sumber belajar penunjang plpg 2017 mata …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/modul...

34
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN PENDIDIKAN LUAR BIASA BAB IV PENGEMBANGAN BINA DIRI DAN GERAK BAGI PESERTA DIDIK TUNADAKSA Penyusun: TIM PENGEMBANG SUMBER BELAJAR PLB-FIP- UNESA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2017

Upload: doanxuyen

Post on 03-Feb-2018

262 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · Konsep Bina Diri dan Bina Gerak a. Pengertian Bina Diri dan Bina

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017

MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN

PENDIDIKAN LUAR BIASA

BAB IV

PENGEMBANGAN BINA DIRI DAN GERAK BAGI

PESERTA DIDIK TUNADAKSA

Penyusun:

TIM PENGEMBANG SUMBER BELAJAR PLB-FIP- UNESA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

2017

Page 2: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · Konsep Bina Diri dan Bina Gerak a. Pengertian Bina Diri dan Bina

1

BAB IV

PENGEMBANGAN BINA DIRI DAN GERAK BAGI PESERTA DIDIK

TUNADAKSA

A. PENDAHULUAN

Setelah mempelajari bab ini, pembaca diharapkan dapat menguasai materi, struktur,

konsep dan pola pikir keilmuan terkait pengembangan bina diri dan gerak bagi peserta

didik tuna daksa,serta menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang

mendukung mata pelajaran yang diampu

1. Kompetensi Inti

Menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata

pelajaran yang diampu

2. Kompetensi Dasar (KD)/Kelompok Kompetensi Dasar (KKD).

a. Menguasai Konsep Bina Diri dan Bina Gerak

b. Menguasai Prinsip-prinsip pembelajaran pengembangan bina diri dan gerak pada

peserta didik tunadaksa dengan pendekatan saintifik

c. Menguasai Prosedur pembelajaran pengembangan bina diri dan gerak pada

peserta didik tunadaksa

d. Menguasai teknik pembelajaran pengembangan bina diri dan gerak pada peserta

didik tunadaksa

e. Menguasai pola dan koreksi gerak dalam pembelajaran pengembangan bina diri

dan gerak pada peserta didik tunadaksa

f. Menguasai fungsi pola gerak dalam pengembangan pembelajaran bina gerak

pada peserta didik tunadaksa

B. Materi

1. Konsep Bina Diri dan Bina Gerak

a. Pengertian Bina Diri dan Bina Gerak

Menurut Musafak, (2010) mengungkapkan bahwa kemampuan mengurus

diri, atau menolong diri sendiri (self help, self care) bukanlah kemampuan yang

diwariskan dari orang tua, tetapi harus dipelajari terlebih dahulu. Untuk anak-

Page 3: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · Konsep Bina Diri dan Bina Gerak a. Pengertian Bina Diri dan Bina

2

anak yang tergolong nomal pembelajaran ini bisa dikatakan relative mudah,

mereka mengamati, mendengarkan ataupun menirukan orang lain dengan

relative lancar dan tidaklah demikian untuk anak-anak yang tergolong

tunadaksa. Mereka perlu berusaha keras, dan program pembelajaran disusun

dari yang sederhana, sitematis, dan khusus. Program Bina Diri mencakup

beberapa hal yang berhubungan dengan kepentingan anak-anak sehari-hari

seperti makan, minum, kebersihan diri, dan kerapian diri. Dengan demikian

kemampuan mengurus diri sendiri merupakan kecakapan atau keterampilan

yang harus dikuasai anak-anak tunadaksa agar dapat mengurus dirinya sendiri

dalam keperluan sehari-hari tanpa bantuan orang lain.

Bina Gerak adalah serangkaian kegiatan pembinaan dan latihan yang

dilakukan oleh guru yang profesional dalam pendidikan khusus, secara

terencana dan terprogram terhadap individu yang mengalami gangguan pada

otot, sendi, dan atau tulang, sehingga individu tersebut mengalami gangguan

dalam melakukan aktivitas mobilisasi.

Menurut Tarmansyah (2008) mengungkapkan bahwa Bina diri merupakan

serangkaian kegiatan pembinaan dan latihan yang dilakukan oleh guru yang

profesional dalam pendidikan khusus, secara terencana dan terprogram

terhadap individu yang membutuhkan layanan khusus, yaitu individu yang

mengalami gangguan koordinasi gerak-motorik, sehingga mereka dapat

melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari, dengan tujuan meminimalisasi dan

atau menghilangkan ketergantungan terhadap bantuan orang lain dalam

melakukan aktivitasnya.

Aktivitas kehidupan sehari-hari yang dimaksud adalah; Kemampuan dan

keterampilan sesorang dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, mulai dari

aktivitas bangun tidur sampai tidur kembali. Kegiatn ini dikenal dengan istilah

ADL ( Actifity of Daily Living ).

Senada dengan pendapat tersebut di atas, Casmini, (2010)

mengungkapkan bahwa istilah Activity of Daily Living (ADL) atau aktivitas

kegiatan harian yang lebih familiar dalam dunia Pendidikan Anak Berkebutuhan

Khusus (ABK) dikenal dengan istilah “Bina Diri”. Bina Diri mengacu pada suatu

Page 4: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · Konsep Bina Diri dan Bina Gerak a. Pengertian Bina Diri dan Bina

3

kegiatan yang bersifat pribadi, tetapi memiliki dampak dan berkaitan dengan

human relationship. Disebut pribadi karena mengandung pengertian bahwa

keterampilan-keterampilan yang diajarkan atau dilatihkan menyangkut

kebutuhan individu yang harus dilakukan sendiri tanpa dibantu oleh orang lain

bila kondisinya memungkinkan. Beberapa istilah yang biasa digunakan untuk

menggantikan istilah Bina Diri yaitu “Self Care”, “Self Help Skill”, atau “Personal

dan Management”. Istilah-istilah tersebut memiliki esensi sama yaitu

membahas tentang mengurus diri sendiri berkaitan dengan kegiatan rutin

harian (Casmini, 2010)

Bina diri bagi anak-anak yang mengalami gangguan motorik-gerak,

meliputi individu yang mengalami gangguan koordinasi akibat penyakit yang

telah dialaminya antara lain akibat dari penyakit Polio Myelities, Cerebral Palsy,

Musculus Dysthropi, Amyotonia, Amputasi, dan penyakit-penyakit lain yang

menyebabkan timbulnya gangguan gerak, baik yang disebabkan oleh gangguan

fisik, neurologis, congenital, atau gabungan dua atau lebih dari gangguan

tersebut. Individu yang mengalami gaguan tersebut pendidikannya di sekolah

khusus (SLB). Dengan adanya perubahan paradigma dalam pendidikan yaitu

menuju pendidikan Inklusif, maka siswa yang mengalami gangguan gerak-

motorik akan kita jumpai juga di sekolah-sekolah reguler.

Pelaksanaan layanan bina diri yang diberikan kepada siswa di SLB

bervariasi sesuai dengan hasil dari identifikasi dan asesmen, sehingga program

bina diri sifatnya individual. Bagi siswa yang mengikuti pendidikan di sekolah

reguler dapat bekerjasama dengan SLB terdekat untuk mendapatkan bantuan

tenaga dalam bidang bina-diri bagi anak-anak yang mengalami gangguan

koordinasi-motorik. Apabila ada tenaga Okupasional Terapist dapat

bekerjasama sehingga hasilnya dapat lebih optimal. Kewenangan dalam

penanganan bidang terapi okupasional (OT) adalah profesi bidang para medis

yaitu okupasional terapis, namun guru pendidikan khusus dapat mendirikan

latihan atau pembinaan tersebut melalui layanan bina diri.

Selanjutnya Musafak (2010) mengungkapkan bahwa yang dimaksud

dengan Bina Gerak adalah serangkaian kegiatan pembinaan dan latihan yang

Page 5: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · Konsep Bina Diri dan Bina Gerak a. Pengertian Bina Diri dan Bina

4

dilakukan oleh guru yang profesional dalam pendidikan khusus, secara

terencana dan terprogram terhadap individu yang mengalami gangguan pada

otot, sendi, dan atau tulang, sehingga individu tersebut mengalami gangguan

dalam melakukan aktivitas mobilisasi.

Senada dengan pendapat di atas, Tarmansyah (2008) mengungkapkan

bahwa yang dimaksud dengan Bina Gerak adalah serangkaian kegiatan

pembinaan dan latihan yang dilakukan oleh guru yang profesional dalam

pendidikan khusus, secara terencana dan terprogram terhadap individu yang

mengalami gangguan pada otot, sendi, dan atau tulang, sehingga individu

tersebut mengalami gangguan dalam melakukan aktivitas mobilisasi.

Selanjutnya Tarmansyah (2010) menyatakan bahwa perkembangan

motorik dimulai dari perkembangan motorik kasar, motorik halus, termasuk

keseimbangan. Individu yang mengalami gangguan dalam perkembangan

motorik kasar, akan ditandai dengan adanya keterlambatan perkembangan

motorik. Misalnya terlambat dalam perkembangan: tengkurap, merangkak,

duduk, berdiri, merembet, berjalan, berlari, jongkok, melompat, meloncat.

Lebih lanjut Tarmansyah (2010) menegaskan bahwa keterlambatan

individu dalam perkembangan motorik tersebut, memerlukan latihan atau

pembinaan. Pembinaan dimaksud kita kenal dengan layanan Bina Gerak. Dalam

bidang medis layanan tersebut merupakan bagian dari rehabilitasi medis yaitu

Fisioterapi. Materi, metoda dan model evaluasi mengacu kepada bidang kajian

fisioterapi. Terkait dengan layanan bina gerak di lingkungan sekolah khusus

atau SLB diberikan oleh guru-guru pendidikan kebutuhan khusus yang memiliki

profesi melayani bina gerak dengan alasan bahwa anak-anak yang mengalami

gangguan gerak berada di sekolah luar biasa.

Guru-guru pendidikan kebutuhan khusus pada dasarnya telah dibekali

oleh pengetahuan dan keterampilan tentang tatalaksana bina gerak. Yang

menjadi subyek dalam pelaksanaan bina gerak adalah individu yang mengalami

gangguan pada otot, sendi, tulang, meliputi anak Polio Myelities, Cerebral

Palsy, Muscules Dysthropi, Amyotonia, Amputasi, dan jenis-jenis gangguan

gerak lain, baik yang disebabkan oleh gangguan fisik, neurologis, congenital,

Page 6: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · Konsep Bina Diri dan Bina Gerak a. Pengertian Bina Diri dan Bina

5

atau gabungan dua atau lebih dari gangguan tersebut. Individu yang mengalami

gangguan tersebut pendidikannya di sekolah khusus (SLB).

Selanjutnya Casmini (2010) mengungkapkan bahwa Bina Diri dan Bina

Gerak (BDBG) merupakan suatu upaya pendidikan dalam bentuk kegiatan,

pengembangan dan latihan dalam mengembangkan pengetahuan,

keterampilan, nilai dan sikap bagi anak Tunadaksa, untuk membina gerakannya

dalam melakukan aktivitas hidup sehari-hari.

Senada dengan pendapat tersebut di atas Tarmansyah (2008)

mengungkapkan bahwa dalam layanan atau pembinaan kepada individu yang

mengalami gangguan gerak-motorik, dapat dilakukan secara terpadu dan

berkesinambungan antara bina gerak dan bina diri. Tujuan dari pembinaan

secara terpadu tersebut adalah, agar individu mempunyai keterampilan dan

kemampuan dalam melaksanakan aktivitas kehidupan sehari-hari. Aktivitas

dimaksud adalah kemampuan dan keterampilan dalam mobilisasi (bergerak-

berpindah tempat), dan kemampuan dan keterampilan dalam melakukan

aktivitas kehidupan sehari-hari, yaitu dapat menolong dirinya sendiri,

meminimalisasi dan atau menghilangkan ketergantungan terhadap

Berdasar beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

yang dimaksud dengan pengertian Bina Diri dan Bina Gerak adalah serangkaian

kegiatan pembinaan dan latihan yang dilakukan oleh guru yang profesional

dalam pendidikan khusus, secara terencana dan terprogram terhadap individu

kemampuan mengurus diri, atau menolong diri sendiri (self help, self care)

bukanlah kemampuan yang diwariskan dari orang tua, tetapi harus dipelajari

terlebih dahulu serta individu yang mengalami gangguan pada otot, sendi, dan

atau tulang, sehingga individu tersebut mengalami gangguan dalam melakukan

aktivitas mobilisasi.

b. Ruang Lingkup Materi Pembelajaran Bina Diri

Materi pembelajaran Bina Diri, meliputi: (1) Kebersihan badan, (2) Makan

minum, (3) Berpakaian, (4) Berhias, (5) Keselamatan Diri dan (6) Adaptasi

lingkungan.

Page 7: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · Konsep Bina Diri dan Bina Gerak a. Pengertian Bina Diri dan Bina

6

1) Kebersihan badan, antara lain melatih:

a) Cuci tangan

b) Cuci muka

c) Cuci kaki

d) Sikat gigi

e) Mandi

d) Cuci rambut, dan

e) Menggunakan toilet/wc

2) Makan dan minum, meliputi:

a) Makan menggunakan tangan

b) Makan menggunakan sendok

c) Makan menggunakan sendok dan garpu

d) Minum menggunakan gelas

e) Minum menggunakan cangkir

f) Minum menggunakan sedotan

3) Berpakaian:

a) Baju kaos

b) Celana/rok

c) Kemeja

d) Kaos kaki dan sepatu

4) Berhias:

a) Merapikan rambut dengan sisir dan memakai minyak rambut

b) Memakai bedak

c) Memakai asesoris

5) Keselamatan Diri:

a) Menghindari bahaya benda tajam atau runcing

b) Menghindari bahaya api dan listrik

c) Menghindari bahaya lalulintas

d) Menghindari bahaya binatang

6) Adaptasi Lingkungan:

a) Perorangan

Page 8: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · Konsep Bina Diri dan Bina Gerak a. Pengertian Bina Diri dan Bina

7

b) Hidup bersama dengan orang lain.

(http://cerpenik.blogspot.co.id/2012/04/program-khusus-untuk-tunadaksa-

bina.html), diakses 6 Juli 2016).

c. Ruang Lingkup Materi Pembelajaran Bina Diri dan Gerak

Ruang Iingkup materi kajian bagian bina diri dan bina gerak disusun menjadi

beberapa pokok bahasan, yaitu:

1. Gerak kontrol kepala

2. Gerak anggota tubuh

3. Pindah diri

4. Gerak koordinasi

5. Menolong diri sendiri

6. Alat-alat bantu

7. Penyelamatan diri dari bahaya

8. Permainan

9. Mobilitas

10. Penggunaan waktu luang

11. Latihan menggunakan alat bantu

12. Penyesuaian diri

13. Kesibukan kerja

14. Komunikasi

Pokok bahasan ini telah disusun sesuai dengan pertumbuhan dan

perkembangan siswa serta dasar kebutuhannya. Namun guru masih diberi

kesempatan untuk mengadakan pemilihan materi dan menata ulang karena

kondisi dan kemampuan siswa yang bervariasi.

d. Tujuan Bina Diri dan Bina Gerak

Menurut Casmini, (2010) mengungkapkan bahwa tujuan dari Bina Diri

dan Bina Gerak adalah agar anak:

1) Mampu menggerakkan ototnya dengan serasi, sehat dan kuat sehingga

mampu melakukan gerakan sesuai dengan fungsinya.

2) Mampu menyesuaikan diri dengan Iingkungan dan mampu mengatasi

kesulitan dalam kehidupan sehari-hari.

Page 9: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · Konsep Bina Diri dan Bina Gerak a. Pengertian Bina Diri dan Bina

8

Senada dengan pendapat tersebut di atas, Musafak (2010)

mengungkapkan bahwa sesuai dengan kondisi anak tunadaksa, maka tujuan

layanan Bina Diri, yaitu:

1) Agar anak tunadaksa memiliki keterampilan dalam mengurus dirinya sendiri,

2) Agar anak dapat menjaga kebersihan badan dan kesehatan dirinya sendiri,

3) Agar anak tumbuh rasa percaya diri karena telah mampu mengurus dirinya

sendiri,

4) Agar anak tidak canggung dalam beradaptasi dengan lingkungan.

Selanjutnya Musafak (2010) menegaskan bahwa tujuan yang ingin dicapai

dalam bina gerak adalah untuk memperbaiki dan mengembangkan fungsi gerak

pada anak. Atau untuk memberikan bekal dan kemampuan gerak yang dapat

mengantarkan anak mampu bergerak untuk berpartisipasi dan bersosialisasi

dengan lingkungannya.

Senada dengan uraian di atas, Tarmansyah, (2008), mengungkapkan

bahwa tujuan Bina diri dan Bina Gerak adalah pembinaan secara terpadu

tersebut adalah, agar individu mempunyai keterampilan dan kemampuan

dalam melaksanakan aktivitas kehidupan sehari-hari. Aktivitas dimaksud adalah

kemampuan dan keterampilan dalam mobilisasi (bergerak-berpindah tempat),

dan kemampuan dan keterampilan dalam melakukan aktivitas kehidupan

sehari-hari, yaitu dapat menolong dirinya sendiri, meminimalisasi dan atau

menghilangkan ketergantungan terhadap orang lain.

Depdikbud (2001) menegaskan bahwa mata pelajaran Bina Diri dan Bina

Gerak yang diberikan di SDLB Tunadaksa adalah merupakan suatu upaya

pendidikan dalam bentuk kegiatan pengembangan, dan latihan dalam

pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap siswa Tunadaksa agar: gerak otot

serasi, sehat dan kuat, sehingga mampu melakukan gerakan sesuai akan sesuai

dengan fungsinya, menyesuaikan diri dengan lingkungann dan mengatasi

kesulitan dalam kehidupan sehari-hari.

Senada dengan pendapat di atas, Dirjen Dikti, 2011, menyatakan bahwa,

tujuan bina gerak adalah untuk memberikan bekal dan kemampuan gerak yang

Page 10: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · Konsep Bina Diri dan Bina Gerak a. Pengertian Bina Diri dan Bina

9

dapat mengantarkan anak dapat mengadakan partisipasi, berkomunikasi dan

bersosialisasi dengan lingkungannya secara lebih wajar.

Depdiknas, (2001: 4) berdasakan pencapaian di atas, berdasarkan

pencapaian di atas, maka mata pelajaran Bina Diri dan Bina Gerak mencakup

dua tujuan yakni:

1) Tujuan Umum

Mata pelajaran Bina Diri dan Bina Gerak bertujuan agar siswa memiliki

pengetahuan, sikap dan nilai, serta kemampuan sensorik sebagai bekal agar

mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

2) Tujuan Khusus

Mata pelajaran Bina Diri dan Bina Gerak pada SDLB Tunadaksa bertujuan

agar siswa memiliki pengetahuan, keterampilan dan kemampuan Bina Diri

dan Bina Gerak pada tingkat pemahaman.

Sedangkan Depdikbud, (1985: 14), dikemukakan bahwa: Latihan bina

gerak ini bertujuan memberikan bekal dan mengantarkan anak agar dapat

berhasil dengan segera. Dengan demikian anak dapat mengadakan

partisipasi, berkomunikasi, dan sosialisasi dengan lancar. Anak tidak

mengalami kesulitan gerak fisik, ia akan bersikap berani dan percaya diri

dalam bergaul dan menyatukan dirinya dengan masyarakat.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa yang dimaksud dengan tujuan Bina Diri dan Bina Gerak adalah

pembinaan secara terpadu, agar anak tunadaksa mempunyai bekal dan

kemampuan/keterampilan gerak yang dapat mengantarkan anak dapat

mimiliki kemampuan dan keterampilan dalam menolong dirinya sendiri dan

mobilisasi (bergerak-berpindah tempat), dan kemampuan dan keterampilan

dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari, agar anak dapat menjaga

kebersihan badan dan kesehatan dirinya sendiri, tumbuh rasa percaya diri

karena telah mampu mengurus dirinya sendiri, tidak canggung dalam

beradaptasi dengan lingkungan dirinya sendiri, terhadap orang lain,

partisipasi, berkomunikasi dan bersosialisasi dengan lingkungannya secara

lebih wajar.

Page 11: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · Konsep Bina Diri dan Bina Gerak a. Pengertian Bina Diri dan Bina

10

e. Fungsi Pembelajaran Pengembangan Bina Diri dan Bina Gerak

Menurut Sri Widati, Nia Sutisna, dan Casmini, (2010) mengungkapkan

bahwa pengajaran bina diri dan bina gerak bagi siswa tunadaksa berfungsi:

1) Mengembangkan kemampuan anggota badan yang mengalami kesulitan

bergerak agar dapat berfungsi secara optimal,

2) Mengembangkan dan melatih siswa secara berkesinambungan agar mampu

mengatasi kebutuhan hidupnya,

3) Membina siswa agar memahami dan menyadari hubungan antara

pelatih atau guru dengan pribadinya agar terjalin kontak (hubungan) secara

harmonis.

Lebih lanjut, Depdiknas (2001:2-3), sejalan dengan pengertian dan tujuan

Bina Gerak untuk anak tunadaksa, maka mata pelajaran Bina Gerak siswa SLB

tunadaksa mempunyai fungsi sebagai berikut:

1) Mengembangkan kemampuan anggota badan yang mengalami kesulitan

bergerak agar dapat berfungsi secara optimal;

2) Mengembangkan dan melatih siswa secara berkesinambungan agar mampu

mengatasi kebutuhan hidupnya;

3) Membina siswa agar memahami dan menyadari hubungan antara

pelatih/guru dengan pribadinya agar terjalin kontak/hubungan secara

harmonis.

Lebih lanjut Depdiknas, (2010) menyatakan bahwa untuk mencapai

fungsi tersebut dapat dilakukan dengan kegiatan-kegiatan meliputi: a) gerak

kontrol kepala; b) gerak anggota tubuh; c) pindah diri; d) gerak koordinasi; e)

menolong diri sendiri; f) alat Bantu; g) penyelamatan diri dari bahaya; h)

permainan.

Adapun tahapan dalam pelaksanaannya bina gerak dapat melalui: a)

assesmen; b) diagnosa berdasarkan hasil assesmen; c) berdasarkan diagnosa

maka dapat ditentukan perencanaan bina gerak sesuai dengan pola gerak yang

diinginkan; d) diteruskan pelaksanaan sesuai urutan rencana; e) evaluasi

dilaksanakan setelah beberapa kali latihan sesuai dengan kesepakatan/

Page 12: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · Konsep Bina Diri dan Bina Gerak a. Pengertian Bina Diri dan Bina

11

kebutuhan; f) seterusnya dilakukan pencatatan sesuai dengan prosedur yang

berlaku.

Berpijak dari beberapa pendapat tersebut di atas, maka yang dimaksud

tujuan dengan bina diri dan bina gerak adalah membina siswa agar memahami

dan menyadari hubungan antara pelatih atau guru dengan pribadinya agar

terjalin kontak (hubungan) secara harmonis dalam mengembangkan

kemampuan mengembangkan dan melatih siswa secara berkesinambungan

agar mampu mengatasi kebutuhan hidupnya, mengembankan kemampuan

anggota badan yang mengalami kesulitan bergerak agar dapat berfungsi secara

optimal, mengembangkan dan melatih siswa secara berkesinambungan agar

mampu mengatasi kebutuhan hidupnya.

3. Prinsip-prinsip Pembelajaran Pengembangan Bina Diri dan Bina Gerak

pada peserta didik tunadaksa dengan pendekatan saintifik dilengkapi

dengan contoh problem solving).

a. Prinsip Dasar Bina Diri :

Menurut Tarmansyah (2010) mengungkapkan bahwa prinsip Bina Diri meliputi

sebagai berikut:

1) Prinsip Fungsional Bina Diri :

Adalah layanan yang diberikan dalam bentuk latihan-latihan fungsi otot dan

sendi. Tujuannya adalah meningkatkan fungsi gerak otot dan sendi agar

mencapai kemampuan gerak yang optimal sesuai dengan standar geral ROM

atau Range Of Motion.

2) Prinsip Supportif Bina Diri :

Adalah latihan atau pembinaan untuk meningkatkan motivasi, dan percaya

diri bahwa dirinya mempunyai kemampuan yang dapat dikembangkan.

Tujuannya adalah menanamkan rasa percaya diri, dan motivasi, sehinggan

mempunyai keyakinan bahwa gangguan/kecacatan yang dialaminya tidak

menjadi hambatan untuk berprestasi.

3) Prinsip Evaluasi Bina Diri :

Page 13: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · Konsep Bina Diri dan Bina Gerak a. Pengertian Bina Diri dan Bina

12

Adalah kegiatan layanan atau pembinaan secara terstruktur dan

berkelanjutan diadakan evaluasi tentang keberhasilan yang telah dicapai,

dengan standar perkembangan atau kemampuan stanar normal.

4) Prinsip Activiry of Daily Living :

Pembinaan atau latihan yang diberikan mengacu kepada segala aktifitas yang

dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan mulai dari bangun

tidur sampai tidur kembali

b. Prinsip Dasar Bina Gerak

Selanjutnya Tarmansyah (2010) mengungkapkan bahwa setelah dipahami

tentang pengertian bina gerak, maka selanjutnya akan dibahas tentang prinsip

dasar bina gerak :

1) Prinsip Gerakan Pasif :

Adalah layanan yang diberikan dalam bentuk latihan-latihan pasif bagi klien

yang belum memiliki kemampuan atau kekuatan otot dan sendi. Tujuannya

adalah meningkatkan fungsi saraf, sel-sel otot dan melancarkan peredaran

pembuluh darah. Dalam pelaksanaannya pelatih lebih aktif dalam

menstimulasi otot dan sendi, sementara klien pasif karena kemampuannya

masih minim. Secara bertahap kemampuan geraknya akan bertambah.

2) Prinsip Gerakan Aktif :

Adalah latihan atau pembinaan untuk meningkatkan kemampuan gerak yang

telah dimiliki oleh klien. Tujuannya adalah meningkatkan kemampuan gerak

sendi sehingga mencapai ROM atau Range Of Motion yang optimal. Dalam

latihan ini pelatih secara bertahap meningkatkan kemampuan otot-sendi

klien dengan mengikut sertakan klien secara aktif dibantu pelatih dalam

mengoptimalkan gerakan-gerakan otot dan sendi.

3) Prinsip Kekuatan :

Adalah kegiatan layanan atau pembinaan yang diberikan kepada klien dengan

menambah beban atau kekuatan secara terstruktur dan berkelanjutan.

Tujuannya adalah meningkatkan kekuwatan otot dan sendi, sehingga mampu

menambah beban atau kekuatan dalam melakkan mobilisasi. Misalnya pada

awalnya klien dapat melangkah dua langkah dengan bantuan trifoot, maka

Page 14: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · Konsep Bina Diri dan Bina Gerak a. Pengertian Bina Diri dan Bina

13

kita latih kekuatan melangkahnya menjadi tiga langkah, dan akhirnya klien

mampu berjalan tanpa alat.

C. Rambu-rambu pelaksanaan

Dalam melaksanakan program pengembangan diri dan gerak bagi peserta didik

tunadaksa perlu memperhatikan rambu-rambu pelaksanaan agar tidak terjadi

salah dalam merancang program, melaksanakan dan meng evaluasi program

kegiatannya. Rambu-rambu yang perlu diperhatikan sebagai berikut:

1. Program pengembangan diri dan gerak dibuat tidak berdasarkan jenjang,

satuan pendidikan dan tingkatan kelas, tetapi disesuaikan dengan jenis,

klasifikasi, tingkat kemampuan gerak peserta didik, tingkat perkembangan

emosi dan usia;

2. Asesmen tentang kondisi peserta didik tunadkasa perlu diketahui

sebelumnya untuk menentukan jenis latihan yang cocok dan sesuai;

3. Metode, alat pengembangan untuk pelatihan, dan evaluasi diserahkan

sepenuhnya kepada guru;

4. Bentuk latihan pengembangan diri dan gerak dan gerak sebaiknya

bervariasi, menarik perhatian, merangsang emosi serta menuntun ke arah

kesanggupan diri untuk melakukannya;

5. Proses pengembangan dilaksanakan peserta didik dengan mengutamakan

aspek senso-motoris dan psikomotor;

6. Penguasaan kemampuan dan indikator tidak harus dilakukan secara

berurutan, tetapi guru diberi wewenang untuk memilih sesuai dengan

kondisi dan kebutuhan peserta didik.

D. Prosedur pelaksanaan: asesmen, perencanaan, pelaksanaan, penilaian

Pengembangan diri dan gerak dilaksanakan secara terprogram dan sesuai

dengan kemampuan masing-masing peserta didik. Pemberian kegiatan latihan

dimulai dari asesmen yaitu pengumpulan informasi atau data tentang kemampuan

dan kebutuhan peserta didik tunadaksa terkait dengan profil perkembangan diri

dan gerak. Profil yang dimunculkan dari hasil asesmen meliputi; kemampuan

dalam tatalaksana pribadi, kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi,kekuatan

otot-otot, derajat geak sendi (Range of Motion), kemampuan gerak

dasar tubuh, kemampuan koordinasi dan keseimbangan,

ketidakmampuan gerak anggota tubuh sesuai dengan perkembangan gerak,

ketidakmampuan dalam melakukan aktivitas hidup sehari-hari/merawat diri

sendiri.

Hasil dari asesmen tersebut digunakan sebagai acuan dasar untuk

merancang program pengembangan diri dan gerak masing-masing peserta didik.

Page 15: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · Konsep Bina Diri dan Bina Gerak a. Pengertian Bina Diri dan Bina

14

Untuk merancang program kegiatan pengembangan diri dan gerak merujuk pada

kompetensi dan indikator yang tertuang dalam matrik (lihat Bab II). Rancangan

program latihan memuat nama peserta didik, alokasi waktu, jumlah pertemuan,

kompetensi, tujuan, pendekatan/metode, materi, sumber, media, dan alat,

pelaksanaan program (pendahuluan, kegiatan inti, penutup, penilaian).

Tahap berikutnya dalam kegiatan pengembangan diri dan gerak adalah

pelaksaan program yang dilakukan oleh orang yang kompeten yaitu ahli terapi

okupasi dan fisio terapi, tetapi jika sekolah belum mempunyai ahli tersebut

pelaksanaan dapat dilakukan oleh guru pendidikan khusus yang sudah terampil

melakukannya. Kegiatan dapat dilaksanakan di ruangan (in door) atau di luar

ruangan (out door), hal ini disesuaikan dengan kondisi peserta didik tunadaksa,

materi kegiatan dan kondisi sekolah.

Langkah selanjutnya untuk mengetahui tingkat keberhasilan maupun

kendala-kendala dalam pelaksanaan program dilakukan proses evaluasi. Hasil dari

evaluasi sebagai dasar untuk membuat pelaporan tentang kemajuan yang dicapai

maupun kendala yang terjadi pada masing-masing peserta didik tunadaksa dalam

melakukan kegiatan.

Prosedur pelaksanaan: asesmen, perencanaan, pelaksanaan, penilaian

dalam pengembangan diri dan gerak bagi peserta didik tunadaksa dapat di

visualisasikan sebagai berikut:

PESERTA DIDIK

ASESMEN

KOMPETENSI

PROFIL PERKEMBANGAN

MERENCANAKAN KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI DAN GERAK

PELAKSANAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI DAN GERAK

PENILAIAN KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI DAN GERAK

LAPORAN KEGIATAN

PENGEMBANGAN DIRI DAN GERAK

Page 16: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · Konsep Bina Diri dan Bina Gerak a. Pengertian Bina Diri dan Bina

15

1.Contoh Program kegiatan pengembangan diri dan gerak (PKPDG1,Kemendikbud(,2014) Progsus Tunadaksa),

Kegiatan : Pengembangan Diri

Waktu : 3 x pertemuan @ 30 menit

I. Kompetensi : mampu menolong diri sendiri tentang kebersihan diri,

berpakaian, merawat diri, dan mengurus diri sendiri

dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang benar.

II. Indikator : Kebersihan diri

1. Mencuci tangan. 2. Berkumur, menggosok gigi, dan mencuci muka. 3. Mandi sendiri memakai sabun dan handuk. 4. Buang air besar/kecil. 5. Mencuci rambut.

III. Tujuan:

1. Siswa mampu mencuci tangan dengan benar 2. Siswa mampu berkumur, menggosok gigi, dan mencuci muka

dengan benar.

3. Siswa mampu mandi mamakai sabun dan handuk sendiri.

4. Siswa mampu buang air besar/kecil. 5. Mencuci rambut

IV.Pendekatan/Metode : Drill, pemberian tugas, demonstrasi.

V. Sumber:

Kemampuan Merawat Diri, untuk Sekolah Luar Biasa Tunadaksa, (2006),

Depdiknas, Direktorat Pendidikan Luar Biasa; Jakarta.

Pedoman Pengembangan Diri dan Gerak bagi Anak Tunadaksa, (2014),

Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Dikdas, Jakarta:

Kemdikbud

Page 17: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · Konsep Bina Diri dan Bina Gerak a. Pengertian Bina Diri dan Bina

16

VI.Alat dan Bahan

Ember air, kran air, air, gayung, shampo, sabun, odol, sikap gigi, lap/serbet dan

handuk.

VII : Langkah-langkah Pelaksanaan

1. Langkah-langkah Pelaksanaan Program

a. Mencuci tangan.

Mencuci tangan ada dua cara yaitu bisa dengan menggunakan kran air dan

bisa juga dengan ember.

Mencuci tangan dengan kran air langkah-langkahnya sebagai berikut.

1) Kran air dibuka, kedua tangan dibasahi , kemudian kran air

ditutup kembali, tangan kanan atau kiri mengambil sabun

dari tempatnya Lalu digosokkan ke tangan kiri atau

kanannya tergantung kebutuhan peserta didik/kondisi

peserta didik.

2) Jika tangan sudah dianggap bersih maka tangan dikeringkan dengan

lap/serbet/handuk kecil.

Gb.1 : Proses mencuci tangan dengan kran air

Page 18: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · Konsep Bina Diri dan Bina Gerak a. Pengertian Bina Diri dan Bina

17

Cara kedua adalah mencuci tangan dengan menggunakan ember berisi air dan

gayung.

Langkah-langkahnya adalah.

1) Ambil air yang ada di dalam ember dengan menggunakan gayung, tangan

kanan/kiri dibasahi, ambil sabun dari tempatnya lalu gosokkan ke tangan

kiri/kanan sampai bersih.

2) Kedua tangan dicuci/dibilas sampai bersih, jika tangan sudah bersih selanjutnya

secara bergantian dilap dengan handuk kecil atau serbet.

Gbr.2 :. proses mencuci tangan dengan ember

3) Kedua tangan sudah bersih dan siap untuk makan dan aktivitas yang lain.

b. Berkumur, menggosok gigi, dan mencuci muka.

Langkah-langkahnya adalah.

Page 19: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · Konsep Bina Diri dan Bina Gerak a. Pengertian Bina Diri dan Bina

18

1. Berkumur: buka kran air kemudian ambil air dengan telapak tangan masukkan air

ke dalam mulut dan berkumur-kumurlah lalu buang air dari dalam mulut.

2. Menggosok gigi: dimulai dari bagian depan, samping, atas bawah, dan dalam

dengan gerakan yang benar dan tekanan yang wajar gosokkan pasta gigi dengan

posisi naik turun, kemudian di posisi dalam juga sama sampai bersih. Selanjutnya

ambillah air dan masukkan ke dalam mulut kemudian berkumur-kumurlah dan

basuhlah mulut berkali-kali hingga bersih.

3. Mencuci muka/wajah Langkahnya adalah buka kran air dan ambil air dari kran

tersebut, basuhlah muka/wajah berulang-ulang, muka/wajah bisa dibersihkan

dengan menggunakan sabun wajah sampai bersih, Jika wajah/muka sudah bersih

maka muka dilap atau dikeringkan dengan handuk.

Gb.3 : Berkumur, menggosok gigi, dan mencuci muka

Page 20: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · Konsep Bina Diri dan Bina Gerak a. Pengertian Bina Diri dan Bina

19

c. Mandi sendiri memakai sabun dan handuk.

Langkah-langkahnya adalah.

1. Melepas pakaian (baju, kaos, dan celana).

2. Mengambil gayung, menciduk air dalam bak mandi atau ember selanjutnya

menyiramkan keseluruh anggota tubuh.

3. Ambil sabun mandi dan gosokkan keseluruh anggota tubuh.

4. Siram kembali seluruh anggota tubuh berkali-kali sampai bersih.

5. Keringkan seluruh anggota tubuh dengan handuk.

6. Langkah terakhir adalah memakai pakaian kembali yang bersih yang telah

disediakan yaitu mulai dari kaos dalam, celana dalam, baju, dan celana.

Gb.4 : Mandi sendiri memakai sabun dan handuk

d. . Buang air besar dan buang air kecil dengan benar.

Langkah-langkahnya adalah.

1. Pertama-tama melepas celana dalam dan celana luar.

2. Kemudian duduk pada closed, proses buang kotoran sampai tuntas.

3. Cebok dengan sabun, baik dengan kran semprot maupun dengan ciduk air.

4. Kemudian menyiram kotoran di dalam closed dengan memijit tombol closed

atau dengan menyiramnya sampai bersih.

5. Celana dipakai kembali dan keluar dari kamar madi/ruaang WC

Page 21: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · Konsep Bina Diri dan Bina Gerak a. Pengertian Bina Diri dan Bina

20

Gb.5 : Proses buang air besar

e. Buang air kecil

Langkah-langkahnya adalah.

1) Membuka atau melepas celana dalam dan luar.

2) Posisi berdiri untuk laki-laki dan posisi jongkok untuk perempuan.

3) Posisi kencing diarahkan ke closed sampai tuntas.

4) Ambil gayung air dan cuci kemaluan sampai bersih.

5) Selanjutnya celana dipakai dan dikancingkan kembali.

6) Bekas kencing di siram dengan air sampai bersih.

7) Kemudian kedua tangan dicuci sampai bersih dan keluar dari kamar kecil

dengan hati-hati.

Page 22: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · Konsep Bina Diri dan Bina Gerak a. Pengertian Bina Diri dan Bina

21

Gb.6 : Proses buang air

f. Mencuci rambut

Langkah-langkahnya adalah.

1) Membasahi rambut dengan air dari bak mandi/ember di kamar mandi.

2) Kemudian mengambil sampo secukupnya pada telapak tangan atau langsung

pada rambut.

3) Gosok rambut tersebut dengan tangan sampai rata.

4) Siramkan air pada rambut berkali-kali sehingga sampo yang ada pada rambut

sudah bersih.

5) Langkah yang terakhir adalah mengeringkan rambut dengan handuk yang

telah disiapkan.

Page 23: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · Konsep Bina Diri dan Bina Gerak a. Pengertian Bina Diri dan Bina

22

.

Gb.7 : Proses keramas rambut

VIII. Penilaian

Guru mencatat hasil pengamatan atas respon yang dilakukan peserta didik ke

dalam tabel yang telah dipersiapkan.

Lembar Penilaian

Nama Peserta didik : …….. Kelas : ……….

Sekolah : …….. Guru/Pembimbing : ………

Mampu

Tidak

No

Materi

Mampu

dengan

Keterangan

mampu

bantuan

1. Mencuci tangan. 2. Berkumur,menggosok gigi,

dan mencuci muka 3. Mandi sendiri memakai

sabun dan handuk 4. Buang air besar/kecil 5. Mencuci rambut

Page 24: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · Konsep Bina Diri dan Bina Gerak a. Pengertian Bina Diri dan Bina

23

4) Prinsip Evaluasi :

Adalah kegiatan layanan atau pembinaan secara terstruktur dan berkelanjutan

diadakan evaluasi tentang keberhasilan yang telah dicapai, dengan standar

perkembangan atau kemampuan stanar normal.

5) Prinsip Lokomosi-Mobilisasi :

Akhir dari bina gerak adalah kemampuan individu dalam mobilisasi atau

bergerak. Dalam hal ini sasaran bina gerak adalah sampai klien dapat berjalan

sendiri, atau mampu mandiri dalam aktivitas berlokomosi. Misalnya berjalan

dengan menggunakan brace, kruch, trifoot, kursi roda tanpa bantuan orang lain.

(http://specialneededucation.blogspot.co.id/2008/12/bina-diri-dan-gerak-bagi-

anak-yang.html), diakses tanggal 6 Juli 2016)

4. Prosedur Pembelajaran Pengembangan Bina Diri dan Bina Gerak pada

peserta didik tunadaksa

a. Pengertian Prosedur atau Proses Pembelajaran Pengembangan Bina Diri pada

Peserta Didik Tunadaksa

Menurut Musafak (2010); Casmini (2010) mengungkapkan bahwa yang

dimaksud dengan prosedur pembelajaran disini adalah kegiatan pembelajaran

yang dilaksanakan untuk mengubah tingkah laku (sebagai masukan, entering

behavior) menuju kemampuan yang diharapkan setelah berakhirnya

pembelajaran (out put behavior). Dalam kaitannya dengan pembelajaran Bina Diri

adalah kemampuan menolong dirinya sendiri dengan bantuan, mengarah pada

kemampuan menolong dirinya tanpa bantuan atau mandiri. Dengan kata lain,

kemampuan dengan bantuan menuju kemampuan tanpa bantuan.

b. Tahapan Pelaksanaan Bina gerak

Menurut Casmini (2010); Musafak (2010) Mengungkapkan bahwa dalam

pelaksanaannya bina gerak dapat melalui: a) assesmen; b) diagnosa berdasarkan

hasil assesmen; c) berdasarkan diagnosa maka dapat ditentukan perencanaan

bina gerak sesuai dengan pola gerak yang diinginkan. d) diteruskan pelaksanaan

sesuai urutan rencana; e) evaluasi dilaksanakan setelah beberapa kali latihan

sesuai dengan kesepakatan/ kebutuhan; f) seterusnya dilakukan pencatatan

sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Page 25: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · Konsep Bina Diri dan Bina Gerak a. Pengertian Bina Diri dan Bina

24

Lebih lanjut Casmini (2010) dan Musafak (2010) menegaskan bahwa yang

dibahas dalam prosedur Bina Diri dan Bina Gerak meliputi sebagai berikut:

(1) Ruang Lingkup Materi Bina Diri dan Bina Gerak

(2) Langkah-Iangkah Kegiatan.

c. Ruang Lingkup Materi Pembelajaran Bina Diri dan Bina Gerak

1) Ruang Lingkup Materi Pembelajaran Bina Diri

Materi pembelajaran Bina Diri, meliputi: (1) Kebersihan badan, (2) Makan

minum, (3) Berpakaian, (4) Berhias, (5) Keselamatan Diri dan (6) Adaptasi

lingkungan.

a) Kebersihan badan, antara lain melatih:

(1) Cuci tangan

(2) Cuci muka

(3) Cuci kaki

(4) Sikat gigi

(5) Mandi

(6) Cuci rambut, dan

(7) Menggunakan toilet/wc

b) Makan dan minum, meliputi:

(1) Makan menggunakan tangan

(2) Makan menggunakan sendok

(3) Makan menggunakan sendok dan garpu

(4) Minum menggunakan gelas

(5) Minum menggunakan cangkir

(6) Minum menggunakan sedotan

c) Berpakaian:

(1) Baju kaos

(2) Celana/rok

(3) Kemeja

(4) Kaos kaki dan sepatu

d) Berhias:

Page 26: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · Konsep Bina Diri dan Bina Gerak a. Pengertian Bina Diri dan Bina

25

(1) Merapikan rambut dengan sisir dan memakai minyak rambut

(2) Memakai bedak

(3) Memakai asesoris

e) Keselamatan Diri:

(1) Menghindari bahaya benda tajam atau runcing

(2) Menghindari bahaya api dan listrik

(3) Menghindari bahaya lalulintas

(4) Menghindari bahaya binatang

f) Adaptasi Lingkungan:

(1) Perorangan

(2) Hidup bersama dengan orang lain.

(http://cerpenik.blogspot.co.id/2012/04/program-khusus-untuk-tunadaksa-

bina.html ), diakses 6 juli 2016).

2) Ruang Lingkup Materi Pembelajaran Bina Gerak

Ruang Iingkup materi kajian bagian bina diri dan bina gerak disusun menjadi

beberapa pokok bahasan, yaitu:

1. Gerak kontrol kepala

2. Gerak anggota tubuh

3. Pindah diri

4. Gerak koordinasi

5. Menolong diri sendiri

6. Alat-alat bantu

7. Penyelamatan diri dari bahaya

8. Permainan

9. Mobilitas

10. Penggunaan waktu luang

11. Latihan menggunakan alat bantu

12. Penyesuaian diri

13. Kesibukan kerja

14. Komunikasi

Page 27: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · Konsep Bina Diri dan Bina Gerak a. Pengertian Bina Diri dan Bina

26

Pokok bahasan ini telah disusun sesuai dengan pertumbuhan dan

perkembangan siswa serta dasar kebutuhannya. Namun guru masih diberi

kesempatan untuk mengadakan pemilihan materi dan menata ulang karena

kondisi dan kemampuan siswa yang bervariasi.

d. Prosedur atau langkah-langkah kegiatan bina diri dan bina gerak dimulai dari

kegiatan assesmen gerakan aktivitas hidup sehari-hari anak tunadaksa.

Hasilnya akan digunakan sebagai dasar pembuatan program yang disesuaikan

dengan kurikulum yang digunakan. Setelah program Bina Diri Bina Gerak disusun,

selanjutnya dilaksanakan dengan bantuan alat-alat yang dimodifikasi, dan

akhirnya di evaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilannya.

e. Langkah-Iangkah Kegiatan

1) Pelaksanaannya, anak tunadaksa yang sama jenis kelainannya secara klasikal

(kelompok), sedangkan yang berbeda secara individual.

2) Langkah-langkah kegiatannya meliputi:

a) Semua gerak sendi dan urutan gerak dalam melakukan kegiatan

b) hidup sehari-hari diajarkan sesuai dengan gerakan normal.

c) Urutan gerakannya dijadikan analisis tugas.

d) Menggunakan alat bantu modifikasi

3) Evaluasinya berupa tes perbuatan berdasarkan kemampuan yang akan

dikembangkan.

4) Prosedur kegiatan bina diri dan bina gerak dimulai dari kegiatan assesmen

gerakan aktivitas hidup sehari-hari anak tunadaksa.

5) Hasilnya akan digunakan sebagai dasar pembuatan program yang disesuaikan

dengan kurikulum yang digunakan.

6) Setelah program Bina Diri Bina Gerak disusun, selanjutnya dilaksanakan dengan

bantuan alat-alat yang dimodifikasi, dan akhirnya di evaluasi untuk mengetahui

tingkat keberhasilannya.

5. Teknik/Metode pembelajaran pengembangan bina diri dan gerak pada

peserta didik tunadaksa

Menurut Musafak (2010) mengungkapkan bahwa banyak metode dan teknik

yang dapat digunakan untuk melatih kemampuan gerak anak-anak tunadaksa, antara

Page 28: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · Konsep Bina Diri dan Bina Gerak a. Pengertian Bina Diri dan Bina

27

lain: (1). Aktivitas gerak persepsual, (2) Latihan keterampilan, (3) Permainan, dan (4).

Pendidikan olahraga.

a. Aktivitas gerak perseptual (perceptual motor activities)

Aktivitas gerak persepsual merupakan kemampuan dasar anak dalam

menerima, menginterpretasi dan merespon secara baik pada informasi sensori.

Baik melalui penglihatan, pendengaran, perabaan, pencecapan. Keterampilan ini

penting sebagai preventif untuk keterampilan gerak secara keseluruhan.

Sebagaimana diketahui bahwa persepsi adalah bagaimana mengetahui informasi

dan motor yang merefer output dan gerak yang responsive.

Contoh aktivitas untuk mengembangkan kemampuan gerak perceptual adalah:

1) Gross motor activities (locomotor) (berjalan, melompat, berlari, dsb)

2) Vestibular activities (meniti, papan keseimbangan, melompat, terowong

silinder, dsb)

3) Visual motor activities (Manipulative) (menata puzzle, menggambar, berjalan

di kotak warna, dsb)

4) Auditory motor activities (bernyanyi sambil bergerak)

5) Tactile activities (sentuh, raba, pijat, dsb)

6) Lateralisation activities (kesadaran sisi badan, arah gerakan, dll)

7) Body awareness (kesadaran bagian badan)

8) Spatial awareness (kesadaran posisi ruangan, dsb) (Nawangsari Takarini,

2005)

b. Pendekatan keterampilan (Skills approach)

Latihan keterampilan tertentu dapat digunakan sebagai wahana menanamkan

kemampuan gerak anak-anak yang mengalami gangguan motorik. Misalnya

keterampilan memegang, menjepit, menangkap, melempar, keterampilan dalam

kegiatan hidup sehari-hari (ADL), bina diri, keterampilan menulis, menggambar,

dll.

c. Pendekatan tematik (Thematic approach)

Pendekatan tematik menggunakan tema tertentu sebagai sentral/focus perhatian

yang digunakan untuk membina kemampuan gerak anak-anak yang mengalami

gangguan motorik.Misalnya tema tentang kebersihan sekolah. Seorang guru

dapat memanfaatkan tema kebersihan sekolah tersebut untuk melatihan

Page 29: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · Konsep Bina Diri dan Bina Gerak a. Pengertian Bina Diri dan Bina

28

penguatan otot, pelemasan otot, memperbaiki gerak persendian, melatih

kemampuan koordinasi, dsb.

d. Pendekatan permainan (Games approach)

Bermain merupakan kegiatan untuk menyalurkan emosi (seperti rasa senang, rasa

setuju, rasa kesal) melalui permainan. Banyak jenis permainan yang dapat

membantu membina kemampuan gerak anak gangguan motorik , misalnya:

1) Permainan gerak atau fungsi

Permainan ini mengutamakan gerak yang berisi kegembiraan, misalnya tari

gerak dan lagu tentang ”menanam jagung”, ”naik kereta api”, ”ular naga”,

”memetik bunga”, ”naik becak”, ”naik kereta kuda”, ”aku tukang pos”, ”tari

topeng”, ”tari kuda kepang”, ”tari boneka”, ”tari lilin”, dsb. Anak-anak diminta

memeragakan gerakan-gerakan sesuai dengan lagu/musik yang didengarnya,

dengan penuh perasaan dan kegembiraan. Tujuan permainan dengan gerakan

ini memang adalah agar anak gembira, bahagia, senang melalui permainan

fantasi ini.

2) Permainan distruktif

Permainan istruktif adalah permainan untuk melampiaskan kekesalan hati,

dendam, benci, dll agar menjadi puas dan senang. Di dalam permainan ini

anak diminta merusak alat-alat permainannya karena seakan-akan ada rahasia

di dalam permainan itu. Tujuannya agar anak menemukan kesenangan dan

kepuasan. Oleh karena itu permainan iani tidak boleh berlangsung lama, dan

jangan menggunakan alat permainan yang berharga. Setelah itu anak segera

dialihkan kegiatan anak dengan permainan yang lain.

3) Permainan konstruktif

Permainan yang membangun ini misalnya dengan cara anak diminta

menyusun balok-balok, batu-batu, kayu, dan papan. Tujuannya adalah

menghasilkan sesuatu bentuk bangunan yang sesuai dengan fantasinya.

Mereka akan bergembira dengan hasil karyanya.

4) Permainan peranan

Permainan peranan, misalnya anak berperan sebagai orang penting. Anak

perempuan bermain dengan boneka, masak-masakan, mencuci, menyeterika,

dsb. Anak laki-laki berperan sebagai bapak, guru, masinis, sopir, pilot, dokter,

Page 30: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · Konsep Bina Diri dan Bina Gerak a. Pengertian Bina Diri dan Bina

29

pemain senetron, dsb. Permainan peranan ini bertujuan anak menjadi senang

dan dapat menimbulkan kepercayaan pada dirinya karena ia dapat berbuat

dan meniru segala kegiatan orang-orang penting dalam kehidupan sehari-hari.

5) Permainan prestasi

Di dalam permainan anak berlomba menunjukkan kelebihannya, kekuatan,

keterampilan maupun dalam kecerdasannya. Permainan ini di samping untuk

penyaluran emosi juga untuk melatih kebersamaan, persatuan, persaudaraan,

keberanian, gotong royong, dsb. Model permainannya dapat diciptakan atas

kreasi anak sendiri ataupun atas kreasi guru.

e. Pendidikan olahraga (Sport Education)

Pendidikan olahraga merupakan salah satu pendekatan yang dapat untuk

mengembangkan kemampuan gerak individu. Baik gerak lokomotor, non-

lokomotor, koordinasi gerak, penguatan otot, pelemasan otot, mempertahankan

kekuatan otot, melatih gerak sendi, dsb. Para guru dituntut kreativitasnya dalam

memilih aktivitas olahraga yang memiliki makna bina gerak, sehingga aktivitas

olahraga yang dilakukan dapat memperbaiki kemampuan gerak anak.

6. Membedakan Pola dan Koreksi Gerak dalam Pembelajaran Pengembangan

Bina Diri dan Gerak pada Peserta Didik Tunadaksa

Menurut Widati (1991) mengungkapkan bahwa ada dua macam gerak

manusia, yaitu gerak yang disadari dan gerakan yang tidak disadari atau gerak refleks.

Gerak yang disadari prosesnya melalui otak, sedangkan gerak yang tidak disadari

prosesnya tidak melalui otak melainkan melalui sumsum tulang belakang. Dimulai

dari adanya stimulus (rangsang): panas, dingin, lapar, silau, dsb, diterima oleh

reseptor, diteruskan ke sumsum tulang belakang, menuju ke efektor, terjadilah

gerakan yang tidak disadari (gerak refleks).

Gerak dasar tubuh dimulai dari gerakan telentang, miring, tengkurep,

berguling, merayap, merangkak, duduk, berdiri, berjalan, dan berlari. Selain gerakan

dasar, kita kenal gerak manipulatif dan gerak non-manipulatif. Gerakan manipulatif

adalah gerak yang memerlukan koordinasi dengan ruang dan benda di sekitarnya.

Misalnya: gerakan melempar atau throwing, menangkap atau catching and collecting,

menendang atau kicking, memukul atau punting, memantul-mantulkan atau

Page 31: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · Konsep Bina Diri dan Bina Gerak a. Pengertian Bina Diri dan Bina

30

dribbling, melambungkan atau volleying, memukul dengan raket, memukul dengan

alat atau pemukul kayu.

Sedangkan yang termasuk gerakan non-manipulatif adalah gerakan yang

dilakukan tanpa menggunakan alat dan dapat berpindah tempat. Contohnya: gerakan

membelok atau turning, berputar atau twisting, mengguling atau rolling, mengatur

keseimbangan tubuh atau balancing, perpindahan tempat atau transferring weight,

melompat dan mendarat atau jumping and landing, meregangkan atau strectching,

mengerut atau curting.

Adapun jenis-jenis gerakan menurut pergerakan sendi meliputi:

a. Fleksi, yaitu memperkecil sudut diantara dua bagian rangka dalam bidang sagital.

b. Ekstensi, yaitu memperbesar sudut diantara dua bagian rangka dalam bidang

sagital.

c. Adduksi, yaitu mendekatkan bagian rangka ke bidang tengah badan.

d. Abduksi, yaitu menjauhkan bagian rangka dari bidang tengah badan.

e. Rotasi, yaitu gerakan sekeliling sumbu panjang suatu bagian rangka (berputar

pada porosnya).

f. Sirkumduksi, yaitu gerak melingkar kombinasi dari semua gerak di atas.

Selanjutnya Widati (1991.) menegaskan bahwa jenis gerakan menurut jumlah otot

yang bergerak pada garis besarnya terdiri dari dua, yaitu:

a. Gerakan kasar (Gross motor), ialah gerakan yang dilakukan oleh banyak otot.

Misalnya gerakan berjalan, berlari, meloncat, melompat.

b. Gerakan halus (Fine motor), ialah gerakan yang dilakukan oleh sedikit otot.

Misalnya gerakan menulis, menggambar, makan, minum.

(http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032-

SRI_WIDATI/MK_BDBG/bina_gerak.pdf ), diakses 4 Juli 2016.

7. Membedakan Fungsi pola Gerak dalam Pengembangan Pembelajaran Bina

Gerak pada Peserta Didik Tunadaksa

Menurut Widati (1991.) mengungkapkan bahwa untuk menangani anak yang

mengalami kelainan alat gerak tersebut harus sesuai dengan jenis kelainannya,

karena itu perlu penjelasan masing-masing intervensinya.

a. Intervensi pada anak Poliomyelitis

Page 32: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · Konsep Bina Diri dan Bina Gerak a. Pengertian Bina Diri dan Bina

31

Poliomyelitis adalah suatu kelainan pada anggota gerak karena infeksi oleh virus

Polio yang masuk tubuh melalui makanan dan akan menyerang sumsum tulang

belakang pusat sel-sel motorik, sehingga anggota gerak yang disyarafinya akan

layuh, nyeri dan mengecil. Penanganannya yaitu pada:

1) Stadium pre paralysis dengan cara memberikan: bed rest, isolasi, dan

vitamin-vitamin, serta gentle massage dengan gosokan ringan.

2) Stadium paralysis dengan cara memberikan latihan gerak pasif atau aktif

yang gentle, mencegah kontraktur, pemakaian splint (spalk), pengaturan

posisi untuk mengurangi nyeri, dan massage.

3) Stadium penyembuhan dengan cara: mencegah kontraktur, mengulur otot

yang memendek, latihan gerak dengan beban, latihan pola gerak normal,

menggunakan brace dan kruk, latihan gerak aktif secara gentle.

b. Intervensi pada anak Muscle Dystrophy

Muscle Dystrophy adalah suatu kondisi pada anak yang ditandai dengan

pengecilan otot-otot yang progresif. Penanganannya dengan memberikan:

latihan gerak pasif, mengulur otot yang memendek (stretching), back splint,

kruk, dan walker. Kontraindikasinya adalah latihan penguatan otot dengan

beban karena tidak akan meningkatkan kekuatan otot degeneratif, perlu energi

yang besar, mudah lelah, dan mempercepat kemunduran kemampuan

fungsional. Istirahat dalam posisi fleksi akan mempercepat kontraktur.

c. Intervensi pada anak Cerebral Palsy

Cerebral Palsy adalah gangguan atau kelainan anggota gerak karena adanya

kerusakan otak. Kadang kerusakannya mempengaruhi bagian lain dari otak

sehingga menyebabkan kesulitan dalam penglihatan, pendengaran, komunikasi,

dan belajar. Penanganannya dengan cara mengendurkan otot-otot yang kaku,

menggerakkan berlawanan dengan arah spastiknya, mencegah salah bentuk,

memantapkan gerakan yang tidak terkontrol, menguatkan otot yang lemas

(floppy), latihan keseimbangan dalam berlutut, berdiri, dan berjalan, kontrol

gerakan-gerakan agar tidak gemetar.

d. Intervensi pada anak Spina Bifida

Spina Bifida adalah suatu kelainan bawaan dimana terjadi gangguan

pertumbuhan vertebra sehingga arcus vertebra tidak menutup sempurna.

Page 33: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · Konsep Bina Diri dan Bina Gerak a. Pengertian Bina Diri dan Bina

32

Penanganannya dengan memberikan latihan-latihan gerak yang bersifat gentle,

yaitu gerak pasif dan gerak assisted. Kontra indikasinya adalah latihan-latihan

yang progresif.

e. Intervensi pada Plaat Foot

Plaat Foot adalah suatu keadaan dimana arcus medialis plantarpedis akan

hilang, sehingga telapak kaki rata dengan lantai. Penanganannya mengulur

(stretching) struktur dorsum pedis dilakukan selama 5 menit, mobilisasi aktif

dengan mengaktifkan otot cuff dan tibialis posterior untuk merangsang gerakan

ke arah plantar fleksi dan inversi, dan pemakaian sepatu orthopaedi yang di

bagian medial diberi support agar terbentuk arcus.

(http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032-

SRI_WIDATI/MK_BDBG/bina_gerak.pdf diakses 4 Juli 2016

REFERENSI Depdiknas. (2007). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Program Khusus Bina Diri

dan Bina Gerak (Sekolah Dasar Luar Biasa/SDLB; Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa/SMPLB Tunadaksa Ringan-D). Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa, Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Depdiknas. (2001). Bina Diri Dan Bina Gerak: Gerak Koordinasi (Untuk Sekolah Dasar Luar

Biasa Tunadaksa). Jakarta: Dirjen Dikdasmen Direktorat Pendidikan Luar Biasa Proyek Pengembangan Sistem dan Standar Pengelolaan Pendidikan Luar Biasa.

Depdiknas. (2001). Gerak Anggota Tubuh: Bina Diri dan Bina Gerak, Gerak Anggota Tubuh,

Gerak Kontrol Kepala (Untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa). Jakarta: Dirjen Dikdasmen Direktorat Pendidikan Luar Biasa Proyek Pengembangan Sistem dan Standar Pengelolaan Pendidikan Luar Biasa.

Depdikbud. (1985). Pedoman Guru Dalam Bina Gerak Bagi Anak Tuna Daksa Untuk Sekolah

Luar Biasa Bagian D. Jakarta: Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah. Dirjen Dikti. (2011). KumpulanMateri TOT Fasilitator Pelaksanaan BIMTEK Inklusi. Jakarta:

Kementirian Pendidikan Nasional, Direktorat Jendral Pendidikan Menengah, Direktorat Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah.

Kemendikbud. (2014). Pedoman Pengembangan Diri dan Gerak bagi tunadaksa.

Jakarta:Direktur PPKLKPD Widati, S. (1991). Hubungan Gerak Dasar Tubuh Dasar Kemampuan Berjalan Anak Ceberal

Palsy Di SLB Bagian D, YPAC Cabang Bandung: Hasil Penelitian Tidak Dipublikasikan.

Page 34: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · Konsep Bina Diri dan Bina Gerak a. Pengertian Bina Diri dan Bina

33

http://cerpenik.blogspot.co.id/2012/04/program-khusus-untuk-tunadaksa-bina.html, diakses 4 juni 2016.

Musafak, (Program Khusus untuk Tunadaksa (Bina Diri dan Bina Gerak). Disampaikan pada

Workshop Pengelolaan Program Kekhususan Bagi Guru SD/SMP/SMA/SMK penyelenggara Pendidikan Inklusif Tanggal 1 s.d 4 Maret 2010 di Hotel Sahid Kusuma Surakarta, departemen pendidikan nasional direktorat jenderal manajemen pendidikan dasar dan menengah)

http://specialneededucation.blogspot.co.id/ (Special Education need) http://salimchoiri.blogspot.co.id/2008/07/materi-metodedan-penilaian-bina-gerak.html Salim Choiri, UNS, rabu, 23 juli 2008 (MATERI, METODEDAN PENILAIAN BINA GERAK) http://firmanplb2011banjarmasin.blogspot.co.id/ http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032-

SRI_WIDATI/MK_BDBG/bina_gerak.pdf http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032-

SRI_WIDATI/MK_BDBG/bina_gerak.pdf http://cerpenik.blogspot.co.id/2012/04/program-khusus-untuk-tunadaksa-bina.html