proinflamatotik-a dan 62 sitokin antiinflamatorik...

14
62 BAB V. KESIMPULAN, SARANDAN RINGKASAN V. 1. KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Tidak ada perbedaan kadar TNF-α antara kelompok yang diberikan ekstrak etanol pegagan dengan kelompok kontrol stres. 2. Tidak ada perbedaan kadar IL-10 antara kelompok yang diberikan ekstrak etanol pegagan dengan kelompok kontrol stres. V. 2. SARAN 1. Bila akan melakukan penelitian untuk mengetahui kadar sitokin IL-10 perlu dipertimbangkan untuk memeriksa kadar sitokin lain seperti IL-1β dan juga hormon-hormon yang berpengaruh terhadap stres seperti hormon glukokortikoid. 2. Pada penelitian selanjutnya mungkin perlu dipertimbangkan untuk meningkatkan dosis dan juga pemberian ekstrak etanol pegagan dengan jangka waktu yang lebih lama setelah perlakuan stres. 3. Pada penelitian selanjutnya perlu dipertimbangkan untuk memeriksa faktor transkripsi NF-κB yang diduga mendasari mekanisme kerja pegagan sebagai antiinflamasi dan juga mekanisme lain misalnya dengan penghambatan aktivasi reseptor N-methyl-D-aspartate (NMDA) pada sel neuron di hippocampus. PENGARUH EKSTRAK ETANOL PEGAGAN (Centella asiatica) TERHADAP KADAR SITOKIN PROINFLAMATOTIK-a DAN SITOKIN ANTIINFLAMATORIK IL-10 DI HIPPOCAMPUS TIKUS PASCASTRES LISTRIK 28 HARI IKA MURTI HARINI Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Upload: truongbao

Post on 08-Jul-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROINFLAMATOTIK-a DAN 62 SITOKIN ANTIINFLAMATORIK …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72057/potongan/S2-2014-337256-chapter5.pdf63 V.3. RINGKASAN Latar Belakang Stres dapat menghasilkan

62

BAB V.

KESIMPULAN, SARANDAN RINGKASAN

V. 1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Tidak ada perbedaan kadar TNF-α antara kelompok yang diberikan ekstrak

etanol pegagan dengan kelompok kontrol stres.

2. Tidak ada perbedaan kadar IL-10 antara kelompok yang diberikan ekstrak

etanol pegagan dengan kelompok kontrol stres.

V. 2. SARAN

1. Bila akan melakukan penelitian untuk mengetahui kadar sitokin IL-10 perlu

dipertimbangkan untuk memeriksa kadar sitokin lain seperti IL-1β dan juga

hormon-hormon yang berpengaruh terhadap stres seperti hormon

glukokortikoid.

2. Pada penelitian selanjutnya mungkin perlu dipertimbangkan untuk

meningkatkan dosis dan juga pemberian ekstrak etanol pegagan dengan jangka

waktu yang lebih lama setelah perlakuan stres.

3. Pada penelitian selanjutnya perlu dipertimbangkan untuk memeriksa faktor

transkripsi NF-κB yang diduga mendasari mekanisme kerja pegagan sebagai

antiinflamasi dan juga mekanisme lain misalnya dengan penghambatan aktivasi

reseptor N-methyl-D-aspartate (NMDA) pada sel neuron di hippocampus.

PENGARUH EKSTRAK ETANOL PEGAGAN (Centella asiatica) TERHADAP KADAR SITOKINPROINFLAMATOTIK-a DANSITOKIN ANTIINFLAMATORIK IL-10 DI HIPPOCAMPUS TIKUS PASCASTRES LISTRIK 28 HARIIKA MURTI HARINIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 2: PROINFLAMATOTIK-a DAN 62 SITOKIN ANTIINFLAMATORIK …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72057/potongan/S2-2014-337256-chapter5.pdf63 V.3. RINGKASAN Latar Belakang Stres dapat menghasilkan

63

V.3. RINGKASAN

Latar Belakang

Stres dapat menghasilkan berbagai perubahan neurokimia, neurotransmiter

dan hormonal. Penelitian yang dilakukan menggunakan beberapa protokol stres

baik secara fisik, psikologik maupun campuran keduanya menunjukkan adanya

respon proinflamatorik di otak dan sistem lain terutama ditandai dengan

pengeluaran beberapa mediator inflamasi (Garciá et al., 2008).

Organ yang berperan penting dalam respon terhadap stres adalah

hippocampus. Hippocampus merupakan bagian dari sistem limbik yang berperan

penting dalam mengatur emosi, seperti rasa senang, nyeri, kepatuhan, ketakutan

dan marah. Hippocampus juga terlibat dalam memori dan penciuman (Tortora &

Derrickson, 2009).

Proses inflamasi akibat stres kronis melibatkan peran mikroglia pada

patogenesisnya (Czeh et al., 2011). Mikroglia dapat berkembang menjadi fenotip

M1 yang bersifat proinflammatorik dan fenotip M2 yang bersifat anti

inflamatorik.. Mikroglia M1 yang teraktivasi akan mengeluarkan substansi seperti

Reactive oxygen spesies (ROS) dan sitokin proinflamasi seperti interleukin-1β

(IL-1β) dan tumor necrosis factor-α (TNF-α) serta matrix metalloproteinase

(MMP) dan glutamat. ROS seperti superoxide, hydrogen peroxide (H2O2), nitric

oxide(NO) tidak hanya dapat membunuh mikroba yang menginvasi tapi juga

dapat menyebabkan kerusakan neuron dan mikrogliosis reaktif (Block et al.,

2007).

Mikroglia M2 mempunyai fungsi protektif penting dengan menghilangkan

sel yang rusak, mengaktifkan neurogenesis, menginduksi pembentukan kembali

PENGARUH EKSTRAK ETANOL PEGAGAN (Centella asiatica) TERHADAP KADAR SITOKINPROINFLAMATOTIK-a DANSITOKIN ANTIINFLAMATORIK IL-10 DI HIPPOCAMPUS TIKUS PASCASTRES LISTRIK 28 HARIIKA MURTI HARINIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 3: PROINFLAMATOTIK-a DAN 62 SITOKIN ANTIINFLAMATORIK …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72057/potongan/S2-2014-337256-chapter5.pdf63 V.3. RINGKASAN Latar Belakang Stres dapat menghasilkan

64

lingkungan neuron fungsional dengan memperbaiki selubung mielin. Selain itu,

mikroglia juga berperan dalam pelepasan faktor neurotropik serta molekul dan

sitokin antiinflamasi seperti interleukin-10 (IL-10) yang dapat menghambat

apoptosis mikroglia dan transforming growth factorbeta (TGF-β) yang berfungsi

sebagai neuroprotektif (Czeh et al., 2011).

Berdasarkan beberapa penelitian dilaporkan bahwa terjadi variasi dalam

peningkatan atau penurunan sitokin proinflamasi maupun antiinflamasi pada

hewan coba yang diinduksi protokol stres. Salah satu sitokin proinflamasi yang

terpengaruh dengan adanya stres adalah TNF-α. Beberapa dekade yang lalu TNF-

α diidentifikasi sebagai produk dari limfosit dan makrofag yang dapat

menyebabkan lisis dari sel tertentu. TNF-α berperan dalam terjadinya beberapa

penyakit pada manusia (Locksley et al., 2001). Sebuah penelitian melaporkan

bahwa terjadi peningkatan kadar mRNA TNF-α yang diinduksi lipopolisakarida

pada hippocampus mencit yang mengalami stres prenatal (Chaves et al., 2012).

Sedangkan salah satu sitokin antiinflamasi yang terpengaruh dengan adanya

stres adalah IL-10. Menurut penelitian yang dilakukan Voorhees et al., (2013),

terjadi penurunan sitokin antiinflamasi IL-10 baik pada serum maupun

hippocampus mencit yang diinduksi chronic restraint stres (CRS).

Pada saat ini, penelitian yang berfokus pada tanaman herbal berkembang

luas di dunia. Salah satu tanaman herbal yang banyak digunakan dalam penelitian

adalah pegagan (Centella asiatica). Pegagan merupakan tanaman herbal yang

cukup penting dan digunakan secara luas di negara timur dan menjadi popular di

barat (Gohil et al., 2010). Pegagan selain mempunyai efek neuroprotektif juga

diketahui mempunyai efek anti inflamasi(Huang et al., 2011).

PENGARUH EKSTRAK ETANOL PEGAGAN (Centella asiatica) TERHADAP KADAR SITOKINPROINFLAMATOTIK-a DANSITOKIN ANTIINFLAMATORIK IL-10 DI HIPPOCAMPUS TIKUS PASCASTRES LISTRIK 28 HARIIKA MURTI HARINIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 4: PROINFLAMATOTIK-a DAN 62 SITOKIN ANTIINFLAMATORIK …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72057/potongan/S2-2014-337256-chapter5.pdf63 V.3. RINGKASAN Latar Belakang Stres dapat menghasilkan

65

Perumusan Masalah

Masih belum diketahui apakah pemberian ekstrak etanol pegagan dapat

mempengaruhi kadar sitokin proinflamasi TNF-α dan sitokin antiinflamasi IL-10

di hippocampus tikus pascastres listrik 28 hari. Berdasarkan hal tersebut, maka

dalam penelitian ini dirumuskan permasalahan apakah pemberian ekstrak etanol

pegagan dapat mempengaruhi kadar sitokin proinflamasi TNF-α dan sitokin

antiinflamasi IL-10 di hippocampus tikus pascastres listrik 28 hari ?

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakahpemberian ekstrak etanol

pegagan dapat mempengaruhi kadar sitokin proinflamasi TNF-α dan sitokin

antiinflamasi IL-10 di hippocampus tikus pascastres listrik 28 hari.

Landasan Teori

Adanya respon proinflamatorik di otak dan sistem lain terutamaditandai

dengan pengeluaran beberapa mediator inflamasi (Garciá et al., 2008). Stres

kronis ternyata melibatkan peran mikroglia pada patogenesisnya (Czeh et al.,

2011). Mikroglia yang teraktifkan dapat berkembang menjadi fenotip M1 yang

bersifat proinflammatorik dan fenotip M2 yang bersifat antiinflamatorik. M1 yang

teraktivasi akan mengeluarkan substansi seperti ROS dan sitokin proinflamasi

seperti IL-1β dan TNF-αyang dapat membunuh mikroba yang menginvasi serta

dapat juga menyebabkan kerusakan neuron dan gliosis reaktif (Block et al., 2007).

M2 mempunyai fungsi protektif penting dengan menghilangkan sel yang rusak,

mengaktifkan neurogenesis, menginduksi pembentukan kembali lingkungan

neuron fungsional dengan memperbaiki selubung mielin, dan dengan pelepasan

PENGARUH EKSTRAK ETANOL PEGAGAN (Centella asiatica) TERHADAP KADAR SITOKINPROINFLAMATOTIK-a DANSITOKIN ANTIINFLAMATORIK IL-10 DI HIPPOCAMPUS TIKUS PASCASTRES LISTRIK 28 HARIIKA MURTI HARINIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 5: PROINFLAMATOTIK-a DAN 62 SITOKIN ANTIINFLAMATORIK …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72057/potongan/S2-2014-337256-chapter5.pdf63 V.3. RINGKASAN Latar Belakang Stres dapat menghasilkan

66

faktor neurotropik serta molekul dan sitokin antiinflamasi seperti IL-10 dan TGF-

β yang berfungsi sebagai neuroprotektif (Czeh et al., 2011). Pada stres kronis

diketahui terjadi kecenderungan peningkatan sitokin proinflamasi dan penurunan

sitokin antiinflamasi di hippocampus tikus. Pegagan selain mempunyai efek

neuroprotektif juga diketahui mempunyai efek antiinflamasi (Huang et al., 2011;

Sharma & Thakur, 2011).

Metode Penelitian

Hewan Coba

Subjek penelitian yang digunakan adalah tikus jantan galur Sprague Dawley

umur 1 bulan dengan berat badan sekitar 100 gram yang dikandangkan secara

berkelompok. Tiap kandang berisi dua sampai tiga ekor tikus. Tikus ini diberi air

minum dan pakan ad libitum. Kondisi ruangan diharapkan bertemperatur 210 C

dengan kelembaban 50-60%, siklus gelap-terang 12:12 jam. Tiga puluh ekor tikus

yang diuji dalam penelitian ini dikelompokkan secara acak ke dalam 6 kelompok

(1 kelompok @ 5 tikus) perlakuan sebagai berikut:kelompok A (tanpa stres +

aquades); kelompok B (stres + aquades), kelompok C (tanpa stres + pegagan dosis

300 mg/kgBB), kelompok D (stres + pegagan dosis 150mg/kgBB), kelompok E

(stres + pegagan dosis 300 mg/kgBB) dan kelompok F (stres +pegagan dosis 600

mg/kgBB).

Ekstrak etanol pegagan

Pegagan mentah yang digunakan dalam penelitian ini dibeli di CV. Merapi

Farma Herbal, Kaliurang, Sleman, Yogyakarta. Selanjutnya dilakukan determinasi

Pegagan untuk memastikan bahwa tanaman yang dibeli memang benar Pegagan

PENGARUH EKSTRAK ETANOL PEGAGAN (Centella asiatica) TERHADAP KADAR SITOKINPROINFLAMATOTIK-a DANSITOKIN ANTIINFLAMATORIK IL-10 DI HIPPOCAMPUS TIKUS PASCASTRES LISTRIK 28 HARIIKA MURTI HARINIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 6: PROINFLAMATOTIK-a DAN 62 SITOKIN ANTIINFLAMATORIK …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72057/potongan/S2-2014-337256-chapter5.pdf63 V.3. RINGKASAN Latar Belakang Stres dapat menghasilkan

67

(Centella asiatica). Ekstrak etanol Pegagan dibuat dengan metode maserasi di

Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) UGM.

Paradigma stres

Stres pada tikus diinduksi menggunakan alat stres listrik. Alat ini berbentuk

kotak (plexiglas shock box), tertutup, berukuran panjang 48 cm, lebar 24 cm, dan

tinggi 32 cm yang dilengkapi dengan suatu wired grid floor (Persoons, et al.,

1995). Pada bagian tengah kotak terdapat suatu sekat yang di tengahnya terdapat

pintu terbuka dengan lebar pintu 8 cm dan tinggi 10 cm. Pada ruang bagian

sebelah kiri dan kanan sekat dipasang suatu photoelectric cell yang terletak 2 cm

di atas electric grid floor. Kotak ini dihubungkan dengan amperemeter untuk

mengukur arus listrik, voltmeter untuk mengukur tegangan listrik dan stabilizer

untuk menstabilkan tegangan listrik serta dilengkapi alat penghitung jumlah

lintasan. Stres listrik tersebut diperlakukan kepada hewan coba dengan ketentuan

sebagai berikut : arus yang diberikan sebesar 0,8 mA, selama total perlakuan 10

menit, dengan pemberian stres secara teratur yaitu setiap 15 detik diberikan aliran

listrik selama 5 detik (3 kali per menit, 5 detik per pemberian stres).

Isolasi dan pengambilan jaringan hippocampus

Pada hari ke 28, hewan coba didekapitasi untuk diambil jaringan

hippocampusnya setelah sesi perlakuan terakhir selesai dilakukan. Hippocampus

kemudian diisolasi proteinnya untuk digunakan dalam pemeriksaan kadar TNF-α

dan IL-10 dengan ELISA. Ekstraksi protein dari hippocampus dilakukan

menggunakan PRO-PREP Protein Extraction Solution kit(Intron cat no 17081).

PENGARUH EKSTRAK ETANOL PEGAGAN (Centella asiatica) TERHADAP KADAR SITOKINPROINFLAMATOTIK-a DANSITOKIN ANTIINFLAMATORIK IL-10 DI HIPPOCAMPUS TIKUS PASCASTRES LISTRIK 28 HARIIKA MURTI HARINIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 7: PROINFLAMATOTIK-a DAN 62 SITOKIN ANTIINFLAMATORIK …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72057/potongan/S2-2014-337256-chapter5.pdf63 V.3. RINGKASAN Latar Belakang Stres dapat menghasilkan

68

Pemeriksaan konsentrasi protein TNF-α dan IL-10pada jaringan

hippocampus tikus dengan metode ELISA

Kadar TNF-α dan IL-10 diperiksa menggunakan Rat Tumor-Necrosis

Factor-α ELISA-Kit for cell and tissue lysates (Sigma RAB0480-1KT) dan Rat

IL-10 ELISA Kit for cell and tissue lysates (Sigma RAB0247-1KT). Prosedur

pengukuran konsentrasi TNF-α dan IL-10 dilakukan sesuai dengan protokol dari

produsen. Data kadar TNF-α dan IL-10 menggunakan metode immunoassay

semikuantitatif berupa konsentrasi TNF-α dan IL-10 yang sudah dikonversi dari

O.D. absorbansi menggunakan kurva standard. Tiap sampel diperiksa sebanyak 2

kali dan hasilnya dilaporkan sebagai rerata ± SE.

Analisis Statistik

Data diuji normalitasnya menggunakan uji Shapiro-Wilk. Berdasarkan uji

tersebut dapat diketahui bahwa distribusi datanya homogen sehingga bisa

dilakukan uji ANOVA satu jalur dan selanjutnya dilakukan uji posthoc.

Hasil

Berat Badan Tikus

Berdasarkan hasil dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan berat badan

tikus pada semua kelompok baik yang diberikan stres listrik maupun tidak.

Sementara itu, secara statistik tidak ditemukan adanya perbedaan yang signifikan

rerata berat badan tikus antarkelompok pada setiap pengukuran berat badan (nilai

p>0,05).

PENGARUH EKSTRAK ETANOL PEGAGAN (Centella asiatica) TERHADAP KADAR SITOKINPROINFLAMATOTIK-a DANSITOKIN ANTIINFLAMATORIK IL-10 DI HIPPOCAMPUS TIKUS PASCASTRES LISTRIK 28 HARIIKA MURTI HARINIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 8: PROINFLAMATOTIK-a DAN 62 SITOKIN ANTIINFLAMATORIK …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72057/potongan/S2-2014-337256-chapter5.pdf63 V.3. RINGKASAN Latar Belakang Stres dapat menghasilkan

69

Kadar TNF-α pada Jaringan Hippocampus

Berdasarkan hasil analisis dengan ELISA untuk mendeteksi kadar TNF-α

pada jaringan hippocampus dari enam kelompok dapat dilihat bahwa kelompok A

(tikus tanpa stres dan tanpa pemberian ekstrak etanol pegagan/hanya aquades)

mempunyai rerata kadar TNF-α paling rendah. Kelompok B (tikus dengan stres

dan tanpa pemberian ekstrak etanol pegagan/hanya aquades) mempunyai rerata

kadar TNF-α lebih tinggi dibanding dengan kelompok A. Pada kelompok D, E

dan F (tikus dengan stres dan diberikan ekstrak etanol pegagan dengan dosis

masing-masing 150 mg/kgBB, 300 mg/kgBB, 600 mg/kgBB) mempunyai rerata

kadar TNF-α lebih rendah dibanding kelompok B. Kelompok C (tikus tanpa stres

dan diberikan ekstrak etanol pegagan dengan dosis 300mg/kgBB) juga

mempunyai rerata kadar TNF-α lebih rendah dibanding kelompok E (tikus dengan

stres dan diberikan ekstrak etanol pegagan dengan dosis 300mg/kgBB) tetapi

lebih tinggi bila dibandingkan dengan kelompok A.

Berdasarkan analisis didapatkan perbedaan secara statistik (nilai p<0,05)

antara kelompok A (tikus tanpa stres dan tanpa pemberian ekstrak etanol

pegagan/hanya aquades) dengan kelompok B (tikus dengan stres dan tanpa

pemberian ekstrak etanol pegagan/hanya aquades). Sedangkan bila dibandingkan

antara kelompok B (tikus dengan stres tanpa pemberian ekstrak etanol

pegagan/hanya aquades) dengan kelompok D, E dan F (tikus dengan stres dan

diberikan ekstrak etanol pegagan dengan dosis masing-masing 150 mg/kgBB, 300

mg/kgBB, 600 mg/kgBB) ternyata tidak ditemukan perbedaan secara statistik

(nilai p>0,05). Bila dibandingkan antara kelompok C (tikus tanpa stres dan

PENGARUH EKSTRAK ETANOL PEGAGAN (Centella asiatica) TERHADAP KADAR SITOKINPROINFLAMATOTIK-a DANSITOKIN ANTIINFLAMATORIK IL-10 DI HIPPOCAMPUS TIKUS PASCASTRES LISTRIK 28 HARIIKA MURTI HARINIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 9: PROINFLAMATOTIK-a DAN 62 SITOKIN ANTIINFLAMATORIK …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72057/potongan/S2-2014-337256-chapter5.pdf63 V.3. RINGKASAN Latar Belakang Stres dapat menghasilkan

70

diberikan ekstrak etanol pegagan dengan dosis 300mg/kgBB) dan kelompok E

(tikus dengan stres dan diberikan ekstrak (nilai p>0,05).

Kadar IL-10 pada Jaringan Hippocampus

Berdasarkan hasil analisis dengan ELISA untuk mendeteksi kadar IL-10

pada jaringan hippocampus dari enam kelompok dapat dilihat bahwa kelompok E

(tikus dengan stres dan diberikan ekstrak etanol pegagan dengan dosis 300

mg/kgBB) mempunyai rerata kadar IL-10 paling tinggi. Kelompok B (tikus

dengan stres dan tanpa pemberian ekstrak etanol pegagan/hanya aquades)

mempunyai rerata kadar IL-10 lebih tinggi dibanding dengan kelompok A (tikus

tanpa stres dan tanpa pemberian ekstrak etanol pegagan/hanya aquades). Pada

kelompok D dan E (tikus dengan stres dan diberikan ekstrak etanol pegagan

dengan dosis masing-masing 150 mg/kgBB dan 300 mg/kgBB) mempunyai rerata

kadar IL-10 lebih tinggi dibanding kelompok B. Kelompok E (tikus dengan stres

dan diberikan ekstrak etanol pegagan dengan dosis 300mg/kgBB) mempunyai

rerata kadar IL-10 lebih tinggi dibanding kelompok C (tikus tanpa stres dan

diberikan ekstrak etanol pegagan dengan dosis 300mg/kgBB) dan kelompok A.

Berdasarkan analisis tidak didapatkan perbedaan secara statistik (nilai

p>0,05) antara kelompok A (tikus tanpa stres dan tanpa pemberian ekstrak etanol

pegagan/hanya aquades) dengan kelompok B (tikus dengan stres dan tanpa

pemberian ekstrak etanol pegagan/hanya aquades). Bila dibandingkan antara

kelompok B (tikus dengan stres tanpa pemberian ekstrak etanol pegagan/hanya

aquades) dengan kelompok D, E dan F (tikus dengan stres dan diberikan ekstrak

etanol pegagan dengan dosis masing-masing 150 mg/kgBB, 300 mg/kgBB, 600

mg/kgBB) diketahui bahwa nilai p<0,05. Namun, setelah dilakukan analisis

PENGARUH EKSTRAK ETANOL PEGAGAN (Centella asiatica) TERHADAP KADAR SITOKINPROINFLAMATOTIK-a DANSITOKIN ANTIINFLAMATORIK IL-10 DI HIPPOCAMPUS TIKUS PASCASTRES LISTRIK 28 HARIIKA MURTI HARINIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 10: PROINFLAMATOTIK-a DAN 62 SITOKIN ANTIINFLAMATORIK …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72057/potongan/S2-2014-337256-chapter5.pdf63 V.3. RINGKASAN Latar Belakang Stres dapat menghasilkan

71

posthoc untuk mengetahui perbedaan antar kelompok ternyata yang berbeda

bermakna adalah antara kelompok D (tikus dengan stres dan diberikan ekstrak

etanol pegagan dengan dosis 150 mg/kg BB) dengan kelompok F (tikus dengan

stres dan diberikan ekstrak etanol pegagan dengan dosis 600 mg/kg BB).

Sementara itu, bila dibandingkan antara kelompok C (tikus tanpa stres dan

diberikan ekstrak etanol pegagan dengan dosis 300 mg/kg BB) dan kelompok E

(tikus dengan stres dan diberikan ekstrak etanol pegagan dengan dosis 300 mg/kg

BB) ternyata didapatkan perbedaan secara statistik (nilai p<0,05).

Pembahasan

Kadar TNF-α pada tikus yang diberikan stres pada penelitian ini lebih tinggi

dibandingkan dengan tikus yang tidak diberikan stres. Hal ini mendukung

penelitian yang melaporkan bahwa stres dapat menyebabkan inflamasi di

hippocampus dibuktikan dengan adanya peningkatan kadar mediator inflamasi IL-

1β, IL-6, dan TNF-α di hippocampus tikus yang diberi stres kronik dibandingkan

dengan tikus tanpa streshippocampus tikus yang diberi stres kronik dibandingkan

dengan tikus tanpa stres (Tagliari et al., 2011).

Efek antiinflamasi ekstrak etanol pegagan pada hippocampus diduga bekerja

dengan menghambat produksi sitokin proinflamatorik TNF-α. Caranya dengan

menghambat sel yang menghasilkan sitokin TNF-α, seperti sel mikroglia.

Mekanisme kerjanya kemungkinan melalui penghambatan ekspresi TNF-α dengan

menurunkan pengaturan aktivasi nuclear factor-kappa B (NF-κB) melalui

penekanan fosforilasi IκB kinase dan mitogen-activated protein kinase

(p38,ERK1/2, JNK)(Yun et al., 2008). NF-κB merupakan salah satu faktor

PENGARUH EKSTRAK ETANOL PEGAGAN (Centella asiatica) TERHADAP KADAR SITOKINPROINFLAMATOTIK-a DANSITOKIN ANTIINFLAMATORIK IL-10 DI HIPPOCAMPUS TIKUS PASCASTRES LISTRIK 28 HARIIKA MURTI HARINIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 11: PROINFLAMATOTIK-a DAN 62 SITOKIN ANTIINFLAMATORIK …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72057/potongan/S2-2014-337256-chapter5.pdf63 V.3. RINGKASAN Latar Belakang Stres dapat menghasilkan

72

transkripsi yang mengatur ekspresi enzim dan sitokin proinflamasi seperti iNOS,

COX-2, dan TNF-α (Huang et al., 2011).

Hasil kadar TNF-α pada hippocampus tikus stres yang diberi pegagan pada

penelitian ini lebih rendah dibandingkan kontrol stres meskipun tidak ada

perbedaan signifikan. Pada penelitian ini, tikus dikorbankan pada hari yang sama

setelah pemberian stres listrik yang terakhir. Hasil ini kemungkinan

mengindikasikan bahwa dosis pegagan belum adekuat dalam mencegah

peningkatan produksi TNF-α pada hippocampus tikus selama stres kronis. Pada

penelitian selanjutnya mungkin perlu dipertimbangkan untuk meningkatkan dosis

dan juga jangka waktu pemberian yang lebih lama setelah stres.

Pengaruh pegagan dalam menurunkan kadar TNF-αdi hippocampus

pascastres ini mendukung data sebelumnya tentang penurunan kadar TNF- α pada

serum setelah pemberian pegagan pasca inflamasi (Huang et al., 2011;Li et al.,

2009). TNF-α merupakan mediator utama yang dihasilkan sebagai respon

terhadap inflamasi (Saad et al., 2011). TNF- α pada serum bisa berasal dari

berbagai sumber. Efek dari sitokin proinflamasi lokal lebih signifikan dalam

menyebabkan kerusakan selular pada jaringan. Pada penelitian ini, peningkatan

TNF-α lokal lebih menggambarkan proseskerusakan pada hippocampus

dibandingkan dengan hasil pada serum.

Sementara itu, berdasarkan hasil yang diperoleh pada penelitian ini dapat

diketahui bahwa tidak didapatkan perbedaan kadar IL-10antara kelompok tikus

tanpa stres dan tanpa pemberian ekstrak etanol pegagan/hanya aquades dengan

kelompok tikus dengan stres dan tanpa pemberian ekstrak etanol pegagan/hanya

aquades.Penelitian lain melaporkan bahwa terdapat penurunan kadar IL-10 pada

PENGARUH EKSTRAK ETANOL PEGAGAN (Centella asiatica) TERHADAP KADAR SITOKINPROINFLAMATOTIK-a DANSITOKIN ANTIINFLAMATORIK IL-10 DI HIPPOCAMPUS TIKUS PASCASTRES LISTRIK 28 HARIIKA MURTI HARINIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 12: PROINFLAMATOTIK-a DAN 62 SITOKIN ANTIINFLAMATORIK …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72057/potongan/S2-2014-337256-chapter5.pdf63 V.3. RINGKASAN Latar Belakang Stres dapat menghasilkan

73

hippocampus tikus yang diberi stres(Voorhees et al., 2013), Sebaliknya, penelitian

lain melaporkan adanya peningkatan kadar IL-10 pada hippocampus tikus yang

diberi stress (You et al., 2011).Perbedaan hasil ini kemungkinan disebabkan

antara lain oleh protokol stres yang diberikan. Pada penelitian ini protokol stres

yang digunakan adalah stres listrik. Sedangkan pada penelitian lain tersebut

menggunakan chronic mild stress(You et al., 2011) dan chronic restraint

stress(Voorhees et al., 2013).

Sitokin IL-10 berperan sebagai imunomodulator yang dapat meningkat

selama inflamasi untuk menggantikan kaskade sinyal sitokin proinflamasi (You et

al., 2011).Pada kondisi normal, peningkatan hormon glukokortikoid dapat

meningkatkan produksi IL-10 (Roque et al., 2009). IL-10 dan glukortikoid ini

akan merangsang mekanisme umpan balik negatif dan menghambat poros

hipotalamus-pituitari-adrenal (Roque et al., 2009). Namun bila kenaikan

glukokortikoid terlalu tinggi sebagai respon terhadap stres yang berlangsung terus

menerus, maka sel akan menjadi resisten terhadap glukokortikoid. Hal ini

menyebabkan kegagalan mekanisme umpan balik negatif poros hipotalamus-

pituitari-adrenal. Resistensi glukokortikoid juga akan menyebabkan penurunan

produksi IL-10 yang selanjutnya akan memicu ketidakseimbangan sitokin

proinflamasi dan antiinflamasi (Roque et al., 2009).Pada penelitian ini tidak

dilakukan pemeriksaan hormon-hormon yang berpengaruh pada keadaan stres.

Selain itu, produksi sitokin IL-10 sendiri dipengaruhi oleh modulasi imun dari

sitokin lain seperti IL-1β(Song et al., 2009). Sedangkan pada penelitian ini tidak

diperiksa kadar sitokin IL-1β.

PENGARUH EKSTRAK ETANOL PEGAGAN (Centella asiatica) TERHADAP KADAR SITOKINPROINFLAMATOTIK-a DANSITOKIN ANTIINFLAMATORIK IL-10 DI HIPPOCAMPUS TIKUS PASCASTRES LISTRIK 28 HARIIKA MURTI HARINIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 13: PROINFLAMATOTIK-a DAN 62 SITOKIN ANTIINFLAMATORIK …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72057/potongan/S2-2014-337256-chapter5.pdf63 V.3. RINGKASAN Latar Belakang Stres dapat menghasilkan

74

Penelitian tentang pegagan dan hippocampus yang telah dilakukan

sebelumnya sebagian besar mengkaji tentang peran pegagan sebagai

neuroprotektifPenelitian sebelumnya melaporkan bahwa pemberian ekstrak etanol

pegagan diketahui dapat meningkatkan kadar Brain-Derived Neurotrophic Factor

(BDNF) pada serum tikus pascastres kronis (Sari et al., 2013). Pemberian pegagan

juga dilaporkan dapat meningkatkan fungsi memori pada tikus yang mengalami

stres kronis (Sari &Ar-Rochmah, 2012) serta meningkatkan memori dan

pembelajaran spasial pada tikus neonatus yang diberikan stres (Mohandas et al.,

2005). Penelitian lain melaporkan bahwa pemberian ekstrak etanol pegagan

mempunyai efek neuroprotektif dengan meningkatkan titik percabangan dendrit

pada neuron CA3 hippocampus serta meningkatkan percabangan antara dendrit

bagian apikal dan basal pada neuron CA3 hippocampus. (Hemamalini & Rao,

2013).

Laporan tersebut mengindikasikan bahwa efek neuroprotektif dari C.

Asiaticamungkin dihasilkan dari beberapa mekanisme lain seperti menghambat

eksitotoksisitas, melalui beberapa jalur karena stres kronis dapat menginduksi

kematian sel neuron seperti atropi dendritik melalui peningkatan aktivitas reseptor

glutamat N-methyl-D-aspartate (NMDA)(Katayama et al., 2012; Hemamalini &

Rao, 2013).Namun karena kematian sel neuron akan menginduksi aktivasi

mikroglia, dan menyebabkan kerusakan jaringan lebih lanjut, maka kontribusi dari

efek antiinflamasi dari C. Asiaticadalam mendukung efek neuroprotektif tidak

dapat dikecualikan.

PENGARUH EKSTRAK ETANOL PEGAGAN (Centella asiatica) TERHADAP KADAR SITOKINPROINFLAMATOTIK-a DANSITOKIN ANTIINFLAMATORIK IL-10 DI HIPPOCAMPUS TIKUS PASCASTRES LISTRIK 28 HARIIKA MURTI HARINIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 14: PROINFLAMATOTIK-a DAN 62 SITOKIN ANTIINFLAMATORIK …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72057/potongan/S2-2014-337256-chapter5.pdf63 V.3. RINGKASAN Latar Belakang Stres dapat menghasilkan

75

Kesimpulan dan Saran

Tidak didapatkan perbedaan bermakna antara kadar TNF-α dan IL-10 pada

kelompok yang diberikan ekstrak etanol pegagan dengan kelompok kontrol stres.

Pada penelitian selanjutnya mungkin perlu dipertimbangkan untuk meningkatkan

dosis dan juga pemberian ekstrak etanol pegagan dengan jangka waktu yang lebih

lama setelah perlakuan stres.

PENGARUH EKSTRAK ETANOL PEGAGAN (Centella asiatica) TERHADAP KADAR SITOKINPROINFLAMATOTIK-a DANSITOKIN ANTIINFLAMATORIK IL-10 DI HIPPOCAMPUS TIKUS PASCASTRES LISTRIK 28 HARIIKA MURTI HARINIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/