rencana judul penelitian : · web viewkompetensi professional merupakan kemampuan yang berkenaan...
TRANSCRIPT
ANALISIS KOMPETENSI (PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL)
GURU SEKOLAH DASAR YANG BERKUALIFIKASI AKADEMIK D-IV/ S1
DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2007 .
(di Susun oleh : Dra. Zahra Chairani. M.Pd )
I. PENDAHULUANLPMP merupakan suatu lembaga unit pelaksana teknis Departeman
Pendidikan Nasional yang dipimpin oleh seorang kepala yang berdasarkan
(Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI nomor 087/ dan 044 ) tahun 2003
berada dibawah tanggung jawab Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
(Ditjendikdasmen).
Dalam peranannya untuk mencapai Standar Nasional Pendidikan,
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) bertugas untuk membantu
Pemerintah Daerah dalam bentuk supervisi, bimbingan, arahan, saran, dan bantuan
teknis kepada satuan pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan non formal,
dalam berbagai upaya penjaminan mutu satuan pendidikan, (PP 19, 2005).
Pembinaan yang selama ini dilakukan oleh LPMP pada guru-guru Sekolah
Dasar belum membedakan kualifikasi pendidikan, yang dalam hal ini kualifikasi
pendidikan guru Sekolah Dasar di Kalimantan Selatan masih sangat heterogen.
Umumnya pendidikan minimal terdapat pada sebagian kecil guru adalah lulusan SPG
(Sekolah Pendidikan Guru)/ sederajat dan KPG (Kursus Pendidikan Guru), sebagian
besar berpendidikan D2 , D3 dan S1.
Adanya persyaratan untuk memperoleh sertifikat profesi melalui uji
kompetensi bagi guru yang sudah memiliki kualifikasi minimum diploma empat (D-
IV) atau sarjana (S1) berdasarkan PP nomor 18 tahun 2007 pasal 2, menunjukkan
Artikel Hasil Penelitian LPMP 07/tim LPMP/file: zch
bahwa kualifikasi akademik saja belum mencukupi persyaratan untuk memperoleh
sertifikasi profesi.
Sedangkan uji kompetensi dikembangkan dari standar kompetensi secara utuh
dari empat kompetensi utama, yaitu kompetensi pedagogik; kepribadian; sosial dan
profesional. Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru (Permen
Diknas nomor 16: 2007).
Pendapat Baskoro Poedjinoegroho Direktur SMA Kanisius Jakarta
menyatakan bahwa hampir separuh dari lebih kurang 2,6 juta guru di Indonesia tidak
layak mengajar. Kualifikasi dan kompetensinya tidak mencukupi untuk mengajar di
sekolah. Lebih dari 27000 guru ditingkat Sekolah dasar di Kalimantan Selatan yang
kualifikasi akademiknya masih heterogen, dan belum diketahui kompetensi yang
dimiliki mereka.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 1293 orang guru Sekolah Dasar telah
memiliki kualifikasi pendidikan akademik D-IV / S1 dan tersebar di 13 (tiga belas)
Kabupaten / Kota Kalimantan Selatan (LPMP: 2007). Akan tetapi kualifikasi
akademik ini belum memiliki jaminan bahwa para guru tersebut telah memiliki
kompetensi seperti yang kita harapkan.
Berdasarkan penjelasan diatas, dalam upaya melaksanakan penjaminan mutu
pendidikan sebagaimana tertera dalam fungsi LPMP (1) , (2) , (3) dan (4), diperlukan
adanya informasi tentang sejauh mana kompetensi guru Sekolah Dasar yang sudah
memiliki kualifikasi akademik D-IV / S1 di Kalimantan Selatan dalam kompetensi
pedagogik dan profesional. Dengan demikian sangat diperlukan adanya penelitian
yang dapat memberikan informasi secara deskriptif tentang kompetensi kedua hal
tersebut dalam suatu penelitian yang berjudul ANALISIS KOMPETENSI
(PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL) GURU SEKOLAH DASAR YANG
Makalah Laporan Hasil Penelitian Mahing /file:Zc/2008
2
BERKUALIFIKASI AKADEMIK D-IV/ S1 DI PROVINSI KALIMANTAN
SELATAN TAHUN 2007 .
Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah kompetensi pedagogik guru Sekolah Dasar yang telah
berkualifikasi akademik D-IV/S1 di Kalimantan Selatan ?
2. Bagaimanakah kompetensi professional guru Sekolah Dasar yang telah
berkualifikasi akademik D-IV/S1 di Kalimantan Selatan ?
Dengan demikian dapat dirumuskan bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk
mendapatkan informasi dari hasil analisis data tentang :
a. Kompetensi pedagogik guru Sekolah Dasar yang telah berkualifikasi
akademik D-IV/S1 di Provinsi Kalimantan Selatan
b. Kompetensi profesional guru Sekolah Dasar yang telah berkualifikasi
akademik D-IV/S1 di Provinsi Kalimantan Selatan
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) agar dapat menentukan gerak
langkah dan sebagai bahan masukan atau dasar untuk menyusun kebijakan-kebijakan
dan program-program, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota di seluruh Kalimantan
Selatan : sebagai bahan informasi dan menentukan langkah-langkah kebijakan guna
pembinaan dalam upaya meningkatkan profesionalisme guru-guru Sekolah Dasar di
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.dan pemberdayaan KKG berdasarkan rekomendasi
yang diberikan dari hasil penelitian ini.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Makalah Laporan Hasil Penelitian Mahing /file:Zc/2008
3
Dalam PP 19 tahun 2005., dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan Standar
Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh
wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam hal ini ada 8 (delapan )
lingkup Standar Nasional Pendidikan : yaitu “ (a)standar isi; (b) standar proses; (c)
standar kompetensi lulusan; (d) standar pendidik dan tenaga kependidikan; (e) standar
sarana dan prasarana;(f) standar pengelolaan; (g) standar pembiayaan; dan (h) .standar
penilaian pendidikan.
Dari ke-delapan Standar Nasional Pendidikan tersebut yang sangat
berkaitan erat dengan tugas –tugas seorang pendidik dan menjadi landasan teori dalam
penelitian adalah standar pendidik dan tenaga kependidikan (1) Pendidik harus
memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat
jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional. (2) Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang
dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.alam hal ini Pendidik pada SD/MI, atau bentuk
lain yang sederajat memiliki: Kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma
empat (D-IV) atau sarjana (S1), berlatar belakang pendidikan tinggi di bidang
pendidikan SD/MI, kependidikan lain, atau psikologi; dan memiliki sertifikat profesi
guru untuk SD/MI
Dari kedua pasal tersebut, melaksanakan proses pembelajaran merupakan
kompetensi pedagogik dan ciri dari kompetensi profesional yang harus dimiliki guru.
2.2 PROFESIONALISME GURU
Guru merupakan jabatan yang memerlukan keahlian khusus. Pekerjaan ini
tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang tanpa memiliki keahlian sebagai guru.
Makalah Laporan Hasil Penelitian Mahing /file:Zc/2008
4
Oleh karena itu untuk menjadi seorang guru diperlukan syarat-syarat khusus yang
sekarang tertulis dalam standar pendidik.
Berdasarkan UU guru dan dosen dalam UU no. 14/2005 dinyatakan bahwa
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah.
Sardiman (2004) menyatakan bahwa guru sebagai tenaga profesional di
bidang pendidikan, disamping memahami hal-hal yang bersifat filosofis dan
konseptual, harus juga mengetahui dan melaksanakan hal-hal yang bersifat teknis,
terutama dalam kegiatan mengelola dan melaksanakan interaksi belajar mengajar.
Wolmer dan Mills dalam Sardiman (2004) menyatakan bahwa pekerjaan itu
baru dikatakan sebagai profesi jika memenuhi kriteria atau ukuran sebagai berikut:
1. Memiliki spesialisasi dengan latar belakang teori yang luas
2. Merupakan karier yang dibina secara organisatoris
3. Diakui masyarakat sebagai pekerjaan yang mempunyai status profeional
Sedangkan Wetsby dan Gibson dalam Sardiman (2004) mengemukakan ciri-
ciri keprofesian di bidang kependidikan sebagai berikut:
1. Diakui oleh masyarakat dan layanan yang diberikan itu hanya dikerjakan oleh
pekerja yang dikategorikan sebagai suatu profesi.
2. Dimilikinya sekumpulan bidang ilmu pengetahuan sebagai landasan dari sejumlah
teknik dan prosedur yang unik.
Makalah Laporan Hasil Penelitian Mahing /file:Zc/2008
5
3. Diperlukan persiapan persiapan yang sengaja dan sistematis, sebelum orang itu
dapat melaksanakan pekerjaan profesional.
4. Dimiliki mekanisme untuk menyaring sehingga orang yang berkompeten saja yang
dibolehkan bekerja.
5. Dimiliki organisasi profesional untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat.
Pengertian profesi dan ciri-ciri tersebut membawa pengaruh yang sangat besar
pada kompetensi yang harus dimiliki guru. Oleh karena itu kualitas dari kompetensi
yang dimiliki guru sangat penting untuk dipetakan dan pembinaan berdasarkan hasil
pemetaan tersebut.
2.3 KOMPETENSI GURU
Kompetensi (competency) guru dapat diartikan sebagai kebulatan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diwujudkan dalam bentuk perangkat
tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang guru untuk
memangku jabatan guru sebagai profesi.
Sertifikasi bagi guru akan diperoleh apabila guru telah memenuhi
kualifikasi akademik dan lulus uji kompetensi. Ujian tersebut mencakup kompetensi
pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional, yang dalam pelaksanaannya lebih
terfokus pada penilaian portoflio.
Penelitian ini hanya mengkaji dua kompetensi yaitu kompetensi pedagogik
dan kompetensi profesional
1) Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan yang berkenaan dengan
pemahaman peserta didik dan pengelola pembelajaran yang mendidik dan dialogis.
Secara substantif kompetensi ini mencakup kemampuan pemahaman terhadap peserta
Makalah Laporan Hasil Penelitian Mahing /file:Zc/2008
6
didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya. Berdasarkan Permendiknas nomor 16 tahun 2007 tentang standar
kompetensi guru kelas SD/MI yang dijabarkan dari kompetensi inti guru dan
kompetensi guru kelasSD/MI sebagai berikut :
1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional dan intelektuala. Memahami karakteristik peserta didik usia sekolah dari yang berkaitan dengan
aspek fisik, intelektual, sosial-emosional, moral, spiritual, dan latar belakang sosial budaya
b. Mengidentifikasi potensi peseta didik usia sekolah dasar dalam lima mata pelajaran SD/MI
c. Mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik usia sekolah dasar dalam lima mata pelajaran SD/MI
d. Mengidentifikasi kesulitan peserta belajar usia sekolah dasar dalam lima mata pelajaran SD/MI
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidika. Memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik terkait dengan lima mata pelajaran SD/MIb. Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran
yang mendidik secara kreatif dalam lima mata pelajaran SD/MIc. Menerapkan pendekatan pembelajaran tematis , khususnya di kelas awal SD/MI
3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu
a. Memahami prinsi-prinsippengembangan kurikulumb. menentukan tujuan lima mata pelajaran SD/MIc. Menentukan pengalaman belajar yang sesuai untuk mencapai tujuan lima mata
pelajaran SD/MI
4. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidika. Memahami prinsip-prinsip perancangan pembelajaran yang mendidikb. Mengembangkan komponen-komponen rancangan pembelajaranc. Menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di dalam
kelas,laboratorium, maupun lapangan d. Melaksanakan pembelajaran yang mendidik dikelas, dilaboratorium dan di
lapangan e. Menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta
didik dan lima mata pelajaran SD/ MI untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh
f. Mengambil keputusan transaksional dalam lima mata pelajaran SD/MI sesuai dengan situasi yang berkembang.
Makalah Laporan Hasil Penelitian Mahing /file:Zc/2008
7
5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunkasi potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikia. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran
6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikia. Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mendorong peserta didik
mencapai prestasi belajar secara optimalb. Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk
mengaktualisasikan potensi peserta didik, termasuk kreativitasnya
7. Berkomunikasi secara efektif , empatik, dan santun dengan peserta didik a. Memahami berbagai strategi berkomunikasi yang efektif, empatik dan santun,
baik lisan maupun tertulis. b. Berkomuninkasi secara efektif, empatik dan santun dengan peserta didik dengan
bahasa yang khas dalam interaksi pembelajaran yang terbangun secara siklikal dari (a) penyiapan kondisi psikologis peserta didik, (b) memberikan pertanyaan atau tugas undangan kepada peserta didik untuk merespon, (c) respons peserta didik, (d) reaksi guru terhadap respon peserta didik, dan seterusnya
8. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar
a. memahami prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar sesuai dengan karakteristik lima mata pelajaran SD/MI
b. Menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting untuk dinilai dan dievaluasi sesuai dengan karakteristik lima mata pelajaran SD/MI
c. Menentukan prosedur penilaian dan evalusi proses dan hasil belajard. Mengembangkan instrumen penilaian dan evaluais proses dan hasil belajar.e. Mengadministrasikan penilaian proses dan hasil belajar secara
berkesinambungan dengan menggunakan instrumen f. Menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk berbagai tujuang. Melakukan evaluasi proses dan hasil belajar
9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran a. Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk menentukan
ketuntasan belajar b. Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untk merancang program
dan remedial pengayaan
10. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajarana. Melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakanb. Memanfaatkan hasil refleksi untuk perbaikan dan pengembangan lima mata
pelajaran SD/MIc. Melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran lima mata pelajaran SD/MI
Ke sepuluh kompetensi pedagogik merupakan kompetensi yang harus dimiliki
guru dan dapat dilaksanakan secara profesional. Implementasi kemampuan pedagogik
tersebut, secara terintegratif akan tercermin pada pengelolaan kegiatan pembelajaran
Makalah Laporan Hasil Penelitian Mahing /file:Zc/2008
8
di kelas antara lain memiliki kemampuan mengelola proses belajar mengajar secara
efektif. Kegiatan tersebut di mulai dari kemampuan guru membuka pelajaran,
melakukan kegiatan inti sampai pada menutup kegiatan.dan melakukan evaluasi.
2) Kompetensi Profesional
Kompetensi professional merupakan kemampuan yang berkenaan dengan
penguasaan materi pembelajaran bidang studi secara luas dan mendalam yang
mencakup penguasaan substansi isi materi kurikulum matapelajaran di sekolah dan
substansi keilmuan yang menaungi materi kurikulum tersebut, serta menambah
wawasan keilmuan sebagai guru. Berdasarkan Permendiknas nomor 16 tahun 2007
standar kompetensi guru kelas SD/MI dijabarkan dari kompetensi inti guru dan
kompetensi guru kelas SD/MI untuk nomor urut 20 sampai pada nomor urut 24:
Menguasai materi, struktur konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata
pelajaran yang diampu
Mengingat guru SD pada umumnya adalah guru kelas yang
kemampuannya dituntut untuk penguasaan pada kelima mata pelajaran yang
diampunya. Oleh karena itu kemampuan dalam menguasai materi, struktur konsep,
dan pola pikir keilmuan untuk mata pelajaran matematika, IPA, IPS, Bahasa
Indonesia dan PKn tersebut di atas, sekaligus merupakan kisi-kisi tes untuk
mengukur kompetensi profesional yang mendukung mata pelajaran yang diampu.
Untuk melakukan pengukuran terhadap kedua kompetensi tersebut, maka dibuat
indikator-indikator yang merupakan ciri-ciri dari kompetensi yang harus dimiliki guru
tersebut.
Dengan demikian tes kemampuan akademik maupun pernyataan -pernyataan
pada instrumen yang digunakan dalam penelitian ini sudah sesuai untuk mengukur
kemampuan guru dan dianggap valid secara content (isi).
Makalah Laporan Hasil Penelitian Mahing /file:Zc/2008
9
3) Pengelolaan Kelas
Guru sekolah Dasar pada umumnya adalah guru kelas, artinya guru harus
dapat mengajarkan berbagai mata pelajaran. Guru tidak hanya dituntut untuk
menyelesaikan bahan pelajaran yang telah ditetapkan, tetapi guru harus menguasai
dan menghayati secara mendalam semua materi yang akan diajarkan. Oleh karena itu
dalam memberikan materi pelajaran guru mempunyai peranan dan tugas sebagai
pengelola proses belajar mengajar di kelas yang dituntut banyak inisiatif dan penuh
kreativitas. Jadi penguasaan terhadap materi pelajaran mutlak dimiliki oleh seorang
guru sekolah dasar (Zainal Aqib: 2002).
Dalam pengelolaan pembelajaran guru diharapkan dapat mengenal
karakteristik siswa, sehingga dengan mudah dapat memilih media, dan sumber
belajar yang sesuai dengan materi yang diajarkan, serta dapat menggunakan bahasa
lisan dan tertulis secara baik dan benar. Salah satu kelemahan dasar biasanya terjadi
dalam kegiatan belajar mengajar justru terletak pada inti aktivitas kegiatan itu sendiri,
yaitu pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang melibatkan guru dan siswa serta
interaksinya satu sama lain. ((Zainal Aqib: 2002).
Dengan demikian guru harus menguasai berbagai metode dan strategi belajar
mengajar. Memiliki kemampuan untuk memilih metode dan pendekatan yang sesuai
dengan materi pelajaran, aspek kemampuan siswa, lingkungan dan kondisi setempat,
kemudian meranang menjadi suatu program pembelajaran yang baik.
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran ditutup dengan melakukan refleksi ,
membuat rangkuman dan memberikan tugas-tugas sebagai tindaklanjut kegiatan.
Makalah Laporan Hasil Penelitian Mahing /file:Zc/2008
10
3. METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu penelitian yang
berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat
sekarang; (Sujana ; 2001). Penelitian ini bermaksud untuk memperoleh gambaran apa
adanya dari suatu fenomena yang berada dalam konteks penelitian yaitu upaya
mengumpulkan data sebanyak-banyaknya mengenai kompetensi yang dimiliki guru
sekolah dasar yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan sudah berkualifikasi
akademik D-IV/ S1
3.1 Populasi dan Sampel
Penelitian ini menggunakan sebagian dari populasi sebagai sasaran penelitian
yang disebut dengan sampel. Menurut Sujana (2001) , sampel adalah sebagian
populasi terjangkau yang memiliki sifat yang sama dengan populasi.
Kalimantan Selatan terdiri dari 13 (tiga belas) kabupaten/kota. Sampel
diambil dari 12 kabupaten/kota dengan 15 % dari jumlah populasi guru Sekolah
Dasar yang sudah memiliki kualifiasi akademik D-IV / S1 . Sedangkan satu
Kabupaten/Kota, yaitu Banjarbaru tidak dijadikan sampel penelitian, akan tetapi
diambil sebagai daerah uji coba untuk menguji validitas instrumen penelitian.
Pengambilan sample berdasarkan pada proporsional sampling yaitu suatu
cara pengambilan sample dengan mengambil prosentase 15 % dari populasi
(Suharsimi:1997) . Dari jumlah guru yang memenuhi persyaratan dalam penelitian ini
berjumlah 1293 orang yang tersebar di 13 kabupaten/kota yang akan dijadikan sasaran
penelitian. Jumlah tersebut dikurangi 82 orang yaitu jumlah guru yang terdapat di
Kota Banjarbaru sebagai tempat untuk uji coba, sehingga populasi berjumlah 1211
orang. Dengan demikian sample penelitian berjumlah 182 orang yaitu 15% dari
populasi. Pengambilan sample diambil secara acak atau random sampling.
Makalah Laporan Hasil Penelitian Mahing /file:Zc/2008
11
Sedangkan pengambilan data untuk mendapatkan informasi tentang
kompetensi pedagogik yang terintegrasi dalam pelaksanaan pembelajaran dilakukan
dengan observasi / pengamatan di kelas. Pengambilan sub sampel dilakukan
berdasarkan teknik Purposive Sampling yaitu teknik yang digunakan bila peneliti
mempunyai pertimbangan tertentu yang sesuai dengan tujuan penelitian. (Sujana:
2001).
Untuk keperluan observasi kelas diambil sebanyak 30 guru yang tersebar dari
sampel yang telah ada, untuk pemerataannya digunakan rumus berdasarkan pendapat
Sujana yang menyatakan bahwa, dengan melihat kenyataan bahwa dalam populasi
tersebut terdapat sub-sub populasi yang bervariasi secara horizontal (Soepeno: 1997).
Tabel 1: Sebaran Sampel dan Sub Sampel di 12 Kabupaten / Kota di Kalimantan
Selatan Dari Jumlah Populasi
No. Nama Kabupaten
Jumlah Populasi
Jumlah sampel (15 % dari populasi)
Jumlah sub sampel (Spl) (berdasarkan perhitungan dengan rumus)
1. Banjar 205 31 5
2. Tala 71 11 2
3. Batola 146 22 3
4. Tapin 47 7 1
5. HSS 65 10 1
6. HST 21 3 1
7. HSU 79 12 2
8. Tabalong 75 11 2
9. Kotabaru 79 12 2
10. Tanah bumbu 81 12 2
11. Balangan 25 4 1
12. Banjarmasin 317 48 8
Jumlah 1211 182 30
Sampel yang diambil guna keperluan observasi kelas pada setiap kabupaten
kabupaten/kota berdasarkan purposive sampling dengan penyebaran sampel diambil
Makalah Laporan Hasil Penelitian Mahing /file:Zc/2008
12
dari daerah pinggiran, pertengahan , dan pusat kota. Pengambilan sampel penelitian
untuk daerah pingiran, pertengahan , maupun pusat kota dilakukan secara acak atau
random.
3.2 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
Gambar 1 : Bagan prosedur Penelitian
a. Pengumpulan data
Makalah Laporan Hasil Penelitian Mahing /file:Zc/2008
13
Penelusuran dokumen /data akademikkualifikasi
Kegiatan Pendahuluan
Penelitian lapangan
Pengolahan dan analisis data
Penulisan Laporan Pendahuluan
Kegiatan Akhir dan tindak lanjut Kegiatan Pendahuluan
Pengumpulan data guru SD yang berkualifikasi akademik S1/sederajat
Pembuatan instrumen penelitian : kuesioner, lembar observasi, tes akademik 5 mata pelajaran Seminar Proposal PenelitianUji coba instrumen penelitian dan penggandaan Pemilihan sampel dan Penentuan peta wilayah untuk sampel observasi kelas (purposive)
a. Penyebaran instrumen kompetensi b. tes kemampuan c. Observasi kelas . c. Wawancara
a. Tabulasi data b. analisis data hasil tabulasi c. Penyusunan/pilihan rekomendasi kebijakan
berdasarkan hasil analisis data
a. Draf awal laporan hasil penelitian b.Perbaikan /pembahasan draft awal c. Seminar hasil penelitian d. Revisi dan penyusunan draft akhir laporan hasil
penelitian dan executive summary
a. Penggandaan laporan hasil penelitian b. Publikasi rekomendasi hasil penelitian c. Program tindaklanjut
Alat pengumpul data adalah : instrumen, format observasi kelas, tes, dan
format wawancara . Instrumen penelitian di susun berdasarkan pada kisi-kisi yang
memuat indikator-indikator pencapaian kompetensi paedagogik dan profesional
berdasarkan standar kompetensi guru. Setiap indikator dibuat minimal 1 (satu) alat
ukur dalam bentuk pernyataan.
b. Validasi Instrumen dan Validasi Tes
Uji coba instrumen kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional serta
tes kemampuan akademik dilakukan pada 82 orang guru Sekolah Dasar yang tidak
termasuk sampel penelitian.di Kota Banjarbaru .
Validasi instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi Product
Moment Karl Pearson dan perhitungannya dilakukan dengan program SPSS versi
11.00 secara komputerisasi.
Butir pernyataan yang diujicobakan dari variabel kompetensi pedagogik dan
profesional guru SD sebanyak 386 butir dengan menggunakan skala Likert. Setelah
hasil uji coba, dijumpai 4 (empat) pada butir pernyataan yang tidak valid, maka butir
pernyataan pada instrumen berjumlah 378 butir.
Validitas tes tentang kemampuan akademik tentang wawasan pendidikan,
IPA, Matematika, IPS, PKn dan Bahasa Indonesia dilakukan dengan melihat pada
tingkat kesukaran dan daya pembeda butir soal
c. Analisis Data
Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih yaitu penelitian deskriptif, maka
analisis data yang diperoleh dari instrumen digunakan statistika deskriptif
sederhana .
Dengan membandingkan rata-rata hitung dengan Mean ideal (Mi) dan Standar
deviasi ideal (Sdi) dari masing-masing komponen, ditetapkan kualifikasi SR =
Makalah Laporan Hasil Penelitian Mahing /file:Zc/2008
14
Sangat Rendah R = Rendah T = tinggi , ST = sangat tinggi dapat dilihat pada tabel
berikut : .
Tabel : Kriteria Penetapan Tingkat Kualifikasi
Posisi rata-rata hitung Rentang Nilai Keterangan > Mi + sdi > 3.00 Sangat tinggi
Mi < ≤ Mi + Sdi 2.50 < ≤ 3.00 Tinggi
Mi – Sdi < ≤ Mi 2.00 < ≤ 2.50 Rendah
Mi – sdi 2.00 Sangat Rendah
d. Analisis Data Kemampuan Akademik
Kemampuan akademik yang dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur tes
dalam bentuk pilihan ganda dengan 4 (empat) pilihan. Setiap jawaban salah diberi
skor 0 (nol), dan jika benar diberi skor 1 (satu). Analisis hasil tes akademik dilakukan
berdasarkan kualifikasi skala lima(Tapilouw, 1991:271) . Baik Sekali, Baik, Cukup,
Kurang, Sangat kurang /gagal
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. KOMPETENSI PEDAGOGIK dan PROFESIONAL
No
No.
Kabupaten/Kota
Pedagogik Aspek yang perlu ditingkatkan
Profesional Aspek yang perlu ditingkatkan
1. Kota Banjarmasin
Kualifikasi tinggi (2,94).
(1) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran (1,99)
(2) Aspek melakukan penelitian
Kualifikasi tinggi (2,74).
(1) Kemampuan menggunakan alat peraga, alat hitung, dan komputer (2,41)
(2) Mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber (2,39)
(3) Memanfaatkan TIK dalam
Makalah Laporan Hasil Penelitian Mahing /file:Zc/2008
15
tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran (1,99)
berkomunikasi (1.78)(4) Memanfaatkan TIK untuk
mengembangkan diri (1.86)
2. Barito Kuala (Batola)
Kualifikasi Sangat tinggi (3,05)
(1) memanfaatkan teknologi informasidan komunikasi dalam pembelajaran (1,79)
Kualifikasi tinggi (2,88).
(1)Kemampuan menggunakan alat peraga , alat hitung dan komputer (2.35)
(2) Memanfaatkan TIK untuk mengembangkan diri (2.10)
(3) Memanfaatkan TIK dalam berkomunikasi (1.95)
3. Hulu Sungai Selatan ( HSS )
Kualifikasi tinggi (2.66)
(1)memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran (1,96)
Kualifikasi tinggi (2,87
(1) Kemampuan menggunakan alat peraga , alat hitung dan komputer (2.34)
(2) melakukan penelitian tindakan kelas (2.48)
(3) Mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber (2.44)
(4) Memanfaatkan TIK untuk mengembangkan diri (2.15)
4. Tanah
Bumbu
Kualifikasi sangat tinggi (3.32).
(1) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran (2.28)
Kualifikasi sangat tinggi (3.05).
(1) Memanfaatkan TIK dalam berkomunkasi (2.12)
(2) Memanfaatkan TIK untuk mengembangkan diri (2.38)
5. Tanah
Laut
Kualifikasi sangat tinggi (3. 23).
(1) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran (2. 01)
Kualifikasi tinggi (2,93).
( 1) Memanfaatkan TIK dalam berkomunkasi ( 1.93)
(2) Memanfaatkan TIK untuk mengembangkan diri (2.16)
6. Kotabaru Kualifikasi sangat tinggi (3. 24)
-----------------Kualifikasi tinggi (2.99).
(1) Memanfaatkan TIK dalam berkomunikasi (2.35)
7. Tapin kualifikasi sangat tinggi (3. 18).
(1) Mampu menggunakan alat peraga, alat hitung , dan komputer (2.34)
(2) Mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber (2.24)
Kualifikasi tinggi (2,88).
(1) Mampu menggunakan alat peraga, alat hitung , dan komputer (2.34)
(2) Mengikutikemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber (2.24)
(3) Memanfaatkan TIK dalam berkomunikasi ( 2.00)
(4) Memanfaatkan TIK untuk mengembangkan diri (1.98)
8. Hulu Kualifikasi ----------------------- Kualifikasi Memanfaatkan TIK dalam
Makalah Laporan Hasil Penelitian Mahing /file:Zc/2008
16
Sungai Utara
sangat tinggi (3. 23 )
sangat tinggi (3. 23
berkomunikasi (2.34
9. Balangan kualifikasi
sangat tinggi
(3. 14).
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran (1.78)
kualifikasi tinggi (2.84).
(1) mampu menggunakan alat peraga , alat hitung, dan komputer (2.45)
(2) Melakukan penelitian tindakan kelas ( 2.22)
(3) Memanfaatkan TIK untuk mengembangkan diri (2.32)
(4) mampu menggunakan alat peraga , alat hitung, dan komputer (2.45)
(5) Melakukan penelitian tindakan kelas ( 2.22)
(6) Memanfaatkan TIK untuk mengembangkan diri (2.32)
1
0.
Kabupaten Banjar
Kualifikasi sangat tinggi (3. 05).
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran (2.09)
Kualifikasi tinggi (2.79).
(1) Memanfaatkan TIK untuk mengembangkan diri (2.11)
(2) Memanfaatkan TIK dalam berkomunikasi (1.99)
(3) Memanfaatkan TIK untuk mengembangkan diri (2.11)
(4) Memanfaatkan TIK dalam berkomunikasi (1.99)
1
1.
Hulu
Sungai
Tengah
Kualifikasi tinggi (2,97).
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran (1.42)
kualifikasi tinggi (2.65).
(1) Mampu menggunakan alat peraga, alat hitung, dan komputer (2.23)
Sedangkan hal yang sangat perlu ditingkatkan, berada pada kualifikasi sangat rendah pada aspek sbb:
(1) Memanfaatkan TIK dalam berkomunikasi (1.48)
(2) Memanfaatkan TIK untuk mengembangkan diri (1.24)
1
2.
Tabalong kualifikasi tinggi (2.96).
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran (2.03)
kualifikasi tinggi (2.73). (1) Mampu mengunakan alat
peraga, alat hitung, dan komputer (2.35) (2) Mengikuti kemajuan
zaman dengan belajar dari berbagai sumber (2.45)
(3) Memanfaatkan TIK
Makalah Laporan Hasil Penelitian Mahing /file:Zc/2008
17
dalam berkomunikasi (2.08)
(4) Memanfaatkan TIK untuk mengembangkan diri (1.98)
(5) Mampu mengunakan alat peraga, alat hitung, dan komputer (2.35)
(6) Mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber (2.45)
Analisis
Provinsi
Rata-rata provinsi menunjukkan skor rata-rata 3,11 dengan kualifikasi rata-rata sangat tinggi.
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran ( 2.05)
Rata-rata provinsi menunjukkan skor rata-rata 2,86 dengan kualifikasi tinggi
memanfaatkan TIK untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri
4. 2 KEMAMPUAN AKADEMIK
Hasil tes kemampuan akademik untuk wawasan pendidikan, Matematika, IPA,
Bahasa Indonesia, PKn dan IPS dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel : Rata-rata Nilai Kemampuan Akademik
No. Urut
Kab /kota W.Pend Mat IPA B.Ind PKn IPS
Nilai Rata- Rata1. Banjarmasin 36.67 53.67 32.20 58.33 58.14 69.682. Banjar 40.00 53.15 39.03 59.14 53.96 68.823. Barito Kuala 42.86 53.17 33.33 55.56 62.77 67.204. HSS 32.33 42.50 27.00 62.22 60.91 67.785. HST 38.89 72.22 23.33 42.41 42.42 81.486. HSU 40.00 50.69 29.17 69.44 46.97 67.597. Balangan 41.67 54.17 37.50 61.11 50.00 63.898. Kotabaru 49.17 60.42 39.02 53.70 58.33 73.159. Tabalong 32.73 41.67 41.82 58.03 57.02 72.7310. Tanah Bumbu 46.11 61.11 28.79 62.96 68.18 75.0011. Tanah Laut 43.94 62.12 33.06 67.68 60.33 79.8012. Tapin 42.38 40.48 19.87 50.79 72.73 63.4913. Propinsi 39.95 53.24 33.36 59.15 58.24 70.21
Tabel : Kualifikasi Kemampuan Akademik
No. Urut
Kab /kota W.Pend Mat IPA B.Ind PKn IPS
Makalah Laporan Hasil Penelitian Mahing /file:Zc/2008
18
Kualifikasi1. Banjarmasin Sangat
KurangSangat Kurang
Sangat Kurang
Kurang Kurang Cukup
2. Banjar Sangat Kurang
Sangat Kurang
Sangat Kurang Kurang Sangat
Kurang Cukup
3. Barito Kuala
Sangat Kurang
Sangat Kurang
Sangat Kurang Kurang Kurang Cukup
4. HSS Sangat Kurang
Sangat Kurang
Sangat Kurang Kurang Kurang Cukup
5. HST Sangat Kurang Cukup Sangat
Kurang Sangat Kurang
Sangat Kurang Baik
6. HSU Sangat Kurang
Sangat Kurang
Sangat Kurang Cukup Sangat
Kurang Cukup
7. Balangan Sangat Kurang
Sangat Kurang
Sangat Kurang Kurang Sangat
Kurang Kurang
8. Kotabaru Sangat Kurang Kurang Sangat
Kurang Sangat Kurang
Sangat Kurang Cukup
9. Tabalong Sangat Kurang
Sangat Kurang
Sangat Kurang Kurang Sangat
Kurang Cukup
10. Tanah Bumbu
Sangat Kurang Kurang Sangat
Kurang Kurang Cukup Cukup
11. Tanah Laut Sangat Kurang Kurang Sangat
Kurang Cukup Kurang Cukup
12. Tapin Sangat Kurang
Sangat Kurang
Sangat Kurang
Sangat Kurang Cukup Kurang
13. Propinsi Sangat Kurang
Sangat Kurang
Sangat Kurang Kurang Kurang Cukup
Hasil analis tersebut menunjukkan bahwa : Kemampuan akademik pada wawasan
pendidikan ternyata sangat kurang untuk semua responden (100%) di setiap
kabupaten /kota .
4. 3 HASIL OBSERVASI KELAS.
Pengamatan dilakukan pada beberapa aspek, pra pembelajaran, kegiatan inti
pembelajaran dan penutup.
Tabel : Hasil analisis Observasi Kelas
NO INDIKATOR JML MEAN HASIL ANALISIS
I PRAPEMBELAJARAN 210 3.56 Sangat Baik
II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A. Penguasaan materi pembelajaran 403 3.55 Sangat Baik
B. Pendekatan/strategi pembelajaran 621 3.55 Sangat Baik
Makalah Laporan Hasil Penelitian Mahing /file:Zc/2008
19
C. Pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran 289 3.44 Sangat Baik
D. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa 337 3.79 Sangat Baik
E. Penilaian proses dan hasil belajar 201 3.59 Sangat Baik F. Penggunaan bahasa 230 3.90 Sangat Baik
III PENUTUP 90 3.64 Sangat Baik Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru Sekolah Dasar yang
berkualifikasi akademik S1/D-4 di Kalimantan Selatan sudah menunjukkan
hasil yang cukup menggembirakan.
5. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 KESIMPULAN
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah : (a) Kompetensi pedagogik
menunjukkan kualifikasi sangat tinggi, dan secara substansi kemampuan dalam
pelaksanaan pembelajaran menunjukkan kualifikasi sangat tinggi. Sedangkan
komponen-komponen pedagogik yang masih perlu perbaikan dan peningkatan adalah
komponen memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (b) Kompetensi
profesional secara umum menunjukkan kualifikasi sangat tinggi , sedangkan
kompetensi profesional yang berhu-bungan dengan materi pembelajaran bidang studi
khususnya dalam pengetahuan tentang wawasan pendidikan menunjukkan bahwa
100% guru di 12 kabupaten di Kalimantan Selatan memiliki kompetensi sangat
kurang dan kompetensi kurang untuk 5 (lima ) mata pelajaran, matematika, IPA, IPS,
PKn, dan Bahasa Indonesia. Sedangkan komponen-komponen yang masih perlu
perbaikan dan peningkatan adalah komponen mengembangkan keprofesionalan secara
berkelanjutan dan penelitian tindakan kelas.
5.2 REKOMENDASI
Makalah Laporan Hasil Penelitian Mahing /file:Zc/2008
20
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka rekomendasi yang disampaikan kepada
pada (a) Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP ) Provinsi Kalimantan
Selatan, dan (b) Dinas Kabupaten /Kota di Seluruh Kalimantan Selatan sebagai
berikut:
(a) Perlu adanya program-program yang memuat kegiatan-kegiatan guna
mengembangkan Kompetensi pedagogik guru dalam pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi.
(b) Perhatian pemerintah daerah/ dinas pendidikan setempat untuk melengkapi
sarana dan prasarana guna peningkatan kemampuan guru dalam pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi.
(c) Perlunya program kegiatan sebagai upaya meningkatkan kompetensi
pengembangan profesional guru secara berkelanjutan utamanya dalam
kemampuan melakukan penelitian tindakan kelas.
(d) Perlunya program kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
guru dalam pengetahuan tentang wawasan pendidikan, dan 5 (lima) mata
pelajaran yang diampu guru SD selaku guru kelas.
(e) Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu dasar bagi LPMP untuk
memberikan rekomendasi pada Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten/Kota
sebagai bahan perbaikan pada kompetensi pedagogik, profesional dan
kemampuan akademik guna peningkatan kompetensi guru di setiap
kabupaten/kota
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Arikunto, S. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi revisi V. Rineka Cipta. Jakarta .
Makalah Laporan Hasil Penelitian Mahing /file:Zc/2008
21
Depdiknas. 2005. Standar Nasional Pendidikan. Jakarta
Depdiknas . 2005. Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 Tentang Profesionalisme Guru dan Dosen . Jakarta
Depdiknas . 2007 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 tahun 2007 Tentang Stándar Kualifikasi akademik dan Kompetensi Guru . Yakarta
Depdiknas . 2007 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 tahun 2007 Tentang Sertifikasi Bagi guru Dalam Jabatan . Jakarta
Latjompoh, M. 2000. “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Biologi SMU Pokok Bahasan Sistem Koordinasi Berorientasi Strategi Belajar (Rehearsal, Elaborasi, Organisasi)”. Tesis Magister, Tidak Dipublikasikan. Surabaya: PPS. Universitas Negeri Surabaya.
Moleong , 2000, Metodologi Penelitian Kulitatif, Penebit PT. Remaja Rosdakarya Bandung .
Sardiman, A,M. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar . PT. Raja Grafindo Persada, Yakarta .
Sudjana & Ibrahim. 2001. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Penerbit Sinar Baru Bandung .
Soepeno, B. 1997 Statistik Terapan Dalam Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial dan Pendidikan . Rineka Cipta. Jakarta
Technikatama Consultant. 2006. Analisis Kompetensi Guru SD/MI Se Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Tahun Anggaran 2006. Laporan Akhir Pemda Kabupaten Hulu Sungai Selatan.. Tidak diterbitkan. Kab. HSS.
Aqib, Z. 2002. Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran. Penerbit Insan Cendekia. Surabaya.
........................... 2006. Hasil Sosialisasi Sertifikasi Guru di Surabaya. Tidak diterbitkan
Makalah Laporan Hasil Penelitian Mahing /file:Zc/2008
22
Makalah Laporan Hasil Penelitian Mahing /file:Zc/2008
23