sabah project proposal dd

7/26/2019 Sabah Project Proposal DD

http://slidepdf.com/reader/full/sabah-project-proposal-dd 1/13

SabahBridgeProject



Berangkat meninggalkan keluarga tercinta

dari blok perkebunan sawit

Sabah, Malaysia, menuju tanah air Indonesia

untuk menunaikan janji “ pemuda pemudi”

membangun negara. Sabah Bridge hadir untuk

mengantarkan anak-anak TKI ini singgah di

Kuala Lumpur, persinggahan yang tak pernah

mereka pikirkan. Persinggahan yang akan

mengingatkan mereka, bahwa cita-cita

bukanlah sekedar imajinasi dalam tidur, tapisesuatu yang bisa diwujudkan dalam dunia

nyata.

“

“



PROFILDOMPET

DHUAFA

VISITerwujudnya masyarakat dunia

yang berdaya melalui pelayanan,

pembelaan, dan pemberdayaan

berbasis pada sistem berkeadilan

MISI Menjadi gerakan masyarakat yang

mentransformasikan nilai – nilai

kebaikan

Mewujudkan masyarakat berdaya

melalui pengembangan ekonomikerakyatan

Terlibat aktif dalam kegiatan

kemanusiaan dunia melalui

penguatan jaringan global Melahirkan kader pemimpin

berkarakter dan berkompetensi

global

Melakukan advokasi kebijakan untuk

mewujudkan sistem berkeadilan

Mengembangkan diri sebagai

organisasi global melalui inovasi,kualitas pelayanan, transparansi,

akuntabilitas, independensi, dan

kemandirian lembaga.



PENGHARGAAN 2015

Penghargaan Indonesia OriginalBrand (IOB) Award 2015 dari MajalahSWA untuk Dompet Dhuafa.

Penghargaan Indonesia Middle-ClassBrand Champion (IMBC) 2015 dalam

kategori LAZIS Nasional

Penghargaan “Gold Award on

Performance Excellent Growth” dariIndonesia Quality Award Foundationuntuk Divisi Pendidikan

ORGANISASI

Kantor Cabang & PerwakilanDalam Negeri

Mitra pengelola Zakat

Kantor Cabang Luar Negeri

17117

5

BENEFICIARIES (dalam jiwa)

Ekonomi

626.874Kesehatan

1.278.509

Pendidikan

214.070

Sosdev

10.545.615



Berbagai permasalahan dihadapi oleh anak-anak para

TKI yang bekerja sebagai buruh perkebunan sawit di Sabah,

Malaysia. Keterbatasan pendidikan, permasalahan ijin tinggal,

bekerja dibawah umur, tekanan interaksi status sosial danpermasalahan lainnya mengancam masa depan mereka.

Kemudian sedikit harapan muncul ketika LSM HUMANA

sebagai lembaga non-formal yang dimiliki oleh perusahaan

Malaysia membuka akses pendidikan belajar bagi anak-anak

TKI. Program ini didukung pula oleh pemerintah Indonesia

dengan mengirimkan guru dari Indonesia.

Selain pengiriman guru, pemerintah juga mendirikan

Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) dan Community

Learning Center (CLC) tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah

Menengah Pertama Terbuka (SMPT), paket B dan paket C.

Menurut data dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia

(KJRI) Kota Kinabalu Malaysia, terdapat 53.768 anak Indonesia

usia sekolah berdasarkan hasil pendataan Juli 2011-Februari

2012. Namun, yang baru memperoleh layanan pendidikan

sebanyak 487 siswa di Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK),

2.261 siswa di Community Learning Centre (CLC), dan 7.375

siswa di Pusat Belajar (PB) Humana. Di Sabah sendiri,

kebanyakan pekerja TKI berasal dari Sulawesi dan Nusa

Tenggara Timur.

Disaat anak-anak seusia mereka seharusnya berkutat

dengan pensil, pena, buku dan penggaris, anak-anak sawit ini

justru berjibaku memegang tombak, sabit, cangkul, parang,

karung, pupuk, penyemprot racun dan stir truk. Hak mereka

yang tercantum dalam UUD 1945 Pasal 31 otomatis tidak

terpenuhi karena keadaan, cara pandang orangtua dan

terbatasnya akses pendidikan.



Mereka tidak dapat bersekolah di Sekolah Kebangsaan

(SK), tempat dimana anak-anak warga negara Malaysia

bersekolah. LSM HUMANA sebagai lembaga non-formal yang

dimiliki oleh perusahaan Malaysia membuka akses pendidikan

belajar bagi anak-anak TKI.

Disinilah anak-anak belajar satu atap. Seluruh siswa

sekolah dasar belajar dalam satu kelas tanpa sekat. Kurikulum

yang digunakan adalah milik Malaysia dengan guru-guru

tempatan berkewarganegaraan Malaysia dan sebagian

Filipina.

Guna memastikan pendidikan hingga jenjang yang

lebih tinggi bagi anak-anak TKI di Sabah, Malaysia Program

Pendidikan Dompet Dhuafa bekerja sama dengan Sabah

Bridge Project akan memberikan beasiswa bagi 20 anak TKI.Mereka akan bersekolah dan mendapatkan pembinaan di

SMART 1. Hal ini dikarenakan akses pendidikan setingkat SMA di

Sabah, Malaysia tidak sebanyak jejaring SD dan SMP. SIKK

hanya mampu menampung tidak sampai 100 orang

sedangkan jumlah lulusan pada Juni 2016 sebanyak 600 orang.

Melalui program ini diharapkan akan lahir generasi baru yangakan membawa perubahan bagi keluarga dan komunitas TKI

di Sabah, Malaysia.



Perbandingan jumlah siswa dengan jumlah anak usia 1-18

tahun dan sebaran siswa di setiap lembaga pendidikan dapat

dilihat pada diagram di bawah ini.

32%

68%

Jumlah Siswa Anak usia 1-18

4%

33%

13%

50%

Sebaran Siswa di Lembaga Pendidikan

SIKK 69 CLC SD 140 CLC SMP 134 PB Humana

Sumber : Data Kemendikbud, September 2015



Memberikan akses pendidikanyang layak bagi siswa yangmerupakan anak TKI diSabah, Malaysia

Melahirkan model

generasi yangmampu membawaperubahan bagikeluarganya



SELEKSI

•Dilakukanoleh timSabah Bridge

Projectdenganstandardisasiyang sudahditetapkanDD

PEMBEKALAN

•Dilakukanoleh timSabah Bridge

Project untuksiswa yanglulus seleksi

PENDIDIKAN &PEMBINAAN

•Dilakukanoleh TimSMART 1

Adanya 20 siswa yangmerupakan anak TKI diSabah, Malaysia bersekolahdi SMART 1

Adanya pembinaan untuk20 siswa tersebut

Sekolah setara SMA di SMART 1

Fasilitas Asrama

Kebutuhan hidup sehari-hari

Pembinaan



NO ANGGARAN JUMLAH

1 Kebutuhan Sekolah 73.082.500

2 Kebutuhan Asrama 283.991.000

3 SDM 109.669.198

TOTAL 466.742.698



Saat ini Dompet Dhuafa berkolaborasi dengan SabahBridge Project akan memberikan beasiswa bagi20 anak TKI. Mereka akan bersekolah dan men-

dapatkan pembinaan di SMART 1.

Beasiswa 20 Anak

Pendidikan berasramasetingkat SMA

Rp 23.338.000/anak

untuk pendidikan selama

1 tahun

sabah project proposal dd

Documents