taruna al quran prest

30
Taruna Al- Taruna Al- Quran Quran A Global Perspective A Global Perspective H. Henmaidi, PhD Engineering Faculty, Andalas University Padang

Upload: henmaidi-alfian

Post on 24-Apr-2015

3.625 views

Category:

Economy & Finance


1 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Taruna Al Quran Prest

Taruna Al-QuranTaruna Al-QuranA Global PerspectiveA Global Perspective

H. Henmaidi, PhDEngineering Faculty, Andalas UniversityPadang

Page 2: Taruna Al Quran Prest

Konsep BelajarKonsep Belajar

Bayangkan kita memberikan krayon kepada seorang bayi.

Apa yang akan dia lakukan?

Page 3: Taruna Al Quran Prest

Perhatikan Seorang anak yang sedang belajar BerjPerhatikan Seorang anak yang sedang belajar Berjaalan lan ….….

Dia mencoba, terjatuh…Coba lagi…Gagal..Coba …

Page 4: Taruna Al Quran Prest

Belajar adalahBelajar adalah

• Proses yang unik• Apa yang terjadi di dalam otak sungguh luar biasa• Seorang bayi belajar dengan kecepatan yang luar biasa• Dalam usia 5 tahun dia telah menguasai hingga 70%

kosa kata orang dewasa• Anak belajar dengan ‘the whole person”• Dia belajar dengan seluruh potensi otaknya,

memanfatkan seluruh inderanya:– Mata – Telinga – kulit perasa – lidah – hidung + sepenuh

perasaan

• Inilah yang disebut sebagai global learning

Page 5: Taruna Al Quran Prest

Apa yang terjadi jika kecapatan dan cara belajar anak itu Apa yang terjadi jika kecapatan dan cara belajar anak itu bertahan hingga dewasa?bertahan hingga dewasa?

Setiap orang berpotensi seperti orang-orang jenius

Ini dimungkinkan oleh luarbiasanya sistem otak manusia yang diciptakan Allah.

Page 6: Taruna Al Quran Prest

Fase-fase Pembelajaran Fase-fase Pembelajaran

• Tahun Pertama seorang anak mulai belajar berjalan, menjaga keseimbangan. Dia tidak pernah diajarkan cara menjaga keseimbangan tubuh. Dia tidak pernah diajar cara memperkuat otot tertentu pada bagian telapak kaki atau jari. Namun bayi belajar dengan mencobanya sendiri, dengan mengamati orang-orang berjalan. Berurangkali dia terjatuh- bangun, hingga akhirnya berhasil berdiri untuk beberapa waktu. – Mengapa setiap anak berhasil dalam proses belajar Mengapa setiap anak berhasil dalam proses belajar

berdiri dan berjalan? (terkecuali yang cacat secara berdiri dan berjalan? (terkecuali yang cacat secara fisik tentunya). fisik tentunya).

Page 7: Taruna Al Quran Prest

Fase keduaFase kedua

• Dia mulai mengenal satu-demi satu suku kata yang diucapkan orang dewasa, hingga dalam usia 3 tahun sebagian anak telah dapat berkomunikasi cukup lancar. Bahkan pada usia 5 tahun seorang anak telah menguasai 90% suku kata yang selalu digunakan orang dewasa (de Porter, 2004). Jika di dalam rumah tempat tinggalnya orang menggunakan lebih dari 1 bahasa maka yakinlah bahwa si anak akan mampu berkomunikasi dengan dua bahasa itu tanpa ada kursus formal!

Page 8: Taruna Al Quran Prest

Fase ketigaFase ketiga

• dalam usia sekitar lima atau enam tahun anak mulai belajar mengenal huruf, merangkainya dan kemudian mampu membaca dengan baik. Semua berlangsung demikian cepat. Hal ini dimungkinkan dengan adanya potensi otak yang dimiliki.

• Jika otak ini berkembang dengan baik, maka dia punya potensi luar biasa. Setiap manusia punya potensi untuk seperti Alber Einstein, Stephen Hawkins, atau Thomas Alfa Edison. Yang kemudian membuatnya berbeda jauh adalah bagaimana proses perkembangan otak yang dialami dalam masa-masa awal kehidupan, serta sikap positif yang dimiliki.

Page 9: Taruna Al Quran Prest

Kenapa akhirnya proses belajar anak Kenapa akhirnya proses belajar anak mengalami pelambatan?mengalami pelambatan?

Terbunuhnya kreatifitas anak akibat:

Lingkungan yang tidak mendukungKonsep pendidikan yang tidak seimbangTidak sesuai dengan fitrah anak

Page 10: Taruna Al Quran Prest

Pelajaran yang dapat diambil:Pelajaran yang dapat diambil:

• Dalam penyusunan program belajar hendaknya kita belajar dari proses alamiah belajarnya bayi dan anak-anak

• Sangat penting diperhatikan adalah beberapa hal berikut:– ciptakan lingkungan yang menyenangkan,– Bangkitkan motivasi anak agar tidak takut gagal– Berikan penguatan dengan:

• Sokongan• Pujian• Komentar-komentar positif• Hiburan• Mengalihkan perhatian anak jika terlihat mulai kehilangan semangat• Memberikan tantangan• Optimalkan penggunaan aspek Afektif, kognitif dan psikomotoriknya.

Page 11: Taruna Al Quran Prest

Konsep Belajar Sambil Konsep Belajar Sambil BermainBermain

Konsep dasar dalam perancangan Konsep dasar dalam perancangan program pendidikan anakprogram pendidikan anak

Page 12: Taruna Al Quran Prest

Perhatikan ilustrasi berikut:…Perhatikan ilustrasi berikut:…

” Anak saya sungguh sulit sekali menyuruhnya mengerjakan PR. Baru mulai beberapa menit saja, ingatannya maiiin melulu. Apakah bermain game, atau berlari-larian bersama temannya”.

”Si Ani, kalau saya sudah lengah sedikit saja, dia sudah menghilang ke luar rumah, ... bermain!”

”Anak saya malah pulang sekolah belum sempat ganti baju, dia udah keluyuran entah kemana”

Page 13: Taruna Al Quran Prest

– Ungkapan itu adalah ungkapan universal.– Anak memang suka bermain, tidak pandang

waktu, suku bangsa atau agama.• Sikap salah kaprah:

– Mengekang anak dan tidak membolehkannya bermain.

– mengurangi waktu bermain anak-anaknya, dengan memasukkan anak-anaknya ke lembaga-lembaga kursus, atau les privat seperti les mata pelajaran sekolah, les piano, menari, bahasa. Sementara setelah pulang sekolah, sore atau malam, anak-anak juga mengikuti pendidikan TPA. Sehingga boleh dikatakan sang anak sama sekali tidak memiliki waktu untuk bermain lagi

Page 14: Taruna Al Quran Prest

Ilustrasi: Quantum LearningIlustrasi: Quantum Learning

• Program: Super ChampSebuah lembaga di Amerika Serikat mengembangkan program yang merupakan kemasan paduan pendidikan, melalui permainan, fisik, life skill dan suasanya yang menyenangkan dalam suatu program yang dinamakan superCamp. Dilaporkankan bahwa peserta program yang hanya berlangsung 10 hari ini mengalami demikian banyak kemajuan, baik dalam prestasi sekolah, rasa percaya diri atau gairah hidup.Program superCamp didasari oleh filsafat dasar bahwa untuk efektif, belajar harus berlangsung secara menyenangkan. Karena itu kurikulumnya merupakan kombinasi antara keterampilan akademis, fisik serta life skill. Sebagai pembuka aktifitas dalam program ini, dilakukan kegiatan untuk mendobrak rasa pesimis para siswa. Pengelola program membuat beberapa pergeseran paradigma dengan memberikan tantangan fisik sebagai simbol-simbol terobosan belajar.Di antara tantangan yang diberikan adalah dalam bentuk pelajaran tali temali yang digunakan para peserta untuk memanjat pohon-pohon yang tinggi. Berjalan di atas tali yang dipasang setinggi lebih dari 10 meter, menjatuhkan diri dati ketinggian dan disambut oleh rekan-rekannya di bawah dengan tangan. Awalnya bagi siswa hal ini adalah suatu yang menakutkan. Sebahagian besar merasa bahwa mereka tak akan sanggup melakukannya. Namun ternyata semua berhasil. Keberhasilan ini menimbulkan kebanggaan akan keberhasilan ini. Ini menimbulkan rasa percaya diri yang besar. Dan perasaan terseut di bawa ke ruang-ruang belajar.

Page 15: Taruna Al Quran Prest

Hasil Super Camp:Hasil Super Camp:

• Sebagai hasil dari program 10 hari tersebut cukup menakjubkan. Ada peserta yang IP-nya semula adalah 1,8 meningkat menjadi 4,0. Anak lain nilai ujiannya meningkat mencapai angka 90. Sehingga Dr. Jeannette Vos-Groenendal yang melakukan penilitian doktornya dengan topik program ini melaporkan bahwa metode yang dilakukan si SuperCamp sangat berhasil. Siswa dengan nilai rata-rata 1,9 (dalam skala 4) nilainya naik rata-rata 1 point, menjadi 2,9. Secara keseluruhan nilai rata-rata naik 1,5 poin.

Page 16: Taruna Al Quran Prest

Konsep Islam tentang Belajar dan BermainKonsep Islam tentang Belajar dan Bermain

• Dalam teks klasik pendidikan Islam juga diungkapkan bahwa permainan merupakan komponen pokok dalam proses pendidikan anak dalam tahun-tahun pertama kehidupannya (Musthafa, 2004).

• Al Ghazali:”Setelah seorang anak menyelesaikan hafalan al Qur’annya, hendaknya ia diberi kesempatan untuk melakukan permainan yang baik. Seandainya seorang anak dilarang untuk bermain dan membebaninya untuk selalu belajar, maka hal itu akan mematikan hati, menghancurkan kecerdasan dan mempersulit langkah kehidupannya. Sehingga si anak akan berusaha untuk mencari akal dan menciptakan tipu daya agar dapat segera keluar dari penderitaan tersebut”.

Page 17: Taruna Al Quran Prest

Contoh-contohContoh-contoh• Rasulullah pernah meletakkan Hasan dan Husen di atas punggungnya,

dan merangkak dengan kaki dan tangannya sambil berkata,”Semulia-mulia unta adalah unta kalian dan semulia-mulia penunggang adalah kalian berdua.”

• Dalam kesempatan lain, Rasulullah juga membawa Hasan dan Usamah bin Zaid ke peraduan Beliau untuk bermain-main.

• Rasulullah sendiri pernah merencanakan perlombaan untuk anak-anak, baik laki-laki atau perempuan, dan beliau berkata,” Barangsiapa yang lebih dahulu mencapaiku, maka ia akan mendapatkan ini dan ini- dengan menyebutkan hadiah yang akan diterima oleh si anak.” Tentu saja mendengar hal itu anak-anak segera berlomba agar duluan sampai ke Rasulullah. Ada anak yang bergayut di punggung beliau, ada yang mendekat dada dan Rasulullah menyambut mereka dengan kasih sayang.

• Suatu kali beliau lewat dekat anak-anak yang sedang bermain dan berlatih melontarkan anak panah dan berkata,”Lemparkanlah wahai bani Ismail, karena nenek moyang kalian adalah orang-orang yang ahli melempar”. (HR Bukhari).

Page 18: Taruna Al Quran Prest

Simpulan…Simpulan…

• Permainan bagi anak merupakan fitrah kejiwaan mereka. Dengan demikian dalam kondisi apapun anak akan punya kecenderungan untuk bermain. Kurangnya kesempatan yang diberikan kepada anak untuk bermain dapat berpengaruh buruk bagi perkembangannya. Fitrahnya yang suka bermain ini dapat digunakan dalam rancangan program pendidikan bagi anak. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah: hendaknya permaina tersebut dilakukan secara seimbang: Seimbang antara perkembangan keterampilan fisik, akademis, serta life skillnya.

Page 19: Taruna Al Quran Prest

Taruna Al-QuranTaruna Al-QuranSebuah KonsepSebuah Konsep

Page 20: Taruna Al Quran Prest

TARUNA AL-QURAN: Sebuah TARUNA AL-QURAN: Sebuah KonsepKonsep

Background• Metode pendidikan kebanyakan TPA tak

mampu menimbulkan motivasi mereka.• Kedatangan mereka dalam pengajian

TPA tak lebih dari akibat ‘suruhan’ atau bahkan ‘paksaan’ orang tuanya. Kalau begini maka jelas mereka mempelajari agama islam tidak dengan sepenuh hati.

• Begitu khatam Qur’an mereka akan berlonjak kegirangan, karena tak harus datang ke TPA lagi.

Sudah cukupkah bekal ilmu agama anak yang baru selesai khatam Qur’an? Tentu saja belum. Namun kebanyakan anak justru berhenti dari kegiatan pengajian setelah khatam tersebut.

Page 21: Taruna Al Quran Prest

TujuanTujuan

• Menyelenggarakan metode pendidikan agama yang efektif bagi anak-anak hingga remaja yang meliputi pembinaan mental serta fisik yang dilaksanakan secara sistematis serta membangkitkan motivasi serta semangat belajar peserta didik.

Page 22: Taruna Al Quran Prest

Karakteristik Program PTAKarakteristik Program PTA

• Pendidikan kepribadian islami yang komprehensif, yang meliputi fisik dan mental keagamaan sesuai dengan Qur’an dan Sunnah.

• Mengadopsi berbagai metode yang menarik dan efektif• Membangkitkan motifasi peserta didik untuk belajar baik

perorangan ataupun berkelompok (berjamaah)• Mengeratkan ikatan silaturrahmi• Mengajarkan anak-anak Islam untuk hidup secara

berjamaah• Menjunjung tinggi kedisiplinan• Mengadopsi metode “Reward and punishment”

Page 23: Taruna Al Quran Prest

ProgramProgram

• Tingkatan peserta didik: Peserta didik dikelompokkan berdasarkan umur serta kemampuannya.

• Setiap Tingkatan ditandai dengan Tanda Kecakapan Umum

• Kenaikan tingkat dapat dilaksanakan jika taruna telah memenuhi syarat masing-masing tingkat

Page 24: Taruna Al Quran Prest

Tingkatan Taruna Al-QuranTingkatan Taruna Al-Quran

NoNo TingkatanTingkatan UmurUmur TKUTKU

11 Taruna Mula ITaruna Mula I 5 – 105 – 10

Taruna Mula IITaruna Mula II TahunTahun

Taruna Mula IIITaruna Mula III

22 Taruna Madya ITaruna Madya I 10 – 1510 – 15

Taruna Madya IITaruna Madya II TahunTahun

Taruna Madya IIITaruna Madya III

33 Taruna Utama ITaruna Utama I 15 – 1815 – 18

Taruna Utama IITaruna Utama II TahunTahun

Taruna Utama IIITaruna Utama III

Page 25: Taruna Al Quran Prest

KegiatanKegiatan

• Aktifitas Fisik dan mental

• Inbound dan Out bond

• Jenjang Tingkatan/ kepangkatan

• Pengakuan atas kompetensi khusus

• Suasana menyenangkan

• Materi disampaikan dengan berbagai metode, permainan, simulasi, tantangan fisik dan kompetisi

Page 26: Taruna Al Quran Prest

Format KegiatanFormat Kegiatan

Kegiatan dalam program PTA: – Rutin dan – Non Rutin

• Kegiatan rutin juga dapat dibagi lagi atas kegiatan harian serta berkala, seperti mingguan, bulanan dan sebagainya.

• Kegiatan Rutin Harian– Kegiatan rutin harian tidak jauh berbeda dengan praktek TPA yang

selama ini telah berlangsung. Yaitu belajar IQRA, Tadarus serta ceramah.

– Yang membedakannya adalah keatifan peserta didik lebih ditonjolkan. Misalnya peserta didik (TARUNA) yang telah lancar dalam membaca al-Quran diberi kesempatan untuk mengajarkan IQRO kepada Taruna yang lebih muda.

– Disamping itu, kedisiplinan terutama soal waktu sangat ditekankan. Pelatihan dimulai dengan apel sederhana di luar gedung/ masjid, pengarahan singkat tentang materi belajar hari itu serta masuk dengan tertib.

Page 27: Taruna Al Quran Prest

Kegiatan kelompok/ jamaahKegiatan kelompok/ jamaah

• Tadarus/ belajar Qur’an atau hadist

• Kultum atau diskusi• Break• Morning tea• Kesempatan untuk meminta

paraf bagi Taruna yang telah memenuhi syarat kepangkatan tertentu yang tertera di dalam buku sakunya.

• Games/ special subject• Dalam ruangan• Luar Ruangan

• Penutupan• Kegiatan Insidentil• Wide games• Kompetisi/ perlombaan• Ziarah• Pekan Kreatifitas anak

shaleh • Manasik Haji• Latihan gabungan dengan

PTA lain• Special Skill/ leissure

activities• Hiking• Perkemahan

Page 28: Taruna Al Quran Prest

Kegiatan Berkala (Mingguan)Kegiatan Berkala (Mingguan)

• Upacara pembukaan• Persiapan• Laporan amir (Ketua) tiap kelompok• Pembacaan ayat suci Al-Qur’an/ surat pendek• Pembacaan Ikrar• Pemberian penghargaan (Jika ada)• Pidato singkat/ pengumuman tentang aktifitas

hari itu.• Bubar, untuk kegiatan berikutnya

Page 29: Taruna Al Quran Prest

Hasil yang diharapkanHasil yang diharapkan

• Mempelajari Islam menjadi menyenangkan

• Komprehensif, ilmu agama, fisik dan life skill

• Anak yang mandiri dan penuh percaya diri

• Anak-anak hingga yang sudah akil baligh dapat terangkul

Page 30: Taruna Al Quran Prest

Langkah ImplementasiLangkah Implementasi