serikat pekerja dan pgri

23
SERIKAT PEKERJA DAN PGRI MAKALAH SEJARAH PERJUANGAN DAN JATI DIRI PGRI Disusun oleh : KELAS KELOMPOK 5 Hafiz Mirza 201343500370 Arif Setiawan 201343500362 Aldi Afrizal 201343500355 Abdurrohman 201343500415 Bambang Rudyanto 201343500365 Srihadi Aprildianto 201343500381 Galih Wahyu Nugroho 201343500414 Yusran 201343500352 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

Upload: hady-avriliandt

Post on 11-Apr-2016

304 views

Category:

Documents


53 download

DESCRIPTION

Memenuhi kebutuhsn tugas PKN

TRANSCRIPT

Page 1: Serikat Pekerja Dan PGRI

SERIKAT PEKERJA DAN PGRI

MAKALAH SEJARAH PERJUANGAN DAN JATI DIRI PGRI

 

 

  Disusun oleh :

KELAS KELOMPOK 5

Hafiz Mirza 201343500370

Arif Setiawan 201343500362

Aldi Afrizal 201343500355

Abdurrohman 201343500415

Bambang Rudyanto 201343500365

Srihadi Aprildianto 201343500381

Galih Wahyu Nugroho 201343500414

Yusran 201343500352

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK, MATEMATIKA dan IPA

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

2015

Page 2: Serikat Pekerja Dan PGRI

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata’ala, karena berkat

rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini.Penulisan makalah ini diajukan untuk

memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Perjuangan dan Jati Diri PGRI.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga

makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.Makalah ini masih

jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi teman – teman jurusan Sistem Informasi

danbermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Jakarta, Juni 2015

 

 

Serikat Pekerja dan PGRIPage 2

Page 3: Serikat Pekerja Dan PGRI

  DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................. 2

Daftar Isi......................................................................................................................... 3

BAB IPENDAHULUAN................................................................................................ 4

A. Latar Belakang ........................................................................................... 5

B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 5

C. Tujuan......................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................ 6

A. PGRI Sebagai Serikat Pekerja.................................................................... 6

B. Perjuangan dan Kondisi Serikat Pekerja di Indonesia................................ 7

C. Titik Berat Perjuangan dan Tantangannya................................................. 8

D. Serikat Pekerja Harus Kuat......................................................................... 9

E. Program Pendidikan................................................................................... 11

F. Dana............................................................................................................ 12

G. Sosialisasi dan Pelakasanaan Serikat Pekerja............................................. 12

Bab III PENUTUP......................................................................................................... 14

A. Kesimpulan................................................................................................. 14

B. Saran........................................................................................................... 14

Daftar Pustaka .............................................................................................................. 15

Serikat Pekerja dan PGRIPage 3

Page 4: Serikat Pekerja Dan PGRI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Guru dan tenaga kependidikan lainnya adalah tenaga kerja. Mereka diangkat, dibayar,

dibina, dan dipensiun atau diberhentikan oleh majikan dalam hal ini pemerintah (bagi guru

negeri, kontrak, atau guru bantu) dan badan penyelenggara pendidikan (biasanya berbentuk

yayasan bagi guru dan tenaga kependidikan swasta) berdasarkan aturan.

Penetapan guru sebagai tenaga kerja (tenaga kerja profesional), bukan sesuatu yang

mengada-ada.Hal itu sesuai dengan status guru dan karakteristik pekerja yang telah ditetapkan

oleh organisasi perburuhan dunia.Di banyak negara, penetapan guru sebagai tenaga kerja

sudah sangat biasa dan berjalan dengan baik, termasuk di negara maju.

Sebagai pekerja, karena berbagai keterbatasannya guru biasanya lemah.Majikan, dalam

hal ini pemerintah atau badan penyelenggara pendidikan, kuat.Pihak yang lemah, sering

mendapat perlakuan yang kurang atau tidak adil dan sewenang-wenang.Sebaliknya, majikan

yang kuat sering bertindak sewenang-wenang, kurang memperhatikan hak-hak pekerja, lebih

mementingkan keuntungan atau mempertimbangkan keterbatasan dirinya.

Para guru dan tenaga kependidikan yang lemah itu seharusnya bersatu, berserikat, dan

berhimpun bersama dalam sebuah wadah organisasi sehingga menjadi kuat, yaitu serikat

pekerja. Serikat pekerja adalah organisasi demokratis yang permanen dan berkesinambungan,

didirikan secara sukarela oleh para pekerja, terdiri dari para pekerja dan untuk kepentingan

para pekerja, dalam upaya melindungi mereka di dalam pekerjaannya, untuk meningkatkan

kondisi kerja lewat prosedur-prosedur collective bargaining, untuk meningkatkan taraf hidup

mereka, untuk menjaga hak-hak asasi mereka, dan untukmenyediakan sebuah sarana yang

efektif dalam menyuarakan pandangan/pendapat/aspirasi kaum pekerja dalam problema-

problema sosial politik.

Tujuan serikat pekerja ialah terbinanya pekerja menjadi pekerja yang beriman dan

bertaqwa kepada Allah SWT, profesional, dihargai harkat dan martabatnya, memiliki daya

tawar yang tinggi, terlindung hak-hak kepentingannya secara adil, terpenuhi kesejahteraannya

Serikat Pekerja dan PGRIPage 4

Page 5: Serikat Pekerja Dan PGRI

serta tumbuhnya rasa persaudaraan yang tinggi diantara pekerja.Dasar-dasar hukum Serikat

Pekerja ialah :

1. Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 104 ayat

2. Undang-Undang No. 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja Pasal 5 ayat 1

3. Undang-Undang No. 21 tahun 2000 tentang Serikat Pekerja / serikat buruh beserta

penjelasannya.

B. Rumusan Masalah

Dalam makalah ini, pokok bahasan yang berkaitan dengan Serikat Pekerja dan PGRI

diantaranya :

1. PGRI sebagai Serikat Pekerja

2. Perjuangan dan Kondisi Serikat Pekerja Indonesia

3. Titik Berat Perjuangan dan Tantangannya

4. Serikat Pekerja Harus Kuat

5. Program Pendidikan

6. Dana

7. Sosialisasi dan Pelaksanaan Serikat Pekerja

C. Tujuan

Tujuan dari penyusunan makalah ini untuk mengetahui sejarah dan perkembangan

serikat pekerja, PGRI,perjuangan dan kondisi serikat pekerja Indonesia serta hak hak PGRI

sebagai serikat kerja.Selain itu, makalah ini juga dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata

kuliah SPJD PGRI.

Serikat Pekerja dan PGRIPage 5

Page 6: Serikat Pekerja Dan PGRI

BAB II

PEMBAHASAN

A. PGRI  Sebagai Serikat Pekerja

Pengertian serikat pekerja menurut UU No. 13 Tahun 2003 adalah organisasi yang

dibentuk dari dan untuk pekerja yang bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokrasi dan

bertanggung jawab untuk memperjuangkan dan melindungi dan meningkatkan kesejahteraan

anggota dan keluarganya supaya harmonis dalam kehidupannya. Namun  ada anggapan bahwa

profesi guru dan dosen merupakan panggilan jiwa dan semua itu adalah pengabdian sebagai

pahlawan tanpa tanda jasa.

Tetapi pada zaman sekarang bahwa menjadi seorang guru atau dosen adalah seorang

pekerja.Jadi organisasinya harus menyesuaikan diri dengan organisasi pekerja menjadi trade

unions (teachers union).

Sebagai organisasi pekerja, PGRI adalah wadah perjuangan untuk mewujudkan hak-

hak asasi guru sebagai pekerja.Karena guru merupakan bagian dari masyarakat pekerja, maka

hak dasar guru tak dapat dilepaskan dari hak dasar kaum pekerja pada umumnya.Hal itu

termuat pada tujuh Fundamental Human Rights Convention of the ILO. Ketujuh Konvensi

ILO itu adalah :

1. No. 29 Tahun 1930 tentang Kerja paksa

2. No. 87 tahun 1948 tentang Kebebasan Berserikat dan Hak Membentuk Organisasi

3. No. 98 tahun 1949 tentang Hak berorganisasi dan berunding bersama

4. No. 100 tentang Kesamaan renumerasi bagi pekerja laki-laki dan perempuan untuk

pekerjaan yang sama nilainya

5. No 105 tahun 1957 tentang Penghapusan kerja paksa

6. No 111 tahun 1958 tentang Diskriminasi pada pekerjaan dan jabatan berdasarkan ras,

warna kulit, jenis kelamin, agama, pandangan politik, kebangsaan, dan suku

7. tentang Pekerja anak.

Hak azasi guru, secara khusus, juga termuat dalam Recommendation Concerning The

Status of Teachers yang diterima dan disahkan secara aklamasi oleh Special

Intergovernmental Conference of The Status of Teachers pada tanggal 5 Oktober 1966 di

Serikat Pekerja dan PGRIPage 6

Page 7: Serikat Pekerja Dan PGRI

Paris. Status guru secara moral, normatif, dan praktis menjabarkan betapa pentingnya

kedudukan guru dan hak-hak guru sebagai profesi dan tenaga kerja.

Konggres ke-XIII tahun 1973 telah memutuskan bahwa PGRI hanya merupakan suatu

organisasi profesi yang lengkap dengan kode etik yang dicetuskan pada konggres PGRI

tersebut dan harus dijalankan.Pada waktu itu Ketua Umum PGRI (Alm. M.E Subiadinata).

Walaupun PGRI organisasi profesi namun Pengurus Besar PGRI bekerja sama dengan

WCOTP  dan IFFTU menyelenggarakan latihan kepemimpinan (Leadership Training). Pada

tahun 1990 sudah terdaftar di Depnaker sebagai organisasi serikat pekerja dengan SK Menaker

No. 197/Men/1990, tanggal 5 April 1990.

Pada konggres PGRI XVIII telah diputuskan bahwa salah satu jati diri PGRI adalah

organisasi “Ketenagakerjaan”.Titik berat perjuangan serikat pekerja adalah berupaya

meningkatkan kesejahteraan anggota bersama keluarganya.Oleh karena itu demonstrasi yang

dilancakan oleh para anggota PGRI pada tahun 2000 di Jakarta dalam rangka menuntut

peningkatan tunjangan dan gaji guru, mendapat sambutan yang menggembirakan dan guru-

guru diseluruh pelosok tanah air.

Masalah serikat pekerja (Trade Unions) adalah hal yang baru dipelajari bagi PGRI

karena belum begitu banyak yang mengerti atau memahami tentang masalah yang ada pada

serikat pekerja. Maka, untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan cara mengadakan

sosialisasi mengenai serikat pekerja kepada seluruh anggota serikat pekerjadengan cara

diadakan seminar dan latihan kepimpinanan (Leadership Training) bagi para pengurus dan

anggota PGRI yang diselenggarakan oleh Pengurus Besar PGRI yang bekerjasama dengan EI

Brussel, Belgia  dan beberapa mitra  guru yang ada di luar negeri yang akan berlangsung

selama 10 tahun.

B. Perjuangan dan Kondisi Serikat Pekerja di Indonesia

Perjuangan Serikat pekerja adalah sesungguhnya untuk memperjuangkan Hak-hak

pekerja,sedangkan hak pekerja merupakan bagian dari Hak azazi Manusia. Serikat pekerja

mengusahakan mengaturhubungan pekerja dengan majikannya dalam rangka

memperjuangkan peningkatan kesejahteraan pekerja (anggota) dan keluarganya. Untuk

menyempurnakan mekanisme dan tata cara perjuangan serikat pekerja, maka para pakar terus

Serikat Pekerja dan PGRIPage 7

Page 8: Serikat Pekerja Dan PGRI

melalukan penelitian yaitu dengan banyak mendirikan lembaga atau jurusan pada perguruan

tinggi untuk meneliti dan memberikan kuliah tentang seluk beluk serikat pekerja.

Gerakan Serikat Pekerja adalah manifestasi dari bentuk solidaritas yang

memperjuangkan kesejahteraan, keadilan, demokrasi, martabat dan hak-hak manusia.Setelah

proklamasi kemerdekaan RI gerakan buruh (pekerja) muncul bersamaan dengan munculnya

partai-partai politik di Indonesia, maka gerakan buruh mengutamakan perjuangannya dibidang

politik.Hampir semua organisasi buruh berafilasi dengan partai politik tertentu.Organisasi

buruh waktu itu bersatu karena didorong oleh perjuangan untuk mencapai kemerdekaan.

Kemudian timbul pandangan perlunya penyederhanaan organisasi buruh, sehingga

dicetuskan “Deklarasi Persatuan Buruh Seluruh Indonesia” pada tahun 2003.Ketika itu

berhasil didirikan Federasi Buruh Seluruh Indonesia (FBSI) sebagai peleburan dari 25

organisasi buruh di Indonesia.FBSI berhasil melepaskan diri dari ikatan organisasi

politik.FBSI pada saat itu berhasil membenahi Hubungan Industrial Pancasila (HIP).

Pada kondisi sejak 1990 belum memungkinkan PGRI berjuang sesuai dengan serikat

Pekerja. Pada era reformasi sekitar tahun 1999, dewasa ini PGRI dapat berjuang  sesuai

dengan dasar, pola dan mekanisme Serikat Pekerja. Di mana demokrasi telah berjalan dan

semua orang bebas mengeluarkan pendapat. Maka Serikat Pekerja dalam memperjuangkan

hak-hak anggota memerlukan media komunikasi agar aktivitasnya diketahui dan mendapat

dukungan dari orang dan lembaga lain. Dukungan ini sangat diperlukan karena perjuangan

serikat pekerja akan efektif bila mendapat dukungan solidaritas dari orangbanyak.

C. Titik Berat Perjuangan dan Tantangannya

Tantangan dan tekanan Serikat Pekerja adalah berupaya meningkatkan kesejahteraan

anggota beserta keluarganya.Kemudian disusun strategi, taktik, dan metodepada masa itu gaji

guru tidak ada ketentuan khusus dan jauh berbeda dengan perjanjian kerjasama (collective

bargaining) antara pemerintah dan persatuan guru.Perundingan ini diakhiri dengan

penandatanganan “kontrak”. Bila pemerintah melanggar ketentuan yang tercantum dalam

kontrak,maka pengurus PGRI mengingatkan. Bila peringatan itu tidak ditanggapi maka

persatuan guru bisa mengadakan demontrasi, bila tidak ada jalan lain langkah terakhir yaitu

pemogokan. Bila terjadi pemogokan kemungkinannya:

Serikat Pekerja dan PGRIPage 8

Page 9: Serikat Pekerja Dan PGRI

1. Ada guru yang tidak mau ikut mogok kerja.

2. Pemerintah menghentikan pembayaran gaji guru yang tidak ikut mogok, sehingga

organisasi guru yang membayar gaji guru yang melakukan pemogokan.

3. Pemerintah menangkap beberapa pengurus yang dicurigai.

Maka dapat dilihat untuk mencapai tujuan yang dicapai, Serikat Pekerja pasti menemui

tantangan yang menghadang.Trade union sering mengadakan pertemuan seperti WCOTP,

IFFTU, EI banyak utusan persatuan guru yang meminta bantuan keluar negeri dalam upaya

melawan dan menuntut pemerintah.

Perlu kita lakukan dalam ikut memperjuangkan tujuan Serikat Pekerja yaitu

meningkatkan pengabdian, rasa solidaritas, persatuan dan tanggung jawab. Oleh karena itu,

menjadi pengurus Serikat Pekerja harus benar-benar kader organisasi yang handal.

D. Serikat Pekerja Harus Kuat

Melihat tantangan yang dihadapi Serikat pekerja maka kita harus mengupayakan

bagaimana cara dan dengan cara apa organisasi kita menjadi lebih kuat. Ada pepatah “Bersatu

Kita Teguh Bercerai Kita Runtuh”.Maka jika kita ingin kuat maka kita mencari harus teman

sebanyak mungkin. PGRI pun harus  bekerja sama dengan pihak yang terkait seperti DPR,

orang tua murid, Dewan pendidikan dan Komite Pendidikan.  Agar lebih mudah

memperjuangkan hak-hak anggota PGRI termasuk upaya memperjuangkan kesejahteraan

anggotanya.

Sejak tahun 2000 PGRI telah menjadi salah satu anggota Konggres Serikat Pekerja

Indonesia (KSPI). KSPI merupakan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia dan pada saat ini

KSPI merupakan gabungan dari 11 Federasi Serikar Pekerja Indonesia yang beranggotakan

400 Organisasi/Seikat Pekerja.Dalam hal ini KSPI berharap akan membantu perjuangan PGRI

dalam upaya mensejahterakan anggota keluarganya. Dengan masuknya PGRI menjadi salah

satu anggota KSPI maka akan menjadi lebih kuat. Kesejahteraan guru itu dapat berwujud

kesejahteraan materiil maupun non materiil yang ditopang 5 pilar yaitu:

1. Imbal jasa

2. Rasa aman

3. Kondisi kerja

Serikat Pekerja dan PGRIPage 9

Page 10: Serikat Pekerja Dan PGRI

4. Hubungan antar pribadi

5. Kepastian karier

Salah satu bentuk kekuatan serikat pekerja ialah Perhatian FES yang saling bersilangan

terhadap demokrasi yang menghidupkan keinginan akan keadilan sosial menuju kepada

penekanan khusus atas serikat pekerja yang kuat dan bertanggung jawab. Mewakili

Pergerakan Serikat Pekerja Jerman di luar negeri, FES bertujuan memperkuat Serikat Pekerja

Indonesia untuk menyuarakan kepentingan anggota mereka di dalam dan luar negeri.Hanya

melalui serikat pekerja yang kuatlah, keuntungan yang layak dapat dicapai oleh pemberi kerja

dan pekerja.Oleh karena itu, serikat pekerja harus memiliki dasar organisasi yang kuat dan

perspektif yang strategis untuk mengubah hubungan industrial menjadi hubungan yang layak

dan menguntungkan bagi pihak pemberi kerja dan pekerja. Terlepas dari kinerja spesifik

sektor dari serikat pekerja, mereka juga memiliki peran penting dalam proses pembuatan

kebijakan nasional dan internasional. FES berupaya untuk memfasilitasi proses konsolidasi

politik pergerakan Serikat Pekerja Indonesia, yang menghasilkan kebijakan bersama serikat

pekerja Indonesia. Hal ini juga dapat meningkatkan kapasitas mereka sebagai mitra dalam

dialog sosial bipartit dan tripartit untuk berkontribusi terhadap kemitraan sosial yang

konstruktif.

Untuk memperkuat posisinya, Serikat Pekerja dapat meminta bantuan kepada induk

organisasinya di luar negeri.Misalnya minta bantuan kepada EI. Pada saat ini ada 3 jenis

organisasi guru internasional yaitu:

1. Education Internasional yang berinduk pada ICFTU

2. World Confederation of Teacher (WCT) yang bertindak pada World Confederation of

Labour

3. FISE (komunis) yang berinduk pada Persatuan Buruh Komunis Internasional

Adapun hal-hal yang menyebabkan PGRI kelihatan kuat:

1. Memiliki anggota yang cukup kuat

2. Telah berpengalaman dalam perjuangan menghadapi berbagai permasalahan

3. Mempunyai hubungan erat dengan banyak organisasi guru di luar negeri

4. Anggota Education International

Adapun kelemahannya diantaranya adaah sebagai berikut :

Serikat Pekerja dan PGRIPage 10

Page 11: Serikat Pekerja Dan PGRI

1. Cukup banyak organisasi yang lain sehingga bisa merupakan ancaman bagi PGRI

2. Iuran kecil dan tidak semua anggota membayarnya.

3. Pada umumnya kesejahteraan anggota PGRI sangat memprihatinkan. 

E. Program Pendidikan

Sebagai organisasi profesi, perjuangan dan ketenagakerjaan PGRI wajib

memperjuangkan kesejahteraan anggotanya juga mutu profesi guru khususnya dan pendidikan

pada umumnya.

Untuk menunjang kinerjanya, PGRI memilih sejumlah anak lembaga yang yaitu:

1.    YPLP (Lembaga Pembina Lembaga Pendidikan)

2.    LKBH (Lembaga Konsultan dan Bantuan Hukum)

3.    BP.GGI (Badan Pengelola Gedung Guru Indonesia)

4.    PT. Harapan Masa

5.    Induk Koperasi PGRI

6.    Majalah Suara Guru

Pada era reformasi seperti sekarang, kita menyaksikan  penyusunan berbagai kebijakan

serta kritikan-kritikan terhadap kebijakan dan peraturan perundang-undangan berbasis kondisi

local. Terhadap semua itu, seharusnya PGRI  turut menyumbangkan  ide dengan menawarkan

alternative pemikiran yang baru. Serikat Pekerja harus memperjuangkannya kepada

pemerintah.Itulah sebabnya YPLP-PGRI telah membentuk “Gugus Pemikir” (Think Tank).

Tugas dari gugus pemikir adalah mengupayakan peningkatan mutu lembaga

pendidikan PGRI serta menyusun konsep dibidang pendidikan yang nantinya akan

disampaikan oleh PGRI kepada pemerintah.

Gugus pemikir telah mencapai hasil diantaranya:

1. Universitas PGRI Yogyakarta telah berhasil membuat susunan Rancangan Penyempurnaan

Sistem Pendidikan di Indonesia.

2. Bersama Universitas PGRI Adibuana Surabaya dan IKIP PGRI Semarang juga telah

menghasilkan susunan rancangan RUU Perlindungan Guru.

Serikat Pekerja dan PGRIPage 11

Page 12: Serikat Pekerja Dan PGRI

F. Dana

Suatu organisasi tidak akan menjadi kuat bila tidak ditopang oleh dana yang

memadai.Sehubungan dengan usaha pencarian dana tersebut sebaiknya diperhatikan saran-

saran sebagai berikut:

1. PGRI berupaya agar semua iuran anggota dapat masuk

2. Upaya pemasukan iuran anggota dengan check off system

3. PGRI sebaik mungkin mencari dana lain dari luar iuran anggota.

4. Pengurus harus lincah dan tanggap dalam rangka mencari dana bagi organisasi.

5. Para anggota harus terus disadarkan akan tanggung jawab dalam penyetoran iuran anggota

6. Peranan bendahara sangat penting dalam upaya menerima, menyimpan,membayar serta

bertanggung jawab.

7. Meningkatkan koperasi guru

8. Mendirikan perusahaan dan sebagainya.

G. Sosialisasi dan Pelaksanaan Serikat Pekerja

Seluk beluk Serikat Pekerja merupakan sesuatu yang penting. Oleh sebab itu penting

pula diadakannya sosialisasi kepada  seluruh anggota PGRI yang tersebar di seluruh pelosok

tanah air. Sosialisasi tentang serikat pekerja dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain:

1. Dilakukan pada tiap pertemuan PGRI, misalnya pada setiap konferensi, seminar dan

pelatihan PGRI

2. Memanfaatkan majalah PGRI yaitu majalah Suara Guru

3. Menerbitkan bulletin khusus PGRI yang memuat berbagai aspek serikat kerja

Pola dan mekanisme pelaksanaan serikat pekerja sudah universal misalnya pelaksanaan

perjanjian kerjasama dan aksi demontrasi tahun 2000, merupakan pelaksanaan Serikat Pekerja

dalam rangka mensukseskan perjuangan meningkatkan kesejahteraan guru dan peningkatan

anggaran pendidikan.

Serikat pekerja juga adalah organisasi yang komplek, dengan segala aturan dan struktur

yang mereka miliki. Pemimpin/pengurus yang mereka pilih bisa dengan silih berganti tetapi

nilai organisasi tetap sama. Tetapi perlu diingat! peran pemimpin mengubah organisasi, ini

adalah suatu fakta yang benar. Karena bagaimanapun juga karekteristik paternalistik juga

Serikat Pekerja dan PGRIPage 12

Page 13: Serikat Pekerja Dan PGRI

dianut dalam pola kepimpinan ditempat kita.Anggota berubah karena memiliki pemimpin

yang kuat.Serikat pekerja adalah organisasi yang dibentuk dari oleh dan untuk pekerja serta

dibiayai oleh mereka sendiri.Serikat pekerja adalah organisasi representasi, organisasi yang

mewakili. Artinya, anggota mengambil peranan penting dalam organisasi dan  pergerakkan

organisasi serikat pekerja. Dukungan yang mereka berikan adalah dalam bentuk partisipasi

dan kontribusi yang aktif dan luas.

           

Serikat Pekerja dan PGRIPage 13

Page 14: Serikat Pekerja Dan PGRI

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam uraian diatas dikemukakan bahwa PGRI berusaha memperjuangkan

kesejahteraan, membela serta melindungi hak dan kepentingan anggotanya dengan

menerapkan tata cara Serikat Pekerja, namun hal tersebut tidak mudah dilalui PGRI. PGRI

harus berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan organisasi ini demi mewujudkan

organisasi yang berwibawa, independen,disegani dan akan lebih mudah dalam

memperjuangkan program-program yang direncanakan.

Namun perjuangan berdasarkan tata cara Serikat Pekerja memang penuh resiko, oleh

sebab itu PGRI harus senantiasa berhati-hati dalam penerapannya. Pelaksanaan Serikat

Pekerja herus disesuaikan dengan kondisi yang ada, melalui tahapan-tahapan, juga disesuaikan

dengan kemampuan organisasi di daerah masing-masing.

B. Saran

Dengan diselesaikannya makalah ini, penyusun berharap agar pembaca dapat :

1. Mengerti dan memahami awal terbentuknya PGRI sebagai Serikat Pekerja

2. Mengingat perjuangan PGRI dalam memperjuangkan ksesjahteraan anggotanya.

3. Memotivasi diri untuk lebih menghargai PGRI sebagai organisasi independen yang

berwibawa.

4. Berusaha untuk terus meningkatkan mutu profesi guru demi kecerdasan bangsa.

5. Meneladani semangat perjuangan PGRI dalam mempertahankan organisasi.

Serikat Pekerja dan PGRIPage 14

Page 15: Serikat Pekerja Dan PGRI

DAFTAR  PUSTAKA

1. Balitbang Dikbud(1997).pendidikan di Indonesia dari jaman ke jaman. Jakarta : depdikbud

2. Beeby,C.E.(1981).pendidikan di Indonesia : Penilaian dan Pedoman Perencanaan.

Jakarta :LP3ES.

3. BP3K.(1975) pendidikan di Indonesia, 1900-1974. Jakarta : BP3K Depdikbud

4. Depdikbud (1996) lima puluh tahun Pendidikan Indonesia. Jakarta : Depdikbud

5. Depdikbud(1994) Pembangunan pendidikan dan kebudayaan menjelang era tinggal landas.

Jakarta : Depdikbud

6. Depdikbus (1990) Lima Repelita Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Pusat Perbukuan

Depdikbud

7. Depdikbud.(1962). Pancawarsa 5 Maret 1957 s.d 5Maret 1962. Jakarta : Jawatan

Pendidikan Umum Depdikbud

8. Ditjen Dikdasmen.(1997). Tumbuh Kembang Pendidikan Dasar dan Menengah 1940-1996.

Jakarta : ditjen Dikdasmen Depdiknas

9. Ditjen Dikdasmen.(1990). Perkembangan Pendidikan Dasar dan Menengah 1945-1989.

Jakarta :Ditjen Dikdasmen

10. PGRI (1998a) Reformasi pendidikan dan PGRI dalam memasuki Era baru abad XXI. Risalah

keputusan kongres PGRIIXVIII di Lembang,Bandung. Jakarta : PB PGRI

11. PGRI (1998b). Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Besar PGRI Masa Bakti

XVIII(1994-1998). Jakarta: PB PGRI

12. PGRI (1994).Memantapkan Tekad, Wawasan dan Kemampuan Profesi Guru menyukseskan

Pelita VI dan PJP II. Jakarta : PB PGRI

13. Poerbakawatja.S.(1970) Pendidikan dalam Alam Indonesia Merdeka. Jakarta : Gunung

Agung

14. Supriadi,D(1998) Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Yogyakarta : Adicita Karya Nusa

15. Syamsuddin,H.,Sastradinata,K.&Hasan,S.H.(1993) Sejarah Pendidikan Indonesia Zaman

Kemerdekaan (1945-1966). Jakarta : Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional.

16. http://mulaihitungmundur.blogspot.com/2011/04/merancang-pendidkan-di-serikat-

pekerja.html

Serikat Pekerja dan PGRIPage 15