renstra pusat inovasi 2015 - 2019

65
RENCANA STRATEGIS IMPLEMENTATIF PUSAT INOVASI LIPI 2015 - 2019

Upload: ledang

Post on 16-Dec-2016

256 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Renstra Pusat Inovasi 2015 - 2019

RENCANA STRATEGIS IMPLEMENTATIF

PUSAT INOVASI LIPI2015 - 2019

Page 2: Renstra Pusat Inovasi 2015 - 2019

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat serta hidayahNya sehingga Rencana Strategis Implementatif (Renstra Implementatif) Pusat Inovasi LIPI 2015-2019 dapat tersusun sesuai rencana. Renstra Implementatif Pusat Inovasi LIPI 2015-2019 merupakan dokumen strategis Pusat Inovasi LIPI dalam menjalankan program dan kegiatan tahun 2015-2019, yang dalam implementasinya diterjemahkan menjadi Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Penetapan Kinerja Tahunan (PKT). Renstra Implementatif Pusat Inovasi LIPI 2010-2014 merupakan turunan dari Rencana Strategis Koordinatif Kedeputian Bidang Jasa Ilmiah LIPI 2015-2019, yang dalam penyusunannya mengacu kepada Rencana Strategis LIPI 2015-2019.

Renstra Implementatif Pusat Inovasi LIPI 2015-2019 memuat tentang Misi, Rencana Strategis Implementatis, Program dan Kegiatan serta Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Pusat Inovasi LIPI, dan lebih mengedapankan Rencana Aksi yang harus dilaksanakan lima tahun ke depan, dengan mengacu kepada Indikator Kinerja yang telah disepakati bersama. Uraian yang terangkum dalam Renstra Implementatif Pusat Inovasi LIPI 2015-2019, terutama terkait dengan program penelitian, pengembangan dan pemanfaatan iptek, termasuk turunannya dalam bentuk kegiatan yang lebih spesifik diharapkan dapat dimanfaatkan dalam menangkap isu-isu strategis berkenaan dengan persoalan pembangunan bangsa Indonesia.

Kami menyadari tidak mudah untuk menterjemahkan apa yang tertulis dalam Renstra Koordinatif Kedeputian Bidang Jasa Ilmiah LIPI 2015-2019 maupun Renstra LIPI 2015-2019 untuk dikerjakan dan diterapkan oleh Pusat Inovasi LIPI, oleh karena itu apa yang telah disarikan dalam Renstra Implementatif ini semoga menjadi acuan kinerja Pusat Inovasi LIPI.

Akhir kata, kami mengucapkan terimakasih kepada Tim Penyusun dan pihak rerkait yang telah membantu sehingga buku Renstra Implementatif Pusat Inovasi 2015-2019 ini tersusun dengan baik, dan semoga dapat memberi manfaat bagi semua pihak.

Cibinong, 3 Maret 2015Kepala Pusat Inovasi LIPI

Dr. Nurul Taufiqu RochmanNIP. 197008051989121001

Page 3: Renstra Pusat Inovasi 2015 - 2019

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR …………………………………………………………….............. iiiDAFTAR ISI ………………………………………………………………………….......... 1DAFTAR TABEL …………………………………………………………………….......... 2DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………………......... 3DAFTAR SINGKATAN ……………………………………………………………........... 4BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 6

1.1 Kondisi Umum ……………………………………………………........... 61.1.1Evaluasi Hasil Rencana Strategis LIPI 2010-2014 …………............ 7

1.2 Permasalah dan Potensi …………………………………………….......... 81.2.1 Tantangan…………………………………………………….......... 81.2.2 Kelemahan …………………………………………………........... 101.2.3 Peluang ………………………………………………………......... 121.2.4 Kekuatan …………………………………………………….......... 13

BAB II VISI, MISI DAN SASARAN STRATEGIS …………………………….......... 152.1 Visi …………………………………………………………………......... 152.2 Misi …………………………………………………………………........ 172.3 Misi Pusat Inovasi LIPI …………………………………………….......... 182.4 Tujuan dan Sasaran Strategis Pusat Inovasi LIPI……………………....... 182.5 Nilai –Nilai Pusat Inovasi LIPI.................................................................. 19

BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN ………………………………………..........

20

3.1 Arah Kebijakan dan Strategi Nasional …………………………….......... 203.1.1 Kebijakan SDM …………………………………………................ 203.1.2 Kebijakan Program........................................................................... 223.1.3 Kebijakan Monitoring dan Evaluasi.................................................. 233.1.4 Kebijakan Anggaran.......................................................................... 233.1.5 Kebijakan Kerjasama......................................................................... 24

3.3 Program dan Kegiatan.....………………................................................... 283.4 Kerangka Regulasi …………………………………………………......... 293.4 Kerangka Kelembagaan ……………………………………………......... 30

BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN .............................. 324.1 Target Kinerja ………………………………………………………........ 32

4.1.1 Program Dukungan Manajemen danPelaksanaan Tugas Teknis Lainnya ...........................................................

32

4.1.2 Program Penelitian, Penguasaan, dan Pemanfaatan Iptek ……………………………………………….........................

33

4.2 Kerangka Pendanaan ;………………………………………………......... 36BAB V PENUTUP ………………………………………………………………........... 38LAMPIRAN............................................................................................................................ 39

Page 4: Renstra Pusat Inovasi 2015 - 2019

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Rencana Kebutuhan SDM Pusat Inovasi LIPI Tahun 2015-2019 21

Tabel 2. Pencapaian Kinerja SDM Pusat Inovasi LIPI Tahun 2015 22

Tabel 3. Rencana Anggaran DIPA Pusat Inovasi LIPI Tahun 2015-2019 23

Tabel 4. Proyeksi kebutuhan SDM Pusat Inovasi LIPI 2015-2019 30

Page 5: Renstra Pusat Inovasi 2015 - 2019

DAFTAR GAMBAR

Grafik 1. Rencana Anggaran DIPA Pusat Inovasi LIPI Tahun 2015-2019 24

Page 6: Renstra Pusat Inovasi 2015 - 2019

DAFTAR SINGKATANARN : Agenda Riset Nasional

ARN : Agenda Riset Nasional

BG : Botanical Garden

BSN : Besar, Signifikan dan Nyata

CSC : Cibinong Science Center

CT : Cogno Technology

HKI : Hak Kekayaan Intelektual

ICP : Idea concept paper

IKS : Indikator Kinerja Strategis

InaCC : Indonesia Culture Collection

Iptek : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

IPTEKDA : Ilmu pengetahuan dan teknologi daerah

ISDS : International Serial Data System

ISSN : International Standard Serial Number

KIDN : Kandungan Inovasi Dalam Negeri

LIPI : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

LKIR : Lomba Karya Ilmiah Remaja

MDGs : Millenium Developments Goals

MP3EI : Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia

NSTP : National Science and Technologi Park

P3IPTEK : Program Penelitian, Pengembangan dan Pemanfaatan Iptek

PASTI : Professional, Adaptive, Scientific Integrity, Teamwork, Innovative

PDB : Produk Domestik Bruto

PNBP : Penerimaan Negara Bukan Pajak

PPPK : Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja

Renstra : Rencana Strategis

RPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

RPJPN : Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

Satker : Satuan Kerja

SDA : Sumber Daya Alam

SDM : Sumber Daya Manusia

SIMPEG : Sistem Informasi Pegawai

SPK : Standar Prosedur Kerja

Page 7: Renstra Pusat Inovasi 2015 - 2019

STP : Science Techno Park

TP : Techno Park

UMKM : Usaha mikro, kecil dan menegah

UPT : Unit Pelayanan Teknis

Page 8: Renstra Pusat Inovasi 2015 - 2019

BAB IPENDAHULUAN

Bangsa Indonesia memiliki landasan kuat mendayagunakan Ilmu Pengetahuan

dan Teknologi dalam kehidupan berbangsa, yakni UUD 1945 Pasal 31 ayat 5

Amandemen IV, yang menyatakan bahwa ”Pemerintah wajib memajukan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan

persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia”.

Landasan filosofis ini dijabarkan dalam Undang Undang No 18 Tahun 2002 tentang

Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi (SINAS P3Iptek) yang bertujuan memperkuat ilmu pengetahuan dan

teknologi dalam mempercepat pencapaian tujuan negara, serta meningkatkan daya

saing dan kemandirian dalam memperjuangkan kepentingan negara dalam pergaulan

internasional.

1.1 Kondisi Umum

Pusat Inovasi LIPI merupakan salah satu unit kerja LIPI yang berada di bawah

Kedeputian Bidang Jasa ilmiah LIPI, yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Kepala

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nomor 1151/M/2001 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Seiring dengan dinamika

perkembangan Iptek, tahun 2014 Pusat Inovasi LIPI melakukan reorganisasi melalui

Peraturan Kepala LIPI Nomor 1 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Berdasarkan pasal 373 Peraturan Kepala LIPI

Nomor 1 Tahun 2014 tersebut, Pusat Inovasi LIPI mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, rencana, program, pemantauan dan

evaluasi, penyusunan laporan manajemen kekayaan intelektual serta inkubasi dan alih

teknologi. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 373

tersebut, Pusat Inovasi LIPI menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program penelitian di bidang manajemen

kekayaan intelektual serta inkubasi dan alih teknologi;

b. Pengkajian dan penelitian di bidang manajemen kekayaan intelektual serta inkubasi dan

alih teknologi;

c. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penelitian di bidang manajemen

kekayaan intelektual serta inkubasi dan alih teknologi; dan

d. Pelaksanaan urusan tata usaha.

Page 9: Renstra Pusat Inovasi 2015 - 2019

1.1.1 Evaluasi Hasil Rencana Strategis Pusat Inovasi LIPI 2010-2014

Dalam Rencana Strategis Implementatif 2010-2014, Pusat Inovasi LIPI

memperhitungkan pengaruh isu global dan nasional sebagai tantangan yang

dihadapi bangsa Indonesia dan menjadi fokus penelitian dan kajian. Isu Global antara

lain meliputi: Millenium Development Goals (MDGs); Perubahan Iklim Global

(Climate Change) dan Lingkungan, sedangkan Isu Nasional meliputi Bencana Alam;

Pangan dan Kesehatan; Kependudukan; Sosial, Politik, dan Pemerintahan. Berbagai

aspek pada isu tersebut telah diteliti atau dikaji oleh satuan kerja di lingkungan LIPI.

Renstra Implementatif 2010-2014 Pusat Inovasi LIPI menetapkan 8 tujuan

strategis yang dijabarkan dalam 12 sasaran utama. Secara keseluruhan, realisasi

kinerja Pusat Inovasi LIPI selama kurun waktu lima tahun dapat mencapai target

yang telah ditetapkan bahkan ada beberapa sasaran yang melebihi target Renstra

2010-2014, diantaranya : Jumlah publikasi ilmiah sebanyak 216 dari target 195

publikasi, Jumlah hasil yang dicapai sebanyak 343 dari target 225 hasil, Jumlah

Kerjasama sebanyak 110 dari target 83 Paket Teknologi/Tenant, dan Jumlah

keikutsertaan aktivitas ilmiah sebanyak 44 dari target 31 Orang Kali.

Dalam rangka mendukung pencapaian 4 (empat) bidang Prioritas Nasional

(bidang Pangan; bidang Energi; bidang Lingkungan Hidup dan Kebencanaan; dan

bidang Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi), dan Program Penelitian,

Penguasaan dan Pemanfaatan Iptek menampung kegiatan yang mengacu pada 7

(tujuh) fokus Agenda Riset Nasional (ARN), serta 3 (tiga) bidang lainnya yang

ditetapkan Pimpinan LIPI, yaitu Dinamika Sosial, Sumber Daya Alam dan

Lingkungan, serta Pengukuran Ilmiah. Selama 2010–2014, Pusat Inovasi LIPI

menghasilkan capaian dan karya inovasi melalui diseminasi, inkubasi dan alih

teknologi. Capaian dan karya Pusat Inovasi tersebut, antara lain melalui

pengembangan sistem dan metode uji untuk mendukung kebijakan konversi minyak

tanah ke gas, pengujian konverter kit BBM ke BBG, dan alternatif bahan bakar cair

(bioetanol) dari limbah lignoselulosa dan bahan non-pangan dengan terus

mengembangkan teknologi processing, Pigmen dan TiO2 Nano.

Hal yang masih perlu ditingkatkan adalah aspek sosialisasi, diseminasi, difusi

teknologi, dan pemanfaatan dari hasil penelitian yang telah dicapai sampai saat ini.

Page 10: Renstra Pusat Inovasi 2015 - 2019

1.1.2 Aspirasi Masyarakat

Capaian dan kontribusi Pusat Inovasi LIPI terhadap pemangku kepentingan,

diperoleh hasil bahwa persepsi para stakeholder terhadap kinerja Pusat Inovasi LIPI

terkait tugas dan fungsi serta kewenangan berada pada kategori “BAIK”. Artinya

saat ini Pusat Inovasi LIPI mampu memenuhi keinginan dan harapan para stakeholder

dengan baik. Namun ada dua catatan penting yang perlu mendapat perhatian untuk

diperbaiki, yaitu Pusat Inovasi LIPI perlu meningkatkan kinerja dampak internasional,

nasional dan lokal antara lain dengan cara meningkatkan kualitas output dan

pelayanan, serta diseminasi hasil riset.

Berdasarkan hasil tersebut, Pusat Inovasi LIPI perlu menyusun program

sosialisasi yang lebih baik kepada para pemangku kepentingan, baik dari kalangan

eksternal maupun internal, tentang langkah-langkah nyata yang telah dilakukan oleh

Pusat Inovasi LIPI dalam merespon keinginan dan harapan para pemangku

kepentingan.

1.2 Permasalahan dan Potensi

RPJP tahun 2005-2025 mengamanatkan bahwa Pembangunan Jangka

Menengah Nasional tahap III (2015-2019) ditujukan untuk memantapkan

pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keunggulan

kompetitif perekonomian yang berbasis Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia,

Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas serta Kemampuan Iptek. Ketiga

elemen tersebut saling terkait satu sama lain dan tidak dapat dilihat dan diperlakukan

secara terpisah. Oleh karena itu, permasalahan dan tantangan ke depan yang akan

dihadapi juga mempertimbangkan hal tersebut.

1.2.1 Tantangan

Dalam RPJMN 2015-2019 disebutkan bahwa Permasalahan dan tantangan

pembangunan iptek 5 (lima) tahun mendatang adalah sebagai berikut:

a) Sumbangan Iptek untuk Perekonomian Nasional Minim

Kemampuan penguasaan iptek merupakan faktor penting dalam perekonomian

dan daya saing bangsa. Negara dengan kemampuan iptek yang memadai akan

menjadi negara penghasil barang dan jasa yang efisien sehingga nilai ekspornya akan

Page 11: Renstra Pusat Inovasi 2015 - 2019

lebih tinggi dari impornya yang diikuti meningkatnya investasi bisnis, belanja

pemerintah dan biaya konsumsi masyarakatnya.

Oleh karena itu, tantangan pertama pembangunan iptek adalah meningkatkan

dukungannya terhadap daya saing bangsa terutama pada sektor-sektor produksi

barang dan jasa agar dapat lebih efisien dan lebih produktif.

Tantangan 1: Meningkatkan dukungan nyata iptek terhadap peningkatan daya saing sektor-

sektor produksi barang dan jasa.

b) Kekayaan Sumberdaya Alam Makin Berkurang

Sebagai negara kepulauan dan tropis, Indonesia kaya dengan sumber daya

alam baik yang hayati maupun nir-hayati. Sumberdaya hayati ada yang berlokasi di

laut atau perairan dan ada yang di daratan yang masing-masing dalam bentuk flora,

fauna, dan jasad renik. Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki

keanekaragaman hayati yang tinggi di dunia sering disebut sebagai negara

megabiodiversity. Diperkirakan keanekaragaman jenis dunia sekitar 5 – 30 juta jenis

flora, fauna, dan mikroba, dari sejumlah itu baru 1,78 juta jenis yang sudah

teridentifikasi dan diberi nama. Keanekaragaman hayati Indonesia yang sudah diberi

nama, juga masih terbatas, yaitu baru sekitar 300 ribu jenis.

Pengelolaan SDA seharusnya dilaksanakan dengan konsep dan cara yang

berbeda untuk setiap wilayah sesuai keberagamannya yang antara lain dipengaruhi

oleh kondisi geografis dan iklim. Setiap pembangunan daerah harus berlandaskan

pada konsep dan cara pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan yang sesuai

dengan kondisi dan persoalan daerah, termasuk peningkatan peran serta masyarakat.

Dengan demikian tantangannya adalah bagaimana IPTEK dapat mendukung

kerberlanjutan dan pemanfaatan sumber daya alam.

Tantangan 2: Meningkatkan dukungan iptek untuk keberlanjutan dan pemanfaatan sumber

daya alam baik hayati maupun nir-hayati.

c) Globalisasi Kehidupan Sosial Budaya Semakin Kuat

Pada tahun 2010 jumlah penduduk Indonesia sudah mencapai 238,5 juta jiwa.

Pada tahun 2025 jumlah penduduk Indonesia diperkirakan akan mencapai 284,8 juta

jiwa dan pada tahun 2035 diperkirakan akan terus meningkat mencapai 305,6 juta

jiwa. Di lain pihak, jumlah penduduk dunia pada tahun 2025 diperkirakan akan

Page 12: Renstra Pusat Inovasi 2015 - 2019

mencapai 8 milyar jiwa. Dalam era globalisasi, pergerakan modal, manusia, barang

dan jasa, termasuk informasi akan semakin mudah. Hal ini akan sangat berpengaruh

pada kehidupan setiap individu di dunia. Kendala fisik maupun jarak akan semakin

meredup karena teknologi informasi/komunikasi yang semakin maju, seolah semua

manusia hidup dalam satu kampung global, Global Village. Kehidupan masyarakat di

masa itu semakin menyatu dengan pola hubungan yang semakin erat dan semakin

terikat dalam tatatanan kehidupan baru yang seolah-olah tanpa batas-batas geografis,

ekonomi, dan budaya masyarakat (borderless world).

Kehidupan global yang seolah tanpa batas tersebut menciptakan peluang,

tantangan, dan sekaligus juga ancaman. Dalam konteks budaya, beragam budaya

bertemu dan bercampur baur menjadi satu. Budaya yang kuat berpotensi

mendominasi dunia. Nilai dan norma tradisional, termasuk agama, ditantang untuk

tetap eksis dan tetap relevan dengan tuntutan kehidupan saat itu. Secara ekonomi,

peranan perusahaan multi nasional perlu mendapat perhatian yang sepadan dengan

kekuasaan yang dimilikinya. Perusahaan yang demikian, karena lintas negara, sangat

efektif meyebarkan budaya masyarakat dari asal perusahaan tersebut. Oleh karena itu,

negara yang kuat secara ekonomi akan dengan mudah menyebarkan budayanya dan

sangat berpotensi mengendalikan negara yang lemah. Persaingan tenaga kerja juga

akan semakin keras. Kehadiran tenaga kerja asing bisa mengancam tenaga kerja lokal

yang kurang terlatih. Dari sisi politik dan keamanan, kehidupan yang menglobal bisa

mengancam nationstate atau keutuhan NKRI.

Tantangan 3: Meningkatkan dukungan iptek untuk penyiapan masyarakat Indonesia

menyongsong kehidupan global yang maju dan modern

d) Minimnya Sumber Daya Iptek

Peningkatan daya saing bangsa dan kemampuan mengelola SDA secara

berkelanjutan tidak dapat terwujud bila kualitas SDM yang dimiliki masih rendah.

Oleh karena itu, kualitas SDM harus terus ditingkatkan, baik melalui pengembangan

budaya iptek maupun peningkatan pengetahuan masyarakat. Pada tahun 2013,

tercatat rasio tenaga peneliti Indonesia baik yang ada di lembaga penelitian

pemerintah, perguruan tinggi, maupun di lembaga penelitian swasta, hanya 3,57

peneliti per 10.000 penduduk. Jumlah ini jauh lebih kecil dibandingkan Malaysia

yang mencapai rasio 16,43 atau Singapura 64,38.

Page 13: Renstra Pusat Inovasi 2015 - 2019

Faktor input yang lain yaitu anggaran yang tersedia untuk kegiatan riset juga

sangat kecil. Selama tahun 1969-2013, meskipun anggaran litbang pemerintah

cenderung mengalami kenaikan, namun rasio belanja litbang terhadap APBN selama

periode tersebut cenderung mengalami penurunan. Rasio belanja litbang nasional

(GERD) terhadap PDB pada tahun 2013 sebesar 0,09 %, sedikit mengalami kenaikan

dibandingkan tahun 2009 yang sebesar 0,08 %. Jumlah ini masih jauh dibawah target

1 % sebagaimana diamanatkan dalam MP3EI, dan jauh dibawah negara-negara

ASEAN lainnya seperti Malaysia sebesar 1%, Thailand 0,25% dan Singapura 2,1%.

1.2.2 Kelemahan

Pusat Inovasi LIPI, mempunyai beberapa kelemahan untuk dapat menjawab

tantangan tersebut di atas sehingga menjadi kendala bagi terwujudnya lembaga yang

profesional dan mampu menghasilkan iptek berkualitas. Secara umum, ada empat hal

penting yang menjadikan fokus perhatian Pusat Inovasi LIPI, yaitu SDM, fasilitas

infrastuktur berupa sarana-prasarana, anggaran serta pemanfaatan iptek.

Sumber Daya Manusia Pusat Inovasi LIPI berjumlah 43 orang (SIMPEG LIPI, 2014),

namun komposisinya belum ideal dimana jumlah peneliti sebanyak 7 orang dan non peneliti

sebanyak 36 orang atau rasio peneliti : non peneliti adalah 1:5. Tingkat pendidikan pegawai

Pusat Inovasi LIPI juga belum mencapai kondisi ideal dimana jumlah pegawai dengan

pendidikan S1 masih lebih banyak dibandingkan S2 dan S3. Pada periode 2015-2019, 5

orang pegawai memasuki usia pensiun, hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Pusat

Inovasi LIPI. Oleh karena itu, penambahan personil peneliti dan upaya peningkatan

kompetensi SDM melalui program post doctoral, pendidikan S3 dan S2, serta perbaikan

komposisi jumlah jabatan fungsional peneliti dan non peneliti menjadi prioritas Pusat Inovasi

LIPI. Disamping itu, pola rekruitmen dan pola pengembangan SDM secara terpadu dan

sesuai dengan kompetensi terus dilakukan. Pusat Inovasi LIPI juga perlu meningkatkan

efisiensi dan efektivitas kerja pegawai, karena belum semua SDM mempunyai porsi

pekerjaan yang sesuai dengan tugas jabatannya, dan beban kerja pegawai juga belum merata.

Hal tersebut berpengaruh pada efektifitas dan efisiensi kerja pegawai.

Kondisi sarana dan prasarana Pusat Inovasi LIPI perlu ditingkatkan untuk memenuhi

standar pelayanan prima. Beberapa sarana dan prasarana yang perlu dilengkapi diantaranya

gedung exhibition, worshop, gedung tenant sarana pendukung lainnya seperti guest house

untuk mendukung kelancaran kegiatan pengembangan zona inovasi di lingkungan CSC

(Science and Technology Park). Selain itu, sarana yang digunakan tidak lagi sesuai dengan

Page 14: Renstra Pusat Inovasi 2015 - 2019

kemajuan teknologi diantaranya perangkat teknologi informasi (IT) untuk pengelolaan dan

analisa KI (Kekayaan Intelektual). Untuk itu perlu dilakukan modernisasi guna

meningkatkan kualitas dana atau memfasilitasi pengelolaan hasil-hasil penelitian dan

pengembangan (litbang) Iptek LIPI.

Dukungan sarana IT yang kuat dan referensi informasi ilmiah terbaru juga

menjadi kebutuhan penting bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Ketersediaan infrastuktur dan sarana penelitian terbaru termasuk sarana IT dan

informasi ilmiah, yang mengikuti perkembangan teknologi, perlu diselaraskan dengan

kebutuhan pengguna, arah pembangunan dan perkembangan kemampuan SDM yang

tersedia. Oleh karena itu, dimasa yang akan datang Pusat Inovasi LIPI berencana

untuk meningkatkan investasi dalam bidang ini.

Akibat dari keeempat permasalahan di atas, Pusat Inovasi LIPI terkendala

dalam perkembangan dan persaingan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bersifat

global, dalam arti kebaruan ilmu pengetahuan dan kemanfaatan teknologi yang

dihasilkan oleh suatu lembaga litbang harus mampu bersaing pada tingkat global. Di

sisi lain, masyarakat atau para pemangku kepentingan terutama industri masih

menghadapi banyak kendala dan tantangan yang harus dijawab oleh lembaga

intermediasi seperti Pusat Inovasi LIPI. Salah satu kendala tersebut adalah minimnya

intrusi IPTEK dalam kegiatan industri serta masih tingginya ketergantungan terhadap

bahan baku impor.

1.2.3 Peluang

Pembangunan Kabinet Kerja dilaksanakan dalam 9 agenda prioritas yang

dikenal dengan Nawa Cita. Iptek mempunyai peran dan berkonstribusi dalam

tercapainya seluruh Nawa Cita terutama dalam meningkatkan produktivitas rakyat

dan daya saing serta mewujudkan kemandirian ekonomi. Dalam nawacita 6

dijabarkan bahwa pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan anggaran riset untuk

mendorong inovasi teknologi, dan membangun sejumlah Science dan Techno Park di

daerah-daerah dengan prasarana dan sarana dengan teknologi terkini. Dalam hal ini

Pusat Inovasi LIPI memiliki peranan penting dalam berkontribusi untuk pencapaian

tersebut diantaranya dengan pembentukan National-Science and Technology Park

yang menjadi salah satu pengelolaan Science Park (SP), dan Technology Park (TP)

yang ada di Indonesia. Dalam nawa cita 7 dijabarkan bahwa akan mewujudkan

penguatan teknologi melalui kebijakan penciptaan sistem inovasi nasional (Kerjasama

Page 15: Renstra Pusat Inovasi 2015 - 2019

swasta-pemerintah-perguruan tinggi) khususnya untuk sektor pertanian dan industri,

serta riset dan pengembangan dasar didukung dengan dana pemerintah. Hal ini

merupakan peluang utana dalam melaksanakan kegiatan pemanfaatan hasil-hasil

penelitian penelitian di Indonesia.

Berbagai peluang lainnya baik secara nasional maupun global terbuka untuk

melakukan kegiatan riset maupun alih teknologi yang dibutuhkan oleh para pemangku

kepentingan. Beberapa peluang strategis seperti peran penting LIPI sebagai otoritas ilmiah,

serta isu-isu nasional dan global seperti pertambangan, pemanasan global dan global village

harus dapat dimanfaatkan oleh Pusat Inovasi LIPI. Dalam hal ini ada dua strategi yang perlu

diimplementasikan, yaitu mendorong termanfaatkannya teknologi hasil penelitian LIPI

khususnya yang telah didaftarkan HKI oleh masyarakat pengguna, dan melakukan absorbs

keinginan pasar untuk menyusun rencana penelitian yang dapat menjawab keinginan pasar

tersebut. Sejalan dengan hal tersebut, maka Pusat Inovasi dapat menarik mitra dari lembaga

lain untuk mnegadopsi teknologi yang akan dikembangan untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Di bidang pertambangan, dengan diberlakukannya UU No. 4 Tahun 2009 tentang

pertambangan mineral dan batu bara, maka kebutuhan pengembangan teknologi pengolahan

mineral meningkat. UU tersebut melarang ekspor bahan baku secara langsung, sehingga

semua mineral harus diolah terlebih dahulu di dalam negeri. Hal ini sebagai peluang untuk

mengadakan penelitian tentang proses pengolahan mineral menjadi bahan setengah jadi atau

barang jadi. Jika penelitian tentang proses pengolahan mineral tersebut menghasilkan suatu

produk atau proses yang baru, maka produk atau proses tersebut dapat dimintakan

perlindungan HKI berupa Paten. Dengan demikian proses penelitian semacam ini selain

mendorong kemandirian dalam pengolahan bahan baku, juga dapat mendorong pertumbuhan

HKI nasional, khususnya Paten.

Terbitnya Perpres No. 70/2012 tentang Tingkat Komponen Dalam Negeri

(TKDN) telah meningkatkan kebutuhan akan teknologi dalam negeri. Ketentuan

TKDN merupakan upaya untuk meningkatkan nilai tambah bagi ekonomi dalam

negeri terkait perdagangan barang non-jasa yang bersumber dari teknologi impor.

Lebih jauh lagi, Pusat Inovasi LIPI saat ini mendorong pemberlakuan KIDN

(Kandungan “Inovasi” Dalam Negeri) sebagai pelengkap TKDN. Karena tidak bisa

dipungkiri, TKDN memiliki banyak celah yang bisa dimanfaatkan oleh industri luar

negeri sehingga misi mulianya terancam tidak bisa dicapai secara optimal. Dengan

KIDN, proses domestifikasi teknologi diyakini akan semakin cepat. Untuk itu Pusat

Page 16: Renstra Pusat Inovasi 2015 - 2019

Inovasi LIPI mendukung LIPI sebagai salah satu lembaga litbang utama di tanah air

telah siap untuk peningkatan kemandirian industri dalam negeri.

1.2.4 Kekuatan

Pusat Inovasi LIPI memiliki sejumlah sumber daya sebagai kekuatan dan

modal dasar, yakni Sumber Daya Manusia yang berkualitas dengan disiplin ilmu yang

beragam, sarana dan prasarana, program yang fokus dan terukur serta berbagai

kewenangan yang dimiliki, bisa menjawab seluruh tantangan yang diuraikan di atas

dan ikut berperan dalam mencapai tujuan RPJMN 2015-2019.

a) Berdasarkan Keputusan Kementerian Hukum dan HAM RI tahun 2011, LIPI telah

ditetapkan sebagai Kawasan Berbudaya HKI karena keberhasilannya mengelola hasil

litbang yang dilindungi HKI, khusunya Paten. Sebagai lembaga litbang milik Pemerintah,

jumlah Paten yang dihasilkan oleh LIPI merupakan yang terbesar di Indonesia. Selain itu,

setiap tahun LIPI selalu mengadakan pelatihan terkait HKI secara berkala untuk membina

pengetahuan para peneliti di bidang HKI. Faktor yang menjadi pendorong pencapaian ini

adalah peran Pusat Inovasi LIPI yang didirikan ada tahun 2001. Sampai dengan saat ini,

LIPI masih menjadi lembaga litbang yang memiliki produktivitas Paten tertinggi di

Indonesia.

b) LIPI dipercaya sebagai salah satu kawasan Science and Technology Park yang

dicanangkan oleh Pemerintah yang bertujuan mendekatkan IPTEK kepada masyarakat.

Sebagai satuan kerja di LIPI yang melaksanakan fungsi intermediasi maka pencanangan

STP ini merupakan salah satu peluang bagi Pusat Inovasi untuk mendorong pemanfaatan

HKI dan hasil-hasil penelitian LIPI. Salah satu target utama dalam program STP ini

adalah lahirnya usaha-usaha baru berbasis teknologi yang akan memperkuat program

ekonomi kreatif di Indonesia. Dengan peran tersebut, maka pada tahun 2019 Pusat

Inovasi akan diprojeksikan sebagai Pusat Alih Teknologi Nasional yang melayani alih

teknologi baik ke dalam maupun ke luar negeri.

c) Berdasarkan Permenpan No. KEP/128/M.PAN/2004 tentang jabatan fungsional peneliti

dan angka kreditnya, LIPI memiliki kewenangan sebagai pembina jabatan fungsional

peneliti nasional dan bertanggung jawab menilai akreditasi peneliti baik untuk LIPI

sendiri maupun peneliti pemerintah di semua Badan Penelitian dan Pengembangan

(Balitbang) Kementerian dan badan non kementerian lainnya. Peran ini diwujudkan

melalui pendidikan dan pelatihan berjenjang bagi seluruh peneliti pemerintah di

Indonesia, pembinaan, dan pengawasan kualitas termasuk etika peneliti. LIPI juga

Page 17: Renstra Pusat Inovasi 2015 - 2019

memiliki kewenangan untuk membina dan melaksanakan proses pengukuhan profesor

riset untuk seluruh peneliti dan institusi riset di Indonesia.

d) LIPI dipercaya sebagai national center of International Standard Serial Number (ISSN)

dengan diberi kewenangan untuk menerbitkan ISSN dan melakukan pemantauan atas

seluruh publikasi terbitan berkala yang diterbitkan di Indonesia. Layanan pendaftaran

ISSN sudah dilakukan secara online melalui situs “ISSN Online”, baik untuk terbitan

berkala tercetak maupun elektronik. Untuk mengelola dan mendiseminasikan jurnal

ilmiah yang terbit di Indonesia, LIPI juga telah mengembangkan Indonesian Scientific

Journal Database, yaitu pangkalan data yang berisi kumpulan jurnal ilmiah yang

diterbitkan oleh Perguruan Tinggi maupun Lembaga Penelitian di Indonesia

Dengan berbagai kekuatan yang dimiliki, Pusat Inovasi LIPI berkomitmen

mewujudkan tujuan besar LIPI yang hendak diraih dalam lima tahun ke depan yaitu menjadi

lembaga penelitian berkelas dunia yang turut berperan dalam mewujudkan Indonesia yang

berdaulat, mandiri, dan berkepribadian.

Page 18: Renstra Pusat Inovasi 2015 - 2019

BAB IIVISI, MISI DAN SASARAN STRATEGIS

2.1 Visi

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005–2025, menyatakan bahwa visi

pembangunan nasional adalah menuju Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan

makmur. Pemerintahan baru di bawah Presiden RI Joko Widodo, menetapkan visi ke

depan adalah:

Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian

berlandaskan gotong royong

Pemerintah menetapkan 7 misi pembangunan untuk mewujudkan visi tersebut,

yaitu:

1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang

kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan negara

hokum.

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri sebagai negara

maritime.

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan

berbasiskan kepentingan nasional, serta

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Atas pertimbangan visi, misi Presiden tersebut, dan kemudian disesuaikan

dengan tugas serta fungsi LIPI dalam menangkap dinamika perubahan nasional dan

global yang dinamis, LIPI sebagai salah satu lembaga ilmu pengetahuan yang telah

dikenal secara baik dalam arah nasional dan internasional, menetapkan Visi jangka

panjang:

Menjadi lembaga ilmu pengetahuan berkelas dunia yang mendorong terwujudnya

kehidupan bangsa yang adil, makmur, cerdas, kreatif, integratif, dan dinamis yang

didukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi yang humanis.

Page 19: Renstra Pusat Inovasi 2015 - 2019

Dalam upaya mencapai visi jangka panjang tersebut, dan mengacu kepada

tujuan RPJMN tahap 3 yang menekankan pada pembangunan keunggulan kompetitif

perekonomian yang berbasis pada SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas serta

kemampuan iptek, maka VISI LIPI 2015-2019 :

Menjadi lembaga ilmu pengetahuan berkelas dunia dalam penelitian, pengembangan dan

pemanfaatan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan daya saing bangsa

Penjelasan terhadap Visi LIPI 2015-2019 :

• Lembaga ilmu pengetahuan, adalah instansi pemerintah yang tugas dan fungsinya

melakukan tugas kepemerintahan dalam bidang penelitian ilmu pengetahuan.

• Berkelas dunia, dimaksudkan agar keluaran LIPI selain harus mampu menunjukkan

kedaulatan dalam bidang ilmu pengetahuan juga harus mendapat pengakuan

Internasional.

• Penelitian, merupakan kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data

yang dilakukan secara sistematis dan objektf untuk memecahkan suatu persoalan atau

menguji hipotesis.

• Pengembangan ilmu pengetahuan, merupakan kegiatan pengembangan hasil penelitian

sehingga diperoleh teori baru dan invensi yang mendukung pemanfaatan Ilmu

pengetahuan oleh stakeholder.

• Pemanfaatan ilmu pengetahuan, dimaksudkan bahwa hasil-hasil penelitian LIPI

dimanfaatkan oleh stakeholder untuk kemandirian bangsa.

• Daya saing bangsa, dimaksudkan sebagai kemampuan/kapasitas bangsa dalam hubungan

antar negara berbasis pada hasil penelitian, pengembangan dan pemanfaatan ilmu

pengetahuan.

Terwujudnya LIPI sebagai institusi penelitian berkelas dunia yang mampu

meningkatkan daya saing, sebagai bentuk nyata pencapaian visi LIPI, dapat diukur

dari Peringkat LIPI diantara lembaga riset dunia.

Dalam rangka mewujudkan masa depan yang ingin dicapai terkait tugas dan

fungsi serta kewenangan yang diamanatkan, Pusat Inovasi LIPI mencanangkan visi

yang mengacu pada visi dan misi LIPI. Dalam visi dan misi Pusat Inovasi LIPI lebih

memprioritaskan kegiatan dalam hal alih teknologi.

Visi Pusat Inovasi LIPI tidak terlepas dari perencanaan pelaksanaan kerja

dimasa yang akan datang yang disesuaikan dengan tugas dan fungsi serta

Page 20: Renstra Pusat Inovasi 2015 - 2019

kewenangan yang dimilki dengan memperhatikan perkembangan dan paradigma yang

sedang terjadi, baik internal LIPI/Pemerintah maupun masyarakat pengguna.

Visi Pusat Inovasi LIPI yang ingin diwujudkan, yaitu :

Menjadi Pusat yang Unggul dalam Intermediasi Adopsi Inovasi

Visi tersebut dimaksudkan sebagai acuan dalam upaya membantu berbagai

unit kerja LIPI dan masyarakat pengguna jasa LIPI, sehingga dapat berpartisipasi

dalam mencapai visi LIPI, yaitu menjadi lembaga ilmu pengetahuan berkelas dunia

dalam penelitian, pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan untuk

meningkatkan daya saing bangsa.

2.2 Misi LIPI

Misi LIPI dirumuskan untuk mencapai visi LIPI 2015-2019 tersebut di atas, dan

mengacu pada RPJMN 2015–2019 dan Sembilan Agenda Prioritas Presiden Joko Widodo

(Nawacita) , maka LIPI menetapkan 4 (empat) misi, yaitu:

1. Menciptakan invensi ilmu pengetahuan yang dapat mendorong inovasi dalam

rangka meningkatkan daya saing ekonomi bangsa.

2. Mengembangkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk konservasi dan

pemanfaatan Sumber Daya berkelanjutan.

3. Meningkatkan pengakuan Internasional dalam bidang Ilmu Pengetahuan.

4. Meningkatkan kualitas SDM Indonesia melalui aktivitas Ilmiah.

Misi pertama, Menciptakan invensi ilmu pengetahuan yang dapat

mendorong inovasi dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi bangsa,

dimaksudkan terutama untuk menjawab Nawacita 6 yaitu meningkatkan produktivitas

rakyat dan daya saing di pasar Internasional, serta nawacita 7 yaitu mewujudkan

kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi

domestik.

Misi kedua, Mengembangkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk

konservasi dan pemanfaatan Sumber Daya berkelanjutan, dimaksudkan untuk

turut menjaga kelestarian sumber daya Indonesia dan pemanfaatannya bagi

kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Misi ketiga, Meningkatkan pengakuan Internasional dalam bidang Ilmu

Pengetahuan, merupakan wujud kontribusi LIPI dalam membangun wibawa politik

luar negeri Indonesia dan mereposisi peran Indonesia dalam isu-isu global, yaitu

Page 21: Renstra Pusat Inovasi 2015 - 2019

melalui pelaksanaan dan peningkatan peran LIPI sebagai focal point, pemegang

otoritas keilmuan, turut memperjuangkan kepentingan Indonesia dalam konvensi

internasional, serta berpartisipasi aktif dalam kerjasama penelitian internasional untuk

mengatasi masalah global.

Misi keempat, Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia

melalui aktivitas Ilmiah, dimaksudkan untuk mendukung Nawacita 5 yaitu

meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia dan Nawacita 9, yaitu memperteguh

keBhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia, termasuk penyiapan

masyarakat Indonesia menyongsong kehidupan global.

2.3 Misi Pusat Inovasi LIPI

Berdasarkan misi LIPI tersebut, dan kemudian disesuaikan dengan tugas serta

fungsi Pusat Inovasi LIPI dalam menangkap dinamika perubahan nasional dan global

yang dinamis, Pusat Inovasi LIPI menetapkan misi, yaitu :

1. Mengelola kekayaan intelektual hasil penelitian lembaga penelitian dan

pengembangan khususnya di lingkungan LIPI

2. Mendorong alih teknologi atas hak kekayaan intelektual serta hasil penelitian

dan pengembangan kepada industri.

3. Melakukan kajian strategis dan penelitian di bidang kekayaan intelektual dan

alih teknologi

4. Menciptakan dan mengelola Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT)

5. Membangun Jejaring antar stakeholder sebagai upaya menjadi pusat informasi

transfer teknologi nasional

Misi tersebut diharapkan dapat memberikan arah dalam melaksanakan fungsi

Pusat Inovasi sebagai lembaga intermediasi bagi unit-unit di lingkungan LIPI dalam

proses pengembangan kerjasama alih teknologi dengan masyarakat pengguna dalam

rangka ikut membangun budaya korporat LIPI yang berorientasi kepada kebutuhan

masyarakat pengguna.

2.4 Tujuan dan Sasaran Strategis Pusat Inovasi LIPI

Beradasarkan visi dan misi yang ingin dicapai, Pusat Inovasi LIPI telah

menetapkan tujuan dan sasaran 2015-2019 sebagai berikut:

Tujuan Pusat Inovasi LIPI:

Page 22: Renstra Pusat Inovasi 2015 - 2019

1. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas SDM agar pelaksanaan tugas dan fungsi dapat

dilaksanakan secara optimal;

2. Meningkatkan sarana prasarana untuk kelancaran pelaksanaan program dan kegiatan;

3. Meningkatkan hubungan kerjasama, baik dengan internal LIPI maupun masyarakat

pengguna (stakeholders);

4. Menigkatkan kualitas dan kuantitas pengelolaan sumberdaya.

Sasaran Pusat Inovasi LIPI:

1. Terselenggaranya program-program peningkatan kemampuan SDM dan kelembagaan

Pusat Inovasi LIPI;

2. Terlaksananya peningkatan kinerja bidang HKI dan komersialisasi;

3. Terlaksananya program-program kerjasama Pusat Inovasi LIPI dengan unit-unit kerja di

lingkungan LIPI maupun dengan masyarakat pengguna (stakeholders);

4. Terwujudnya akuntabilitas pengelolaan sumberdaya (Good Governance).

2.5 Nilai-Nilai Pusat Inovasi LIPI

Menjadikan Pusat Inovasi LIPI sebagai Pusat yang unggul dalam Intermediasi Adopsi

Inovasi, dan merupakan tantangan yang perlu didukung oleh nilai-nilai handal dalam

berorganisasi maupun dalam berinovasi. Nilai tersebut merupakan nilai-nilai luhur yang telah

mendukung keberadaan Pusat Inovasi LIPI dalam melakukan diseminasi dan atau alih

teknologi serta manajemen HKI, dan dianut oleh setiap sivitas Pusat Inovasi LIPI dalam

menjalankan tugas dan fungsinya untuk menghasilkan produk-produk yang bermanfat bagi

semua pemangku kepentingan.

Nilai-nilai tersebut mengacu kepada nilai PASTI LIPI yang memiliki makna sebagai berikut :

Professional: melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh dan dengan kemampuan

maksimal;

Adaptive: mampu beradaptasi dan merespons segala bentuk perubahan untuk

memeberikan manfat maksimal;

Scientific Integrity: memilki tekad dan tanggung jawab ilmiah yang tinggi;

Teamwork: mengutamakan bekerja secara kelompok unstuck hasil terbaik;

Innovative: selalu berupaya untuk melahirkan pemikiran –pemikiran yang bersifat

terobosan.

Page 23: Renstra Pusat Inovasi 2015 - 2019

BAB IIIARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN

KERANGKA KELEMBAGAAN

3.1 Arah Kebijakan dan Strategi Nasional

Dengan memperhatikan unsur-unsur di lingkungan LIPI, karakter sumber

daya serta kepentingan negara dan masyarakat, secara garis besar dicanangkan lima

pilar kebijakan sebagai berikut:

1) Kebijakan penelitian dan pengembangan sebagai respons terhadap pengembangan ilmu

dan kebijakan nasional, serta upaya untuk meningkatkan citra bangsa di bidang ilmu

pengetahuan dan teknologi di tingkat regional dan internasional;

2) Kebijakan pembinaan dan pengembangan kelembagaan yang merupakan respons

terhadap tuntutan peningkatan kompetensi inti;

3) Kebijakan peningkatan pelayanan jasa ilmu pengetahuan dan teknologi secara inovatif

yang dapat memobilisasi berbagai sumber daya yang ada di LIPI, kalangan dunia usaha,

dan pemerintah pada umumnya;

4) Kebijakan penelitian dan pengembangan diarahkan pada penyelenggaraan

penelitian berbagai keilmuan dari yang bersifat dasar sampai dengan terapan dan

pengembangan serta penelitian inter-disiplin dan multi-disiplin yang terfokus;

5) Kebijakan pembinaan pengembangan kelembagaan diarahkan pada penguatan

danpembangunan kompetensi inti, baik kompetensi sumber daya manusia, keunikan-

keunikan koleksi ilmiah yang ada maupun sarana dan prasarana pendukungnya.

Sebagai tanggapan terhadap pihak yang berkepentingan, Pusat Inovasi LIPI

menentukan kebijakan peningkatan pelayanan jasa yang diarahkan pada peningkatan

jasa konsultansi, pelatihan, kerja sama penelitian, pemanfaatan fasilitas ilmu

pengetahuan dan teknologi lainnya. Dalam upaya menindaklanjuti kebijakan LIPI dan

Kedeputian Jasa Ilmiah, Pusat Inovasi LIPI menetapkan kebijakan yang bersifat

khusus, yang terkait dengan kebijakan Sumber Daya Manusia (SDM), Kebijakan

Program, Kebijakan Monitoring dan Evaluasi Kerjasama dan Kebijakan Anggaran

dan Kebijakan Kerjasama.

3.1.1. Kebijakan SDMDalam pengembangan SDM, LIPI menetapkan kebijakan sebagai berikut:

Page 24: Renstra Pusat Inovasi 2015 - 2019

1) Memantapkan pengembangan SDM peneliti dengan komposisi perbandingan

S3:S2:S1 yang ideal, yaitu 1:2:4, sedangkan perbandingan tenaga peneliti dengan tenaga

penunjang/administrasi idealnya adalah minimal 2 :1 disetiap unit kerja;

2) Penerimaan pegawai baru akan terus diupayakan setiap tahunnya untuk meningkatkan

kinerja dan daya saing serta untuk mengganti pegawai yang pensiun;

3) Kerjasama dengan berbagai pihak untuk melakukan pendidikan dan pelatihan ditingkat

S1, S2, S3, dan program post doctoral.

Sedangkan Kebijakan SDM yang ditetapkan oleh Kedeputian Bidang Jasa

Ilmiah LIPI 2015-2019 yaitu dengan memprioritaskan pada hal-hal sebagai berikut:

1) Peningkatan jumlah, terutama untuk fungsional peneliti ditujukan untuk membentuk

tim di bebagai bidang yang akan meneruskan program dan kegiatan yang telah

ditetapkan;

2) Peningkatan kuantitas dan kualitas SDM bidang administrasi dan SDM pendukung

untuk mencapai kondisi ideal yang direncanakan LIPI.

Mengacu pada kebijakan SDM yang telah ditetapkan LIPI maupun

Kedeputian Bidang Jasa Ilmiah LIPI 2015-2019 tersebut di atas, maka Pusat Inovasi

LIPI menetapkan kebijakan SDM dengan memprioritaskan pada hal-hal sebagai

berikut:

1) Meningkatkan jumlah, terutama untuk fungsional peneliti dan perekayasa dalam

pelaksanaan tugas dan fungsi Pusat Inovasi LIPI;

2) Meningkatkan kualitas SDM Pusat Inovasi LIPI dalam mendukung pelaksanaan

program dan kegiatan yang direncanakan LIPI.

Terkait dengan kebijakan SDM tersebut di atas, Pusat Inovasi LIPI menetapkan

rencana kebutuhan SDM 2015-2019 sebagai berikut:

Tabel 1. Rencana Kebutuhan SDM Pusat Inovasi LIPI Tahun 2015-2019

Usulan Bidang/Bagian

Tahun

Total

2015

2016

2017

2018

2019

INATEK 2 6 3 1 0 12

MKI 4 7 3 0 1 15

TU 1 5 1 1 2 10

Page 25: Renstra Pusat Inovasi 2015 - 2019

Total 7 18 7 2 3 37

Keterangan :

INATEK: Inkubasi dan Alih Teknologi

MKI : Manajemen Kekayaan Intelektual

TU : Tata Usaha

Adapun pencapaian kinerja SDM Pusat Inovasi LIPI tahun 2015 dalam

meningkatkan kualitas adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Pencapaian Kinerja SDM Pusat Inovasi LIPI Tahun 2015

No Sasaran Indik

ator

Kiner

ja

Target

2015

Bulan

Desember

T C ∑

%

Meningkatnya

pengembangan

kompetensi SDM

penelitian Indonesia

Jumla

h

peneli

ti

berta

mbah

Jumlah

peneliti

1 0 0

Pegawai yang

meningkat

kompetensinya

melalui peningkatan

jenjang pendidikan,

diklat fungsional,

pelatihan

Jumla

h

pegaw

ai

Juml

ah

pega

wai

20 38 1

9

*penundaan penetapan sebagai peneliti (2016) karena proses administrasi

3.1.2.

Kebijakan ProgramProgram teknis penelitian dan pengembangan Kedeputian bidang Jasa Ilmiah

LIPI mengacu pada pola program yang ditetapkan dalam Renstra LIPI 2015-2019

Page 26: Renstra Pusat Inovasi 2015 - 2019

dimana kegiatan dikelompokan dalam Kegiatan penelitian unggulan, Prioritas

Kedeputian, dan Penguatan Kompetensi. Kegiatan tersebut diarahkan sedemikian rupa

sehingga terjadi sinergi antar kegiatan di satuan kerja yang diharapkan akan

menghasilkan suatu yang Besar, Signifikan dan Nyata (BSN) bagi pembangunan

nasional. Perencanaan penentuan prioritas kegiatan penelitian bersifat inovatif harus

diletakkan secara dini dan mencakup dimensi inovatif yang melibatkan peran

akademik, peran ekonomi, peran kepemerintahan, peran kemasyarakatan, dan peran

kenegaraan dari Iptek. Selain itu, beberapa satuan kerja di bawah Kedeputian Bidang

Jasa Ilmiah LIPI telah mendapatkan kepercayaan dan mengemban tugas khusus

nasional di bidang-bidang yang mendukung daya saing perekonomian nasional pada

tataran global. Berkaitan dengan tugas khusus tersebut, LIPI menugaskan kepada

Pusat Inovasi LIPI melakukan kajian dalam upaya mendukung penentuan prioritas

program penelitian 2015-2019 dan program jangka panjang sampai ke tahun 2030.

Secara khusus, Renstra Pusat Inovasi LIPI 2015-2019 telah menetapkan

kegiatan National Science and Technology Park (N-STP) sebagai salah satu kegiatan

prioritas dalam mendukung rencana pembangunan jangka menengah nasional.

Kegiatan STP ini juga merupakan bagian dari salah satu janji Presiden Joko Widodo

yang harus dipenuhi dalam 5 tahun mendatang.

3.1.3 Kebijakan Monitoring dan Evaluasi Proses monitoring dan evaluasi (monev) pada Pusat Inovasi LIPI dilakukan

secara regular dan terencana bedasarkan pada prinsip-prinsip Sistem Pengendalian

Intern Pemerintah (SPIP) melalui TIM PME Pusat Inovasi LIPI. Kegiatan Monev

Pusat Inovasi LIPI dilakukan secara priodik, yaitu bulanan, triwulan, semesteran dan

tahunan. Dokumen yang digunakan sebagai dasar kegiatan monev adalah Rencana

Kegiatan, Penetapan Kinerja (PK) dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT).

3.1.4 KebijakanAnggaran Kebijakan anggaran yang ditetapkan dalam Renstra Pusat Inovasi LIPI mengacu

pada Renstra Koordinatif Kedeputian Bidang Jasa Ilmiah LIPI 2015-2019, yaitu sebagai

berikut :

1) Peningkatan anggaran DIPA akan terus diupayakan dalam rangka memenuhi kebutuhan

operasional kegiatan yang semakin meningkat;

Page 27: Renstra Pusat Inovasi 2015 - 2019

2) Mendapatkan grant/hibah dari berbagai bentuk kerjasama, baik dari dalam maupun luar

negeri untuk meningkatkan kegiatan litbang;

3) Peningkatan PNBP melalui kerjasama dengan pihak-pihak yang berkepentingan untuk

menunjang pemeliharaan aset dan peningkatan kerjasama.

Adapun Rencana Anggaran DIPA TA. 2015-2019 Pusat Inovasi LIPI dapat

dilihat pada tabel 3. berikut:

Tabel 3. Rencana Anggaran DIPA Pusat Inovasi LIPI Tahun 2015-2019

Tahun

Kegiatan

TA. 2015

TA. 2016

TA. 2017

TA. 2018

TA. 2019 Jumlah

Rutin

4,500,000,000

5,000,000,0

00

5,500,000,0

00

6,500,000,0

00

7,000,000,0

00

28,500,000,00

0Te

matik

5,000,000,000

5,500,000,0

00

6,000,000,0

00

6,750,000,0

00

7,500,000,0

00

30,750,000,00

0

STP35,000,000,00

0

25,000,000,000

20,000,000,000

15,000,000,000

5,000,000,0

00

100,000,000,0

00

PNBP

1,500,000,000

2,000,000,0

00

2,500,000,0

00

3,000,000,0

00

3,500,000,0

00

12,500,000,00

0

Total

46,000,000,00

0

37,500,000,000

34,000,000,000

31,250,000,000

23,000,000,000

171,750,000,0

00

Page 28: Renstra Pusat Inovasi 2015 - 2019

Grafik 1. Rencana Anggaran DIPA Pusat Inovasi LIPI Tahun 2015-2019

TA. 2015 TA. 2016 TA. 2017 TA. 2018 TA. 20190

5,000,000,000

10,000,000,000

15,000,000,000

20,000,000,000

25,000,000,000

30,000,000,000

35,000,000,000

40,000,000,000

RutinTematikSTPPNBP

Pada grafik 1. dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan yang signifikan di tahun

2015 dan 2016-2019, karena adanya kegiatan tematik APBNP pada tahun 2015 berupa

kegiatan Science and Technology Park Cibinong Science Center and Botanical Garden

dan pada tahun 2016 terjadi kenaikan PNBP yang cukup signifikan sebagai dampak

kegiatan STP.

3.1.5 Kebijakan Kerjasama

Dalam menetapkan kebijakan kerjasama, LIPI mengembangkan kerja sama

dengan berbagai pihak di dalam dan luar negeri yang dapat memberikan peningkatan

citra LIPI di dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Upaya untuk peningkatan kerja

sama dengan berbagai pihak di luar negeri akan mendapatkan perhatian khusus

mengingat berbagai hal, antara lain untuk memperlihatkan peran Indonesia dalam

Perkembangan Iptek dunia, membangun jaringan (networking) dengan berbagai

lembaga litbang dalam upaya peningkatan kemampuan dan bertukar informasi, serta

pencarian berbagai sumber dana unstuck kegiatan kerjasama riset yang

bersifatinovatif.

Berbagai kerjasama yang telah dilakukan dengan negara lain, seperti Jepang,

Cina, Korea, Uni Eropa, Amerika, Australia, dan lembaga-lembaga internasional,

seperti ASEAN, WAITRO, APCTT, APMP, BIPM, CODATA, UNESCO, ISDS,

Page 29: Renstra Pusat Inovasi 2015 - 2019

ANF, METI, akan terus dikembangkan dalam rangka memperbesar peran Indonesia

dalamb erbagai lembaga tersebut guna dimanfaatkan bagi kepentingan pembangunan

bangsa dan iptek.

Dalam upaya mewujudkan kebijakan kerjasama yang ditetapkan LIPI, Pusat

Inovasi LIPI membangun dan mengembangkan kerja sama dengan berbagai pihak di

dalam dan luar negeri baik dari sektor swasta, pemerintah, lembaga non pemerintah

seperti asosiasi dan sejenisnya, dan lembaga-lembaga internasional/multilateral. Hal

ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan LIPI, c.q., Pusat Inovasi untuk

memanfaatkan dan/atau mengalihkan teknologi hasil risetnya kepada para pemangku

kepentingan terutama pengguna pada sektor industri. Peningkatan kinerja ini

selanjutnya dimaksudkan dalam rangka turut berkontribusi dalam pencapaian Visi dan

Misi LIPI terutama barkaitan dengan tanggung jawab LIPI kepada pemangku

kepentingan dan pengguna.

Kerjasama dengan pihak pemerintah dan non pemerintah termasuk lembaga

multilateral seperti APCTT, UNESCAP, IDB diarahkan dalam rangka memperkuat

kapasitas SDM dan Kelembagaan dalam bidang inovasi teknologi. Sementara

kerjasama dengan sektor industri atau swasta diarahkan untuk (a) penguasaan

teknologi oleh industi dan/atau LIPI dan (b) pemanfaatan teknologi oleh industri

melalui mekanisme alih teknologi yang relevant.

Pada tahun 2015 Pusat Inovasi LIPI menginisiasi suatu kerjasama multilateral

baru di kawasan Samudera Hindia yaitu menjadi penggagas pembentukan Business

Innovation Center – Indian Ocean Rim Association (BIC-IORA). Organisasi ini

terdiri dari 20 negara anggota dan melalui inisiatif ini maka Indonesia akan memimpin

mengelola interaksi antar hub lembaga-lembaga intermediasi dan inovasi di kawasan

ini untuk beberapa tahun ke depan. Selian itu, pada tahun yang sama Pusat Inovasi

LIPI juga menginisiasi kerjasama yang tergabung dalam keangotaan IASP

(International Association Science Park) yang menjadi salah satu icon dalam

penumbuhkembangan STP di seluruh dunia.

Kebijakan alih teknologi melalui program inkubasi teknologi yang

operasionalnya secara penuh telah dapat dilaksanakan di Gedung Pusat Inovasi LIPI

sejak bulan Maret 2013 merupakan salah satu strategi lembaga dalam mengakselerasi

upaya alih teknologi kekayaan intelektual serta hasil-hasil riset. Dengan pembelajaran

sejak program inkubasi dikelola di Cibinong pada tahun 2013 maka pada tahun 2015

Page 30: Renstra Pusat Inovasi 2015 - 2019

tingkat okupansi fasilitas ruang kantor untuk tenant incubator telah terisi 50%.

Secara khusus, kerjasama dengan lembaga internasional seperti APCTT,

UNESCAP, IDB selain dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas SDM dalam

negeri dalam rangka penguatas Sistem Inovasi Nasional Indonesia (termasuk kapasitas

alih teknologi) juga untuk mengekspos perkembangan terkini sistem inovasi di

Indonesia kepada dunia luar. Dengan demikian, pengembangan dan penguatan

kerjasama dengan lembaga-lembaga internasional dapat menjadi salah satu cara dalam

meningkatkan citra Indonesia dalam peta politik teknologi dunia. Untuk itu,

penguatan jejaring (network) dengan lembaga-lembaga internasional akan terus

dikembangkan.

3.2 Strategi

Dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra LIPI

2015-2019, LIPI menetapkan kebijakan strategi sebagai berikut:

1) Strategi Penguatan Kapasitas Sumber Daya Manusia

Secara terus menerus Pusat Inovasi LIPI meningkatkan kapasitas stafnya dalam

bidang-bidang keahlian terkait melalui program-program pelatihan. Untuk itu,

secara berkala akan dilakukan analisis kebutuhan penguatan kapasitas staf Pusat

Inovasi LIPI oleh manajemen dan pakar pada unit-unit kerja yang terkait.

Meningkatkan peran staf Pusat Inovasi LIPI yang telah mempunyai keahlian tertentu

untuk berkontribusi dalam penguatan kapasitas SDM dalam bidang yang sesuai

dengan tugas dan pokok Pusat Inovasi baik pada tingkat nasional maupun pada

tingkat internasional. Hal ini merupakan penjabaran implementasi tanggung jawab

LIPI kepada masyarakat.

2) Strategi Peningkatan Inkubasi dan Alih Teknologi

Sejak tahun 2015 pengelolaan inkubator teknologi telah dikelola dengan

pendekatan-pendekatan yang semakin sistematis. Proses seleksi calon tenan

dilakukan dengan metode dan kriteria yang telah ditetapkan dalam Panduan. Pada

saat yang sama fungsi incubator LIPI sebagai lembaga intermediasi yang inklusif

dimana pemanfaatan fasilitas dan jasa inkubator terbuka kepada pihak-pihak yang

memerlukannya dari luar Pusat Inovasi. Hal ini tercermin dari telah diakomodirnya

beberapa pengguna dari luar LIPI termasuk dari luar negeri.

Strategi alih teknologi dan pengembangan kerjasama pada tahun 2015 dilakukan

melalui pendekatan informal dan formal. Pendekatan informal, potensi kerjasama

Page 31: Renstra Pusat Inovasi 2015 - 2019

dikembangkan dengan memanfaatkan hubungan baik yang telah dibina dalam kurun

waktu cukup lama oleh berbagai pihak di LIPI pada umumnya dan Pusat Inovasi

pada khususnya. Sementara pendekatan formal dilakukan melalui pelaksanaan

business matching meeting dan promosi teknologi hasil riset LIPI melalui berbagai

aktifitas pameran, forum, dan kunjungan industri atau pemangku kepentingan.

3) Pengembangan National Science and Technology Park (Kawasan Inovasi) untuk

menumbuhkembangkan industri berbasis inovas dan riset.

Sejak tahun 2015 Pusat Inovasi menjadi salah satu organisasi yang diamanatkan

oleh Pemerintah untuk mengembangkan National Science and Technology Park

Cibinong LIPI. Pengembangan N-STP Cibinong LIPI dimaksudkan untuk

membangun ekosistem inovasi untuk memberikan iklim yang kondusif dalam

pengembangan teknologi maju, pengemenbagan industri berbasis teknologi dan

riset, dan akselerasi alih teknologi. Melalui strategi ini maka dikembangkan program

penciptaan start-up, diseminasi dan alih teknologi, penciptaan produk untuk industri,

fasilitasi lisensi teknologi, dan pengembangan infrastruktur yang canggih. Kegiatan

pengembangan N-STP ini menjadi salah satu program pembangunan nasional dari

Pemerintahan Joko Widodo dan akan dipantau pelaksanaannya secara kontinu oleh

Kantor Staff Presiden.

4) Strategi Pembiayaan/Penganggaran

Meningkatkan efisiensi dan efektifitas alokasi anggaran program dan kegiatan Pusat

Inovasi LIPI. Hal ini dilakukan dengan pelaksanaan perencanaan, pemantuan, dan

evaluasi yang transparan dan professional.

Mengalokasikan anggaran yang memadai untuk mendukung program penguatan

SDM dan pengembangan kerjasama/alih teknologi serta pengelolaan KI (Kekayaan

Intelektual) baik melalui DIPA Pusat Inovasi maupun dari sumber-sumber

pembiayaan lainnya seperti dari Kementerian/Lembaga yang terkait, sektor swasta,

dan lembaga-lembaga non pemerintah baik di dalam maupun di luar negeri.

Sumber-sumber pembiayaan terutama untuk mendukung program inkubasi teknologi

dalam rangka meningkatkan alih teknologi ini dapat bersumber dari Pemerintah

terutama pada tahap sangat awal (seed stage) seperti telah dicoba dilaksanakan pada

tahun ini dengan salah satu tenant inkubator Pusat Inovasi LIPI. Sementara pada

tahap lanjutnya seperti start-up dan selanjutnya, Pusat Inovasi LIPI dapat

memfasilitasi akses pembiayaan bagi tenant inkubator dari sumber-sumber

pembiayaan yang lebih komersial seperti modal ventura, investor, bahkan dari

Page 32: Renstra Pusat Inovasi 2015 - 2019

sektor perbankan sesuai dengan tingkat kesiapan perusahaan/tenant inkubator.

3.3 Program dan Kegiatan

LIPI menjalankan dua program utama, yaitu:

1. Program Penelitian, Penguasaan, dan Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;

2. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya LIPI.

Kedua program tersebut dilaksanakan melalui berbagai kegiatan secara sinergis untuk

mecapai sasaran strategis, tujuan, misi dan visi LIPI.

Dalam mewujudkan Program dan Kegiatan LIPI, Pusat Inovasi LIPI mengemban tugas

dalam hal sebagai berikut:

1) Pembangunan National Science and Technology Park di Cibinong Science Center and

Botanical Garden, sebagaimana tertuang dalam RPJMN tahun 2015 – 2019 yang

ditetapkan LIPI;

2) Pengembangan N-STP LIPI akan dikembangkan secara bertahap. Pada Tahap pertama

(tahun 2015-2019) dilakukan dua kegiatan utama, yaitu:

a. Hilirisasi teknologi hasil riset dari satker LIPI di CSC – BG dan kampus LIPI

lainnya, dengan kegiatan utama antara lain:

Pengembangan Perusahaan Start-Up berbasis inovasi teknologi;

Pengembangan produk berbasis inovasi teknologi industri di N-STP LIPI;

Pengelolaan intermediasi alih teknologi dan promosi jasa N-STP LIPI;

Pendampingan jasa inkubasi teknologi dan alih teknologi.

b. Melakukan penguatan zona pemanfaatan CSC – BG menjadi zona intermediasi

dan industri. Pada tahap I dilakukan pembangunan fasilitasi pilot plant yang

akan dimanfaatkan untuk melayani, terutama satker LIPI di kawasan dan

pengguna jasa lainnya.

3) Diseminasi Iptek

Diseminasi ilmu pengetahuan merupakan jembatan atau konektivitas yang penting

antara lembaga penelitian dengan para pengguna, agar hasil penelitian dapat dirasakan

manfaatnya. Kegiatan ini terbagi menjadi dua fokus, yaitu:

a. Kegiatan membangun budaya iptek di tengah masyarakat;

Page 33: Renstra Pusat Inovasi 2015 - 2019

b. Kegiatan Penerapan Hasil Penelitian untuk Peningkatan Ekonomi Masyarakat

4) Kegiatan Penguatan Jaringan Kelembagaan Iptek

Sasaran kegiatan ini adalah terbangunnya pola kerja sama antar lembaga litbang,

lembaga penelitian dengan perguruan tinggi, dan antara lembaga penelitian dengan

industri/masyarakat pengguna. Fokus kegiatan mencakup:

a. Peningkatan kerja sama dengan berbagai pihak dan peningkatan kesadaran

masyarakat akan pentingnya iptek. Hal ini dicapai antara lain melalui

penyebarluasan hasil riset, produk, teknologi, dan kemampuan riset LIPI;

penguatan standar pelayanan dan pengendalian mutu kehumasan; kerja sama

dan pelayanan hukum; penerapan dan pelayanan standar ilmiah ke masyarakat;

serta kegiatan sosialisasi/pembinaan/temu ilmiah di antaranya dengan organisasi

profesi ilmiah;

b. Peningkatan peran Pusat Inovasi LIPI dalam pergaulan ilmiah internasional.

Guna meningkatkan kapasitas iptek LIPI dan memantapkan peran Indonesia

dalam komunitas ilmiah dunia, serta menguatkan pengakuan internasional

terhadap karya anak bangsa, Pusat Inovasi LIPI senantiasa mengembangkan

kerja sama dengan berbagai lembaga ilmiah internasional.

c.

3.4 Kerangka Regulasi

Agar pelaksanaan program dan kegiatan dapat berjalan dengan baik maka perlu

didukung dengan regulasi yang memadai. Perubahan dan penyusunan regulasi

disesuaikan dengan tantangan global, regional dan nasional. Kerangka regulasi

diarahkan untuk penyediaan regulasi terkait dengan peneliti dan penelitian ilmu

pengetahuan.

Kerangka regulasi yang akan disusun antara lain adalah:

1) Rancangan Undang-Undang tentang Peneliti dan Penelitian Ilmu Pengetahuan;

2) Rancangan Peraturan Presiden tentang Peneliti;

3) Rancangan Peraturan Presiden tentang Mikroorganisme/InaCC.

Selain itu, regulasi internal perlu diterbitkan Peraturan Kepala LIPI tentang hal-hal sebagai

berikut:

1) Pembangunan dan Pengembangan Taman Sains dan Teknologi/Science and

Technology Park (STP);

Page 34: Renstra Pusat Inovasi 2015 - 2019

2) Pedoman Tata Kelola Alih Teknologi Kekayaan Intelektual Serta Hasil Penelitian dan

Pengembangan di Lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia;

3) Pedoman Aset Tetap Tak Berwujud di Lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan

Indonesia.

3.5 Kerangka Kelembagaan

Desain organisasi Pusat Inovasi LIPI saat ini dibentuk berdasarkan desain

Organisasi LIPI dengan mengacu kepada prinsip Reformasi Birokrasi yang tepat

fungsi dan tepat ukuran (right sizing), sehingga menghasilkan struktur yang

ditetapkan melalui Peraturan Kepala LIPI No. 01 Tahun 2014 tanggal 9 Mei 2014

tentang Organisasi dan Tata Kerja LIPI tahun 2014.

Kelembagaan Pusat Inovasi LIPI tersebut perlu didukung oleh SDM yang

handal diantaranya dengan meningkatkan jumlah peneliti/perekayasa. Untuk itu, Pusat

Inovasi LIPI membutuhkan tambahan formasi tenaga peneliti/perekayasa sebanyak 27

orang dan tenaga penunjang sebanyak 10 orang. Hal ini dapat dilaksanakan, baik

melalui rekrutmen CPNS, maupun melalui sistem Pegawai Pemerintah dengan

Perjanjian Kerja (PPPK). Rincian proyeksi kebutuhan tambahan SDM Pusat Inovasi

LIPI tahun 2015 – 2019 dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Proyeksi kebutuhan SDM Pusat Inovasi LIPI 2015-2019

NoKebutuhan

Formasi

PROYEKSI TAMBAHAN CPNS

PENELITI/PEREKAYASA PER TAHUN Jumlah

2015 2016 2017 2018 2019

1 Peneliti/perekayasa 6 13 6 1 1 27

2 Penunjang 1 5 1 1 2 10

JUMLAH 37

Untuk mendapatkan SDM yang berkualitas secara intelektual dan sikap perilaku

serta menjaga tetap berjalannya proses secara transparan, Pusat Inovasi LIPI telah

menerapkan sistem rekrutmen sebagaimana yang ditetapkan oleh LIPI secara on-line

yang terbuka dan dapat diakses oleh setiap pelamar.

Dalam mendukung implementasi dan kerja organisasi maka LIPI terus membenahi

manajemen dan memperkuat bisnis internal LIPI. LIPI telah memiliki seperangkat Standar

Prosedur Kerja (SPK) dalam bidang manajemen SDM, bidang manajemen keuangan dan

kinerja, bidang hukum kerja sama dan pemasyarakatan iptek, serta bidang system

Page 35: Renstra Pusat Inovasi 2015 - 2019

infrastruktur. LIPI sedang dan akan terus melakukan evaluasi atas SPK tersebut secara

berkala untuk perbaikan dan penyempurnaan. Selain itu, saat ini sedang disusun

penyempurnaan SPK kegiatan penelitian yang menjadi pedoman bagi satker untuk mengelola

kegiatan penelitian. SPK kegiatan penelitian meliputi SPK Penetapan Idea Concept Paper

(ICP), SPK Penetapan Proposal Penelitian, SPK Penetapan Rancangan Penelitian, dan SPK

Penetapan Laporan Penelitian.

Page 36: Renstra Pusat Inovasi 2015 - 2019

BAB IVTARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

Dengan memperhatikan rancangan RPJMN 2015 – 2019, visi dan misi, tujuan,

strategi dan sasaran strategis Pusat Inovasi LIPI sebagaimana diuraikan dalam bab-

bab sebelumnya maka disusunlah target kinerja dan kerangka pendanaan program

Pusat Inovasi LIPI tahun 2015 –2019.

4.1 Target Kinerja

Target kinerja merupakan target yang ditetapkan untuk mencapai program yang

diukur secara berkala dan dievaluasi pada akhir tahun 2019. Sasaran kinerja dihitung

secara kumulatif selama lima tahun dan berakhir pada tahun 2019. Proses untuk

mewujudkan Misi organisasi diterjemahkan ke dalam Tujuan dan Sasaran Strategis

sehingga Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKS) harus berupa variabel yang dapat

dipergunakan untuk mengukur hasil yang dicapai dalam upaya mewujudkan Misi.

Program Pusat Inovasi LIPI ada 2 (dua), yaitu:

1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya (Program

generik);

2. Program Penelitian, Penguasaan, dan Pemanfaatan Iptek (Program Teknis).

4.1.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Sasaran Program Dukungan ini adalah:

1. Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik. Indikator pencapaian sasarannya

adalah:

Nilai Reformasi Birokrasi Pusat Inovasi LIPI mencapai 75;

Opini atas laporan Keuangan Wajar Tanpa Pengecualian;

Nilai Laporan Kinerja mencapai 80.

2. Meningkatnya pengembangan kompetensi SDM penelitian, dengan indikator

pencapaian sasarannya adalah:

Peningkatan jumlah peneliti sebanyak 8 orang.

Page 37: Renstra Pusat Inovasi 2015 - 2019

Untuk mencapai sasaran hasil tersebut maka kegiatan yang dilakukan adalah:

1. Pengembangan Jaringan Kerja Sama Penelitian dan Pemasyarakatan Iptek.

Sasaran kegiatan ini adalah:

Layanan Kerjasama dan Kemitraan;

Layanan penyusunan peraturan dan perjanjian, serta informasi hukum.

2. Penataan, Pengembangan Organisasi dan SDM

Sasaran kegiatan ini adalah:

Pengembangan organisasi, tata Laksana dan Reformasi Birokrasi;

Perencanaan, pembinaan, dan manajemen kepegawaian.

3. Perencanaan, Penganggaran, Verifikasi dan Perbendaharaan

Sasaran kegiatan ini adalah:

Perencanaan, penganggaran, dan pengendalian;

Akuntansi/laporan keuangan dan perbendaharaan;

Pengelolaan Kegiatan Iptekda dan Unggulan.

4. Penatausahaan, Pengadaan, Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Sasaran kegiatan ini adalah:

Layanan kerumahtanggaan, ketatausahaan, dan laporan keuangan, serta

pengelolaan aset BMN;

Pengelolaan layanan jaringan teknologi informasi dan komunikasi;

Penatausahaan, pengadaan, dan pemeliharaan BMN dan sarpras.

4.1.2 Program Penelitian, Penguasaan, dan Pemanfaatan Iptek

Sasaran Program Penelitian, Penguasaan, dan Pemanfaatan Iptek adalah:

1. Meningkatnya kontribusi Pusat Inovasi LIPI terhadap daya saing bangsa berbasis hasil

penelitian dan layanan. Indikator pencapaian sasarannya adalah:

Karya tulis ilmiah yang dipublikasi pada Prosiding Internasional sebanyak 7 artikel;

Karya tulis ilmiah yang dipublikasi pada Prosiding Nasional sebanyak 67 artikel

Jumlah karya tulis ilmiah yang dipublikasi pada buku terbitan nasional sebanyak 5

buku

Page 38: Renstra Pusat Inovasi 2015 - 2019

Kajian valuasi HKI, alih teknologi, inkubasi dan Science Technology Park (STP)

sebanyak 25 dokumen

Paten terdaftar sebanyak 485 dokumen

HKI lainnya terdaftar sebanyak 40 dokumen

Valuasi ekonomi paten LIPI sebanyak 475 dokumen

Teknologi/HKI LIPI yang termanfaatkan/ menghasilkan produk contoh/prototipe

melalui kegiatan inkubasi dan STP sebanyak 118 paket

Tenant/perusahaan inovatif baru (start-up company) yang terbentuk melalui keeiatan

inkubasi dan STP sebanyak 35 mitra

Tenant Terbina dan Tergraduasi sebanyak 83 mitra

Bimbingan teknis drafting paten/HKl dan valuasi HKI sebanyak 109 orang

Masyarakat/IKM terlatih dalam bidang technopreneurhip dan adopsi inovasi teknologi

sebanyak 1473 orang

Pembangunan Science and Techno Park (STP) sebanyak 5 paket (100 persen)

2. Meningkatnya kontribusi LIPI terhadap daya saing industri. Indikator pencapaian

sasarannya adalah:

Kerjasama dengan industri dan instansi eksternal dalam meningkatkan daya saing

sebanyak 90 mitra

Temu bisnis dalam rangka memperkuat jejaring alih teknologi terhadap industri

sebanyak 25 kali

Lisensi teknologi sebanyak 23 dokumen

3. Meningkatnya peran LIPI dalam mendukung riset nasional. Indikator pencapaian

sasarannya adalah:

lnstitusi eksternal mitra yang memanfaatkan infrastruktur LlPl untuk kerjasama

penelitian sebanyak 17 mitra

4. Meningkatnya jejaring dan kerja sama ilmiah nasional dan internasional yang

berkualitas dan menguntungkan. Indikator pencapaian sasarannya adalah:

Mitra yang melaksanakan kerjasama terkait kegiatan penelitian, inkubasi, STP, dan

layanan sebanyak 90 mitra

Page 39: Renstra Pusat Inovasi 2015 - 2019

Penyelenggaraan dan keikutsertaan dalam peningkatan jejaring dan kerjasama ilmiah

melalui pertemuan ilmiahlseminar, focus discussion, workshop sebanyak 38 kali

Peserta yang mengikuti kegiatan jejaring dan kerjasama ilmiah melalui pertem uan

ilmiah seminar, focus grup discussion, workshop sebanyak 1120 orang

Posisi strategis yang dijabat dalam organisasi/ pertemuan nasional/ internasional

sebanyak 32 posisi

Keanggotaan kelembagaan dalam organisasi nasional – internasional sebanyak 54

organisasi

5. Meningkatnya rujukan ilmiah dan informasi iptek yang diakses masyarakat. Indikator

pencapaian sasarannya adalah:

Artikel ilmiah, informasi dan layanan vang diunduh ke website sebanyak 126

dokumen

Penyelenggaraan dan keikutsertaan dalam pemasyarakatan Iptek melalui promosi,

sosialisasi, ekspose hasil penelitian sebanyak 210 kali

Peserta pemasyarakatan lptek melalui melalui promosi, sosialisasi, ekspose hasil

penelitian/layanan LIPI sebanyak 7500 orang

6. Meningkatnya pengembangan kompetensi SDM penelitian Indonesia. Indikator

pencapaian sasarannya adalah:

Jumlah peneliti bertambah sebanyak 8 orang;

7. Terwujudnya tata kelola kepemerintahan yang baik

Laporan keuangan yang baik dan selesai tepat waktu sebanyak 10 laporan

Laporan kinerja (LKj) yang baik dan selesai tepat waktu sebanyak 5 laporan

Laporan triwulan, semester dan tahunan yang baik dan selesai tepat waktu

sebanyak 35 laporan

Laporan pengelolaan barang milik negara {BMN) yang baik dan benar sebanyak

15 laporan

Perencanaan kegiatan dan anggaran melalui Renja, RKAKI. Perjanjian Kinerja

(PK)yang baik dan selesai tepat waktu sebanyak 15 dokumen

Master plan pusat inovasi sebagai pusat STP alih teknologi/inkubasi dan yang

terselesaikan tepat waktu sebanyak 1 dokumen

lndeks kepuasan masyarakat (IKM) yang baik tercapai sebesar minimal 65 nilai

IKM setiap tahunnya

Page 40: Renstra Pusat Inovasi 2015 - 2019

Pegawai yang meningkat kompetensinya melalui peningkatan jenjang pendidikan,

diklat fungsional, pelatihan sebanyak 176 orang

Sasaran 1 merupakan sasaran utama Pusat Inovasi LIPI yang dapat dijabarkan

dengan lebih rinci melalui sasaran 2 sampai dengan 7. Untuk mencapai sasaran hasil

tersebut maka dilakukan berbagai kegiatan sebagaimana diuraikan di bawah ini.

Seluruh kegiatan Pusat Inovasi LIPI pada dasarnya menghasilkan output yang dapat

dikelompokkan ke dalam 2 kelompok besar, yaitu Pemanfaatan dan Perlindungan

Hasil Penelitian, dan Layanan Jasa. Dari dua kelompok besar tersebut, secara spesifik

dapat dirinci sebagaimana yang tertuang dalam RPJMN, yaitu:

1. Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi

Sasaran kegiatan ini adalah:

Difusi inovasi teknologi;

Peningkatan pemasyarakatan dan pemanfaatan IPTEK;

Peningkatan produktivitas industri (UMKM) berbasi teknologi;

2. Pengembangan Inovasi

Sasaran kegiatan ini adalah:

Akselerasi difusi hasil iptek berbasis inovasi LIPI ke stakeholders (industri,

pemerintah, masyarakat);

Kapitalisasi hasil litbang LIPI melalui pendaftaran dan valuasi HKI untuk proses

difusi iptek LIPI;

Pengembangan N-STP di Cibinong Science Center-Botanical Garden.

4.2 Kerangka Pendanaan

Kerangka pendanaan meliputi peningkatan pendanaan dan efektivitas/efisiensi

pendanaan. Upaya untuk meningkatkan jumlah alokasi dana yang bersumber dari

APBN terus ditingkatkan. Selain itu, pengupayaan sumber pendanaan non-APBN

seperti PNBP serta hibah dalam dan luar negeri, akan terus dilakukan secara intensif.

Pusat Inovasi LIPI juga akan terus mengupayakan terwujudnya Badan Layanan

Umum (BLU) di LIPI.

Page 41: Renstra Pusat Inovasi 2015 - 2019

Dalam upaya peningkatan efektivitas pemanfaatan dana agar target BSN dapat dicapai

dengan maksimal, maka Pusat Inovasi LIPI menetapkan strategi:

1. Menetapkan prioritas anggaran pada kegiatan yang lebih produktif;

2. Menetapkan besaran anggaran yang proporsional antara kegiatan penelitian, investasi,

diseminasi, kelembagaan, dan kegiatan untuk menjalankan fungsi Pusat Inovasi LIPI;

3. Menetapkan strategi perencanaan dan pencapaian target PNBP dalam konteks

lembaga penelitian.

Page 42: Renstra Pusat Inovasi 2015 - 2019

BAB VPENUTUP

Renstra Pusat Inovasi LIPI tahun 2015-2019 disusun dengan mengacu kepada

Renstra Kedeputian Jasa Ilmiah LIPI 2015-2019 dan Renstra LIPI 2015-2019, serta

sejumlah dokumen resmi negara seperti RPJPN 2005-2025, RPJMN 2015-2019,

Kebijakan Strategis Nasional Iptek, Agenda Riset Nasional, dan dokumen lainnya

yang terkait dengan maksud agar penetapan target atau tujuan strategis lembaga

selaras dan searah dengan kebijakan nasional. Selain itu, dokumen Renstra Pusat

Inovasi LIPI 2010-2014 juga turut dipertimbangkan agar terdapat kesinambungan

antara program dan kegiatan pada lima tahun yang lalu dengan rencana lima tahun ke

depan. Penetapan tujuan strategis pada Renstra Pusat Inovasi LIPI 2015-2019

dirumuskan dengan berbasis pada segala kompetensi dan sumber daya yang dimiliki

Pusat Inovasi LIPI dalam kerangka Visi dan Misi lembaga yang sudah dicanangkan

dan dilaksanakan dengan nilai-nilai organisasi yang sudah ditetapkan.

Program dan kegiatan yang sudah dirumuskan dalam dokumen Renstra ini

masih difokuskan kepada target-target capaian substansi kegiatan pemanfaatan dan

perlindungan hasil penelitian LIPI dalam rangka merealisasikan Visi Pusat Inovasi

LIPI untuk menjadi Pusat yang Unggul dalam Intermediasi Adopsi Inovasi.

Sedangkan rencana dan target untuk pengembangan SDM, sarana prasarana atau

infrastruktur penelitian dan strategi anggaran akan dibahas secara terpisah dan lebih

rinci. Oleh karena itu, dokumen Renstra ini bersifat sebagai living document yang

harus selalu ditelaah, dievaluasi, dan diperbaiki sesuai dengan tuntutan lingkungan

strategis yang terus berubah. Evaluasi dan penelaahan terhadap kesesuaian Renstra ini

dengan tuntutan internal maupun eksternal lembaga harus dilakukan paling sedikit

sekali dalam setahun.

Penjabaran dari setiap program dan kegiatan yang tercantum di dalam Renstra

ini akan diterjemahkan ke dalam rencana kegiatan di Pusat Inovasi LIPI sesuai dengan

kompetensi serta tugas dan fungsi yang diamanatkan. Renstra Pusat Inovasi LIPI

memuat semua rencana strategis dalam menjalankan tugas fungsinya yang sekaligus

memberikan kontribusi dalam pencapaian Indeks Kinerja Utama (IKU) LIPI.

Page 43: Renstra Pusat Inovasi 2015 - 2019
Page 44: Renstra Pusat Inovasi 2015 - 2019

MATRIK KINERJA DAN PENDANAAN PUSAT INOVASI LIPI 2015-2019

KEMENTERIAN/LEMBAGA : (079) LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

KodeSASARAN PR (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN

(OUTPUT)/INDIKATOR LOKASITARGET ALOKASI (Rp. Miliar)

TOTAL K/L-N-B-NS-BS

KL Prog Keg 2015

2016

2017 2018 201

9201

5 2016 2017 2018 2019

079

06 PROGRAM PENELITIAN, PENGUASAANDAN PEMANFAATAN IPTEK

079

06 3394 Pengembangan Inovasi Cibinong

43,4 44,0 75,8 72,5 40,12 275,82

Pusat Inovasi

079

06 3394 1. Akselari difusi hasil iptek Berbasis Inovasi LIPI ke Stakeholders (Industri, Pemerintah, Masyarakat)

6,3 5,1 8,8 9,7 10,5 40,4

079

06 3394 - Jumlah paket HKI yang termanfaatkan/ diinkubasi

23 23 33 33 33 B

079

06 3394 - Jumlah unit usaha UMKM inovatif baru 7 7 7 7 7

079

06 3394 - Jumlah tenant terbina dan tergraduasi 5 9 13 13 13

079

06 3394 - Jumlah policy brief kegiatan inkubator, difusi/alih teknlogi, dan science and technopark (STP)

5 5 6 8 8

079

06 3394 - Jumlah lisensi HKI ke Industri 3 3 5 5 5

079

06 3394 2. Kapitalisasi hasil litbang LIPI melalui pendaftaran dan valuasi HKI

1,2 1,5 4 4,2 5,42 16,32 B

079

06 3394 - Jumlah hak kekayaan intelektual yang terdaftar, terpelihara dan terlindungi

40 45 50 55 60

079

06 3394 - Jumlah dokumen HKI yang tervaluasi nilai ekonomisnya

35 40 45 50 55

079

06 3394 - Jumlah orang terlatih mendokumentasikan HKI 60 60 60 60 60

079

06 3394 3. Pengembangan N-STP di Cibinong Science Center-Botanical Garden

35,0 35,0 60,0 55,0 20,0 205,0 N

LAMPIRAN

Page 45: Renstra Pusat Inovasi 2015 - 2019

079

06 3394 - Jumlah paket sarana prasarana STP di Cibinong Science Center- Botanical Garden

1 1 1 1 1

079

06 3394 - Persen pembangunan STP di Cibinong Science Center-Botanical Garden

20 40 70 85 100

079

06 3394 4. Tatakelola layanan (PNBP) 0,9 2,4 3,0 3,6 4,2 14,1 K/L

079

06 3394 -

Jumlah laporan

4 4 4 4 4