renstra pusat inovasi 2015 - 2019
TRANSCRIPT
RENCANA STRATEGIS IMPLEMENTATIF
PUSAT INOVASI LIPI2015 - 2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat serta hidayahNya sehingga Rencana Strategis Implementatif (Renstra Implementatif) Pusat Inovasi LIPI 2015-2019 dapat tersusun sesuai rencana. Renstra Implementatif Pusat Inovasi LIPI 2015-2019 merupakan dokumen strategis Pusat Inovasi LIPI dalam menjalankan program dan kegiatan tahun 2015-2019, yang dalam implementasinya diterjemahkan menjadi Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Penetapan Kinerja Tahunan (PKT). Renstra Implementatif Pusat Inovasi LIPI 2010-2014 merupakan turunan dari Rencana Strategis Koordinatif Kedeputian Bidang Jasa Ilmiah LIPI 2015-2019, yang dalam penyusunannya mengacu kepada Rencana Strategis LIPI 2015-2019.
Renstra Implementatif Pusat Inovasi LIPI 2015-2019 memuat tentang Misi, Rencana Strategis Implementatis, Program dan Kegiatan serta Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Pusat Inovasi LIPI, dan lebih mengedapankan Rencana Aksi yang harus dilaksanakan lima tahun ke depan, dengan mengacu kepada Indikator Kinerja yang telah disepakati bersama. Uraian yang terangkum dalam Renstra Implementatif Pusat Inovasi LIPI 2015-2019, terutama terkait dengan program penelitian, pengembangan dan pemanfaatan iptek, termasuk turunannya dalam bentuk kegiatan yang lebih spesifik diharapkan dapat dimanfaatkan dalam menangkap isu-isu strategis berkenaan dengan persoalan pembangunan bangsa Indonesia.
Kami menyadari tidak mudah untuk menterjemahkan apa yang tertulis dalam Renstra Koordinatif Kedeputian Bidang Jasa Ilmiah LIPI 2015-2019 maupun Renstra LIPI 2015-2019 untuk dikerjakan dan diterapkan oleh Pusat Inovasi LIPI, oleh karena itu apa yang telah disarikan dalam Renstra Implementatif ini semoga menjadi acuan kinerja Pusat Inovasi LIPI.
Akhir kata, kami mengucapkan terimakasih kepada Tim Penyusun dan pihak rerkait yang telah membantu sehingga buku Renstra Implementatif Pusat Inovasi 2015-2019 ini tersusun dengan baik, dan semoga dapat memberi manfaat bagi semua pihak.
Cibinong, 3 Maret 2015Kepala Pusat Inovasi LIPI
Dr. Nurul Taufiqu RochmanNIP. 197008051989121001
DAFTAR ISIKATA PENGANTAR …………………………………………………………….............. iiiDAFTAR ISI ………………………………………………………………………….......... 1DAFTAR TABEL …………………………………………………………………….......... 2DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………………......... 3DAFTAR SINGKATAN ……………………………………………………………........... 4BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 6
1.1 Kondisi Umum ……………………………………………………........... 61.1.1Evaluasi Hasil Rencana Strategis LIPI 2010-2014 …………............ 7
1.2 Permasalah dan Potensi …………………………………………….......... 81.2.1 Tantangan…………………………………………………….......... 81.2.2 Kelemahan …………………………………………………........... 101.2.3 Peluang ………………………………………………………......... 121.2.4 Kekuatan …………………………………………………….......... 13
BAB II VISI, MISI DAN SASARAN STRATEGIS …………………………….......... 152.1 Visi …………………………………………………………………......... 152.2 Misi …………………………………………………………………........ 172.3 Misi Pusat Inovasi LIPI …………………………………………….......... 182.4 Tujuan dan Sasaran Strategis Pusat Inovasi LIPI……………………....... 182.5 Nilai –Nilai Pusat Inovasi LIPI.................................................................. 19
BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN ………………………………………..........
20
3.1 Arah Kebijakan dan Strategi Nasional …………………………….......... 203.1.1 Kebijakan SDM …………………………………………................ 203.1.2 Kebijakan Program........................................................................... 223.1.3 Kebijakan Monitoring dan Evaluasi.................................................. 233.1.4 Kebijakan Anggaran.......................................................................... 233.1.5 Kebijakan Kerjasama......................................................................... 24
3.3 Program dan Kegiatan.....………………................................................... 283.4 Kerangka Regulasi …………………………………………………......... 293.4 Kerangka Kelembagaan ……………………………………………......... 30
BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN .............................. 324.1 Target Kinerja ………………………………………………………........ 32
4.1.1 Program Dukungan Manajemen danPelaksanaan Tugas Teknis Lainnya ...........................................................
32
4.1.2 Program Penelitian, Penguasaan, dan Pemanfaatan Iptek ……………………………………………….........................
33
4.2 Kerangka Pendanaan ;………………………………………………......... 36BAB V PENUTUP ………………………………………………………………........... 38LAMPIRAN............................................................................................................................ 39
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Rencana Kebutuhan SDM Pusat Inovasi LIPI Tahun 2015-2019 21
Tabel 2. Pencapaian Kinerja SDM Pusat Inovasi LIPI Tahun 2015 22
Tabel 3. Rencana Anggaran DIPA Pusat Inovasi LIPI Tahun 2015-2019 23
Tabel 4. Proyeksi kebutuhan SDM Pusat Inovasi LIPI 2015-2019 30
DAFTAR GAMBAR
Grafik 1. Rencana Anggaran DIPA Pusat Inovasi LIPI Tahun 2015-2019 24
DAFTAR SINGKATANARN : Agenda Riset Nasional
ARN : Agenda Riset Nasional
BG : Botanical Garden
BSN : Besar, Signifikan dan Nyata
CSC : Cibinong Science Center
CT : Cogno Technology
HKI : Hak Kekayaan Intelektual
ICP : Idea concept paper
IKS : Indikator Kinerja Strategis
InaCC : Indonesia Culture Collection
Iptek : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
IPTEKDA : Ilmu pengetahuan dan teknologi daerah
ISDS : International Serial Data System
ISSN : International Standard Serial Number
KIDN : Kandungan Inovasi Dalam Negeri
LIPI : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
LKIR : Lomba Karya Ilmiah Remaja
MDGs : Millenium Developments Goals
MP3EI : Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
NSTP : National Science and Technologi Park
P3IPTEK : Program Penelitian, Pengembangan dan Pemanfaatan Iptek
PASTI : Professional, Adaptive, Scientific Integrity, Teamwork, Innovative
PDB : Produk Domestik Bruto
PNBP : Penerimaan Negara Bukan Pajak
PPPK : Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
Renstra : Rencana Strategis
RPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
RPJPN : Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
Satker : Satuan Kerja
SDA : Sumber Daya Alam
SDM : Sumber Daya Manusia
SIMPEG : Sistem Informasi Pegawai
SPK : Standar Prosedur Kerja
STP : Science Techno Park
TP : Techno Park
UMKM : Usaha mikro, kecil dan menegah
UPT : Unit Pelayanan Teknis
BAB IPENDAHULUAN
Bangsa Indonesia memiliki landasan kuat mendayagunakan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi dalam kehidupan berbangsa, yakni UUD 1945 Pasal 31 ayat 5
Amandemen IV, yang menyatakan bahwa ”Pemerintah wajib memajukan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan
persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia”.
Landasan filosofis ini dijabarkan dalam Undang Undang No 18 Tahun 2002 tentang
Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (SINAS P3Iptek) yang bertujuan memperkuat ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam mempercepat pencapaian tujuan negara, serta meningkatkan daya
saing dan kemandirian dalam memperjuangkan kepentingan negara dalam pergaulan
internasional.
1.1 Kondisi Umum
Pusat Inovasi LIPI merupakan salah satu unit kerja LIPI yang berada di bawah
Kedeputian Bidang Jasa ilmiah LIPI, yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Kepala
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nomor 1151/M/2001 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Seiring dengan dinamika
perkembangan Iptek, tahun 2014 Pusat Inovasi LIPI melakukan reorganisasi melalui
Peraturan Kepala LIPI Nomor 1 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Berdasarkan pasal 373 Peraturan Kepala LIPI
Nomor 1 Tahun 2014 tersebut, Pusat Inovasi LIPI mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, rencana, program, pemantauan dan
evaluasi, penyusunan laporan manajemen kekayaan intelektual serta inkubasi dan alih
teknologi. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 373
tersebut, Pusat Inovasi LIPI menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program penelitian di bidang manajemen
kekayaan intelektual serta inkubasi dan alih teknologi;
b. Pengkajian dan penelitian di bidang manajemen kekayaan intelektual serta inkubasi dan
alih teknologi;
c. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penelitian di bidang manajemen
kekayaan intelektual serta inkubasi dan alih teknologi; dan
d. Pelaksanaan urusan tata usaha.
1.1.1 Evaluasi Hasil Rencana Strategis Pusat Inovasi LIPI 2010-2014
Dalam Rencana Strategis Implementatif 2010-2014, Pusat Inovasi LIPI
memperhitungkan pengaruh isu global dan nasional sebagai tantangan yang
dihadapi bangsa Indonesia dan menjadi fokus penelitian dan kajian. Isu Global antara
lain meliputi: Millenium Development Goals (MDGs); Perubahan Iklim Global
(Climate Change) dan Lingkungan, sedangkan Isu Nasional meliputi Bencana Alam;
Pangan dan Kesehatan; Kependudukan; Sosial, Politik, dan Pemerintahan. Berbagai
aspek pada isu tersebut telah diteliti atau dikaji oleh satuan kerja di lingkungan LIPI.
Renstra Implementatif 2010-2014 Pusat Inovasi LIPI menetapkan 8 tujuan
strategis yang dijabarkan dalam 12 sasaran utama. Secara keseluruhan, realisasi
kinerja Pusat Inovasi LIPI selama kurun waktu lima tahun dapat mencapai target
yang telah ditetapkan bahkan ada beberapa sasaran yang melebihi target Renstra
2010-2014, diantaranya : Jumlah publikasi ilmiah sebanyak 216 dari target 195
publikasi, Jumlah hasil yang dicapai sebanyak 343 dari target 225 hasil, Jumlah
Kerjasama sebanyak 110 dari target 83 Paket Teknologi/Tenant, dan Jumlah
keikutsertaan aktivitas ilmiah sebanyak 44 dari target 31 Orang Kali.
Dalam rangka mendukung pencapaian 4 (empat) bidang Prioritas Nasional
(bidang Pangan; bidang Energi; bidang Lingkungan Hidup dan Kebencanaan; dan
bidang Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi), dan Program Penelitian,
Penguasaan dan Pemanfaatan Iptek menampung kegiatan yang mengacu pada 7
(tujuh) fokus Agenda Riset Nasional (ARN), serta 3 (tiga) bidang lainnya yang
ditetapkan Pimpinan LIPI, yaitu Dinamika Sosial, Sumber Daya Alam dan
Lingkungan, serta Pengukuran Ilmiah. Selama 2010–2014, Pusat Inovasi LIPI
menghasilkan capaian dan karya inovasi melalui diseminasi, inkubasi dan alih
teknologi. Capaian dan karya Pusat Inovasi tersebut, antara lain melalui
pengembangan sistem dan metode uji untuk mendukung kebijakan konversi minyak
tanah ke gas, pengujian konverter kit BBM ke BBG, dan alternatif bahan bakar cair
(bioetanol) dari limbah lignoselulosa dan bahan non-pangan dengan terus
mengembangkan teknologi processing, Pigmen dan TiO2 Nano.
Hal yang masih perlu ditingkatkan adalah aspek sosialisasi, diseminasi, difusi
teknologi, dan pemanfaatan dari hasil penelitian yang telah dicapai sampai saat ini.
1.1.2 Aspirasi Masyarakat
Capaian dan kontribusi Pusat Inovasi LIPI terhadap pemangku kepentingan,
diperoleh hasil bahwa persepsi para stakeholder terhadap kinerja Pusat Inovasi LIPI
terkait tugas dan fungsi serta kewenangan berada pada kategori “BAIK”. Artinya
saat ini Pusat Inovasi LIPI mampu memenuhi keinginan dan harapan para stakeholder
dengan baik. Namun ada dua catatan penting yang perlu mendapat perhatian untuk
diperbaiki, yaitu Pusat Inovasi LIPI perlu meningkatkan kinerja dampak internasional,
nasional dan lokal antara lain dengan cara meningkatkan kualitas output dan
pelayanan, serta diseminasi hasil riset.
Berdasarkan hasil tersebut, Pusat Inovasi LIPI perlu menyusun program
sosialisasi yang lebih baik kepada para pemangku kepentingan, baik dari kalangan
eksternal maupun internal, tentang langkah-langkah nyata yang telah dilakukan oleh
Pusat Inovasi LIPI dalam merespon keinginan dan harapan para pemangku
kepentingan.
1.2 Permasalahan dan Potensi
RPJP tahun 2005-2025 mengamanatkan bahwa Pembangunan Jangka
Menengah Nasional tahap III (2015-2019) ditujukan untuk memantapkan
pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keunggulan
kompetitif perekonomian yang berbasis Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia,
Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas serta Kemampuan Iptek. Ketiga
elemen tersebut saling terkait satu sama lain dan tidak dapat dilihat dan diperlakukan
secara terpisah. Oleh karena itu, permasalahan dan tantangan ke depan yang akan
dihadapi juga mempertimbangkan hal tersebut.
1.2.1 Tantangan
Dalam RPJMN 2015-2019 disebutkan bahwa Permasalahan dan tantangan
pembangunan iptek 5 (lima) tahun mendatang adalah sebagai berikut:
a) Sumbangan Iptek untuk Perekonomian Nasional Minim
Kemampuan penguasaan iptek merupakan faktor penting dalam perekonomian
dan daya saing bangsa. Negara dengan kemampuan iptek yang memadai akan
menjadi negara penghasil barang dan jasa yang efisien sehingga nilai ekspornya akan
lebih tinggi dari impornya yang diikuti meningkatnya investasi bisnis, belanja
pemerintah dan biaya konsumsi masyarakatnya.
Oleh karena itu, tantangan pertama pembangunan iptek adalah meningkatkan
dukungannya terhadap daya saing bangsa terutama pada sektor-sektor produksi
barang dan jasa agar dapat lebih efisien dan lebih produktif.
Tantangan 1: Meningkatkan dukungan nyata iptek terhadap peningkatan daya saing sektor-
sektor produksi barang dan jasa.
b) Kekayaan Sumberdaya Alam Makin Berkurang
Sebagai negara kepulauan dan tropis, Indonesia kaya dengan sumber daya
alam baik yang hayati maupun nir-hayati. Sumberdaya hayati ada yang berlokasi di
laut atau perairan dan ada yang di daratan yang masing-masing dalam bentuk flora,
fauna, dan jasad renik. Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki
keanekaragaman hayati yang tinggi di dunia sering disebut sebagai negara
megabiodiversity. Diperkirakan keanekaragaman jenis dunia sekitar 5 – 30 juta jenis
flora, fauna, dan mikroba, dari sejumlah itu baru 1,78 juta jenis yang sudah
teridentifikasi dan diberi nama. Keanekaragaman hayati Indonesia yang sudah diberi
nama, juga masih terbatas, yaitu baru sekitar 300 ribu jenis.
Pengelolaan SDA seharusnya dilaksanakan dengan konsep dan cara yang
berbeda untuk setiap wilayah sesuai keberagamannya yang antara lain dipengaruhi
oleh kondisi geografis dan iklim. Setiap pembangunan daerah harus berlandaskan
pada konsep dan cara pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan yang sesuai
dengan kondisi dan persoalan daerah, termasuk peningkatan peran serta masyarakat.
Dengan demikian tantangannya adalah bagaimana IPTEK dapat mendukung
kerberlanjutan dan pemanfaatan sumber daya alam.
Tantangan 2: Meningkatkan dukungan iptek untuk keberlanjutan dan pemanfaatan sumber
daya alam baik hayati maupun nir-hayati.
c) Globalisasi Kehidupan Sosial Budaya Semakin Kuat
Pada tahun 2010 jumlah penduduk Indonesia sudah mencapai 238,5 juta jiwa.
Pada tahun 2025 jumlah penduduk Indonesia diperkirakan akan mencapai 284,8 juta
jiwa dan pada tahun 2035 diperkirakan akan terus meningkat mencapai 305,6 juta
jiwa. Di lain pihak, jumlah penduduk dunia pada tahun 2025 diperkirakan akan
mencapai 8 milyar jiwa. Dalam era globalisasi, pergerakan modal, manusia, barang
dan jasa, termasuk informasi akan semakin mudah. Hal ini akan sangat berpengaruh
pada kehidupan setiap individu di dunia. Kendala fisik maupun jarak akan semakin
meredup karena teknologi informasi/komunikasi yang semakin maju, seolah semua
manusia hidup dalam satu kampung global, Global Village. Kehidupan masyarakat di
masa itu semakin menyatu dengan pola hubungan yang semakin erat dan semakin
terikat dalam tatatanan kehidupan baru yang seolah-olah tanpa batas-batas geografis,
ekonomi, dan budaya masyarakat (borderless world).
Kehidupan global yang seolah tanpa batas tersebut menciptakan peluang,
tantangan, dan sekaligus juga ancaman. Dalam konteks budaya, beragam budaya
bertemu dan bercampur baur menjadi satu. Budaya yang kuat berpotensi
mendominasi dunia. Nilai dan norma tradisional, termasuk agama, ditantang untuk
tetap eksis dan tetap relevan dengan tuntutan kehidupan saat itu. Secara ekonomi,
peranan perusahaan multi nasional perlu mendapat perhatian yang sepadan dengan
kekuasaan yang dimilikinya. Perusahaan yang demikian, karena lintas negara, sangat
efektif meyebarkan budaya masyarakat dari asal perusahaan tersebut. Oleh karena itu,
negara yang kuat secara ekonomi akan dengan mudah menyebarkan budayanya dan
sangat berpotensi mengendalikan negara yang lemah. Persaingan tenaga kerja juga
akan semakin keras. Kehadiran tenaga kerja asing bisa mengancam tenaga kerja lokal
yang kurang terlatih. Dari sisi politik dan keamanan, kehidupan yang menglobal bisa
mengancam nationstate atau keutuhan NKRI.
Tantangan 3: Meningkatkan dukungan iptek untuk penyiapan masyarakat Indonesia
menyongsong kehidupan global yang maju dan modern
d) Minimnya Sumber Daya Iptek
Peningkatan daya saing bangsa dan kemampuan mengelola SDA secara
berkelanjutan tidak dapat terwujud bila kualitas SDM yang dimiliki masih rendah.
Oleh karena itu, kualitas SDM harus terus ditingkatkan, baik melalui pengembangan
budaya iptek maupun peningkatan pengetahuan masyarakat. Pada tahun 2013,
tercatat rasio tenaga peneliti Indonesia baik yang ada di lembaga penelitian
pemerintah, perguruan tinggi, maupun di lembaga penelitian swasta, hanya 3,57
peneliti per 10.000 penduduk. Jumlah ini jauh lebih kecil dibandingkan Malaysia
yang mencapai rasio 16,43 atau Singapura 64,38.
Faktor input yang lain yaitu anggaran yang tersedia untuk kegiatan riset juga
sangat kecil. Selama tahun 1969-2013, meskipun anggaran litbang pemerintah
cenderung mengalami kenaikan, namun rasio belanja litbang terhadap APBN selama
periode tersebut cenderung mengalami penurunan. Rasio belanja litbang nasional
(GERD) terhadap PDB pada tahun 2013 sebesar 0,09 %, sedikit mengalami kenaikan
dibandingkan tahun 2009 yang sebesar 0,08 %. Jumlah ini masih jauh dibawah target
1 % sebagaimana diamanatkan dalam MP3EI, dan jauh dibawah negara-negara
ASEAN lainnya seperti Malaysia sebesar 1%, Thailand 0,25% dan Singapura 2,1%.
1.2.2 Kelemahan
Pusat Inovasi LIPI, mempunyai beberapa kelemahan untuk dapat menjawab
tantangan tersebut di atas sehingga menjadi kendala bagi terwujudnya lembaga yang
profesional dan mampu menghasilkan iptek berkualitas. Secara umum, ada empat hal
penting yang menjadikan fokus perhatian Pusat Inovasi LIPI, yaitu SDM, fasilitas
infrastuktur berupa sarana-prasarana, anggaran serta pemanfaatan iptek.
Sumber Daya Manusia Pusat Inovasi LIPI berjumlah 43 orang (SIMPEG LIPI, 2014),
namun komposisinya belum ideal dimana jumlah peneliti sebanyak 7 orang dan non peneliti
sebanyak 36 orang atau rasio peneliti : non peneliti adalah 1:5. Tingkat pendidikan pegawai
Pusat Inovasi LIPI juga belum mencapai kondisi ideal dimana jumlah pegawai dengan
pendidikan S1 masih lebih banyak dibandingkan S2 dan S3. Pada periode 2015-2019, 5
orang pegawai memasuki usia pensiun, hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Pusat
Inovasi LIPI. Oleh karena itu, penambahan personil peneliti dan upaya peningkatan
kompetensi SDM melalui program post doctoral, pendidikan S3 dan S2, serta perbaikan
komposisi jumlah jabatan fungsional peneliti dan non peneliti menjadi prioritas Pusat Inovasi
LIPI. Disamping itu, pola rekruitmen dan pola pengembangan SDM secara terpadu dan
sesuai dengan kompetensi terus dilakukan. Pusat Inovasi LIPI juga perlu meningkatkan
efisiensi dan efektivitas kerja pegawai, karena belum semua SDM mempunyai porsi
pekerjaan yang sesuai dengan tugas jabatannya, dan beban kerja pegawai juga belum merata.
Hal tersebut berpengaruh pada efektifitas dan efisiensi kerja pegawai.
Kondisi sarana dan prasarana Pusat Inovasi LIPI perlu ditingkatkan untuk memenuhi
standar pelayanan prima. Beberapa sarana dan prasarana yang perlu dilengkapi diantaranya
gedung exhibition, worshop, gedung tenant sarana pendukung lainnya seperti guest house
untuk mendukung kelancaran kegiatan pengembangan zona inovasi di lingkungan CSC
(Science and Technology Park). Selain itu, sarana yang digunakan tidak lagi sesuai dengan
kemajuan teknologi diantaranya perangkat teknologi informasi (IT) untuk pengelolaan dan
analisa KI (Kekayaan Intelektual). Untuk itu perlu dilakukan modernisasi guna
meningkatkan kualitas dana atau memfasilitasi pengelolaan hasil-hasil penelitian dan
pengembangan (litbang) Iptek LIPI.
Dukungan sarana IT yang kuat dan referensi informasi ilmiah terbaru juga
menjadi kebutuhan penting bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ketersediaan infrastuktur dan sarana penelitian terbaru termasuk sarana IT dan
informasi ilmiah, yang mengikuti perkembangan teknologi, perlu diselaraskan dengan
kebutuhan pengguna, arah pembangunan dan perkembangan kemampuan SDM yang
tersedia. Oleh karena itu, dimasa yang akan datang Pusat Inovasi LIPI berencana
untuk meningkatkan investasi dalam bidang ini.
Akibat dari keeempat permasalahan di atas, Pusat Inovasi LIPI terkendala
dalam perkembangan dan persaingan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bersifat
global, dalam arti kebaruan ilmu pengetahuan dan kemanfaatan teknologi yang
dihasilkan oleh suatu lembaga litbang harus mampu bersaing pada tingkat global. Di
sisi lain, masyarakat atau para pemangku kepentingan terutama industri masih
menghadapi banyak kendala dan tantangan yang harus dijawab oleh lembaga
intermediasi seperti Pusat Inovasi LIPI. Salah satu kendala tersebut adalah minimnya
intrusi IPTEK dalam kegiatan industri serta masih tingginya ketergantungan terhadap
bahan baku impor.
1.2.3 Peluang
Pembangunan Kabinet Kerja dilaksanakan dalam 9 agenda prioritas yang
dikenal dengan Nawa Cita. Iptek mempunyai peran dan berkonstribusi dalam
tercapainya seluruh Nawa Cita terutama dalam meningkatkan produktivitas rakyat
dan daya saing serta mewujudkan kemandirian ekonomi. Dalam nawacita 6
dijabarkan bahwa pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan anggaran riset untuk
mendorong inovasi teknologi, dan membangun sejumlah Science dan Techno Park di
daerah-daerah dengan prasarana dan sarana dengan teknologi terkini. Dalam hal ini
Pusat Inovasi LIPI memiliki peranan penting dalam berkontribusi untuk pencapaian
tersebut diantaranya dengan pembentukan National-Science and Technology Park
yang menjadi salah satu pengelolaan Science Park (SP), dan Technology Park (TP)
yang ada di Indonesia. Dalam nawa cita 7 dijabarkan bahwa akan mewujudkan
penguatan teknologi melalui kebijakan penciptaan sistem inovasi nasional (Kerjasama
swasta-pemerintah-perguruan tinggi) khususnya untuk sektor pertanian dan industri,
serta riset dan pengembangan dasar didukung dengan dana pemerintah. Hal ini
merupakan peluang utana dalam melaksanakan kegiatan pemanfaatan hasil-hasil
penelitian penelitian di Indonesia.
Berbagai peluang lainnya baik secara nasional maupun global terbuka untuk
melakukan kegiatan riset maupun alih teknologi yang dibutuhkan oleh para pemangku
kepentingan. Beberapa peluang strategis seperti peran penting LIPI sebagai otoritas ilmiah,
serta isu-isu nasional dan global seperti pertambangan, pemanasan global dan global village
harus dapat dimanfaatkan oleh Pusat Inovasi LIPI. Dalam hal ini ada dua strategi yang perlu
diimplementasikan, yaitu mendorong termanfaatkannya teknologi hasil penelitian LIPI
khususnya yang telah didaftarkan HKI oleh masyarakat pengguna, dan melakukan absorbs
keinginan pasar untuk menyusun rencana penelitian yang dapat menjawab keinginan pasar
tersebut. Sejalan dengan hal tersebut, maka Pusat Inovasi dapat menarik mitra dari lembaga
lain untuk mnegadopsi teknologi yang akan dikembangan untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Di bidang pertambangan, dengan diberlakukannya UU No. 4 Tahun 2009 tentang
pertambangan mineral dan batu bara, maka kebutuhan pengembangan teknologi pengolahan
mineral meningkat. UU tersebut melarang ekspor bahan baku secara langsung, sehingga
semua mineral harus diolah terlebih dahulu di dalam negeri. Hal ini sebagai peluang untuk
mengadakan penelitian tentang proses pengolahan mineral menjadi bahan setengah jadi atau
barang jadi. Jika penelitian tentang proses pengolahan mineral tersebut menghasilkan suatu
produk atau proses yang baru, maka produk atau proses tersebut dapat dimintakan
perlindungan HKI berupa Paten. Dengan demikian proses penelitian semacam ini selain
mendorong kemandirian dalam pengolahan bahan baku, juga dapat mendorong pertumbuhan
HKI nasional, khususnya Paten.
Terbitnya Perpres No. 70/2012 tentang Tingkat Komponen Dalam Negeri
(TKDN) telah meningkatkan kebutuhan akan teknologi dalam negeri. Ketentuan
TKDN merupakan upaya untuk meningkatkan nilai tambah bagi ekonomi dalam
negeri terkait perdagangan barang non-jasa yang bersumber dari teknologi impor.
Lebih jauh lagi, Pusat Inovasi LIPI saat ini mendorong pemberlakuan KIDN
(Kandungan “Inovasi” Dalam Negeri) sebagai pelengkap TKDN. Karena tidak bisa
dipungkiri, TKDN memiliki banyak celah yang bisa dimanfaatkan oleh industri luar
negeri sehingga misi mulianya terancam tidak bisa dicapai secara optimal. Dengan
KIDN, proses domestifikasi teknologi diyakini akan semakin cepat. Untuk itu Pusat
Inovasi LIPI mendukung LIPI sebagai salah satu lembaga litbang utama di tanah air
telah siap untuk peningkatan kemandirian industri dalam negeri.
1.2.4 Kekuatan
Pusat Inovasi LIPI memiliki sejumlah sumber daya sebagai kekuatan dan
modal dasar, yakni Sumber Daya Manusia yang berkualitas dengan disiplin ilmu yang
beragam, sarana dan prasarana, program yang fokus dan terukur serta berbagai
kewenangan yang dimiliki, bisa menjawab seluruh tantangan yang diuraikan di atas
dan ikut berperan dalam mencapai tujuan RPJMN 2015-2019.
a) Berdasarkan Keputusan Kementerian Hukum dan HAM RI tahun 2011, LIPI telah
ditetapkan sebagai Kawasan Berbudaya HKI karena keberhasilannya mengelola hasil
litbang yang dilindungi HKI, khusunya Paten. Sebagai lembaga litbang milik Pemerintah,
jumlah Paten yang dihasilkan oleh LIPI merupakan yang terbesar di Indonesia. Selain itu,
setiap tahun LIPI selalu mengadakan pelatihan terkait HKI secara berkala untuk membina
pengetahuan para peneliti di bidang HKI. Faktor yang menjadi pendorong pencapaian ini
adalah peran Pusat Inovasi LIPI yang didirikan ada tahun 2001. Sampai dengan saat ini,
LIPI masih menjadi lembaga litbang yang memiliki produktivitas Paten tertinggi di
Indonesia.
b) LIPI dipercaya sebagai salah satu kawasan Science and Technology Park yang
dicanangkan oleh Pemerintah yang bertujuan mendekatkan IPTEK kepada masyarakat.
Sebagai satuan kerja di LIPI yang melaksanakan fungsi intermediasi maka pencanangan
STP ini merupakan salah satu peluang bagi Pusat Inovasi untuk mendorong pemanfaatan
HKI dan hasil-hasil penelitian LIPI. Salah satu target utama dalam program STP ini
adalah lahirnya usaha-usaha baru berbasis teknologi yang akan memperkuat program
ekonomi kreatif di Indonesia. Dengan peran tersebut, maka pada tahun 2019 Pusat
Inovasi akan diprojeksikan sebagai Pusat Alih Teknologi Nasional yang melayani alih
teknologi baik ke dalam maupun ke luar negeri.
c) Berdasarkan Permenpan No. KEP/128/M.PAN/2004 tentang jabatan fungsional peneliti
dan angka kreditnya, LIPI memiliki kewenangan sebagai pembina jabatan fungsional
peneliti nasional dan bertanggung jawab menilai akreditasi peneliti baik untuk LIPI
sendiri maupun peneliti pemerintah di semua Badan Penelitian dan Pengembangan
(Balitbang) Kementerian dan badan non kementerian lainnya. Peran ini diwujudkan
melalui pendidikan dan pelatihan berjenjang bagi seluruh peneliti pemerintah di
Indonesia, pembinaan, dan pengawasan kualitas termasuk etika peneliti. LIPI juga
memiliki kewenangan untuk membina dan melaksanakan proses pengukuhan profesor
riset untuk seluruh peneliti dan institusi riset di Indonesia.
d) LIPI dipercaya sebagai national center of International Standard Serial Number (ISSN)
dengan diberi kewenangan untuk menerbitkan ISSN dan melakukan pemantauan atas
seluruh publikasi terbitan berkala yang diterbitkan di Indonesia. Layanan pendaftaran
ISSN sudah dilakukan secara online melalui situs “ISSN Online”, baik untuk terbitan
berkala tercetak maupun elektronik. Untuk mengelola dan mendiseminasikan jurnal
ilmiah yang terbit di Indonesia, LIPI juga telah mengembangkan Indonesian Scientific
Journal Database, yaitu pangkalan data yang berisi kumpulan jurnal ilmiah yang
diterbitkan oleh Perguruan Tinggi maupun Lembaga Penelitian di Indonesia
Dengan berbagai kekuatan yang dimiliki, Pusat Inovasi LIPI berkomitmen
mewujudkan tujuan besar LIPI yang hendak diraih dalam lima tahun ke depan yaitu menjadi
lembaga penelitian berkelas dunia yang turut berperan dalam mewujudkan Indonesia yang
berdaulat, mandiri, dan berkepribadian.
BAB IIVISI, MISI DAN SASARAN STRATEGIS
2.1 Visi
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005–2025, menyatakan bahwa visi
pembangunan nasional adalah menuju Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan
makmur. Pemerintahan baru di bawah Presiden RI Joko Widodo, menetapkan visi ke
depan adalah:
Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian
berlandaskan gotong royong
Pemerintah menetapkan 7 misi pembangunan untuk mewujudkan visi tersebut,
yaitu:
1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang
kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan
kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan negara
hokum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri sebagai negara
maritime.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan
berbasiskan kepentingan nasional, serta
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Atas pertimbangan visi, misi Presiden tersebut, dan kemudian disesuaikan
dengan tugas serta fungsi LIPI dalam menangkap dinamika perubahan nasional dan
global yang dinamis, LIPI sebagai salah satu lembaga ilmu pengetahuan yang telah
dikenal secara baik dalam arah nasional dan internasional, menetapkan Visi jangka
panjang:
Menjadi lembaga ilmu pengetahuan berkelas dunia yang mendorong terwujudnya
kehidupan bangsa yang adil, makmur, cerdas, kreatif, integratif, dan dinamis yang
didukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi yang humanis.
Dalam upaya mencapai visi jangka panjang tersebut, dan mengacu kepada
tujuan RPJMN tahap 3 yang menekankan pada pembangunan keunggulan kompetitif
perekonomian yang berbasis pada SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas serta
kemampuan iptek, maka VISI LIPI 2015-2019 :
Menjadi lembaga ilmu pengetahuan berkelas dunia dalam penelitian, pengembangan dan
pemanfaatan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan daya saing bangsa
Penjelasan terhadap Visi LIPI 2015-2019 :
• Lembaga ilmu pengetahuan, adalah instansi pemerintah yang tugas dan fungsinya
melakukan tugas kepemerintahan dalam bidang penelitian ilmu pengetahuan.
• Berkelas dunia, dimaksudkan agar keluaran LIPI selain harus mampu menunjukkan
kedaulatan dalam bidang ilmu pengetahuan juga harus mendapat pengakuan
Internasional.
• Penelitian, merupakan kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data
yang dilakukan secara sistematis dan objektf untuk memecahkan suatu persoalan atau
menguji hipotesis.
• Pengembangan ilmu pengetahuan, merupakan kegiatan pengembangan hasil penelitian
sehingga diperoleh teori baru dan invensi yang mendukung pemanfaatan Ilmu
pengetahuan oleh stakeholder.
• Pemanfaatan ilmu pengetahuan, dimaksudkan bahwa hasil-hasil penelitian LIPI
dimanfaatkan oleh stakeholder untuk kemandirian bangsa.
• Daya saing bangsa, dimaksudkan sebagai kemampuan/kapasitas bangsa dalam hubungan
antar negara berbasis pada hasil penelitian, pengembangan dan pemanfaatan ilmu
pengetahuan.
Terwujudnya LIPI sebagai institusi penelitian berkelas dunia yang mampu
meningkatkan daya saing, sebagai bentuk nyata pencapaian visi LIPI, dapat diukur
dari Peringkat LIPI diantara lembaga riset dunia.
Dalam rangka mewujudkan masa depan yang ingin dicapai terkait tugas dan
fungsi serta kewenangan yang diamanatkan, Pusat Inovasi LIPI mencanangkan visi
yang mengacu pada visi dan misi LIPI. Dalam visi dan misi Pusat Inovasi LIPI lebih
memprioritaskan kegiatan dalam hal alih teknologi.
Visi Pusat Inovasi LIPI tidak terlepas dari perencanaan pelaksanaan kerja
dimasa yang akan datang yang disesuaikan dengan tugas dan fungsi serta
kewenangan yang dimilki dengan memperhatikan perkembangan dan paradigma yang
sedang terjadi, baik internal LIPI/Pemerintah maupun masyarakat pengguna.
Visi Pusat Inovasi LIPI yang ingin diwujudkan, yaitu :
Menjadi Pusat yang Unggul dalam Intermediasi Adopsi Inovasi
Visi tersebut dimaksudkan sebagai acuan dalam upaya membantu berbagai
unit kerja LIPI dan masyarakat pengguna jasa LIPI, sehingga dapat berpartisipasi
dalam mencapai visi LIPI, yaitu menjadi lembaga ilmu pengetahuan berkelas dunia
dalam penelitian, pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan untuk
meningkatkan daya saing bangsa.
2.2 Misi LIPI
Misi LIPI dirumuskan untuk mencapai visi LIPI 2015-2019 tersebut di atas, dan
mengacu pada RPJMN 2015–2019 dan Sembilan Agenda Prioritas Presiden Joko Widodo
(Nawacita) , maka LIPI menetapkan 4 (empat) misi, yaitu:
1. Menciptakan invensi ilmu pengetahuan yang dapat mendorong inovasi dalam
rangka meningkatkan daya saing ekonomi bangsa.
2. Mengembangkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk konservasi dan
pemanfaatan Sumber Daya berkelanjutan.
3. Meningkatkan pengakuan Internasional dalam bidang Ilmu Pengetahuan.
4. Meningkatkan kualitas SDM Indonesia melalui aktivitas Ilmiah.
Misi pertama, Menciptakan invensi ilmu pengetahuan yang dapat
mendorong inovasi dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi bangsa,
dimaksudkan terutama untuk menjawab Nawacita 6 yaitu meningkatkan produktivitas
rakyat dan daya saing di pasar Internasional, serta nawacita 7 yaitu mewujudkan
kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi
domestik.
Misi kedua, Mengembangkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk
konservasi dan pemanfaatan Sumber Daya berkelanjutan, dimaksudkan untuk
turut menjaga kelestarian sumber daya Indonesia dan pemanfaatannya bagi
kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Misi ketiga, Meningkatkan pengakuan Internasional dalam bidang Ilmu
Pengetahuan, merupakan wujud kontribusi LIPI dalam membangun wibawa politik
luar negeri Indonesia dan mereposisi peran Indonesia dalam isu-isu global, yaitu
melalui pelaksanaan dan peningkatan peran LIPI sebagai focal point, pemegang
otoritas keilmuan, turut memperjuangkan kepentingan Indonesia dalam konvensi
internasional, serta berpartisipasi aktif dalam kerjasama penelitian internasional untuk
mengatasi masalah global.
Misi keempat, Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia
melalui aktivitas Ilmiah, dimaksudkan untuk mendukung Nawacita 5 yaitu
meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia dan Nawacita 9, yaitu memperteguh
keBhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia, termasuk penyiapan
masyarakat Indonesia menyongsong kehidupan global.
2.3 Misi Pusat Inovasi LIPI
Berdasarkan misi LIPI tersebut, dan kemudian disesuaikan dengan tugas serta
fungsi Pusat Inovasi LIPI dalam menangkap dinamika perubahan nasional dan global
yang dinamis, Pusat Inovasi LIPI menetapkan misi, yaitu :
1. Mengelola kekayaan intelektual hasil penelitian lembaga penelitian dan
pengembangan khususnya di lingkungan LIPI
2. Mendorong alih teknologi atas hak kekayaan intelektual serta hasil penelitian
dan pengembangan kepada industri.
3. Melakukan kajian strategis dan penelitian di bidang kekayaan intelektual dan
alih teknologi
4. Menciptakan dan mengelola Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT)
5. Membangun Jejaring antar stakeholder sebagai upaya menjadi pusat informasi
transfer teknologi nasional
Misi tersebut diharapkan dapat memberikan arah dalam melaksanakan fungsi
Pusat Inovasi sebagai lembaga intermediasi bagi unit-unit di lingkungan LIPI dalam
proses pengembangan kerjasama alih teknologi dengan masyarakat pengguna dalam
rangka ikut membangun budaya korporat LIPI yang berorientasi kepada kebutuhan
masyarakat pengguna.
2.4 Tujuan dan Sasaran Strategis Pusat Inovasi LIPI
Beradasarkan visi dan misi yang ingin dicapai, Pusat Inovasi LIPI telah
menetapkan tujuan dan sasaran 2015-2019 sebagai berikut:
Tujuan Pusat Inovasi LIPI:
1. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas SDM agar pelaksanaan tugas dan fungsi dapat
dilaksanakan secara optimal;
2. Meningkatkan sarana prasarana untuk kelancaran pelaksanaan program dan kegiatan;
3. Meningkatkan hubungan kerjasama, baik dengan internal LIPI maupun masyarakat
pengguna (stakeholders);
4. Menigkatkan kualitas dan kuantitas pengelolaan sumberdaya.
Sasaran Pusat Inovasi LIPI:
1. Terselenggaranya program-program peningkatan kemampuan SDM dan kelembagaan
Pusat Inovasi LIPI;
2. Terlaksananya peningkatan kinerja bidang HKI dan komersialisasi;
3. Terlaksananya program-program kerjasama Pusat Inovasi LIPI dengan unit-unit kerja di
lingkungan LIPI maupun dengan masyarakat pengguna (stakeholders);
4. Terwujudnya akuntabilitas pengelolaan sumberdaya (Good Governance).
2.5 Nilai-Nilai Pusat Inovasi LIPI
Menjadikan Pusat Inovasi LIPI sebagai Pusat yang unggul dalam Intermediasi Adopsi
Inovasi, dan merupakan tantangan yang perlu didukung oleh nilai-nilai handal dalam
berorganisasi maupun dalam berinovasi. Nilai tersebut merupakan nilai-nilai luhur yang telah
mendukung keberadaan Pusat Inovasi LIPI dalam melakukan diseminasi dan atau alih
teknologi serta manajemen HKI, dan dianut oleh setiap sivitas Pusat Inovasi LIPI dalam
menjalankan tugas dan fungsinya untuk menghasilkan produk-produk yang bermanfat bagi
semua pemangku kepentingan.
Nilai-nilai tersebut mengacu kepada nilai PASTI LIPI yang memiliki makna sebagai berikut :
Professional: melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh dan dengan kemampuan
maksimal;
Adaptive: mampu beradaptasi dan merespons segala bentuk perubahan untuk
memeberikan manfat maksimal;
Scientific Integrity: memilki tekad dan tanggung jawab ilmiah yang tinggi;
Teamwork: mengutamakan bekerja secara kelompok unstuck hasil terbaik;
Innovative: selalu berupaya untuk melahirkan pemikiran –pemikiran yang bersifat
terobosan.
BAB IIIARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN
KERANGKA KELEMBAGAAN
3.1 Arah Kebijakan dan Strategi Nasional
Dengan memperhatikan unsur-unsur di lingkungan LIPI, karakter sumber
daya serta kepentingan negara dan masyarakat, secara garis besar dicanangkan lima
pilar kebijakan sebagai berikut:
1) Kebijakan penelitian dan pengembangan sebagai respons terhadap pengembangan ilmu
dan kebijakan nasional, serta upaya untuk meningkatkan citra bangsa di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi di tingkat regional dan internasional;
2) Kebijakan pembinaan dan pengembangan kelembagaan yang merupakan respons
terhadap tuntutan peningkatan kompetensi inti;
3) Kebijakan peningkatan pelayanan jasa ilmu pengetahuan dan teknologi secara inovatif
yang dapat memobilisasi berbagai sumber daya yang ada di LIPI, kalangan dunia usaha,
dan pemerintah pada umumnya;
4) Kebijakan penelitian dan pengembangan diarahkan pada penyelenggaraan
penelitian berbagai keilmuan dari yang bersifat dasar sampai dengan terapan dan
pengembangan serta penelitian inter-disiplin dan multi-disiplin yang terfokus;
5) Kebijakan pembinaan pengembangan kelembagaan diarahkan pada penguatan
danpembangunan kompetensi inti, baik kompetensi sumber daya manusia, keunikan-
keunikan koleksi ilmiah yang ada maupun sarana dan prasarana pendukungnya.
Sebagai tanggapan terhadap pihak yang berkepentingan, Pusat Inovasi LIPI
menentukan kebijakan peningkatan pelayanan jasa yang diarahkan pada peningkatan
jasa konsultansi, pelatihan, kerja sama penelitian, pemanfaatan fasilitas ilmu
pengetahuan dan teknologi lainnya. Dalam upaya menindaklanjuti kebijakan LIPI dan
Kedeputian Jasa Ilmiah, Pusat Inovasi LIPI menetapkan kebijakan yang bersifat
khusus, yang terkait dengan kebijakan Sumber Daya Manusia (SDM), Kebijakan
Program, Kebijakan Monitoring dan Evaluasi Kerjasama dan Kebijakan Anggaran
dan Kebijakan Kerjasama.
3.1.1. Kebijakan SDMDalam pengembangan SDM, LIPI menetapkan kebijakan sebagai berikut:
1) Memantapkan pengembangan SDM peneliti dengan komposisi perbandingan
S3:S2:S1 yang ideal, yaitu 1:2:4, sedangkan perbandingan tenaga peneliti dengan tenaga
penunjang/administrasi idealnya adalah minimal 2 :1 disetiap unit kerja;
2) Penerimaan pegawai baru akan terus diupayakan setiap tahunnya untuk meningkatkan
kinerja dan daya saing serta untuk mengganti pegawai yang pensiun;
3) Kerjasama dengan berbagai pihak untuk melakukan pendidikan dan pelatihan ditingkat
S1, S2, S3, dan program post doctoral.
Sedangkan Kebijakan SDM yang ditetapkan oleh Kedeputian Bidang Jasa
Ilmiah LIPI 2015-2019 yaitu dengan memprioritaskan pada hal-hal sebagai berikut:
1) Peningkatan jumlah, terutama untuk fungsional peneliti ditujukan untuk membentuk
tim di bebagai bidang yang akan meneruskan program dan kegiatan yang telah
ditetapkan;
2) Peningkatan kuantitas dan kualitas SDM bidang administrasi dan SDM pendukung
untuk mencapai kondisi ideal yang direncanakan LIPI.
Mengacu pada kebijakan SDM yang telah ditetapkan LIPI maupun
Kedeputian Bidang Jasa Ilmiah LIPI 2015-2019 tersebut di atas, maka Pusat Inovasi
LIPI menetapkan kebijakan SDM dengan memprioritaskan pada hal-hal sebagai
berikut:
1) Meningkatkan jumlah, terutama untuk fungsional peneliti dan perekayasa dalam
pelaksanaan tugas dan fungsi Pusat Inovasi LIPI;
2) Meningkatkan kualitas SDM Pusat Inovasi LIPI dalam mendukung pelaksanaan
program dan kegiatan yang direncanakan LIPI.
Terkait dengan kebijakan SDM tersebut di atas, Pusat Inovasi LIPI menetapkan
rencana kebutuhan SDM 2015-2019 sebagai berikut:
Tabel 1. Rencana Kebutuhan SDM Pusat Inovasi LIPI Tahun 2015-2019
Usulan Bidang/Bagian
Tahun
Total
2015
2016
2017
2018
2019
INATEK 2 6 3 1 0 12
MKI 4 7 3 0 1 15
TU 1 5 1 1 2 10
Total 7 18 7 2 3 37
Keterangan :
INATEK: Inkubasi dan Alih Teknologi
MKI : Manajemen Kekayaan Intelektual
TU : Tata Usaha
Adapun pencapaian kinerja SDM Pusat Inovasi LIPI tahun 2015 dalam
meningkatkan kualitas adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Pencapaian Kinerja SDM Pusat Inovasi LIPI Tahun 2015
No Sasaran Indik
ator
Kiner
ja
Target
2015
Bulan
Desember
T C ∑
%
Meningkatnya
pengembangan
kompetensi SDM
penelitian Indonesia
Jumla
h
peneli
ti
berta
mbah
Jumlah
peneliti
1 0 0
Pegawai yang
meningkat
kompetensinya
melalui peningkatan
jenjang pendidikan,
diklat fungsional,
pelatihan
Jumla
h
pegaw
ai
Juml
ah
pega
wai
20 38 1
9
*penundaan penetapan sebagai peneliti (2016) karena proses administrasi
3.1.2.
Kebijakan ProgramProgram teknis penelitian dan pengembangan Kedeputian bidang Jasa Ilmiah
LIPI mengacu pada pola program yang ditetapkan dalam Renstra LIPI 2015-2019
dimana kegiatan dikelompokan dalam Kegiatan penelitian unggulan, Prioritas
Kedeputian, dan Penguatan Kompetensi. Kegiatan tersebut diarahkan sedemikian rupa
sehingga terjadi sinergi antar kegiatan di satuan kerja yang diharapkan akan
menghasilkan suatu yang Besar, Signifikan dan Nyata (BSN) bagi pembangunan
nasional. Perencanaan penentuan prioritas kegiatan penelitian bersifat inovatif harus
diletakkan secara dini dan mencakup dimensi inovatif yang melibatkan peran
akademik, peran ekonomi, peran kepemerintahan, peran kemasyarakatan, dan peran
kenegaraan dari Iptek. Selain itu, beberapa satuan kerja di bawah Kedeputian Bidang
Jasa Ilmiah LIPI telah mendapatkan kepercayaan dan mengemban tugas khusus
nasional di bidang-bidang yang mendukung daya saing perekonomian nasional pada
tataran global. Berkaitan dengan tugas khusus tersebut, LIPI menugaskan kepada
Pusat Inovasi LIPI melakukan kajian dalam upaya mendukung penentuan prioritas
program penelitian 2015-2019 dan program jangka panjang sampai ke tahun 2030.
Secara khusus, Renstra Pusat Inovasi LIPI 2015-2019 telah menetapkan
kegiatan National Science and Technology Park (N-STP) sebagai salah satu kegiatan
prioritas dalam mendukung rencana pembangunan jangka menengah nasional.
Kegiatan STP ini juga merupakan bagian dari salah satu janji Presiden Joko Widodo
yang harus dipenuhi dalam 5 tahun mendatang.
3.1.3 Kebijakan Monitoring dan Evaluasi Proses monitoring dan evaluasi (monev) pada Pusat Inovasi LIPI dilakukan
secara regular dan terencana bedasarkan pada prinsip-prinsip Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah (SPIP) melalui TIM PME Pusat Inovasi LIPI. Kegiatan Monev
Pusat Inovasi LIPI dilakukan secara priodik, yaitu bulanan, triwulan, semesteran dan
tahunan. Dokumen yang digunakan sebagai dasar kegiatan monev adalah Rencana
Kegiatan, Penetapan Kinerja (PK) dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT).
3.1.4 KebijakanAnggaran Kebijakan anggaran yang ditetapkan dalam Renstra Pusat Inovasi LIPI mengacu
pada Renstra Koordinatif Kedeputian Bidang Jasa Ilmiah LIPI 2015-2019, yaitu sebagai
berikut :
1) Peningkatan anggaran DIPA akan terus diupayakan dalam rangka memenuhi kebutuhan
operasional kegiatan yang semakin meningkat;
2) Mendapatkan grant/hibah dari berbagai bentuk kerjasama, baik dari dalam maupun luar
negeri untuk meningkatkan kegiatan litbang;
3) Peningkatan PNBP melalui kerjasama dengan pihak-pihak yang berkepentingan untuk
menunjang pemeliharaan aset dan peningkatan kerjasama.
Adapun Rencana Anggaran DIPA TA. 2015-2019 Pusat Inovasi LIPI dapat
dilihat pada tabel 3. berikut:
Tabel 3. Rencana Anggaran DIPA Pusat Inovasi LIPI Tahun 2015-2019
Tahun
Kegiatan
TA. 2015
TA. 2016
TA. 2017
TA. 2018
TA. 2019 Jumlah
Rutin
4,500,000,000
5,000,000,0
00
5,500,000,0
00
6,500,000,0
00
7,000,000,0
00
28,500,000,00
0Te
matik
5,000,000,000
5,500,000,0
00
6,000,000,0
00
6,750,000,0
00
7,500,000,0
00
30,750,000,00
0
STP35,000,000,00
0
25,000,000,000
20,000,000,000
15,000,000,000
5,000,000,0
00
100,000,000,0
00
PNBP
1,500,000,000
2,000,000,0
00
2,500,000,0
00
3,000,000,0
00
3,500,000,0
00
12,500,000,00
0
Total
46,000,000,00
0
37,500,000,000
34,000,000,000
31,250,000,000
23,000,000,000
171,750,000,0
00
Grafik 1. Rencana Anggaran DIPA Pusat Inovasi LIPI Tahun 2015-2019
TA. 2015 TA. 2016 TA. 2017 TA. 2018 TA. 20190
5,000,000,000
10,000,000,000
15,000,000,000
20,000,000,000
25,000,000,000
30,000,000,000
35,000,000,000
40,000,000,000
RutinTematikSTPPNBP
Pada grafik 1. dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan yang signifikan di tahun
2015 dan 2016-2019, karena adanya kegiatan tematik APBNP pada tahun 2015 berupa
kegiatan Science and Technology Park Cibinong Science Center and Botanical Garden
dan pada tahun 2016 terjadi kenaikan PNBP yang cukup signifikan sebagai dampak
kegiatan STP.
3.1.5 Kebijakan Kerjasama
Dalam menetapkan kebijakan kerjasama, LIPI mengembangkan kerja sama
dengan berbagai pihak di dalam dan luar negeri yang dapat memberikan peningkatan
citra LIPI di dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Upaya untuk peningkatan kerja
sama dengan berbagai pihak di luar negeri akan mendapatkan perhatian khusus
mengingat berbagai hal, antara lain untuk memperlihatkan peran Indonesia dalam
Perkembangan Iptek dunia, membangun jaringan (networking) dengan berbagai
lembaga litbang dalam upaya peningkatan kemampuan dan bertukar informasi, serta
pencarian berbagai sumber dana unstuck kegiatan kerjasama riset yang
bersifatinovatif.
Berbagai kerjasama yang telah dilakukan dengan negara lain, seperti Jepang,
Cina, Korea, Uni Eropa, Amerika, Australia, dan lembaga-lembaga internasional,
seperti ASEAN, WAITRO, APCTT, APMP, BIPM, CODATA, UNESCO, ISDS,
ANF, METI, akan terus dikembangkan dalam rangka memperbesar peran Indonesia
dalamb erbagai lembaga tersebut guna dimanfaatkan bagi kepentingan pembangunan
bangsa dan iptek.
Dalam upaya mewujudkan kebijakan kerjasama yang ditetapkan LIPI, Pusat
Inovasi LIPI membangun dan mengembangkan kerja sama dengan berbagai pihak di
dalam dan luar negeri baik dari sektor swasta, pemerintah, lembaga non pemerintah
seperti asosiasi dan sejenisnya, dan lembaga-lembaga internasional/multilateral. Hal
ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan LIPI, c.q., Pusat Inovasi untuk
memanfaatkan dan/atau mengalihkan teknologi hasil risetnya kepada para pemangku
kepentingan terutama pengguna pada sektor industri. Peningkatan kinerja ini
selanjutnya dimaksudkan dalam rangka turut berkontribusi dalam pencapaian Visi dan
Misi LIPI terutama barkaitan dengan tanggung jawab LIPI kepada pemangku
kepentingan dan pengguna.
Kerjasama dengan pihak pemerintah dan non pemerintah termasuk lembaga
multilateral seperti APCTT, UNESCAP, IDB diarahkan dalam rangka memperkuat
kapasitas SDM dan Kelembagaan dalam bidang inovasi teknologi. Sementara
kerjasama dengan sektor industri atau swasta diarahkan untuk (a) penguasaan
teknologi oleh industi dan/atau LIPI dan (b) pemanfaatan teknologi oleh industri
melalui mekanisme alih teknologi yang relevant.
Pada tahun 2015 Pusat Inovasi LIPI menginisiasi suatu kerjasama multilateral
baru di kawasan Samudera Hindia yaitu menjadi penggagas pembentukan Business
Innovation Center – Indian Ocean Rim Association (BIC-IORA). Organisasi ini
terdiri dari 20 negara anggota dan melalui inisiatif ini maka Indonesia akan memimpin
mengelola interaksi antar hub lembaga-lembaga intermediasi dan inovasi di kawasan
ini untuk beberapa tahun ke depan. Selian itu, pada tahun yang sama Pusat Inovasi
LIPI juga menginisiasi kerjasama yang tergabung dalam keangotaan IASP
(International Association Science Park) yang menjadi salah satu icon dalam
penumbuhkembangan STP di seluruh dunia.
Kebijakan alih teknologi melalui program inkubasi teknologi yang
operasionalnya secara penuh telah dapat dilaksanakan di Gedung Pusat Inovasi LIPI
sejak bulan Maret 2013 merupakan salah satu strategi lembaga dalam mengakselerasi
upaya alih teknologi kekayaan intelektual serta hasil-hasil riset. Dengan pembelajaran
sejak program inkubasi dikelola di Cibinong pada tahun 2013 maka pada tahun 2015
tingkat okupansi fasilitas ruang kantor untuk tenant incubator telah terisi 50%.
Secara khusus, kerjasama dengan lembaga internasional seperti APCTT,
UNESCAP, IDB selain dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas SDM dalam
negeri dalam rangka penguatas Sistem Inovasi Nasional Indonesia (termasuk kapasitas
alih teknologi) juga untuk mengekspos perkembangan terkini sistem inovasi di
Indonesia kepada dunia luar. Dengan demikian, pengembangan dan penguatan
kerjasama dengan lembaga-lembaga internasional dapat menjadi salah satu cara dalam
meningkatkan citra Indonesia dalam peta politik teknologi dunia. Untuk itu,
penguatan jejaring (network) dengan lembaga-lembaga internasional akan terus
dikembangkan.
3.2 Strategi
Dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra LIPI
2015-2019, LIPI menetapkan kebijakan strategi sebagai berikut:
1) Strategi Penguatan Kapasitas Sumber Daya Manusia
Secara terus menerus Pusat Inovasi LIPI meningkatkan kapasitas stafnya dalam
bidang-bidang keahlian terkait melalui program-program pelatihan. Untuk itu,
secara berkala akan dilakukan analisis kebutuhan penguatan kapasitas staf Pusat
Inovasi LIPI oleh manajemen dan pakar pada unit-unit kerja yang terkait.
Meningkatkan peran staf Pusat Inovasi LIPI yang telah mempunyai keahlian tertentu
untuk berkontribusi dalam penguatan kapasitas SDM dalam bidang yang sesuai
dengan tugas dan pokok Pusat Inovasi baik pada tingkat nasional maupun pada
tingkat internasional. Hal ini merupakan penjabaran implementasi tanggung jawab
LIPI kepada masyarakat.
2) Strategi Peningkatan Inkubasi dan Alih Teknologi
Sejak tahun 2015 pengelolaan inkubator teknologi telah dikelola dengan
pendekatan-pendekatan yang semakin sistematis. Proses seleksi calon tenan
dilakukan dengan metode dan kriteria yang telah ditetapkan dalam Panduan. Pada
saat yang sama fungsi incubator LIPI sebagai lembaga intermediasi yang inklusif
dimana pemanfaatan fasilitas dan jasa inkubator terbuka kepada pihak-pihak yang
memerlukannya dari luar Pusat Inovasi. Hal ini tercermin dari telah diakomodirnya
beberapa pengguna dari luar LIPI termasuk dari luar negeri.
Strategi alih teknologi dan pengembangan kerjasama pada tahun 2015 dilakukan
melalui pendekatan informal dan formal. Pendekatan informal, potensi kerjasama
dikembangkan dengan memanfaatkan hubungan baik yang telah dibina dalam kurun
waktu cukup lama oleh berbagai pihak di LIPI pada umumnya dan Pusat Inovasi
pada khususnya. Sementara pendekatan formal dilakukan melalui pelaksanaan
business matching meeting dan promosi teknologi hasil riset LIPI melalui berbagai
aktifitas pameran, forum, dan kunjungan industri atau pemangku kepentingan.
3) Pengembangan National Science and Technology Park (Kawasan Inovasi) untuk
menumbuhkembangkan industri berbasis inovas dan riset.
Sejak tahun 2015 Pusat Inovasi menjadi salah satu organisasi yang diamanatkan
oleh Pemerintah untuk mengembangkan National Science and Technology Park
Cibinong LIPI. Pengembangan N-STP Cibinong LIPI dimaksudkan untuk
membangun ekosistem inovasi untuk memberikan iklim yang kondusif dalam
pengembangan teknologi maju, pengemenbagan industri berbasis teknologi dan
riset, dan akselerasi alih teknologi. Melalui strategi ini maka dikembangkan program
penciptaan start-up, diseminasi dan alih teknologi, penciptaan produk untuk industri,
fasilitasi lisensi teknologi, dan pengembangan infrastruktur yang canggih. Kegiatan
pengembangan N-STP ini menjadi salah satu program pembangunan nasional dari
Pemerintahan Joko Widodo dan akan dipantau pelaksanaannya secara kontinu oleh
Kantor Staff Presiden.
4) Strategi Pembiayaan/Penganggaran
Meningkatkan efisiensi dan efektifitas alokasi anggaran program dan kegiatan Pusat
Inovasi LIPI. Hal ini dilakukan dengan pelaksanaan perencanaan, pemantuan, dan
evaluasi yang transparan dan professional.
Mengalokasikan anggaran yang memadai untuk mendukung program penguatan
SDM dan pengembangan kerjasama/alih teknologi serta pengelolaan KI (Kekayaan
Intelektual) baik melalui DIPA Pusat Inovasi maupun dari sumber-sumber
pembiayaan lainnya seperti dari Kementerian/Lembaga yang terkait, sektor swasta,
dan lembaga-lembaga non pemerintah baik di dalam maupun di luar negeri.
Sumber-sumber pembiayaan terutama untuk mendukung program inkubasi teknologi
dalam rangka meningkatkan alih teknologi ini dapat bersumber dari Pemerintah
terutama pada tahap sangat awal (seed stage) seperti telah dicoba dilaksanakan pada
tahun ini dengan salah satu tenant inkubator Pusat Inovasi LIPI. Sementara pada
tahap lanjutnya seperti start-up dan selanjutnya, Pusat Inovasi LIPI dapat
memfasilitasi akses pembiayaan bagi tenant inkubator dari sumber-sumber
pembiayaan yang lebih komersial seperti modal ventura, investor, bahkan dari
sektor perbankan sesuai dengan tingkat kesiapan perusahaan/tenant inkubator.
3.3 Program dan Kegiatan
LIPI menjalankan dua program utama, yaitu:
1. Program Penelitian, Penguasaan, dan Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;
2. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya LIPI.
Kedua program tersebut dilaksanakan melalui berbagai kegiatan secara sinergis untuk
mecapai sasaran strategis, tujuan, misi dan visi LIPI.
Dalam mewujudkan Program dan Kegiatan LIPI, Pusat Inovasi LIPI mengemban tugas
dalam hal sebagai berikut:
1) Pembangunan National Science and Technology Park di Cibinong Science Center and
Botanical Garden, sebagaimana tertuang dalam RPJMN tahun 2015 – 2019 yang
ditetapkan LIPI;
2) Pengembangan N-STP LIPI akan dikembangkan secara bertahap. Pada Tahap pertama
(tahun 2015-2019) dilakukan dua kegiatan utama, yaitu:
a. Hilirisasi teknologi hasil riset dari satker LIPI di CSC – BG dan kampus LIPI
lainnya, dengan kegiatan utama antara lain:
Pengembangan Perusahaan Start-Up berbasis inovasi teknologi;
Pengembangan produk berbasis inovasi teknologi industri di N-STP LIPI;
Pengelolaan intermediasi alih teknologi dan promosi jasa N-STP LIPI;
Pendampingan jasa inkubasi teknologi dan alih teknologi.
b. Melakukan penguatan zona pemanfaatan CSC – BG menjadi zona intermediasi
dan industri. Pada tahap I dilakukan pembangunan fasilitasi pilot plant yang
akan dimanfaatkan untuk melayani, terutama satker LIPI di kawasan dan
pengguna jasa lainnya.
3) Diseminasi Iptek
Diseminasi ilmu pengetahuan merupakan jembatan atau konektivitas yang penting
antara lembaga penelitian dengan para pengguna, agar hasil penelitian dapat dirasakan
manfaatnya. Kegiatan ini terbagi menjadi dua fokus, yaitu:
a. Kegiatan membangun budaya iptek di tengah masyarakat;
b. Kegiatan Penerapan Hasil Penelitian untuk Peningkatan Ekonomi Masyarakat
4) Kegiatan Penguatan Jaringan Kelembagaan Iptek
Sasaran kegiatan ini adalah terbangunnya pola kerja sama antar lembaga litbang,
lembaga penelitian dengan perguruan tinggi, dan antara lembaga penelitian dengan
industri/masyarakat pengguna. Fokus kegiatan mencakup:
a. Peningkatan kerja sama dengan berbagai pihak dan peningkatan kesadaran
masyarakat akan pentingnya iptek. Hal ini dicapai antara lain melalui
penyebarluasan hasil riset, produk, teknologi, dan kemampuan riset LIPI;
penguatan standar pelayanan dan pengendalian mutu kehumasan; kerja sama
dan pelayanan hukum; penerapan dan pelayanan standar ilmiah ke masyarakat;
serta kegiatan sosialisasi/pembinaan/temu ilmiah di antaranya dengan organisasi
profesi ilmiah;
b. Peningkatan peran Pusat Inovasi LIPI dalam pergaulan ilmiah internasional.
Guna meningkatkan kapasitas iptek LIPI dan memantapkan peran Indonesia
dalam komunitas ilmiah dunia, serta menguatkan pengakuan internasional
terhadap karya anak bangsa, Pusat Inovasi LIPI senantiasa mengembangkan
kerja sama dengan berbagai lembaga ilmiah internasional.
c.
3.4 Kerangka Regulasi
Agar pelaksanaan program dan kegiatan dapat berjalan dengan baik maka perlu
didukung dengan regulasi yang memadai. Perubahan dan penyusunan regulasi
disesuaikan dengan tantangan global, regional dan nasional. Kerangka regulasi
diarahkan untuk penyediaan regulasi terkait dengan peneliti dan penelitian ilmu
pengetahuan.
Kerangka regulasi yang akan disusun antara lain adalah:
1) Rancangan Undang-Undang tentang Peneliti dan Penelitian Ilmu Pengetahuan;
2) Rancangan Peraturan Presiden tentang Peneliti;
3) Rancangan Peraturan Presiden tentang Mikroorganisme/InaCC.
Selain itu, regulasi internal perlu diterbitkan Peraturan Kepala LIPI tentang hal-hal sebagai
berikut:
1) Pembangunan dan Pengembangan Taman Sains dan Teknologi/Science and
Technology Park (STP);
2) Pedoman Tata Kelola Alih Teknologi Kekayaan Intelektual Serta Hasil Penelitian dan
Pengembangan di Lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia;
3) Pedoman Aset Tetap Tak Berwujud di Lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia.
3.5 Kerangka Kelembagaan
Desain organisasi Pusat Inovasi LIPI saat ini dibentuk berdasarkan desain
Organisasi LIPI dengan mengacu kepada prinsip Reformasi Birokrasi yang tepat
fungsi dan tepat ukuran (right sizing), sehingga menghasilkan struktur yang
ditetapkan melalui Peraturan Kepala LIPI No. 01 Tahun 2014 tanggal 9 Mei 2014
tentang Organisasi dan Tata Kerja LIPI tahun 2014.
Kelembagaan Pusat Inovasi LIPI tersebut perlu didukung oleh SDM yang
handal diantaranya dengan meningkatkan jumlah peneliti/perekayasa. Untuk itu, Pusat
Inovasi LIPI membutuhkan tambahan formasi tenaga peneliti/perekayasa sebanyak 27
orang dan tenaga penunjang sebanyak 10 orang. Hal ini dapat dilaksanakan, baik
melalui rekrutmen CPNS, maupun melalui sistem Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (PPPK). Rincian proyeksi kebutuhan tambahan SDM Pusat Inovasi
LIPI tahun 2015 – 2019 dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Proyeksi kebutuhan SDM Pusat Inovasi LIPI 2015-2019
NoKebutuhan
Formasi
PROYEKSI TAMBAHAN CPNS
PENELITI/PEREKAYASA PER TAHUN Jumlah
2015 2016 2017 2018 2019
1 Peneliti/perekayasa 6 13 6 1 1 27
2 Penunjang 1 5 1 1 2 10
JUMLAH 37
Untuk mendapatkan SDM yang berkualitas secara intelektual dan sikap perilaku
serta menjaga tetap berjalannya proses secara transparan, Pusat Inovasi LIPI telah
menerapkan sistem rekrutmen sebagaimana yang ditetapkan oleh LIPI secara on-line
yang terbuka dan dapat diakses oleh setiap pelamar.
Dalam mendukung implementasi dan kerja organisasi maka LIPI terus membenahi
manajemen dan memperkuat bisnis internal LIPI. LIPI telah memiliki seperangkat Standar
Prosedur Kerja (SPK) dalam bidang manajemen SDM, bidang manajemen keuangan dan
kinerja, bidang hukum kerja sama dan pemasyarakatan iptek, serta bidang system
infrastruktur. LIPI sedang dan akan terus melakukan evaluasi atas SPK tersebut secara
berkala untuk perbaikan dan penyempurnaan. Selain itu, saat ini sedang disusun
penyempurnaan SPK kegiatan penelitian yang menjadi pedoman bagi satker untuk mengelola
kegiatan penelitian. SPK kegiatan penelitian meliputi SPK Penetapan Idea Concept Paper
(ICP), SPK Penetapan Proposal Penelitian, SPK Penetapan Rancangan Penelitian, dan SPK
Penetapan Laporan Penelitian.
BAB IVTARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
Dengan memperhatikan rancangan RPJMN 2015 – 2019, visi dan misi, tujuan,
strategi dan sasaran strategis Pusat Inovasi LIPI sebagaimana diuraikan dalam bab-
bab sebelumnya maka disusunlah target kinerja dan kerangka pendanaan program
Pusat Inovasi LIPI tahun 2015 –2019.
4.1 Target Kinerja
Target kinerja merupakan target yang ditetapkan untuk mencapai program yang
diukur secara berkala dan dievaluasi pada akhir tahun 2019. Sasaran kinerja dihitung
secara kumulatif selama lima tahun dan berakhir pada tahun 2019. Proses untuk
mewujudkan Misi organisasi diterjemahkan ke dalam Tujuan dan Sasaran Strategis
sehingga Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKS) harus berupa variabel yang dapat
dipergunakan untuk mengukur hasil yang dicapai dalam upaya mewujudkan Misi.
Program Pusat Inovasi LIPI ada 2 (dua), yaitu:
1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya (Program
generik);
2. Program Penelitian, Penguasaan, dan Pemanfaatan Iptek (Program Teknis).
4.1.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Sasaran Program Dukungan ini adalah:
1. Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik. Indikator pencapaian sasarannya
adalah:
Nilai Reformasi Birokrasi Pusat Inovasi LIPI mencapai 75;
Opini atas laporan Keuangan Wajar Tanpa Pengecualian;
Nilai Laporan Kinerja mencapai 80.
2. Meningkatnya pengembangan kompetensi SDM penelitian, dengan indikator
pencapaian sasarannya adalah:
Peningkatan jumlah peneliti sebanyak 8 orang.
Untuk mencapai sasaran hasil tersebut maka kegiatan yang dilakukan adalah:
1. Pengembangan Jaringan Kerja Sama Penelitian dan Pemasyarakatan Iptek.
Sasaran kegiatan ini adalah:
Layanan Kerjasama dan Kemitraan;
Layanan penyusunan peraturan dan perjanjian, serta informasi hukum.
2. Penataan, Pengembangan Organisasi dan SDM
Sasaran kegiatan ini adalah:
Pengembangan organisasi, tata Laksana dan Reformasi Birokrasi;
Perencanaan, pembinaan, dan manajemen kepegawaian.
3. Perencanaan, Penganggaran, Verifikasi dan Perbendaharaan
Sasaran kegiatan ini adalah:
Perencanaan, penganggaran, dan pengendalian;
Akuntansi/laporan keuangan dan perbendaharaan;
Pengelolaan Kegiatan Iptekda dan Unggulan.
4. Penatausahaan, Pengadaan, Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Sasaran kegiatan ini adalah:
Layanan kerumahtanggaan, ketatausahaan, dan laporan keuangan, serta
pengelolaan aset BMN;
Pengelolaan layanan jaringan teknologi informasi dan komunikasi;
Penatausahaan, pengadaan, dan pemeliharaan BMN dan sarpras.
4.1.2 Program Penelitian, Penguasaan, dan Pemanfaatan Iptek
Sasaran Program Penelitian, Penguasaan, dan Pemanfaatan Iptek adalah:
1. Meningkatnya kontribusi Pusat Inovasi LIPI terhadap daya saing bangsa berbasis hasil
penelitian dan layanan. Indikator pencapaian sasarannya adalah:
Karya tulis ilmiah yang dipublikasi pada Prosiding Internasional sebanyak 7 artikel;
Karya tulis ilmiah yang dipublikasi pada Prosiding Nasional sebanyak 67 artikel
Jumlah karya tulis ilmiah yang dipublikasi pada buku terbitan nasional sebanyak 5
buku
Kajian valuasi HKI, alih teknologi, inkubasi dan Science Technology Park (STP)
sebanyak 25 dokumen
Paten terdaftar sebanyak 485 dokumen
HKI lainnya terdaftar sebanyak 40 dokumen
Valuasi ekonomi paten LIPI sebanyak 475 dokumen
Teknologi/HKI LIPI yang termanfaatkan/ menghasilkan produk contoh/prototipe
melalui kegiatan inkubasi dan STP sebanyak 118 paket
Tenant/perusahaan inovatif baru (start-up company) yang terbentuk melalui keeiatan
inkubasi dan STP sebanyak 35 mitra
Tenant Terbina dan Tergraduasi sebanyak 83 mitra
Bimbingan teknis drafting paten/HKl dan valuasi HKI sebanyak 109 orang
Masyarakat/IKM terlatih dalam bidang technopreneurhip dan adopsi inovasi teknologi
sebanyak 1473 orang
Pembangunan Science and Techno Park (STP) sebanyak 5 paket (100 persen)
2. Meningkatnya kontribusi LIPI terhadap daya saing industri. Indikator pencapaian
sasarannya adalah:
Kerjasama dengan industri dan instansi eksternal dalam meningkatkan daya saing
sebanyak 90 mitra
Temu bisnis dalam rangka memperkuat jejaring alih teknologi terhadap industri
sebanyak 25 kali
Lisensi teknologi sebanyak 23 dokumen
3. Meningkatnya peran LIPI dalam mendukung riset nasional. Indikator pencapaian
sasarannya adalah:
lnstitusi eksternal mitra yang memanfaatkan infrastruktur LlPl untuk kerjasama
penelitian sebanyak 17 mitra
4. Meningkatnya jejaring dan kerja sama ilmiah nasional dan internasional yang
berkualitas dan menguntungkan. Indikator pencapaian sasarannya adalah:
Mitra yang melaksanakan kerjasama terkait kegiatan penelitian, inkubasi, STP, dan
layanan sebanyak 90 mitra
Penyelenggaraan dan keikutsertaan dalam peningkatan jejaring dan kerjasama ilmiah
melalui pertemuan ilmiahlseminar, focus discussion, workshop sebanyak 38 kali
Peserta yang mengikuti kegiatan jejaring dan kerjasama ilmiah melalui pertem uan
ilmiah seminar, focus grup discussion, workshop sebanyak 1120 orang
Posisi strategis yang dijabat dalam organisasi/ pertemuan nasional/ internasional
sebanyak 32 posisi
Keanggotaan kelembagaan dalam organisasi nasional – internasional sebanyak 54
organisasi
5. Meningkatnya rujukan ilmiah dan informasi iptek yang diakses masyarakat. Indikator
pencapaian sasarannya adalah:
Artikel ilmiah, informasi dan layanan vang diunduh ke website sebanyak 126
dokumen
Penyelenggaraan dan keikutsertaan dalam pemasyarakatan Iptek melalui promosi,
sosialisasi, ekspose hasil penelitian sebanyak 210 kali
Peserta pemasyarakatan lptek melalui melalui promosi, sosialisasi, ekspose hasil
penelitian/layanan LIPI sebanyak 7500 orang
6. Meningkatnya pengembangan kompetensi SDM penelitian Indonesia. Indikator
pencapaian sasarannya adalah:
Jumlah peneliti bertambah sebanyak 8 orang;
7. Terwujudnya tata kelola kepemerintahan yang baik
Laporan keuangan yang baik dan selesai tepat waktu sebanyak 10 laporan
Laporan kinerja (LKj) yang baik dan selesai tepat waktu sebanyak 5 laporan
Laporan triwulan, semester dan tahunan yang baik dan selesai tepat waktu
sebanyak 35 laporan
Laporan pengelolaan barang milik negara {BMN) yang baik dan benar sebanyak
15 laporan
Perencanaan kegiatan dan anggaran melalui Renja, RKAKI. Perjanjian Kinerja
(PK)yang baik dan selesai tepat waktu sebanyak 15 dokumen
Master plan pusat inovasi sebagai pusat STP alih teknologi/inkubasi dan yang
terselesaikan tepat waktu sebanyak 1 dokumen
lndeks kepuasan masyarakat (IKM) yang baik tercapai sebesar minimal 65 nilai
IKM setiap tahunnya
Pegawai yang meningkat kompetensinya melalui peningkatan jenjang pendidikan,
diklat fungsional, pelatihan sebanyak 176 orang
Sasaran 1 merupakan sasaran utama Pusat Inovasi LIPI yang dapat dijabarkan
dengan lebih rinci melalui sasaran 2 sampai dengan 7. Untuk mencapai sasaran hasil
tersebut maka dilakukan berbagai kegiatan sebagaimana diuraikan di bawah ini.
Seluruh kegiatan Pusat Inovasi LIPI pada dasarnya menghasilkan output yang dapat
dikelompokkan ke dalam 2 kelompok besar, yaitu Pemanfaatan dan Perlindungan
Hasil Penelitian, dan Layanan Jasa. Dari dua kelompok besar tersebut, secara spesifik
dapat dirinci sebagaimana yang tertuang dalam RPJMN, yaitu:
1. Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi
Sasaran kegiatan ini adalah:
Difusi inovasi teknologi;
Peningkatan pemasyarakatan dan pemanfaatan IPTEK;
Peningkatan produktivitas industri (UMKM) berbasi teknologi;
2. Pengembangan Inovasi
Sasaran kegiatan ini adalah:
Akselerasi difusi hasil iptek berbasis inovasi LIPI ke stakeholders (industri,
pemerintah, masyarakat);
Kapitalisasi hasil litbang LIPI melalui pendaftaran dan valuasi HKI untuk proses
difusi iptek LIPI;
Pengembangan N-STP di Cibinong Science Center-Botanical Garden.
4.2 Kerangka Pendanaan
Kerangka pendanaan meliputi peningkatan pendanaan dan efektivitas/efisiensi
pendanaan. Upaya untuk meningkatkan jumlah alokasi dana yang bersumber dari
APBN terus ditingkatkan. Selain itu, pengupayaan sumber pendanaan non-APBN
seperti PNBP serta hibah dalam dan luar negeri, akan terus dilakukan secara intensif.
Pusat Inovasi LIPI juga akan terus mengupayakan terwujudnya Badan Layanan
Umum (BLU) di LIPI.
Dalam upaya peningkatan efektivitas pemanfaatan dana agar target BSN dapat dicapai
dengan maksimal, maka Pusat Inovasi LIPI menetapkan strategi:
1. Menetapkan prioritas anggaran pada kegiatan yang lebih produktif;
2. Menetapkan besaran anggaran yang proporsional antara kegiatan penelitian, investasi,
diseminasi, kelembagaan, dan kegiatan untuk menjalankan fungsi Pusat Inovasi LIPI;
3. Menetapkan strategi perencanaan dan pencapaian target PNBP dalam konteks
lembaga penelitian.
BAB VPENUTUP
Renstra Pusat Inovasi LIPI tahun 2015-2019 disusun dengan mengacu kepada
Renstra Kedeputian Jasa Ilmiah LIPI 2015-2019 dan Renstra LIPI 2015-2019, serta
sejumlah dokumen resmi negara seperti RPJPN 2005-2025, RPJMN 2015-2019,
Kebijakan Strategis Nasional Iptek, Agenda Riset Nasional, dan dokumen lainnya
yang terkait dengan maksud agar penetapan target atau tujuan strategis lembaga
selaras dan searah dengan kebijakan nasional. Selain itu, dokumen Renstra Pusat
Inovasi LIPI 2010-2014 juga turut dipertimbangkan agar terdapat kesinambungan
antara program dan kegiatan pada lima tahun yang lalu dengan rencana lima tahun ke
depan. Penetapan tujuan strategis pada Renstra Pusat Inovasi LIPI 2015-2019
dirumuskan dengan berbasis pada segala kompetensi dan sumber daya yang dimiliki
Pusat Inovasi LIPI dalam kerangka Visi dan Misi lembaga yang sudah dicanangkan
dan dilaksanakan dengan nilai-nilai organisasi yang sudah ditetapkan.
Program dan kegiatan yang sudah dirumuskan dalam dokumen Renstra ini
masih difokuskan kepada target-target capaian substansi kegiatan pemanfaatan dan
perlindungan hasil penelitian LIPI dalam rangka merealisasikan Visi Pusat Inovasi
LIPI untuk menjadi Pusat yang Unggul dalam Intermediasi Adopsi Inovasi.
Sedangkan rencana dan target untuk pengembangan SDM, sarana prasarana atau
infrastruktur penelitian dan strategi anggaran akan dibahas secara terpisah dan lebih
rinci. Oleh karena itu, dokumen Renstra ini bersifat sebagai living document yang
harus selalu ditelaah, dievaluasi, dan diperbaiki sesuai dengan tuntutan lingkungan
strategis yang terus berubah. Evaluasi dan penelaahan terhadap kesesuaian Renstra ini
dengan tuntutan internal maupun eksternal lembaga harus dilakukan paling sedikit
sekali dalam setahun.
Penjabaran dari setiap program dan kegiatan yang tercantum di dalam Renstra
ini akan diterjemahkan ke dalam rencana kegiatan di Pusat Inovasi LIPI sesuai dengan
kompetensi serta tugas dan fungsi yang diamanatkan. Renstra Pusat Inovasi LIPI
memuat semua rencana strategis dalam menjalankan tugas fungsinya yang sekaligus
memberikan kontribusi dalam pencapaian Indeks Kinerja Utama (IKU) LIPI.
MATRIK KINERJA DAN PENDANAAN PUSAT INOVASI LIPI 2015-2019
KEMENTERIAN/LEMBAGA : (079) LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
KodeSASARAN PR (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN
(OUTPUT)/INDIKATOR LOKASITARGET ALOKASI (Rp. Miliar)
TOTAL K/L-N-B-NS-BS
KL Prog Keg 2015
2016
2017 2018 201
9201
5 2016 2017 2018 2019
079
06 PROGRAM PENELITIAN, PENGUASAANDAN PEMANFAATAN IPTEK
079
06 3394 Pengembangan Inovasi Cibinong
43,4 44,0 75,8 72,5 40,12 275,82
Pusat Inovasi
079
06 3394 1. Akselari difusi hasil iptek Berbasis Inovasi LIPI ke Stakeholders (Industri, Pemerintah, Masyarakat)
6,3 5,1 8,8 9,7 10,5 40,4
079
06 3394 - Jumlah paket HKI yang termanfaatkan/ diinkubasi
23 23 33 33 33 B
079
06 3394 - Jumlah unit usaha UMKM inovatif baru 7 7 7 7 7
079
06 3394 - Jumlah tenant terbina dan tergraduasi 5 9 13 13 13
079
06 3394 - Jumlah policy brief kegiatan inkubator, difusi/alih teknlogi, dan science and technopark (STP)
5 5 6 8 8
079
06 3394 - Jumlah lisensi HKI ke Industri 3 3 5 5 5
079
06 3394 2. Kapitalisasi hasil litbang LIPI melalui pendaftaran dan valuasi HKI
1,2 1,5 4 4,2 5,42 16,32 B
079
06 3394 - Jumlah hak kekayaan intelektual yang terdaftar, terpelihara dan terlindungi
40 45 50 55 60
079
06 3394 - Jumlah dokumen HKI yang tervaluasi nilai ekonomisnya
35 40 45 50 55
079
06 3394 - Jumlah orang terlatih mendokumentasikan HKI 60 60 60 60 60
079
06 3394 3. Pengembangan N-STP di Cibinong Science Center-Botanical Garden
35,0 35,0 60,0 55,0 20,0 205,0 N
LAMPIRAN
079
06 3394 - Jumlah paket sarana prasarana STP di Cibinong Science Center- Botanical Garden
1 1 1 1 1
079
06 3394 - Persen pembangunan STP di Cibinong Science Center-Botanical Garden
20 40 70 85 100
079
06 3394 4. Tatakelola layanan (PNBP) 0,9 2,4 3,0 3,6 4,2 14,1 K/L
079
06 3394 -
Jumlah laporan
4 4 4 4 4