soal ut2 tht

11
SOAL UT2 THT (FARINGOLOGI, LARINGOLOGI, ONKOLOGI) 9 JUNI 2009 1. Yang benar tentang laringitis kronis, kecuali a. Dilatasi pembuluh darah d. Eksudat inflamasi PMN b. Hiperemi e. – c. Edema interstitial 2. N. Laryngeus superior menginervasi otot yang berfungsi untuk a. Melebarkan rima glottis d. – b. Menyempitkan rima glottis e. – c. Menegangkan rima glottis 3. Rongga laryng yang dilapisi epithel skuamous adalah a. Tepi bawah plika ariepiglotika d. Komisura anterior b. Tepi inferior epiglottis e. Komisura posterior c. Tepi plika vokalis 4. Mekanisme suara nyaring a. Corda vokalis menebal d. Corda vokalis bergerigi b.Corda vokalis merapat di median e. Aliran udara inspirasi cukup c. – 5. Mengenai laringoskop indirek yang benar, kecuali a. Lebih mudah dari LD d. Tidak invasif b. Lebih cepat dari LD e. Pada anak-anak laring lebih tinggi c. Lebih sederhana dari LD dari dewasa, sehingga tepat digunakan LI bagi anak 6. Tanda laryngitis akut pada bayi, kecuali a. Suara parau d. Menangis keras b. Sesak e. - c. Sulit menelan 7. Laryngitis non spesifik akut a. Etiologi : H. Influenza, S. Aureus, S. Hemolitikus b. Dapat dicegah dengan paparan perubahan suhu mendadak c. Gejala demam, flu d. Komplikasi pada orang tua berupa obstruksi saluran napas atas e. – 8. Penatalaksanaan laryngitis akut pada bayi dan anak a. Istirahat bicara d. Kortikosteroid b. Antibiotik e. Analgesik c. Antitussive

Upload: nofalyakamalin

Post on 07-Dec-2015

28 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Soal Ut2 Tht

TRANSCRIPT

Page 1: Soal Ut2 Tht

SOAL UT2 THT (FARINGOLOGI, LARINGOLOGI, ONKOLOGI)9 JUNI 2009

1. Yang benar tentang laringitis kronis, kecuali a. Dilatasi pembuluh darah d. Eksudat inflamasi PMNb. Hiperemi e. –c. Edema interstitial

2. N. Laryngeus superior menginervasi otot yang berfungsi untuka. Melebarkan rima glottis d. –b. Menyempitkan rima glottis e. –c. Menegangkan rima glottis

3. Rongga laryng yang dilapisi epithel skuamous adalah a. Tepi bawah plika ariepiglotika d. Komisura anteriorb. Tepi inferior epiglottis e. Komisura posteriorc. Tepi plika vokalis

4. Mekanisme suara nyaringa. Corda vokalis menebal d. Corda vokalis bergerigib.Corda vokalis merapat di median e. Aliran udara inspirasi cukupc. –

5. Mengenai laringoskop indirek yang benar, kecuali a. Lebih mudah dari LD d. Tidak invasifb. Lebih cepat dari LD e. Pada anak-anak laring lebih

tinggic. Lebih sederhana dari LD dari dewasa, sehingga tepat

digunakanLI bagi anak

6. Tanda laryngitis akut pada bayi, kecualia. Suara parau d. Menangis kerasb. Sesak e. -c. Sulit menelan

7. Laryngitis non spesifik akuta. Etiologi : H. Influenza, S. Aureus, S. Hemolitikusb. Dapat dicegah dengan paparan perubahan suhu mendadakc. Gejala demam, flud. Komplikasi pada orang tua berupa obstruksi saluran napas atase. –

8. Penatalaksanaan laryngitis akut pada bayi dan anaka. Istirahat bicara d. Kortikosteroidb. Antibiotik e. Analgesikc. Antitussive

9. Difteri laryng primer di DD dengan sumbatan jalan nafas akuta. Laryngotracheobronchitis d. Abcess retropharyngealb. Epiglottitis akut e. Nodul singerc. Papilloma laryng

10. Komplikasi difteri yang paling sering menyebabkan kematiana. Sumbatan jalan napas d. -b. Miokarditis e. -c. Paralisis palatum molle

11. T4 Ca Nasopharynga. – d. Cavum nasi + oropharyng

Page 2: Soal Ut2 Tht

b. – e. Endokranium c. –

12. Penyebaran adenoiditis kronis kecuali a. Radang laryng, faring, trakea d. -b. Basis cranii → meningitis e. -c. Oklusi tuba

13. Pengobatan utama nodul pita suara pada orang tuaa. Istirahat bicara d. Antiinflamasi steroidb. Latihan bicara e. Mengangkat nodul tersebutc. Menghindari faktor predisposisi yaitu rokok

14. Penyebab suara parau pada laryngitis TBa. Tuberkel pada stadium ulserasib. Edema pada stadium prodormalc. Fibrosis pada stadium fibro...d. Radang tulang rawan pada stadium perikondritise. –

15. Heimlich maneuver a. Dilakukan pada akhir fase inspirasib. Prinsipnya adalah dorongan thoraxc. Tidak bisa dilakukan sendirid. Sumbatan pada rima glottise. Semua salah

16. Komplikasi Ca Nasopharyng mengenai, kecualia. Basis cranii d. M. Pterigoideusb. Rongga vasomotorica e. Sinus paranasalisc. Rongga tuba eustachii

17. Benda asing pada esofagus terbanyak di krikofaringa. Letak VC3 – C4b.Merupakan sfingter anatomis yang terdapat M. Krikofaringc. Terdapat perbatasan gastroesofagusd. –e. –

18. Indikasi trakesotomi, kecuali a. Mengeluarkan sekretb. Menunjang bantu napas jangka panjangc. Mengurangi aspirasid. Mencegah sumbatan trakeae. Mencegah sumbatan laring

19. Papilloma larynga. Jarang < 10 tahunb. Jarang residifc. Tumbuh pelan mulai subglottis →glottisd. Gejala awal sesak napas lalu suara paraue. Harus dibedakan dengan singer nodul

20. Krikotirotomi / Koniotomia. Mencegah asfiksia dengan cepat d. Airway adekuatb. Tidak menyebabkan stenosis e. Kerusakan suara temporerc. Tidak menyebabkan perdarahan

21. Otot-otot di bawah ini yang berfungsi menaikkan laryng kecualia. M. Geniohioid d. M. Digastrikusb. M. Tirohioid e. M. Milohioid

Page 3: Soal Ut2 Tht

c. M. Stilohioid22. Yang sering berobat dini pada Ca Laryng

a. Ca Laryng supraglottis d. Ca Laryng pada hioidb. Ca Laryng glottis e. Ca Laryng pada conus elastikusc. Ca Laryng subglottis

23. Abses retrofaring kecualia. Fowler d. Sianosis karena sumbatan

parsialb. Pada anak-anak isthmus fauciumc. Penyebabnya adalah cold abcess e. Menimbulkan sesask jika sampai

ke hipofaring

24. Benda asing di trakeaa. Batuk paroksismal d. Perkusi redupb. Suara parau sampai afoni e. Auskultasi hipersonorc. Papatory thud & audible snap

25. Komplikasi akibat benda asing di bronkus kecualia. Emfisema d. Mediastinitisb. Mediatinal shift e. Semua salahc. Atelektasis

26. Benda asing di bronkusa. Sering di bronkus kirib. Tatalaksana dengan heimlich maneuverc. Datang tanpa gejala klinisd. Ditegakkan dengan pemeriksaan fisik di lehere. Mediastinum bisa bergeser ke kiri

27. Tumor jinak trakeo-bronkus, kecualia. Adenoma d. Lipomab. Sarkoma e. Angiomac. Papillomata multipel

28. Gejala awal Ca Tracheobronchial adalaha. Sesak d. Disfagib. Batuk e. Disfonic. Hemoptysis

29. Nodul pita suara yang benar kecualia. Merupakan manifestasi klinis dari laryngitis kronisb. Pada anak-anak sering kambuh, oleh karena itu harus dikoreksic. Umumnya bilateral, terdapat pada 1/3 pinngir pita suarad. Pada orangtua harus dibedakan dengan malignansi, perlu dioperasie. Setelah operasi perlu latihan bicara

30. Modalitas terapi tumor ganas trakeobronkial stadium dinia. Operasi dengan lobektomi / pneumektomib. Radiasic. Kemoterapid. Paliatife. Sedatif

31. Penatalaksanaan stadium II Ca Nasopharynga. Radiasi d.-b. Kemoterapi e.-c. Operasi LT

32. Indikasi trakeostomi pada kriteria Jackson

Page 4: Soal Ut2 Tht

a. – d. Stridor inspirasi+retraksi+gelisah

b. Stridor inspirasi e.-c. Stridor inspirasi + retraksi

33. Mengenai GABHS, kecualia. Penyebabnya melalui kontak langsungb. Nasopharyng dan oropharyng adalah fokus koloni utamac. Infeksi menuju tuba dan ruang telinga tengahd. Diagnosa lab dengan kultur hapusan tenggoroke. Pencegahan demam rematik adalah sefalosporin

34. Gejala tinsilitis kronis kecualia. Bau mulut d. Pembengkakan leherb. Nyeri telan e. -c. Panas

35. Keradangan akut tonsil dan faring kecualia. Jarang streptococcus d. Banyak kelenjar submandibular

denganb. Nyeri karena referred pain N. IX nyeri tekan c. Detritus pada kripte tonsil e. Komplikasi dapat otitis media akut

36. Pada bayi laryngitis akut sering terjadi sumbatan jalan napas karenaa. Letak tinggib. Epiglottis omega, tumpulc. Jaringan submukosa longgar + banyak vaskularisasid. bagian tersempit adalah glottise. Perbandingan dengan tubuh > kecil

37. GABHS tonsilofaringitis komplikasinya, kecualia. Peritonsilar infiltrat d. Demam rematikb. GNA e. Paralisis palatum mollec. Limfadenitis leher

38. Difteri laryng primer diDD dengan sumbatan laryng akut kecualia. Abses retrofaring d. Epiglottitis akutb. Laryngo TB e. Abses peritonsilerc. Papilloma laryng

39. Yang bukan akibat C. Diphteria. –b. Perdarahan akibat perlekatan di tonsilc. –d. Sumbatan pada saluran napas terutama pada orangtuae. Pseudomembran terbatas di tonsil

40. Tanda tonsilitis akut kecualia. Tonsil membesar ka / ki d. Perlekatan tonsil ke fossa

tonsilarisb. Kripte melebar e. -c. Pembengkakan

41. Keganasan primer esofagus terseringa. Adeno Ca d. Sarkomab. Squamous cell Ca e. -c. Anaplastik

42. Gejala yang khas pada keganasan esofagusa. Disfagia makanan padat s/d cair d. -b. Odinofagia e. -c. Sesak

Page 5: Soal Ut2 Tht

43. Kelainan pada esofagusa. Malformasi kongenital berupa fistula tracheo-esofagusb. Keradangan esofagus akibat refluks laringtrakealc. Trauma korosif / tajamd. Akalasia gastrikuse. Globus Histerikus

44. Nodul N3 pada Ca Nasopharynga. Nodul ipsilateral < 3 cmb. Nodul ipsilateral > 3 dan < 6 cmc. Nodul ipsilateral multipel , 6 cmd. Nodul ipsilateral bilateral < 6 cme.Nodul bilateral / ipsilateral > 6 cm

45. Yang dimaksud satdium III Ca Nasopharynga.T3N0M0 d. T3N2M1b. T3N2M0 e. T3N0M1c. T3N3M0

46. Deteksi dini Ca Nasopharynga. Paralisa N. VII d. Tumor collib. Disfagi & disfoni e. Sumbatan tuba eustachius &

grebeg2c. Pilek terus2an dan mimisan

47. Tonsillektomi tidak dilakukan padaa. Peritonsiler abses berulang d. -b.Perdarahan tenggorokan laryng e. -c. –

48. Pada peritonsiler absesa. Pembesaran kelenjar retroaurikulerb. Tonsil terdorong ke ipsilateralc.Trismus karena iritasi M. Pterigoideusd. Ruptur A. V. Karotise. Indurasi angulus mandibula

49. Bukan fungsi faringa. Tangkap kotoran udara dengan mukous blanketb. Transport udara ke saluran napas bawahc. Secara involuntary mendorong makanan ke esofagusd. Fungsi artikulasie. Secara volunter mendorong bolus makanan

50. Tidak berhubungan denga etiologi tonsilitisa. C. Diphteri merupakan salah satu penyebab bakteri aerobb. B. Pertussis merupakan normal flora tonsilc. agen infeksius mempengaruhi waldeyer ringd. Terutama oleh bakteri aerob dan anaerobe. Candida merupakan penyebab dari gol jamur

51. Pengobatan utama nodul pita suara pada orang tua

a. Istirahat bicarab. Latihan bicarac. Menghindari factor predisposisi seperti rokokd. Anti inflamasi steroide. Mengangkat nodul

52. KNF meluas ke, kecualia.

Page 6: Soal Ut2 Tht

b.c.d.e. M. Pterygoideus

53. Tanda laryngitis akut pada bayi kecuali a. Suara paraub. Sesakc. Sulit meneland. Menangis kerase.

54. Perubahan epidemiologi penyakit akibat keberhasilan SKNa. Menurunnya penyakit infeksib. Meningkatnya penyakit ciderac. Menurunnya penyakit degeneratived. Meningkatnya neoplasma keganasane. Menurunnya angka harapan hidup

55. Bukan fungsi faringa. Menangkap partikel kotoran dg mucus blanketb. Meneruskan transport udara ke saluran bawahc. Mendorong secara involuntary bolus ke esophagusd. Melakukan fungsi artikulasi suarae. Mendorong bolus makanan dari mulut secara voluntary

56. Angina Ludivoici bukan menyebabkana. Sumbatan jalan nafas akibat lidah terdorong ke atas belakangb. Indurasi sub mandibula dan leher bagian atasc. Sesak nafas dan nyeri dada karena komplikasi mediastinitisd. Stridor inspiratoir dan ekspiratoir karena spasme larynge. Kesulitan buka mulut krn iritasi m. pterygoideus

57. Tonsilitis kronis tidak menimbulkan keadaan di bawah inia. Pernafasn berbaub. Perubahan imunitas localc. Pembengkakan kelenjar leherd. Demam rematike. Sumbatan jalan napas

58. Laringitis Sikaa. Bagian dr sindroma Syorgenb. Terjadi peningkatan vaskularisasi mukosac. Terjadi penurunan aktivitas kelenjar dan sel gobletd. Mukosa atrofi dan erosie. Infiltrasi subepitel dengan infiltarsi PMN

59. Tuntunan biopsy yang dapat dipKesulitan buka mulut krn iritasi m. pterygoideus57. Tonsilitis kronis tidak menimbulkan keadaan di bawah ini

a. Pernafasn berbaub. Perubahan imunitas localc. Pembengkakan kelenjar leherd. Demam rematike. Sumbatan jalan napas

58. Laringitis Sikaa. Bagian dr sindroma Syorgen, penderita sering laki-lakib. Terjadi peningkatan vaskularisasi mukosac. Terjadi penurunan aktivitas kelenjar dan sel goblet

Page 7: Soal Ut2 Tht

d. Mukosa atrofi dan erosie. Infiltrasi subepitel dengan infiltarsi PMN

59. Tuntunan biopsy yang dapat dipercaya untuk ca nasofaringa. blind biopsyb. biopsy dengan…c. …d. Biopsy dengan nasofaringoskopie.

60. Indikasi trakeostomi kecualia. Mengeluarkan secretb. Membantu nafas bantuan lamac. Mencegah aspirasid. Mengatasi sumbatan trakeae. Mengatasi sumbatan laring

61. Adanya sumbatan pada esophagus dapat didiagnosa dengan kecualia. Riwayat tertelan sesuatu dan diikuti kesulitan menelanb. Foto thorax lateralc. Bronkoskopid. Esofagoskopid. Foto leher AP

62. Pernyataan di bawah ini bukan gejala adenotonsilitis akuta. Pembesaran tonsil kiri dan kananb. Palatum molle phenomenon negativec. Pembengkakan KGB leherd. Adanya perlekatan tonsil di fosa tonsilarise. Adanya kripte dengan detritus di permukaan

63. Angiofribroma nasifaring kercualia. epistaxisb. ekspansivc. d. Ganase.

64. Komplikasi tonsillitis difteri, kecualia. Aritmia karena miokarditisb. Kelumpuhan palatum molle dan otot faringc. sumbatan saluran nafasd. anemia karena hemolitik hebate. rhinolalia

65. Abses retrofaring takdidapatkana. pada umumnya anak2b. salah satu etiologinya cold absesc. sesak napas bila meluas ke hipofaringd. sianosis bila abses menutup sebagian ismus fauciumd. pungsi pus dengan posisi fowler

66. Komplikasi benda asing bronkus dapat berupa a. ateletktasisb. mediastinal shiftc. emfisemad. mediastinitise. semua salah

67. Keluhan yang dirasakan oleh penderita dengan kelainan esophagusa. odenofagia

Page 8: Soal Ut2 Tht

b. c. regurgitasi bolusd. hematemesise. epigastrial discomfort

68. Papilloma laringa. jarang < 10 tahunb. jarang residifc. tumbuh pelan2d. e. harus bedakan dengan singer nodul

69. Rumus 80 20a. 80 ganas anak, 20 jinakb. 20 ganas dewasa, 80 jinakc. 80 ganas dewasa, 20 jinakd. 80 jinak dewasa, 20 ganase. 20 ganas dewasa, 20 jinak

70. Gejala dini ca nasofaringa. Parese N. Facialisb. Disfagia, afonic. Pilek lama dan epistaksisd. Tumor collie. Occlusio tuba eustachii

71. Yang dimaksud T3 Ca nasofaringa. Nodul ipsilateral < 3 cmb. Nodul ipsilateral >3 <6 cmc. Nodul ipsilateral multiple < 6 cmd. Nodul kontralateral / bilateral < 6 cme. Nodul kontralateral / bilateral > 6 cm

72. Benda asing di bronkusa. Sering di bronkus kirib. Dapat dilakukan penatalaksanaan dengan Heimlich maneuverc. Datang tanpa gejala klinisd. Ditegakkan dengan pemeriksaan fisik di lehere. Mediastinum bisa bergeser ke kiri

73. Bukan fungsi tonsila. Berperan dalam system pertahan tubuhb. Memproduksi Ig G dan A

c. Presentasi Ag oleh makrofag di germinal centerd. Diferensiasi dan proliferasi limfosit Be. Internalisasi Ag oleh sel M di permukaan

74. Yang terjadi pada adenoiditis kronis kecualia. Pembesaran adenoid menyumbat tuba eustachiib. Nafas melalui mulut sehingga wajah spt orang bodohc. Gangguan oksigenasi sinus paranasalisd. Keradangan faring, trakhea, bronchuse. Penyebaran infeksi ke intracranial menyebabkan meningitis

75. Terapi pilihan pada tumor ganas trakeobronkial a. Operasib. Kemoterapic. Paliatifd. Radioterapie. Sedatif

Page 9: Soal Ut2 Tht