profil gampong kp simpang kiri
DESCRIPTION
Baseline KampungTRANSCRIPT
P a g e | 1
Profil Kampung Simpang Kiri Kecamatan Tenggulun
Kabupaten Aceh Tamiang
PROFIL UMUM KAMPUNG Nama Kampung : Simpang Kiri Kemukiman : Kejuruan Muda Kecamatan : Tenggulun Jumlah KK : 504 Jumlah Penduduk : 2017 Jumlah Laki-laki : 1093 Jumlah Perempuan : 934 Jenis-jenis Mata Pencaharian Penduduk (beri tanda √)
PNS Pedagang □ Tani sawah Tani ladang Berkebun □ Tambak □ Kolam Ternak Buruh Tani Buruh Bangunan Pegawai Swasta TNI POLRI □ Industri Kecil □ Nelayan □ Dokter Mantri □ Anggota Dewan Perawat Guru Organisasi Sosial Masyarakat di Kampung (beri tanda √)
1.POSYANDU 2. □ BUMG 3.Wirid Yasin 4. TPA 5. □ KUD 6.KARANG TARUNA 7. KELOMPOK PENGAJIAN 8 KELOMPOK SIMPAN PINJAM
Sarana dan Prasarana yang ada di Kampung (beri tanda √) Sumber air minum : □ PDAM Sumur Sungai Sekolah : TK SD SMP □ SMA Puskesmas Mesjid Lembaga keuangan (Bank dll) Pemakaman Umum □ Irigasi Jalan aspal menuju pusat layanan di Kecamatan Listrik
Sekolah dan PUSKESMAS dari Kampung
SD : ±7 KM PUSKESMAS : ± 500 M SMP : ±7 KM SMA : ±7 KM Lainnya : ±7 KM
P a g e | 2
PERANGKAT PEMERINTAHAN KAMPUNG
No Nama Jabatan
1 Sugeng Wijaya Datuk Penghulu
2 Anita Amd Sekretaris Kampung
3 - Bendahara
4 Tengku Haris Ketua MDSK
5 - Ketua LKMK
6 - Anggota LKMK
7 - Kaur Pembangunan
8 - Kaur Pemerintahan
9 M. Saffi Kaur Umum
10 Mahrup Ketua Pemuda
11 Jafar Brutu Imam Kampung
PROFIL PENDIDIKAN
1. Jumlah total anak-anak putus sekolah : 20 orang 2. Jumlah anak laki-laki putus sekolah : 10 orang 3. Jumlah anak perempuan putus sekolah : 10 orang 4. Ditingkat mana mereka paling banyak putus sekolah : SD SMP SMA 5. Pentingkah pendidikan menurut masyarakat : Ya Tidak 6. Jika ada anak yang tidak sekolah menurut
masyarakat adalah masalah penting yang harus diselesaikan : Ya Tidak
7. Keterlibatan perwakilan warga dalam Komite sekolah : Ada terlibat dan aktif Ada terlibat tapi tidak aktif
Tidak ada yang terlibat 8. Apakah guru sekolah tempat anak Kampung ini
sekolah selalu ada/masuk setiap hari secara penuh : Ya Tidak PROFIL KESEHATAN
1. Apa penyakit yang sering ada di kampung ini : Penyakit Demam, dan Muntah Mencret
2. Kemana masyarakat pergi jika ingin menayakan masalah kesehatan atau penyakit yang diderita oleh masyarakat : BIDES PUSKESMAS □ PUSTU □ POSKESDES
POSYANDU □ DUKUN 3. Bidan Desa : □ Tidak ada
□ Ada dan aktif Jarang ada di Kampung □ Tidak pernah datang
4. Bagaimana kualitas Puskesmas yang sering masyarakat kunjungi : Pelayanan Dokternya Baik □ Tidak Pelayanan Perawatnya Baik □ Tidak Pelayanan Petugasnya Baik □ Tidak Obat yang diberikan □ Baik Tidak Ruang tunggu pasiennya Baik □ Tidak Kebersihannya □ Bersih □ Tidak
P a g e | 3
WCnya terpisah untul Lk/Pr Iya □ Tidak PROFIL MATA PENCARIAN PENDUDUK
1. Potensi lokal yang bisa dikembangkan sebagai Peluang usaha di Kampung ini : Pertanian Perkebunan Industri / Kerajinan Perikanan □ Lainnya:
______________________________________________
______________________________________________
2. Keberadaan Kelompok keuangan mikro (simpan-pinjam) di kampung ini : Ada □Tidak
3. Pelatihan tentang keterampilan
Tabel 1, prioritas masalah dan harapan solusi
KESEHATAN
NO Masalah Mengapa Jadi Masalah Yang terkena Dampak dari masalah tersebut
Solusi yang di Harapkan
1. Tidak tersedia POLINDES
Masyarakat Kampung harus berobat ke PUSKESMAS dengan cara tempuh 7 KM
Masyarakat Miskin dan Marginal
Ibu Hamil dan Balita
Perempuan Miskin
Pembangunan POLINDES di Kampung Simpang Kiri oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Walaupun saat ini sudah tersedia PUSKESMAS namun akses yang harus dijangkau hingga 7 Km
Perlunya dibangun mekanisme tentang bidan kampung keliling yang memberikan pelayanan kesehatan secara gratis kepada masyarakat
2 Penyediaan Tong sampah untuk kampung simpang kiri dalam rangka menjaga kebersihan lingkungan kampung simpang kiri pada setiap rumah yg ada dikampung dengan jumlah KK ± 403KK dengan teknis 1 Tong Sampah untuk 7 rumah tangga
Masyarakat Kampung mudah terjangkit dengan penyakit akibat tidak tersediannya tempat pembuangan sampah disetiap rumah warga
Bayi dan BALITA sangat rentan dengan penyakit akibat sering
Masyarakat Kampung
Bayi dan BALITA
Perempuan Hamil
LANSIA
Perlunya disediakan tong sampah pada setiap rumah warga
Sampah yang telah terkumpul dapat dibuang pada TPA oleh truck yang dipinjamkan dari Perusahaan
P a g e | 4
membuang sampah sembarangan
Kebersihan lingkungan di Kampung Simpang Kiri kurang baik sehingga diperlukan penyadaran kritis kepada masyarakat untuk lebih menjaga kebersihan maka perlu disediakannya tong sampah agar tetap menjaga kebersihan kampung.
Perkebunan Kelapa Sawit
Kampanye budaya membuang sampah kepada warga masyarakat
Bergotong royong untuk membuat Tong Sampah secara swakelola melalui penglibatan organisasi di kampung seperti: karang Taruna, Remaja Mesjid dan lain-lain
Masyarakat Kampung siap membentuk Kelompok Peduli Lingkungan di tiap-tiap Kampung
3 Peningkatan mutu pelayanan Puskesmas Simpang Kiri terutama dalam memberikan pelayanan maksimal bagi masyarakat kampung Simpang Kiri. Hal ini diakibatkan oleh pelayanan Puskesmas yang tidak efektif berjalan. Misalnya waktu pelayanan yang tersedia hingga pukul 14.00 WIB saja dan ini telah berlaku sejak Puskesmas ini didirikan. Polindes di dusun yang tidak memiliki tempat tinggal sehingga mengakibatkan bidan desa jarang ditempat
Hal ini diakibatkan oleh pelayanan Puskesmas yang tidak efektif berjalan. Misalnya waktu pelayanan yang tersedia hingga pukul 14.00 WIB saja dan ini telah berlaku sejak Puskesmas ini didirikan
Permasalahan ini bukan hanya saja dialami oleh warga masyarakat Simpang Kiri, namun juga dirasakan oleh masyarakat kampung lainnya dalam satu kecamatan Tenggulun.
Permasalahan serius ini harus mendapatkan respon serius dari pihak Puskesmas agar nantinya pihak Puskesmas bisa menempatkan staff kesehatan untuk selalu stand by memberikan
Masyarakat Kampung
Perempuan Hamil dan Ibu Menyusui serta balita
Masyarakat Miskin dan marginal
Keupayaan yang dilakukan oleh masyarakat Kampung Simpang Kiri adalah dengan melakukan pertemuan koordinasi dengan Kepala Puskesmas dan jajarannya serta
Bagaimana permasalahan ini dapat diadvokasikan hingga pada tingkat Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang.
Pembuatan SOP Standar Pelayanan Minimal bagi Petugas Medis di tingkat PUSKESMAS oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
Mengadakan rapat koordinasi bulanan bersama dengan Pihak Puskesmas dan staf kesehatan yang bekerja di POLINDES dan
P a g e | 5
pelayanan kepada masyarakat setiap harinya tidak hanya sampai pukul 14.00 WIB saja.
Masyarakat juga mengeluh prosedur penggunaan kenderaan ambulance yang sangat susah untuk didapatkan dimana selama ini ambulance yang tersedia hanya dipakai untuk kegiatan administrasi bagi Kepala Puskesmas dan bila masyarakat membutuhkan ambulance harus melewati beberapa prosedur yang sangat memberatkan masyarakat bahkan masyarakat sangat payah memperoleh fasilitas kesehatan tersebut.
Aparatur Pemerintahan Kampung dan Masyarakat tentang isu-isu terkini menyangkut permasalahan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
Membuat papan informasi dan kotak pengaduan ditiap POLINDES dan PUSKESMAS sehingga masyarakat dapat menyampaikan
4 Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk BALITA, LANSIA dan Perempuan Hamil
Selama ini PMT yang diberikan oleh pihak PUSKESMAS yang memenuhi angka kecukupan gizi bagi BALITA, Perempuan Hamil dan LANSIA
BALITA
Perempuan Hamil/Menyusui
LANSIA
Adanya PMT Ekstra bagi BALITA, LANSIA dan Perempuan Hamil/Menyusui
Pemanfaatan biaya operasional PUSKESMAS yang bersumber dari APBK dan DAK
5 Revitalisasi POSYANDU Kampung
POSYANDU yang ada tidak berfungsi
Kader Kesehatan Kampung yang ada saat ini tidak lagi mendapatkan honor akibat tidak dianggarkannya alokasi dana dari Pemerintah Kabupaten
Kader Kesehatan Kampung umumnya bekerja sebagai buruh pada perkebunan sehingga tidak bisa mencurahkan
Masyarakat
Pemerintahan Kampung
PUSKESMAS
Pemerintahan Kecamatan
Sinkronisasi Kegiatan PUSKESMAS dan Dinas Kesehatan
Pendanaan dari PUSKESMAS untuk membayar kader kesehatan kampung
P a g e | 6
kosentrasinya pada pelaksanaan kegiatan POSYANDU
6 Pelatihan penguatan kapasitas tenaga kesehatan di level POSKESDES, PUSTU dan Puskesmas serta Kader Kesehatan Kampung
Saat ini tenaga kesehatan yang bertugas di POSKESDES, PUSTU dan PUSKESMAS tidak bisa memberikan pelayanan secara maksimal dan optimal akibat tidak dibekali dengan pengetahuan kesehatan yang memadai
Perempuan
BALITA
LANSIA
Masyarakat Marginal
Pelatihan secara periodic 3 bulanan bagi tenaga kesehatan yang bertugas di POSKESDES, PUSTU dan Puskesmas serta Kader Kesehatan Kampung
PENDIDIKAN
NO Masalah Mengapa Jadi Masalah Yang terkena Dampak dari masalah tersebut
Solusi yang di Harapkan
1. Penyediaan Mobiler untuk Satu Ruang Kelas MIS Al-Amin Dusun II Kermal/Sei-Sirau
Saat ini mobiler yang tersedia sudah tidak layak pakai dan selalu diperbaiki oleh pihak sekolah dan komite sekolah
Dana BOS yang tersedia hanya Rp. 13 juta/tahun yang dananya dipergunakan untuk pembiayaan rutin tenaga pendidik
Siswa/I yang bersekolah di MIS Al-Amin
Orang Tua murid yang sebagian besar bekerja sebagai buruh harian lepas pada Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit
Komite Sekolah yang tidak bisa mengupayakan biaya pengadaan Mobiler untuk MIS Al-Amin
Alokasi dana untuk pengadaan Mobiler MIS Al-Amin
Keterlibatan Komite Sekolah untuk menyisihkan dana bagi pengadaan Mobiler tersebut
2. Penyediaan Buku-Buku Pelajaran Agama untuk TPA Kampung
Saat ini TPA yang ada tidak memiliki buku-buku pelajaran agama yang memadai
Sebagian besar murid-murid yang belajar di TPA merupakan keluarga yang kurang mampu dan kadang-kadang tidak bisa membayar iuran bulanan
Orang tua siswa/i
Siswa/I yang tidak dapat menyerap ilmu agama dengan baik akibat kurangnya sumber pengetahuan
Pungutan secara swadaya dari masyarakat untuk membeli buku-buku pelajaran agama di TPA
Penglibatan Departmen Agama kabupaten untuk mengalokasikan buku-buku pelajaran agama di TPA Kampung
Penglibatan dai-dai perbatasan untuk memberikan
P a g e | 7
pengajaran di TPA Kampung
3 Pengadaan Buku-Buku Pelajaran untuk PAUD Kampung
Buku yang tersedia sangat minim dan tidak mencukupi
Murid yang belajar di PAUD sebagian besar adalah warga petani miskin
Siswa/I yang belajar di PAUD
Orang Tua siswa yang tidak mampu membeli buku pelajaran
Dukungan dana untuk pembelian buku-buku pelajaran
Penglibatan pihak perkebunan untuk pembelian buku-buku pelajaran
4 Rehab Ringan 3 Ruang Kelas MIS Al-Amin Dusun II Kermal/Sei-Sirau
Ruang kelas yang ada sudah rusak dibeberapa bagian seperti: Atap yang bocor, Dinding Kelas yang sudah lapuk dan lain-lain
Siswa/I yang belajar pada Ruang Kelas tersebut tidak bisa berkonsentrasi pada pelajaran akibat minimnya fasilitas pendukung
Siswa/I yang bersekolah di MIS Al-Amin
Orang Tua murid yang sebagian besar bekerja sebagai buruh harian lepas pada Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit
Komite Sekolah yang tidak bisa mengupayakan biaya pengadaan Mobiler untuk MIS Al-Amin
Alokasi dana untuk pengadaan Mobiler MIS Al-Amin
Keterlibatan Komite Sekolah untuk menyisihkan dana bagi pengadaan Mobiler tersebut
P a g e | 8
5 Perlunya di bangun PAUD bagi anak-anak terutama dikampung Simpang Kiri
Saat ini belum tersedia sarana pendidikan awal bagi anak-anak Kampung Simpang Kiri dan saat ini telah terbangun TK milik Perusahaan Perkebunan PT Simpang Kiri dengan jarak tempuh 5 Km dan TK tersebut tidak diperuntukan bagi anak-anak Kampung Simpang Kiri
Jumlah anak-anak yang belum mengenyam pendidikan awal sangat tinggi dan umumnya anak-anak tersebut langsung dimasukkan ke sekolah dasar oleh orang tuanya berhubung ketidaaan prasaran pendidikan dasar
Anak-Anak Kampung yang tidak mendapatkan pendidikan awal di PAUD
Orang Tua siswa yang tidak bisa menyekolahkan anaknya ke PAUD akibat ketiadaan fasilitas
Masyarakat Kampung Simpang Kiri siap melepaskan lahan bagi pembangunan PAUD tersebut secara swadaya masyarakat
Masyarakat Kampung Simpang Kiri siap menyediakan tenaga pengajar yang berasal dari Kampung Simpang Kiri dimana honornya diperoleh melalui keswadayaan masyarakat.
Masyarakat Kampung Simpang kiri mengadvokasi permasalahan ini bersama dengan LOGICA2 ke Pemerintahan Daerah melalui Dinas Pendidikan dan Pengajaran serta bagaimana melibatkan peran swasta (Perusahaan Perkebunan) dalam persoalan ini.
Optimalisasi pengunaan dana PNPM-MP untuk pembangunan PAUD
Berkoordinasi dengan Pihak Perkebunan agar PAUD yang diperuntukkan bagi anak-anak perkebunan bisa juga dimanfaatkan bagi anak-anak kampung Simpang Kiri
Menjadwalkan kegiatan belajar mengajar di PAUD milik Perusahaan Perkebunan tanpa menganggu kegiatan rutin anak-anak perkebunan
MATA PENCARIAN
NO Masalah Mengapa Jadi Masalah Yang terkena Dampak dari
Solusi yang di Harapkan
P a g e | 9
masalah tersebut
1. Belum terealisasinya hand tractor bagi peningkatan ekonomi masyarakat kampung
Masyarakat petani tidak memiliki peralatan yang memadai untuk melakukan land clearing terhadap lahan pertanian bagi petani pasca terjadinya banjir bandang pada Dec 2006
Petani yang tidak memiliki modal yang cukup untuk membeli peralatan pertanian
Petani yang tidak memiliki peralatan untuk membersihkan lahan persawahan
Petani yang tidak memiliki modal untuk membersihkan lahan pertaniannya untuk dikelola kembali
Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura harus menyediakan handtractor untuk petani yang akan memberikan lahannya
Kelompok Petani siap menyumbang tenaga untuk melakukan land clearing terhadap lahan pertanian
Kelompok Petani siap melakukan swakelola terhadap pembersihan lahan pertanian
2.
Perlunya life skill dan vocational training bagi kelompok pemuda untuk peningkatan kapasitas
Kelompok Pemuda merupakan salah satu kelompok marjinal yang tidak mendapatkan perhatian serius dari Pemerintahan Kecamatan dan Kabupaten termasuk dari Pihak Perkebunan Swasta dan Dunia Usaha
Kelompok Pemuda yang memiliki keahlian tidak bisa mengembangkan potensi dirinya akibat kurangnya perhatian dari berbagai pihak
Kelompok Pemuda merupakan kelompok produktif yang bisa memberikan kontrbusi positif bagi pembangunan kampung
Pemberian modal usaha bagi Kelompok Pemuda
Pelatihan kewirausahaan dan life skill training untuk kelompok pemuda
Pemanfaatan program CRS bagi penguatan ekonomi untuk Kelompok Pemuda
3. Mekanisme Pembentukkan Koperasi sebagai sentra produksi dan usaha pertanian
Saat ini Koperasi yang sudah terbentuk tidak efektif berjalan sehingga Masyarakat Kampung tidak bisa memanfaatkan keberadaan Koperasi sebagai Sentra Produksi dan Usaha pertanian
Pengurus Koperasi tidak memahami TUPOKSI nya sebagai pengurus Koperasi
Kurangnya perhatian dari pihak pmerintahan
Petani yang menjadi anggota Koperasi akibat tidak berjalannya Koperasi secara maksimal
Kelompok Usaha Produktif yang ada ditingkat Kampung akibat tidak optimalnya
Revitalisasi Koperasi melalui perombakan anggota dan pengurus koperasi
Technical Assistance bagi Pengurus dan Anggota Koperasi Penglibatan Dinas Koperasi dan UKM untuk membina Koperasi menjadi sentra usaha produktif di tingkat Kampung
P a g e | 10
kampung dan kecamatan serta dinas terkait akan pentingnya koperasi sebagai wadah usaha bersama masyarakat ditingkat kampung
peran Koperasi Kelompok Usaha Perempuan yanga da ditingkat Kampung tidak bisa mendapatkan pembelajaran tentang manajemen kelompok dan organisasi akibat Koperasi yang ada tidak optimal berjalan
Tabel 2, prioritas masalah dan harapan solusi
KESEHATAN
NO Solusi yang di
Harapkan
Inisiatif/ Swadaya Masyarakat
Kerjasama/ Kemitraan (butuh
bantuan)
Masyarakat tidak mampu dan butuh bantuan penuh
1. Agar segera Dibangun Polindes Kampung Simpang Kiri Dusun II Kermal.
Apabila Terjadi Pembangunan Polindes Masyarakat Simpang Kiri Khususnya Dusun II Kermal Dan Sei-Sirau Akan Membantu Gotong Royong Pembangunan tersebut.
Butuh material Seperti Semen Batu Koral Dan Batu Sertu dan Lain-Lain untuk Pembangunan Polindes.
Adanya ketersediaan tenaga medis dan obat-obatan di Polindes tersebut.
2 Perlunya di Lakukan Revitalisasi Keberadaan POSYANDU di Kampung
Pengaktifan kembali Kader Kesehatan Kampung yang berasal dari masyarakat
Penjadwalan kegiatan POSYANDU bersama dengan Kader Kesehatan Kampung dan Petugas Kesehatan yang bertugas di POSKESDES
Penglibatan pihak POSKESDES, PUSTU dan PUSKESMAS untuk memastikan bahwa kegiatan POSYANDU dapat berjalan secara baik dan maksimal
Bantuan operasional kegiatan untuk Kader Kesehatan
Alokasi dana yang berasal dari APBK, Dana DOK yang dikelola oleh Pihak PUSKESMAS
Penglibatan Pihak Perkebunan melalui program kemitraan Perusahaan dan Masyarakat
P a g e | 11
Kampung
3 Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk BALITA, LANSIA dan Perempuan Hamil
Subsidi pembiayaan dari masyarakat
Penglibatan Kader Kesehatan Kampung untuk Pelaksanaan kegiatan
Penglibatan Pihak Puskesmas, PUSTU dan POLINDES
Penglibatan Pihak Perkebunan kelapa sawit melalui program CSR
Pemanfaatan biaya operasional PUSKESMAS yang bersumber dari APBK dan DAK
Sinkronisasi kegiatan para pihak yang terlibat
4 Pelatihan penguatan kapasitas tenaga kesehatan di level POSKESDES, PUSTU dan Puskesmas serta Kader Kesehatan Kampung
Penglibatan Kader Kesehatan Kampung untuk Pelaksanaan kegiatan
Penglibatan Pihak Puskesmas, PUSTU dan POLINDES
Penglibatan Pihak Perkebunan kelapa sawit melalui program CSR
Pemanfaatan biaya operasional PUSKESMAS yang bersumber dari APBK dan DAK
Sinkronisasi kegiatan para pihak yang terlibat
5 Pengadaan Tong sampah Masyarakat
Pembentukan kelompok Peduli sampah di kampung yang diketuai oleh Ketua Pemuda
Penglibatan karang taruna kampung
Optimalisasi pengunaan dana BKPG-PNPM-MP
Pemanfaatan program CRS Perkebunan
Pihak Perkebunan menyediakan truk pengangkutan sampah yang dibuang di TPA
Kampanye sadar lingkungan oleh PUSKESMAS
6 Peningkatan mutu pelayanan Puskesmas Simpang Kiri terutama dalam memberikan pelayanan maksimal bagi masyarakat kampung Simpang Kiri. Hal ini diakibatkan oleh pelayanan Puskesmas yang tidak efektif berjalan. Misalnya waktu pelayanan yang tersedia hingga pukul 14.00 WIB saja dan ini telah berlaku sejak Puskesmas ini didirikan. Polindes di dusun yang tidak memiliki tempat tinggal sehingga mengakibatkan bidan desa jarang ditempat
Keupayaan yang dilakukan oleh masyarakat Kampung Simpang Kiri adalah dengan melakukan pertemuan koordinasi dengan Kepala Puskesmas dan jajarannya
Mengadakan rapat koordinasi bulanan bersama dengan Pihak Puskesmas dan staf kesehatan yang bekerja di POLINDES dan Aparatur Pemerintahan Kampung dan Masyarakat tentang isu-isu terkini menyangkut permasalahan pelayanan kesehatan
Bagaimana permasalahan ini dapat diadvokasikan hingga pada tingkat Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang.
Pembuatan SOP Standar Pelayanan Minimal bagi Petugas Medis di tingkat PUSKESMAS oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
P a g e | 12
kepada masyarakat
Membuat papan informasi dan kotak pengaduan ditiap POLINDES dan PUSKESMAS sehingga masyarakat dapat menyampaikan saran bagi peningkatan mutu pelayanan di tingkat POLINDES dan PUSKESMAS
PENDIDIKAN
NO Solusi yang di
Harapkan
Inisiatif/ Swadaya Masyarakat
Kerjasama/ Kemitraan (butuh
bantuan)
Masyarakat tidak mampu dan butuh bantuan penuh
1. Penyediaan Mobiler untuk Satu Ruang Kelas MIS Al-Amin Dusun II Kermal/Sei-Sirau
Swakelola kegiatan dengan melibatkan Komite Sekolah
Keterlibatan Komite Sekolah untuk menyisihkan dana bagi pengadaan Mobiler tersebut
Optimalisasi pengunaan dana BOS
Optimalisasi pengunaan dana PNPM-MP
Alokasi dana untuk pengadaan Mobiler MIS Al-Amin dari DEPAG Kabupaten
Pemanfaatan program CSR Perkebunan
2
Rehab Ringan 3 Ruang Kelas MIS Al-Amin Dusun II Kermal/Sei-Sirau
Swakelola kegiatan dengan melibatkan Komite Sekolah
Keterlibatan Komite Sekolah untuk menyisihkan dana bagi pengadaan Mobiler tersebut
Optimalisasi pengunaan dana BOS
Optimalisasi pengunaan dana PNPM-MP
Alokasi dana untuk pengadaan Mobiler MIS Al-Amin dari DEPAG Kabupaten
Pemanfaatan program CSR Perkebunan
3
Pengadaan Buku-Buku Pelajaran untuk PAUD Kampung
Swakelola dana masyarakat yang dikutip melalui iuran bulanan siswa/i
Optimalisasi pengunaan dana BKPG Kampung
Dukungan dana untuk pembelian buku-buku pelajaran
Penglibatan pihak perkebunan untuk pembelian buku-buku pelajaran
4.
Pembangunan PAUD Kampung
Bergotong royong untuk pembangunan PAUD
Penyediaan Lahan pembangunan PAUD
Optimalisasi pengunaan dana BOS
Optimalisasi pengunaan dana PNPM-MP
Alokasi dana untuk pembangunan PAUD dari DEPAG Kabupaten
Pemanfaatan program CSR Perkebunan
MATA PENCARIAN
P a g e | 13
NO Solusi yang di
Harapkan
Inisiatif/ Swadaya Masyarakat
Kerjasama/ Kemitraan (butuh
bantuan)
Masyarakat tidak mampu dan butuh bantuan penuh
1. Realisasinya hand tractor bagi peningkatan ekonomi masyarakat kampung
Kelompok Petani siap menyumbang tenaga untuk melakukan land clearing terhadap lahan pertanian
Kelompok Petani siap melakukan swakelola terhadap pembersihan lahan pertanian
Permohonan kepada Pihak Perkebunan agar bersedia menyisihkan sedikit dana melalui Program Kemitraan kepada Masyarakat Dampingan
Optimalisasi Dana PNPM-MP untuk penyediaan alat-alat permainan edukasi, mobiler dan pembangunan pagar TK
Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura harus menyediakan handtractor untuk petani yang akan memberikan lahannya
2. Perlunya dikembangkan usaha bagi kelompok pemudi berupa kreatifitas dalam berusaha seperti: ketrampilan menjahit dan lain-lain
Kelompok Pemudi siap meluangkan waktu untuk mengikuti pelatihan-pelatihan penguatan kapasitas dan manajemen kelompok
Kelompok Pemudi harus menjadi kelompok agent of change bagi pembangunan kampung
Pemanfaatan program CRS bagi penguatan ekonomi untuk Kelompok Pemudi
Optimalisasi penggunaan dana PNPM-MP melalui KSPP dalam pengembangan produksi dan jasa
Pemberian modal usaha bagi Kelompok Pemudi
Pelatihan kewirausahaan dan life skill training untuk kelompok pemudi
Pemanfaatan Potensi kemampuan diri yang dimiliki oleh Pemudi untuk menghasilkan usaha produktif
3. Perlunya life skill dan vocational training bagi kelompok pemuda untuk peningkatan kapasitas
Kelompok Pemuda siap meluangkan waktu untuk mengikuti pelatihan-pelatihan penguatan kapasitas dan manajemen kelompok
Kelompok Pemuda harus menjadi kelompok agent of change bagi pembangunan kampung
Pemanfaatan program CRS bagi penguatan ekonomi untuk Kelompok Pemuda
Optimalisasi penggunaan dana PNPM-MP melalui KSPP dalam pengembangan produksi dan jasa
Pemberian modal usaha bagi Kelompok Pemuda
Pelatihan kewirausahaan dan life skill training untuk kelompok pemuda
Pemanfaatan Potensi kemampuan diri yang dimiliki oleh Pemuda untuk menghasilkan usaha produktif
P a g e | 14
4 Peningkatan Kapasitas melalui pelatihan-pelatihan ketrampilan bagi kelompok perempuan
Kelompok Perempuan siap meluangkan waktu untuk mengikuti pelatihan-pelatihan penguatan kapasitas dan manajemen kelompok
Kelompok Perempuan harus menjadi kelompok agent of change bagi pembangunan kampung
Pemanfaatan program CRS bagi penguatan ekonomi untuk Kelompok Perempuan
Optimalisasi penggunaan dana PNPM-MP melalui KSPP dalam pengembangan produksi dan jasa
Pemberian modal usaha bagi Kelompok Perempuan
Pelatihan kewirausahaan dan life skill training untuk kelompok perempuan
Pemanfaatan Potensi kemampuan diri yang dimiliki oleh Perempuan untuk menghasilkan usaha produktif
6 Technical Assistance bagi Kelompok tani sebab pasca banjir bandang Dec 2006 kegiatan pertanian tidak berjalan optimal
Kelompok tani siap melakukan land clearing terhadap lahan pertaniannya tanpa di bayar
Kelompok Petani siap melakukan swakelola terhadap pembersihan lahan pertanian
Pemanfaatan program CSR Perkebunan untuk Kelompok Petani
Pemberian modal usaha bergulir untuk Kelompok Petani oleh Koperasi, Perbankan dan Pihak Perkebunan
Technical Assistance melalui penguatan Manajemen Kelompok Petani oleh Dinas terkait
7. Pengadaan mobiler untuk pemerintahan kampung simpang kiri.
Saat ini telah memiliki 1 unit computer yg dipinjam unit computer milik PNPM – MP.
Pemanfaatan program CSR Perkebunan untuk pemerintahan kampung.
Pemberian modal usaha bergulir untuk Kelompok pemerintahan kampung.
Technical Assistance melalui penguatan Manajemen Kelompok pemerintahan kampung.
Rencana Kerja Tindak Lanjut (rencana tindak lanjut ini diisi sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan terhadap solusi yang diharapkan, baik permasalahan yang diselesaikan oleh kampung dan warga sebagai bentuk inisiatif warga, kemitraan atau advokasi)
NO Kegiatan Tujuan
(hasil yang diharapkan)
Langkah-
langkah
Kegiatan
Lokasi Tgl Penanggung
Jawab
1. Profil Kampung ini
akan disampaikan
kepada anggota
DPRK DAPIL III
sewaktu acara
Temu DAPIL
dengan
masyarakat
Dampingan yang
difasilitasi oleh
LOGICA2
Profil
Kampung ini
bisa menjadi
referensi bagi
anggota
DPRK DAPIL
III dan jiuga
bisa
dimasukkan
kedalam
daftar rencana
Sinkronisasi
Profile
Kampung
hasil
Dampingan
LOGICA2
dengan
hasil
MUSRENB
ANG Kec
yang
Kecamatan
Tenggulun.
Awal
April
Camat
Kepala
Puskesmas
Datuk
Penghulu dan
Aparatur
Pemerintahan
Kampung
Cluster
Coordinator
Community
P a g e | 15
kegiatan
dalam
MUSRENBAN
G Kec
Tenggulun
difasilitasi
oleh PNPM-
MP dan
LOGICA2
Mobilizer
Kader
Kampung
2. Koordinasi
intensif dengan
Kepala
Puskesmas
Simpang Kiri
Adanya
Sinkronisa
si
kegiatan
yang
dilakukan
oleh Pihak
Puskesma
s dengan
hasil
Profile
Kampung
yang
difasilitasi
oleh
LOGICA2
Mengatur
Jadwal
Pertemuan
dengan
Kepala
Puskesmas
Simpang
Kiri
Memastikan
bahwa
Pihak
Puskesmas
mengetahui
hasil Profile
Kampung
yang
membawa
isu-isu
pendidikan
dan
kesehatan
di tiap
kampung
Kecamatan
Tenggulun.
Awal
April
Kepala
Puskesmas
Simpang Kiri
Cluster
Coordinator
Community
Mobilizer
Kader
Kampung
Datuk
Penghulu
Bidan
Kampung
3. Koordinasi
dengan UPTD
Pendidikan
Kecamatan
Sinkronisa
si
Kegiatan
RAUP
Pendidika
n dengan
Profile
Kampung
yang
difasilitasi
oleh
LOGICA2
Mengatur
Jadwal
Pertemuan
dengan
Kepala
UPTD
Dinas
Pendidikan
Menyerahk
an hasil
CAP dan
Profile
Kampung
kepada
Kepala
UPTD
Merumuska
n Rencana
Aksi
Bersama
antara
Masyarakat
Kecamatan
Tenggulun.
Awal
April
Kepala UPTD
Cluster
Coordinator
Community
Mobilizer
Kader
Kampung
Kepala
Sekolah SDN
Simpang Kiri
Kepala
Sekolah SDN
Tenggulun
Kepala
Sekolah SLTP
5 Kejuruan
Muda
P a g e | 16
dan
Sekolah
Dampingan
Simpang Kiri, 8 Feb 2011
Kader Kampung Simpang Kiri
1. Jamiah
2. Reni Sri Rahayu
3. Rika Susanti