0 munir, ph. d -...

9
n1ernberi~ernpatan kepada pel~ar untuk meningkat proses prosesbeIa.jar. Multimedia dianggap sebagai media penga.jaran dan pembelajaranyang ber~an berdasarkan keupayaannya menyentuh bcrbagai panca indra: penglihatan, pendengaran dan sentuhan. Menurut Schade (Hoogeven 1995) " Multimedia improves sensory stimulation, particulary due to the inclusion of interacti - vity" "-;:?I.~1 Peneliti~~chade ~lI;;Jah mendapati bahawa daya ingatan bagi arartg-yafig membaca sendiri adalah yang terendah (1 %). Daya ingatan ini boleh ditingkatkan sehingga (25%-30%) dengan adanya bantuan alat pengajaran lain, seperti teIevisyen. MetOOa pengajaran dan pembe1~aran boleh menjadi lebih membcrangsangkan apabila tiga dimensi (3D) digunakan. Kajian Schade juga telah mendapati penggunaan 3D dapat meningkatkan ingatan sebanyak 60%. Multimedia juga memiliki kemarnpuan menam- pilkan konsep 3D dengan bcr~an, sekiranya kurikulum pembelajaran dapat dirancang secara sistematik, komunikatif dan interaktif sepanjangproses pembelajaran. Sebagairnana media peIKlidikan lainnya, multimedia adalah alat, metoda dan pendekatan yang digunakan untuk membuat komunikasi diantara guru dengan pelajar sernasa prosespengajaran dan proses ",co belajar lebih ber~an. ~~o)(Bairley 1996 ) mengatakan bahwa multimedia il-aarah tekoologi baru yang dapat memberikan banyak manfaat 'pembangunan" kepada dunia peIKlidikan iaitu manfaat dari proses beIajar yang dilakl;anakan dengan cara mengumpulkan bagian-bagian tertentu yang bemlakna dari kehidupan pelajar. Manfaat lain adalah pelajar yang tcrlibat dalam proses proses belajar melalui program multimedia boleh mempeIajari ilmu yang ada di dalarnnya yang sesuai dengan minat, ~ukaan, bakat, keperluan, pengetahuan dan emosinya. Kemarnpuan multimedia memberikan 0 Munir, Ph.D (Alumni UKM Malay~'ia) Teknologi multimedia akhir -akhir ini m~jadi salah sam bahan penelitian yang menarik dalam bidang perxjidikan. Teknologi ini me~jadi menarik walaupun bari diperkenalkan pada tahun 1990-an. Sebelumnya sistem CAL (computer aided learning) dan hiperteks telah di.jalankan, namun sistem ini masih terbatls dalam media yang telpisah-pisah. Sistem ini sangat berbeda dengan sistem multimedia yang meng- gabungkan berbagai media; m, suara, garnbar, animasi dan video dalam sam software Qacoos, 199~~ Perkernbangan multimedia diawali dengan penyebaran CD-ROM pada kurun wakiu 1980-an yang berisikan musik dan pangkalan data berupa hi~~ unmk keperluan menyimpan dan penyebaran inforn1asi. Teknologi CD-ROM memiliki kapasitas penyimpanan yang diperkirakan sebanyak 500 hingga 700 megabytes. Besarnya kernampuan kapasitasnya CD-ROM, mernbuat CD-ROM menjadi salah sam alternatit' untuk menyimpan dan menyebarkan multimedia, dimana multimedia selalu memerlukan kapasitas penyimpanan yang besar. Kini, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana ~jadikan teknologi multimedia dapat bermanfaat bagi kemajuan perxjidikan. Kemajuan teknologi n1Odem adalah salah sam faktcr yang turut mempengaruhi pernbaharuan yang pesat berlaku dalam dunia perxjidikan. Peranan teknologi semakin dirasakan olel1 berbagai sektcr tt:rutama dalam sektcr bisnis, telekomunikasi, pemerintahan dan pendidikan. Dalam bidang perxjidikan, pemerintah dan masyarakat umum telah mernberikan perhatian yang mendalam tentang ke~juan teknologi modem Sebab sangat disadari, peranan dan fungsi tekIlOlogi dalam memajukan dunia pendidikan. Teknologi dapat mernbanm mencapai sasarandan tu.juan perxjidikan sel1ingga proses bela,jar mengajar akan lebih berkesan dan bermakna. YellaIKi, N. a.all. (1997) mengatakan bahwa teknologi dapat

Upload: phamthien

Post on 07-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 0 Munir, Ph. D - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/.../Artikel_TIK/Aplikasi...Mengajar.pdf · mernberikan perhatian yang mendalam tentang ... dunia pendidikan sebab metOOa

n1ernberi ~ernpatan kepada pel~ar untuk meningkat

proses proses beIa.jar.Multimedia dianggap sebagai media

penga.jaran dan pembelajaran yang ber~anberdasarkan keupayaannya menyentuh bcrbagai pancaindra: penglihatan, pendengaran dan sentuhan.Menurut Schade (Hoogeven 1995) " Multimedia

improves sensory stimulation, particulary due to theinclusion of interacti - vity" "-;:?I.~1

Peneliti~~chade ~lI;;Jah mendapati bahawa

daya ingatan bagi arartg-yafig membaca sendiri adalah

yang terendah (1 %). Daya ingatan ini boleh

ditingkatkan sehingga (25%-30%) dengan adanyabantuan alat pengajaran lain, seperti teIevisyen.MetOOa pengajaran dan pembe1~aran boleh menjadilebih membcrangsangkan apabila tiga dimensi (3D)digunakan. Kajian Schade juga telah mendapatipenggunaan 3D dapat meningkatkan ingatan sebanyak60%. Multimedia juga memiliki kemarnpuan menam-pilkan konsep 3D dengan bcr~an, sekiranyakurikulum pembelajaran dapat dirancang secarasistematik, komunikatif dan interaktif sepanjang proses

pembelajaran.Sebagairnana media peIKlidikan lainnya,

multimedia adalah alat, metoda dan pendekatan yangdigunakan untuk membuat komunikasi diantara gurudengan pelajar sernasa prosespengajaran dan proses

",co

belajar lebih ber~an. ~~o)(Bairley 1996 )mengatakan bahwa multimedia il-aarah tekoologi baruyang dapat memberikan banyak manfaat'pembangunan" kepada dunia peIKlidikan iaitumanfaat dari proses beIajar yang dilakl;anakan dengancara mengumpulkan bagian-bagian tertentu yangbemlakna dari kehidupan pelajar. Manfaat lain adalahpelajar yang tcrlibat dalam proses proses belajarmelalui program multimedia boleh mempeIajari ilmuyang ada di dalarnnya yang sesuai dengan minat,

~ukaan, bakat, keperluan, pengetahuan danemosinya. Kemarnpuan multimedia memberikan

0 Munir, Ph. D(Alumni UKM Malay~'ia)

Teknologi multimedia akhir -akhir ini m~jadi salahsam bahan penelitian yang menarik dalam bidangperxjidikan. Teknologi ini me~jadi menarik walaupunbari diperkenalkan pada tahun 1990-an. Sebelumnyasistem CAL (computer aided learning) dan hipertekstelah di.jalankan, namun sistem ini masih terbatlsdalam media yang telpisah-pisah. Sistem ini sangatberbeda dengan sistem multimedia yang meng-

gabungkan berbagai media; m, suara, garnbar,animasi dan video dalam sam software Qacoos, 199~~

Perkernbangan multimedia diawali denganpenyebaran CD-ROM pada kurun wakiu 1980-anyang berisikan musik dan pangkalan data berupahi~~ unmk keperluan menyimpan dan penyebaraninforn1asi. Teknologi CD-ROM memiliki kapasitas

penyimpanan yang diperkirakan sebanyak 500 hingga700 megabytes. Besarnya kernampuan kapasitasnyaCD-ROM, mernbuat CD-ROM menjadi salah samalternatit' untuk menyimpan dan menyebarkanmultimedia, dimana multimedia selalu memerlukan

kapasitas penyimpanan yang besar. Kini, yang perludiperhatikan adalah bagaimana ~jadikan teknologimultimedia dapat bermanfaat bagi kemajuan

perxjidikan.Kemajuan teknologi n1Odem adalah salah

sam faktcr yang turut mempengaruhi pernbaharuanyang pesat berlaku dalam dunia perxjidikan. Perananteknologi semakin dirasakan olel1 berbagai sektcrtt:rutama dalam sektcr bisnis, telekomunikasi,pemerintahan dan pendidikan. Dalam bidangperxjidikan, pemerintah dan masyarakat umum telahmernberikan perhatian yang mendalam tentangke~juan teknologi modem Sebab sangat disadari,peranan dan fungsi tekIlOlogi dalam memajukan dunia

pendidikan. Teknologi dapat mernbanm mencapaisasaran dan tu.juan perxjidikan sel1ingga proses bela,jarmengajar akan lebih berkesan dan bermakna. YellaIKi,N. a.all. (1997) mengatakan bahwa teknologi dapat

Page 2: 0 Munir, Ph. D - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/.../Artikel_TIK/Aplikasi...Mengajar.pdf · mernberikan perhatian yang mendalam tentang ... dunia pendidikan sebab metOOa

pengajaran secara individu (melalui sistem tutqrpribadi) bukan berarti tidak ada pengajaran secaralangsung daripada guru (orang dewasa). Pengajaranlangsung daripada guru tetap dilestarikan tetapiprogram multimedia lebih memudahkan pengajaran.Dan guru tidak perlu mengulang penerangan jikapelajar tidak faham, sebab program bisa dilihatberulang kali sehingga pelajar dapat mernahaminya.Sedangkan bagi pelajar penggunaan multimediadapat lebih mernacu motivasi belajar, dapatmemberikan penjelasanan yang lebih baik danlengkap terhadap sesuatu permasalahan, memu-dahkan untuk mengulang pelajaran, mengadakanlatihan dan mengukur kemampuan, keranamultimedia memberi peluang kepada pelajar untukberinteraksi dengan program pelajaran. Oleh keranaitu, maka kehadiran multimedia dalam proses prosesbelajar menjadi sangat dirasakan manfaatnya. Bagiperencana program multimedia perlu mendalamidisain proses belajar agar program multimedia yangdibangunkan lebih terarah dan sisternatis sesuaidengan tujuan pengajaran yang telah ditetapkan.

Walaupun multimedia berperan dalamproses belajar bukan berarti multimedia adalahpenentu keberhasilan belajar. Masih banyak faktorlain yang menentukan keberhasilan proses belajardiantaranya : keadaan motivasi pelajar, keadaansosial, ekonorni dan pendidikan keluarga, situasi pactasaat proses belajar, kurukulum dan guru. De V oogd &Kritt (1997) mengatakan multimedia tidak mengajarsebab yang mengajar tetap saja guru. Dalampenggunaan media apabila seseorang pelajar fahamdan terampil maka aktiviti akan berjalan dengan baikdan berhasil menguasai bahan pelajaran sedangkanapabila sebaliknya, maka media tersebut bukannyauntuk mempermudah bahkan mungkin akanmenghambat keberhasilan "Educational effectivenessdoes not depend on the mediwn but on how it is used'

(Stratfold 1994). Lebih jelas lagi Salomon (1979)menyatakan bahwa perbedaan- media akanmempengaruhi terhadap tingkat pengetahuanseseorang. Beliau juga menegaskan bahwa perbedaanmedia akan diikuti dengan perbedaan sistem simboldan kode sehingga dapat mempengaruhi perbedaaan

pesan yang disampaikan.

Tinjauan Penggunaan Komputer dalamProses Belajar Mengajar (Computer Aided

Learning)

Criswell (1989) mendetinisikan CAL(computer aided learning) sebagai penggunaankomputer dalam menyampaikan bahan pengajarandengan melibatkan pelajar secara aktif sertamembolehkan umpan batik. Pendek katatujuan CALialah untuk mengajar. Mengajar bennakna

menyampaikan pengajaran dengan menggunakanprogram komputer. Menurut Gagne dan Briggs(Wang dan Sleeman 1994) komputer menjadipopular sebagai media proses belajar keranakomputer memiliki keistimewaan yang tidak dimilikioleh media proses belajar yang lain sebelum zamankomputer. Di antara keistimewaan tersebut adalahseparti berikut : .. Hubungan interaktif : Komputer menyebabkan

terwujudnya hubungan diantara rangsangandengan jawaban. Bahkan menurut Dublin (1984,1996) komputer dapat menumbuhkan inspirasidan meningkatkan minat.

. Pengulangan: Komputer memberi fasilitas bagi

pengguna untuk mengulang apabila diperlukan.Dan untuk memperkuat proses belajar danmemperbaiki ingatan. Dalam pengulangan arnatdiperlukan kebebasan dan kreativitas dari parapelajar (Clements, 1994).

. Umpan batik dan peneguhan : media komputermembantu pelajar memperoleh umpan batik (feedback) terhadap pelajaran secara leluasa dan bisamemacu rnotivasi pelajar dengan peneguhanpositif yang diberi apabila pelajar memberikanjawaban.

Berbagai kajian telah dijalankan untukmengukUf keberkesanan komputer sebagai mediaproses belajar. Dari hasil kajian yang lalu ada yangmenyatakan bahwa CAL telah menunjukkan kesanpositif terhadap proses belajar dan ada juga yangmenyatakan CAL menunjukkan kesan negatif.Namun secara keseluruhannya lebih banyak kajianyang menyatakan bahwa CAL memberi kesan yangpositif berbanding dengan proses belajar yangmenggunakan metoda tradisional (Wang danSeleman 1994).

Page 3: 0 Munir, Ph. D - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/.../Artikel_TIK/Aplikasi...Mengajar.pdf · mernberikan perhatian yang mendalam tentang ... dunia pendidikan sebab metOOa

Model-model tersebut di antaranya adalah :. MOOeI dengan sistern hiperteks dan hipernledia. Model Simulasi dan Oernontrasi

. Model Tutorial

Kulik, Bergert dan William (1983) telahrnengka.ji keber~anan penggunaan Pr~~ bel3;jarBerbantukan Kornputer terhadap 48 rxang pel3;jar.Hasil kajiannya rnenunjukkan bahwa 39 rxang pel3;jar

yang rnenggunakan kornputer mempero1el1 nilai yanglebih tinggi dibandingkaIl dengan pelajar yangmellggunakan metOOa tradisional. Ka;jian ini jugarnenyatakan bahwa CAL merniliki keber~anan 0.5

berbanding clengan pr~es belajar dengan rnenggu-nakan metoda tradisional.

Menurut basil kajian Mathis, Smith danHansen (1970) terhadap sikap para pel3;jar diperguruan tinggi, didapati bahwa pelajar mernilikisikap yang p<:l')itif terhadap CAL apabila pelajar tidakrnengalarni ~ukaran dari segi literasi kornputersedangkan bagi pelajar yang mengalarni ~ukaranliterasi kornputer mereka bersifat negatif CAL. Walaudemikian, mereka masih ~nganggap CAL adalahlebih baik diikuti daripada tidak sarna sekali.

Magi~on (1978) rnenyatakan bahwa sikappel3;jar yang meIlggunakan CAL bagi pelajaranBahasa Inggeris adalah lebih p<:l')itif berbanding pel3;jarbio1ogi. Koch (197~) nlenyatakan CAL 1ebih ber~andalam bidang ballasa asing daripada bidang sains.Suppes dan Morningstar (1969) rnengka.ji CAL dalambidang Bahasa Rusia rnendapatinya 1ebih ber~ankerana 1ebih mudah diingat daripada bidang bio1ogi.Rob1yer (1988) nlenyatakan bahwa dalam bidangmatematika, bahasa dan kemahiran kognitif, hasilnyaadalah sarna antara CAL clengan metoda tradisional.

Begitu juga ~jian yang dijalankan olel1 Munir danHalimah Badiaze zaman (1998) rnengatakan bahwamultimedia arnat ber~an dalam rnenggalakan anak-anak belajar membaca. Sedangkan dalam bidangsains, keber~anan CAL adalah 1ebih baik dua kali

ganda daripada pr~~ be1ajar rengan metOOatradisional. Sebagai ~irnpulan dari berbagai kaftanpara ahli dapatlah dikatakan bahwa nletcxJa CALadalah 1ebih ber~an daripada metoda tradisional(Wang dan Selernan 1994).

Model Hiperte~ daD Hipennedia

Salah satu nK:Idel prooes belajar CAL adalahmcx::lel prooes belajar dengan menggunakan konsephiperteks dan hipern1edia. Walaupun saat ini keduanyasudah bergabung dalam satu program multimedianamun masll1 ada sebagian bidang kaftan yangmenyatakan bahwa media hipei1OO dan hipennediaadalah lebih ba-kesan.

Hiperleks menurut pengartian Nelson(Blanchard 1990) adalah penyarnpaian maklurnatdengan cara yang tidak berurutan dan tidak tradisional.Melalui hipei1OO pengguna boleh rnencari maklumat

yang diperlukan mengikut yang dikel1endakinya tanpaperlu mengikut urutan tertentu. Pengguna boleh ternsmenu.iu kepada suatu bidang yang dikeheIK!aki.Konsep hiperteks mulai diperkenalkan oleh Bush(1945) kemudian dikembangkan dan sebut istilahhipei1OO oleh Nelson (1 960-an). Engelbart (1963),Nelson (1965) dan pada tahun 1980-an hipertekssudah bisa digunakan dalam kornputer pribadi(personal computer) dalam bentuk pitavideo dan CDROM. InfornJasi yang terkandung dalam hiperteksadalah int'orrnasi dalam bentuk tek" dan pengguna bisamendapat infcrn1asi melalui kata kunci (password) danteks yang diberi WarDa lain (hot words) yang tffdapatdalam teks.

Hypemzedia adalah gabungan ba-bagai mediayang diatur oleh hiperteks. Hypt:nnedia dapatrnerangkurni ba-bagai media: video, suara, musik, teks,anirnasi, film, grafik dan garnbar (Blanchard danRotenba-g 1990). Dalam hypmnedia ada dua konsepdasar yang menjadi dri khusus iaitu peIlghubung (link)dan yang dihubungkan (nodes). NOOes adalah bagian-bagian dari sumba- inforrnasi yang ada dalam

hypemledia yang meliputi pangkalan data; video,suara, musik, teks, animasi, film, grafik , garnbar dandata lainnya. Sedangkan link adalah penghubung atauyang membuat hubungan antara nOOes denganpengguna. Hiperteks dalam hypemledia berfungsisebagai link J adi I1(Xjes tidak ba-arti dalam hyper-media tanpa adanyaperanan hyperteks sebagai link

Model Proses belajar tBe~~~ Kom-purer ~-~~~~

Sistem CAL boleh dibuat sesuai (kngan keperluan dantujuan cIari pr~es belajar dan pengajaran. BcrbagainKX.iel telah rubuat untuk keperluan pr~es belajar .

Page 4: 0 Munir, Ph. D - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/.../Artikel_TIK/Aplikasi...Mengajar.pdf · mernberikan perhatian yang mendalam tentang ... dunia pendidikan sebab metOOa

Hipenoo dan hipemledia dapat puladigunakan dalam pencarian pangkalan data. Bilamanaditekan suatu leks atau simbol yang diperlukan makaprogram akan ~ghUbullgkannya clengan rnakna, ideatau kornep yang berhubungan dengan teks atausirnbol tersebut Pengaksesan informasi clengan caraini rnernbawa pelajar pada arab yang tidak beraturanmelalui bahan-bahan yang illcr"eka pilih seIKlili.Menurut Jacobs (1992) cara belajar semacam inidisebut sebagai belajar sa:ara sepintas lalu clengahlllenemukan dan pencarian. AdapUll ll1enurut Jonassen(1990) babwa hipenoo merupakan rangkaianjaringanmemori dari para pakar atau guru yangmernbangunkan hipenoo dengan pengguna iaitupela.iar. Ini mengakibatkan fikiran pelajar tersusunsa:ara sistema tis sesuai dengan apa yang diharapkanoleh pernbangun hiperteks.

Model Simul~ / Demontrasi

Metcx.:la simulasi atau deIrK)ntrasi juga adalahsatu I1l(Xje1 proses CAL. Metcx:Ja ini tidak aging lagidalam dunia pendidikan sebab metOOa ini sudah lamadi~ dan selalu di~ untuk menerangkansesuatu konsep atau rnasalah yang sukar din1efigartitanpa menggunakan alat peraga. Kini deIrK)ntrasi atausimulasi dapat menggunakan program komputermana program komputer rnenyediakan kemudahanumpan balik (feed back) terhadap apa-apa tindakan(Laurillard 1993). Aplikasinya dalam pendidikan me-tOOa deIrK)ntrasi atau simulasi amatIah penting sebabmet<xla ini ImUpakan ~iudan contall yangseharusnya diikuti. Demontrasi atau simulasi banyakdi~ dalam menerangkan konsep-konsep mate-matika, ekonorni, bahasa atau ilmu terapan lainnya.

Demontrasi atau sirnu1asi amat bergunadalam ffiem"angkan hubungan yang rurnit atau sukartentang sesuatu konsep yang memerlukan masukanatau jawaban yang jelas. Sistem demontrasi atausirnu1asi itu sendiri tidak menentukan tujuan yanghams dicapai oleh pelqjar sebab walaupun actajawaban nanlun belum tentu jawaban itu sesuaidengan apa yang diharapkan oleh pelajar. Pelajardiharuskan untuk memasukkan suatu topik yang akanmenentukan aktiviti-aktiviti selanju1nya kemudiansistem akan menentukan jawabannya berdasarkanrnasukan yang telah ditentukan oleh pelaiar. Yang

per1u disedari bahwa demontrasi atau sirnulasi hanyabo1eh rnernberi model, ganmaran atau memper-tontonkan suatu sistem dari beberapa pandangan yangberbeda terhadap beberapa aspek yang te1ahditentukan dalanl sistem

Di tinjau dari pros~ pros~ belajarnya adaperbedaan antara metoda hiperteks dan hiperrnediadengan nletOOa dernontrasi dan sirnu1asi. Kalaumetoda hi~ dan hipermedia didasarkan padaarahan-arahan yang telah disediakan tanpa keterlibatanpela.jar secara aktit: Sroangkan metoda del1K)ntrasiatau sirnu1asi menglibatkan pe1a.jar secara aktit' danmernbo1ehkan untuk mengadakan interaktit: 01ehkerana itu rnenurut Maddux et al, (1992) metOOasirnulasi atau demontrasi memiliki beberapa kelebihandi antaranya adalah :1. Menggalakan pros~ bela.jar induktif2. Mewujudkan pengalaman dan keputusan yang

nyata3. Mernberikan pengetahuan dan pengalaman

dengan menggunakan kos yang murah4. Mernbiasakan pelajar berfikir kritis dan ktreatif5. Proses proses be1ajar dengan melibatkan pelajar

Model Program Tutorial

MetOOa lebih lanjut dari CAL adalah rnetOOatutorial. Di dalam rnetOOa ini komputer digunakanuntuk me~ielaskan dan rnenga.iar sesuatu konsep yangbaru. Komputer bagaikan soorang guru memberipetunjuk dan rnernbimbing pelajar sehingga pelajardapat mernahami terhadap apa yang dipelajarinya.Langkah pemebelajaran tidak senlestinya berurutankarena metOOa tutorial ini juga memberikankemudahan kepada pelajar untuk mengakses kemana-mana tempat yang disukainya. Laurillard (1993)memberi petunjuk tentang proses proses bela.iardengan rnetOOa tutorial iaitu :1. Menetapkan tu.iuan proses belajar2. Memberi pengenalan tentang topik3. Mengelompokkan rnasalah sesuai dengan strategi

prrnes belajar '.

4. Menganalisis pencapaian pela.iar5. Menyediakan kemudahan umpanbalik (feed back)6. Keberhasilan pela.iar di.iadikan tolak ukur untuk

rnenentukan prrnes belajar selanjutnya.

Page 5: 0 Munir, Ph. D - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/.../Artikel_TIK/Aplikasi...Mengajar.pdf · mernberikan perhatian yang mendalam tentang ... dunia pendidikan sebab metOOa

komputer yang terdiri daripada hardware dansoftware yang memberikan kemudahan untukmenggabungkan gambar, video, fotograti, graftk dananimasi dengan sUara, teks, data yang dikendalikandengan program komputer. Semua informasi yangada di dalam program multimedia dicatat dandisimpan di dalam cakera optik. SedangkanThompson (1994) mendetinisikan multimediasebagai suatu sistem yang menggabungkan teks,gambar, video, animasi, suara sehingga dapatmemberikan interaktivitas.c(;o.Jayant, Ackland,4wrence clan Rabiner (Infotech 1995) menyatakanpula bahwa multimedia adalah dasar teknologi komu-nikasi modem yang meliputi sUara, teks, gambar,video clan data. Gambar 1 menunjukkan berbagai hillyang digabungkan dalam konsep mulltimedia.. .

Konsep Multimedia

Teknologi multimedia adalah salah satuteknologi bam dalam bidang komputer yang memilikikebolehan untuk menjadikan media pelajaran lebihlengkap. Multimedia merangkumi berbagai mediadalam satu software sehingga memudahkan guruuntuk menyampaikan bahan pengajaran dan pelajarmerasa dilibatkan dalam proses proses belajar karenateknologi multimedia rnemberi fasilitas berlakunyainteraktivitas.

Furht (Internet 1996) daTi Atlantic University,Florida mendefmisikan multimedia sebagai gabunganantara berbagai media; teks, grafik, animasi, gambardan video. Sedangkan Haffos (Feldman 1994)rnengartikan multimedia sebagai suatu sistem

E~~~::v

~3'-,...G RAFIK

I"""'~""-""- MULTIMEDIA ~--:I"""';~\ ~~~ ""~~~

(~~~~~)Gambar 1 : Konsep Multimedia

Para pakar pendidikan sering mengan-jurkan bahwa dalam pelaksanaan proses prosesbelajar sebaiknya guru menggunakan media yanglengkap, sesuai dengan keperluan dan yangmenyentuh berbagai panca indra. Bagi memenuhikeperluan itu, maka penggunaan multimedia adalahsalah satu altematif pilihan yang baik untukpengajaran dan proses belajar yang berkesan.Fleming dan Levie (Wilkinson 1980) memberikanpetunjuk tentang penggunaan media proses belajardengan meng-gunakan multimedia seperti berikut :Apabila proses belajar dilaksanakan denganhanya menggunakan satu media maka rangsanganyang diperlukan untuk belajar sangat terbatas.Suatu proses be1ajar seharusnya meng-gunakan multimedia agar rangsangan yang

Karakteristik Multimedia untuk KeperluanPendidikan

Teknologi pendidikan meliputi berbagai aspekyang berhubungan dengan pengajaran dan prosesbelajar. Pengartian yang dirumuskan oleh Associationfor Educational Communications and Techtwlogy(AECT) adalah seperti berikut: Teknologi pendidikanadalah suatu proses yang kompleks yangmenghubungkan manusia, prosedur, ide, alat danorganisasi. Proses tersebut meliputi : merencanakan,mengelola data, menganalisis data dan menilai untukmembuat suatu kesimpulan (Wilkinson 1980).

Page 6: 0 Munir, Ph. D - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/.../Artikel_TIK/Aplikasi...Mengajar.pdf · mernberikan perhatian yang mendalam tentang ... dunia pendidikan sebab metOOa

pembangunan program untuk keperluan prooes belajartidaklah semudah untuk program hiburaIl Kerana ituprogram untuk keperluan prooes belajar memerlukanclisilln yang sesuai dengan tujuan prooes bela.iar.Religeluth (Wilson 1997) rnenyebutkan bahwarekabentuk prooes belajar adalah outlined aprescriptive framework for embodying this

knowledge.

diperlukan untuk belajar menjadi lengkap sebab telahmeliputi rangsangan dari penggabungan audio danvisual.

Keistimewaan Multimedia

Multimedia mempunyai beberapa keistirnewaan yangtidak dimiliki oleh media lain. Di antara keistirnewaanitu adalah :. Multimedia menyediakan pr~ intffaktif' dan

rnemberikan kemudahan urnpan balik. Multimedia memberikan kebebasan kepada pela.iar

dalarn nlenentukan topik proses bela.iar,. Multimedia memberikan kemudahan Kontrol yang

sistema tis dalarn Proses belaiar.

Petu1l;juk Flenmling dan Levie jelas rnem-perlihatkaIi bahwa penggunaan multimedia akanlnemberikaIl kelebihan dalam pencapaian prosesbelajar pela.jar. Penggabungan antara audio, visual;gambar, teks, angka dan animasi yang salingberinterakl;i menmerikan kemudahan kepada pela.iaruntuk belajar di sekolah n1aupun di rumah fill adalahsangat sesuai ba~ pelajar khususnya bagi anak-anakyang berada dipe--ringkat prasekolah yang hamp'!rseluruh waktunya dihabiskan di rumah besertakeluarga atau ternan seusia. Sebuah kajian yangdilakukan oleh Edwards, Williams dan Roderick(1968) tentang penggunaan berbagai media dalamperrnulaan proses bela.iar, n1enun.iukkan bahwa pela.iardalam kelompok ekperimen yang menggunakan mediaproses belajar YaIlg terpadu nlemperoleh basil yangsignifikan lebih baik pada tahap 0.5 daripada pela.iarkelompok kontrol yang menggunakan mediatradisional (buku teks) dalam proses belajarnya.

Istilah multimedia sekarang ini digunakanuntuk rnemberi gambaran terhadap satu sistemberkornputer dimana semua media; teks, grafik, suara,animasi dan video berada dalam satu softwarekornputer. Dalam pendidikan istilah ini pada mulanyadigunakan untuk menggambarkan satu programpengajaran yang terdiri daripada berbagai media yangberbeda. Program multimedia yang dirancang khususuntuk keperluan proses belajar perlu rnendapatperhatian yang serius agar program tersebut dapat rne-rnenuhi keperluan proses bela.iar. Perkembanganprogram proses belajar akhir-akhir sangatmenakjubkan Hal ini kerana banyaknya pengembangyang ikut serta meanekaragallkan lagi pembangunanprogram. Perkembangan ini sepintas amatlahrnenggalakan tempi dilain fihak dapat mengelirukanpara pelajar khususnya anak-anak Menurut kajianMorgan & Shade (1994) dari sekian banyak programyang ada di pasaran hanya 20 - 25% yang

dikatagorikan men1enuhi syarat serta layak digunakanuntuk keperluan pendidikan, semen tara 75'-80% pro-gram dapat mengelirukan dan rnasih susah untukdigunakan. Sementara Wright & Shade (1994)nlengatakan bahwa keberkesanan proses belajar

dengan menggunakan kornputer tergantung kepadakualitas program (.S'Qftware). fill berarti bahwa

Interaktif daD Umpanbalik

Kemampuan multimedia dalam rneningkatkankreativitas sudah teru.ii kerana multinledia jugarnerniliki unsur interaktivitas. Sehubungan itu,Romiszowski (1993) n1enterjernahkan interaktivitassebagai hubungan dua jalur di antara pengajar denganpelajar. Menurut Jacobs (1992) hubungan dua jalurakan rnenciptakan situasi dialog antara dua atau 1ebihpelajar. Hubungan dialag ini akan dapat dibina denganrnernanfaatkan komputer kerana komputff rnerni1ikikapasitas multimedia akan n1arnpu ~iadikan prosesbe1~iar rne~iadi intffaktif'.

Kebcrkesanannya disebabkan pengajar akanme~iawab persoalan-persoalan pe1ajar dengan cepat disamping rnengawasi perkernbangan kognitif, afektifdan psikornotor para pelajar. Stratfold (1994) teIahmaju se1angkah dalam rnengukur unsur interaktivitasprogram multimedia ill dengan rnenyarankan untukpertama sekali bahwa pencipta multimedia mestirnenentukan urnpan batik jenis manakah yang mestidiberikan kepada pelajar, sebab umpan batik itulahyang akan rnembentuk hubungan dua jalur di antarapengajar dan pelajar separti yang disebutkan di atas.Selain itu, proses belajar termasuk proses beI~jarbahasa .juga memikirkan bcrbagai panca indra dankernahiran. Ini terrnasuk merespon dan cara rnenirukerana perbuatan ill juga me1ibatkan bcrbagai panca

Page 7: 0 Munir, Ph. D - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/.../Artikel_TIK/Aplikasi...Mengajar.pdf · mernberikan perhatian yang mendalam tentang ... dunia pendidikan sebab metOOa

disediakan, semakin banyak kreativitas anak-anakdiperlukan. Dari timbal balas yang diberikan itusetidaknya ada dua kreativitas yang ditu~jukkan anak-anak. Pertama, kreativitas ma-eka dalam rnernperluaspengetahuan bahasa, rnenarnbah penguasaan kmakata, selain mempunyai pernaharnan antara teksbaha..,a dengan konteks bahasa, Kedua, kreativitasmereka dalam kemahiran menggunakan button, arabandan simbol yang disediakan dalam program prosesbelajar bemlultimedia itu,

Menurut Gagne (1971) konsep timbal balasitu sangat penting dalam pr~es peng~jaran. WalaupunGagne menyedari bahwa pada saat itu belurn adamedia yang nlarnpu rnarnpu memberi interaktif' danumpanbalik, namun beliau sadar bahwa konseptersebut sangat diper1ukan dalam pr~es proses bel~jar,Umpanbalik bffinakna pusat i<ka untuk menentukaninteraksi, tanpa umpanbalik pelajar tidak akanmengetahui akibat daripada tindakannya. Umpanbalikterhadap satu tindakan membffi semacarn informasitentang bagaimana tindakan rnernpengaruhi sistemDengan dibffi umpanbalik pengguna dapatrnenyesuaikan tindakan mereka, Laurillard (1993)menyebutkan bahVfa ada dua jenis umpanbalik dalamprogram komputer iaitu (intrinsic) dan umpanbalikyang mesti dirnasukkan oleh pelajar (extrinsic),

Umpanbalik 'intrinsic' ialah umpanbaliksebagai akibat satu tindakan secara alami (natural)dalam arti bahwa program telah menyediakan fasilitasantara pertanyaan dengan jawaban. Suatu contohapabila anak-anak rnenekan kata air maka programakan menunjukkan jawaban air laut, air sungai, air.n1inum atau air hujan. Sedangkan umpanbalik, extrinsic' adalah umpanbalik terhadap data yang

dimasukkan ke dalam program karena programrnenyediakan fasilitas pencarian suatu kata tertentu,Misalnya anak-anak ingin tabu apakah rnakna darikata air maka program n1enan1pilkan pangkalan datayang berhubungan dengan air atau kalau kata tersebuttidak diketahui maka akan ada jawaban peno1akan.Bagi satu program multimedia yang didptakan untukkeper1uan media interaktif' f'asilitas umpanbalikarnatlah penting, Hasil umpanbalik diharapkan dapatrnenggalakkan anak-anak be1~jar, Tanpa umpanbalikanak-anak tidak mengetahui akibat daripadatiIKlakannya sehingga dapat menimbulkan keraguankepada mereka, Pembangun program multin1e:diaharus men1pertimbangkan umpanbalik yang sesuai~

indra ffiffangsangkan anak-anak dalam proses bela.jar.Collirn (yang dipetik Nazrul 1998) ~jelaskanmakna dari implikasi umpan balik yang bolehditerapkan dalam proses belajar mernbaca denganmenggunakan multimedia melalui konsep pernxxjelan,latihan, dukungan, artikulasi dan refleksi.

Dalam konteks perbicaraan ini maknapemwdelan bermakna bahwa multimedia diibaratkan

sebagai seorang pakar yang dengan kepakarannyaboleh memp~kan pela.jaran dengan lebih berkesankepada anak-anak Pelajaran mernbaca dapatdiwujucll<:an dengan memcdifika.'Ii unsur-unsur yangada dalam multimedia. Di antaranya me~jadikan teksberklip, meInasukkan intonasi suara yang serasi,~jadikan garnbar yang bersesuaian dengan animasiyang nleru1rik Sementara itu 1ntihan pula meffifflukansoftware untuk anak-anak terns menerus melakukaninteraktif ke atas persoalan-persoalan yang diberikansehingga anak-anak menemuijawaban yang benar dantepat. Metoda latihan ini lebih cenderung kepadaperbaikan untuk meningkatkan pelajaran berdasarkantingkat kreativitas anak-anak dalam memecahkan ma-salah yang diberikan.

Fakt<x yang tidak kurang pentingnya dalamkonteks iIli ialah program multimedia membawa anak-anak n1engikuti pela.jaran apakah dilakukan sendirimaupun berkelompok dengan lebih mudah Untukmencapai tujuan itu, diperlukan pangkalan data yangberisikan kata-kata yang digunakan dalam prosesbelajar mernbaca. Ini dapat memudahkan prosesbela.jar ffiffeka dari segi memanfaatkan pangkalan datatersebut untuk memahami arti bukan sa.ja kata tetapijuga kalinlat. Kemudahan yang merupakan nilaitambahan itu disebut dukungan. Semua itu untukmerangsang anak-anak yang sukar untuk memahamiarahan dalam bentuk teks, fasilitas yang disebutaltiku/asi yang diberi socara audio itu dapatmembantu. Konsep lain yang disebut itu ialahRejlek\'i. Ini merupakan tambahan programmultimedia yang akan ~jelas suatu masalahatau persoalan-persoalan apa saja denganmenggunakan kemampuan animasi atau video.Dengan kata lain, apa juga soalan yang memerlukanpenjelasan yang lebih terperinci dapat dijelaskan socaraanirnasi dan video.

Konsep umpan balik yang disediakan itu dapatnlenentukan tingkat kreativitas anak-anak untukmengerjakannya. Semakin banyak umpan balik

Page 8: 0 Munir, Ph. D - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/.../Artikel_TIK/Aplikasi...Mengajar.pdf · mernberikan perhatian yang mendalam tentang ... dunia pendidikan sebab metOOa

bagi pelajar kerana urnpan balik dapat meningkatkantingkat kreativitas anak-anak

permaiI1all bagi pengguna yang tidak yakin tentangapa yang akan dipilih dan apa yang akan terjadiberikutnya - 'tetapi paling sedikit hal itu ~jadi

s~uatu yang menarik dan tidak diharapkan'. Merekatidak Inanlpu menempatkan int"ormasi tertentu dantidak menyedari bagaimana dan di mana informasisesuai dengan struktur, atau jalan menuju ke arahinformasi tersebut. Pela.iar-pela.iar yan tidak jelastli.iuan boleh mencari ~uatu di lingkungan sebagaipetunjuk apa yang akan dilakukan berikutnya. Pelajar-pela.iar yang tidak melakukan penelusuran dengan caraini tanpa arahan mungkin tidak Inanlpu bertanyakeoada diri rnereka sendiri.

Kebebasan menentukan topik proses belajar

Pelajar diharapkan n1arnpu untuk menentukantopik prooes bela.iar yang sesuai dan disukainya.Kebebesan nlenentukan topik ini adalah salah satukarakteristik prooes be1ajar dengan rnenggunakankornputff. Menarnpilkan ken1bali bahan-bahanpelajaran dan data yang tffsirnpan secara cepat danmudah yang disediakan dalam program prooes belajar.Prooes be1a.iar penje1ajahan seperti ini telah lamadipraktekkan dalam dunia pendidikan separti yangdigunakan dalanl hiperte~, pangkalan data, dan1ainnya dalam konteks multimedia.

Sistem hipertOO dan pangkalan data dapatmene1usuri masalah rne1alui kcxje-k(X)e yang telahdisediakan yang kernudian dapat nlenghubungkannyadengan berbagai informasi yang bt:rupa te~, grafik,video, atau suara. Untuk analisis ini penyelidik akanmernpertimbangkan sistem hipertekl; dasar yangnlenghubungkan berbagai bal1agian dari informasiyang berbeda rnelalui link-link tertentu dan te~ 'hot'.Penyelidik akan membal1as beberapa kemungkinanuntuk peningkatan masalah ini sete1ah penyelidikmen1bincangkan beberapa persoalan rengan sistemdasar ini. Para pendidik telah rnendukung 'browsing'sebagai satu cara prooes be1ajar. (Jonassen & Wang1993; Spiro & Jcl1ng 1990). Pengguna yang mengikutilink-link mereka dan rnenyelidiki bal1agian-bal1agianyang merulrik bagi mereka akan rnenjiwai apa yangmereka pelajarl. Tanggapan tambahan ini adalahsesuatu yang baik, tetapi dapat pula muncul beberapaperso1an yang 1aill

Persoalan-persoalan itu ialah yang her -

hubungan dengan pencarian pelajar pada hipelieks.Pela.iar dengan mudah bo1el1 tidak tffarah dalamhipertekl; yang mungkin rnengandung informasi yangrukup besar tetapi sering rnengandung sedikit ilmu.MengaInbil keputusan tentang arah yang harusditernpuh rnemang sukar. Dengan rnengambil arahyang demikian mungkin nlenyebabkan mereka beradadi satu ternpat yang tidak mereka harapkan, atau teksmungkin tersturuktur dalam satu cara yang tidakn1ereka duga dari semu1a. Hammond (1993)membanding pengalaman menggunakan satu

Kontrol yang Sistematis dalam Proses belajar

Prooes be1ajar bcrbantukan komputer bo1ehdil~anakan secara bcrkumpu1an atau persendirian.Walaupun bcrkumpulan, namun pacta dasarnyabahwa prooes be1ajar adalah tugas perse(H:angan(Gagne, 1971). Lebih jauh Laurillard (1987)~jelaskan bahwa tidak acta alasan yang munasabahuntuk mengandaikan satu perekabentuk program,apakah guru, pengkaji, atau pemprogram, mengetallui1ebih baik daripada pela.jar bagaimana merekaseharusnya be1a.jar. 01el1 karena itu kita akanmendisain bahan-bahan untuk media yang dapatdipercaya bagi menyediakan pe1a.jaran yang sesuaidengan pelajar itu sendiri. Sebagai tambahan kepadamasalah ini Taylor & Laurillard (1994) menyarankankontro1 terhadap. prooes bela.jar adalah penting dalamperkernbangan pela.jar kerana akan n1eIlolongn1eIllperkuat rasa memiliki, dan membantuperkembangan ke arab kedewasaan, keilmuan danmencerminkan pendekatan prooes bela.jar yang akanbernilai sep~jang masa.

Multimedia n'lenyediakan peluang yangsangat besar terhadap kontrol pelajar dibandingkanmedia-medialainnya. Pela.jar tidak hanya mempunyaikontro1 terhadap kedalaman, .iu.jukan dan pemilihanbahan tetapi juga interaktif yang memungkinkanpelajar n1eIljalin komunikasi dengan program.. Dalammendefinisikan kontrol pela.jar, Baker (1990)menetapkan unsur -UllSur pengguna bcrdasarkan

perintah-perintah sebagaiberikut: apa yang dipelajari,lanagkah-langkah be1a.jar, arab prooes be1a.jar yangharus diambil, dan gaya dan strategi dari prooes bela.jar

Page 9: 0 Munir, Ph. D - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/.../Artikel_TIK/Aplikasi...Mengajar.pdf · mernberikan perhatian yang mendalam tentang ... dunia pendidikan sebab metOOa

diperoleh dari media lain sebelum ini. Teknologimultimedia adalah salah satu media proses bel~jarbaru yang boleh digunakatl untuk mernbannI prosespengajaran dan proses bel~jar lebih berkesaIl Iniadalah kerana multimedia memperpadukan berbagaimedia : tOO, suara, garnbar, grafik dan anirnasi. Selaindaripada gabungan itu, satu lagi keistimewaannyayang utarna ialah kebolehan untuk berinteraktivitas.Hal ini dapat rnenarik minat pel~jar serta menyokongperkernbangan pelajar yang lnasih dalam intelellSi dankreativitas..

Kelengkapan media yang dimiliki teknologimultimedia dapat meliputi seluruh panca indra, yangrnemang sangat diperlukan untuk ll1edia proses bel~jar.Sebagai media yang lengkap, teknologi multimediaberkernampuan untuk mengernbaIlgkan dayairnaginasi, kreativitas, t"antasi dan en1OSi pelajar kearahyang lebih baik Berbagai ka.jian lepas telahmenunjukkan bahwa media peng~jaran yangnlelibatkan lebih daripada satu panca indra adalahlebih berkesan untuk proses bel~jar daripada mediaproses bel~jar .yang melibatkan hanya satu panca mdras~ja. Kajian-ka.jian lepas juga menu~jukkan bahwapel~jaran akan tersirnpan dilllgatan lebih lama apabilalebih daripada satu panca indra dilibatkan sernasapengajaran berlaku. Ini bermakna, ll1Ultimedia yangmengintegrasikan berbagai media dalam satulingkungan digital adalah media proses belajar yangsangat sesuai untuk proses belajar secara umum danproses belajar bal1asa secara khusus.

yang barns diamalkalt SOOangkan Laurillard (1987)nlempertirnbangkan tiga aspek kontrol:(a) strategi proses bela.jar; bolehkah pelajar

mengambil kepUtuSaI1 tentang urutan isi daI1aktiviti pen1bele;jaran?

(b) n1anipula.~i isi proses belajar; cara pela.jar

mengalan1i yang dipelajari,(c) gambaran isi; bolehkah pela.jara membina

pandangan mereka pacta subjek-seub.jek tOOentu?

Hiperteks memungkinkan penggunan1elakukan kontrol dalan1 jun1lal1 YaI1g besar, tetapitidak acta interaksi, Pelajar tertinggal dalaI11 perK;arianbal1an-bal1an YaI1g mereka senangi, Plowman (1988)menyarankan bal1wa kebebasan pela.jar dalaI11menentukan proses belajar mereka bolehlnembangkitkan motivasi; Proses bela.jar aktif'dikembangkan untuk menanggapi kognitif, sebagailawan daripacta tingkal1laku, teori-teori proses bela.jardan menyarankan bal1wa anak-anak ctapat bela.jardengan cara paling seksaIna, n1erasa paling tern1otivasiuntuk bele;jar, ketika n1eIeka melakukan sesuatun1elalui pengalan1an dan ternuan-temuan merekasendiri", Hi~ sesungguhnya n1enawarkan satutiI1gkat kontrol pengguna yang tinggi n1eskipun tidakn1el1Olong n1enentukan tu.juan proses belajar,

Kontrol pengguna lnemungkinkan pela.jar-pela.jar beker.ja menurut strategi mereka, tetapi dengann1en1beri kontrol pengguna yang lengkap, separti pacta

hiperteks, meninggalkan floundering pela.jar-pela.jardengan sedikit aral1an dan n1otivasi. Beberapa

penyelesaian yang mungkin terbaik, pela.jar -pela.jardiberi kontrol, tetapi masil1 dalaI11 lingkunganpel1didikaI1 diI11ana n1eIeka boleh nlengakses petu~juk-petul~juk dan latil1an-latil1an yang interaktif',

Kesimpulan

Dunia pendidikan sangat mengharapkankehadiran media proses belajar yang berl11utu tinggiuntuk meningkatkan kua1i~" pendidikan. Kehadiranmedia separti ini tidak bern1akna kclillaIlgan peranan

~TUru sebagai penentu berkenlbangnya proses bela.iarmenga.iar. Namun, kehadiran media yang berkesandapat membaIltu meningkatkan mutu proses bela.iarlnengajar. Kehadiran teknologi multinledia menlberiharapan barn daIaIll era pendidikan kerana mediaproses belajar ini mempunyai keupayaan yang tidak

Daftar PustakaBailey, D.H. 1996. ~ctivisrnand Mul~a: Thecry and AIlJIia1tion :

hmovation and Tran..;trnnati<n JolJnal of In~trnclion Media.

23(2).161-165.Barl\a:, P. 1990. Designing hlt=dive Leaming Sy.~= Edua1tiOll and

TrainingTednKJ\ogy hlternational27(2) 125-145.Gi\'well,EL. 1989. Th: design ci oonpIIer -ba~ ~cti<n New Y crk : Mac

Millan.01ang, N., R<mIIi, ML. &Pal1, AC.1997. P~v~on<XJlIplta-1OOf<r

~ afua1tion ci yrullg d1ilch"eIl Proceedirlg of SllE 97.

http://www.ooe.uh.~te/e1ec-P.1MffML 1997[1998,Novenm 18].

Oe~~ D.H. 1994. Th: Uni~ ci ~ <XJIIpIter a~ a leanling tool :hNght~ 1i"om r=m al1d lradire. hI. JL. Wright. & D. Share.1994. YOO11g d1ilch-en : Active /ealrlel:v in a technological age.Wa.~tOI1, D.c.:National A~ f<r ~ Edua1tion ci Yoonga1iIdren.

Dale, P., 1969.Audiovi~ualMeth<xi~ in Teachitlg. NewY<rk: DrydenPr=