referat gangguan cemas menyeluruh

8/13/2019 Referat Gangguan Cemas Menyeluruh

1/15

BAB I

PENDAHULUAN

Fobia sosial merupakan salah satu di antara jenis gangguan cemas (neurosis-cemas) dengan gelaja utama perasaan takut yang disertai keinginan untuk

menghindar. Fobia sosial sebagai penyakit dikenal sejak tahun 1960, dan sebelumnya

diagnosis obia sosial jarang dibuat. !angguan ini bukan disebabkan oleh gangguan

organik. "elum banyak diketahui tentang penyebab obia sosial, tetapi sejumlah

penelitian menunjukkan banyak komponen kompleks yang terlibat. #arakteristik

temperamen seseorang seperti rasa malu, behavioral inhibition , sel consciousness,

embarrassment dan keturunan( heredity ) merupakan aktor predisposisi terjadinya

obia sosial. $re%alensi obia sosial pada kelompok eksekuti di &ndonesia besarnya

1'0 antara 9,6 -16 , yang timbul sejak usia muda dan terus berlangsung sampai pada

usia de asa.

*i negara maju pre%alensi obia sosial besarnya +-1 , dan secara bermakna

mengganggu pekerjaan, status akademik dan hubungan seseorang. ( ) $enelitian

epidemiologi yang telah dilakukan di berbagai negara-negara dengan ruang lingkup

kehidupan yang beragam dan berdasarkan kriteria diagnostik, instrumen penelitian

dan lingkup budaya yang berbeda menunjukkan pre%alensi yang ber%ariasi antara

0, sampai ++,6 . da kecendrungan kenaikan angka pre%alensi obia sosial,

seiring dengan perubahan perilaku (gaya hidup) masyarakat. Fobia sosial timbul

sejak masa kecil, '0 di antaranya di ba ah 10 tahun. /isanya di ba ah usia +0-

tahun.

$enggunaan alkohol berkorelasi dengan obia sosial, mereka yang

menggunakan alkohol mempunyai risiko dua kali lebih besar untuk menderita obia

sosial dibandingkan dengan mereka yang tidak menggunakan alkohol. *an kelompokdengan ketergantungan alkohol mempunyai risiko sembilan kali lebih besar untuk

mengalami obia sosial. Fobia sosial merupakan gangguan keji aan nomor tiga,

setelah gangguan penyalahgunaan at ( substance abuse ) dan gangguan depresi berat.

$erhatian terhadap obia sosial masih kurang, dan sering dinyatakan sebagai

1


2/15

gangguan cemas yang terabaikan2. #urangnya perhatian terhadap obia sosial

disebabkan oleh sedikitnya penderita yang mencari pengobatan untuk gangguan obia

yang dideritanya. $enderita berobat bukan untuk obia sosial tetapi untuk keluhan

lain.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFINISI

Fobia berasal dari kata Phobos, nama salah satu *e a 3unani yang dapat

menimbulkan rasa takut. /ang *e a digambarkan sebagai satu lukisan memakai

kedok4topeng dan pelindung untuk menakuti la an dalam peperangan. #ata phobia 2

berasal dari namanya yang diartikan dengan kekha atiran, ketakutan, atau kepanikan.

Fobia sosial ( social phobia ) dalam */5 & -7 disebut juga gangguan

ansietas sosial ( social anxiety disorder ).Freud yang pertama kali membahas rumusan

teoretis terbentuknya obia dalam sejarah ri ayat kasusnya yang cukup

terkenal, Little-Hans 2, yang bercerita tentang seorang anak laki-laki usia tahun

yang mempunyai ketakutan berlebihan terhadap kuda. "erdasarkan penemuan

empiris, sebagian besar oleh 5arks, terdapat ' subtipe obia8 agora obia, obia sosial,

obia binatang, dan obia spesi ik. #ebanyakan penelitian lebih mencurahkan

perhatian pada agora obia, masih sedikit yang menyelidiki obia sosial.

Fobia sosial adalah suatu ketakutan yang bermakna dan terus-menerus atas

satu atau lebih situasi-situasi sosial atau perbuatan4penampilan ( performance ) tatkala

orang tersebut dihadapkan 4dipertemukan dengan orang-orang yang tak dikenalnya,atau kemungkinan untuk diperhatikan dengan cermat oleh orang lain. &ndi%idu

tersebut takut bah a dia akan berbuat sesuatu (menunjukkan gejala ansietas) yang

memalukan.

2


3/15

2.2 EPIDEMIOLOGI

Fobia sosial terdapat pada sampai persen populasi. $ria dan anita

memiliki angka kejadian yang seimbang. nset penyakit biasanya dimulai a al umur

belasan tahun, alaupun tidak menutup kemungkinan terjasi pada tiap tahap

kehidupan. 5enurut sur%ey yang dilakukandi merika sejak tahun 199', obia sosial

adalah gangguan ji a nomer terbesar di merika /erikat. $re%alensi obia sosial

terlihat meningkat pada ras kulit putih, orang yang menikah, danindi%idu dengan tara

pendidikan yang baik. Fobia sosial umumnya bermani estasi pada orang de asa tapi

biasa terdapat pada anak-anak atau remaja .

2.3 ETIOLOGI

da beberapa aktor yang perlu diperhatikan sebagai penyebab terjadinya gangguan

obia sosial ini.

1. Faktor $erilaku

"eberapa penelitian melaporkan adanya kemungkinan ciri tersendiri pada

anak-anak yang mempunyai pola perilaku menahan diri ( behavioral inhibition ).

nak-anak yang mempunyai si at demikian sering mempunyai orang tua menderita

gangguan panik dananak tersebut akan berkembang menjadi sangat pemalu. "eberapa

orang obia sosial juga menunjukkan perilaku menahan diri semasa kanak-kanaknya.

:uga ada data yang menunjukkan bah a orang tua pasien obia sosial kurang

memperhatikan4menjaga anaknya (less caring) , lebih menolak ( more rejecting ) atau

over protective terhadap anak anaknya.

+. Faktor $sikoanalitik

/igmund Freud mengatakan bah a gangguan ansietas (salah satunyagangguan obia) sebagai akibat kon lik yang berasal dari kejadian-kejadian pada ase

perkembangan psikoseksual yang tidak terselesaikan dengan baik; pada pasien obia

mekanisme pertahanan ego yang dipakai adalah displacement (memindahkan situasi

yang tidak bisa diterima ke situasi yang lebih bisa diterima).

3


4/15

"eberapa penelitian melaporkan hubungan dengan kebiasaan

menghalanghalangi anak pada masa kecilnya. Freud pertama kali membahas rumusan

teoritis terbentuknya obia pada kasusnya yang terkenal, Little Hans , bercerita

tentang seorang anak laki-laki usia tahun yang takut terhadap kuda.


5/15

$asien obia penampilan4perbuatan ( performance anxiety ) melepaskan lebih

banyak norepine rin dan epine rin sentral ataupun peri er dibandingkan orang

non obik,pasien ini bisa sangat sensiti terhadap rangsang adrenergik normal.

#eadaan ini berhubungan dengan tanda karakteristik, seperti denyut jantung yang

cepat, banyak keringat, dan tremor jika penderita tampil.

'. Faktor =euroendokrin

nak-anak dengan de isiensi hormon pertumbuhan ( gro!th hormone defi

ciency, !


6/15

2.4 GAMBARAN KLINIS

Fobia ditandai dengan timbulnya kecemasan cukup berat saat pasien

dihadapkan pada satu situasi atau objek yang spesi i k. $asien-pasien obia akan

mencoba menghindari stimulus obik. "eberapa indi%idu pengidap obia sosial bisa

mempunyai ketakutan yang sangat spesi ik (non-generali"ed social phobia ) dengan

gambaran sangat jelas, seperti berbicara di depan umum dan makan4minum atau

menulis di tempat umum, menghadapi la an jenis, tidak dapat buang air kecil di

toilet umum ( shy bladder 2), atau ketakutan terhadap interaksi yang terbatas pada

satu atau dua keadaan saja. :enis obia sosial lain adalah takut pada keadaan-keadaan

yang bersi at umum ( generali"ed type )#

$enderita ini takut atau merasa malu atau tidak dapat berada dalam sebagian

besar situasi-situasi sosial atau keadaan-keadaan ungsi sosial khusus. *alam $$*!:-

&&&, gangguan ini disebut dengan gambaran kabur (di us) yang mencakup hampir

semua situasi sosial di luar lingkungan keluarga. rang dikatakan menderita obia

sosial umum ( generali"ed social phobia ) jika ia merasa takut akan situasi-situasi

interaksi dengan orang lain, seperti pertemuan sosial atau terlibat dalam satu

percakapan, sedangkan tipe spesi ik atau nongenerali"ed social phobia jika yang

bersangkutan takut akan situasi-situasi yang berorientasi pada penampilan4perbuatan

( performance-oriented situations ), seperti berbicara di depan umum atau menulis di

hadapan orang lain. 5ani estasi klinis bisa bermacam-macam dan bisa mengenai

setiap sistem tubuh. !ejala yang sering adalah palpitasi, kadang-kadang disertai nyeri

dada, dispnea, mulut kering, kadang-kadang disertai mual atau muntah. /elain itu,

bisa terdapat gejala banyak keringat, ketegangan otot, perasaan panas dingin, serta

rasa tertekan di kepala atau nyeri kepala. *apat juga tercetus keluhan malu (muka

merah), tangan gemetar, atau ingin buang air kecil.

#adang-kadang indi%idu bersangkutan merasa yakin bah a salah satu dari

mani estasi gejala sekunder ansietasnya merupakan yang utama; dalam hal ini, gejala

dapat berkembang menjadi serangan panik. Aemuan pemeriksaan status mental yang

6


7/15

paling bermakna adalah ketakutan irasional dan ego-distonik terhadap situasi,

akti%itas, atau objek tertentu; pasien juga dapat menggambarkan bagaimana mereka

menghindari hubungan4kontak dengan situasi obik tersebut. *epresi ditemukan pada

kira-kira sepertiga pasien obia.

DIAGNOSIS*iagnosis ditegakkan berdasarkan $iagnosticand %tatistical &anual of &ental $isorders- ' ext *evision (*/5 & -A7, +000) atau $edoman*iagnostik Fobia /osial 5enurut $edoman!angguan :i a di &ndonesia &&& (F'0.1).

2.6 DIAGNOSIS BANDING

Fobia sosial perlu di bedakan dari ketakutan yang yang sesuai dan rasa malu

yang normal. */5-& membantu dalam pembedaan tersebut denmgan mengharuskan

bah a gejala menggaggu kemampuan pasien untuk ber ungsih secara tepat. #ondisi

medis nonpsikiatrik yang dapat menyebabkan perkembangan suatu obia adalah

pemakaian at (khususnya halusinogen dan simpatomimetik), tumor system sara

pusat, dan penyakit serebro%askular. !ejala obik pada keadaan tersebut tidak dapat

dipercaya tanpa adanya temuan tambahan yang mengarahkan pada pemeriksaan isik,neurologi, dan status mental. :enis obia sosial yang lebih umum ditandai dengan

kecemasan pada hampir seluruh situasi sosial. $enderita obia sosial menyeluruh

biasanya merasa bah a penampilannya tidak sesuai dengan yang diharapkan, mereka

akan merasa terhina atau dipermalukan. "eberapa orang memiliki rasa malu yang

ajar dan menunjukkan malu-malu pada masa kanak yang dikemudian hari

berkembang menjadi obia sosial. 3ang lainnya mengalami kecemasan dalam situasi

sosial pertama kali pada masa pubertas . Fobia sosial sering menetap jika tidak di

obati sehingga penderita menghindari akti%itas yang sesungguhnya ingin mereka

ikuti.

/ki o renia juga merupakan diagnosis banding untuk obia sosial. #areana

pasien ski o renik dapat memiliki gejala obik sebagai bagian dari psikosisnya.

7
http://www.artikelkedokteran.com/248/tumor-otak.htmlhttp://www.artikelkedokteran.com/795/aktinomikosis.htmlhttp://www.artikelkedokteran.com/1205/etiologi-nymphomania.htmlhttp://www.artikelkedokteran.com/1033/penggolongan-gangguan-jiwa.htmlhttp://www.artikelkedokteran.com/248/tumor-otak.htmlhttp://www.artikelkedokteran.com/795/aktinomikosis.htmlhttp://www.artikelkedokteran.com/1205/etiologi-nymphomania.htmlhttp://www.artikelkedokteran.com/1033/penggolongan-gangguan-jiwa.html


8/15

Aetapi, tidak seperti pasien ski o renik, pasien obik memiliki tilikan terhadap

irasionalitas ketakutan merekadan tidak memiliki kualitas aneh dan

gejala psikotik lainnya yang meyertai ski o renia .

*/5-& mengakui bah a membedakan antara gangguan panic, agoraphobia,

obia sosial dan obia spesi ik mungkin sulit pada kasus indi%idual. Aetapi pada

umumnya, pasien dengan obia spesi ik atau obia sosial yang tidak umum

(nongenerali ed social phobia) cenderung mengalami kecemasansegera jika

dihadapkan dengan stimulus obik. /elain itu, kecemasan atau panik mereka adalah

terbatas pada situasi yang dapat dikenali, dan pada umumnya, pasien tidak mengalami

kecemasan abnormal jika mereka tidak berhadapan dengan stimulus obik ataupu

tidak disebabkan dalam memperkirakan datangnya stimulus./eorang pasien dengan agora obik seringkali merasa nyaman dengan dengan

adanya orang lain di dalam situasi yang menimbulkan kecemasan, sedangkan pasien

dengan obia sosial menjadi lebih merasa cemas dari pada sebelumnya jika ada orang

lain. $erbedaan antara obia sosial dengan gangguan kepribadian menghindar

mungkin sulit dan memerlukan a ancara yang luas dan a ancara psikiatrik.

*ua pertimbangan diagnosis banding tambahan untuk obia sosial adalah

gangguan depresi berat dan gangguan kepribadian schi oid . 5enghindari situasi

sosial seringkali merupakan gejala depresi. Aetapi, a ancara psikiatrik dengan

pasien kemungkinan mengungkapkan berbagai kumpulan gejala depresi . $ada pasien

dengan gangguan kepribadian schi oid, tidak adanya minat dalam hal sosialisasi,

menyebabkan perilaku sosial menghindar sehari-hari.

8
http://www.artikelkedokteran.com/1443/sindrom-ekstrapiramidal-eps.htmlhttp://www.artikelkedokteran.com/865/obat-antipsikotik.htmlhttp://www.artikelkedokteran.com/410/gangguan-kepribadian-apakah-anda-salah-satunya.htmlhttp://www.artikelkedokteran.com/1443/sindrom-ekstrapiramidal-eps.htmlhttp://www.artikelkedokteran.com/865/obat-antipsikotik.htmlhttp://www.artikelkedokteran.com/410/gangguan-kepribadian-apakah-anda-salah-satunya.html


9/15


10/15

e. &onoamine oxidase inhibitors (5 &/)8 $henel ine telah dipertunjukkan untuk

bisa e ekti didalam studi. $embatasan yang berkenaan diet makan mengurangi

ketenaran mereka. 5oclobemide, suatu 5 & lebih baru, pasti mempunyai

kemanjuran dengan obia sosial.

. Aerapi #ogniti

5odel terapi ini menyatakan bah a ketika klien masuk ke dalam situasi

sosial, maka aturan pasti, asumsi, atau unconditional beliefs menjadi akti . 5elalui

pendekatan terapi perilaku rasional-emoti , Dllis menunjukkan kepada orang-orang

dengan obia sosial bah a kebutuhan-kebutuhan irasional untuk penerimaan sosial

( sosial approval ) dan per eksionisme menghasilkan kecemasan yang tidak perludalam interaksi sosial. Aerapi kogniti dari "eck berusaha untuk mengidenti ikasi dan

mengoreksi keyakinan-keyakinan yang dis ungsional atau terdistorsi. Aerapis kogniti

membantu orang untuk mengenali cacat-cacat logis dalam pemikiran mereka dan

membantu mereka untuk memandang situasi secara rasional.

#lien diminta untuk mengumpulkan bukti-bukti untukmenguji keyakinan

mereka, yang akan memba a mereka untuk mengubah keyakinan yang ternyata tidak

berdasar pada realitas. Aerapis mendorong klien dengan obia sosial untuk menguji

keyakinan mereka bah a mereka akan diabaikan, ditolak, atau diterta akan oleh

orang lain dalam pertemuanpertemuan sosial dengan menghadiri suatu pesta,

memulai pembicaraan, dan memonitor reaksi orang-orang lain. Aerapis juga

membantu klien mengembangkan keterampilan sosial untuk meningkatkan e ekti%itas

interpersonal mereka dan mengajari mereka bagaimana cara menghadapi penolakan

sosial. /alah satu contoh teknik kogniti adalah restrukturisasi kogniti ( cognitive

restructuring ) atau disebut juga restrukturisasi rasional.

Aeknik ini merupakan suatu proses di mana terapis membantu klien mencari pikiranpikiran self-defeating dan mencari alternati rasional sehingga mereka bisa

belajar menghadapi situasi-situasi pembangkit kecemasan (=e%id, :. /., 7athus, /. .,

E !reene, ". +00 . Psi+ologi bnormal disi .elima /ilid ' ).

10


11/15

'. irtual *eality xposure

5elalui proses pemaparan terhadap suatu seri stimuli %irtual yang makin bertambah

menakutkan dan hanya bila ketakutan sudah berkurang pada langkah terdahulu, orang

belajar untuk mengatasi ketakutan dengan cara yang sama dengan seandainya mereka

mengikuti program pemaparan gradual terhadap stimuli obik dalam situasi aktual.

#euntungan dari realitas %irtual adalah bah a hal ini memberi kesempatan pada kita

untuk mengalami situasi yang sulit atau hampir tidak mungin untuk diandalkan dalam

realitas yang sesungguhnya (3ancey, +000). Aerapis bereksperimentasi dengan terapi

%irtual, misalnya dalam bentuk terapi kelompok di mana sekelompok orang yang

aktualnya ada di tempat yang berbeda-beda dapat memakai peralatan realitas %irtual,

dihubungkan dengan komputer-komputer mereka pada saat yang sama, dan bertemusecara elektronik dalam suatu kantor terapi yang simulasi. (=e%id, :. /., 7athus, /.

., E !reene, ". +00 . Psi+ologi bnormal disi .elima /ilid ' ).

. 0ognitive-1ehavioral herapy (C"A)

"eberapa penelitian menunjukkan bah a terapi kogniti -beha%ioral berhasil

menurunkan rasa takut indi%idu terhadap e%aluasi sosial (


12/15

#lien mendapatkan instruksi untuk memasuki situasi sosial yang makin penuh

stres dan untuk tetap tinggal dalam situasi tersebut sampai dorongan untuk kabur

sudah menjadi berkurang. Aerapis dapat membantu membimbing mereka selama

percobaan pada pemaparan, dan secara bertahap menarik dukungan langsung

sehingga klien mampu untuk menghadapi sendiri situasi tersebut. Aerapis mungkin

mengkombinasikan pemaparan dengan teknik kogniti yang membantu klien untuk

mengurangi pikiran-pikran maladapti pembangkit kecemasan yang mungkin mereka

temui dalam situasi-situasi sosial, dengan pikiran-pikiran yang lebih sesuai.

(=e%id, :. /., 7athus, /. ., E !reene, ". +00 . Psi+ologi bnormal disi .elima

/ilid ' ).

2.8 PROGNOSIS

Fobia sosial biasanya mulai pada usia dini sehingga dapat menyebabkan

gangguan di semua bidang akademik seperti rendahnya kemampuan sekolah,

menghindar dari sekolah, dan sering putus sekolah. $emilihan karirnya sangat

terbatas dan sering berhenti dari pekerjaan. Fobia sosial cenderung menjadi kronik.

"ila tidak diobati dapat menjadi komorbiditas dengan gangguan lain seperti depresi,

penyalahgunaan alkohol atau obat. $ada penderita agora obia dan obia sosial,

pemakaian alkohol sering merupakan usaha untuk mengobati diri sendiri. nak yangmemiliki kegiatan sekolah dan akti%itas sosial memiliki prognosis yang lebih baik

12


13/15

BAB III

Kesi !"#$%

Fobia sosial merupakan gangguan kecemasan ketika berhadapan dengan

situasi sosial atau melakukan per orma di depan umum. da dugaan terdapat

perubahan biokimia dan ungsional otak pada penderita obia sosial. Fobia sosial

dapat menjadi suatu masalah yang serius karena berpengaruh pada keber ungsian

isik maupun psikologis. Fobia sosial merupakan ketakutan atau kecemasan pada

situasi sosial yang timbul bila seseorang menjadi pusat perhatian. $enderita obia

sosial biasanya tidak menganggap masalahnya perlu untuk diobati. "ila tidak diobati

dapat menimbulkan keterbatasan dalam berbagai segi kehidupan. Fobia sosial harusdibedakan dari gangguan mental lainnya.

rang yang mengalami depresi seringkali menghindari untuk menghabiskan

aktu bersama teman dikarenakan kurangnya moti%asi dan ketertarikan dalam

bersosialisasi. kan tetapi, indi%idu yang mengalami depresi tersebut, tidak

menghindari situasi sosial ketika mereka dalam kondisi normal. "egitu pula dengan

orang-orang yang dengan gangguan schi oid seringkali menghindari untuk

bersosialisasi. =amun, mereka tidak mengalami distres akibat kekurangan akti%itas

sosial dan mereka juga tidak secara khusus tertarik dengan kegiatan sosial. &ndi%idu

dengan kepribadian menghindar cenderung menghindari bersosialisasi karena mereka

takut akan kritik dari orang lain. Faktanya, orang dengan gangguan obia sosial

general kriterianya seringkali sesuai dengan kriteria diagnostik bagi orang yang

memiliki kepribadian menghindar. alaupun kedua gangguan tersebut berbeda

secara kuantitati dan kualitati . Fobia sosial tidak didiagnosis ketika kecemasan

indi%idu tersebut dianggap sebagai gangguan mental.

/eseorang yang memiliki serangan panik, maka diagnosisnya dengan

menggunakan diagnosis gangguan panik dan biasanya perilaku menghindar tersebut

berhubungan dengan kemungkinan mengalami serangan panik serta tidak dapat

keluar dari situasi tersebut. /edangkan untuk gangguan agoraphobia, indi%idu

menghindari tempat-tempat ramai seperti mall, jalan yang ramai atau menggunakan

13


14/15

transportasi umum. :adi, meskipun ketiga gangguan tersebut tampak sama dalam

menghindari situasi sosial, tetapi mereka tetap memiliki perbedaan pada rasa takutnya

yang akan dinilai negati ( nthony, 199>).

14


15/15

DAFTAR PUSTAKA

1. #aplan . p. 6+ ->

?. &drus, Faisal. $ola Aekanan *arah pada !angguan Cemas 5enyeluruh.G&nternetH.Gcited +011, :uni 0 H. %ailable rom 8 http844 .artikelkedokteran.com4 0'4pola-tekanan-darah-pada-gangguan-cemas-menyeluruh.html .

9. /te%ens . nBiety *isorders. &n 8 !oljan DF, editor. "eha%ioral /cience.Dlse%ier /cience. $age 11'-11>.

10. 5aslim, 7usdi. "uku /aku *iagnosis !angguan :i a, 7ujukan 7ingkas$$*!:-&&&. :akarta8 "agian &lmu #edokteran :i a F# Lnika tma :aya8 +00 . 0-

11. 5aslim, 7usdi. $anduan $raktis $enggunaan #linis bat $sikotropik Ddisi#etiga. :akarta 8 "agian &lmu #edokteran :i a F# Lnika tma :aya8 +00>.

referat gangguan cemas menyeluruh

Documents