rangkaian rlc

88
PEMBUATAN SIMULASI RANGKAIAN RESISTOR, INDUKTOR, DAN KAPASITOR ( R L C ) BERBASIS VISUAL BASIC SEBAGAI MEDIA BELAJAR SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Disusun oleh: Nama : Febry Jauhari NIM : 5301403025 Prodi : S1 Pendidikan Teknik Elektro Jurusan : Teknik Elektro FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2007

Upload: yogii-kusuma-wardani

Post on 21-Dec-2014

466 views

Category:

Documents


58 download

TRANSCRIPT

Page 1: RANGKAIAN rlc

PEMBUATAN SIMULASI

RANGKAIAN RESISTOR, INDUKTOR, DAN KAPASITOR

( R L C )

BERBASIS VISUAL BASIC SEBAGAI MEDIA BELAJAR

SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Disusun oleh:

Nama : Febry Jauhari

NIM : 5301403025

Prodi : S1 Pendidikan Teknik Elektro

Jurusan : Teknik Elektro

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2007

Page 2: RANGKAIAN rlc

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi dengan judul " Pembuatan Simulasi Rangkaian Resistor, Induktor, dan

Kapasitor ( RLC ) Berbasis Visual Basic Sebagai Media Belajar “, telah

dipertahankan dihadapan sidang panitia ujian skripsi jurusan Teknik Elektro

Universitas Negeri Semarang yang diselenggarakan pada :

Hari : Senin Tanggal : 13 Agustus 2007

Ketua Sekretaris Drs. Djoko Adi Widodo, M.T. Drs. R. Kartono, M.Pd.NIP. 131570064 NIP. 131474229 Pembimbing I Penguji I Drs. Suryono, M.T. Drs. Suryono, M.T.NIP. 131474228 NIP. 131474228 Pembimbing II Penguji II Drs. Herdi Saputra Drs. Herdi Saputra NIP. 131570074 NIP. 131570074

Penguji III

Tatyantoro Andrasto, S.T, M. T. NIP. 132232153

Dekan Fakultas Teknik

Prof. Dr. Soesanto NIP. 130875753

Page 3: RANGKAIAN rlc

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“ Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka

merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri “. ( QS. Ar Ra’d : 11 )

PERSEMBAHAN

Skripsi ini adalah wujud dari rasa syukurku kepada Allah SWT atas segala

rahmat dan kenikmatan yang dianugerahkan kepadaku dan juga sebagai salah

satu bentuk baktiku kepada kedua orang tuaku. Kupersembahkan skripsi ini

kepada :

1. Bunda tercinta yang selalu memperhatikan, memotivasi, dan memberi

dukungan lahir dan batin.

2. Bapak yang selalu memimpinku.

3. Adik dan keluargaku.

4. Almamaterku.

5. Rini, Ali dan semua sahabatku yang selalu membantu dan mendukungku.

6. Teman – teman Pendidikan Teknik Elektro 2003.

Page 4: RANGKAIAN rlc

ABSTRAK

Febry Jauhari, Pembuatan Simulasi Rangkaian Resistor, Induktor, Dan Kapasitor ( R L C ) Berbasis Visual Basic Sebagai Media Belajar. Skripsi, Program Studi S1 Pendidikan Teknik Elektro. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Semarang. 2007.

Pemahaman tentang rangkaian resistor, induktor, dan kapasitor sangat diperlukan dalam bidang elektronika dasar. Sehingga diperlukan adanya media belajar yang menarik dan inovatif agar dapat dengan mudah dipahami.

Penelitian ini ingin mendapatkan suatu media belajar yang menarik dan inovatif dengan memanfaatkan software visual basic. Yaitu dengan cara membuat program simulasi rangkaian resistor, induktor, dan kapasitor. Dengan adanya program simulasi ini diharapkan dapat merangsang minat siswa untuk belajar elektronika dasar.

Pengumpulan materi yang dilakukan melalui buku referensi dan media internet. Selanjutnya merancang suatu sistem dengan membuat flowchart. Setelah itu baru dilaksanakan proses pembuatan aplikasi dengan cara membuat desain tampilan program dan menuliskan kode – kode program dalam bahasa visual basic. Langkah terakhir adalah pengujian program.

Program simulasi ini berisi tentang simulasi perhitungan dasar elektronika, dan disertakan pula rumus – rumus yang digunakan sesuai dengan program yang ada.

Setelah dilakukan penelitian, diperoleh suatu program simulasi rangkaian resistor, induktor, dan kapasitor yang menarik dan interaktif. User dapat berinteraksi dengan software dengan cara memberikan input kedalam program dan program akan mengolahnya serta menampilkan hasilnya sebagai respon.

Software simulasi ini masih memerlukan adanya penyempurnaan, sehingga dapat dikembangkan menjadi software yang lebih sempurna.

Page 5: RANGKAIAN rlc

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena

atas segala rahmat dan bimbingan-NYA, penulis dapat menyelesaiakan skripsi

dengan judul " Pembuatan Simulasi Rangkaian Resistor, Induktor, dan Kapasitor

( RLC ) Berbasis Visual Basic Sebagai Media Belajar “ guna memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan.

Penulis sadar bahwa penyusunan skripsi ini dapat terlaksana dengan baik

atas bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima

kasih kepada :

1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M. Si. , selaku Rektor UNNES

2. Prof. Dr. Soesanto, selaku Dekan Fakultas Teknik

3. Drs. Djoko Adi Widodo, M.T. , selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro

4. Drs. R. Kartono, M.Pd. , selaku Ketua Prodi Pendidikan Teknik Elektro

5. Drs. Suryono, M. T. , selaku Dosen Pembimbing I

6. Drs. Herdi Saputra , selaku Dosen Pembimbing II

7. Semua pihak yang telah membantu

Dengan terbatasnya kemampuan dan pengetahuan penulis, maka skripsi ini

masih belum sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran

membangun demi kebaikan bersama. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak khususnya insan pendidikan Indonesia.

Semarang, Agustus 2007

Penulis

Page 6: RANGKAIAN rlc

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................ iii

ABSTRAK ................................................................................................ iv

KATA PENGANTAR .............................................................................. v

DAFTAR ISI ............................................................................................. vi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ viii

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................ 3

C. Pembatasan Masalah ............................................................ 3

D. Penegasan Istilah .................................................................. 4

E. Tujuan .................................................................................. 6

F. Manfaat ................................................................................ 6

G. Metodologi Penelitian .......................................................... 7

H. Sistematika Skripsi ............................................................... 8

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pendahuluan ......................................................................... 10

B. Rangkaian Listrik ................................................................. 12

1. Rangkaian Seri ............................................................... 12

Page 7: RANGKAIAN rlc

2. Rangkaian Paralel ........................................................... 19

3. Aplikasi Rangkaian Listrik Dasar .................................. 24

C. Visual Basic ......................................................................... 34

1. Pengertian Visual Basic .................................................. 34

2. Kelebihan dan Kekurangan Visual Basic........................ 34

3. Istilah – Istilah Dalam Visual Basic................................ 36

D. Kerangka Berfikir ................................................................ 38

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROGRAM

A. Perancangan Program .......................................................... 39

1. Pengumpulan Bahan ...................................................... 39

2. Pembuatan Flowchart ..................................................... 40

3. Perancangan Tampilan Program .................................... 41

B. Pembuatan Program ............................................................. 47

1. Spesifikasi Hardware dan Software .................................. 47

2. Pembuatan Program .......................................................... 47

3. Pengujian Program ............................................................ 48

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

A. Hasil ..................................................................................... 49

B. Analisis Hasil Pengujian Program ....................................... 64

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................... 73

B. Saran ..................................................................................... 73

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 75

LAMPIRAN

Page 8: RANGKAIAN rlc

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Simbol Resistor ....................................................................... 10

Gambar 2. Simbol Induktor ....................................................................... 11

Gambar 3. Simbol Kapasitor ..................................................................... 11

Gambar 4. Hubungan Seri ......................................................................... 13

Gambar 5. Resistor Seri dan Ekivalennya ................................................. 13

Gambar 6. Induktor Seri dan Ekivalennya ................................................ 14

Gambar 7. Kapasitor Seri dan Ekivalennya .............................................. 15

Gambar 8. RLC Seri .................................................................................. 15

Gambar 9. Hubungan Paralel .................................................................... 19

Gambar 10. Resistor Paralel dan Ekivalennya .......................................... 20

Gambar 11. Induktor Paralel ..................................................................... 20

Gambar 12. Kapasitor Paralel ................................................................... 21

Gambar 13. RLC Paralel ........................................................................... 22

Gambar 14. Penggambaran Teorema Thevenin dan Rangkaian

Ekivalennya .......................................................................... 24

Gambar 15. Rangkaian Sederhana Teorema Thevenin ............................. 25

Gambar 16. Penyederhanaan Rangkaian Thevenin .................................. 25

Gambar 17. Hubungan Segitiga – Bintang ............................................... 26

Gambar 18. Rangkaian Filter Pasif ........................................................... 28

Gambar 19. Rangkaian Oscilator R – C .................................................... 30

Gambar 20. Rangkaian Oscilator Clapp .................................................... 30

Page 9: RANGKAIAN rlc

Gambar 21. Rangkaian Oscilator Colpits .................................................. 31

Gambar 22. Rangkaian Oscilator Hartley ................................................. 32

Gambar 23. Rangkaian Oscilator Armstrong ............................................ 33

Gambar 24. Flowchart Program ................................................................ 40

Gambar 25. Rancangan Tampilan Form Salam Pembuka ........................ 42

Gambar 26. Rancangan Tampilan Form Home ........................................ 43

Gambar 27. Rancangan Tampilan Form Program .................................... 44

Gambar 28. Rancangan Tampilan Form Bantuan ..................................... 45

Gambar 29. Rancangan Tampilan Form Tutorial ..................................... 46

Gambar 30. Tampilan Form Selamat Datang ............................................ 49

Gambar 31. Tampilan Form Home ............................................................ 50

Gambar 32. Tampilan Form Simulasi Pembacaan Kode Warna

Resistor ................................................................................. 50

Gambar 33. Tampilan Form Simulasi Pembacaan Kode Kapasitor .......... 51

Gambar 34. Tampilan Form Simulasi Menentukan Kode Warna

Resistor ................................................................................. 51

Gambar 35. Tampilan Form Simulasi Menentukan Kode Kapasitor ........ 52

Gambar 36. Tampilan Form Simulasi Rangkaian Resistor Seri ............... 52

Gambar 37. Tampilan Form Simulasi Rangkaian Resistor Paralel .......... 53

Gambar 38. Tampilan Form Simulasi Rangkaian Kapasitor Seri ............. 33

Gambar 39. Tampilan Form Simulasi Rangkaian Kapasitor Paralel ........ 54

Gambar 40. Tampilan Form Simulasi Rangkaian Induktor Seri .............. 54

Gambar 41. Tampilan Form Simulasi Rangkaian Induktor Paralel .......... 55

Gambar 42. Tampilan Form Simulasi Hukum Ohm ................................. 55

Page 10: RANGKAIAN rlc

Gambar 43. Tampilan Form Simulasi Teorema Thevenin ........................ 56

Gambar 44. Tampilan Form Simulasi Transformasi Hubungan

Segitiga Bintang ................................................................... 56

Gambar 45. Tampilan Form Simulasi Reaktansi Kapasitif ...................... 57

Gambar 46. Tampilan Form Simulasi Reaktansi Induktif ........................ 57

Gambar 47. Tampilan Form Simulasi Rangkaian High Pass Filter

R – C .................................................................................... 58

Gambar 48. Tampilan Form Simulasi Rangkaian High Pass Filter

L – C ..................................................................................... 58

Gambar 49. Tampilan Form Simulasi Rangkaian Low Pass Filter

R – C .................................................................................... 59

Gambar 50. Tampilan form Simulasi Rangkaian Low Pass Filter

L – C ..................................................................................... 59

Gambar 51. Tampilan Form Simulasi Rangkaian Oscilator R – C ........... 60

Gambar 52. Tampilan Form Simulasi Rangkaian Oscilator Clapp .......... 60

Gambar 53. Tampilan Form Simulasi Rangkaian Oscilator Colpits ........ 61

Gambar 54. Tampilan Form Simulasi Rangkaian Oscilator Hartley ........ 61

Gambar 55. Tampilan Form Simulasi Rangkaian Oscilator Armstrong ... 62

Gambar 56. Tampilan Form Simulasi Rangkaian RLC Seri .................... 62

Gambar 57. Tampilan Form Simulasi Rangkaian RLC Paralel ................ 63

Gambar 58. Tampilan Form Bantuan ....................................................... 63

Gambar 59. Tampilan Form Tutorial ........................................................ 64

Page 11: RANGKAIAN rlc

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Hasil Pengujian Program Simulasi Pembacaan Kode Gelang

Warna Resistor ........................................................................... 54

Tabel 2. Hasil Pengujian Program Simulasi Pembacaan Kode Nilai

Kapasitor .................................................................................... 55

Tabel 3. Hasil Pengujian Program Simulasi Menentukan Gelang

Warna Resistor ............................................................................ 55

Tabel 4. Hasil Pengujian Program Simulasi Menentukan Kode

Kapasitor ..................................................................................... 56

Tabel 5. Hasil Pengujian Program Simulasi Hambatan Total Seri ........... 56

Tabel 6. Hasil Pengujian Program Simulasi Hambatan Total Paralel ...... 56

Tabel 7. Hasil Pengujian Program Simulasi Induktansi Total Seri ........... 57

Tabel 8. Hasil Pengujian Program Simulasi Induktansi Total Paralel ...... 57

Tabel 9. Hasil Pengujian Program Simulasi Kapasitansi Total Seri ......... 57

Tabel 10. Hasil Pengujian Program Simulasi Kapasitansi Total Paralel .. 57

Tabel 11. Hasil Pengujian Program Simulasi Hukum Ohm ..................... 58

Tabel 12. Hasil Pengujian Program Simulasi Teorema Thevenin ............ 58

Tabel 13. Hasil Pengujian Program Simulasi Transformasi Hubungan

Segitiga Bintang Dan Bintang Segitiga ................................... 58

Tabel 14. Hasil Pengujian Program Simulasi Perhitungan Reaktansi

Kapasitif .................................................................................. 59

Page 12: RANGKAIAN rlc

Tabel 15. Hasil Pengujian Program Simulasi Perhitungan Reaktansi

Induktif .................................................................................... 59

Tabel 16. Hasil Pengujian Program Simulasi Filter R – C ....................... 59

Tabel 17. Hasil Pengujian Program Simulasi Filter L – C ........................ 59

Tabel 18. Hasil Pengujian Program Simulasi Oscilator R – C ................. 59

Tabel 19. Hasil Pengujian Program Simulasi Oscilator Clapp ................. 60

Tabel 20. Hasil Pengujian Program Simulasi Oscilator Colpits ............... 60

Tabel 21. Hasil Pengujian Program Simulasi Oscilator Armstrong ......... 60

Tabel 22. Hasil Pengujian Program Simulasi Oscilator Hartley ............... 60

Tabel 23. Hasil Pengujian Program Simulasi RLC Seri ........................... 61

Tabel 24. Hasil Pengujian Program Simulasi RLC Paralel ...................... 61

Page 13: RANGKAIAN rlc

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Tugas Dosen Pembimbing

2. Lembar Bimbingan Skripsi Dosen Pembimbing I

3. Lembar Bimbingan Skripsi Dosen Pembimbing II

4. Surat Pernyataan Selesai Bimbimgan

5. Perhitungan Matematis

6. Kode Program

Page 14: RANGKAIAN rlc

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan teknologi memberikan banyak kemudahan dalam kehidupan

manusia. Salah satu contohnya adalah untuk membantu menyelesaikan

masalah – masalah dalam dunia pendidikan yang mengarah pada

pengembangan sumber daya manusia.

Contoh dari kemajuan teknologi adalah adanya sistem komputerisasi

diberbagai instansi khususnya instansi pendidikan. Dalam hal pendidikan,

komputer dapat dipergunakan sebagai alat bantu ( media ) dalam proses

belajar mengajar, baik untuk guru maupun siswa. Komputer juga bisa

berfungsi sebagai media tutorial, alat peraga dan juga alat uji.

Sebagai media tutorial, komputer memiliki keunggulan dalam hal

interaksi, menumbuhkan minat belajar mandiri serta dapat disesuaikan dengan

kebutuhan siswa / anak. Sebagai media alat peraga, komputer mempunyai

kelebihan dapat memperagakan percobaan tanpa adanya resiko kegagalan

fungsi kerja. Sebagai alat uji, komputer memiliki keunggulan dalam

keobyektifan, ketepatan dan kecepatan dalam penghitungan.

Rangkaian listrik merupakan pengetahuan dasar yang harus dipahami

oleh seseorang sebelum mempelajari ilmu elektronika secara lebih jauh.

Rangkaian listrik dapat terbentuk dari rangkaian resistor, induktor, dan

kapasitor serta kombinasi antara resistor, induktor, dan kapasitor.

Page 15: RANGKAIAN rlc

Rangkaian – rangkaian tersebut merupakan dasar dari aplikasi rangkaian

elektronika yang sudah berkembang saat ini.

Visual basic merupakan software yang dapat digunakan untuk

membuat suatu program aplikasi. Pemrograman menggunakan visual basic

dirasa lebih mudah dibandingkan menggunakan bahasa pemrograman yang

lain karena visual basic sudah menyajikan beberapa “ tools “ yang dibutuhkan

dalam menyusun aplikasi.

Untuk membantu memahami rangkaian listrik terutama rangkaian

resistor, induktor, dan kapasitor perlu adanya media belajar yang menarik dan

inovatif. Salah satunya adalah dengan menggunakan software yang berisi

simulasi rangkaian resistor, induktor, dan kapasitor. Dengan bantuan software,

seseorang tidak perlu merangkai rangkaian resistor, induktor, dan kapasitor

bila hanya ingin mengetahui perhitungan – perhitungan dasar dari rangkaian

resistor, induktor, dan kapasitor. Sebagai contoh, bila ingin mengetahui

besarnya frekuensi output dari rangkaian osilator LC. Dengan bantuan

software, user cukup memasukkan nilai – nilai dari komponen pembentuk

osilator. Maka secara otomatis komputer akan memproses nilai tersebut dan

menampilkan hasilnya. Sehingga tanpa merangkai rangkaian osilator, dapat

diketahui besarnya frekuensi output dari rangkaian osilator. Untuk keperluan

analisis elektronika, juga dapat digunakan bantuan software sebagai bahan

perbandingan antara praktikum dengan teori. Jadi, dengan adanya software

simulasi rangkaian resistor, induktor, dan kapasitor akan didapatkan suatu

media belajar yang menarik. Software tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk

Page 16: RANGKAIAN rlc

merancang suatu rangkaian listrik dasar sebelum dibuat rangkaian yang

sebenarnya, sehingga dapat mengurangi resiko kegagalan fungsi kerja yang

mungkin akan terjadi.

Berdasarkan pemikiran diatas, kiranya penting dan perlu untuk dibuat

suatu inovasi pembelajaran tentang media belajar elektronika. Untuk itu maka

penulis tertarik untuk membuat suatu software komputer menggunakan visual

basic, dimana didalam software tersebut berisi simulasi dan tutorial tentang

rangkaian resistor, induktor, dan kapasitor yang dapat digunakan sebagai

media belajar sehingga siswa lebih tertarik untuk belajar elektronika.

B. Rumusan Masalah

Dari penjelasan diatas, dirumuskan suatu permasalahan, dapatkah

visual basic digunakan untuk membuat software simulasi rangkaian resistor,

induktor, dan kapasitor ( R L C ) sebagai media belajar.

C. Pembatasan Masalah

Materi elektronika mencakup banyak hal. Mulai dari pembahasan

materi yang sederhana seperti pengenalan komponen elektronika dasar,

penyelesaian rumus – rumus sederhana, sampai pembahasan mengenai

rumus – rumus untuk menghitung suatu besaran tertentu. Agar tidak

menyimpang dari tema yang ditentukan, maka perlu adanya suatu pembatasan

masalah. Software simulasi rangkaian resistor, induktor, dan kapasitor yang

Page 17: RANGKAIAN rlc

dibuat berisi tentang komponen dan rangkaian resistor, induktor, serta

kapasitor ( RLC ).

D. Penegasan Istilah

1. Simulasi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga ( Tim penyusun

kamus, 2003 : 1068 ), simulasi didevinisikan sebagai berikut :

a. Metode pelatihan yang memperagakan sesuatu dalam bentuk tiruan

yang mirip dengan keadaan yang sesungguhnya.

b. Penggambaran suatu sistem atau proses dengan peragaan berupa model

statistik atau pemeranan.

Jadi yang dimaksud dengan simulasi dalam skripsi ini adalah

bentuk tiruan dari rangkaian resistor, induktor, dan kapasitor yang didesain

mirip dengan keadaan yang sesungguhnya dengan memakai sistem

komputerisasi. Sehingga dalam aplikasinya, pemakai program ( user )

hanya memberi input nilai komponen dan secara otomatis nilai yang

diinputkan akan diproses oleh komputer sesuai dengan program yang

dipilih.

2. Rangkaian Resistor, Induktor, dan Kapasitor ( R L C )

Rangkaian listrik adalah sekumpulan peranti seperti resistor dan

sumber – sumber dimana pada peranti – peranti tersebut terminal –

terminalnya dihubungkan satu sama lain dengan penghubung kawat ( Chi

Page 18: RANGKAIAN rlc

Kong Tse, 2002 : 4 ). Sehingga rangkaian RLC dapat diartikan sebagai

rangkaian listrik yang terdiri dari kombinasi antara resistor, induktor, dan

kapasitor baik secara seri maupun paralel. Rangkaian RLC biasanya

digunakan didalam rangkaian – rangkaian respon frekuensi.

3. Visual Basic

Visual Basic ( VB ) merupakan software komputer yang

dikembangkan dari bahasa pemrograman BASIC yang dapat digunakan

untuk membangun program atau aplikasi komputer.

4. Media belajar

Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan

pesan (Bovee, 1997). Pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi

antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan

berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan atau media. Jadi, media

pembelajaran merupakan suatu alat yang digunakan untuk menyampaikan

pesan pembelajaran sehingga dapat merangsang minat untuk belajar.

Media pembelajaran sangat penting karena merupakan sub sistem dalam

sistem pembelajaran. Sehingga pembelajaran tidak akan berjalan lancar

tanpa adanya media pembelajaran.

Page 19: RANGKAIAN rlc

E. Tujuan

Tujuan dari pembuatan simulasi rangkaian resistor, induktor, dan

kapasitor ( R L C ) menggunakan visual basic sebagai media belajar adalah

untuk mendapatkan suatu media belajar yang menarik dan inovatif dengan

memanfaatkan kemajuan teknologi.

F. Manfaat

1. Secara Umum

Secara umum manfaat dari adanya program simulasi RLC ini

adalah merangsang minat siswa agar memiliki keinginan untuk belajar

elektronika. Selain itu siswa juga diharapkan memiliki kemampuan

menganalisa data hasil praktikum elektronika berdasarkan teori yang ada,

buku panduan, dan hasil dari program simulasi RLC.

2. Manfaat Untuk Lembaga Pendidikan

Adanya media belajar yang menarik dan inovatif akan berdampak

pada meningkatnya motivasi belajar peserta didik. Sehingga prestasi

peserta didik juga akan meningkat. Hal tersebut dapat mengharumkan

nama baik lembaga pendidikan.

Begitu juga untuk Jurusan Teknik Elektro UNNES. Dengan adanya

software simulasi rangkaian resistor, induktor, dan kapasitor sebagai

media belajar, maka media pembelajaran yang dapat digunakan sebagai

penunjang belajar mahasiswa Teknik Elektro akan bertambah. Sehingga

Page 20: RANGKAIAN rlc

motivasi belajar mahasiswa akan meningkat dan diharapkan prestasi

mahasiswa juga akan meningkat.

3. Manfaat Bagi Penulis

Manfaat yang penulis peroleh dari pembuatan software simulasi

rangkaian resistor, induktor, dan kapasitor berbasis visual basic sebagai

media belajar adalah bertambahnya pengetahuan dan pengalaman penulis

tentang bahasa pemrograman khususnya visual basic.

G. Metodologi Penelitian

1. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen.

2. Teknik pengumpulan bahan sebagai materi dari software.

a. Studi Pustaka atau pencarian bahan dari buku referensi.

b. Pencarian bahan melalui media Internet.

3. Pembuatan flowchart.

4. Perancangan tampilan program.

5. Pembuatan program.

6. Pengujian program.

Page 21: RANGKAIAN rlc

H. Sistematika Skripsi

Untuk mempermudah dalam memahami keseluruhan isi dari penulisan

skripsi, maka skrisi disusun dalam 3 bagian, yaitu :

1. Bagian Awal Skripsi, terdiri dari :

a. Halaman judul.

b. Halaman pengesahan.

c. Abstrak.

d. Motto dan persembahan.

e. Kata pengantar.

f. Daftar isi.

g. Daftar gambar.

h. Daftar lampiran.

2. Bagian Isi Skripsi, terdiri dari :

a. BAB I Pendahuluan, berisi tentang :

− Latar belakang.

− Perumusan masalah.

− Pembatasan masalah.

− Penegasan istilah.

− Tujuan penelitian.

− Manfaat penelitian.

− Sistematika penulisan Skripsi.

Page 22: RANGKAIAN rlc

b. BAB II Landasan Teori.

c. BAB III Metodologi Penelitian.

d. BAB IV Hasil dan Analisis.

3. Bagian Akhir Skripsi, terdiri dari :

a. Kesimpulan.

b. Saran.

c. Daftar pustaka.

d. Lampiran.

Page 23: RANGKAIAN rlc

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pendahuluan

Suatu rangkaian listrik umumnya dicirikan oleh adanya satu atau lebih

sumber yang dihubungkan dengan satu atau lebih beban sebagai penerima

tenaga listrik ( Budiono Mismail, 1995 : 12 ). Menurut Budiono Mismail

( 1995 : 13 ), komponen – komponen yang menjadi beban ini disebut unsur

atau parameter rangkaian. Unsur – unsur tersebut adalah :

a. Unsur rangkaian yang memerlukan tegangan sebanding dengan arus yang

mengalir didalamnya. Konstanta pembandingnya disebut resistansi. Benda

fisis yang memiliki sifat resistif adalah resistor. Didalam sistem satuan

Internasional ( SI ), resistansi dinyatakan dalam Ohm ( Ω ) dan

disimbolkan seperti pada gambar 1.

Gambar 1. Simbol Resistor

Konstanta atau parameter rangkaian tersebut erat hubungannya dengan

penggunaan tenaga sebagai panas dalam rangkaian.

Page 24: RANGKAIAN rlc

b. Unsur rangkaian yang membutuhkan tegangan sebanding dengan turunan

waktu atau kecepatan perubahan arus yang mengalir didalamnya.

Konstanta pembandingnya disebut induktansi. Benda fisis yang bersifat

induktif adalah induktor. Didalam sistem satuan Internasional ( SI ),

induktansi dinyatakan dalam Henry ( H ) dan disimbolkan seperti pada

gambar 2.

Gambar 2. Simbol Induktor

Parameter rangkaian tersebut erat hubungannya dengan medan magnet

yang timbul dalam rangkaian tersebut.

c. Unsur rangkaian yang memerlukan arus sebanding dengan turunan waktu

tegangan diantara kutub – kutubnya. Konstanta pembandingnya disebut

kapasitansi. Didalam sistem satuan Internasional ( SI ), kapasitansi

dinyatakan dalam Farad ( F ) dan disimbolkan seperti pada gambar 3.

Gambar 3. Simbol Kapasitor

Benda yang bersifat kapasitif adalah kapasitor. Parameter rangkaian

tersebut erat hubungannya dengan medan listrik rangkaian.

Page 25: RANGKAIAN rlc

B. Rangkaian Listrik

Sekumpulan peranti seperti resistor dan sumber – sumber dimana pada

peranti – peranti tersebut terminal – terminalnya dihubungkan satu sama lain

dengan penghubung kawat – kawat disebut rangkaian listrik

( Chi Kong Tse, 2002 : 4 ). Berdasarkan devinisi tersebut, rangkaian listrik

dapat diartikan sebagai sekumpulan piranti seperti resistor, induktor, kapasitor,

sumber tegangan, serta komponen – komponen elektronika yang lain dimana

terminal – terminal pada masing – masing piranti tersebut dihubungkan satu

sama lain dengan kawat ( konduktor ).

Dalam penerapannya, rangkaian listrik dapat berupa rangkaian seri,

paralel, dan campuran antara seri dan paralel. Analisis terhadap suatu

rangkaian sering akan menjadi lebih mudah dilaksanakan jika sebagian dari

rangkaian dapat diganti dengan rangkaian lain yang ekivalen dan yang lebih

sederhana ( Sudaryatno Sudirham, 2002 : 53 ). Impedansi adalah kuantitas

yang lebih mudah untuk digunakan bila kita menangani masalah – masalah

rangkaian seri, dan admitansi untuk masalah – masalah rangkaian paralel

( Dennis Roddy dan John Coolen, 1990 : 21 )

1. Rangkaian seri

Dua elemen dikatakan terhubung seri jika mereka hanya

mempunyai satu simpul bersama dan tidak ada elemen lain yang

terhubung pada simpul itu ( Sudaryatno Sudirham, 2002 : 53 ).

Page 26: RANGKAIAN rlc

Gambar 4. Hubungan Seri ( Sudaryatno Sudirham, 2002 : 53 )

a. Resistor seri

Menurut Budiono Mismail ( 1995 : 41 ), jika terdapat n buah resistor

yang dihubungkan seri dalam suatu rangkaian, maka resistansi setara

serinya diperoleh dengan menjumlahkan masing – masing resistansi

dalam rangkaian itu. Secara matematika, ditulis :

Rs = R1 + R2 + ... + Rn = ∑ R ( 1 )

( Sumber : Budiono Mismail, 1995 : 41 )

Gambar 5. ( a ) Resistor seri ; ( b ) Rangkaian ekivalennya

Page 27: RANGKAIAN rlc

b. Induktor seri

Menurut Budiono Mismail ( 1995 : 46 ), jika terdapat n buah induktor

yang dihubungkan seri dalam suatu rangkaian, dapat digantikan oleh

induktansi setara yang besarnya sama dengan jumlah masing – masing

induktansi tersebut. Jadi :

Ls = L1 + L2 + ... + Ln = ∑ L ( 2 )

( Sumber : Budiono Mismail, 1995 : 47 )

Gambar 6. ( a ) Induktor seri ; ( b ) Rangkaian ekivalennya

c. Kapasitor seri

Berbeda dengan resistor dan induktor, kapasitansi total kapasitor yang

dirangkai secara seri tidak sama dengan jumlah keseluruhan dari

kapsitansi masing – masing kapasitor. Menurut Budiono Mismail

( 1995 : 44 ), kapasitor- kapasitor yang dihubungkan seri dinyatakan

seperti resistansi yang resistornya dihubungkan paralel. Rumus umum

Page 28: RANGKAIAN rlc

kapasitansi setara dengan n buah kapasitor yang dihubungkan seri

adalah :

CCCCCs n

11...111

21

Σ=+++= ( 3 )

( Sumber : Budiono Mismail, 1995 : 44 )

Gambar 7. ( a ) Kapasitor seri ; ( b ) Rangkaian ekivalennya

d. RLC seri

Gambar 8. Rangkaian RLC seri ( Ralph J Smith, 1990 : 178 )

Page 29: RANGKAIAN rlc

Gambar 8 merupakan gambar dari rangkaian resistor, induktor, dan

kapasitor ( RLC ) yang dirangkai secara seri. Besarnya impedansi dari

rangkaian RLC seri adalah :

⎥⎦⎤

⎢⎣⎡ −+=++=

CLjR

CjLjRZRLC ϖ

ϖϖ

ϖ 11 ( 4 )

( Sumber : Sudaryatno Sudirham, 2002 : 197 )

Menurut Sudaryatno Sudirham ( 2002 : 197 ), reaktansi dari impedansi

ini mengandung bagian induktif ( LjX L ϖ= ) dan kapasitif

( Cj

XC ϖ1

= ) yang keduanya merupakan fungsi dari frekuensi.

Bagian induktif berbanding lurus dengan frekuensi sementara bagian

kapasitifnya berbanding terbalik.

Besarnya frekuensi resonansi dari gambar 8 adalah :

ikradLC

det/10 =ϖ ( 5 )

atau

HzLC

fπ2

10 = ( 6 )

( Sumber : Ralph J Smith, 1990 : 179 )

Page 30: RANGKAIAN rlc

Rangkaian RLC seri beresonansi bila sudut fasa θ sama dengan nol

( Dennis Roddy dan John Coolen, 1990 : 26 ). Sehingga :

0=+= CL XXX ( 7 )

atau

CL XX −= ( 8 )

( Sumber : Dennis Roddy dan John Coolen, 1990 : 26 )

Jadi, berdasarkan persamaan 4 dan persamaan 8, nilai impedansi saat

terjadi resonansi adalah :

RZRLC = ( 9 )

dan arus yang mengalir saat resonansi adalah :

RVI S= ( 10 )

( Sumber : Sudaryatno Sudirham, 2002 : 197 )

Beberapa parameter digunakan untuk menyatakan resonansi secara

lebih detil. Salah satunya adalah faktor kualitas ( Q ) yang

didefinisikan sebagai perbandingan antara reaktansi induktif pada saat

resonansi dengan resistansinya (Sudaryatno Sudirham, 2002 : 197 ).

Page 31: RANGKAIAN rlc

Karena pada saat resonansi | XL | = | XC | , maka :

RCL

RCRLQ /1

0

0 ===ϖ

ϖ ( 11 )

( Sumber : Sudaryatno Sudirham, 2002 : 197 )

Parameter lain adalah lebar pita resonansi yang didefinisikan sebagai

selang frekuensi dimana impedansi tidak berbeda jauh dari nilai

impedansi pada saat resonansi ( Sudaryatno Sudirham, 2002 : 197 ).

Jika batas frekuensi rendah adalah ω1 dan batas frekuensi tingginya

adalah ω2 , maka :

⎥⎥

⎢⎢

⎡+⎟⎟

⎞⎜⎜⎝

⎛+−= 1

21

21

2

01 QQωω ( 12 )

dan

⎥⎥

⎢⎢

⎡+⎟⎟

⎞⎜⎜⎝

⎛+= 1

21

21

2

02 QQωω ( 13 )

( Sumber : Sudaryatno Sudirham, 2002 : 197 )

Lebar frekuensi resonansi ( band width ) adalah :

12 ϖϖ −=resBW ( 14 )

( Sumber : Sudaryatno Sudirham, 2002 : 198 )

Page 32: RANGKAIAN rlc

2. Rangkaian paralel

Dua elemen dikatakan terhubung paralel jika mereka terhubung

pada dua simpul yang sama ( Sudaryatno Sudirham, 2002 : 53 ). Gambar

rangkaian paralel secara umum ditunjukkan pada gambar 9.

Ele

men

2

-

V2

+

I2

Ele

men

1

-

V1

+

I1

Gambar 9. Hubungan Paralel ( Sudaryatno Sudirham, 2002 : 53 )

a. Resistor paralel

Resistansi setara n buah rasistansi yang dihubung paralel sama dengan

jumlah kebalikan masing – masing resistansi itu ( Budiono Mismail,

1995 : 42 ). Bentuk persamaannya adalah :

RRRRR nP

11...111

21

Σ=+++= ( 15 )

( Sumber : Budiono Mismail, 1995 : 42 )

Page 33: RANGKAIAN rlc

Gambar 10. ( a ) Resistor paralel ; ( b ) Rangkaian ekivalennya

b. Induktor paralel

Sama halnya dengan resistor yang dirangkai secara paralel, besarnya

induktansi total paralel adalah jumlah kebalikan dari masing – masing

induktansi induktor. Jadi dapat dirumuskan :

LLLLL nP

11...111

21

Σ=+++= ( 16 )

( Sumber : Budiono Mismail, 1995 : 48 )

Gambar 11. ( a ) Induktor paralel ; ( b ) Rangkaian ekivalennya

Page 34: RANGKAIAN rlc

c. Kapasitor paralel

Kapasitor yang dirangkai secara paralel akan memiliki kapaitansi total

seperti resistor yang dirangkai secara seri. Secara matemaitika dapat

ditulis :

Cp = C1 + C2 + ... + Cn = ∑ C ( 17 )

( Sumber : Budiono Mismail, 1995 : 45 )

Gambar 12. ( a ) Kapasitor paralel ; ( b ) Rangkaian ekivalennya

d. RLC paralel

Pada rangkaian RLC paralel, besarnya admitansi dirumuskan dengan

persamaan :

⎥⎦⎤

⎢⎣⎡ −+=++=

LCjG

LjCjGY

ϖϖ

ϖϖ 11

( 18 )

( Sumber : Ralph J Smith, 1990 : 182 )

dimana G merupakan konduktansi yang nilainya = R1

Page 35: RANGKAIAN rlc

Gambar 13. RLC paralel ( Ralph J Smith, 1990 : 182 )

Sama halnya dengan rangkaian RLC seri, rangkaian RLC paralel

beresonansi bila sudut fasa θ sama dengan nol, sehingga :

01=⎥⎦

⎤⎢⎣⎡ −

LC

ϖϖ ( 19 )

( Sumber : Sudaryatno Sudirham, 2002 : 198 )

Berdasarkan persamaan 18 dan 19, besarnya admitansi pada gambar 13

dapat dihitung dengan persamaan :

GY = dimana RG 1= maka

RY 1= ( 20 )

Page 36: RANGKAIAN rlc

Admitansi suatu rangkaian didefinisikan sebagai perbandingan dari

arus phasor yang melalui rangkaian dan tegangan pahasor pada

rangkaian tersebut ( Dennis Roddy dan John Coolen, 1990 : 19 ). Jadi,

VIY = ( 21 )

Berdasarkan persamaan 20 dan persamaan 21, arus yang melewati

rangkaian RLC paralel pada gambar 13 dapat dihitung dengan rumus

VYI .= dimana RY 1= maka

RVI = ( 22 )

Faktor kualitas dari rangkaian RLC paralel dapat dihitung dengan

rumus :

CLR

GLGCQ

/1

0

0 ===ϖ

ϖ ( 23 )

( Sumber : Sudaryatno Sudirham, 2002 : 198 )

Nilai dari frekuensi resonansi rangkaian RLC paralel dapat dihitung

dengan persamaan 5 dan persamaan 6. Sedangkan nilai frekuensi batas

atas, batas bawah, dan band width berturut – turut diberikan pada

persamaan 12, 13, dan 14.

Page 37: RANGKAIAN rlc

3. Aplikasi rangkaian listrik dasar

a. Teorema Thevenin

Menurut Sudaryatno Sudirham ( 2002 : 66 ), secara umum rangkaian

listrik terdiri dari dua bagian rangkaian yang menjalankan fungsi

berbeda, yang dihubungkan oleh terminal interkoneksi. Satu bagian

disebut seksi sumber dan bagian yang lain disebut seksi beban.

Gambar 14. ( a ) Penggambaran Teorema Thevenin

( b ) Rangkaian ekivalennya

Menurut Malvino ( 2003 : 14 ), Thevenin dapat membuktikan bahwa

betapapun rumitnya suatu rangkaian seperti pada gambar 14.a ,

rangkaian tersebut akan menghasilkan arus beban yang sama dengan

rangkaian sederhana pada gambar 14.b.

Secara sederhana penggambaran dari rangkaiannya ditunjukkan pada

gambar 15.

Page 38: RANGKAIAN rlc

Gambar 15. Rangkaian sederhana teorema thevenin

Langkah – langkah untuk menyederhanakan rangkaian pada gambar 15

adalah sebagai berikut :

1. Lepas hambatan beban ( RL ) kemudian hubung singkatkan

tegangan sumber ( VS ) sehingga rangkaian menjadi seperti pada

gambar 16.

Gambar 16. Penyederhanaan rangkaian thevenin

2. Hitung besarnya hambatan thevenin ( RTh ), tegangan thevenin

( VTh ), dan arus pada hambatan beban ( IL ).

321

21 RRR

RRRTh +⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

+= ( 24 )

STh VRR

RV ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

+=

212

( 25 )

Page 39: RANGKAIAN rlc

LTh

ThL RR

VI+

= ( 26 )

( Sumber : Malvino, 2003 : 14 )

b. Transformasi hubungan segitiga – bintang

Menurut Sudaryatno Sudirham ( 2002 : 56 ), dalam beberapa

rangkaian mungkin terjadi hubungan yang tidak dapat disebut sebagai

hubungan seri, juga tidak paralel. Hubungan semacam ini mengandung

bagian rangkaian dengan tiga terminal yang mungkin terhubung

segitiga ( Δ ) atau terhubung bintang ( Y ). Menggantikan hubungan Δ

dengan hubungan Y yang ekivalen, atau sebaliknya, dapat mengubah

rangkaian menjadi hubungan seri atau paralel.

Gambar 17. Hubungan segitiga – bintang

Persamaan untuk menghitung hambatan ekivalen dari transformasi

hubungan segitiga menjadi bintang pada gambar 17 adalah sebagai

berikut :

Page 40: RANGKAIAN rlc

CBA

BA

RRRRRR++

=1 ( 27 )

CBA

CA

RRRRR

R++

=2 ( 28 )

CBA

CB

RRRRR

R++

=3 ( 29 )

( Sumber : Sudaryatno Sudirham, 2002 : 56 )

Persamaan untuk menghitung hambatan ekivalen dari transformasi

hubungan bintang menjadi segitiga pada gambar 17 adalah sebagai

berikut :

3

313221

RRRRRRR

RA++

= ( 30 )

2

313221

RRRRRRR

RB++

= ( 31 )

1

313221

RRRRRRR

RC++

= ( 32 )

( Sumber : Sudaryatno Sudirham, 2002 : 56 )

c. Filter Frekuensi atau tapis frekuensi

Suatu tapis melewatkan satu jalur frekuensi sementara menolak satu

sama lain ( Malvino, 2004 : 240 ). Filter – filter elektris dapat dibuat

Page 41: RANGKAIAN rlc

dengan menggunakan resistor dan kapasitor, resistor dan induktor, atau

ketiga komponen tersebut sekaligus sekurang – kurangnya harus

terdapat satu komponen jenis reaktif ( Dennis Roddy dan John Coolen,

1990 : 55 ).

Gambar 18. Rangkaian filter pasif

Besarnya frekuensi cut off ( Fc ) untuk filter dengan komponen resistor

dan kapsitor ( filter R – C ) dapat dihitung dengan rumus :

RCFc

π21

= ( 33 )

( Sumber : Malvino, 2004 : 263 )

Page 42: RANGKAIAN rlc

untuk filter dengan komponen induktor dan kapasitor ( filter L – C )

dapat dihitung dengan rumus :

LCFc

π21

= ( 34 )

( Sumber : Malvino, 2004 : 258 )

Pada low pass filter, frekuensi antara nol dan frekuensi cutt off disebut

pass band dan frekuensi diatas frekuensi cut off disebut stop band

( Malvino, 2004 : 240 ). Sehingga frekuensi output dari low pass filter

adalah dari frekuensi input terendah sampai frekuensi cut off.

Pada high pass filter, frekuensi antara nol dan frekuensi cut off

merupakan stop band. Frekuensi diatas frekuensi cut off merupakan

pass band ( Malvino, 2004 : 241 ). Sehingga frekuensi output dari

high pass filter adalah dari frekuensi cut off sampai frekuensi input

tertinggi.

d. Rangkaian Oscilator

Oscilator merupakan rangkaian elektronika yang dapat menghasilkan

gelombang sinus. Menurut Malvino ( 2004 : 362 ), Pada frekuensi

dibawah 1 MHz, dapat digunakan oscilator R – C agar didapat

gelombang sinus yang hampir sempurna. Dan diatas 1 MHz digunakan

oscilator L – C.

Page 43: RANGKAIAN rlc

1. Oscilator R – C

Gambar 19. Rangkaian oscilator R – C

Besarnya frekuensi yang dihasilkan oleh oscilator R – C dapat

dihitung dengan rumus :

RCFo

π21

= ( 35 )

( Sumber : Malvino, 2004 : 371 )

2. Oscilator Clapp

Gambar 20. Rangkaian oscilator clapp

Page 44: RANGKAIAN rlc

Besarnya frekuensi yang dihasilkan oleh oscilator clapp dapat

dihitung dengan rumus :

TotalLCFo

π21

= ( 36 )

( Sumber : Malvino, 2004 : 382 )

Besarnya kapasitansi total ( CTotal ) adalah :

321

1111

CCC

CTotal

++= ( 37 )

( Sumber : Malvino, 2004 : 382 )

3. Oscilator Colpits

Gambar 21. Rangkaian oscilator colpits

Page 45: RANGKAIAN rlc

Besarnya frekuensi yang dihasilkan oleh oscilator colpits dapat

dihitung dengan persamaan 36 dan besarnya kapasitansi total

( CTotal ) adalah :

21

21

CCCC

CTotal += ( 38 )

( Sumber : Malvino, 2004 : 378 )

4. Oscilator Hartley

Gambar 22. Rangkaian oscilator hartley

Besarnya frekuensi yang dihasilkan oleh oscilator Hartley dapat

dihitung dengan rumus :

CLFo

Totalπ21

= ( 39 )

( Sumber : Malvino, 2004 : 381 )

Page 46: RANGKAIAN rlc

Besarnya induktansi total ( LTotal ) adalah :

21 LLLTotal += ( 40 )

( Sumber : Malvino, 2004 : 381 )

5. Oscilator Armstrong

L

Rangkaian Resonansi

F out

Vcc

C

Gambar 23. Rangkaian oscilator armstrong

Besarnya frekuensi yang dihasilkan oleh oscilator Armstrong dapat

dihitung dengan rumus :

LCFo

π21

= ( 41 )

( Sumber : Malvino, 2004 : 380 )

Page 47: RANGKAIAN rlc

C. Visual Basic

1. Pengertian Visual Basic

Visual Basic berasal dari kata visual dan basic. Kata “ visual “

mengacu pada cara yang digunakan untuk membuat Graphical User

Interface ( GUI ). Dengan cara ini kita tidak banyak menuliskan instruksi

pemrograman dalam kode – kode baris, tetapi dengan cara melakukan drag

dan drop obyek – obyek yang akan digunakan ( Wahana Komputer,

2003 : 1 ).

Kata “ basic “ merupakan bagian bahasa BASIC ( Beginners All

Purpose Symbolic Instruction Code ), yaitu sebuah bahasa pemrograman

yang dalam sejarahnya sudah banyak digunakan oleh para programmer

untuk menyusun aplikasi ( Wahana Komputer, 2003 : 2 ).

Jadi, visual basic merupakan sebuah software untuk membangun

program atau aplikasi komputer yang dikembangkan dari bahasa BASIC

dimana didalamnya sudah berisi statemen, fungsi, dan keyword.

2. Kelebihan dan Kekurangan Visual Basic

Kelebihan visual basic dibanding dengan bahasa pemrograman

yang lain adalah visual basic mampu menambahkan sendiri sebagian kode

program secara otomatis kedalam program. Jadi tidak seperti pada bahasa

pemrograman yang lain dimana kita harus menuliskan kode program

untuk segala sesuatunya. Selain itu, visual basic juga mempunyai banyak

sarana untuk membangun program aplikasi berbasis windows dengan

Page 48: RANGKAIAN rlc

cepat dan efisien. Visual basic juga dapat digunakan untuk membuat

program aplikasi yang sederhana maupun yang komplek, database, dan

DHTML.

Selain itu, visual basic sudah mengenal beberapa jenis operator

matematik yang dapat digunakan untuk pengoperasian aritmatik seperti

penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan perkalian.

Dalam hal tampian program, visual basic mampu membuat file

yang berekstensi “ jpg “ untuk dijadikan sebagai background. Hal tersebut

akan membuat tampilan program yang dibuat dengan menggunakan visual

basic akan menjadi lebih menarik.

Visual basic khususnya visual basic 6.0 memiliki fasilitas

“ Package and Deployment wizard “ yang akan mempermudah proses

pendistribusian program yang sudah jadi. Sehingga aplikasi yang dibuat

dengan menggunakan visual basic dapat diubah atau dicompile menjadi

suatu program yang dapat diinstall seperti program – program aplikasi

komputer yang lain dan dapat berjalan tanpa adanya program visual basic.

Kekurangan yang terdapat pada visual basic adalah, visual basic

hanya dapat bekerja didalam operating system berbasis windows ( under

windows ).

Page 49: RANGKAIAN rlc

3. Istilah – Istilah Dalam Visual Basic

a. Form

Form merupakan “ window “ atau sebuah lembar kerja yang akan

menjadi tampilan program yang merupakan tempat pengguna program

berinteraksi dengan program.

b. Project

Project adalah sekumpulan file yang terorganisir dan digunakan untuk

membangun sebuah aplikasi. File dapat berupa form beserta perintah –

perintah yang terdapat didalam form.

c. Syntax

Syntax merupakan sekumpulan perintah yang berupa kode – kode

dalam bahasa pemrograman.

d. Kontrol intrinsik

Kontrol intrinsik adalah kontrol – kontrol dasar yang digunakan untuk

menyusun suatu aplikasi. Didalam visual basic, kontrol intrinsik

terkumpul menjadi satu dalam sebuah “ Tool Box “.

e. Statement

Statement dapat diartikan sebagai sebuah pernyataan yang mewakili

suatu perintah. Contohnya adalah statement erorr yang merupakan

pernyataan bila terjadi error pada program maka program akan

diperlakukan seperti pada ketentuan yang dibuat programer. Apakah

program akan dihentikan dan meminta untuk diperbaiki atau program

akan ditutup.

Page 50: RANGKAIAN rlc

f. Deklarasi

Deklarasi merupakan suatu perintah yang berfungsi sebagai

penjembatan antara variabel yang ditulis programer dengan visual

basic sehingga variabel tersebut dapat dibaca oleh visual basic.

g. Variabel

Variabel merupakan suatu besaran yang nilainya dapat berubah – ubah

selama terjadinya proses pada program. Penulisan nama variabel tidak

boleh menggunakan spasi.

h. Eksekusi

Eksekusi merupakan proses menjalankan program.

i. Kompile

Kompile merupakan proses menerjemahkan bahasa pemrograman

yang ditulis oleh programer menjadi bahasa mesin sehingga dapat

dibaca oleh “ mesin “. Dalam hal ini kata “ mesin “ mengacu pada

visual basic.

j. Windows form designer

Merupakan jendela atau sebuah windows yang merupakan tempat

mendesain tampilan program.

k. Windows code editor

Merupakan jendela atau sebuah windows yang merupakan tempat

menuliskan perintah – perintah dalam kode bahasa pemrograman.

Page 51: RANGKAIAN rlc

l. Propeti kontrol intrinsik

Properti kontrol intrinsik dapat diartikan sebagai ciri atau identitas dari

kontrol intrinsik. Diantaranya yaitu berisi tentang nama kontrol

intrinsik, warna latar belakang, jenis font, dan lain sebagainya.

D. Kerangka Berfikir

Melihat beberapa kelebihan yang terdapat didalam program visual

basic yang diantaranya :

a. Dapat digunakan untuk membuat aplikasi windows.

b. Mampu digunakan untuk operasi aritmatika.

c. Tampilan program akhir mampu didesain sesuai kreatifitas programmer.

Maka penulis berinisiatif untuk memanfaatkan visual basic sebagai penyusun

sebuah software simulasi elektronika dasar dengan pokok bahasan rangkaian

RLC. Ide dasar dari software simulasi ini adalah pembuatan aplikasi operasi

aritmatika sederhana dimana rumus – rumus yang dimasukkan kedalam

program adalah rumus – rumus yang dipakai dalam bidang elektronika

khusunya rumus – rumus tentang rangkaian listrik. Sehingga akan tercipta

sebuah program aplikasi perhitungan – perhitungan elektronika dengan

tampilan yang menarik dan dapat diopersikan pada sistem operasi windows.

Page 52: RANGKAIAN rlc

BAB III

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROGRAM

A. Perancangan Program

Proses perancangan program dibagi menjadi tiga tahap yaitu

pengumpulan bahan, pembuatan flowchart program, dan perancangan

tampilan program.

1. Pengumpulan Bahan

Pengumpulan bahan ini bertujuan untuk mendapatkan materi

tentang komponen resistor, induktor, dan kapasitor yang akan digunakan

sebagai “ content “ atau isi dari program simulasi. Pengumpulan materi

yang dilakukan adalah :

1. Studi Pustaka atau pencarian bahan melalui buku referensi.

Bahan - bahan yang dicari melalui buku – buku referensi antara lain

mengenai materi elektronika dasar khususnya tentang komponen

resistor, induktor, dan kapasitor serta tentang aplikasi visual basic.

2. Pencarian materi di Internet.

Selain dari buku, materi yang diperlukan juga penulis cari melalui

media internet sebagai tambahan bahan referensi khususnya tentang

media pembelajaran dan aplikasi komputer sebagai media belajar.

Page 53: RANGKAIAN rlc

2. Pembuatan flowchart

Flowchart dari software simulasi rangkaian resistor, induktor, dan

kapasitor yang dibuat adalah sebagai berikut :

Gambar 24. Flowchart program

Page 54: RANGKAIAN rlc

Keterangan :

Setelah user melakukan start ( membuka aplikasi simulasi rangkaian

resistor, induktor, dan kapasitor ) maka “ form “ salam pembuka akan

muncul. setelah itu muncul form menu utama. Pada form menu utama user

dapat memilih program yang akan dijalankan. Setelah user memilih

program, maka form program yang dipilih akan mucul. Pada form

program tersebut user diminta memasukkan nilai – nilai dari komponen

yang ada. Setelah semua nilai input dimasukkan dan user menekan tombol

OK, maka nilai – nilai tersebut akan diproses. Bila terdapat kesalahan yang

berupa ketidak sesuaian input yang ditetapkan maka akan muncul pesan

error yang menginformasikan letak kesalahan dan user diminta untuk

memperbaiki atau mengganti input yang sesuai. Bila input sudah sesuai

maka hasil perhitungan akan muncul. setelah proses eksekusi selesai

dilakukan, user dapat memilih untuk melakukan perhitungan lagi dengan

menekan tombol reset ataupun dapat kembali ke form menu utama yaitu

dengan menekan pilihan home. User juga dapat langsung keluar dari

program yaitu dengan menekan pilihan keluar dari program. Bila user

memilih keluar dari program, maka aplikasi secara otomatis akan

menutup.

3. Perancangan tampilan program

Membuat tampilan program berarti menambahkan form kedalam

sebuah project dan menempatkan obyek – obyek penyusun tampilan

Page 55: RANGKAIAN rlc

program seperti menu dan kontrol – kontrol yang lain, kemudian mengatur

properti dari masing – masing obyek sehingga obyek tersebut berfungsi

sesuai dengan yang diinginkan dan program menjadi “ userfriendly “ .

Agar proses pembuatan program dapat berjalan lancar, maka perlu

adanya rancangan atau sket dasar yang akan menjadi acuan pembuatan

program. Salah satunya yaitu membuat rancangan tampilan program yang

akan disajikan. Rancangan tampilan pada software yang penulis buat

adalah sebagai berikut :

1. Rancangan form salam pembuka :

Gambar 25. Rancangan tampilan form salam pembuka

Keterangan :

a. Nama Program, memuat nama software yang penulis buat yaitu “

Simulasi Rangkaian Resistor, induktor, dan kapsitor ( RLC ) “.

Page 56: RANGKAIAN rlc

b. Identitas programer, merupakan menu yang terhubung dengan

form yang memuat tentang identitas penulis.

d. Menu lanjutkan, merupakan menu yang terhubung dengan form

ftar program yang terdapat didalam software.

2. Rancangan form home

c. Menu keluar, merupakan menu yang berfungsi untuk menutup

aplikasi.

home yang berisi da

Gambar 26. Rancangan tampilan form home

Ket

idalam software simulasi RLC.

erangan :

a. Pilihan program, berisi daftar pilihan program simulasi yang

terdapat d

Page 57: RANGKAIAN rlc

b. Menu keluar, merupakan menu yang berfungsi untuk menutup

aplikasi.

c. Menu bantuan, merupakan menu yang berfungsi untuk memuka

enggunakan program.

3. Rancangan form program simulasi

form bantuan yang berisi cara m

Gambar 27. Rancangan tampilan form program

Ket

ang

b. memiliki fungsi tertentu.

imulasi yang dipilih user.

erangan :

a. Nama program simulasi, memuat nama program simulasi y

dipilih user.

Menu box, berisi menu – menu yang

c. Gambar rangkaian, memuat gambar rangkaian sesuai dengan

program s

Page 58: RANGKAIAN rlc

d. Input box, merupakan tempat memasukkan nilai - nilai yang akan

diproses.

e. Output box, merupakan tempat tampilan hasil pemrosesan.

Control box, berisi kontrol f. – kontrol yang digunakan didalam

program. Misalnya tombol OK, tombol reset, dan lain sebagainya.

kan kotak pesan yang akan membantu user

dalam menjalankan program.

4. Rancangan form bantuan

g. Box Navigasi, merupa

Gambar 28. Rancangan tampilan form bantuan

erangan : Ket

a. Menu bantuan, berisi tentang daftar isi dari form bantuan.

Page 59: RANGKAIAN rlc

b. Text bantuan, berisi tentang teks bantuan sesuai dengan jenis

bantuan yang dipilih user.

c. Tombol keluar, merupakan tombol untuk menutup form bantuan.

5. Rancangan form tutorial

Gambar 29. Rancangan tampilan form tutorial

Keterangan :

a. Menu tutorial, berisi tentang daftar isi dari form tutorial.

b. Text tutorial, berisi tentang teks tutorial dan rumus – rumus sesuai

dengan jenis tutorial yang dipilih user.

ar, merupakan tombol untuk menutup form tutorial.

c. Tombol kelu

Page 60: RANGKAIAN rlc

B. Pem

1. Spesifikasi Hardwar

ang penulis gunakan untuk membuat

n resistor, induktor, dan kapasitor adalah :

a.

: Intel Pentium II / 400 MHz

b.

ows XP Professional version 2002 dengan

Visual Basic 6.0 Enterprise Edition

2002

2.

syntax secara benar tetapi tidak tepat dalam menempatkan syntax, maka

buatan Program

e dan Software

Spesifikasi komputer y

software simulasi rangkaia

Spesifikasi Hardware

Processor

RAM : 192 MB

Spesifikasi Software :

Microsoft Wind

DirectX.9

Microsoft Visio

Microsoft Paint

Adobe Photoshop 7

Pembuatan program

Proses pembuatan program dimulai dari penyusunan obyek yang

diperlukan dan menuliskan kode – kode perintah yang berupa bahasa

pemrograman atau disebut “ syntax “ yang merupakan urutan logika sesuai

dengan alur program pada flowchart.

Yang perlu diperhatikan dalam proses pembuatan program adalah

urutan penyusunan syntax. Karena, walaupun kita sudah menuliskan

Page 61: RANGKAIAN rlc

dalam proses eksekuasi program tidak akan berjalan sesuai dengan yang

kita harapkan. Misalnya, bila kita akan memasukkan perintah untuk

mengha

diperhatikan letaknya. Biasanya

stateme

nd deployment, file

yang sudah dibuat akan dibuat menjadi sebuah paket yang siap untuk

gga dalam penggunaannya user tidak memerlukan

lagi sof

3.

sudah sesuai dengan teorinya atau

belum sesuai. Pengujian di engan cara membandingkan hasil

perhitungan manu ngan hasil pemrosesan

menggunakan program simulasi RLC.

pus text tetapi text yang akan kita hapus masih dalam keadaan

terkunci, maka urutannya adalah perintah untuk membuka kunci text baru

perintah untuk menghapus text.

Statement error juga harus

nt error diletakkan diawal penulisan syntax. Hal tersebut

dimaksudkan agar dalam proses eksekusi nanti bila ditemukan error akan

segera dapat dideteksi oleh komputer.

Setelah semua syntax dan tampilan selesai dibuat dan tidak

terdapat error, maka proses selanjutnya adalah mengkompile file menjadi

program installer atau didalam visual basic dikenal dengan sebutan “

Package And Deployment “. Pada proses package a

didistribusikan. Sehin

tware visual basic sebagai software induknya.

Pengujian program

Pengujian program ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil

perhitungan oleh program simulasi RLC

lakukan d

al secara matematis de

Page 62: RANGKAIAN rlc

BAB IV

A.

Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh software simulasi rangkaian

resistor, induktor, dan kapasitor dengan tampilan sebagai berikut :

1. Form Selamat Datang

HASIL DAN ANALISIS

Hasil

Gambar 30. Tampilan form selamat datang

Page 63: RANGKAIAN rlc

2. Form Home

Gambar 31. Tam ilan form home

3. Form simulasi pembacaan kode warna resistor

p

Gambar 32. Tampilan form simulasi pembacaan kode warna resistor

Page 64: RANGKAIAN rlc

4. Form simulasi pembacaan kode kapasitor

Gambar 33. Tampilan form simulasi pembacaan kode kapasitor

5. Form simulasi menentukan kode warna resistor

Gambar 34. Tampilan form simulasi menentukan kode warna resistor

Page 65: RANGKAIAN rlc

6. Form simulasi menentukan kode kapasitor

Gambar 35. Tampilan form simulasi menentukan kode kapasitor

7. Form simulasi rangkaian resistor seri

Gambar 36. Tampilan form simulasi rangkaian resistor seri

Page 66: RANGKAIAN rlc

8. Form simulasi rangkaian resistor paralel

Gambar 37. Tampilan form sim lasi rangkaian resistor paralel

9. Form simulasi rangkaian kapasitor seri

u

Gambar 38. Tampilan form simulasi rangkaian kapasitor seri

Page 67: RANGKAIAN rlc

10. Form simulasi rangkaian kapasitor paralel

Gambar 39. Tampilan form sim lasi rangkaian kapasitor paralel

11. Form simulasi rangkaian induktor seri

u

Gambar 40. Tampilan form simulasi rangkaian induktor seri

Page 68: RANGKAIAN rlc

12. Form simulasi rangkaian induktor paralel

Gambar 41. Tampilan form sim lasi rangkaian induktor paralel

13. Form simulasi hukum ohm

u

Gambar 42. Tampilan form simulasi hukum ohm

Page 69: RANGKAIAN rlc

14. Form simulasi teorema thevenin

Gambar 43. Tampilan form ulasi teorema thevenin

15. Form simulasi transformasi hubungan segitiga bintang

sim

Gambar 44. Tampilan form simulasi transformasi hubungan segitiga bintang

Page 70: RANGKAIAN rlc

16. Form simulasi reaktansi kapasitif

Gambar 45. Tampilan form imulasi reaktansi kapasitif

17. Form simulasi reaktansi induktif

s

Gambar 46. Tampilan form simulasi reaktansi induktif

Page 71: RANGKAIAN rlc

18. Form simulasi rangkaian high pass filter R - C

Gambar 47. Tampilan form simulasi rangkaian high pass filter R - C

19. Form simulasi rangkaian high pass filter L - C

Gambar 48. Tampilan form simulasi rangkaian high pass filter L - C

Page 72: RANGKAIAN rlc

20. Form simulasi rangkaian low pass filter R - C

Gambar 49. Tampilan form simulasi rangkaian low pass filter R - C

21. Form simulasi rangkaian low pass filter L - C

Gambar 50. Tampilan form simulasi rangkaian low pass filter L - C

Page 73: RANGKAIAN rlc

22. Form simulasi rangkaian oscilator R - C

Gambar 51. Tampilan form sim lasi rangkaian oscilator R - C

23. Form simulasi rangkaian oscilator clapp

u

Gambar 52. Tampilan form simulasi rangkaian oscilator clapp

Page 74: RANGKAIAN rlc

24. Form simulasi rangkaian oscilator colpits

Gambar 53. Tampilan form sim lasi rangkaian oscilator colpits

25. Form simulasi rangkaian oscilator hartley

u

Gambar 54. Tampilan form simulasi rangkaian oscilator hartley

Page 75: RANGKAIAN rlc

26. Form simulasi rangkaian oscilator armstrong

Gambar 55. Tampilan form simu si rangkaian oscilator armstrong

27. Form simulasi rangkaian RLC seri

la

Gambar 56. Tampilan form simulasi rangkaian RLC seri

Page 76: RANGKAIAN rlc

28. Form simulasi rangkaian RLC paralel

Gambar 57. Tampilan form si ulasi rangkaian RLC paralel

29. Form bantuan

m

Gambar 58. Tampilan form bantuan

Page 77: RANGKAIAN rlc

30. Form tutorial

Gambar 59. Tampilan form tutorial

B. Analis

gujian program dan perhitungan secara matematis adalah

sebagai berikut :

Tabel 1. ngujian program simulasi pembacaan kode gelang warna

re

Hasil

is Hasil Pengujian Program

Hasil pen

Hasil pe

sistor

No.

de Warna si Selisih Ko Teori Simula

1 Cokelat

100 K Ω

leransi 5 % 100 K Ω

leransi 5 %

0 Ω Hitam

KuningEmas

to

to

2 Merah 22 K Ω

leransi 10 % 22 K Ω

leransi 10 %

0 Ω Merah

Oranye Perak

to

to

Page 78: RANGKAIAN rlc

3 Kuning

Oranye Cokelat

47 K Ω toleransi 1 %

47 K Ω toleransi 1 %

0 Ω Ungu

Tabel 2. Hasil pengujian program simulasi asitor

Hasil

pembacaan kode nilai kap

No. Kode Kapasitor S Selisih

Teori imulasi

1

222

2,2 nF

2,2 nF

0 F

2

103

10 nF

10 nF

0 F

3

333

33 nF

33 nF

0 F

Tabel 3. Hasil pengujian program simulasi ukan gelang warna r istor

Has

menent es

il No.

esistor ori lasi Keterangan Nilai R Te Simu

1 00 K Ω

leransi 5 %

Sesuai

1to

Cokelat Hitam Kuning Emas

Cokelat Hitam KuningEmas

2 2 K Ω

leransi 10 %

Sesuai

2to

Merah Merah Oranye Perak

Merah Merah Oranye Perak

3

7 K Ω toleransi 1 %

Oranye Cokelat

Oranye Cokelat

Sesuai

4

Kuning Ungu

Kuning Ungu

Page 79: RANGKAIAN rlc

Tabel 4. Hasil pengujian program simulasi ukan kode kapasitor

Hasil

menent

No. Nila tor T Si i Keterangan

i kapasi eori mulas

1

2,2 nF

222

222

Sesuai

2

10 nF

103

103

Sesuai

3

33 nF

333

333

Sesuai

Tabel 5. Hasil pengujian program simulasi ham tal seri

Hasil

batan to

Rn stor Teori Simulasi Selisih

Nilai Resi

N = 2

R1 = 10 Ω R2 = 120 Ω

130 Ω 130 Ω 0 Ω

N = 5

R4 = 680 Ω R5 = 470 KΩ

471810 Ω 471810 Ω 0 Ω R1 = 10 Ω R2 = 120 Ω R3 = 1 KΩ

Tabel 6. Hasil pengujian program simulasi ham tal paralel

Hasil

batan to

Rn stor Teori Simulasi Selisih

Nilai Resi

N = 2

R1 = 10 Ω R2 = 120 Ω

9,23 Ω 9,23 Ω 0 Ω

N = 5

R4 = 680 Ω R5 = 470 KΩ

9,024 Ω 9,024 Ω 0 Ω R1 = 10 Ω R2 = 120 Ω R3 = 1 KΩ

Page 80: RANGKAIAN rlc

Tabel 7. Hasil pengujian program simulasi induktansi total seri

asilH Ln tor Teori Simulasi Selisih

Nilai Induk

N = 2

L1 = 10 mH L2 = 100 mH

110 mH 110 mH 0 H

N = 5

L4 = 20 μH L5 = 1 H

1,11007 H 1,11007 H 0 H L1 = 10 mHL2 = 100 mHL3 = 50μH

Tabel 8. Hasil pengujian program simulasi indu otal paralel

asil

ktansi t

H Ln tor Teori Simulasi Selisih

Nilai Induk

N = 2

L1 = 10 mH L2 = 100 mH

9,09 mH 9,09 mH 0 H

N = 5

L4 = 20 μH L5 = 1 H

14,25 μH 14,25 μH 0 H L1 = 10 mHL2 = 100 mHL3 = 50μH

Tabel 9. Hasil pengujian program simulasi kapasitansi total seri

Hasil Cn itor Teori Simulasi Selisih

Nilai Kapas

N = 2

C1 = 100 μF C2 = 100 nF

0,99 nF 0,99 nF 0 F

N = 5

C4 = 500 pF C5 = 47 pF

42,7 pF 42,7 pF 0 F C1 = 100 μFC2 = 100 nF C3 = 10 nF

Tabel 10. Hasil pengujian program simulasi kapasitansi total paralel

asilH Cn itor Teori Simulasi Selisih

Nilai Kapas

N = 2

C1 = 100 μF C2 = 100 nF

100,1 μF 100,1 μF 0 F

Page 81: RANGKAIAN rlc

N = 5

C4 = 500 pF C5 = 47 pF

100,11 μF 100,11 μF 0 F C1 = 100 μFC2 = 100 nF C3 = 10 nF

Tabel 11. Hasil pengujian program simulasi hukum ohm

Hasil Nilai Komponen Teori Simulasi

Selisih

R= 10 K Ω I = 5 A V = 50 KV V = 50 KV 0 V

V = 12 V Ω R = 100 K

I = 0,12 mA I = 0,12 mA 0 A

V = 6 V I = 5 uA

R = 1,2 M Ω R = 1,2 M Ω 0 Ω

Tabel 12. Hasil pengujian program simulasi teorema thevenin

asH il Nilai Komponen Teori Simulasi

Selisih

R1 = 100 K Ω

RL = 100 Ω Vs = 12 V

Vth = 2,16 V IL = 33,22 uA

Vth = 2,16 V IL = 33,22 uA

Vth = 0 V IL = 0 A

R2 = 22 K Ω R3 = 47 K Ω

Rth = 65,03 KΩ Rth = 65,03 KΩ Rth = 0 Ω

Tabel 13. Hasil pengujian program simulasi transformasi hubungan segitiga

ntang dan bintang segitiga

a

bi

H sil Nilai Komponen Teori Simulasi

Selisih

R1 = 100 K Ω

R2 = 22 K Ω R3 = 47 K Ω

Ra = 168,81 KΩRb = 360,64 KΩRc = 79,34 KΩ

Ra = 168,81 KΩRb = 360,64 KΩRc = 79,34 KΩ

Ra = 0 Ω Rb = 0 Ω Rc = 0 Ω

Ra = 168,81 KΩ Rb = 360,64 KΩ Rc = 79,34 KΩ

R2 = 22 K Ω R3 = 47 K Ω

R2 = 22 K Ω R3 = 47 K Ω

R2 = 0 Ω R3 = 0 Ω

R1 = 100 K Ω R1 = 100 K Ω R1 = 0 Ω

Page 82: RANGKAIAN rlc

Tabel 14. Hasil pengujian program simu rhitungan reaktansi kap sitif

Has

lasi pe a

il Nilai Komponen Teori Simulasi Selisih

C = 50 nF F = 100 KHz

Xc = 31,85 Ω Xc = 31,85 Ω Xc = 0 Ω

Tabel 15. Hasil pengujian program simu rhitungan reaktansi ind ktif

Has

lasi pe u

il Nilai Komponen Teori Simulasi Selisih

L = 10 mH F = 100 Hz

XL = 6,28 Ω XL = 6,28 Ω XL = 0 Ω

Tabel 16. Hasil pengujian program simulasi filter R - C

asH il Nilai Komponen Teori Simulasi Selisih

R = 10 KΩ C = 10 nF

Fc = 1,59 KHz Fc = 1,59 KHz Fc = 0 Hz

Tabel 17. Hasil pengujian program simulasi filter L - C

asH il Nilai Komponen Teori Simulasi Selisih

L = 1 mH C = 10 nF

Fc = 50,35 KHz Fc = 50,35 KHz Fc = 0 Hz

Tabel 18. Hasil pengujian program simulasi oscilator R - C

asH il Nilai Komponen Teori Simulasi Selisih

R = 10 KΩ C = 10 nF

Fo = 1,59 KHz Fo = 1,59 KHz Fo = 0 Hz

Page 83: RANGKAIAN rlc

Tabel 19. Hasil pengujian program simulasi oscilator clapp

asH il Nilai Komponen Teori Simulasi Selisih

C1 = 10 nF C2 = 50 pF C3 = 47 nF L = 10 mH

Fo = 225,87 KHz Fo = 225,87 KHz Fo = 0 Hz

Tabel 20. Hasil pengujian program simulasi oscilator colpits

Hasil Nilai Komponen Teori Simulasi Selisih

C1 = 10 nF C2 = 10 nF L = 10 mH

Fo = 22,52 KHz Fo = 22,52 KHz Fo = 0 Hz

Tabel 21. Hasil pengujian program simulasi oscilator armstrong

Hasil Nilai Komponen Teori Simulasi Selisih

C = 10 nF L = 10 mH

Fo = 15,92 KHz Fo = 15,92 KHz Fo = 0 Hz

Tabel 22. Hasil pengujian program simulasi oscilator hartley

Hasil Nilai Komponen Teori Simulasi Selisih

C1 = 10 nF L1 = 10 mH L2 = 10 mH

Fo = 11,26 KHz Fo = 11,26 KHz Fo = 0 Hz

Page 84: RANGKAIAN rlc

Tabel 23. Hasil pengujian program simulasi RLC seri

aH sil Nilai Komponen Teori Simulasi

Selisih

R = 10 Ω L = 50 mH C = 500 pF E = 12 V

KHz

5 Hz Z = 10 Ω I = 1,2 A

KHz

5 Hz Z = 10 Ω I = 1,2 A

Hz

Hz Z = 0 Ω I = 0 A

Fo = 31,85 KHz F1 = 31,83F2 = 31,86 KHz Q = 1000 BW = 31,8

Fo = 31,85 KHz F1 = 31,83F2 = 31,86 KHz Q = 1000 BW = 31,8

Fo = 0 Hz F1 = 0 F2 = 0 Hz Q = 0 BW = 0

Tabel 24. Hasil pengujian program simulasi RLC paralel

aH sil Nilai Komponen Teori Simulasi

Selisih

R = 10 Ω L = 50 mH C = 500 pF E = 12 V

Hz

MHz Y = 0,1 Mho I = 1,2 A

Hz

MHz Y = 0,1 Mho I = 1,2 A

Hz

Hz Y = 0 Mho I = 0 A

Fo = 31,85 KHz F1 = 31,85 F2 = 31,85 MHz Q = 0,001 BW = 200

Fo = 31,85 KHz F1 = 31,85 F2 = 31,85 MHz Q = 0,001 BW = 200

Fo = 0 Hz F1 = 0 F2 = 0 Hz Q = 0 BW = 0

kan format

penulis

Hasil teori pada tabel 1 sampai tabel 24 merupakan hasil perhitungan

manual. Sedangkan hasil simulasi merupakan hasil perhitungan meggunakan

program simulasi RLC. Format penulisan hasil pada perhitungan teori adalah

dua angka dibelakang koma dan pada program simulasi merupa

an pada visual basic yang telah ditentukan oleh programer.

Pada tabel 1 dan 2 dapat dilihat bahwa antara hasil pembacaan kode

resistor dan kapasitor secara menual dengan pembacaan menggunakan

program simulasi tidak ditemukan perbedaan hasil. Begitu juga pada tabel 3

Page 85: RANGKAIAN rlc

dan 4,

l ( 0 ). Atau dapat dikatakan bahwa hasil perhitungan

matema

karena itu, program simulasi

ini dapat digunakan sebagai media belajar elektronika dasar khususnya pada

pokok bahasan komponen dan rangkaian RLC.

hasil penentuan kode warna resistor dan kode kapasitor secara manual

dengan hasil pemrosesan program adalah sama.

Pada tabel 5 sampai tabel 24, selisih antara perhitungan manual dengan

simulasi adalah no

tis secara manual adalah sama dengan hasil perhitungan menggunakan

program simulasi.

Adanya kesamaan hasil antara perhitungan manual dengan pemrosesan

program simulasi disebabkan oleh rumus yang digunakan untuk menghitung

nilai – nilai yang diinputkan adalah sama. Oleh

Page 86: RANGKAIAN rlc

BAB V

PENUTUP

A.

kan untuk membuat software simulasi rangkaian resistor,

induktor, dan kapasitor yang dapat digunakan sebagai media belajar

ika dasar.

B.

gan yang apabila

apl

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa program aplikasi

Visual Basic dapat digunakan untuk membuat software simulasi rangkaian

resistor, induktor, dan kapasitor. Dari pengujian program terlihat bahwa tidak

terdapat selisih antara hasil program dengan perhitungan secara matematis.

Sehingga software ini dapat digunakan sebagai media belajar elektronika

dasar. Kesimpulan akhir dari penelitian ini adalah program aplikasi Visual

Basic dapat diguna

elektron

Saran

Program aplikasi ini secara umum sudah dapat digunakan untuk

membantu belajar dan analisa dari rangkaian – rangkaian RLC sederhana.

Tampilan dari program juga tidak seperti tampilan program – program

windows klasik. Tetapi masih terdapat beberapa kekuran

kekurangan tersebut diperbaiki, maka akan menambah sempurnanya program

ikasi ini. Kekurangan – kekurangan tersebut antara lain :

Page 87: RANGKAIAN rlc

a. Program simulasi RLC yang dibuat masih terbatas pada sistem operasi

windows. Sehingga program tidak dapat dioperasikan kedalam sistem

operasi linux.

b. Program simulasi RLC yang dibuat juga belum dapat menampilkan grafik

yang mungkin dibutuhkan dalam aplikasi tertentu.

Page 88: RANGKAIAN rlc

DAFTAR PUSTAKA

ers/OudaTedaEna.doc.

h bahasa :

Misma kaian Listrik. Bandung : Penerbit ITB.

ndidikan.

Pandia at Lanjut. Yogyakarta : Andi.

a.

Sudirha alisis Rangkaian Listrik. Bandung : Penerbit ITB.

di

Hardjapamekas ). Jakarta : Erlangga.

Wahana Komputer. 2000. Pemrograman Visual Basic 6.0 . Yogyakarta : Andi.

Adi, Saiful. 2007. Komputer Adalah Media Belajar Anak. http : // saifuladi.

wordpress. com

Ena, Ouda Teda. Membuat Media Pembelajaran Interaktif dengan Piranti Lunak

Presentasi. http://www.ialf.edu/kipbipa/pap

Malvino. 2003. Prinsip – Prinsip Elektronika Buku Satu ( alih bahasa :

Joko Santoso ). Jakarta : Salemba Teknika.

Malvino. 2004. Prinsip – Prinsip Elektronika Buku Dua ( ali

Joko Santoso ). Jakarta : Salemba Teknika.

il, Budiono. 1995. Rang

Noname. 2004. Teknologi Komunikasi dan Informatika Untuk Pe

www.depdiknas.go.id.

, Henry. 2002. Visual Basic 6 Tingk

Roddy, Dennis dan John Coolen. 1990. Komunikasi Elektronika ( alih bahasa :

Kamal Idris ). Jakarta : Erlangg

Smith, Ralph J. 1990. Rangkaian, Piranti, dan Sistem ( alih bahasa : Adhi

Susanto ). Jakarta : Erlangga.

m, Sudaryatno. 2002. An

Tim Penyusun Kamus. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga.

Jakarta : Balai Pustaka.

Tse, Chi Kong. 2002. Analisis Rangkaian Linear ( alih bahasa : Eddy Djuh