rlc seri (e7)

Upload: annisa-nurul-aini

Post on 06-Jul-2018

253 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 RLC Seri (E7)

    1/9

    JURNAL ELEKTRONIKA DASAR II (2016) NRP: 1114-094

    Abstract - Had been done an experiment titled RLC

    Circuit with Alternating Current (AC) which had

    purpose to find out the output signal from RC series, RL

    series, and RLC series circuit using AC generator. This

    experiment based on alternating circuit and transient

    effect principles. For doing this experiment, we had to

    prepare some tools and materials such as resistor,

    capacitor, inductor, AC generator, and oscilloscope. After

    preparing those tools and materials, the first step we had

    to do was making the circuit. Second step was connecting

    to AC generator and the last, looking at output signal

    from oscilloscope. From the experiment, we could make a

    conclusion that RC series circuit provided not-symmetry

    square wave; RL and RLC series provided square wave

    signal.

    Keywords - Alternating Current, Capacitor, Inductor,.

    Resistor, RLC Cir cuit .

    I.  PENDAHULUAN

    RUS AC atau yang biasa disebut dengan arus

     bolak-balik tidaklah asing bagi kehidupan

    manusia. Dalam kehiduan sehari-hari, aruslistrik yang digunakan adalah arus bolak-balik. Dalam

     penggunaannya, arus bolak-balik ini memberikan efek

    yang berbeda dari arus searah kepada komponen-

    komponen listrik seperti resistor, kapasitor, dan

    induktor. Masing-masing komponen tersebut juga

    memiliki perbedaan jika disusun resistor induktor,

    resistor kapasitor, atau resistor induktor kapasitor

    secara bersamaan. Oleh karena itu, dilakukanlah

     percobaan Rangkaian RLC Arus Seri AC ini, agar

    dapat menentukan sinyal output dari rangakaian RC

    seri, RL seri, dan RLC seri dengan menggunakan

    generator AC.

    Resistansi, reaktansi dan impedansi merupakan

    istilah yang mengacu pada karakteristik dalam

    rangkaian yang bersifat melawan arus listrik.

    Resistansi merupakan tahanan yang diberikan oleh

    resistor. Reaktansi merupakan tahanan yang bersifatreaksi terhadap perubahan tegangan atau perubahan

    arus. Nilai tahanannya berubah sehubungan dengan

     perbedaan fase dari tegangan dan arus. Selain itu

    reaktansi tidak mendisipasi energi. Sedangkan

    impedansi mengacu pada keseluruhan dari sifat

    tahanan terhadap arus baik mencakup resistansi,

    reaktansi atau keduanya. Ketiga jenis tahanan inidiekspresikan dalam satuan ohm

    [1].

    Induktor melawan arus yang melaluinya dengan

    cara menurunkan tegangan berbanding lurus dengan

    laju perubahan arus. Menurut hukum Lenz, tegangan

    terinduksi akan selalu dalam polaritas yang sedemikian

    rupa menjaga nilai arus seperti pada sebelumnya.

    Dengan demikian ketika arus meningkat, tegangan

    terinduksi akan melawan aliran elektron, sedangkan

    ketika arus menurun polaritas akan berbalik dan

    mendorong aliran elektron. Oposisi terhadap aliran ini

    disebut sebagai reaktansi. Hubungan antara tegangan

    yang diturunkan dengan laju perubahan arus melalui

    induktor. Jadi, tegangan yang diturunkan pada induktor

    merupakan reaksi terhadap perubahan arus yang

    melaluinya. Karena sebuah induktor menurunkantegangan berbanding lurus dengan laju perubahan arus

    maka reaktansinya juga akan bergantung pada

    frekuensi alternating current[1]

    .Berbeda dengan induktor, kapasitor mengijinkan

    arus untuk melewatinya berbanding lurus dengan laju

     perubahan tegangan. Arus yang melalui kapasitor

    merupakan reaksi dari perubahan tegangan pada

    kapasitor tersebut. Karena kapasitor menghantarkan

    arus berbanding lurus dengan laju perubahan teganganmaka juga berbanding lurus dengan frekuensi. Oleh

    karena itu reaktansinya akan berbanding terbalik

    dengan frekuensi alternating current[1]

    .

    Arus listrik AC (alternating current ), merupakanlistrik yang besar dan arah arusnya selalu berubah-ubah

    dan bolak-balik. Arus listrik AC akan membentuk

    suatu gelombang yang dinamakan dengan gelombang

    sinus atau lebih lengkapnya sinusoida. Pemanfaatan

    listrik AC sebenarnya sangatlah banyak. Mayoritas

     perabotan listrik di rumah-rumah pada umumnya

    menggunakan arus AC. Meskipun demikian tak semua

     barang menggunakan listrik AC. Ada sebagian barang

    yang sebenarnya menggunakan listrik DC, contohnya

    laptop. Laptop menggunakan listrik DC. Listrik

    tersebut diperoleh dari adaptor yang terdapat pada

    laptop (atau terdapat pada charger) tersebut. Jadi saat

    mengisi ulang baterai laptop dengan listrik AC, makaadaptor di dalam laptop akan merubah listrik AC

    menjadi DC, sehingga sesuai kebutuhan dari laptop[3]

    .

    Arus listrik DC (direct current ) merupakan arus

    listrik searah. Pada awalnya aliran arus pada listrik DC

    dikatakan mengalir dari ujung positif menuju ujung

    negatif. Semakin berjalannya waktu, pengamatan- pengamatan yang dilakukan oleh para ahli

    menunjukkan bahwa pada arus searah merupakan arus

    yang alirannya dari negatif (elektron) menuju kutub

     positif. Aliran-aliran ini menyebabkan timbulnya

    lubang-lubang bermuatan positif yang terlihat mengalir

    dari positif ke negative[2]

    .

    Listrik DC biasanya digunakan oleh perangkatlektronika. Meskipun ada sebagian beban selain

     perangkat elektronika yang menggunakan arus DC,

    Rangkaian RLC Seri Arus AC (E7)Annisa Nurul Aini, Muhammad Bobby Eldion, Endarko

    Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

    Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia

    e-mail : [email protected]

  • 8/17/2019 RLC Seri (E7)

    2/9

    JURNAL ELEKTRONIKA DASAR II (2016) NRP: 1114-094

    contohnya motor listrik DC. Namun kebanyakan arus

    DC digunakan untuk keperluan beban elektronika.

    Beberapa beban elektronika yang menggunakan arus

    listrik DC diantaranya lampu LED ( Light Emiting

     Diode), komputer, laptop, televisi, radio, dan masih

     banyak lagi. Selain itu, listrik DC juga sering disimpandalam suatu baterai, contohnya saja baterai yang

    digunakan untuk menghidupkan jam dinding, mainan

    mobil-mobilan dan masih banyak lagi. Intinya,

    kebanyakan perangkat yang menggunakan listrik DC

    merupakan beban perangkat elektronika[3]

    .

    II.  METODOLOGI

     A. Alat dan Bahan

    Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan

    ini yaitu generator AC, osiloskop, penjepit buaya,

    kabel,  project board , resistor, kapasitor, dan induktor.

    Generator AC berfungsi sebagai sumber AC.

    Osiloskop berfungsi untuk menampilkan sinyal

    keluaran dari suatu rangkaian. Penjepit buayadigunakan untuk menghubungkan rangkaian,

    osiloskop, dan generator AC.  Project board sebagai

    tempat untuk merangkai komponen yang ada. Serta

    resistor, kapasitor, dan induktor sebagai komponen-

    komponen yang akan diuji.

     B.  Skema Alat

    Setelah mengetahui alat dan bahan yang akan

    digunakan, selanjutnya alat-alat tersebut dirangkai

    seperti pada skema alat di bawah ini. 

    Gambar 1. Percobaan rangkaian RL seri arus AC

    Gambar 2. Percobaan rangkaian RC arus AC

    Gambar 3. Percobaan rangkaian RLC arus AC

     A.  Cara Kerja

    Setelah alat dan bahan dirangkai seperti pada

    gambar 1 di atas, rangkaian dihubungkan ke sinyal

    generator dan frekuensi sinyal masukan diatur v1 50

    Hz dengan amplitudo 5 volt. Langkah kedua, sinyal

    masukan dihubungkan ke channel 1 dan sinyal

    keluaran dihubungkan pada channel 2. Nilai Vmaksimal 

    dan Vminimal  pada masing-masing sinyal diukur, dannilai tetapan waktu sinyal keluaran dihitung, serta

    sinyal masukan dan sinyal keluaran dibuat dalam satu

    tampilan pada osiloskop. Langkah pertama hingga

    terakhir diulang untuk rangkaian RC (gambar 2) dan

    rangkaian RLC (gambar 3). Langkah-langkah kerja

    tersebut dirangkum dalam flowchart di bawah ini.

    Gambar 7 Flowchart percobaan E7

    I.  DATA DAN PEMBAHASAN

     A.   Analisa Data

    Dari percobaan yang telah dilakukan,

    didapatkan beberapa data berupa tegangan maksimum

    Start

    Alat dan bahan disiapkan.

    Sinyal masukan dan amplitudo diatur.

    Peralatan dirangkai seperti gambar. 1.

    Sinyal masukan dihubungkan ke

    channel 1 dan sinyal keluaran ke

    channel 2.

    End

     Nilai Vmax, Vmin, dan tetapan waktu

    diukur.

    Sinyal masukan dan keluaran dibuat

    satu tampilan di osiloskop.

    Tidak

    Ganti variasi

    rangkaian?

    Ganti nilai

    frekuensi?

    Tidak

    Ya

    Ya

  • 8/17/2019 RLC Seri (E7)

    3/9

    JURNAL ELEKTRONIKA DASAR II (2016) NRP: 1114-094

    (Vmaksimal), tegangan minimum (Vminimal), dan periode.

    Data-data tersebut disajikan dalam tabel 1 di bawah ini.

    Tabel 1. Nilai Vmax f(Hz) RC CR R2C 2CR RL LR R2L 2LR RLC

    10 3.2403.04

    0

    2.24

    0

    2.20

    0

    1.00

    0

    1.00

    0

    1.08

    0

    1.12

    0

    3.24

    0

    50 1.4001.52

    0

    1.12

    0

    0.96

    0

    1.00

    0

    1.00

    0

    1.04

    0

    1.00

    0

    1.48

    0

    100 1.1601.16

    0

    1.04

    0

    1.04

    0

    1.00

    0

    5.08

    0

    1.16

    0

    1.08

    0

    1.16

    0

    150 1.0801.08

    0

    0.96

    0

    0.96

    0

    1.00

    0

    1.64

    0

    3.04

    0

    3.24

    0

    1.12

    0

    Tabel 2. Nilai Vmin f(Hz) RC CR R2C 2CR RL LR R2L 2LR RLC

    10 -3.360 -3.360 2.320 -2.360 1.040 1.160 -1.120 -1.120 -3.48

    50 -1.600 -1.520 1.280 -1.520 -1.040 1.040 -2.520 -1.200 -1.640

    100 -1.280 -1.280 1.080 -1.120 -1.080 5.120 -1.080 -1.240 -1.360

    150 -1.200 -1.200 1.080 -1.080 -1.040 1.360 -1.240 -1.240 -2.720

    Tabel 3. Nilai periode Tf(Hz) RC CR R2C 2CR RL LR R2L 2LR RLC

    10 99.00 99.00100.0

    0

    100.0

    0

    99.0

    0

    99.0

    0

    100.0

    0

    100.0

    0

    99.0

    0

    50 20.00 20.00 20.00 20.0020.0

    0

    20.0

    020.00 20.00

    20.0

    0

    100 10.00 10.00 10.00 10.0010.0

    0

    10.0

    010.00 10.00

    10.0

    0

    150 7.00 7.00 7.00 7.00 7.00 7.00 7.00 7.00 6.00

     B.   Pembahasan

    Dari percobaan rangkaian RLC seri arus AC yang

     bertujuan untuk menganalisa sinyal keluaran dari

    sumber AC pada osiloskop, menganalisa sinyalkeluaran pada rangkaian RC seri, RL seri, dan RLC

    seri, didapatkan data-data seperti pada tabel 1, tabel 2,

    dan tabel 3 di atas. Pada percobaan ini digunakan

    resistor sebesar 120 Ω, kapasitor 47 µF dan induktor 1

    H, serta menggunakan beberapa variasi frekuensi

    sebesar 10 Hz, 50 Hz, 100 Hz, dan 150 Hz.

    Pada percobaan rangkaian RC, sinyal input berupa

    sinyal kotak sempurna. Keluarannya berupa sinyal

    kotak. Sinyal yang terbentuk pada osiloskop ketika

    rangkaian RL berbentuk kotak tidak sempurna karena

    terdapat garis lengkung pada grafiknya tersebut,

    dimana sinyal itu merupakan penggabungan sinyal dari

    sinyal keluaran resistor dan sinyal keluaran induktor.

    Dimana sinyal resistor sendiri berupa bentuk kotak dan

    sinyal induktor sendiri berupa berbentuk kotak

    sempurna. Pada rangkaian RLC, sinyal yang terlihat

     pada osiloskop untuk percobaan ini merupakan sinyal

    yang berbentuk kotak sempurna pula, sama seperti

    sinyal pada rangkaian RL. Hal ini dikarenakan sumber

    listrik yang dipakai dalam percobaan ini berasal dari

     pusat listrik, dimana sumber tersebut merupakan

    sumber listrik AC. 

    IV.  KESIMPULAN

    Setelah dilakukan percobaan, dapat ditarik

    kesimpulan bahwa sinyal keluaran pada rangkaian RC

    seri terdapat garis lengkung dan berbentuk kotak tidak

    sempurna, sedangkan rangkaian RL dan RLC

     berbentuk kotak sempurna.

    UCAPAN TERIMA KASIH

    Terima kasih kepada Bobby Eldion selaku

    asisten laboratorium yang bersedia membagi ilmunya

    kepada kelompok 5. Terima kasih pula kepada Bapak

    Endarko selaku dosen pembimbing yang telah

    membimbing kami untuk mempelajari Elektronika

    Dasar lebih dalam lagi. Dan terima kasih untuk teman-

    teman satu kelompok, Silvia, Haidar, Levina, Azmi,

    Firsta, Doni, Herliansyah, Ryan, dan Yishar, yang

     bersedia membantu dalam menyelesaikan laporan.

    DAFTAR  PUSTAKA

    [1]  Riedel, Nelsson,” Electric Circuits 9 th Edition ,”  Pearson. New

    Jersey(2011)

    [2]  Charles K.Alexander, Matthew N. O. Sadiku, ” Fundamental of Electric Circuit,” McGraw-Hill Companies. New York (2009)

    [3]  Budianto,Joko,”Panduan  Rangkaian Elektronika,”Citra

    Grafika. Surakarta(1994)

  • 8/17/2019 RLC Seri (E7)

    4/9

    JURNAL ELEKTRONIKA DASAR II (2016) NRP: 1114-094

    Gambar 1. Frekuensi 10 hz, 2 Kapasitor, 1 Resistor

    Gambar 2. Frekuensi 10hz, 1 Kapasitor, 1 Resistor

    Gambar 3. Frekuensi 10hz, 2 Induktor, 1 Resistor

    Gambar 4. Frekuensi 10 hz,1 induktor, 1 Resistor

    Gambar 5. Frekuensi 10hz, 1 Resistor, 1 Kapasitor

    Gambar 6. Frekuensi 10hz, 1 Resistor, 2 Kapasitor.

    LAMPIRAN

  • 8/17/2019 RLC Seri (E7)

    5/9

    JURNAL ELEKTRONIKA DASAR II (2016) NRP: 1114-094

    Gambar 7. Frekuensi 10hz, 1 Resistor, 1 Induktor

    Gambar 8. Frekuensi 10hz, 1 Resistor, 1 Induktor, 1 Kapasitor.

    Gambar 9. Frekuensi 10hz, 1 Resistor, 2 Induktor,

    Gambar 11. 50 Frekuensi 1 Kapasitor 1 Resistor

    Gambar 10. 50 Frekuensi 2 Kapasitor 1 Resistor

    Gambar 12. 50 Frekuensi 2 Induktor 1 Resistor

  • 8/17/2019 RLC Seri (E7)

    6/9

    JURNAL ELEKTRONIKA DASAR II (2016) NRP: 1114-094

    Gambar 15. 50 Frekuensi 1 Resistor 2 Knduktor

    Gambar 14. 50 Frekuensi 1 Resistor 1 Knduktor

    Gambar 16. 50 Frekuensi 1 Resistor 1 Induktor

    Gambar 17. 50 Frekuensi 1 Resistor 1 Induktor 1 Konduktor

    Gambar 18. 50 Frekuensi 1 Resistor 2 Induktor

    Gambar 13. 50 Frekuensi 1 Resistor 2 Knduktor

  • 8/17/2019 RLC Seri (E7)

    7/9

    JURNAL ELEKTRONIKA DASAR II (2016) NRP: 1114-094

    Gambar 19. frekuensi 100, 2 kapasitor, 1 resistor

    Gambar 21. frekuensi 100, 2 induktor, 1 resistor

    Gambar 20. frekuensi 100, 1 kapasitor, 1 resistor

    Gambar 22. frekuensi 100, 1 induktor 1 kapasitor. 

    Gambar 23. frekuensi 100, 1 kapasitor 1 Resistor  

    Gambar 24. frekuensi 100, 2 kapasitor 1 Resistor  

  • 8/17/2019 RLC Seri (E7)

    8/9

    JURNAL ELEKTRONIKA DASAR II (2016) NRP: 1114-094

    Gambar 3.25 frekuensi 100, 1 induktor, 1 Resistor  

    Gambar 3.26 frekuensi 100, 1 induktor, 1 kapasitor, 1 Resistor  

    Gambar 3.27 frekuensi 100, 2 induktor,, 1 Resistor  Gambar 3.30 frekuensi 150, 2 induktor,, 1 Resistor  

  • 8/17/2019 RLC Seri (E7)

    9/9

    JURNAL ELEKTRONIKA DASAR II (2016) NRP: 1114-094