strategi total productive maintenance

36
UNIVERSITAS SERANG RAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK INDUSTRY KULIA KERJA PERAKTEK

Upload: dede-faishal

Post on 08-Jan-2017

231 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Strategi TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE

UNIVERSITAS SERANG RAYA FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK INDUSTRY

KULIA KERJA PERAKTEK

Page 2: Strategi TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE

Loading Please...wait...

Page 3: Strategi TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE

ASSALAMUALAIKUM . WR . WB

Page 4: Strategi TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE

IDENTITAS PENELITI

♣ PENELITI : DEDE FAISHAL

♣ KELAS : A1

♣ JURUSAN : TEKNIK INDUSTRI

♣ SEMESTER : 7 (TUJUH)

♣ TTL : SERANG, 24 NOVEMBER 1993

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK

PT. Krakatau Steel (Persero). Tbk

Jurusan Teknik Industry Fakultas Teknik Universitas Serang Raya 

Page 5: Strategi TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE

KULIAH KERJA PRAKTEKJUDUL

TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PADA MESIN

CONTINOUS TANDEM COLD MILL DI PABRIK COLD

ROLLING MILL (CRM) DENGAN MENGGUNAKAN METODE

OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DI PT.

KRAKATAU STEEL (Persero). Tbk

KOTA

Page 6: Strategi TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE

PT. Krakatau Steel (Persero), Tbk Cilegon merupakan salah satu perusahaan yang

memproduksi baja yang terdapat di Indonesia. Salah satu pabrik di PT. Krakatau Steel (Persero), Tbk

yang menghasilkan produk yakni pabril Cold Rolling Mill (CRM) yang memproduksi dua jenis produk

yaitu CRC yang berbentuk coil yang berbentuk gulungan dan CRS yang berbentuk sheet atau lembaran.

Dalam usaha untuk mempertahankan mutu dan meningkatkan kinerja pabrik, salah satu

faktor yang harus diperhatikan adalah masalah perawatan (maintenance) fasilitas produksi. Fasilitas

produksi disini berupa komponen mesin yang harus dipertahankan agar kondisinya sama dengan ketika

masih baru, atau setidaknya berada dalam kondisi yang wajar untuk melakukan operasi. Mesin

merupakan komponen utama dalam proses produksi. Apabila suatu mesin mengalami

kerusakan/breakdown, maka proses produksi juga akan terpengaruh, dan akan berakibat pada gagalnya

menghasilkan produk. Paling fatal adalah jika mesin tidak bisa berfungsi, maka proses produksi tidak

akan bisa berjalan.

Latar Belakang MASALAH

Page 7: Strategi TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE

Setelah dilakukan pengamatan di PT. Krakatau Steel (Persero)

pada bagian departement maintenance maka itu dapat latar

belakang perumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem maintenance yang tepat di terapkan pada

pabrik Cold Rolling Mill (CRM) di PT. Krakatau Steel

(Persero), Tbk

2. Menganalisa mesin Continuous Tandem Cold Mill (CTCM)

mulai dari Kesiapan mesin, Performa mesin dan Quality

Rata Rata keluaran dari mesin dengan menggunakan metode

Overall Equipment Effectiveness (OEE)

Perumusan Masalah

Page 8: Strategi TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE

Adapun tujuan dilakukannya Kuliah Kerja praktek di PT.

Krakatau Steel (Persero), Tbk adalah sbagai berikut :

1. Untuk mengetahui sistem Maintenace yang di terapkan

pada pabrik Cold Rolling Mill (CRM) di PT. Krakatau

Steel (Persero), Tbk

2. Untuk mengetahui pengaruh Total Produktive

Maintenance pada mesin Continuous Tandem Cold

Mill (CTCM)

Tujuan

Page 9: Strategi TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE

Batasan MasalahBatasan masalah dalam menganalisis perencanaan kapasitas

produksi baja ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini hanya dilakukan terhadap jenis- jenis produk baja

pada pabrik CRM di PT. Krakatau Steel Cilegon (Persero), Tbk.

2. menganalisa bagaimana pengaruh Total Produktive Maintenance

terhadap produktivitas mesin Continuous Tandem Cold Mill

(CTCM) di PT. Krakatau Steel Cilegon (Persero), Tbk.

3. Pendekatan metoda dan pembahasan yang dilakukan dalam

pelitian ini hanya melingkupi pendekatan TPM Indeks dan

metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) sebagai

perhitungan

Page 10: Strategi TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE

PT. Krakatau Steel Loading Please...wait...

Page 11: Strategi TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE

Visi

perusahaan baja terpadu dengan keunggulan kompetitif untuk

tumbuh dan berkembang secara berkesinambungan menjadi

perusahaan terkemuka di dunia. (An integrated steel company

with competitive edges to grow continuously toward a leading

global enterprise).

Misi

Menyediakan produk baja bermutu dan jasa terkait bagi

kemakmuran bangsa. (Providing the best-quality steel products

and related services for the prosperity of the nation).

Visi dan Misi Perusahaan

Page 12: Strategi TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE

Struktur Organisasi

Direktur Utama

Direktur Logistik Direktur Produksi & Teknologi Direktur Pemasaran Direktur Keuangan

Assisten to Direktur Utama

Head Of Internal Audit

Manager Health, Safety &

Environtment

General Manager Rolling Mill

General Manager Iron & Steel Making

General Manager SCM & Quality

Assurance

General Manager Accounting

General Manager Subsidiaries

Company

General Manager Sales

General Manager Marketing

General Manager Research & Technology

Corporate Secretary

General Manager Procurement

General Manager Inventory & Master

Data

General Manager Corporate Finance

General Manager Central Maintenance

& facilities

Direktur SDM & Pengembangan Usaha

General Manager Human Capital

Planning & Development

General Manager Security & General

Affair

General Manager Program

Management Office

Manager Community

Development

Manager GCG & Risk Management

Page 13: Strategi TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE

Lay Out Krakatau Steel

Denah PT. Krakatau Steel(Sumber : PT. Krakatau Steel)

Page 14: Strategi TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE

Aluar Produksi Baja Krakatau Steel

Aliran Proses Produksi PT. Krakatau Steel(Sumber : PT. Krakatau Steel)

Page 15: Strategi TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE

Tugas KhususLoading Please...wait...

Page 16: Strategi TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE

Alur Produksi Pabrik CRM

Proses Produksi Pabrik Baja Lembaran Dingin(Sumber : PT. Krakatau Steel)

Page 17: Strategi TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE

Mesin Tandem Cold Mill

Page 18: Strategi TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE

Landasan Teori

Maintenance adalah Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh divisi produksi perusahaan manufaktur hingga menuntut mereka bagaimana melaksanakan proses produksi seefisien dan seefektif mungkin tanpa adanya pemborosan waktu akibat kerusakan mesin. Fungsi pemeliharaan bukanlah suatu pemborosan tetapi merupakan suatu bentuk investasi dalam sistem manufaktur yang maju. Investasi ini akan menghasilkan peningkatan kualitas, keamanan, kehandalan, fleksibilitas dan waktu tunggu ( Teresko, 1992 ).

Menurut Nakajima (1988) TPM ( Total Productive Maintanance ) adalah suatu program untuk pengembangan fundamental dari fungsi pemeliharaan dalam suatu organisasi, yang melibatkan seluruh SDM-nya. Jika di implementasikan secara penuh., TPM secara dramatis meningkatkan produktivitas dan kualitas, dan menurunkan biaya. TPM merupakan pemeliharaan produktif yang dilaksanakan oleh seluruh karyawan melalui aktivitas kelompok kecil yang terencana.

Page 19: Strategi TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE

Cont’ Dari landasan teori yang terkemuka terhadap penelitian terdahulu, lalu standarisasi

yang di pakai oleh JIPE ( jepang institue of planning engginering) nilai OEE dari mesin

dapat mempengaruhi kinerja produksi, oleh sebab itu penelitian pada KKP ini hanya

akan meneliti seberapa besar nilai OEE terhadap mesin Tandem Cold Mill di pabrik

Cold Rolling Mill salah satu prusahaan yang memproduksi di PT Krakatau Steel.

Sperti yang dikutip dari penelitian terdahulu oleh Roland Sukwandi Apabila

perawatannya baik, maka unit produksi akan berjalan dengan lancar dan tujuan

perusahaan mendapatkan laba yang optimal pun akan tercapai

Page 20: Strategi TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE

Pengumpulan Data

Page 21: Strategi TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE

Cont’ Data yang digunakan pada

penelitian ini bedasarkan data historis yang ada pada database perusahaan, di gunakan untuk melakukan perhitungan Overall Equipment Effectiveness adalah data utilisasi dan data output dari mesin Continous Tandem Cold Mild (CTCM) periode januari 2013 - desember 2013.

Page 22: Strategi TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE

Pengolahan Data

AVAILIABILITY MESIN CONTINOUS TANDEM COLD MILD (CTCM) PERIODE JANUARI 2013 - DESEMBER 2013

BULANDATA LODING TIME (MENIT) DOWNTIME (MENIT) AVAILIABILITY

AVAILIABILITY (%) HEAVY MEDIUM LATE HEAVY MEDIUM LITE HEAVY MEDIU

MLAT

EJANUARI 3845 18600 1583 5456 26401 2246 70% 70% 70% 70%

FEBRUARI 2984 15194 932 3714 18913 1160 80% 80% 80% 80%MARET 2847 20671 797 3609 26199 1010 79% 79% 79% 79%APRIL 3927 9372 1396 4855 11584 1726 81% 81% 81% 81%

MEI 3004 15711 321 3599 18822 395 83% 83% 81% 83%JUNI 5261 15308 385 6193 18019 454 85% 85% 85% 85%JULI 3571 16600 199 4910 22823 274 73% 73% 73% 73%

AGUSTUS 3825 16274 754 4953 21070 975 77% 77% 77% 77%SEPTEMBE

R 3261 10057 327 3806 11738 382 86% 86% 86%86%

OKTOBER 4294 15444 977 5505 19800 1253 78% 78% 78% 78%NOVEMBER 3658 13343 1597 4293 15658 1874 85% 85% 85% 85%DESEMBER 3989 11979 1455 5127 15395 1870 78% 78% 78% 78%

JUMLAH 44466 178553 10723 56020 226422 13619 79% 79% 79% 79%

Availiability Rate =

Availiability Rate

Page 23: Strategi TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE

Cont’

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1260%

65%

70%

75%

80%

85%

90% Berdasarkan table hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa tingkat Availability untuk mesin Continous Tandem Cold Mild pada periode januari 2013 - desember 2013 adalah tidak ideal, karena nilai availability mesin dibawah standar yang ditetapkan oleh Japan Institute Of Plant Maintenance yaitu ≥ 90 %., rendahnya nilai ketersedian (Availability) mesin disebabkan karena rendahnya nilai opration time sehingga dapat menyebabkan nilai OEE akan menurun dan produktivitas mesin Continous Tandem Cold Mild dapat menurun.

Page 24: Strategi TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE

PERFORMANCE EFFICIENCY MESIN CONTINOUS TANDEM COLD MILD (CTCM) PERIODE JANUARI 2013 - DESEMBER 2013

BULAN

DATA LODING TIME (MENIT)

Ideal Cycle Time

(Menit/Ton)

DATA LODING TIME (MENIT)

PERFORMANCE EFFICIENCY

PERFORMANCE (%)

HEAVYMEDIU

M LATE HEAVYMEDIU

M LATE HEAVYMEDIU

MLAT

E

1 4482 21689 1845Heavy

 0.44375

3845 18600 1583 52% 52% 52% 52%2 3644 18554 1138 2984 15194 932 54% 54% 76% 62%3 3817 27708 1068 2847 20671 797 59% 59% 84% 68%4 3518 8394 1250 3927 9372 1396 40% 40% 56% 45%5 4301 22495 460

Medium  

0.51875

3004 15711 321 74% 64% 90% 76%6 6901 20079 505 5261 15308 385 58% 58% 82% 66%7 4915 22846 274 3571 16600 199 61% 61% 86% 69%8 4951 21062 976 3825 16274 754 57% 57% 81% 65%9 4244 13086 426

Lite  

0.625

3261 10057 327 81% 58% 81% 74%10 5145 18506 1171 4294 15444 977 53% 53% 75% 60%11 4245 15485 1853 3658 13343 1597 51% 51% 73% 59%12 5099 15310 1859 3989 11979 1455 57% 57% 80% 64%

JUMLAH

4605.16667

18767.8333 1068.75   44466 178553 10723 76% 55% 76% 63%

Cont’

Performance Efficiency =

Performance Efficiency

Page 25: Strategi TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE

Cont’

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1240%

45%

50%

55%

60%

65%

70%

75%

80%Berdasarkan table hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat Performance Efficiency untuk mesin Continous Tandem Cold Mild pada periode januari 2013 - desember 2013 adalah tidak ideal, karena nilai Performance Rate mesin dibawah standar yang ditetapkan oleh Japan Institute Of Plant Maintenance yaitu ≥ 95 %., rendahnya Performance Efficiency mesin disebabkan karena rendahnya nilai opration time

Page 26: Strategi TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE

QUALITY RATE mesin CONTINOUS TANDEM COLD MILD (CTCM) PERIODE JANUARI 2013 - DESEMBER 2013

BULANPROSES AMOUNT (MENIT) DEFECT AMOUNT (MENIT) QUALITY RATE (%)

QUALITY RATE (%)HEAVY MEDIUM LATE HEAVY MEDIUM LATE HEAVY MEDIU

MLAT

EJANUARI 4482 21689 1845 2271 4367 934 71% 279% 51% 67%

FEBRUARI 3644 18554 1138 1706 7940 729 53% 43% 64% 53%

MARET 3817 27708 1068 2359 19635 534 38% 70% 50% 53%

APRIL 3518 8394 1250 1900 5876 889 45% 70% 71% 62%

MEI 4301 22495 460 2260 16261 272 47% 72% 59% 59%

JUNI 6901 20079 505 4067 15767 200 41% 78% 39% 53%JULI 4915 22846 274 3225 14888 188 66% 65% 68% 66%

AGUSTUS 4951 21062 976 3151 1321 544 65% 62% 61% 63%

SEPTEMBER 4244 13086 426 2656 8843 261 62% 67% 61% 63%

OKTOBER 5145 18506 1171 3291 14776 828 64% 80% 72% 72%

NOVEMBER 4245 15485 1853 3041 12570 1104 28% 81% 60% 56%

DESEMBER 5099 15310 1859 1557 12539 983 73% 82% 53% 69%

JUMLAH 4605.1667 18767.833 1068.75 33284 134783 7466 Heavy 61%  60%

Cont’

Quality Rate =

Quality Rate

Page 27: Strategi TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE

Cont’

Berdasarkan table hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat Quality Rate untuk mesin Continous Tandem Cold Mild pada periode januari 2013 - desember 2013 adalah tidak ideal, karena nilai Quality Rate mesin dibawah standar yang ditetapkan oleh Japan Institute Of Plant Maintenance yaitu ≥ 99 %., rendahnya Quality Rate mesin disebabkan karena rendahnya nilai opration time sehingga dapat menyebabkan nilai OEE akan menurun dan produktivitas mesin Continous Tandem Cold Mild dapat menurun.1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

40%

45%

50%

55%

60%

65%

70%

75%

Page 28: Strategi TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE

Cont’

OEE MESIN CONTINOUS TANDEM COLD MILD (CTCM) PERIODE JANUARI 2013 - DESEMBER 2013

BULAN Availiability (%) Performance (%)

Quality Rate (%)

HASIL HITUNG OEE

JANUARI 0.70 0.52 0.67 24%FEBRUARI 0.80 0.62 0.53 35%

MARET 0.79 0.68 0.53 39%APRIL 0.81 0.45 0.62 23%

MEI 0.83 0.76 0.59 50%JUNI 0.85 0.66 0.53 42%JULI 0.73 0.69 0.66 36%

AGUSTUS 0.77 0.65 0.63 36%SEPTEMBER 0.86 0.74 0.63 51%OKTOBER 0.78 0.60 0.72 32%

NOVEMBER 0.85 0.59 0.56 36%DESEMBER 0.78 0.64 0.69 35%

JUMLAH 0.79 0.63 0.60 36%

Overall Equipment Effectiveness

Page 29: Strategi TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE
Page 30: Strategi TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE

Fish Bone Diagram AnalisisFaktor penyebab cacat Penyebab Tindakan

Mesin Umur mesin yang telah melawati masa ekonomis

Mesin sering rusak Lakukan perbaikan sesuai jadwal dan sebelum rusak agar saat operasi mesin sudah siap, atau di adakan study kelayakan terhadap mesin

Persiapan spare part kurang

Prosedur penggantian komponen mesin tidak berjalan lancar

Seharusnya bagian gudang harus menyediakan spare part bagian bagian dari mesin yang saat di perlukan sudah ada

Manusia Tidak adanya training tentang perawatan mesin dengan strategi TPM

Kurang mendapat pengetahuan dari perusahaan

Seharusnya atasan atau perusahaan memberikan training terhadap oprator untuk mendapatkan qualitas maintenance yang baik

Kurang kesadaran atau kepedulian dari operator

Tidak sesuai dengan sop Hendaknya peranan atasan ditingkatkan dengan memperbaiki dan menjaga kesejahteraan hidup serta kondisi moral para operator agar tingkat kesdaran nya lebih besar

Page 31: Strategi TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE

Metode Proses penyetingan fork lift kurang baik

Persiapan yang kurang Tidak semua mekanik menguasaiatau memahami mesin

Kegiatan maintenance kurang berjalan baik

Perawatan tidak sesuai dengan umur mesin atau dengan jadwal

seharusnya membuat jadwal perawatan yang sesuai dengan keadaan mesin dan harus peranan kedisiplinan atasan dalam penerapan nya

Lingkungan Areal maintenance kurang cukup bersih

Areal maintenance yang kurang bersih mengakibatkan kecerobohan oprator baik dalam dalam merawat peralatan   

Perusahan seharusnya memperkirakan sebelumnya areal maintenance agar mekanik leluasa dalam memperbaiki harus adanya tata letak yang baik

Cont’

Page 32: Strategi TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE

Kesimpulan

Hasil perhitungan OEE pada mesin CTCM di pabrik CRM menunjukkan nilai yang rendah Menurut standar Japan Institute of Plant Engineers (JIPE) dengan nilai OEE 36%, hal ini menunjukkan kinerja mesin CTCM sudah cukup baik bila kita bandingkan terhadap umur mesin yang sudah bisa dibilang melewati umur ekonomisnya yaitu 20 tahun. Kini mesin TCM telah berusia sekitar ± 27 tahun. Pada dasarnya perhitungan OEE terhadap kesiapan mesin, performa mesin dan quality rate produk terbilang baik.

Tingkat Overall Equipment Effectiveness tertinggi adalah ketika mesin TCM memproduksi Coil dengan ukuran Heavy, karena dipengaruhi oleh volume produksi yang tinggi dan mempunyai tingkat performance yang terbilang tinggi terhadap umur mesin itu sendiri, dengan nilai OEE 56%. Jadi dapat dikatakan Manajeman Perawatan terhadap mesin TCM cukup baik, namun tetap perlu adanya perawatan secara preventif, dikarenaka umur mesin yang sudah melalui umur ekonomisnya.

Kesimpulan khusus

Page 33: Strategi TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE

Cont’

Variabel-variabel perhitungan OEE berpengaruh sangat nyata terhadap tingkat produktifitas suatu mesin dan ke ikut sertaan seluruh pihak mulai dari Levet Bottom Management sampai Level Top Management, dalam penerapan konsep TPM dengan mencanangkan 5R di setiap lini produksi dan perawatan secara Preventif, yang akan memeberikan nilai tambah terhadap suatu mesin meskipun pada dasarnya mesin telah melewati umur ekonomisnya, seperti dikutip oleh Nakajima (1988) TPM ( Total Productive Maintanance ) adalah suatu program untuk pengembangan fundamental dari fungsi pemeliharaan dalam suatu organisasi, yang melibatkan seluruh SDM-nya. Jika di implementasikan secara penuh., TPM secara dramatis meningkatkan produktivitas dan kualitas, dan menurunkan biaya. TPM merupakan pemeliharaan produktif yang dilaksanakan oleh seluruh karyawan melalui aktivitas kelompok kecil yang terencana. Dibandingkan dengan yang belum menerapkan strategi TPM Secara umum, dengan penerapan strategi TPM yang konsisten dan benar, maka semua kinerja produksi akan berjalan dengan lancer berkurangnya proses terjadinya breakdown.

Kesimpulan Umum

Page 34: Strategi TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE

Lampiran

SLAB KP

HRC

CPL

CTCM

ECL-1

CAL

BAF

GD 5 yard

ECL-2

packing

softGUDANG COIL

SOFTFH

PRPREC

Pick oil

SOFT

TPM

SHR

REC

PRP

Gudang N3 yard

Gudang N4 yard

Max LT = 1 tahun

- Exp roll- import KP- import non KP

Gudang N1 yardKapasitas + 82 ribu / ton

Kap 975.500 ton pertahunsize 1,8 – 6 mm

BSISize > 0,4 mm (FH)LT 18 -36 jamLT 1 minggu

picking

picking

picking

0,63 x 2000

TB > 0,6 mm

TB < 0,6 mm

Part colding

SOFT

FH

N7 yard

TB < 0,4 mm

TB < 0,4 mm

FH

Jenis produk - PO (hari) = L (2,25mm), L (>2,75mm)

- AS (BSI) L = (0,2mm), 12,54 m / ton - Soft M = (> 0,2 mm <0,6 mm) – 8,07 m / coil - Full Hard = (> 0,6 mm)

- Prepare – kondisi cold harus rapih – kepala coil H = > 2,25

L = < 2,25- Proses picking – rinsing – dry – charp shek – oiling

FH

- finishing – recoiler – cutting – dilihat

Flow Chart Proses Mulai Dari Kedatangan Bahan Baku Hingga Menuju Gudang Penyimpanan Akhir

- Handling – packing

Kap 907.500 ton per tahun Gudang N2 yard

Lt = 6 hari 1 hari = drayen

4 hari Oiling

LT 8 jam N6 yard

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEKPT. Krakatau Steel (Persero). Tbk

Jurusan Teknik Industry Fakultas Teknik Universitas Serang Raya

Page 35: Strategi TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE

SARAN Evaluasi penjadwalan mesin untuk beroprasi dan penjadwalan

maintenance serta menerapkan Total Preventif Maintenance guna menghindari breakdown diwaktu produksi.

Sebaiknya penggantian komponen mesin dilakukan sebelum komponen tersebut benar-benar dinyatakan rusak sehingga tidak terlalu menggangu waktu produksi.

Melakukan kajian terkait bahan baku yang digunakan, sebagai acuan atau upaya untuk menghindari penyebab Defect Product .

Penanaman fundamental konsep TPM terhadap Manajemn Prawan dan Produksi tempat terjadinya proses, dan konsisten terhadap konsep TPM secara berkala dan Continous.

Pengontrolan proses produksi secara berkala dengan mengembangkangkan aktifitas kelompok kecil (AKK) dan menerapkan QC disetiap lini produksi, dengan AKK tersebut sebagai anggotanya untuk upaya penunjang peningkatan kualitas dan kapabilitas mesin sehingga permasalah performance mesin yang sudah menurun lantaran umur mesin yang telah lewat masa ekonomisnya dapat terselesaikan tanpa perlu adanya biaya tambahan takterduga (overhaul) ketika proses sedang berlangsung.

Page 36: Strategi TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEKPT. Krakatau Steel (Persero). Tbk

Jurusan Teknik Industry Fakultas Teknik Universitas Serang Raya

Sekian Dan Terimaksih Atas WaktunyaPeneliti Sangat Mengharapkan

Saran - Saran Yang MendukungUntuk Penelitiaan Selanjutnya

Sekian Dan Terimaksih Atas Waktunya