skripsi analisis perlakuan akuntansi terhadap …

85
iii SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN SPARE PART PADA PT. BOSOWA BERLIAN MOTOR Supiandi 105730236211 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2016

Upload: others

Post on 02-Jan-2022

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

iii

SKRIPSI

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP

PERSEDIAAN SPARE PART PADA

PT. BOSOWA BERLIAN MOTOR

Supiandi

105730236211

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2016

Page 2: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …
Page 3: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …
Page 4: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

iv

KATA PENGANTAR

Tiada kata dapat terucap selain ucapan Alhamdulillah, segala puji bagi Allah

Subhanahu wa Ta’ala yang senantiasa memberi kasih sayang dan karunia-Nya

utamanya atas nikmat terbesar berupa iman dan kehidupan yang peneliti rasakan

hingga saat ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah

Muhammad Shallahu alaihi wa Sallam, suri teladan terbaik bagi umat manusia,

kepada para keluarga dan sahabat beliau, tabi in, tabi ut- tabi in, dan orang-orang

yang senantiasa istiqomah dalam dienul Islam hingga qadarullah berlaku atas diri-

diri mereka. Semoga kelak kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang

selamat.

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana strata

satu Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar. Dalam penyusunan Skripsi yang berjudul “ANALISIS

PERLAKUAN AKUNTANSI PADA PERSEDIAAN SPARE PART PT.

BOSOWA BERLIAN MOTOR ” ini, tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.

Olehnya itu, ungkapan terima kasih seiring doa Orang tua tercinta, terutama untuk

Mama tercinta orang yang sangat berjasa dan memiliki pengaruh besar dalam

kehidupan peneliti. Dorongan berupa semangat yang tertuang melalui nasehat, doa,

daya, dan upaya senantiasa dicurahkan untuk peneliti. Hanya Allah yang mampu

membalas semua pengorbanan kalian, Ya Allah, semoga hamba dapat

Page 5: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

v

membahagiakan mereka baik di dunia maupun di akhirat kelak. Aamiin. Ungkapan

terima kasih peneliti haturkan juga kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. H. Irwan Akib, M.Pd sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar.

2. Bapak Dr. H. Mahmud Nuhung, MA sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Ismail Badollahi, SE. M.Si,Ak sebagai Ketua Jurusan Akuntansi

Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak H.Andi Arman.SE,M,SI.AK.CA selaku Pembimbing I penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Muchrian Muchram, SEM.SI.AK.CA selaku Pembimbing II penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Dr. H. Ansyarif Khalid, SE. M.Si, Ak, CA selaku Penasehat

Akademik.

7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar

Khususnya Jurusan Akuntansi yang telah memberikan Ilmu Pengetahuan

Kepada Penulis.

8. Seluruh Staff administrasi dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah banyak membantu.

9. Bapak/Ibu para staf PT. Bosowa Berlian Motor Kota Makassar yang telah

berkenan memberikan izin dan kesempatan untuk mengadakan penelitian dan

Page 6: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

vi

sekaligus memberikan bantuan berupa informasi-informasi yang sangat

berharga yang berkenaan dengan pembahasan skripsi ini.

10. Teman dan Sahabat penulis yang senantiasa membimbing penulis dalam

pembuatan skripsi ini, dan kepada rekan-rekan kelas AK-1 yang telah

memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Terakhir ucapan terima kasih juga disampaikan kepada mereka yang tidak

dapat disebutkan satu persatu yang sudah membagi ilmunya selama ini.

Kepada semua pihak yang telah penulis sebutkan di atas, semoga Allah

Subhanahu wa Ta ala membalas semua amal kebaikan mereka dengan balasan yang

lebih dari semua yang telah mereka berikan, dan mudah - mudahan Allah senantiasa

memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada peneliti dan mereka semua. Teriring

ucapan Jazakumullah Khoiran Katsiran, Aamiiin Ya Rabbal Aalamiin.

Pada akhirnya peneliti menyadari bahwa skripsi ini belum mencapai

kesempurnaan baik dari segi bahasa, isi maupun analisisnya. Sehingga, kritik yang

konstruktif sangat kami harapkan demi kesempunaan skripsi ini. Namun peneliti

berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca

pada umumnya.

Billahi Fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khaerat

Makassar, september 2015

Page 7: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

vii

ABSTRAK

Supiandi, 2015: “ Analis perlakuan Akuntansi Terhadap Persediaan Spare Part

Pada PT. Bosowa Berlian Motor” di bimbing oleh: H. Andi Arman dan

Muchriana Muchram

Permasalahan yang sering terjadi pada sebuah perusahaan yaitu persediaan.

Kebijakan pengendalian persediaan akan berpengaruh dengan performa kinerja

perusahaan dalam mencukupi permintaan pelanggan dan mengatur persediaan

perusahaan. PT. Bosowa Berlian Motor merupakan salah satu perusahaan distributor

penjualan spare part dan mobil merek Mitsubishi yang juga terikat dengan masalah

persediaan.

Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui cara perusahaan PT Bosowa

Berlian Motor Makassar menentukan dan melaporkan persediaan sparepartnya sesuai

perlakuan akuntansi atas sparepart yang rusak atau hilang.Teknik pengumpulan data

dalam penelitian ini berupa wawancara dan observasi,. Analisis data yang dalam penelitian

adalah analisis deskriftif dan analisis komparatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT. Bosowa Berlian Motor tidak

menetapkan harga perolehan sendiri karna harga perolehan tersebut telah di tetapkan

oleh PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motor sebagai pelaksanaan pembelian barang

atau harga perolehan persediaan ini di ukur sebesar harga faktur yang di terima dan

KTB tidak termaksut biaya-biaya yang berhubungan dengan persediaan.Dalam

penilaian persediaan spera partnya PT. Bosowa menggunakan metode FIFO, yaitu

harga pokok penjualan di dasarkan pada harga perolehan barang yang masuk

pertama, dengan demikian persediaan akhir di nilai berdasarkan harga perolehan

barang yang masuk terakhir PT. Bosowa pada setiap akhir tahun atau akhir suatu

periode melaporkan persediaan barang dagangnya dalam suatu neraca dan laporan

laba rugi, sehingga dapat di ketahui keadaan dan hasil usaha pada setiap periode.

Kata kunci : Persediaan,Perlakuan Akuntansi, Spare part.

Page 8: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ............................................................................................... iv

ABSTRAK ................................................................................................................ vii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ viii

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

A. Latar belakang ......................................................................................... 1

B. Rumusan masalah .................................................................................... 4

C. Tujuan dan kegunaan penelitian ............................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 6

A. pengertian persediaan .............................................................................. 6

B. pengertian pengendalian persediaan ........................................................ 8

C. Tujuan pengendalian persediaan ........................................................... 10

D. Penyebab persediaan ............................................................................. 11

E. System pengendalian persediaan ........................................................... 11

F. Fungsi-fungsi persediaan ....................................................................... 13

G. Jenis-jenis persedian .............................................................................. 14

H. Sitem pencatatan persediaan.................................................................. 15

I. Metode penilain persediaan ................................................................... 22

J. Pelaporan persediaan barang dagang ..................................................... 27

K. Kerangka fikir ........................................................................................ 29

L. Hipotesis ............................................................................................... 30

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 31

Page 9: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

ix

A. Lokasi dan waktu penelitian .................................................................. 31

B. Metode pengumpulan data .................................................................... 31

C. Jenis-jenis sumber data .......................................................................... 32

D. Definisi operasional ............................................................................... 32

E. Metode analisis data .............................................................................. 34

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI DAN OBYEK PENELITIAN ............ 35

A. Sejarah singkat perusahaan .................................................................... 35

B. Stuktur organisasi .................................................................................. 36

C. Sususnan personalia............................................................................... 37

D. Bosowa excellence ................................................................................ 43

E. Unit-unit bisnis perusahaan ................................................................... 45

F. Visi misi dan filosofi perusahaan .......................................................... 50

G. Corporate secretary dan majalah Bosowa excellence ........................... 51

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................... 54

A. Penilaian persediaan .............................................................................. 54

B. Pencatatan persediaan ............................................................................ 56

C. Pelaporan persediaan spare part ............................................................ 58

D. Perlakuan akuntansi spare part yang rusakatau hilang ......................... 61

BAB VI PENUTUP .................................................................................................. 67

A. Kesimpulan ............................................................................................ 67

B. Saran ...................................................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 69

LAMPIRAN

Page 10: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara umum, perusahaan dagang dapat didefinisikan sebagai organisasi yang

melakukan kegiatan usaha dengan membeli barang dari pihak / perusahaan lain

kemudian menjualnya lagi kepada masyarakat. Setiap perusaaan pasti bertujuan

untuk menghasilkan laba optimal agar dapat mempertahankan kelangsungan

hidupnya, memajukan, serta mengembangkan usahanya ketingkat yang lebih

tinggi. Salah satu unsur yang paling aktif dalam perusahaan dagang adalah

persediaan. Tujuan akuntansi persediaan adalah untuk :

1. Menentukan laba-rugi periodic (income determination) yaitu melaui proses

mempertemukan antara harga pokok barang dijual dengan hasil penjualan

dalam suatu periode akuntansi.

2. Menentukan jumlah persediaan yang akan disajikan di dalam neraca.

Persediaan memilki arti yang sangat strategis bagi perusahaan baik

perusahaan dagang maupun perusahaan industri.Modal yang tertanam dalam

persediaan sering kali merupakan harta lancar yang paling besar dalam

perusahaan, dan juga merupakan bagian yang paling besar dari harta perusahaaan,

Penjualan akan turun jika barang tidak tersedia dalam bentuk, jenis, mutu dan

jumlah yang diinginkan pelanggan. Prosedur pembelian yang tidak efisien atau

upaya penjualan yang tidak memadai dapat membebani suatu perusahaan dengan

Page 11: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

2

persediaan yang berlebihan dan tidak terjual. Jadi, penting bagi perusahaan untuk

mengandalkan persediaan secara cermat untuk membatasi biaya penyimpanan

yang terlalu besar.

Persediaan sangat rentan terhadap kerusakan maupun pencurian. Pengendali

intern juga bertujuan melindungi harta perusahaan dan juga agar informasi

mengenai persediaan lebih dapat dipercaya. Pengendalian intern persediaan dapat

dilakukan dengan melakukan tindakan pengamanan untuk mencegah terjadinya

kerusakan, pencurian, maupun tindakan penyimpangan lainnya.

Kerusakan, pemasukan yang tidak benar,lalai untuk mencatat permintaan,

barang yang dikeluarkan tidak sesuai dengan pesanan, dan semua kemungkinan

lainnya dapat menyebabkan catatan persediaan berbeda dengan persediaan yang

sebenarnya ada di gudang. Untuk itu, diperlukan pemeriksaan persediaan secara

periodic atas catatan persediaan dengan perhitungan yang sebenarnya.

Kebanyakan perusahaan melakukan perhitungan fisik setahun sekali, namun ada

juga yang melakukannya sebulan sekali dan sehari sekali.

Bagi setiap perusahaan dagang, persediaan mempunyai fungsi yang sangat

penting, oleh karena itu persediaan dilihat dari sudut akuntansi mempunyai .

fungsi ganda.Fungsi itu adalah nilai yang dilaporkan dalam neraca yang

merupakan bagian dari kekayaan perusahaan dan yang dilaporkan dalam rugi laba

sebagai unsur dari Harga Pokok Penjualan (HPP).

Semakin banyaknya perusahaan yang ada maka semakin ketat pula

persaingan dunia usaha. Untuk dapat mempertahankan dan merebut konsumen,

maka setiap perusahaan memerlukan strategi untuk dapat menciptakan peluang

Page 12: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

3

usaha dan mendapat konsumen yang lebih banyak. Salah satunya melalui

persediaan, tanpa adanya persediaan perusahaan tidak dapat menjalankan aktivitas

terutama pada perusahaan dagang, dimana persediaan merupakan salah satu aset

perusahaan untuk mendapatkan laba. Pada umumnya, persediaan barang dagang

meliputi jenis barang yang cukup banyak dan merupakan bagian yang cukup

berarti dari seluruh aktiva perusahaan. Mengingat harga barang yang dibeli terus

menerus berubah dalam satu periode, maka diperlukan metode pencatatan untuk

mengetahui harga pokok persediaan pada akhir periode. Disamping itu,

pencatatan persediaan juga harus diperhatikan dan dilakukan oleh perusahaan

guna mempelancar proses administrasi gudang. Untuk mengetahui harga pokok

persediaan suatu barang, persediaan juga memilki 3 metode, dimana setiap

pencatatan akan memiliki resiko dan harga pokok persediaan yang berbeda.

Perbedaan pencatatan tersebut akan mempengaruhi laba bersih,total aktiva

maupun total modal. Untuk menghindari hal-hal tersebut, maka perusahaan perlu

melakukan Metode pencatatan pada persediaan yang sesuai dengan kondisi

perusahaan.

Begitu pentingnya persediaan itu, sehingga ia merupakan suatu faktor yang

menentukan dalam menghitung besarnya laba rugi suatu perusahaan melalui cara

penilaian yang digunakan untuk menentukan besar nilai persediaan barang dan

perhitungan harga pokok penjualan. Besarnya nilai persediaan dan harga pokok

penjualan yang akan dilaporkan dalam laporan keuangan suatu perusahaan

tergantung kepada metode penelitian yang dianut dan konsistensi nya dari tahun

ke tahun.

Page 13: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

4

PT. Bosowa Berlian Motor Makassar yang membeli dan menjual suku

cadang senantiasa menghadapi berbagai persoalan seperti kerusakan-kerusakan,

kesalahan-kesalahan, dan kerugian-kerugian. Salah satu cara perusahaan untuk

menghindari kerugian-kerugian dan kesalahan-kesalahan ialah dengan adanya

sistem dan prosedur tertentu yang secara otomatis dapat menciptakan sistem

pengendalian intern yang memadai sehingga harta perusahaan dapat dilindungi,

dapat dipercayainya data akuntansi dan meningkatkan efisiensi perusahaan,serta

mendorong ditaatinya kebijaksanaan pimpinan perusahaan yang telah ditetapkan

semula.

B. Rumusan masalah

Dalam penyusunan laporan ini penulis akan mencoba untuk mengangkat

parmasalahan yang timbul yaitu ; “Apakah Persediaan Spare Part yang rusak atau

hilang telah ditentukan secara tepat oleh perusahaan berdasarkan perlakuan

akuntansi?’

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan menyusun laporan ini, antara lain :Untuk mengetahui Apakah

Persediaan Spare Part yang rusak atau hilang telah ditentukan secara tepat oleh

perusahaan berdasarkan perlakuan akuntansi.

Page 14: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

5

2. Kegunaan Penelitian

1. Sebagai bahan informasi bagi pengambilan kebijakan pada PT Bosowa

Berlian Motor Makassar dalam hal persediaan sparepart sehingga dapat

mencapai hasil penjualan yang optimal.

2. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang bermaksud

mengadakan penelitian dan penulisan yang serupa.

Page 15: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Persediaan

Istilah "persediaan" digunakan untuk menunjukkan barang-barang yang

dibeli untuk dijual kembali dalam rangka usaha normal, demikian pula atas

barang-barang yang digunakan dalam proses produksi, sebagaimana yang

dikemukakan oleh Smith berikut ini:

"The term inventories designates goods held for sale in the normal course of

business and, in the case of a manufacturer, goods in production or to be placed

in production".

Jadi praktis semua barang pernah diklasifikasikan sebagai persediaan.

Sebagai contoh, mobil/kendaraan dan peralatan-peralatan nya bagi pabrik yang

menghasilkannya merupakan persediaan barang jadi (Finished goods inventories),

sedangkan bagi dealer, mobil tersebut merupakan persediaan barang dagangan

(Merchandise inventory), dan bagi kontraktor akan diklasifikasikan sebagai harta

tetap (Fixed asset).

Persediaan adalah salah satu jenis aktiva yang relative aktif perubahannya

dan pada umumnya perusahaan merupakan bagian terbesar dari aktiva lancar atau

bahkan dari jumlah aktiva. Oleh sebab itu dibutuhkan adanya perencanaan dan

pengawasan yang baik Terhadap persediaan.Adanya persediaan yang cukup untuk

melayani permintaan langganan atau untuk keperluan produksi merupakan factor

Page 16: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

7

dominan untuk mempertahankan kontinuitas atas perusahaan. Dalam pihak

penumpukan persediaan dalam jumlah yang berlebihan mempunyai resiko

didalam penyediaan dana(modal kerja), resiko kerusakan persediaan, biaya

penyimpanan dan lain sebagainya.

Didalam akuntansi penggolongan persediaan bagi perusahaan, sangat

dipengaruhi oleh sifat dan jenis usaha perusahaan yang bersangkutan. Bagi

perusahaan dagang yang didalam usahanya adalah membeli dan menjual kembali

barang-barang, pada umumnya persediaan yang dimiliki diklasifikasikan sebagai

berikut:

a. Persediaan barang dagangan, untuk menyatakan barang-barang yang dimiliki

dengan tujuan akan dijual kembali dimasa yang akan datang. Barang-barang

ini secara fisik tidak akan berubah sampai barang tersebut dijual kembali.

b. Lain-lain persediaan, seperti sipplies kantor atau toko, alat-alat pembungkus

dan lain sebagainya. Barang-barang ini biasanya akan dibebankan biaya

administrasi dan umum atau biaya yang dibayar dimuka atau persediaan

supplies.

Ikatan Akuntansi Indonesia mengemukakan bahwa Persediaan adalah aset:

a. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal

b. Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan; atau,

c. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan (suplies) untuk digunakan dalam

proses produksi atau pemberian jasa.

Page 17: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

8

Kieso, Weygandt, Warfield (2002:443) mengatakan bahwa ” persediaan

inventory) adalah pos-pos aktiva yang dimiliki untuk dijual dalam operasi bisnis

normal atau barang yang akan digunakan atau dikonsumsi dalam memproduksi

barang yang akan dijual”.

Pendapat Warren, reeve, Fess (2005:440) mengatakan persediaan adalah

”barang dagang yang disimpan untuk dijual dalam operasi bisnis perusahan, dan

bahan yang digunakan dalam proses produksi atau disimpan untuk tujuan itu”.

Persediaan yang diperoleh perusahaan langsung dijual kembali tanpa mengalami

proses produksi selanjutnya disebut persediaan barang dagang.

Dengan demikian intinya persediaan barang dagang adalah untuk dijual

dalam operasi bisnis perusahaan, dan sesuai dengan pendapat warren, reeve dan

Keiso maka perusahaan bisa saja menyimpan persediaan sebelum dijual didalam

sebuah gudang yang sering berlaku untuk pedagan-pedagang besar seperti retail

yang perputaran persediaannya cukup tinggi dan beragam untuk mengantisipasi

penjualan supaya tidak terjadi kekurangan persediaan.

B. Pengertian Pengendalian Persediaan

Pengendalian persediaan (Inventory Control) adalah penentuan suatu kebijakan

pemesanan dalam antrian, kapan bahan itu dipesan dan berapa banyak yang

dipesan secara optimal untuk dapat memenuhi permintaan, atau dengan kata lain,

pengendalian persediaan adalah suatu usaha atau kegiatan untuk menentukan

Page 18: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

9

tingkat optimal dengan biaya persediaan yang minimum sehingga perusahaan

dapat berjalan lancar.

Masalah penentuan besarnya persediaan merupakan masalah yang penting

bagi perusahaan.Karena persediaan mempunyai efek yang langsung terhadap

keuntungan perusahaan. Adanya persediaan bahan baku yang terlalu besar

dibandingkan kebutuhan perusahaan akan menambah beban bunga, biaya

penyimpanan dan pemeliharaan dalam gudang, serta kemungkinan penyusutan

dan kualitas yang tidak bisa dipertahankan, sehingga akan mengurangi

keuntungan perusahaan.

Sebaliknya persediaan bahan yang terlalu kecil akan mengakibatkan

kemacetan dalam produksi, sehingga perusahaan akan mengalami kerugian juga.

Apabila persediaan bahan terlalu besar atau penentuan tingkat persediaan yang

salah dapat berakibat buruk bagi perusahaan antara lain disebabkan oleh:

1. Penimbunan persediaan mengakibatkan modal tertanam terlalu besar,

2. Keputusan memesan atau membeli barang berulang-ulang dalam jumlah kecil

mengakibatkan biaya pemesanan menjadi besar,

3. Kekurangan persediaan yang mengakibatkan terhambatnya kegiatan produksi,

ongkos persediaan,

4. Resiko kerusakan bahan.

Sebaliknya, apabila persediaan bahan yang terlalu kecil maka akan

menimbulkan kerugian bagi perusahaan antara lain disebabkan oleh:

1. Kemacetan dalam produksi,

2. Ongkos pemesanan,

Page 19: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

10

3. Ongkos kekurangan persediaan.

Dan faktor-faktor yang mempengaruhi persediaan bahan baku adalah:

1. Perkiraan pemakaian,

2. Harga bahan baku,

3. Biaya-biaya dari persediaan, yang meliputi biaya pemesanan dan biaya

penyimpanan,

4. Pemakaian senyatanya, artinya pemakaian yang real yang sesuai dengan data

perusahaan

5. Waktu tunggu (lead time), yaitu waktu yang diperlukan untuk memesan

barang sampai barang tersebut tiba.Waktu tunggu ini tidak selamanya

konstan, cenderung bervariasi karena tergantung dari jumlah barang yang

dipesan dan waktu pemesanan.

C. Tujuan Pengendalian Persediaan

Divisi yang berbeda dalam industri manufaktur akan memiliki tujuan

pengendalian persediaan yang berbeda tujuan dari pengendalian persediaan

adalah:

a) pemasaran ingin melayani konsumen secepat mungkin sehingga

menginginkan persediaan dalam jumlah yang banyak,

b) produksi ingin beroperasi secara efisien. Hal ini mengimplikasikan order

produksi yang tinggi akan menghasilkan persediaan yang besar (untuk

mengurangi setup mesin). Di samping itu juga produk menginginkan

persediaan bahan baku, setengah jadi atau komponen yang cukup sehingga

Page 20: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

11

proses produksi tidak terganggu karena kekurangan bahan

c) personalia (personelandindustrial relationship) menginginkan adanya

persediaan untuk mengantisipasi fluktuasi kebutuhan tenaga kerja dan PHK

tidak perlu dilakukan.

D. Penyebab persediaan

Persediaan merupakan suatu hal yang tak terhindarkan. Adapun penyebab

timbulnya persediaan adalah sebagai berikut:

1. Mekanisme pemenuhan atas permintaan

Permintaan terhadap suatu barang tidak dapat dipenuhi seketika bila barang

tersebut tidak tersedia sebelummya.Untuk menyiapkan barang ini diperlukan

waktu untuk pembuatan dan pengiriman, maka adanya persediaan merupakan

hal yang sulit dihindarkan.

2. Keinginan untuk meredam ketidak pastian

Ketidakpastian terjadi akibat permintaan yang bervariasi dan tidak pasti

dalam jumlah maupun waktu kedatangan, waktu pembuatan yang cenderung

tidak konstan antara satu produk dengan produk berikutnya, waktu tenggang

(lead time) yang cenderung tidak pasti karena banyak faktor yang tidak dapat

dikendalikan. Ketidakpastian ini dapat diredam dengan mengadakan

persediaan.

3. Keinginan melakukan spekulasi yang bertujuan mendapatkan keuntungan

besar dari kenaikan harga di masa mendatang.

Page 21: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

12

E. Sistem Pengendalian Persediaan

Sistem persediaan adalah suatu mekanisme mengenai bagaimana mengelola

masukan-masukan yang berhubungan dengan persediaan menjadi output, dimana

untuk ini diperlukan umpan balik agar output memenuhi standar tertentu.

Mekanisme sistem ini adalah pembuatan serangkaian kebijakan yang memonitor

tingkat persediaan, menentukan persediaan yang harus dijaga, kapan persediaan

harus diisi, dan berapa besar pesanan harus dilakukan. Sistem ini bertujuan untuk

menetapkan dan menjamin tersedianya produk jadi, barang dalam proses,

komponen dan bahan baku secara optimal, dan pada waktu yang optimal. Kriteria

optimal adalah minimasi biaya total yang terkait dengan persediaan, yaitu biaya

penyimpanan, biaya pemesanan dan biaya kekurangan persediaan.

Variabel keputusan dalam pengendalian persediaan tradisional dapat

diklasifikasikan ke dalam variabel kuantitatif dan variabel kualitatif. Secara

kuantitatif, variabel keputusan pada pengendalian sistem persediaan adalah

sebagai berikut:

1. berapa banyak jumlah barang yang akan dipesan atau dibuat,

2. kapan pemesanan atau pembuatan harus dilakukan,

3. berapa jumlah persediaan pengaman,

4. bagaimana mengendalikan persediaan.

Secara kualitatif, masalah persediaan berkaitan dengan sistem pengoperasian

persediaan yang akan menjamin kelancaran pengelolaan persediaan adalah sebagai

berikut:

Page 22: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

13

1. jenis barang apa yang dimiliki,

2. dimana barang tersebut berada,

3. berapa jumlah barang yang harus dipesan,

4. siapa saja yang menjadi pemasok masing-masing item.

Secara luas, tujuan dari sistem persediaan adalah menemukan solusi optimal

terhadap seluruh masalah yang berkaitan dengan persediaan. Dikaitkan dengan

tujuan umum perusahaan, maka optimalitas pengendalian persediaan sering kali

diukur dengan keuntungan maksimum yang dicapai.

F. Fungsi-Fungsi Persediaan

Pada prinsipnya persediaan mempermudah atau memperlancar jalannya

operasi perusahaan/pabrik yang harus dilakukan secara berturut-turut untuk

memproduksi barang-barang serta menyampaikannya pada para pelanggan atau

konsumen.

adapun fungsi-fungsi persediaan oleh suatu perusahaan/pabrik adalah sebagai

berikut.

1. Fungsi Decoupling

Fungsi Decoupling Adalah persediaan yang memungkinkan perusahaan dapat

memenuhi permintaan pelanggan tanpa tergantung pada supplier. Persediaan

bahan mentah diadakan agar perusahaan tidak akan sepenuhnya tergantung pada

pengadaannya dalam hal kuantitas dan waktu pengiriman. Persediaan barang

dalam proses diadakan agar departemen-departemen dan proses-proses individual

Page 23: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

14

perusahaan terjaga “kebebasannya”. Persediaan barang jadi diperlukan untuk

memenuhi permintaan produk yang tidak pasti dari para pelanggan. Persediaan

yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak

dapat diperkirakan atau diramalkan disebut fluctuation stock.

2. Fungsi Economic Lot Sizing

Persediaan lot size ini perlu mempertimbangkan penghematan atau potongan

pembeliaan, biaya pengangkutan perunit menjadi lebih murah dan sebagainya. Hal

ini disebabkan perusahaan melakukan pembelian dalam kuantitas yang lebih besar

dibandingkan biaya- biaya yang timbul karena besarnya persediaan (biaya sewa

gudang, investasi, resiko, dan sebagainya).

3. Fungsi Antisipasi

Apabila perusahan menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diperkirakan

dan diramalkan berdasar pengalaman atau data-data masa lalu, yaitu permintaan

musiman. Dalam hal ini perusahaan dapat mengadakan persediaan musiman

(seasional inventories).

G. Jenis-Jenis Persediaan

Persediaan pada setiap perusahaan berbeda dengan kegiatan bisnisnya.

Persediaan diklasifikasikan sebagai berikut:

a) Persediaan barang dagang

Barang yang ada digudang dibeli oleh pengecer atau perusahaan dagang

untuk dijual kembali. Barang yang diperoleh untuk dijual kembali diperoleh

Page 24: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

15

secara fisik tidak diubah kembali, barang tersebut tetap dalam bentuk yang yang

telah jadi ketika meninggalkan pabrik pembuatnya. Dalam bebrapa hal dapat

terjadi beberapa komponen yang dibeli untuk kemudian dirakit menjadi barang

jadi. Misalnya, sepeda yang dirakit dari kerangka, roda gir dan sebagainya serta

dijual oleh pengecer sepeda adalah salah satu contoh.

b) Persediaan manufaktur

1. Persediaan bahan baku

Barang berwujud yang dibeli atau diperoleh dengan cara lain

(misalnya dengan menambang) dan disimpan untuk penggunaan langsung

dalam membuat barang untuk dijual kembali. Bagian dari suku cadang

yang diproduksi sebelum digunakan kadang-kadang diklasifikasikan

sebagai persediaan komponen suku cadang.

2. Persediaan barang dalam proses

Barang yang membutuhkan proses lebih lanjut sebelum

penyelesaian

3. Barang jadi

Barang yang sudah selesai diproses dan siap untuk dijual.

4. Persediaan rupa-rupa

Barang seperti perlengkapan kantor kebersihan dan pengiriman,

persediaan ini biasanya dicatat

H. Sistem Pencatatan Persediaan

Tujuan utama dari akuntansi atas penyediaan adalah untuk menetapkan secara

layak besarnya hasil usaha dengan membandingkan biaya yang bersangkutan

Page 25: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

16

dengan pendapatannya, Jika semua barang yang dibeli atau diproduksi habis

terjual, maka penentuan harga pokok penjualan atas barang tersebut sangat

sederhana. Harga pokok penjualan ini akan menjadi rumit manakala pada akhir

periode masih ada persediaan akhir yang dimiliki, dalam keadaan seperti ini

persediaan mempunyai posisi ganda yaitu :

1. Sebagai jumlah yang dimaksudkan dalam perhitungan laba-rugi, yaitu harga

pokok penjualan barang yang terjual yang merupakan potongan atas

pendapatan tahun berjalan.

2. Sebagai jumlah yang dinyatakan dalam neraca, yaitu nilai persediaan akhir

yang akan diperhitungkan dari pendapatan tahun yang akan datang.

Untuk mencapai tujuan tersebut diatas maka setiap perusahaan harus

mengadakan pemisahan (cut of) yang semestinya atas pendapatan (hasil) tahun

berjalan dengan pendapatan tahun yang akan datang, sebagaimana yang dijelaskan

dalam Prinsip Akuntansi Indonesia bahwa :

"Penjualan (pendapatan) dan laba tidak boleh diantisipasikan atau secara

material dinyatakan terlampau besar atau terlampau kecil.Mengingat adanya

perbedaan antara saat dilakukannya persetujuan untuk menjual dengan saat

penyerahan barang, maka perlu diadakan pisah batas secara layak dan konsisten

pada awal dan akhir periode, agar perhitungan rugi laba menggambarkan hasil

usaha yang sewajarnya untuk periode tersebut".

Prinsip diatas menghendaki agar diadakan penetapan sebagaimana mestinya

atas harga perolehan barang-barang yang sudah terjual sebagai persediaan akhir,

agar maksud ekstern dari laporan keuangan yang dibuat yang terdiri atas

Page 26: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

17

perhitungan laba rugi dan neraca dapat memberikan informasi keuangan yang

layak, guna memenuhi keperluan para pemakainya dalam mengambil keputusan-

keputusan ekonomi.Juga dengan laporan keuangan tersebut perusahaan dapat

menyajikan informasi yang dapat dipercaya mengenai posisi keuangan dan

perubahan kekayaan pemilik perusahaan, serta informasi keuangan yang dapat

membantu para pemakai dalam menaksir kemampuan memperoleh laba dari

perusahaan yang bersangkutan.

Persediaan mempunyai arti finansial yang sangat penting, oleh karna sumber

pendapatan utama diperoleh dari pendapatan penjualan persediaan ini. Lazimnya

pendapatan itu timbul dalam proses yang berulang-ulang secara terus-menerus

atau dari pendapatan kegiatan jual beli secara kontinyu. Sebagaimana telah

dijelaskan bahwa tujuan pokok dari akuntansi adalah membandingkan biaya-biaya

yang bersangkutan dengan pendapatan agar dapat ditentukan secara tepat berapa

laba yang diperoleh selama periode tertentu.

Penentuan harga perolehan (cost) dari persediaan tidaklah sederhana, hal

tersebut disebabkan oleh karna pertama, didalamnya termasuk penentu

pengeluaran-pengeluaran yang benar-benar harus dimasukkan sebagai unsur harga

perolehan dari persediaan yang bersangkutan. Kedua, didalamnya termasuk

penerapan metode berhubungan dengan pencatatan dengan harga perolehan

persediaan yang berbeda-beda selama satu periode tertentu.

Potongan niaga (trade discount) umumnya tidak dicatat, dalam arti harga beli

sudah dipotong dengan potongan niaga ini.Sedang potongan tunai (cash discount)

Page 27: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

18

dicatat sebagai pengurangan nilai persediaan, maka pembelian dapat dicatat

dengan nilai netto (setelah dikurangi dengan potongan tunai) dapat juga dengan

nilai bruto (sebelum dipotong dengan potongan tunai).

Harga perolehan persediaan meliputi semua pengeluaran baik langsung

maupun tidak langsung berhubungan dengan perolehannya, perawatan nya,

penempatannya untuk dijual.Harga perolehan adalah harga beli ditambah semua

biaya pembelian, biaya menerima, biaya penyimpanan, biaya pengangkutan, biaya

asuransi dan sebagainya.

Dalam menentukan persediaan, maka dapat dipilih salah satu dari dua sistem

persediaan berikut:

1. Sistem periodik/phisik (periodic or physical system), yaitu system yang

memerlukan pengukuran phisik barang dalam akhir suatu periode untuk

menentukan kualitasnya.

2. Sitem perpetual/Buku (perpectual or book inventories system), yaitu system

yang memerlukan pengukuran phisik barang dalam akhir suatu periode untuk

menentukan kualitasnya.

Pada sistem periode penentuan besarnya harga pokok penjualan yang

merupakan harga pokok dari barang terjual dan nilai persediaan akhir diperoleh

dengan mengadakan pengukuran fisik barang pada akhir setiap periode. Dengan

mengetahui fisik dari persediaan akhir, maka dapatlah ditentukan jumlah harga

pokok persediaan dengan rumus :

Page 28: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

19

Persediaan Awal + Pembelian Bersih - Persediaan Akhir = Harga Pokok

Penjualan. Setiap kali terjadi pembelian dalam sistem ini dicatat:

Tabel 1.

D K

Pembelian XXX -

Hutang Dagang/Kas - XXX

Sedang Penjualan dicatat:

Tabel 2.

D K

Piutang/Kas XXX -

Penjualan - XXX

Untuk mengetahui harga pokok penjualan pada akhir periode, maka saldo

perkiraan pembelian dan persediaan awal dipindahkan ke perkiraan laba rugi

sebagai b(erikut:

Tabel 3.

D K

Ikhtisar Rugi Laba XXX -

Pembelian - XXX

Persediaan Awal - XXX

Page 29: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

20

Demikian halnya dengan persediaan akhir akan di jurnal:

Tabel 4.

D K

Persediaan Akhir XXX -

Ikhtisar Laba Rugi - XXX

Selisih atau saldo ikhtisar laba rugi (income summary) adalah harga pokok

penjualan selama periode tersebut. Jumlah penjualan selama satu periode

diperhadapkan dengan harga pokok penjualan untuk menentukan laba kotor.

Sedang dalam sistem perpetual untuk mengikuti arus masuk keluarnya barang

disediakan kartu persediaan (Stock Card Ledger) seperti pada gambar 1.

Setiap kali terjadi pembelian ataupun penjualan akan dicatat dalam kartu

persediaan ini, pembelian dicatat dengan :

Tabel 5.

D K

Persediaan XXX -

Hutang Dagang/Kas - XXX

Sedang penjualan dicatat:

Tabel 6.

D K

Harga Pokok Penjualan XXX -

Page 30: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

21

Persediaan XXX

D

K

Piutang Dagang/Kas

XXX

-

Penjualan

-

XXX

Dengan demikian setiap kali terjadi penjualan segera dapat ditentukan laba

kotor yaitu dengan membandingkan harga jual dengan harga pokok

penjualan.Kelihatan bahwa dalam sistem perpetual ini kita tak perlu lagi

mengadakan pengukuran phisik pada akhir periode.Namun demikian untuk

menghasilkan pencatatan yang tepat, sebaiknya juga diadakan pengukuran phisik

yang intesitasnya tergantung pada sifat persediaan tingkat perputaran persediaan

dan ketat tidaknya sistem pengendalian intern perusahaan yang

bersangkutan.Tidak mustahil bahwa terdapat penyimpangan antara catatan per

kartu persediaan dan phisik persediaan yang ada, yang dapat disebabkan oleh

kesalahan pencatatan, kehilangan, penguapan dan lain sebagainya. Jika terdapat

penyimpangan sebaiknya dibuaat jurnal penyesuaian atas penyimpangan tersebut,

misalnya hasil pengukuran phisik persediaan menunjukkan kekurangan sebesar

RP xxx,- dari saldo menurut kartu persediaan, maka dicatat dengan jurnal:

Page 31: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

22

Tabel 7.

D K

Koreksi Persediaan XXX

Persediaan - XXX

Koreksi persediaan disebabkan oleh kerusakan atau penguapan yang normal

akan dibebankan pada harga pokok penjualan, sedang yang disebabkan oleh

kerusakan atau penguapan yang normal akan dilaporkan sebagai bagian dari

biaya operasi.

Pada umumnya dapat dikatakan bahwa perusahaan kecil.menggunakan

metode periodik karena sederhana dan murah sedang bagi perusahaan besar

umumnya menggunakan sistem perpetual, sebab walaupun mahal tetapi perlu bagi

alat kontrol.

I. Metode Penilaian Persediaan

Dalam penilaian persediaan ada 4 metode yang digunakan untuk

mengalokasikan harga perolehan persediaan seperti dikemukakan oleh Smith

sebagai berikut :

Metode 1, biaya spesifik (spesifik identification), dengan metode ini harga

pokok barang yang dijual ditentukan berdasarkan harga perolehan barang yang

dijual itu.

Page 32: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

23

Metode 2,Masuk Pertama Keluar Pertama ( First in - First out = FIFO )

Metode ini akan menghasilkan nilai persediaan akhir yang paling tinggi

karenametode ini mengasumsikan persedian akhir bersal dari persediaan yang

paling akhir diperoleh, akan menghasilkan harga pokok penjualan yang paling

rendah, dan laba kotor yang paling tinggi dibandngkan metode LIFO dan rata-

rata.

Metode ini kurang baik untuk mengatasi pengaruh inflasi karena

peningkatan harga perolehan tidak diimbangi dengan pembebanan pada penjualan

persediaan, tetapi meode ini dapat memberikan informasi persediaan yang dapat

dipercaya.

Metode 3, Masuk Terakhir Keluar Pertama ( Last in - First out = LIFO),

dalam hal ini harga pokok penjualan didasarkan pada harga perolehan barang

yang terakhir masuk. Dengan demikian persediaan dinilai menurut perolehan dari

barang yang masuk pertama.

Metode ini akan menghasilkan nilai persediaan akhir yang paling rendah

dibandingkan metode lainnya (FIFO dan rata-rata). Nilai yang paling rendah

tersebut karena pada metode LIFO, persediaan akhir adalah persediaan yang

paling awal diperoleh. Dengan demikian, dengan metode LIFO akan diperoleh

harga pokok penjualan yang paling tinggi dan juga laba kotor yang paling rendah.

Metode ini dalm kondisi infalsi lebih cepat mengatasi pengaruh harga karena

kenaikan harga perolehan langsung diimbangi dengan pembebanan nilai tersebut

pada setiap penjualan persediaan.

Page 33: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

24

Metode 4,Rata-rata (Average Cost Method), dengan metode ini baik harga

pokok penjualan maupun niiai persediaan akhir ditetapkankan sebesar harga

perolehan rata-rata (Average Cost) dari semua barang yang siap dijual. Pada

sistem persediaan periodik, metode ini dinamakan metode rata-rata tertimbang

(weighted average method), dimana metode ini didasarkan pada asumsi bahwa

harga pokok rata-rata adalah jumlah seluruh harga perolehan yang dibagi pada

jumlah unit yang tersedia pada periode yang bersangkutan.Sedang metode rata-

rata dengan sistem perpetual dinamakan metode rata-rata bergerak (Moving

average Method), dimana rata-rata barang yang ada, berubah sesuai dengan

pertambahan oleh adanya pembelian.Harga Pokok adalah jumlah seluruh harga

perolehan yang dibagi pada jumlah unit yang tersedia pada periode yang

bersangkutan.

Untuk menjelaskan penerapan metode-metode tersebut, maka berikut ini

adalah contoh dengan data dari sebuah perusahaan X yang menyangkut

persediaan, pembelian dan penjualan atas persediaan barang dagangan,

khususnya sparepart.

Persediaan dan Pembelian Awal:

Jan, 1-2004 : Persediaan – Awal = 200 unit @Rp 1000,- = Rp 200.000,-

12 Pembelian = 400 unit @Rp 1200,- = Rp 480.000,-

26 Pembelian = 300 unit @Rp 300,- = Rp 330.000,-

30 Pembelian = 100 unit @Rp 1200,- = Rp 120.000,-

1.000 unit Rp 1.130.000,-

Page 34: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

25

Penjualan:

Jan, 16-2004 : Dijual = 500 unit

29 Dijual = 200 unit

= 700 unit

Dengan menggunakan metode - metode FIFO, Average dan LIFO, dapat

dihitung nilai persediaan akhir dan harga pokok penjualan sebagai berikut:

1. Phisik-FIFO:

a. Nilai persediaan akhir- 300 unit adalah :

Pembelian tgl. 30/1 -100 unit @ Rp 1.000,- Rp 120.000, -Rp 220.000,-

Pembelian tgl 26/1 - 200 unit @ Rp 1.100,- Rp 120.000, -Rp 220.000,-

Rp 340.000,-

b. Harga Pokok Penjualan - 700 unit adalah:

Rp 1.130.000,- - Rp 340.000,- = Rp 790.000,-

2. Perpetual- FIFO

Ternyata metode FIFO untuk kedua system pencatatan memberikan hasil

yang sama baik atas nilai persediaan akhir maupun harga pokok penjualan, yakni

masing - masing Rp 340.000,- dan Rp 790.000,-

3. Phisik - Rata-Rata Tertimbang (Weighted Average)

Harga Pokok Rata-Rata = Rp. 1.130.000-a = Rp. 1.130

Rp. 1.000,-

a. Nilai Persediaan Akhir :

300 unit x Rp 1 . 1 30,- = Rp 339.000,-

Page 35: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

26

b. Harga Pokok Penjualan :

700 unit x Rp 1.130,- = Rp 791.000,-

4. Perpetual - Rata-rata Bergerak Moving Average

Metode rata-rata ini yang diterapkan pada kedua system pencatatan ternyata

menghasilkan nilai yang berbeda dimana pada metode perpetual persediaan akhir

sebesar Rp 341.667,- dan harga pokok penjualan sebesar Rp 788.333,- sedang

untuk system phisik persediaan akhir sebesar Rp 339.000,- dan harga pokok

penjualan sebesar Rp 791.000,-

5. LIFO-Phisik:

a. Persediaan Akhir - 300 unit :

Pembelian awal tgl. 1/1/04

200 unit @Rp 1.000 Rp 200.000,-

Pembelian tgl 12/1/04

100 unit @Rp 1.200,- Rp 120.000,-

Rp 320.000,-

b. Harga Pokok Penjualan 700 unit :

Rp 1.130.000,- - Rp 320.000,- = Rp 810.000,-

6. LIFO – Perpetual

Juga dalam metode LIFO ternyata nilai persediaan akhir dan harga pokok

penjualan berbeda antara kedua sistem persediaan dimana dengan sistem phisik

nilai persediaan akhir dan harga pokok penjualan masing - masing adalah Rp

330.000,- dan Rp 800.000,-

Page 36: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

27

Perbedaan-perbedaan tersebut diatas selain disebabkan oleh sistem

pencatatan persediaan, juga disebabkan oleh adanya fluktuasi harga pembelian

dan terjadinya transaksi harga yang susut menyusul.Jika harga perolehan tidak

berfluktuasi secara besar, maka penggunaan ketiga alternatif metode penilaian

menunjukkan perbedaan yang kecil terhadap laporan keuangan. Akan tetapi jika

terjadi fluktuasi baik berupa kenaikan maupun penurunan harga perolehan

persediaan, maka ketiga metode akan menunjukkan perbedaan dalam laporan

keuangan yang dibuat dalam setiap periode.

Penerapan metode-metode dapat dipilih sesuai dengan kondisi dan

kebijaksanaan pimpinan perusahaan yang bersangkutan.Begitu pentingnya

persediaan sehingga kesalahan yang terlanjur dibuat atas posisi persediaan akan

berpengaruh langsung terhadap laporan keuangan, baik terhadap perkiraan-

perkiraan neraca maupun perkiraan-perkiraan laba rugi.

J. Pelaporan Persediaan Barang Dagangan

Dalam laporan keuangan terlihat bahwa persediaan barang dagangan

disajikan baik di neraca maupun perhitungan rugi laba.Persediaan barang dagang

yang tercantum di neraca mencerminkan nilai mendapatkan harga perolehan atau

laba yang ditargetkan seoptimal mungkin.Dan dengan adanya persediaan yang ada

untuk melayani permintaan langganan atau untuk keperluan produksi merupakan

faktor dominan untuk mempertahankan kontinuitas atas perusahaan tersebut.

Peranan Akuntansi dalam persediaan barang dagang (sparepart) yaitu

menggunakan metode pencatatan persediaan, metode penilaian persediaan dan

Page 37: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

28

pelaporan persediaan barang dagang untuk menentukan Harga Pokok Perolehan

barang dagang tersebut.

a. Laporan persediaan barang dagang adalah laporan yang menyajikan sisa atau

saldo persediaan akhir barang dagang dari kartu persediaan untuk masing-

masing barang pada suatu periode tertentu.

b. Laporan persediaan barang dagang dibuat secara periodik untuk memberikan

informasi yang berkaitan dengan kuantitas maupun kualitas persediaan

barang dagang.

c. .Laporan persediaan barang dagang dapat dibuat dengan menginformasikan

saldo persediaan pada awal periode, mutasi selama periode, dan saldo pada

akhir periode. Selain itu dapat juga dibuat dengan hanya menginformasikan

saldo setiap jenis persediaan pada akhir periode.

d. Fungsi laporan persediaan barang: Melakukan pengecekan barang pada

bagian gudang Mengetahui informasi jumlah dan kondisi barang akhir

periode tertentu Mempermudah pemimpin dalam mengambil keputusan

berkaitan dengan penjualan barang Mempermudah pengawasan barang di

gudang

e. Laporan Persediaan Barang Dagang dengan sistem pencatatan perpetual

Dalam sistem pencatatan perpetual, mutasi tiap jenis barang tampak dalam

kartu persediaan, sehingga laporan persediaan barang dapat dibuat

berdasarkan data kartu persediaan

Page 38: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

29

K. Kerangka fikir

Adapun factor yang berpengaruh terhadap peningkatan laba PT. bosowa

berlian motor adalah persediaan barang dagang, maka kerangka fikir serta

variable dalam penelitian ini adalah secara sistematis dapat gambarkan secara

berikut :

Gambar 2

BAGAN KERANGKA PIKIR

Persediaan Spare Part awal

PT. Bosowa Berlian Motor

Makassar

Pembelian spare part Penjualan Spare Part

Hilang Rusak

Analisis Persediaan

Persediaan Spare Part siap

pakai

Page 39: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

30

Metode yang digunakan dalam mencatat dan menilai persediaan membantu

pihak manajemen dam membuat keputusan agar tidak terjadi kekurangan dan

kelebihan barang sehingga selalu dapat memneuhi kebutuhan pelanggan,

demikian juga dalam hal sistem pencatan dan penilaian menentukan jumlah

persediaan serta harga pokok penjualan yang nantinya akan dilaporkan dan

disajikan dalam laporan kuangan rugi laba perusahaan.

L. Hipotesis

Setelah diamati berdasarkan Rumusan masalah, maka diduga bahwa

persediaan Spare part telah ditentukan secara tepat oleh perusahaan berdasarkan

perlakuan akuntansi.

Page 40: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Adapun lokasi penelitian ini dilakukan di Kota Makassar, yaitu dimana PT.

Bosowa Berlian Motor Makassar (BOSOWA) dijadikan sebagai objek penelitian.

Waktu penelitian dan penyusunan skripsi ini dilaksanakan sesuai dengan

target penulis, dengan perencanaan dan waktu penyelesaiannya selama 2 (dua)

bulan.

B. Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data untuk melengkapi penyusunan skripsi ini penulis

menggunakan metode penelitian adalah sebagai berikut :

1. Field Research / Penelitian Lapangan, dilakukan dengan 2 cara yaitu :

Pengamatan (Observasi), yaitu pengamatan secara langsung cara perusahaan

mengukur, mencatat, dan melaporkan persediaan sparepartnya di lokasi

penelitian.

2. Wawancara (Interview), yaitu

Dengan mengadakan wawancara dengan para karyawan responden

terkaityang ada dibagian sparepartnya dan beberapa staf.

Penelitian Study pustaka, yaitu pengumpulan data teoritis dari

berbagai literatur dengan cara membaca buku - buku yang penulis butuhkan yang

dianggap relevan dengan masalah yang penulis bahas dalam laporan ini.

Page 41: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

32

C. Jenis dan Sumber Data

Untuk melengkapi data dalam penulisan ini, maka diperlukan jenis dan

sumber data seperti dibawah ini:

1. Data Primer, yaitu data yang bersumber dari dalam perusahaan berupa hasil

pengamatan dan wawancara terhadap pimpinan dan beberapa karyawan serta

data lainnya sehubungan dengan penelitian.

2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari catatan, dokumen laporan-

laporan yang ada hubungannya dengan masalah penelitian.

D. Definisi Operasional

Definisi Operasional yang di kemukakan dalam pembahasan proposal ini

dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Perlakuan akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, mengukur dan

melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan

keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi

tersebut.

Definisi tersebut mengandung dua pengertian yakni:

a. Kegiatan Akuntansi

Bahwa akuntansi merupakan proses yang terdiri dari identifikasi,

pengukuran dan pelaoran informasi ekonomi.

b. Kegunaan Akuntansi.

Page 42: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

33

Bahwa informasi ekonomi dihasilkan oleh akuntansi diharapkanberguna

bagi penilaian dan pengambilan keputusan mengenai kesatuan usaha yang

bersangkutan kesatuan usaha yang bersangkutan.

Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi (economic

information) dari suatu kesatuan ekonomi (economic entity) kepada pihak-pihak

yang berkepentingan.

Untuk menghasilkan informasi ekonomi, perusahaan perlu menciptakan

suatu metode pencatatan, penggolongan, analisis, dan pengendalian transaksi serta

kegiatan-kegiatan keuangan, kemudian melaporkan hasilnya. Kegiatan akuntansi

meliputi:

a. Pengidentifikasian dan pengukuran data yang relevan untuk

suatupengambilan keputusan.

b. Pemrosesan data yang bersangkutan kemudian pelaporaninformasi

yang dihasilkan.

c. Mengkomunikasikan informasi kepada pemakai laporan.

2. Persediaan adalah barang-barang yang disediakan untuk di jual kepada para

konsumen selama periode normal kegiatan perusahaan.

3. Persediaan barang dagangan, yaitu barang yang dibeli untuk langsung dijual

kembali tanpa melalui proses produksi.

4. Persediaan barang jadi, yaitu persediaan atau barang-barang yang merupakan

hasil olahan bahan baku. Persediaan ini dimaksudkan untuk dijual kembali

setelah melalui proses produksi.

Page 43: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

34

E. Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penulisan ini adalah :

1. Analisis Deskriptif yaitu menjelaskan tentang Perlakuan Akuntansi terhadap

Persediaan Sparepartnya.,

2. Analisis Komparatif yaitu menguraikan Perbandingan Antara Sistem

Pengukuran / Penilaian, Pencatatan, dan Pelaporannya dalam Persediaan

Sparepartnya serta pencapaian laba yang seoptimal mungkin.

Page 44: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

35

BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI DAN OBYEK PENELITIAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

Bermula dari didirikannya CV Moneter, sebuah usaha perdagangan umum

pada tanggal 22 februari 1973 oleh HM.Aksa Mahmud di Makassar, Sulawesi

Selatan. Pada tahun 1978, perusahaan ini mendapat hak eksklusif untuk kawasan

Indonesia Timur sebagai dealer resmi mobil Datsun, sebuah merek mobil Jepang

terkemuka ketika itu. Pada tahun ini pula perusahaan kemudian berubah menjadi

Perseroan Terbatas dengan nama PT Moneter Motor.

Bulan Oktober 1980, PT Moneter mendapat kepercayaan dari Mitsubisi Motors

sebagai sales & distributor merek mobil Mitsubisi untuk kawasan Indonesia Timur.

Pada tahun yang sama, PT Moneter Motor mengubah nama menjadi PT Bosowa

Berlian Motor, yang merupakan tonggak penting awal perkembangan Bosowa.

Seiring dengan pesatnya pertumbuhan sejak 1980, Bosowa secara pasti

merambah ke bidang usaha lain selain otomotif seperti semen, mining, properti,

infrastruktur, jasa keuangan, energi, dan media. Saat ini Bosowa telah menjadi

perusahaan terbesar di kawasan Indonesia Timur dengan pencapaiaan aset sebesar

US$ 550 juta pada tahun 2007.

Page 45: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

36

B. STRUKTUR ORGANISASI

PT BOSOWA BERLIAN MOTOR MAKASSAR

Gambar 2. Struktur organisasi Bosowa Berlian Motor

Sumber : PT Bosowa Berlian Motor Makassar

KOMISARIS DIREKTUR UTAMA

ACCOUNTING GUDANG PURNA JUAL KASIR

MANAGER

SERVICE

MANAGE

R S.PART

MANAGER

SALES

DIREKTUR PEMASARAN

MANAGER

KEUANGAN

UMUM

DIREKTUR KEUANGAN

SEKRETARIS INTERNAL

AUDITOR PERENCANAAN

Page 46: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

37

C. Susunan Personalia

Adapun susunan personalia PT Bosowa Berlian motor Makassar adalah sebagai

berikut :

a. Dewan komisaris

b. Dewan Direksi yang terdiri :

Direktur Utama

Direktur Keuangan/Administrasi

Direktur Pemasaran

c. Sekretaris

d. Internal Auditor

e. Bagian Perencanan

f. Midle manager terdiri dari 6 (enam) orang, yaitu :

Manager Keuangan

Manager Penjualan

Menager Service

Manager Sparepart

Manager Personalia

Bagaian Umum

g. Employees terdiri dari 4 (empat) orang, yaitu :

Accounting

Page 47: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

38

Kasir

Purna jual

Gudang

Discription

Untuk memperjelas tugas dan tanggung jawab dari masing-masing karyawan,

maka disusunlah job description pada PT Bosowa Berlian Motor sebagai berikut :

1. Komisaris, merupakan dewan komisaris bertugas teruma sebagai pengawas

terhadap pengendalian perusahan secara keseluruhan.

Dewan komisariat bertugas terutama untuk memnarikan nasehat kepada

direksi perusahaan apabila dalam menjalangkan tugasnya terjadi sesuatu yang

tidak diharapan, serta memberikan usul-usul yang di anggap berguna bagi

perusahaa pada masa yang akan datang.

2. Direksi

Terdiri atas 3 (tiga) orang, masing-masing :

- Direktur utama, berfungsi sebagai penanggung jawab penuh terhadap

jalannya operasi perusahaan, mengendalikan perusahaan, dan sebaik-

baiknya agar tujuan yang telh ditetapkan dapat tercapai dengan hasil yang

maksimal.

Page 48: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

39

- Direktur Keuangan / Administrasi, berfungsi mengkoordinir bagian

terutama bagian keuangan administrasi serta mengendalikan keuangan

perusahaan agar digunakan sesuai dengan aturan yang ada.

- Direktur Pemasaran, berfungsi mengawasi atau mengkoordinir semua

bagian perusahan dalam perusahan utama bagian penjual agar melakukan

kegiatan-kegiatan yang dapat meningkat pangsa pasar (market share) yang

lebih besar.

- Sekretaris, berfungsi sebagai penata usaha administrasi perusahan. Dalam

tugas sehari-hari sekretaris menjalankan tugas umum berdasarkan

instruksi yang diberikan oleh direksi dan general manager.

- Internal Auditor, berfungsi dan bertanggu jawab untuk semua

pengawasan dalam lingkung perusahan menempatkan personil untuk

mengawasi aktivitas keuangan ditiap anak perusahan/ cabang/perwakilan,

serta melakukan pembinaan tenaga pengawasan.

- Bagaian perencanan, berfungsi dan bertanggu jawab atas semua

perencanan perusahaan, dan juga bertanggu jawab atas pengembangan

perusahan dalam lingkung PT Bosowa

- Bagian keuangan, dipimpn oleh seorang menager, berfungsi mengola

keuangan perusahaan secara keseluruhan. Pada bagaian ini terdapat

seorang kasir utama, penagihanpiutang, adminstrasi piutang, dan

pembukuan.

Page 49: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

40

- Bagian Penjualan, bagian ini dipimpin oleh seorang manager yang

bertugas :

1. Melaksanankan tugas penjualan mobil

2. Setiap saat melaksanan studi perbandingan harga mobil dipasar, sekaligus

mempelajari tingkat persaingan yang ada dipasar

3. Mengadakan perencananan stock mobil

4. Melakukan beberpa bentuk promosi dan salah satu sarana promosi yang

dapat di perusahaan ini adalah dibangunnya ruangan (show room) yang

memamerkan produk-produk mobil mitsubishi

- Bagian spare part, di pimpin oleh seorang manager yang bertugas

melaksanakan penjualan suku cadang, menelitinpasar, merencanakan

pengadaan stock (persediaan), melakukan promisi dan berusaha

sedemikian rupa untuk meyakinkan pembeli agar senantiasa menggunakan

mobil genuine sparepart mitsubishi.

- Bagian servis station, bagian ini di pimpin oleh seorang manajer dengan

jumlah tenaga kerja bagian mekanik yang terlatih khususnya untuk mobil

merek Mitsubishi, bertugas memberikan pelayanan pada purna jual (after

sales service) baik dalam hal pemeliharaan maupun perbaikan mobil

Mitsubishi baik dari hasil penjualan PT. Bosowa Berlian Motor maupun

dari penjualan perusahaan lain.

Page 50: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

41

- Bagian personalia, dipimpin oleh seorang manager, yang bertugas untuk

mengontrol semua kegiatan umum di dalam perusahaan utamanya yang

mengangkut masalah personil (karyawan) yang ada dalam perusahaan jg

membuat laporan-laporan secara berkala untuk perusahaan dan berbagai

lembaga pemerintah

- Bagian umum, di pimpin oleh seorang manager berfungsi untuk

mrngkoordinir atau mengawasi semua kegiatan-kegiatan yang ada dalam

perusahaan, dan apabila terjadi hal-hal yang tidak di inginkan maka

bagian ini dapat melaporkannya.

- bagian accountung, berfungsi untuk mengcover pembukuan sehari-hari

menyusun/menyelesaikan masalah-masalah keuangan perusahaan dan

bekerja di bawah koordinasi manager keuangan.

- Bagian gudang, di pimpin oleh seorang kepala gudang, berfungsi dan

bertugas menyerahkan mobil-mobil yang terjual kepada pembeli serta

kepada karyawan perusahaan yang di beri tugas oleh pimpinan perusahaan

untuk mengambil mobil dari gudang, serta mengawasi dan melindungi

mobil dari ancaman dan gangguan dari pihak lain.

- Bagian purna jual, bertugas untuk mengawasi semua mobil-mobil yang

purna pakai (bekas) ataupun mobil yang di tarik dari pemakai yang tidak

sanggup membayar cicilannya, kemudian di masukkan ke gudang.

Page 51: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

42

- Perwakilan atau cabang masing-masing, yang di pimpin oleh seorang

kepala perwakilan atau cabang yang bertanggung jawab penuh kepada

direksi atas segala masalah yang terjadi dan yang di capai perwakilan atau

cabang yang di pimpinnya. Kepala perwakilan atau cabang membawahi

beberapa fungsi yang sama banyaknya fungsi yang ada di kantor pusat

makassar, kecuali perwakilan jakarta berfungsi khusus sebagai

perwakilan pembelian, sekaligus mengurus segala hal yang menyangkut

dengan mobil dan suku cadang sampai pada masalah pengiriman barang-

barang tersebut ke makassar, palu dan kendari melalui tanjung perak

surabaya. Palu yang status penyalurannya atau kedealerannya setaraf

dengan kantor pusat makassar, di samping berfungsi sebagai penjual , juga

harus berusaha sedemikian rupa untuk mempelajari rencana pengadaan

stock (persediaan). Dalam hal ini segala kegiatannya tetap berada

koordinasi penuh kantor pusat makassar.

Apabila di pelajari struktur organisasi dan job description di atas, maka

nampak bahwa personil yang ada di perusahaan ini cukup memadai untuk melayani

kegiatan penjualan untuk wilayah pemasaran makasar dan sekitaranya.

Page 52: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

43

D. Bosowa Excellence

Pada tahun 2006, tampuk pimpinan Bosowa beralih dari generasi pendiri HM

Aksa Mahmud ke generasi penerus H. Erwin Aksa sebagai Chief Executive Officer,

sekaligus pencanangan transformasi perusahaan menuju Bosowa Excellence.

Bosowa Excellence adalah sebuah proyek jangka panjang internal Bosowa yang

mengarah pada tiga poin penting yaitu operasional strategi dan sumber daya manusia

yang semuanya harus memiliki kualitas terbaik. Untuk menunjang ketiga poin

penting tersebut, disusunlah visi dan misi yang sejalan dan dianggap mampu

mengarahkan Bosowa mencapai titik yang disebut ‘Excellence’. Program ini

dideglarasikan pada 11 Januari 2006, di Hotel Sahid Jaya Makassar .Sesuai dengan

arti kata Excellence yaitu terbaik, pemimpin puncak Bosowa menuju Bosowa

Corporation berusaha mengantarkan kerajaan bisnis menuju Bosowa Excellence

yang ditargetkan akan dicapai ditahun 2015.

Adapun budaya kerja yang dikembangkan kemudian menitik beratkan pada

empat aspek yaitu :

1. Efisiensi : lakukan terus efisiensi diseluruh sendi organisasi dengan tetap

menjaga kualitas hasil melalui inovasi-inovasi baru. Dengan efisiensi, kita

turut berkontribusi secara internal dalam meningkatkan kinerja perusahaan.

2. Inisiatif dan Proaktif : Tanamkan dan tingkatkan terus budaya inisiatif dan

proaktif. Tingkatkan koordinasi antar unit organisasi. Lakukan perbaikan terus

Page 53: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

44

menerus dan tidak mudah puas atas prestasi yang sudah dicapai. Hilangkan

budaya menunggu (mengharapkan pihak lain menjadi inisiator).

3. Integritas : Seluruh insane Bosowa harus senantiasa menjunjung tinggi prinsip

kebenaran dan kejujuran serta berperilaku konsisten antar ucapan dan

tindakan. Jadilah teladan bagi orang lain terutama dalam mengemban tugas

dan tanggung jawab.

4. Disiplin dalam administratif : Seluruh program dan kegiatan bisnis yang harus

didukung oleh administrasi yang rapi dan akuntabel. Disiplin juga harus

diterapkan dalam pengelolaan aset dan dokumentasi perusahaan.

Diawal tahun perjalanan Bosowa Excellence, perusahaan mengalami

pembedahan di berbagai titik apalagi yang dianggap potensial termasuk adanya

penyesuaian struktur organisasi dalam Bosowa Corporation. Perbaikan itu pula yang

membuat struktur organisasi dibagi dalam dua kelompok besar yaitu Corporate

Business dan Corporate function.

Corporate Business bertanggung jawab kepada pencapaian profit atau

keuntungan serta terjadinya pertumbuhan , sedangkan corporate function

berkonsentrasi terhadap tingkat efisiensi yang terjadi dalam tubuh perusahaan.

Page 54: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

45

E. Unit-Unit Bisnis Perusahaan

1. Cement Group

Grup ini melaksanakan aktivitas usaha secara sangat terpadu. Sejak dari

bahan baku sampai pengiriman ready mix kepada para pelanggan, Bosowa

melakukan dengan standar mutu yang sudah sesuai dengan ISO 9001 dan

4001. Bahkan pasokan listrik tambahan diperoleh dari pembangkit listrik

internal yang menunjang kekuatan fondasi dalam proses produksi.Grup semen

terdiri dari:

a. PT Semen Bosowa Maros (PT SBM) yang memproduksi OPC (Ordinary

Portland Cement) dan PCC (Portland Composite Cement).

b. PT Semen Bosowa Indonesia, berlokasi di Pulau Batam dan memproduksi

jenis-jenis semen yang sama dengan PT SBM. SBI juga melayani

konsumen yang ada di bagian barat.

c. PT Bosowa Lloyd , suatu perusahaan yang bergerak di bidang trasnportasi

laut. Perusahaan ini mengelola armada yang terdiri dari 11 kapal termasuk

kapal tunda, kapal motor, dan Harch Barge.

d. PT Pasir Bara, suatu perusahaan yang memproduksi Ready Mix.

Perusahaan ini mengoperasikan 2 batching plant di daerah kabupaten

Jeneponto dan Makassar, tepatnya di daerah Industri Makassar. Setiap

fasilitas batching plant mempunyai kapasitas produksi sebesar 60 m3/jam.

Page 55: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

46

2. Automotive Group

Grup ini merupakan bagian dari Bosowa yang bergerak di bidang bisnis

otomotif. Grup ini merupakan cikal bakal usaha dan ekspansi bisnis Bosowa.

Saai ini grup ini sudah merupakan market leader untuk Indonesia Timur di

bidang dealership, khususnya untuk Mitsubisi. Usaha otomotif ini terdiri dua

bagian besar yaitu:

a. Dealer resmi kendaraaan (dealership) yang mencakup : PT Bosowa

berlian Motor, PT Gowa Dinasti Motor, PT Timur Permai, dan PT Proton

Edar Makassar.

b. Transportasi dan Logistik yang mencakup : PT Mallomo Transporindo,

PT Bosowa Utama (Taksi Makassar), PT Merpati Wahana Taksi (Taksi di

Surabaya), dan PT Oto Rental.

3. Mining Grup

Fokus Utama grup ini adalah pengembangan infrasrtruktur melalui jasa

penambangan dan penyewaan alat berat. Grup mining juga berupaya untuk

menjadi salah satu dari 3 besar perusahaan tambang di Indonesia Timur pada

2011.

Grup Mining terdiri dari dua perusahaan yaitu:

a. PT Bosowa Resources

Page 56: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

47

b. PT Bosowa Mining

4. Property Group

Merupakan salah satu kelompok usaha Bosowa yang berpusat di Kota

Makassar. Grup property dibagi menjadi tiga al:

a. Residential & Commercial, dikelola oleh PT Indah Bumi Bosowa

b. Construction, dikelola oleh PT Tuju Wali, dan

c. Hospitality yang dikelola oleh PT Makassar Hotel Network.

5. Infrastruktur Group

Bosowa merupakan satu-satunya kelompok usaha di Kawasan Timur

Indonesia yang menabangun dan megoperasikan jalan tol. Saat ini grup

infrastruktur memiliki holding perusahaan yang bernama PT Nusantara

Infrastucture Tbk. Dan merupakan investment company.

6. Financial Group

Meruapkan grup yang bergerak dalam bidang keuangan dengan

portofolio terintegrasi yang terdiri dari asuransi, multi finance (leasing) dan

perbangkan. Perusahaan-perusahaan ini adalah:

a. PT Asuransi Bosowa Periskop, yang bergerak dalam bidang asuransi

umum

b. PT Bosowa Multi Finace, bergerak dalam bidang pembiayaan kendaraan

roda empat (vehicle leasing)

Page 57: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

48

c. PT Bank Kesawan Tbk, merupakan banh yang berdiri sejak 1913 dan

sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak 2002, dan

d. PT Sadira Finance, memfokuskan bisnis untuk pembiayaan alat-alat berat

dan kendaraan roda empat.

7. Energy Group

Merupakan grup bisnis baru di Bosowa,sebagai langkah strategis untuk

memperkuat positioning Bosowa sebagai salah satu perusahaan swasta

nasional maka Grup Energi mulai melakukan pengembangan bisnis dengan

merambah ke bisnis terminal LPG melalui PT Bosowa Energisindo dan

pembnagkit listrik tenaga uap (PLTU) di Jeneponto melalui PT Bosowa

Energy.

8. Media Group

Melihat semakin prospeknya media di Indonesia Timur maka Bosowa

mendirikan PT Sunu Network Broadcast Televisi dengan nama broadcasting

Celebes TV yang bergerak di media televisi dan PT Bosowa Media Grafika

yang bergerak dalam bidang media cetak atau surat kabar yang merupakan

perusahaan joint venture antara Bosowa dengan kelompok Kompas-

Gramedia.

Page 58: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

49

Gambar 1. Bagan Unit Bisnis Bosowa Corporation 1

9. Bosowa Management Development Institute (BMDI)

Dibentuk untuk mendukung tercapainya Visi Bosowa melalui strategi

yang telah dirumuskan yaitu membangun keunggulan bersaing yang berbasis

kompetensi melalui managemen pengembangan SDM terpadu. BMDI

merupakan bagian dari HR Corporate Bosowa dan intensif manjalankan

program-program pelatihan pada pertengan tahun 2008 dengan program

pertama yaitu Fresh Graduate Development Program (FGDP)

BOSOWA CORPORATION

Cement Group

Automotive Group

Mining Group

Property Group

Infrastruktur Group

Finansial Service Group

Energy Group

Media Group

Page 59: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

50

10. Bosowa Foundation

Merupakan bagian dari management Bosowa yang bertugas

menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR), khususnya pada

masyarakat kurang mampu, masyarakat petani,, dan pesisir dengan berbagai

program kegiatan yang terdiri dari : Bidang Pendidikan, Kesehatan &

Lingkungan, Sosial Ekonomi & Keagamaan, dan Bidang Tanggap darurat.

F. Visi, Misi, dan Filosofi Perusahaan

1. Visi

Menajdi pemain utama ekomuni nasioanal yang didukung oleh tenaga kerja

yang prima, produk berkualitas, palayanan terbaik dan sistem yang

terintegrasi

2. Misi Perusahaan

Memberikan berkah bagi masyarakat dengan membangun kepeloporan

Ekomomi nasional

3. Filosofi

a. Bekerja keras, artinya berfikir secara efisien dan efektif dengan bekerja

dengan penuh tanggung jawab, inovatif, kreatif, mandiri serta berorientasi

pada kualitas kerja yang prima.

b. Belajar terus, artinya selalu meningkatkan pengetahuan , keterampilan,

dan wawasannya. Sadar akan tuntutan profesionalisme, tanggap akan

perubahan serta mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan

Page 60: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

51

c. Berdoa, artinya selalu memohon perlindungan dan berkah dari Allah,

Tuha YME, selalu mensyukuri nikmat-Nya, bekerja diyakini sebagai

ibadah, selalu optimis melihat persaingan hidup karena yakin rahmat

Allah ada di mana-mana.

G. Corporate Secretary dan Majalah Bosowa Excellence

Corporate secretary berada di bawah managemen Bosowa corporation. Untuk

melaksanakan fungsinya, Corporate Secretary dikepalai oleh seorang Chief

Corporate Secretary dan seorang Chief Executive Communication, Corporate Social

Responsibility and Public Affairs. Dan dibagi menjadi 3 bagian, yakni : 1) Legal

Division, 2) Corporate Governance Division, dan 3) Communication, CSR, and

Public Relations division.

Sasaran corporate secretary dan legal adalah untuk memfasilitasi dan

melindugi strategi bisnis Bosowa Corporation dan Corporate Goals dengan cara

penyebaran informasi dan penyuluhan hukum, melalui managemen komunikasi dan

perjanjian hukum.

Perubahan Visi dan Misi perusahaan dibarengi usaha perbaikan budaya

perusahaan menuntut sebuah upaya penyebaran infromasi yang meluas kepada semua

stakeholder perusahaan utamanya para karyawan perusahaan.

Upaya menuju cita-cita Bosowa yang excellence menuntut akselaerasi yang

cepat serta respon yang cepat pula.

Page 61: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

52

Salah satu upaya mengenai penyebar luasan informasi mengenai visi Bosowa

Excellence adalah dengan menerbitkan majalah internal perusahaan dengan nama

Bosowa Excellence Magazine yang kemudian dikenal dengan singkatan BEM.

Majalah Bosowa Excellence memiliki lima belas rubrik yaitu Dari Redaksi,

President Letter, The Excellence, Responsibility, Story, Development, Portrait, Opini,

Event, Profile, Company, Hallo, Refresh, Tips dan Shoot.

Adapun susunan redaksi majalah Bosowa Excellence adalah sebagai berikut:

Penasehat : HM Aksa Mahmud

Pelindung : Erwin Aksa

Penanggungjawab : Cahyo Winarto

Pemimpin Umum/Redaksi : Suparno

Redaktur Pelaksana : Rizal Calvari

Anggota Redaksi : Ahmad Komaedi, Dewi Artati, Naskah Iriani

Reporter, Fotografer, Layouter : Darmawati, Erma Musrianti, Rahma Were Uleng,

Mulyanur Bilkis, Wulan Zati Sari, Juniarti Canseria, Edy Junaidi

Kontributor : COSM Corporate

Sekertaris Redaksi : Widya Arianty

Page 62: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

53

Administrasi dan keuangan: Naskah Iriany

Iklan/sirkulasi : Mukmin

Page 63: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

54

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Penilaian Persediaan

PT Bosowa Berlian Motor dalam penilaian persediaan spare partnya

menggunakan metode FIFO yaitu harga pokok penjualan didasarkan pada harga

perolehan barang yang masuk pertama, dengan demikian persediaan akhir dinilai

berdasarkan harga perolehan harga yang masuk terakhir. Karena perusahaan ini

memiliki jenis persediaan yang cukup banyak,

persediaan yang awal masuk yaitu barang yang pertama kali dijual atau

digunakan.Agar model pembuatan produk lamanya tetap laku terjual dan bahan-

bahan yang digunakan juga dapat meminimalisir pengeluaran sehingga bahan dapat

terpakai semua. Dalam hal ini perusahaan telah sesuai dengan PSAK NO 14 dimana

FIFO (First in first out )/MPKP barang yang pertama kali masuk adalah barang yang

pertama kali keluar atau dijual. Sehingga barang yang masih ada dalam gudang

adalah termasuk persediaan barang yang terakhir masuk.

Selanjutnya kita dapat melihat bagaimana penerapan dalam penggunaan

metode ini untuk satu macam barang

Persediaan awal dan pembelian :

Page 64: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

55

Jan 1 2013 persediaan awal = 200 unit @ Rp 12.000 = Rp 2.400.000

2 pembelian = 500 unit @ Rp 13.500 = Rp 6.750.000

9 pembelian = 250 unit @ RP 12.500 = Rp 3.125.000

18 pembelian = 300 unit @ Rp 13.500 = Rp 4.050.000

30 pembelian = 200 unit @ Rp 12.500 = Rp 2.500.000

1.450 unit = Rp 18.825.000

Penjualan :

Jan 4 2015 Dijual = 400 unit

11 Dijual = 450 unit

25 Dijual =300 unit

1.150 unit

Dari tabel penyelesaian dari data diatas, maka dapat dilihat harga pokok

penjualan dari barang tersebut, yaitu :

Persediaan awal + pembeliaan = Rp 18.825.000,-

Persedian akhir = Rp 3.850.000,-

Rp 14.975.000,-

Page 65: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

56

B. Pencatatan Persediaan

PT. Bosowa Berlian motor mencatat persediaannya dengan sistem perpetual

yaitu dengan menggunakan kartu persediaan. Dalam kartu persediaan tersebut di

cantumkan harga satuan barang, jumlah barang yang masuk serta jumlah barang yang

masuk serta jumlah barang yang keluar atau terjual.

Di dalam kartu persediaan yang di lampirkan terdapat, terdapat beberapa

kolom yaitu YEAR, berisikan tanggal dan bulan. Kolom DEMAND yang berisi ORD,

REC, AD dan BAL biasanya di kosongkan. Kolom DESCRIPTION berisikan nomor

atau kode barang. Kolom STOCK AVALLABLE di isikan pada kolom IN apabila

terjadi pembelian, kolom OUT apabila terjadi penjualan, kolom BAL berisi barang

yang tertinggal sedang kolom LOS SALES dan SALES RECORD bisanya dibiarkan

kosong. kolom PARTS NO, berisi nomor yang di tetapkan KTB. Kolom PARTS

NAME adalah nama barang, sedang RACK NOW adalah kode dari rak tempat

penyimpanan barang.

Di dalam sistem perpitual pembelian barang dagang langsung di catat ke

perkiraan persediaan. Harga pokok penjualan di hitung dan dicatat setiap terjadi

transaksi. Yaitu, harga pokok penjualan dihitung dan dicatat setiap terjadi transaksi.

Seperti telah di kemukakan di atas bahwa perkiraan persediaan barang dengan dalam

sistem ini dipergunakan untuk mencatat persediaan yang ada di awal periode,

pembelian yang dilakukan selama periode dan persediaan yang ada di akhir periode.

Page 66: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

57

Pada tanggal 3 januari terjadi transaksi pembelian barang secara tunai

sebanyak 500 unit dengan harga @ Rp 13.500,- maka akan dibuat ayat jurnal sebagai

berikut :

Persedian barang dagang Rp 6.750.000,-

Kas - Rp 6.750.000,-

Terjadi pembelian secara kredit, maka :

Persediaan barang dagang Rp 6.750.000,-

Hutang dagang - Rp 6.750.000,-

Sebaliknya, apabila terjadi penjualan, maka pengurangan persediaan yang di

akibatkannya juga langsung di catat. Pada tanggal 4 januari terjadi penjualan barang

sebanyak 400 unit dengan harga jual @ Rp 14.000,- maka ayat jurnal yang dibuat

adalah :

Kas Rp 5.600.000,-

Penjualan Rp 5.600.000,-

Harga pokok penjualan Rp 5.400.000,-

Persediaan barang dagang Rp 5.400.000,-

Apabila didalam penjualan secara tunai terjadi potongan dan retur penjualan

misalnya sebesar Rp 250.000,- maka dicatat dalam ayat jurnal sebagai berikut.

Page 67: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

58

Penjualan return dan Pengurangan harga Rp 250.000,-

Piutang Dagang Rp 250.000

C. Pelaporan persediaan spare part

Metode penilaian persedian pada PT. Bosowa Berlian Motor menggunakan

metode penilaian FIFO (first in first out) MPKP (masuk pertama keluar pertama).

Karena perusahaan ini memiliki jenis persediaan yang cukup banyak, persediaan

yang awal masuk yaitu barang yang pertamakali di jual atau digunakan. Agar model

pembuatan produk lamanya tetap laku terjual dan bahan-bahan yang dapat di gunakan

juga dapat meminimalisir pengeluaran sehingga bahan dapat terpakai semua. Laporan

persediaan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam rangka sistem

akuntansi yang baik.

Laporan persediaan yang dibuat oleh PT. Bosowa Berlian Motor adalah tak

lain dari pada data mengenai hasil pencatatan transaksi persediaan yang dari

penerimaan dan pengeluaran barang sehingga memperoleh persediaan akhir bulan.

Seperti pada contoh laporan bulanan spare part (terlampir).

jumlah persediaan dan waktu yang dibutuhkan untuk menjual barang adalah

dua indikator yang sangat terkait. Selama ekonomi cenderung mengalami

penurunan,terdapat penambahan pertama kali pada persediaan.karena dibutuhkan

waktu yang lebih lama untuk menjual jumlah barang yang tersedia. Persediaan pada

Page 68: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

59

umumnya cenderung mengalami penurunan seiring dengan peningkatan kegiatan

bisnis.pemadanan harus dijaga berada pada tingkat persediaan di antara terlalu sedikit

atau terlalu banyak.sebuah perusahaan dengan tingkat persediaan yang terlalu sedikit

tidak akan mampu memenuhi kepuasaan pelanggan.akan,tetapi dengan menyimpan

persediaan terlalu banyak,maka akan menambah beban perusahaan untuk biaya

penyimpanan.

Persediaan akan mempengaruhi neraca maupun laporan laba rugi, Dalam

neraca perusahaan dagang, persediaan pada umumnya merupakan nilai yang paling

signifikan dalam aset lancar. Tentunya, jumlah dan kepentingan relatif

bervariasi.bahkan untuk perusahaan-perusahaan yang berada dalam industri yang

sama.

PT. Bosowa Berlian Motor menggunakan sistem persediaan periodik membuat

suatu perhitungan untuk menentukan persediaan yang dimiliki pada tanggal neraca

dan menghitung harga pokok penjualan. Penentuan jumlah persediaan menghitung

fisik persediaan.

Menghitung fisik persediaan meliputi perhitungan, penimbangan atau

pengukuran masing-masing jenis persediaan yang dimiliki. Saat ini berkembang

penggunaan barcodesn dan scanning. Untuk memiminimalkan kesalahan pada

perhitungan harus mengikuti prinsip dan kebijakan pengendalian internal untuk

mengamankan persediaan yang meliputi :

Page 69: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

60

1) Perhitungan dilakukan oleh pegawai yang tidak bertanggung jawab atas

pemeliharaan persediaan

2) Masing-masing perhitungan harus dijaga kebenarannya dalam setiap

perhitungan persediaan

3) Adanya perhitungan ulang oleh pegawai lain.

4) Penggunaan label persediaan yang sudah diberi nomer sebelumnya. Diberi

keterangan yang jelas

5) Pada akhir perhitungan, supervisor memasukan kembali bahwa semua jenis

persediaan diberi label dan tidak terhitung 2 kali

Setelah itu jenis persediaan didaftar pada lembar rangkuman persediaan untuk

memastikan keakuratan perhitungan. Terakhir biaya perunit dikali jumlah persediaan

untuk menentukan total biaya persediaan.

Pada setiap akhir periode akan dibuat laporan keuangan dimana terlihat neraca

maupun di perhitungan rugi laba yang biasanya juga merupakan akhir dari suatu

periode akuntansi. Sedangkan pada perhitungan rugi laba, persediaan barang dagang

akan muncul dalam harga pokok penjualan yang merupakan nilai persediaan barang

dagang ada pada awal periode di tambah pembelian bersih yang dilakukan selama

periode tersebut dikurangi dengan nilai persedian barang dagang yang ada pada akhir

periode.

Page 70: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

61

D. Perlakuan Akuntansi Sparepart Yang Rusak atau hilang

Sparepart yang rusak adalah sparepart yang tidak memenuhi ukuran mutu

persediaan yang akan di jual.

Sparepart yang rusak pada umumnya harga jualnya relatif rendah dibanding

yang tidak mengalami kerusakan. Jadi akan timbul rugi penjualan sebesar harga

pokok sparepart yang rusak di kurangi hasil penjualan sparepart yang rusak. Dengan

adanya sparepart yang rusak, maka pada penjualannya di kenakan potongan harga

yang telah disepakati.

Spare part yang telah terjual mungkin saja di kembalikan oleh pelanggan

(return penjualan) karna barangnya cacat atau karna alasan lain sehingga pembeli

tidak puas. Kepada pelanggan diberikan potongan dari harga semula barang yang

dijual tersebut (potongan penjualan). Retur penjualan pada hakikatnya merupakan

pembatalan atas penjualan yang telah dilakukan perusahaan (baik sebagian ataupun

seluruhnya).

Pengaruh Retur ataupun potongan penjualan adalah berkurangnya pendapatan

penjualan dan berkurangnya kas atau piutang dagang. Bila perkiraan penjualan

didebet, maka saldo perkiraan penjualan ini pada akhir periode akan menunjukkan

penjualan bersih (net Sales), dan jumlah retur dan potongan penjualan tidak akan

diungkapkan lagi. Karena berkurangnya pendapatan disebabkan oleh potongan

penjualan, dan berbagai beban yang berkaitan dengan pengembalikan barang

Page 71: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

62

(angkutan, pengepakan, perbaikan, penjualan kembali dan sebagainya), jumlah

transaksi seperti ini akan di laporkan kepada manajemen. Kebijakan semacam ini

akan memungkinkan manajemen menentukan sebab-sebab retur dan potongan

tersebut, seandainya jumlahnya sangat besar, dan untuk mengambil tindakan

perbaikan. Kerena alasan inilah PT. Bosowa Berlian Motor cendrung mendebet

perkiraan yang disebut Retur dan potongan penjualan (Sales Return and

Allowances). Bila penjualan semula dilakukan secara kredit, maka sisa transaksi

tersebut dicatat sebagai kredit ke piutang dagang.

Misalnya diterima pengembalian barang karena rusak dari salah seorang

pelanggan senilai Rp 250.000 yang berasal dari transaksi penjualan kredit. maka

pencatatn yang dilakukan untuk pengembalian barang tersebut adalah :

Retur dan Potongan Penjualan Rp 250.000

Piutang Dagang Rp 250.000

Jika uang tunai yang dikembalikan karena barang yang dikembalikan ataupun

karena potongan harga, maka Retur dan potongan penjualan didebet dan kas dikredit.

Jika penjualan dilakukan secara kredit, maka syarat pembayaran dimasa akan

datang harus ditetapkan dengan jelas, sehingga kedua pihak mengetahui berapa

jumlah yang harus dibayar dan kapan pembayaran dilakukan. Syarat penjualan

biasanya dicantumkan dalam faktur penjualan dan merupakan bagian dari perjanjian

Page 72: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

63

penjualan. Syarat perjanjian disebut juga dengan termin yang biasa ditulis 2/10, n/30,

artinya adalah akan diberikan potongan 2% jika pembayaran dilakukan 10 hari

sesudah tanggal faktur, tapi tidak melewati 30 hari sejak tanggal faktur.

Syarat penjualan kadang kala juga ditulis dengan symbol n/30 (n adalah singkatan

dari netto) yang artinya harga faktur neto atau keseluruhan harga faktur harus dibayar

dalam waktu 30 hari sesudah tanggal faktur, cara lain menyatakan syarat penjualan

adalah misal n,10/EOM (End of Month) atau akhir bulan. Ini berarti faktur harus

dibayar dalam waktu 10 hari sesudah akhir bulan, dihitung dari bulan yang tertulis

pada faktur.

Jurnal penjualan : Pada tanggal 20 Januari perusahaan PT. Bosowa Berlian

Motor menjual barang kepada seorang pembeli seharga Rp 10.000.000 secara kredit,

dengan syarat 2/10,n/30. Jurnal untuk mencatat transaksi penjualan ini adalah :

20 Januari Piutang dagang Rp 10.000.000

Penjualan Rp 10.000.000

(Pencatatan penjualan barang dagangan dengan syarat 2/10,n/30)

Syarat penjualan diatas mempunyai arti bahwa perusahaan Amazon akan

memberikan potongan 2% ( 2% x 10.000.000 = 200.000) jika pembeli melakukan

pembayaran tidak melewati tanggal 30 Januari atau jika melewati tanggal 30 Januari

tapi tidak lebih dari tanggal 19 Februari pembeli harus membayar penuh yaitu

10.000.000. Jurnal pencatatan transaksi tanggal 30 Januari adalah :

Page 73: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

64

30 Januari Kas Rp 9.800.000

Potongan penjualan Rp 200.000

Piutang Dagang Rp 10.000.000

( Pencatatan penerimaan piutang dikurangi potongan 2%)

Laporan laba rugi jika barang rusak , di akui sebagai return penjualan atau di

masukkan kea kun return penjualan

Penjualan Rp 10.000.000

Return penjualan Rp 250.000

Total penjualan Rp 9.750.000

Persediaan awal Rp 3.000.000

Pembelian Rp 16.000.000

Barang siap jual Rp 19.000.000

Persediaan akhir Rp 14.000.000

Hpp Rp 5.000.000

Laba kotor Rp 4.750.000

Dengan adanya sistem informasi akuntansi persediaan dan pengendalian

persediaan barang dagang yang diterapkan oleh perusahaan terutama dalam

Page 74: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

65

pengambilan sebuah keputusan dan dalam menentukan langkah-langkah yang akan

ditempuh oleh perusahaan terutama dalam persediaan barang dagang agar berjalan

dengan lancar. PT Bosowa Berlian Motor menerapkan sistem informasi akuntansi

berbasis manual dan terkomputerisasi dalam melakukan pengendalian terhadap

persediaan barang dagang.

Namun terkadang sering terjadi kesalahan saat melakukan pembelian barang

kepada supplier dengan sistem manual seperti kesalahan pencatatan pembelian

barang dagang yang terkadang terlalu banyak dibeli tetapi belum tentu dapat terjual

semua sehingga barang dagang yang akan dipasarkan menjadi tidak terorganisir

dengan baik dan sering terjadi kehilangan , biasanya barang-barang yang mudah

hilang adalah barang yang kecil atau mudah untuk disembunyikan. Dan barang-

barang itu biasanya adalah barang-barang yang jauh dari pengawasan mata penjaga

gudang atau cctv.

Mengontrol stok barang yang laku dilakukan setiap harinya, karena itu adalah

cara perusahaan menjadikan pembeda jika ada barang yang hilang atau tidak tercatat.

Perusahaan melakukan stock opname setiap harinya yaitu menyamakan perhitungan

dari catatan barang terjual dengan barang yang ada di gudang. Ini adalah cara yang

paling sering dilakukan agar kepala gudang bisa tahu apakah ada barang yang hilang

atau tidak, Biasanya barang stock opname dilakukan sebulan sekali. Yaitu pada saat

barang baru masuk ke dalam gudang.

Page 75: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

66

Berikut laporan laba rugi atas barang yang hilang, di akui sebagai beban :

Penjualan Rp 10.000.000

Persediaan awal Rp 3.000.000

Pembelian Rp 16.000.000

Barang siap jual Rp 19.000.000

Persediaan akhir Rp 14.000.000

Hpp Rp 5.000.000

Laba kotor Rp 5.000.000

Page 76: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

67

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah di kemukakan, maka penulis dapat menarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. PT. Bosowa Berlian Motor tidak menetapkan harga perolehan sendiri karena

harga perolehan tersebut telah di tetapkan oleh KTB ( PT. Krama Yudha Tiga

Berlian Motor) sebagai pelaksanaan pembelian barang atau harga perolehan

persediaan di ukur sebesar harga faktur yang di terima dan KTB tidak termaksud

biaya-biaya yang berhubungan dengan persediaan.

2. Dalam penilaian persediaan spare partnya PT. Bosowa menggunakan metode

FIFO, yaitu harga pokok penjualan di dasarkan pada harga perolehan barang yang

masuk pertama, dengan demikian persediaan akhir di nilai berdasarkan harga

perolehan barang yang masuk terakhir

3. PT. Bosowa pada setiap akhir tahun atau akhir suatu periode melaporkan

persediaan barang dagangnya dalam suatu neraca dan laporan laba rugi, sehingga

dapat di ketahui keadaan dan hasil usaha pada setiap periode

4. Spare part yang rusak akan mempengaruhi perhitungan laba rugi.

Page 77: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

68

B. Saran

1. Walaupun persediaan dapat segera di lakukan tanpa menghitung barang, setidak-

tidaknya setahun duakali di adakan perhitungan phisik atas barang apakah jumlah

barang di gudang sesuai dengan jumlah persediaan yang ada di buku persediaan .

2. Sistem penilain persediaan yang telah di terapkan oleh PT. Bosowa Berlian Motor

Makassar sudah cukup memadai dan sebaiknya keadaan seperti itu dapat di

pertahankan dan dapat lebih di tingkatkan sehingga perusahaan dapat lebih maju.

3. Menambahkan cabang unit penjualan spare part agar tidak terjadi antrian

penjualan barang pada PT. Bosowa Berlian Motor di Kota Makassar .

Page 78: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

69

DAFTAR PUSTAKA

Amin widjaya tunggal, 1995. Struktur pengendalia intern. Penerbit rineka cipta,

Jakarta

Amin widjaya tunggal. 1995. Struktur pengendalian intern. Penerbit Rineka cipta,

Jakarta

Aria Farah mita. Amanugrahani dan Taufik hendrawanan. Jakarta: salemba empat

Anonim, 2002, standar akuntansi keuangan, per 1 April 2002. Penerbit salemba

empat, Jakarta.

E. kieso. Donald, jerry j, weygandt and teery D. warfield, 2007, intermediate

Accuounting, Edisi 12 : by Erlangga

Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri, 1998. Anggaran perusahaan, edisi revisi,

cetakan keenam, Yogyakarta : badan penerbit fakultas Ekonomi.

Hongren, Harrison, Robinson dan Suco Kusumo, 1997. Akuntansi di Indonesia.

Buku satu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Ikatan akuntansi Indonesia. 2008, pernyataan standar akuntansi keuangan,

Jakarta : salemba empat

Kieso, W. W. 2008. Akuntansi Intermediate Edisi I. Jakarta: Erlangga.

Kell, Walter. G, and William C. Boyton, 1996. Modern auditing, Sixth Editon,

New York. Penerbit John Willey and Sons, Inc.

Mulyadi, 1997. Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Kedua, Bagian Penerbit

STIE YKPN, Yogyakarta.

Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Penerbit Salemba

Empat, Jakarta.

Munawir S. 2007. Akuntansi Laporan Keuangan. Liberty. Yogyakarta.

Sadeli L. 2008. Dasar Dasar Akuntansi. PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan “Pendekatan analisis deskriptif,

dan analisis komperatif. Bandung : Alfabeta.

Suharli, Michell. 2006. Akuntansi untuk Bisnis Jasa dan Dagang, Edisi Pertama,

Graha Ilmu, Yogyakarta.

Page 79: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

70

Sumarni, Murti dan Salamah Wahyuni. 2006. Metodologi Penelitian Bisnis.

Yogyakarta : Andi.

Warren, Carl S, James M, Reeve, Philip E. Fess, 2005. Pengantar Akuntansi, Edisi

ke-21, Buku 1, Cetakan Pertama, Terjemahan Aria Farahmita, Amanugrahani,

Taufik Hendrawan , Jakarta : Salemba Empat.

Wasif, Said Khaerul, dan Muhammad Gade. 2010. Akuntansi Keuangan 1. Edisi 2.

Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Page 80: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

PT. Bosowa Berlian Motor

Makassar

Persediaan Spere part awal

Jual Beli

Rusak Pembelian spare part

siap pakai

Hilang

Persediaan spare

part siap pakai

Analisis persediaan

Page 81: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

PT. BOSOWA BERLIAN MOTOR MAKASSAR

LAPORAN LABA RUGI

PER 31 DESEMBER 2012

NO

AKUN

KETERANGAN JUMLAH

Debet Kredit

400 penjualan Rp 17.500.000

509 harga pokok penjualan Rp (2.607.500)

Rp 14.892.500

Biaya-Biaya

501 biaya iklan Rp 350.000

502 biaya gaji Rp 5.900.000

503 biaya listrik Rp 1.950.000

504 biaya telpon dan air Rp 750.000

505 biaya penyusutan

gedung

Rp 500.000

506 biaya penyusutan

peralatan

Rp 200.000

507 biaya perlengkapan Rp 1.061.450

508 biaya asuransi Rp 125.000

TOTAL BIAYA Rp 10.836.450

LABA BERSIH Rp 4.056.050

Page 82: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

PT.BOSOWA BERLIAN MOTOR MAKASSAR

NERACA

PERIODE 31 DESEMBER 2012

NO

AKUN KETERANGAN

JUMLAH NO

AKUN KETERANGAN JUMLAH

DEBET KREDIT

100 Kas Rp 15.322.500 200 Hutang Dagang Rp 11.584.500

101 Piutang Dagang Rp 6.300.000 201 Hutang Gaji Rp 9.720.000

102 Perlengkapan Rp 4.557.800 300 Modal Rp 77.421.050

103 Asuransi Dibayar Dimuka Rp 75.000

104 Persediaan Bahan Baku Rp 4.997.750

105

Persediaan Barang Dlm

Proses Rp 5.247.500

106 Persediaan Barang Jadi Rp 21.405.000

107 Gedung Rp 25.000.000

108 Akm.Penyusutan Gedung Rp (1.000.000)

Rp 24.000.000

109 Peralatan Rp 6.000.000

110 Akm.Penyusutan Peralatan Rp (400.000)

Rp 5.600.000

111 Mesin Rp 12.000.000

112 Akm.Penyusutan Mesin Rp (800.000)

Rp 11.200.000

JUMLAH AKTIVA Rp 98.725.550 JUMLAH PASIVA Rp 98.725.550

Page 83: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …
Page 84: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

PT.BOSOWA BERLIAN MOTOR

LAPORAN BULANAN

PER 31 DESEMBER 2012

NO URAIAN

BIAYA OPERASI

MAKASSAR PARE-

PARE

BONE MAMUJU TOTAL

1 Alat-alat tulis 3.579.300 285,050 13,750 3.878.300

2 barang cetakan

3 bahan bakar,bensin

solar dll

1.170.000 1.170.000

4 bahan penolong

amplas,lap, sabun

926,300 80,000 1.006.300

5 listrik 1`.616.916 1,325,878 90.434 265,960 3.299.188

6 air 565.421 565.421

7 telekomunikasi, surat

dan telfn

1.082.937 586.217 75.155 114.078 1.858.387

8 transportasi ekspedisi

9 pajak 4600 4600

10 asuransi

11 promosi/iklan 61,000 61,000

12 lain-lain 243,000 12,000 255,000

SUB

TOTAL

9.183.874 2.274.745 165.589 473.788 12.097.996

Page 85: SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP …

RIWAYAT HIDUP

Supiandi, Lahir disebuah perkampungan yaitu Desa ARA

Kab. Bulukkumba pada tanggal 21 juni 1993, sebagai anak

kedua dari 2 bersaudara, buah hati dari pasangan Ayah

Apiso dan Ibu Halmi.

Penulis mulai memasuki jenjang pendidikan formal

di SD Negeri Sikeli 1 Kab. Bombana Sulawesi Tenggara

pada tahun 1999 dan tamat pada tahun 2005. Pada tahun

yang sama penulis menempuh pendidikan di SMP Negeri 1 kabaena Kab.

Bombana Sulawesi Tenggara dan tamat pada tahun 2008. Kemudian melanjutkan

pendidikan di SMA Negeri 1 kabaena Sulawesi Tenggara dan tamat pada tahun

2011.

Pada Tahun 2011, penulis diterima sebagai Mahasiswa pada Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unversitas Muhammadiyah Makassar,

Program Strata Satu (S1).