referat koas anestesi analgetik non opioid

Upload: gabrielfebby

Post on 02-Jun-2018

260 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 8/11/2019 Referat koas anestesi analgetik non opioid

    1/20

    Referat

    Analgetik Non Opioid Perioperatif

    Pembimbing : dr. Sonny Trisnadi, Sp. An.

    Penyusun :Hambiah Hari Oki 2012-061-068

    Juliana Fortuna 2012-061-075

    Jovita Olivia 2013-

    061-017

    Nico 2013-061-018

  • 8/11/2019 Referat koas anestesi analgetik non opioid

    2/20

    BAB I

    LATAR BELAKANG

    Trias anestesi : hipnotik, analgetik, dan

    relaksasi.

    Selama ini, penggunaan analgetik dari

    golongan opioid seperti fentanyl telah menjadi

    obat pilihan dalam menangani nyeri

    perioperative, namun dapat timbul efeksamping yang timbul berkaitan dengan dosis

    yang diberikan.

  • 8/11/2019 Referat koas anestesi analgetik non opioid

    3/20

    Teknik menggunakan dosis opioid yang lebihkecil dan ditambahkan dengan obat analgesiknon opioid. Menurut Shankar et al (2013),

    analgetik non opioid dapat digunakan sebagaiajuvan dalam menangani nyeri perioperatif.

    Analgetik non opioid yang digunakan sepertiketamin, clonidine, dexmedetomidine,gabapentin, pregabalin, asetaminofen dan(NSAIDs).

    Lanjutan...

  • 8/11/2019 Referat koas anestesi analgetik non opioid

    4/20

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Opioid

  • 8/11/2019 Referat koas anestesi analgetik non opioid

    5/20

    Reseptor opioid mu, kappa, dan delta.Reseptor ke empat ORL1/NOP (masih dalampenelitian)

    Keunggulan : Fentanyl, berbagai cara pemberian

    Ada antidot

    Kelemahan : Banyak efek samping (depresi napas, bradikardi)

    Lanjutan...

  • 8/11/2019 Referat koas anestesi analgetik non opioid

    6/20

    2.2 Non Opioid

    2.2.1 NSAID

    Mekanisme

    - Selektif terhadap enzim siklooksigenase (COX).- Menghambat pembentukkan prostaglandin. Produksiprostaglandin akan meningkat pada kerusakan sel danmenyebabkan sensitisasi terhadap reseptor nyeri terhadaprangsangan mekanik maupun kimiawi.

    Penelitian :

    - Menurunkan respon inflamasi terhadap luka operasi danmengurangi rangsang nyeri perifer.

    - Efek analgetik NSAID hampir setara dengan opioid tanpa

    timbul efek samping akibat opioid- Ketorolac : efek samping mual muntah yang lebih minimaldibanding opioid. Disebutkan bahwa pasien yang diberikanketorolac dapat minum per oral dengan baik dan dapat pulanglebih cepat dibanding dengan pasien yang diberikan opioidsaja

  • 8/11/2019 Referat koas anestesi analgetik non opioid

    7/20

    - Ketorolac (tunggal) : dalam operasi minor seperti dilasi dankuretase, terdapat lebih banyak insiden pasien bergerak saatinsisi bedah. Saat pembedahan, pasien yang diberi analgesikketorolac memiliki laju pernafasan lebih cepat. Murray et almencatat bahwa pasien dengan analgesik fentanil memilikireduksi lebih hebat pada laju nadi, tekanan darah, dan lajupernafasan

    - Penggunaan opioid poten, kerja cepat seperti fentanyl dananalognya telah dikenal sangat berguna dalam anestesia dandianggap bahwa obat NSAID lebih kurang poten sebagaianalgesik dalam intraopertaif.

    NSAID tanpa analgesik lain intraoperatif menunjukan efekanalgesik yang lemah, obat ini telah dianggap tidak adekuatdiberikan sendiri tanpa kombinasi obat lain seperti opioidmaupun anestesi lokal, NSAID dapat secara signifikanmeningkatkan analgesia saat postoperatif

    Lanjutan...

  • 8/11/2019 Referat koas anestesi analgetik non opioid

    8/20

    2.2.1.1 COX 2 Inhibitors

    NSAID yang selektif terhadap COX 2. Golonganpenghambat siklooksigenase 2 dalam mengangani

    nyeri perioperatif digunakan dan diharapkan obat

    ini mempunyai efek lebih minimal terhadap

    kerusakan lambung.

    Obat ini sering digunakan sebagai premedikasi.

    Efek samping : sistem kardiovaskular jika

    digunakan dalam jangka waktu lama (>16 bulan)penggunaan rofecoxib dan valdecoxib perlu dikaji

    ulang.

  • 8/11/2019 Referat koas anestesi analgetik non opioid

    9/20

    2.2.2 Asetaminofen

    Obat non opioid paling aman dan terjangkau jika diberikan dalam dosistepat.

    Mekanisme : Menghambat siklooksigenase terutama enzim siklooksigenase

    2 menyebabkan metabolisme asam arakhidonat menjadi prostaglandin H 2terhambat (komponen inflamasi). Pada SSP penghambatan enzim COXmenyebabkan berkurangnya konsentrasi prostaglandin E2 yangmerendahkan ambang rangsang panas ke hipotalamus untuk menurunkansuhu tubuh yang demam dan mengaktifkan descending inhibitoryserotonergic pathways yang menimbulkan keadaan analgesia

    Penelitian : Korpela et al : Menimbulkan opioid sparing effect pada dosis 60mg/kg.

    Penggunaan oral, parenteral dan rektal menimbulkan efek seperti opioidnamun penggunaan asetaminofen saja memiliki efek lebih baik dibandingbersamaan dengan NSAID.

    Bersama morfin dapat menyebabkan rasa nyeri hilang lebih cepat,

    meningkatkan kualitas pereda nyeri, dan kepuasan pasien. Menghambat reseptor N-methyl-D-aspartate (NMDA) secara langsung dan

    memblok sintesis substansi P terhadap oksida nitrit melalui jalur L-arginine-nitric oxidedan mengurangi stimulus nyeri.

    Pasien dengan riwayat penyakit kardiovaskular penggunaan asetaminofenlebih berperan dibanding dengan NSAIDs dan penghambat siklooksigenase 2.

  • 8/11/2019 Referat koas anestesi analgetik non opioid

    10/20

    2.2.3 NMDA antagonis

    Mekanisme : Stimulus nyeri menyebabkan

    pelepasan glutamat dari sinaps eksitatori yang

    menyebabkan reseptor NMDA di susunan saraf

    pusat dan perifer menjadi teraktivasi yang

    sehingga ion Na dan Ca berada di dalam sel dan

    ion K berada di luar sel dan berperan dalam

    perkembangan sensitisasi sentral dan memori

    terhadap rasa nyeri yang menimbulkan keadaan

    nyeri patologis yang biasa kita sebut hiperalgesiaatau allodinia.

  • 8/11/2019 Referat koas anestesi analgetik non opioid

    11/20

    - Penelitian :- Ajuvan menangani nyeri yang disebabkan oleh sensitisasi sentral seperti

    pada nyeri akut, nyeri neuropatik dan hiperalgesia yang disebabkan oleh

    opioid.- Mengurangi kekuatan nyeri sampai 20-25% dan pengurangan jumlahanalgetik sebesar 30-50% sampai 48 jam setelah operasi. Efek sampingopioid seperti mual muntah juga dilaporkan jumlahnya berkurang.

    - Tidak dianjurkan pemakaiannya sebagai analgetik perioperative yang rutin.peran ketamin sebagai analgesik yang mencegah terjadinya nyeri kronissetelah operasi laparotomi, thorakotomi dan arthroplasty pinggulmemberikan efek yang baik tapi tidak untuk operasi amputasi arthroplastylutut, radikal prostatektomi dan histerektomi.

    - Keunggulan :- Ajuvan yang sangat berguna saat prosedur bedah yang sangat sakit seperti

    bedah abdomen atas, toraks, dan bedah ortopedi.

    - Menurunkan intensitas nyeri dan konsumsi opioid.- Mempunyai efek preventif nyeri kronik pasca operasi.

    - Kelarutan tinggi dalam lemak, yang memungkinkan onset yang cepat (5-10menit).

    - Kelemahan :

    - Efek samping

    Lanjutan...

  • 8/11/2019 Referat koas anestesi analgetik non opioid

    12/20

  • 8/11/2019 Referat koas anestesi analgetik non opioid

    13/20

    2.2.4.1 Gabapentin Analog GABA.

    Penelitian : Kok Yuen Ho et al (2006) pemberian gabapentin perioperatif,

    menurunkan pemakaian opioid sesudah operasi,meningkatkan efek analgesik opioid, mencegah terjadinyatoleransi terhadap opioid, dan mencegah terjadinya nyerikronis setelah operasi.

    Penurunan efek samping seperti mual, muntah, retensi urindan pruritus.

    Keunggulan : Peningkatan pemulihan dengan kualitas pergerakan dan

    fungsi paru-paru yang lebih baik.

    Efek analgesik lebih kuat dari tramadol.

    Ajuvan yang dapat digunakan untuk anestesi epidural(mengurangi nyeri dan konsumsi obat).

    Kelemahan : Efek samping (pusing)

    Lanjutan...

  • 8/11/2019 Referat koas anestesi analgetik non opioid

    14/20

    2.2.4.2 Pregabalin

    Efek anlagesik lebih kuat dibanding gabapentin (2-3x lebih poten) dan memliki durasi kerja lebihlama dan lebih mudah diserap tubuh.

    Penelitian :

    Bersama opioid dan efek samping seperti muntahmenjadi berkurang tetapi tidak menurunkan rasa nyeritapi ada penelitian yang mengatakan sebaliknya.

    Keunggulan :

    Mempunyai efek lebih pada nyeri akut neuropatik yangmembutuhkan dosis besar opioid (misalnya operasikardiotoraks, arthroplasty, tulang belakang).

    Menurunkan efek samping opioid.

    Mempunyai efek analgesik preventif

    Lanjutan...

  • 8/11/2019 Referat koas anestesi analgetik non opioid

    15/20

    2.2.5 2 Adrenergik Agonis Mekanisme : Reseptor 2-Adrenergik presinaps dan postsinaps neuron pada SSP dan

    perifer. Resptor 2-Adrenergik terdapat pada lokus coeruleus pada batang otak yangmerupakan lokasi jalur medulospinal noradrenergik yang merupakan modulatorpenting terhadap stimulus nyeri. Klonidin dan deksmedetomidin bekerja dengan cara

    mengaktivasi channel G1 protein gated K pada neuron yang menyebabkanhiperpolarisasi membran, selain itu juga mengurangi kalsium masuk ke dalam sel.

    Penelitian :

    Klonidin dan deksmeditomidin bermanfaat terhadap berkurangnya intensitas rasanyeri, penggunaan opioid dan efek samping seperti muntah. Kedua obat inimemiliki efek analgesik yang hampir sama. Efek obat ini dalam mencegah nyerisetelah operasi belum diteliti dan belum terdapat bukti.

    Klonidin secara oral maupun transdermal dapat mengurangi pemakaian morfinhingga 50% dalam operasi radikal prostatektomi, meningkatkan sertamemperpanjang durasi obat pada anestesi neuraksial dan blok saraf perifersebagai bagian dari penggunaan regimen analgesi multimodal. Deksmedetomidin

    juga mengurangi nyeri setelah operasi dan penggunaan opioid. Penggunaandeksmedetomidin 1mcg/kg yang diikuti dengan dosis 0,4mcg/kg dapatmengurangi pemakaian morfin sebesar 66% pada pasien setelah operasi.

    Keunggulan : Klonidin : hipotensi, deksmedetomidin : bradikardi.

    Kelemahan :

    Tingkat analgesik moderate, mungkin lebih baik dari parasetamol tapi lebih lemahdari ketamin.

    Menurunkan mortalitas perioperatif miokard infark terutama pada bedah

    berisiko tinggi.

  • 8/11/2019 Referat koas anestesi analgetik non opioid

    16/20

    2.2.6 Lidokain Mekanisme : menekan impuls dari serabut saraf yang

    mengalami trauma dan ganglion saraf proksimal yangterjadi dengan menghambat chanel Natrium, NMDA ,danreseptor protein G.

    Penelitian : Efek samping opioid juga berkurang, intensitas nyeri dan

    kebutuhan opioid juga berkurang.

    Tidak ada penelitian yang mengemukakan tentang komplikasiyang timbul dari penggunaan lidokain tetapi keamanan dalampenggunaan lidokain perlu diteliti lebih lanjut.

    Keunggulan : Dapat mengobati nyeri viseral dan meningkatkan fungsi

    pencernaan setelah operasi abdominal.

    Mengurangi dosis opioid yang dibutuhkan, mual, dan muntah;mengurangi durasi ileus, sehingga mengurangi waktu yangdibutuhkan untuk flatus, faeces, dan dapat makan lebih dini; dantidak ada bukti keefektifan selain operasi abdomen.

  • 8/11/2019 Referat koas anestesi analgetik non opioid

    17/20

    2.3 Perbandingan Opioid dan Non Opioid

    Opioid Non-Opioid

    Bekerja secara sentral Bekerja secara perifer

    Menyebabkan adiksi, toleransi,

    dependen

    Tidak menyebabkan masalah

    habit

    Efek samping: sedasi, depresi

    nafas, konstipasi

    Efek samping: iritasi labung,

    masalah perdarahan, toksik

    ginjal

    Tidak ada efek anti infalamasi Ada efek anti inflamasi

    Tidak ada ceiling effect Ceiling effect

  • 8/11/2019 Referat koas anestesi analgetik non opioid

    18/20

    BAB III

    PENUTUP 3.1 Kesimpulan

    Penggunaan analgesia non opioid mempunyai peran yangpenting dalam perioperatif.

    Target dari pemakaian obat non opioid pada pasien dengannyeri akut neuropatik atau memiliki risiko untuk berkembang

    menjadi nyeri kronik. Penggunaan analgesik perioperatif multimodal seperti

    kombinasi dari opioid dan non opioid dapat memfasilitasi prosespenyembuhan dan meningkatkan kepuasan pasien.

    Menurut Pavlin et al pentingnya penanganan nyeri post operatif

    pada operasi ambulatory, penggunaan obat-obatan non opioiddapat mempercepat waktu perawatan pasien sehingga pasiendapat pulang lebih cepat. Hanya obat ketamin, pregabalin,gabapentin, lidokain intravena dan agonis 2 yang memilikibukti yang mendukung keefektifan obat tersebut.

  • 8/11/2019 Referat koas anestesi analgetik non opioid

    19/20

    3.2 Saran

    Dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk

    mengetahui kualitas obat-obatan non opioid

    sehingga dapat digunakan obat yang memilikikeuntungan lebih dan kerugian yang minimal.

  • 8/11/2019 Referat koas anestesi analgetik non opioid

    20/20

    Daftar Pustaka1. Buck ML. Intravenous Acetaminophen Use in Infants and Children. Pediatr

    Pharm. 2011;17(4)2. White PF.Nonopioid analgesics for acute perioperative pain. AnesthesiologyNews . 2007 : 1-7.

    3. Ramaswamy S, Wilson JA, Colvin L. Non opioid based adjuvant analgesia inperioperative care. Brtitish Journal of Anesthesia. 2013:1-6.

    4. Kamus Besar Bahasa Indonesia. [Internet]. [cited 2014 Febuari 7]. Availablefrom : http://kbbi.web.id/analgesik

    5. Miller, RD. Miller's Anesthesia 7th edition. Elsevier Health Sciences; 20106. Gunawan SG, et al. Farmakologi dan Terapi edisi 5.2009. Balai penerbit FKUI.

    Jakarta

    7. Yuen Ho K, et al. Gabapentin and postoperative pain a systematic review ofrandomized controlled trials. Volume 126, Issue 1, Pages 91-101, 15 December2006

    8. Wildsmith JAW. Lidocaine: A more complex story than simple chemistrysuggests. The Proceedings of the History of Anaesthesia Society43,2011 : 9 16.

    9. Merriam Webster. [Internet]. [cited 2014 Febuari 5]. Available from :http://www.merriam-webster.com/dictionary/anesthesia

    10. Ramaswarny S, Wilson J A, Clovin L. Non-opioid-based adjuvant analgesiainperioperative care. 2014 Maret 4.