psikologi anak

Upload: meartymey

Post on 13-Oct-2015

74 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

oke

TRANSCRIPT

Pendekatan psikologis yang biasa digunakan di kedokteran gigi diantaranyaa. Tell show do Tell show do adalah menceritakan mengenai perawatan yang akan dilakukan, memeperlihatkan padanya beberapa bagian perawatan,bagaimna itu dikerjakan dan kemudian mengerjakannya. Tehnik ini digunakan secara rutin dalam memperkenalkan anak pada perawatan profilaksis yang selalu dipilih sebagai prosedur operatif pertama. Contohnya pada anak diceritakan bahwa gigi-giginya disikat, tunjukan sikat khusus tersebut dan bagaimana sikat berputar dalam hand piece, kemudian gigi-giginya disikat. Pada tahap tell show do perlu ditambahkan pujian karena tingkah laku yang baik selama perawatan awal ini harus segera diberi penguatan dana juga selama perawatan selanjutnya.Untuk perawatan apapun yang dilakukan penting untuk mengikuti tahap-tahap tell show do. Penjelasan tidak perlu panjang lebar, karena hal ini cenderung membingungkan anak dan mungkin membangkitkan kecemasan, penjelasan harus sederhana dan sambil lalu. Demikian pula demontrasi harus diberikan dengan singkat dan sebenarnya sehingga perawatan yang sesungguhnya dapat dilakukan tanpa ditunda lagib.ModelingTehnik ini dapat diterapkan pada berbagai situasi perawatan gigi tetapi penggunaanya paling sering digunakan pada anak yang cemas terhadap pemeriksaan mulut pada kursi perawatan gigi. Orang tua atau anak lain sebaiknya diminta bertindak sebagai model perannya. Model peran didasari olah ide bahwa orang belajar banyak dari lingkungannya dengan mengamati konsekuensi tingkah laku orang lain.c. PenguatanPenguatan dapat diartikan sebagai pengukuhan pola tingkah laku, yang akan meningkatakan kemungkinan tingkah laku tersebut terjadi lagi dikemudian hari. Oleh karena itu tingkah laku yang baik pada perawatan gigi harus diberi penghargaan. Penghargaan ini merupakan pengakuan dari dokter untuk memperkuat tingkah laku yang baik sehingga pada perawatan anak selanjutnya dapat lebih mudah. Contohnya apabila pasien kooperati anak dapat diberikan hadiah pada tahap akhir perawatan sebagai bentuk penghargaan..d. DesensitisasiDesensitisasi adalah salah satu tehnik yang paling sering digunakan oleh para ahli psikologi untuk melawan rasa takut.tehnik ini meliputi 3 tahapan yaitu :1. Melatih pasien untuk relaks2. Membangun hirarki stimulusMemperkenalkan tiap stimulus dalam hirarki untuk membuat relaks pasien, dimana stimulus ini diberikan dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi hingga rasa takut pada pasien hilang.e. Distraksi (pengalihan perhatian)Pada pendekatan ini tujuannya adalah untuk mangalihkan perhatian pasien dari situasi perawatan gigi ke situasi lain. Bila pasien memikirkan sesuatu yang lain dari perawatan gigi kecenderungan menjadi cemas akan berkurang. Ini berarti bahwa semakin jauh perhatian dialihkan semakin efektif dalam melakukan perawatan.f. Hand-over mouthTehnik hand over mouth biasanya dianggap sebagai tehnik yang ekstrem dalam menangani anak yang tidak kooperatif.Tehnik ini dilakukan dengan cara menahan anak yang melawan dengan pelan tetapi kuat pada kursi perawatan gigi. Biasanya dengan meletakkan tangan atau handuk diatas mulutnya untuk menahan perlawanannya dan berbicara dengan perlahan tetapi jelas ke dalam telinganya. Dan apabila anak tersebut menaggapainya dengan kooperatif maka anak tersebut dilepaskan dari perlawnan dokter sembari memberikan pujian.Tehnik ini biasa diguanakn pada anak yang terlalu dimanjakan oleh kedua orang tuanya dan memiliki perangai yang menjengkelkan serta tidak takut dan tidak mempan dengan pendekatan psikologis yang halus.g. Komunikasi non verbalInteraksi yang dilakukan oleh praktisi kesehatan gigi ( dokter gigi ) untuk mendukung jalannya perawatan dengan membuat pasien ( anak ) merasa nyaman berada di tempat perawatan .Hal ini bisa dilakukan dengan membuat area perawatan sedemikian rupa sehingga anak merasa nyaman dan siap untuk menerima perawatan.komunikasi ini dapat diperlihatkan dengan dokter dan stafnya yang bersifat ramah serta murah senyum.i.Kontrol suaraMasa pertumbuhan anak membuat anak sensitive dengan lingkungannya , terutama pada suara. Dokter gigi harus bisa membuat anak merasa nyaman dan dapat diajak kerjasama selama perawatan yaitu dengan memperhatikan intonasi kita saat berinteraksi dengan anak.suara dokter harus lembut,tegas serta tidak membuat anak merasa dibentak melainkan kita harus berbicara selayaknya anak yang nyaman berbicara dengan keluarga maupun dengan teman sebayanya.j. SedasiPerlu ditekankan bahwa sedasi dimaksudkan untuk menghilangkan kecemasan dan harus ditekankan pula bahwa pasien yang telah dilakukan sedasi tetap memiliki kesadaran dan memepunyai reflex pelindung yang normal misalnya batuk (Tilakraj,2003)

PEDODONTIC TREATMENT TRIANGLEPedodontic Treatment Triangle adalah gambaran hubungan antar komponen dalam segitiga perawatan pedodontik dimana setiap komponen saling berhubungan erat, posisi anak pada puncak segitiga dan posisi orang tua serta dokter gigi pada masing-masing sudut kaki segitiga. Garis menunjukan komunikasi berjalan dua arah antar masing komponen dan merupakan hubungan timbal balik. Anak`Dokter gigi Orangtua (The Pedodontic Treatment Triangle given by Wright 1975)Textbook of Community Dentistry, Fig.1.6Pedodontic Treatment Triangle terdiri dari tiga komponen, yaitu: 1) Anak, perbedaan umum antara perawatan pasien dewasa dan anak terletak pada teknik komunikasi. Teknik komunikasi antara pasien anak dan dokter gigi dalam kasusnya merupakan hubungan satu untuk dua, yang berarti anak menjadi fokus perhatian dokter gigi dan orang tua. Ini digambarkan pada penempatan anak pada segitiga dimana anak menempati puncak dari segitiga dan menjadi fokus dari perhatian dokter gigi dan orangtua. (Rao,2008).a. Efek dari kematangan emosional pada tingkah laku anak dalam perawatan gigi adalah semua anak melewati masa tingkatan tertentu dari perkembangan mental dan emosi. Berdasarkan tingkatan usia ini tingkah laku anak dan psikologis anak yang terpola secara terus-menerus menjadi berubah. Penting untuk mengidentifikasi tingkatan usia psikologis sebagai panduan untuk mensukseskan perawatan gigi pada anak. skema tingkatan usia membantu untuk menghubungkan level dari kematangan emosional dengan rentang usia anak dalam perawatan gigi. (Chandra,2007).Kematangan anak bisa dikelompokan mengikuti kronologis tingkatan usia sebagai berikut ini: b. Usia dua tahun :dalam usia ini kosakata dari anak bervariasi dari 15 sampai 1000 kata. Anak pada periode ini takut pada gerakan mendadak yang tidak terduga. Pergerakan mendadak pada kursi gigi (dental chair) tanpa peringatan akan menimbulkan rasa takut, cahaya yang terang juga terasa menakutkan bagi anak. Memisahkan anak pada usia ini dari orang tuanya sangat sulit. Sebisa mungkin anak pada periode usia dua tahun ditemani oleh orang tua atau pendamping selama berada di ruang perawatan. c. Usia tiga tahun : anak memiliki keinginan untuk berbicara dan mendengarkan, pada usia ini, sikap kooperatif muncul dan dokter gigi bisa mulai menggunakan pendekatan positif dengan anak tersebut . d. Usia empat tahun : seorang anak usia empat tahun umumnya mendengarkan dan tertarik untuk menjelaskan, jika tidak diatur dengan baik pada beberapa situasi anak usia empat tahun bisa menjadi tidak patuh dan menentang.e. Usia lima tahun : ini merupakan periode dari penggabungan, dimana anak pada usia lima tahun senang melakukan aktifitas berkelompok dan siap berpartisipasi didalamnya dan mereka juga memiliki sedikit rasa khawatir bila terpisah dari orangtuanya saat melakukan perawatan gigi. f. Usia enam sampai duabelas tahun : biasanya anak pada usia ini bisa menangani ketakutan terhadap prosedur perawatan gigi karena dokter gigi bisa menjelaskan apa yang akan dilakukan dan alasan kenapa perawatan tersebut dilakukan (Chandra,2007).2). Posisi dokter gigi pada Pedodontic Treatment Triangle berada di sudut kiri bawah. Agar dapat tercipta komunikasi antar personal oleh dokter gigi dengan pasien anak dan orangtuanya, terdapat syarat yang harus dipenuhi yaitu: a. Positiveness (sikap positif)dokter gigi diharapkan mau menunjukan sikap positif pada pesan yang disampaikan oleh pasien anak atau orangtuanya seperti keluhan, usulan, pendapat, pertanyaan.b. Supportiveness ( sikap mendukung) ketika pasien atau orang tua pasien anak nampak ragu untuk memutuskan sebuah pilihan tindakan, maka dokter gigi diharapkan memberikan dukungan agar keraguan tersebut berkurang atau bahkan hilang . c. Equality (keseimbangan antar pelaku komunikasi) yang dimaksud dengan kesamaan atau kesetaraan adalah bahwa diantara dokter gigi , pasien, dan orang tua pasien tidak boleh ada kedudukan yang sangat berbeda misalnya dokter yang menguasai semua keadaan dan pasien yang tidak berdaya.d. Openess (sikap dan keinginan untuk terbuka)dokter gigi bila perlu juga mengatakan kesulitan yang dihadapinya saat menangani masalah pasien. Dengan keterbukaan komunikasi ini maka akan terbangun kepercayaan dari pasien anak dan orang tuanya (Muthu,2009).Kerjasama antar komponen Pedodontic Treatment Triangle yaitu: pasien anak, dokter gigi dan orangtua mutlak diperlukan. Tingkah laku orangtua merupakan hal yang penting antara hubungan interpersonal anak yang mempengaruhi respon tingkah laku anak tersebut terhadap perawatan gigi. Relasi antar tiga komponen Pedodontic Treatment Triangle dalam penanganan pasien anak sangat berhubungan dengan interaksi ketiganya. Karena masing-masing komponen saling berinteraksi dan memiliki posisi tertentu dalam Pedodontic Treatment Triangle. Anak menjadi fokus dari dokter gigi dan dibantu oleh orang tua. Perawatan gigi anak akan dipusatkan pada orientasi anak sebagai pasien dan orangtuanya, dokter gigi akan bertindak untuk mengarahkan orangtua pada perawatan yang diindikasikan kepada anaknya (Freemeta,2009).

Chandra S. Textbook of community dentistry. 2nd ed. Delhi: Lordson Publisher (P) Ltd.; 2007. p. 78-95.Muthu MS, Sivakumar N. Pediatric dentistry principles & practice. 1sted.Elsevier India Pvt. Limited; 2009.p. 2-6.Rao A. Principles and practice of pedodontics.2nd. New Delhi: Jaypee Brother (P) Ltd.; 2008. p.5-11.Freemeta N. Januari 8, 2009. Edukasi gigi sejak dini.Homepage of Jurnal Bogor.Tilakraj TN. Essentials of pedodontics. 1st ed New Delhi: Jaypee Brother (P) Ltd.;2003. p. 12-37.