atas, bahwa Isim Mabni ada enam bab: ISIM DHOMIR, ISIM

SYARAT, ISIM ISTIFHAM, ISIM ISYARAH, ISIM FI‟IL dan ISIM MAUSHUL.

 Adapun Mu‟robnya Kalimah-kalimah Isim, adalah Isim yang benar-benar selamat dari

serupa Kalimah Huruf seperi contoh: “Ardhin” dan “Sumaa”.  

Kitab Syarah Ibnu Aqil

Bait ini menerangkan bahwa Isim Mu‟rob berlawanan dengan Isim Mabni, artinya: dikatakan

Isim Mu‟rob karena tidak ada keserupaan dengan Kalimah Huruf, baik Isim Mu‟rob itu Shahihakhir tidak ada huruf illat seperti عى , (Ardhin : Bumi) atau Mu‟tal yang diakhiri dengan huruf

illat seperti ؿ(Sumaa : Nama, salah satu bahasa dari kata  ؿ ), juga Isim Mu‟rob itu ada yang

“Mutamakkin Amkan” pantas tanwin dan mungkin (Isim Munshorif) seperti  ٠ػ , dan adaغyang “Mutamakkin Ghair Amkan” pantas tanwin tapi tidak mungkin (Isim tidak Munshorif)

seperti   , , ١ثو. Sedangkan Isim Mabni disebut “Ghairu Mutamakkin” sama sekali

tidak pantas tanwin.

Page 22: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 22/103

 ١ ـ  ث

غ  ـأ  ـ ـ ـ¤أ٠غ ا ع  غث

Fi‟il Amar dan Fi‟il Madhi, keduanya dihukumi Mabni. Dan mereka Ulama Nahwu sama

menghukumi Mu‟rab terhadap Fi‟il Mudhari‟ jika sepi… 

 ١جكغ   ر   ¤  غ١ س ـ ـا  

  ز ـ ـ ـ

…Dari Nun Taukid yang mubasyaroh (bertemu langsung) dan Nun Jamak Mu‟annats,

seperti lafadz: Yaru‟na Man Futin. 

Syarah Ibnu Aqil - Alfiyah Bait 19-20

Setelah sebelumnya menerangkan Mu‟rob dan Mabni untuk Kalimah Isim, selanjutnya pada dua

Bait diatas Mushannif menerangkan Mu‟rob dan Mabni untuk Kalimah Fi‟il. 

Menurut Qaul Madzhab Bashrah, bahwa asal-asal Kalimah Isim adalah Mu‟rob sedangkan asal Kalimah Fi‟il adalah

Mabni. Adapun menurut Qaul Madzhab Kufah, bahwa hukum Mu‟rob adalah asal bagi Kalimah Isim pun  jugaKalimah Fi‟il. Qaul yang pertama adalah Qaul yang lebih shahih. Sedangkan nukilan Dhiyauddin Bin „Ilj dalam

kitabnya Al-Basith mengatakan: diantara sebagian Ahli Nahwu berpendapat bahwa Mu‟rob merupakan asal untukKalimah Fi‟il, dan cabang untuk Kalimah Isim. 

FI‟IL MADHI 

Mufakat dalam hal kemabniannya 

Page 23: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 23/103

Mabni Fathah apabila tidak bersambung dengan wau jama‟ dan dhomir rofa‟ mutaharrik, contoh: 

Mabni Fathah Dzahiran:

ء Yang benar telah datang dan yang batiجػ l telah lenyap. 

Mabni Fathah Taqdiran:

ظ

 جؿغؿأجث

Maha Suci Al lah, yang telah memperj alankan hamba-Nya. 

Mabni Dhommah jika bersambung dengan Wau Jama‟ contoh: 

جؿ

 Mereka menjawab: “Maha Suci Engkau”  

Mabni Sukun jika bersambung dengan Dhomir Rofa‟ Mutaharrik (yaitu: Ta‟ Fa‟il, Naa Fa‟il,

 Nun Mu‟annats.) contoh: 

بذ١

 

 ١ ؤ

 ١

apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai (N il ). 

١

sesungguhnya kami kembali (bertaubat) kepada Engkau  

ظأ١

 ض١

 

Dan mereka (isteri -isterimu) telah mengambil dari kamu perj anjian yang kuat. 

FI‟IL AMAR  

Page 24: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 24/103

Ikhtilaf dalam hal kemabniannya, Mabni menurut Ahli Nahwu Bashrah dan Mu’rob menurut Ahli

Nahwu Kufah. dan yang lebih Rajih adalah hukum Mabni atas Jazmnya Fi’il Mudhari’. 

Mabni Sukun apabila Shahih Akhir dan atau bersambung dengan Nun Jamak Mu‟annats. contoh:  

ظع ؤ

 

bangunlah, lalu beri lah peri ngatan! …!

غ

 رجغ  

ر ١ث   خ

١  ط

رجغ

 أح

و

dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berh ias dan berti ngkah lakuseperti orang-orang Jahil iyah yang dahul u dan dir ikanl ah shalat …!

Mabni atas membuang Nun, apabila bersambung dengan Alif Tatsniyah atau Wau Jama‟ atauYa‟ Muannats Mukhathabah. contoh: 

ج     غ 

 Pergilah kamu berdua kepada Fir‟aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas…!

 ؿ

 وح

 د و

  ل

 ١ ز

Peli haralah semua shalat(mu), dan (peli haralah) shalat wusthaa. Berdi ri lah untuk Al lah

(dalam shalatmu) dengan khusyu‟ …!

٠غ ٠ز  

١عؿغث

 غ

Hai M aryam, taatlah kepada Tuhanmu, sujud dan ruku‟lah bersama orang -orang yang

ruku‟ …!

Mabni Membuang Huruf Illat apabila Kalimah Fi‟il Amar tsb Mu‟tal Akhir. contoh:  

خ  خ  ثخ 

 ؿج ١عث

Page 25: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 25/103

Seru lah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik …!

  غأغ ثغ  

dan suruhl ah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yangmungkar …!

ج

 

٠أ ٠

ر

Hai Nabi, bertakwalah kepada Allah …!

Mabni Fathah apabila bersambung dengan Nun Taukid. contoh:

غر

Sungguh tinggalkanlah! berbantah-bantahan …!

FI‟IL MUDHARI‟ 

Hukum Mu‟rob untuk Kalimah Fi‟il yaitu Fi‟il Mudhari‟, dengan syarat tidak bersambung

dengan Nun Jamak Mu‟annats atau Nun Tauk id yang Mubasharoh (bersambung langsung).

Contoh:

أج٠

ص ١٠١  

ص  غر

Allah menciptakan (manusia) dari permulaan, kemudian mengembalikan

(menghidupkan)nya kembali ; kemudian kepadaNyalah kamu dikembali kan > 

Apabila bersambung dengan Nun Taukid yang Mubasyaroh (bersambung langsung), baik Nun

Taukid tsb Khafifah (ringan, tanpa tasydid) atau Tsaqilah (berat, memakai tasydid) maka Fi‟il

Mudhari‟ tsb dihukumi Mabni Fathah. 

Contoh:

ظج ١  خ

sekali -kal i tidak! Sesungguhnya dia benar -benar akan dil emparkan ke dalam Huthamah

Page 26: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 26/103

Apabila bersambung dengan Nun Jamak Muannats, maka Fi‟il Mudhari‟ tsb dihukumi Mabni

Sukun.

Contoh:

ء٠زغثود غ

 صصخ

  ثؤ

Wanita- wanita yang ditalak handaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru‟

Apabila Fi‟il Mudhori‟ tidak bersambung secara langsung dengan Nun Taukid, seperti Fiil

Mudhori‟ yg bersambung dengan Alif Tatsniyah, artinya diantara Fi‟il Mudhari‟ dan Nun Taukid  ada pemisah yaitu Alif Tatsniyah. Maka tetap dihukumi Mu‟rob. tanda I‟robnya sebagaimana

FI‟il Mudhori‟ sebelum dimasuki Nun Taukid. 

Contoh:

ج رظ

Apakah kamu berdua benar-benar akan pergi ?  

Pada contoh ini lafadz

ج asal lafadznya adalahرظ

ج  berkumpul tiga nun, maka dibuang Nunرظ

yang pertama yaitu Nun Rofa‟, alasannya berat karena tiga huruf yg sama beriringan. 

ج

رز ٠

   ٠ ظ

 ١جؿ

dan janganlah sekali -kali kamu berdua mengikuti jalan orang-orang yang tidak mengetahui  

Demikian juga Mu‟rob, yaitu Fi‟il Mudhori‟ yang bersambung dengan Wau Jama‟ atau Ya‟Mukhathabah karena ada pemisah antara Fi‟il Mudhori‟ dan Nun Taukid. contoh: 

عى د 

      ؿؤز

١

 Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: “Siapakah yang menciptakan langit

dan bumi?” Tentu mereka akan menjawab: “Allah.”

ب

٠غرأ غج 

Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: Jika kamu melihat seorang

manusia…

Page 27: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 27/103

Demikianlah apa yang dimaksud dari perkataan Mushannif dalam Nadzom “…dan mereka

Ulama Nahwu sama menghukumi Mu‟rob terhadap Fi‟il Mudhari‟ apabila sepi dari Nun

Taukid yang Mubasharah dan Nun Jamak Muannats…”. 

Walhasil, dari apa yang tersirat dari Bait Syair Mushannif, bahwa apabila Fi‟il Mudhori tidak

sepi dari Nun Taukid yang Mubasharah dan Nun Jamak Muannats, maka hukumnya Mabni. Inimerupakan pendapat Madzhab Jumhur Ulama Nahwu.

Menurut Madzhab Imam Akhfasy, bahwa Fi‟il Mudhori‟ yg bersambung dengan Nun Taukid

 baik Mubasyaroh atau tidak, tetap dihukumi Mabni. dan sebagian Ulama menukil, bahwa Fi‟il

Mudhari‟ tetap Mu‟rab sekalipun bersambung dengan Nun Taukid yg Mubasharah. 

Adapun Fi‟il Mudhori‟ yang tersambung dengan Nun Jamak Mu‟annats, hukumnya Mabni tanpa

khilaf, ini menurut tukilan Kiyai Mushannif pada sebagian Kitab-Kitabnya. Akan tetapi tidaklah

demikian, bahkan Khilaf tetap ada dalam hal ini. sebagaimana pendapat Ulama yang ditukil oleh

Ustadz Abul Hasan bin „Ashfur dalam Kitabnya Syarah Al-Idhah.

١ ـ ث

 

 غ ـأ

  ـ ـ ـ

¤٠غ

 ا

 ع

  أغث

Fi‟il Amar dan Fi‟il Madhi, keduanya dihukumi Mabni. Dan mereka Ulama Nahwu sama

menghukumi Mu‟rab terhadap Fi‟il Mudhari‟ jika sepi… 

 ر     ١¤جكغ  غ١ س ـ ـا  

  ز ـ ـ ـ

…Dari Nun Taukid yang mubasyaroh (bertemu langsung) dan Nun Jamak Mu‟annats,

seperti lafadz: Yaru‟na Man Futin. 

Page 28: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 28/103

 

Syarah Ibnu Aqil - Alfiyah Bait 19-20

Setelah sebelumnya menerangkan Mu‟r ob dan Mabni untuk Kalimah Isim, selanjutnya pada dua

Bait diatas Mushannif menerangkan Mu‟rob dan Mabni untuk Kalimah Fi‟il. 

Menurut Qaul Madzhab Bashrah, bahwa asal-asal Kalimah Isim adalah Mu‟rob sedangkan asal Kalimah Fi‟il adalah

Mabni. Adapun menurut Qaul Madzhab Kufah, bahwa hukum Mu‟rob adalah asal bagi Kalimah Isim pun jugaKalimah Fi‟il. Qaul yang pertama adalah Qaul yang lebih shahih. Sedangkan nukilan Dhiyauddin Bin „Ilj dalam

kitabnya Al-Basith mengatakan: diantara sebagian Ahli Nahwu berpendapat bahwa Mu‟rob merupakan asal untukKalimah Fi‟il, dan cabang untuk Kalimah Isim.  

FI‟IL MADHI 

Mufakat dalam hal kemabniannya 

Mabni Fathah apabila tidak bersambung dengan wau jama‟ dan dhomir rofa‟ mutaharrik, contoh: 

Mabni Fathah Dzahiran:

ء

جػ

Yang benar telah datang dan yang bati l telah lenyap. 

Mabni Fathah Taqdiran:

ظ

 جؿغؿأجث

Page 29: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 29/103

Maha Suci Al lah, yang telah memperj alankan hamba-Nya. 

Mabni Dhommah jika bersambung dengan Wau Jama‟ contoh: 

جؿ Mereka menjawab: “Maha Suci Engkau”  

Mabni Sukun jika bersambung dengan Dhomir Rofa‟ Mutaharrik (yaitu: Ta‟ Fa‟il, Naa Fa‟il,

 Nun Mu‟annats.) contoh: 

بذ١   ١ ؤ  ١

apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah di a ke sungai (N il ). 

١

sesungguhnya kami kembali (bertaubat) kepada Engkau  

ظأ١ ض١ 

Dan mereka (isteri -isterimu) telah mengambil dari kamu perj anjian yang kuat. 

FI‟IL AMAR  

Ikhtilaf dalam hal kemabniannya, Mabni menurut Ahli Nahwu Bashrah dan Mu’rob menurut Ahli

Nahwu Kufah. dan yang lebih Rajih adalah hukum Mabni atas Jazmnya Fi’il Mudhari’. 

Mabni Sukun apabila Shahih Akhir dan atau bersambung dengan Nun Jamak Mu‟annats. contoh:  

ظع  ؤ

bangunlah, lalu beri lah peri ngatan! …!

غ  خ

١  ط

 رجغ

 رجغ  

ر ١ث 

 أح

و

Page 30: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 30/103

dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berh ias dan berti ngkah laku

seperti orang-orang Jahil iyah yang dahulu dan dir ikanl ah shalat …!

Mabni atas membuang Nun, apabila bersambung dengan Alif Tatsniyah atau Wau Jama‟ atau

Ya‟ Muannats Mukhathabah. contoh: 

ج

    غ

 

 Pergilah kamu berdua kepada Fir‟aun, sesungguhnya dia telah melampaui bat as …!

 ؿ

 ح

و

 د

و

 

ل

 ١ ز

Peli haralah semua shalat(mu), dan (peli haralah) shalat wusthaa. Berdi ri lah untuk Al lah

(dalam shalatmu) dengan khusyu‟ …!

٠غ

 ٠ز

 

١عؿغث

غ

 

 Hai Maryam, taatlah kepada Tuhanmu, sujud dan ruku‟lah bersama orang -orang yang

ruku‟ …!

Mabni Membuang Huruf Illat apabila Kalimah Fi‟il Amar tsb Mu‟tal Akhir. contoh:  

 خ  ثخ 

 ؿج ١عث خ

Seru lah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik …!

  غأغ ثغ  

dan suruhl ah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang

mungkar …!

 

٠أ ٠

ج

ر

Hai Nabi, bertakwalah kepada Allah …!

Mabni Fathah apabila bersambung dengan Nun Taukid. contoh:

Page 31: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 31/103

 

غر

Sungguh tinggalkanlah! berbantah-bantahan …!

FI‟IL MUDHARI‟ 

Hukum Mu‟rob untuk Kalimah Fi‟il yaitu Fi‟il Mudhari‟, dengan syarat tidak bersambungdengan Nun Jamak Mu‟annats atau Nun Taukid yang Mubasharoh (bersambung langsung).  

Contoh:

أج٠

ص ١٠١  

ص  غر

Allah menciptakan (manusia) dari permulaan, kemudian mengembalikan

(menghidupkan)nya kembali ; kemudian kepadaNyalah kamu dikembali kan > 

Apabila bersambung dengan Nun Taukid yang Mubasyaroh (bersambung langsung), baik Nun

Taukid tsb Khafifah (ringan, tanpa tasydid) atau Tsaqilah (berat, memakai tasydid) maka Fi‟ilMudhar i‟ tsb dihukumi Mabni Fathah. 

Contoh:

ظج ١خ 

sekali -kal i tidak! Sesungguhnya dia benar -benar akan dil emparkan ke dalam Huthamah

Apabila bersambung dengan Nun Jamak Muannats, maka Fi‟il Mudhari‟ tsb dihukumi Mabni

Sukun.

Contoh:

د

و

ء٠زغث  صصخ غ

ثؤ

Wanita- wanita yang ditalak handaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru‟

Apabila Fi‟il Mudhori‟ tidak bersambung secara langsung dengan Nun Taukid, seperti FiilMudhori‟ yg bersambung dengan Alif Tatsniyah, artinya diantara Fi‟il Mudhari‟ dan Nun Taukid

ada pemisah yaitu Alif Tatsniyah. Maka tetap dihukumi Mu‟rob. tanda I‟robnya sebagaimana

FI‟il Mudhori‟ sebelum dimasuki Nun Taukid. 

Contoh:

Page 32: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 32/103

 

ج رظ

Apakah kamu berdua benar-benar akan pergi ?  

Pada contoh ini lafadzج رظ

asal lafadznya adalah ج رظ

 berkumpul tiga nun, maka dibuang Nunyang pertama yaitu Nun Rofa‟, alasannya berat karena tiga huruf yg sama beriringan. 

ج

ظرز

 ١جؿ ٠   ٠

dan janganlah sekali -kali kamu berdua mengikuti jalan orang-orang yang tidak mengetahui  

Demikian juga Mu‟rob, yaitu Fi‟il Mudhori‟ yang bersambung dengan Wau Jama‟ atau Ya‟

Mukhathabah karena ada pemisah antara Fi‟il Mudhori‟ dan Nun Taukid. contoh:

عى

 د

 

 

  ؿؤز

  ١

 Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: “Siapakah yang menciptakan langit

dan bumi?” Tentu mereka akan menjawab: “Allah.”

ب

٠غر

 أ

 جغ

Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: Jika kamu melihat seorang

manusia…

Demikianlah apa yang dimaksud dari perkataan Mushannif dalam Nadzom “…dan mereka

Ulama Nahwu sama menghukumi Mu‟rob terhadap Fi‟il Mudhari‟ apabila sepi d ari Nun

Taukid yang Mubasharah dan Nun Jamak Muannats…”. 

Walhasil, dari apa yang tersirat dari Bait Syair Mushannif, bahwa apabila Fi‟il Mudhori tidaksepi dari Nun Taukid yang Mubasharah dan Nun Jamak Muannats, maka hukumnya Mabni. Ini

merupakan pendapat Madzhab Jumhur Ulama Nahwu.

Menurut Madzhab Imam Akhfasy, bahwa Fi‟il Mudhori‟ yg bersambung dengan Nun Taukid

 baik Mubasyaroh atau tidak, tetap dihukumi Mabni. dan sebagian Ulama menukil, bahwa Fi‟ilMudhari‟ tetap Mu‟rab sekalipun bersambung dengan Nun Taukid yg Mubasharah.

Adapun Fi‟il Mudhori‟ yang tersambung dengan Nun Jamak Mu‟annats, hukumnya Mabni tanpa

khilaf, ini menurut tukilan Kiyai Mushannif pada sebagian Kitab-Kitabnya. Akan tetapi tidaklah

demikian, bahkan Khilaf tetap ada dalam hal ini. sebagaimana pendapat Ulama yang ditukil oleh

Ustadz Abul Hasan bin „Ashfur dalam Kitabnya Syarah Al-Idhah.

Page 33: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 33/103

 ثغا   تو  

¤غ ـ   ـ ـ ـ ـ   ـ ؿـ

ث ـ ـ ـ ـ ـ  أ

 Jadikanlah Rofa‟ dan Nashab sebagai I‟rab (sama bisa) untuk Isim dan Fi‟il, seperti lafadzLan Ahaba.

 

 

ن ثغ

 ثؤ¤ؿ  و ـ ن

 و ـ ـ

ؼ ـ ٠

 Kalimah Isim dikhususi dengan I‟rab Jarr, sebagaimana juga Fi‟il dikhususi dengan dii‟rab

Jazm. 

Pengertian I‟rab / I‟rob (ةغ) dalam Ilmu Nahwu adalah:

Bekas secara Zhahiran atau Taqdiran yang terdapat pada akhir Kalimah disebabkan oleh pengamalan Amil. Contoh:

ثؼ٠غعد – ػ٠عأ٠ذ – ػ٠ء

 زء

 – زعأ٠ذ

 – ثزغعد

I‟rob Zhahir/terang : adalah bekas akhir kalimah, tidak ada penghalang yang mencegah dalam

mengucapkannya. Contoh: ٠ػ

 – ٠ػ

 – ٠ػ  pada contoh susunan kalimat diatas. 

I‟rab Taqdir/kira-kira  : Adalah bekas akhir kalimah, terdapat penghalang yang mencegah

dalam melafalkannya. Baik penghalang tersebut karena Udzur semisal ز  ء, atau karena berat

semisal  ء, atau karena demi kesesuaian semisal ث .ء 

Macam-macam I‟rab ada empat:

1.  Raf‟a / Rofa‟ (غ) masuk kepada Kalimah Isim dan Kalimah Fi‟il (نا  ىا)2.  Nashb / Nashob (تو

) masuk kepada Kalimah Isim dan Kalimah Fi‟il (نا  ىا)3.  Jarr / jar (غ) masuk kepada Kalimah Isim (ىا)

4.  Jazm / Jazem (ؼ) masuk kepada Kalimah Fi‟il (نا)

Page 34: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 34/103

غ   ز  وج  ث ع¤

 غظ ـ ـ غ ـ ـ ـ ـ ـ ـ

غ  ـ٠  ـ جـ

 Rofa‟kanlah olehmu dengan tanda Dhommah, Nashabkanlah! Dengan tanda Fathah, Jarrkanlah! Dengan tanda Kasrah. Seperti lafadz Dzikrullahi „Abdahu Yasur. 

١غ  غ   ١زث ؼ¤ ـ ـ أ   ة  ـ ـ ٠

غ  ـ ـ   ث

Dan Jazmkanlah! Dengan tanda Sukun. Selain tanda-tanda yang telah disebut, merupakan

penggantinya. Seperti lafadz: Jaa Akhu Bani Nami r  

Bait ini menerangkan bahwa asal-asal I‟rab ditandai dengan Harkah dan Sukun. Maka asal tanda

Rafa‟ adalah Dhammah (  ), tanda asal Nashab adalah Fathah (  ), tanda asal Jar adalah Kasrah

(  ) dan tanda asal Jazm adalah Sukun (  ). Dengan demikian apabila ada kalimah yang tidakkebagian tanda i‟rob asal (Harkah atau Sukun), maka bagiannya adalah tanda i‟rab Pengganti

Asal (Bisa juga Harkah, Huruf atau membuang Huruf).

Page 35: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 35/103

Contoh Tanda I‟rab asal, sebagaimana tertulis pada Bait di atas:

 

٠غ

 ج

 

 Lafadzغ  Rofa‟ dengan Dhommah, lafazhش  Jar dengan Kasroh dan lafazh ج Nashob dengan

Fathah. 

Tanda I‟rab pengganti adalah sbb: 

  Menggantikan Dhammah tanda asal Rafa‟ yaitu: Wau, Alif dan Nun ( ,ا ,)   Menggantikan Fathah tanda asal Nashab yaitu: Alif, Ya‟, Kasrah, dan membuang Nun (نا ف , , ,ا)   Menggantikan Kasrah tanda asal Jar yaitu: Ya‟ dan Fathah (  ,)   Menggantikan Sukun tanda asal Jazm yaitu: membuang huruf.  

Dengan demikian I‟rob Rofa‟ mempunyai empat tanda, I‟rob Nashob mempunyai lima tanda,

I‟rob Jar mempunyai tiga tanda dan I‟rob Jazm mempunyai dua tanda. Jadi keseluruhan tanda

i‟rob adalah 14 tanda, 4 tanda asal dan 10 tanda pengganti asal. 

Contoh Tanda I‟rab pengganti, sebagaimana tertulis pada Bait di atas: 

Page 36: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 36/103

غ     ث أ 

Lafazh  Rofa‟ dengan Wau pengganti Dhommah dan Lafazh  Jar dengan Ya‟ pengganti

Kasroh. 

ث 

وج   ـ ـ غع ث١ء ¤ ع ث

 هأ ؿ

 Rofa‟kanlah dengan Wau, Nashabkanlah dengan Alif, dan Jarrkanlah dengan Ya‟, untuk

I sim-I sim yang akan aku sifati sebagai berikut (Asmaus Sit tah) :…→ 

Bait Alfiyah ke 27 ini, menerangkan tentang I‟rab Pengganti bagian pertama,

sebagai pengganti dari Irab asal. Yaitu kalimah yang dii‟rab dengan Huruf (wau-alif-ya‟)

 pengganti dari i‟rab harkah (dhammah-fathah-kasrah) demikianlah yang masyhur di kalanganAhli Nahwu. Namun yang benar menurut mereka adalah bahwa status kalimah tsb, tetap dii‟rob

dengan Harkah secara taqdiran/dikira-kira artinya: Rofa‟ dengan Dhommah yang dikira-kirakan

atas Wau, Nashab dengan Fathah yang dikira-kirakan atas Alif dan Jar dengan Kasrah yangdikira-kirakan atas Ya‟. Merupakan I‟rab yang berlaku pada Asmaaus-Sittah/   زخ ؿء

(Kalimah Isim/kata benda yang enam) yaitu:         أ   . أة

Maka kalimah-kalimah ini dirafa‟kan dengan Wau sebagai pengganti dari Dhammah. Contoh:

 ك ١ج١غأث

sedang bapak kami adalah orang tua yang telah l anjut umurnya. 

Dinashabkan dengan Alif pengganti dari Fathah. Contoh:

آد

  غث

Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya  

Dijarkan dengan Ya‟ pengganti dari Kasrah. Contoh: 

Page 37: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 37/103

    ع١ثأ

Kembalil ah kepada ayahmu  

أث

 هجخ

 ا

 

 

 

¤

 ١

 ١ش

  ـ ـ ـ ـ ـ ـ

ث

Diantara I sim-I sim i tu (Asmaus Sittah) adalah Dzu ji ka difahami bermakna Shahib (yg

memili ki), dan F amu sekiranya Huruf mim dihi langkan darinya . 

Syarah Alfiyah, Audhahul Masalik - Ibnu Hisyam

Termasuk pada Asmaus-Sittah atau Isim-isim yang tanda rafa‟nya dengan wawu (), tanda

nashabnya dengan alif (ا) dan tanda jar-nya dengan ya‟ (), yaitu Dzu () dan Famun (ى).

Persyaratan lafazh Dzu () yang tergolong pada Asmaus-Sittah adalah Dzu () yg difahami

makna Shahib/تبنا (Si empunya/pemilik). Contoh:

Si H artawan datang kepadaku. 

١

 

Dan All ah mempunyai karunia yang besar  

Page 38: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 38/103

Itulah maksud dalam Bait Syair diatas “adalah Dzu jika difahami bermakna Shahib”   untuk

membedakan dengan Dzu () Isim Maushul (sering digunakan oleh kaum Thayyi‟) karena Dzu

() Isim Maushul ini, tidak mempunyai makna si pemilik, tapi ia memiliki makna seperti نا .hukum Dzu Isim Maushul ini Mabni. Artinya tetap dalam satu bentuk

  baik keadaan rafa‟,

nashab dan jar-nya. Contoh:

عأ٠ذء

 ,دعغ

 ,ظث

Dia yang berdi ri mendatangiku, Aku melihat dia yang berdi ri , Aku bertemu dengan dia yang

berdiri. 

Sebagaimana contoh dalam syair arab

ـ ١ ز ؿغ  غ  ـ

ب¤  ج

١

 

Adapun mereka yang muli a lagi mudah hidupnya (kaya), bilamana aku menemuinya, maka

cukupl ah bagiku kemur ahan yang ada padanya itu dalam melayaniku (sebagai tamu) . 

Demikian juga disyaratkan pada lafazh Famun (ى) dalam I‟rob Asmaus-Sittah yaitu Huruf mimharus dihilangkan daripadanya. Contoh:

ظذ٠أع

 , ا

 غد

 ,١I ni mulutnya, aku l ihat mul utnya, aku memandang kepada mulutnya.

 

Apabilah Huruf Mimnya tidak dihilangkan daripadanya maka di-I‟rob dengan Harkah. Contoh: 

ظذ٠أع ,ا غد   ,

I ni mulut, aku li hat mulu t, aku memandang kepada mulut. 

ـ ـ ـ

 ظ ـ ـ ـ

  ـ ـ ـ

 آ

 أة

¤١غ

 ظ

 

 ن

 أ

 Juga Abun, Akhun, Hamun, demikian juga Hanu. Tapi dii‟rab Naqsh untuk yang terakhir ini

(H anu) adalah lebih baik. 

Page 39: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 39/103

 ١١ رـ  أة  ع ـ ـ ـ ٠ ¤غ  أك

و     وغ

 Dan untuk Abun berikut yang mengiringinya (Akhun dan Hamun) jarang diri‟rab Naqsh,

sedangkan dii‟rab Qoshr malah lebih masyhur daripada I‟rab Naqshnya . 

Abun, Akhun, Hamun dan Hanu (ى  أ   اة dan ), termasuk golongan Asma al-Sittah yang

 berlaku tanda I‟rob: Rofa‟ denga Wawu, Nashob dengan Fathah dan Khofadh/Jarr dengan Ya‟,sebagaimana I‟rob Dzu dan Famun yang telah disebutkan pada Bait sebelumnya. 

Syarah Alfiyah, Dalilus Salik

I‟RAB ITMAM, QASHR ATAU NAQSH UNTUK (  أ   (ة

Menurut lughoh/logat/aksen yang masyhur dikalangan orang Arab, menjadikan tanda I‟rabAsmaus-sittah untuk lafazh (ى  أ  ) terkenal dengan di-i‟rab Itmam (Sempurna, menyertakanاةhuruf illah (   -- ) sebagai tanda I‟rabnya). 

Contoh:

ظ   أ   أث

Page 40: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 40/103

I ni Ayahnya/Saudaranya/mertuanya  

عأ٠ذ   أ   أث

Aku meli hat Ayahnya/Saudaranya/mertuanya  

١غعد   ١أ   ١ثؤث

Aku berpapasan dengan Ayahnya/Saudaranya/mertuanya. 

Selan jutnya Ibnu Malik mensyairkan dalam Bait Syairnya “Dan untuk Abun berikut yang

mengiringinya (Akhun dan Hamun) jarang diri‟rab Naqsh, sedangkan dii‟rab Qoshr malah

lebih masyhur daripada I‟rab Naqshnya.” Menunjukkan ada dua aksen lagi untuk ketiga

Kalimah dari Asmaus-Sittah tsb (ى أ

 .(اة

Pertama: Naqsh (cacat/kurang) yaitu dengan membuang wawu, alif dan ya‟ atau dengan di-irab

harakah zhahir.

Contoh:

ظ   أ   أث

I ni Ayahnya/Saudaranya/mertuanya  

عأ٠ذ

 أ

 أث

Aku meli hat Ayahnya/Saudaranya/mertuanya  

غعد   أ   ثؤث

Aku berpapasan dengan Ayahnya/Saudaranya/mertuanya. 

Sebagaimana Syair Arab oleh Ru‟bah bin Ajjaj dalam bahar rojaz musaddas: 

 غثؤث  

  ز¤ث٠  ثأ ـ 

Shahabah Adi (Shahabah Nabi, Adi bin Hatim ra.) mengikuti jejak ayahnya dalam hal

kemuli aan. Maka siapa saja yg mengikuti jejak ayahnya, ia tidak zhal im. 

Page 41: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 41/103

Aksen/logat seperti pada contoh syair diatas jarang ditemukan untuk lafazh (  اة

 أ

) artinya

 jarang di-I‟rab Naqsh. 

Kedua: Qashr (ringkas) yaitu tetap dengan tanda Alif baik pada Rofa‟, Nashab dan Jarnya.  

Atau semua I‟rabnya dikira-kira atas Alif dan disebut I‟rab Qashr. Sebagaimana I‟rab untukisim-isim Maqshur. Aksen seperti ini, dikalangan orang Arab (tepatnya oleh Bani Harits, BaniKhats‟am dan Bani Zubaid) lebih masyhur dipakai daripada I‟rab Naqsh.  

Contoh:

ظ   أ   أث

I ni Ayahnya/Saudaranya/mertuanya  

عأ٠ذ

  أ

  أث

Aku meli hat Ayahnya/Saudaranya/mertuanya  

غعد   أ   ثؤث

Aku berpapasan dengan Ayahnya/Saudaranya/mertuanya. 

Sebagaiman disebutkan dalam Syair Arab yang juga berbahar rojaz :

ثـأ

  ـ ـثـأ

  ثـأـ ـ

¤٠ز

 

 

 ث

 

Sesungguhnya Bapaknya dan bapak bapaknya (leluhurnya), benar -benar telah sampai pada

batas kemuli aannya. 

I‟RAB NAQSH ATAU ITMAM UNTUK (   )  

Sedangkan untuk lafazh Hanu ( ), maka yang fasih adalah dengan tanda I‟rab harakah secarazhahir. Sebagaimana dalam Bait disebutkan “Tapi dii‟rab Naqsh untuk yang terakhir ini

(Hanu) adalah lebih baik”   maksudnya untuk lafazh Hanu lebih baik di-I‟rab Naqsh(Cacat/kurang, tanpa menyertakan huruf illah (   -- ) sebagai tanda I‟rabnya) Contoh: 

ظأع

 ٠ػذ٠دعغ

 ٠ػث٠ػ

I ni anunya Zaid, aku melihat anunya Zaid, aku lewat berpapasan dengan anunya Zaid. 

Page 42: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 42/103

 

(hanu) sebutan/kinayah untuk suatu yg jelek menyebutnya, ada mengartikan kemaluan, ada

 juga mengartikan sosok manusia dsb, tergantung konteks kalimat. Contoh Lafadz Hanu yg

terdapat dalam Hadits, Rosulullah saw. Bersabda:

ؤ

 ١خ

 ثؼء

 ؼر

 ثر

 

 ١ثأBarang siapa bangga menisbatkan/menjuluki dirinya dengan penisbatan Jahiliyah, maka

gigitkanlah ia pada anunya bapaknya (istil ah I ndonesia: kembali kan ke rahim ibunya). Dan

 jangan lah kal ian memanggi l dengan jul ukan itu ! . 

Contoh di-I‟rob Itmam yang jarang dipakai untuk lafazh Hanu: 

ظذ٠أعا دغ١

I ni Anunya. Aku melihat Anunya. Aku memandang pada Anunya. 

Pendapat Imam Abu Zakariya Al-Farra‟ beliau mengingkari terhadap kebolehan I‟rab Itmam

untuk lafazh “Hanu”, namun ini ditangkis oleh hujah Imam Sibawaehi dengan hikayah orang -

orang Arab yang meng-itmamkan lafazh “Hanu” tsb. Demikian juga hujah para Ulama nahwulain yang memelihara terhadap aksen Bahasa Arab tentang Hanu dengan di-Itmam.

Kesimpulan pembahasan: bahwa lafazh (ى  أ  ) terdapat tiga aksen/logat. Yang palingاة

masyhur adalah di-I‟rab Itmam, kemudian di-I‟rab Qashr, dan terakhir paling jarang digunakan

dii‟rab Naqsh. Dan untuk lafazh ( ) terdapat dua aksen/logat, paling masyhur dengan I‟rab Naqsh dan paling jarang dii‟rab Itmam. 

  ٠ أ ةغ  غك¤ ـ ـ أ  ـ ـ  ـ ١ـ

 ز ـ ـ ـ   ـ ـ ١ـثأ

 Syarat I‟rob ini (I‟rob Asmaus-Sittah) yaitu harus di mudhaf - kan, tidak mudhof kepada Ya‟

 Mutakallim. Seperti contoh: “Jaa akhuu abiika dza‟tilaa”. 

Para Ahli Nahwu menentukan empat syarat untuk Asmaus-Sittah yang dii‟rab dengan Huruf.

yaitu:

Page 43: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 43/103

 

Syarah Alfiyah, Al-Asymuni

1. Harus mudhaf , dipilihnya syarat ini untuk menjaga daripada yang tidak mudhof, karena yang

demikian akan di-i‟rob dengan harokah zhohir. Contoh: 

ظةأذ٠أعثأعغدةؤث

I ni seorang bapak, aku melihat seorang bapak, aku berjumpa dengan seorang bapak. 

 

ثأغ١ج ١ك

sesungguhnya ia mempunyai ayah yang sudah lanjut usianya  

أذأ

 أ

baginya seorang saudara l aki -laki atau seorang saudara perempuan  

ز

 ؤث١ثأ

 

 

ia berkata: “Bawalah kepadaku saudaramu yang seayah dengan kamu (Bunyamin)..  

2. Tidak Mudhaf pada Ya‟ Mutakallim. Contoh:

Page 44: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 44/103

 ظثأ ٠ػأ 

I ni ayah Zaid/saudaranya/mertuanya. 

Sedangkan apabila mudhaf kepada ya‟ mutakallim, maka dii‟rab dengan harakahmuqaddar/dikira-kira pada huruf terakhir sebelum ya‟ mutakallim. Contoh: 

ظثأذ٠أعثأدعغثؤث

I ni adalah bapakku, aku melihat bapakku, aku berpapasan dengan bapakku. 

أ    وأ    ع

Dan saudaraku H arun dia lebih f asih li dahnya daripadaku  

ظ  

أح خ    خ    ر  ر 

sungguhnya saudaraku in i mempunyai sembi lan puluh sembi lan ekor kambing betina dan

aku mempunyai seekor saja. 

    ؤثأغ١وث دؤ٠

lalu letakkanlah dia kewajah ayahku, nanti i a akan melihat kembali  

3. Harus bershighat mukabbar (غج), dipilihnya syarat ini untuk menjaga dari shigat

mushaghghar (غو)/memperkecil, karena yang dimikian ini dii‟rab dengan harkah zhahir.Contoh:

ظ

ػ ٠أث

I ni adalah bapak-kecilnya Zaid dan si hartawan yunior  

عأ٠ذ

ػ ٠أث

Aku meli hat bapak-kecilnya Zaid dan si hartawan yunior  

Page 45: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 45/103

غعد 

ػ ٠ثؤث

Aku berpapasan dengan bapak-kecilnya Zaid dan si hartawan yun ior  

4. Harus Mufrad (tunggal), dipilihnya syarat ini, untuk menjaga dari bentuk Jamak, karenayang demikian ini dii‟rab dengan harkah zhahir. Contoh:

ظءثآذ٠أع  ءثآدعغ   ثث

I ni adalah bapak-bapak mereka, aku melihat bapak-bapak mereka, aku berpapasan dengan

bapak-bapak mereka. 

آثإ

 

أغة

 

٠أ

 

رع

   

إ أث

 

(Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka

yang lebih dekat (banyak) manfaatnya bagimu. 

Atau untuk menjaga dari bentuk dual, karena yang demikian ini dii‟rab dengan tanda Alif ketikarofa‟/Ya‟ ketika Jar dan Nashab. Contoh:

ظ عأ٠ذأث  ٠ػ٠ ٠غعدأث ثؤث

I ni adalah kedua orang tua zaid, aku melihat kedua orang tua zaid, aku berpapasan dengankedua orang tua zaid.

 

ع٠  غفأث

Dan ia menaikkan kedua ibu-bapanya ke atas singgasana  

Tidak disebutnya empat syarat diatas oleh Mushannif Alfiyah, kecuali dua syarat pertama,

sedangkan dua syarat sisanya sudah tersirat dalam contoh pada bait diatas, yaitu dengan contohMukabbar dan Mufrad

١ثأ  أز 

Telah datang saudara ayahmu yang berpangkat tinggi i tu. 

Page 46: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 46/103

Dan perlu diketahui bahwa penggunaan Lafadz Dzu

 Asmaus-sittah selamanya harus mudhaf

karena ia tidak pernah digunakan kecuali mudhaf, dan mudhafnya tertentu kepada Isim Jenis

yang zhahir, bukan Dhamir atau Shifat. Contoh:

 

   Si harء tawan datang padaku  

Tidak boleh melafalkan:

 

 ء

 

 

ض

 

ع

 

ث

¤

ـ ـ

 

غ ـ ـ ـث

 

ا

 ه

 Rofa‟ -kanlah! dengan tanda Alif terhadap Isim Mutsanna, juga lafadz Kilaa apabila

tersambung langsung dengan Dhamir, dengan menjadi Mudhaf . 

ز ص   غ¤٠ز ظ ص ـ ـ٠  ـ ـ ١ز ث   ١ ـ ـ ث

 Juga (Rofa‟ dg tanda Alif) lafadz Kiltaa, begitupun juga lafadz Itsnaani dan I tsnataani sama

(I‟rob-nya) dengan lafadz I bnaini dan I bnatain i keduanya contoh yang di jar -kan . 

  ١

 

 ١

 ر

¤ث

 ج ـ ـ وـ

 غ ـ ـ ـ ـ

 أ

 

  ـ ـ زـ

Ya‟ menggantikan Alif (tanda Rofa‟) pada semua lafadz tsb (Mutsanna dan Mulhaq- 

mulhaqnya) ketika Jar dan Nashab-nya, terletak setelah harakah Fathah yang tetap

dipertahankan . 

Page 47: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 47/103

 

Kitab Hasyiyah Al-Khudhari penjelasan Syarah Ibnu 'Aqil

Telah disebutkan sebelumnya tanda I‟rab dengan huruf sebagai pengganti dari I‟rab Harakah

yaitu pada Asmaus-Sittah. Selanjutnya pada Bait ini, Kiyai Mushannif Ibnu Malik menerangkantentang I‟rab pengganti asal bagian kedua, yaitu untuk tanda I‟rob Isim Mutsanna (Kata bendadual) dan Muhaqnya (Isim yang diserupakan Isim Tatsniyah/Mutsanna).

Definisi Isim Tatsniyah/Mutsanna dalam ilmu nahwu dan Sharaf adalah: Satu lafazh

kalimah yg menunjukkan dua buah objek, dikarenakan ada penambahan huruf zaidah di

akhirnya, dapat dibentuk mufrad/tunggal beserta dapat dipisah dan diathafkan terdiri dari dualafazh yang sama. Contoh Isim Tatsniyah:

 ,ثغ ,٠ػ

Dua Zaid, dua pukul an, dua orang Musl im. 

4 macam kategori lafazh kalimah tidak bisa dikatakan Isim Tatsniyah/Mutsanna:  

1. Lafazh menunjukkan dua objek, tapi bukan sebab huruf tambahan. Contoh:

ك

Sepasang  

2. Lafazh ada tambahan huruf zaidah semisal Isim Tatsniyah, tapi tidak menunjukkan dua objek.Contoh:

  Menunjukkan Mufrad/tunggal dari isim sifat:

Page 48: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 48/103

    غؿ    جك  ع  ع

Pejal an kaki , pengasih , yang kenyang, yang lapar, yang mabuk, tukang minum. 

 

Menunjukkan Mufrad/tunggal dari isim alam / nama:

    ض

Utsman, „Affan, Hasan 

  Menunjukkan Jamak dari jama‟ taksir: 

,

ع

 ,

غه

 ,

 ,

غه

Saudara-saudara sekandung, anak-anak muda, kumpulan burung-burung sejenis, adonan- 

adonan roti/keju, kumpulan tikus-tikus. 

Masing-masing ketiga jenis contoh-contoh kalimah diatas di-I‟rab dengan Harkah Zhahir pada

 Nun shighah bukan Nun maqom tanwin, sedangkan Alifnya adalah Lazim pada semua I‟rabnya. 

3. Lafazh menunjukkan dua buah tapi tidak dapat dimufrodkan/tunggal. Contoh:

 Duaص 

Tidak bisa dimufrodkan atau tidak bisa membuang huruf zaidah atau tidak bisa dilafalkan .ص

4. Lafazh menunjukkan dua buah objek, ada tambahan huruf zaidah, bisa dimufrodkan/tunggal,

 bisa dipisah berikut diathafkan tapi bukan terdiri dari dua lafazh yang sama. Contoh sebagaimana

orang arab mengatakan:

٠غDua planet yg menyinar i bumi  

Karena setelah dipisah dan di-athafkan menjadi غ ؾ 

 

Page 49: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 49/103

  ٠ ث

Dua orang tua. 

Karena setelah dipisah dan di-athafkan menjadi

 ة

 

Tanda I‟rob Isim Mutsanna/Tatsniyah 

Tanda I‟rob untuk Isim Mutsanna adalah Rofa‟ dengan huruf Alif sebagai ganti dari I‟rob asal

harakah Dhammah, Nashab dengan Huruf Ya‟ sebagai ganti dari Fathah juga Jar dengan huruf

Ya‟ sebagai ganti dari Kasroh. Contoh: 

ع ١

 

  أ

  ٠

 ٠ ظ

 

Berkatalah dua orang diantara orang-orang yang takut (kepada Allah) yang All ah telahmemberi ni kmat atas keduanya.

 

١   ١ع ظ    ك١ز  ظ  زز٠

 

didapatinya di dalam kota itu dua orang laki -laki yang berkelahi ; yang seorang dari

 golongannya (Bani Israil) dan seorang (lagi) dari musuhnya (kaum Fir‟aun). 

 خ٠آ   ١ززز

Sesungguhnya telah ada tanda bagi kamu pada dua golongan yang telah bertemu

(bertempur). 

Demikianlah I‟rob Isim Tatsniyah menurut sebagian besar logat orang Arab. Dan sebagian lain(logat bani Kinanah, Bani Harits bin Ka‟ab, bani „Ambar, bani Bakar bin Wa‟il, bani Zubaid,

bani Kats‟am, bani Hamdan, bani „Udzrah) mengamalkan Isim Mutsanna dan Mulhaqnya

dengan tanda Alif secara muthlaq; baik rofa‟, nashab dan jarnya. contoh: 

ء  ٠ ؼ – ذ٠أع  ٠ ؼ – دعغ

 ٠ ؼث

Page 50: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 50/103

Dua Zaid telah datang kedua-duanya –  Aku meli hat dua Zaid kedua-duanya –  Aku bertemu

dengan dua Zaid kedua-duanya. 

Demikian juga sebagian Qiraah membaca Inna ditasydid pada Ayat:

  ظغ

 Mereka berkata: “Sesungguhnya dua orang ini adalah benar - benar ahli sihir…”  

 Nabi bersabda:

غرخ١ 

Tidaklah dua Wi tir dalam satu malam. 

Tanda I‟rob Muhaq kepada Isim Mutsanna/Tatsniyah 

Termasuk juga untuk I‟rob Isim yang diserupakan atau di-mulhaq-kan dengan Isim Mutsanna

atau dikenal dengan sebutan Mulhaq Mutsanna, yaitu setiap isim/kata benda yang kurangmencukupi syarat definisi Isim Mutsanna. Di antara isim-isim mulhaq tsb. Sebagaimana

disebutkan dalam bait adalah:

Kilaa dan kiltaa (ز  ), dengan prosedur sbb: 

1. Diberlakukan seperti I‟rab Isim Mutsanna, apabila Mudhaf pada Isim Dhamir. Contoh: 

ء ذ٠أع١دعغ ١ث

Keduanya (male) mendatangiku, Aku meli hat keduanya, Aku bertemu dengan keduanya  

ءر عأ٠ذز ١زدعغ ١زث

Keduanya (female) mendatangiku, Aku meli hat keduanya, Aku bertemu dengan keduanya  

  ة

I lmu dan Amal, kedua-duanya ditun tut. 

Page 51: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 51/103

   أ أ غج   

ج٠ 

 ر 

 

أ

Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur l anjut dalampemeliharaanmu, maka sekali -kal i j anganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan

“ah”  

2. Diberlakukan seperti I‟rab Isim Maqshur (tetap menggunakan Alif, pada Rafa‟/Nashab/Jar).Apabila Mudhaf pada Isim Zhahir. Contoh:

 ١

عأ٠ذزغ

 ١رأغ١

غ

 غعدز

 ١رأغث

 ١غز١رأغDatang kepadaku kedua pria dan kedua wani ta itu. Aku meli hat kedua pria dan kedua wani ta

itu. Aku berjumpa dengan kedua pria dan kedua wanita itu. 

زأ ذرآ  ١ز

Kedua buah kebun itu menghasil kan buahnya  

Itsnaani dan Itsnataaani ( ز ص    :), dengan prosedur sbbص

Diberlakukan Hukum I‟rab seperti Isim Mutsanna tanpa syarat, sebagaimana contoh IsimMutsanna/Tatsniyah lafazh Ibnaani dan Ibnataani ( ز ث   :). Contohث

١

 

 غ ص

Telah hadir dua orang dari tamu-tamu itu. 

غ

 

  ١ث

 ح ك

  آ

 ٠ ظ

  ٠أ

 ٠د

 أ

 خ

١ه

 ١ ص

 

 

Hai orang-orang yang beriman, apabil a salah seorang kamu menghadapi kematian, sedang

dia akan berwasiat, maka hendaklah (wasiat i tu) disaksikan oleh dua orang yang adil di

antara kamu … 

Page 52: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 52/103

Kesimpulan penjelasan Bait: Isim Mutsanna/Tatsniyah di rofa‟-kan dengan Alif, demikian juga

Kilaa dan Kiltaa dengan syarat mudhaf dan mudhaf ilaih-nya harus isim dhamir. Sedangkan

itsnaani dan itsnataani diberlakukan seperi Isim Mutsanna sebagaimana Ibnaani dan ibnataani.Adapun ketika dalam keadaan Nashab atau Jar, maka tanda irob-nya adalah Ya‟ menempati

tempatnya Alif ketika Rofa‟. Semua tanda irab Isim Mutsanna dan mulhaq-nya jatuh sesudah

harakah Fathah, karena fathah ini biasa berlaku untuk alif Tatsniyah. Maka tetap dipertahankanketika bersama dengan Ya‟. 

وت

 غع

 ١ث

  ث

 ع

¤

  ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ؿـ

 ت ظ

 غ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ

 Rafa‟kanlah dengan Wau!, Jar - kan dan Nashabkanlah dengan Ya‟! terhadap Jama‟

Mudzakkar Salim dari lafadz “„Aamir” dan “Mudznib”  

Telah disebutkan sebelumnya, dua bagian yang dii‟rab dengan huruf pengganti I‟rab asal yaituAsmaus-Sittah dan Isim Mutsanna. Kemudian pada Bait ini Mushannif menyebut bagian ketiga

tanda I‟rab dengan Huruf untuk Jama‟ Mudzakk ar Salim berikut mulhaq-mulhaqnya yang akandisebut pada bait- bait selanjutnya. Yaitu tanda I‟rab dengan Wau ketika Rafa‟ dan dengan Ya‟

ketika Nashab atau Jar-nya. Contoh:

أ غ٢غ ث

Beruntunglah mereka yang memerin tah dengan ma‟ruf. 

٢غ٠كذ ثغ

Aku memberi motifasi kepada pemerintah-  pemerintah dengan ma‟ruf. 

 ذؿ٠غ٢ ثغ

 Aku memberi salam untuk mereka yang memerintah kepada yang ma‟ruf. 

Definisi Jamak Mudzakkar Salim adalah: Isim yang menunjukkan arti lebih dari dua dengansebab tambahan huruf di akhirnya, dapat di-mufrad-kan dan di-athaf-kan berupa lafazh yang

sama. Contoh:

غ ؼ

Bergembiralah orang-or ang yang sukses. 

Page 53: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 53/103

Maka contoh kalimah isim diatas menunjukkan arti lebih dari dua, sebab huruf zaidah di

akhirnya berupa wawu dan nun, dapat dipisah dibentuk mufrad (tunggal) dengan membuang

huruf zaidah menjadi  berikut di-athaf-kan terdiri dari lafazh yang sama, maka menjadiبئض  بئض بآش

 بئض

.

Maksud perkataanانبنى

  “Salim” adalah selamat atau tidak berubah bentuk mufrad-nya ketikadibuat bentuk Jamak. artinya, tetap langgeng lafazh mufrad  – nya setelah dibuat Jamak, yakni

huruf-hurufnya tidak mengalami perubahan, baik jenisnya, jumlahnya atau harkah-nya. kecuali

karena ada proses I‟lal. Misal نا  setelah dibuat jamak mudzakkar salim menjadi بنا  karena bertemu dua mati yaitu Alif dan Wau jamak, maka Alif dibuang dan menjadi و 

Disebutkan pada bait diatas contoh lafazh  يت  بيش “‟Aamir dan Mudznib” menunjukkan

 bahwa kalimah yang boleh di bentuk jamak dengan Jama‟ Mudzakkar Salim ada dua kategori,

yaitu Isim Jamid (شيب ) atau Isim Sifat (تي) .

Disyaratkan untuk I sim Jamid yang dapat di- bentuk jamak dengan jama‟ mudzakkar salim

dengan 5 syarat:  

1. Harus berupa Isim Alam / kata nama. Contoh: ص “Zaid”. نب “Khalid”. Tidak diperkenankan

untuk isim jamid yang bukan isim alam contoh: ,”“anak kecil lakiو س “pria dewasa” kecuali

 jika dishighat tashghir/dibentuk mini, maka boleh karena otomatis menjadi Isim Sifat contoh:

س

 “si pria kecil” dapat dibentuk jama‟ mudzakkar salim menjadiهس

.

2. Harus nama laki-laki, tidak diperkenankan untuk nama perempuan misal:  صت “Zainab”  

“Hindun” ب “Su‟ad”. 

3.  Harus nama makhluk ber-akal (yakni dari jenis makhluk yang berakal termasuk bayi dan

orang gila). Tidak diperkenankan untuk semisal nama hewanك

 “Lahiq” nama kuda. 

4. Harus kosong dari Ta‟ Muannats Zaidah. Tidak diperkenankan untuk contoh: ضح  “Hamzah” .” “Thalhahغهخ

5. Bukan dari Isim Alam hasil Tarkib (berasal dari susunan kata) contoh ج “Sibawaihi”. 

Contoh Jama‟ Mudzakkar Salim dari Isim Alam yang mencukupi Syarat : 

ء ٠ػدؤ . غعد ثؼ٠٠٠٠ػ. 

Zaid-Zaid telah datang. Aku membantu Zaid-Zaid. Aku berj umpa dengan Zaid-Zaid. 

Disyaratkan untuk I sim Sif at yang dapat di- bentuk jamak dengan jama‟ mudzakkar salim

dengan 6 syarat:  

1. Harus sifat bagi laki-laki, tidak diperkenankan seperti contoh: ئب “yang Haid” ظشي “yangmenyusui” 

Page 54: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 54/103

2. Harus sifat bagi yang berakal, tidak diperkenankan untuk contoh:ب

 “yg meringkik” (sifat

kuda)

3. Harus kosong dari ta‟ muannats, maka tidak diperkenankan seperti contoh ” “tandaيخ ئبل  

“sangga” بئخ  “tenang”. 

4. Bukan Isim sifat dengan wazan أ yang muannts-nya adalah  contoh: أش  “yang merah”

أعش

 “yang hijau”. 

5. Bukan Isim sifat dengan wazan   yang muannts-nya adalah ه  contoh: اش  “yang

mabok”. 

6. Bukan dari Isim Sifat yang sama bisa ditujukan untuk laki-laki dan atau perempuan contoh:

” “yang sabarجس ش “yang terluka” 

Contoh Jama‟ Mudzakkar Salim dari Isim Sifat yang mencukupi Syarat : 

غ

  عؿ

 

  ثأ

  غ

 

 ١جؿ    أ   ؤث  ٠

Orang-orang yang dit inggalkan (tidak ikut perang) itu merasa gembira dengan tinggalnya

mereka di belakang Rasulul lah, dan mereka tidak suka berj ihad dengan har ta dan jiwa

mereka pada jalan A ll ah. 

ت٠

 ١

Al lah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. 

١ ئث١ع

Dan adalah D ia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman. 

Kesimpulan penjelasan bait: Rofa‟kanlah dengan wau sebagai ganti dari dhammah, Jar-kanlah

dengan Ya‟ sebagai ganti dari kasrah, dan Nashab-kan juga dengan Ya‟ sebagai ganti dariFathah. Terhadap Jama‟ Mudzakkar Salim dari lafazh „Aamir (isim Alam) dan Lafazh Mudznib

(isim Sifat).

Page 55: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 55/103

 

| Alfiyah Ibn Malik Bait 36-37-38 | Designer: By Ibnu Toha | Font: Deco Type Naskh | Flatform:CorelDraw&Photoshop |

غ

 ث

 ٠

 كج

¤ ـ ـ ـ ـ

  ـ ـأ

  ـ ـ ـ ثث

….dan yang serupa dengan keduanya ini (“Aamir” dan “Mudznib”, pada bait sebelumnya).

 Dan lafadz “„Isyruuna dan babnya”, dimulhaqkan kepadanya (I‟rab Jamak Mudzakkar

 Salim). Juga lafadz “Ahluuna”  

١

    أ¤ ـ

 ظك  ـ ـ ـ عأ

 Juga lafadz “Uluu, „Aalamuuna, „Illiyyuuna dan lafazh Aradhuuna adalah contoh yang

syadz (paling jauh dari definisi Jamak Mudzakkar Salim). Juga Lafadz “sinuuna….. 

غ٠

  ـ

 ١

 ض

 ثث

¤

 

   جة

 

 غ٠

 .…dan babnya”. Terkadang Bab ini (bab sinuuna) ditemukan dii‟rab semisal lafadz “Hiina”

(dii‟rab harkat, dengan tetapnya ya‟ dan nun) demikian ini ditemukan pada suatu kaum (dari

Ahl i Nawu atau orang Arab)  

Disebutkan pada awal bait diatas kalimat: “dan yang serupa dengan keduanya ini (“Aamir” dan

“Mudznib”, pada bait sebelumnya)” yakni, semua Isim Alam dan Isim shifat yang menggenapisyarat sebagai Jama‟ Mudzakkar Salim dimana tanda I‟rab-nya dengan wau ketika rafa‟ dan

dengan ya‟ ketika nashab dan jar. 

Kemudian disebutkan oleh kiyai Mushannif pada Bait kalimat selanjutnya, tentang Isim-isim

yang mulhaq/diikutkan kepada I‟rab jama‟ mudzakkar salim. Adalah Isim yang tidak mencukupi

Page 56: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 56/103

dari syarat ataupun sifat yang wajib dimiliki oleh tiap Isim yang dapat dijadikan jama‟

mudzakkar salim.

Dintara Isim-isim Mulhaq Jama‟ Mudzakkar Salim tersebut, yang paling masyhur dalam

 penggunaannya adalah:

  Kalimah isim yang menunjukkan arti banyak, dan tidak bisa dimufradkan baik secaralafazh atau secara makna: yaitu bab

ش

 (dua puluh) hitungan dari 20, 30, 40 hingga  –  

90.

contoh Firman Allah:

  ٠   ز١غ ٠ ج هثغ

Jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan

dua ratus orang musuh. 

ؿ

 

 ١ ثعأخ١

Dan (ingatlah), ketika Kami berjanji kepada Musa (memberi kan Taurat, sesudah) empat

puluh malam  

  Kalimah isim yang tidak menggenapi sebagian syarat Jama‟ Mudzakkar Salim, seperti

lafazh   dijamakkan menjadi أ beserta ia bukan Isim Alam pun bukan Isim Sifat.

Sebagaimana disebutkan dalam syawahid syi‟ir: 

    …

غر أ  ٠ 

ث 

 

Tidaklah harta dan sanak-keluarga melainkan hanyalah ti tipan, dan pastil ah ti tipan itu suatu

hari akan dikembali kan. 

Seperti itu juga lafazh  ب dari lafazh  ب (Alam, sesuatu selain Allah). Dijamakkan seperti

Jama‟ mudzakkar salim, beserta ia bukan Isim Alam pun bukan Isim Sifat. Contoh firman Allah:

 عة ل ١

Segala puj i bagi Al lah, Tuhan semesta alam. 

Page 57: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 57/103

  Kalimah isim yang menunjukkan makna Jamak, namun secara lafazh ia tidak bisa

dimufradkan. Semisal lafazh . Contoh Firman Allah Swt.

   أ   خ ك       أ

Al lah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan D ia (yang berhak disembah),

Yang menegakkan keadil an. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu. 

  Kalimah mufrad yang di-jamak-kan menjadi isim alam, semisal lafazh

  (kitabcatatan amal baik, tempat paling tinggi di Surga, tempat di langit ketujuh dibawah „Arsy)

dari isim mufrad  (tempat tinggi) akan tetapi ini bukan dari jenis yang berakal. Seperti

dalam firman Allah:

 عغث  ةز 

  ١

١

Sekali -kal i tidak, sesungguhnya kitab orang-orang yang berbakti i tu (tersimpan) dalam

„Illiyyin. 

عأ

 

١

Tahukah kamu apakah „Illiyyin itu? 

  Kalimah yang dijamakkan dengan merubah bentuk asal mufradnya, termasuk darigolongan jama‟ taksir, akan tetapi ia di-mulhaq-kan kepada jama‟ mudzakkar salim di-

I‟rab dengan huruf. 

contoh: ظس , huruf Ra‟ berharkah fathah, dan lafazh mufrad-nya disukunkan س   –  perubahan

 bentuk asal mufrad, termasuk dari mufrad muannats, jenis tidak berakal, bukan isim alam, dan bukan isim sifat.

  dan babnya, huruf Sin di-kasrahkan pada jamaknya, dan di-fathahkan pada bentuk

mufradnya خ   –   perubahan bentuk asal mufrad, termasuk dari mufrad muannats, jenis tidak

 berakal, bukan isim alam, dan bukan isim sifat. Contoh:

 عى

 

 زضج

 

 ١ ؿ

 Allah bertanya: “Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?”  

Adapun maksud daripada bab adalah: setiap isim bangsa tiga huruf (Tsulatsi) yang dibuang

Lam Fi‟ilnya dan diganti dengan Ta‟ muannats marbuthah ( ). Di‟irab dengan harakah, bagiحorang Arab ia tidak digolongkan pada jamak taksir. Misalnya lafazh;  عخ “kebohongan”

Page 58: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 58/103

 jamaknya lafazhع

 dg meng-kasrah-kan huruf „Ain. Proses I‟lal: asal mufradnya adalahع

isim bangsa Tsulatsi, dibuang Lam Fi‟ilnya yaitu huruf Wau dan diganti dengan Ta‟ muannats,

maka menjadi :. Contoh Firman Allahعخ

آغ

 

 ٠ ١ظ (yaitu) orang-orang (yahudi dan nashrani) yang telah menjadikan Al Quran i tu terbagi-bagi

(menjadikan kebohongan). 

Contoh lain:ضح

 manjadiض

 danخ يب

 menjadi ي

 dll.

١

 

 

 ١ ٠ ؼ

dari kanan dan dari kir i dengan berkelompok-kelompok  

Lafazh ض dinashabkan menjadi Haal. Mulhaq pada jama‟ mudzakkar salim. 

 dan bab- babnya yang dii‟rab dengan mengikuti irab jama‟ mudzakkar salim ini, termasuk

sebagian aksen dari bangsa arab. Diantaranya pula ada yang meng-I‟rab   dan bab-babnya

dengan harakah zhahir pada huruf Nun terakhir yang biasanya ditanwinkan beserta tetapnya

huruf Ya‟ pada semua I‟rabnya, tak ubahnya ia di-i‟rab semisal lafazh . Contoh:

١ظ ثخؿ

I ni adalah tahun-tahun yang gersang  

 أذ

١ ؿ

Aku t inggal bersamanya beberapa tahun. 

ؾ

 

 ١عؿذ ؿ

Aku mempelajar i I lmu Nahwu selama lima tahun. 

Disebutkan pada salah satu Syawahid Sya‟ir dalam bahar Thawil: 

Page 59: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 59/103

 

ب      ١ ×ؿ ج

١ك  ج١ك   ث ج

غ

Tolong kawan…! 

Jangan ungkit l agi tentang Kota Najd  

Sesungguhnya tahun - tahun di kota itu… 

Telah mempermainkanku ketika aku sudah dalam keadaan ber -uban. 

Sesungguhnya tahun - tahun di kota itu… 

Telah mengubaniku semenjak aku masih dalam keadaan sangat muda. 

Lafazh  pada Syair diatas, menunjukkan nashab dengan harakah Fathah dan bukan dengan

Ya‟, karena ia tidak membuang huruf Nun pada keadaan ia menjadi mudhaf. 

Ada juga logat dan aksen bahasa arab, tetap meng-I‟rab semua bentuk jama‟ mudzakkar salimdan mulhaq-mulhaqnya, diberlakukan seperti irab isim mufrad (dii‟rab harakah pada nun dengan

tetapnya ya‟) contoh: 

١ء

ذ

 .

١

 ذؿ .١

Para pengajar telah datang. Aku berbicara pada para pengajar . Aku memberi salam pada

para pengajar . 

Kesimpulan dari penjelasan bait:  

Lafazh ش  dan saudara-saudaranya di-mulhaq-kan atau diikutkan kepada jamak mudzakkarsalim dalam pengamalan I‟rabnya. Seperti itu juga lafazh أ –  ب   –    dan

.

Sedangkan untuk Lafazh ظس digaris-bawahi oleh Mushannif sebagai syadz dalam hal ke-

mulhaq-annya. Seperti itu juga lafazh  dan babnya. Karena kedua lafazh ini adalah isim jenis

 bukan sifat, bukan isim alam, muannats, tidak berakal, tidak salim lafaz mufradnya, sama sekalitidak memiliki empat syarat untuk jamak mudzakkar salim. Oleh karena itu syadz-nya kedua

lafazh tsb lebih kuat.

Disebutkan juga dalam bait: lafazh   dan babnya, di-I‟rab semisal lafazh   yakni,

menetapkan huruf Ya‟ dan Nun pada semua I‟rabnya dengan dii‟rab harkah zhahir atas Nun yangditanwin pada nakirahnya.

Page 60: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 60/103

Disebutkan pula dalam bait bahwa: ditemukan pada orang-orang arab yaitu mengi‟rab semua

lafazh jamak mudzakkar salim dan mulhaq-mulhaqnya semisal irab pada lafazh yang

diserupakan dengan irab . *** 

ز

 ث

 

 

 

¤

  ـ ـ

 ز ـ ـ   ـ ـ   غ ـ ـث

Fathah- kanlah…! terhadap Nun-nya Jamak Mudzakkar Salim beri kut I sim yang mulhaq

kepadanya. Ada sediki t orang Arab yang berucap dengan meng-kasrahkannya. 

 ث   ص  ¤ؾ ـ ـ ـثزؿ 

 زج Adapun Nun-nya I sim yang di-tatsniyah-kan beri kut mulhaqnya, mereka (orang Arab)

mengamalakannya dengan kebali kan Jamak mudzakkar salim (yakni , Nun Tatsni yah lebih

banyak diamalkan dengan harakat kasrah) maka perhatikanlah …! 

Huruf Nun () yang ada pada akhir kalimah isim Jama‟ Mudzakkar Salim, yang masyhurdiucapkan dengan harakat Fathah untuk semua keadaan i‟rabnya. Demikian juga di-

harakat fathah, untuk Nun yang ada pada isim mulhaq jamak mudzakkar salim. Tidaklah maksud

 pengharkatan huruf Nun ini sebagai tanda i‟rab, melainkan ia di-i‟rab dengan huruf. 

Ditemukan juga pada sebagian orang Arab (secara Syadz) meng-kasrahkan Huruf Nun setelahYa‟ (yakni, ketika keadaan Nashab dan Jar) pada Jama‟ Mudzakkar salim dan Mulhaq-nya. Sebagaimana termaktub dalam Syawahid Syair :

Syair Bahar Wafir oleh Jarir Bin „Athiyyah seorang penyair dari Bani Tamim (28 –  110 H. / 648

 –  827 M.) :

١  أث ث  غ  غ¤ ػ  غ ٠أ آغ

 Kami kenal baik dengan Ja‟far dan putra-  putra dari ayahnya (Bani Abi Ja‟far) … 

dan kami mengingkari terhadap Zi‟nifah-  zi‟nifah (bagian kolompok pengikut) yang lain. 

* Lafadz شآ huruf Nun dikasrahkan bersamaan ia adalah Jamak Mudzakkar Salim. Nashabmenjadi sifat bagi isim maf‟ul .صب

Juga Syair bahar Wafir oleh Penyair Suhaim bin Wusail Ar-Riyyahi (40 SH. –  60 H. / 583 –  680

M.)

Page 61: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 61/103

 رع  

 غ

 

أ¤١٠   

  ج٠ أ

apakah tetap berlangsung pada setiap masa … berdiam dan pergi …. 

tidakkah masa membiarkanku menetap… dan memastikanku…. ???  

 ءغ

  زجر ¤

 دػ  ١ثع

ooo…gerangan apa… mereka para penyair akan memperdayaiku …. 

sungguh masa in i telah aku lewati selama kurun masa empat puluh tahun …. 

* Lafadz ١ثعhuruf Nun dikasrahkan bersamaan ia adalah Isim Mulhaq Jamak Mudzakkar

Salim majrur menjadi mudhaf ilaih.

Tidaklah kasrah pada Nun jamak salim dan mulhaqnya tersebut merupakan logat arab, ikhtilaf

 bagi mereka yang berdalih sepert itu. Adapun Huruf Nun pada Isim Mutsanna dan Mulhaq-mulhaqnya, yang masyhur di-harkati kasrah, sedangkan diharkati Fathah adalah merupakan logat

 bagi sebagian orang arab. sebagaimana contoh syawahid syair :

Syair dalam Bahar Thawil oleh Shahabah Nabi Humaid bin Tsaur Al-Hilaliy ra. (? –  30 H. / ? –  650 M.)

١

٠ أخ

١ ذزؿ¤خ ا   

  …dengan kelincahan kedua sayapnya (si burung Qutthah) terbang melesat pada senja hariر١ت

tidaklah penglihatan ini melainkan hanya sekilas kemudian ia menghilang… 

* Lafadz ١

٠ huruf Nun difathahkan bersamaan dengan Ya‟ tanda jar dari Isim Mutsanna

yang di-jarkan oleh huruf jar.

Bait Alfiyah di atas bukanlah maksud menghukumi jarang penggunaan harkah Kasrah

untuk Nun Jamak Mudzakkar Salim dan Harakat Fathah untuk Nun Isim Mutsanna.

Tetapi maksudnya (sebagaimana dalam kitab syarah kafiyah as-syafiyah oleh beliau) Harakat

Kasrah nun Jama‟ Mudzakkar adalah Syadz, sedangkan Harakat Fathah Isim Mutsannaadalah sebagaian Logat. Dalam hal ini terdapat dua Qaul: 1. Fathah untuk Nun Mutsanna

ketika bersama dengan Ya‟, atau 2. Fathah untuk Nun Mutsanna yang bersama Alif. Dzahirnya

 perkataan Mushannif adalah untuk Qaul yang kedua, yakni Fathah Nun Mutsanna ketika

 bersama dengan Alif.

Contoh penggunaan Nun yang difathahkan dalam Syawahid Syair dari seseorang:

Page 62: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 62/103

   ١   غأ ١… ١ج   أكج ٠غ

 Aku mengenalinya…. lehernya….. kedua matanya….. 

dan kedua lubang hidung tempat ingusnya… menyerupai hidung si Dzabyan…. 

* Lafadz ١ huruf Nun difathahkan bersamaan dengan tetapnya Alif bagi sebagian logat Arab

 pada Isim Mutsanna yg dinashabkan karena athaf pada isim manshub.

Status syair diatas ada yang mengatakan mashnu‟  (bukan dari bangsa arab), tidaklah 100% bisadijadikan sebagai syahid syair. diceritakan oleh Ibnu Hisyam bahwa kesubhatan status Syair

diatas, yaitu terkumpulnya dua logat dalam satu bait, menetapkan Alif lafazh tatsniyah ketika

nashab (   با ) dan lafadz lain menggunakan Ya‟ pada (  ٠غ  ). sedangkan imam Sibawaihi

dalam kitabnya mengatakan bahwa periwayatan syair diatas adalah Tsiqah dapat dipercaya.

ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ

 

 ـــأ

  زـث

  ـ ـ ـ ـ ـ ـ

¤غ

 

 ٠غ

 

 وت

Adapun kalimah yang di-jamak- kan dengan menambah Alif dan Ta‟ (Jama‟ Muannats

Salim), adalah di tandai harakat kasrah didalam Jar dan Nashabnya secara bersamaan. 

Setelah rampung penjelasan tentang kalimah-kalimah yang di-i‟rab dengan huruf sebagai

 pengganti dari i‟rab asal harakat, yaitu tanda I‟rab Asmaus-Sittah, Isim Mutsanna dan Jama‟

Mudzakkar Salim pada bait-bait sebelumnya. Selanjutnya Kiyai Mushannif Alfiyah

Muhammad Ibnu Malik – semoga Allah Merahmatinya –  menerangkan tentang Kalimah-kalimahyang di-i‟rab dengan Harakat sebagai ganti dari Harakat tanda i‟rab asal. Dalam hal ini terdapat

dua kategori, yang pertama adalah dalam Bait ke 41 ini. Yaitu kalimah yang di-jamak-kandengan tambahan Alif dan Ta‟ (  

ا

 –   / alif zaidah dan ta‟ zaidah) atau dinamakan

Jamak Muannats Salim.

◊◊◊ 

Definisi Jama‟ Muannats Salim adalah: Lafazh yang menunjukkan lebih banyak dari dua,

disebabkan oleh penambahan dua huruf Alif dan Ta‟ Zaidah di akhirnya. contoh:

جدغد ز

Para wanita berj il bab telah hadir  

*Maka lafazh جد

ز  pada contoh ini adalah lafadz jamak dengan tambaha alif dan ta‟, Jama‟Mu‟annats Salim. 

Page 63: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 63/103

◊◊◊ 

Tanda I‟rab Jama‟ Muannas Salim adalah: Rafa‟ dengan Dhammah (i‟rab asal), Jar dengan

Kasrah (i‟rab asal) juga Nashab dengan Kasrah (pengganti i‟rab asal Fathah). contoh: 

  ئد ئيث

 ١ء أ

  ث

Dan orang-or ang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi

penolong bagi sebahagian yang l ain. 

 ١ ئ

 د ئد

رز

 

 رغ

 ع

Al lah menjanjikan kepada orang-orang mukmin, lelaki dan perempuan, (akan mendapat)

surga yang dibawahnya mengali r sungai-sungai  

 ١

 

 ة

١ظ د١ غ

 غد  ١ ئ    ة د٠ز ئ

sehingga Al lah mengazab orang-orang munafi k laki- laki dan perempuan dan orang-orang

musyrikin laki -laki dan perempuan; dan sehingga Allah menerima taubat orang-orang

mukmin laki -laki dan perempuan. 

◊◊◊ 

Dua kategori bukan Jamak Mu‟annats Salim adalah: 1. Lafazh Jama‟ ada Alif dan Ta‟ diakhirnya tapi bukan Alif Zaidah, contoh:

 ح ح 

Para hakim dan para pendakwa  

Dua lafazh ini, berupa Alif asli salinan dari asal huruf kalimah sebelum proses I‟lal. asal

 bentuknya adalah خ  لع ya‟ diganti alif karena jatuh sesudah fathah, dan  wau juga digantiحalif karena jatuh sesudah harakat fathah. Untuk lebih jelasnya, bisa dilihat pada page Kaidah

I‟lal k e 1: https://nahwusharaf.wordpress.com/belajar-ilal/kaidah-ilal/kaidah-ilal-ke-1/  

2. Lafazh Jama‟ ada Alif dan Ta‟ di akhirnya tapi bukan Ta‟ Zaidah, contoh: 

Page 64: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 64/103

د   أه د أ  أث١د

Bai t-bait, Mayat-mayat, Suara-suara  

Contoh ini, huruf Ta‟-nya adalah asli kalimah bukan tambahan, lafazh mufradnya adalah د ذ ذ

 ي

Dua kategori lafazh-lafazh jamak tersebut bukan Bab Jamak Muannats Salim, karena lafazh

menunjukkan jamak bukan karena sebab Alif dan Ta‟. akan tetapi termasuk pada kategori bentukJamak Taksir, dinashabkan dengan tanda irab asal yaitu Fathah. contoh:

غر

 

  آ

 ٠ ظ

 

٠أ

 ٠ر دأه ه

 

 ج  غ ر   

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi,

dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara yang keras  

ز  ثل  ر ١رغ أز١٠ 

ص ١ؤ

ص

  غر  ١  

ص ١١٠

Mengapa kamu kaf ir kepada All ah, padahal kamu tadinya mati, lalu A llah menghidupkan

kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihi dupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lahkamu dikembalikan? 

 

◊◊◊ 

Kesimpulan penjelasan Bait 41: Sesungguhnya Lafazh yang di jamak sebab tambahan Alif dan

Ta‟, di-i‟rab dengan harakat kasrah ketika Jar dan Nashab secara bersamaan. Penyebutan Jar

dengan tanda kasrah, bukan sebagai penggati asal. Sedangkan penyebutan Nashab dg kasrahadalah pokok pembahasan dalam Bait kali ini, yaitu bagian pertama dari tanda i‟rab dg harakat

 pengganti dari i‟rab harakat asal. 

 

 ؿ

 ظ

 د أ

 ظ

¤

 ١ ـ ـ

 د ـ ـعؤ ـ ـ ـ ـ

 ج ـ ـ  ـ ٠ـأ

Demikian  juga (Dii‟rab seperti Jamak Muannats Salim) yaitu lafadz “Ulaatu”. Dan Kalimah

 yang sungguh dijadikan sebuah nama seperti lafadz “Adri‟aatin” (nama tempat di Syam)

Page 65: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 65/103

 yang demikian ini juga diberlakukan I‟rab seperti Jamak Mu‟annats Salim 

Bait ini menerangkan tentang i‟rab Isim-isim yang dimulhaq-kan pada Jama‟ Muannats Salim.Dalam hal ini ada dua kategori:

(1). Lafadzد

 . tanda irabnya diikutkan pada Jamak Muannats Salim, dimana ia tidakmemenuhi syarat definisi Jama‟ Muannats Salim, karena secara Lafazh ia tidak memiliki bentuk

mufrad, dan secara makna ia jamak , mempunyai arti: mereka (jamak female) Si empunya .

contoh:

 د أ

  ٠  ز 

١   ؤ

Dan j ika mereka (isteri -ister i yang sudah ditalaq) itu sedang hamil , maka beri kanlah kepada

mereka nafkahnya hingga mereka bersali n  

(2). Lafazh yang dijadikan sebuah nama (Isim Alam) dari asal lafazh jama‟ muannats salim.Maka menjadi Isim Alam dan secara otomatis bisa dipakai untuk mudzakkar dan muannats

(male/female). Seperti contoh lafazh عــد asal dari bentuk jamak  dengan bentuk mufradأسخ

اس kemudian menjadi دب ـس sekarang menjadi sebuah nama negri dari wilayah pinggiran

Syam. Terdapat tiga Madzhab dalam menghukumi tanda Irab Isim yang sejenis بدس :

Madzhab pertama (Madzhab yg Shahih): dii‟rab seperti lafazh Jamak Muannats Salimsebagaimana ketika belum dijadikan sebuah nama berikut di-tanwin. contoh:

ثؤعدغعدأعدعأ٠ذأعدظ

 Ini negri Adri‟at, aku melihat negri Adri‟at, aku melewati negri Adri‟at. 

Madzhab kedua: menghukumi Rofa‟ dengan dhammah, jar dan nashab dengan kasrah berikut

menghilangka tanda tanwin. contoh:

ثؤعدغعدأعدعأ٠ذأعدظ

 Ini negri Adri‟at, aku melihat negri Adri‟at, aku melewati negri Adri‟at. 

Madzhab ketiga: menghukumi Rafa‟ dengan dhammah, Jar dan Nashab dengan Fathah beserta

menghilangkan Tanwin, seperti Isim tidak munsharif (ber-illat Alami beserta Mu‟annatsMa‟nawiy). contoh: 

ثؤعدغعدأعدعأ٠ذدأعظ

Page 66: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 66/103

 Ini negri Adri‟at, aku melihat negri Adri‟at, aku melewati negri Adri‟at. 

◊◊◊ 

Contoh Syahid syair untuk lafazh دبس  (nama tempat di negeri Syam) boleh di-i‟rab sesuai

ketiga Madzhab diatas. Syair bahar Thawil oleh Imru-ul Qais bin Hujr al-Kindi (130 SH. –  80SH. / 497 –  535 M.)

  عر

أعدر أ

¤غ

  ع

 أ

 ث١ضغة

dari keja uhan…. 

 Kupandang api unggun negri Adri‟at… 

 pada penduduknya yg berada di kota Yatsrib… 

terasa paling terdekatnya rumah negri Adri‟at… adalah pemandangan yg bernilai seni tinggi… 

Seperti lafazh دبس  yaitu contoh lafazh  : di dalam Al-Qur‟anغد

 زأ بدغغ غ     غ

 Maka apabila kamu telah bertolak dari „Arafat, berdzikirlah kepada Allah di Masy‟aril -haram  

Kesimpulan penjelasan Bait : bahwa lafazh د ditandai dengan kasrah didalam Jar dan

 Nashabnya di-mulhaq-kan/mengikuti irab jamak muannats salim. demikian juga lafazh yang

dijadikan sebuah nama ( دبس ) dari asal bentuk lafazh jamak muannats salim.

غو ٠  ـ خ ـزث 

غ ـ ـ¤ث ٠  ٠ أ

 ع أ

Jar- kanlah olehmu…! dengan tanda Fathah terhadap Isim yang tidak munsharif, selagi tidakdimudhafkan atau tidak berada setelah AL dengan mengekorinya

Diterangkan dalam Bait ini, bagian kedua dari Isim yang di-i‟rab dengan harakat pengganti dari

harakat asal. Yaitu Isim yang tidak Munsharif atau Isim ghair Munawwan atau isim yang tidakditanwin.

Page 67: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 67/103

Definisi Isim tidak munsharif adalah: setiap kalimah isim mu‟rab yang menyerupakan

kalimah fi‟il didalam hal terdapatnya dua illat dari sembilan illat, atau terdapat satu illat yg

menempati maqom dua illat.

Contoh lafazh terdapat dua illat  “Ahmad” (Alami dan Wazan Fi‟il) ب “yg haus” (Sifat

dan Ziadah Alif-Nun). contoh lafazh satu illatبي

 “Masjid-masjid” (bentuk/shighat MuntahalJumu‟). 

Mengenai penyebab yang mencegah ditanwinkannya kalimah isim, dalam hal ini ada bab khusus

yang akan diterangkan secara jelas disana – insyaAllah – . sedangkan dalam Bait ini, dimaksudkan

mengenai hubungan dengan tanda I‟rabnya. Rofa‟ dengan Dhammah (i‟rab asal), Nashab denganFathah (i‟rab asal) dan Jar dengan Fathah (menggantikan i‟rab asal Kasrah) contoh: 

ثؤغعدأعأ٠ذأء

Ahmad datang, Aku meli hat Ahmad, Aku berj umpa dengan Ahmad . 

ء ؿ ٠د

١جث ج

Dan sesungguhnya telah datang Yusuf kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan  

١ ١ثغ  ل

 ز  خ

أ 

Sesungguhnya Ibr ahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada

All ah dan hanif  

١ خ

١زث ز١

١ ؤث

Apabil a kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah

penghormatan i tu dengan yang lebih baik dari padanya  

Sebagai pengecualian tetap Jar dengan tanda i‟rab asal atau Kasrah, bilamana Isim tidak

munsharif/ghair munawwan tersebut berada pada dua posisi :

(1). Menjadi Mudhaf . contoh:

ثؤغعد

Aku berj umpa dengan Ahmad-mu  

Page 68: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 68/103

       أ٠ ر

sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya  

Tapi jika posisinya sebagai Mudhaf Ilaih, maka tetap berlaku tanda irab pengganti Jar denganFathah. contoh

أظ زة

I ni ki tab Ahmad  

آ    آ  ه  

١ غآثغ

 ١

 

 Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga „Imran

melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing). 

(2). Dimasuki huruf AL (). contoh:

 ةؿؤذ

 

Aku bertanya tentang siswa terbaik dar i para siswa  

   ز أ  

 رجكغ

 janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri‟tikaf  dalam mesji d. 

Kesimpulan pembahasan Bait: 

Jarkanlah dengan Fathah sebagai pengganti dari i‟r ab asal Kasrah, terhadap isim yang tidak

munsharif/ghair munawwan dengan syarat tidak mudhaf atau tidak dimasuki oleh AL yang

mubasyaroh bertemu langsung tanpa pemisah.

 ٠

 

 

¤١ ـ ـر

  ـع

ؤ ـ ـ ـ ـ ـر

Page 69: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 69/103

 Jadikanlah! Nun sebagai tanda Rofa‟ untuk contoh Kalimah-kalimah yang seperti lafad

٠(Fi‟il Mudhori‟ yg disambung dg Alif Tatsniyah) dan lafadz ١ر (Fi‟il Mudhori‟ yg

disambung dg Ya‟ Mu‟annats Mukhata bah) dan lafadz ؤر (Fi‟il Mudhori‟ yg disambung dg

Wau Jamak) 

ؿ

 وت

 ؼ

  ظ

¤ زغ

  ـ ـ ـ ـ ر

 

  ـ ـ ـ

Sedangkan tanda Jazm dan Nashabnya, yaitu dengan membuang Nun. seperti contoh   

 ــــ ر ـ ـ ـ

  زغ  

Setelah selesai menerngkan tentang I‟rab pengganti untuk kalimah isim, selanjutnya bait

menerangkan tentang I‟rab pengganti untuk kalimah Fi‟il. yaitu i‟rab untuk Amtsilatul Khamsahatau Af‟alul Khamsah atau contoh-contoh kalimah Fi‟il yang lima. 

Pengertian Af‟alul Khamsah/Fi‟il yang lima adalah: Setiap kalimah fi‟il mudhari‟ yang

tersambung dengan Alif Tatsniyah, Wau jama‟ atau Ya‟ muannats mukhatabah. 

Rinciannya sebagai berikut:

  Fi‟il Mudhari‟ yang tersambung dengan Alif Tatsniyah terdapat 2 bentuk (berawalan huruf mudhara‟ah Ya‟/ Ta‟ ) ada 4 penggunaan 

  Fi‟il Mudhari‟ yang tersambung dengan Wau Jama‟ terdapat 2 bentuk (berawalan huruf mudhara‟ah Ya‟ /Ta‟) ada 2 penggunaan 

 

Fi‟il Mudhari‟ yang tersambung dengan Alif Tatsniyah terdapat 1 bentuk (berawalan huruf mudhara‟ahTa‟) ada1 penggunaan 

Lihat tabel berikut, Af‟alul Khamsah ditandai warna oranye:  

DIGUNAKAN UNTUK FI‟IL AMAR  FI‟IL MUDHARI‟ FI‟IL MADHI 

ORANG

KETIGAMALE

TUNGGAL ×  وغ ٠

 وغ

DUAL ×  غو ٠ غو

JAMAK ×   وغ ٠ وغ

ORANG

KETIGA

FEMALE

TUNGGAL ×  وغ ر

 وغد

DUAL ×  غو ر رغو

Page 70: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 70/103

JAMAK ×  غو ٠  غو

ORANG

KEDUA

MALE

TUNGGALوغ وغ  ر وغد 

DUAL

غو

 غو ر رغو

JAMAK وغ   وغ ر  رغو

ORANG

KEDUAFEMALE

TUNGGALوغ   ٠غو ر وغد 

DUALغو

 غو ر رغو

JAMAK

غو

 غو ر

  وغر

ORANGPERTAMA

MALE/

FEMALE

TUNGGAL × وغ  أ وغد DUAL/JAMAK ×  

وغ غ و

Tanda I‟rab Af‟alul Khamsah adalah:

Rafa‟ dengan tetapnya Nun sebagai ganti dari Dhammah. contoh: 

٠

 

mereka (lk) bekerja  

ر / ٠ 

mereka berdua (lk/pr ) berkerja  

ر

 ز أ

kali an (lk) bekerj a  

ر ز أ

Page 71: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 71/103

kamu berdua (lk/pr ) bekerj a  

١ر ذ أ

kamu seorang (pr ) bekerja  

Contoh Firman Allah:

ث  رغ١وث

Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat . 

 Nashab dan Jazem dengan membuang Nun sebagai ganti dari Fathah dan Sukun. contoh:

 ب ر رع

  ر

Maka ji ka kamu tidak dapat membuat(nya) –  dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya),

peli haralah dirimu dari neraka  

 ؿء

 

 ز

 

ؿ

¤رغ

 و

ع

 Namailah! Isim Mu‟tal, terhadap Isim-I sim yang seperti laf adzو

(I sim yang berakhi ran

huruf Al if ) dan seperti lafadzرغ

 

عب

 

ى

 

 (Isim yang berakhiran huruf Ya‟). 

ع

  ١ ةغ 

¤غو    ظ   ١ـ

Contoh l afadz yang pertama ( و  ) Semua tanda I‟rabnya dikira-ki ra, i tulah yang disebut

I sim Maqshur. 

غ

 وج

 م

 ض

¤ ـ ـ ٠

  ـعظ

٠ غ  ـ ـ ـ ـ٠أ

Contoh l afadz yang kedua ( رغ

 ) di namakan I sim M anqush, tanda Nashabnya Zhohir .

Tanda Rofa‟ dan juga Jarrnya sama dikira-kira. 

Page 72: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 72/103

Setelah menerangkan tentang tanda I‟rab Kalimah-kalimah Isim dan Fi‟il yang shahih, dan pada

Bait- bait selanjutnya akan menerangkan tentang tanda i‟rab untuk Isim Mu‟tal dan Fi‟il Mu‟tal.

Dimulai dari bait diatas dengan tanda Irab untuk Kalimah Isim Mu‟tal. dalam hal ini terdapat duaisim Mu‟tal yaitu Maqshur dan Manqush: 

°°°

ISIM MAQSHUR وع  

Definisi Maqshur adalah: Kalimah Isim Mu‟rob yang berakhiran Alif Lazim. contoh  –   – س . Keluar dari definisi Maqshur adalah: يس –   (Kalimah Fi‟il). ه (Kalimah

Huruf). . (Isim Mabni)ي ب . (berakhiran Ya‟)ا اص (Berakhiran Alif tidak Lazim).

Irab Isim Maqshur :

Di-i‟rab dengan Harakat Muqaddar/dikira-kira atas Alif pada semua keadaan i‟rabnya. Sebab

yang mencegah i‟rab zhahirnya karena udzur. Contoh Imamuna As-Syafi‟i berkata: 

contoh ketika Rafa‟: 

 

عتأ

Pali ng penti ngnya pengharapan adalah mengharap Kerelaan Al lah  

contoh ketika Nashab:

ععر

 

 ٠خ

 ؽ

Sesungguhnya kerelaan manusia adalah batas yang belum f inal. 

contoh ketika Jar:

 مغع٠

Tamakl ah..! terhadap kerelaan kedua orang tuamu !  

Allah berfirman:

ج   ء٠     ث ٠ 

Page 73: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 73/103

I tul ah petunjuk Al lah, yang dengannya Di a memberi petunjuk kepada siapa yang

dikehendakiNya di antara hamba-hambaNya  

ػ  ز   ٠ ظ ر  آر

Dan orang-orang yang mau menerima petunjuk, Al lah menambah petunjuk kepada mereka

dan memberikan balasan ketaqwaannya. 

غ    ػ ٠   ؿ        خ

أ 

 

 

 

عث

 

 ١ز

Bagi tiap- tiap umat telah Kami tetapkan syari‟at tertentu yang mereka lakukan, maka

 jangan lah sekal i -kal i mereka membantah kamu dalam urusan (syari‟at) ini dan serulah

kepada (agama) Tuhanmu. Sesungguhnya kamu benar -benar berada pada jalan yang lur us. 

°°°

ISIM MANQUSH م

 

Definisi Manqush adalah: Kalimah Isim Mu‟rob yang berakhiran Ya‟ Lazim tidak

bertasydid dan berada setelah harakat Kasrah . Contoh

 – 

 –  . Keluar dari

definisi Maqshur adalah:

 (Kalimah Fi‟il).

(Kalimah Huruf).نا

 (Isim Mabni). ا

 

(berakhiran   Alif layyinah/Ya‟ maqshur). ص (Berakhiran Ya‟ tidak Lazim). ج(jatuh sesudah

sukun) ش (Ya‟ bertasydid). Untuk Lafazh جdan ش tetap di-i‟rab dengan harakat zhahir,

Firman Allah:

  ؤؼ١

 ١ح

 

Maka Al lah merasakan kepada mereka kehinaan pada kehidupan dun ia  

 ؽ

 

٠أ

 ٠١ث أ

 

Hai manusia, sesungguhnya kezalimanmu akan menimpa dir imu sendir i  

°

Tanda I‟rab Isim Manqush, apabila ia dimasuki AL atau menjadi Mudhaf  maka huruf

Ya‟-nya ditetapkan: 

Page 74: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 74/103

Tanda Rofa‟-nya dengan Dhammah yang dikira-kira atas Ya. Juga tanda Jar-nya dengan

Kasrah yang dikira-kira atas Ya‟. Sedangkan sebab yang menjadikan tercegahnya Harakat secara

zhahir karena berat mengucapkannya » ru jukan li hat pada   Kaidah I‟lal ke 5. 

contoh ketika Rofa‟ bersama AL: 

 ١غ

orang yang bertugas untuk kebaikan sama halnya dengan orang yg berbuat kebaikan i tu

sendiri. 

contoh ketika Rofa‟ menjadi Mudhaf: 

 ح  ء

Hakim agung telah datang. 

contoh ketika Jar bersama AL:

جغ

 ع ر

balasan atas orang yang aniaya, bencana akan kembali padanya (karma tetap berlaku )  

contoh ketika Jar menjadi Mudhaf:

 ح    ذؿ

aku memberi salam pada Hakim agung. 

Terkadang huruf Ya‟ nya dibuang ketika rafa‟ atau jar, sebagai penunjukan bahwa sebelum Ya‟

 berharakat kasrah, maka berlaku juga Isim Manqush yang bersamaan AL dan tanpa tanwin,

seperti berlakunya Isim Manqush yang tanpa AL dengan ditanwin. contoh:

contoh ketika Rafa‟ 

٠

  ٠

غ

 ء ك

 

(I ngatlah) har i (ketika) seorang penyeru (malaikat) menyeru kepada sesuatu yang tidak

menyenangkan (har i pembalasan)  

Page 75: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 75/103

contoh ketika Jar

ح  ت١أ ت٠غ   ب   ج ؤؿ 

 

 

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku , maka (jawablah),

bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia

memohon kepada-Ku  

Tanda Nashab Isim Manqush yg dimasuki AL atau menjadi Mudhaf tersebut, adalah Nashabdengan Harakat Zhahir.

contoh besamaan dengan AL

  عؿ

 ك غرغ

Rasulul lah melaknat orang yang memberi suap dan orang yang menerima suap . 

contoh menjadi mudhaf

حعأ٠ذ

Aku melihat Hakim Agung  

 أ١ج  ٠

Hai kaum kami, terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada Al lah  

°

Tanda I‟rab Isim Manqush, apabila ia tanpa AL atau tidak Mudhaf  maka huruf Ya‟-nya

dibuang dan mendatangi Tanwin ketika Rafa‟ dan Jar. Atau Ya‟-nya ditetapkan ketika

Nashab: 

Tanda Rofa‟-nya dengan Dhammah yang dikira-kira atas Ya yang dibuang. Juga tanda Jar-

nya dengan Kasrah yang dikira-kira atas Ya‟ yang dibuang. Sedangkan sebab terbuangnya Ya‟

tersebut, karena bertemunya dua mati yaitu Ya‟ Manqush dan Tanwin » rujukan lihat pada

Kaidah I‟lal ke 5. 

contoh Rafa‟ : 

Page 76: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 76/103

  ئىع

 Sorang Mu‟min adalah seorang yang suka rela dan menerima apa adanya . 

 

 ظع

 ذ أ

 

Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan; dan bagi tiap-t iap kaum ada

orang yang memberi petunjuk . 

contoh Jar :

ؿعة

 Mungkin kali… seorang yg berusaha orang yg duduk -dudu k (usaha bung…!) 

     ٠ 

Dan barangsiapa yang disesatkan A ll ah, maka baginya tak ada seorangpun yang akan

memberi petunjuk. 

Tanda Nashab-nya dengan Fathah yang Zhahir/terang contoh:

٠ؿذ ٠ح و

Aku mendengar seorang pemanggil sedang memanggil untuk shalat. 

 ثغث ٠غ١و

Dan cukuplah Tuhanmu menjadi Pemberi petunjuk dan Penolong  

أ

 

 آغ

  ـ ـ

  أ

¤غ

 ز

 ٠ء

 أ

 

 أ

Setia  p Kalimah Fi‟il yang akhirnya huruf illat Alif , Wau atau Ya‟, maka dinamakan Fi‟il

 Mu‟tal. 

ؼ غ١  ١   ¤١  تو   ـ ـ ثـأ

Page 77: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 77/103

غ٠

Kira- kirakanlah! I‟rab untuk Kalimah Fi‟il yang berakhiran Alif pada selain Jazmnya. Dan

 Zhohirkanlah! tanda nashab untuk Kalimah Fi‟il yang seperti 

ضػ

 

٠(Berakhir an huruf Wau)

danغ ٠

 (Berakhiran huruf Ya‟)… 

ظ ػ     ١ 

ي¤غ ـ ـ ـ ـر 

ـ ـ ـ ص ـ صـ

ـ ـ ـ ـػ  ـ ـ

dan ki ra- kirakanlah! tanda Rofa‟ untuk kedua lafadz (   

ضػ

 

٠dan غ

 

٠ ). Buanglah (huruf-huruf

illat itu) dimana engkau sebagai orang yang menjazmkan ketiga Kalimah Fi‟il Mu‟tal tsb,

maka berarti engkau memutuskan dengan Hukum yang pasti . 

Disebutkan dalam bait- bait ini tentang kalimah yang mu‟tal bagian kedua. Yaitu kalimah Mu‟tal

untuk kata kerja/kalimah Fi‟il. Adalah pembahasan terakhir dari kitab Alfiyah Bab Mu‟rab dan

Mabni. Merupakan bagian ketujuh dari tanda-tanda irab niyabah atau irab pengganti asal.

Pengertian kalimah Fi‟il Mu‟tal adalah: setiap kalimah Fi‟il yang berakhiran huruf wau

setelah harakat dhammah, atau berakhiran huruf ya‟ setelah harakat kasrah, atauberakhiran alif setelah harakat fathah. Maksud dari kalimah Fi‟il dalam hal ini adalah Fi‟il

Mudhari‟. Sebab asal pembahasan mengenai kalimah Mu‟rab. 

Tanda I‟rab Fi‟il Mu‟tal: 

(1). Mu‟tal Alif: 

Rafa„ dengan Dhammah yang dikira-kira atas alif, dicegah i‟rab zhahirnya karena udzur, contoh:

٠ز

عث

Orang yang bertaqwa adalah dia yang takut kepada Tuhannya . 

٠ء

 ج

 

 

Sesungguhnya yang takut kepada Al lah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ul ama. 

Nashab dengan fathah yang dikira-kira atas alif. contoh:

Page 78: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 78/103

  غ٠ث 

seorang yang berakal ti dak akan rela disaki ti . 

أ

 غر

 ذ

 ٠

 عخ

 ا

 زة

 ١

 

عث

Dan kamu tidak pernah mengharap agar Al Quran di turunkan kepadamu, tetapi ia

(diturunkan) karena suatu rahmat yang besar dari Tuhanmu  

Jazm dengan membuang huruf Illah Alif, dan harakat Fathah adalah sebagai buktinya. contoh:

 عث٠قه

Orang yang suka maksiat adalah dia yang tidak takut kepada Tuhannya. 

ع ٢غح 

  رآ ١ زثؾ و١ج ر

١

Dan caril ah pada apa yang telah dianugerahkan A ll ah kepadamu (kebahagiaan) negeri

akhir at, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi  

° 

(2). Mu‟tal Wau: 

Rafa„ dengan dikira-kira atas wau, dicegah i‟rab zhahirnya karena berat. contoh: 

 

٠ ا

Seorang yang meyakini keesaan Al lah, dia ti dak menyeru kecuali kepada-Nya . 

جرؿأ  ؾ  

ذ

Di tempat itu (padang Mahsyar), ti ap-tiap dir i merasakan pembalasan dari apa yang telah

dikerjakannya dahulu  

Page 79: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 79/103

Nashab dengan harakat Fathah zhahir atas wau, karena paling ringnnya harakat. contoh:

٠ثؤث ا أ

seseorang tidak akan dipandang kecuali dengan budi perkerti nya. 

   

kami sekali -kali tidak menyeru Tuhan selain Dia  

Jazm dengan membuang huruf Illah Wau, dan harakat Dammah adalah sebagai buktinya.

contoh:

رأ

 

 Jangan.. berdo‟a jelek untuk anak - anakmu…! 

١٠

Maka biarlah dia memanggil golongannya. 

°

(3). Mu‟tal Ya‟: 

Rafa„ dengan Dhammah yang dikira-kira atas Ya‟, dicegah i‟rab zhahirnya karena berat, contoh: 

ذ أ

 ١خرغث   أ

Kamu didik anak-anakmu dengan kemulyaan. 

 ا

 

  ٠ذ١٠

Ti dak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menghidupkan dan Yang

mematikan . 

Nashab dengan harakat Fathah Zhahir atas Ya‟, karena merupakan peling ringannya harakat .

contoh:

Page 80: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 80/103

  ر١ دغأ ا ١ك غ١

Jangan berikan sesuatupun kepada orang faqir kecuali engkau diganjar untuk itu.  

أ

 

 ؿ

 ٠

  رأ

 

  أ

 

 أ

 

(Setelah mereka berkumpul  ) mereka berkata: “Hai Musa (pilihlah), apakah kamu yang

melemparkan (dahulu) atau kamikah orang yang mula- mula melemparkan?”  

Jazm dengan membuang huruf Illah berupa Ya‟, dan harakat Kasrah merupakan buktinya.

contoh:

ئرع

 

ثزع

 

ع

 Jangan sakiti hati tetanggamu dengan bau asap periukmu…! 

زج٠ ج٠   ٠  ؿ غ١

Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekal i -kal i ti daklah akan di ter ima

(agama itu)dar ipadanya  

Kesimpulan pembahasan: Fi‟il Mu‟tal adalah Fi‟il yang berakhiran Alif, Wau atau Ya‟. Semua

i‟rabnya dikira-kira atas Alif selain Jazm. Dan untuk yang berakhiran wau atau ya‟, zhahirkan pada nashabnya dan dikira-kira pada rafa‟nya. Dan semua fi‟il mu‟tal tanda jazemnya dengan

membuang huruf illah.

غخ( غح  (

Bab Nakirah dan Makr ifah  

غ ـ ـ ـ ـ

ئص

 

أ

 

ث ـ ـ ـ ـ ـ

 

غح

¤

غ

 

 

 

 

 

أ

 Nakirah adalah Isim yang dapat menerima AL pemberi bekas Ma‟rifah, atau Isim yang

menempati tempatnya Isim tersebut (dapat menerima AL Ma‟rifah). 

  ـ ـ  خ ـغ  غ ـ ١ـ¤   ـ

ث   ـ

Page 81: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 81/103

ظ

 Selain tersebut (pengertian Isim Nakirah) dinamakan Isim Ma‟rifah, yaitu seperti

(Isim

Dhamir),

(I sim I syarah),

(I sim Alam),

ث

(I sim Mudhaf),(Isim dg AL ma‟rifah)

danظ

(I sim M aushul). 

Kalimah Isim/kata benda dibagi menjadi Isim Nakirah (tak tentu) dan Isim Ma‟rifah (tertentu).

°°°

Isim Nakirah 

Definisi Isim Nakirah adalah: Kalimah isim menunjukkan pada sesuatu secara kesatuan yangtidak ditentukan. contoh:

تء

Penuntut telah datang  

١

Tamu telah tiba  

Ada dua jenis isim Nakirah: 

(1). Kalimah Isim dapat dipasangi AL dan membekaskan ma‟rifah atau menjadikannya tertentu.

contoh:

ع زة

Buku, Laki-laki  

maka dapat dipasangi AL dan membekaskan Ma‟rifah menjadi contoh: 

١ؾزةك غ

Laki-l aki i tu pemberani , Buku itu sangat bagus . 

Page 82: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 82/103

(2). Kalimah Isim menduduki kedudukan Isim yang dapat dipasangi AL, seperti lafazh

  artinya

“ pemilik ” sinonim dengan lafazh   “ pemilik “. contohبت

ء

seorang yang berilmu telah datang  

 pada contoh ini maksudnya adalah  تب “ pemilik Ilmu” maka lafadz  adalah isim nakirah

yang tak dapat dijodohkan dengan AL, akan tetapi ia menduduki kedudukan Isim yang dapatdipasangi AL pemberi bekas ma‟rifah, yaitu lafazh

بت

.

°°°

Isim Ma‟rifah 

Definisi Isim Ma‟rifah adalah: Kalimah isim menunjukkan pada sesuatu secara kesatuan yangtertentu. contoh:

ذ نأ

Enkau seorang yang tulus . 

Ada dua jenis isim Ma‟rifah:

(1). Kalimah Isim tidak dapat dipasangi AL, pun tidak menduduki kedudukan Isim dapat

dipasangi AL. Contoh:

ء

Sayyidina Al i telah datang . 

(2). Kalimah Isim dapat menerima AL, akan tetapi tidak membekaskan ma‟rifat. contoh: 

 .  Sayyidina „Abbas telah datangجؽء

contoh AL pada lafazh  tidak berfungsi mema‟rifahkan, karena ia sudah ma‟rifah sebabانجبط

Isim „Alam. Mengenai AL jenis ini, Insya-Allah akan diterangkan pada Babnya sendiri. untuk

sementara bisa dijadikan rujukan » Terjemah Alfiyah Bab Ma‟rifat sebab alat Ta‟rif . 

Page 83: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 83/103

°°°

Isim Ma‟rifah ada Tujuh: 

1. Isim Dhamir, menurut qaul yg shahih merupakan paling ma‟rifahnya dari isim-isim ma‟rifah

setelah lafazh Jalalah. contoh:

  أذ   أ

aku, kamu, dia  

2. Isim Alam, contoh:

خ

  ت ٠ػ 

khal id, zainab, makkah  

3. Isim Isyarah, contoh:

ئء   ظ   ظ

in i (male), ini (female), in i (jamak)  

4. Isim Maushul, contoh:

٠ظ

 ز

 ظ

yang tunggal (l k), yang tunggal (pr), yang jamak(lk/pr )  

5. Isim yg dima‟rifahkan oleh AL, contoh: 

ت

 زة

ki tab itu, siswa itu  

6. Isim Mudhaf pada isim ma‟rifah, contoh: 

زث

.٠١ث

 

Page 84: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 84/103

kitabku baru, perkataan Al i f asih  

7. Isim Nakirah Maqshudah (dari sebagian Munada, jika dimaksudkan kepada satu orang

tertentu) contoh:

٠تتأ

hai siswa… jawablah! 

Kesimpulan pembahasan Bait: Isim Nakirah adalah isim yang dapat dipasangi AL yang

membekaskan ma‟rifah, atau isim menempati kedudukan isim yang dapat dipasangi AL. selainisim Nakirah dinamakan Isim Ma‟rifah. disebutkan 6 jenis Isim alam: Isim Dhamir, Isim

Alam, Isim Isyarah, Isim Maushul, Isim yg dima‟rifahkan oleh AL, Isim Mudhaf pada isim

ma‟rifah, dan tidak diuraikan yang ke 7 yaitu Nakirah Maqshudah, karena sempitnya Nadzam.

ع

 أ

 ١جخ

 ظ

 

¤١غ ث

 ؿ

  ـ

 ذ ـ ؤ

Setiap I sim yang menunjukkan ar ti ghaib dan hadir seperti contoh: ذ  dan  , maka

namakanlah! I sim Dhomir.

Pengertian Isim Dhamir (kata ganti): Isim Jamid yang menunjukkan pada Mutakallim (orang

 pertama), Mukhatab (orang kedua) atau Ghaib (orang ketiga). contoh:

أج

 غذ

Aku mengetahui kewajibanku  

رزغ أثأذ

Engkau menghormati ayahmu  

ـغ

  ٠و

 ئ ـ

Seorang Mu‟min men jaga kehormatan dirinya. 

Maksud Isim Jamid: tidak mempunyai asal bentuk pun tidak terdapat bentuk pecahannya.

Dhamir Mutakallim dan dhamir Mukhatab keduanya disebut dhamir hadir, karena suatu yangdidhamirkan ada secara hadir pada waktu pengucapan.

Page 85: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 85/103

 زج٠

 

 

 

 و

ر

¤ع ـ ـ ـ ١ـز

 ا

 ٠

 

ـ ثـأ

Dhomi r M uttashil adalah I sim Dhomi r yang tidak bisa dijadikan permulaan dan tidak boleh

mengiringi  selama masih bisa memiال li h demikian.. 

أ   ث   ¤ غ١ء  ء  ـ ١ـ

 

 

 ١ؿ

 Seperti Ya‟ dan Kaf dari contoh lafadz: أغث (Ya‟ Mutakallim dan Kaf Mukhothob), dan

seperti Ya‟ dan Ha‟ dari contoh lafadz: ١ ؿ   (Ya‟ Mukhatabah dan Ha‟ Ghaib) 

 –·•Ο•·–  

Isim Dhamir dari segi penampakannya ada dua golongan:

(1). Dhamir Bariz (ػعث) : adalah Isim Dhamir yang mempunyai bentuk penampakan lafazhsecara hakikiyah (kongkrit) atau secara hukmiyah (abstrak).

Contoh dhamir bariz yang hakikiyah

ـغأذت٠غ

Aku memulyakan orang asing itu. 

Contoh dhamir bariz yang hukmiyah:

 أغذ طء ظ

seorang yang aku mul yakan telah datang  

(maksudnya: ـغزـ yang aku memulyakan-nya. maka dhamir yang berupa ـ “nya” pada contoh

kalimat diatas, ada secara hukumnya).

(2). Dhamir Mustatir (غزز): adalah Isim Dhamir yang tidak mempunyai bentuk lafazh.contoh:

Page 86: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 86/103

 ح

 و

 Peliharalah… shalat ! 

(yakni,ذأ

Peliharalah olehmu…!) 

∞ 

Dhamir Bariz ada dua macam: 

1. (زي صسبث شظ ) Dhamir Bariz Muttashil

2. (ي صسبث شظ ) Dhamir Bariz Munfashil (akan diterangkan pada bait-bait selanjutnya) 

(وز ػعث غ١) Dhamir Bariz Muttashil/dhamir muttashil: adalah dhamir yang tidak bisa

dijadikan permulaan kalimat dan tidak bisa berada setelah lafazhا

secara ikhtiar (ازبسا

) “ pemilihan”, maksud ikhtiar adalah longgar atau lowong dalam susunan kalimat tidak sempit

semisal pada dharurah syi‟ir. Contoh Dhamir Muttashil:

ـزؿذحغ

Aku mendengarkan ceramah  

Contoh syawahid syair yang melafalkan dhamir bariz muttashil jatuh sesudah إ secara Syadz:

ثذ

 خ

 

 غف

 ةغث

  أ

×ى

 

 

 غه

 Aku berlindung pada Tuhan yang memiliki Arsy…. 

daripada golongan orang yang menganiayaiku…… 

maka sebab itu…. 

tidaklah bagiku seorang penolong kecuali Dia selamanya…. 

(syahid pada syair diatas adalah pada lafazh

dimana dhamir muttashil jatuh setelah

 adalahSyad, yakni tidak boleh kecuali pada dharurah syi‟il) 

Demikian juga Dhamir muttashil jatuh sesudah “Illa” pada syair berikut: 

ذ عر     ١ × ع ٠ أ

ع

٠

Page 87: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 87/103

(wahai kekasih…) 

tidaklah kami menaruh perhatian… 

bilamana dikau sudi menjadi tetangga kami… 

seakan ti dak ada tetangga lain kecua li hanya dikau seorang… 

٠ت

  ج

  ـ

 غ

  ـ

¤

 

 غ

 

 

 وت

Semua Dhomir wajib Mabni. Lafadz Dhomir yang dijarrkan, sama bentuknya dengan

lafadz Dhomir yang dinashobkan. 

ه  غ  وت   

¤غ ـ   ب ـ  غ ث ـ

  ـ

Dhomir Muttashil

  mencocoki semua bentuknya dalam mahal Rofa‟, Nashob, dan

Jarrnya. Seperti contoh lafadz:      ب  غ  ( ket.

ث  = Mahal Jarr,  ب = Mahal

nashab,  = Mahal rofa‟) 

 

  ـ ـ  أ¤    ١غ ة 

Alif, Wau dan Nun, termasuk Dhomir Muttashil untuk Ghoib juga Hadhir. Seperti contoh:

 (Alif Dhomir Muttashil Ghoibain, artinya: “mereka berdua telah berdiri”) dan contoh: (Alif Dhomir Muttashil Mukhothobain, artinya: “ketahuilah kalian berdua!”). 

 –·•Ο•·–  

Telah dijelaskan pada pelajaran dahulu dalam bab Mu‟rab dan Mabni, bahwa semua lafazhdhamir adalah mabni. Dan tentunya kemabnian isim dhamir tersebut menempati pada

mahal/posisi irabnya masing-masing.

Untuk Dhamir Muttashil (وز غ١) didalam mahal irabnya terdapat tiga kategori:

(1). Hanya menempati pada Mahal Rofa‟ saja. yaitu ada 5 bentuk dhamir:

1- Ta‟ dhamir Mutaharrik/berharkah (غز ءز). dhamir hadir (untuk Mutakallim,

mukhatab , atau mukhatabah). contoh:

ـؼ

 بذ١

ز

 

٠ت

 

 

ا

 

 

 

ز

Page 88: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 88/103

Kemudian apabil a kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkall ah kepada All ah.

Sesungguhnya All ah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. 

2- Alif Tatsniyah (١

ص

 ). (untuk dhamir hadir juga ghaib) contoh:

زـ ـ١ـ ٠

 

 ـ١ك

 

 

 

lalu kedua ister i  itu berkhi anat kepada suaminya (masing-masing), maka suaminya itu  tiada

dapat membantu mereka sediki tpun dari (siksa) Al lah  

3- Wau Jamak (خ  ), (untuk dhamir hadir juga ghaib) contoh:

ـ

  ١

 أ

  ـ

dan bi la gelap menimpa mereka, mereka berhenti  

4- Ya‟ Mukhatabah (خج ء٠) (untuk dhamir hadir) contoh:

ـ ثـغك ـ

١غ

maka makan ( kamu pr  ) , minum ( kamu pr  ) dan bersenang hati lah kamu (pr)  

5- Nun Jamak muannats (س   ) (dhamir hadir juga ghaib) contoh:

ود

٠زغث ءـ غ

 صصخ

  ثؤ

Wanita-wanita yang ditalak handaklah ( mereka pr  ) menahan diri (menunggu) tiga kali quru‟ . 

∞ 

(2). sama bisa menempati pada Mahal Nashab dan Jar saja . yaitu ada 3 bentuk dhamir: 

1. Ya‟ Mutakallim, (dhamir hadir) contoh:

ـ

 عث  خ

١ث   ذ  ا ز٠أعأ   ٠  ـ آر ـ

 عخ 

Page 89: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 89/103

 Shaleh berkata: “Hai kaumku, bagaimana pikiranmu jika aku mempunyai bukti yang nyata

dari Tuhan ku  dan diberi -Nya aku  rahmat (kenabian) dari -Nya  

2. Kaf Mukhatab (dhamir hadir) contoh:

ـ

  ثـع ـ

 

Tuhan mu  tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu  

3. Ha‟ Ghaib (dhamir ghaib) contoh:

ـ  ـجـه عـ ٠ 

Kawan nya  (yang mukmin ) berkata kepada nya   –  sedang di a bercakap-cakap dengan nya  

∞ 

(3). Sama bisa menempati pada Mahal Rafa‟, Nashab dan Jar . yaitu 1 bentuk dhamirberupa “Naa” ( ) (dhamir hadir).

contoh:

ثـع ــ

ـآ

ـ غ ثـ ـ عـ

ظة 

Ya Tuhan kami , sesungguhnya kami telah beriman ( kami  ), maka ampuni lah ( kami  ) segala

dosa kami dan peli haralah kami dari siksa neraka  

Ada juga bentuk isim dhamir yang sama bisa digunakan pada semua mahal i‟rab (rafa‟, nashab

dan jar) yaitu  danى . Namun statusnya tidak seperti  yang digaribawahi oleh Kiyai Mushannifب

Ibnu Malik tsb. karena khusus  adalah satu-satunya bentuk isim dhamir Muttashil danبMutakallim yang dapat digunakan pada semua kedudukan i‟rab. 

Contoh : 

Sebagai dhamir Munfashil ketika mahal Rafa‟: 

   عؿ         ر ٠  ٠ ظ

٠  ز

Page 90: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 90/103

Mereka orang-orang yang mengatakan (kepada orang- orang Anshar): “Janganlah kamu

memberi kan perbelanjaan kepada orang-orang (M uhaj ir in ) yang ada disisi Rasul ull ah

supaya mereka bubar (meninggalkan Rasulul lah). 

Sebagai dhamir Muttashil ketika mahal Nashab:

ـؿ ٠ـأ ـ١ػ

 ظث

Tanyakanlah kepadamereka : “Siapakah di antara mereka yang bertanggung j awab terhadap

keputusa n yang diambil itu?”  

Juga sebagai dhamir Muttashil ketika mahal Jar:

ـ

خـ  ز  أ   رز    ظ  ٠ 

ؿ

 Di antara mereka ada orang yang berkata: “Berilah saya keizinan (tidak pergi berperang) dan

 jangan lah kamu menjadikan saya terjerumus dalam fitnah.” Ketahuilah bahwa mereka telah

terjerumus ke dalam fi tnah  

Contoh : 

Sebagai dhamir mua‟annats mukhatabah (kamu pr) ketika mahal Rafa‟: 

ـ ثـغك ـغ١

maka makan ( kamu pr) , minum ( kamu pr) dan bersenang hati lah kamu (pr)  

Sebagai dhamir mutakallim (lk/pr) ketika mahal Nashab:

ـ عخـآر

 

dan diberi -Nya aku rahmat (kenabian) dari -Nya  

Juga sebagai dhamir mutakallim (lk/pr) ketika mahal Jar:

ـ

 كغ

 أ ـ ٠

Page 91: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 91/103

Bersyukurlah kepada Ku  dan kepada dua orang i bu bapakmu  

∞ 

Kesimpulan Bait diatas: semua dhamir adalah Mabni. diantara isim dhamir ada yang

mencocoki bentuknya dalam mahal jar dan mahal nashab. kemudian digaris bawahi olehMushannif bahwa dhamir  “naa” mencocoki bentuknya untuk semua mahal i‟rab yang tigaب(rafa‟-nashab-jar) sebagaimana contoh dalam bait:

ب

 ب

 ب

. disebutkan bahwa dhamir yang

 berupa Alif tatsniyah, Wau jamak dan Nun jamak muannats, adalah dhamir mahal Rafa‟ bisa

digunakan untuk Ghaib juga Hadir* (*mukhatab saja). sebagimana contoh bait: ب ا بيبل.

٠  ززغ

 ١غ غ ¤ا جز  أ  

رغ 

 Dhomir Mustatir ada pada sebagian dhomir Rofa‟. Seperti pada contoh: رغ

 ا

 جز

 أ

 

(ket: ا = Fi‟il „Amar untuk satu mukhotob, taqdirannya  . danاذ  = Fi‟il Mudhori‟ untukأاكsatu Mutakallim, taqdirannya . danاب ػ ز   = Fi‟il Mudhori‟ untuk Mutakallim Ma‟al Ghair,

taqdirannya . dan ش  = Fi‟il Mudhori‟ untuk satu Mukhotob, taqdirannya  (اذ

 –·•Ο•·–  

Telah dijelaskan pada pelajaran dahulu bahwa dhamir ada dua golongan 1. Isim Dhamir Bariz(mempunyai bentuk lafazh) dan 2. Isim Dhamir Mustatir (tidak mempunyai bentuk lafaz).

Dhamir Mustatir (شززي شيبظ) atau dhamir yang tidak berbentuk Lafazh, ada dua macam 1. Wajib

Mustatir dan 2. Jaiz Mustatir

1. Wajib Mustatir

 ؿززت

 

Pengertian dhamir yang Wajib Mustatir adalah: Isim Dhamir Mustatir dimana posisinya tidak

 bisa digantikan oleh Isim Zhahir pun oleh Isim Dhamir Munfashil. contoh:

أزثغ

 

 ج ث

aku menunaikan  kewaji banku pada keluargaku  

Contoh أ  pada kalimat diatas, mempunyai Fa‟il (subjek) yang berupa Isim Dhamir Mustatiryang wajib. takdirannya adalah  (saya), maka posisi dhamir ini tidak bisa digantikan isimأب

zhahir semisal نب ولأ. Atau tidak bisa digantikan isim dhamir munfashil semisal  denganألو أب

maksud sebagai Fa‟ilnya, bisa juga dilafalkan demikian, akan tetapi ia bukan Fail tapi sebagaitaukid bagi damir mustatir.

Page 92: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 92/103

Isim Dhamir wajib mustatir menempati pada 10 kategori kalimah. lihat tabel berikut :

ISIM DHAMIR WAJIB MUSTATIR 

NO  TEMPAT WAJIB MUSTATIR  CONTOH 

1  Fi’il Amar untuk satu mufrad (laki-laki) ـزؿ دـغأ

 

Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar ,

sebagaimana diperintahkan kepadamu  

2 Fi’il Mudhari’ yang diawali Hamzah

Mudhara’ah untuk Mutakallim (aku lk/pr) ى

أ    أغ

Dan aku menyerahkan  urusanku kepada All ah  

Fi’il Mudhari’ yang diawali Nun

Mudhara’ah untuk Mutakallim Ma’al

Ghair (kami lk/pr) 

نأ

 ١

ون 

Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling

baik  

Fi’il Mudhari’ yang diawali Ta’

Mudhara’ah untuk Mukhatab Mufrad

(kamu satu laki-laki) 

 رءرئر  

Engkau berikan kerajaan kepada orang yangEngkau kehendaki  

5  Isim Fi’il Amar 

آ

 ٠ ظ

 

٠أ

 ٠١

  أ

Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu  

6  Isim Fi’il Mudhari’ 

 ر

 

أ

maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan

kepada keduanya perkataan “ah”  

7  Fi’il Ta’ajub  أ

و

Alangkah indahnya kenyataan ini  

Page 93: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 93/103

8 Isim Masdar yang menggantikan tugas

Fi’ilnya ٠ ث

Dan kepada kedua orang tua, berbuat baikl ah !  

9  Fi’il-Fi’il Istitsna’ sepertiشح

 

عدا

 

خ 

١

 غ

Tamu-tamu sudah hadir selain satu orang  

10  Perangkat Istitsna semisal ليس

 ؿ غ   

 غ  أ

   ١ؾ١غ

 

Apa yang dapat menumpahkan darah dengan

diir ingi sebutan nama All ah, makanlah, selain gigi

dan kuku  

2. Jaiz Mustatir ؿززؼ  

Pengertian dhamir yang Jaiz Mustatir adalah: Isim Dhamir mustatir dimana posisinya bisadigantikan oleh Isim Zhahir pun oleh Isim Dhamir Munfashil. yaitu kalimah Fi‟il

untuk Mufrad Ghaib (subjek orang ketiga tunggal male) contoh:

ؼػ ع   أ خػ

Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah

beruntung . 

kalimah Fi‟il untuk  Mufrad Ghaibah (subjek orang ketiga tunggal female) contoh:

١ذ

و

 ز

Dan berkatalah i bu Musa kepada saudara Musa yang perempuan  

kalimah Isim Fi‟il Madhi. contoh: 

٠

دو ١

 jauh sekal i dari kebenaran. 

Isim Sifat yang murni, semisal Isim Fa‟il. Contoh: 

Page 94: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 94/103

         عؿ  ء

و  

Dan setelah datang kepada mereka seorang Rasul dari sisi Al lah yang membenarkan apa

(ki tab) yang ada pada mereka  

Maka lafazh ق

ي terdapat dhamir Mustatir Jaiz takdirannya adalah  tertuju kepada

lafazh

س 

رع    ¤ و أ غ ـ ـ ـ ذ  ـ ـ أ

  ـزج ـ ر

 Dhomir Rofa‟ dan Munfasil, yaitu seperti ذ

 

 , 

  ب,   dan cabang-cabangnya yg tidak ada

kemiripan  

 –·•Ο•·–  

Telah dijelaskan bahwa Dhamir Bariz dibagi dua:

1.  Dhamir Bariz Muttashil/Dhamir Muttashil (telah dijelaskan pada bait lalu lihat Pengertian

Dhamir Muttashil, Alfiyah Bait 55-56) 

2.  Dhamir Bariz Munfashil/Dhamir Munfasil.

Dhamir Munfashil adalah Isim Dhamir yang dapat dijadikan permulaan dan bisa berada setelah

lafazh ILLA.

Contoh bisa dijadikan permulaan kalimat

Firman Allah:

عظ

Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka (A l - 

Munaafiquun : 4)  

Contoh bisa berada setelah lafazh ILLA

Firman Allah:

ا

 جر

 أ

 ثع

 ٠ا

Page 95: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 95/103

Dan Tuhanmu telah memerin tahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia  (Al-  Israa‟ :

23)  

Dhamir Munfasil dari segi mahal I‟robnya hanya ada dua: 

1. Mahal Rofa‟ (Dhamir Munfasil Marfu‟) 

2. Mahal Nashab (Dhamir Munfashil Manshub > akan dijelaskan pada bait selanjutnya

Insyaallah).

Dhamir Munfasil Marfu‟ semuanya berjumlah 12 dhamir:

Rinciannya sbb:

1. Untuk Mutakallim (orang pertama) terdapat 2 bentuk dhamir

 –   ANA = mutakallim wahdah = AKU

 –    NAHNU = mutakallim ma‟al-ghair aw mu‟azh-zham nafsah = KAMI atau AKU

mengagungkan diri.

2. Untuk Mukhothob (orang ke dua) terdapat 5 bentuk dhamir:

 –   ANTA = mufrad mudzakkar = KAMU (LK)

 –   ANTI = mufrad muannats = KAMU (PR)

 –   ANTUMAA = mutsanna mudzakkar/muannats = KAMU BERDUA (LK/PR)

 –   ANTUM = jamak mudzakkar = KAMU SEKALIAN (LK)

 –   ANTUNNA –  jamak muannats = KAMU SEKALIAN (PR)

3. Untuk Ghaib (orang ketiga) terdapat 5 bentuk dhamir:

 –   HUWA = mufrad mudzakkar = DIA (LK)

 –   HIYA = mufrad muannats = DIA (PR)

 –   HUMAA = mutsanna mudzakkar/muannats = DIA BERDUA (LK/PR)

 –   HUM = jamak mudzakkar = MEREKA (LK)

 –   HUNNA –  jamak muannats = MEREKA (PR)

LIHAT TABEL BERIKUT:

Page 96: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 96/103

DHAMIR MUNFASIL MARFU‟ 

ORANG KETIGA

(GHAIB)

ORANG KEDUA

(MUKHOTHOB)

ORANG PERTAMA

(MUTAKALLIM)

ذ أ

ذ أ

ز أ  

ز أ

  ز أ  

 ةوز    و¤ؾ١ ٠غ ـ ـ ـز  

٠ا

 ـــ

 Dhamir yang Manshub pada Dhamir Munfashil, dijadikannya seperti lafazh “IYYAAYA”,

berikut cabang-cabangnya tanpa ada kesul itan (mudah dalam menentukannya). 

 –••Ο••–  

Telah dijelaskan bahwa Dhamir Munfasil dari segi mahal I‟robnya ada dua macam: 

1. Mahal Rofa‟ (Dhamir Munfashil Marfu„ > lihat penjelasannya Dhamir Munfasil Marfu‟ »Alfiyah Bait 61) 

2. Mahal Nashab (Dhamir Munfashil Manshub). 

Dhamir Munfashil Manshub semuanya berjumlah 12 dhamir:

Rinciannya sbb:

1. Untuk Mutakallim (orang pertama) terdapat 2 bentuk dhamir

 –  IYYAAYA = mutakallim wahdah = PADAKU

 –  IYYAANAA = mutakallim ma‟al-ghair aw mu‟azh-zham nafsah = PADA KAMI atauPADAKU pengagungan diri.

2. Untuk Mukhothob (orang ke dua) terdapat 5 bentuk dhamir:

Page 97: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 97/103

 –  IYYAAKA = mufrad mudzakkar = PADAMU (LK)

 –  IYYAAKI = mufrad muannats = PADAMU (PR)

 –  IYYAAKUMAA = mutsanna mudzakkar/muannats = PADAMU BERDUA (LK/PR) –  IYYAAKUM = jamak mudzakkar = PADA KALIAN (LK)

 –  IYYAAKUNNA –  jamak muannats = PADA KALIAN (PR)

3. Untuk Ghaib (orang ketiga) terdapat 5 bentuk dhamir:

 –  IYYAAHU = mufrad mudzakkar = PADANYA (LK)

 –  IYYAAHAA = mufrad muannats = PADANYA (PR)

 –  IYYAAHUMAA = mutsanna mudzakkar/muannats = PADANYA BERDUA (LK/PR) –  IYYAAHUM = jamak mudzakkar = PADA MEREKA (LK)

 –  IYYAAHUNNA –  jamak muannats = PADA MEREKA (PR)

LIHAT TABEL BERIKUT:

DHAMIR MUNFASHIL MANSHUB 

ORANG

KETIGA(GHAIB) 

ORANG

KEDUA(MUKHOTHOB) 

ORANG

PERTAMA(MUTAKALLIM) 

٠ا  ٠ ا ٠ ا

٠ ا ٠ ا

٠ ا ٠ ا

 

٠ ا ٠ ا

  ٠ ا ٠ أ  

و

 ء ٠

 

 ز١ع

 

¤ء ٠

 أ

 رؤ ـ ـ ـ رـ

 ا  

و ـ ـ

ز

Dalam keadaan bisa memil ih , tidak boleh mendatangkan Dhomir Munfashi l ji ka masih

memungkinkan untuk mendatangkan Dhomi r M uttashi l. 

Page 98: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 98/103

 –••Ο••–  

Jikalau masih memungkinkan menggunakan dhamir Muttashil janganlah menggantikannyadengan dhamir Munfashil. Sebab dhamir digunakan untuk tujuan meringkas kata. Bentuk dhamir

Muttashil jauh lebih ringkas daripada Dhamir Munfashil. Contoh:

زـغأ

AKROMTUKA = aku memulyakanmu  

 jangan mengatakan:

ا٠أغذ

AKROMTU I YYAKA = aku memulyakanmu  

Terkadang di beberapa tempat ada yg harus menggunakan dhamir Munfashil karena tidak

memungkinkan menggunakan dhamir Muttashil diantaranya adalah:

1. Dhamir dikedepankan dari Amilnya karena suatu motif semisal untuk Faidah Qashr, contoh:

٠ ج

٠١ ز

Hanya Engkaul ah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami memintapertolongan (al-F atihah : 5) 

 

2. Dhamir Jatuh sesudah ILLA, contoh:

 ا جر  أ 

 عث

٠

Dan Tuhanmu telah memerin tahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia (Al-  Israa‟ :

23)  

3. Dhamir dipisah dari Amil oleh Ma‟mul lain, contoh: 

  ؿ

 غ غ٠

٠

mereka mengusir Rasul dan (mengusir ) kamu (Al -Mumtahanah : 1)  

Page 99: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 99/103

4. Dharurah Syi‟ir, contoh: 

ذ

  د عس  عى ا٠ثجش 

ع٠غ

 غ

 ١ ؿ

 ء

 و

 أ

 ه

¤ز ـ

 

  ـ أكج

ز   ـ ـ

Muttashil -kanlah atau Munfashil - kanlah..! (boleh memilih) untuk Dhomir Ha‟ pada contoh

lafadz١

 

ؿ

 dan lafadz yang serupanya. Adapun perbedaan U lama bernisbatkan kepada

lafadz    

ز

 

و

 

ـ ـ ـ ـ ـ وـ

ر   ـ ـ ١ ظ ز ـ ـ ـ¤عز  أزؤع ١غ

 و

Sepert i i tu juga, yaitu l afadz ١

 

 , aku memilس ih menggunakan Dhomi r Muttashi l, selainku

memili h menggunakan Dhomir Munfashil  

 –••Ο••–  

Boleh menggunakan Dhamir Munfashil beserta masih memungkinkan menggunakan Dhamir

Muttashil, yg demikian ada di tiga permasalahan:

PERMASALAHAN PERTAMA: Amilnya berupa Fi‟il yang bukan Amil Nawasikh yg serupa

A‟THOO Cs menashabkan dua maf‟ul yg berupa dua Dhamir, dhamir yg pertama lebih khususdari dhamir yg kedua (yakni, dhamir mutakallim lebih khusus dari dhamir mukhothob dan

dhamir mukhothob lebih khusus dari dhamir ghaib).

Contoh menggunakan dhamir Muttashil:

ـؿ

 ١زة

AL -KITAABU SALNI I H I = M intalah kitab itu padaku..!  

Boleh menggunakan dhamir Munfashil contoh:

Page 100: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 100/103

ـؿ ةز٠ا 

AL -KITAABU SALNI I I YYAAHU = M intalah kitab itu padaku..!  

Jika dhamir yg pertama tidak lebih khusus dari dhamir yg kedua, maka wajib menggunakandhamir Munfashil. Contoh:

أ ةز٠ا ٠ػ

 ALKITAABU A‟THOO HU IYYAKA ZAIDUN = Zaid memberikan kitab itu kepadamu 

Atau jika kedua dhamir itu tidak nashab semuanya yakni salah satunya, maka wajib

menggunakan Dhamir Muttashil contoh:

جـجأ

 

ز

AN-NI ZHAAM AHBABTU HU = aku menyukai undang-undang itu. 

PERHATIAN: Dalam permasalahan pertama ini, lebih diutamakan menggunakan dhamir Muttashil daripadadhamir Munfashil, mengingat pada hukum asalnya (lihat Penggunaan Bentuk Dhamir » Alfiyah

Bait 63) beserta dikokohkan oleh dalil dalam Al-Qur‟an, contoh: 

١ـ١

FASAYAKFI IKAHUMU-LLAAHU = M aka Allah akan memelihara kamu dari mereka (Al- 

Baqarah : 137)  

ـؼ أ ع

 

 ز أ

ANULZ IMUKUMUUHAA WA ANTUM LAHAA KAARIHUUN = Apa akan kami

paksakankah kamu menerimanya, padahal kamu tiada menyukainya? (H ud : 28)  

ـؤ٠ 

I N YAS-ALKUMUUHAA = Jika Dia meminta harta kepadamu (Muhammad : 47)  

Page 101: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 101/103

Terkadang ditemukan menggunakan dhamir Munfashil sebagaimana dalil dalam Hadits. Oleh

karenanya dalam masalah ini, penggunaan dhamir Muttashil tidaklah wajib dan penggunaan

dhamir Munfashil tidak khusus pada Syair saja. Contoh dalam Hadits:

ـ

 ز

 ١خ ج

 ظ

 

 

 زر

 أ ٠Ti dakkah engkau bertakwa kepada Al lah dalam binatang in i, yang telah di jadikan sebagai

mili kmu oleh Al lah? (Shahih M uslim).

**********************

 

)

(ISIM ALAM 

DEFINISI ISIM ALAM

 

 

١٠ ؿ¤ غ ـ غ  ـ ـ ـ  ـ ـ ـ

 Nama yang secara mutlaq menunjukkan kepada sesuatu yang diberi nama, itulah “Isim Alam”

seperti lafadz “Ja‟far” (Nama Pria) dan “Khirniqa” (Nama Wanita) 

  ـ  غ ـ ـ¤ك ١خ   ظك

 juga seperti lafadz “Qaran” (Nama Kabilah), ” „Adan” (Nama Tempat), “Lahiq” (Nama Kuda),

“Syadzqom” (Nama Unta), “Hailah” (Nama Kambing) dan “Wasyiq” (Nama Anjing). 

 ALAMI ISIM, ALAMI KUN-YAH, ALAMI LAQOB

ج ـ

 ١خ ـ

 أر

  ـؿ

¤هج

  ؿ

 ا

 

 غ أ

Isim Alam datang dengan sebutan “Alami Isim” (Nama Asli). Juga “Alami Kun-yah” (Nama

Kemargaan) dan “Alami Laqob” (Nama Julukan) akhirkanlah! untuk “Alami Laqob” ini, jika

selainnya menyertainya. 

Page 102: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 102/103

 ؤ  ٠غ  ٠ ¤ع ظ  جرأ    ـز

 jika keduanya sama-sama Kalimah Mufrad (satu kata) maka Mudhofkanlah! dengan wajib. Tapi

 jika tidak, maka Tabi‟kanlah! Kalimah yang terbelakang. 

MANQUL, MURTAJAL, JUMLAH, TARKIB MAZJI

ؿأ      ¤أ   ـ ـ ـ ـ رع 

Juga diantara Isim „Alam, yaitu ada sebutan “Alami Manqul” (Nama dari pindahan perkataan

lain) seperti contoh “Fadhol” (Nama pindahan, diambil dari isim Masdar artinya: utama) dan

“Asad” ( Nama pindahan, diambil dari jenis hewan artinya: Harimau). Dan juga sebutan “Alami

Murtajal” (Nama yg sebelumnya tidak pernah dipakai untuk  yg lain kecuali khusus untuk sebuah Nama) contoh “Su‟ad” dan “Udad”. 

ج

ع طؼث  ـ  أغث¤خ 

ر  ٠  ا ث١غ 

Diantara Isim Alam juga, yaitu susunan Jumlah dan susunan Tarkib Mazji (campuran duakalimah menjadi satu). Susunan Isim Alam yg demikian ini, jika susunan akhirnya bukan kata

“Waihi” maka dihukumi mu‟rob. 

      ك¤ثأ ؾ  ـ ـك ج ـ ـ ـ ـ ـ ـ

  ـ ـ ـ

Didalam Isim Alam juga banyak penggunaan susunan Idhofah, contoh “Abd  Syamsi” dan “Abu

Quhafah” 

 ALAMI JINSI

 ؽ  يج  ¤ ـ ـ م ـك 

 

 Dan mereka orang Arab, juga menjadikan sebagian Isim Jenis sebagai Isim Alam (Alami Jenis),

secara lafazh ia dihukumi seperti Alami Syakhsh (Nama Individu) secara makna ia tetap umum. 

 غ ٠غة

أ   ¤ت ـ ـ ـ ـ

خ ض ـ ـ ـ ـ ـص ظ ـ ـ ـ

Page 103: Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

7/17/2019 Terjemah Dan Penjelasan Alfiyah

http://slidepdf.com/reader/full/terjemah-dan-penjelasan-alfiyah 103/103

Diantara Alami Jenis itu, yaitu seperti “Ummu „Iryath” alami jenis untuk Kalajengking,

demikian juga “Tsu‟alah” alami jenis untuk Musang. 

ح جغ

 ثغ ـــ ض¤غ  ع ظ

seperti itu juga “Barroh” alami jenis untuk Tabi‟at Baik, demikian juga “Fajari” alami jenis

untuk Tabi‟at Buruk. 

**********************