riwayat hidup perawi-perawi hadis (al muslim)

18
Riwayat hidup perawi-perawi hadis

Upload: fadhilah-mohd-shaher

Post on 20-Oct-2015

96 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

powerpoint

TRANSCRIPT

Riwayat hidup perawi-perawi hadis

Riwayat hidup perawi-perawi hadisImam Al-MuslimNama sebenarNama Lengkapnya adalah Abul Husain Muslim bin al-Hajjaj bin Muslim bin Kausyaz al-Qusyairi (Bani Qusyair adalah sebuah kabilah Arab yang cukup dikenal) an-Naisaburi.Naisabur merupakan kota yang indah dan banyak menghasilkan buah-buahan. Pada masa khalifah Abbasiyah, kota ini merupakan kota yang sangat terkenal dengan pendidikan, kebudayaan, perdagangan dan arkitektur bangunannya. Kota ini pernah digoncang gempa bumi pada tahun 540 H dan dihancurkan oleh askar Mongol pada tahun 618 H. Sekitar 1 juta rakyat Naisabur menjadi korban pembantaian askar Mongol.Tambahan ..Al-Qusyairi adalah penyandaran kepada Qusyair bin Kaab bin Rabiah bin Amir bin Shashaah, dimana banyak para ulama yang berasal dari suku tersebut.Naisabur, yang sekarang ini termasuk wilayah Rusia, dalam sejarah Islam kala itu termasuk dalam sebutan Maa Wara'a an Nahr, artinya daerah-daerah yang terletak di sekitar Sungai Jihun di Uzbekistan, Asia Tengah. Pada masa Dinasti Samanid, Naisabur menjadi pusat pemerintahan dan perdagangan selama lebih kurang 150 tahun. Seperti halnya Baghdad di abad pertengahan, Naisabur, juga Bukhara (kota kelahiran Imam Bukhari) sebagai salah satu kota ilmu dan pusat peradaban di kawasan Asia Tengah. Di sini pula bermukim banyak ulama besar.Kelahiran Imam Al-MuslimPara ulama berselisih pendapat dalam menetapkan tahun kelahiran beliau :

Ibnu Katsir mengatakan bahwa beliau dilahirkan pada tahun 204 H. Dan tahun tersebut merupakan tahun meninggalnya Al-Imam Asy Syafii.

Taqiyyuddin Abu Amr Ibnu Shalah mengatakan bahawa beliau dilahirkan pada tahun 206 H.

Syamsuddin Adz Dzahabi mengatakan bahwa beliau dilahirkan pada tahun 204 H.

Ibnu Khalikan mengatakan: Tidak ada seorang pun dari para ulama ahli hadits yang dapat memastikan tahun kelahiran dan umur beliau. Namun mereka semua sepakat bahwa kelahiran beliau adalah setelah tahun 200 H.Kewafatan Imam Al-Muslim

Pada suatu hari beliau mengadakan majelis mudzakarah (mengulang pelajaran). Kemudian disebutkan kepada beliau tentang sebuah hadits yang ternyata beliau belum mengetahuinya. Maka masuklah beliau ke dalam rumah kemudian menyalakan lampu. Beliau mengatakan kepada keluarganya: Jangan ada seorang pun yang memasuki kamarku ini! Kemudian salah seorang keluarga beliau menyampaikan kepada beliau bahwa pada hari ini kita mendapat hadiah banyak kurma. Kemudian beliau memerintahkan salah seorang dari mereka untuk membawakannya ke kamar beliau. Maka dibawakanlah kurma tersebut ke tempat beliau, sementara beliau masih sibuk meneliti hadits yang baru saja beliau dengar sambil menikmati kurma tersebut. Beliau menghabiskan semua kurma tadi. Demikian seriusnya penelitian hadits yang beliau lakukan itu hingga datang waktu subuh tanpa terasa. Akhirnya beliau berhasil mendapatkan hadits yang beliau cari.

Setelah itu beliau jatuh sakit. Sakit beliau ini bertambah parah sampai akhirnya beliau wafat.

Beliau wafat pada hari Ahad. Dan dikebumikan pada hari Senin bulan Rajab tahun 261 H di kota Naisabur, dalam usia 57 tahun.

Ada yang berpendapat beliau meninggal dunia pada tahun 271 H dalam usia 55 tahun.Perjalanan Menuntut Ilmu

Awal mula beliau menuntut ilmu hadits adalah pada usia 18 tahun, belajar kepada Yahya bin Yahya At Tamimi di negeri Khurasan. Kemudian setelah itu belajar kepada Ishaq bin Rahuyah dan juga kepada para ulama lain yang ada di negeri Khurasan.

Pada usia 20 tahun beliau menunaikan ibadah haji ke Baitullah Al-Haram di Mekkah. Di kota Mekkah, beliau belajar hadits kepada Al-Qanabi.

Kemudian di kota Kufah beliau belajar hadits kepada Ahmad bin Yunus.

Di kota Ray (sekarang bernama Teheran, di Iran) beliau belajar hadits kepada Muhammad bin Mihran, Abu Ghassan dan lain-lain.

Di negeri Iraq beliau belajar hadits kepada Ahmad bin Hanbal, Abdullah bin Maslamah, dan lain-lain.

Di negeri Hijaz (Saudi Arabia) beliau belajar hadits kepada Said bin Manshur, Abu Mushab, dan lain-lain.

Di negeri Mesir beliau belajar hadits kepada Amr bin Sawad, Harmalah bin Yahya, dan lain-lain.

Beliau singgah di kota Baghdad lebih dari sekali. Dan banyak penduduk Baghdad yang meriwayatkan hadits dari beliau. Persinggahan terakhir beliau di kota Baghdad adalah pada tahun 259 H.

Jumlah hadisImam Muslim yang dikenal sangat tawadhu' dan wara' dalam ilmu itu telah meriwayatkan puluhan ribu hadits. Menurut Muhammad Ajaj Al Khatib, guru besar hadits pada Universitas Damaskus, Syria, hadits yang tercantum dalam karya besar Imam Muslim, Shahih Muslim, berjumlah 3.030 hadits tanpa pengulangan. Bila dihitung dengan pengulangan, katanya, berjumlah sekitar 10.000 hadits. Sementara menurut Imam Al Khuli, ulama besar asal Mesir, hadits yang terdapat dalam karya Muslim tersebut berjumlah 4.000 hadits tanpa pengulangan, dan 7.275 dengan pengulangan. Jumlah hadits yang beliau tulis dalam Shahih Muslim itu diambil dan ditapis dari sekitar 300.000 hadits yang beliau ketahui. Untuk menapis hadits-hadits tersebut, Imam Muslim memerlukan masa 15 tahun.

Guru-guru beliau

Di antara guru-guru beliau adalah:

1. Ahmad bin Hanbal2. Ishaq bin Rahuyah3. Ismail bin Abi Uwais4. Harmalah bin Yahya5. Hajjaj bin Syair6. Zuhair bin Harb7. Said bin Manshur8. Abd bin Humaid9. Utsman bin Abi Syaibah10. Ali bin Al-Madini11. Abu Zurah Ar Razi12. Muhammad bin Ismail Al-Bukhari13. Muhammad bin Yahya Adz Dzuhli,

Kitab karangan beliau

1. Al-Jami Ash Shahih, yang lebih dikenal dengan sebutan Shahih Muslim.2. Kitab Al-Kuna wal Asma`3. Kitab Munfaridat wal Wuhdan4. Kitab Ath Thabaqat5. Rijal Urwah bin Az Zubair6. Kitab Tamyiz7. Musnad Al-Kabir ala Ar Rijal8. Al-Jami alal Abwab9. Al-Asami wal Kuna10. Al-IIal11. Al-Aqran12. Su`alatuhu Ahmad bin Hanbal13. Amr bin Syuaib14. Al-Intifau bi Ahabi Siba15. Masyayikhu Malik16. Masyayikhu Ats Tsauri17. Masyayikhu Syubah18. Man Laisa lahu illa Rawin Wahid19. Aulad Shahabah 20. Al-Mukhadhramin21. Afrad SyamiyyinUngkapan emasAl-Imam Muslim berkata: Aku mengajukan kitabku ini (Shahih Muslim) kepada Al-Imam Abu Zurah untuk diperiksa. Setiap kritikan yang datang dari beliau terhadap beberapa hadits yang dianggap terdapat illat (penyakit) padanya, maka aku tinggalkan hadits tersebut. Apabila ia mengatakan: Hadits ini sahih, tidak ada illat (penyakit) padanya. Maka aku cantumkan hadits tersebut dalam kitabku.Ahmad bin Salamah berkata: Dahulu aku pernah membantu Al-Imam Muslim dalam membukukan hadits-hadits di kitab Shahih-nya selama 15 tahun.Lagi Al-Imam Muslim berkata: Kalau seandainya seorang ahli hadits membukukan hadits-hadits selama 200 tahun lamanya, niscaya hasil pembukuan hadits-hadits tersebut, tidaklah keluar dari kitabku ini (Shahih Muslim).

Santai Apakah yang dimaksudkan dengan tidak keluar ?Kalam Muhammad bin Basysyar berkata: Huffazh (para penghafal hadits) di dunia ada 4: Abu Zurah di kota Ray, Muslim di kota Naisabur, Abdullah Ad Darimi di kota Samarkand, Muhammad bin Ismail di kota Bukhara.

Muhammad bin Abdul Wahab Al-Farra berkata: Muslim bin Al-Hajjaj adalah ulama umat. Beliau adalah seorang yang luas ilmunya. Tidaklah aku mengetahui tentang beliau kecuali kebaikan. Beliau dikenal sebagai pedagang kain. Dan ayahnya yaitu Al-Hajjaj adalah seorang tokoh yang terpandang.

Al-Hafizh Ibnu Uqdah pernah ditanya tentang siapakah yang paling berilmu di antara 2 orang berikut: Al-Bukhari atau Muslim. Maka beliau menjawab: Al-Bukhari adalah seorang yang alim dan Muslim juga seorang yang alim.

Ishaq bin Rahuyah memuji Al-Imam Muslim dengan mengatakan: Laki-laki mana yang bisa seperti dia.

Muhammad bin Yaqub berkata: Lahir dari kota Naisabur 3 orang ulama: Muhammad bin Yahya, Muslim bin Al-Hajjaj, Ibrahim bin Abi Thalib.

Laman web hadis atas talianhttp://lidwa.com/

Dalam bahasa indonesiarujukanhttp://www.darussalaf.or.id/biografi/ulama-besar-dari-kota-naisabur-khurasan/

http://muhamadzia.wordpress.com/category/sejarah-singkat-perawi-hadits/