sekolah tlnggl teologi amanat agung

17
BANGKITNYA GERAKAN RENAISANS DAN DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN GEREJA TINJAUAN KRITIS TERHADAP BANGKITNYA GERAKAN RENAISANS DAN KEHIDUPAN GEREJA ABAD PERTENGAHAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP GEREJA MASA KINI TESIS Diajukan kepada Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung Untuk memenuhi sebagian persyaratan stu i guna memperoieh gelar MASTER OF DIVINITY OIeh : SIWIEON SASMITO Nim : 2010011004 1997 Ls r T A 0299^*^ SEKOLAH TlNGGl TEOLOGI AMANAT AGUNG jakarta 2002 ^f^RPUiTAKAAN s: AMANAT AGUr-IÛ

Upload: others

Post on 03-Dec-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SEKOLAH TlNGGl TEOLOGI AMANAT AGUNG

BANGKITNYA GERAKAN RENAISANS DAN

DAMPAKNYA

BAGI KEHIDUPAN GEREJA

TINJAUAN KRITIS TERHADAP BANGKITNYA GERAKAN RENAISANS DANKEHIDUPAN GEREJA ABAD PERTENGAHANDAN IMPLIKASINYA TERHADAP GEREJA

MASA KINI

TESIS

Diajukan kepada Sekolah Tinggi Teologi Amanat AgungUntuk memenuhi sebagian persyaratan stu i

guna memperoieh gelar

MASTER OF DIVINITY

OIeh :

SIWIEON SASMITONim : 2010011004

1997

Ls r T A

0299^*^

SEKOLAH TlNGGl TEOLOGI AMANAT AGUNGjakarta

2002

^f^RPUiTAKAAN

s: AMANAT AGUr-IÛ

Page 2: SEKOLAH TlNGGl TEOLOGI AMANAT AGUNG

^Y^£OLOG1997

SEKOLAH TINGGI TEOLOGIAMANAT AGUNG

Ketua STT Amanat Agung menyatakan bahwa tesis benudul:

BANGKITNYAGERAKAN RENAISANS DAN DAMPAKNYABAGI KEHIDUPAN GEREJA

dinyatakan luius setelah diujt oieh Tim Penguji pada tanggal 15 Agustus 2002

Dosen Pembimbing/Penguji

Pdt. Lotnatlgor SlhombinaM.Th

G.I. Andréas Himawan, M.Th

G.I. Yohanes Adrie Hartopo,Ph. D

Tanda Tangan

rf^flPUSTAKAAN

^ S AMANAT AGUNG

Jakarta, 15 agustus^—

G l. Yohanes Adrie Harfelketua

Page 3: SEKOLAH TlNGGl TEOLOGI AMANAT AGUNG

DAFTARESI

PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I: PENDAHULUAN 1

Pokok permasaJahan 1

Tujuanpenuiisan 3

Pentingnyapenulisan 3

Hipotesis 5

Metodologi dan prosedur penulisan 6

Penjelasanjudul 7

Sistematika penulisan 9

BAB H: LATARBELAKANGBANGKrrNYAGERAKANRENAISANS .... 10

A. KONTEKS JAUH H

1. Pengaruh masa kejayaan peradaban kiasik 11

a. Ganibaran umum peradaban kiasik 11

b. Perkembangan fllsafat kiasik 14

c. Puncak peradaban kiasik 20

B. KONTEKS DEKAT 23

1. Bangkitnya masa Skolastik 23

a Gambaran umum masa Skolastik 24

b. Perkembangan fllsafat kiasik 26

c. PuncaJc kejayaan Skolastik 31

2. Bangkitnya dominasi kepausan 39

a Sikap dominan kepausan 39(1) Dominasi kepausan dalam agama 40

(2) Dominasi kepausan dalam kekuasaan sekular 45

(3.) Dominasi kepausan dalam kebudayaan 47

Page 4: SEKOLAH TlNGGl TEOLOGI AMANAT AGUNG

BAB ni: BANGKrrNYA GERAKAN RENAIS ANS DAN DAMPAKNYA BAGI

B:BHrDUPAN GERRTA

A. PENGERTIAN DAN ISTILAH RENAISANS

B. KEBERAGAMAN K.AR.AKTERISTIK HUMANISME

C. PERAN PENTING BIAUM HUMANIS

1. Memecahkan kebekuaii Abad Peitengahan

2. Memecahkan dominasi gereja atas kebudayaan

3. Membaharui gereja dari sisi moral

D. DAMP AK GERAKAN RENAISANS TERHAD AP KEHIDUP AN

GEREJA

51

51

53

57

58

60

62

66

BAB IV: TINJAUAN KRITIS TERHAD AP GERABLAN RENAISANS DAN

KEHIDUPAN GEREJA

A. KONSEKUENSI LOGIS BANGKITNYA GERAKAN RENDAIS ANS

1. Berkaitan dengan nilai karakteristik kebudayaan

2. Berkaitan dengan nilai kai'akteristik kebebasan

B. KEKELIRUAN GEREJA PADA ABAD PERTENGAHAN

1. Kekeliruan gereja dai i segi teologis

2. Kekeliiiiaii gereja dalam bidang kebudayaan

3. Kekeliiiian gereja dalam hai kekuasaan

C. BŒKELIRUAN PAHAM GERAKAN RENAISANS

1. Bersifat anthroposentris

2. Bersifat athéisme

3. Berdampalî buruk bagi nilai kerohaniaii

73

73

74

76

79

79

84

86

90

91

95

99

BAB V: IMPLIBCASINYA BAGI GEREJA MASA KINI ..A. MAKNA SEJARAH

1. Pentingnyabel^ar sejarah

2. Spirit zaman terus bergerak majuB. BAGAIMANA GEREJA MENENTUKAN SÏKAP.

1. Pentingnya sikap konsistensi

104

104

105

108

113

114

111

Page 5: SEKOLAH TlNGGl TEOLOGI AMANAT AGUNG

2. Pentingnya melaksaiiakati mandat kebudayaan 118

3. Peiitingnyamelaksanakan mandat pemberitaaninjil 124

a. Pentingnya meniahami konteks zaman 127

b. Pentingnya membangun média bagi kesaksian gereja .... 130

BAB VI; FiESIMPULAN 135

DAPTAR KEPUSTAKAAN 138

IV

Page 6: SEKOLAH TlNGGl TEOLOGI AMANAT AGUNG

BAB 1

PENDAHULUAN

Para ahli fîlsafàt mengatakan bahwa lahimya abad Renaisans adalah babak baru

menuju abad modem.' Pada masa sebelum iahiraya gerakan Renaisans, dunia Barat

mengalami suatu masa yang disebut sebagai abad Kegelapan. Abad Kegelapan atau yang

sering juga disebut sebagai Abad Pertengahan adalah saat seluruh dimensi kehidupan

manusia beipuncak kepada dominasi kekuasaan kepausan (dalam bal ini gereja Roma

Katolik sebagai alatnya).

Sejarah telah mencatat sisi-sisi bunik dari abad Kegelapan ini. Gereja (kepausan)

pada masa itu bertindak sebagai "hakim" dunia, bukan saja mengklaim berwenang untuk

menentukan saiah benamya suatu teologi, tetapi juga menentukan salah benaraya suatu

bentuk filsafat (iimu pengetahuan), dan bahkan masalah-masalah kenegaraan pun ia turut

menentukan kebijakannya Dengan kata lain dapat dikatakan Paus pada masa itu•y

mempunyai kekuasan yang tidak terbatas.

Karena itu tidak mengherankan, jika generasi yang kemudian (para tokoh humanis)

menyebutnya sebagai masa-masa kegelapan Eropa Barat Karena mereka menganggap

tidak ada suatu nilai peradaban yang signifikan terjadi, melainkan hanya berkutat kepada

sekitar kekuasaan kepausan dan bagaimana menjaga otoritasya Tepat apa yang

dikemukakan oleh Alister E. McGrath mengenai perlunyapembaruan yang harus terjadi di

EropaBarat Dengan melihat dari sisi keagamaan, ia mengatakan, "Pada awal abad ke-16

^K. Bertens. PmgkaBan Sefarah Filsafat (Yogyakarta: Kanisius, 1986), hal. 44.îRudolf Sohm, QuUines of Church History. Teijemahan Bahasa Inggris: May Sinclaair (New York:

Beacon Paperback, 1962), hal. 129.

Page 7: SEKOLAH TlNGGl TEOLOGI AMANAT AGUNG

tampak jelas bahwa gereja di Ëropa Barat sekali lagi berada dalam keadaan 3^g sangat

memerlukan pembaruaa Jeritan untuk 'pembaruan yang menyelunih' meringkaskan baik

3hakikat dari krisis itu maupun penyelesaian yang dirasakannya"

Satu sisi lahîmya ide-ide renaisans yang terjadi di Italia (Eropa bagian Selatan)

yang setnakin berpenganih pada masa-masa Skolastik (abad ke-12 dan 13), terus meluas

ke selunih &opa sekitar abad ke-14 dan seterusnya Sehingga menjadi sebuah gerakan

yang membawa pembaruan peradaban seluruh Eropa BaraL Tetapi pada sisi lain gerakan

itu juga berdampak négatif bagi dasar kebenaran kekristenan yang sejati. Oleh sebab

filosofi gerakan itu diilhami oleh sikap kejayaan peradaban klasik (Yunani-Romawi) yang

bennental atheis-anthroposentris, yang dimotori oleh mereka yang menamakan diri

sebagai kaum Humanis.

Harus diakui bahwa di kalangan Kaum Humanis sendiri ada juga yang tetap setia

pada gereja. Dalam arti filosofi mereka mengenai nilai-nilai kesusastraan tet^ bertumpu

pada iman gereja Akan tetapi roh gerakan Renaisans itu sendiri secara murni dipelopori

oleh mereka yang anti kekristenan; yang terpaku mati pada peradaban klasik.

Sebagaimana diketahui bahwa bangkitnya spirit Renaisans itu telah berakibat jauh bagi

kehidi^an gereja, bukan saja mengubah arah teologi tetapi juga arah peradaban Eropa

Barat

Pertanyaan yang hendak di^ukan di sini adalah pertama, bagaimanakah

sebenamya keberadaan gereja pada masa Abad Pertengahan? Kedua, mengapa ide-ide

renaisans akhiraya menjadi sebuah gerakan yang dinamis yang berakibat jauh bagi

kehidupan gereja?

^Alister E. McGrath, Fie-jarah Pemikiran Reformasi. (lerj.) Liem Sien Kie (Jakarta: BPK GunungMulia, 2000), hal. 2.

Embuiru SVD., Qfireia Sepaniana Masa CFloresiNusa Indah, 1964), hal. 175.

Page 8: SEKOLAH TlNGGl TEOLOGI AMANAT AGUNG

Tujuan penulisan

Peradaban manusiayang terus berubah dan bergerak m^u merupakan konsekuensi

logis dari hidup manusia sebagai makhluk yang berakal budi. Sebagaimana Alkitab

dengan terang menyatakan bahwa ia adalah makhluk yang dicipta seturut dengan gambar

Allah sendiri, Kej 1:26,27. Dengan kata lain ia adalah wujud nyata dari ke-allah-an Allah

yang tak terbatas, tampak secara terbatas di dalam diri kemanusian manusia Hal îni

dimungkinkan karena Allah berkehendak agar manusia sanggup mengemban mandat yang

diberikannya, yaitu mengembangkan suatu nilai peradaban yang memuliakan Sang

Khaliknya, Kej 1: 28; 2:15-24.

Bericaitan dengan mandat kebudayaan ini, Alkitab menyatakan bahwa kejatuhan

manusia ke dalam dosa tidak membatalkan mandat itu, Kej 9:1-3. Sekalipun

kecenderungan hati manusia adalah jahat, Kej 8:21,22; Allah tet^ menghendaki agar

manusia terus mengembangkan peradabannya Karena itu Allah murka (menyatakan

kedaulatan-Nya) saat manusia mengabaikan mandat yang telah diperintahkannya, Kej

11:1-9.

Berkaitan dengan mandat peradaban yang harus diemban manusia inilah, maka

penulis sangat menyadari dan terdorong untuk mengungkap gerak msyu kebudayaan

manusia, sebagai konsekuensi logis yang harus dipahami gereja Sehingga gereja dapat

memerankan fungsi dan panggilannya secara tepat

Pentingnya penulisan

Beikenaan dengan gerak peradaban yang bersifat dinamis yang terus menuntut

perubahan. Dalam konteks ini gereja, sekalipun ia adalah lembaga ilahi yang berbeda

dengan semua lembaga yang ada di dunia ini, ia tetap menjadi bagian yang tak terpisahkan3

Page 9: SEKOLAH TlNGGl TEOLOGI AMANAT AGUNG

oleh penibahan peradaban yang terus bergerak maju. Justni dalam konteks peradaban

manusia yang terus benibah dan bergerak mïyu inilah Tuhan men^endaki gereja-Nya

bersaksi, yaitu menggarajni dan menerangi peradaban itu, agar dunia tahu akan dosa yang

telah "meracuni" nilai kultur dan kultusnya.

Oleh sebab itu dapat dipastikan ada banyak masalali aktual yang teijadi, dan

karena itu periunya gereja bersikap kritis namun juga realitis beikenaan dengan

peikembangan peradaban di dunia ini. Misalnya muncuinya filosofi sekulerisme yang

beranggapan bahwa manusia tidak perlu mengakui otoritas di luar diriiQ^a,^ yang berarti ia

menyangkaJi eksistensi I^han; juga muncuinya paradigma-paradigma baru yang

berkaitan dengan pemahaman manusia mengenai aJam semesta; seperti pemyataan

Copemicus tentang sistim tatasmya, penemuan Galilée Galilei mengenai rumusan-

rumusan ilmu pasti dan ilmu alam yang membenarkan teori Coperaikus; muncuinya

pemyataan Darwin mengenai teori evolusi sampai diketemukannya teori kloning pada

akhir abad 20 belum lama ini; dan masih banyak lagi masalah-masalah aktual lainnya

yang berkaitan dengan perkembangan peradaban manusia yang perlu disikapi secara kritis

namun j uga realistis oleh gerej a

Oleh sebab itu mutlak bahwa keberadaan gereja bukan saja haros bersikap positif

terhadap kem^'uan, tetapi juga perlu sikap kritis dan realistis. Lebih dari itu malah

merupakan suatu keharusan gereja menjadi pelopor perobahan dan kemajuan peradaban.

Peradaban m^u yang tetap mengacu kepada kepentingan nilai-nilai kemanusiaan yang di

dalamnya kekudusan Tuhan tetap dihormati dan nama-Nya dipermuliakan. Karena segala

'kekayaan peradaban" yang telah dibangun oleh gereja Tuhan akan dipersembahkan

^ Herlianto, Humanisme dan Gerakan Zaman Baru (Bandung: Kalam Hiddup, 1990), hal. 25.4

Page 10: SEKOLAH TlNGGl TEOLOGI AMANAT AGUNG

kepadaKristus dalam kemuliaanNya di langit dan bumi bani, Why 21:24,16; Yes 60:1-14.

Kebenaran ini sehanisnya menjadi fokus pel^anan gerejaTuhan selamaberadadi dunia

ini.

Hipotesis

Kebudayaan yang m^u dan modern merupakan konsekuensi logis dari spirit zaman yang

tenis melakukan penibahan. Karena itu tak d^at dielakkan bahwa di dalam proses

perubahan itu membutuhkan niang, dan ruang itu adalah "kebebasan." Kebebasan di sini

yang dimaksud adalah adanya suatu proses yang w^'ar dan dinamis, yang memungkinkan

terciptanya suasana yang kondusif yang mendukung perubahan itu terjadi.

Oleh karena sifat atau karakteristik dari adanya perubahan untuk m^u itu adalah

adanya unsur atmospir yang dinamis, yang tidak d^at dikekang si&tnya Oleh sebab itu

gerak m^'u peradaban tidak d^at dibendung oleh suatu kekuatan atau lembaga ̂ îq)un,

dalam hal ini termasuk juga dominas! atau kekuasaan gereja sekalipun. Oleh karena itu

keliru besar jika gereja bertindak otoriter dan terus bersikap mecurigai dan, bahkan

menghalangi teihadap segala perubahan, hanya karena tidak mendukung pandangan

gereja Dalam hal ini sangat mungkin bahwa gereja sendiri mempunyai pandangan keliru

di dalam memahami nilai karakteristik kebudayaan manusia, dan karena itu pula gereja

bisa keliru di dalam mengantisipasi segala perubahan dan kemajuan yang terjadi.

Bangkitnya gerakan Renaisans yang terjadi pada Abad Pertengahan sangat

mungkin disebabkan salah satunya oleh sikîçï otoriter gereja (kepausan) yang keliru dalam

memahami dan menyik^i nilai karakteristik kebudayaan yang terus benibah dan bergerak

maja Karena itu tidak mengherankan jika pada akhimya gerakan itu membawa dampak

bagi kehidupan gereja (kepausan).

Page 11: SEKOLAH TlNGGl TEOLOGI AMANAT AGUNG

Metodologi dan prosedur penelitian

Fenulisan ini menggunakan metode deskriptif-analitis. Pilihan penggunaan metode

deskriptif ditentukan karena sangat sesuai deogan arah penelitian, yang memfokuskan

kepada masalah-masalah aktual.^ Masalah aktual yang dimaksud dalam makalah ini

adalah nilai-nilai kebudayaan itu sendiri yang tenis bergerak m^u dan mengalanu

pembahan. Satu sisi penibahan itu bisa bersi&t positif^ tet^i juga bisa negati£ Oleh sebab

itu akan banyak persoalan aktual yang teijadi yang berkaitan dengan nilai-nilai

kebudayaan yang bisa diungkap dan dianalisa. Dalam konteks inilah sikap gereja harus

jelas. Kalau tidak, gereja akan kehilangan eksistensinya dan juga pengaruhnya.

Segi lain dalam penulisan ini disertakan pula penggunaan metode analitis, sebab

data yang diperoleh akan dianalisa, menurut kriteria atau esensi tesis yang telah

ditetapkaa Langkah-langkah penelitian yang ditempuh dalam metode ini mengikuti

prosedur yang umumnya berlaku: mengumpulkan data, analisa data, interpretasi data, dan

penyimpulan data.

Data di sini diharapkan dapat diperoleh melalui studî literatur. Literatur yang

dimaksud adalah buku-buku, artikel-artikel baik itu dalam m^alah, koran dan média

lainnya yang mungkin dapat mendukung tujuan penulisan ini. Sedangkan studi etis-

teologis akan didasarkan padapengkajian Alkitab dan didukung dengan penggunaan

buku-buku referensi seperti: ensiklopedi, dictionary, buku-buku etika dan teologi atau

artikel-artikel lain yang relevan.

''Winamo g. Metode Penelitian Ilmiah œandung: Tarsito. 1990),hal. 140.

Page 12: SEKOLAH TlNGGl TEOLOGI AMANAT AGUNG

Penjelasanjudul

Kata "bangkif dapat berarti bangim (hidi^) kembali/ dan bila dikaitkan dengan

kata "gerakan" yang mempunyai pengertian sebagai "perbuatan atau kegiatan,"* maka

kedua kata ini dapat diartikan suatu kegiatan yang hidi^ (bangun) kembali, yang oleh

karena suatu hal ia selama ini tidak bergerak (hidup).

Kata "Renaisans" atau **Renaissance" berasal dari kataPerancis klasik yang berarti

kelahiran kembali; dalam bahasa Inggris "Renascence" berarti a new birtfa; revival; atau

renewal (ne = again, naissance = birth).' Dalam tulisan ini secara konsisten akan tetap

pakai kata "Renaisans," yang secara lebih luas dan bebas yang dimaksud adalah

menggambarkan apayang sedang terjadi di Eropasekitar abad ke-14 sampai dengan abad

ke-16. Dari ban3rak sumber yaag penulis amati, menerangkan suatu masa yang penuh

resiko dari banyak 'Svajah," yang menuntut terjadinya perubahan dari segala bidang

kehidupan. Oleh karena dasar perubahan yang teijadi mengacu kepada peradaban klasik

(Yunani-Romawi) sebagai orientasi pemikiran perubahan, maka lahirlah apa yang

kemudian dikenal sebagai gerakan Renaisans.

Dengan melihat batasan-batasan arti kata di atas, maka dq)at dirangkumkan

sebagai suatu pengertian, bahwa adanya suatu kekuatan yang négatif dari Gereja Katolik

Roma masa sebelum Reformasi, yang mengungkung nilai-nilai kebudayaan, yang pada

akhiraya malah menjadikan semangat gerakan Renaisans itu makin meninggi. Dikatakan

demikian karena kehidupan gereja (dalam hal ini dominasi kepausan), sepanjang Abad

Pertengahan besikap négatif teihad^ perubahan.

^ Sri Sukesi Adiwimarta, Hermanoe, dkk., Kamus Besar Bahasa Indoneîiia (Jakarta: Balai Pustaka,1989), hal. 664.

®Ibid., hal. 271-272.' Clarence L. Bamhart, Robert K Bamhart, The Worid Bock Dictionarv. vol. 2, L-Z, (Chicago;

Doubleday & Company, inc., 1978), hal. 1769.

Page 13: SEKOLAH TlNGGl TEOLOGI AMANAT AGUNG

Sedangkan gerakan Renaisans itu sendiri dimotori oleh kaum humanis, baik

kalangan humanis Eropa bagian Selatan yang bermental Atheis, maison kalangan

humanis yang bertumbuh subur di kalangan para akademisi Universitas pada masa

Skolastik di Eropa bagian Utara. Sekalipun perkembangan gerakan itu pada akhimya

mendapat reaksi keras dari kepausan, tet^i spirit gerakan itu tidak dapat dibendung oleh

gereja (kepausan).

Yang dimaksud dengan tiiyauan kritis adalah suatu usaha menganalisis secara

kritis dengan berdasarkan firman Tuhan secara benar dan konsisten. Apakah bangkitnya

gerakan Renaisans itu, dapat dibenarkan biia dianaiisis secara kritis berdasaiican

kebenaran firman Tuhan. Demikian juga bagaimana kehidiq>an gereja pada masa itu,

apakah sudah berdiri pada posisi yang tepat dan benar berkenaan dengan nilai-nilai

karakteristisk peradaban yang terus bergerak m^u, atau berada pada posisi yang kelun,

bila dianaiisis secara kritis berdasakan firman Tuhan (Alkitab) secara konsistea

Sedangkan yang dimaksud dengan implikasi dengan gereja masa kini adalah

penulis berusaha menarik suatu konklusi melalui peristiwa bangkitnya gerakan Renaisans

dan juga kehidupan gereja masa sebelum Reformasi, seb^ai suatu pel^aran seja'ah yang

sangat berharga. Pel^aran itu dapat dipei^unakan sebagai cermin bagi kehidupan gereja

Tuhan pada masa kini. Sehingga tidak raengulangi kesalahan yang sama, melainkan dapat

memposisikan secara tepat dan benar di dalam menghadapi situasi zaman yang terus

berubah m^u dan modem.

Sebagaimana diketahui bahwa penganih gerakan Renaisans yang teijadi pada

Abad Pertengahan - memiliki konsekuensi jauh bukan saja kepada dasar kebenaran

kekristenan yang mulai diragukan kebenarannya, tetapi juga kepada nilai-nilai

kemanusian itu sendiri semakin individualitis.

Page 14: SEKOLAH TlNGGl TEOLOGI AMANAT AGUNG

Sistematika penulisan

Fada bab pertama dikemukakan tentang alasan penulisan ini, di dalam bab ini penulis

mencoba memberi kerangka pemikiran yang hendak dicapai di dalam tujuan thesis ini.

Fada bab 2, akaii dikemukakan mengenai latar belakang kondisi sosial bangkitnya gerakan

Renaisans, yang dib^ ke dalam dua bagian, yaitu konteks jauh dan konteks dekat; yang

disusul kemudian pada bab 3 yang mengangkat gerakan Renaisan dan dan^>aknya bagi

gereja (kepauaan), dan yang juga beipengaruh besar bagi perubahan peradaban Eropa

Barat

Sedangkan pada bab IV, akan dikemukakan sekitar tinjauan kritis mengenai

bangkitnya gerakan Renaisans itu sendiri yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan

gereja pada masa Abad Fertengahan. Fada bab 5, sebagai implikasi yang akan ditarik

untuk gereja masa kini, bagaimana gereja sebenamya harus menentukan sikap yang tepat,

benar dan konsisten. Penulisan akan diakhiri dengan kesimpulan sebagai dasar k^ian yang

dapat ditindaklanjuti lebih lanjuL

Page 15: SEKOLAH TlNGGl TEOLOGI AMANAT AGUNG

HAB VI

lŒSEN'IPULAN

Sangat menarik - bila dicermali secara kritis, bagaimana sejarali peradaban manusia

antara 2000 tahun sebelum Kristus sampai dengan 2000 tahun setelali Kristus. Ada suatu

benang merah yang tidaJî terputus, yaitu nilai karakteristik kebudayaan Kainiah yaiig tems

eksis di dalam sejaiah liidup manusia. Hal ini meiupakaii suaUi bukii akan keberdosaan

manusia yang sekaligus tidak menyadari akan keberdosaannya. Dan sepeitinya malah -

seolah-olalj di daJam peradaban Kainiah itu, Allali tidak ada

Mentalitaç peradaban Kainiab ini secara eksplisit tenilann kembali dengan

bar.gkitnya generasi setelalt masa air bol, dengm. lebih nyata lagt mereka seolah-oloh

g menyamai dengan Tuhan dengan bangunan menaia sampai ke langit untuk

in.njataJfan kebesaran mereka. Kemginan manusia untuk menjadi sama dengan Allai,

dengan menganggap dirinya berdanlat telali menjadi nilai kai-akteRistik peradaban

Kainiah, sebagai bukti nyata pembrontakan yangpemah terjadi di taman Eden, kej 3.

Sekalipun intensitas perkembangan kultur (kebudayaan ) manusia tems

berkembang raaju, tetapi dari sisi kultusnya manusia tetap tersesat. Kebenaran ini dapat di^ati dengan bangkitnya kebudayaan-kebudayaan ontola-atis di mana raja dianggap

^^bagai représentatif dari hai-iial yang ilaliiah - secara absolut nienuntul untuk di sembali.

^atung-patung atau pusat-pusat penyembahan berhala yang didirikan oleh raja-raja pada^''insipnyj^ menipakan ekspersi daiupada mentalitas Kainiali - pemujtian diri sendiri

dinengalîaïkan periciptanya. Kebenaran lui dapat clilihat peradaban Yiinani-Roniawi

puiicak peradaban klasik, di nuiKci adalah kunos.

.1^

Page 16: SEKOLAH TlNGGl TEOLOGI AMANAT AGUNG

Menarik sekaJi Jika semangat Renaisans yang terjadi pada masa Abad Pertengan

miinjadi sebuaJi gerakan yang mengideaJkan peradaban klasik (Yunani-Romawi), inenjadi

suatu pencguhan yang hidup - benong merah yang menjadi nilai karakteristik peradaban

Kainiaii teius mewaniai sejarali kehidupan niaiiusia Mentalitas yang diekspresikan oleh

Manusia Renaisans inemberikan ciri yang saina, pemujaan kehebatan nianusia yang

direpresentasikan dengan kemampiian rasionya.

Kekiistenaji laliir ditengaii kemajuan peradaban manusia yang mengekspresikan

keniatangan nianusia kainiaJi dengan mentaJitas Menara Babil-nya yang tersesat.

Kekidstenan telah berhasil menyatalîan jati dirinya sebagai manusia bain vane berbeda

secara kultur dan kuitusnya dengan kultuj- dan kultus dmiia yang sudali tersesat. Sekalipun

teraniaya sepanjang hampir tiga abad, kekristenan tetap eksis oleh karena ada "tangan

yang teisebunyi yang menyafakan kedaulatan-Nya ̂ as sejarah hidup manusia Seperti

hainya dîlakukan kepada kehidupan Habei sebagai representantif nilai kultiir dan kultus

yang sejati - Allah membela akan penderitaannya oleh sebab kelalinian Kain, dengan

mengutuknya Berikutnyaterbukti baltwa bersfimaan dengan kebangkitan généras! Menara

Babil, Allah memanggil Abraliarn unluk menjadi alat-Nya.

Bei'saniaan dengan kebangkilaii geiakaii Renaisans yang memiija peradaban klasik,

Allah memimpin Marthin Luther melakukan gerakan Reformas! yang mengembalikan

seinangat kekristenan kepada kebenaran yang diyakini oleh gereja mula-mula. Daiâ titik

•'lilali sejai'aii peradaban Barat inaju dengan pesai. Satu aisi ilmu pengetaluian bei kembang

^^ngan pesât, di sisi lain pada saat yang bersamaan kekristenan menyebar ke sehiruh

Bila gereja Abad PertengaJian telali memegang kendali dan balikan sangat

dan maJali bersikap otonter terhada,i segaJa asfek kehidupan ̂ adalah penyebab

Page 17: SEKOLAH TlNGGl TEOLOGI AMANAT AGUNG

manduinya peradaban itu sendiri. Akan tetapi di tengah kemandulan kebiidayaan itu, ada

benih-benih renaisaiis yaae diiiasilkaii oleh masa Skolastik bersajiiaan dengaii Thomas

Aquinas - antara filsafal dengaii teologi keduaiiya saling niembuliilikan. Pengajaraii

filsafai telali melaliirkan mentalitas humania yang membaiigkitkaii gerakan Renaisaiis

yaiîg mengacu kepada kemuliaaii invidu yang otonom; sedangkan teologi telali melahirkan

gerakan Reforinasi yang mengacu kepada pembanian ajaran gereja yang sudah sesat.

Reformas! berhasii niengangkal kembali kemuiiaan manusia sebagai gainbai' Aliali yang

telahjatuh ke dalam dosa.

Dengan bangkitnya gerakan Renaisans dunia berkembang menjadi sangat konfras,

bukan lagi gei-eja yang memegajig kendali. tetapi mentaJitas paganisme klasik niuncul

kembali memegang kendali. Dimulai dengan pemujaan rasio pada abad Pencerahan yang

telah membawa Barat kepada era Modem yajig Sekularitis. Sekalipun demikian pada

masa-masa abad Pencerahan itu aerejajuga berkembang secara luas ke seliiruh dunia.

Secaia esensiaJ apa yang terjadi dengan gereja Tuhaii devvasa ini tidak berbeda

clengan gereja Tuhaii mula-mula, satu-satunya yaiîg membedakan adalali bungkusan

karakterintik kebudayaaimya yang semakin lebih modem, yang dapat ineng-kamuplase

'^'^ntalitas manusia yang berdosa. seolah-olaii inenjadi semakin tidak peiiu Tuhan.

^amun sebenarnya persoalan yang diliadapi dan dialami oleli manusia secara esensial

ddak benibalî, manusia yang ingin menjadi tuati atas dirinya sendiri dengan inengabaikan

^^daulataj, Allah, tetap perlu berita Injil. Oieh sebab itu Tuhan tetap menuntut gereja-Nya

tetap taat menjadi saksinya. Ketaatan di sini dalam pengertian lebih luas, mengacu

^ada kesaksian hidup orang percaya yang inte.giitasnya hariia lerbukti di dalam

^®®al<sian yang nyata Hanya dengan cara demikian duma sebagai -penlas kemuiiaandapat teipancai" dari kehidupan umat-Nya