bunga rampai teologi perjanjian lama, 2004

10
BUNGA RAMPAI Teologizyxwvutsrpon Perjanjlan Lama _-zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaXWVUTRPLKJIHFEDCBA , _ _ _ _ __ _ _ ~_ __ __ ~4

Upload: truongkhue

Post on 22-Jan-2017

370 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bunga Rampai Teologi Perjanjian Lama, 2004

BUNGA RAMPAI

TeologizyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

Perjanjlan

Lama_-zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaXWVUTRPLKJIHFEDCBA ,

_ _ _ _ __ _ _ ~_ __ __ ~4

Page 2: Bunga Rampai Teologi Perjanjian Lama, 2004

f3)ungalampaizyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

tecloglyutsrponmlkihgeaYUTRPONMLKJIGCBArerjanjian lLama

COati CJ{anon gampaizyxwvutsrponmlkjihgfedcbaXWVUTRPLKJIHFEDCBA<Doa

Oleh

Yonky Karman

ftiDl®

WPT BPK GUNUNG MULIA"JL. KWlTAHG22·23. JAKARTA10420, IND. II 390120814 salunn), Faks 1021) 3901633

hIlpJ/www.bpl<gm.com

Page 3: Bunga Rampai Teologi Perjanjian Lama, 2004

Kutalog dalam terbitan (KDT)zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

Karman, Yonky

Bunga rampai tcologi perjanjian lama: dari kanonzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaXWVUTRPLKJIHFEDCBAsampai doawutrponmliedcaSNLKIDCAI oleh Yonk),

Karman. - CCI. I. - Jakarta: Gunung Muha, 200-1.

xvi, 202 him. ; 21 em.

I. Pcrjanjian Lama - tcma-terna teologi.

I. Judul.

IS8N 979-687-231-5

Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara

apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis dari penerbit.

BUNGA RAMPAI TEOLOGI PERJANJlAN LAMA

Dari Kanon Sampai Doa

Ditcrbitkan olch

PT BPK Gunung Mulia

JI. Kwrtang 22-23, Jakarta 10420

E-mail: pubilshlllg(a bpkgm.com

http://wv.rw.bpkgm.com

Anggota IKAPI

Hak Cipta dilindungi olch Undang-undang

Pcrancang Sampul: Janu Wibowo

Cctakan kc-l : 2004

Diectak olch

PT BPK Gunung Mulia

BPKl2298/1388/04

221t.

2-eSNEB

S.

~.

5.

6.

7.

6.

DellerutsrponmlkjihgfedbaYVSPNMLKIDAlsi

Daftar Singkatan vii

Kata Pengantar xi

Kanon:Bingkai Tafsir 1

Penciptaan:

Horizon Sejarah Keselamatan 18

Perempuan:

Sesama Penyandang Gambar Allah 38

Tanah:

Dulu dan Kini 76

Umat Israel dan Gereja:

Kesinambungan dan Ketaksinambungan 105

Anugerah dan Iman:

Kesinambungan dan Ketaksinambungan 137

Perang:

Problem Teologis dan Reinterpretasi 152

Penderitaan:

Perspektif Mazmur Ratapan 163

S1. Doa dan Rumah Doa .............................................................. 188

Riwayat Penulis 202

v

Page 4: Bunga Rampai Teologi Perjanjian Lama, 2004

I. UmumzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaXWVUTRPLKJIHFEDCBA

ADzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBAanna Domini (sesudah Masehi)

ay. ayateSNEB

Be Before Christ (sebelum Masehi)

. bnd . bandingkan dengan

ca. circa (sekitar)

ed. editor, (para) penyunting, edisi

et al. et alii (dan lain-lain)

f(f). folio (folis), halaman(-halaman) yang berikut

hlm. halaman

har. harfiah

Ing. Bahasa Inggris

Ibr. Bahasa Ibrani

[er. Bahasa Jerman

Lat. Bahasa Latin

n note (catatan)

ps. pasaJ

tp. terjemahan penulis

Tr. Penerjemah/Karya terjemahan

vs versus, lawan

Yun. Bahasa YunaniutsrponmlkjihgfedbaYVSPNMLKIDA

II. Publihasi

AB Anchor Bible

ANFzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaYWUTSRQPONMLKJIHGFEDCBAThe Ante-Nicene Fathers: Translations of the Writings of the

Fathers down to A. D. 325, ed. A. Roberts and J. Donaldson,

repro Grand Rapids, 1979-1986.

vii

Page 5: Bunga Rampai Teologi Perjanjian Lama, 2004

rviii

BDB

Bib

BibRev

BSac

BZAW

CBQ

CBQMS

CC

CHALOT

CTJ

CTM

DCHzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaXWVUTRPLKJIHFEDCBA

FE

FOTL

GBH

GKC

GTJ

HET

HSO

ICC

Int

ITC

JETSzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaYWUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

]pS

JSNTSup

JSOT

JSOTSup

NCBC

Bunga Rampai Teologi Perjanjian Lama

F. Brown, S.R. Driver, and C.A. Briggs, A Hebrew and English

Lexicon of the Old Testament, Oxford, 1907; repro with cor-

rections, 1953

Biblica

Bible Review

Bibliotheca Sacra

Beihefte zur Zeitschrift fur die alttestamentliche Wissel1Schaft

Catholic Biblical Quarterly

Catholic Biblical Quarterly Monograph Series

Continental Commentary

A Concise Hebrew and Aramaic Lexicon of the Old Testament,

ed. W.L. Holladay, Grand Rapids, 1971, 131993

Calvin Theological Journal

Calwer theologische Monographien

Dictionary of Classical Hebrew, ed. D.J.A. Clines, 4 vols.,

Sheffield, 1993-

Forum Biblika

Forms of the Old Testament Literature

A Grammar of Biblical Hebrew, P. [ouon, tr. and rev. T.

Muraoka, 2 vols., Subsidia Biblica 14, Roma, 1991

Gesenius' Hebrew Grammar, E. Kautzsch (ed.), A.E. Cowley

(rev.), Oxford, 1910

Grace Theological Journal

Horizons in Biblical Theology

Hebrew Syntax:wutrponmliedcaSNLKIDCAAn Outline, Ronald ]. Williams, ed. 2, Toronto,

1976

International Critical Commentary

Interpretation

International Theological Commentary

Journal of the Evangelical Theological Society

Jewish Publication Society

Journal for the Study of the New Testament Supplement Se-

ries

Journal for the Study of the Old Testament

Journal for the Study of the Old Testament Supplement Series

New Century Bible Commentary

Daftar Singkatan

NGST

NICNT

NICOT

NIGTC

ODJR

OBTTOG

OTG

OTL

OTT

SBB

SBLDS

SBT

SWJT

TA

TDOT

THAT

TOT

TOTC

TPL

TToday

TUTH

TWOT

WEC

WTJ

WMANr

ix

New Geneva Study Bible, Nashville, 1995

New International Commentary on the New Testament

New International Commentary on the Old Testament

New International Greek Text Commentary

The Oxford Dictionary of the Jewish Religion, ed. R.J. Zwi

Werblowsky and Geoffrey Wigoder, New York, 1997

Overtures to Biblical Theology

Old Testament Guides

Old Testament Library

Old Testament Theology, G. von Rad, tr. D.M.G. Stalker; 2 vols.,

New York, 1962, 1965

Stuttgart Biblische Beitrage

Society Biblical Literature Dissertation Series

Studies in Biblical Theology

Southwestern Journal of Theology

Tafsiran Alkitab

Theological Dictionary of the Old Testament, ed. G.J.

Botterweck, H. Ringgren, and H.,-J. Fabry, Grand Rapids, 1974-

Theologisches Handbuch zum Alten Testament, ed. E. Jenni

and C. Westermann, 2 vols., Munich, 1971, 1976.

Theology of the Old Testament, W. Eichrodt, tr. J.A. Baker; 2

vols., Philadelphia, 1961, 1967

Tyndale Old Testament Commentaries

Theologia Per/an/ian Lama, Christoph dan M.C. Barth, 4 jilid,

Jakarta, 1970-1989

Theology Today

A Treatise on the Use of the Tenses in Hebrew and Some Other

Syntactical Questions, S.R. Driver, The Biblical Resource Se-

ries, Grand Rapids, 1998 (1892)

Theological Wordbook of the Old Testament, ed. R.L. Harris et

al., 2 vols., Chicago, 1980

Word Biblical Commentary

Westminster Theological Journal

Wissenschaftliche Monographien zum Alten und Neuen

Testament

Page 6: Bunga Rampai Teologi Perjanjian Lama, 2004

x Bunga Rarnpai Teologi Perjanjlan lamautsrponmlkjihgfedbaYVSPNMLKIDA

III. Naskah Kuno dan Versi Alkitab

FAYH

JB

JPSVzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaXWVUTRPLKJIHFEDCBA

KJVL

LAl

LB

LXX

NAB

NASBeSNEB

NEB

NIV

NJPSV

NKJVNRSV

RSV

TB

TM

TL

IV. Simbol

Firman Allah Yang Hidup

Jerusalem Bible

Jewish Publication Society Version

King James Version

Alkitab Jerman menurut terjemahan Martin Luther (1985)

Lembaga Alkitab Indonesia

Living Bible

Terjemahan Yunani dari PL yang menurutzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaYWUTSRQPONMLKJIHGFEDCBASurat Aristeas di-

:. buat ol.eh. tujuh puluh (La1. septuaginta, "tujuh puluh") orang

Yahudi di Alexandria, Mesir, sekitar 250 Be

New American Bible

New American Standard Bible

New English Bible

New International Version

New Jewish Publication Society Version

New King James Version

New Revised Standard Version

Revised Standard Version

Terjemahan BaruwutrponmliedcaSNLKIDCA(LAl)

Teks Masoret

Terjemahan Lama (LAl)

< berasal dari

> berubah menjadi

II sejajar denganyutsrponmlkihgeaYUTRPONMLKJIGCBA

Kata Pengantar

Bernhard Anderson (1969:1-7) memberi judul"Perjanjian Lama sebagai

Problem Orang Kristen" untuk kat a pengantar dari buku suntingannya.

Memang bagi orang Kristen, Perjanjian Lama, selanjutnya disingkat PL

lebih mendatangkan problem ketimbang Perjanjian Baru, selanjutnya di-

singkat PB. Karena kunonya dunia PL teras a asing bagi orang modern.

Namun lebih dari itu, banyak aturan agama dan praktik yang tak sejalan

dengan moralitas modern. Ada teks yang diskriminatif merendahkan pe-

rempuan. Tuhan terlibat dalam perang dan genocide. Berhadapan dengan

teori evolusi teks tentang penciptaan mendatangkan polemik tanpa akhir.

Kalau membaca PL secara jujur dan sederhana mendatangkan banyak

tanda tanya, wajarlah orang menghindar dari bagian Alkitab itu dan lebih

suka berpaling kepada PB, membacanya dan berkhotbah dari situ. Otoritas

PL sebagai firm an Allah, secara sadar atau tidak, dipersoalkan setidaknya

dalam praktik. Orang Kristen lebih sering merujuk PB sebagai standar

iman dan perbuatan. Dengan kat a lain, relevansi PL dipersoalkan.

Buk1.1ini lahir sebagai respons penulis terhadap berbagai pertanyaan

di sekitar PI, setelah menggeluti bagian pertama dari Alkitab Kristen sela-

ma hampir satu dekade baik di dalam maupun di luar kelas. Respons ini

dibingkai dalam kerangka disiplin teologi PL. Tanpa berpretensi mernut-

lakkan jawaban yang diberikan di sini, penulis ingin mengajak pembaca

dan komunitas umat untuk pertama-tama melihat problem di sekitar PL

dari perspektif kitab itu sendiri. Tidakfair bila PL dipandang bermasalah

?anya karena dilihat dari perspektif yang ada di luar dirinya, sekalipun

ItU PB.

Buku ini juga lahir dari kepedulian penulis yang merasakan sekali

masih sedikitnya literatur akademik tentang PL dalam bahasa Indonesia.

Sejauh ini belum ada buku teks teologi PL berbahasa Indonesia yang be-

nar-benar membahas isi kitab itu selengkap Barth (1970-1989, lebih leng-

xi

Page 7: Bunga Rampai Teologi Perjanjian Lama, 2004

xiizyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBABunga Rarnpai Teologi Perjanjian Lama

kap dari edisi bahasa Inggrisnya 1991). Karya terjemahan dari Hasel

(Gandum Mas, bukan dari edisi revisi terakhir 1991) rnenyoroti metodo-

logi dalarn teologi-teologi PL dan lebih bersifat bibliografis. Karya sun-

tingan Rogerson (1993) menghadirkan beberapa tulisan tentang pen de-

katan atas PL di dalam dunia akademik. Baker (1993) menyoroti hubungan

teologis antara PL dan PB. Etika dalam PL dibahas dalam karya terjemahan

Wright (1993) dan Budiyanto (1995). Secara pendekatan tematik, buku

ini mirip karya terjemahan dari Dyrness (1985). Bedanya, tema-tema yang

dimaksud diambil dari kategori-kategori teologi sistematika dan bukan

dari dalam PL itu sendiri (Hayes and Prussner 1985:247), sedangkan be-

berapa topik aktual diangkat dan didiskusikan dalam terang teks PL. Se-

jalan dengan usaha Cairns (1985) untuk melihat relevansi PL dengan

konteks Indonesia, buku ini juga berusaha melihat aktualitas dari topik-

topik yang diangkatnya dengan dunia keseharian di sekitar kita. Meng-

ikuti arah pengembangan teologi PL di masa depan, ada lima karakteristik

penyusunan buku ini (bnd. Childs 1995).zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaYWUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

Pertama, pendekatan dalam menyusun buku adalah per topik "Dari

Kanon Sampai Doa". Setiap topik dibahas dengan memanfatkan komen-

tar-komentar dari PL. Ke depannya, teologi PL rupanya tidak lagi berku-

tat pad a tema (-tema) besar sebagai pusat bangun kerangka teologisnya

(Eichrodt "perjanjian": Sellin "kesucian Allah": Koehler "Allah sebagai

Tuhan", Wildberger "Israel sebagai umat pilihan": Seebass "pemerintahan

Allah"; Klein "kerajaan Allah"; Vriezen "persekutuan Allah dan manusia":

Fohrer "pemerintahan Allah dan persekutuan Allah dengan manusia").

Daripada berspekulasi tentang beraneka ragam tradisi teologis yang me-

latari teks-teks PL, fokus buku ini lebih pada topik-topik khusus dalam

sorotan PL secara holistik.

Pemilihan subjudulwutrponmliedcaSNLKIDCADan Kanan Sampai Doa memperlihatkan bahwa

tidak cukup melihat PL hanya sebagai firm an Tuhan, tetapi juga hams

ikut membentuk kerohanian orang Kristen. Dan tidak berlebihan bila di-

katakan bahwa secara praktis pusat kerohanian adalah doa. Dengan

mernpelajari PL secara dernikian, menggali kekayaan rohani dan melihat

relevansinya dengan persoalan masa kini, penulis berharap akan muncul

minat bam untuk mendalami PL. Spiritualitas orang Kristen akan timpang,

bila PL tidak mendapat tempat yang pantas dalam kehidupan bergereja.

Ketika melihat relevansi yang sangat besar antara pesan para nabi dalam

Kata Pengantar xiii

Pl. dengan gereia. Kraus (1993:135) menegaskan, "Only a Christianity

which forgets or neglects the Old Testament could and will step in the

false way of devotion."

Kedua, buku ini ditulis dalam perspektif kanon PL, atau tepatnya

kanon Kristen (Bab 1). Perspektif kanon ini mempersatukan keragaman

teks PL. Kitab Suci PL tidak disusun oleh orang (-orang) yang mengum-

pulkan (compiler) bahan-bahan tradisi agama begitu saja, tetapi menye-

leksinya dengan pertimbangan-pertimbangan teologis dan liturgis (narator,

final redactor) sebagaimana jejak aktivitas itu masih membekas di sana

sini dalam teks. Maka, perlu dilihat gambaran menyeluruh dari PL tentang

sesuatu. Perbedaan-perbedaan yang dijumpai dalam PL tak harus dipa-

hami sebagai cermin pertarungan ideologis atau, lebih lagi, bukan cermin

kontradiksi internal, melainkan dipahami penulis sebagai gambaran yang

saling melengkapi.

Kanon Kristen ditegaskan sebab ada kanon Katolik dengan PL yang

lebih luas atau kanon Yahudi yang tidak mengakui PB. Kanon Kristen

sendiri terdiri atas PL dan PB. Keduanya menyatu dalam arti ada bagian

PL yang terkait PB dan PB sendiri berakar dalam PL. Kendati kesatuan itu

tak terpisahkan, arti PB tidak boleh begitu saja dibawa masuk ke dalam

PL. Sebisa-bisanya dihindari usaha mem-PB-kan PL, mengkristenkan PL,

atau membuat PL menyuarakan PB. Tanpa menyangkal bahwa ada bagian

PL yang menunjuk kepada pcnggenapannya di dalam PB, kesatuan ke-

duanya itu tidak mengurangi otoritas PL atau membuatnya lebih inferior.

lsi PL jauh lebih banyak daripada hanya mernpersiapkan PB. Unluk me-

ngetahui luas dan signifikansi PL karenanya jangan bel urn apa-apa sudah

mengebirinya dengan pemaknaan yang dipaksakan. Bila arti harfiahnya

sudah jelas, biarkan PL menyuarakan dirinya dulu tanpa memaksakan

kepadanya kategori-kategori asing termasuk dari PB sekalipun. Tcrhadap

praktik demikian Bright (1967:90f.) sudah memberikan peringatan serius

bahwa begilu arti harfiah yang sudah jelas ditinggalkan, penafsiran akan

tak terkonb:ol dan Kitab Suci bisa berarti apa saja menurut pemahaman

teologis penafsir.

Ketiga, dalam memakai data-data Alkitab tanpa bisa dihindari penu-

lis merekonslruksi masyarakat Israel kuno. lni bukannya tanpa catatan.

Setiap hasil rekonslruksi demikian memanfaatkan data-data yang arnat

terbatas ten tang Israel tempo dulu. Sekalipun patut dihargai, setiap hasil

Page 8: Bunga Rampai Teologi Perjanjian Lama, 2004

xivzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaXWVUTRPLKJIHFEDCBABUllga Rampai Teologi Perjaniian Lama

rekonstruksi rnasyarakat Israel kuno betapapun detail dan rneyakinkannya

tetap sebuah hipotesis yang nantinya akan berhadapan dengan hipotesis

lain dan begitu scterusnya. Dalam hal ini penulis tak mall berspekulasi.

Sebagai teologi biblika, teologi PL sebaiknya bergantung pada sesuatu yang

pasti dan konstan. terutama kalau melihat fungsinva yang rnernberikan

dasar-dasar alkitabiah bagi disiplin teologi sisternatika.zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaYWUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

Keetnpai, penulis menyadari pentingnva kerangka naratif dari PL

(40% dari PL berbentuk naratif) dan buku ini disusun tidak lepas dari ke-

rangka itu. Merosotnya apresiasi naratif Alkitab sebagai problem teologis

sudah disoroti Frei (1974). Namun, secara pastoral signifikansi naratif

Alkitab sudah waktunya untuk diangkat ke permukaan terutarna untuk

konteks dimia bekas ladang misi Barat seperli Indonesia (IIesselgrave and

Rommen 1989:212-21). Orang Timur umumnva mempunvai naratif-na-

ratif tradisional sebagai bagian dari kebudayaan lokal. Para misionaris

Barat tempo dulu cenderung menanamkan pengaiaran melaiui pendekatan

dogrnatik yang penekanannya pada doktrin. Pendekatan demikian sesuai

dengan karakteristik rasionalistik dari kebudavaan Barat sebagai kelan-

jutan semangat Pencerahan. Sayangnya, realitas di lapangan memperli-

hatkan bahwa spiritualitas yang dihasilkan lewat pendekatan doktrin tidak

berhasil mengubah cara berpikir dan kebiasaan lama (naratif asal). Ter-

nyata sebagai Kristen orang dengan mudah melakukan hal-hal yang ber-

tcntangan dengan ajaran firman Tuhan dan pengaruh naratif lama masih

kuat. Rupanva, selama ini ajaran firrnan Tuhan hanya berdarnpingan de-

ngan naratif lama tanpa interaksi. Ketika dalam kesulitan besar atau sese-

orang harus mengambil keputusan penting. di situlah terlihat jelas peran

naratif lama yang masih berkuasa menentukan Lindak-tanduknya. Firman

Tuhan dilanggar begitu saja. Dan rupanya Iirrnan Tuhan selarna itu tidak

sarnpai rnentransformasi manusia lama dengan pola pikirnva yang Juga

lama. Naratif lama harus diganti dengan naratif baru. naratif Alkitab,

yakni ten tang bagaimana Tuhan berurusan dengan urnat-Nva.wutrponmliedcaSNLKIDCA

Kelima, pendekatan sosial sering mencmpati posisi marjinal dalam

lingkungan teologi biblika namun dalam buku ini pcrspektif sosial me-

mainkan peranan penting. Dengan mernperhatikan krilik-kritik dari teo-

logi feminis dan teologi pembebasan, penulis berusaha mengangkat ke

permukaan kepedulian yang sudah ada dalarn PL alas kaum perempuan

Kala Pengaillar xv

(Bab 3) dan kaurn tertindas (Bab 4). Dan semoga pemahaman yang diha-

siikan juga akan lebih objektif dan seimbang.

Dalam hal penulisan kata-kata Ibrani, huruf-huruf Ibrani diper-

tahankan pad a pemunculan pertama, terlebih untuk kalimat. Kata-kata

Ibrani sarat dengan prinsip kesamaan akar konsonan. Bagi pembaca yang

mengetahui bahasa Ibrani, transliterasi (alih ejaan) dapat mengaburkan

asosiasi akar kata. Transliterasi terbatas diberikan menurut panduan yang

dikenal kebanyakan pembaca Indonesia (Baker dan Sitompul1998:8), juga

terminologi tata bahasa Ibrani yang dipakai (Baker et al. 2000).

Penulis berterima kasih atas kesediaan penerbit BPK Gunung Mulia

yang mcmpublikasikan karya ini. Embrio dari buku ini adalah bahan ku-

liah Teologi Perjanjian Lama di Sekolah Tinggi Teologia Bandung dan Se-

kolah Tinggi Teologia Abdi Tuhan Injili (Anjungan, Kalbar). Terima kasih

kepada kedua institusi yang menyemaikan pemikiran teologis ini, khu-

susnya para mahasiswa yang dengan satu dua cara memberikan kontri-

busi mereka di kelas. Akhirnya, buku ini dipersembahkan kepada istriku

tercinta Dewi dan putra kami Adrian, yang menyertai sepanjang penyu-

sunan final buku ini.

Serukarn, 9 Mei 2001yutsrponmlkihgeaYUTRPONMLKJIGCBA

Kepustakaan

Anderson, Bernhard W. (ed.). 1969. The Old Testament and Christian

Faith A Theological Discussion. New York: Herder and Herder.

Baker, David L. 1993. Satu Alkitab Duo Perjanjian: Suatu Studi tentang

Hubungan Teologis antam Perjanjian Lama dan Petionjian BaTU.Ja-

karta: BPK Gunung Mulia.

Baker, D.L. et al. 2000. Pengoniar Bahasa Ibrani. Cetakan 7. Jakarta: BPK

Gunung Mulia.

Baker, D.L. dan A.A. Sitompul. 1998. Kamus Sitigkat lbrani-lndonesia.

Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Barth, Christoph dan M.e. Barth. 1970-89. Theologia Perjanjian Lama. 4

jilid. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Page 9: Bunga Rampai Teologi Perjanjian Lama, 2004

xvizyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBABunga Rarnpai Teologi Perjanjian Lama

Barth, Christoph. 1991.zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaYWUTSRQPONMLKJIHGFEDCBAGod with Us: A TheologicalwutrponmliedcaSNLKIDCAlruroduction to the Old

Testament. Ed. G.W. Bromiley. Grand Rapids: Eerdrnans.

Bright, John. 1967. The Authority of the Old Testament. Grand Rapids:

Baker.

Budiyanto, Bambang. 1995. Torah: Dalam Hidup Bangsa Israel. Yogya-

karta: Andi.

Cairns, 1.J. 1985. Perianjior: Lama dan Indonesia yang sedang Membangun.

Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Childs, Brevard S. 1995. "Old Testament Theology". Dalam J.1. Mays et al.

(ed.), Old Testament Interpretation: Past, Present, and Future. Essays

in Honor of Gene M. Tucker. Nashville: Abingdon, 293-301.

Dyrness, William. 1990 (ed. Inggris 1979). Tema-lema daJam Teologi Per-

janjian Lama. Tr. Malang: Gandum Mas.

Frei, Hans W. 1974. The Eclipse of Biblical Narrative: A Study in Eighteenth

and Nineteenth Century Hermeneutics. New Haven and London: Yale

University Press.

Hasel, Gerhard F. 1991. Old Testament Theology: Basic Issues in the

Current Debate. Ed. 4. Grand Rapids: Eerdmans.

Hayes, John H. and Frederick Prussner. 1985. Old Testament Theology: Its

History and Development. Atlanta: John Knox.

Hesselgrave, David J. and Edward Rommen. 1989. Contexl.ualization:

Meanings, Methods, and Models. Grand Rapids: Baker.

Kraus, Hans-Ioachim. 1993. "The Actuality of Biblical Prophecy". HBT

15:119-35.

Rogerson, John (ed.). Studi Peljanjian Lama bagi Pemula. Tr. S. Suleeman.

Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1993.

Wright, Chrislopher J.H. 1993. Hidup sebagai Umat Allah: Etika Peljanjian

Lama. Tr. Liem Sien Kie. Jakarta: Gunung Mulia.

1tsqonkigaJ

J(anon: 93ingkai qa/si't1

~ada akhir paro kedua abad ke-20 konsep kanon PB mengalami

C7' tantangan lewat versi modern studi penyelidikan Yesus Sejarah di

Amerika. Luas kanon PB tradisional dipersoalkan dan tulisan-tulisan lain

diuslilkan mendapat status kanon seperti kedua puluh tujuh kitab yang

sudah lebih dulu menjadi bagian kanon PB.utsrponmlkjihgfedbaYVSPNMLKIDA

A. Penelitian Modern ten tang Yesus Sejarah

Penelitian Yesus Sejarah pada abad ke-20 dikembangkan kira-kira 50

sarjana Alkitab pada tahun 1985 di bawah pimpinan Robert Funk, se-

orang profesor emeritus Alkitab bertaraf internasional. Kclompok sarja-

na ini menamakan diri jesus Seminar? Mereka bertemu dua kali seta-

hun untuk mendiskusikan dan melakukan voting tentang otentisitas per-

kataan-perkataan Ycsus, dan belakangan lebih jauh lagi, juga perbuatan-

perbuatan-Nya. Hasil kerja kelompok ini seJama kira-kira enam tahun

kemudian dipublikasikan dalam dua buku terpisah." Cam kerja dan ha-

sil dari Jesus Seminar sangat kontroversial.

Kelompok Jesus Seminar bermaksud menentukan garnbaran Yesus

yang sesungguhnya, yang historis, yang menurut mereka di dalam Injil

I Perluasan dari artikel penults (Karman 2000).

! Debat pro diwakili Robert j. Miller dan kontra diwakili !.len Witherington III dapat diikuti

dalam "Battling over the jesus Seminar", Bibllev (April. 1997) .

.1 Tcntang ucapan-ucapan Yesus dibukukan dalam The Five Gospels (New York: Macmillan,

Hl!)3) dan tontang perhuatan-porbuatan-Nya dalarn 71lCActs oj Jesus: What Did Jesus Reolly

00'/ (New York: IlarperCollins. 1999).

1

Page 10: Bunga Rampai Teologi Perjanjian Lama, 2004

BUNGA RAMPAIyvutsrponmlkjihgfedcbaYUTSRPMLKJIGFEDCBAPenulis adalah alumnus

Teologi

Perjanjlan

Seminari Alkitab Asia

Tenggara, Malang (B.Th.),

Sekolah Tinggi Filsafat

Driyarkara, Jakarta (Drs),

Calvin Theological

Seminary, Grand Rapid-USA

(Th.M. dalam Perjanjian Lama), dan Evangelische

Theologische Faculteit, Leuven, Belgia (Ph.D.

dalam Perjanjian Lama). Kini penulis menjadi

dosen tetap bidang Perjanjian Lama di Sekolah

Tinggi Teologi Cipanas.

3ma

~

® PT BPK GUNUNG MULIA ™ISBN 979-687-231-5

www.bpkgm.comutrponmljigeaWTRPMLKB

Bunga Rampai Teologi Perjanjian Lama karangan Dr. Yonky Karman ini akan

menolong banyak pelajar dan pencinta Alkitab, bukan hanya karena buku-

buku teologi Perjanjian Lama masih jarang, tetapi terutama karena bunga

rampai ini membahas topik-topik yang sekaligus penting dalam Perjanjian

Lama dan aktual bagi masyarakat sekarang, seperti Perang, Tanah, Penderitaan,

Perempuan. Dengan pengetahuan luas akan diskusi ilmiah yang mutakhir

tentang topik-topik ini, pengarang tidak segan mengajukan masalah-masalah

yang muncul dalam Alkitab sendiri; lantas ia mencari solusi biblis yang

serentak menyapa masalah kita sekarang. Juga tema-tema mendasar seperti

"Anugerah dan Iman" atau "Israel dan Gereja" dari saat ke saat rnernerlukan

pembahasan yang segar seperti yang disajikan dalam buku ini.yutsronmlkifedbaSPMJHDCA

(Prof Dr. Milr 11 Harun. STF Driyarkara. Jakarta).

Buku Bunga Rampai Teologi Perjanjian Lama karangan Yonky Karman merupakan

sebuah buku teologi Perjanjian Lama yang berisi pembahasan sembilan pokok

teologi yang penting. Penulis buku menguraikan kesembilan pokok tersebut

dengan teliti dan jelas. Kepustakaan yang terlampir pada akhir tiap pokok

pembahasan merupakan sumber yang dapat digunakan oleh pembaca yang

ingin menyelidiki pokok-pokok tersebut lebih lanjut. Buku ini perlu dimiliki

oleh tiap orang yang mau mengajar dan belajar teologi Perjanjian Lama.

(Pdt Dr. Cornelius Ku5Wal1to, Seminari Alkitab Asia Tenggara. Malang)