steril 2 tetes hidung.pptx

Upload: nimahpujilestari

Post on 02-Jun-2018

496 views

Category:

Documents


20 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 steril 2 TETES HIDUNG.pptx

    1/26

    TETES HIDUNG ERNI RUSApt

  • 8/10/2019 steril 2 TETES HIDUNG.pptx

    2/26

    TETES HIDUNG (NASAL DROP)

    Sediaan hidung adalah cairan, semisolid atau sediaan p

    yang digunakan pada rongga hidung untuk memperoleh efek sistemik atau lokal. Berisi satu atau lebih bahan ak

    Sediaan hidung sebisa mungkin tidak mengiritasi dan tidmemberi pengaruh yang negatif pada fungsi mukosa hiddan cilianya.

    Sediaan hidung mengandung air pada umumnya isotonik

    mungkin berisi excipients, sebagai contoh,untuk melakukan penyesuaian sifat merekat untuk sediaanuntuk melakukan penyesuaian atau stabilisasi pH,

    untuk meningkatkan kelarutan bahan aktif, atau kestabilasediaan itu.

  • 8/10/2019 steril 2 TETES HIDUNG.pptx

    3/26

    Menurut FI IV :

    Tetes hidung adalah Obat tetes hidung (OTH) adalaobat tetes yang digunakan untuk hidung dengan cara

    meneteskan obat kedalam rongga hidung, dapatmengandung zat pensuspensi, pendapar dan pengaw

    Beberapa kategori dari sediaan hidung dapat dibedakan:

    nasal drops and liquid nasal sprays

    nasal powders / bedak hidung

    semisolid nasal preparations / sediaan hidung semisol

    nasal washes / pencuci hidung

    nasal sticks

  • 8/10/2019 steril 2 TETES HIDUNG.pptx

    4/26

    KOMPOSISI

    Umumnya OTH mengandung zat aktif

    1. Antibiotika (ex : Kloramfenikol, neomisin Sultat, Poli

    Sulfat) 2. Sulfonamida

    3. Vasokonstriktor

    4. Antiseptik / germiside (ex : Hidrogen peroksida)

    5. Anestetika lokal (ex : Lidokain HCl)

    Pada dasarnya sediaan obat tetes hidung sama dengan sediaan

    karena bentuknya larutan atau suspensi; sehingga untuk teori s

    evaluasi, dll mengacu pada larutan atau suspensi.

  • 8/10/2019 steril 2 TETES HIDUNG.pptx

    5/26

    Bentuk Larutan Bentuk Suspensi

    - Zat Aktif

    - Anti oksidan (bila

    perlu)

    - Pendapar

    - pengisotonis- pelarut

    - pengental

    - Zat aktif

    - Pensuspensi

    - Pengental

    - Pendapar

    - Pembawa

    Formula umum (Fornas)

  • 8/10/2019 steril 2 TETES HIDUNG.pptx

    6/26

    Mekanisme pertahanan hidung :

    Bulu hidung (saring) > ditangkap oleh mukosa hidung (selaput lendir) >

    silia (rambut getar) mendorong kotoran keluar.

    Tetes hidung harus steril krn hidung kaya akan jaringan epitel (yang

    kaya akan pembuluh darah).

    Yang perlu diperhatikan bahwa rambut getar dalam rongga hidung

    sangat peka terhadap beberapa macam obat misalnya obat yang

    mengandung Efedrin HCl, konsentrasi paling tinggi yang dapat ditahan

    adalah 3% lebih tinggi dari kadar tersebut akan mengerem kerja darirambut getar.

    Larutan adrenalin yang asam (adrenalin 1 % pH 3) juga akan

    mengerem kerja dari rambut getar hidung. Larutan kokain HCl hanya dapat digunakan sampai konsentrasi paling

    tinggi 2,5 %.

  • 8/10/2019 steril 2 TETES HIDUNG.pptx

    7/26

  • 8/10/2019 steril 2 TETES HIDUNG.pptx

    8/26

    Obat tetes hidung harus isoosmotik dengan secret hidungatau isoosmotik dengan cairan tubuh lainnya yaitu samadenagn larutan NaCl 0,9% . pengisotonisan ini perlu sekalimaksudnya agar tidak mengganggu fungsi rambut getar,epitel.

    Sedikit hipertoni masih diperkenankan. Sebagai bahanpengiisotoni digunakan NaCl atau glukosa.

    Tetes hidung harus steril dan untuk menjaga agar obatterhindar dari kontaminasi, maka penambahan preservatifjuga dilakukan misalnya dengan nipagin atau nipasol ataukombinasi keduanya.

    Nipagin dipakai 0,04-0,01 %; sedangkan campurannyadapat dibuat dengan kombinasi Nipagin (0.026%) + Nipasol(0.014%) .

  • 8/10/2019 steril 2 TETES HIDUNG.pptx

    9/26

    Secara umum untuk obat (tetes) hidung yang harus diperhatikan:

    1. Sebaiknya digunakan pelarut air

    2. Jangan menggunakan obat yang cenderung akan mengerem fungsi rambutgetar epitel

    3. pH larutan sebaiknya diatur sekitar 5,5-6,5 dan agar pH tersebut stabil

    hendaknya ditambahkan dapar (buffer)

    4. Usahakan agar larutan isotoni

    5. Agar supaya obat dapat tinggal lama dalam rongga hidung dapat

    diusahakan penambahan bahan yang menaikkan viskositasnya agar mendekatisecret lendir hidung

    6. Hendaknya dihindari larutan obat (tetes) hidung yang bereaksi alkali.

    7. Penting untuk diketahui jangan sampai bayi diberi tetes hidung yang

    mengandung menthol, karena dapat menyebabkan karam (kejang) pada jalanpernafasan

    8. Harus tetap stabil selama dalam pemakaian pasien

    9. Harus mengandung antibakteri untuk mereduksi pertumbuhan bakteri

    selama dan pada saat obat diteteskan.

  • 8/10/2019 steril 2 TETES HIDUNG.pptx

    10/26

    Bahan Pembantu

    a. Cairan Pembawa :

    Umumnya digunakan air

    Minyak lemak atau minyak mineral tidak boleh digunakan sebagaicairan pembawa

    1. Dalam pembawa minyak yang dulu digunakan untuk aksi deposekarang tidak lagi digunakan karena dapat menimbulkan pnemonia

    Upoid jika masuk mencapai paru-paru.

    2. Sediaan OTH tidak boleh mengganggu aksi pembersih cillia epitheliapada mukosa hidung. Hidung yang berfungsi sebagai filter yang harus

    senantiasa bersih. Kebersihan ini dicapai dengan aktivitas cilia yang

    secara aktif menggerakkan lapisan tipis mukus hidung pada bagian

    tenggorokan.

  • 8/10/2019 steril 2 TETES HIDUNG.pptx

    11/26

    3. Agar aktivitas cillla epithelial tidak terganggu maka :

    Viskositas larutan harus seimbang dengan viskositas mukus

    hidung. (The Art of Compounding hal 253: pH sekresi

    hidung dewasa sekitar 5,5-6,5 sedangkan anak-anaksekitar pH 5-6.7)

    pH sediaan sedikit asam mendekati netral.

    Larutan Isotonis atau Larutan sedikit hipertonis.

    Cairan pembawa lain : propilenglikol dan parafin liquid.

  • 8/10/2019 steril 2 TETES HIDUNG.pptx

    12/26

    b. pH Larutan dan Zat Pendapar

    pH sekresi hidung orang dewasa antara 5,5 - 6,5 dan pH

    sekresi anak-anak antara 5,0 - 6,7. Jadi dibuat pH larutan

    OTH antara pH 5 sampai 6,7.

    Rhinitis akut menyebabkan pergeseran pH ke arah basa.

    Peradangan akut menyebabkan pergeseran pH ke arah asam.

    Larutan sedikit asam akan lebih efektif bila digunakan untuk

    pengobatan demam dan infeksi sinusitis.

    Obat-obat yang bersifat alkali akan meningkatkan sekresi

    basa demikian juga sebaliknya

    Keduanya dapat mempengaruhi aksi cillia. Jadi penggunaan

    obat tetes hidunng bersifat basa adalah kontraindikasi

    selama rinitis akut dan rinosinusitiss akut.

  • 8/10/2019 steril 2 TETES HIDUNG.pptx

    13/26

    Kapasitas dapar OTH sedang dan isotonis atauhampir isotonis karena kapasitas dapar cairanmucus hidung rendah,

    maka larutan alkali dari sulfonamida tanpadapar dapat menyebabkan kerusakan serius padacillia.

    Untuk mengatasi kekuatan basa Sulfonamida yangdapat mengiritasi ini dianjurkan penggunaan

    propilenglikol.Disarankan menggunakan dapar fosfat pH 6.5 ataudapar lain yang cocok pH 6.5 dan dibuat isotonisdengan NaCI.

  • 8/10/2019 steril 2 TETES HIDUNG.pptx

    14/26

    c. Pensuspensi (FI III)

    Dapat digunakan sorbitan (span), polisorbat (tween)atau surfaktan lain yang cocok, kadar tidak bolehmelebihi dari 0,01 %b/v.

    d. Pengental

    Untuk menghasilkan viskositas larutan yang seimbangdengan viskositas mucus hidung

    (agar aksi cillia tidak terganggu). Sering digunakan :

    - Metil selulosa (Tylosa) = o,1 -0.5 % ;

    - CMC-Na = 0.5-2 %

    Larutan yang sangat encer/sangat kental menyebabkaniritasi mukosa hidung.

  • 8/10/2019 steril 2 TETES HIDUNG.pptx

    15/26

    e. Pengawet

    Umumnya digunakan :

    - Benzolkonium Klorida = O.01 0,1 %b/v

    - Klorbutanol = 0.5-0.7 % b/v

    Pengawet antimikroba digunakan sama dengan yang

    digunakan dalam pengawetan larutan obat mata.

    f. Tonisitas

    Kalau dapat larutan dibuat isotonis (0.9 % NaCI) atau

    sedikit hipertonis dengan memakai NaCl atau dekstrosa

  • 8/10/2019 steril 2 TETES HIDUNG.pptx

    16/26

    g. Sterilitas :

    Sediaan hidung steril disiapkan menggunakan metoda danmaterial yang dirancang untuk memastikan sterilitas danuntuk menghindari paparan dari kontaminan danpertumbuhan dari jasad renik, rekomendasi pada aspek inidisiapkan dalam bentuk teks pada metoda produksisediaan yang steril (BP 2001).

    Sediaan tetes hidung harus steril

    Cara sterilisasi :

    1. Filtrasi dengan menggunakan filter membran dengan

    ukuran pori 0,45m atau 0,2 m. 2. Panas kering

    3. Autoclaving

    4. Sterilisasi gas dengan etilen oksida

  • 8/10/2019 steril 2 TETES HIDUNG.pptx

    17/26

    EVALUASI

    Sterilisasi

    Kejernihan

    pH

    Volume/berat sediaanEvaluasi sediaan mengacu pada evaluasi larutan atau suspensi (BP 2001).

    Keseragaman bobot dilakukan untuk sediaan tetes hidung berupa larutan :

    timbanglah masa sediaan tetes hidung secara individu sepuluh wadah, dan

    tentukan rata-rata bobotnya. Tidak lebih dari dua bobot individu menyimpangdengan lebih dari 10 persen dari rata- rata bobot dan sama sekali tidak

    menyimpang lebih dari 20%.

    Keseragaman isi dilakukan untuk sediaan tetes hidung berupa emulsi ataususpensi.

  • 8/10/2019 steril 2 TETES HIDUNG.pptx

    18/26

    WADAH DAN PENYIMPANAN

    Penyimpanan dilakukan didalam suatu kontainer yang

    yang tertutup baik, jika sediaan steril, simpanlah di

    dalam wadah steril, yang kedap udara. Label sediaan tetes hidung harus mengandung hal-hal

    berikut (BP 2001) :

    nama dan jumlah bahan aktif

    instruksi penggunaan sediaan tetes hidung

    tanggal kadaluarsa

    kondisi penyimpanan sedian tetes hidung

  • 8/10/2019 steril 2 TETES HIDUNG.pptx

    19/26

    Hal-hal yang harus diperhatikan.

    Dalam pembuatan obat tetes hidung, ada beberapahal yang perlu diperhatikan, antara lain :

    1. Viskositas

    Penambahan metil cellulose sebanyak 0,5 % untuk mendapatkan viskositas larutan yangseimbang dengan viskositas mukosa hidung.

    2. Isotonis

    Iritasi mukosa hidung tidak akan terjadi jika larutan isotonis atau sedikit hipertonis. Namun,

    larutan yang sangat encer atau sangat pekat akan menyebabkan iritasi mukosa hidung. Untuktonisitas, kita dapat menambahkan NaCl atau Dekstrosa.

    3. IsohidrisKeasaman (pH) sekresi hidung orang dewasa antara 5,5 6,5, sedangkan anak antara 5,0 6,7. Rhintis akut menyebabkan pergeseran pH ke arah basa, sedangkan peradangan akutmenyebabkan pergeseran pH ke arah asam. Sebaiknya, kita menggunakan dapar phosphat pH6,5.

  • 8/10/2019 steril 2 TETES HIDUNG.pptx

    20/26

    Contoh Obat Tetes Hidung:

    Untuk mengurangi efek samping obat pelega hidung, kita bisamemilih dekongestan dalam bentuk obat tetes hidung.

    Karena langsung diteteskan di hidung, obat ini tidak begitubanyak diserap oleh tubuh sehingga efek sampingnya pun

    minimal. Secara umum, obat tetes hidung ini bisa dipakai oleh ibu

    hamil maupun penderita hipertensi.

    Contoh dekongestan tetes: oksimetazolin,xilometazolin.Contoh merek dagang: Afrin, Iliadin,Otrivin.

    Meski relatif aman, produk dekongestan tetes hidung ini tidakboleh dipakai sering-sering dan lebih dari tiga hari.

    Pasalnya, makin sering dan makin lama digunakan, obat inijustru bisa membuat penyumbatan hidung semakin sulit diatasikecuali dengan cara menaikkan dosisnya terus-menerus.

  • 8/10/2019 steril 2 TETES HIDUNG.pptx

    21/26

    Ini efek buruk yang harus dihindari dengan cara

    menggunakannya sesekali saja jika memang penyumbatan

    hidung sangat mengganggu.

    Jika penyumbatan hanya disebabkan oleh ingus yang kental,

    kita bisa menggunakan tetes hidung yang berisi larutan

    garam steril.

    Contoh merek dagang: Breathy. Karena isinya hanya air

    dan garam, obat tetes ini sangat aman, bisa dipakai lebihsering dan lebih lama.

    KONSELING

  • 8/10/2019 steril 2 TETES HIDUNG.pptx

    22/26

    KONSELINGKonseling kepada pasien meliputi :

    1. Cara pemakaian

    2. Cara penyimpanan obat

    3. Peringatan

  • 8/10/2019 steril 2 TETES HIDUNG.pptx

    23/26

  • 8/10/2019 steril 2 TETES HIDUNG.pptx

    24/26

    Sinusitis merupakan sejenis penyakit radang yang menyerang sinus. Sinus

    adalah saluran pada tulang tengkorak yang menghubungkan rongga hidung danrongga mata. Istilah sinusitis berasal dari kata sinus yang mendapat akhiran

    itis. Akhiran itis dalam dunia medis berarti peradangan.

    Pada rongga hidung terdapat empat sinus. Karena semua sinus ini selalu

    berhubungan dengan rongga hidung maka sering juga di sebut denganistilah Sinus Paranasal (Saluran Rongga hidung).

    Ada Empat Macam Sinus Diantaranya Sebagai Berikut :

    Sinus Frontalisyang terletak di dahi tepat diatas alis mata.

    Sinus Etmoidalisterletak di hidung yang berada tepat di bagian tengah keduamata dan merupakan jenis sinus yang paling penting diantara semuanya,karena merupakan fokus infeksi bagi sinus-sinus yang lain.

    Sinus Spenoidterletak dibelakang dahi, yaitu di belakang sinus etmoidali.

    Sinus Maksilaristerletak di pipi, merupakan jenis sinus yang paling besardiantara sinus-sinus lainnya.

  • 8/10/2019 steril 2 TETES HIDUNG.pptx

    25/26

    Penyakit sinusitisdapat menyerang siapa saja. Meski biasanya penyakit ini rentan

    menyerang anak-anak. daripada orang dewasa. Gejala penyakit sinushampir mirip

    dengan penyakit flu lainnya, yaitu hidung berair, tersumbat dan mengeluarkan

    ingus. Jika sudah parah bahkan bisa mengeluarkan nanah.

    Gejala yang khusus penyakit sinus adalah pembengkakan pada rongga hidung,

    sekitar mata dan dahi. Diagnosa sinusitis biasanya didasarkan pada riwayatkeluhan pasien yang di lanjutkan dengan pemeriksaan fisik dokter dan jika gejala

    berlanjut maka perlu di lakkan pemerinsaan menggunakan CT scan dan MRI.

    Penyakit sinusitis biasanya di sebabkan oleh kelainan disekitar lubang hidungdan gigi. Berdasarkan penyebabnya, sinusitis di bedakan menjadi 2, yaitu:

    Sinusitis Rhinogenikyang disebabkan oleh penyumbatan pada hidung.Penyumbatan itu dapat terjadi karena flu biasa, rhinitis alergi (pembengkakan

    pada lapisan hidung), polip hidung (pertumbuhan kecil di lapisan hidung), atau

    septum menyimpang (pergeseran di rongga hidung) yang menyebabkan aliran

    udara tersumbat sehingga dapat menimbulkan infeksi.

    Sinusitis Dentogenik(odontogenik) yang disebabkan olehkelainan pada gigisehingga menyebabkan infeksi pada rongga sinus.

    http://goo.gl/kfhEswhttp://goo.gl/kfhEsw
  • 8/10/2019 steril 2 TETES HIDUNG.pptx

    26/26

    Infeksi sinus dapat disebabkan oleh bakteri, virus danjamur. Sinusitis yangdisebabkan oleh jamur adalah yang paling berbahaya karena dapatmenyebabkan kematian. Sedangkan sinusitis bakteri dapat di tanggulangidengan antibiotik meski tidak dapat sembuh total dan akan dapat kambuh lagisewaktu-waktu. Kalau sinus yang disebabkan oleh virus dapat sembuh dengansendirinya setelah beberapa waktu lama.

    Pada dasarnya semuajenis sinusitisdapat menyebabkan kematian karena infeksisinus dapat menjalar ke otak jika sudah terlalu parah. Berdasarkan tingkatkeparahannya, sinusitis di kelompokan menjadi 4, diantaranya sebagai berikut :

    Sinusitis akut, jika sinusitis tiba-tiba menyerang secara mendadak dengangejala seperti pilek, hidung tersumbat dan nyeri wajah yang tidak hilangsetelah 10 sampai 14 hari dan biasanya berlangsung kurang dari 4 minggu .

    Sinusitis subakut, jika gejala peradangan berlangsung antara 4 sampai 8minggu.

    Sinusitis kronis, jika gejala radang sinus berlangsung selama 8 minggu ataulebih.

    Sinusitis kambuhan, sinusitis jenis ini tidak dapat di sembuhkan dan dapatkambuh sewaktu-waktu. dengan beberapa serangan dalam setahun.