perancangan garis langit dan atap pada kawasan...

17
PERANCANGAN GARIS LANGIT DAN ATAP PADA KAWASAN PERKOTAAN BENY OCTOFRYANA YOUSCA MARPAUNG Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur Universitas Sumatera Utara PENDAHULUAN Garis langit di kawasan perkotaan merupakan lokasi penting yang perlu diperhatikan sebagai suatu estetika kota. Sebaiknya garis langit dan pemandangan atap bangunan dapat dinikmati dari berbagai sudut pandang di suatu kota. Ketika dipandang dari jauh, profil kota dapat dilihat sebagai sebuah siluet. Profil kota sering kelihatan dengan jelas bila dilihat dari titik kedatangan untuk memasuki kota tersebut, yaitu berupa gerbang kota atau portal. Seperti halnya jika pengamat bergerak di sekitar kota, garis atap bangunan-bangunan melingkupi ruang jalan atau lapangan sehingga menghadirkan suatu bayangan hitam yang berbatasan dengan kaki langit. Sebuah landmark dapat dipandang dari jauh oleh pengamat, misalnya kubah katedral atau puncak menara gereja di suatu ruang kota yang bagus, menjulang dan menyatu dengan garis langit disekitarnya. Landmark seperti itu menampilkan hiasan utama dalam garis langit kota dan bagaikan permata di dalam makhota. Landmark ini dapat juga berperan sebagai lambang dari suatu kota, yaitu sesuatu yang mewakili kota dan dimana warga kota dapat mengidentitaskannya. Hal itu membuktikan bahwa suatu kelompok orang berbagi sebuah tempat dan waktu, yang berjalan dengan kesepakatan yang baik serta saling ketergantungan ( Attoe, 1981). DEFENISI Garis langit perkotaan merupakan suatu pembahasan yang tidak dapat dikatakan baru. Sampai pertengahan abad ke-19, kata garis langit perkotaan adalah suatu sinonim untuk cakrawala ( horizon), yang digunakan pada litelatur yang berhubungan dengan pertemuan langit dan daratan (Attoe,1981). Penggunaan kata garis langit secara langsung dihubungkan dengan suatu tipe bangunan baru pada saat itu, yaitu pencakar langit. Kamus standard Amerika yaitu Maitfand, pada tahun 1891 merupakan kamus yang pertama kali dikenal di dalamnya terdapat kata pencakar langit, artinya “suatu bangunan yang sangat jangkung seperti yang sekarang dibangun di kota Chicago”(Attoe,1961). Penempatan bangunan pencakar langit pada pertemuan antara langit dan daratan menimbulkan arti yang meluas dari kata garis langit. Garis langit (‘cakrawala) dapat saja menjadi linear horizontal dan pasif dalam bentuknya, sehingga tidak mengkarakteristikkan keagresifan. Karena ‘garis langit’ diasumsikan meliputi bangunan yang dilihat berhadapan dengan langit, sedangkan garis atap mengacu kepada kondisi-kondisi yang lebih lokal yaitu garis besar atap atau gabungan atap yang dilihat berhadapan dengan langit. Roofscape merupakan suatu istilah yang populer di 1950-an dan 1960-an, yang menandakan pemandangan atap yang dilihat dari atas menjadi suatu pemandangan. GARIS LANGIT, PEMANDANGAN GARIS ATAP, DAN TOPOGRAFI Untuk kepentingan analisa garis langit, perlu diperhatikan kondisi-kondisi tapak yang berlawanan yaitu tapak (lansekap) yang datar dan lokasi yang berbukit- bukit. Ada juga kondisi-kondisi lansekap lainnya, seperti ketinggian pohon pelindung ataupun posisi, ukuran, bentuk dan kualitas jalur air yang sama pentingnya dengan topografi sebagai pertimbangan dalam menghasilkan bentuk dan estetika kota. ©2004 Digitized by USU digital library 1

Upload: vodat

Post on 08-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANCANGAN GARIS LANGIT DAN ATAP PADA KAWASAN …library.usu.ac.id/download/ft/arsitektur-beny2.pdf · DEFENISI Garis langit ... Adapun parameter pengembangan sistem struktur di

PERANCANGAN GARIS LANGIT DAN ATAP PADA KAWASAN PERKOTAAN

BENY OCTOFRYANA YOUSCA MARPAUNG

Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur

Universitas Sumatera Utara PENDAHULUAN

Garis langit di kawasan perkotaan merupakan lokasi penting yang perlu diperhatikan sebagai suatu estetika kota. Sebaiknya garis langit dan pemandangan atap bangunan dapat dinikmati dari berbagai sudut pandang di suatu kota. Ketika dipandang dari jauh, profil kota dapat dilihat sebagai sebuah siluet. Profil kota sering kelihatan dengan jelas bila dilihat dari titik kedatangan untuk memasuki kota tersebut, yaitu berupa gerbang kota atau portal. Seperti halnya jika pengamat bergerak di sekitar kota, garis atap bangunan-bangunan melingkupi ruang jalan atau lapangan sehingga menghadirkan suatu bayangan hitam yang berbatasan dengan kaki langit.

Sebuah landmark dapat dipandang dari jauh oleh pengamat, misalnya kubah katedral atau puncak menara gereja di suatu ruang kota yang bagus, menjulang dan menyatu dengan garis langit disekitarnya. Landmark seperti itu menampilkan hiasan utama dalam garis langit kota dan bagaikan permata di dalam makhota. Landmark ini dapat juga berperan sebagai lambang dari suatu kota, yaitu sesuatu yang mewakili kota dan dimana warga kota dapat mengidentitaskannya. Hal itu membuktikan bahwa suatu kelompok orang berbagi sebuah tempat dan waktu, yang berjalan dengan kesepakatan yang baik serta saling ketergantungan ( Attoe, 1981). DEFENISI

Garis langit perkotaan merupakan suatu pembahasan yang tidak dapat dikatakan baru. Sampai pertengahan abad ke-19, kata garis langit perkotaan adalah suatu sinonim untuk cakrawala ( horizon), yang digunakan pada litelatur yang berhubungan dengan pertemuan langit dan daratan (Attoe,1981). Penggunaan kata garis langit secara langsung dihubungkan dengan suatu tipe bangunan baru pada saat itu, yaitu pencakar langit. Kamus standard Amerika yaitu Maitfand, pada tahun 1891 merupakan kamus yang pertama kali dikenal di dalamnya terdapat kata pencakar langit, artinya “suatu bangunan yang sangat jangkung seperti yang sekarang dibangun di kota Chicago”(Attoe,1961).

Penempatan bangunan pencakar langit pada pertemuan antara langit dan daratan menimbulkan arti yang meluas dari kata garis langit. Garis langit (‘cakrawala) dapat saja menjadi linear horizontal dan pasif dalam bentuknya, sehingga tidak mengkarakteristikkan keagresifan. Karena ‘garis langit’ diasumsikan meliputi bangunan yang dilihat berhadapan dengan langit, sedangkan garis atap mengacu kepada kondisi-kondisi yang lebih lokal yaitu garis besar atap atau gabungan atap yang dilihat berhadapan dengan langit. Roofscape merupakan suatu istilah yang populer di 1950-an dan 1960-an, yang menandakan pemandangan atap yang dilihat dari atas menjadi suatu pemandangan. GARIS LANGIT, PEMANDANGAN GARIS ATAP, DAN TOPOGRAFI

Untuk kepentingan analisa garis langit, perlu diperhatikan kondisi-kondisi tapak yang berlawanan yaitu tapak (lansekap) yang datar dan lokasi yang berbukit-bukit. Ada juga kondisi-kondisi lansekap lainnya, seperti ketinggian pohon pelindung ataupun posisi, ukuran, bentuk dan kualitas jalur air yang sama pentingnya dengan topografi sebagai pertimbangan dalam menghasilkan bentuk dan estetika kota.

©2004 Digitized by USU digital library 1

Page 2: PERANCANGAN GARIS LANGIT DAN ATAP PADA KAWASAN …library.usu.ac.id/download/ft/arsitektur-beny2.pdf · DEFENISI Garis langit ... Adapun parameter pengembangan sistem struktur di

Sementara setiap tapak yang unik dan berkarakteristik akan mempunyai efek bagi garis langitnya, namun hubungan antara garis langit dengan topografi tidak pernah dengan mudah dikenali secara langsung.

Seperti pada umumnya tata ruang yang teratur atau formal biasanya dihubungkan dengan ketingggian tapak dan layout yang tidak beraturan dari tapaknya yang miring. Cara yang alami untuk menggabungkan bangunan segi-empat terhadap tapak yang tidak teratur biasanya berdiri tegak lurus satu sama lain. Pada tapak yang memiliki perbedaan ketinggian atau topografi miring, pengelompokan bangunan cenderung ditempatkan secara informal sesuai dengan kondisi konturnya. Dalam pemecahan perancangan secara tradisional (konvensional) pada puncak bukit, efek dari bentuk bangunan terlihat secara nyata yaitu jalan-jalan dan bagian depan bangunan berbentuk kurva yang secara teratur mengikuti kontur. Keseluruhan rencana kota sering menyebar dengan lapisan pembangunan keluar dan menurun dari inti puncak seperti riak pada suatu kolam. Prinsip umum ini dalam pengembangan normal pada tapak yang rata atau miring, memerlukan keahlian. Namun banyak kota yang dikembangkan pada tapak yang datar sering memperlihatkan ketidakteraturan di dalam tata ruang dikarenakan disain jalan yang organik.

Masalah paling kritis dalam perancangan perletakkan bangunan pada tapak yang topografinya miring , serta pada puncak bukit yang secara visual mandiri, adalah penyelesaian perancangan dari puncak dan profil bukit tersebut. Ditinjau dari aspek bentuk, tapak yang datar dengan sendirinya tidak punya arti sebagai bentuk yang alami, daya tarik visualnya justru tergantung pada objek yagn ditempatkan diatasnya. Tapak pada lereng bukit secara alami mempunyai siluet bentuk melengkung terhadap langit. Adapun bentuk melengkung ini kelihatan menarik oleh karena bentuknya sendiri. Menempatkan objek pada bagian punggung bukit bisa menjadi bentuk yang berbeda dari objek lainnya dan terlihat indah sebagai garis langit yang bergerigi.

Adapun cara untuk mengembangkan perancangan garis langit pada tapak yang topografinya berbukit yaitu: • Melakukan pengembangan pada dasar bukit atau pada kemiringan yang lebih

rendah. Dalam hal ini bentuk yang dibangun harus memperkuat kaki bukit sehingga tidak mengganggu siluet alami bukit tersebut. Maddocks, seorang insiyur dan pengusaha pada abad ke-19 telah mendirikan kawasan perumahan di atas tanah yang direklamasi pada daerah Traeth Mawt, barat laut Wales. Dia menempatkan Kota Tremadoc, yaitu suatu kota kecil yang direncanakan pada tepi tanah yang direklamasi dan berada pada bayangan tepi tebing yang curam. Dalam hal ini lereng bukit membentuk blackcloth yang bagus sekali untuk perancangan kota yang berada pada kaki bukit tersebut. Garis langit yang menghiasi kota tersebut merupakan profil alami dari lereng bukit sementara garis ketinggian bangunan secara umum, menggantikan arti garis atap yang dilihat dari lokasi yang bagus di dalam kota tersebut.

• Memperkuat garis langit dengan menempatkan bangunan secara rapat di sepanjang punggung bukit sehingga mengikuti bentuk siluet topografinya. Tumbuh-tumbuhan dibawahnya memberi drama pada komposisi topografi tersebut. Garis atap dalam kasus ini adalah suatu profil sederhana yang tetap mencerminkan bentuk topografi tanah yang ditempatinya. Ketika gubahan massa bangunan terjadi pada garis atap ini maka perancangan harus ditampilkan secara dramatis, bagaikan puncak menara tunggal. Hal ini dapat dilihat pada tower-tower bangunan pada kawasan San Gimignano (Gambar1).

©2004 Digitized by USU digital library 2

Page 3: PERANCANGAN GARIS LANGIT DAN ATAP PADA KAWASAN …library.usu.ac.id/download/ft/arsitektur-beny2.pdf · DEFENISI Garis langit ... Adapun parameter pengembangan sistem struktur di

taNakdtimkesuptub

©

Ketika lereng bukit ditutupi oleh bangunan yang rapat dari dasar permukaan nah sampai ke puncak maka bentuk lansekap yang asli terlihat tetap bertahan. amun jika keseluruhan didominasi oleh satu bangunan yang besar, bentuk lansekap an mengalami perubahan besar. Bukit St. Michel adalah suatu contoh yang baik

ari suatu bentuk lansekap yang dikembangkan dimana kondisi topografi yang asli dak dirusak oleh pengembangan yang terjadi di sekitar kawasan tersebut. Kasus ini erupakan contoh ‘grand gesture’. Bukit St. Michel merupakan suatu simbol muliaan Tuhan. Hal tersebut ditampilkan melalui pengolahan garis langit melalui sunan menara-menara kecil yang menarik dan pada puncaknya diakhiri oleh suatu

uncak menara yang bagus. Kasus ini merupakan suatu model yang hebat untuk juan yang diharapkan dalam usaha menghiasi kota dengan suatu garis atap yang

erornamen ( Gambar 2).

Gambar 1 Bangunan-

bangunan pencakar langit di San Gimignano

Gambar 2 Hillside town, Prancis bagian selatan

2004 Digitized by USU digital library 3

Page 4: PERANCANGAN GARIS LANGIT DAN ATAP PADA KAWASAN …library.usu.ac.id/download/ft/arsitektur-beny2.pdf · DEFENISI Garis langit ... Adapun parameter pengembangan sistem struktur di

Adapun beberapa pemikiran untuk bentuk gubahan massa bangunan yang layak dalam suatu kota yang terletak di atas tanah berbukit-bukit yang luas, antara lain : • Dataran tinggi di dalam kota dapat menonjol sebagai lansekap hijau di atas

dataran yang banyak dibangun massa bangunan-bangunan berlantai rendah • Puncak bukit boleh dirancang dengan pengembangan massa bangunan-bangunan

tingkat tinggi, namun harus dipertimbangkan dengan fungsinya yang penting terhadap kota secara keseluruhan.

Untuk mengendalikan, mencapai, dan memelihara kesesuaian dan keseimbangan garis langit di atas area yang berbukit-bukit memiliki kesulitan tersendiri, terutama sekali jika ada keinginan untuk membangun lebih tinggi dibandingkan dengan tinggi rata-rata bangunan sekitarnya. Jika topografi tidak diperhitungkan dalam perancangan ketinggian bangunan, hal tersebut hanya berdampak terjadinya penurunan kualitas dari sebuah lokasi yang sudah jelas identitasnya. Misalnya sebuah kota sudah memanfaatkan topografi dalam keputusan perancangan, garis langit yang dihasilkan oleh susunan gubahan massa akan memberikan identitas yang jelas. Kualitas garis langit seperti itu bukan hasil dari penempatan bangunan secara tunggal, tetapi merupakan hasil dari bentuk penempatan bangunan secara keseluruhan yang dibangun dalam hubungan yang serasi dengan kondisi topografi. Adapun contoh penerapan yang nyata dari pendekatan ini terjadi pada kota di masa Romawi kuno yaitu kawasan pemukiman yang memiliki tujuh puncak bukit, dimana ketujuh puncak bukitnya masing-masing ditandai oleh menara bangunan. Pada daratan yang lebih rendah di belakang ketujuh bukit tersebut menyebar kota secara keseluruhan. Komposisi multi lapisan ini menggambarkan suatu garis langit yang kaya dan mengesankan (Gambar 3).

Keuntungan dari pencerminan topografi melalui perancangan garis atap

diilustrasikan pada prinsip urban desain kota San Fransisco yang diterbitkan oleh Departeman Perencanaan Kota San Fransisco(Attoe, 1981). Hal ini dinyatakan akibat terjadinya hubungan visual antara bangunan dan topografi yang ‘sangat sempurna’ di San Fransisco pada awal 1960-an. Dimana masing-masing sisi kota memberikan efek ‘bukit dan lembah’ (Attoe,1981). Konsep pola perletakkan massa bangunan seperti ini mempunyai dua keuntungan utama, yaitu:

Gambar 3 Istambul

• Dari kejauhan, pemandangan kondisi alami dataran yang rendah diperlihatkan secara jelas

• Pemandangan kota dan teluk San Fransisco bila dilihat dari bukit sangat jelas dan tanpa halangan.

Beberapa hal mengenai perancangan garis langit dengan pola ‘bukit dan lembah’ dapat dilihat pada gambar 4-7 (sumber Attoe, 1981).

©2004 Digitized by USU digital library 4

Page 5: PERANCANGAN GARIS LANGIT DAN ATAP PADA KAWASAN …library.usu.ac.id/download/ft/arsitektur-beny2.pdf · DEFENISI Garis langit ... Adapun parameter pengembangan sistem struktur di

©

Gambar 4 Pengembangan pola “bukit dan lembahl” pada kota San

Fransisco Konsep ini menunjukkan bangunan bertingkat rendah

terletak di atas bukit dan bangunan yang tinggi terletak di lembah, sehingga menghasilkan keseragaman (ketinggian yang selaras). Konsep ini akan menghasilkan pola garis langit yang horizontal dan ini jelas akan mengaburkan

topografi dari tapak

Gambar 5 Pengembangan pola “bukit dan lembah” pada kota San

Fransisco Konsep ini menunjukkan bangunan bertingkat tinggi terletak di lembah dan bangunan bertingkat rendah

terletak di bukit, sehingga menghasilkan pengurangan kualitas visual bila orang berada di kawasan lembah

2004 Digitized by USU digital library 5

Page 6: PERANCANGAN GARIS LANGIT DAN ATAP PADA KAWASAN …library.usu.ac.id/download/ft/arsitektur-beny2.pdf · DEFENISI Garis langit ... Adapun parameter pengembangan sistem struktur di

satabyabtalinpselepkelupdmsu

©

Gambar 6 Pengembangan pola “bukit dan lembah” pada kota San

Fransisco Konsep ini menampilkan pendekatan pemecahan

perancangan yang lebih disukai. Dimana konsep ini menampilkan efek bukit dan lembah. Bangunan

bertingkat tinggi terletak di bukit sehingga kualitas pemandangan yang didapat lebih banyak dan bangunan

bertingkat rendah terletak di lembah.

Adapun parameter pengembangan sistem struktur di

ngat berbeda dibandingkan dengan tapak yang miring. Gapak yang miring sampai pada jumlah tertentu akan mene

angunan dan juga penempatan jalan utama. Perancangan gng datar secara praktis akan memperhatikan lebih detail p

ahan bangunan dan teknologi konstruksi. Lain halnya pernah berkontur yang tidak mempunyai penyelesaian yang gkungan buatan di atasnya. Adapun pola konsep yang se

engembangan tapak yang datar adalah pola grid (segi empartalinier. Secara umum, pengolahan profil garis atap dan vel lantai dapat memecahkan kemonotonan lansekap embangunan pada masa pra-industrial, dimana perancanhendaknya pada tapak yang datar melalui sistem struktur as dan berskala raksasa. Adapun ‘kota mati’ di Meengecualian untuk aturan ini; dimana terbangun sekelompaerah Gizeh yang menjadi model untuk suatu pembanguenjulang tinggi di atas tanah yang datar, dan pada akhirnyatu pemandangan yang dahsyat dan baru pada masanya.

Pengembangan pola

Konsep ini menambangunan yang b

bangunan-bangunan hanya menjadi mimb

2004 Digitized by USU digital library

Gambar 7 “bukit dan lembah” pada kota San

Fransisco pilkan penempatan bangunan-ulky pada puncak bukit, yaitu besar dan masif. Akibatnya, bukit ar struktur dan tidak terlihat efek

bukit

atas tapak yang datar ris kontur tanah pada ntukan posisi panjang aris langit pada tapak engaruh kondisi iklim, ancangan tapak pada sama bila membentuk ring digunakan untuk

t) atau sumbu/simetris pengolahan perubahan yang datar. Misalnya g telah memaksakan massa bangunan yang sir merupakan suatu ok piramid raksasa di nan. Massa piramida a memberikan makna

6

Page 7: PERANCANGAN GARIS LANGIT DAN ATAP PADA KAWASAN …library.usu.ac.id/download/ft/arsitektur-beny2.pdf · DEFENISI Garis langit ... Adapun parameter pengembangan sistem struktur di

Selain itu, terdapat juga massa bangunan yang lebih tua dan terletak pada bagian pusat kota Paris yang telah dibangun diatas tapak yang datar di sepanjang sungai Seine. Pada bagian pusat kota ini, tampak garis langit kota didominasi oleh menara Eiffel. Menara Eiffel adalah image utama yang mengangkat nama kota Paris. Keberadaan menara tersebut memberikan image kebanggaan bagi setiap orang bahkan oleh mereka yang belum pernah mengunjungi kota itu, sehingga Menara Eiffel dianggap sebagai nama yang mewakili kota Paris.

Di Amerika Serikat terdapat beberapa contoh kota yang direncanakan dengan pola grid serta dikembangkan di atas tapak yang datar. New York yang memiliki banyak bangunan bertingkat tinggi, kenyataannya dapat memberikan makna kesatuan garis langit yang dramatis. Begitu juga dengan garis langit kota Chicago, yang menekankan makna pengulangan bangunan-bangunan pencakar langit yang dramatis (Gambar 8).

pdwtsptPIBlmbd

©

Pemandangan garis langit yang paling dramatis sering dirancang sebagai intu masuk utama kota. Hal ini penting sekali bila pintu masuk ke suatu kota adalah ari arah laut atau sungai. Garis permukaan air yang horizontal dapat memantulkan arna langit dan bangunan yang terdapat pada tepi laut. Bangunan dan warna langit

ersebut dapat muncul dari permukaan air, serta dapat membuat pemandangan yang pecial. Pemecahan seperti ini sering dilakukan pada wilayah-wilayah yang terletak ada beberapa lokasi pantai. Misalnya salah satu pintu gerbang kota yang sangat erkenal yaitu pintu gerbang Venezia yang dapat dicapai melalui The Grand Canal. intu masuk ke kota dari arah laut tegak lurus dengan kanal, yang terletak antara stana Doges dan perpustakaan. Tampak dari laut Piazza San Marco yang menuju asilika memiliki garis atap yang sangat kaya keunikan. Bila kota ini dilihat dari arah

aut tampak garis langit didominasi oleh menara lonceng bangunan ibadah. Hal itu enjadi sangat penting bagi kota tersebut dan ini memberikan image yang positif agi warganya. Adapun garis langit kota Venesia di abad pertengahan dengan jelas apat dilihat pada gambar 9.

Gambar 8 Garis langit kota Chicago

Gambar 9 Garis langit kota abad pertengahan

di Venesia

2004 Digitized by USU digital library 7

Page 8: PERANCANGAN GARIS LANGIT DAN ATAP PADA KAWASAN …library.usu.ac.id/download/ft/arsitektur-beny2.pdf · DEFENISI Garis langit ... Adapun parameter pengembangan sistem struktur di

Banyak menara-menara gereja yang puncak menaranya memiliki kemiripan

dengan menara lonceng St. Mark, namun tidak ada yang terlihat mendominasi seperti menara lonceng St. Mark. Liverpool adalah contoh lainnya dari suatu kota yang terletak pada pintu masuk pantai. Kota tersebut memiliki garis langit yang dramatis. Tampak pada gambar 10, tiga bangunan bagus membentuk tepi laut yaitu Liver Building dengan profil yang tidak datar dan burung-burung liver yang besar serta merupakan lambang dari liverpool. Pada bagian lainnya berdiri dua katedral yang megah pada punggung bukit sehingga keduanya menampilkan siluet yang sangat berbeda.

bmyltpptbbsPbpdbbH K

kmtdtvdd

©

Jika dilihat dari contoh-contoh diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan ahwa salah satu fungsi perancangan dekorasi garis langit adalah untuk emudahkan orientasi di dalam kota. Struktur yang paling tinggi dalam suatu profil

ang unik serta menonjol secara keseluruhan pada garis langit berfungsi sebagi andmark. Menurut Lynch (1960), landmark tidak perlu ditampilkan bertingkat tinggi, etapi dapat terlihat menonjol pada garis langit serta memberikan image bagi engamat. Kebudayaan pada dunia modern dapat dilihat melalui struktur sosial, olitik dan ekonomi masyarakat, cara mengorganisir dan mengurus dirinya sendiri, eknologi yang dipakainya dan nilai-nilai yang dipegangnya tidak statis. Bentuk kota ersama-sama dengan garis langitnya, seiring dengan perkembangan waktu akan eradaptasi dengan perubahan ini. Pemahaman perancangan dekorasi garis langit aat ini, harus lebih mengarah kepada potensi untuk pengembangan lebih lanjut. emahaman perancangan ini bergantung pada pengetahuan sejarah pengembangan udaya. Kepekaan dan pemahaman pada historik yang mendalam, pada proses erancangan garis langit adalah prasyarat penting agar perubahan pada profil kota apat berjalan sesuai dengan konteksnya. Saat ini pada sebagian kota-kota di Eropa, angunan religius mendominasi garis langitnya. Berbeda dengan Amerika dimana angunan-bangunan kormersil sekarang mendominasi dan mewarnai garis langitnya. al ini juga menjalar sampai ke kota-kota di Eropa.

Gambar 10 Garis langit Kota Pierhead, Leverpool

OTA TRADISIONAL Sebelum abad ke-19, ukuran dan skala kota telah dibatasi dengan metoda

onstruksi dan bahan bangunan yang tersedia. Hal tersebut dapat dilihat pada aterial dinding dan lantai yang terbuat dari batu dan batu bata, serta atap yang

erbuat dari kayu. Pada saat itu sudah terdapat perbedaan level antara pejalan kaki an transportasi hewan. Morris (1972) mencatat bahwa pada abad pertengahan kota umbuh secara horizontal, dengan konsep perbentengan yang dibangun secara ertikal. Di dalam perencanaan kota pada masa Barok, kota terkurung oleh benteng an hanya bisa tumbuh secara vertikal. Meskipun demikian, orang-orang dapat hidup an bekerja pada ketinggian di atas empat atau lima tingkat.

2004 Digitized by USU digital library 8

Page 9: PERANCANGAN GARIS LANGIT DAN ATAP PADA KAWASAN …library.usu.ac.id/download/ft/arsitektur-beny2.pdf · DEFENISI Garis langit ... Adapun parameter pengembangan sistem struktur di

Bangunan tinggi (tidak termasuk menara pengawas) pada masa itu digunakan hanya untuk perayaan dan tujuan yang simbolis. Sehingga kota memiliki garis langit yang didominasi oleh kubah, puncak menara, dan menara. Untuk membangun bagunan yang tinggi pada kota tradisional adalah suatu karya besar, misalnya bangunan sebagai tempat perlindungan sosial, status politis, budaya ataupun religius. Sebagai kriteria, bangunan harus mewakili serta mengekspresikan tatanan sosial dan politis kota tersebut. Garis langit kota secara wujud fisik menampilkan cara bagaimana kota tersebut dijalankan, apa yang mendominasi dan apa yang dihargai oleh penduduk. Dekorasi garis langit dapat digunakan sebagai indeks dari proses budaya dan proses kesepakatan, meskipun bersifat sementara dari persaingan kekuasaan yang terjadi di dalam masyarakat. Di Inggris, balai kota dan daerah yang memiliki bangunan berbentuk kubah memiliki profil yang berbeda dari roofscape kota secara keseluruhan. Kota tradisional menampilkan landmarknya untuk kepentingan bangunan komunal dengan alasan religius dan sistem politik yang kuat.

Menurut Spiro Kostof (1991), sumber kemakmuran dan kekuatan ekonomi kadang-kadang ditampilkan melalui bangunan umum seperti balai kota, dengan menaranya yang berkesan kokoh dan tinggi menjulang mengikuti bentuknya pada pusat kota. Kota Siena menampilkan garis langit yang tradisional dengan mengkonfrontasikan antara kekuatan religius dan masyarakat. Selain menampilkan garis langit yang agresif, kota tradisional juga memperlihatkan teknik konstruksi yang detail. Pada kota tradisional bangunan tinggi relatif sedikit jumlahnya, namun tekstur bangunan-bangunannya mendomibasi prototipe kota secara umum. Hal tersebut ditandai adanya keseragaman dalam jumlah yang besar pada penggunaan detailnya yang kosisten melalui teknik konstruksi dan material bangunan. Hal ini terlihat jelas sekali pada bangunan-bangunan kota tradisional, dimana secara keseluruhan menggunakan material atap, kemiringan atap, lis atap yang serupa, begitu juga pada bubungan dan detail tepi atapnya. KOTA-KOTA MODERN

Perkembangan kota-kota modern terjadi pada abad 19 dan 20, seiring dengan terjadinya perubahan besar-besaran secara siknifikan. Pada masa ini terjadi persaingan identitas di dalam kota. Adapun persaingan ini telah didukung oleh perkembangan industri bangunan dan sistem struktur, sehingga meningkatkan penampilan struktur yang sangat mengesankan. Kostof (1991) secara yakin menyelidiki perkembangan ini. Terminal jalan kereta api menjadi tenggalam penampilannya dan hotel menonjolkan siluetnya serta bersaing dengan bangunan katedral. Hal tersebut berdampak bahwa nilai-nilai sejarah dengan sendirinya mengalami degradasi. Sehingga pusat kota berakhir sebagai sekumpulan bangunan tinggi yang bermakna promosi bagi perusahaan swasta.

Perubahan paling dramatis terjadi dengan kehadiran bangunan pencakar langit. Penemuan dan inovasi teknologi yang mendukung pembangunan bangunan pencakar langit antara lain penemuan elevator tahun 1854 oleh Elisha Graves Otis dan teknologi konstruksi rangka baja pada tahun 1884, oleh arsitek dari Chicago, William Le Baron Jenney. Penemuan teknologi struktur bangunan tinggi memungkinkan segala jenis bangunan tinggi menjadi lebih mudah dan murah untuk dibangun. Masalah teknologi struktur yang ditemukan pada masa itu adalah struktur batu atau bata, dimana untuk bangunan tinggi dibutuhkan dinding pendukung yang sangat tebal yang pada dasarnya bertujuan untuk memikul bebannya sendiri agar tahan terhadap patahan. Keuntungan dengan menggunakan teknologi rangka baja adalah tidak memerlukan konstruksi dinding yang massanya sangat besar.

Perancangan garis langit di Amerika adalah prakarsa dari berbagai sektor swasta. Para pengguna bangunan pencakar langit berkembang ke berbagai lapisan

©2004 Digitized by USU digital library 9

Page 10: PERANCANGAN GARIS LANGIT DAN ATAP PADA KAWASAN …library.usu.ac.id/download/ft/arsitektur-beny2.pdf · DEFENISI Garis langit ... Adapun parameter pengembangan sistem struktur di

masyarakat. Masyarakat tinggal dan bekerja di dalam bangunan pencakar langit dan bangunan tinggi lainnya. Garis langit yang tadinya merupakan perwujudan kekuatan politis atau religius, lambat laun berubah menjadi produk yang menggambarkan kekuasaan keuangan. Bangunan pencakar langit di Amerika adalah suatu menumen yang menggambarkan keunggulan pertumbuhan perusahaan-perusahaan swasta yang modern Amerika. Menara perusahaan menjadi lambang universal sebuah kota, dan diharapkan untuk dirinya sendiri sebagai bukti kebanggaan masyarakat dan kemakmuran (Kostof,1991). BAGAIMANA MENGUBAH GARIS LANGIT KOTA ? BELAJAR DARI KASUS KOTA LONDON

Kota London merupakan salah satu kasus yang pernah melakukan perubahan pola garis langit kotanya. Perubahan tersebut memberi pengaruh dan dampak pada garis langit sebagai unsur dekoratif kota London. Menurut Attoe (1981), London merupakan kota yang memiliki banyak bangunan katedral di Inggris dan Eropa. Gambaran visual kota London adalah komunitas yang didominasi oleh bangunan gereja. Gambaran visual kota London dan garis langitnya tetap utuh selama berabad-abad. Hal tersebut terjadi karena keterbatasan teknologi teknik dan bahan bangunan yang tersedia, serta adanya peraturan pembangunan yang membatasi ketinggian bangunan. Bahkan ketika teknologi baru rangka baja muncul, metoda elevator dan pemadam kebakaran, menjadikan bangunan tinggi memungkinkan untuk dibangun meskipun tetap diberlakukan pembatasan ketinggian. (Attoe, 1991).

Setelah Perang Dunia ke I, garis langit kota London mulai berubah karena terjadinya perubahan alami kehidupan bisnis di dalam kota, bahkan perubahan yang dramatis terjadi pada akhir Perang Dunia ke II. Bom yang secara terus menerus meledak di kota London telah menghancurkan bangunan-bangunan seluas 2 juta kaki persegi. Pada saat itu hampir sepertiga luas total lantai di dalam kota tersebut hancur. Pemboman pada masa perang ini juga telah menghancurkan sebagian hiasan benang emas pada menara gereja yang berperan menonjolkan bulatnya kubah St. Paul yang masif (Attoe, 1981).

Pembangunan bangunan tinggi pada sektor public, seperti gedung Barbican, London Wall, dan Paternoster Square, telah diikuti oleh pengembang swasta lainnya pada masa keemasan. Pada tahun 1950-an batasan ketinggian bangunan sudah mulai diperlonggar (Gambar 11). Garis langit yang dirancang sekitar St. Paul telah berangsur-angsur berubah secara inkremental. Meskipun pengembangan sepertinya harus menyesuaikan diri terhadap peradaban yang berkembang pada periode tersebut, sebaiknya perlu diperhatikan prinsip umum dari perancangan garis langit yang baik. Kenyataannya saat ini kota London bukan lagi sebagai kota katedral, melainkan telah berubah menjadi kota yang memberikan gambaran sebagai pusat keuangan dan komersial internasional.

©2

Gambar 11 Perkembangan bangunan-bangunan pencakar langit di kota London,

berdampak hilangnya gambaran London sebagai kota katedral

004 Digitized by USU digital library 10

Page 11: PERANCANGAN GARIS LANGIT DAN ATAP PADA KAWASAN …library.usu.ac.id/download/ft/arsitektur-beny2.pdf · DEFENISI Garis langit ... Adapun parameter pengembangan sistem struktur di

Wilayah perkotaan adalah kesatuan yang dinamis karena keadaannya yang tidak tetap untuk sekarang dan selamanya. Jika pembangunan menara perkantoran yang baru memiliki ketinggian yang sama dengan bentuk kubah tua St. Paul, mungkin hal tersebut bisa diterima. Namun bangunan pencakar langit yang baru di perkotaan London justru tidak memperlihatkan peran bangunan St. Paul sebagai ornamen penting pada garis langit kota. (gambar 12 dan 13).

©

Gambar 12 Bangunan Lloyds di Londong, didesain oleh Richard

Rogers

Gambar 13 St. Paul’s Cathedral and the City of London

Bangunan pencakar langit yang baru di perkotaan London lambat laun semakin memudarkan peran bangunan St. Paul sebagai ornamen penting pada garis langit kota.

2004 Digitized by USU digital library 11

Page 12: PERANCANGAN GARIS LANGIT DAN ATAP PADA KAWASAN …library.usu.ac.id/download/ft/arsitektur-beny2.pdf · DEFENISI Garis langit ... Adapun parameter pengembangan sistem struktur di

Keadaan seperti ini dapat dilihat pada beberapa daerah di kota Medan,

khususnya pada kawasan yang keberadaannya sebagai panggung kota Medan (Gambar 14 dan 15). Contohnya kawasan Jalan Ahmad Yani Kesawan, yang merupakan kawasan penting karena memiliki bangunan-bangunan peninggalan sejarah masa kolonial Belanda. Dimana pada masa kolonial Belanda garis langit diatur oleh perancangnya dengan ketinggian masing-masing bangunan antara 2-3 lantai, sehingga menghasilkan karakter ruang yang seimbang dengan dimensi jalan +12m.. Namun seiring dengan perkembangan teknologi dan intensitas pembangunan, mulai tumbuh bangunan-bangunan dengan ketinggian 4-6 lantai. Hal ini berdampak memudarnya peran bangunan-bangunan bersejarah yang terdapat di jalan tersebut sebagai ornamen penting dan menurunnya kualitas ruang yang seimbang pada Jalan Ahmad Yani Kesawan Medan.

Gambar 14 Garis langit pada salah satu segmen di Jalan Ahmad Yani Kesawan Medan

Pada segmen ini terdapat bangunan sudut (bangunan bersejarah) yang memiliki karakter ketinggian yang jelas sesuai dengan kualitas ruang pada sudut jalan. Namun pertumbuhan bangunan yang terjadi di antaranya tidak mendukung

bangunan-bangunan sudut yang berperan sebagai ornamen garis langit kota.

Gambar 15 Garis langit pada salah satu segmen di Jalan Ahmad Yani Kesawan Medan

Kondisi pertumbuhan pembangunan seperti ini sudah merusak identitas suasana jalan yang pernah dirancang oleh perancang kota pada masa kolonial Belanda.

©2004 Digitized by USU digital library 12

Page 13: PERANCANGAN GARIS LANGIT DAN ATAP PADA KAWASAN …library.usu.ac.id/download/ft/arsitektur-beny2.pdf · DEFENISI Garis langit ... Adapun parameter pengembangan sistem struktur di

GARIS LANGIT KOTA SEBAGAI SUATU SIMBOL PERSAINGAN Kualitas garis langit pada bangunan-bangunan bersejarah dibawah

pengawasan legislative dan administratif sudah terjadi di negara-negara Eropa dan kota-kota di Washington DC. Dalam hal ini garis langit sebagai ornamen kota, dikendalikan oleh suatu lembaga pemerintah yang bertindak sesuai dengan keinginan masyarakat. Namun terjadinya perubahan dapat saja ditentang oleh peraturan, perencanaan dan larangan, tetapi tidak selalu berhasil: contohnya bangunan St. Paul di London, yang memang belum hilang tetapi dampak visualnya dan simbolisnya telah diisi dan dibatasi akibat munculnya bangunan-bangunan pencakar langit. Peran yang baru sangat berbeda dengan yang terdahulu.

Garis langit kota saat ini, terutama di Eropa adalah sebuah simbol yang dirundingkan. Siluet kota merupakan profil resmi yang merupakan bagian dari hasil suatu perjuangan yang kompetitif. Pada akhirnya hal tersebut diizinkan oleh otoritas kota dan negara tersebut. Hal tersebut merupakan suatu pernyataan politik yang berdampak terjadinya dekorasi garis langit yang sederhana.

Kota New York dianggap sebagai wakil dari perkembangan kota-kota modern. Sebagian besar efek dramatis pada garis langit kota New York berasal dari konsentrasi bangunan pencakar langit yang tumbuh di suatu area yang sangat terbatas pada dataran yang dibatasi oleh sungai Hudson dan sungai East. Bangunan pencakar langit pada area Lower Manhattan menghadirkan bayangan yang padat seperti sebuah kubus yang dicat. Sayangnya, munculnya menara kembar WTC (saat bangunan tersebut masih ada) telah memperkenalkan suatu skala garis langit yang baru yang membuat keseluruhan area Lower Manhattan menjadi kerdil. Akhirnya bangunan tersebut diserasikan oleh sejumlah menara-menara lainnya, tetapi menara kembar WTC tetap ditampilkan sebagai suatu bangunan dominasi, yang bermakna politik sebagai sistem persaingan ekonomi bebas (Gambar 16). B

CmaySt(

©

ANGUNAN TINGGI SEBAGAI UNSUR DEKORATIF

Gambar 16 Garis langit kota New York

Pada garis langit kota komersial, terjadinya semua perbedaan adalah sah. ontohnya Gedung berbentuk piramid Transamerica di kota San Fransisco erupakan suatu bangunan dengan bentuk yang tidak biasa (gambar 17). Pada

walnya bangunan tersebut tidak terkenal dan kontroversial dikarenakan bentuknya ang berbeda dan menyolok, namun lambat laun menjadi dihargai oleh warga kota an Fransisco karena maknanya sebagai landmark. Attoe menyatakan bangunan ersebut sekarang digunakan sebagai landmark pelayaran di teluk San Fransico Attoe, 1981).

2004 Digitized by USU digital library 13

Page 14: PERANCANGAN GARIS LANGIT DAN ATAP PADA KAWASAN …library.usu.ac.id/download/ft/arsitektur-beny2.pdf · DEFENISI Garis langit ... Adapun parameter pengembangan sistem struktur di
GARIS ATAP

Gambar 17 Bangunan Transamerica di San Francisco

Garis atap adalah bagian dari garis langit yang dapat dilihat dari ruang kota di

dalam kota tersebut. Garis atap adalah profil atau batas yang paling atas dari dinding pada suatu jalan atau tempat public; dan merupakan pertemuan antara bangunan dan langit. Secara umum terdapat empat jenis garis atap (Moughtin, 1995). Pertama, adalah terdapatnya pola tepi bangunan yang keriting sederhana, banyak ditemukan pada bangunan modern. Kedua, adalah garis atap yang hadir dari pertumbuhan alami kota di abad pertengahan dan disusun dari satu rangkaian nok atap yang menghadap ke jalan atau lapangan (gambar 18-20). Ketiga, adalah garis atap yang merupakan suatu produk masa Renaisance, terdiri dari suatu tepi dengan ornamen horizontal pada bagian depan bangunan. Keempat ditemukan pada kelompok bangunan gaya barok dan didukung oleh Beaux Arts. Pada tipe ini, garis atap pada kedua sisi ruang tersusun ke atas sampai ke tingkat tertinggi pada bagian rancangan utama.

Bangunan yang terletak pada jalan di abad pertengahan mempunyai poros yang panjang dan garis bubungan tegak lurus dengan bagian depan bangunan. Rothenborg adalah salah satu contoh yang baik dari garis atap pada masa abad pertengahan, dimana variasi yang besar pada ukuran nok atap merupakan bagian dari suatu kesatuan, gaya, warna, dan material (gambar 18).

©

Gambar 18 Garis Atap pada bangunan-bangunan di Street Scane,

Rothenberg

2004 Digitized by USU digital library 14

Page 15: PERANCANGAN GARIS LANGIT DAN ATAP PADA KAWASAN …library.usu.ac.id/download/ft/arsitektur-beny2.pdf · DEFENISI Garis langit ... Adapun parameter pengembangan sistem struktur di

ssmtSs2 P

©

Gambar 19 Garis atap pada Canal Scane, Amsterdam

Bangunan yang menghadap kanal di Amsterdam, dengan bentuk bangunan atap yang serasi satu dengan lainnya, menyajikan garis atap pada suatu area yang besar dipusat kota Amsterdam

Garis atap pada ban Garis atap gaya aba

abad ke-19 dengan kepekaaForthergill

kenario garis langit pada suatu kawasan, sehingga garis langit kebagai ornamen penting pada suatu kawasan. Jalan Gaterupakan kawasan yang penting untuk dirancang garis lang

ersebut berpotensi untuk memiliki intensitas pembangunan yanaat ini tampak pada jalan tersebut ketinggian bangunan-bangehingga menggambarkan suatu garis langit yang tidak memilik1).

ANDUAN GARIS ATAP

Gambar 21 Garis atap bangunan-bangunan pada bagian Jalan Gatot Subroto menggambar

mengenai ketinggian bangunan

2004 Digitized by USU digital library

Gambar 20 gunan di Castle Road, Nottinghamd pertengahan ini digunakan pada n yang besar oleh arsitek Watson dari Nottingham

ota dapat berperan ot Subroto Medan itnya, karena jalan g terus meningkat. unan tidak teratur i skenario (gambar

kan tidak jelasnya peraturan

15

Page 16: PERANCANGAN GARIS LANGIT DAN ATAP PADA KAWASAN …library.usu.ac.id/download/ft/arsitektur-beny2.pdf · DEFENISI Garis langit ... Adapun parameter pengembangan sistem struktur di

Panduan garis atap sebaiknya dibuat berdasarkan konteks kawasan tersebut. Merancang panduan untuk kawasan yang berperan dalam perkembangan sejarah suatu kota akan berbeda dengan kawasan yang sengaja untuk dirancang sebagai kota baru. Contohnya, kawasan jalan Ahmad Yani Kesawan Medan. Kawasan ini merupakan kawasan yang memiliki kepadatan bangunan 100%, dan hal ini merupakan kenyataan yang sudah direncanakan pada masa kolonial Belanda (Gambar 22). Namun ditinjau dari aspek ketinggian bangunan, perlu dilakukan pembaharuan peraturan Koefisien Lantai Bangunan (Floor Area Ratio), menjadi panduan selubung bangunan. Bangunan yang berada di tepi Jl. Ahmad Yani Kesawan, sebaiknya tetap dipertahankan dengan ketinggian 2-3 lantai, yang memungkinkan sudut pandang pengamat pejalan kaki memperhatikan detail bangunan, baik dari sisi jalan yang sama maupun dari seberang jalan. Sedangkan bangunan di belakang bangunan sisi jalan diarahkan boleh memiliki ketinggian lebih dari 2-3 lantai secara transisional/berundak. (Gambar 23)

Gambar 22 Jalan Ahmad Yani Kesawan dengan kepadatan 100%

Rekomendasi ketinggian banguna

©2004 Digitized by USU digital library

Gambar 23 n di belakang wilayah Jl. Ahmad Yani Kesawan

16

Page 17: PERANCANGAN GARIS LANGIT DAN ATAP PADA KAWASAN …library.usu.ac.id/download/ft/arsitektur-beny2.pdf · DEFENISI Garis langit ... Adapun parameter pengembangan sistem struktur di

KESIMPULAN Garis langit merupakan bagian yang utama dalam dekorasi suatu kawasan

perkotaan. Garis langit merupakan penghubung yang menggunakan deretan bangunan ataupun deretan pohon yang memiliki rupa masif, dimana garis langit dapat dihadirkan dengan suatu batasan yang berbeda. Garis langit dapat dinikmati dari jauh bergantung pada skala menara dan bangunan yang besar yang mendominasi di antara bangunan-bangunan dengan skala kecil dan umumnya rendah yang secara visual monolitis. Efek dekorasi utama bangunan seperti itu adalah bentuk profil bangunan-bangunan tersebut. Bangunan yang menonjolkan dirinya sendiri sehingga tampak berbeda dari massa bangunan sekitarnya, harus mempunyai siluet yang menarik. Di masa lalu, bangunan dengan bentuk kubah dan menara telah menjadi fitur dekorasi utama dari garis langit kota tradisional. Garis atap yang detail merupakan garis besar bangunan jika dilihat dari jalur pejalan kaki di dalam kota. Garis atap menyajikan perubahan profil dari kota sebagaimana warga kota melihatnya sambil bergerak di sekitarnya. Garis atap bangunan-bangunan harus dirancang dekoratif sehingga memberikan daya tarik pada pemandangan jalan. DAFTAR PUSTAKA Cliff Moughtin, Taner OC, dan Steven Tiesdel (1995) URBAN DESIGN – ORNAMEN AND DECORATION, Butter worth Architecture, Britain Eisner, S., Gallion, A., Eisner, Stanley (1992) THE URBAN PATTERN, Van Nostrand Reinhold, New York Kostof, Spiro (1991) THE CITY SHAPE, Urban Patterns and Meanings Through Histroy, A Bulfinch Press Book : Little, Brown and Company, Boston, Toronto, London Krier, Rob, (1991) URBAN SPACE, Colin Rowe, Rizzoli, New York

©2004 Digitized by USU digital library 17