struktur sosial ips bab 1
DESCRIPTION
nothingTRANSCRIPT
[STRUKTUR SOSIAL] September 25, 2012
Struktur Sosial Page 1
BAB 1
Struktur Sosial
Tujuan pembelajaran :
Setelah mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu :
Menjelaskan definisi strukrur sosial
Mengidentifikasikan struktur sosial
Mendeskripsikan fungsi dan bentuk struktur sosial
[STRUKTUR SOSIAL] September 25, 2012
Struktur Sosial Page 2
Disusun Oleh : Ahmad Safi’i
Pendahuluan
Manusia sebagi makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri ataupun tanpa bantuan dari
orang lain. Dalam kehidupan bermasyarakat selalu muncul pengelompokan berdasarkan atas
suatu kriteria tertentu. Pengelompokan inilah yang kemudian membentuk suatu struktur
sosial. Pada bab ini, kita akan mempelajari tentang pengertian struktur sosial, bagaimana
struktur sosial tersebut dapat terbentuk di masyarakat, dan apa saja bentuk-bentuk struktur
sosial tersebut.
dapat dilihat dari
Struktur sosial
Bentuk :
Stratifikasi
diferensiasi
ciri Fungsi:
Identitas
Control
pembelajaran
Muncul pada kelompok masyarakat
Berkaitan dengan kebudayaan Dapat
berubah dan berkembang
[STRUKTUR SOSIAL] September 25, 2012
Struktur Sosial Page 3
A. Definisi Struktur Sosial
Secara harfiah, struktur dapat
diartikan sebagai susunan atau bentuk.
Menurut ilmu sosiologi, struktur sosial
adalah tatanan atau susunan sosial yang
membentuk kelompok-kelompok sosial
dalam masyarakat. Susunannya dapat
berupa vertical maupun horizontal.
Contoh susunan sosial yang vertical
adalah adanya kelompok orang kaya,
menengah dan miskin. Contoh susunan
sosial yang horizontal antara lain adanya
kelompok laki-laki dan perempuan, atau
kelompok yang beragama Islam, Kristen,
Katholik, Budha, dan Hindu.
Para ahli sosiologi merumuskan definisi struktur sosial sebagai berikut :
George Simmel : struktur sosial adalah kumpulan induvidu serta pola
perilakunya.
George C. Homans : struktur sosial merupakan hal yang memiliki hubungan erat
dengan perilaku sosial dasar dalam kehidupan sehari-hari.
William Kornblum : struktur sosial adalah susunan yang dapat terjadi karena
adanya pengulangan pola perilaku individu.
Soerjono Soekanto : struktur sosial adalah hubungan timbal balik antara posisi-
posisi dan peranan-peranan sosial.
Dari pendapat – pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap struktur sosial
yang muncul didalam kehidupan masyarakat bisa terjadi karena unsure-unsur sebagai
berikut :
Individu
interaksi
[STRUKTUR SOSIAL] September 25, 2012
Struktur Sosial Page 4
B. Mengidentifikasi Struktur Sosial
Secara singkat, struktur sosial dalam masyarakat bisa berubah dan berkembang,
berkaitan dengan kebudayaan, dan hanya muncul didalam masyarakat.
1. Muncul pada kelompok masyarakat
Struktur sosial hanya muncul pada individu-individu yang memiliki status dan
peran disuatu masyarakat. Banyak individu yang mempunyai lebih dari satu status
dengan cara mendapatkannya yang berbeda-beda. Macam-macam cara mendapatkan
status sosial tersebut ada 3, yaitu:
a. Ascribed status : status yang didapatkan sejak lahir, misalkan gelar raden.
b. Achieved status : status yang diperoleh seseorang dengan usaha-usaha yang
disengaja, misalkan guru, dokter, dan lain-lain.
c. Assigned status : status yang diperoleh karena pemberian pihak lain, misalkan
gelar Bapak Koperasi Indonesia.
Peran adalah sesuatu hal yang dilaksanakan individu karena status yang
dimilikinya.
2. Berkaitan erat dengan kebudayaan
Kelompok masyarakat lama kelamaan akan membentuk suatu kebudayaan. Setiap
kebudayaan memiliki struktur sosialnya sendiri.
Hal yang mempengaruhi struktur sosial masyarakat di Indonesia adalah sebagai
berikut :
Keadaan geografis
Mata pencaharian
Pembangunan
Sebagai contoh, pembangunan yang kurang merata ditiap daerah akan
menciptakan suatu kelompok masyarakat kaya dan miskin.
3. Dapat berubah dan berkembang
Masyarakat tidak statis karena terdiri dari banyak individu, mereka dapat berubah
dan berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Karenanya, struktur yang dibentuk
oleh mereka pun bisa berubah sesuai dengan perkembangan zaman.
[STRUKTUR SOSIAL] September 25, 2012
Struktur Sosial Page 5
C. Fungsi struktur politik
Ada tiga fungsi struktur politik, yaitu sebagai identitas, control, dan
pembelajaran. Untuk penjelasan lebih lanjut, perhatikan uraian berikut.
1. Fungsi identitas
Telah disebutkan diatas bahwa setiap kebudayaan memiliki struktur sosialnya
sendiri-sendiri. Dalam hal ini, struktur sosial berfungsi sebagai penegas identitas
yang dimiliki oleh suatu kelompok. Kelompok yang anggotanya memiliki kesamaan
dalam latar belakang ras, sosial, dan budaya akan mengembangkan struktur sosialnya
sendiri sebagai pembeda dari kelompok lainnya.
2. Fungsi control
Struktur sosial dapat berfungsi sebagai pengontrol individu yang berada
didalam struktur tersebut. Dalam kehidupan bermasyarakat,selalu muncul
kecenderungan dalam diri individu untuk melanggar norma, nilai, atau peraturan lain
yang berlaku dalam masyarakat. Apabila individu tadi mengingat akan peranan dan
status yang dipunyainya dalam struktur sosial, maka kemungkinan individu tersebut
akan mengurungkan niatnya melanggar hukum.
3. Fungsi pembelajaran
Individu belajar dari struktur sosial yang ada dalam kelompoknya. Hal ini
dimungkinkan, mengingat masyarakat merupakan salah satu tempat berinteraksi.
Banyak hal yang dapat dipelajari dari sebuah struktur sosial masyarakat, mulai dari
sikap, kebiasaan, kepercayaan, dan kedisiplinan.
D. Bentuk struktur sosial
Bentuk struktur sosial terdiri dari stratifikasi sosial dan diferensiasi sosial.
Masing-masing memiliki ciri tersendiri, untuk lebih jelasnya, lihat pokok bahasan
dibawah ini.
1. Stratifikasi sosial
Stratifikasi berasal dari kata strata yang berarti tingkatan. Stratifikasi sosial
adalah struktur dalam masyarakat yang membagi masyarakat kedalam tingkatan-
tingkatan. Ahli sosiologi, Max Weber menyebutkan bahwa kekuasaan, hak istimewa
dan prestiselah yang menjadi dasar terciptanya stratifikasi sosial. Sedikit berbeda,
Cuber menyebutkan bahwa hak-hak individu yang berbeda yang menjadi penyebab
kemunculan stratifikasi sosial.
[STRUKTUR SOSIAL] September 25, 2012
Struktur Sosial Page 6
Menurut sifatnya, stratifikasi sosial dibedakan atas :
a. Stratifikasi sosial tertutup
Stratifikasi sosial tertutup adalah stratifikasi sosial yang tidak memungkinkan
terjadinya perpindahan posisi atau yang disebut juga mobilitas sosial. Seseorang
yang menjadi anggota dan berada dilapisan bawah tidak mungkin untuk naik
keposisi yang lebih atas lagi. Ini biasanya terjadi pada sistem stratifikasi
masyarakat tradisional, seperti sistem kasta di India.
b. Stratifikasi sosial terbuka
Stratifikasi sosial terbuka adalah suatu stratifikasi yang mengizinkan adanya
mobilitas, baik naik maupun turun. Biasanya stratifikasi sosial semacam ini
berkembang pada masyarakat modern.
Bentuk-bentuk mobilitas sosial :
Mobilitas sosial horizontal
Pada mobilitas sosial horizontal, perpindahan yang terjadi tidak
mengakibatkan berubahnya status dan kedudukan individu yang
melakukan mobilitas.
Mobilitas sosial vertical
Mobilitas yang terjadi mengakibatkan terjadinya perubahan status dan
kedudukan individu. Mobilitas sosial vertical dibagi menjadi :
o Vertical naik
Individu menjadi naik status dan kedudukannya setelah
menjalani mobilitas.
o Vertical turun
Status dan kedudukan individu turun setelah terjadinya
mobilitas tipe ini.
Mobilitas antargenerasi
Ini bisa terjadi apabila melibatkan dua orang (individu) yang berasal
dari dua generasi yang berbeda.
c. Stratifikasi sosial campuran
Hal ini bisa terjadi apabila stratifikasi sosial terbuka bertemu dengan
stratifikasi sosial tertutup. Anggotanya kemudian menjadi anggota dua stratifikasi
sekaligus, dan ia juga mesti menyesuaikan sistem stratifikasi sosial tertutup yang
sudah lama dianutnya dengan stratifikasi sosial yang baru ia kenali.
[STRUKTUR SOSIAL] September 25, 2012
Struktur Sosial Page 7
Menurut dasar ukurannya, stratifikasi sosial dibagi menjadi :
a. Dasar ekonomi
Berdasarkan status ekonomi yang dimilikinya, mesyarakat dibagi
menjadi :
1) Golongan atas
Termasuk golongan ini adalah orang-orang kaya, pengusaha, penguasa,
atau orang-orang yang memiliki penghasilan yang besar.
2) Golongan menengah
Terdiri dari pegawai kantor, petani,pemilik lahan, dan pedagang.
3) Golongan bawah
Terdiri dari buruh tani dan budak-bidak.
Bapak Marxisme, Karl Marx memiliki istilah khusus bagi kaum kelas
bawah dan kaum kelas atas. Kelas atas disebut sebagai kaum kapitalis atau
kaum borjuis. Sedangkan kaum bawah disebut kaum proletar.
b. Dasar pendidikan
Stratifikasi sosial ini timbul sebagai akibat dari adanya perbedaan
tingkat pendidikan di masyarakat. Orang yang berpendidikan rendah,
menempati posisi terendah, berturut-turut hingga orang yang memiliki
pendidikan tinggi.
c. Dasar kekuasaan
Stratifikasi ini berhubungan erat dengan wewenang atau kekuasaan
yang dimiliki seseorang. Semakin besar wewenang atau kekuasaan
seseorang, semakin tinggi strata sosialnya. Penggolongan yang paling jelas
tentang stratifikasi sosial berdasarkan kekuasaan terlihat dalam dunia politik.
Dampak adanya stratifikasi sosial adalah sebagai berikut:
Dampak positif
Stratifikasi sosial dapat berdampak positif. Orang yang berada
dilapisan terbawah akan termotivasi dan terpacu semangatnya untuk bisa
meningkatkan kualitas dirinya untuk kemudian mengadakan mobilitas naik
ke strata yang lebih tinggi.
Dampak negative
Stratifikasi dapat berdampak negative pada kehidupan sehari-hari
masyarakat. Contohnya, terlihat pada kebiasaan berbusana kaum wanita kelas
atas, mereka cenderung akan memakai busana yang serba mewah. Tetapi
untuk kaum wanita tingkat bawah, mereka akan cenderung membeli pakaian
sesuai kebutuhannya yang serba kekurangan. Kesenjangan sosial inilah yang
dapat berdampak negative karena menimbulkan rasa iri.
[STRUKTUR SOSIAL] September 25, 2012
Struktur Sosial Page 8
2. Diferensiasi sosial
Menurut Soerjono Soekanto, diferensiasi sosial adalah klasifikasiatau
penggolongan masyarakat atas perbedaan – perbedaan tertentu yang biasanya sama
atau sejajar. Hal ini berarti tidak ada pihak yang menempati posisi lebih tinggi
daripada pihak lainnya.
Jenis diferensiasi sosial berdasarkan kategorinya adalah sebagai berikut :
a. Diferensiasi ras
Ras adalah suatu kelompok manusia dengan ciri-ciri fisik bawaan yang
sama. Secara umum, manusia dibagi dalam tiga kelompok ras sebagai berikut :
a. Ras Mongoloid (termasuk Indonesia)
b. Ras Negroid
c. Ras Kaukasoid
b. Diferensiasi suku bangsa
Suku bangsa merupakan kategori yang lebih kecil daripada ras. Indonesia
termasuk Negara yang memiliki keanekaragaman suku bangsa, keanekaragaman
ini berhubungan erat dengan keanekaragaman budayanya. Hal ini meliputi
perbedaan adat istiadat, religi, bahasa daerah, dan keseniannya. Namun diantara
mereka saling terjadi amalgamasi (kawin campur).
Meskipun begitu, mereka juga memiliki persamaan sebagai berikut :
Dasar kehidupan sosial yang sama berdasarkan asas kekeluargaan.
Asas hak kepemilikan tanah yang sama
Asas persamaan dalam hukum adat.
Sama-sama memiliki bentuk perserikatan dan lembaga adat istiadat budaya
asli.
c. Diferensiasi klen
Klen merupakan kesatuan keturunan, kepercayaan, dan tradisi. Dalam
masyarakat Indonesisa, terdapat dua bentuk klen utama, yakni klen atas dasar
garis keturunan ibu, dan klen atas garis keturunan ayah/
1) Klen atas dasar keturunan ibu (matrilineal), contohnya terdapat di
Minangkabau (suku).
2) Klen atas dasar garis keturunan ayah (patrilineal), contohnya terdapat di Suku
Batak (marga).
d. Diferensiasi agama
Agama dan kepercayaan seseorang erat kaitannya dengan pengalaman dan
pengetahuan hidup orang itu sendiri. Oleh karena itu, kita tidak bisa menyatakan
bahwa satu agama lebih baik daripada kepercayaan atau agama yang lain.
[STRUKTUR SOSIAL] September 25, 2012
Struktur Sosial Page 9
e. Diferensiasi profesi
Masyarakat biasanya dikelompokkan atas dasar jenis profesinya. Dalam
perkembangannya, masyarakat yang profesinya sama membentuk suatu
organisasi, misalkan IDI (Ikatan Dokter Indonesia).
f. Diferensiasi jenis kelamin
Jenis kelamin merupakan cirri fisik yang dibawa sejak lahir dan tidak
ditentukan sendiri oleh individu berdasarkan keinginannya.
Gender adalah perbedaan secara budaya antara pria dan wanita yang
dipelajari melalui proses sosilasisasi. Perbedaan gender seringkali menempatkan
perempuan menjadi kelas kedua. Perbedaan jenis kelamin yang seharusnya
merupakan diferensiasi cenderung menampakkan stratifikasi. Hal ini biasanya
berkaitan erat dengan hak dan kekuasaan dalam kebudayaan.