pusat kerajinan tenun di makassar skripsi …

193
13 PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI PERANCANGAN TUGAS AKHIR- 473D5112 PERIODE I TAHUN 2013-2014 Oleh : INRI INDAH RAHAYU D511 09 280 JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013

Upload: others

Post on 18-Oct-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

13

PUSAT KERAJINAN TENUN

DI MAKASSAR

SKRIPSI PERANCANGAN

TUGAS AKHIR- 473D5112

PERIODE I

TAHUN 2013-2014

Oleh :

INRI INDAH RAHAYU

D511 09 280

JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2013

Page 2: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

14

PENGESAHAN SKRIPSI PERANCANGAN

PROYEK : TUGAS AKHIR SARJANA TEKNIK ARSITEKTUR

JUDUL : PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR

PENYUSUN : INRI INDAH RAHAYU

NO. STB : D511 09 280

PERIODE : PERIODE I TAHUN 2013- 2014

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Pembimibing I Pembimbing 2

Ir. H,Muh.Syavir Latief,M.Si Rahmi Amin Ishak,ST.,MT

NIP. 19760314 200212 2 005 NIP. 19531111 198003 1 009

Mengetahui,

Ketua Jurusan Arsitektur

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

Baharuddin Hamzah, ST, M.Arc.Ph.D NIP. 19690308 199512 1 001

KATA PENGANTAR

Page 3: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

15

Ucapan puji syukur tak terhingga, penulis panjatkan kehadirat Tuhan

Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunia- Nya yang telah

dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulisan Skripsi Perancangan ini

dapat diselesaikan sebagai persyaratan untuk menyelesaikan studi pada

Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.

Dengan segala keterbatasan waktu, tenaga dan kemampuan yang

penilis miliki meyadarkan penulis bahwa hasil yang dicapai masih jauh

dari kesempurnaan. Untuk itu, masukan berupa saran dan kritik yang

membangun dari pembaca sangatlah diharapkan guna perbaikan

sekaligus penambahan wawasan, ide dan kreativitas bagi penulis demi

tercapainya suatu kesempurnaan dan dapat menjadi bekal dimasa yang

akan datang.

Pada kesempatan ini penulis memohon maaf bila selama ini penulis

banyak merepotkan dan dengan penuh kerendahan hati penulis

mengucapkan banyak berterima kasih dan penghargaan yang setinggi-

tingginya kepada :

1. Jesus Christ, my owesome God.

2. Kedua Orang Tua saya tercinta, papa ( Mustamin) dan mama

( Amun S. Mapandin S.Pd ) tercinta serta Keluarga Yang

senantiasa membimbing, menasehati, dan memberi dorongan

moril serta doa tulusnya.

3. Bapak Ir. H. Muh. Syavir Latief, MSi selaku pembimbing I

yang telah membimbing dan mengarahkan dalam

menyelesaikan penulisan ini.

4. Ibu Rahmi Amin Sihak, ST.,MT selaku Pembimbing II yang

telah banyak membimbing, mengarahkan, dan mendorong

moril dalam menyelesaikan penulisan ini.

5. Bapak Baharuddin Hamzah ST,.M.Arch., PhD selaku Ketua

Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.

6. Bapak dan Ibu Dosen serta Para Staf Akademik Fakultas

Teknik Universitas hasanuddin.

Page 4: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

16

7. Buat adik-adik tersayangku (Hendra, Ari, Bela) yang telah

banyak memberikan dorongan baik secara moral dan materil

serta doanya selama ini.

8. Dan tak lupa temanlaikat sahabat seperjuanganku (Citra, Ifa,

Nana, Fah) perjuangan kita tidak berakhir disini cantik, mari

lakukan lebih dari ini. Buat Intan juga. Kami tunggu dipuncak

sukses.

9. Buat Kakak- kakak seStudio Akhir Periode I Th. 2013-2014,

yang telah bersedia direpotkan dan banyak membantu dalam

proses penyelesaian penulisan ini. Terima kasih untuk berbagi

keceriaannya, yang meringankan beban berat dalam proses

yang kita lalui bersama. Tiga bulan sangat singkat untuk

perjuangan manis kita.

10. Teristimewa buat teman-teman terbaik (Arsitektur Angkatan

2009) yang telah banyak membantu dari awal perkuliahan kita.

11. Dan kepada semua pihak yang tidak bisa sebutkan satu

persatu, kalian orang- orang terbaik yang Tuhan izinkan hadir

dihidupku.

Akhirnya semoga penulisan ini dapat bermanfaat untuk semua

pihak dan semoga Tuhan selalu melimpahkan rahmat dan anugerah-Nya

kepada kita semua. AMIN

Makassar, 12 November 2012

Penulis

Inri Indah Rahayu INRI INDAH RAHAYU

Page 5: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

17

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...............................................................

HALAMAN PENGESAHAN .................................................

KATA PENGANTAR .............................................................

DAFTAR ISI ..........................................................................

DAFTAR GAMBAR ...............................................................

DAFTAR TABEL ...................................................................

DAFTAR SKEMA ..................................................................

i

ii

iii

v

x

xii

xiii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................

B. Pengertian Judul ................................................

C. Rumusan Masalah ..............................................

D. Tujuan dan Sasaran Pembahasan ........ ..............

1. Tujuan Pembahasan .....................................

2. Sasaran Pembahasan ....................................

E. Manfaat ........................................................................

1. Manfaat secara subjektif ........................................

2. Manfaat secara objektif .........................................

F. Batasan Pembahasan dan Lingkup Pembahasan .......

1. Batasan Pembahasan ............................................

2. Lingkup Pembahasan ............................................

G. Metode Pembahsan dan Sistematika Pembahasan .....

1. Metode Pembahasan .............................................

2. Sistematika Pembahasan ......................................

1

5

6

7

7

8

8

8

8

8

8

9

10

10

11

BAB II. TINJAUAN UMUM PUSAT KERAJINAN TENUN DI

MAKASSAR

A. Tinjauan Umum Kerajinan Tenun .......................... 13

1. Pengertian Kerajinan ...................................... 13

2. Latar Belakang Timbulnya Kerajinan ............... 13

Page 6: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

18

3. Klasifikasi Seni Kerajinan ................................ 14

4. Industri Kerajinan Secara Umum ..................... 15

5. Karakteristik Industri Kerajinan ........................ 15

6. Tinjauan Tenun .............................................. 16

a. Pengertian Dan Sejarah Tenun .................... 16

b. Bahan Baku Kain Tenun .............................. 18

c. Karakteristik Tenun ..................................... 19

d. Tenun Berdasarkan Teknik Pembuatannya .. 19

e. Jenis Tenun Berdasarkan Penggunaannya .. 21

B. Tinjauan Tenun di Indonesia ................................ 21

C. Tinjauan Tenun di Sulawesi Selatan .................... 23

1. Sejarah Perkembangan Tenun Di Sulawesi

Selatan .......................................................... 24

2. Fungsi Dan Peranan Tenun Di Sulawesi

Selatan .......................................................... 25

3. Pakaian Tradisional Sulawesi Selatan ............ 25

4. Bahan Dan Cara Pembuatan Tenun Tenun Di

Sulawesi Selatan ........................................... 25

5. Jenis Kain Tenun Tradisional Di Sulawesi

Selatan .......................................................... 28

6. Nilai- Nilai Tenun Tradisional Sulawesi

Selatan ......................................................... 31

7. Peralatan Tenun Tradisional Sulawesis

Selatan ......................................................... 33

D. Tinjauan Terhadap Pusat Kerajinan Tenun Di

Makassar ............................................................. 35

1. Potensi Pendukung Pengadaan Pusat

Kerajinan Tenun Di Makassar ........................ 35

2. Potensi Penghambat Pengadaan Pusat

Kerajinan Tenun Di Makassar ........................ 41

Page 7: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

19

3. Fungsi Dan Peranan Pusat Kerajinan Tenun

Di Makassar .................................................. 43

a. Fungsi Sebagai Pusat Produksi ................... 44

b. Fungsi Sebagai Pusat Edukasi ................... 44

c. Fungsi Sebagai Pusat Promosi ................... 44

d. Fungsi Sebagai Pusat Perdagangan ............ 46

4. Jenis Dan Karakterisitik Kegiatan ................... 47

a. Jenis Kegiatan ............................................. 47

b. Karakterisitik Kegiatan ................................. 48

5. Objek Objek Yang Diwadahi Dalam Pusat

Kerajinan Tenun Di Makassar ......................... 51

6. Unsur- Unsur Pelaku Kegiatan Dalam Pusat

Kerajinan Tenun Di Makassar ........................ 51

7. Hubungan Antar Pelaku Kegiatan .................... 53

8. Pola Kegiatan Pusat Kerajinan Tenun Di

Makassar

55

9. Waktu Kegiatan .............................................. 55

10. ....................................................................... Fasilit

as Pusat Kerajinan Tenun Di Makassar .......... 56

a. Fasikitas Utama........................................... 56

b. Fasikitas Penunjang .................................... 57

11. ....................................................................... Statu

s Dan Hubungan Kelembagaan ....................... 58

12. ....................................................................... Tinjau

an Tentang Dekranasda .................................. 59

a. Pengertian ................................................... 59

b. Kepengurusan ............................................. 60

c. Tujuan ........................................................ 61

E. Studi Banding ....................................................... 65

Page 8: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

20

BAB III TINJAUAN KHUSUS PUSAT KERAJINAN TENUN

DI MAKASSAR

A. Gambaran Umum Kota Makassar .......................... 79

1. Fungsi, Peranan dan Kedudukan Kota

Makassar ........................................................ 79

2. Kondisi Fisik Kota Makassar ........................... 80

a. Letak Astronomis dan Administratif .............. 80

b. Keadaan Morfologis dan Geografis .............. 81

c. Keadaan Iklim ............................................. 81

d. Rencana Tata Ruang Kota Makassar .......... 82

e. Kondisi Apresiasi Masyarakat ...................... 88

3. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat ................. 90

B. Analisa Jumlah Pengunjung ................................. 91

BAB IV KESIMPULAN

A. Kesimpulan Umum............................................... 99

B. Kesimpulan Khusus ............................................. 101

BAB V ACUAN PERANCANGAN PUSAT KERAJINAN

TENUN DI MAKASSAR

A. Acuan Perancangan Makro .................................. 108

1. Konsep Penentuan Lokasi ............................. 108

2. Penentuan Pemilihan Site/Tapak ................... 113

3. Pencapaian (accessibility) .............................. 116

4. Sirkulasi ........................................................ 118

5. Zooning ......................................................... 120

6. Konsep Tata Massa ....................................... 121

7. Pembentukan Ruang Luar.............................. 122

8. Orientasi Bangunan ....................................... 123

Page 9: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

21

a. Orientasi Terhadap Sinar Matahari ............. 123

b. Oreinetasi Terhadap Angin ......................... 123

c. Naose/ Kebisingan ..................................... 123

d. View (Kualitas Pandangan) ....................... 123

B. Acuan Perancangan Mikro ................................... 124

1. Kebutuhan Ruang .......................................... 124

a. Kelompok Ruang ........................................ 125

b. Zona Ruang .............................................. 131

2. Hubungan dan Organisasi Ruang ................... 132

3. Jenis dan Besaran Ruang ............................... 137

4. Persyaratan Ruang ........................................ 147

a. Sistem Pencahayaan ................................... 147

1) Sistem Pencahayaan Alami ................... 147

2) Sistem Pencahayan Buatan ................... 147

b. Sistem Penghawaan ................................... 149

1) Sistem Penghawaan Alami .................... 149

2) Sistem Penghawaan Buatan .................. 149

c. Sistem Akustik ............................................. 150

5. Struktur Bangunan .......................................... 150

a. Struktur ....................................................... 150

1) Upper Struktur ....................................... 150

2) Super Struktur ....................................... 151

3) Sub Struktur .......................................... 151

b. Modul Struktur ............................................. 151

c. Material ....................................................... 152

6. Sistem Utilitas ................................................. 152

a. Pemipaan (Plumbing) .................................. 152

1) Air Bersih .............................................. 152

2) Air Kotor ................................................ 153

b. Elektrikal ..................................................... 154

c. Sistem Pembuangan Sampah ...................... 155

Page 10: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

22

d. Sistem Komunikasi ...................................... 156

1) Komunikasi Internal ............................... 156

2) Komunikasi Eksternal ............................ 157

e. Sirkulasi Dalam Bangunan ........................... 157

f. Pemadam Kebakaran .................................. 158

1) Pencegahan Pasif ................................. 158

2) Pencegahan Aktif .................................. 159

g. Keamanan ................................................... 160

h. Penangkal Petir .......................................... 161

7. Konsep Bentuk dan Penampilan ...................... 161

a. Bentuk Dasar Bangunan ............................. 162

b. Penampilan Bangunan .............................. 162

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

23

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Logo Dekranasda

Gambar 2. Suasana Kawasan Pusat Tekstil Pintu Kecil

Gambar 3. Tampak Depan Kyoto Handicraft center

Gambar 4. Display Kerajinan di Tokyo Handicraft Center

Gambar 5. Display Kerajinan Pada Pusat Kerajinan KenDedes

Gambar 6. Bangunan Istambul Handicraft Center

Gambar 7. Display Kerajinan Pada Istambul Handicraft Center

Gambar 8. Bangunan Craft Cultural Complex

Gambar 9. Display Kerajinan Pada Craft Cultural Complex

Gambar 10. Kawasan Sentra Industri Tenun Saddan Balusu Toraja

Utara

Gambar 11. Poses Membuat Benang dan Menenun

Gambar 12. Kapas, Alat Membuat Benang & Alat Tenun

Tradisoonal

Gambar 13. Retail dan Display Produk Hasil Kerajinan Tenun

Gambar 14. Peta Administratif Kota Makassar

Gambar 15. Rencana Umum Tata Ruang Wilayah Kota Makassar

Gambar 16. Peta Kawasan Terpadu Kota Makassar

Gambar 17. Rekapitulasi Tujuan Wisata Mancanegara Berkunjung

ke

Makassar

Gambar 18. Rekapitulasi Jumlah Pameran/ Eksebisi Per Sektor

Tahun

2012

Gambar 19. Peta BWK Kota Makassar

Gambar 20. Peta Alternatif I Kecamatan Panakukang

Gambar 21. Peta Alternatif II Kecamatan Tamalate

Gambar 22. Peta Alternatif III Kecamatan Ujung Pandang

Gambar 23. Alternatif tapak

Gambar 24. Tapak yang Terpilih dan Existing Condition

Page 12: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

24

Gambar 25. Rencana Main Enterence

Gambar 26. Rencana side Enterence

Gambar 27. Output Kondisi Analisis Tapak

Gambar 28. Hubungan ruang Apresiasi dan Komunikasi

Gambar 29. Hubungan Ruang Penunjnag/ Servis

Gambar 30. Sistem Penangkal Petir

Page 13: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

25

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Karakteristik Tenun

Tabel 2 Ragam Hias

Tabel 3 Profil Pengrajin Kerajinan Sutera dan Kain

Tabel 4 Komparasi Studi Banding

Tabel 5 Penentuan Fungsi Detail Tata Ruang (DTRK) Kota

Makassar tahun 2011

Tabel 6 Penentuan Fungsi dominan dan fungsi penunjang

Tiap- Tiap Bagian Wilayah Kota (BWK) di Makassar

Tabel 7 Jumlah Penduduk Per Kecamatan

Tabel 8 Banyaknya Kunjungan Wisatawan Mancanegara dan

Domestik di sulawesi Selatan 2005 – 2010

Tabel 9 Prediksi Pengunjung / Wisatawan Tahun 2012 dan

2021 yang Mengunjungi Pusat Kerajinan Tenun di

Makassar

Tabel 10 Data Event Unggulan Sulawesi Selatan

Tabel 11 Kebutuhan dan Kelompok Ruang

Tabel 12 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Besaran ruang

Page 14: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

26

DAFTAR SKEMA

Skema 1. Struktur Organisasi Pusat Kerajinan

Skema 2. Hubungan antar Pelaku Kegiatan Dalam Pusat

Kerajinan

Skema 3. Pola Kegiatan Dalamam Pisat Kerajinan Tenun

Skema 4. Struktur Organisasi Dewan Kerajinan Nasional

(Dekranas)

Skema 5. Hubungan Antara Pemerintah, Dekranas, dan Pusat

Kerajinan Tenun di Makassar

Skema 6. Sirkulasi Kendaraan

Skema 7. Pola Hubungan Ruang (Makro)

Skema 8. Pola Hubungan Unit Ruang Apresiasi dan Komunikasi

Skema 9. Pola Hubungan Ruang Penunjang/ Servis

Skema 10. Skema Air Bersih

Skema 11. Skema air Kotor

Skema 12. Skema Jaringan Listrik

Skema 13. Skema Sistem Pembuangan Sampah

Skema 14. Skema sistem Komunikasi

Page 15: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

27

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah salah satu negara penghasil tekstil yang

memiliki keanekaragaman corak tradisional maupun modern.

Berbagai jenis pakaian yang unik dan spesifik tersebar di sekitar

3.000 pulau besar maupun kecil di nusantara. Puspa ragam jenis

bahan, teknik pengolahan,warna, motif dan komposisi merupakan

ciri tersendiri dari tekstil Indonesia. Sulawesi sebuah pulau dengan

5 provinsi dengan adat budaya yang mentradisi memiliki

keanekaragaman corak tekstil yang khusus di setiap daerah.

Dalam perkembangannya tekstil Indonesia mendapat pengaruh

dari provinsi disekitarnya di Indonesia maupun dan luar negeri,

termasuk dipengaruhi oleh perkembangan pariwisata. Tekstil

sebagai kebutuhan pokok manusia merupakan khas budaya

mengalami perkembangan dari masa ke masa, dan bentuk

sederhana berupa serat kemudian berkembang menjadi benang

dan kain. Di samping itu peralatan yang digunakan juga semakin

berkembang, sesuai dengan teknologi dan tuntutan pada masanya.

Dalam kebudayaan Sulawesi Selatan, kain tenun merupakan salah

satu cerminan adat masyarakat yang sering di gunakan sebagai

salah satu pelengkap acara, terutama dalam acara-acara adat

masyarakat Sulawesi Selatan. Selain itu, kain tenun termasuk

salah satu faktor yang mendukung tiap acara yang di adakan,

terutama pada acara-acara adat masyarakat Sulawesi Selatan.

Corak-corak yang di pergunakan juga terlihat begitu serasi dengan

warna yang di padupadankan, sehingga baik bentuk, warna, garis

dan motif kain tenun itu sendiri terlihat begitu selaras. Masyarakat

Sulawesi begitu identik dengan adat mereka,termasuk dalam

Page 16: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

28

penggunaan kain tenunan merupakan hal yang penting, terutama

dalam acara-acara adat masyarakat Sulawesi Selatan.

Sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi,

pengetahuan menenun di Sulawesi juga berkembang dengan

ditemukannya alat tenun mesin, sehingga produksi tekstil dapat

memenuhi kebutuhan masyarakat maupun pasar internasional.

Perkembangan pariwisata yang semakin

pesat juga memberi kemajuan pada sektor industri khususnya Indu

stri tekstil sebagai komoditi ekspor yang berupa kain dan pakaian

jadi.

Jenis-jenis tenun tradisional Indonesia ada bermacam-macam

dan berkembang memiliki ciri khas dan nilai filsalfah tersendiri.

Dalam perkembangannya, motif yang terdapat dalam tekstil

Indonesia mengandung nilai-nilai filosofis yang kental dan setiap

lembaran tekstil yang ada. Motif-motif tersebut dapat diambil dari

lingkungan sekitar tempat mereka hidup maupun dari ceritera

kepahlawanan yang hingga kini masih dipuja oleh masyarakat.

Perbedaan yang paling mendasar adalah penggunaan tenu

Indonesia saat ini tidak lagi dibedakan dari kelas sosial, tapi

dibedakan dari tekstil yang digunakan sehari-hari dan saat upacara

adat. Pakaian sehari-hari menjadikan masyarakat Indonesia tampil

sebagai masyarakat modern, namun tetap menjadikan tradisi

sebagai akar identitas budaya yang dianutnya . Namun demikian tradisi

menenun ini bukannya tidak memiliki ancaman sama sekali. Karena industri

tekstil dewasa ini sudah berkembang dengan pesatnya. Ditambah lagi dengan

gejala globalisasi yang melanda dunia yang berlangsung sejalan dengan

perkembangan teknologi modern, komunikasi dan informasi.

Kemajuan pertekstilan modern dihantar oleh ditemukan dan

dikembangkannya berbagai alat tenun yang lebih baik dan lebih modern, baik

yang bukan mesin (ATBM) maupun yang menggunakan mesin. Alat-alat tenun

modern itu memiliki banyak keunggulan, selain mengurangi penggunaan tenaga

Page 17: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

29

manusia, juga jumlah produksinya pun jauh lebih tinggi dibanding tenunan

tradisional. Pada akhirnya tenunan tradisional menjadi tertinggal. Banyak

kemudian penenun tradisional menjadi putus asa karena tidak mampu bersaing

dengan tenunan alat modern. Karena di samping tidak mampu menyaingi

kecepatan alat modern tersebut juga konsumennya semakin berkurang

lantaran harga kain tenunan tradisional relatif lebih mahal dibanding tenunan

modern.

Setelah kemerdekaan Republik Indonesia, industri tenunan sutra di

Sulawesi Selatan semakin berkembang sejak digunakannya Alat Tenun Bukan

Mesin (ATBM) serta Alat Tenun Mesin (ATM) di daerah tersebut. Dibandingkan

alat tenun Gedongan, kedua peralatan tenun ini dapat menghasilkan tenunan

dengan ukuran dan desain lebih beragam dalam waktu produksi yang lebih

singkat. Sehingga untuk memenuhi permintaan pasar yang tinggi, ATBM dan

ATM memang lebih efektif serta menguntungkan bagi para perajin dan

pengusaha.

Generasi muda, khususnya remaja-remaja putri Indonesia sudah kurang

yang berminat untuk mempelajari tenunan tenun tradisional. Mereka sudah lebih

tertarik pada kegiatan-kegiatan lain yang dianggapnya lebih produktif, misalnya

menjadi pegawai, karyawan atau buruh pabrik atau pekerjaan lain yang lebih

menawarkan upah yang lebih tinggi. Demikian pula dari segi konsumen kain

tenun, mereka kebanyakan mencari kain yang lebih murah dengan kualitas yang

lebih baik yang banyak diproduksi oleh alat tenun modern ATBM misalnya.

Hal ini mengakibatkan masyarakat semakin berorientasi pada

kehidupan praktis sehingga semakin menurun minat masyarakat

Indonesia terhadap pengetahuan akan tenun. Banyak masyarakat

Indonesia yang tidak tahu tekstil tradisional mereka, apalagi cara

membuatnya. Para perajin yang berniat menggeluti pengetahuan

akan tekstil tradisional dengan motif-motif yang mengandung nilai

budaya didalamnya semakin langka. Begitu juga dengan kuantitas

produk tekstil tradisional Indonesia.

Page 18: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

30

Gairah pasar tenun sutera Sulawesi Selatan mulai bangkit

kembali dan disiapkan menjadi komoditas unggulan pasar

Internasional yang siap go Internasional. Sutera Sulawesi Selatan

tidak hanya sebatas komoditas andalan di Sulawesi Selatan, tetapi

juga di Indonesia dan dinilai memenuhi standar ekspor. Hal ini

terbukti dengan digelarnya promosi tenun sutera Sulawasi Selatan

di ajang South Sulawesi Silk Day di Jakarta, 22 Desember 2010

dan South Sulawesi Silk Festival Singapura, 23-26 Desember 2010

yang dirangkaikan acara tahunan Food, Wedding and Shopping

Singapore.

Permasalahannya adalah, membawa budaya lokal ke tingkat

internasional hanya akan membahayakan nilai kearifan yang

terkandung dalam budaya itu sendiri, kalau bangsa pemilik

budayanya saja tidak mengenal dan tidak mau mengenal

budayanya sendiri. Nilai yang terkandung dalam tenun jauh dari

sekedar warna, keindahan, serta fashion semata di dalamnya ada

nilai dan sejarah yang terkandung, bukti kehidupan dari bangsa

Indonesia sejak jaman leluhur dan Nusantara. Membawa tenun

atau budaya lain hanya sebagai produk yang diperjual-belikan, tak

membedakan budaya tersebut dengan produk kemasan yang

digunakan hanya sebagai prestis.

Untuk mengantisipasi hal tersebut maka diperlukan suatu

wadah untuk melestarikan, memperagakan, mempertahankan dan

mengembangkan tenun Indonesia khususnya seperti yang

dilakukan oleh negara lain yang sangat menghargai kekayaan

warisan budayanya. Salah satu wadah yang relevan untuk

mendukung usaha ini adalah Pusat Kerajinan Tenun di Makassar.

Pusat Kerajinan Tenun di Makassar mengangkat kosep paket

wisata berupa sentra dalam wujud fasilitas bersama atau kolektif

yang mengangkat fungsi promosi/informasi dan penjualan/

komersial, pendidikan dan pelatihan serta komunikasi dan

Page 19: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

31

pengembangan bagi para pengrajin. Fasilitas bersama atau kolektif

ini terintegrasi dengan pengrajin-pengrajin lokal. Ketersediaan

fasilitas bersama atau kolektif yang dilengkapi dengan fasilitas

umum dan penunjang lainnya dengan para pengrajin dapat menjadi

paket wisata dan pengembangan perdagangan di Sulawesi Selatan

umumnya, di Makassar khususnya.

Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan perlu adanya

sebuah Perencanaan dan Perancangan Pusat Kerajinan Tenun di

Makassar yang merupakan penataan bangunan dan kawasan

industri tenun dengan kosep paket wisata dan pengembangan

perdagangan, yaitu dengan cara menyediakan fasilitas bersama

dan kolektif yang terintegrasi dengan para pengrajin tenun ATBM

lokal. Sehingga dapat mengkonikasikan kebutuhan kapasitas

ruang, kelengkapan fasilitas, mapun dari segi kualitas arsitekturnya

yang mengangkat cita arsitektur setempat dan menyampaikannya

dengan bahasa baru.

Konsep penekanan bentuk (function follows form) menuntut

perancangan Pusat Kerajinan Tenun di Makasar harus mengacu

pada Tenun dan unsur-unsur pendukung lainnya. Selain itu,

penerapan arsitektur kontemporer dengan konsep techno-artistik

dengan sistem spaceframe dan penggunaan selubung atap dengan

bentuk dan penampilan bangunan futuristik, diharapkan menjadi

satu landmark yang membudayakan seni kerajinan tenun dan jati

diri masyarakat modern.

B. Pengertian Judul

1. Pusat :

Di tengah- tengah

Organisasi yg mengumpulkan, menampung, mengolah, dan

menyajikan (www.wikipedia.com)

Page 20: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

32

Suatu tempat atau tempat yang berada ditengah-tengah benar

atau tempat yang menjadi tumpuan segala kegitan, tempat terdapat

atau berlakunya berbagai kegiatan utama atau tertentu. (Kamus

Besar Bahasa Indonesia)

2. Kerajinan :

Kerajinan adalah hal yang berkaitan dengan

buatan tangan atau kegiatan yang berkaitan dengan barang yang

dihasilkan melalui keterampilan tangan (kerajinan tangan).

Kerajinan yang dibuat biasanya terbuat dari berbagai bahan. Dari

kerajinan ini menghasilkan hiasan atau benda seni maupun barang

pakai. Biasanya istilah ini diterapkan untuk cara tradisional dalam

membuat barang-barang.

Kerajinan adalah produk yang dikerjakan sebagian atau

seluruhnya dengan tangan, termasuk segi kebudayaannya yang

merupakan usaha yang dapat dikembangkan sebgai industri

kerajinan dalam upaya meningkatkan kesejahterahan rakyat serta

memelihara, melestarikan, dan mengembangkan budaya bangsa.

(Dekranasda Sulsel)

3. Tenun :

Hasil kerajinan yg berupa bahan (kain) yg dibuat dari benang

(kapas, sutra, dsb) dng cara memasuk-masukkan pakan secara

melintang pada lungsin (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

4. Di :

Preposisi kata depan untuk menandai tempat ( sebagai kata

perangkai) (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

5. Makassar :

Ibu kota Sulawesi Selatan, dalam lingkup regionalnya merupakan

pusat kota- kota kecil di sekitarnya.

Dari pengertian diatas, maka pengertian Pusat Kerajinan Tenun di

Makassar adalah suatu wadah yang menjadi pusat kegiatan kerajinan

tenun yang meliputi produksi, edukasi, promosi dan perdagangan serta

Page 21: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

33

kegiatan lain yang menunjang pengembangan seni kerajinan tenun yang

mendukung pelestarian seni dan budaya menenun yang ditempatkan di

ibukota Sulawesi Selatan yaitu kota Makassar.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut:

1. Non Arsitektural

Bagaimana mewujudkan suatu pusat kerajinan tenun yang

mampu merangkum, menampung, dan mengembangkan

kuantitas dan kualitas jenis tekstil tradisional Indonesia yang

refresentatif sebagai pusat produksi, edukasi, promosi dan

perdagangan ?

2. Arsitektural

a. Bagaimana memilih atau mendapatkan tapak yang sesuai

dengan wadah Pusat Kerajinan Tenun di Makassar dengan

mempertimbangkan aspek-aspek teknis dan non teknis yang

fungsional ?

b. Bagaimana perletakan, ungkapkan desain, ungkapan ruang

bangunan dan sistem penyajian perwadahan setiap fungsi

yang diwadahi sehingga dapat menarik minat para pengunjung

dan orang banyak ?

c. Bagaimana menata sistem sirkulasi diluar bangunan,

pencapaian, di lingkungan site, sirkulasi intra bangunan,

pengkondisian utilitas bangunan, bentuk fisik, pemilihan

material, sistem struktur bangunan dan kesatuan bentuk

dengan lingkungan ?

Page 22: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

34

D. Tujuan dan Sasaran

1. Tujuan

a. Penulisan

Menyusun landasan konsepsual perencanaan sebuah bangunan

yang akan dipergunakan sebagai acuan dalam tahap desain

selanjutnya.

b. Tujuan Perencanaan

1) Menyusun dan mewujudkan suatu rancangan yang mampu

mewadahi kegiatan perangkuman, pelestarian, peragaan,

serta pengembangan wawasan dan pengetahuan

mengenai tekstil Indonesia.

2) Menyediakan sarana produksi, pameran, pelayanan umum,

pelayanan edukasi,promosi dan perdagangan yang aman,

nyaman, kompak, dan menyatu antar fungsinya, sehingga

dapat menunjukkan kualitas tekstil Indonesia yang

dipamerkan didalam bangunan pusat kerajinan tenun ini.

2. Sasaran

Tersusunnya langkah- langkah kegiatan penyusunan

acuan perancangan Pusat Kerajinan Tenun di Makassar

berdasarkan atas sapek- aspek panduan perancangan

(design guide lines aspect).

E. Manfaat

1. Manfaat secara Subyektif

Tersusunnya sebuah Landasan Program Perencanaan

dan Perancangan Arsitektur yang dapat digunakan sebagai

acuan untuk proses perancangan grafis Pusat Kerajinan Tenun

di Makassar.

2. Manfaat secara obyektif

Page 23: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

35

Perencanaan dan perancangan Pusat Kerajinan Tenun di

Makassar dengan konsep keterpaduan fasilitas bersama dan

pengrajin- pengrajin lokal secara langsung, sehingga

berpotensi menjadi sebuah paket wisata tenun ATBM, serta

penekanan desain Arsitektur Neo-Vernakular ini diharapkan

dapat menjadi masulan bagi pengembangan Pusat Kerajinan

Tenun di Makassar.

F. Batasan Dan Lingkup Pembahasan

1. Batasan

Pembatasan ini dibatasi pada masalah yang nantinya

diharapkan dapat menghasilkan acuan perencanaan fisik

sesuai tujuan dan sasaran yang akan dicapai.

a) Objek yang akan dibahas disesuaikan dengan kondisi kota

Makassar sebagai lokasi perletakan Pusat Kerajinan Tenun

di Makassar nantinya dengan fungsi dan sifat yang

disesuaikan kondisi social budaya masyarakat Indonesia,

khususnya Sulawesi Selatan.

b) Pusat kerajinan yang direncanakan mewadahi kegiatan

produksi ,edukasi, promosi dan penjualan khusus barang-

barang kerajinan tenun dan tenunan itu sendiri yang

diproduksi dengan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin).

c) Masalah perancangan dibatasi pada masalah arsitektural,

khususnya tata ruang, pensyaratan ruang dan penampilan

bangunan dengan konsep pendekatan arsitektur neo-

vernakular.

d) Perancangan didasarkan pada standar-standar ruang yang

telah dianalisis dan dibahas pada acuan perancangan yang

disesuaikan dalam proses perancangan fisik.

e) Masalah struktur dan utilitas dibatasi pada masalah yang

berkaitan langsung dengan system yang sesuai dengan

Page 24: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

36

rancangan bangunan ruang pamer, rung konvensi dan

fasilitas penunjangnya.

2. Lingkup Pembahasan

Pembahasan difokuskan untuk mengungkapkan suatu

wadah sebagai bangunan pusat kerajinan menurut disiplin

ilmu arsitektur serta hal-hal diluar lingkup pemikiran disiplin ilmu

arsitektur yang dianggap berorientasi pada faktor-faktor

perencanaan akan tetap diungkapkan namun tidak secara

mendetail dan dianggap sebagai bahan penunjang

pambahasan.

Adapun yang diungkap sebagai objek pembahasan

adalah :

a) Pembahasan masalah pusat kerajinan secara umum dan tekstil

dalam lingkup lokal secara spesifik.

b) Mengemukakan potensi dan kondisi kebudayaan Indonesia

dalam kaitannya dengan upaya pengadaan pusat kerajinan

tenun sebagai wadah yang dapat mampu merangkum,

menampung, dan mengembangkan kuantitas dan kualitas jenis

tenun tradisional Indonesia yang refresentatif sebagai pusat

produksi,edukasi, promosi, dan penjualan.

c) Melihat pentingnya pengadaan wadah mampu merangkum,

menampung, dan mengembangkan kuantitas dan kualitas jenis

tenun tradisional Indonesia yang menfasilitasi fungi promosi,

penjualan, pendidikan dan pelatihan, seta wadah komunikasi

bagi para pengrajin, dimana fasilitas ini terintegrasi dengan

pengrajin-pengrajin, sehingga dapat menjadi suatu alternatif

wisata belanja dan budaya di kota Makassar, dengan

penerapan konsep paket wisata dan pengembangan

perdagangan, serta penerapan arsitektur noe-vernakular yang

memperhatikan lingkungan sekitar dan budaya setempat.

Page 25: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

37

G. Metode Dan Sistematika Pembahasan

1. Metoda pembahasan

Metode yang akan digunakan dalam melakukan pembahasan adalah

metode deskriptif, yaitu dengan melakukan pembahasan

secara bertahap dari masalah yang bersifat makro atau

umum menuju masalah yang bersifat mikro atau lebih

detail. Metode pembahasan dilakukan denagan tahapan :

a) Pengumpulan Deskriptif

Dilakukan dengan mengumpulkan data. Data yang

diperoleh merupakan data yang terdiri dari :

1) Data Primer :

Dilakukan dengan mewawancarai narasumber untuk

mendapatkan informasi.

2) Data Sekunder

Pengumpulan data dilakukakan dengan membedah

literatur-literatur guna pemahaman mendalam

permasalahan mengenai Pusat Kerajinan Tekstil di

Makassar di serta mempelajari buku-buku yang

berkaitan dengan teoti, konsep, standar perencanaan

dan perancanan dalam mewadahi kebutuhan-kebutuhan

akan kepentingan didalamnya.

b) Analisis

Tahap penguraian masalah dengan mengidentifikasi

masalah berdasarkan data-data yang telah terkumpul dan

berdasarkan landasan teori yang ada, sehingga akan

menghasilkan kesimpulan. Seluruh tahapan pembahasan

selalu dilakukan pengevaluasian dan mengalami

feedback control pada setiap bagiannya sehingga data-

data yang belum ditampilkan segera dapaat disiapkan,

Page 26: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

38

metode dan penganalisaan dapat diklasifikasi

secepatnya, serta konsep perencanaan dapat dihasilkan

dengan lebih tepat.

c) Sintesis

Hasil dari tahap analisa disusun berupa konsep yang

mendasari perencanaan Pusat Kerajinan Tenun di

Makassar. Kemudian pembahasan lebih lanjut dijabarkan

dalam bentuk desain.

2. Sistematika pembahasan

Sistematika pembahasan disusun sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan

Pendahuluan yang memaparkan latar

belakang, tujuan dan sasaran pembahasan,

permasalahan, manfaat, lingkup pembahasan,

metode pembahasan, sistematika

pembahasan, dan alur pikir.

BAB II :Tinjauan Umum Pusat Kerajinan Tenun di

Makassar

Penjabaran mengenai tinjuan Kerajinan,

Tinjauan tentang tenun di Sulawesi Selatan,

dan tinjauan tentang Pusat Kerajinan di

Makassar serta studi banding, serta kajian

pustaka lain yang diperlukan.

BAB III : Pusat Kerajinan Tenu di Makassar

Tinjauan mengenai kondisi dan potensi Kota

Makassar secara umum, serta tinjauan Pusat

Kerajinan Tenun di Makassar secara khusus.

BAB IV : Kesimpulan

Merupakan kesimpulan yang didapatkan

berdasarkan tinjauan-tinjauan yang telah

dibuat sebelumnya.

Page 27: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

39

BAB V : Acuan Perancangan Pusat Kerajinan Tenun di

Makassar

Merupakan konsep perancangan yang meliputi

konsep makro dan mikro sebagai acuan

perancangan Pusat Kerajinan Tenun di

Makassar.

Page 28: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

40

BAB II

TINJAUAN UMUM

PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR

A. Tinjauan Umum Kerajinan Tenun

1. Pengertian kerajinan

Kerajinan adalah hal yang berkaitan dengan buatan tenun atau

kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui

keterampilan tenun (kerajinan tenun). Kerajinan yang dibuat

biasanya terbuat dari berbagai bahan. Dari kerajinan ini

menghasilkan hiasan atau benda seni maupun barang pakai.

Biasanya istilah ini diterapkan untuk cara tradisional dalam

membuat barang-barang.

Istilah kerajinan sering dihubungkan dengan “nijverheid”

yaitu suatu istilah yang dibawa oleh orang Belanda pada

waktu menjajah nusantara (kerajinan berasal dari kata „rajin‟

lawan kata dari „malas‟ yang bahasa belandanya

„ijver/nijver‟). Sehingga kesibukan “nijverheid” itu dianggap

kerajinan beserta hasil kegiatannya.

Dalam bahasa Inggris, kerajinan sama dengan “craft”.

Kerajinan tenun: handicraft

2. Latar belakang Timbulnya Kerajinan

Ada 2 faktor penyebab timbulnya kerajinan :

a. Dorongan dari dalam

Dorongan yang bersumber dari kemampuan dan

perkembangan akal, pikiran dan budi manusia dalam

memenuhi kebutuhan dan kelangsungan hidup, sehingga

manusia dapat merencanakan sesuatu.

Dorongan dari dalam menyangkut:

1) Kebutuhan jasmani

Page 29: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

41

2) Kebutuhan rohani

b. Dorongan dari luar

Suatu dorongan yang banyak dipengaruhi oleh alam dan

dunia gaib. Dari pengaruh alam tersebut timbullah

dorongan untuk menciptakan sesuatu untuk menolak atau

memanfaatkan pengaruh alam itu.

3. Klasifikasi seni kerajinan ditinjau atas:

a. Medium atau bahan yang digunakan :

1) Kerajinan batu

2) Kerajinan keramik

3) Kerajinan gerabah

4) Kerajinan logam

5) Kerajinan kaca

6) Kerajinan karet

7) Kerajinan plastik

8) Kerajinan dedaunan

9) Kerajinan buah

10) Kerajinan bunga

11) Kerajinan kulit pohon

12) Kerajinan kayu

13) Kerajinan tempurung

14) Kerajinan glugu

15) Kerajinan bambu

16) Kerajinan akar

17) Kerajinan rotan

18) Kerajinan Tenun

19) Kerajinan benang/tali

20) Kerajinan bulu

21) Kerajinan kulit

22) Kerajinan kulit telur

23) Kerajinan kerang

24) Kerajinan tulang

Page 30: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

42

b. Proses

1) Pencetakan

2) Pembakaran

3) Pemanasan

4) Pewarnaan

5) Penganyaman

6) Pengukiran

7) Pengguntingan dan penjahitan

8) Penenunan

c. Fungsi

1) Fungsi Praktis

Sebagai pemuas kebutuhan akan keindahan yang dapat

diwujudkan pada semua jenis barang atau benda.

2) Fungsi estetik/ keindahan

Sebagai perwujudan dari ide dan rasa tentang keindahan

yang dibuat secara khususn dengan bahan yang khusus

pula.

4. Industri kerajinan secara umum (Mukerda Dakrenas Sulsel,2009)

Golongan kerajinan merupakan salah satu komponen dari

sektor industri pengolahan yang mempunyai sumbangan yang

sangat besar dalam menciptakan lapangan kerja di Indonesia,

Jumlah unit usaha yang mencapai 960.443 unit usaha yang

menyerap tenaga kerja sebanyak 2.709.869 orang bukti bahwa

industri kerajinan memiliki prospek dalam pengembangannya.

Produktivitas pekerja industri ini pun mengalami peningkatan setiap

tahunnya, meskipun masih banyak terdapat kendala dalam

pengembangannya antara lain pesebaran usaha yang belum

Page 31: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

43

merata di seluruh Indonesia ditambah lagi masalah pemasaran,

permodalan, dan pengelolaan yang belum maksimal.

5. Karakteristik industri kerajinan

a. Umum

1) Tersebar diseluruh Indonesia

2) Padat karya, investasi relatif kecil dan menghasilkan nilai

tambah tinggi

3) Menggunakan teknologi sederhana sampai madya; tidak

memerlukan skill yang begitu tinggi

4) Sumber penciptaan usaha baru

5) Memiliki tingkat fleksibilitas tinggi dalam mengantisipasi

dinamika perubahan pasar dan tahap terhadap gejolak krisis

b. Spesifik

1) Produk industri kerajinan berhubungan langsung dengan

SDA terbaharui dan tidak terbaharui

2) Life time circle relative lebih baik dalam produk maupun

desain

6. Tinjauan Tenun

a. Pengertian dan Sejarah Tenun

Menenun/ Tenun adalah proses menjalin helaian

benang sama ada benang kapas atau emas secara

berselang seli sehingga menjadi sehelai kain.

Seperti diketahui pertenunan (pakaian) tradisional

diperkirakan telah dimulai sejak masa Neolitikum

(Prasejarah), dimana ditemukan bukti-bukti adanya

temuan dari benda-benda prasejarah prehistoris yang

umurnya lebih dari 3.000 tahun yang lalu. Bekas-bekas

peninggalan pembuatan pakaian ini ditemukan pada situs

Gilimanuk, Melolo, Sumba Timur, Gunung Wingko,

Page 32: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

44

Yogyakarta, dan lain-lain. Di daerah ini ditemukan teraan

(cap) tenunan, alat untuk memintal, kereweng-kereweng

bercap kain tenun dan bahan yang terlihat jelas adanya

tenunan kain terbuat dari kapas.

Pada zaman prasejarah pakaian berfungsi sebagai

pelindung badan dari panas dan dingin, serta gangguan

serangga dan benda-benda tajam. Bahan yang digunakan

masih sangat sederhana, seperti kulit kayu, kulit binatang,

serat, daun-daunan, serta akar tumbuh-tumbuhan. Alat

yang digunakan untuk membuat pakaian berupa alat

pemukul dari bahan kayu atau batu, bentuknya persegi

panjang dan terdapat beberapa garis di tengahnya.

Pembuatan pakaian dari kulit kayu memerlukan

pengalaman dan pengetahuan, setelah dipilih jenis pohon

keras dan mempunyai serat kayu yang panjang,

selanjutnya pohon (kayu) dikuliti, kemudian serat kayu

direndam air agar lunak. Dengan pemukul batu maka kulit

kayu dibentuk menjadi kain. Sisa tradisi pembuatan kain

semacam ini masih ditemukan di daerah Sulawesi Tengah

yang disebut “Fuya” dan di Irian disebut “Capo”.

Pada masa klasik, India, Persia, Cina, Eropa adalah

negara yang banyak memengaruhi kain tenun tradisional

Indonesia. Namun tidak menutup kemungkinan negara-

negara lain seperti Vietnam, Myanmar, Thailand,

Cambodia, dab lain-lain juga ikut mempengaruhinya.

Pengaruh-pengaruh tersebut selain tampak pada ornamen

atau ukiran bangunan, candi, lukisan-lukisan kaca,

nyanyian-nyanyian, dan sebagainya. Pengaruh Cina yang

masih nampak jelas sampai saat ini adalah bentuk

arsitektur Masjid Agung Banten, rancangan bangunan

utama masjid yang beratap tumpuk lima dipercayakan

Page 33: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

45

kepada arsitek Cina bernama Cek Ban Cut, sehingga

bangunan tersebut memperlihatkan idiom pagoda Cina,

baik dari bentuk, ekspresi hingga ukirannya. Pengaruh lain

nampak juga pada kain seperti kain bermotif burung

poenix. Penggambaran manusia bahkan binatang kera

pada relief di candi-candi seperti Borobudur dan

Prambanan (adegan Sugriwa-Subali) abad 8-9

digambarkan memakai pakaian.

Dalam prasasti Jawa Kuno dapat ditemukan istilah-

istilah yang memberikan gambaran tentang adanya

pertenunan di masa lalu. Pada prasasti Karang Tengah

berangka tahun 847 (kol. Mus Nas No D 27) terdapat

tulisan “putih hlai 1 (satu) kalambi” artinya kain putih satu

helai dan baju. Pada prasasti “Baru” tahun 1034 M disebut

kata Pawdikan artinya pembatik atau penenun. Pada

prasasti “Cane” tahun 1021 M dan prasasti dari Singosari

tahun 929 M (kol. Mus Nas No 88) terdapat istilah

“makapas” atau madagang kapas. Dalam cerita rakyat

yang ada hubungannya dengan pertenunan adalah cerita

Sang Kuriang, seorang tokoh penting dalam cerita itu yaitu

Dayang Sumbi yang pekerjaannya sehari-hari adalah

menenun. Pembuatan pakaian pada masa lalu dapat

petunjuk pada relief “wanita sedang menenun” yang

dipahatkan pada umpak batu abad 14 dari daerah

Trowulan, sekarang tersimpan di Museum Trowulan, Jatim.

Goncangan di bidang produksi kain tradisional terjadi

pada waktu adanya revolusi pembuatan kain tradisional

pada sekitar tahun 1911, ketika pemerintah Hindia

Belanda mengintrodusir Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM).

Alat ini terbuat dari kayu, dimana digunakan torak-torak

yang dihubungkan dengan tali, sehingga apabila salah

Page 34: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

46

satu alat tenun digerakkan, maka secara otomatis alat

lainnya akan bergerak. Alat ini hanya dapat untuk

membuat kain sederhana, seperti kain polos, lurik, ikat,

dan sebagainya.

b. Bahan Baku Tenun

Bahan baku Tenun dalah serat, dimana bahan baku serat

dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu :

1) Serat alami : serat yang berasal dari nabati (kapas, goni,

henep, flax), hewani(wol, sutera), serat asbes.

2) Serat buatan : nilon, poliester, rayon, dan sebagainya

c. Karakteristik Tenun

Tabel 1

Karakteristik Tenun

Sifat-sifat Tenun Kerusakan Tenun

Bahan Alami Bahan Buata

n

Lingkungan Cahaya Biotik

Tenunnya terasa

empuk

lebih kuat Kelembaba

n tinggi

Pencemara

n

Jamur

Insekt

a

Baik sebagai isolasi

panas

elastisitas

yang tinggi

Baik sebagai isolasi

panas

stabilitas

terhadappan

as cukup

Page 35: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

47

baik

d. Jenis Tenun berdasarkan teknik pembuatannya

1) Tenun sederhana.

Tenun yang dihasilkan dari benang pakan masuk keluar

kedalam benang lungsi dengan ritme yang sama, sehingga

menghasilkan tenun polos tanpa corak atau dengan corak

garis-garis, kotak-kotak sesuai dengan warna dan jenis

benang yang dipakai, sehingga menghasilkan tenunan yang

disebut tenun lurik (garis-garis) atau tenun poleng (kotak-

kotak). Tenun ini banyak dijumpai di daerah Jawa Barat,

Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Sulawesi Tenggara.

2) Tenun ikat lungsi

Tenun ikat lungsi adalah produk tenun dengan desain yang

terjadi dari kumpulan benang lungsi yang dibentangkan pada

alat perentang diikat dengan tali rafia berbagai warna yang

disesuaikan dengan ragam hias dan warna yang diinginkan,

kemudian dicelup. Setelah mengering pada bagian yang

ditandai oleh warna rafia tertentu dibuka ikatannya dan

dicolet dengan warna yang diinginkan, dilakukan seterusnya

pada ikatan warna rafia yang lain dicolet dengan warna-

warna yang diinginkan. Setelah kering, kemudian ditata pada

alat tenun dan ditenun dengan benang pakan warna tertentu

sesuai dengan warna yang diinginkan secara

keseluruhan.Hasil tenun ikat lungsi banyak dijumpai dari

daerah NTB, NTT, Maluku, Kalimantan Timur, Kalimantan

Barat, Sulawesi Barat , Sulawesi Utara, Papua Barat.

3) Tenun ikat pakan

Tenun ikat pakan proses pembuatannya sama dengan tenun

ikat lungsi, tetapi yang diikat adalah kumpulan benang pakan

sesuai dengan ragam hias dan warna yang diinginkan,

Page 36: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

48

kemudian ditenun pada bentangan benang lungsi yang

sudah tertata pada alat tenun dengan warna yang yang

diinginkan secara keseluruhan.Hasil tenun ikat pakan banyak

dijumpai dari daerah Bengkulu, Sumatera Selatan, Jawa

Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, Kalimantan

Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi

Tengah.

4) Tenun ikat ganda (ikat lungsi dan pakan)

Kedua teknik tersebut diatas digabungkan dalam proses

penenunannya, sehingga corak akan terbentuk dari

persilangan benang lungsi dan benang pakan yang

bertumpuk pada titik pertemuan corak yang dikehendaki.

Hasil tenun ikat ganda dapat dijumpai dari Bali

(Tenganan),Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.

5) Tenun songket

Tenun songket adalah tenun dengan teknik menambah

benang pakan sebagai hiasan, yaitu dengan menyisipkan

benang perak, emas, tembaga atau benang warna diatas

benang lungsi. Penempatannya tergantung dari corak yang

diinginkan, ada kalanya penuh dengan berbagai ragam hias,

atau beberapa bagian kain saja dan kadangkala dipadu

dengan teknik ikat. Tenun songket banyak terdapat di daerah

Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu,

Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa

Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur,

Sulawesi Selatan, Maluku Utara. Tenun songket kombinasi

ikat pakan terdapat di daerah Bengkulu tenun Cual),

Sumatera Selatan (tenun Limar).

e. Jenis tenunan berdasarkan penggunaanya

Page 37: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

49

1) Kain sarung- mempunyai bagian kepala, badan dan kaki ,

dan dipakai oleh kaum wanita.

2) Kain samping - lebih kecil daripada kain sarung dan ke dua-

dua ujung disambung untuk jadikan kain samping.

3) Kain selendang- kainnya panjang dan mempunyai kepala di

kedua-dua hujungnya. Dijadikan selendang.

4) Kain destar/tanjak/tenggolok-kain dilipat dan diikat serta

dijadikan perhiasan kepala.

5) Kain lepas- tenunan tanpa corak-lebih kecil dari kain bujang

6) Kain kampuh- menjadi kain kelubung atau kain sarung-

selempang bahu untuk lelaki.

B. Tinjauan Tenun di Indonesia

Kepulauan Indonesia terkenal dengan kain dekorasi

seperti batik dan tenun. Masyarakat Sulawesi Selatan

mempunyai keterampilan yang tinggi untuk membuat motif dari

desain Tenunyang unik dan spesifik. Desain dari

TenunIndonesia tidak hanya merefleksikan keanekaragaman

etnik di daerah Sulawesi Selatan sendiri tetapi juga

mengadopsi kultur luar, terutama India dan Cina. Sebagai

tradisi dan alat tukar,TenunIndonesia memiliki nilai yang

penting secara ritual dan dikenakan saatu pacara keagamaan

seperti upacara beranjak dewasa dan pernikahan. Pengaruh

negara luar yang paling besar adalah dari India dan Cina,

selain itu juga Arab dan Islam India, dan nantinya Kristen

Eropa, memberikan pengaruh yang besar bagi TenunSulawesi

Selatan. Yang paling cepat menerima pengaruh ini adalah

penduduk yang tinggal dekat dengan pantai. Sedangkan

penduduk yang tinggal di dataran tinggi mengalami

perkembangan setelah adanya penjajahan Belanda.

Pemerintah mulai mempunyai pabrik lokal sendiri. Banyak

Page 38: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

50

desain yang merefleksikan nilai tukar nasional dan

regionalisme, namun tetap memperhatikan simbol kultur dalam

status multikultur.

Setelah masuknya pengaruh dari negara-negara lain

seperti India, Arab, Cina, Eropa tiap-tiap daerah mempunyai

karakteristik tersendiri. Beberapa pusat batik di Jawa masing-

masing mempunyai ciri khas, batik Pekalongan mempunyai

warna cemerlang dengan motif dipengaruhi kebudayaan Cina

dan Eropa. Batik Jogja dan Solo kebanyakan berwarna sogan

coklat. Kain jumputan atau kain pelangi merupakan kain

dengan teknik hias dengan cara mengikat kain pada waktu

akan dicelup ke dalam celupan warna, kemudian setelah

selesai dibuka pada bagian-bagian yang diikat membentuk

lingkaran-lingkaran atau bunga-bunga. Di daerah Solo dan

Jogja kain jumputan dipakai untuk selendang, kemben, ikat

kepala dan ikat pinggang.

Kain ikat ganda disebut juga kain Gringgsing di Bali selain

dianggap mempunyai kekuatan untuk dapat menyembuhkan

penyakit, juga dipakai untuk upacara potong gigi seorang gadis.

Kain rongkong di Toraja dan kain hinggi di Sumba digunakan

untuk upacara kematian. Ragam hias tenun di daerah Pandai

Sikek bersumber dari alam lingkungan sesuai dengan

ungkapan “alam terkambang jadikan guru,” misalnya bentuk

tumpal disebut pucuak rabuang, bentuk pilin ganda disebut itik

pulang patang. Di daerah Batak seorang yang hamil menerima

ulos ni Tondi dari orangtuanya untuk diselendangkan di

bahunya, melambangkan pemindahan kekuatan dari orang

tuanya kepada anaknya. Di Kalimantan kain adat bermotif

naga, burung atau abstraksi dipakai dalam upacara menanam

tanaman agar hasilnya berlimpah ruah. Di Lampung pada

upacara pengangkatan kepala adat dan upacara daur hidup

Page 39: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

51

digantungkan kain kapal, sebagai lambang perjalanan hidup

manusia dari lahir sampai meninggal, seperti kapal yang

bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Kain tradisional juga

digunakan sebagai perlengkapan perkawinan atau “antaran”

dari rumah laki-laki ke rumah wanita. Di daerah Bali kain

songket lamak digantungkan di pura dan dipakai untuk upacara

Galungan.

C. Tinjauan Tenun Sulawesi Selatan

Setelah kemerdekaan Republik Indonesia, industri tenunan

sutra di Sulawesi Selatan Selatan semakin berkembang sejak

digunakannya Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) serta Alat

Tenun Mesin (ATM) di daerah tersebut. Dibandingkan alat

tenun Gedogan, kedua peralatan tenun ini dapat menghasilkan

tenunan dengan ukuran dan desain lebih beragam dalam waktu

produksi yang lebih singkat. Sehingga untuk memenuhi

permintaan pasar yang tinggi, ATBM dan ATM memang lebih

efektif serta menguntungkan bagi para perajin dan pengusaha.

Pada tahun 1995 saja, sebanyak 1.976 unit industri tenunan

sutra Sulawesi Selatan Selatan sudah menggunakan ATM dan

8.676 unit industri menggunakan ATBM.

Namun perkembangan ini ternyata tidak sertamerta

menghilangkan alat tenun Gedogan dari kegiatan pertenunan

sutra Sulawesi Selatan Selatan. Hingga saat ini, di Kabupaten

Wajo⎯sentra utama perajin tenunan sutra Sulawesi Selatan

Selatan⎯masih ditemukan penggunaan alat tenun Gedogan

oleh perajin-perajin setempat. Padahal secara logis, menilik

dari segi produktivitas dan nilai ekonomi, perajin tenunan

Gedogan tentu mengalami kesulitan untuk bersaing dalam

industri pertenunan sutra di daerahnya.

Page 40: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

52

Melihat dari latar belakang yang telah diuraikan diatas,

keberadaan tenunan Gedogan saat ini menunjukkan masih

adanya nilai kriya yang kuat pada kegiatan pertenunan sutra di

Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan Selatan. Seperti yang

terlihat pada nilai estetika, nilai teknik, dan nilai pakai tenunan

sutra tradisional Gedogan di Kabupaten tersebut.

1. Sejarah perkembangan Tenun di Sulawesi Selatan

Sulawesi Selatan cukup terkenal dengan hasil tenunannya.

Perkembangan tenun di sulawesi selatan bermulai dari pemakain

benang sutra yang dihias dengan benang perak dan emas pada

abad ke-15 dan 16 M. Diwaktu yang hampir bersamaan,

masyarakat di Imdonesia telah membudidayakan tumbuhan

murbei dan memelihara ulat sutera dengan diawali di Palembang

danmenyusul kemudian di Tajuncu, Sulsel (Sahriah dkk.,

1990/1991)

Ragam hias tenun di Sulawesi Selatan dibuat dengan cara

tradisional, yaitu menggunakan peralatan dari kayu dan pewarna

tradisional. Ragamhias tenun Sulawesi Selatan meliputi tiga

corak, yaitu geometris, antropomorfis (manusia), zoomorfis

(hewan), dan floraistis (tumbuh- tumbuhan). Bentuk berbagai

ragam hias tersebut ada yang mengandung simbol tertentu atau

hanya sekedar hiasan bernilai seni. Keterikatan manusia dengan

alam dan lingkungan menjadi tema dan simbol yang khas dari

tenun Sulawesi Selatan (Sahriah dkk,1990/1991; Abdul Kahar

Wahid, 1988). Tenun Sulsel sebagai salah satu warisan leluhur

masih dijaga kelestariannya sampai saat ini. Para perajin di

pedesaan Sulawesi Selatan masih memproduksi tenun, baik

pakaian keseharian, keperluan upacara adat, atau untuk dijual.

2. Fungsi dan Peranan Tenun di Sulawesi Selatan

Page 41: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

53

Secara umum fungsi dan peranan Tenun di Sulawesi

Selatan yaitu :

1) Sebagai pelindung dari suhu, panas dan cuaca.

2) Estetika, keindahan.

3) Etika, untuk mentupi bagian tubuh agar tidak merasa malu.

4) Segi sosial, prestise, susunan tingkatan masyarakat

dijadikan simbol kekayaan, keberadaan, kemampuan, dan

kebanggaan.

5) Segi ekonomi, sebagai alat tukar.

6) Fungsi budaya, untuk dipakai pada upacara adat dan

kegiatan sakral lainnya.

7) Mitos kebudayaan / kepercayaan, ada nilai-nilai yang

sifatnya sakral dan mempunyai kekuatan

berdasarkan kepercayaan.

3. Pakaian Tradisional Sulawesi Selatan

Tenun tradisional di Sulawesi Selatan lebih

merupakan kain yang sederhana. Untuk masyarakat

Sulawesi Selatan kain (tekstil) tradisional mereka mewakili

nilai identitas budayadan religius, dimana jenis

Tenuntertentu memberikan perbedaan kelahiran, umur,

jenis kelamin, status dan kasta. Bahan tenun

tradisional juga digunakan dalam berbagai kegiatan sakral

dan ritual, yang menjadi lambang kebaikan dan kejahatan

yang selalu berimbang.

4. Bahan dan cara pembuatan tenun di Sulawesi Selatan

Bahan baku untuk Tenundi Sulawesi Selatan adalah

kapas, benang katun, benang emas, benang wol, dan

benang sutera. Bahan lain yang disipakan adalah pewarna

tradisional, seperti kesumba (nila) dan daun kabuau untuk

Page 42: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

54

warna hitam. Daun kabuau direbus kemudian bahan yang

akan diwarnai dicelupkan kedalam rebusan.

Untuk cara pembuatan, tenun Sulawesi Selatan

umumnya menggunakan dua teknik desain, yaitu pakan

dan lungsi. Dalam perkembangannya, keduanya ditambah

teknik songket. Cara membuatnya dengan menyisipkan

benang tambahan diatas dan dibawah silangan benang

lungsi dan benang pakan sesuai pola corak rgam hias

yang diinginkan. Penambahan beng dilakukan dengan

cara mengangkat atau mencungkil beberapa helai benang

lungsi dan menyisipkan diantara rongga jalinan benang

pakan dan benang lungsi.

Tabel 2

Ragam hias

Ragam

Hias Fungsi Proses pengerjaan

Ragam

hias

geomet

ri

Ditinjau dari

fungsinya

terdiri dari:

pakaian

wanita dan

laki-laki saat

pacara

Pakaian

penari

Hiasan

bangun

antra

Tenun

Polos

(tanpa

ikat)

Sangat sederhana, baik

lungsin maupunpakan tidak

mengalami proses ikat hanya

diwarnai saja dan

dikombinasikan dengan

benang sulam atau benang

emas.

Ragam

hias

flora

Kain

tenun

ikat

tunggal

Proses pengenaan untuk

membentuk motifnya

diterapkan sistem ikat yaitu

denganmengikat benang

pakan dan mengaturbenang

Page 43: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

55

disional

pada saat

upacara

pakan pada saat menenun

Ragam

hias

fauna

Kain

tenun

ikat

ganda

Proses pengerjaan dengan

dua ikatan yaitu dengan

mengikat benang pakan dan

benganlungsin, Dalam

menentukan ragam

hiasnya,penenun

memperhatikan pada saat

nganyidan nyuntik. Pada

saat itu kedudukanbenang

lungsin diatur, selanjutnya

pada saatmenenun posisi

benang pakan mulai

diaturserta dipadukan

dengan benang

lungsinhingga terbentuklah

motif yang diinginkan

Ragam

hias

manusi

a

Kain

tenun

songke

t

Proses pengerjaannya dalam

membentuk ragam hias

menerapkan sistem nyuntik.

Benang lungsin dihitung

menurut pembagian sesuai

dengan ragam bias,

kemudiandimasukkan satu

persatu pada serat dengan

cara disuntik.Masing-masing

suntikan dibandul dengan

benang guwunyang diberi

Page 44: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

56

tangkai yang bernama

gegilik. Bahan

pakanmempunyai berbagai

macam warna, kemudian

digulung dandimasukkan ke

dalam suatu tempat yang

dinamakanpecoban/coba lalu

dilanjutkan dengan proses

menenun

5. Jenis Kain Tenun Tradisional Sulawesi Selatan

Tenun Sulawesi Selatan terdiri dari beragam jenis, antara

lain:

a. Lipa Wennang (Sarung Benang Kapas)

Berbahan dasar kapas dan ditenun dengan cara tradisional,

berasal dari Kabupaten Bone. Lipa Wennang bercorak

geometris dengan motif kotak-kotak dan umumnya berwarna

hitam atau biru kabur. Pada bagian kepala sarung, terdapat

garis- garis rapat berwarna biru kabur.

b. Lipa Garrusu (Sarung untuk upacara Tradisional)

Berbahan dasar kapas dan ditenun dengan cara tradisional.

Juga dari Kabupaten Bone. Tenun jenis ini bercorak

geometris dengan motif segiempat dan kotak- kotak kecil

berwarna dasar biru tua. Bagian kepala bercorak garis- garis

vertikal agak jarang dengan warna sama.

c. Sekomandi

Berbahan dasar kapas dan ditenun secara tradisional, paling

banyak dihasikan di Kabupaten Mamuju. Tenun jenis ini

bercorak geometris danmotif garis- garis, tumpal, mendaer,

dan swastika dengan warna biru, hitam, krem, dan cokelat.

Page 45: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

57

Kedua ujung soekamandi dibuat berumbai dan biasa

digunaakn untuk selimut.

d. Pori Londong

Berbahan dasar kapas dan ditenun secara tradisional

dengan teknik ikat lungsi. Tenun dari Kabupaten Mamuju ini

umumnya bercorak bunga, ketupak, sulur- sulur bunga, dan

segitiga pucuk rebung. Brwarna biru, hitam, dan krem

dengna dasar warna cokelat. Kedua ujung tenun ini dibuat

rumbai dan umumnya digunakan untuk taplak meja

e. Sekeng Sirendeng Sipomande

Berbahan dasar kapas dan ditenun secara tradisional,

Bersal dari Kabupaten Luwu. Ragam hiasnya geometris

garis-garis vertikal dengan pucuk rebung dan belah ketupat.

Warna hitam, biru dan krem dengn dasar cokelat. ujung

tenun ini dibuat rumbai dan umumnya digunakan untuk

taplak meja.

f. Rundung Lolo

Berbahan dasar kapas dan ditenun secara tradisional,

Bersal dari Kabupaten Luwu. Corak ragamhias berupa garis-

garis sejajr dengna pucuk tebung atau gunung berjejer.

Warna hitam, biru dan cokelat kehitaman. Tenuun jenis ini

berfungsi sebgai penutup mayat.

g. Pori Situtu

Berbahan dasar kapas dan ditenun secara tradisional,

Bersal dari Kabupaten Luwu. Corak ragam hias berbentuk

kali dan swastika serta kedua ujung tenun dihiasi pucuk

rebung. Warna cokelta, hitam, dan krem. Kain ini umumnya

difungsikan untuk alas atau tikar dalam pesta adat karena

secara filosofis menyimbolkan pandangn hidup masyarakat

Luwu dalam menjagakesatuan suku.

h. Tenun Toraja

Page 46: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

58

Berbahan dasar katun dan ditenun secara tradisional.

Bercorak ragam hias garis- garis sejajar rapat berwarna

kuning, putih, merah, dan cokelat. Kedua ujung kain dibuat

berumbai dan biasanya digunakan untuk sarung saat

upacara adai di Tana Toraja.

i. Pasambo

Berbahan dasar katun dan ditenun secara tradisional.

Bercorak ragam hias teknik songket berupa belah ketupat

dimana bagian tegahnya dipagari garis vertikal dan

horisontal berwarna kuning, putih, di atas warna merah.Kain

ini biasa digunakan untuk taplak meja oleh masyarakat Tana

Toraja.

j. Kain Toraja

Berbahan dasar benang katun dan dibuat secara tradisional.

Bercorak ragam hias teknik ikat berupa belah ketupat.

Warna cokelat, hitam, biru dan krem. Kain ini biasa

digunakan untuk penutup jenazah oleh masyarakat Tana

Toraja.

k. Sarung Sutera Mandar

Berbahan dasar sutera dan ditenun secara tradisional.

Bercorak ragam hias garis vertikal, berwarna kuning, hijau,

merah, benang merah diatas dasar warna cokelat. Pada

bagian kepala sarung, diberi hiasan tangkai bunga dengan

teknik ikat pakan. Kain ini biasanya digunakan saat upacara

adat atau untuk bepergian. Kain ini banyak diproduksi oleh

masyarakat Polmas.

l. Gambara

Berbahan dasar katun dan dibuatt secara tradisional.

Berasal dari bulukumba. Bercorak ragam hias teknik ikat

Page 47: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

59

pakan dan lulngsi berupa geometris yang dipadukan degan

bunga- bungan. Pada bagian kepala kian, dihiasi denga

pucuk rebung berhadapan warna merah hati, kuning, putih,

jingga, dan hitam. Gambara dicetak dan tiga jenis ragam

hias berbeda. Kain ini biasanya digunakan untuk penutup

jenazah.

m. Sarung Kajang

Tenun jenis in mirip dengan jenis Lipa Garussu dari

Kabupaten Bone, namun yang ini berasal dari Kabupaten

Kajang Bulukumba.

n. Sarung sutera

Tenun ini berbahan dasar sutera dan ditenun dengan cara

tradisional. Ragam hias dibuat dengan teknik ikat pakan

berupa cobo-cobo (segitiga berjejer) berwarna bitu muda dan

biru tua. Kain ini biasanya digunakan untuk upacara adat di

Kabupaten Goa dan diproduksi dalam berbagai ragam hias

dan corak dari Wajo.

o. Sarung Curak Cinta

Tenun jenis ini berasal dari Kabupten Bantaeng dengna

sarung berbahan dasar katun dan ditenun secra tradisional.

Bergam hias geometri berupa kotak- kotak kecil warna

merah. Kain ini erupakan pakaina perempuan saat upacara

adat.

p. Sarung Samarinda

Tenun ini merupakan produk lain dari Kabupaten Wajo.

Bernah dasar benang katun dan umumnya ditenun secara

tradisional, tenun ini memiliki ragam hias denga bentuk garis-

garis terpadu bunga- bunga dengna teknik ikat paan. Oleh

masyarakt Wajo, kain in biasa digunakan untuk bepergian.

Sarung Samarinda dicetak dalam tiga model dengna ragam

hias yang berbeda.

Page 48: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

60

6. Nilai-nilai dari TenunTradisional Sulawesi Selatan

Tenun Sulawesi Selatan tidak hanya berfungsi utama

sebagai sandang untuk perlindunganmanusia terhadap

kondisi luar dan estetika tetapi juga memiliki nilai-nilai

tambahan yang sangat penting dan sakral nilai-nilai itu antara lain

:

1) Pelestarian tradisi.

Tenun Sulaawesi Selatan merupakan peninggalan leluhur

yang berharga. Hingga kini, keberadaan tenun Sulawesi

Selatan masih cukup terjaga. Keterjagaan tenun Sulawesi

Selatan ini juga didukung oleh pelaksanaan upacara adat

yang sering menggunakan kain tenun.

2) Simbol

Nilai ini tercermin dari penggunaan ragam hias yang

oleh masyarakat Sulawesi Selatan untuk

perlambangan sesuatu. Bungan dan bentuk geometris

dipercaya menyimbolkan samangat teretentu dalam

hidup orang Sulawesi Selatan.

3) Nilai Seni

Ragam hias dan tenun sendiri merupakan seni. Tanpa

mempunyai jiwa seni, orang Sulawesi Selatan tidakmungkin

dapat menciptakan kain tenun yang indah dilihat dan

nyaman dipakai.

4) Nilai teknologi

Material yang lahir pertama kali sebagai kain adalah kulit

kayu atau binatang dengan teknik dipukul-pukul dengan alat

pemukul dari batu agar seratnya lebih lembut. Sejalan

dengan perkembangan masyarakat di Sulawesi Selatan dan

di Sulawesi Selatan pada khususnya saat masa perundagian

dimana ditandai dengan kemajuan teknologi yang pesat, kain telah

Page 49: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

61

dikenal dan dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari

atausebagai sarana upacara pada saat itu. Pada masa itu

dibuatlah suatu alat tenun untuk membuat kain yang masih

bersifat tradisional yang bercorak khas Sulawesi Selatan.

5) Nilai Ekonomi

Tenun Sulawesi Selatan dibuat tidak hanya untuk konsumsi

pribadi, namun juga untuk dijual. Harga tenun yang berbahan

dasar emas dan sutera dikenal mahal Dengan corak tertentu,

selembar kain tenun Sulawesi Selatan bisa dihargai hingga

jutaan rupiah. Secara ekonomi, hal ini dapat meningkatkan

kesejahteraan masyarakat Sulawesi Selatan.

6) Nilai Budaya

Kain Sulawesi Selatan juga dipergunakan sebagai lambang

kekayaan, prestise, kepemimpinan, lambang kewibawaan

dan lainnya. Dalamberbagai upacara adat di lingkungan

keluarga hingga meluas ke luar, kain Sulawesi Selatan

sebagai produk TenunSulawesi Selatan terlihat berbagai

bentuk corak dan nilai prestise yangada bila digunakan oleh

orang yang berbeda. Tenuntradisional Sulawesi Selatan juga

dipergunakan dalam seni pertunjukan dimana memberikan

nilai tukar tinggi terhadap kain tradisional Sulawesi Selatan

dalam misi pertukaran budaya ke luar negeri. Penggunaan

TenunSulawesi Selatan sebagai pakaian pertunjukan pun

mempunyai pakem tersendiri dalam kegiatan kesenian

Sulawesi Selatan

7. Peralatan Tenun Tradisional Sulawesi Selatan

1) Alat Tenun Gedogan

Page 50: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

62

Alat tenun gedogan adalah alat tenun tradisional

sederhana yang di gerakkan oleh tangan. Alat ini

tersebar di pelosok di pedesaan di Kabupaten Wajo

dan biasanya di gunakan secara turun menurun oleh

para ibu-ibu rumah tangga dan para gadis desa. Hasil

dari alat tenun gedogan lebih banyak dalam bentuk

kerajinan tenun sutera (lipa' sabbe)yang di kenal

dengan kerajinan tenun Sutera rumah tangga.

Bertahannya alat ini hingga sekarang di Bumi

Lamakdukelleng Kabupaten Wajo, karena orang Wajo

meneladani kepiawaian mereka mempertahankan

tradisi secara dinamis yakni membuka diri ke arah

perubahan tetap menjaga ciri khas Bugis Wajo, mereka

bersedia mengadopsi inovasi teknis yang di anggap

berguna, dengan di landasi ketekunan dan pantang

menyerah dengan perhatikan perkembangan pasar dan

permintaan konsumen . Beberapa corak motif dan khas

Wajo dan sarung sutera yang di hasilkan seperti : Bali

are, Balo Renni, Balo kette, cora subbi lobang,

mappagiling, dan pucuk si kadang.

2) Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM)

Alat tenun bukan mesin (ATBM) adalah semua

bentuk perlatan yang dapat membuat kain tenun di

gerakkan oleh tenaga mesin melainkan di gerakkan

secara manual dengan tenaga manusia. ATBM di

sebut juga alat tenun model TIB berasal dari kata “

testile inrichting Bandung “, karena lembaga inilah

yang mula-mula menciptakan alat tenun ini di

Indonesia sejak tahun 1912 .

Page 51: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

63

ATBM pertama kali masuk dan di pergunakan di

Kabupaten Wajo pada tahun 1950an dimana pada

awalnya hanya memproduksi kain sarung samarinda.

Seajak tahun 1980an mulai memproduksi sarung

sutera dengan motif balo tettong hingga dalam

perkembangan selanjutnya ATBM bukan saja

memproduksi kain sutera tetapi lebih di kembangkan

dengan memproduksi kain motif testure polos,

selendang, perlengkapan bahan pakian, asesoris

rumah tangga,hotel,kantor dan sebagainya

berdasarkan permintaan pasar dan konsumen.

ATBM yang di lengkapi dengan 3 jenis alat

berdasarkan penggerak gun yang di gunakan dapat di

memproduksi berbagai motif kain, yaitu :

a) ATBM Roll/Kerek (roda gila)yang di lengkapi dua

pedal dan satu Roll dapat menghasilkan kain dengan

motif anyaman polos / plat dan turunannya.

b) ATBM dobbi, menghasilkan kain dengan motif

anyaman plat, keper, satin dan turunannya serta kain

berlapis.

c) ATBM jakart/Jacquard, menghasilkan kain dengan

motif anyaman plat, keper, satin dan turunan serta

jenis kain berlapis dengan variasi yang lebih komplit

di bandingkan ATBM dobbi.

D. Tinjauan Terhadap Pusat Kerajnan Tenun di Makassar

1. Potensi Pendukung Pengadaan Pusat Kerajinan Tenun Di

Makassar

Melihat penjelasan bagian awal pada bab III, terlihat bahwa

Provinsi Sulawesi Selatan memiliki potensi yang besar dalam dunia

Page 52: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

64

pertenunan khas tradisional. Namun belum ada tempat yang bisa

mewadahi kegiatan konservasi berbagai kerajinan tenun khas

Sulawesi Selatan. Padahal, ada berbagai macam tenun tradisional

di Sulawesi Selatan dan berkembang menjadi satu nilai lebih

mewakili daerahnya masing-masing.

a. Potensi Daerah

Makassar sebgai suatu ibukota provinsi merupakan suatu pusat

daerah dengan kebudayaan yang berkembang, mulanya

merupakan semangat berkesenian daerah kemudian menjadi

semangat awal bagi kemajuan kerajinan dan kebudayaan secara

keseluruhan. Dalam program pemerintah, Makasar sebgai pintu

gerbang pariwisata Indonesia timur merupakan potensi yang

dapat membuka kesempatan bagi perluasan dan pengembangan

kerajinan.

b. Potensi materi kerajinan tenun

Tenun yang dihasilkan oleh olahan tangan para pegrajin tenun

tradisional memiliki kualitas yang bisa di banggakan.

Pengembangan dari hasil tenun baik berupa kain tenun itu

sendiri maupun barang kerajinan lainnya yang berbahan dasar

kain tenun merupaka suatu potensi besar dari perkembangan

perekonomian daerah dan menjadi daya tarik wisata belanja.

c. Potensi pengrajin tenun

Banyaknya pengrajin tenun yang tersebar di beberapa daerah di

Sulawesi Selatan yang samapai saat ini masih setia melestarikan

tenun yang menjadi budaya daerah dan lahan pencaharian

mereka merupakan suatu potensi yang patut dikembangkan

untuk meningkatkan pendapatan daerah dan melestarikan

budaya menenun warisan nenek moyang turun temurun.

Dibawah ini di perlihatkan sebuah tabel yang menunjukkan profil

beberapa badan usaha kerajinan tenun yang ada di Sulawesi

Selatan.

Page 53: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

65

Tabel 3

Profil Pengrajin Kerajinan Tenun Sutera dan Kain

1. Nama Pengrajin/

Perusahaan

: MASITA BORDIR

Nama Pimpinan : Zahbaniar Saleh Kelompok

Kerajinan

: Tenun Sutera dan Kain

Produk : Bordir Sulaman Sutera

Kapasitas Produksi : 40 buah per Bulan untuk setiap produknya Alamat : Jln. Onta Lama No. 96 - Makassar

Telp/ Fax : +62411856902

Mobilephone : - Website : -

email : - Berdiri Sejak : -

Tenaga Kerja : 3 (tiga) orang

2. Nama Pengrajin/ Perusahaan

: IRMA SUTERA

Nama Pimpinan : Imran Ranny

Kelompok Kerajinan

: Tenun Sutera dan Kain

Produk : Cinderamata dari sutera (Dompet sutera, kipas sutera, tempat lipstik, make up, dompet koin)

Kapasitas Produksi : Dompet sutera 30 buah perbulan, kipas sutera 60 buah per bulan, tempat lipstick & make up 60 buah per

bulan, dompet koin 60 buah per bulan

Alamat : Perumnas Tamalate 4 Stp. 15 No. 59 - Makassar Telp/ Fax : +62411862085

Mobilephone : +6281543142654 Website : -

email : -

Berdiri Sejak : - Tenaga Kerja : 8 orang

3. Nama Pengrajin/ Perusahaan

: BORDIR TENRI

Nama Pimpinan : Andi Tenri Sarna

Kelompok Kerajinan

: Tenun Sutera dan Kain

Produk : Bordir Pakaian (Baju, blus, kebaya, ganis & rok) Kapasitas Produksi :

Alamat : Jl. Hertasning Baru Belakang Masjid Hertasning Baru -

Makassar Telp/ Fax : +62411435806

Mobilephone : +628123032757 Website : -

email : -

Berdiri Sejak : -

Page 54: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

66

Tenaga Kerja : orang

4. Nama Pengrajin/

Perusahaan

: UD. ARYANI

Nama Pimpinan : H. Muhammad Amir

Kelompok

Kerajinan

: Tenun Sutera dan Kain

Produk : Bordir, Sulaman, Konveksi Pakaian

Kapasitas Produksi : 1.750 lembar per bulan Alamat : Jln. A.R. Dg. Ngunjung III Lr. 2 No. 32 - Makassar

Telp/ Fax : +62411458235 Mobilephone : +6285255346868

Website : -

email : - Berdiri Sejak : -

Tenaga Kerja : 17 orang

5. Nama Pengrajin/ Perusahaan

: KUB DUA PUTRI

Nama Pimpinan : A.Irma Kelompok

Kerajinan

: Tenun Sutera dan Kain

Produk : Bosara

Kapasitas Produksi : 60 lusin Tutup Bosara per bulan, 4 buah Tutup Meja

Makan per bulan Alamat : Jln. Korban 40.000 Lr. 3 A No. 7 - Makassar

Telp/ Fax : - Mobilephone : +628884381550

Website : -

email : - Berdiri Sejak : -

Tenaga Kerja : 7 orang

6. Nama Pengrajin/ Perusahaan

: ARVICO

Nama Pimpinan : A. Rismawati Patawary Kelompok

Kerajinan

: Tenun Sutera dan Kain

Produk : Dompet, Kipas dan Tas

Kapasitas

Produksi

:

Alamat : Jl. Baji Pangasseng No.27 - Makassar

Telp/ Fax : +62411859004 / +62411859004 Mobilephone : +6281524117703

Website : -

email : ris_patawary[at]yahoo.com Berdiri Sejak : -

Tenaga Kerja : orang

Page 55: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

67

7. Nama Pengrajin/

Perusahaan

: CITRA KUMALA COLLECTION

Nama Pimpinan : H. A. Baso Makmur

Kelompok Kerajinan

: Tenun Sutera dan Kain

Produk : Bordir Sulaman (Konveksi pakaian & Bordir sulaman)

Kapasitas Produksi : 1000 lembar per bulan Alamat : Jl. Tinumbu Lr. 132 K No. 31 - Makassar

Telp/ Fax : +62411327295 Mobilephone : +628134394023

Website : - email : -

Berdiri Sejak : -

Tenaga Kerja : 6 orang

8. Nama Pengrajin/

Perusahaan

: BORDIR SULAMAN

Nama Pimpinan : Suryani Madjid, SE Kelompok

Kerajinan

: Tenun Sutera dan Kain

Produk : Bordir Sulaman (Kemeja, kebaya, topi, pakaian sekolah,

pakaian olahraga, baju kaos, gamis, badge, logo) Kapasitas Produksi : Rata-rata 1000 per bulan

Alamat : Jl. Abd. Dg. Sirua No. 84 - Makassar

Telp/ Fax : +62411443926 Mobilephone : +6281342622336

Website : - email : -

Berdiri Sejak : -

Tenaga Kerja : 10 orang

9. Nama Pengrajin/

Perusahaan

: UD. CAHAYA LIBUKANG

Nama Pimpinan : H. M. Anwar Thaha Kelompok

Kerajinan

: Tenun Sutera dan Kain

Produk : Bordir Sulaman & konveksi pakaian

Kapasitas Produksi : Alamat : Jl. Barang Lompo No. 29 - Makassar

Telp/ Fax : +62411315977 / +62411315977

Mobilephone : +628124241300 Website : -

email : - Berdiri Sejak : -

Tenaga Kerja : orang

10. Nama Pengrajin/ Perusahaan

: ANGING MAMIRI

Page 56: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

68

Nama Pimpinan : Muslimin Abubakar

Kelompok

Kerajinan

: Tenun Sutera dan Kain

Produk : Tas Pesta Sutera, Slop Sutera, Kipas Sutera

Kapasitas Produksi : Tas Pesta Sutera 600 bijii per bulan, Slop Sutera 30 per bulan, Kipas Sutera 700 biji per bulan

Alamat : Jl. Naja Dg. Nai No. 2 - Makassar

Telp/ Fax : +62411457128 Mobilephone : +6281242045671

Website : - email : -

Berdiri Sejak : - Tenaga Kerja : 12 orang

11. Nama Pengrajin/

Perusahaan

: KUB MUSTIKA

Nama Pimpinan : Nuraini

Kelompok

Kerajinan

: Tenun Sutera dan Kain

Produk : Tas Pesta Sutera, Slop Sutera, Kipas Sutera, Aneka

Kerajinan Sutra Kapasitas Produksi : Tas Wanita 300 biji per bulan, Dompet 600 biji per

bulan, Souvenir 400 biji perbulan Alamat : Jl. Perumnas Sudiang Blok L no 31 - Kel.Sudiang Raya -

Makassar

Telp/ Fax : - Mobilephone : +6281343671170

Website : - email : -

Berdiri Sejak : -

Tenaga Kerja : 20 orang

12. Nama Pengrajin/

Perusahaan

: KUB CAHAYA MULIA

Nama Pimpinan : A.Mulyati Kelompok

Kerajinan

: Tenun Sutera dan Kain

Produk : Kerajinan Bordir

Kapasitas Produksi : Alamat : Jl. Mangga Tiga B1 No. 18 (Jl.Paccerakkang) - Makassar

Telp/ Fax : +62411515464

Mobilephone : +6285299092162 Website : -

email : - Berdiri Sejak : -

Tenaga Kerja : orang

d. Potensi kegiatan

Page 57: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

69

Berbagai pameran dan pagelan busana yang mengusung tenun

sebgai objeknya telah sering digelar walaupun dalam lingkup

yang tidak begitu besar namun hampir selalu ada untuk

mengenalkan dan mempromosikan tenun Indonesia ke

mastarakat indonesia sendiri dan ke masyarakat dunia.

e. Potensi Wisata

Dengan adanya potensi wisata belanja dan wisata budaya

kerajinan tenun, maka akan menggugah keinginan wisatawan

dalam maupun luar negeri untuk berkunjung ke pusat kerajinan

tenun yang dapat memberikan wawasan menarik mengenai

tenun tradisional Indonesia khususnya Sulawesi Selatan.

f. Potensi Pengunjung, masyarakat peminat tenun

Masyarakat pendukung dan peminat tenun yaitu seperti pembina

tenun, pamong, kolektor, pengrajin dan kaum awam yaitu

masyarakat umum sebagai konsumen termasuk juga pelajar.

Usaha-usaha dan kegiatan pendukung serta tukar menukar

informasi dalam bidang promosi dan pengembangna tenun bagi

peminat kerajinan tenun ini menumbuhkan komunikasi antara

masyarakat dan pengrajin tenun.

Selain itu, besarnya jumlah penduduk memungkinkan

besarnya frekwensi interaksi sosial dan aktivitas sosial, dan

dalam situasi seperti ini pengadaan sebuah pusat kerajinan

tenun sangat diperlukan. Dan sebagai sarana pendidikan akan

dapat menjangkau keseluruhan lapisan masyarakat kota.

g. Potensi tenun di mata dunia

Keindahan kain tradisional Indonesia memang kerap tiada

duanya dan berpotensi menjadi incaran pasar internasional.

Kepala Sub Bidang Promosi Badan Koordinasi Penanaman

Modal Sulsel Devo Khaddafi menyadari betul hal tersebut dapat

terjadi juga pada kain sutera Sulawesi Selatan.Melihat potensi

tersebut, Devo Khadafi berencana untuk memperkenalkan

Page 58: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

70

produk sutera ini pada pertemuan masyarakat ASEAN yang

akan diadakan di Bangkok pada 2011. Keyakinan tersebut

didasari dari antusias yang begitu besar didapatkan sutera sulsel

saat dipamerkan di penyelenggaraan South Sulawesi Silk Day di

Jakarta. H al ini dapat menjadi pemicu kreativitas para

perancang juga perajin kain tradisional untuk terus berkarya.

Selain itu, diharapkan dapat juga menyadarkan masyarakat

Indonesia betapa berharganya produk asli Indonesia.

2. Potensi Penghambat Pengadaan Pusat Kerajinan Tenun

Di Makassar

a. Masalah Fasilitas

masih belum berjalannya dengan baik organisasi yang

menghimpun pengusaha persuteraan . Kurangnya fasilitas, baik

yang dimiliki masing- masing badan usaha maupun perorangan

dan lembaga binaan pendidikan kerajinan tenun yang ada

kurang memenuhi kebutuhan para pengrajin dalam

mengembangakan tenun dan kurang memenuhi kebutuhan

,masyarakat akan informasi dan kebutuhan akan tenun itu

sendiri. Misalnya saja bebarapa pengusaha belum bisa

mengembangkan usahanya lebih luas karena kekurangan dana

di sebabkan karena tingkat keyakinan perbankandan lembaga

pembiyaan lainnya unuk mendanai kegiatan persuteraan masih

rendah

b. Masalah Bahan Baku

Sulitnya mendapatkan bahan baku benang yang berkualitas

tinggi utamanya benang produksi lokal sehingga membutuhkan

upaya dari pihak yang berkompeten untuk terus berupaya

mengatasi hal tersebut

c. Masalah Pengenalan dan pembinaan

Page 59: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

71

Kurangnya kesadaran masyarakat akan pembinaan pengrajin

tenun didasari oleh kurangnya pengetahuan masyarakat akan

tenun sebagai budaya yang patut dilestarikan dan sebagai

ladang mata pencaharian yang patut dikembangkan. Masih ada

beberapa pengusaha atau pengrajin yang belum konsistensi

mempertahankan kualitas produk yang di hasilkan dan hal-hal

lain yang biasa di jumpai oleh pengusaha atau pengrajin di

bidang lainya. Untuk itu peru dilakukan pembinaan untuk

mengembangkan potensi mereka dan kualitas produk yang para

pengrajin hasilkan. Perlu diadakan suatu kegiatan yang mampu

mengasah dan membina keterampilan menenun masyarakat dan

antusiasme masyarakat terhadap kerajinan tenun ini.

d. Masalah penjiplakan dan pembajakan

Bentuk kerajinan yang merugikan adalah penjiplakan.

Pembajakan karya maupun bentuk- bentuk seni dan kerajinan,

selain merugikan seniman, menjiplak juga dapat merusak

kreatifitas seseorang. Belum adanya upaya maksimmal dalam

perlindungan hak cipta utamanya kreasi motif dan design yang

mengakibat kan kerugian bagi pengrajin yang berorientasi

terhadap bidang tersebut. Kurangnya perhatian masyarakat

terhadapat kebudayaan tenun milik bangsa dapat memberi celah

dan kesempatan pengakuan kebudayaan tenun bangsa kita

sebgai milik bangsa lain.

e. Masalah Pemasaran

Belum tertatanya dengan baik pemasaran produk sutera

utamanya dalam pemasaran luar daerah dan pulau Jawa

sehingga sering menimbulkan persaingan usaha yang tidak

sehat. Belum adanya klasifikasi harga terhadap produk sehingga

dapat menimbulkan persepsi yang keliru terhadap produk tenun

sutera yang di hasilkan.

f. Masalah Kegiatan

Page 60: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

72

Masalah kurangnya wadah untuk menfasilitasi berbgai kegiatan

pameran dan pagelaran busana dengan objek tenun, pemberian

informasi, masih dianggap kurang memadai mengingat

kebutuhan akan informasi di dunia bisnis dan pengembangan

dan pelestarian tenun

3. Fungsi dan Peranan Pusat Kerajinan Tenun di Makassar

Pusat Kerajinan Tenun di Makassar ini mempuyai fungsi dan

peranan sebagai suatu yang mampu merangkum,

menampung, dan mengembangkan kuantitas dan kualitas

jenis tenun tradisional Indonesia yang refresentatif sebagai

pusat produksi, edukasi, promosi, dan perdagangan dengan

hakekat fungsional sebagai :

a. Fungsi sebagai pusat produksi

Fungsi Produksi yang turut diwadahi dalam hal ini menyangkut

seluruh aspek produksi tenun yang dilakukan dengan teknik dan

peralatan yang tradisional. Hal ini dilakukan untuk tetap

mendukung fungsi pelestarian budaya tenun tradisional yang ingin

ditunjukkan dan menjadi sasaran utama perwujudan fungsi dari

gedung ini. Selain itu produksi dalam hal ini juga tidak hanya

terbatas pada produksi kain namun juga pada produksi

pengaplikasian kain yang di wujudkan dalam berbagai bentuk

kerajinan kriya lainnya seperti busana dan lain-lain.

b. Fungsi sebagai pusat edukasi

Kegiatan edukasi yang dilakukan, diwujudkan dengan

perwadahan terhadap kegiatan pelatihan keterampilan dalam

menenun yang diharapkan mampu meningkatakan keterampilan

Page 61: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

73

masyarakat dan mendukung kreatifitas masyarakat setempat yang

memiliki potensi dan ketertarikan untuk mengetahui proses dan

teknik pembuatan tenunan. Hal yang ingin diraih secara khusus

adalah bertambah dan berkembangnya sumberdaya manusia

yang nantinya dapat mendukung peningkatan proses produksi

tenun tentunya. Tidak lepas dari upaya pelestarian, hal ini juga

diharapkan meningkatkan kecintaan generasi muda pada

khususnya terhadap tenun sebagai salah satu budaya bangsa

yang patut untuk di pertahankan dan dilestarikan.

c. Fungsi sebagai pusat promosi

Kegiatan promosi dalam dunia perdagangan merupakan suatu

kegiatan yang bersifat dinamis. Sebagai fungsi pasar, kegiatan

yang terkait disini adalah kegiatan display produk, tawar –

menawar dan transaksi.

Kegiatan pasar divisualisasikan ke dalam bentuk pameran

berbagai produk kerajinan tenun dan pagelaran busana, sebagai

tempat untuk mendisplay produk kerajinan tenun. Kegiatan tawar-

menawar dimungkinkan untuk dilakukan secara langsung ataupun

tidak langsung melalui media telekomunikasi yang lengkap dan

canggih. Sedangkan untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan

transaksi, tersedia jasa perbankan yang melayani kegiatan

transaksi langsung dengan perusahaan perwakilan yang

bersangkutan. Promosi yang diwadahi dalam fungsi ini sangat

diharapkan nantinya dapat mendukung konsep wisata budaya dan

wisata belanja kerajinan tenun Sulawesi Selatan.

Pusat Kerajinan Tenun sebagai pusat promosi juga

memberikan informasi, memberikan kemudahan melalui fasilitas

yang disediakan bagi kantor atau badan usaha perwakilan dagang

yang bergabung di dalamnya, untuk memperlancar kegiatan

bisnis. Dalam hal ini, wadah tersebut memberikan kemudahan

dalam memperoleh informasi, bagi pihak lokal dan asing,

Page 62: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

74

sehingga dapat dimamfaatkan untuk menyusun strategi bisnis

berdasarkan kondisi dan situasi yang tengah berlangsung.

Kegiatan yang menyangkut informasi ini meliputi kegiatan

penerimaan, pengelompokan, pameran, dan transfer informasi .

Adapun fungsi yang mewadahi kegiatan – kegiatan di atas adalah

fungsi kantor dan yang pada dasarnya telah dikenal sebagai

wadah pengolahan informasi, dalam arti luas, ruang pameran,

dan ruang fashion show.

Sebagai pusat dan simpul kegiatan perdagangan, Pusat

Kerajinan Tenun disimbolisasikan sebagai titik kumpul dan titik

sebar, yaitu sebagai wadah yang menampung informasi hasil

produksi (titik kumpul) dari pihak produsen dan mengusahakan

kelancaran pedistribusiannya (titik sebar) ke pihak konsumen.

d. Fungsi sebagai pusat perdagangan

Pusat Kerajinan Tenun sebagai pusat perdagangan

merupakan komunitas bisnis, setiap personilnya harus

berwawasan luas mengenai bidangnya, dalam arti senantiasa

mengikuti perkembangan dunia perdagangan lokal, khususnya

kegiatan industri dan perdagangan yang berkembang di bidang

tekstil, bahkan sampai perdagangan internasional, baik

mengenai pengetahuan tentang pasar potensial yang menjadi

sasaran bisnis, maupun teknologi yang menjadi landasan

kegiatan usahanya, serta hal-hal lain yang berkaitan dengan

dunia bisnis dan perdagangan. kegiatan per-bisnis-an , sehingga

penyediaan fasilitas yang menunjang kegiatan ini perlu di

pertimbangkan yang khususnya mendukung konsep wisata

belanja.

Page 63: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

75

Dari fungsi tersebut, terlihat jalinan yang erat dan saling

mendukung antar fungsi satu dengan lainnya. Pusat Kerajinan

Tenun di Makassar bukan hanya sekedar ajang promosi /

pameran yang dilengkapi oleh fasilitas penunjang, melainkan

merupakan suatu kesatuan aktivitas yang kompak secara

berbarengan memajukan kegiatan perekonomian dalam negeri

yang menjangkau pasaran luar negeri.

Secara umum, fungsi dari pusat kerajinan tenun di

Makassar ini adalah:

1) Menigkatkan dan memberdayakan seni kerajinan tenun

yang ada untuk diperkenalkan kepada masyarakat luas

serta kelangsungannya di masa depan.

2) Mempromosikan tenunan yang diharapkan dapat

menigkatkan apresiasi masyarakat terhadap kerajinan

tenun Sulawesi Selatan

3) Wadah interaksi antara pengrajin dengan peminat

kerajinan tenun

4) Sebagai tempat perdagangan barang-barang hasil

kerajinan tenun

5) Sebagai wadah informasi seputar kerajinan tenun khas

Sulawesi Selatan

4. Jenis dan Karakteristik Kegiatan

a. Jenis kegiatan

Kegiatan-kegiatan yang ada pada Pusat Kerajinan Tenun

ini pada dasarnya dikelompokkan dalam tiga bagian, yaitu

:

1) Kegiatan utama

Adalah merupakan kegiatan edukasi berupa pelatihan

keterampilan menenun dan pelatihan pengolahan

Page 64: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

76

kerajinan berbahan dasar tenun lainnya, pameran

perdagangan hasil produksi yang menjadi produk

tenun unggulan, baik produk yang berskala kecil

maupun besar.

a) Kegiatan promosi produk, terdiri atas :

Kegiatan display atau pameran

Kegiatan peragaan produk yang sifatnya tidak tetap

Kegitan demonstrasi pembuatan produk baik sebgaian

atau keseluruhan proses

Kegiatan workshop yaitu kegiatan studio bagi

pengunjung, dimana pengunjung dapat mencoba

mempraktekkan pembuatan kerajinan tenun yang

diminati

b) Kegiatan pelatihan dan informasi (edukasi) , terdiri atas:

Kegiatan pelatihan yang dimaksud ditunjukkan untuk dua

pihak antra lain :

Pengrajin berupa pelatihan/ seminar tentang

produksi, pemasaran, penyimpanan dan

pemeliharaan, proses pengiriman.

Pengunjung / peminat kerajinan tentang produk

usaha, desain produk ataupun berupa kelas kursus

singkat kerajianan

Memberikan informasi kepada konsumen tentang

keberadaan dan perkembangan produk kerajinan

menyediakan bahan perbandingan guna meningkatkan

mutu dan daya saing produk kerajinan serta mengolah

data dan mencari informasi tentang produk kerajinan

baik yang sudah ada maupun hasil inovasi baru yang

akan dikembangkan dalam dunia pertenunan.

c) Kegiatan pemasaran/ perdagangan

Melakukan pemasaran berbagai produk kerajinan tenun

Page 65: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

77

2) Kegiatan penunjang

Adalah merupakan kegiatan yang secara langsung

menunjang kegiatan utama sebagai pelanyanan jasa,

seperti jasa informasi, seminar, perbankan,

pergudangan, parkir, rekreasi dan kegiatan penunjang

lainnya.

3) Kegiatan pelengkap

Meliputi pengelola atau oerasional dari keseluruhan

kegiatan dan kegiatan servis yang menunjang

berjalannya seluruh kegiatan sesuai fungsi bangunan.

b. Karakteristik kegiatan

Sesuai dengan fungsi wadah yang akan direncanakan,

yaitu Pusat Kerajinan Tenun yang perlu dipertimbangkan

dalam menentukan karakteristik kegiatan tersebut adalah :

1) Merupakan fasilitas pelengkap bagi kegiatan yang

telah ada.

2) Adanya kesinambungan antar masing- masing

kegiatan baik promosi, produksi, edukasi dan

perdagangan yang diwadagi serta adanya kegiatan

yang dapat menghidupkan suasana pada wadah

tersebut.

3) Menguntungkan bagi pengelola, produsen/ pengrajin,

serta konsumen.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut diatas, maka

kegiatan dalam wadah Pusat Kerajinan Tenun ini dapat

diuraikan karakteristik, sebagai berikut :

1) Promosi

a) Pameran tetap

Page 66: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

78

Adalah pameran perdagangan yang dipromosi

dengan waktu terus menerus, mengenai hasil

produksi barang-barang berat maupun ringan, baik

yang saat ini sudah diproduksi, sedang diusahakan,

dan yang telah dipasarkan / dihasilkan. Seperti

pameran industri makanan dan minuman, industri

pakaian jadi, industri Tenuntradisional, industri

elektronika dan permesinan, industri kerajinan

meubel (furtniture), dan lain sebagainya.

b) Pameran temporer, yang terdiri atas :

Pameran berkala, yaitu pameran yang diadakan

dalam jangka waktu tertentu atau waktu yang

relatif singkat (misalnya sebulan sekali), disertai

tema tertentu. Merupakan pameran dari produk

yang sudah dikenal dan pameran produk baru

disertai demonstrasi / peragaannya, dimana para

Produsen (perusahaan) berkesempatan

mengadakan pameran produk yang ingin

dipamerkan dengan sistem bergantian

sebagaimana waktu yang telah ditentukan.

Pameran insendentil, yaitu merupakan pameran

yang diadakan waktu-waktu tertentu saja, sesuai

keperluan untuk produk apapun juga yang

memerlukan pemasaran dan promosi lebih luas,

atau dapat juga pameran suatu rencana produk

yang memerlukan penjajakan pasar, seperti

industri otomotif sering mengadakan pameran

untuk memperkenalkan produk terbarunya,

karena pengunjung (konsumen) yang ke

show room resmi relatif kurang diminati.

c) Pameran tahunan (Annual Fair)

Page 67: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

79

Adalah pameran yang diadakan setahun sekali,

biasanya berkaitan dengan hari ulang tahun daerah

setempat. Dimana pameran dilakukan secara

serentak / bersama dalam jangka waktu antara satu

minggu sampai satu bulan pelaksanaannya.

d) Peragaan busana

Adalah sebuah bentuk pameran khusus hasil rancangan

busana berbahan tenun

2) Produksi

a) Menenun

Proses menjalin helaian benang sama ada benang

kapas atau emas secara berselang seli sehingga

menjadi sehelai kain.

b) Desain pakain

Proses pembuatan pola pakaian, berbagai konsep

desain rancangan pakaian, proses pengukuran,

pemotongan kain tenun sebagai bahan dasar pakaian/

busana, penjahitan dan finishing.

c) Desain produk kriya

Merupakan proses mendesain dan membuat berbagai

barang kerajinan tenun berbahan dasar tenun lainnya

seperti souvenir, aksesoris dan lain- lain.

3) Edukasi

Merupakan kegiatan pendidikan yang memperkenalkan

budaya menenun dan pelatihan keterampilan

menenun.

4) Perdagangan

Merupakan kegiatan transaksi jual beli berbgaai produk

kerajinan tenun berbahan dasar tenun dan kain tenun

itu sendiri.

Page 68: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

80

5. Objek- Objek Yang Diwadahi Dalam Pusat Kerajinan Tenun di

Makassar

Sesuai dengan fungsi bangunan tersebut, maka objek- objek

yang diwadahi dalam pusat kerajinan tenun adalah:

a. Produk- produk kerajinan tenun yang ada dan sedang

berkembang di Sulawesi Selatan tetapi skala prioritas

ditunjukkan untuk produk tenun andalan Sulawesi Selatan.

b. Produk- produk kerajinan tenun luar Sulawesi Selatan.

6. Unsur- Unsur Pelaku Kegiatan Dalam Pusat Kerajinan Tenun Di

Makassar

a. Produsen/ pengusaha

Merupakan para produsen pengusaha atau pengrajin penghasil

berbagai jenis kerajinan tenun

b. Konsumen/ pengunjung

Merupakan publik atau pelaku pasar yang datang kepusat

kerajinan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka

akan prodduk kerajina tenun Sulawesi Selatan yang ada atau

sekedar mencari informasi dan melihat pameran.

Konsumen atau pengunjung terdiri atas :

i. Masyarakat umum

ii. Wisatawan lokal dan mancanegara

iii. Pihak investor dan pengembangan

iv. Konsumen dengna orientasi bisnis, biasanya dari luar

Sulawesi Selatan bahkan luar negeri

c. Pengelola

Merupakkan pihak yang mengelola jalannya aktifitas pada

bangunan Pusat Kerajina Tenun di Makassar, mulai dari direksi

hingga karyawan servis. Sesuai kebutuhan dan memperlancar

koordinasi, maka pihak pengelola terbagi atas

Page 69: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

81

Kelompok eksekutif

Terdiri atas :- direktur

-wakil direktur

-pemegang saham

-pengawas

Kelompok managerial dan operasional

Terdiri atas :-bagian promosi

-bagian administrasi dan tata usaha

-bagian humas

-bagian edukasi

Kelompok service

Terdiri atas :-bagian pengiriman

-bagian kelengkapan dan fasilitas

Skema 1

Struktur Organisasi Pusat Kerajinan

PENGAWA

S

DIREKTU

R

PEMEGANG

SAHAM/

INVESTOR

WAKIL

DIREKTUR

SEKERTA

RIS

KA.

BID

HUMA

S

KA.

BID

EDUK

ASI

KA.

BID

ADMINI

STRASI

DAN

KEUANG

AN

KA.

BID

PROM

OSI

KA.

BID

SERVI

S

STAF STAF STAF STAF STAF

Page 70: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

82

(Sumber : Asumsi Penulis)

7. Hubungan Antar Pelaku Kegiatan Dalam Pusat Kerajinan

Tenun Di Makassar

a. Hubungan antara pengusaha/ produsen dan pengunjung

Yaitu memberikan informasi mengenai jenis,, kualitas, harga dan

perkembangan hasil produksi, hingga terlaksananya transaksi.

b. Hubungan antara pengunjung dan pengelola

Yaitu pengelola gedung memberikan oonformasi kepada

pengunjung dan konsumen mengenai kegiatan yang

dilaksanakan dalam membangun pusat kerajinan tenun di

Makassar.

c. Hubungan antara pengusaha/ produsen dan pengelola

Pihakpengelola gedung memberikan fasilitas untuk mengadakan

kegiatan promosi produk disertai dengan kemudahan –

kemudahan yang didapat sebagai pemakai juga informasi

mengenai perkembagan bisnis tersebut.

Skema 2

Skema Hubungan Antar Pelaku Dalam Pusat Kerajinan

PENGUNJUNG/

KONSUMEN

PENGUSAHA/

PRODUSEN /

PEGRAJIN

PENGELOLA

Membantu

kegiatan promosi

Informasi

dan

kerjasama Mencari

informasi

Kegiatan

promosi

Informasi Kegiatan Promosi

Kritik

Memberikan Saran Dan Kritik

Page 71: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

83

(Sumber: Syahrimayanti, 2003)

8. Pola Kegiatan Pusat Kerajinan Tenun Di Makassar

Berdasarkan pelaku dan jenis kagiatan yang berlangsung di

dalam bangunan ini, maka dapat disusun pola kegiatan

sebagai berikut :

Skema 3

Pola Kegiatan Dalam Pusat Kerajinan Tenun

POLA KEGIATAN

PENGERAJIN PENGUNJUNG PENGELOLA

PUSAT KERAJINAN TENUN

KEG. KERAJINAN KEG. PENUNJANG

KEG. PERKANTORAN

Page 72: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

84

(Sumber : asumsi penulis)

9. Waktu Kegiatan

Bangunan Pusat Kerajinan Tenun memiliki waktu – waktu

kegiatan tertentu yang mempertimbangkan:

a. Merupakan bangunan yang memberikan pelayanan umum

sehingga bangunan terbuka untuk umum.

b. Kegiatan promosi, workshop, pameran serta penjualan

dilaksanakan mulai pukul 09.00- 22.00 wita.

c. Kegiatan yang sifatnya temporer seperti seminar, peragaan

busana dan pelatihan dilaksanakan sesuai jadwal yang

disepakati dengan penyelenggara.

d. Kegiatan administrasi dan perkantoran mulai pukul 08.00-16.00

wita.

Berdasarkan hal tersebut diatas penyelenggaraan kegiatan

Pusat Kerajinan Tenun di Makassar ini memiliki durasi waktu

yang berbeda-beda dan untuk memudahkan masyarakat yang

Page 73: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

85

ingin menikmati kegiatan dan memenuhi kebutuhan akan produk

kerajinan tenun dalam bangunan ini, maka kegiatan dalam

bangunan ini dimulai pada pukul 09.00 - 22.00 wita.

10. Fasilitas Pusat Kerajinan Tenun di Makassar

a. Fasilitas utama

1) Ruang promosi produk

Berdasarkan jenis kegiatan promosi ruangan ini terbagi atas

- Ruang pameran atau display produk

- Ruang peragaan busana

- Ruang demonstrasi bagi pengrajin

- Ruang workshop bagi pengunjung

Berdasarkan pengguna / pemakai terdapat ruang pamer

temporer merupakan ruangan yang khusus disedikan untuk

even – even tertentu yang sifatnya temporer dan dengan

jumlah peserta yang lebih banyak, dimana ruangan ini dapat

berfungsi sebagai ruang terbuka ataupun plaza jika tidak

digunakan.

2) Ruang perkantoran

Merupakan ruangan yang disediakan bagi pengusaha

atau pengrajin dalam usaha melakukan pelayanan terhadap

konsumen, desainer atau pengunjung serta kemudahan

interaksi dagang antara pengusaha atau pengrajin dengan

konsumen atau pengunjung.

3) Ruang seminar dan pelatihan

Merupakan ruang yang berfungsi sebagai sarana

promosi produk serta pengembangan apresiasi baik dari

produsen sebagai penghasil untuk selalu memperoleh hasil

dan pengetahuan baru sehingga dapat meningkatkan mutu

dan kualitas produk, begitu juga halnya dengan konsumen

sebagai penikmat dan pemakai produk.

Page 74: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

86

b. Fasilitas penunjang

Fasilitas penunjang disini lebih cenderung pengunjung dan

pemakai bangunan, adapun fasilitas penunjang meliputi:

1) Pelayanan perbankan dan telekomunikasi

2) Pelayanan sarana hiburan dan rekreasi. Seperti restoran dan

kafe.

Secara garis besar ruang – ruang dalam kerajinan tenun di

Makassar dapat dibagi menjadi :

1) Ruang yang disewakan

a) Ruang display

Untuk kegiatan display atau pameran produk masing

– masing produsen ataupun pengrajin yang terdiri atas

ruang 2 dan 3 dimensi, dimana pembagian berdasarkan

jenis produk yang dipromosikan dan diperdagangkan.

Sedangkan ruang temporer pembagiannya diatur

berdasarkan jumlah peserta yang mengikuti kegiatan

tersebut.

b) Ruang perkantoran

Untuk kegiatan transaksi dagang atau administratif

masing – masing produsen ataupun pengrajin, ruang di

sewakan 1 paket dengan penyewaan ruang display.

c) Ruang workshop dan demonstrasi

Untuk kegiatan interaksi antara pengrajin dan

pengunjung, baik pertunjukan demostrasi membuat

produk oleh pengrajin ataupun pengunjung yang ingin

mencoba pembuatan produk kegiatan yang menikamti.

d) Ruang seminar / pertemuan dan pelatihan

Untuk menampung kegaitan seminar, pertemuan

ataupun kegiatan yang sifatnya pelatihan pengrajin

ataupun masyarakat yang ingin mempelajari kerajianan

tenun Sulawesi Selatan.

Page 75: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

87

2) Ruang yang tidak disewakan

1) Ruang pengelola

Ruang bagi pengelola bangunan yang terdiri atas pihak

swasta dan juga perwakilan pemerintah

2) Ruang informasi

Ruang bagi pengunjung untuk mencari informasi

seputar indstri kerajinan baik itu melalui buku ataupun

multimedia.

3) Ruang service

Merupakan ruang menunjang kelancaran kegiatan dalam

pusat kerajinan

11. Status dan hubungan kelembagaan

a. Status kelembagaan

Pusat kerajinan tenun ini adalah milik swasta, pemerintah atau

gabungan usaha patungan antara swasta dan pemerintah

dimana badan usaha yang ditugaskan sebagai pengelola adalah

suatu yayasan atau badan swasta yang bergerak dibidang

kerajinan tenun.

b. Hubungan kelembagaan

Berdasarkan status dan fungsinya, pusat kerajinan tenun di

Makassar mempunyai hubungan dengan kelembagaan dan

instansi- instansi antara lain :

1) Dekranas (Dewan kerajinan Nasional)

Dalam hal ini bentuk hubungan fungisional melalui

kerjasama penelitian, informasi, ataupun pengembangan

kerajinan.

2) Depertemen perindustrian dan perdagangan provinsi

Sulawesi Selatan

Page 76: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

88

Hubungan yang menyangkut pengawasan dan pengrajin

yang mendorong pertumbuhan industri kerajinan tenun

Suawesi Selatan.

12. Tinjauan tentang dekranas (Dewan Kerajinan Nasional)

Salah satu lembaga yang berhubungan dengan pelestarian dan

pengembangan kerajinan sebagai salah satu warisan budaya

adalah Dekranas.

Gambar 1

Logo Dewan Kerajinan Nasional (DEKRANAS)

Sumber : http//id.m.wikipedia.org/wiki/Dewan_kerajinan_nasional#

a. Pengertian

Dewan kerajinan nasional (Dekranas) adalah organisasi nirlaba

yang menghimpun pencinta dan peminat seni untuk memayungi

dan mengembangkan usaha tersebut, serta berupaya

meningkatkan kehidupan pelaku bisnisnya, yang sebagian

merupakan kelompok usaha kecil dan menengah (UKM).

b. Kepengurusan

1) Pelindung DEKRANAS adalah Istri Presiden Republik

Indonesia

2) Penasehat DEKRANAS terdiri dari:

Mentri perindustrian, mentri perdagangan, mentri dalam

negeri, mentrikebudayaan dan pariwisata, mentri negara

koperasi dan UKM, dan mentri negara badan usaha milik

negara (BUMN).

3) Dewan pertimbangan terdiri dari:

Page 77: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

89

Pakar, wakil- wakil pemerintah dan/ atau pemerintah

daerah, pengusaha dan tokoh masyarakat.

4) Pengurus DEKRANAS terdiri dari :

Ketua umum, ketua harian, para ketua, wakil ketua,

sekertaris jenderal, wakil sekeretaris jenderal, bendahara,

wakil bendahara, dan para koordintor bidang. Dimana ketua

umum DEKRANAS adalah istri wakil presiden R.I.

5) Pengurus DEKRANAS provinsi sekurang- kurangnya terdiri

atas:

Ketua, Ketua harian, wakil ketua, sekertaris, dan

banedahara. Untuk ketua DEKRANAS kabupaten/ kota

adalah istri Bupati/ Walikota.

Skema 4

Struktur Organisasi Dekranas

PENASEHAT

DEWAN

PERTIMBANGAN

DAERAH PIMPINAN

DAERAH

KETUA

WAKIL

KETUA

SEKERTARIS BENDAHARA WAKIL

BENDAHARA

Page 78: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

90

f. Tujuan DEKRANAS

1) Menggali, mengembangkan dan melestarikan warisan

budaya bangsa serta membina penemuan dan penggunaan

teknologi baru untuk meningktakan kualitas dalam rangka

memperkokoh jati diri budaya bangsa.

2) Menanamkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya

seni kerjainan bagi kehidupan sehari- hari warga negara

Indonesia yang bisa meningkatkan martabat manusia.

3) Memperhatilan dan memperjuangkan kepentingan perajin

dan peminat dengan mendorong semangat kewiraswatawan

mereka.

4) Membantu pemerintah merumuskan kebijksanaan dibidang

industri kerajinan dan program peningkatan kualitas sumber

daya manusia.

5) Memperluas pangsa pasar hasil kerajinan.

Dewan Kerajinan Nasional Sulawesi Selatan sendiri yang didirikan

pada tahun 1980 dengn visi menjadikan industri kerajinan da seni

Sulawesi Selatan sebagai salh satu tulang punggung perekonomian

Sulawesi Selatan dan misi untuk meningkatkan peran serta pengusaha

atau pengrajin industri kerajinan dan seni dalam rangaka mendukung

pengembangan ekonomi kerakyatan Sulawesi Selatan serta

meningkatkan peran serta Dekranasda Sulawesi Selatan melalui

penciptaan iklim industri kerajinan dan seni yang kondusif.

Upaya- upaya yang harus dilakukan DEKRANASDA Sulawesi Selatan

antara lain (Mukerda Dekranas SulSel 2008) :

Page 79: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

91

o Mendorong dan meningkatakn daya cipta serta keterampilan

dibidang kerajinan dan seni

o Mendorong dan mengembangkan potensi industri kerajinan

yang dapat menjadi sumber pendapatan masyarakat, sekaligus

membina masyarakat pengrajin menjadi masyarakat yang

produktif

o Meningkatkan kemampuan pengrajin dibidang produksi melalui

pembinaan teknik produksi, peningkatan mutu, peningkatan

desain produk, serta manajemen usaha

o Membina, meningkatakan mempromosikan dan memasarkan

hasil- hasil produk kerajinan

o Melestarian dan mengembangkan warisan budaya bangsa

yang berkaitan dengan seni kerajinan

o Pelindnungan hukum atas karya cipta kerajinan dengan

memfasilitasi pengrajin untuk mendapatkan HAKI meliputi : Hak

Paten dan Merk.

Pokok- pokok progra kerja Dakrenasda Sulawesi Selatan tahun

2008-2013 :

Pengembang sumberdaya manusia

Peningktan kemampuan manajemen

Peningktan penguasaan teknologi

Penigkatan kompetensi kewirausahaan pengrajin

Pengembangn produksi

Pengembangn desain produk bekerjasama dengan perguruan

tinggi, sekolah- sekolah kerajinan, balai litbang, desainer, dll

Pendirian pusat desain kerajinan

Peningkatan kualitas dan kuantitas produk kerajinan melalui

pemberian pelatihan teknologi produksi

Pengembangan sistem informasi dan pemasaran

Partisipasi dalam pameran baik tingkat regional, nasional, dan

internasional

Page 80: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

92

Pengembangn pusat promosi dan penjualan barang- barang

kerajinan

Pembuatan brosur/leaflet, website, database Dekranasda

Sulawesi Selatan

Pelestaraian seni dan budaya

Pengembangn produk kerajinan/ cinderamata yang bernuansa

seni dan budaya Sulawesi Selatan

Penerapan motif dan ragam hias etnis, Bugis, Makassar, Toraja

dan Mandar pada produk kerajinan baik tekstil dan non tekstil

Pengembangan kelembagaan dan sumberdaya

Pemantapan organisasi Dekranasda baik propinsi maupun

kabuupaten/ kota

Menjembatani pengusaha/ pengrajin dalam pemanfaatan skim

kredit dari perbankan

Mengusahakana lternatif permodalan dari lembaga nono bank

Pengembangan sistem pembinaan

Mengupayakan kemitraan bapak angkat –mitra usaha

Mengupayakan kemitraan antara pengrajin lokal, regional, dan

nasional.

Mengupayakan dukungan instansi/ lembaga terkait dalam

pengembangan kerajinan dan seni Sulawesi Selatan.

Dilihat dari tinjauan tentang Dekranas secara umum maka konstribusi

dekranas terhadap Pusat Kerajinan Tenun di Makassar adalah turut

mendukung kegiatan dalam Pusat KerajinanTenun di Makassar sebagai

pengawas dan penyedia informasi dan narasumber untuk kegiatan

pengembangan kerajinan tenun Sulawesi Selatan.

Skema 5

Hubungan Antara Pemerintah, Dekranas, Dan Pusat Kerajinan

Tenun Di Makassar

BADAN SWASTA

PENGELOLA

DEKRANAS SWASTA,

PENGUSAHA DAN

INVESTOR

PUSAT

KERAJINAN

HUBUNGAN

LANGSUNG

BISNIS

PENGAWAS

AN

Page 81: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

93

E. Studi Banding

1. Pusat Perdagangan Tekstil Jakarta Barat

Pintu Kecil - Gang Burung, Pasar Pagi, Jakarta Barat sebagai

pusat perdagangan tekstil di Jakarta. Setiap harinya tempat ini

sangat ramai sekali dikunjungi pembeli tekstil untuk berbagai

keperluan, yang tentunya di sini penjualan dengan sistem grosir

atau partai. Berbagai merk tekstil, baik buatan lokal atau

mancanegara tersedia disini.

Page 82: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

94

Gambar 2

Suasana Kawasan Pusat Tekstil Pintu Kecil

Sumber: www.pusatkerajianpintukecil.com

Pembeli tekstil di sini, biasanya untuk keperluan konveksi

atau untuk reseller yang pembelian dalam jumlah besar,

datangnya dari berbagai daerah di Indonesia, dan pedagang

tekstil di sini menyediakan pengantaran ke tempat dan

pengiriman ke seluruh Indonesia. Jadi, bila Anda ingin berbelanja

tekstil, datang saja ke sini atau hubungi mereka untuk pembelian

dari luar Jakarta. Disini disediakan fasilitas berupa retail -retail

yang bisa disewakan dan dimiliki tiap orang atau badan usaha

untuk menjalankan usahanya dalam berdagang tekstil.

2. Kyoto Handicraft Center (www.kyotohandicraftcenter.com)

Kyoto sebagai kota utama di Jepang, adalah sebuah tujuan wisata

terkenal dunia. Setiap tahun, turus dari belahan bumi yang berbeda

mengunjungi salah satu kota terbesar ini. Kyoto handicraft center adalah

salah satu tujuan wisata turus dari berbagai negara berkunjung untuk

sebuah pengalaman belanja yang menarik. Pusat perbelanjaan ini adalah

salah satu dari 7 gedung bersejarah dan dapat dicapai dengan mudah

yaitu dengan menggunakan kendaraan umum seperti bus dan taksi. Apa y

Page 83: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

95

ang membuat bangunan ini spesial bagi turis asing adalah bahwa barang-

barang disana bebas pajak. Jadi semua barang menjadi lebih murah

dibandingkan di tempat lain yang ada di Kyoto.

Gambar 3

Tampak depan Kyoto Handicraft Center

Sumber: www.kyotohandicraftcenter.com

Kyoto Handicraft Center adalah sebuah tempat yang diperuntukkan

untuk mencari suvenir, kerajinan tangan, dan pekerjaan seni. Ditempat i ni

kita dapat menemukan koleksi besar dari kerajinan Jepang, kimono,

suvenir, perhiasan dan keragaman aksesoris. Kita juga dapat menemukan

pameran besar dari kerajinan, setakan kayu, porselin, perhiasan. Turis

dan pembeli dapat pula melihat koleksi yang hebat dari boneka Jepang

yang terkenal di dunia, lukisan dan koleksi lainnya yang unik. Kyoto

Handicraft Center ini dibuka pada jam 10 pagi dan tutup pada jam 6 sore.

Bangunan Kyoto Handicraft Center sendiri terdiri dari 7 lantai yang

dibagi berdasarkan koleksi atau barang yang dipasarkan. Secara umum

bangunan ini tidak hanya menyajikan display kerajinan Jepang, ditempat

ini kita juga dapat melihat pengrajin ahli membuat kerajinan di depan mata

dan juga dapat mencoba keterampilan dalam membuat beberapa

Page 84: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

96

kerajinan. Bangunan ini juga dilengkapi fasilitas penunjang seperti

restoran dan kafe juga basement sebagai tempat parkir.

Lanati 1 ditempati oleh perusahaan Uchida Art dan Amita dengam

koleksi antata lain sekat lukis dan mutiara yang dipajang menjadi awal

yang mengesankan dalam mengunjungi Kyoto Handicraft Center.

Gambar 4

Display Kerajianan di Kyoto Handicraft Center

Sumber: www.kyotohandicraftcenter.com

Lantai 2 juga menampilkan teknik lukisan kayu yanng biasa

menjadi pajangan pada rumah – rumah di Jepang , berupa foto yaitu

bingkai lukisanbunga kecil dan lukisan gulung panjang dinding dengan

pemandangan tradisional Jepang.

Lantai 3 dikhususkan untuk salah satu kerajinan Jepang yang

paling cantik, yaitu lukisan. Lantai ini difokuskan untuk lukisan pada kayu

cetakan dan memiliki area dimana anda dapat melihat perajin sedang

bekerja untuk menyelesaikan tahap akhir pada pekerjaannya.

Lantai 4 adalah tempat bagi macam- macam kerajinan ekletik.

Sebenarnya sebagian besar lantai ini diisi oleh perusahaan sutra Kyoto,

perusahaan yag memiliki produk antara lain: syal atau selendang, sapu

tangan, ikat kepala, dan layang- layang, ada juga boneka yang memakai

baju sutra dan merefleksikan nilai kebudayaan Jepang; biasa boneka ini

Page 85: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

97

menggambarkan tokoh seorang wanita geisha dan kabuki. Perusahaan ini

telah memproduksi boneka Jepang selama 350 tahun. Di lantai ini,

pengunjung juga dapat melihat pengrajin memberikan sentuhan akhir

pada boneka porselen.

Dilantai 5 diisi oleh perusahaan Amita dan Heian, lantai ini terdiri

dari koleksi kreasi kulit kayu seperti lukisan pemandannan pada kertas

yang terbuat dari kulit kayu pohon mulberry dan pajangan kimono. Lalu

kemudian diisi juga oleh banyak campuran pajangan barang-barang

pecah belah.

Lantai 6 banayk diisi oleh kerjinan yang bermotif, pada area ini

kerajinan dikelompokkan berdasarkanjenisnya. Kelompok pewarnaannya

antara lain pembuatan cetakan kayu, pembuatan boneka, pembuatan

kerajinan tradisional yang diwariskan secara turun temurun.

Lantai 7 menampilkan hasil karya yang didistribusikan oleh

perusahaan amita. Produk- produknya termasuk damar danmutiara. Pada

lantai ini difokuskan pada kotak yang terbuat dari kayu damar dan piring,

danjuga termasuk area kerja bagi perajin, tempat bagi perajin untuk

memeriksa sebuah kotak kayu yang terbuat dari damar.

3. Pusat kerajinan kendedes (www.malangraya.com)

Pusat kerajinan Kendedes terdapat dikecamatan Singosari

kabupaten Malang. Di lokasi ini ada 56 stan yang memamerkan

prduk mulai kerajinan, garmen, alat musik, sepatu, tas, mebeler,

produk alat musik perkusi, kerajinan rotan, bunga kering dari klobot

dan kerajinan kain perca. Setaip stan diisi oleh perajin arau

perusahaan (UMKM) yang memproduksi barang- barang kerajinan

diantaranya Fiola Percussion yang telah mengekspor barangnya

berupa perkusi keluar negeri. Selain Fiola, ada pengrajin lain yang

juga menjadi andalan yakni Misbach Kupu-Kupu, pengrajin tas dari

Page 86: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

98

tempurung kelapa, gordin, dan kerajinan perlengkapan tidur seperti

sarung bantal dan seprei.

Gambar 5

Display Kerajinan Pada Pusat Kerajinan Kendedes

Sumber: www.malangraya.com

Beberapa UMKM lain yang menonjol adalah Axixah Florozit,

Cendana Alam Perkusi, San Enloe Kaca Hias, Rahayu jawa Kawentar

Anyaman, Frutindo, Pelangi Craft dan Kayafit. Bentuk promosi ditempat ini

diupayakan melalui etalase yang disediakan juga melalui berbagai event

pameran dan melalui website. Namun, yang menjadi kendala industri ini

adalah belum optimalnya promosi dan skala prioritas masyarakat terhadap

non pangan.

4. Istanbul Handicraft Center (www.IstanbullHandicraftCenter.com)

Page 87: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

99

Gambar 6

Bangunan Istanbul Handicraft Center

Sumber : www.IstanbullHandicraftCenter.com

Istanbul Handicraft Center adalah bangunan berlantai enam yang

menghadirkan berbagai jenis kerajinan Turki dengan konsep semarak

dalam penataannya. Dalam hal penyajian barang, mereka menganggap

bahwa kualitas adalah ukuran bagi setiap orang. Oleh karena itu,

mengunjungi tempat ini adalah usaha yang tepat untuk menfapatkam

barang- barang dengan kualitas terbaik. Ini tidak hanya ditunjukkan lewat

komitmen merekadalam menghasilkan barang tetapi juga menyediakan

fasilitas yang membuat pengunjung merasa aman dan nyaman berbelanja

ditempat ini. Fasilitas itu antara lain menyediakan ahli yang dapat

membantu pengunjung dalam berbelanja dan dapat menjelaskan

mengenai barang tersebut secara detail dalam sembilan bahasa yang ia

kuasai. Tidak hanya itu, setiap pembelian barang ditempat ini dilengkapi

degan sertifikat dan asuransi yang dapat menjamin kepuasan pengunjung

dalam berbelanja ditempat ini juga disediakan fasilitas pengiriman yang

bebas dan dapat dipercaya keseluruh pelosok dunia.

Page 88: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

100

Gambar 7

Display kerajinan pada Istanbul Handicraft Center

Sumber : www.IstanbullHandicraftCenter.com

Istanbul Handicraft Center menyediakan berbagai macam kerajinan

antara lain karpet yang menjadi produk unggulan kerajinan Turki,

perhiasan, barang-barang dari kulit, dan keramik. Karpet itu sendiri

diproduksi dengan mempertahankan keasliannya berdasarkan tradisi lokal

oleh masyarakat Turki sehingga menjadi produk yang paling dipercaya di

dunia.

5. Craft Cultural Complex (www.cuti.com)

Craft Cultural Compleks berada di kawasan pesisir pantai

utara Langkawi sekitar teluk Yu, waktu tempuh sekitar 30 menit

mengemudi bandara atau 45 menit dari kota Kuah. Kompleks ini

dibangun sekitar tahin 1996 untuk mempromosikan dan memelihara

sejarah budaya manusia dan juga merupakan bangunan yang

mempertunjukkan berbagai macam jenis kerajinan tangan khas

Malaysia sebagai pencerminan perbedaan budaya dan gaya hidup

Page 89: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

101

dari masyarakat Malaysia dan multi ras. Itulah sebabnya dalam

kompleks ini juga terdapat museum Royal, Museum Islamic,

museum budaya yang memperlihatkan berbgai macam kerajinan

tangna dari berbgai tempat di Malaysia. Terdapat juga museum

sejarah dan legenda dimanan disini pengunjung dapat mempelajari

legenda dan dongeng tentang Langkawi da Mahsuri.

Gambar 8

Bangunan Craft Cultural Complex

Sumber : www.cuti.com

Craft Cultural Compleks adalah sebuah kompleks yang menawarkan

berbagai kerajinan lokal Malaysia dalam satu atap seperti berbgai

perkakas dari besi, benda tenunan da kain tenun, kerajinan etnik, produk

batik tulis, berbagai barang ukiran ( perak, kuningan dan kayu), keramik

dan aneka kerajinan dari rotan, daun pandan dan menkuang. Di kompleks

ini juga terdapat pusat demo sehingga pengunjung dapat secara langsung

melihat pembuatan sebuah kerajinan oleh pengrajin yang berpengalamn

dan memiliki keterampilan yang tinggi. Uniknya, untuk beberapa barang

tertentu pengunjung dapat memesan sesuai motif yang diinginkan.

Page 90: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

102

Gambar 9

Display kerajinan di Craft Cultural Complex

Sumber: www.cuti.com

6. Sentra Tenun Saddan Balusu Toraja Utara

Page 91: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

103

Gambar 10

Kawasan Sentra Industri Tenun Saddan Balusu Toraja Utara

Sumber : Hasil Survei Penulis

Saddan Balusu merupakan salah satu daerah tujuan wisata yang

terletak di kabupaten Toraja Utrara provinsi Sulawesi Selatan. Di objek

wisata ini, kita dapat menemukan jejeran pondok- pondok para pengrajin

tenun dikawasan itu yang membentuk sebuah kelompok usaha dan ada

juga yang berdiri sendiri sebagai usaha mandiri. Dikawasan ini, para

pengrajinmengakku bahwa usaha tenun yang mereka geluti merupakan

budaya turun temurun dari nenek moyang mereka yang patut dilestarikan.

Para remaja didaerah ini juga banyak yang turut berpartisipasi dalam

melestarikan tenun tradisional Toraja ini dengan menjadi pengrajin tenun

di luar jam sekolah mereka.

Tempat ini mendapat kunjungan dari wisatawan mancanegara

dalam jumlah banyak yang datang untuk sekedar menikmati

pemandangan alam yang indah dari aliran sungai saddan sungai

terpanjang di sulawesi Selatan, melihat mengangumi kompleks

tongkonan dan lumbung pada sebagai rumah adat Tana toraja didaerah

ini, mengadakan penelitian kebudayaan tradisional, atau bahkan membeli

souvenir yang disediakan di objek wisata ini.

Pada bulan- bulan tertentu seperti pertengahan tahun hingga akhir

tahun para pengrajin mengaku mendapat keuntungan yang cukup besar

Page 92: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

104

dari penjualan kain tenun tradisional mereka dibandingkan dengan bulan-

bulan lainnya., hal ini di picu oleh meningkatnya jumlah wisatawan lokal

maupun mancanegara yang datang berkunjung ke tempat ini.

Adapun harga kain tenun yang dijual berkisar dari harga

Rp.300.000 sampai jutaan rupiah. Hal ini tergantung oleh pola – pola unik

dari motif yang ada kain tenun tersebut, selain itu, ukuran kain juga

mempengaruhi besar kercilnya harga kain tenun tersebut. Selain membeli

dan melihat pajangan berbagai kain tenun hasil kerajinan tangan pengrajin

tradisional ditempat ini, para pengunjung juga bisa melihat langsung

proses menenun atau bahkan cara mengolah benang dari kapas hingga

akhirnya ditenun dan menghasilkan karya seni yang indah dari tangan

para pengrajin tenun ahli ditempat ini.

Gambar 11

Proses Membuat Benang Dan Menenun

Sumber : Hasil Survei Penulis

Para penenun didaerah ini menggunakan alat tenun tradisionala

atau dikenal dengan alat tenun gedongan dan memperoleh bahan baku

berupa kapas dan bahan pewarnaan alami dari perkebunan milik mereka

sendiri, seperti kapas dari pohon kapas yang banyak ditanam oleh

masyarakat sekitar, dan bahan pewarna alami seperti daun tarun dan kulit

pohon belade serta akar mengkudu yang juga diperoleh dari penduduk

sekitar yang menanam tanaman itu. Hal ini membuktikan bahwa

kemurnian budaya tenun alami dan tradisional masyarakat setempat

masih terjaga.

Page 93: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

105

Gambar 12

Kapas, Alat Membuat Benang Dan Alat Tenun Tradisional

Sumber : Hasil Survei Penulis

Hasil seni kerajinan tangan yang dapat diperoleh di beberapa retail

yang khusus menjual barang produk hasil kerajinan tangan pengrajin di

objek wisata ini tidak hanya berupa kain tenun saja, melainkan beberapa

barang kerajinan lain yang merupakan hasil olahan dari kain tenun seperti

tas (sepu‟), sarung, taplak meja, selendang, kain horden, sarung bantal,

seperai serta sovenir dan perhiasan.

Page 94: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

106

Gambar 13

Retail Dan Display Produk Hasil Kerajinan Tenun

Sumber : Hasil Survei Penulis

Dari segi modal usaha, para pengrajin mengaku tidak bekerjasama

dengan koperasi atau sebagai, mereka menggunakan modal usaha

sendiri dan ada juga yang menjalankan usaha ini sebagai usaha warisan

keluarga yang harus dilanjutkan. Kadang kala mereka juga mendapat

bantuan dana dari pemerintah daerah namun itu tidak rutin dilakukan.

Page 95: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

107

Untuk pemasaran hasil kerajinan mereka tidak membawa hasil kerajinan

mereka untuk dijual diluar kawasan ini, namun para pembeli sendiri yang

datang untuk membeli atau memesan langsung dari mereka.

Adapun pesanan yang mereka terima berasal dari berbgai daerah

didalam maupun didalam Provinsi Sulawesi Selatan. Pesanan dari dalam

daerah Tana Toraja sendiri merupakan pesanan yang berasal dari

beberapa instansi pemerintahan yang mewajibkan pegawainya untuk

menggunakan kain tenun toraja sebagai salah satu pakaian dinas harian

mereka. Pesanan lain juga berasal dari dari beberapa kelompok dan

pribadi yang dipesan khusus untuk busana acara adat atau acara pada

kegiatan lain. Untuk kain tenun pesanan dalam jumlah banyak, mereka

mengaku terkadang kewalahan meskipun telah mempekerjakan bahkan

belasan orang pengrajin tenun bila waktu yang diberikan tidak cukup

banyak, hal ini dikarenakan pembuatan sebuah kain tenun saja

membutuhkan waktu minimal 1 minggu, sedangkan peralatan yang

mereka gunakan masih sangat sederhana. Oleh karena itu mereka

terkadang hanya menerima pesanan yang jauh- jauh hari baru akan

digunakan.

Page 96: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

108

Page 97: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

109

BAB III

TINJAUAN KHUSUS

PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR

B. Gambaran Umum Kota Makassar

1. Fungsi, peranan dan kedudukan kota Makassar

Kota Makassar sebagai kota yang sarat akan sejarah terletak di

pesisir pantai mempunyai peranan yang sangat vital, baik yang

sifatnya lokal, regional, nasional dan internasional. Keberadaan

fungsi, peranan dan kedudukan tersebut, menjadikan Kota Makassar

mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat dalam

dasawarsa terakhir ini. Terutama semenjak dibukanya jalur-jalur

khusus regional dan internasional, serta dengan dukungan sarana

dan prasarana yang baik sehingga membuat akses dari dan ke

Makassar menjadi lancar. Oleh karena itu, sudah sewajarnya bila

fungsi, peranan dan kedudukan kota Makassar sebagai kota sejarah

dipertegas mengingat kawasan ini mempunyai prospek dan potensi

yang cukup besar untuk dikembangkan, di masa sekarang dan masa

yang akan datang.

Adapun fungsi dan kedudukan Kota Makassar saat ini

adalah (Bappeda, 1999/2000 : 7) :

a. Sebagai ibukota Propinsi Sulawesi Selatan.

b. Sebagai pusat pemerintahan Tingkat I Sulawesi

Selatan.

c. Pintu gerbang utama Kawasan Indonesia Timur.

d. Pusat pembangunan propinsi Sulawesi Selatan.

e. Pusat perdagangan yang ditunjang oleh lokasi

geografis serta ketersediaan saran dan prasarana

transportasi.

f. Pusat pelayanan sosial di bidang pendidikan tinggi,

kesehatan, rekreasi/hiburan dan budaya.

Page 98: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

110

2. Kondisi Fisik Kota Makassar

a. Letak Astronomis dan Administratif

Gambar 14

Peta administratif kota Makassar

Sumber: www.makassar.go.id

Kota Makassar secara administratif merupakan ibukota

Propinsi Sulawesi Selatan yang terletak di pantai barat

pada koordinat 119024‟17,38” Bujur Timur dan 508‟6,19”

Lintang Selatan. Luas wilayah kota Makassar adalah

175,77 km2 atau 0.28% dari luas wilayah Propinsi Sulawesi

Selatan,meliputi 14 Kecamatan dan terbagi atas 143

Kelurahan.

Batas-batas wilayah kota Makassar adalah :

1) Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Maros

Page 99: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

111

2) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Gowa

3) Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Maros

4) Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Makassar

b. Keadaan Morfologis dan Geografis

Kota Makassar terletak didaerah pantai yang memanjang pada

bagian barat dan utara kota yang juga berpotensi perikanan dan

pariwisata. Keberadaan Pusat kerajinan tenun Maritim dalam

Kota ini mempunyai peluang untuk mengembangkan bidang

pariwisata di daerah selain sebagai sarana pendidikan dan

rekreasi. Sedangkan pada daerah dataran rendah mulai dari tepi

pantai sebelah barat dan melebar ke timur sejauh 20 km dan

memanjang dari selatan ke utara, merupakan daerah

pengembangan permukiman, pertokoan, pariwisata,

perkantoran, pendidikan dan pengembangan kawasan industri.

Di kota Makassar juga terdapat 2 (dua) buah sungai, yaitu

Sungai Tallo yang bermuara di utara kota, , dan Sungai

Jeneberang yang melintas dari Kabupaten Gowa dan bermuara

pada bagian selatan kota. Kota Makassar merupakan kota

pesisir yang keadaan wilayahnya datar dan hanya sebagian kecil

dataran tinggi yag terdapat di Kecamatan Biringkanaya. Secara

keseluruhan ketinggian dari permukaan laut untuk wilayah ini

berkisar antara 1-25 meter, derajat kemiringan tanah rata-rata

tanah 0,5 meter kearah barat.

c. Keadaan Iklim

Kota Makassar termasuk daerah yang beriklim tropis, karena

letaknya menghampiri garis khatulistiwa. Keadaan iklim Kota

Makassar secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut :

(Sumber data : Biro Pusat Statistik ( BPS ) Tingkat I Sulawesi

Selatan)

1) Kota pesisir dengan keadaan wilayah datar

Page 100: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

112

2) Ketinggian wilayah 0-25 m dari permukaan laut

3) Kelembaban udara berkisar antara 82%.

4) Suhu udara berkisar 22°C - 33°C.

5) Curah hujan tahunan rata-rata 325 mm dengan jumlah hari

berkisar 178 hari/tahun.

6) Curah hujan terbesar pada bulan Januari, Februari,

November dan Desember.

7) Arah angin 2100 15‟ Bujur Timur arah Selatan Daya

8) Kecepatan angin rata-rata 4,2 knat.

9) Penyinaran matahari rata-rata 49-33%

10) Temperatur udara sekitar 26,7° - 28,6° C

d. Rencana Tata Ruang Kota Makassar

1) Arah Pengembangan Kota

Arah pengembangan ke timur dan ke selatan

terutama kawasan sepanjang jalan arteri (regional dan kota)

menuju arah Kabupaten Maros dan Gowa mengalami

pengembangan yang cukup pesat. Ini dilakukan berdasarkan

kebutuhan-kebutuhan :

a) Pengembangan kegiatan sosial ekonomi

b) Koordinasi pengembangan wilayah aliran sungai

jeneberang

c) Koordinasi pembangunan antara Kota Makassar dengan

kabupaten-kabupaten yang berbatasan dengannya yang

pada masa yang akan datang mungkin dapat disebut

“Metropolitan Region”. Dan pembangunan dibidang

teknologi dan ilmu pengetahuan.

Selain itu perkembangan Kota Makassar yang

pesat dibuktikan dengan pembangunan sarana-sarana

infrastruktur kota yang menunjang lancarnya aktivitas-

aktivitas masyarakat Kota Makassar sendiri. Terdapat

Page 101: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

113

jalan penghubung utama yaitu jalan Tol Reformasi

menghubungkan Pelabuhan Soekarno-Hatta dengan

Bandar Udara Hasanuddin dan wilayah sekitarnya.

Perubahan status Bandar Udara Hasanuddin menjadi

bandara internasional dan pembangunan Air Traffic

Center (ATC) juga merupakan bukti pengakuan

internasional bagi kota Makassar. Serta perencanaan

tiga jalan lingkar yaitu jalan lingkar dalam, jalan lingkar

tengah dan jalan lingkar luar, yang memudahkan jalur

penghubung antara wilayah di Kota Makassar

2) Pola Umum Tata Wilayah Kota Makassar

Sebagai suatu sistem wilayah, maka kota

terbentuk oleh adanya interaksi antara bagian

wi layah kota (BWK) yang mempunyai fungsi

tertentu. Sehubungan dengan perkembangan

kebutuhan lahan untuk kegiatan perkotaan, maka

fungsi existing dari bagian wilayah kota Makassar

dimasa mendatang akan mengaiami perubahan.

Dengan demikian Rencana Tata Guna Lahan

(RTGL) kota Makassar perlu didekati melalui

penentuan fungsi dari tiap-tiap bagian wilayah kota

yang nantinya akan merupakan kerangka bagi pola

tata guna lahan.

Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK)

merupakan penjabaran Kebijakan Dasar Pengembangan

(KDP) fisik kota yang memberikan penjabaran

pengembangan f isik kota secara keseluruhan.

Komponen utama dari RUTRK ini adalah Rencana Tata

Guna Lahan (RTGL). RUTRK dijabarkan dalam

sembilan Bagian Wilayah Kota (BWK) dengan fungsi

Page 102: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

114

dominan maupun fungsi penunjang masing-masing

wilayah sesuai dengan Detail Tata Ruang Kota (DTRK)

tahun 1999/2000 - 2009/2010, dapat dilihat dari tabel

berikut :

Tabel 5

Penentuan Fungsi Detail Tata Ruang Kota (DTRK) Kota Makassar

Tahun 2011

N

O DTRK Kecamatan

Luas Area

(Km2)

Fungsi Utama Fungsi Penunjang

Page 103: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

115

Sumber : Revisi RUTRW Kota Makassar, 2011

1 A Ujung Tanah 5,94 Pusat

perdagangan perniagaan

- Rekreasi, perhotelan

- Pemerintahan kota - Permukiman - Hutan kota

2 B Ujung Pandang 2,63 Transportasi

laut

- Pariwisata tirta / bahari

- Militer - Permukiman

3 C Tamalate 20,21 Rekreasi

- Perdagangan - Permukiman - Pendidikan tinggi - Transportasi darat - Hutan kota

4 D Rappocini 9,23 Jasa

pelayanan sosial

- Perkantoran - Perdagangan - Permukiman

5 E Panakkukang 17,05 Pusat

perdagangan & jasa sosial

- Permukiman - Perkantoran - Transportasi darat - Ruang terbuka

hijau

6 F Manggala 24,14 Permukiman

- Pariwisata & rekreasi

- Ruang terbuka hijau

- Jasa pelayanan sosial

- Pendidikan tinggi

7 G Tallo 5,83 Pariwisata &

ruang terbuka hijau

- Jasa pelayanan sosial

- Permukiman - Hutan kota

8 H Tamalanrea 31,84 Pendidikan tinggi dan

permukiman

- Jasa pelayanan kesehatan

- Industri - Perdagangan - Jasa sosia & umum

9 I Biringkaaya 48,22 Industri &

permukiman

- Transportasi darat - Militer - Ruang terbuka

hijau & pekuburan

Jumlah 17.576,87

Page 104: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

116

Gambar 15

Rencana Umum Tata Ruang Wilayah Kota Makassar

Sumber : Dinas Cipta Karya Kota Makassar 2003

Tabel 6

Penentuan Fungsi Dominan dan Fungsi Penunjang Tiap-

Tiap

Bagian Wilayah Kota (BWK) di Makassar

Page 105: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

117

Bagian

Wilayah Kota

( BWK )

Fungsi Dominan dan

Penunjang

( Eksisting )

Fungsi Dominan dan

Penunjang

( Rencana )

A

Pusat perdagangan

(Central Business

District).

Pusat jasa pelayanan

sosial (Civil center).

Pusat perdagangan

(CBD).

Pusat jasa pelayanan

sosial (Civil center).

Pemukiman Pemukiman

B

Pelabuhan

Militer, permukiman,

perdagangan.

Pelabuhan

Jasa pelayanan

sosial

C

Jasa pelayanan sosial

(perkantoran

pemerintah,

pendidikan, hiburan,

peribadatan)

Jasa pelayanan

sosial

Permukiman,

perdagangan Permukiman

D

Jasa pelayanan sosial Jasa pelayanan

sosial

Permukiman Permukiman

E

Pertanian Kawasan rekreasi

Permukiman, rekreasi

pantai Permukiman

F

Permukiman Permukiman

Pertanian

Jasa pelayanan

sosial, terminal,

pertanian.

Page 106: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

118

G

Permukiman baru Permukiman

Pertanian Jasa pelayanan

sosial

H

Permukiman baru Permukiman

Pertanian Jasa pelayanan

sosial

I

Permukiman Permukiman

Pertambakan industri Pertambakan, jasa

pelayanan social

J

Pertanian (tambak,

sawah, tegalan)

Pertambakan

Permukiman Permukiman,

industri, terminal

kargo.

K

Pertanian Pendidikan tinggi

Permukiman, industri,

pendidikan tinggi

Permukiman,

industri,

perdagangan

L

Permukiman, industri,

pendidikan tinggi

Permukiman

Permukiman Pertanian,

peternakan,

perdagangan

M

Pertanian (kebun,

sawah)

Permukiman

Permukiman Terminal regional

Page 107: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

119

Gambar 16 Peta Kawasan Terpadu Kota Makassar

Sumber: www.makassar.go.id

e. Kondisi Apresiasi Masyarakat

Jika dilihat dari tingkat apresiasi masyarakat Makassar

terhadap kerajinan tenun saat ini, ternyata masih belum banyak

yang menaruh minat/ Hal ini berkaitan dengan kurangnya

pembinaan dan pengembangan seni serta belum tersedianya

sarana yang khusus. Peratian pemerintah dalam hal ini

diharapkan mampu mengembangkan motivasi dan apresiasi

masyarakat terhadap seni dan budaya kerajinan tenun

tradisional masyarakat Sulawesi Selatan sebgaia salah satu

kekayaan budaya lokal yang menjadi tradisi turun- temurub yang

tetap harus dilestarikan dan dikembangkan.

Suatu cara yang dianggap paling tepat untuk merangsang

masyarakat dalam meningkatkan apresiasinya terhadap

kerajinan tenun yaitu dengan cara memberi pemahaman,

Page 108: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

120

pendidikan, dan potensi wisata budaya dalam bidang tenun

kepada masyarakat. Contohnya seperti mengadakan workshop

sebagai suatu ajang untuk melatih dan mengajar masyarakat

teknik dan cara menenun, mengadakan pameran dan promosi

hasil kerajinan tenun Sulawesi Selatan sebagai salah satu wisata

budaya dan belanja yang dapat menarik minat wisatawan, dan

membuka potensi pasar untuk perdagangan tenun untuk

memenuhi kebutuhan sandang masyarakat, mendukung

perkembangan mode, dan menjadikan tenun sebgai salah satu

komuditi ekspor sampai ke mancanegara untuk mengenalkan

kepada dunia betapa indahnya tenunan Indonesia.

Gairah pasar tenun sutera Sulawesi Selatan mulai

bangkit kembali dan disiapkan menjadi komoditas

unggulan pasar Internasional yang siap go Internasional.

Sutera Sulawesi Selatan tidak hanya sebatas komoditas

andalan di Sulawesi Selatan, tetapi juga di Indonesia dan

dinilai memenuhi standar ekspor. Hal ini terbukti dengan

digelarnya promosi tenun sutera Sulawasi Selatan di ajang

South Sulawesi Silk Day di Jakarta, 22 Desember 2010

dan South Sulawesi Silk Festival Singapura, 23-26

Desember 2010 yang dirangkaikan acara tahunan Food,

Wedding and Shopping Singapore.

Kepala Sub Bagian Promosi Badan Koordinasi

Penanaman Modal Daerah Sulawesi Selatan, Devo

Khaddafi mengatakan, ajang South Sulawesi Silk Day dan

South Sulawesi Silk Festival Singapura diharapkan dapat

menghidupkan kembali pesona sutera Sulawesi Selatan

dengan mengupas industri ini dari hulu sampai hilir.

Melalui Silk Day di Jakarta dan South Sulawesi Silk di

Singapura, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

Page 109: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

121

merangsang perbaikan kualitas dan produksi tenun sutera

bermutu Internasional.

3. Kondisi sosial budaya masyarakat

Penduduk Kota Makassar untuk tahun 2011 tercatat

sebanyak 1.352.136 jiwa yang terdiri dari 667.681jiwa

penduduk laki-laki dan 684.455jiwa penduduk perempuan.

Sementara itu, jumlah penduduk Kota Makassar tahun 2010

tercatat sebanyak 1.338.663 jiwa. Komposisi penduduk

menurut jenis kelamin dapat ditunjukkan dengan rasio jenis

kelamin. Berdasarkan rata-rata pertumbuhan penduduk dan

tahun 2008-2011 maka prosentase laju pertumbuhan adalah

1,3 % pertahun.

Tabel 7

Jumlah Penduduk per Kecamatan

Kecamatan 2007 2008 2009 2010 2011

Mariso 53.825 54.616 55.431 55.893 56.408

Mamajang 59.533 60.394 61.294 60.221 59.560

Tamalate 150.014 152.197 154.464 155.531 172.506

Rappocini 140.882 142.958 145.090 148.488 152.531

Makassar 81.645 82.907 84.143 83.700 82.478

Ujung Pandang 28.206 28.637 29.064 28.689 27.160

Wajo 34.504 35.011 35.533 31.593 29.693

Bontoala 60.850 61.809 62.731 59.433 54.714

Ujung Tanah 47.723 48.382 49.103 48.145 47.133

Tallo 133.426 135.315 137.333 136.210 135.574

Panakkukang 132.479 134.548 136.555 139.891 142.729

Manggala 97.556 99.008 100.484 101.044 118.191

Biringkanaya 126.839 128.731 130.651 147.670 169.340

Tamalanrea 87.817 89.143 90.473 97.800 104.175

Makassar 1.235.239 1.253.656 1.272.349 1.294.308 1.352.136

Page 110: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

122

Sumber : Badan Pusat Statistik Makassar

Dari data tersebut diatas maka dapat diperkirakan

jumlah penduduk pada 1 tahun dan 10 tahun kemudian yaitu

pada tahun 2021 adalah dengan menggunakan rumus

sebagai berikut :

Pt = P0 ( 1 + r )n

Dimana :

Pt = Jumlah Penduduk pada tahun 2013

Po = Jumlah Penduduk tahun 2011

r = Prosentase rata-rata pertumbuhan penduduk

yaitu

n = Selisih tahun

Jadi diprediksikan jumlah penduduk pada tahun 2013

adalah P2013 = Po (1 + r ) 2

= 1.352.136 ( 1 + 1,3 % )2

= 1.352.136 ( 1 + 0,013 )2

= 1.387.520 jiwa

Sedangkan prediksi jumlah penduduk pada tahun 2021

adalah :

P2021 = Po (1 + r ) 10

= 1.352.136 ( 1 + 1,3 % )10

= 1.352.136 ( 1 + 0,013 )10

= 1.538.561 jiwa

C. Analisa jumlah penggunjung

Dilihat dari fungsinya sebagai bangunan dengan fungsi sebagai

wadah promosi dan pengembangan kerajinan tenun, maka tinjauan

yang dilakukan adalah melihat industri pariwisata lokal degan segala

Page 111: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

123

potensi yang saling mendukung dengan keberadaan Pusat Kerajinan

Tenun di Makassar.

Keberhasilan pembangunan bidang pariwisata di Sulawesi

Selatan dapat diukur, diantaranya dengan melihat jumlah wisatawan

yang mengunjunginya. Namun keberhasilan itu sendiri harus ditunjang

dengan keberhasilan dibidang lain, langsung maupun tidak langsung

berkaitan dengan bidang pariwisata, seperti bidang ekonomi, sosial,

politik, keamanan,dll.

Gambar 17

Rekapitulasi Tujuan Wisatawan Mancanegara Berkunjung Ke Makassar Purpose Of Visit Tahun 2012

Sumber : Data Olahan Disbudpar Kota Makassar

Dari diagram diatas daapt dilihat bahwa jumlah kedatangan

tamu dengan tujuan baik mancanegara maupun nusantara yang

datang di Makassar mencapai presentase tertinggi disusul dengan

tujuan berlibur dan lainnya. Dengan melihat kenyataan tersebut maka

dapat dipastikan kegiatan wisata di Makassar akan terus berkembang,

sehingga dengan hadirnya Pusat Kerajinan Tenun nantinya bisa

menjadi salah satu peluang tujuan wisata dan tujuan bisnis di

Sulawesi Selatan.

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

JAN

FEB

MA

R

AP

R

MEI

JUN

JUL

AU

G

SEP

OK

T

NO

V

DEC

26% 23% 27% 24% 19% 19%

34% 33% 29% 24% 24% 33%

45% 39%

39% 46% 48% 47%

50% 45%

41% 41% 44%

36%

17%

17% 13% 9% 13% 15%

5% 6%

13% 15%

16% 8%

13% 20% 20% 21% 20% 19%

11% 16% 17% 20% 16% 23%

LAINNYA

FAMILY

BISNIS

BERLIBUR

Page 112: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

124

Untuk memprediksi jumlah wisatawan yang akan datang

berkunjung ke Makassar pada beberapa tahun yang akan datang,

ada beberapa variabel yang harus diketahui, yaitu jumlah wisatawan

tahun terakhir diketahui dan pertumbuhan kunjungan wistawan rata-

rata per tahun, seperti yang telah dikemukakan pada penjelasan

sebelumnya, maka data wisatawan yang akan digunakan adalah data

normal pada tahun 2011.

Tabel 8 Banyaknya Kunjungan Wisatawan Mancanegara dan Domestik

di Sulawesi Selatan, 2005 – 2010 T a h u n

Y e a r

Wisatawan

Nusantara

Wisatawan

Mancanegara

2 0 0 6 1 120 895 22 249

2 0 0 7 1 212 982 24 531

2 0 0 8 2 032 021 31 215

2 0 0 9 2 715 715 35 712

2 0 1 0 3 768 252 42 371

2 0 1 1 4 471 632 51 749

(Sumber : Dinas Kebudayaan dan Parawisata Provinsi Sulawesi Selatan)

Dari data diatas, prosentase peningkatan wisatawan

nusantara 1,38% dan 1,14% untuk wisatawan mancanegara

(Data Dinas Pariwisata Sulawesi Selatan). Sementara itu selain

wisatawan nusantara dan manca negara, wisatawan yang

berasal dari daerah setempat atau daerah yang dekat dengan

tujuan wisata dikategorikan sebagai wisatawan lokal.

Penduduk Kota Makassar untuk tahun 2011 tercatat sebanyak

1.352.136 jiwa dan diprediksikan pada tahun 2013 akan meningkat

hingga 1.387.520 jiwa sesuai perhitungan sebelumnya, ini menjadi

landasan perhitungan jumlah wisatawan lokal.

Page 113: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

125

a. Wisatawan Lokal

Diasumsikan prosentase pengunjung pusat

kerajinan tenun adalah 0,1% terhadap penduduk kota

Makassar.

Sehingga pada tahun 2013 pengunjung pusat

kerajinan tenun diprediksikan :

= 0,1 x 1.387.520 jiwa

= 1.388 pengunjung/ tahun

Dan pada tahun 2021 pengunjung pusat kerajinan

tenun diprediksikan :

= 0,1 x 1.538.561 jiwa

= 1.539 pengunjung/tahun

b. Wisatawan Nusantara

Untuk memprediksi jumlah wisatawan

nusantara dapat dihitung berdasarkan jumlah

wisatawan nusantara yang datang pada tahun 2011

adalah 4.471.632 wisatawan nusantara. Maka

prediksi sampai tahun 2013 dan 2021 adalah :

P2013 = P2011( 1 + r )2

= 4.471.632 ( 1 + 0,0138) 2

= 4.595.900 wisatawan

P2021 = P2011( 1 + r )10

= 4.471.632 ( 1 + 0,0138) 10

= 5.128.483 wisatawan

Dari jumlah ini, 0,1 % dari jumlah wisatwan

nusantara tujuan wisata kota Makassar yang

mengunjungi (pusat kerajinan tenun di Makassar

sebanyak (Data Dinas Pariwisata Sulawesi Selatan):

N2013 = 0,1 x 4.595.900

Page 114: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

126

= 459.590 pengunjung

N2013/ tahun = 459.590 / tahun

N2021 = 0,1 x 5.128.483

= 512.848 pengunjung

N2021/ tahun = 512.848 / tahun

c. Wisatawan Mancanegara

Untuk memprediksikan jumlah wisatawan

asing dapat dihitung berdasarkan jumlah

wisatawan asing yang datang ke daerah Sulawesi

Selatan pada tahun 2011 adalah 51.749 orang.

Maka prediksi jumlah wisatawan sampai tahun 2013

dan 2021adalah :

P2013 = P2011 ( 1 + r )2

= 51.749 ( 1 + 0,0114) 2

= 52.936 wisatawan

P2021 = P2011 ( 1 + r )10

= 51.749 ( 1 + 0,0114)10

= 57.960 wisatawan

Dari jumlah ini, 0,1 % dari jumlah wisatawan

mancanegara tujuan wisata kota Makassar yang

mengunjungi (pusat kerajinan tenun di Makassar

sebanyak (Data Dinas Pariwisata Sulawesi Selatan):

N2013 = 0,1 x 52.936

= 5.294 pengunjung

N2013/ tahun = 5.294 / tahun

= 441 orang / bulan

Dan pada tahun 2021 adalah :

N2021 = 0,1 x 57.960

= 5.796 pengunjung

N2021/ tahun = 5.796 / tahun

= 483 orang / bulan

Page 115: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

127

TABEL 9

Prediksi Pangunjung / wisatawan Tahun 2013 dan Tahun 2021

Yang mengunjungi Pusat Kerajinan Tenun di Makassar

Klasifikasi Pengunjung

Predisksi Pengunjung

(orang/tahun)

2013 2021

1. Wisatawan Lokal

2. Wisatawan Nusantara

3. Wisatawan Mancanegara

1.388

459.590

5.294

1.539

512.848

5.796

Jumlah 466.272 520.237

(Sumber : Analisis Penulis)

Sedangkan ditinjau dari aspek pameran dan festival yang

sering diselenggarakan di Makassar, berdasarkan data olahan

dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Makasaar ,

pelaksanaan pameran biasanya dilakukan satu sampai tiga

bulan sekali dengan sistem Tingkat nasional diikuti peserta

baik dari dalam maupun dari luar pulau Sulawesi dengan

produk yang ditampilkan berbeda – bedatermasuk kelompok

produk ekspor daerah degan cakupan antara lain hasil

agronomi, hasil industri makanan, dan jugahasil industri

kerajinan.

Tabel 10

Data Even Unggulan Sulawesi Selatan

2011 2012 2013

1. Festival barongsai Abarongsai makassar

1. Jazz @fort rotterdam

1. Makassar Kuliner Festival

Page 116: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

128

championship cup v 2. Pentas “i lagaligo”

berlabuh di makassar 3. Jazz @fort rotterdam 4. Makassar jazz festival 5. Gelar pangan lokal

nasional 6. Festival budaya dan

bahari “makassar international parachuting accuracy waterlanding and boogie jumping 2011”

7. festival losari 8. Pasar seni wisata 9. International jet ski

championship 10. Festival masyarakat

bahari 11. Tourism and craft

expo 12. Sandeq race 13. Jalan sehat 100 ribu 14. 2

nd indonesia

seaweed forum 15. Festival dragon boat 16. Makassar international

writer 17. Sail indonesia (darwin

– ambon – mks) 18. Femme

2. Festival losari 3. Pasar seni wisata 4. International

dragon boat festival (attended by 12 asean country)

5. Makassar sunset cruise

6. Tallo river tour 7. National barongsai

champ 8. Tallo fun festival 9. Fun city rally 10. Ttm (tedjo travel

mart) 11. Bacary, food

industry, packpro makassar expo 2012

12. Cultural carnaval 13. Makassar tempo

doeloe 14. Kemilau sulawesi 15. Festival ribura‟ne 16. Femme

2. Festival Losari 3.

Makassarfashion For Passion

4. Makassar Sunset Cruise

5. Tallo River Tour 6. National

Barongsai Champ

7. Celebes Travel Mart

8. Pasar Seni Wisata

9. Lomba Foto Sapta Pesona

10. Bacary, Food Industry, Packpro Makassar Expo 2013

11. Makassar Travel Fair

12. Femme

Sumber: Dinas Pariwisata Kota Makassar

Gambar 18

Rekapitulasi Jumlah Pameran/Eksibisi Per Sektor

Tahun 2012

Page 117: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

129

Sumber : Data Olahan Disbudpar Kota Makassar

Diagram diatas menunjukkan kuantitas pelaksanaan pameran

paling banyak yang diadakan berada di pertengahan tahun dan

akhir, yang merupakan masa- masa liburan dan bertepatan dengan

waktu kedatangan wisatawan paling banyak sepanjang di sepanjang

tahun. Hal ini juga menunjukkan besarnya peran pemerintah yang

turut memperhatikan peningkatan pariwisata dengan menggelar

banyak pameran dan festifal disusul oleh perusahaan dan beberapa

asosiasi lainnya.

0

10

20

30

JAN

FEB

MA

R

AP

R

MEI

JUN

JUL

AU

G

SEP

OK

T

NO

V

DEC

3 3 4 6 5 5 5 5 6 8 8 11

5 9

8 9 6 6

22

6 8 12

11 12 4

7 7 9 8 9

17

10 12 16

19

28

ASOSIASI : 69PERUSAHAAN : 114PEMERINTAH : 146

Page 118: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

130

BAB IV

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian dari bab –bab sebelumnya akan Pusat Kerajian

Tenun di Makassar, maka hal-hal yang dapat disimpulkan sebagai berikut

:

A. Kesimpulan Umum

1. Pusat Kerajinan Tenun di Makassar adalah suatu wadah yang

menjadi pusat kegiatan kerajinan tenun yang meliputi produksi,

edukasi, promosi dan perdagangan serta kegiatan lain yang

menunjang pengembangan seni kerajinan tenun yang mendukung

pelestarian seni dan budaya menenun yang ditempatkan di ibukota

Sulawesi Selatan yaitu kota Makassar.

2. Gagasan pendirian pusat kerajinan tenun di Makassar terutama

ditujukan untuk melestarikan dan mengungkapkan atau

mempromosikan hasil budaya kerajinan menenun suku bangsa

masyarakat Sulawesi Selatan yang merupakan salah satu aspek

dari warisan bangsa. Disamping itu untuk diwariskan kepada

generasi muda serta manfaatnya bagi pengembangan

perekonomian, pendidikan dan kebudayaan serta kepariwisataan.

3. Untuk mencapai pada dasarnya diperlukan adanya strategi

yang mendasar dengan pertimbangan sebagai berikut :

a. Lingkup materi dan pelayanan disesuaikan dengan

potensi yang ada.

b. Sistem peleyanan pusat kerajinan tenun yang efektif

berupa setting materi pameran dan peragaan pusat

kerajinan tenun sesuai dengan sistem orientasi

pendidikan dalam lingkup pelestarian dewasa ini

dengan karakteristik objek yang dilestarikan.

Page 119: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

131

c. Pusat kerajinan tenun yang dimaksudkan adalah

dengan lingkup produksi, pendidikan, promosi dan

penjualan tingkat nasional.

4. Latar belakang Pusat Kerajinan Tenun di Makassar :

a. Potensi kerajinan tenun Sulawesi Selatan yang dapat

dikembangkan sebagai daya tarik wisata

b. Untuk mengangkat kembali dan mempopulerkan tenunan

sebagai salah satu tekstil yang tidak kalah menarik dari batik

yang sedang populer saat ini.

c. Tidak sekedar memamerkan tenun Sulawesi Selatan sebagai

kerajinan namun turut mengangkat kembali tenun sebagai salah

satu budaya yang harus tetap dilestarikan agar tidak punah dan

membuat generasi muda untuk kembali mencintai tenun

sebagai salah satu produk kerajinan khas Sulawesi Selatan.

d. Kurangnya tempat yang mewadahi pengenalan terhadap

kerajinan tenun secara langsung dan mendalam

e. Beragamnya jenis kain tenun yang tersebar di berbagai wilayah

Sulawesi Selatan yang dalam pengembangannya

membutuhkan fasilitas yang mewadahi dalam satu kesatuan

yang lebih utuh

5. Tanggapan pengadaan Pusat Kerajinan Tenun di Makassar

berangkat dari hal-hal sebagai berikut :

a. Menjadi sarana konservasi pengembangan tenun tradisional

daerah Sulawesi Selatan secara khusus sebgai salah satu

budaya bangsa.

b. Pusat pengembangan sumberdaya manusia dibidang

pengembangan dan pengkajian seni kerajinan dan budaya

yang mampu mendukung peningkatan ekonomi daerah dari

segi bisnis dan pariwisata.

Page 120: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

132

c. Media promosi dan informasi karya kerajinan tenun agar

komunikasi antara pekerja seni kerajinan tenun dan

masyarakat umum dapat terjalin.

d. Sebgai indikator yang jelas bagi pengembangan kualitas

kerajinan tenun masyarakat indonesia khususnya Sulawesi

Selatan.

e. Sarana edukasi-keterampilan sebagai pendidikan non-formal

kepada generasi muda agar mampu mencintai budayanya

dengan ketulusan berkarya.

6. Fungsi Pusat Kerajinan Tenun di Makassar :

a. Meningkatkan dan memberdayakan seni kerajinan tenun yang

ada untuk diperkenalkan kepada masyarakat luas serta

kelangsungannya dimasa depan

b. Mempromosikan tenunan yang diharapkan dapat meningkatkan

apresiasi masyarakat terhadap kerajinan tenun Sulawesi

Selatan

c. Wadah interaksi antara pengrajin dengan peminat kerajinan

tenun

d. Sebagai tempat perdagangan barang-barang hasil kerajinan

tenun

e. Sebagai wadah informasi dan promosi seputar kerajinan tenun

khas Sulawesi Selatan yang dibutuhkan masyarakat

B. Kesimpulan Khusus

Pusat kerajinan tenun merupakan sebuah suatu wadah yang

menjadi pusat penyatuan kegiatan yang berorientasi pada

kerajinan tenun berupa produksi, edukasi, promosi dan

perdagangan hasil kerajinan tenun Sulawesi Selatan yang

Page 121: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

133

mendukung pelestarian seni dan budaya menenun yang

berkedudukan di ibukota Sulawesi Selatan yaitu kota Makassar.

1. Falsafah Dasar Pusat Kerajinan Tenun Sulawesi Selatan Di

Makassar

Pusat kerajinan tenun Sulawesi Selatan di Makassar

diadakan dengan dasar untuk mengadakan promosi,

produksi, edukasi, dan penjualan produk kerajinan tenun

dalam rangka pelestarian seni budaya yang mempunyai

nilai penting. Dalam menampilkan produk kerajinan tenun

haruslah terlihat makna kesederhanaan, keterampilan,

keaslian budaya sebagaimana yang terkandung dari benda-

benda tersebut. Kehadiran pusat kerajinan tenun diharapkan

dapat memberi jasa pelayanan kepada publik/pengunjung,

oleh karena itu keinginan, harapan dan pendapat darti publik

harus senantiasa diperhitungkan.

2. Pola Kegiatan Pusat Kerajinan Tenun Di Makassar

Kegiatan dalam pusat kerajinan tenun di makassar

merupakan hubungan yang saling terkait antara pengunjung

dan pengelola terhadap koleksi pusat kerajinan tenun.

Terdapat dua jenis kegiatan secara umum dalam pusat

kerajinan tenun ini yaitu :

a. Kegiatan ke luar

Yakni kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan

pelayanan terhadap kegiatan pengunjung antara lain

berupa : pameran dan peragaan, penjualan, edukasi

(penerangan, diskusi dan penyaluran informasi) dan

rekreasi serta yang lainnya.

b. Kegiatan ke dalam

Page 122: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

134

Yakni kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan

pengelolahan koleksi, pemeliharaan bangunan,

pelayanan pengelola dan yang lainnya. Kegiatan ini

dapat berupa produksi, konservasi, administrasi,

penunjang teknis dan servis pusat kerajinan tenun.

3. Penampilan Pusat Kerajinan Tenun Di Makassar

Penampilan bentuk pusat kerajinan tenun di Makassar

haruslah mencerminkan karakteristik dasar dari pusat

kerajinan tenun yakni melindungi, terbuka, jujur dan

sederhana. Selain itu perlu mempertimbangkan aspek

pengembangan dari seni dan budaya lokal yang berusaha

diterapkan dengan kosep arsitektur neo vernakuler,

keterlibatan pengunjung dan masa depan pusat kerajinan

tenun itu sendiri serta keberadaannya terhadap lingkungan.

Hal ini dapat diwujudkan dengan menampilkan bentuk-

bentuk yang aktraktif, dinamis dan memperhatikan kondisi

kota tempatnya berdiri mencerminkan fungsinya sebgai pusat

kerajinan tenun.

4. Objek-objek yang diwadahi dalam Pusat Kerajinan Tenun di

Makassar :

a. Produk- produk kerajinan tenun yang ada dan sedang

berkembang di Sulawesi Selatan tetapi skala prioritas

ditunjukkan untuk produk tenun andalan Sulawesi Selatan.

b. Produk- produk kerajinan tenun luar Sulawesi Selatan.

5. Jenis- jenis kegiatan dalam Pusat Kerajinan Tenun di Makassar

a. Kegiatan produksi dan promosi produk, terdiri atas:

1) Kegiatan display atau pameran produk

2) Kegiatan peragaan produk yang sifatnya tetap

Page 123: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

135

3) Kegiatan demonstrasi pembuatan produk baik sebagian

ataupun keseluruhan proses

4) Kegiatan workshop yaitu kegiatan studio bagi pengunjung,

dimana pengunjung dapat mencoba mempraktekkan

pembuatan kerajinan yang diminati.

b. Kegiatan pelatihan/ edukasi dan informasi, terdiri atas :

1) Kegiatan pelatihan yang dimaksud ditunjukan untuk dua

pihak antara lain :

- Pengrajin berupa pelatihan tentang produksi,

pemasaran, penyimpanan dan pemeliharaan,

proses pengiriman.

- Pengunjung / peminat kerajinan tentang prospek

usaha, desain produk ataupun berupa kelas kursus

dingkat bagaimana menjadi seorang pengrajin tenun

2) Kegiatan seminar baik bagi pengrajin tenun maupun

masyarakat umum

3) Memberikan informasi kepada konsumen tentang

keberadaan dan perkembangan produk kerajinan tenun

4) Menyediakan bahan perbandingan guna meningkatkan

mutu dan daya saing produk kerajinan serta mengolah

data dan mencari informasi tentang produk kerajinan

tenun baik yang sudah ada maupun hasil inovasi baru

yang akan dikembangkan

c. Kegiatan Pemasaran

Melakukan pemasaran produk kerajinan tenun

d. Kegiatan servis

1) Kegiatan pelayanan kebutuhan dalam bagunan

2) Kegiatan operasional bangunan

Page 124: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

136

6. Waktu kegiatan dalam bangunan ini dimulai pukul 09.00 wita –

22.00 wita

7. Fasilitas Pusat Kerajinan Tenun di Makassar :

a. Fasilitas utama

1) Ruang promosi Produk

Berdasarkan jenis kegiatan promosi ruangan ini terbagi atas:

- Ruang pamer dan ruang display produk

- Ruang demonstrasi bagi pengrajin

- Ruang workshop bagi pengunjung

Berdasarkan pengguna atau pemakai terdapat pula

ruang pamer temporer merupakan ruangan yang

khusus disediakan untuk event- event tertentu yang

sifatnya temporer dengan jumlah peserta yang lebih

banyak, dimana ruangan ini dapat berfungsi sebagai

ruang terbuka ataupun plaza jika tidak digunakan.

2) Ruang perkantoran

Merupakan ruangan yang disediakan bagi pengusaha atau

pengrajin dalam usaha melakukan pelayanan terhadap

konsumen dan pengunjung serta kemudahan interaksi

dagang antara pengusaha dan pengrajin dengan konsumen

atau pengunjung.

3) Ruang seminar dan pelatihan

Merupakan ruang yang berfungsi sebagai sarana promosi

produk serta pengembangan apresiasi baik dari produsen

sebagai penghasil untuk selallu memperoleh hasil dan

pengetahuan baru sehingga dapat meningkatkan mutu dan

kualitas produknya, begitu juga halanya dengan konsumen

sebagai penikmat dan pemakai produk

b. Fasilitas penunjang

Page 125: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

137

Fasilitas penunjang disini lebih cenderung kepada pengunjung

dan pemakai bangunan, adapun fasilitas penunjang meliputi :

1) Pelayanan perbankan dan telekomunikasi

2) Pelayanan sarana hiburan dan rekreasi seperti

restoran dan cafetaria

8. Pembagian ruang- ruang dalam Pusat Kerajinan Tenun di

Makassar dapat dibagi menjadi :

a. Ruang yang disewakan :

1) Ruang display

Untuk kegiatan display atau pameran produk masing-

masing produsen ataupun pengrajin, dimana pembagian

berdasarkan jenis produk yang dipromosikan dan

diperdagangkan.

Sedangkan untuk ruang temporer pembagian diatur

berdasarkan jumlah peserta yang mengikuti kegiatan

tersebut.

2) Ruang perkantoran

Untuk kegiatan transaksi dagang atau kegiatan administratif

masing-masing produsen ataupun pengrajin, ruang ini

disewakan 1 paket dengan penyewaan ruang display

3) Ruang workshop dan demonstrasi

Untuk kegiatan interaksi antara pengrajin dan pengunjung,

baik pertunjukan demonstrasi membuat produk oleh

pengrajin ataupun kegiatan pengunjung yang ingin

mencoba pembuatan produk kerajinan yang diminati.

4) Ruang seminar/ pertemuan dan pelatihan

Untuk menampung kegiatan seminar, pertemuan ataupun

kegiatan yang sifatnya pelatihan baik untuk pengrajin

ataupun untuk masyarakat yang ingin mempelajari

kerajinan tenun Sulawesi Selatan.

b. Ruang tidak disewakan

Page 126: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

138

1) Ruang pengelola

Ruang bagi pengelola bangunan yang terdiri atas

pihak swasta dan juga perwakilan pemerintah

2) Ruang informasi

Ruang bagi pengunjung untuk mencari informasi

seputar industri kerajinan tenun baik melalui buku

ataupun peralatan multimedia

3) Ruang servis

Merupakan ruang menunjang kelancaran kegiatan

dalam pusat kerajinan

9. Lokasi Pusat Kerajinan Tenun

Lokasi Pusat Kerajinan Tenun sedapat mungkin berada pada area

publik yang mudah dijangkau dan terdapat situs- situs budaya

yang dapat mendukung fungsi dan kegiatan-kegiatan dalam

banguna dengan dasar pertimbangan sebagai berikut :

a. Sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang Kota ( RUTRK)

Kota Makassar

b. Kawasan disekitarnya meimiliki potensi yang dapat

menjamin akan lebih baik pada masa akan datang.

c. Memiliki sarana dan prasaraan yang baik

d. Mudah dijangkau jalur transportasi darat, laut, dan bandara.

Page 127: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

139

BAB V

ACUAN PERANCANGAN

PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR

D. Acuan Perancangan Makro

1. Konsep Penentuan Lokasi

a. Dasar Pertimbangan

a. Sesuai dengan peruntukan lahan yang ditetapkan dalam

Rencana Umum Tata Ruang Kota Makassar

b. Keadaan lingkungan mendukung keberadaan Pusat

Kerajinan Tenun di Makassar

c. Berpotensi menarik pengunjung

d. Tersedia sarana dan prasarana yang mendukung

e. Keberadaan jalur transportasi yang mendukung keberadaan

bangunan

b. Kriteria

Kriteria pemilihan lokasi diuraikan dengan dasar

pertimbangan sebagai berikut :

1) Lokasi berada dan sesuai dengan RUTRK, yaitu berada

pada daerah dengan fungsi utama rekreasi yang

dilengkapi fungsi penunjang perdagangan, pendidikan,

dan hutan kota.

2) Lokasi merupakan kawasan yang memiliki nilai seni

dan budaya.

3) Lokasi berdekatan dengan faktor-faktor penunjang

keberadaan sebuah pusat kerajinan tenun seperti zona

pendidikan, rekreasi, dan pemukiman penduduk.

4) Mudah terlihat dan mempunyai tingkat pencapaian

yang baik sehingga mudah dijangkau karena didukung

sarana transportasi darat yang menunjang.

5) Aksesbilitas memadai

Page 128: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

140

c. Alternatif pemilihan lokasi

Gambar 19

Peta BWK Kota Makassar

Sumber: koleksi Pribadi

Page 129: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

141

a. Kecamatan Panakkukang (BWK E).

Merupakan area permukiman yang ditunjang oleh jasa

pelayana sosial, perdagangan dan pendidikan.

Gambar 20 Alternatif 1- Kecamatan Panakukang

Sumber: koleksi Pribadi

Keuntungan :

- Berada di wilayah komersial yang sedang

berkembang.

- Dilalui jalur transportasi umum dengan

mobilitas tinggi.

- Kondisi sarana dan prasarana yang cukup

baik.

- Radius pencapaian yang cukup merata dari

arah permukiman penduduk kota.

- Dekat dengan permukiman kawasan elite.

Kerugian :

- Merupakan kawasan yang banyak dilalui oleh

kendaraan pribadi maupun umum, karena

Page 130: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

142

kawasan ini merupakan jembatan bagi banyak

permukiman untuk menuju tempat kerja/bisnis

di kawasan lain, sehingga menyebabkan sering

terjadinya kemacetan lalulintas di berbagai

daerah pada kawasan ini.

b. Kecamatan Tamalate (BWK C)

Merupakan area yang mempunyai fungsi sebagai jasa

pelayanan sosial (perkantoran pemerintahan, pendidikan,

hiburan dan peribadatan. Beberapa potensi yang dimiliki

oleh kecamatan ini antara lain : merupakan area

pengembangan yang mempunyai lahan yang cukup untuk

perencanaan dan pengembangan pusat kerajinan tenun,

mweupakakan kawasan tujuan wisata, telah terdapat sarana

dan prasarana kota dan aksebilitas yang mudah.

Gambar 21 Alternatif 2- Kecamatan Tamalate

Sumber: koleksi Pribadi

c. Kecamatan Ujung Pandang (BWK B)

Berada di bagian barat kota Makassar, berbatasan

lansung dengan selat makassar, fungsi utama

Page 131: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

143

kecamatan ini adalah pusat perdagangan dan jasa

sosial. Dan fungsi penunjangnya adalah rekreasi,

pemerintahan kota, permukiman. Lokasi terletak pada

kawasan Kecamatan Ujung Pandang (BWK B), dimana

terdapat benteng Fort Rotterdam sebagai salah satu

saksi sejarah kota Makassar. Kawasan ini merupakan

Kawasan Pusat Kota Lama. Dalam Draft Peraturan

Rencana Kawasan Pariwisata Makassar tahun 2002,

kawasan ini dijadikan sebagai kawasan histori dan

budaya (Cultural and Historic Distric) yang akan

menjadi kawasan wisata fisik. Ada beberapa faktor

pendukung dari rencana tersbut di atas diantaranya :

arsitektur kota lama bangunan kolonial dan kawasan

historis Benteng Fort Rotterdam, Kawasan Multi Etnis

(Chinese, Melayu Arabic),. Saat ini peruntukkan lahan

pada lokasi ini adalah untuk kegiatan pusat bisnis dan

rekreasi serta pemukiman.

Gambar 22

Alternatif 3- Kecamatan Ujung Pandang

Sumber: Koleksi Pribadi

Page 132: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

144

Berdasarkan terpenuhi tidaknya kriteria lokasi yang telah

ditentukan dan potensi lokasi yang ada, lokasi yang terpilih

adalah alternatif 02, Kawasan Pariwisata , Kecamatan

Tamalate yang dianggap mendukung keberadaan Pusat

Kerajinan Tenun di Makassar.

2. Konsep Pemilihan Site/ Tapak

a. Dasar pertimbangan

1) Tersedia lahan yang cukup bagi perencanaan dan

pengembangan pusat kerajinan tenun kota saat ini dan yang

akan datang.

2) Perletakan bangunan dapat meningkatkan kualitas dan

merupakan suatu elemen tambahan yang harmonis dengan

lingkungannya.

3) Letak Tapak dapat mempengaruhi produktifitas kegiatan

didalam tapak

4) Kedekatan fasilitas-fasilitas yang terdapat disekitar site baik

yang sejenis maupun sebagai penunjang.

5) Adanya fasilitas penunjang site berupa utilitas kota.

6) Aksebilitas yang mudah

b. Kriteria

1) Kondisi site yang dapat mendukung perencanaan dan

pengembangan pusat kerajinan tenun .

2) Mempunyai ungkapan kebudayaan dengan lingkungn

sekitarnya, sehingga dapat menunjang nilai-nilai bangunan

dan isinya (koleksi).

3) Berada pada lingkungan yang tidak bising dan relatif aman.

4) Terdapat fasilitas/pelayanan sosial sebagai penunjang

aktivitas pusat kerajinan tenun.

Page 133: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

145

5) Tersedia jaringan utilitas kota berupa jaringan air bersih,

telpon, listrik.

6) Mudah dijangkau dengan alat transportasi darat dan

kelancaran sirkulasi kendaraan bahkan pada jam – jam

sibuk.

c. Alternatif Tapak

Gambar 23

Alternatif Tapak Sumber: koleksi pribadi

a. Alternatif 1

- Bentuk dan kondisi tapak mendukung

- Lokasi tapak yang tidak berada berada dijalur akses

utama kawasan

- View dari dan keluar tapak kurang mendukung

b. Alternatif 2

- Bentuk dan kondisi tapak mendukung

ALT. 2

ALT. 1

Page 134: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

146

- Lokasi tapak yang berada berada dijalur akses

utama kawasan

- View dari dan keluar tapak mendukung

d. Tapak terpilih

Berdasarkan kriteria diatas, maka site yang terpilih adalah

alternative 2 yang berada di sekitar kawasan objek wisata

Benteng Somba opu, tepatnya di depan jalan akses utama

menuju gerbang masuk kawasan benteng Somba Opu.

Gambar 24

Tapak Yang Terpilih dan Existing conditon Sumber: koleksi pribadi

Potensi :

Fisik :

c. Strategis, berada pada jalur masuk benteng Somba Opu

yang banyak dilalui wisatawan maupun penduduk sekitar

d. Tersedia jaringan utilitas kota yang mampu mendukung

jalannya fungsi bangunan nantinya

LAHAN PENGEMBA

NGAN

WATERBOO

M

PERMUKIMAN

SUNGAI

PERMUKIMAN U

KAWASAN

WISATA BENTENG

SOMBA OPU TAPAK TERPILI

H

Page 135: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

147

e. Luasan tapak yang ada diperkirakan ± 1.7 Ha dianggap

cukup memenuhi kebutuhan luas lahan yang dibutuhkan

Pusat Kerajinan Tenun

f. Keadaan topografi

Tapak ynag relatif datar dan bentuknya yang dinamis sangat

memungkinkan untuk berbagai alternatif pengembangan

pola tata massa Pusat Kerajinan Tenun

g. Aksesbilitas

Untuk mencapai lokasi ini, bisa diakses dengan berjalan kaki

dari kawasan cagar budaya Benteng Somba Opu itu sendiri

dan bisa dicapai dengan kendaraan roda 2, roda 4 maupun

dengan bus.

- Sekitar 4,7 Km dari Jl. Cendrawasih dan dapat dicapai

dalam waktu ± 8 menit.

- Sekitar 26 Km dari Bandara Internasional Sultan

Hasanuddin dan dapat dicapai dalam waktu ± 34

menit.

- Sekitar 21 Km dari Pelabuhan Soekarno Hatta dan

dapat dicapai dalam waktu ± 21 menit.

Non Fisik :

1) Kondisi sosial budaya masyarakat sekitar merupakan

masyarakat golongan menengah dengan tingkat pendidikan

sedang sehinggga masih diperlukan suaru wadah

pengembangan keterampilan bagi mereka, dan hal ini dapat

diwadahi di Pusat Kerajinan Tenun yang rencananya akan di

letakkan disana

2) Penduduk sekitar lumayan banyak yang tidak memiliki

pekerjaan tetap sehingga sangat diperlukan suatu wadah

baru yang dapat membuka lapangan kerja baru bagi mereka

3. Pencapaian (Accessibilty)

Page 136: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

148

a. Main Enterance

Main Enterance adalah pencapaian utama bagi pengunjung

yang difungsikan sebagai jalan masuk dari luar kedalam site.

Adapun persyartan dari main enterance adalah sebagai berikut :

a. Kemungkinan arah datang pengunjung yang terbesar

b. Kemudahan pencapaian ke tapak bangunan

c. Kelancaran arus lalulintas disekitarnya

Pencapaian main enterance dipertimbangkan agar :

1) Main enterance mudah terlihat bagi pengunjung

2) Main enterance dekat dengan arah datangnya pengunjung

3) Main eneterance tidak mengganggu arus lalu lintas

disekitarnya

Berdasarkan pertimbangan dan persyaratan yang ada,

mainenterence yang ingin direncanakan dalam perancangan

Pusat Kerajinan Tenun di Makassar nantinya mengarah ke

arah utara tapak yang langsung berhadapan dengan satu-

satunya jalan yang masuk ke lokasi itu, sehingga

kemungkinan arah datang pengunjung terbesar dipastikan

dari arah.

U

Main enterence

Permukiman

Lahan

Pengembangan

Permukiman Waterboom

Lahan

Pengembangan

Page 137: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

149

Arah datangnya pengunjung

Arah pulangnya pengunjung

Gambar 25

Rencana Main Enterence Sumber: Analisa penulis

b. Side Enterance

Side enterance merupakan alternatif pencapaian yang

difungsikan sebagai jalan dari luar kedalam tapak khusus untuk

kendaraan pengelola dan kendaraan pengangkut barang.

Penentuan side enterance dipertimbangkan agar:

a. Kejelasan dan kemudahan arus masuk dan keluar site

b. Mengindari terjadinya sirkulasi silang di dalam site

c. Mempermudah pengawasan (dari segi keamanan)

Gambar 26

Rencana Side Enterence Sumber: Analisa penulis

4. Sirkulasi

Sirkulasi dalam tapak

a. Sirkulasi kendaraan yang terdiri dari :

Side Enterence

U

Page 138: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

150

a. Kendaraan penyewa gedung atau karyawan

b. Kendaraan pengunjung

c. Kendaraan umum atau taksi

d. Kendaran barang

Keempat jalur sirkulasi diatas diberikan masing-masing

kejelasan agar sirkulasi pada tapak dapat lancar dan

memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pemakai.

Sirkulasi kendaraan harus menghindari crossing antara

sirkulasi dalam tapak. Perletakan parkiran yang efisien dan

mudah dijangkau dari pusat kegiatan.

Untuk kendaraan umum seperti taksi atau kendaraan

bermotor lainnya disediakan loading area begitu juga untuk

kendaraan barang, yang tentu saja dengan jakur sirkulasi

berbeda agar tidak menimbulkan crossing. Pemisahan antara

parkiran kendaraan pengunjung dan pengelola juga dilakukan

karena berbedanya tingkat aktivitas dan intensitas waktu mereka

saat berada di Pusat Kerajinan Tenun.

Skema 6

Sirkulasi kendaraan Sumber : Analisi Penulis

b. Sirkulasi pedestrian

Sirkulasi pedestrian diusahakan agar manusiawi dimana

diutamakan kenyamanan dan keamanan bagi pejalan kaki

Pelataran parkir Kendaraan datang

Bangunanan

Penumpang turun

Page 139: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

151

misalnya disepanjang pedestrian ditanami pohon pelindung yang

melindungi pejalan kaki dari sengatan sinar matahari, terarah,

jelas, dan sedapat mungkin tidak terjadi sirkulasi silang dengan

sirkulasi kendaraan. Maka disekitar tapak diperlukan tempat

perhentian kendaraan umum untuk mencegah terjadinya

kemacetan dijalan yang bersangkutan.

5. Zoning

Zonasi pada site dilakukan dengan mengelompokkan kegiatan

sesaui dengan jenis dan sifat kegiatan serta disesuaikan dengan

hubungan fungisional dan sifat pelayanan masing-masing

kelompok.

a. Zona Publik

a. Zona ini harus dekat dengan main enterance

b. Meliputi zona parkir kendaraan dan ruang penerimaan/ hall

c. Meliputi zona yang melayani kegiatan utama seperti ruang

pamer, ruang demonstrasi, workshop, pelatihan, ruang

seminar, dan perpustakaan dan kegiatan penunjang (kafe,

restoran, ATM), kegiatan servis berupa mushollah dan

lavatori.

b. Zona semi publik

a. Letaknya diantara zona publik dan zona privat sehingga

termasuk dalam cakupan wilayah peralihan

b. Meliputi ruang registrasi, ruang pengrajin, ruang pengiriman.

c. Zona privat

a. Letaknya jauh dari zona public

b. Meliputi, ruang penyimpanan, ruang pengelola, ruang servis.

Zonasi pada ruang luar bangunan meliputi :

1) Ruang publik atau umum berada dekat enterence dan parkir

Page 140: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

152

2) Area parkir terbagi atas 2 bagian yaitu, area parkir depan

sebagai area parkir utama, dan bagian belakang sebagai

pakir penunjang

3) Sedangkan area pelayanan berada pada daerah dengan

tigkat kebisingan rendah

6. Konsep Tata Massa

Berdasarkan tuntutan fungsi dan tema bangunan, maka dipilih

alternatif tata massa tidak lebih dari 1, dengan pertimbangan :

a) Akan memberikan kesan monumental bila terdiri dari

satu massa

b) Bila luas site tidak memungkinkan massa lebih dari

satu

c) Menyatu dengan bangunan sekitarnya, dan dapat

dikembangkan secara vertikal.

d) Memudahkan pengontrolan materi pameran dan

sirkulasi pengunjung.

e) Memberikan keamanan yang lebih terjamin.

f) Pengelompokkan kegiatan dapat dicapai secara

vertikal.

Hal lain yang ingin diwujudkan dengan pemilihan massa

seperti ini adalah bentuk massa mempunyai karakter yang

terbuka dan rekreatif agar dapat menimbulkan pengalaman

menarik bagi pengunjung Pusat Kerajinan Tenun yang dapat

dicapai dengan :

a) Penyatuan bentuk massa dengan ruang luar serta

bangunan yang terkait yang ada disekitarnya.

b) Perletakan fasilitas penunjang yang terarah di dalam

tapak

Page 141: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

153

Dalam perencanaan perletakan bangunan Pusat Kerajina

Tenun ini juga harus diperhatikan unsur-unsur penzoningan

untuk mewujudkan :

a) Skala bangunan yang mepunyai tingkat kedudukan yang

sama dalam zona kegiatannya.

b) Perbandingan area terbangun dengan lahan tak

terbangun adalah 40 : 60

c) Memperhatikan peraturan-peraturan yang mengatur

mengenai garis sempadan bangunan.

7. Pembentukan ruang Luar

Penataan ruang luar dalam lingkungan Pusat Kerajinan tenun

dimaksud untuk mengasilkan desain estetis pada kawasan dengan

mempertimbangkan hal –hal sebagai berikut :

Mendukung fungsi bangunan dari segi pengkarakteran

ruang luar

Fungsi sebagai pengarah (sirkulasi), sebagai filter dan

pelindung tehadap polusi

Menjaga peresapan air kedalam tanah serta dapat

mengurangi radiasi matahari.

Untuk mencapai susana yang diinginkan dapat dilakukan

dengan pengolahan sifat tanaman, jenis tanaman dan

elemen ruang luar lainnya.

Adapun elemen pembentuk ruang luar , dapat terdiri dari

:

a. Elemen lunak (soft material)

Meliputi penataan lansekap dan pepohonan untuk fungsi- fungsi

seperti :

Sebagai peneduh, penyaring polusi, dan peredksi suara

bising

Page 142: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

154

Sebagai pengarah ditempatkan pada daerah main

enterance, jalan masuk, sirkulasi kendaraan parkir dll.

Sebagai tanaman hias dengan penataan khusus,

misalnya tanaman perdu

Jenis rerumputan sebagai bahan penutup tanah

b. Elemen keras (Hard Material), seperti jalan untuk kendaraan

(aspal, beton, dll), dan perkerasan untuk plaza.

c. Elemen Dekorasi, seperti lampu jalan, lampu taman, sclupture,

air mancur/ kolam dan lain-ain. Elemen dekorasi juga

memberikan identitas tertentu dari suatu tempat.

8. Orientasi Bangunan

a. Orientasi terhadap sinar matahari

1) Dalam hal ini mempengaruhi tata letak unsur bangunan yang

memiliki area landscape yang luas serta pertimbangan

terhadap pemanfaatan sinar matahari yang masuk ke dalam

bangunan.

2) Daerah yang paling banyak menerima sinar matahari dapat

dilindungi dengan penanaman pohon pelindung dan

penggunaan overstek yaitu dari arah timur pada pagi hari

dan adari arah barat pada sore hari

b. Orientasi Terhadap Angin

1) Dalam hal ini mempengaruhi kenyamanan terhadap unit-unit

ruang dalam bangunan.

2) Pemanfaatan arah angin sebagai penghawaan alami

digunakan pada ruang melalui bukaan-bukaan jendela.

c. Noise (Kebisingan)

Page 143: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

155

Noise atau kebisingan yang besar dari jalan poros yaitu dari arah

utara tapak, namun demikian pengendalian kebisingan akibat

kendaraan tetap diperlukan karena itu berikut ini adalah

beberapa hal-hal yang dapat dilakukan adalah :

1) Peninggian lantai dasar bangunan

2) Pemanfaatan unsur landscape deperti penanaman vegetasi

sebagai peredam bunyi

3) Membuat jarak lebih kedalam dari muka jalan bangunan.

d. View (Kualitas Pandangan)

Dari kondisi yang ada pada tapak baik ditinjau dari tata guna

lahan maupun pola jalan maka diperoleh arah pandangan yang

baik, yaitu :

1) Pandangan dari luar tapak, yakni pandangan dari jalan dan

arah benteng kawasan wisata Budaya Benteng Somba Opu

itu sendiri

2) Dari dalam tapak adalah pandangan dari tapak kearah luar

tapak

LAHAN

PENGEMBANGA

N

PERMUKIMA

N

Side enterence

Main enterence

LAHAN

PENGEMBANGA

N

U

KAWASAN

WISATA

BENTENG

SOMBA OPU

Page 144: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

156

Gambar 27

Output Kondisi Analisis Tapak Sumber: Analisa penulis

E. Acuan Perancangan Mikro

1. Kebutuhan Ruang

Sebagaimana yang telah dibahas pada bab II (aktifitas

pelaku kegiatan dan pengelompokkan kegiatan), dimana

merupakan faktor dari dalam dan faktor dari luar sebagai

salah satu dasar pendekatan untuk menentukan kebutuhan

dan pola hubungan ruang. Adapun dasar pendekatan lainnya

adalah :

1) Kebutuhan pengunjung dalam menikamti pusat

kerajinan tenun kota dengan cara :

a) Apresiasi, menikmati materi-materi koleksi sehingga

mendapatkan cakrawala baru. Oleh karena itu

disediakan beberapa fasilitas yaitu : ruang pameran

tetap, ruang pameran temporer (khusus), ruang

pameran pertunjukan.

b) Komunikasi, mengadakan dialog dengan, nara sumber

dalam hal ini komunikasi tidak hanya berarti mencari

informasi atau pertukaran ide-ide, tetapi secara tidak

langsung juga ada unsur rekreasi. Oleh karena itu

disediakan beberapa fasilitas ruang, yaitu : ruang

ballroom, ruang perpustakaan, edukasi, dan ruang

istirahat.

2) Kebutuhan pengelola dalam melaksanakan aktivitas pusat

kerajinan tenun dari segi administratif. Untuk itu dibutuhkan

ruang yang dapat menunjang terlaksananya kegiatan

WATERBOOM PERMUKIMAN

Page 145: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

157

tersebut antara lain : ruang pimpinan, ruang staf, ruang

rapat, dan lain-lain.

3) Kebutuhan ruang yang sifatnya menunjang dan sebagai

pelengkap terselenggaranya kegiatan pusat kerajinan tenun,

dalam hal ini kegiatan yang sifatnya servis baik pengunjung,

pengelola, maupun seniman. Oleh karena itu dibutuhkan

ruang antara lain : ruang penerimaan, ruang

informasi/penitipan, cafetaria, art shop, lavatory, mushallah,

ruang security, gudang, taman, parkir.

b. Kelompok ruang

1) Kelompok ruang apresiasi dan komonikasi :

a) Ruang Apresiasi : ruang pameran tetap(2D dan 3D),

ruang pameran temporer (khusus), ruang pameran

pertunjukan.

b) Ruang komonikasi : ruang administrasi, ballroom, ruang

perpustakaan, ruang edukasi, ruang istirahat.

2) Kelompok ruangKonservasi meliputi : ruang reproduksi,

ruang fumigasi/perawatan, ruang fotografi, ruang mikrofilm,

ruang data, ruang konservasi, ruang studio/bengkel seni,

ruang istirahat.

3) Kelompok ruang penunjang meliputi : Hall, Cafetaria, art

shop, mushallah, gudang, dapur, art shop, ruang security,

informasi dan lainnya.

Tabel 11

Kebutuhan dan Kelompok Ruang

Pelaku Kegiatan 1. Kebutuhan

2. ruang

Kelom

pok

Ruang

Page 146: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

158

Pengunjung

Kegiatan Penunjang

Datang

Membeli tiket

Istirahat

Menyimpan

barang bawaan

Informasi

Parkir

Loket tiket

Hall/lobby/foyer

Ruang Penitipan

Rg. Informasi

Penunj

ang/

Publik

Kegiatan Apresiasi

dan Komunikasi :

Mengamati obyek

pameran

Diskusi/ceramah

Membaca buku

Ruang Pameran

tetap, Temporer

dan Rg. Pemeran

pertunjukan

Ballroom

Perpustakaan

Apresi

asi dan

komoni

kasi/

Publik

Kegiatan Pelengkap

Rekreasi/bersantai

Makan/minum

Belanja

cendramata

Buang air kecil/

besar

Taman/hall

Kafetaria

Toko Souvenir

Toilet/Lavatori

Peleng

kap/

Publik

Page 147: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

159

Staf

Administras

i

Kepala

pusat

kerajinan

tenun

Staf Tata

Usaha

Staf

Keuangan

Staf

Perencana

an

Staf

Publikasi

Staf Teknis

Administratif

Mengawasi

kegiatan pusat

kerajinan tenun/

bertanggung

jawab tehadap

keseluruhan

aktifitas

Menerima tamu

Menerima laporan

Mengurus

administrasi

Mengurus budget

operasional pusat

kerajinan tenun

Merencanakan

pengembangan

pusat kerajinan

tenun

Melakukan

publikasi dan

penerbitan

Mencari/mengump

ulkan data tentang

benda yang akan

Rg.Kepala Pusat

kerajinan tenun

Rg. Tamu

Rg. Rapat

Rg. Tata Usaha

Gudang Arsip

Rg. Staf

Keuangan

Rg. Staf

Perencanaan

Rg. Penerbitan

Rg. Pusat Data

Area loading

Admins

trasi/

Privat

Admini

strasi/

Semi

Privat

Teknis/

Page 148: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

160

Observato

r

Kolektor

Staf

Duplikasi/

Dokument

asi

Register

Koleksi

Desainer

Prevarato

r

Staf

Pelayanan

Umum

Staf

keamanan

dikoleksi

Mengumpulkan

benda-benda

untuk dikoleksi

Melakukan

dokumentasi/dupli

kasi terhadap

benda yang baru

dikumpulkan

Melakukan

pencatatan

terhadap benda-

benda yang sudah

didokumentasikan

Mendesain

barang-barang

koleksi

Melakukan

persiapan

pameran

Membuat alat-alat

pameran

dock

Gudang

Pembagi

Rg. Fotografi

Rg. Registrasi

Studio Desain

Rg. Preservasi

Rg. Pameran

Rg. Penitipan

Privat

Teknis/

Privat

Penunj

ang/

Semi

Publik

Page 149: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

161

barang

pengunju

ng

Staf

registrasi

pengunju

ng

Staf

Informasi

Staf

Edukatif

Staf

Perpusta-

kaan

Staf

Pembantu

Umum

Staf

Pelayanan

Bangunan

Staf

Pelayana

Melakukan

pengawasan

terhadap barang

pengunjung dan

menjaga barang

bawaannya

Menjual tiket pada

pengunjung

Memberi

penjelasan pada

pengunjung

Memberi

bimbingan pada

pengunjung

tentang koleksi

pusat kerajinan

tenun

Memberi

pelayanan kepada

pengunjung

berkaitan dengan

buku koleksi

Menyiapkan

barang-barang

yang akan dijual

Rg. Karcis

Rg. Informasi

Rg. Kelas

Rg.

Perpustakaan

Art Shop

Kafetaria

Ballroom

Rg. Persiapan

Servis/

Privat

Page 150: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

162

n Umum

Staf

Pemelihar

a-an,

keamanan

dan

kebersiha

n

bangunan

Staf

Pemelihar

a-an dan

Perbaikan

Staf

teknisi

bangunan

Seluruh Staf

Memberi

pelayanan pada

publik

Memberi

pelayanan pada

pihak yang ingin

menggunakan

fasilitas pusat

kerajinan tenun

Menjaga kondisi

bangunan agar

aman dan bersih

Menjaga

keamanan koleksi,

pengunjung dan

pengelola

Memperbaiki

barang-barang

pusat kerajinan

tenun yang rusak

Mengoperasikan

bangunan

Rg. Keamanan

Rg. Monitor

Bengkel

Rg. Monitor

Rg. AHU

Rg. ME

Rg. Chiller

Rg. Pompa

Reservoar

Rg. Sampah

Gudang

Tempat Parkir

Main/side en-

trance/hall/lobby

Page 151: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

163

Datang

Masuk ke

bangunan

Sholat

Makan/minum

Membersihkan diri

Istirahat

Mushollah

Pantry

Lavatory/Lounge

c. Zona Ruang

Ruang-ruang pusat kerajinan tenun dikelompokkan dan

dipisahkan berdasarkan:

1) Fungsi dan aktivitasnya.

2) Ketenangan dan keramaian.

Berdasarkan pengelompokkan ruangan di atas, maka

penzoningan ruangan kegiatan pusat kerajinan tenun

adalah, antara lain sebagai berikut :

1) Area publik / umum

Terdiri dari : Bangunan Utama (pameran tetap dan pameran

temporer), Ballroom, keamanan / pos jaga, ticket box dan

penitipan barang, toilet, taman dan tempat parkir.

2) Area semi publik terdiri dari :

Bangunan administrasi (termasuk perpustakaan dan ruang

rapat).

3) Area private :

Page 152: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

164

Ruangan ini digunakan untuk hubungan fungsi yang tidak

bisa didatangi oleh publik pada umumnya. Sebagai area

koleksi dituntut beberapa persyaratan khusus, seperti sistem

keamanan yang baik ( baik terhadap kerusakan, kebakaran

dan kriminalitas) maupun dari segi keamanan konstruksi.

Selain itu area ini harus mempunyai akses khusus dan

terletak pada daerah strategis.

Area ini terdiri dari Laboratorium konservasi, studio

preparasi, storage (penyimpanan).

2. Hubungan dan Organisasi Ruang

a. Tujuan

1) Agar tiap unit ruang tidak saling mengganggu.

2) Agar tercipta komunikasi antara unit ruang

3) Kemudahan dalam pencapaian dan operasional kegiatan

b. Dasar pertimbangan

1) Pelaku kegiatan yang meliputi pengunjung, pengelola,

dan koleksi.

2) Aktifitas ruang yang sejenis

3) Intensitas penguunaan ruang

Page 153: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

165

Skema 7

Pola Hubungan Ruang (Makro)

Keterangan

Hub. Langsung

Hub. Temporer

Hub. Tak langsung

Apresiasi Administra

si

R.

Penunjang

Entranc

e

Khusus

Komunikasi

Main

Entrance

Page 154: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

166

Gambar 28

Hubungan Ruang Apresiasi dan Komunikasi.

Keterangan :

Hub. Langsung

Hub. Tidak langsung

Tidak berhubungan

Apresiasi

R. Pameran tetap

R. Pamer Temporer

Komunikasi

R. Administrasi

R. Perpustakaan

R. Workshop

R. Kelas / studio

R. Ball room

Page 155: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

167

Semi Publik

Skema 8

Pola Hubungan Unit Ruang

Apresiasi dan Komunikasi

Privat

P u b l i k

Main Entrance

Keterangan

R. Penunjang

Preservasi

Apresiasi

Konservasi

Administrasi

R. Istirahat

Perpustak.

Edukasii

Ballroom

Entrance

Khusus

Publik

Publik

SemiPublik

Page 156: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

168

Gambar 29

Hubungan Ruang Penunjang / Servis

R. Penunjang/

Servis

R. Security

Cafetaria

Mushallah

R. Informasi

Art Shop

Lavatory

Hall

Keterangan :

Hub. Langsung

Hub. Tak Langsung

Hub. Temporer

Skema 9

Pola Hubungan Ruang Penunjang / Servis

Hub. Langsung

Hub. Temporer

Hub. Tak langsung

Main Entrance

Cafetaria

Art Shop

Hall

Lavatory

Mushallah

Informasi

Security

Page 157: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

169

Keterangan :

sirkulasi Pengelola / Pengunjung

3. Jenis dan besaran Ruang

Untuk mendapatkan ruang yang didapatkan pada

aktivitas dan peralatan yang digunakan didasarkan pada

pertimbangan :

a. Jumlah pemakai ruang

b. Flow/pergerkan pengunjung dan pengelola

c. Standar-standar luasan pusat kerajinan tenun yang

dikeluarkan oleh direktorat perpusat kerajinan

tenunan

Dasar pertimbangan untuk menentukan besaran ruang

adalah :

a. Besaran ruang dapat ditentukan atas dasar :

1) Macam dan fungsi ruang

2) Jumlah pelaku kegiatan

3) Studi perabot/peralatan yang dibutuhkan

4) Pola gerak statis dan dinamis dari pengunjung

5) Standar besaran ruang yang menjadi

persyaratan

b. Standar ruang yang digunakan adalah :

1) Standar ruang untuk perpusat kerajinan

tenunan

2) Neufert Architects Data, (Jilid I dan II)

3) Studi peralatan dan ruang gerak

4) Pertimbangan-pertimbangan lain yang

digunakan untuk workshop dan laboratorium.

Page 158: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

170

Setelah melihat prediksi pengunjung berdasar

analisa demografi Kota Makassar maka didapatkan

besaran ruang sebagai berikut :

Unit ruang apresiasi

a) Ruang pameran tetap

Jumlah obyek 2 dimensi

1). Ukuran kecil : 255 buah

2). Ukuran sedang : 611 buah

3). Ukuran besar : 153 buah

Standar ruang yang dibutuhkan untuk sebuah karya

dua dimensi adalah 3 - 5 m2 luas dinding. (Data Arsitek

Jilid 2 hal. 135).

Jadi, luas lantai untuk karya dua dimensi :

1). Untuk obyek kecil ; 3 x 255 = 765,0 m2

2). Untuk obyek sedang; 4 x 611 = 2.444 m2

3). Untuk obyek besar; 5 x153 = 240,0 m2

Luas lantai = 3.449 m2

Jumlah obyek untuk benda tiga dimensi

1). Ukuran kecil : 763 buah

2). Ukuran sedang : 458 buah

3). Ukuran besar : 305 buah

Standar ruang yang dibutuhkan untuk satu

karya tiga dimensi adalah 6 - 10 m2. (Data Arsitek Jilid

2 hal. 135).

a) Untuk obyek kecil ; 6 x 763 = 4.578 m2

b) Untuk obyek sedang; 8 x 458 = 3.664 m2

c) Untuk obyek besar ; 10 x 305 = 3.050 m2

Page 159: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

171

Luas lantai = 11.292 m2

Jadi, luas ruang pameran tetap

(1). Luas lantai 2 dimensi = 3.449 m2

(2). Luas lantai 3 dimensi = 11.292 m2

Jumlah luas = 14.741 m2

(3). Flow sirkulasi 15 % = 2.211 m2

Total luas =16.952 m2

b). Ruang pameran temporer

Untuk ruang pameran temporer luas ruang yang dibutuhkan

adalah 20 % dari luas ruang pameran tetap, jadi :

20 % x 16.952 m2 = 3.390 m2

c). Ruang pameran pertunjukan

Untuk ruang pameran temporer luas ruang yang dibutuhkan

diperkiran adalah 20 % dari luas ruang pameran tetap, jadi :

20 % x 16.952 m2 = 3.390 m2

Ruang komunikasi

a). Ruang administrasi

1). Ruang pimpinan, standar 16 m2 = 16 m2

2). Ruang sekretaris, standar 12 m2/orang = 12 m2

3). Ruang tata usaha (8 orang), standar 9 m2/orang

= 72 m2

4). Ruang kurator (6 orang), standar 9 m2/orang

= 54 m2

5). Ruang staf perencanaan dan pembangunan (4 orang),

standar 9 m2/orang = 36 m2

6). Ruang penerbitan (3 orang) ; = 27 m2

Page 160: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

172

7). Ruang rapat (12 orang), standar 2 m2/orang (Data

Arsitek, jilid 2, hal. 13).= 24 m2

8). Gudang arsip, asumsi ; = 20m2

9). Ruang fotografi, asumsi : = 18m2

Total luas = 279 m2

b). Ruang edukasi

1). Ruang Perpustakaan :

a) Administrasi perpustakaan (5 orang)

Standar 9 m2/orang : 9 m2 x 5 = 45 m2

b) Ruang baca (asumsi 30 orang)

Standar : 2,32 m2/pembaca,

Luas lantai 30 x 2,32 m2 = 69,6 m2

c) Ruang koleksi buku

Ratio koleksi sekitar 8 satuan rak (7.200 buku).

Standar 2,7 m2 / satuan rak Luas lantai 8 x 2,7 m2 = 21,6 m2

d) Ruang penyimpanan buku

25 % ruang koleksi buku = 5,4 m2

e) Ruang foto copy = 9 m2

Jumlah = 150.6 m2

Flow sirkulasi 20 % = 30.12 m2

Total = 180.72 m2

2). R. Workshop (4 orang) standar 9m2 = 36m2

3). Kelas/studio (40 orang)

Standar asumsi 1,5 m2/orang : 40 x 1,5 m2 = 60 m2

Flow sirkulasi 20 % = 12 m2

Total = 72 m2

4). Ball room (asumsi 250 orang), Standar 0,92 m2/orang

Kebutuhan ruang 250 x 0,92 m2 = 230 m2

Page 161: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

173

Flow sirkulasi 40 % = 54 m2

Total = 284 m2

Rekapitulasi

1). Ruang apresiasi

(a).Ruang pameran tetap = 16.952m2

(b).Ruang pameran temporer = 3.390 m2

(c).Ruang pameran pertunjukan = 3.390 m2

2). Ruang komunikasi

(a).Ruang administrasi = 279m2

(b).Ruang workshop = 36m2

(c).Ruang Studio Desain = 72 m2

(d).Ruang perpustakaan = 180.72 m2

(d).Ruang ball room = 284 m2

Total luas =24.583,72m2

Besaran ruang penunjang/servis

a) Ruang. Penerimaan/hal : diasumsikan pengunjung

sebanyak 441 orang berdasarkan perhitungan

jumlah pengunjung. Standar ruang 1.75 m2/orang.

(Data Arsitek, jilid 1, hal. 12).

Jadi 441 orang x 1.75 m2 =

771,75m2

b) Ruang informasi (2 orang), asumsi ; = 18 m2

c) Ruang loket/tiket (5 orang),asumsi ; = 20 m2

d) uang penitipan (3 orang),asumsi ; = 27 m2

e) Ruang staf keamanan pengunjung

(5 orang), asumsi ; = 20 m2

f) Ruang monitor keamanan (3 orang) ; = 30 m2

g) R. Jasa pengiriman, asumsi = 30 m2

h) Layanan Banking (ATM ) ,asumsi 3 unit

Kebutuhan ruang 3 x 1,50 m2 = 4.5 m2

Page 162: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

174

i) Kafetaria, asumsi 50 orang. Standar ruang 1.48-

2.15m2/orang

Kebutuhan ruang 50 x 1.75 m2 = 87.5 m2

Flow sirkulasi 20 % = 7.5 m2

Luas lantai =

105m2

j) Art shop, asumsi ; = 52 m2

k) Mushallah, asumsi 27 orang jamaah. Standar 1.25

m2/orang = 33.75 m2

l) Lavatory : jumlah pengunjung pada waktu padat 441

orang. Asumsi yang menggunakan fasilitas lavatory

60 % = 265 orang. Perbandingan pemakai fasilitas

pria dan wanita 40 % : 60 %.

Standar : : 1 WC untuk 30 orang

: 1 Urinoir untuk 25 orang

: 1 wastafel untuk 50 orang

1) Lavatory pria :

WC : 40 % x 265/30 = 3,53 4

buah

Urinoir : 40 % x 265/25 = 4,24 4 buah

Wastafel : 40 % x 265/50 = 2,12 2 buah

2) Lavatory wanita :

WC : 60 % x 265/30 = 5,29 5

buah

Wastafel : 60 % x 265/50 = 3,18 3

buah

Total kebutuhan : WC = 8 buah

: Urinoir = 4 buah

: wastafel = 5 buah

Total kebutuhan ruang :

Page 163: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

175

WC : 8 x 1.8 m2 = 14,4 m2

Urinoir 4 x 0.72 m2 = 2,88 m2

Wastafel 5 x 0.82m2 = 4,1 m2

= 21,38 m2

Flow Sirkulasi 20 % = 4,27 m2

Total luas ruangan = 25,65 m2

k). Lavatory pengelola, asumsi 10 % dari luas ruang

administrasi.

10 % x 261 m2 = 26.1

m2

l). Gudang, asumsi ; = 20

m2

m).Ruang mekanikal elektrikal ; = 44

m2

n). Ruang AHU = 20

m2

o). Bengkel (pertukangan kayu) ; = 24

m2

p). Parkir pengunjung. Jumlah pengunjung terpadat

441 orang, diasumsikan :

1). Pemakai mobil 30% x 441 = 132

org

2). Kendaraan roda dua (motor) 40% x441= 176

org

3). Pemakai bus (rombongan) 30% x 441 = 132

org

Jumlah kendaraan :

Page 164: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

176

1). Motor rata-rata 176 orang = 2org/

unit =88

unit

2). Mobil 132 orang (mobil pribadi) = 3org/

unit = 44

unit

3). Mobil 132 orang (Bus)

=20org/unit

= 7

unit

Luas areal parkir :

Standar luas parkir mobil 11.5 m2/unit (Data

Arsitek, jilid 2, hal. 24-25).

Jadi 44 unit x 11.5 m2 = 506

m2

Standar luas parkir bus 38.5 m2/unit.

Jadi 7 unit x 38.5 m2 = 269,5

m2

Standar luas parkir motor 1 m2/unit.

Jadi 88 unit x 1 m2 = 88

m2

Jumlah = 863,5

m2

r). Parkir pengelola dan servis. Kebutuhan parkir

untuk pengelola adalah 35 % dari parkir

pengunjung, maka :

863,5 m2 x 35 % =302,22

m2

Parkir servis, asumsi =

77 m2

Page 165: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

177

Jumlah luas parkir

=1.242,72m2

Flow sirkulasi 50 % =621,36

m2

Total luas parkir =

1.864,08m2

Rekapitulasi besaran ruang penunjang/servis :

a). Hall/loby =

771,5m2

b). Ruang informasi =

18m2

c). Ruang tiket/loket =

20m2

d). Ruang penitipan =

27m2

e). Ruang staf keamanan pengunjung =

20m2

f). Ruang monitior keamanan =

30m2

g). Layanan Jasa pengiriman =

30m2

h). Layanan Banking (ATM) = 4,5

m2

i). Kafetaria =

105m2

j). Art shop =

33.7m2

k). Mushallah = 51.m2

Page 166: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

178

l). Lavatory =

20m2

m). Gudang =

20m2

n). Ruang mekanikal elektrikal =

44m2

o). Ruang AHU =

20m2

p). Bengkel =

24m2

q). Parkir

=1.864,08m2

Total =3.065,34

m2

Rekapitulasi besaran ruang total Pusat kerajinan

tenun Kota Makassar :

1. Unit ruang apresiasi dan komonikasi

=24.583,72 m2

2. Unit ruang penunjang/servis =

3.065,34 m2

= 27.649,06 m2

Maka luas lantai bangunan yang dibutuhkan :

Luas lantai bangunan =

27.649,06 m2

Asumsi jumlah lantai (4 Lantai) = 27.649,06

m2

= 6.912, 27

m2

Page 167: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

179

Luas site (diambil standar building coverage BC

60 % : 40 %).Maka 60 % x 6.912, 27 m2 =

4.147,35 m2

Luas parkir = 1.864,08

m2

Total luas site = 6.011,44

m2

Dibulatkan = 6.000,00

m2 =

0.6 Ha

Tabel 12

Rekapitulasi Hasil Perhitungan Besaran Ruang

Kebutuhan Ruang Kapasita

s

Luas

1. Ruang apresiasi

a) Ruang pameran tetap

- R. Pamer 2D

Objek ukuran kecil

Objek ukuran sedang

Objek ukuran besar

- R. Pamer 3D

Objek ukuran kecil

Objek ukuran sedang

Objek ukuran besar

Sirkulasi

b) Ruang pameran temporer

c) Ruang pameran pertunjukan

2. Ruang komunikasi

a) Ruang administrasi

- R. Pimpinan

- R. Sekretaris

- R. Tata usaha

- R. Kurator

255 buah

611 buah

153 buah

763 buah

458 buah

305 buah

1 orang

1 orang

8 orang

6 orang

765 m2

2.444m2

240m2

4.578 m2

3.664 m2

3.050 m2

2.211 m2

3.390 m2

3.390 m2

16 m2

12 m2

Page 168: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

180

- R.Staf perencanaan dan

pembangunan

- R.Penerbitan

- R.Rapat

- R. Arsip

- R. Fotografi

b) Ruang Edukasi

- Ruang perpustakaan

Administrasi

R.Baca

R. Koleksi buku

R. penyimpanan buku

R. Fotocopy

Sirkulasi

- Ruang workshop

- Ruang Kelas / studio

- Ruang ball room

3. Ruang penunjang / servis

a) R. Penerimaan / Hall

b) R. Informasi

c) R. Tiket / Loket

d) T. Penitipan barang

e) R. Staf keamanan

f) R. Monitor keamanan

g) R. Jasa pengiriman

h) Layanan Banking 9 (ATM)

i) Kafetaria

j) Art shop

k) Mushallah

l) Lavatory pengunjung

m) Lavatory pengelola

n) Gudang

o) R. ME

p) R. AHU

q) Bengkel

r) Parkir pengunjung

4 orang

3 orang

12 orang

5 orang

30orang

8 rak

4 orang

40 orang

250 orang

441 orang

2 orang

5 orang

3 orang

5 orang

3 orang

3 unit

50 orang

27 orang

441 orang

441 orang

72 m2

54 m2

36 m2

27 m2

24 m2

20 m2

18 m2

45 m2

69,6 m2

21,6 m2

5,4 m2

9 m2

30,12 m2

36 m2

72 m2

284 m2

771,75 m2

18 m2

20 m2

27 m2

20 m2

30 m2

30 m2

4,5 m2

105 m2

52 m2

33,75 m2

25,65 m2

26,1 m2

20m2

44m2

20 m2

24 m2

863,5 m2

302,22 m2

Page 169: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

181

s) Parkir pengelola

t) Parkir servis

Flow sirkulasi

77 m2

621,36 m2

Jumlah 27.649,06m2

Sumber : Analisi penulis

4. Persyaratan ruang

Persyaratan ruang meliputi :

a. Sistem pencahayaan

Penentuan sistem pencahayaan yang digunakan bertujuan

untuk :

Tercapainya tuntutan pencahayaan untuk tiap

karakteristik kegiatan.

Sebagai unsur pengarah dan memperjelas obyek

Menciptakan efek dekoratif sebagai unsur daya tarik

pada gedung atau ruangan.

1) Pencahayaan Alami

Pencahayaan alami digunakan dengan

mempertimbangkan kondisi sekitar tapak yang tidak

memiliki penghalang (bangunan berlantai banyak)

dan untuk menghemat pemakaian listrik pada siang

hari. Sistem ini hanya diterapkan pada ruang-ruang

yang berbatasan langsung dengan bagian luar

bangunan dan memerlukan pencahayaan yang

optimal. Untuk itu digunakan standar prosentase

cahaya yang masuk ke ruangan sebesar 30 0/0 dari

luasan lantai. Untuk kenyamanan ruang, maka cahaya

/ sinar matahari diatur sehingga tidak mengganggu

kesehatan, utamanya sinar ultra violet (antara pukul

10.00 s/d 18.00). pencahayaan alami juga digunakan

Page 170: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

182

pada zona pelayanan seperti lavatori, tangga darurat

dan lobby lift (core).

2) Pencahayaan Buatan

Pencahayaan buatan digunakan bila intesitas

cahaya di luar bangunan sudah tidak memungkinkan

untuk dimanfaatkan (misalnya karena mendung) dan

untuk aktivitas yang berlangsung pada malam hari.

Pencahayaan buatan ini digunakan baik untuk

penerangan di dalam maupun di luar bangunan.

Kuantitas dan kualitas pencahayaan buatan

tergantung pada :

Luas bidang pencahayaan yang diinginkan

Kenyamanan/kesehatan penglihatan mata terhadap

obyek

Efek ruang yang ingin diciptakan

Jenis kegiatan yang berlangsung

Dari kriteria tersebut, maka sustem pencahayaan

buatan yang digunakan adalah :

Pencahayaan langsung

Pencahayaan tidak langsung.

Beberapa jenis penerangan buatan yang dipikih

disesuaikan dengan karakter kegiatan yang

ditampung, misalnya untuk daerah penerangan umum

(selasar, ruang kantor, lift lobby dan lain-lain)

digunakan lampu TL. Down light, spot light, yang

memiliki intensitas pencahayaan yang lebih kecil.

Sedangkan daerah penerangan setempat dan

tambahan digunakan lampu sorot untuk menunjang

ekstensi bangunan dari landscape.

Page 171: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

183

Kebutuhan pencahayaan pada beberapa jenis

ruang, diuraikan sebagai berikut :

1) Ruang umum seperti selasar, hall/lobi, dengan

iluminasi 200 lux

2) Ruang terbuka, dengan iluminasi 50 lux

3) Ruang makan (restoran), dengan iluminasi 20-100

lux

4) Ruang display danruang pameran temporer, dengan

iluminasi 1000-2000 lux

5) Ruang kerja, dengan iluminasi minimal 400 lux

6) Toilet, dengan iluminasi 100 lux

b. Sistem penghawaan

Sistem penghawaan pada Pusat Kerajinan Tenun di Makassar

yang direncanakan, menggunakan penghawaan buatan dan

alami.

1) Buatan

Untuk mendapatkan udara bersih yang cukup dengan

temperatur tertentu, yang menimbulkan kenyamanan,

maka digunakan air conditioning (AC). Penggunaan

penghawaan buatan ini diutamakan pada area

perbelanjaan, pengelola dan ruang- ruang lainnya. Sistem

penghawaan buatan yang dipakai adalah sistem

penghawaan terpusat (sentral) didasarkan atas

pertimbangan pada sistem ini, tiap lantai dibutuhkan ruang

untuk mengatur jalannya penghawaan (AC) yaitu Air

Handling Unit (AHU) yang dapat di non-aktifkan apabila

seluruh ruangan tidak digunakan. Selain itu,

menggunakan pula sistem package unit yaitu sistem

pengkondisian udara yang berdiri sendiri dan tidak

membutuhkan ruangan chiller tersendiri.

Page 172: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

184

Ruang package lebih luas dari ruang AHU yang

membutuhkan cooling tower. Jadi untuk ruang- ruang

yang digunakn secara kontiniu memakai sistem AC

sentral, sedangkan untuk ruang- ruang yang digunakan

secara insidentil digunakan sistem peckage unit.

2) Alami

Penghawaan alami diterapkan dengan cara membuat

cross ventilation dalam ruangan sehingga udara dalam

ruangan tetap sejuk, karena terjadinya pergantian udara

pergantian udara secara terus-menerus . untuk

menciptakan suatu cross ventilation perlu diperhatikan

perbandingan bukaan yang satu dengan bidang bukaan

dihadapannya atau berlawanan.

c. Akustik

Akustik bertujuan untuk mendapatkan ketenangan dengan jalan

mengeliminasi suara-suara yang tidak diinginkan, terutama untuk

ruang- ruang dengan ketenangan tinggi seperti ruang komputer,

ruang rapat, dan ruang pertemuan, ballroom , ruang pelatihan

dan lain- lain. Maka hal- hal yang dapat dilakukan untuk

menghindari bunyi yang tidak diinginkan yaitu :

1) Penempatan letak ruang yang memperhatikan bunyi yang

keluar dari sumber kebisingan

2) Sistem peredam bunyi yang ditempatkan sedemikian rupa

pada ruangan- ruangan yang menimbulkan kebisingan

3) Menggunakan dinding berganda seperti pada ruang AHU

4) Penggunaan bahan dengan absorbsi yang tinggi seperti

accoustic tile

5) Perencanaan arah bidang dan arah bukaan agar tidak

memantulkan suara

6) Pengaturan elemen-elemen ruang dengan menghindari

bidang sejajar dan bidang cekung.

Page 173: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

185

5. Struktur Bangunan

a. Struktur

Perancanaan sistem struktur bangunan meliputi :

1) Upper structure

Merupakan struktur atap dengan penggunaan atap plat

beton dan rangka space frame untuk pengkondisian

bangunan bebas kolom.

2) Super structure, yang terdiri dari :

Super struktur yang digunakan ialah sistem struktur

rangka, yang terdiri dari kolom, balok induk anak

yang memikul plat lantai dalam dua arah. Untuk

ruang pameran yang membutuhkan ruang bebas

kolom digunakan balok pra tegang.

Keuntungan dari gabungan sistem rangka dan balok

prategang tersebut adalah :

a) Dapat memikul beban vertikal dan horisontal

b) Lebih efektif dalam menahan beban walapun biaya

tinggi

3) Sub stucture

Pertimbangan pemakaian sistem sub struktur adalah

:

a) Mampu mendukung beban superstruktur

b) Mampu menetralisir terjadinya beban eksternal

c) Kekuatan daya dukung tanah pada tapak

d) Pada tahap pelaksanaan tidak mengganggu

bangunan di sekitarnya.

Dengan memperhatikan lokasi dan daya dukung

tanah yang cukup baik, maka diterapkan sistem

Page 174: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

186

struktur yang digunakan untuk pondasi adalah plat

poer dengan didukung pondasi tiang pancang.

b. Modul struktur

Modul struktur yang digunakan adalah modul 5,00 m dan

kelipatannya untuk ruang pamera, dan perkantoran hal ini

didasarkan pada pertimbangan :

1) Efisiensi dan efektifitas ruang

2) Pola gerak pelaku kegiatan

c. Material

Adapun material yang digunakan untuk komponen struktur

adalah sebagai berikut :

1) Beton bertulang digunakan untuk pondasi, super struktur

yaitu kolom, sloef, beton, ringbalk dan plat lantai.

2) Struktur pengisi dinding menggunakan bahan tembok batu

bata dengan sistem tertutup sehingga tidak terjadi

pengaliran udara dari satu ruang ke ruang lainnya, juga

menggunakan bahan penutup luar yang sebgain

menggunkan kaca, aluminium, dan alucopan.

3) Struktur penutup sebagian menggunakan rangka baja

dengan material penutup tegola dan titanium dan juga

menggunakan plat beton. Material penutup lantai

menggunakan granit dan sebagian keramik.

6. Sistem Utilitas

Sistem jaringan utilitas pada Pusat KerajinaanTenun di Makassar

menggunakan sistem sentralisasi, yaitu memusatkan beberapa

peralatan utama pada suatu daerah dengan menempatkan panel-

panel kontrol.

Page 175: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

187

a. Pemipaan (Plumbing)

Sistem pemipaan pada bangunan ditunjukkan bagi penyediaan

air bersih maupun pembuangn air kotor

1) Air Bersih

Sumber air bersih berasal dari PDAM dan sumur bor

yang didistribusikan kereservoir bawah kemudian

didistribusikan lagi melalui pompa (water pump)

yang berada di diluar bangunan ke reservoir atas

yang berada pada top floor bangunan untuk

didistribusikan keseluruh bangunan.

Secara lebih jelas dapat dilihat pada skema berikut :

Skema 10

Skema Distribusi Air Bersih

2) Air Kotor

a) Sistem pembuangan air kotor yang berasal dari air

hujan disalurkan melalui pipa penyaluran dari atap

dan ditampung dalam bak penampungan untuk

digunakan kembali sebagai air kelas dua untuk

kebutuhan penyiraman tanaman (perawatan ruang

luar)

Reservois Atas

Deep Weel

Toilet./Pantry

Tiap Lantai

Sistem Pemadam Kebakaran

Pompa Reservoir Bawah

M PAM

Page 176: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

188

b) Untuk air kotor yang berasal dari dapur/pantry dan

floor drain toilet disalurkan terlebih dahulu ke bak

penangkap lemak (grease trap) dan melalui

proses treatment diubah menjadi air baku untuk

keperluan perawatan ruang luar, hydrant dan air

kloset.

c) Untuk air kotor padat yang berasal dari buangan

manusia, dialirkan ke septick tank (diendapkan)

lalu sisa air diolah dengan blower untuk filterisasi

kemudian diendapkan kembali, setelah itu baru

dialirkan ke peresapan dan seterusnya ke riol

kota.

Secara lebih jelas dapat dilihat pada skema

berikut :

Skema 11

Skema Pembuangan Air Kotor

b. Elektrikal

1.) Sistem jaringan listrik

Air Hujan Bak Penampungan

Perawatan ruang luar

Air kotor Pantry, dapur, floor dry

Grease treatment trap

Air baku

Hydrant air kloset

Air Kotor Padat

Septic tank

JP Riol Kota Pengendapan JP

Page 177: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

189

Listrik merupakan kebutuhan mutlak dalam pusat

perdagangan bahan bangunan ini sumber daya yang

utama dalam bangunan adalah dari :

a) Perusahaan Listrik Negara (PLN)

Digunakan untuk melayani kebutuhan listrik

seluruh kegiatan bangunan. Untuk distribusi

jaringan ke dalam tak sebaiknya dilakukan melalui

jaringan bawah tanah sehingga tidak mengganggu

visual maupun kegiatan yang ada.

b) Generator

Digunakan sebagai cadangan yang bekerja secara

otomatis apabila aliran listrik dari PLN putus.

Sumber daya ini digunakan untuk melayani bagian-

bagian penting yang menggunakan daya listrik

yaitu sebagian dari penerangan bangunan, pompa-

pompa, exhaust fan, lift dan escalator serta hidrant

peletakan dari generator ini dipertimbangkan

terhadap:

Kebisingan yang terjadi

Kemudahan pemeliharaan

H. Skema 12

I. Skema sistem jaringan listrik

PANEL CONTROL

UTAMA

GARDU DISTRIBUSI

PLN

ATS

GENSET

TRAFO

PANEL CONTROL CABANG

Page 178: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

190

c. Sistem pembuangan sampah

Dalam suatu sistem bangunan komersial, kebersihan

merupakan faktor yang sangat penting, karena itu sistem

pembuangan sampah harus diperhatikan dengan baik dan

tidak mengganggu kegiatan yang terjadi.

J. Skema 13

Sistem pembuangan sampah

Pembuangan sampah secara vertikal dilakukan melalui

sharf, sampah-sampah ini ditampung dalam bak sampah untuk

kemudian diangkut ke luar tapak.

Pembuangan sampah secara horizontal melalui

penampungan sementara pada tempat- tempat tertentu

d. Sistem komunikasi

Sistem komunikasi yang digunakan pada bangunan, terdiri

dari :

1) Komunikasi internal

a) Interkom, digunakan untuk komunikasi antar ruangan

dalam gedung

b) Sound system call, digunakan untuk komunikasi 1 arah

untuk pemberitahuan atau panggilan

c) Close Circuit Television (CCTV), monitor kegiatan di

area tertentu dalam bangunan pusat kerajinan tenun

A. SAMPAH

BASAH

B. LIFT

C. PENAMPUNGAN

SEMENTARA

D. TRUK

SAMPAH

E. PEMBUANGA

N

AKHIR

F. SHAFT

SAMPAH

SAMPAH

KERING

Page 179: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

191

Skema 14

Sistem Komunikasi

2) Komunikasi eksternal

a) Telepon, sebagai komunikasi 2 arah baik keluar, maupun

kedalam bangunan yang menggunakan jasa perumtel

b) Faksimili

c) PABX (Private Automatic Branch Exchange) sebagai

pengontrol hubungan keluar masuk gedung

e. Sirkulasi dalam Bangunan

Kriteria penentuan sirkulasi dalam bangunan adalah :

Kecepatan pelayanan

Keamanan pemakai

Ketinggian bangunan

Akses ke tujuan yang lebih cepat

Berdasarkan kriteria tersebut maka ditetapkan sirkulasi

dalam bangunan menggunakan :

1) Sirkulasi Vertikal

Telepon Telex Car calling Internet

IDF HDF

PT. Telkom

PABX

Pusat kontrol

Interkom

Speaker

Page 180: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

192

Jaringan sirkulasi vertikal yaitu terdiri dari :

a) Tangga

Digunakan pada tempat-tempat umum dan service

serta darurat

b) Escalator

Digunakan untuk pengunjung dan ditempatkan

dibagian tengah- tengah bangunan yang menjadi

pusat sirkulasi vertical agar mudah dijangkau serta

digunakan juga sebagai nilai tambah pada

penampilan bangunan mengingat tangga ini

bergerak terus menerus.

c) Elevator/lift

Dalam hal ini lift diadakan khusus untuk barang

yang melayani pemindahan maupun kegiatan

penunjang lainnya. Yang tidak dapat diakses

langsung oleh pengunjung.

Pencapaian antara lantai menggunakan elevator,

escalator dan tangga (baik tangga utama maupun

tangga darurat).

2) Sirkulasi Horisontal

Sirkulasi horisontal dalam bangunan diarahkan

kepada unit-unit ruang dalam tiap lantai. Aplikasinya

adalah penempatan selasar-selasar yang

mendistribusikan akses sirkulasi ke unit-unit ruang.

Sistem yang digunakan adalah :

Single loaded coridor

Double Loaded coridor

Page 181: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

193

f. Pemadam Kebakaran

Bahaya kebakaran merupakan hal yang perlu dihindari,

pencegahan terhadap bahaya kebakaran dilakukan

dengan menyediakan sarana pencegahan kebakaran yang

memadai dan berfungsi dengan baik serta kesiagaan

terhadap kemungkinan kebakaran yang terjadi.

Pencegahan terhadap bahaya kebakaran tersebut

dapat berupa :

1) Pencegahan pasif, yaitu :

a) Tangga kebakaran

Jarak tangga kebakaran dari titik kedalam ruang

efektif maksimal 30 m, ruangan sirkulasi harus

berhubungan langsung dengan tangga, lebar tangga

minimum 1,2 m

b) Pintu kebakaran

Lebar pintu minimum 90 cm, dengan jarak antara

pintu maksimum 30 m, bahkan pintu merupakan

indeks tahan api selama 2 jam dengan bukaan ke

dalam dan menutup secara otomatis.

c) Penerangan darurat

Dapat berupa lampu petunjuk dan penerangan pada

pintu keluar, tangga kebakaran dan pada koridor

dengan menggunakan sumber daya darurat. Sumber

daya listrik darurat ini dapat berupa genset yang

harus bekerja setiap saat untuk penerangan darurat,

springkler, alarm, hydrant, penghisap debu, lift

kebakaran.

Page 182: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

194

2) Pencegahan aktif, yaitu :

a) Fire alarm system

Yaitu alat untuk mendeteksi sendiri mungkin adanya

bahaya kebakaran secara otomatis, yang terdiri dari

heat detector, smoke detector dan file detector, dapat

melayani area pelayanan seluas 90 m2 / lantai.

b) Springkler

Alat ini dapat bekerja secara otomatis bila suhu

ruangan mencapai titik tertentu. Luas areal yang

dilayani 25 m2 jarak antara sprinkler 9, media

pemadaman dapat berupa air, gas atau busa khusus.

c) Fire hydrant system

Melayani areal 800 m2/unit, dengan jarak maksimum

30 m. Hydrant dalam bangunan mendapat air dari

reservoir bawah dengan pompa bertekanan tinggi,

sedangkan pipa hydrant di luar bangunan disambung

langsung dengan jaringan PAM.

d) Pemadam api dengan kabut dan bahan kimia untuk

menghindari kerusakan bahan-bahan bangunan yang

mudah terbakar, maka perlu digunakan pemadam

kebakaran dengan kabut kimia, yaitu :

1) Kabut air yang dari sistem penyemprotan berputar

2) Bahan busa cairan

3) Karbondioksida (C02) yang memadamkan api

dengan menggantikan 02

4) Bahan kimia kering, yang dalam keadaan panas

serbuk ini berubah menjadi gas.

Perletakan alat ini pada tempat yang mudah

dicapai dengan jarak antara 20 – 25 m, area

pelayanan mencapai 200 – 250 m.

Page 183: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

195

g. Keamanan

1) Untuk daerah yang tidak memerlukan keamanan ketat

dan daerah yang sering dicapai oleh umum digunakan

key management system.

2) Untuk daerah yang memerlukan keamanan ketat

seperti ruang data base, menggunakan kartu akses

(card acces control). Sistem ini bekerja dengan cara

membaca dan memeriksa kartu orang yang akan

masuk ke dalam ruangan.

3) Penggunaan kamera CCTV yang akan merekam

kejadian pada saat lampu dan alarm menyala.

Penempatan kamera tersebut pada lobby utama,

dalam lift, lobby lift, kantor pengelola, ruang pamer,

ruang data base dan pada main entrance.

4) Ruangan khusus, misalnya ruang khasanah pada

bank, ruang datas base, yang membutuhkan

keamanan yang lebih ketat dilengkapi dengan sensor

keamanan pasif. Hal ini dimonitor melalui sustem

keamanan yang dipadukan dengan penerapan dari

CCTV.

h. Penangkal petir

Sistem penangkal petir digunakan pada bangunan

untuk melindungi dari bahaya ledakan dan kebakaran yang

ditimbulkan oleh sambaran petir.

Sistem penangkalan petir terdiri dari :

a) Sistem konvensional, yaitu sistem Faraday dan

sistem Franklin

b) Sistem radio aktif

Pemilihan sistem penangkalan petir dipertimbangkan

terhadap ketinggian bangunan dan segi estetika,

Page 184: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

196

utamanya pada penampilan bangunan dan

pemeliharaan.

Sistem penangkalan petir yang umumnya digunakan

adalah sistem Faraday, yang terdiri dari :

(1) Alat penerima setinggi 150 cm pada setiap jarak

20 meter

(2) Kawat mendatar

(3) Pertahanan

K. Gambar 30

Sistem Penangkal Petir

7. Konsep Bentuk dan Penampilan Bangunan

Penampilan pusat kerajinan tenun sangatlah penting artinya,

karena ia akan menunjang fungsi pusat kerajinan tenun, selain itu

juga dapat menjadi suatu kebanggaan bagi masyarakat kota

Makassar dan mengingatkan akan kejayaan kebudayaan tenun

masa lalu Sulawesi Selatan dengan jalan menampilkan karakteristik

yang dapat dengan mudah ditangkap oleh masyarakat umum.

Penampilan pusat kerajinan tenun juga haruslah berorientasi ke

depan sehingga akan senantiasa menjadi daya tarik sepanjang

masa dengan menampilkan suatu corak arsitektur modern

kontemporer untuk menampilkan karakter seni dari bangunan

yang juga diselaraskan dengan keadaan iklim setempat. Hal ini

45 o

Antena 25-90 cm

Elektroda pentanahan

Daerah Perlindun

gan

Terminal Tanah

Page 185: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

197

bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan potensi yang ada dan

untuk mendukung upaya pelestarian dari benda-benda koleksi.

a. Bentuk Dasar Bangunan

Bentuk dasar bangunan dipertimbangkan terhadap

kriteria-kriteria sebagai berikut :

1) Optimasi pemanfaatan lias lantai sehingga tiap area

yang ada dapat dimanfaatkan.

2) Kemudahan dalam pelaksanaan konstruksi serta

efisiensi waktu pelaksanaan.

3) Kemudahan perawatan bangunan

4) Pemanfaatan setiap area yang disewa secara optimal.

5) Fleksibilitas penataan elemen

6) Mampu memberikan fungsi bangunan sebagai

bangunan komersil serta sifat dan kebutuhan dari

kegiatan yang ditampung.

7) Sesuai dengan kondisi dan bentuk tapak.

8) Memiliki efisiensi yang tinggi terhadap lingkungan.

b. Penampilan Bangunan

1) Berkesan transparan, megah, dinamis, serta memiliki suatu

ciri khusus yang akan menciptakan kesan suatu area wisata

tenun.

2) Disesuaikan dengan ruang luar dan lingkungan yang

terbentuk.

3) Mengambil sudut pandang/view yang terbaik dan potensial

terhadap area tapak.

4) Memiliki aksen yang mengandung unsur tenun yang

dipadukan dengan pengolahan bentuk arsitektur modern.

Page 186: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

198

DAFTAR PUSTAKA

Ching, Francis DK, Bentuk Ruang dan Susunannya, diterjahkan

Ir. Paulus Hanoto Adjil, Jakarta: Erlangga, 1985.

Edward T. Hhite, Buku Pedoman Konsep, diterjemahkan oleh Aris

K. Onggodipuro, Bandung: Intermedia

Hendraningsing dkk, Peran, Kesan dan Kesan Bentuk-Bentuk

Arsitektur, Jambatan, Jakarta.

Jules, Frederick, wawasan Prinsip-Prinsip Dasar Bagi

Perancangan Arsitektur, Dalam James C. Snyder dan

Anthony J. Catanese, Pengantar Kepada Arsitektur,

diterjemahkan oleh Onggodipura, Bandung: Intermedia

1984.

WJS. Poerdarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta :

PN. Balai Pustaka, 1975

Neufert Ernst, Data Arsitek, Jilid I dan II, Terjemahan Sjamsu

Amril, Penerbit Erlangga

Rukini, Tenun Tradisional Bugis Makassar, Sulawesi Selatan :

Proyek pembinaan Permuseuman, 1979.

Sahriah dkk, Ragam Hias Tenun Nusantara, Sulawesi Selatan :

Proyek Pembinaan Permuseuman, 1990/1991.

Soufyan dkk, Perancangan dan Pemilihan Sistem Plambing,

Jakarta: Malta Pratindo, 2005.

Wahid , Abdul Kahar, Ragam Hias Sulawesi Selatan,

Disampaikan dalam seramah pembukaan Pameran

Khusus Ragam Hias Tradisional Sulawesi Selatan di

Museum Negeri La Galigo

…………..Kota Makassar dalam angka 2012, BPS Kota Makassar

2012.

…………..Data Ekspor Tenun Sutra HS 9 Angka,

Dep.Perindustrian RI,2007.

http://bpasulsel.org/index.php?option=com_content&view=article&i

d=82&Itemid=75

Page 187: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

199

Page 188: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

200

Page 189: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

201

Page 190: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

202

Page 191: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

203

Page 192: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

204

Page 193: PUSAT KERAJINAN TENUN DI MAKASSAR SKRIPSI …

205

PETA PERSEBARAN PENGRAJIN TENUN DI SUKAWESI SELATAN

Keterangan : Kabupaten Penghasil Tenun di Sulawesi Selatan