proposal pkl iii ta 2014/2015
TRANSCRIPT
1
PROPOSAL
PRAKTIK KERJA LAPANGAN III
TAHUN AKADEMIK 2014/2015
Oleh:
MULIADIN
NIRM. 07.1.2.12.1426
SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MALANG
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
2015
i
LEMBAR PENGESAHAN
Proposal Praktik Kerja Lapangan III di Kecamatan Pakisaji
Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur
Telah Diperiksa Oleh Dosen Pembimbing dan Dinyatakan Layak
Untuk Mengikuti PKL III Tahun Akademik 2014/2015
Malang, Pebruari 2015
Pembimbing I,
Ir. Umi Wahjuti, MP
NIP. 19531029 197503 2 001
Pembimbing II,
Dr. Tatang Suryadi, SP, MP
NIP. 19690721 199303 1 001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Penyuluhan Pertanian,
Dr. Tatang Suryadi, SP, MP
NIP. 19690721 199303 1 001
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat-Nya, sehingga penulis selaku mahasiswa semester VI Jurusan
Penyuluhan Pertanian STPP Malang dapat menyelesaikan proposal PKL III ini
dengan baik. Proposal ini disusun untuk melengkapi persyaratan sebelum mengikuti
kegiatan PKL III Tahun Akademik 2014/2015, yang akan dilaksanakan di Kecamatan
Pakisaji Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur, dengan fokus kegiatannya adalah
tentang Evaluasi Penyuluhan Pertanian, terdiri dari: penetapan tujuan pelaksanaan
evaluasi penyuluhan pertanian, pemilihan metoda evaluasi, persiapan instrumen
evaluasi, penerakan dan pentabulasian jenis data dan hasil evaluasi, analisa data,
dan penetapan hasil evaluasi yang kemudian akan disajikan dalam laporan hasil
evaluasi sesuai dengan sistematika penulisan laporan ilmiah.
Dengan hati yang jujur penulis menyadari bahwa dalam penyusunan
Proposal PKL III ini banyak pihak yang telah memberikan kontribusi yang tak ternilai
terutama dalam penyempurnaan tulisan ini. Untuk itu, penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Ir. Umi Wahjuti, MP, selaku Pembimbing I
2. Dr. Tatang Suryadi, SP, MP, selaku Pembimbing II
3. Dr. Tatang Suryadi, SP, MP, selaku Ketua Jurusan Penyuluhan Pertanian.
4. Dr. Ir. Siti Munifah, M.Si, selaku Ketua STPP Malang
Suatu hal yang tak dapat penulis lupakan adalah dukungan moril dan materil
yang begitu besar isteri saya yang tercinta Ibu Kalsum Dato beserta anak-anak.
Begitu pula harapan dan cita-cita dari Almarhumah ibu saya Ibunda Rosida untuk
kesuksesan saya dalam menempuh pendidikan di STPP Malang.
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyelesaian proposal ini, semoga dapat memberikan
manfaat bagi para pembaca. Saran kritik untuk perbaikan dimasa mendatang
sangatlah diharapkan.
Malang, Pebruari 2015
Penulis
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Tujuan .................................................................................................. 2
1.3 Manfaat ................................................................................................ 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 4
2.1 Evaluasi .............................................................................................. 4
2.1.1 Pengertian Evaluasi .................................................................. 4
2.1.2 Tujuan Evaluasi ........................................................................ 4
2.1.3 Manfaat Evaluasi ...................................................................... 6
2.1.4 Kegunaan Evaluasi ................................................................... 6
2.1.5 Prinsip Evaluasi ........................................................................ 8
2.2 Evaluasi Penyuluhan Pertanian ............................................................ 9
2.2.1 Jenis-Jenis Evaluasi Penyuluhan Pertanian ............................... 9
2.2.2 Obyek Evaluasi Penyuluhan Pertanian ................................... 10
2.3 Analisis Data ...................................................................................... 11
BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN ............................................................... 12
3.1 Lokasi dan Waktu ............................................................................... 12
3.1.1 Lokasi ..................................................................................... 12
3.1.2 Waktu ..................................................................................... 12
3.2 Metode Pelaksanaan .......................................................................... 12
3.2.1 Penentuan Lokasi ................................................................... 12
3.2.2 Pengambilan Data .................................................................. 12
3.2.3 Pelaksanaan Materi ................................................................ 13
3.2.4 Identifikasi Kegiatan Penyuluh ................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 15
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyuluhan Pertanian sebagaimana yang diamanatkan dalam UU SP3K
Nomor 16 Tahun 2006, merupakan proses pembelajaran bagi para pelaku utama
dan pelaku usaha. Penyuluhan ini ditujukan agar ada perubahan perilaku petani
untuk bertani lebih baik, berusaha lebih menguntungkan, hidup lebih sejahtera dan
bermasyarakat lebih baik. Berdasarkan pada tujuan penyuluhan pertanian tersebut
di atas maka penyuluhan pertanian menjadi suatu bentuk pendidikan yang
kompleks. Karena itu sering dijumpai berbagai kesulitan untuk mengetahui hasil-
hasil yang sebenarnya dari kegiatan penyuluhan secara tepat. Dan salah satu
kegiatan untuk mengetahui keberhasilan dari pelaksanaan penyuluhan adalah
dengan melakukan evaluasi penyuluhan.
Evaluasi merupakan suatu kegiatan yang penting, namun sering
dikesampingkan dan konotasinya negatif, karena dianggap mencari kesalahan,
kegagalan dan kelemahan dari suatu kegiatan penyuluhan pertanian. Sebenarnya
evaluasi harus dilihat dari segi manfaatnya sebagai upaya memperbaiki dan
penyempurnaan program/kegiatan penyuluhan pertanian sehingga lebih efektif,
efisien dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi penyuluhan
pertanian dapat digunakan untuk memperbaiki perencanaan kegiatan/program
penyuluhan, dan kinerja penyuluhan, mempertanggungjawabkan kegiatan yang
dilaksanakan, membandingkan antara kegiatan yang dicapai dengan tujuan yang
telah ditetapkan.
Sebagai seorang mahasiswa STPP Malang yang merupakan calon penyuluh
pertanian, tentu saja dituntut untuk memiliki kompetensi khususnya pada berbagai
ilmu pengetahuan dan keterampilan di bidang pertanian, salah satunya adalah
tentang evaluasi penyuluhan pertanian. Selain proses pembelajaran yang telah
diperoleh selama perkuliahan di dalam kampus (in campus), perlu juga dilakukan
kegiatan diluar kampus (out campus), dengan maksud menerapkan ilmu
pengetahuan yang sudah diperoleh pada kehidupan nyata ditengah-tengah
masyarakat. Salah satu kegiatan pembelajaran out campus bagi mahasiswa STPP
2
Malang yaitu dengan melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan yang
dilaksanakan pada semester genap. Berdasarkan Modul dan Panduan PKL Tahun
Akademik 2014/2015 yang sudah ditetapkan oleh STPP Malang, maka fokus
kegiatan Praktik Kerja Lapangan III adalah belajar melakukan Evaluasi Penyuluhan
Pertanian pada lokus PKL yang sudah ditetapkan.
1.2 Tujuan
Tujuan dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL III) yang dilaksanakan
adalah memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar pada situasi nyata
ditengah masyarakat pedesaan bersama petani dan penyuluh, agar setelah
mengikuti kegiatan PKL, mahasiswa dapat :
a. Menetapkan tujuan pelaksanaan evaluasi penyuluhan pertanian.
b. Memilih metode evaluasi.
c. Mempersiapkan instrumen evaluasi.
d. Merekap dan mentabulasikan jenis data dan hasil evaluasi
e. Menganalisis data sesuai dengan tujuan evaluasi.
f. Menetapkan hasil evaluasi.
g. Menyusun laporan hasil evaluasi sesuai dengan sistematika penulisan laporan
ilmiah.
1.3 Manfaat
Terdapat beberapa manfaat dari pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) III ini, antara lain :
a. Manfaat bagi mahasiswa adalah:
1) Mahasiswa dapat mengetahui tahapan dalam pelaksanaan kegiatan
evaluasi penyuluhan pertanian, mulai dari penentuan tujuan evaluasi
sampai pada penyusunan laporan evaluasi.
2) Mahasiswa dapat berlatih dalam melakukan kegiatan evaluasi penyuluhan
pertanian secara langsung di lapangan.
3) Dapat menjalin kerjasama dengan berbagai elemen yang ada baik dengan
petani, penyuluh maupun stakeholder lainnya.
b. Manfaat bagi institusi dalam hal ini STPP Malang adalah :
3
1) Terjalinnya kerjasama yang baik antara lembaga pendidikan dalam hal ini
STPP Malang bersama dengan lembaga penyuluhan yang ada di lokasi
PKL.
2) Meningkatakan eksistensi STPP Malang sebagai lembaga pendidikan di
bidang penyuluhan pertanian.
3) Dapat mengenalkan para mahasiswanya kepada masyarakat luar yang
merupakan insan-insan yang memiliki kemampuan dalam bidang pertanian.
c. Manfaat bagi petani adalah :
1) Meningkatkan kesadaran para petani untuk berperan aktif dalam kegiatan
evaluasi penyuluhan pertanian di daerahnya.
2) Dapat mengenal lembaga STPP Malang sebagai penyelenggara pendidikan
program D IV Penyuluhan Pertanian.
3) Dapat memperoleh tambahan informasi terkait hal-hal dibidang pertanian
yang dikenalkan oleh para mahasiswa selama berada di lokasi PKL.
d. Manfaat bagi penyuluh yang ada di lokasi PKL adalah :
1) Terjalinnya kerjasama dan koordinasi yang baik antara para penyuluh
dengan mahasiswa STPP Malang terkait pelaksanaan pendampingan
kepada petani.
2) Dapat berbagi informasi kepada mahasiswa terkait hal-hal yang belum
diketahui mahasiswa maupun sebaliknya.
3) Tugas penyuluh menjadi lebih mudah dalam mendampingi petani mapun
dalam pelaksanaan penyuluhan selama bekerjasama dengan mahasiswa
dilapangan.
e. Manfaat bagi Pemerintah Daerah setempat adalah :
1) Pemda setempat dapat mengenal STPP Malang sebagai lembaga
penyelenggara pendidikan program D IV Penyuluhan Pertanian;
2) Terjalinnya hubungan baik antara Pemda setempat dengan STPP Malang
melalui keberadaan mahasiswa di wilayah mereka.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Evaluasi
2.1.1 Pengertian Evaluasi
Hornby dan Parnwell dalam Mardikanto T. (2010) menyatakan kata “evaluasi”
dalam kehidupan sehari-hari sering diartikan sebagai padanan istilah dari
“penilaian”, yaitu suatu tindakan pengambilan keputusan untuk menilai sesuatu
obyek, keadaan, persitiwa, atau kegiatan tertentu yang sedang diamati. Sementara
Soedijanto (1996), menyatakan bahwa evaluasi adalah sebuah proses yang terdiri
dari urutan rangkain kegiatan mengukur dan menilai.
Evaluasi adalah penilaian secara sistemik untuk menentukan atau menilai
kegunaan, keefektifan sesuatu yang didasarkan pada kriteria tertentu dari program.
Evaluasi harus memiliki tujuan yang jelas, sesuai dengan tujuan yang ditetapkan
dalam program. Ada tiga elemen penting dalam evaluasi yaitu (1)
kriteria/pembanding yaitu merupakan ciri ideal dari situasi yang diinginkan yang
dapat dirumuskan melalui tujuan operasional, (2) bukti /kejadian adalah kenyataan
yang ada yang diperoleh dari hasil penelitian, dan (3) penilaian (judgement) yang
dibentuk dengan membandingkan kriteria dengan kejadian (Sutjipta, 2009).
Evaluasi adalah suatu tindakan untuk menilai (to decide the value of) sesuatu
keadaan, peristiwa, atau kegiatan tertentu yang sedang diamati (Hornby dan
Parnwell, 1972 dalam Mardikanto dan Sutarni, 2008).
Evaluasi kegiatan penyuluhan pertanian merupakan upaya penilaian atas
sesuatu kegiatan oleh evaluator, melalui pengumpulan dan penganalisaan informasi
secara sistematik mengenai; perencanaan, pelaksanaan, hasil dan dampak kegiatan
untuk menilai relevansi, efektifitas, efisiensi pencapaian hasil kegiatan atau untuk
perencanaan dan pengembangan selanjutnya dari suatu kegiatan (Pusluh Deptan,
1995)
2.1.2 Tujuan Evaluasi
Pada dasarnya tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui seberapa jauh
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai atau menyimpang dari pedoman
yang ditetapkan, atau untuk mengetahui tingkat kesenjangan (diskrepansi) antara
5
keadaan yang telah dicapai dengan keadaan yang dikehendaki atau seharusnya
dapat dicapai. Sehingga dengan demikian akan dapat diketahui tingkat efektivitas
dan efisiensi kegiatan yang telah dilaksanakan, untuk selanjutnya dapat segera
diambil langkah-langkah guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan
seperti yang dikehendaki (Mardikanto, 2010).
Tujuan evaluasi adalah memperbaiki program/kegiatan yang sedang
berjalan maupun umpan balik untuk perbaikan program yang akan datang dan
pengambilan keputusan. Tujuan evaluasi dibagi menjadi tiga tujuan (Cerbea and
Tepping, 1977; FAO, 1984, dalam Werimon A., 1992), disamping tujuan dan
manfaat yang bersifat implisit. Berikut dijelaskan beberapa aspek atau cakupan
tujuan evaluasi.
a. Tujuan Kegiatan (activity objective)
1) Mengumpulkan data yang penting untuk perencanaan program (keadaan
umum daerah, sosial, teknis, ekonomis, budaya, masalah, kebutuhan dan
minat, sumber daya, faktor-faktor pendukung).
2) Mengetahui sasaran/tujuan program/kegiatan telah tercapai.
3) Mengetahui perubahan-perubahan yang telah terjadi sebagai akibat
intervensi program/kegiatan penyuluhan
4) Mengetahui strategi yang paling efektif untuk pencapaian tujuan program.
5) Mengidentifikasi “strong dan weak points” dalam perencanaan dan
pelaksanaan program.
6) Mengetahui kemajuan pelaksanaan kegiatan.
b. Tujuan Managerial (managerial objective)
1) Memberikan data/informasi sebagai dasar pertimbangan untuk pengambilan
keputusan.
2) Memperbaiki perencanaan dan pelaksanaan program
3) Berkomunikasi dengan masyarakat dan penyandang dana/stake holder.
4) Menimbulkan rasa persatuan dan motivasi untuk bekerja lebih baik.
c. Tujuan Program (Program objective)
Menilai efisiensi, efektifitas, dan manfaat dari program selain untuk memenuhi
beberapa tujuan tersebut di atas, alasan lain mengapa perlu dilakukan evaluasi
adalah karena mungkin:
1) Telah terjadi perubahan dalam sifat dari masalah
6
2) Telah terjadi perubahan struktur dan program dari lembaga-lembaga terkait
3) Telah terjadi perubahan kebutuhan, aspirasi, dan harapan dari masyarakat.
2.1.3 Manfaat Evaluasi
Manfaat Evaluasi Penyuluhan Pertanian (Kusnadi,2007) adalah sebagai
berikut:
a. Menentukan tingkat perubahan perilaku petani setelah penyuluhan berlangsung,
b. Perbaikan program, sarana, prosedur, pengorganisasian petani dan
pelaksanaan penyuluhan pertanian,
c. Penyempurnaan kebijaksanaan penyuluhan pertanian
2.1.4 Kegunaan Evaluasi
Valeri, dkk dalam Mardikato T. (2010) mengemukakan adanya 3 (tiga) matra
atau dimensi tujuan evaluasi, yang terdiri atas:
a) Kegunaan operasional, yakni:
- Melalui evaluasi kita dapat mengetahui cara yang tepat untuk mencapai
tujuan yang dikehendaki dan sekaligus dapat mengidentifikasi faktor-faktor
kritis yang sangat menentukan keberhasilan kegiatan (pemberdayaan) yang
dilakukan.
- Melalui evaluasi, dapat kita lakukan perubahan-perubahan, modifikasi dan
supervisi terhadap kegiatan yang dilaksanakan,
- Melalui evaluasi, akan dapat dikembangkan tujuan-tujuan serta analisis
informasi yang bermanfaat bagi pelaporan kegiatan.
b) Kegunaan analitis bagi pengembangan program, yang mencakup:
- Untuk mengembangkan dan mempertajam tujuan program dan
perumusannya,
- Untuk menguji asumsi-asumsi yang digunakan, dan untuk lebih menegaskan
lagi secara eksplisit, dan
- Untuk membantu dalam mengkaji ulang proses kegiatan demi tercapainya
tujuan akhir yang dikehendaki.
c) Kegunaan kebijakan, yang mencakup:
7
- Berlandaskan hasil evaluasi, dapat dirumuskan kembali, strategi
pembangunan, pendekatan yang digunakan, serta asumsi-asumsi dan
hipotesis-hipotesis yang akan diuji.
- Untuk menggali dan meningkatkan kemampuan pengetahuan tentang
hubungan antar kegiatan pembangunan, yang sangat bermanfaat bagi
peningkatan efektivitas dan efisiensi kegiatan di masa-masa mendatang.
Sementara itu, Mardikanto dan Sutarni (1985) dalam Mardikanto (1993)
mengemukakan 3 kegunaan evaluasi penyuluhan yang mencakup :
1. Kegunaan bagi kegiatan penyuluhan, yakni sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui seberapa jauh tujuan kegiatan telah dicapai.
b. Untuk mencari bukti, apakah seluruh kegiatan telah dilaksanakan seperti
yang direncanakan dan apakah semua perubahan-perubahan yang
terjadi memang sesuai dengan sasaran yang diinginkan.
c. Untuk mengetahui segala masalah yang muncul/dijumpai, yang
berkaitan dengan tujuan yang diinginkan.
d. Untuk mengukur efektivitas dan efisiensi sistem kerja dan metoda-
metoda penyuluhan yang telah dilaksanakan.
e. Untuk menarik simpati para aparat dan warga masyarakat, bahwa
program yang dilaksanakan itu memang memperoleh perhatian
sungguh-sungguh, untuk selanjutnya, dengan adanya simpati mereka itu
diharapkan lebih meningkatkan aktivitas dan partisipasi mereka dalam
kegiatan penyuluhan di masa-masa mendatang.
2. Kegunaan bagi aparat penyuluhan, yang meliputi :
a. Dengan adanya kegiatan evaluasi, penyuluh merasa diperhatikan dan
tidak dilupakan,sehingga memberikan kepuasan psikologis yang akan
mampu mendorong aktivitas penyuluhannya di masa mendatang.
b. Melalui evaluasi, seringkali juga digunakan untuk melakukan penilaian
terhadap aktivitas atau mutu kegiatan penyuluh itu sendiri, yang sangat
penting artinya karena melalui evaluasi biasanya juga akan menentukan
masa depan/promosi bagi pengembangan karier yang bersangkutan.
c. Dengan adanya kegiatan evaluasi, setiap penyuluh akan selalu mawas
diri, dan selalu berusaha agar kegiatannya dapat dinilai baik, sehingga
8
akan membiasakan dirinya untuk bekerja tekun dan penuh tanggung
jawab.
3. Kegunaan bagi pelaksana evaluasi, yang berupa :
a. Kebiasaan untuk mengemukakan pendapat berdasarkan data atau fakta
dan bukan berdasarkan pada asumsi, praduga, atau intuiasi semata.
b. Kebiasaan bekerja sistematis, sesuai dengan prosedur dan pedoman
yang telah ditetapkan.
c. Memperoleh peningkatan pengetahuan dan keterampilan untuk
menggunakan dan mengembangkan :
1) Teknik pengukuran yang tepat dan teliti.
2) Teknik pengumpulan data yang andal.
3) Teknik analisis yang tepat dan tajam.
2.1.5 Prinsip Evaluasi
Evaluasi merupakan kegiatan untuk menilai sesuatu keadaan, gejala,atau
kegiatan-kegiatan tertentu. Menurut Mardikanto (1993), kegiatan evaluasi harus
memperhatikan prinsip-prinsip evaluasi yang terdiri atas :
1. Kegiatan evaluasi harus merupakan bagian integral yang tak terpisahkan dari
kegiatan perencanaan program, artinya bahwa tujuan evaluasi harus selaras
dengan tujuan yang ingin dicapai yang telah dinyatakan dalam perencanaan
programnya.
2. Setiap evaluasi harus memenuhi persyaratan :
a. Obyektif, artinya selalu berdasarkan pada fakta.
b. Menggunakan pedoman tertentu yang telah dibakukan (standardized).
c. Menggunakan metoda pengumpulan data yang tepat dan teliti.
3. Setiap evaluasi, harus menggunakan alat ukur yang berbeda untuk mengukur
tujuan evaluasi yang berbeda pula.
4. Evaluasi harus dinyatakan dalam bentuk :
a. Data kuantitatif, agar dengan jelas dapat diketahui tingkat pencapaian
tujuan dan tingkat penyimpangan pelaksanaannya.
b. Uraian kualitatif, agar dapat diketahui faktor-faktor; penentu keberhasilan,
penyebab kegagalan, dan faktor penunjang serta penghambat keberhasilan
tujuan program yang direncanakan.
9
5. Evaluasi harus efektif dan efisien, artinya :
a. Evaluasi harus menghasilkan temuan-temuan yang dapat dipakai untuk
meningkatkan efektivitas (tercapainya tujuan) program.
b. Evaluasi harus mempertimbangkan ketersediaan sumberdayanya sehingga
tidak terjebak pada kegiatan-kegiatan yang terlalu rinci, tetapi tidak banyak
manfaatnya bagi tercapainya tujuan, melainkan harus dipusatkan pada
kegiatan-kegiatan yang strategis (memiliki dampak yang luas dan besar
bagi tercapainya tujuan program).
2.2 Evaluasi Penyuluhan Pertanian
2.2.1 Jenis-Jenis Evaluasi Penyuluhan Pertanian
Jenis-jenis evaluasi dimaksudkan berdasarkan jenjang pada saat proses
evaluasi. Evaluasi berbagai jenjang dimaksudkan agar tercapainya hasi secara
optimal. Jenis evaluasi tersebut dapat dibedakan dalam empat jenjang (Ismulhadi,
dkk, 2014) yaitu :
a. Evaluasi awal (Pra Evaluasi)
Evaluasi awal ini dilakukan sebagai alat analisis untuk memperbaiki program
penyuluhan pertanian dan mengetahui kesenjangan perilaku sebelum kegiatan
penyuluhan dilakukan. Evaluasi awal sangat bermanfaat untuk mengetahui
efektifitas penyuluhan setelah kegiatan penyuluhan berakhir.
b. Evaluasi Proses (on going evaluation).
Evaluasi proses adalah evaluasi yang dilakukan pada saat berlangsungnya
kegiatan penyuluhan. Evaluasi ini dimaksudkan agar kegiatan lebih (a) efektif
dan efisien, (b) hasil yang lebih baik, (c) tindakan korektfi, dan (d) tindakan yang
dapat melengkapi perencanaan yang dianggap perlu untuk suatu perbaikan.
c. Evaluasi Akhir (Post evaluation).
Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui pencapaian keseluruhan hasil kegiatan
penyuluhan yang diprogramkan (efisien, efektivitas dan kemungkinan dampak)
hasil pelaksanaan penyuluhan.
d. Evaluasi Dampak (Ex-post evaluation).
Evaluasi ini dilakukan secara khusus setelah kegiatan berakhir dalam tempo
waktu yang tidak terbatas. Evaluasi ini dimaksudkan untuk memperbaiki
rencana kegiatan mendatang.
10
Manfaat evaluasi dampak ini adalah :
- Mengetahui relevansi tujuan kegiatan dengan tujuan yang lebih luas.
- Mengetahui keabsahan rancangan kegiatan terhadap tujuan yang akan
dicapai.
- Mengetahui ketepatan berbagai asumsi yang digunakan dalam kegiatan
penyuluhan.
- Mengetahui berbagai aspek kelembagaan yang berkaitan dengan kegiatan
yang dimaksud, dan
- Mengetahui kekuatan dan kelemahan suatu program.
2.2.2 Obyek Evaluasi Penyuluhan Pertanian
Lingkup evaluasi penyuluhan berdasarkan Departemen Pertanian (1995),
mencakup beberapa komponen yaitu :
1. Penyuluh
2. Petani
3. Program, Materi, Metode dan Tekhnik, dan Media Penyuluhan Pertanian
4. Kelembagaan
5. Pendanaan
6. Sarana prasarana.
Bagian-bagian program dan rencana kerja yang dapat dievaluasi (Ban VD
dan Hawkins, 1999) adalah:
a) Penetapan program, yang meliputi pengumpulan data situasi, perumusan
kebutuhan, perumusan masalah, perumusan tujuan, penetapan prioritas
alternatif pencapaian tujuan dan partisipasi petani/kontak tani dan penetapan
materi penyuluhan pertanian.
b) Pelaksanaan program, yaitu meliputi metode dan proses penyuluan, media
penyuluhan, proses pembinaan sasaran, informasi dan rekomendasi yang
diberikan penyuluh, proses dan kualitas pelaporan serta respon dan partisipasi
sasaran penyuluhan.
c) Hasil program, yang meliputi kualitas perubahan perilaku yang diharapkan,
yakni : pengetahuan, keterampilan, sikap, penerapan inovasi dan peningkatan
kesejahteraan petani.
11
2.3 Analisis Data
Analisis data menurut Singarimbun (1989) dalam Thomas et al. (2005)
adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan
diinterpretasikan. Dalam proses ini seringkali digunakan statistik, salah satu fungsi
pokok statistik adalah menyederhanakan data yang besar jumlahnya menjadi
informasi yang lebih sederhana dan mudah dipahami.
Langkah selanjutnya setelah analisis data adalah menarik kesimpulan.
Menurut Sukandar (1994) dalam Thomas et al. (2005), hal-hal yang harus
diperhatikan dalam menarik kesimpulan adalah:
1). Kesimpulan dari data yang telah diolah merupakan jawaban dari hasil evaluasi,
2). Tabel-tabel harus dibuat bermakna, dapat memberi gambaran hasil yang diolah,
mudah dibaca dan dimengerti,
3). Jawaban harus obyektif,
4). Penarikan kesimpulan evaluasi yang dilakukan penyuluh cukup berdasarkan
hasil analisis statistik sederhana, misalnya mencari jumlah hitung/menghitung
frekuensi, menghitung presentase, rata-rata, rangking, dan skoring.
12
BAB III
METODOLOGI PELAKSANAAN
3.1 Lokasi dan Waktu
3.1.1 Lokasi
Kegiatan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) III Semester VI STPP
Malang Tahun Akademik 2014/2015 berlokasi di Kecamatan Pakisaji,
Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.
3.1.2 Waktu
Praktik Kerja Lapangan (PKL) III Semester VI STPP Malang dilaksanakan
selama 83 hari sejak tanggal 23 Pebruari s/d 16 Mei 2015.
3.2 Metode Pelaksanaan
3.2.1 Penentuan Lokasi
Lokasi PKL Semester Genap STPP Malang Tahun Akademik 2014/2015
mengacu pada Kebijakan Menteri Pertanian, yaitu mendukung tercapainya
Swasembada Pangan dan Kedaulatan Pangan Indonesia Tahun 2017. Dengan
demikian, penentuan lokasi PKL III telah ditetapkan oleh Panitia PKL yang berlokasi
di Jawa Timur yang tersebar dibeberapa Kabupaten yang salah satunya adalah di
Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang
3.2.2 Pengambilan Data
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan secara langsung dari
sumber datanya. Teknik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data primer
antara lain : observasi, wawancara, diskusi terfokus (focus grup discussion –
FGD) atau penyebaran kuesioner kepada responden. Dalam pengambilan data
primer, responden dapat berasal dari petani/kelompoktani, penyuluh atau orang-
orang yang memiliki informasi berkaitan dengan apa yang sedang dikumpulkan.
b. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari berbagai
sumber yang telah ada. Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber
13
seperti Biro Pusat Statistik (BPS), Programa Penyuluhan, Profil Desa, buku,
laporan, jurnal, dan lain-lain.
3.2.3 Pelaksanaan Materi
a. Menetapkan tujuan pelaksanaan evaluasi penyuluhan pertanian.
Evaluasi pelaksanaan program penyuluhan merupakan upaya untuk mengukur
ketercapaian , yaitu mengukur seberapa jauh program dapat di capai. Seorang
evaluator sebelum melakukan evaluasi, terdahulunya mencermati dan
mempelajari tujuan program penyuluhan pertanian yang sudah di laksanakan
yang nantinya akan di jadikan dasar penentu tujuan evaluasi program
penyuluhan. Dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) menjaring data
sekunder, b) mengidentifikasi data klien (stakeholder), dan c) mempelajari
programa penyuluhan
b. Memilih metode evaluasi.
Pemilihan metode evaluasi akan ditentukan pada saat mahasiswa mulai berada
dilapangan dan sudah menentukan fokus dari kegiatan yang akan dievaluasi.
Metode evaluasi yang akan digunakan dapat berupa metode kuantitatif, metode
kualitatif atau metode campuran.
c. Mempersiapkan instrumen evaluasi.
Salah satu persyaratan seorang evaluator adalah harus mampu menyusun
bebagai jenis instrumen yang di perlukan untuk menjaring data. Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam menyusun instrumen evaluasi yaitu: a) rencana
menjaring data, b) membuat quisioner, c) membuat jenis quisioner, dan d)
menentukan skala prioritas.
d. Merekap dan mentabulasikan jenis data dan hasil evaluasi
Pada tahapan ini, semua data dan informasi yang sudah diperoleh akan direkap
dan ditabulasi dalam bentuk tabel, yang bertujuan untuk memudahkan evaluator
dalam mengolah dan menganalisisnya, baik secara manual maupun komputer.
Tabulasi ini berisikan variabel-variabel objek yang akan di teliti dan angka-angka
sebagai simbolisasi (label) dari indikator berdasarkan variabel-variabel yang
akan di teliti. Sementara data kualitatif, tabulasi data dilakukan dengan cara
mencatat hasil wawancara, observasi ataupun diskusi dalam bentuk catatan
lapangan.
14
e. Menganalisis data sesuai dengan tujuan evaluasi.
Analisis data merupakan kegiatan lanjutan setelah data terkumpul dan
ditabulasi. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan statistik ataupun non
statistik. Melalui pengolahan data, akan diperoleh keterangan / informasi yang
bermakna atas sekumpulan angka, simbol, atau tanda-tanda yang di dapatkan
dari lapangan.
f. Menetapkan hasil evaluasi.
Hasil evaluasi disajikan dalam bentuk kesimpulan dari kegiatan evaluasi yang
sudah dilakukan. Kesimpulan perlu dibuat untuk menetapkan rekomendasi yang
perlu diajukan dengan tujuan perbaikan untuk kegiatan selanjutnya.
Rekomendasi yang diajukan harus jelas kepada siapa ditujukan, apa yang harus
dibuat dan dalam bentuk apa dilakukan.
g. Menyusun laporan hasil evaluasi sesuai dengan sistematika penulisan laporan
ilmiah.
Bagian akhir dari kegiatan evaluasi adalah penyusunan laporan hasil evaluasi.
Laporan hasil evaluasi di maksudkan sebagai barang bukti evaluator/mahasiswa
untuk menyampaikan laporan kepada koordinator di tingkat BPP atau Kepala
Badan Penyuluhan atau BKP3.
3.2.4 Identifikasi Kegiatan Penyuluh
Kegiatan identifikasi kegiatan penyuluh yang akan dilakukan mahasiswa
selama berada di lokasi PKL, merupakan proses pembelajaran terhadap evaluasi
kinerja penyuluh, sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Menteri
Pertanian Nomor : 91/Permentan/OT.140/9/2013 tentang Evaluasi Kinerja Penyuluh
Pertanian. Form yang disediakan merupakan adopsi dari form instrumen evaluasi
kinerja penyuluh seperti dalam lampiran Permentan tersebut, yang akan dijadikan
bahan pembelajaran bagi mahasiswa dilapangan, untuk melatih diri dalam
melakukan evaluasi kinerja seorang penyuluh.
15
DAFTAR PUSTAKA
Suryadi T, dkk, 2015, Modul Praktikum Kerja Lapangan III Tahun Akademik 2014/2015, Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Malang.
--------------, 2015, Panduan Praktikum Kerja Lapangan, Sekolah Tinggi Penyuluhan
Pertanian Malang. Kementan, Permentan Nomor 91/Kementan/OT.140/9/2013 tentang Pedoman
Evaluasi Kinerja Penyuluh Pertanian, Jakarta, 2013. Kusnadi, 2013, Evaluasi Dampak Penyuluhan, Materi Perkuliahan Masalah Khusus,
STPP Bogor. Ismulhadi, dkk, 2014, Modul Evaluasi Penyuluhan Pertanian, Sekolah Tinggi
Penyuluhan Pertanian Malang. Kementan, 2009, Evaluasi Penyuluhan Pertanian, Modul Pendidikan dan Pelatihan
Fungsional Penyuluh Pertanian. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian. Jakarta.
---------------, 2006, Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem
Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, Jakarta. Soedarsono, Thomas, et. al. 2005, Programa & Evaluasi Penyuluhan Pertanian.
Universitas Terbuka, Jakarta. Padmowiharjo, S. 2002. Evaluasi Penyuluhan Pertanian, Universitas Terbuka,
Jakarta. Van den Ban, A. W. dan Hawkins, H.S. Penyuluhan Pertanian. Kanisius,
Yogyakarta, 1999. Mardikanto, T, 1993, Penyuluhan Pembangunan Pertanian, Sebelas Maret
University Press, Surakarta. Suriatna, Sumardi, 1987, Metode Penyuluhan Pertanian, PT. Mediyatama Sarana
Perkas, Jakarta. Wikipedia, Evaluasi Penyuluhan Pertanian, http://id.wikipedia.org/wiki/Evaluasi_
penyuluhan_pertanian, diakses tanggal 25 Pebruari 2015. Retro, 2012, Mengevaluasi Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian, http://www.
budidarma.com/2012/01/mengevaluasi-pelaksanaan-penyuluhan.html, diakses tanggal 25 Pebruari 2015.