self management optimalkan potensi da'i

18
SELF MANAGEMENT OPTIMALKAN POTENSI DA'I SitiJutaiha A. PSNDAHULUAN Islam adalah agama dakwah yang rahmatan lit'atamin. Aktivitas dakwahnya menyeru manusia kepada hidayah Allah swt dan mencegah dari yang mungkar. Setiap muslim mempunyai kewajiban untuk menjalankan dakwah di mana pun ia berada sesuai dengan kapasitas yang dimiliki. Baik dalam bentuk dakwah bi/ ha! maupun dakwah bi/ lisan. Namun demikian walaupun dakwah menjadi tugas setiap muslim, untuk mempermudah tujuan dakwah secara efektif dan efesien harus ada sekelompok orang yang memperhati- kan masalah ini secara serius dan profesional, mereka ini adalah para alim ulama, kyai, ustadz dan cendikiawan muslim yang dapat disebut dengan da'i (orang yang menyeru). Ketika Islam bersentuhan dengan dunia modern, terutama menghadapi arus yang mengglobal, ketika itu pula permasalahan dakwah Islam semakin kompleks, di mana nilai-nilai agama dan moral semakin ditinggalkan, liberalisme dan kapitalisme menjadi-jadi, sehingga lahirlah masyarakat yang hedonisme dan konsumerisme serta sifat-sifat lainnya, pengaruh ini sekaligus menjadi tantangan bagi penyeru agama/da'i untuk berpikir dan bertindak lebih arif serta bijaksana JURNAL DAKWAH, Vol. IX No. 1, Januari-Juni 2008 29

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SELF MANAGEMENT OPTIMALKAN POTENSI DA'I

SELF MANAGEMENTOPTIMALKA N POTENSI DA'I

SitiJutaiha

A. PSNDAHULUAN

Islam adalah agama dakwahyang rahmatan lit'atamin. Aktivitasdakwahnya menyeru manusiakepada hidayah Allah swt danmencegah dari yang mungkar. Setiapmuslim mempunyai kewajiban untukmenjalankan dakwah di mana pun iaberada sesuai dengan kapasitas yangdimiliki . Baik dalam bentuk dakwahbi/ ha! maupun dakwah bi/ lisan.Namun demikian walaupun dakwahmenjadi tugas setiap muslim, untukmempermudah tujuan dakwah secaraefektif dan efesien harus adasekelompok orang yang memperhati-kan masalah ini secara serius danprofesional, mereka ini adalah para

alim ulama, kyai, ustadz dancendikiawan muslim yang dapatdisebut dengan da'i (orang yangmenyeru).

Ketika Islam bersentuhandengan dunia modern, terutamamenghadapi arus yang mengglobal,ketika itu pula permasalahan dakwahIslam semakin kompleks, di mananilai-nilai agama dan moral semakinditinggalkan, liberalisme dankapitalisme menjadi-jadi, sehinggalahirlah masyarakat yang hedonismedan konsumerisme serta sifat-sifatlainnya, pengaruh ini sekaligusmenjadi tantangan bagi penyeruagama/da'i untuk berpikir danbertindak lebih arif serta bijaksana

JURNAL DAKWAH , Vol. IX No. 1, Januari-Juni 2008 29

Page 2: SELF MANAGEMENT OPTIMALKAN POTENSI DA'I

Siti Jtilaifja: $e/f iManagewenf

dalam menyampaikan pesan-pesanagama kepada umatmanusia.

Seorang da'i, dituntut untukmenguasai ilmu yang komprehensifdan tentu saja dibarengi denganakhlak yang mulia, karena sejatinyamutu dan penampilan da'i sangatmenentukan kelemahan dankekuatan dalam berdakwah. Seorangda'i tidak hanya pandai mengatakansesuatu ini boleh dikerjakan danyang lain haram dilaksanakan,sementara dirinya sendiri belummampu melaksanakan apa yang diasampaikan, tetapi hendaknya iadapat melaksanakan dakwah denganmemulai dari dirinya sendiri ibdabina/si.

Da'i harus mengembangkanpotensi yang ada pada dirinyaseoptimal mungkin agar ia mampumenghadapi perkembangan zamanyang mengakibatkan semakinkompleksnya permasalahan umat.Penyampaian pesan-pesan agamaharus menyesuaikan denganperubahan/perkembangan zaman.Materi dan kajian yang disampaikan-nya harus menarik dan komunikatifserta menyentuh permasalahan umatdengan memperhatikan kesesuaianmateri dan matode dakwah terhadapobjek dakwah sehingga tidakmembosankan bagi mad'u.

Kesalahan da'i dalam menyam-

paikan pesan agama sangatberpengaruh terhadap mad'u sebagaipenerima pesan agama. Demikianpula kesalahan dalam pendekatanyang dipergunakan seorang da'idalam menghadapi permasalahanumat, misalnya adanya khutbah yangmenteror masyarakat sekitar yangbelum aktif pergi ke masj id, bukannyamendekatkan orang tersebut kemasjid, bisa-bisa dapat menyebabkanseseorang itu kian jauh dari masjid.

Dalam berdakwah seorang da'ijangan hanya menilai keberhasilandakwah yang dilakukannya dari segikuantitas dan formalitas belaka;banyaknya mad'u, banyaknya murid,dan lain sebagainya setelah itu diamerasa puas, tapi hendaknya lebihkepada segi kualitas dan dampakyang ditimbulkan dari dakwah yangia sampaikan kepada masyarakatselaku mad'u.

Untuk menggali dan mengem-bangkan potensi da'i sehinggamenjadi da'i yang berkualitas,pemerintah maupun lembaga yangterkait telah melakukan berbagaipelatihan atau pengkaderan da'i,seperti halnya Pelatihan Calon Da'iMuda (PCDM) yang diselenggarakanoleh bagian Penerangan Masyarakatlslam Depag Pusat, pesertanya adalahda'i muda perwakilan dari seluruhdaerah di Indonesia, diharapkan dari

30 JURNAL DAKWAH , Vol. IX No. l,Januari-Juni 2008

Page 3: SELF MANAGEMENT OPTIMALKAN POTENSI DA'I

Siti ]lllaiha: Self Managem>lt

pelatihan ini peserta memiIiki ilmupengetahuan tentang dunia dakwahdengan problematika dakwahnya,macam metode dan penerapannya,sehinggadiharapkan Iahirlah da'i-da'imuda yang potensial, berwawasanglobal dan bertindak lokal didaerahnya masing-masing.

Lembaga penyiaran eIektronikseperti Lativi dengan programPemilihan Da'i Ciliknya/KeiuargaDa'i Cilik , telah mampu membiusjutaan pemirsa sekaligus menelorkandan mencetak da'i cilik yang cakap,kreatif dan berbakat, walaupunprogram tersebut terkesan menghiburdan diselingi pesan sponsorship.Lembaga-lembaga swadaya yang adadi masyarakatpun sering melakukanpengkaderan atau pelatihan da'idalam rangka pemberdayaanmasyarakat, seperti Lembaga AmilZakat Nasional, BaitulmalHidayatullah, dengan program kuliahda'i mandiri, berupa pendidikan Da'iAkseleratif selama tiga bulan denganbiaya gratis. Semua hal tersebut di atasdilakukan karena kesadaran —pemerintah maupun lembaga yangterkait—betapa pentingnya seorangda'i dalam menyampaikan pesan-pesan agama sekaligus upayapendampingan dan pemberdayaanmasyarakat, sehinga diharapkanlahirlah masyarakat madani.

Fakultas Dakwah sebagailembaga institusi yang mempunyaitanggung-jawab penuh terhadapkader da'i muda turut memberikanandil besar terhadap keberadaan da'idi masa depan, lewat lembaga inimahasiswa dibekali i lmu-ilmukonprehensif dengan metodedakwah yang lebih modern,diarahkan dan dikembangkan dalamkegiatan intra-kurikuler sertadipraktekkan ketika terjun kemasyarakat. Institusi ini tidak hanyamelahirkan seorangda'i, tetapi lebihdari itu mencetak cendikiawanmuslim dan inteliktual muslim.

Pertanyaan yang munculadalah sejauhmana para da'i yanglahir dan telah mengikuti pendidikanserta pelatihan mampu menerapkankeilmuannya, atau sudah optimalkahpotensi yang dimilik i seorang da'iserta mampukah seorang da'imengembangkan kreasi yang adapada dirinya sehingga betul-betuldapat menyampaikan pesan-pesanagama?.

Memang melahirkan seorangda'i tidaklah mudah seperti halnyamembalik telapak tangan, tetapisebetulnya mengembangkan potensidiri seorang da'i yang handal lebihsulit manakala tidak ada perhatianserius yang dimulai dari diri pribadiseorangda'i. Betapapun seorangda'i

JURNAL DAKWAH , Vol. IX No. l,Januati-Juni 2008 31

Page 4: SELF MANAGEMENT OPTIMALKAN POTENSI DA'I

.V/// jiilaiba: SeljMattagtment

telah memiliki retorika dakwah danpengetahuan keislaman yangmendalam namun tidak bisamemanfaatkan ataumengembangkan potensi yangdimilikinya, maka ia akanketinggalan zaman dan ditinggalkanoleh zaman. Salah satu altematifyangditawarkan penulis dalam menjawabpertanyaan tersebut, sekaligus upayamembangun potensidiriseorangda'iadalah dengan tinjauan se//management (pengelolaan diri) da'i.

B. KONSEPSELfMANAGEMENT

Istilah Se// Management ataumanajemen diri muncul didasarkanpada keyakinan bahwa manajemenitu diawali dalam kehidupanindividu. Menurut Akram Ridha,"manajemen diri adalah kemampuanseseorang untuk mengarahkanperasaan dan pemikirannya sertasegala kemampuannya untukmenggapai citi-cita dan tujuandirinya."i Lebih lanjut Suit danAlmasdi mengemukakan manajemendiri adalah suatu organisasi diri yangmanajernya adalah hati nurani dansebagai pelaksananya adalah organtubuh, penerima perintah yangdipengaruhi oleh sikap mental.Salah satu bentuk dari manajemendiri adalah pengendalian diri dalammemenuhi keinginan hati nurani,sesuai pengetahuan yang dimiliki .

Dari pengertian di atas dapatdipahami bahwa self managementadalah suatu pengelolaan individuterhadap dirinya sendiri. Pengelolaanindividu ini tentu saja diawali daripengenalan terhadap kadarkemampuan atau potensi yangdimilik i seseorang, selanjutnyadianalisis dan dilakukanpengembangan diri. Pengenalanterhadap kadar kemampuan ataupotensi diri sangat membantu dalammenentukan atau memposisikan dirisecara tepat dalam berbagai situasikehidupan. Hal ini seperti yangdikemukakan Anis, yangmenggunakan istilah konsep diriuntuk pengenalan potensi diri, yaitubahwa" konsep diri akan membantumemposisikan diri dalamkehidupan".3

Manajemen diri jikadihubungkan dengan peningkatankualitas insani adalah adanya usahauntuk memenej hati nurani untukmenemukan kembali fitrah manusiayaitu kembali ke agama Islam,sehingga kualitas kemanusiaanseseorang dapat dipelihara bahkandapat ditingkatkan dandikembangkan sedemikian rupasehingga mencapai derajatkemanusiaan yang paling tinggi(insan fcami/) dan dapat menjalankanfungsinya sebagai khalifah di mukabumi, sehingga terwujudlah pribadi

32 JURNAL DAKWAH , Vol. IX No. l,Januari-Juni 2008

Page 5: SELF MANAGEMENT OPTIMALKAN POTENSI DA'I

SitiJiilaiba: Sel

sebagai 'ibadur ar rahman yangistiqamah. Hal ini juga terkait dengankewajiban dakwah Islam yangmewajibkan umatnya berdakwahsesuai dengan batas-bataskemampuannya, dan batas minimaldari kewajiban dakwah tersebutadalah mendakwahi dirinya sendiri,yaitu membenahi diri ataumembenahi hatinya kearahkesempurnaan, yang pada akhirnyadari dirinya itu akan munculperbuatan yang mengandung nilaiteladan (dakwah) bagi orang lain.*

Individu, baik dia sebagaipemimpin atau yang dipimpin harusmampu mengoptinwdkan potensi diriyang dimilikinya. Kemampuan untukmengoptimalkan diri tersebut hanyadapat dilakukan apabila individutersebut telah memiliki tujuan danarah hidup yang jelas serta targetdalam hidupnya. Urgensimenentukan target individu ini jugadikemukakan oleh Abdul Jawwad,yang menyatakan bahwa "jika kitatidak tahu mau pergi kemana, makajalan apapun yang akan kita tempuhtidak akan mengantarkan kita".

Pengenalan diri sangatdiperlukan, karena melaluipengenalan diri secara intens,seseorang dapat mengenali potensi-potensi yang ada dalam dirinya, danjuga mengenali kelemahan dirinya.

Pengenalan terhadap potensi sajatidak cukup, karena tanpa mengenalikelemahan dirinya, potensi akanmenjadi ancaman. Keseimbangandalam mengenali dan memahami diribaik sisi kekuatan dan kelemahan,kebaikan dan keburukan adalahmutlak diperlukan, karena biIa tidakmaka dapat menjebak seseorangtersebut ke sisi yang tidakmenguntungkan.

Sebagai seorang muslimmisalnya, tentu kita mempunyaitujuan hidup yang jelas yaitu untukmencapai keridhaan Allah dankebahagiaan dunia serta akhirat.Sehingga apa yang kita lakukan tidaklain hanyalah untuk tujuan tersebut.Namun demikian, tujuan hidup kitatersebut hanya akan tercapaimanakala kita mampu melakukanAmar ma'ru/ nahi mungfcar, ataumelaksanakan perinyah-Nya danmenjauhi larangan-Nya.

Dalam perjalanan hidup danperputaran waktu yang panjang, tentukita akan mengalami danmenghadapi perubahan. Salah satuhakikat manajemen diri adalahupaya untuk mempersiapkan diriseseorang untuk menghadapi danmengendalikan imperativeperubahan/ Apalagi pada saatsekarang, di mana berbagai krisismultidimensional harus disikapi

JURNAL DAKWAH , Vol. IX No. l,Januari-Juni 2008 33

Page 6: SELF MANAGEMENT OPTIMALKAN POTENSI DA'I

sebagai bagian dari prosesperubahan itu sendiri.

Menurut pandangan manaje-men diri, dalam menghadapi setiapperubahan atau krisis yang terjadidalam hidup, seseorang harusberusaha untuk tidak menjadi korbanatau bersikap reaktif terhadapperubahan tersebut. Seseorang harusmenjadi subyek dari perubahankarena esensi manajemen diri adalahbagaimana seseorang mampumengendalikan dan bahkanmenciptakan realitas kehidupan baruyang diinginkan serta mengendalikanarah kehidupan jika terjadi krisis/perubahan.'

Manajemen diri jika dihubung-kan dengan perencanaan strategiadalah berarti apa yang diinginkanseseorang di masa mendatang danbagaimana cara mencapainya. Iniberarti seseorang harus mampumengendalikan dan mengelola masadepan yang terbaik bagi dirinyamelalui proses dan langkah-langkahterbaik untuk mencapai tujuantersebut. Proses ini melibatkanberbagai pilihan mendasar tentangmasa depan kehidupan yang akandilalui, yaitu pilihan yang berkaitandengan misi atau tujuan yang ingindicapai dalam hidup ini, upaya atautindakan apa yang harus dilakukanuntuk mencapai tujuan hidup,

bagaimana memanfaatkan kekuatandan kelemahan yang ada pada diri(strengths and weaknesses) maupunberbagai peluang dan ancaman(opportunities and threats).

Visi yang kita rancang dan kitabangun harus senantiasadivisualisasikan dengan pikiran.Karena jika gambaran tentang masadepan kita telah sangat jelas, makaberarti kita ikut mengambil bagiandalam proses mewujudkan masadepan kita menjadi kenyataan. Sebabpikiran bawah sadarkita adalah lahanyang subur dan pikiran sadar kitaadalah petaninya. Apa yang kitatanam itulah yang akan kita tuai,sehingga lama-kelamaan gambaranyang jelas akan tertanam dengan kuatserta tumbuh subur dalam pikiranbawah sadar, yang pada gilirannyaakan mewujud menjadi realitas.

Dalam proses membangun visi,paling tidak ada tiga kekuatan yangharus diperhatikan yaitu misi hidup,kekuatan dan kelemahan sertaberbagai peluang dan ancaman yangdihadapi. Misi hidup adalahsemacam orientasi yang akan dicapaidan yang dijadikan komitmen.Seseorang yang hidup tanpa tujuanadalah bagaikan kapal tanpa kemudi.Dia akan terkatung-katung dan tidakmenuju ke suatu tempat, danakhirnya akan terdampar di pantai

34 JURNAL DAKWAH, Vol. IX No. l,Januari-]uni 2008

Page 7: SELF MANAGEMENT OPTIMALKAN POTENSI DA'I

SitiJulalba: Selfhlanagement

keputusasaan, kekalahan dankesedihan. Jadi sesungguhnyamanajemen diri strategi adalah upayasecara terus menerus untukmewujudkan visi dan misi hidupmelalui serangkian aksi atau tindakanyang sesuai dengan kekuatan dankelemahan, serta peluang danancaman yang senantiasa dihadapi.

Sementara itu, konsep kepe-mimpinan dalam manajemen diriadalah berupa pendekatan barutentang bagaimana seseorang dapatmengoptimalkan potensi diri dankemampuan berinteraksi denganorang lain. Kepemimpinan lebihdiartikan sebagai kemampuan untukmemimpin dan mengelola dirisehingga dapat memberi kontribusibagi penciptaan sinergi untukmencapai tujuan atau sasaran tim. Halini mengandung konsep bahwa setiapindividu dalam tim yang memberikankontribusi terhadap penciptaansinergi untuk mencapai tujuanbersama adalah seorang pemimpin.

C. POTENS/DA'/ DALA M

BEKOAKWAH

Potensi da'i adalah apa yangada pada diri seorang da' i yang dapatdigali dan dikembangkan, baik itukelemahan (weakness), kelebihan/kekuatan (strength), peluang(opportunity) dan tantangan (threat)yang melekat pada diri seorang da'i.

KeIebihan/kekuatan adalahmerupakan keunggulan seseorangdibandingkan dengan orang lain ataukemampuan seseorang untukmengerjakan sesuatu yang tidakdapat dilakukan orang lain, yangdapat diibaratkan dengan selangkahlebih maju dari garis start (to having ahead start in a foot race). Kelebihanseorang da' i dapat berupa kedalamanilmu, penguasaan materi,penguasaan retorika, penampilanmenarik, kefasihan dalammembawakan ayat-ayat Allah, danlain sebagainya.

Kelemahan dapat didefinisikansebagai keterbatasan atau kekurang-an seseorang dalam berdakwah.Kelemahan ini dapat berupa kurangdapat menguasai emosi, demampanggung (nervous), tergesa-gesa,keterbatasan transportasi, penguasa-an ilmu yang parsial, dan lainnya.Sedangkan peluang adalah upayaterus menerus untuk mengubahpotensi kelemahan (weakness)menjadi potensi kekuatan (strength),peluang ini dapat berupa adanyakesempatan untuk memperdalamilmu atau belajar kembali atauadanya pelatihan-pelatihan, adanyakesempatan/kepercayaan yangdiberikan masyarakat untukmenyampaikan dakwah, dan lainsebagainya.

JURNAL DAKWAH , Vol. IX No. l,Januari-Juni 2008 35

Page 8: SELF MANAGEMENT OPTIMALKAN POTENSI DA'I

Siti ]ulail)a: Selj Mattagertient

Sementara tantangan adalahkecenderungan (lingkungan) yangtidak menguntungkan, tantangan inidapat berupa adanya perubahanpola pikir masyarakat, kemajuanteknologi yang semakin cepat, danberbagai permasalahan masyarakatyang semakin kompleks sehinggamemerlukan solusi yang tidaksederhana. Dari potensi-potensi inilahseorang da'i dapat menentukanstrategi yang akan diambil dalammenanggulangi kelemahan dantantangan yang dia rasakan dalamberdakwah.

Kita semua menyadari bahwamanusia mempunyai potensikebaikan yang diwakili oleh hatinurani dan akal, scrta potensikeburukan yang diwakili oleh hawanafsunya. Seorang da'i hendaknyasenantiasa memperkaya potensidirinya dengan meningkatkan akidahdan meyakini dengan sepenuh hatibahwa segenap ajaran-ajaran Islamadalah benar. Karena seorang da'iadalah pemimpin bagi umat, makahendaklah ia beriman terlebih dahuludengan iman yang mantap sebelumdia mengajak orang lain untukberiman kepada Allah.

Terkadang, tidak sedikit da'iyang pandai berbicara, kesanakemari, hanya menjual omongannyabelaka. Akhirnya apa yang

dikatakannya hanya keluar darimulutnya dan tidak membekassedikitpun ke dalam lubuk hati sipendengarnya. Lain halnya denganseorang da'i yang benar-benarmemancarkan cahaya keimanan, iaberbicara dengan hati sehingga apayang dikatakan dan dikemukakanmenembus hati pendengarnya.Seperti perkataan Ahmad binAthailah yang terjemahannya:"Cahaya (keimanan) para ahli hikmahmendahului perkataannya, makabilamana telah terjadi penerangansampailah kata-kata yang diutarakanmereka".*

Dengan demikian dapatdipahami bahwa perkataan seorangda'i yang keluar dari keteguhan imanyang mantap dan hati yang tulus akanberpengaruh terhadap mad'u menujuke arah yang lebih baik dan ke jalanyang benar, kecuali bagi mereka yangtidak memperoleh hidayah Allah.

Selain dengan akidah, ibadahjuga harus senantiasa ditingkatkan,karena ibadah merupakankomunikasi seorang da'i denganAllah. Tidak hanya ibadah-ibadahfardhu belaka, melainkan juga ibadahsunat terutama shalat tahajud.Menangis dan mengadulah kepada-Nya tentang persoalan hidup danproblema per]uangan dakwah, agarhati kita tenang dan teguh pendirian,

36 JURNAL DAKWAH , VoL IX No. l,Januari-Juni 2008

Page 9: SELF MANAGEMENT OPTIMALKAN POTENSI DA'I

ja: SelfManagement

serta ulet dalam menegakkan kalimatAllah. Lii'/aai fca/imati//ah.

Potensi yang ada pada diriseorang da'i dapat pula dipengaruhioleh akhlak yang dimilikinya. Untukitu seorang da'i dituntut untukmenantiasa berakhlakul karimah.Dilihat dari sudut pandangmanusiawi, da'i juga manusia yangmemiliki kelemahan sekaligus potensisebagai manusia yang mempunyaihawa nafsu yang selalu mengajakkepada perbuatan buruk' sepertipotensi sombong, mudah berkeluhkesah, iri hati, dendam dan lainsebagainya, maka pengendalianhawa nafsu ke arah yang positifadabhmenjadi penting. Karena itumembersihkan hati dari kotoran-kotoran yang dapat menurunkanderajat manusia dari khalifah fll ardhimerupakan suatu keharusan. Karenada'iadatah contoh teladan bagi umat,seperti yang dicontohkan Rasulullahsebagai uswatun hasanah.

Selanjutnya, potensi seorangda'i juga tergantung pada keahliandan keluasan ilmu yang dimiliki . Ahlidalam menyampaikan materi, tepatdalam menggunakan pendekatandakwahnya, pandai dalam membacasituasi audiens, lancar dan fasih dalammenyampaikan ayat-ayat Allah.Sedangkan keluasan ilmu, baik ilmuagama maupun ilmu umum, sangat

diperlukan guna menghubungkanteori-teori yang ada denganpersoalan yang dihadapi masyarakat.Yang pada akhirnya dapatmemberikan solusi atas permasa-lahan yang sedang dihadapi umat.

Potensi yang tidak kalahpentingnya bagi seorang da'i adalahsemangat juang yang ada pada diriseorang da'i. Semangat berdedikasiyang tinggi kepada masyarakat dijalan Allah dan semangat berjuanguntuk menegakkan kebenaran.Motivasi ini akan meningkatkankualitas seorang da'i menjadi tahanbanting, tak mudah lekang oleh panasdan tak mudah luntur oleh hujan.

Semua potensi yang dimilik ioleh seorang da'i, baik itu yang positifmaupun hal-hal negatif, apabilamampu dikeloIa secara arif danbijaksana untuk dikendalikan ke arahyang positif, akan dapat mendekatkanpada syarat-syarat seorang da'i ideaprofesional. Sebagaimana yangdikemukakan Masyhur Amin, syarat-syarat seorang da'i ideal adalahmemiliki akidah yang kuat, ibadahyang rajin, berakhlak yang mulia,mempunyai kemampuan ilmiah yangluas, memiliki kondisi fisik yang sehatdan baik, fasih berbicara danberdedikasi yang tinggi.'"

Karena seorang da'i itu sangaturgen maka ada syarat-syarat yang

JURNAL DAKWAH , Vol. IX No. l,Januari-Juni 2008 37

Page 10: SELF MANAGEMENT OPTIMALKAN POTENSI DA'I

Siti Jiilaiha: Sdf Management

harus dipenuhi oleh seorang da'i,seperti syarat yang dikemukakan olehAmrul lah Akhmad sekurang-kurangnya ada 3 syarat yang harusdipenuhi seorang da'i, yaitu memilikiintegritas kepribadian (iman, ilmu danamal), memiliki intelektualitas yangtinggi serta memiliki keterampilanmewujudkan konsepsi Islam dalamkehidupan nyata." Sementara HafiAnshari juga mengemukakan syarat-syarat yang harus dipenuhi olehseorang da'i yaitu (a) persyaratanJasmani/fisik dan penampilan yangmenarik,(b) persyaratan ilmupengetahuan, baik itu berkenaandengan materi maupun metode,(c)persyaratan kepribadian, berupakekayaan bathiniyah.'

Dari paparan di atas, dapatlahdicermati sesungguhnya untukmenjadi seorang da'i atau penyampaipesan-pesan Allah hendaklahmemenuhi dan memperhatikansyarat-syarat yang telah dikemukakan.Potensi-potensi yang dimilik i olehseorang da'i baik itu yang positifmaupun yang negatif, apabila dapatdikelola secara baik dan bijaksanadan diarahkan ke jalan yang positifdapat mempermudah seorang da'itersebut dalam memenuhi syarat-syarat da' i yang baik atau profesionalsesuai dengan kebutuhan masyarakat.

D. SELFMANAGEMENT:MEMBANGUNPOTENSlDA'l

Peran manajemen dalamkehidupan manusia sangat besar,dalam praktiknya dirasakan bahwaantara manajemen dengan potensimanusia sepertinya sulit dipisahkan.Hampir seluruh cita-cita; apakah itucita-cita perorangan (individu), cita-cita kelompok masyarakat, atau cita-cita suatu bangsa, hanya mungkindicapai melalui manajemen yangbenar, baik itu organisasi pribadi,sosial, perusahaan, kenegaraanmaupun internasional. Semuanya itumemerlukan pengelolaan yanghandal.

Untuk melakukan pembinaandasar dari potensi manusia sebetulnyapertama kali harus dimulai dari dalamlingkungan keluarga, kemudianditingkatkan melalui pendidikanformal dan informal." Dalamlingkungan keluarga inilah, manusiamenerima didikan sejak masih bayi.Hal ini sesuai dengan haditsRasululullah SAW yang menyatakanbahwa "setiap anak yang dilahirkanitu adalah dalam keadaan fitrah,tergantung kepada kedua orangtuanya untuk menjadikan dia Yahudi,Majusi atau Nasrani".

Manusia pada usia kanak-kanak sangat mudah menerima(meniru) berbagai macam perilaku

38 JURNAL DAKWAH , Vol. IX No. l,Januari-Juni 2008

Page 11: SELF MANAGEMENT OPTIMALKAN POTENSI DA'I

S'iti Jiihilba: Self A lanagement

yang dilihatnya dalam lingkungansehari-hari. Oleh karena itu orang tuadan lingkungan harus memberikancontoh-contoh perilaku yang baikagar pembiasaan berperilaku yangbaik dapat tertanam sejak dini sebagaimodal dalam menjalani kehidupan,seperti terbiasa menghargai waktu,disiplin, berpikir, bekerja dengansungguh-sungguh serta memiliki rasapercaya diri, dan kebiasan positiflainnya. Karena manusia adalahmakhluk yang dibentuk olehkebiasaannya,'* maka pembiasaan-pembiasaan yang dilakukan olehorang tua dan lingkungan kepadaanak tersebut adalah merupakandasar pijakan terbentuknyamanajemen diri (se// management)dalam pribadi seseorang, demikianjuga bagi seorang da'i.

Kalau dalam tubuh organisasidibutuhkan manajemen, makademikian pula halnya denganindividu seorang da'i. Dalamkehidupan individu seorang da'idiperlukan manajemen untuk menataperilaku diri agar menjadi manusiaseutuhnya-insan rabbani, yangmampu memimpin dan meminej diriserta menyelesaikan berbagaipermasalahan menyangkut perilakukehidupan pribadi dan umatnya.

Manajemen diri ini diperlukankarena tidak sedikit perbuatan atau

perilaku diri manusia yangmenyimpang dari apa yangdiinginkan hati nuraninya, denganalasan yang tidak jelas. Misalnya,seseorang mengetahui bahwaperbuatan itu dilarang karena dapatmerusak, baik terhadap dirinyamaupun terhadap orang lain, namuntetap dia kerjakan, sebaliknya diamengetahui bahwa perbuatan ituperlu dikerjakan karena bermanfaatbagi dirinya maupun bagi kehidupanorang lain, tetapi tidak dikerjakannya.

Bentuk manajemen yang adapada individu adalah pengendaliandiri dalam memenuhi keinginan hatinurani, sesuai dengan pengetahuanyang dimiliki . Pengendalian diritersebut akan dipengaruhi olehkebiasaan hidup, karena lebih dari95% keberhasilan seseorang dalamkehidupan dan pekerjaan ditentukanoleh kebiasaan-kebiasaan yangdilakukan sepanjang waktu. Suatupembiasaan akan dapat menjadikebiasaan jika dan hanyajika melaluilatihan dan pengulangan terusmenerus. Di sinilah terlihat bahwalatihan dan pengulangan adalahkunci untuk menguasaaiketerampilan apapun termasuk yangberhubungan dengan manajemendiri.

Kebiasaan membuat prioritas,mengatasi penundaan, dan

JURNAL DAKWAH , Vol. IX No. l,Januari-Juni 2008 39

Page 12: SELF MANAGEMENT OPTIMALKAN POTENSI DA'I

Siti JuUibcr. Selj

menyelesaikan terlebih dahulu tugaskita yang sangat penting merupakansebuah keterampilan mentaltersendiri. Kebiasaan-kebiasaan inidapat dipelajari melalui praktik danpengulangan terus-menerus sampaitertanam dalam pikiran bawah sadardan menjadi bagian permanen dariperilaku. Sekali hal tersebut menjadikebiasaan, maka untuk melakukanhal selanjutnya akan menjadiotomatis dan mudah.

Pikiran kita itu seperti halnyaotot tubuh kita, yang akan menjadisemakin kuat dan mampumalakukan apapun jik a seringdigunakan. Dengan berlatih kitadapat belajar untuk membentukkebiasaan apapun atau mengubahperilaku apapun yang kita pandangperlu untuk mencapai sasaran dalamhidup. Dalam hal ini maka palingtidak ada tiga hal yang perlu kitaperhatikan dalam mengembangkankebiasaan, yaitu keputusan(decision), kedisiplinan (discipline)dan tekad serta kegigihan(determination).

Dalam menggali danmendayagunakan potensi secaraterarah dan produktif diperlukanpengelolaan, pengurusan, danpengaturan serta pemanfaatanpotensi diri. Pekerjaan penggaliandan pendayagunaan potensi tersebut

harus dilakukan oleh individu itusendiri lewat manajemen diri yaitudengan cara mengetahui kekuatandan kelemahan yang ada pada diri(strengths and weaknesses) maupunberbagai peluang dan ancaman(opportunifies and threats) sertapembiasaan, sebab denganmengetahui potensi diri, seseorangakan mudah untuk mengambillangkah selanjutnya, misalnyamengetahui kalau dirinya lemahdalam hal bahasa, maka denganmudah seseorang tersebutmengambil berbagai alternative ataucara dalam menguasai bahasa yangbelum dikuasai dengan belajar danlatihan, yang pada akhirnyakelemahan yang ada pada dirinyadapat diperkecil dan akan membawaseseorang tersebut ke dalamkesuksesan.

Hal tersebut di atas dapat puladiterapkan dalam pengembangan diriseorang da'i. Dalam melakukanpengembangan diri, seorang da'ihendaknya terlebih dahulumengetahui konsep diri dan analisispotensi diri, karena dengan konsepdiri yang jelas, akan dapat diketahuisecara terfokus apa yang dapatdikontribusikan, sebab seorangpribadi akan dapat berperan secaraefektif bila mampu menampilkandengan baik dan benar siapasesungguhnya dirinya (who he is) dan

40 JURNAL DAKWAH , Voi. IX No. l,Januari-Juni 2008

Page 13: SELF MANAGEMENT OPTIMALKAN POTENSI DA'I

Sili ]ulaiha: SelfManagement

apa yang dapat ia lakukan (what hecan). Misalnya seorang da'imengetahui kelemahan dirinyaadalah dalam hal penyampaianmateri, adanya kecenderunganmonoton dan serius, sehinggapenyajiannya terasa kurang menarikdan hambar, maka dalam hal tersebutseorang da'i dapat menambahkansedikit homur yang berfungsimenyegarkan suasana, mengubahmetode penyampaian materi dari satuarah menjadi dua arah, sehinggaaudiens lebih berperan aktif sertamemberikan contoh-contoh kongkrityang dekat dengan kehidupanaudiens.

Seorang da'i harus berusahadan mampu mengendalikanperubahan yang terus berjalan danmengglobal, karenanya mereka harusmembekali diri dengan penguasaanilmu dan teknologi serta tidak larutdalam suasana global. Melainkantetap eksis dengan berpikir global danbertindak lokal. Mempunyai visi danmisi yang jauh kedepan sertasenantiasa istiqamah dalammenjalankan misi utama dakwahIslam dengan senatiasa berjuang dijalan Allah, karena ber]uang di jalanAUah adalah merupakan perjuanganuntuk mengaktualisasikan potensikemanusiaannya sebagai makhlukAllah di muka bumi dalammenyebarkan cinta kasih-Nya

kepada sesama manusia serta ber:amar ma'ru/ nahi munkar untukmeneruskan misi para nabi dan Rasul.

Visi dan misi seseorang da'iadalah merupakan konsep diri ataupribadi da'i. Potensi yang melekatpada diri seseorang da'i selanjutnyadapat dianalisis lebih dalam untukmengetahui SWOT diri seorang da'idengan baik. SWOT bukan hanyaberlaku dalam manajemen, tetapijuga bagi individu. Dalam menyusunSWOT diri haruslah benar-benarobjektif . Terkadang ada satukelebihan yang dimilik i yangsekaligus sebagai kelemahan. Adajuga ancaman yang dapat berubahmenjadi peluang. Misalnyakecerdasan seorang da'i merupakankekuatan, jika kecerdasan bertemudengan hati dan fisik yang lemah,jauh dari petunjuk Allah, maka iatidak memiliki kekuatanjiwa. Bisa sajamenjadikan da'i tersebut munafik danmenyesatkan karena hanya bertumpupada kekuatan kecerdasan,sementara daya dukung fisik dankeimanan tidak cukup.

Dalam menganalisis diriseorang da'i, misalnya berencanamenjadi seorang da'i ideal. Da'itersebut harus membaca danmengetahui daya dukung apa yangdibutuhkan untuk menjadi seorangda'i ideal?. Performance?

JURNAL DAKWAH , Vol. IX No. l,Januari-Juni 2008 41

Page 14: SELF MANAGEMENT OPTIMALKAN POTENSI DA'I

Siti ]ulaiba: S&lfManagment

Kemampuan berkomunikasi/retorika?Pengetahuan yang luas dankepribadian yang integral? Danpersyaratan lainnya, selanjutnya diaanalisis sekarang dirinya sedangberada di mana dilihat denganpersyaratan da'i ideal tersebut dankapan semua daya dukung untukmenjadi daM ideal tersebut dapat diapenuhi.

Potensi seseorang dapatdikembangkan dengan baikmanakala individu tersebut teIahmengetahui kelebihan, kelemahan,maupun peluang dan ancaman yangada pada dirinya. Kemudian dengankesungguhan dan latihan mulailahmengambil langkah-langkah yangdapat mencapai tujuan yangdiinginkan. Seseorang harus mampumengendalikan dan mengelola masadepan yang terbaik bagi dirinyamelalui proses dan langkah-langkahterbaik untuk mencapai tujuantertentu. Proses ini melibatkanberbagai pilihan mendasar tentangmasa depan kehidupan yang akandilalui, yaitu pilihan yang berkaitandengan misi atau tujuan yang ingindicapai dalam hidup ini, upaya atautindakan apa yang harus dilakukanuntuk mencapai tujuan hidup,bagaimana memanfaatkan kekuatandan kelemahan yang ada pada diri(strengths and weaknesses) maupunberbagai peluang dan ancaman

(opportunities and threats) yangakhirnya akan menuai kesuksesan.

Sebagaimana yang dikemuka-kan oleh Akram Ridha, bahwa adabeberapa point yang dapat membawaseseorang sukses dalam mengeloladan memahami dirinya, demikianpula halnya dengan seorang da'i.Dalam mengelolan dan memahamidirinya hendaknya seorang da'itersebut : mempunyai tujuan yangjelas (hanya /ii '/ai fca/imati//ahi),berpikir yang bagus mengenai tujuan(senatiasa husnu dzan), mengambilfigure yang ideal (Rasulullah sebagaiuswatun hasanah), percaya diri,berpikirpositifdan logis, mempunyaistrategi dan taktik (pendekatan yangtepat dalam berdakwah), senantiasabelajar, sabar dan tabah serta pantangmundur, kontinuitas, dan terakhirmempunyai kemampuan meman-faatkan waktu dalam mencapai tujuandan cita-cita," Kesepuluh langkahyang ditawarkan di atas adalahmerupakan bentuk manajemen diri,yang apabila seorang da'i tersebutmampu melaksanakannya, makaakan dapat meningkatkan potensi diriatau sumber daya yang dimilikinya.

JusufSuitjuga mengemukakanbahwa apabila seseorang mampumenghargai waktu, senantiasaberpikir dan memilih yang terbaikbagi kehidupannya, bekerja dengan

42 JURNAL DAKWAH , Vol. IX No. l,Januari-Juni 2008

Page 15: SELF MANAGEMENT OPTIMALKAN POTENSI DA'I

a: SelfA[anagemenl

sungguh-sungguh, serta memiliki rasapercaya diri, maka semua itu akansangat menunjang dalam menggalidan mengembangkan sumber dayayang ada dalam dirinya,'*kesemuanya itu hanya dapat kitatnilik i manakala kita mempunyaimanajemen diri.

Sementara itu, Aribowo jugamengemukakan, dalammengembangkan reinventing hidupkita, ada tujuh pokok yang perludiperhatikan, yaitu:1) menetapkan secara jelas misi

, hidup kita2) mengenali kekuatan dan

kelemahan kita, maupunberbagai peluang dan ancamanyang kita hadapi

3) menetapkan perencanaanstrategi tentang apa yangdiinginkan dan bagaimanamencapainya

4) menetapkan tujuan atau sasaranberdasarkan jangka waktutertentu

5) membangun kerjasama timdalam jaringan kehidupan(keluarga, teman, rekan kerja, dU)untuk membantu pencapaianmisi dan tujuan hidup kita.

6) senantiasa focus terhadap arahdan sasaran kita

7) senantiasabekerjadengancerdas

(work smarf) dalam upayapencapaian tujuan hidup kjta."

Dengan demikian, dapatdimengerti bahwa denganmanajemen diri yang baik, makaseseorang akan dapat menggali danmengembangkan sumber daya yangada pada dirinya, baik itu dia seorangda'i, guru maupun profesi yanglainnya.

Perlunya manajemen diri inijuga dapat dilihat implikasinya padaorganisasi atau kelompok, karenasetiap manusia pada dasarnya adalahpemimpin, memimpin dirinya sendiridan orang lain yang ada di sekitamyauntuk mencapai tujuan bersama.Memimpin berarti membangunsebuah tim yang dapat secara efektifdan efisien meraih sasaran yang tepat.Fungsi seorang pemimpin adalahmembangun tim yang dapatmenghasilkan sinergi, yaitu suatumomen di mana ketika seluruh timbergerak sebagai satu kesatuan,semua energi tim berdenyut dalamkesatuan, kesearahan dan harmonismengalir tak terbendung ke arahsasaran atau tujuan bersama.

Karena seorang da'i itu adalahpemimpin bagi dirinya dan umatnya,maka pengelolaan diri sangat urgenbagi seorang da'i dan merupakansalah satu kompetensi yang harusdimil ik i bagi seorang pemimpin

JURNAL DAKWAH , Vol. IX No. 1, Januari-Juni 2008 43

Page 16: SELF MANAGEMENT OPTIMALKAN POTENSI DA'I

Silt]iitailia: SelfManagttmtlt

sebagaimana yang dikemukakan olehGoleman bahwa salah satukompetensi yang harus dimiliki olehpemimpin adalah pengelolaan diri,yang di dalamnya mencakuppengendalian diri, transparansi,kemampuan menyesuaikan diri,memiliki standar prestasi yang tinggi(prestasi), penuh inisiatif dan selaluoptimis.

Akhirnya kunci dari terciptanyamanajemen diri bagi seorang da'iadalah senatiasa berusaha untukmengarahkan dan mengelola potensiyang dimiliki serta memanfaatkannyauntuk menjalankan fungsinyasebagai khalifah di muka bumi, dansenantiasa melakukan pembiasaandengan kesungguhan dan latihandalam mewujudkan tujuan hidupatau cita-citanya yang dilalui denganproses Di sinilah pentingnyamanajemen diri untuk meningkatkandan mengoptimalkan potensi dankemampuan setiap individu untukmencapai sasaran dengan lebih cepat,efesien dan efektif.

E. PENUWP

Sebagai penutup dari tulisan ini,maka dapat disimpulkan bahwa SelfManajemen (manajemen diri) adalahpengelolaan individu terhadapdirinya sendiri berinteraksi denganorang lain dan menghadapiimperative perubahan serta mampu

mengendalikan realitas kehidupanbaru yang diinginkan. Sedangkanbagi da'i merupakan suatu usahadalam mengelola potensi dirinyauntuk mencapai tujuan hidup danmisi dakwahnya, diawati daripembiasaan, kesungguhan sertalatihan untuk mencapai tujuan danmisi dakwah dengan terlebih dahulumengetahui SWOT individu dalammenentukan strategi yang akanditempuh guna mencapai tujuan yangdiinginkan.

Potensi da'i dapat diartikandengan apa yang ada pada diriseorang da'i yang dapat digali dandikembangkan, baik itu kelemahan(weakness), kelebihan/kekuatan(strength), peluang (opportunity) dantantangan (threat) yang melekatpadadiri seorang da'i. Dari potensi-potensiini dan hasil analisis individu, seorangda'i dapat menentukan strategi yangakan diambil dalam menanggulangikelemahan dan tantangan yang diarasakan dalam berdakwah.

Dengan selfmanagement sejakdini seorang da'i dapatmengoptimalkan potensi yang iamilik i untuk kesuksesan dakwah dansenatiasa berusaha mengarahkandan mengelola potensi yang dimilikiserta memanfaatkannya dalammenjalankan fungsinya sebagaikhalifah di muka bumi, dan

44 JURNAL DAKWAH , Vol. IX No. 1, Januari-Juni 2008

Page 17: SELF MANAGEMENT OPTIMALKAN POTENSI DA'I

Siti ]ulaiba: Self Management

senantiasa melakukan pembiasaandengan kesungguhan dan Iatihanuntuk mewujudkan tujuan hidup ataucita-cita dakwahnya.

' Akram Ridha, Menjadi PrlbadlSukses, (Bandung: PT Syaamil Cipta Media,2006), hlm. 7.

* JusufSuitdanAlmasdi,AspefcSifcapMenta/ da/am Manq/emen Sumber DayaManusia, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2006),hlm.l3.

' M.Anis Matta, Model ManusiaMuslim Abad XXI, (Bandung: Progressio,2006),hlm25.

* Suisyanto, Pengantar FilsafatDakwah, (Yogyakarta: Teras, 2006), hlm. 64.

' M. A. Abdul Jawwad, Kiat SuksesMenyusun Target, (Bandung: PT SyaamilCipta Media, 2004),hlm. 9.

' Aribowo, SelfManagement, MakabhPasca Sarjana UNY, tidakdipublikasikan,(Yogyakarta,2002), hlm. 1.

' /faid, hlm. 5.

* H.M.MasyhurAmin,Dafcwah/s/amdan Pesan Moral (Yogyakarta: A1 Amin, 1997),hlm. 71.

' Q.S. 12; 53.

'"H.M. Masyhur Amin, op.cit., hlm.70-77.

" AmruUah Ahmad (ed), Dakwah Islamdan Perubahan Sosial, (Yogyakarta: YafyPrima Duta, 1983), hlm. 294.

^ H.M. Hafi Anshari, Pemahaman danPengalaman Dakwah {Surabaya: Al-IkhIas,1993), hlm. 105.

"Jusuf Suit, op.cit, hlm. 2.

"Harold J. Leavitt, PsikologiManajemen, (Jakarta: Erlangga, 2002), Mm.7.

^Aribowo, op.ci(, hlm. 8.

*/bid.

"Akram Ridha, /oc.cit.

"JusufSuit, op.cit, hlm. 16.

"Aribowo, op.cit, hlm. 3.

2"Daniel Goleman (et.al),Kepemimpinan Berdasarkan KecerdasanEmosi, (Jakarta: PT Gramedia PustakaUtama, 2004), hlm. 304-305.

DAFTAR PUSTAKA

Akram Ridha, Menjadi Pribadi Sukses, Bandung: PT Syaamil Cipta Media,2006

Amrullah Ahmad (ed), Dafcurah Islam dan Perubahan Sosial, Yogyakarta: YafyPrima Duta, 1983

JURNAL DAKWAH , Vol. IX No. l,Januari-Juni 2008 45

Page 18: SELF MANAGEMENT OPTIMALKAN POTENSI DA'I

Siti ]ulailia: SelJ Managemenl

Aribowo, SelfManagement, Makalah Pasca Sarjana UNY, tidak dipublikasikan,Yogyakarta, 2002

Daniel Goleman (et.al), Kepemimpinan Berdasarkan Kecerdasan Emosi,Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2004

Harold J. Leavitt, Psikologi Manajemen, Jakarta: Erlangga, 2002

Jusuf Suit dan Almasdi, Aspefc Sifcap Mental dalam Manajemen SumberDayaManusia, Bogor: Ghalia Indonesia, 2006

M. A. Abdul Jawwad, Kiat Sukses Menyusun Target, Bandung: PT SyaamilCipta Media, 2004

M. Hafi Anshari, Pemahaman dan Pengalaman Dakwah, Surabaya: AHkhlas,1993

M. Masyhur Amin, Dakwah Js/am dan Pesan Moral, Yogyakarta: A1 Amin,1997

M.Anis Matta, Model Manusia Muslim Abad XX/, Bandung: Progressio, 2006

Suisyanto, PengantarFi/sa/atDafcuwh, Yogyakarta: Teras, 2006

46 JURNAL DAKWAH , Vol. IX No. l,Januari-Juni 2008