studi tentang norma kesusilaan ditinjau …library.usu.ac.id/download/fs/06005180.pdfpenduduk desa...

21
STUDI TENTANG NORMA KESUSILAAN DITINJAU DARI NOVEL CAKES ANG ALE KARYA ILMIAH D I S U S U N OLEH: NAMA : SWESANA MARDIA LUBIS NIP. 130570487 JURUSAN SASTRA INGGRIS FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2005 Swesana Mardia Lubis: Norma Kesusilaan Dari Novel Cakes, 2005 USU Repository©2006

Upload: doanbao

Post on 12-Jun-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI TENTANG NORMA KESUSILAAN DITINJAU …library.usu.ac.id/download/fs/06005180.pdfPenduduk desa tidak senang akan kahadiran mereka ... orang-orang yang berasal dari London mempunyai

STUDI TENTANG NORMA KESUSILAAN DITINJAU DARI NOVEL CAKES ANG ALE

KARYA ILMIAH

D I S U S U N

OLEH: NAMA : SWESANA MARDIA LUBIS NIP. 130570487 JURUSAN SASTRA INGGRIS FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2005

Swesana Mardia Lubis: Norma Kesusilaan Dari Novel Cakes, 2005 USU Repository©2006

Page 2: STUDI TENTANG NORMA KESUSILAAN DITINJAU …library.usu.ac.id/download/fs/06005180.pdfPenduduk desa tidak senang akan kahadiran mereka ... orang-orang yang berasal dari London mempunyai

KATA PENGANTAR

Norma kesusilaan adalah salah satu dari norma-norma sosial yang sangat

penting di dalam kehidupan manusia , karena kesusilaan menjadi dasar yang

menentukan bagaimana kita menilai manusis dan bagaimana kita harus berlaku dan

berbuat.

Dalam Novel Cakes and Ale ini kita dapat melihat pelanggaran norma

kesusilaan yang diperbuat para pameran novel tersebut, dan semoga dengan membaca

tulisan ini kita semua dapat memperoleh manfaatnya, sehingga kita semua dapat

membedakan nama yang patut dan mana yang tidak patut kita lakukan.

Medan, 25 Oktober 2005

Penulis,

Swesana Mardia Lubis

NIP. 131570487

Swesana Mardia Lubis: Norma Kesusilaan Dari Novel Cakes, 2005 USU Repository©2006

Page 3: STUDI TENTANG NORMA KESUSILAAN DITINJAU …library.usu.ac.id/download/fs/06005180.pdfPenduduk desa tidak senang akan kahadiran mereka ... orang-orang yang berasal dari London mempunyai

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………..

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………

STUDI TENTANG NORMA KESUSILAAAN DITINJAU DARI

NOVEL CAKES ANJD ALE ……………………………………………………..

A. Pendahuluan. ……………………………………………………………………

B. Ri9ngkasam Cerita dan Analisis Perwatakan …………………………………..

1. Ringkasan Cerita …………………………………………………………….

2. Analisis Perwatakan …………………………………………………………

C. Pengertian Norma Sosial ………………………………………………………

D. Norma Kesusilaan yang Terdapat pada Cakes and Ale ……………………….

E. Kesimpulan …………………………………………………………………….

Swesana Mardia Lubis: Norma Kesusilaan Dari Novel Cakes, 2005 USU Repository©2006

Page 4: STUDI TENTANG NORMA KESUSILAAN DITINJAU …library.usu.ac.id/download/fs/06005180.pdfPenduduk desa tidak senang akan kahadiran mereka ... orang-orang yang berasal dari London mempunyai

STUDI TENTANG NORMA KESUSILAAN DITINJAU DARI

NOVEL CAKES AND ALE

A. Pendahuluan

Sebagai makhluk sosial, kita tidak terlepas dari norma-norma sosial, yang

secara langsung maupun tidak langsung harus kita patuhi di dalam hidup

bersosialisasi.

Dalam tulisan ini penulis mencoba menamakan pengertian bahwa

sesungguhnya kesulitan itu bukanlah hal yang sepele, tetapi merupakan kewajiban

yang mengikat bathin seseorang. Jadi wajarlah kalau norma kesusilaan itu dapat kita

pelajari dan kita terapkan dalam kehidupan kita.

Jika kita semua menerapkan norma kesusilaaan itu di dalam kehidupan kita,

maka tidak akan terjadi krisis moral seperti yang ada di dalam novel ini, dan juga

yang terjadi akhir-akhir ini di dalam masyarakat kita,terutama di kalangan generasi

muda.

Kesusilaan, etika serta agama harus jalan sejajar dan saling terkait satu sama

lainnya, kita tidak dapat mengabaikannya, apalagi selaku kita semua adalah umat

beragama yang berpegang teguh kepada pedoman Ketuhanan Yang Maha esa, serta

harus patuh dan tunduk kepada petunjuk dan hukumnya, semua ini dapat kita lihat

dan kit abaca dalam Novel Cakes and Ale.

B. Ringkasan Cerita dan Analisis Perwatakan

1. Ringkasan Cerita

Kisah ini diawali dengan pertemuan Ashenden dengan Alroy Kear di sebuah

klub sesuai dengan janji yang mereka sepakati melalui telepon pada hari sebelumnya.

Roy, seorang penulis yang sedang menanjak prestasinya dan pernah mengecap

pendidikan di perguruan tinggi Oxford, namun dia tidak dapat memperoleh diploma.

Percakana mereka berkisar tentang kesusastraan dan membicarakan tentang

pengarang-pengarang yang dapat menarik parhatian masyarakat pada zaman itu.

Mereka lebih banyak membicarakan tentang Edward Driffieldseorang penulis yang

Swesana Mardia Lubis: Norma Kesusilaan Dari Novel Cakes, 2005 USU Repository©2006

Page 5: STUDI TENTANG NORMA KESUSILAAN DITINJAU …library.usu.ac.id/download/fs/06005180.pdfPenduduk desa tidak senang akan kahadiran mereka ... orang-orang yang berasal dari London mempunyai

terkenal pada akhir zaman Victoria. Roy diberi kesempatan untuk menulis riwayat

hidup beserta hasil karyanya. Roy juga berusaha mencari keterangan dari ashenden

yang penuh berhubungan akrab dengan Edward. Dan istrinya yang pertama Rosie.

Pembicaraan dengan Roy membangkitkan kembali kisah-kisah yang pernah

dialami Ashenden ketika dia masih sekolah di Blackstable dan saat pertama kali dia

dapat berkenalan dengan Edward. Ashenden tinggal bersama paman dan bibinya di

Blackstable. Pamannya seorang pendeta yang berpengaruh di kediaman mereka.

Suatu pagi dia berpapasan dengan asisten pamannya yaitu Galloway yang didampingi

seorang lelaki asing. Pada saat tersebut, pengarang menghabiskan masa liburan Natal

dan baru saja kembali dari pantai. Pakaian yang dikenakan lelaki tersebut jarang

sekali ditemui di kediaman mereka, sehingga menarik perhatian orang-orang di

sekitarnya.

Ashenden menduga lelaki yang berjambang itu, hanyalah seorang pendatang yang

akan berliburan musim panas karena pada umumnya banyak pendatang dari berbagai

tempat akan menghabiskan waktu musim panas di Blackstable.

Penduduk desa tidak senang akan kahadiran mereka karena mengaggap pelancong

tersebut akan mengganggu kerukunan dan ketentraman mereka. Mereka menuduh

orang-orang yang berasal dari London mempunyai sifat kasar dan tidak sopan.

Hanya pedagang yang merasa beruntung akan kehadiran mereka yang dapat

membantu larisnya barang dagangan yang mereka jual.

Pertemuan Ashenden terjadi ketika Ashenden lagi belajar bersepeda. Ashenden agak

sulit belajar bersepeda, tetapi berkat dorongan dan semangat yang diberikan Edward

dan isterinya, akhirnya ia mampu mengendarai sepeda. Dan dia pun menjadi sahabat

baik keluarga Edward.

Edward adalah pelaut yang beralih profesi menjadi penulis. Dia anak seorang

petani dan menikah dengan Blackstable yang bernama Rosie yang bekerja sebagai

pelayan bar sebelum menikah dengan Edward. Mereka bermaksud tinggal di

perumahan Lime yang bersebelahan dengan gereja Protestan dan tidak jauh dari

kediaman Ashenden.

Swesana Mardia Lubis: Norma Kesusilaan Dari Novel Cakes, 2005 USU Repository©2006

Page 6: STUDI TENTANG NORMA KESUSILAAN DITINJAU …library.usu.ac.id/download/fs/06005180.pdfPenduduk desa tidak senang akan kahadiran mereka ... orang-orang yang berasal dari London mempunyai

Ketika tiba saat bersantap sore, Ashenden ditegur oleh pamannya karena

bergaul dengan Driffield atas laporan dokter Anstey. Dia melarang pengarang

melanjutkan persahabatannya dengan keluarga Driffield tanpa suatu alasan yang

pasti, yang mengakibatkan dia menjadi penasaran akan hal tersebut. Selesai

bersantap, dia mengikuti Mary Ann ke dapur untuk meminta penjelasan lebih lanjut.

Mary Ann pembantu mereka yang telah lama bekerja di rumah pamannya juga

berasal dari blackstable. Mary menceritakan tentang asal-usul Rosie.

Marie pernah tinggal bersebelahan rumah dengan Rosie dan selalu pergi ke

gereja pada masa kanak-kanak mereka. Setelah dewasa Rosie mempunyai reputasi

jelek di mata masyarakat Blackstable. Dia seorang pelayan bar di Railway Arms yang

selalu dikunjungi oleh pekerja-pekerja kasar seperti buruh pertambangan, kuli

pengangkut barang-barang di kereta api dan buruh-buruh tani. Setiap malam dapat

dilihat melalui kaca jendela, mereka bermalas-malas sambil minum-minuman keras.

George kemp, seorang pengusaha tambang batu bara yang secara kebetulan melihat

Rosie di stasiun kereta api , tertarik akan kecantikan yang dimilikinya. Dia

mengunjungi Rosie di bar sejak pertemuan dan perkenalan mereka yang pertama,

walaupun George telah mempunyai istri dan tiga orang anak. Kunjungan setiap

malam berlanjut terus, George Kamp tidak perduli akan ocehan masyarakat di

sekelilingnya. Mereka terus berkencan dan membina kasaih cinta tanpa mengacuhkan

khalayak ramai yang membicarakan hubungan asmara mereka. Kemp merupakan

pengunjung yang setia dari bar dimana Rosie bekerja, walaupun bar tersebut tidak

pantas dikunjungi orang seperti kemp yang mempunyai kedudukan dalam pandangan

masyarakat.

Nyonya Reevis,

Majikan Roseie tidak setuju akan percintaan mereka karena dia mengetahui bahwa

Kemp telah berkeluarga. Kemudian Nyonya Reeves memecat Rosie karena tidak

mengindahkan nasihatnya. Walaupun demikian Rosie dan Kemp masih terus

mengadakan hubungan bahkan Kemp mengusahakan Rosie bekerja kembali di

sebuah bar yang terletak di HARVERSHA. Percintaan mereka tidak berakhir

bdengan perkawinan.

Swesana Mardia Lubis: Norma Kesusilaan Dari Novel Cakes, 2005 USU Repository©2006

Page 7: STUDI TENTANG NORMA KESUSILAAN DITINJAU …library.usu.ac.id/download/fs/06005180.pdfPenduduk desa tidak senang akan kahadiran mereka ... orang-orang yang berasal dari London mempunyai

Ashenden bertekad untuk berjumpa dengan Edward di tempat yang telah

ditentukan. Hari demi hari berganti terus, pendeta Blackstable tidak dapat

menghalangi pergaulan Ashenden yang semangkin akrab dengan Driffield walau dia

selalu marah-marah jika kemenakannya bercerita tentang keluarga Driffield, mereka

sering berpergian ke tempat yang mempunyai pemandangan yang indah agar

Driffield dapat mempergunakan kesempatan tersebut untuk melukis, ada kalanya

mereka berlayar ataupun membuat patung-patung dari kertas dan lilin.

Suatu hal yang tidak dapat dimengerti oleh Ashenden yang ketika itu berusia

dua belas tahun di mana memerogoki Rosie berpelukan mesra dengan George Kemp

di taman kediamannya. Pada saat itu Rosie barukembali dari ngobrol-ngobrol

bersama Mary Ann

“I had read too many novels and had learnt too much at scohol not to know

a good deal about love, but I though it was a matter that only concerned

young people I thought when you maried all that was finished. That people

over thirty should make love seemed to me rather disgusting”

(W.S.Maugham, 1950:78)

Setelah peristiwa tersebut Ashenden hampir tidak pernah menemui keluarga Driffield

kecuali perjumpaan yang secara kebetulan di kota. Ashenden enggan bertatapan

dengan Rosie tetapi dia bersikap biasa seolah-olah tidak pernah terjadi satu apapun

atas dirinya, yang lama kelamaan menghilangkan kecanggungan Ashenden dalam

berbicara.

Dalam liburan musim panas berikutnya, ashenden berada di rumah Driffield

hampir setiap sore, begitu juga Galloway dan Kemp. Mereka bergembira, bernyanyi

dan berdansa dengan diiringi piano yang dimainkan oleh Driffield. Kadang kala

mereka bermain kartu berhadapan dengan Rosie yang lihai dalam permainan ini.

Galloway dan Ashenden harus menyiapkan rahasia kunjungan mereka ke kediaman

Driffield untuk menjaga agar tidak diketahui oleh pendeta Blackstable.

Suiatu hari betapa terkejut Ashenden ketika mengetahui Edward dan Rosie

melarikan diri dari tempat tinggalnya. Pamannya menceritakan bahwa mereka banyak

meninggalkan hutang, begitu juga sewa apartemen beserta peralatannya belum

Swesana Mardia Lubis: Norma Kesusilaan Dari Novel Cakes, 2005 USU Repository©2006

Page 8: STUDI TENTANG NORMA KESUSILAAN DITINJAU …library.usu.ac.id/download/fs/06005180.pdfPenduduk desa tidak senang akan kahadiran mereka ... orang-orang yang berasal dari London mempunyai

dibayar. Ashenden belum percaya akan penjelasan ang diberikan pamannya sebelum

ada penegasan Galloway ataupun George Kemp. Mereka juga tidak mengerti apa

yang menyebabkan Edward mampu berbuat seperti itu karena mereka berdua selalu

memberi pelayanan yang mewah dan memuaskan jiwa mereka berkunjung ke rumah

pada hari-hari yang sebelumnya.

Tiga hari sesudah pertemuan dengan Roy, Ashenden menerima undangan dari

Janda Driffield yaitu amy. Pengarang gelisah atas isi surat undangan tersebut.

“I had seen Mrs Driffield only one and she but mildly interested me; I do not

like being adressed as dear friend; that alone would have been enough to

make decline har invitation” (W.S..Haugham, 1950: 47)

Untuk menghilangkan keraguan, dia menelepon Roy dan memberitahukan berita

tersebut. Roy malahan tertawa dan gembira karena dia telah lebih dahulu

diberitahukan Amy. Ashenden belum bisa memutuskan apakah undangan tersebut

diterima, oleh sebab itu Roy berjanji akan datang pada siang hari ke penginapan

Ashenden.

Menunggu kedatangan Roy, Ashenden membaca surat undangan itu sekali

lagi dan terbayang kembali peristiwa jamuan makan siang di rumah Edward pada

enam tahun yang lalu. Kalau itu Ashenden selalu mengunjungi Lady Hodmarsh, istri

seorang bangsawan Amerika. Hodmarsh selalu mengadakan pesta, menjamu teman-

temannya dari kalangan seniman seperti pengarang, aktor, pelukis, walaupun dia

tidak pernah menikmati hasil-hasil karya mereka. Suatu hari Hodmarsh, Ashenden,

lord Scallion yang gemar menulis cerita detiktif dan yang terakhir seorang istri

bangsawan juga, bersama-sama berangkat dengan mengendarai mobil Roll-Royce ke

Ferne Court yang berlokasi kira-kira 3 mil dari Blackstable.

Kedatangan mereka disambut oleh Amy dengan penempilannya yang

sederhana dan ramah. Sesaat kemudian muncul Edward yang kelihatan kurus dan

menua. Dia dia menyalami satu persatu tamu-tamunya. Dia seakan-akan tidak

mengenal Ashenden ketika mereka bersalaman. Lalu mereka bersantap dan

dilanjutkan dengan melihar-lihat ruang kerja Edward yang dijaga rapi, teratur dan

Swesana Mardia Lubis: Norma Kesusilaan Dari Novel Cakes, 2005 USU Repository©2006

Page 9: STUDI TENTANG NORMA KESUSILAAN DITINJAU …library.usu.ac.id/download/fs/06005180.pdfPenduduk desa tidak senang akan kahadiran mereka ... orang-orang yang berasal dari London mempunyai

bersih. Ketika saat kunjungan berakhir, Edward menepuk bahu Ashenden setelah

mengingat peristiwa yang pernah mereka alami dahulu.

Ketukan pintu membuyarkan lamunan pengarang tentang masa lalu bersama

Driffield. Ror datang dan mereka berbincang-bincang kembali mengenai Edward dan

juga tentang undangan yang diterima dari Amy.

Sebelum tiba hari keberangkatan mereka ke Ferne – Court, pengarang

berjalan-jalan di kota London, dan singgah dikediaman Nyonya Hudson yang pernah

menjadi induk semang ketika kuliah di St.Luke beberapa tahun yang silam.

Kedatangannya disambut oleh Esther, pembantu yang telah lama bekerja pada

Nyonya Hudson sudah mulai tua namun sifat humor yang dimilikinya tidak kurang

dalam penyambutan akan perjumpaan mereka yang tidak direncanakan sama sekali.

Dalam kesempatan ini pengarang melihat-lihat kamar yang pernah disiaminya yang

sekarang telah ditempati oleh Graham.

Menjelang dua tahun tinggal bersama Hudson, Ashenden bertemu kembali

dengan Rosie dan mampir di rumah mereka. Sejak pertemuan tersebut, Ashenden

mengadakan kunjungan rutin dan mulai menyaksikan diri dalam duinia seni dan

kesusastraan. Pada sore Sabtu Driffield selalu menjamu tamu-tamunya. Dalam pada

itu pengarang dapat berkenalan dengan Quenrtin Forde seorang juru foto, Harry

Retford seorang aktor, lionel Hiller seorang pelukis dan Isabella Trafford salah satu

pengagum setia akan karya-karya Edward dan gemar membaca buku-buku

kesusastraan. Ketika lelaki itu selalu datang karena ingin menikmati dan mengagumi

kecantikan Rosie bukan untuk menghargai Driffield.

Edward bekerja sebagai redaktur sebuah penerbitan majalah pada pagi hari,

sedang diwaktu senggang dia asyik di ruang perpustakaan yang dimilikinya membaca

dan menulis. Sementara itu istrinya mencari kepuasan dan hiburan bersama lelaki lain

di luar rumah yang kadang-kadang kembali kerumah pada pagi hari. Edward tiada

perduli akan apa yang dikerjakan Rosie sehingga dia semakin mengasikkan diri

dengan pergaulan bebas dan berkencan dengan lelaki lain seperti Harry Retford yang

selalu menjual apa yang ada dimilikinya agar dapat menghasilkan uang untuk dapat

mengajak kencan Rosie, begitu juga Lionel Hiller yang melukis Rosie sampai

Swesana Mardia Lubis: Norma Kesusilaan Dari Novel Cakes, 2005 USU Repository©2006

Page 10: STUDI TENTANG NORMA KESUSILAAN DITINJAU …library.usu.ac.id/download/fs/06005180.pdfPenduduk desa tidak senang akan kahadiran mereka ... orang-orang yang berasal dari London mempunyai

beberapa hari dan mereka bermesraan. Rosie juga berkasih-kasihan dengan Ashenden

menjelang satu tahun. Dalam hubungan yang mereka bina, hampir terjadi keretakan

karena Rosie berkencan dengan seorang pedagang permata yang bernama Jack

Kuyper. Kecemburuan Ashenden meningkat ketika Rosie mengenakan pemberian

Kuyper yaitu sebuah mantel bulu yang mahal dan cantik nilainya. Namun kemarahan

Ashenden dapat berangsur padam karena rayuan dan kecantikannya yang dimiliki

Rosie memberikan kesan tersendiri baginya.

Roy dan Ashenden berjumpa di stasiun kereta api untuk berangkat ke ferne-

Court. Dalam perjalanan Roy menceritakan tentang keadaan Edward setelah ditinggal

pergi oleh istrinya Rosie. Isabella Trafford menaruh perhatian akan keadaan Edward.

Dia diajak tinggal di tempat kediamannya dan merawatnya. Pada suatu hari Edward

mengalami radang paru-paru. Isabella telah berusia enam puluh tahun yang mana di

dalam usia itu terlalu lemah untuk megurusi keadaan Edward yang harus diungsikan

kesuatu desa atau advis dokter. Maka Esabella membayar seorang perawat untuk

mendampingi dan merawat kesehatan Edward. Tiga minggu kemudian Edward resmi

mengambil perawat yang bernama Amy menjadi istrinya setelah pengumuman

penceraiannya dengan Rosie di surat kabar.

Setibanya mereka di stasiun kereta api Blacksteble, Roy langsung berangkat

ke Ferne-Court sedangkan Ashenden menginap di hotel Bear and Key di Blackstable.

Pengusaha hotel tersebut bernama Brentford menceritakan tentang Edward yang

selalu datang minum bir di bar. Jika istrinya mengetahui Edward berada di bar maka

dia akan mendatangi istri Brentford untuk mengambil Edward karena Amy tidak suka

pergi ke bar. Beberapa lama kemudian Edward meninggal dunia, dan dikebumikan di

Blackstable brdampingan dengan makam orang tuanya.

Saatnya tiba bagi pengarang harus berangkat menjenguk Roy dan Amy di

Ferne-Court. Mereka berjalan-jalan memperhatikan bunga-bunga bermekaran di

taman ketika pengarang sampai di sana. Mereka menyongsong kedatangan

pengarang., kemudian mereka masuk dan bersantap siang. Lalu mereka bercerita di

ruang kerja Edward untuk mengumpul data-data tentang kejadian penting yang

dialami Edward semasa hidupnya yang berhubungan dengan karya-karya gemilang

Swesana Mardia Lubis: Norma Kesusilaan Dari Novel Cakes, 2005 USU Repository©2006

Page 11: STUDI TENTANG NORMA KESUSILAAN DITINJAU …library.usu.ac.id/download/fs/06005180.pdfPenduduk desa tidak senang akan kahadiran mereka ... orang-orang yang berasal dari London mempunyai

yang dihasilkannya.Amy juga menceritakan tentang kematian Rosie yang belum lama

berselang yang dia terima dari anak tertua George Kemp yaitu Harold Kemp dan

berita ini telah tersebar di Blackstable. Masyarakat percaya akan kebenaran berita ini

namun sebenarnya adalah cerita bohong semata.

Ashenden pergi ke Amerika untuk menyaksikan pementasaan drama hasil

karyanya. Suatu saat dia menerima sebuah surat bertulis tangan dari si pengirim yang

tidak dikenalnya, tetapi dia ingin tahu siapa gerangan yang menerima dirinya untuk

ke Albermale. Maka didatanginya alamat yang tertera dalam surat itu. Kedatangan

Ashenden disambut oleh pembantunya yang mempersilahkan dia untuk duduk dan

menunggu sejenak. Sesaat kemudian muncul Rosie dengan badan yang kegemukan

dari keadaan sebelumnya. Dia telah berusia 70 tahun. Rosie bercerita panjang lebar

tentang sebab musabab dia lari meninggalkan Edward.

Semasa Rosie menjadi istri Edward, mereka dikaruniai seorang anak

perempuan. Malang bagi mereka anaknya menderita radang selaput otak ketika

berusia enam tahun. Anak mereka meninggal setelah beberapa hari di opname dan

dirawat dalam satu ruangan khusus di rumah sakit. Kematian anak satu-satunya

membawa akibat bagi Rosie begitu juga Edward. Selesai acara pemakaman. Rosie

datang ke tempat Harry dan mereka berkencan di kediaman Harry sampai keesokan

harinya Rose baru kembali ke rumah. Edward tidak bertanya apa yang diperbuatnya

sehingga dia tidak pulang.

Beberapa hari kemudian Kemp datang mengunjungi Rosie Kemp

menceritakan tentang usahanya di Blackstable jatuh bangkrut. Dia mengajak Rosie

untuk ikut bersamanya pergi ke amerika untuk memulai hidup baru dan menukar

nama masing-masing.

Dikota ini Rosie dan Kemp hidup sebagai suami istri selama sepuluh tahun.

Mereka hidup bahagia dan saling mencintai satu sama lain. Rosie juga menceritakan

tentang masyarakat kota tempat dia tinggal membicarakan tentang kematian Edward.

Namun mereka tidak tahu menahu bahwa Rosie pernah menjadi istri Edward. Rosie

tidak menikah lagi sejak kematian George Kemp. Dia menghabiskan waktunya

bermain kartu permainan yang sangat digemarinya. Dia mengagungkan George

Swesana Mardia Lubis: Norma Kesusilaan Dari Novel Cakes, 2005 USU Repository©2006

Page 12: STUDI TENTANG NORMA KESUSILAAN DITINJAU …library.usu.ac.id/download/fs/06005180.pdfPenduduk desa tidak senang akan kahadiran mereka ... orang-orang yang berasal dari London mempunyai

Kemp yang banyak menaruh perhatian terhadapnya dan tidak pernah memberikan

perlakuaan kasar baginya. Dia berkata “He was always such a perfect gentlemen”

(W.S. Maugham, 1950: 272)

2. Analisis Perwatakan.

Rosie : Seorang wanita yang cantik dan bebas, dia berasal dari keluarga

yang broken home. Ayahnya seorang lelaki yang mempunyai cacad

akibat perang dan terkenal karena kekejamannya. Rosie sempat

menjadi pelayan bar. Sifat bebasnya terus berlanjut walaupun dia

telah menikah dengan suami pertamanya Edward. Rosie seorang

yang tidak setia, bak itu kepada suaminya ataupun kepada pacar-

pacar lainnya.

Rosie pernah mengadakan hubungan intim dengan Ashenden

dan hampir terjadi keretakan diantara keduanya karena Rosie masih

mampu berkenalan dengan lelaki lain Jack Koyper.

“I looked at Rosie now, with angry, hurt, resentful eyes, she smiled at me and I wish I know how to describe how sweet kinliness of her beautiful smile, her voice was exquisititely gentle”

“Oh my dear why do you bother your head about any other ?

What harm does it do you ? Don’t I give you a good time: Aren’t you happy when you’re

with me ? awfully” “Well, then. It’s so silly to be fussy and jealous why not be

happy with what you can get? Enjoy yourself while you have chance, I say we ad be dead in a hundred years and what will anything matter then ? Let’s have a good time while we can.”

“She put her arms round my neek and pressed herlips againt

mine. I Forget my warth I only thought of her beuty and her enveloping kindness” (W.S. Maugham, 1950:205)

Swesana Mardia Lubis: Norma Kesusilaan Dari Novel Cakes, 2005 USU Repository©2006

Page 13: STUDI TENTANG NORMA KESUSILAAN DITINJAU …library.usu.ac.id/download/fs/06005180.pdfPenduduk desa tidak senang akan kahadiran mereka ... orang-orang yang berasal dari London mempunyai

Edward Driffield : Suami pertama Ropsie, seorang yang berkecimpung di dalam

bidang sastra, walaupun dulunya dia adalah seorang pelaut,

seorang yang berhasil dalam rumah tangganya.

George Kemp : Mempunyai gelar lord George karena tingkah lakunya yang

bagaikan seorang bangsawan, padahal dia hanyalah seorang

rakyat biasa. Dia seorang ayah yang tidak bertanggung jawab

terhadap anak-anaknya, karena dia mempunyai kekasih gelap,

yaitu Rosie.

Alroy Kear : Dia lebih sering dipanggil dengan nama Roy, dan merupakan

anak tunggal dari Sir Raymond Kear dan Emily. Roy berbadan

sebagai atlet, pernah mengecap pendidikan di Oxford, tetapi

tidak sempat menyelesaikannya karena terserang cacar air,

akhirnya dfia mencoba menjadi seorang penulis yang dikenal

oleh masyarakat.

Roy diminta Amy istri kedua Edward untuk menulis riwayat

hidup Edward.

Isabel Trafford : seorang wanita berusia lima puluh tahun, yang bertubuh kecil.

Dia selain teman sejati Edward, dia juga telah merawat Edward

sampai mati, setelah Edrawd ditinggalkan istinya.

C: Pengertian Norma Soaial

Sebelum membahas novel ini, penulis terlebih dahulu memberikan uraian

singkat mengenai norma-norma sosial khususnya mengenai norma kesusilaan.

Adapun maksud uraian ini adalah untuk mempermudah pengertian kita

tentang norma kesusilaaan.

Istilah norma berasal dari bahasa laitin. Norma berarti peraturan atau kaedah,

menjunjukkan perbuatanmana yang patut ditinggalkan (Drs. Gazalba, 1974 :135)

Swesana Mardia Lubis: Norma Kesusilaan Dari Novel Cakes, 2005 USU Repository©2006

Page 14: STUDI TENTANG NORMA KESUSILAAN DITINJAU …library.usu.ac.id/download/fs/06005180.pdfPenduduk desa tidak senang akan kahadiran mereka ... orang-orang yang berasal dari London mempunyai

Menurut Sidi Gazalba ada empat norma sosial yaitu:

a. Norma adat sopan santun

b. Norma Agama

c. Norma hukum dan

d. Norma kesusilaan

Walaupun ke empat norma ini merupakan norma sosial tetapi masing-masing

norma ini berlainan.

a. Norma adat sopan santun:

Yaitu kaedah sopan santun (perbuatan yang dipandang pantas) atau wajar dan yang seharusnya ditinggalkan, yang tumbuh dengan pergaulan hidup (Drs. Sidi Gazalba, 1974 :135).

Dari keterangan di atas boleh dikatakan bahwa norma adat sopan santun

membatasi tingkah laku dan perbuatan yang dipandang seolah-olah merupakan

pernyataan sikap yang baik terhadap orang lain. Misalnya: orang muda wajib

menghormati orang tua, Seseorang wajib menujukkan kesedihan terhadap seseorang

kenalan yang menderita kesusahan. Seseorang wajib berlaku sopan apabila

berkunjung ke rumah orang lain, dan seseorang wajib menghormati gurunya.

Tetapi dalam hal ini tidak ada orang lain yang berhak untuk menuntut agar

orang melaksanakan kewajiban-kewajiban tersebut di atas. Oleh karena itu ciri khas

dari norma adat sopan santun ini adalahmunafik, karena apayang diperbuat itu seolah-

olah saja sesuai dengan hati nuraninya, akan tetapi sesungguhnya berlawanan. Tetapi

sekalipun demikian norma ini tetap penting untuk hidup bermasyarakat.

b. Norma Agama

“Kaedah yang ditentukan oleh agama, dipatuhi oleh penganut agama tersebut, sehingga peraturan yang datangnya dari tuhan” (Drs. Sidi Gazalba, 1974 :135).

Swesana Mardia Lubis: Norma Kesusilaan Dari Novel Cakes, 2005 USU Repository©2006

Page 15: STUDI TENTANG NORMA KESUSILAAN DITINJAU …library.usu.ac.id/download/fs/06005180.pdfPenduduk desa tidak senang akan kahadiran mereka ... orang-orang yang berasal dari London mempunyai

Norma ini terdiri dari rangkaian peraturan dimana bagi orang yang percaya

merupakan perintah dari tuhan atau kehendak Tuhan. Di dalam buku Antropologi

Budaya oleh Sidi Gazalba dikatakan bahwa mula-mula orang menganggap bahwa

semua peraturan adalahberasal dari Tuhan; dan memang pada waktu yang lampau

agama adalah satu-satunya pendorong yang terbesar, yang mengatur sikap, tingkah

laku dan perbuatan manusia. Tetapi hingga sekarangpun, pada zaman modren ini

peranan agama sangat penting untuk menjaga ketertiban dan kesejahteraan dalam

hidup bermasyarakat.Cita-cita manusia akan tercapai ketertiban, manjaga

keamanan,kepentingan-kepentingannya, adalah di antaranya berkat adanya norma-

norma keagamaan seperti: jangan membunuh, jangan berzinah dan lain-lain.

Perlu kita ketahuui bahwa norma-norma agama ini sangat erathubungannya

dengan norma kesusilaan, karena kedua norma ini berakar pada hati manusia yang

mengutamakan sikap. Boleh dikatakan bahwa norma-norma agama sangat

mempengaruhi norma kesusilaan dan sebaliknya, walaupun pada hakekatnya kedua

norma ini adalah berbeda.

c. Norma Hukum

“Peraturan-peraturan yang diciptakan manusia, karena dikehendaki oleh masyarakat guna mengatur kehidupan masyarakat sebaik-baiknya. Norma-norma ini (atau himpunan norma-norma ini terdiri dari perintah-perintah dan larangan-larangan) distilahkan dengan hukum berfungsi mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat dan seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat bersangkutan, pelanggaran tehadap norma-norma itu dapat menimbulkan tindakan dari pihak penguasa (pemerintah) masyarakat itu ” (Drs. Sidi Gazalba, 1974 :135).

Hukum menyangkut manusia sebagai makhluk sosial dan menghendaki

kesempurnaan masyarakat. Seperti norma sosial yang lain, norma hukum juga

melarang orang mencuri tetapi norma hukum melarang tindakan itu bukan untuk

kebaikan saja melainkan untuk kebaikan orang lain. Dilarang mencuri oleh hukum

tidak supaya seseorang itu jangan menjadi jelek, nista dan hina melainkan supaya

janganlah milik orang lain dirampas, dirugikan dan diperkosa.

Swesana Mardia Lubis: Norma Kesusilaan Dari Novel Cakes, 2005 USU Repository©2006

Page 16: STUDI TENTANG NORMA KESUSILAAN DITINJAU …library.usu.ac.id/download/fs/06005180.pdfPenduduk desa tidak senang akan kahadiran mereka ... orang-orang yang berasal dari London mempunyai

Sifat norma hukum tidak menganjurkan atau meminta tetapi memerintahkan

dan memaksa. Paksaan hukum itu dilaksanakan agar norma itu dipatuhi dan ditaati

untuk menjamin kepentingan orang lain.

d. Norma Kesusilaan atau Norma Moral (Kaedah Suara Bathin)

“Suara bathin yang membisikkan man perbuatan yang baik, yang seharusnya dijalankan dan dimana perbuatan yang buruk seharusnya ditinggalkan” (Drs. Sidi Gazalba, 1974 :135).

Menurut Van Apeldoorn bahwa kesusilaan menyangkut manusia sebagai

perseorangan.

“Kesusilaan memberikan peraturan untuk seseorang dan menuntut agar manusia itu sempurna. Dengan perkataan lain kesusilaan itu mengajarkan bagaimana manusia seharusnya agar dapat memenuhi tujuannya” (Prof. Mr. Dr. L.I. Van Apeldoorn, 1958:29).

Tujuan kesusialaan ialah penyempurnaan seseorang walaupun hal tersebut

menimbulkan akibat untuk hidup bersama, karena perbaikan manusia tentunya turut

membantu terciptanya tata tertib masyarakat yang lebih baik

Kesusilaan yang ditujukan kepada seseorang pertama-tama tidak

mengindahkan perbuatan-perbuatan manusia tetapi lebih mengindahkan sikap yang

menimbulkan perbuatan-perbuatan itu. Akan tetapi tidaklah tepat kalau kita

mengatakan bahwa pada kesusilaan hanya kehendak baik di dalam bathin karena pada

satu pihak perbuatan-perbuatan juga mempunyai nilai kesusilaan.

Kesusilaan berakar dalam suara hati manusia jadi timbul darikekuatan bathin,

kekuatan di dalam manusia, lagi norma kesusilaan ini takada orang lain yang berhak

menuntut pelaksanaannya, kecuali dirinya sendiri. Paksaan dari luar dan kesusilaan

sama sekali tak dapat disatukan.Sifat perintah susila ialah bahwa ia harus dipenuhi

secara sukarela. Misalnya norma kesusilaan mewajibkan orang mencintai sesamanya,

tidak ada orang yang berhak menuntut agar ia dicintai orang lain. Tetapi orang

masing-masing wajib melaksanakan norma itu, karena orang insaf akan merasa rugi

apabila tidak manjalankannya. Norma kesusilaan itu pada kahekatnya menguiasai

sikap manusia terhadap diri sendiri dan terhadap orang lain. Begitu juga kesusilaan

Swesana Mardia Lubis: Norma Kesusilaan Dari Novel Cakes, 2005 USU Repository©2006

Page 17: STUDI TENTANG NORMA KESUSILAAN DITINJAU …library.usu.ac.id/download/fs/06005180.pdfPenduduk desa tidak senang akan kahadiran mereka ... orang-orang yang berasal dari London mempunyai

mewajibkan dan melarang tingkah laku dan perbuatan yang tercela. Kesusilaan

melarang orang mencuri, karena mencuri dan adalah sikap yang jelek, tidak

menghormati hak,milik dan kepentingan orang lain. Kesusilaan melarang

perbuatanmencuri itu selaku larangan terhadap diri sendiri, norma kesusilaan

menghendaki seseorang agar tidak berbuat sesuatu tindakan yang menjerumuskan

dirinya menjadi orang jelek, hina, nista, dan tercela.

Dengan memperhatikan uraian-uraian di atas maka jelaslah bahwa kesusilaan

berbeda dengan norma-norma sosial lainnya. Misalnya norma hukum, manyangkut

manusia sebagai makhluk sosial dan menghendaki kesempurnaan masyarakat.

Sering kali norma kesusilaan, norma agama dan norma hukum membebankan

kewajiban “dilarang orang mencuri”. Akan tetapi masing-masing mepunyai tujuan

yang sangat berlainan. Norma kesusilaan ingin agar tiap-tiap orang insaf untuk

bersikap dan bertingkah laku baik, baik dalam bathinnya maupun dalam tindakannya.

Sedangkan norma hukum menghendaki agar dalam hidup bermasyarakat tidak ada

pelanggaran-pelanggaran hak milik dan kepentingan oleh seseorang kepada orang

lain.

Dalam hukum kekuasaan dari luar yang melaksanakan kekuatan di luar “diri

sendiri” yakni masyarakat. Kita takluk pada hukum diluar kehendak kita, hukum

mengikatkan kita dengan tidak bersyarat. Sebaliknya suruhan susila adalah suatu

tuntunan yang dilakukan orang terhadap dirinya sendiri.

Kesusilaan mengikat kita karena kehendak kita sendiri.

“Kata hati menentukan buruknya tindakan itu, dan kata hati sekaligus vindex (penghukum) karena jika ternyata tindakan itu buruk, maka dikatakan dengan tegas dan berulang kali, bahwa buruklah itu ” (Ir. Poedjawiatna, 1977 : 20).

“Kesusilaan yang menghendaki kesempatan individu, menunjukkan peranturan-peraturanya kepada manusia sebagai individu untuk kebaikan manusia itu” (Prof. Mr. Dr. L.I. Van Apeldoorn, 1958:30

Swesana Mardia Lubis: Norma Kesusilaan Dari Novel Cakes, 2005 USU Repository©2006

Page 18: STUDI TENTANG NORMA KESUSILAAN DITINJAU …library.usu.ac.id/download/fs/06005180.pdfPenduduk desa tidak senang akan kahadiran mereka ... orang-orang yang berasal dari London mempunyai

D. Pengertian Norma Soaial

Di dalam novel “ Cakes and Ale” beberapa pemerannya terlibat dalam

perbuatan dosa, tetapi dengan cara yang berbeda, Rosie adalah seorang wanita yang

dari mudanya juga bukanlah wanita yang mempunyai reputasi yang baik. Ketika dia

belum kawin dia juga bekerja di sebuah bar. Dan ketika dia telah berumah tangga

dengan Edward dia juga masih melanggar norma kesusilaan dengan melakukan

penyelewengan dengan peria yang bukan suaminya. Di tengah kesepiannya, karena

kesibukan suami yang lebih mementingkan karirnya daripada rumah tangganya.

Rosie telibat dalam konflik pribadi yang membuatnya semakin larut dengan

perbuatannya yang tidak terpuji itu, rosie yang dikenal sebagai seorang wanita yang

cantik. Mulai mencari kepuasan dengan laki-laki lain, yang tidak dapat diperolehnya

dari suaminya. Dia sudah mulai melupakan norma kesusilaan, dia tidak pernah

berfikir bahwa pekerjaan yang dilakukannya itu adalah bertentangan dengan norma

kesusilaan ataupun agama. Bahkan Rosie pernah mengadakan hubungan intim

dengan Ashenden dan hampir terjadi keretakan diantara keduanya karena Rosie

masih mampu berkencan dengan lelaki lain Jack Kuyper. Di dalam kehidupan Rosie

telah dua kali hidup berumah tangga.

Edward driffield bukanlah seorang suami yang bertanggung jawab, dia telah

menyia-nyiakan istinya, sehingga secara tidak langsung dialah yang telah mendorong

istrinya untuk melakukan penyelewengan. Dia telah melupakan fungsinya sebagai

suami Rosie, dan tidak memperdulikan kebutuhan bathin istrinya. Rosie yang

mempunyai latar belakang kehidupan yang bebas semasa gadisnya.

Dalam bersosialisasi Edward juga bukanlah orang yang baik, karena dia dan

Rosie melarikan diri dari tempat tinggalnya dengan meninggalkan banyak hutang,

dan juga sewa apartemen yang belum dibayar.

Ashenden juga pernah berbuat dosa berkencan dengan Rosie yang masih

bersetatus istri orang, yang dikenalnya pertama kali ketika dia masih berumur 12

tahun, sedangkan Rosie kala itu sudah berumah tangga.

Swesana Mardia Lubis: Norma Kesusilaan Dari Novel Cakes, 2005 USU Repository©2006

Page 19: STUDI TENTANG NORMA KESUSILAAN DITINJAU …library.usu.ac.id/download/fs/06005180.pdfPenduduk desa tidak senang akan kahadiran mereka ... orang-orang yang berasal dari London mempunyai

Harry Retford seorang pria yang tergila-gila pada Rosie juga sempat

melakukan perbuatan yang tidak baik, dengan menjual apa yang ada padanya agar

dapat mengajak kencan Rosie.

Yang terakhir, ia juga berbuat dosa ataupun melanggar norma kesusilaan

adalah George Kemp. Dia adalah seorang lelaki yang tidak bertanggung jawab

terhadap istri dan anaknya, karena menelantarkan keluarganya hanya untuk

berkencan dengan Rosie. Walaupun akhirnya George jadi menikah dengan Rosie dan

menjadi suami keduanya. Diakhir cerita memang Rosie dan George hidup bahagia

dengan meninggalkan kehidupan mereka yang dahulu, dan pindah ke lain kota.

E. Kesimpulan

Setelah membaca novel Cake and Ale kita dapat melihat bahwa sebenarnya

pelanggaran norma susila itu pada dasarnya bukan dari dalam diri sendiri, tetapi

kadang kala terjadi akibat keadaan atau lingkungan disekitarnya. Seperti yang kita

ihat pada diri Rosie, pada masa kecilnya dia rajin pergi ke gereja bersama Mry Ann

temannya, tetapi karena pengaruh dari keluarganya yang “broken home” dan juga

seorang ayah yang sangat kejam, serta masyarakat yang kurang menyukai

keluarganya, hal ini telah menempa kehidupan Rosie menjadi seorang gadis yang

bebas di dalam pergaulan. Ditambah lagi ketika doia berumah tangga, dia

mendapatkan suami yang hanya mementingkan diri dan karirnya saja, tetapi tanpa

memperdulikan apa akibatnya yang akan terjadi pada istrinya. Rosie yang memang

sudah hidup bebas ketika mudanya semkin terperosok ke lobang kenistaan.

Ashenden yang hidup di lingkungan yang terhormat, yang dari kecilnya telah

hidup dengan pamannya yang seorang pendeta, juga sempat terperosokke dalam

kemaksiatan, itu juga terpengaruh karena dengan keluarga Edward dan Rosie pada

usia 12 tahun, dia pernah memerogoki Rosie yang sedang berkencan dengan pacar

gelapnya.

Tapi semua dapat berobah, kalau orang yang bersangkutan mau berusaha

untuk merubahnya. Ini terbukti dengan kehidupan Rosie,yang akhirnya dia hidup

bahagia, dengan suami yang keduanya, setelah dia meninggalkan kelakuannya dan

Swesana Mardia Lubis: Norma Kesusilaan Dari Novel Cakes, 2005 USU Repository©2006

Page 20: STUDI TENTANG NORMA KESUSILAAN DITINJAU …library.usu.ac.id/download/fs/06005180.pdfPenduduk desa tidak senang akan kahadiran mereka ... orang-orang yang berasal dari London mempunyai

juga tempat tinggalnya yang dahulu danmemulai hidup baru. Begitu pula dengan

Ashenden setelah dia tidak lagibergaul dengan keluarga Edward akhirnya dia hidup

dengan tenang dan bisa menjadi seorang penulis yang baik.

Jadi kesimpulannya, kalau kita pernah berbuat dosa ataupun melanggar norma

kesusilaan tetapi kalau kita mau berusaha untuk bertaobat dan tidak mengulanginya

lagi maka niscaya kita akan hidup bahagia, sepertiyang dialami Rosie, yang akhirnya

hidup bahagia diakhir hayatnya.

Semoga pelajaran ini dapat kita ambil hikmahnya dan dapat kita amalkan

dengan baik.

Swesana Mardia Lubis: Norma Kesusilaan Dari Novel Cakes, 2005 USU Repository©2006

Page 21: STUDI TENTANG NORMA KESUSILAAN DITINJAU …library.usu.ac.id/download/fs/06005180.pdfPenduduk desa tidak senang akan kahadiran mereka ... orang-orang yang berasal dari London mempunyai

DAFTAR PUSTAKA

Coller’s Encyclopedia. 1967. Vol 11

Encyclopedia Americana . 1929. Vol 14

Gerungan.Dr. W.A. 1980 Psychologi Sosial. Jakarta: PT. Ersco

Magnes, Fraz Von, Dr.1975 Etika Umum Masalah-masalah Pokok Filsafat Moral

Yokyakarta : Penerbit Yayasan Kanisius

Mangham, William Somerset. 1950. Cakes and Ale. New York : Random House

Poedjayatna. Ir. 19977. Etika Filsafat Tingkahlaku. Jakarta : Ober

Semekto, SS MA. 1976 Ikhtisar Kesusastraan Inggris Jakarta PT. Gramedia.

Swesana Mardia Lubis: Norma Kesusilaan Dari Novel Cakes, 2005 USU Repository©2006