presentasi makalah gigi mulut

65

Upload: ahmad-afiyyuddin

Post on 25-Nov-2015

201 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

presentasi daftar masalah gigi mulut

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

KELAINAN GENETIK DAN KONGENITALANODONTIAsuatu keadaan di mana semua benih gigi tidak terbentuk sama sekali

ANODONTIAdisebabkan oleh dua faktor :faktor lingkungan dan genetiKFaktor lingkungan Kegagalan proliferasi sel basal gigi dari lamina dental dapat disebabkan oleh infeksi (misal: rubella, osteomielitis), trauma, obat-obatan (misal: thalidomide), kemoterapi atau radioterapiFaktor genetic Mutasi beberapa gen, seperti Msx1 atau Pax9KLASIFIKASIAnodontiaAnodontia total: pada rahang tidak ada gigi susu maupun gigi tetap.Anodontia parsial: pada rahang terdapat satu atau lebih gigi yang tidak tumbuh dan lebih sering terjadi pada gigi permanen daripada gigi susuHipodontiabenih gigi yang tidak terbentuk berjumlah antara 1-6 gigiOligodontiabenih gigi yang tidak terbentuk berjumlah lebih dari 6 gigi.Pemeriksaan Diagnosis anodontia dapat ditegakkan dengan pemeriksaan radiografik panoramik untuk memastikan semua benih gigi memang benar-benar tidak terbentuk.TERapi Tatalaksana penderita anodontia adalah dengan pemasangan gigi prostetik.IMPACTED TEETHgigi yang mempunyai waktu erupsi yang terlambat dan tidak menunjukkan tanda-tanda untuk erupsi secara klinis dan radiografis (grace)keadaan dimana terhambatnya erupsi gigi yang disebabkan karena terhambatnya jalan erupsi gigi atau posisi ektopik dari gigi tersebut (Londhe)gigi yang tidak dapat erupsi seluruhnya atau sebagian karena tertutup oleh tulang, jaringan lunak atau kedua-duanya (Sid Kirchheimer)

ETIologikelainan pada jalur erupsi gigi yang disebabkan oleh letak benih gigi yang abnormalAnkilosis dan perlekatan gigi pada tulang

KLASifikasi (George winter)

PEMERIKSAANpemeriksaan ekstra oral : adanya pembengkakan, pembesaran limfenode (KGB), dan parastesipemeriksaan intra oral :keadaan gigi erupsi atau tidak; karies, perikoronitis; adanya parastesi; warna mukosa bukal, labial dan gingival; adanya abses gingival; posisi gigi tetangga, hubungan dengan gigi tetangga; ruang antara gigi dengan ramus (pada molar tiga mandibula)Pemeriksaan penunjang : dental foto (intra oral), oblique, dan occlusal foto/ bite wingterapisebaiknya gigi impaksi dicabut:untuk mencegah terjadinya patologi yang berasal dari folikel atau infeksi, mencegah perluasan kerusakan oleh gigi impaksi, usia muda, adanya penyimpangan panjang lengkung rahang dan membantu mempertahankan stabilisasi hasil perawatan ortodonsi, dan untuk kepentingan prostetik dan restoratif.Kontraindikasi :pasien dengan usia sangat ekstrim, terlalu muda atau lansia; compromised medical status; kerusakan yang luas dan berdekatan dengan struktur yang lain; pasien tidak menghendaki giginya dicabut; apabila tulang yang menutupi gigi yang impaksi sangat termineralisasi dan padat; apabila kemampuan pasien untuk menghadapi tindakan pembedahan terganggu oleh kondisi fisik atau mental tertentu.

MALOCCLUSSIONbentuk oklusi yang menyimpang dari bentuk standar yang diterima sebagai bentuk normalgigi-geligi atas dan bawah saling bertemu ketika menggigit atau mengunyah

CROSSBITEOVERBITECROWDEDSPACINGPROSTUSIETIOLOGIfaktor luar herediterkelainan kongenital, perkembangan atau pertumbuhan yang salah pada masa prenatal dan posnatal, malnutrisi, kebiasaan jelek, sikap tubuh, trauma, dan penyakit-penyakit dan keadaan metabolik yang menyebabkan adanya predisposisi ke arah maloklusi seperti ketidakseimbangan kelenjar endokrin, gangguan metabolis, penyakit-penyakit infeksifaktor dalam anomali jumlah gigi seperti adanya gigi berlebihan (dens supernumeralis) atau tidak adanya gigi (anodontis), anomali ukuran gigi, anomali bentuk gigi, frenulum labii yang abnormal, kehilangan dini gigi desidui, persistensi gigi desidui, jalan erupsi abnormal, ankylosis dan karies gigi. TERAPITanda yang dapat ditemukan pada pasien maloklusi yaitu: kelengkungan gigi yang abnormal, tampilan wajah yang terlihat ganjil, kesulitan atau merasa tidak nyaman ketika menggigit dan mengunyah makanan, susah berbicara/ pengucapan yang ganjil, dan bernafas lewat mulut karena bibir yang sulit menutuppEMERIKSAANmembutuhkan perawatan khusus dengan menggunakan alat-alat ortodontik seperti alat cekat atau bracesMIKROGNATIA DAN MAKROGNATIAMicrognatia adalah suatu kelainan pertumbuhan dari maksila dan atau mandibula dengan ukuran lebih kecil dari normalmacrognatia adalah suatu kelainan di mana mandibula lebih besar dari pada normal

MICROGNATIAMACROGNATIAETIOLOGIKongenital: kelainan kromosom, obat teratogenik dan genetic syndrome antara lain Pierre Robin syndrome, Hallerman-Streiff syndrome, trisomy 13, trisomy 18, progeria, Teacher-Collins syndrome, Turner syndrome, Smith-Lemli-Opitz syndrome, Russel-Silver syndrome, Seckel syndrome, Cri du cat syndrome, dan Marfan syndromeDidapat: trauma atau infeksi yang menimbulkan gangguan pada sendi rahang, PemeriksaanBiasanya penderita micronagthia dan macronagthia mengalami masalah estetika, oklusi, pernapasan, dan pemberian makan pada bayi.

TerapiTerapi yang direkomendasikan yakni operasi orthonagtic untuk memperluas atau mengecilkan maksila dan mandibula.LABIAL DAN PALATE CLEFTBibir sumbing (labial cleft) adalah kelainan berupa celah pada bibir atas yang didapatkan seseorang sejak lahircleft palate adalah kelainan berupa celah pada bagian langit-langit rongga mulut (palate)

LabioschisisPalatoschisisLabiopalatoschisis

etiologiFaktor genetiKFAKtor lingkungan: Defisiensi suplemen gizi maupun paparan zat teratogenic (kortison, antikonvulsan seperti fenitoin, salisilat, aminopterin, organik solvents, alkohol, merokok, diabetes melitus maternal, rubela, dan usia dari orang tua)pemeriksaanadanya celah pada bibir atas atau langit-langit rongga mulutgangguan dalam pendengaran kemungkinan adanya infeksi tuba Eustachia kurang berkembangnya rahang

TerapiTahapan penanganan penderita CLP yang bisa dikerjakan di Rumah Sakit yaitucheilonasoraphy, palatoraphy danspeech teraphy yang bisa dikerjakanRS di daerah.

FOKUS infeksiDEBRISoral debris adalah lapisan lunak yang terdapat di atas permukaan gigi yang terdiri atas mucin, bakteri dan sisa makanan yang putih kehijau-hijauan dan jinggafood retention (sisa makanan)food impaction (makanan yang terselip dan tertekan di antara gigi dan gusi)

Kriteria Perhitungan Debris Index (DI-S)Nilai 0, jika tidak ada debris pada sonde setelah digoreskan ke permukaan sepertiga cervical.Nilai 1, jika terdapat debris pada sepertiga permukaan gigi.Nilai 2, jika terdapat debris lebih dari sepertiga tetapi tidak lebih dari dua pertiga permukaan gigi.Nilai 3, jika terdapat debris di lebih dari dua pertiga permukaan gigi.

Terapi dan Pencegahanmenjaga kebersihan gigi. Ada berbagai alat untuk membersihkan gigi. Alat yang utama yaitu sikat gigi. Alat bantu pembersih gigi selain sikat gigi adalah benang gigi (dental floss). CALCULUStimbunan plak yang bila dibiarkan mengalami mineralisasi dan menjadi karang gigisuatu endapan amorf atau Kristal lunak yang terbentuk pada gigi atau protesa dan membentuk lapisan konsentris Kalkulus terbentuk dari dental plak yang mengeras pada gigi dan menetap dalam waktu yang lama

Kriteria perhitungan Calculus Index (CI)Nilai 0: Tidak ada kalkulusNilai 1: Kalkulus supra gingiva menutupi tidak lebih dari 1/3 permukaan gigiNilai 2: Kalkulus supra gingiva menutupi lebih dari 1/3 permukaan gigi, tetapi tidak lebih dari 2/3 permukaan gigi yang terkena, atau adanya kalkulus sub gingiva berupa flek di leher gigiNilai 3: Kalkulus supra gingiva menutupi lebih dari 2/3 permukaan gigi yang tekena. Adanya kalkulus sub gingiva berupa pita yang tidak terputus di sekeliling leher gigi.OHI-S (Skor indeks oral hygiene)(DI-S) + (CI-S)Sangat baik = 0Baik = 0,1-1,2Sedang = 1,3-3,0Buruk : 3,1-6,0.

Terapiscaling atau root planing, yang merupakan terapi periodontal konvensional atau nonsurgikal. Scaling: menghilangkan plak, kalkulus, dan noda dari permukaan gigi maupun akarnyaRoot planning: menghilangkan cementum dan permukaan dentin yang ditumbuhi kalkulus, mikroorganisme, serta racun-racunnyaPLAQUEPlak gigi adalah deposit lunak terakumulasi pada gigiPlak gigi adalah deposit lunak terakumulasi pada gigiPlak gigi terdiri dari biofilm bakteri (> 1010 bakteri/mg), sel epitel, leukosit, makrofag, matriks ekstraseluler yang terbentuk dari produk bakteri dan saliva, serta komponen anorganik seperti kalsium dan fosfor yang terdapat pada salivaPlak yang mengalami kalsifikasi akan membentuk kalkulus.Plak yang tidak dibersihkan dapat menyebabkan cavitas (caries) atau gangguan periodontal seperti ginggivitis dan periodontitis.

patogenesisPembentukan pelikel proses perlekatan protein dan glikoprotein saliva pada permukaan gigiKolonisasi awal pada pemukaan gigiterjadi di permukaan enamel dalam 3-4 jam didominasi oleh mikroorganisme fakultatif gram positif, seperti Streptokokus sanguins, Streptokokus mutans, Streptokokus mitis, Streptokokus salivarius, Actinomyces viscosus dan Actinomyces naeslundiikolonisasi sekunderplak akan meningkat melalui dua mekanisme terpisah, yaitu multiplikasi dari bakteri yang telah melekat pada permukaan gigi dan multiplikasi serta perlekatan lanjut bakteri yang ada dengan bakteri baru pematangan plakTerapi Terlihat secara visualdisclosing material, untuk jumlah plak sedikit. (iodine, mercurochrome, bahan pewarna makanan seperti gincu kue berwarna merah dan bismarck brown)

Pemeriksaanmaka mengurangi akumulasi plak, menggosok gigi minimal 2 kali/hariDENTAL DECAY/ karies gigipenyakit jaringan gigi yang mengalami kalsifikasi yang ditandai oleh demineralisasi dari bagian inorganik dan destruksi dari substansi organik dari gigi, penyakit ini ditandai dengan kerusakan jaringan, dimulai dari permukaan gigi (pit, fissure, daerah interproksimal) meluas ke arah pulpa

etiologiKomponen dari gigi dan air ludah (saliva) yang meliputi : komposisi gigi, morphologi gigi, posisi gigi, pH saliva, kuantitas saliva, kekentalan saliva.Komponen mikroorganisme yang ada dalam mulut yang mampu menghasilkan asam melalui peragian yaitu ; Streptococcus, Laktobasilus.Komponen makanan, yang sangat berperan adalah makanan yang mengandung karbohidrat misalnya sukrosa dan glukosa yang dapat diragikan oleh bakteri tertentu dan membentuk asam.Komponen waktuPathogenesis Beberapa jenis karbohidrat makanan misalnya glukosa dapat diragikan oleh bakteri tertentu dan dapat membentuk asam sehingga pH plak akan menurun sampai di bawah 5 dalam tempo 1-3 menitPenurunan pH yang berulang-ulang dalam waktu tertentu akan mengakibatkan demineralisasi permukaan gigi yang rentan dan proses karies pun terjadi.Karies gigi dimulai dengan terjadinya demineralisasi pada lapisan email. Email menjadi keropos dan lambat launn akan terjadi lubang pada permukaan gigi.

pemeriksaanKaries Dini/karies email tanpa cavitas karies yang pertama terlihat secara klinis, berupa bercak putih setempat pada email. Bintik putih (+), kavitas (-). Terapi: pembersihan gigi, diulas dengan flour, edukasi pasienKaries dini/karies email dengan kavitas karies yang terjadi pada email sebagai lanjutan dari karies dini. Ngilu (+), kavitAS (+) KEDALAMAN EMAIL. TERAPI: TUMPATANKaries dengan dentin terbuka/dentin Hipersensitifpeningkatan sensitif akibat terbukanya dentin. NGILU (+), KAVITAS SEDALAM EMAIL. TERAPI: TUMPATAN

terapiPenambalan (filling) dilakukan untuk mencegah progresi karies lebih lanjut. Penambalan biasa yang dilakukan pada karies yang ditemukan pada saat iritasi atau hiperemia pulpa.Perawatan saluran akar (PSA) atau root canal treatment dilakukan bila sudah terjadi pulpitis atau karies sudah mencapai pulpa. Setelah dilakukan PSA, dibuat restorasi.Ektraksi gigi merupakan pilihan terakhir dalam penatalaksanaan karies gigi, ekstraksi yang telah diekstraksi perlu diganti dengan pemasangan gigi palsu (denture), implant atau jembatan (brigde).PULPITISperadangan pada pulpa gigi yang pada umumnya merupakan kelanjutan dari proses karies dan menimbulkan rasa nyeri

ETIOLOGIPembusukan gigi, trauma gigi, pengeboran gigi selama proses perawatan gigi.Paparan cairan yang mendemineralisasi gigi, pemutih gigi, asam pada makanan dan minuman.Infeksi, baik yang menyerang ruang pulpa maupun infeksi yang berasal dari abses gigi.Pulpitis reversible :radang pulpa ringan sampai sedang akibat rangsang, dapat sembuh bila penyebab pulpitis telah dihapus dan gigi diperbaikiPulpitis irreversible : Radang pulpa yang ringan atau telah berlangsung lama ditandai nyeri spontan/dirasakan terus menerus. Terjadi kerusakan saraf sehingga membutuhkan perawatan saluran akar.

Diagnosis dan Terapi Pulpitis reversibel/hiperemi pulpitis/pulpitis awal yaitu peradangan pulpa awal sampai sedang akibat rangsangan, NYERI SEMENTARA DAN HILANG SETELAH RANGSANGAN DIHILANGKAN. PERKUSI (-) SONDASI (+) Ce (+). Terapi: dengan penambalan/pulp cafing dengan penambalan Ca(OH) 1 minggu untuk membentuk dentin sekunder.Pulpitis irreversibel yaitu radang pulpa ringan yang baru dapat juga yang sudah berlangsung lamaPulpitis irreversibel akut: rasa nyeri akut yg hebat, terus menerus, menjalar. Sondase (+) CE (+) perkusi bisa (-)/(+). Terapi: menghilangkan rasa sakit dan dengan Perawatan Saluran Akar (PSA). Pulpitis irreversibel kronis: RPD pernah sakit sebelum, nya, bengkak (-), karies profunda, sondase (+), perkusi (-)Nekrosis pulpa: nyeri spontan, bau mulut, gigi berubah warna, lesi radiolusen, Sondase (-), Perkusi (-), dan Palpasi (-). Terapi : perawatan saluran akar dan restorasi

PERIODONTITISPeriodontitis adalah peradangan atau infeksi pada jaringan penyangga gigi yaitu yang melibatkan gingival, ligament periodontal, sementum, dan tulang alveolar

Etiologi disebabkan oleh plak yang melekat pada permukaan gigi. Plak yang menyebabkan gingivitis dan periodontitis adalah plak yang berada tepat di atas garis gusi.Bakteri dan produknya dapat menyebar ke bawah gusi sehingga terjadi proses peradangan dan terjadilah periodontitis.

Pemeriksaangusi tampak bengkak dan berwarna merah keunguan, tampak endapan plak atau karang di dasar gigi disertai kantong yang melebar di gusiperiodontitis tidak menimbulkan nyeri kecuali jika gigi sangat longgar sehingga ikut bergerak ketika mengunyah atau jika terbentuk abses\Gejala:Perdarahan gusiPerubahan warna gusiBau mulut (halitosis)

TerapiFase I : fase terapi inisial, merupakan fase dengan cara menghilangkan beberapa faktor etiologi yang mungkin terjadi tanpa melakukan tindakan bedah periodontal atau melakukan perawatan restoratif dan prostetikFase II : fase terapi korektif, termasuk koreksi terhadap deformitas anatomikal seperti poket periodontal, kehilangan gigi dan disharmoni oklusi yang berkembang sebagai suatu hasil dari penyakit sebelumnya dan menjadi faktor predisposisi atau rekurensi dari penyakit periodontalFase III: fase terapi pemeliharaan, dilakukan untuk mencegah terjadinya kekambuhan pada penyakit periodontalGINGIVITISGingivitis merupakan penyakit periodontal stadium awal berupa peradangan pada gingiva

Etiologioleh buruknya kebersihan mulut sehingga terbentuk plak atau karang gigi di bagian gigi yang berbatasan dengan tepi gusiPlak dan karang gigi mengandung banyak bakteri yang akan menyebabkan infeksi pada gusijika gingivitis bertambah parah akan berkembang menjadi periodontitis.

Pemeriksaan Gusi tampak bengkak, kemerahan, lunak, dan mudah berdarah pada saat menyikat gigiGingivitis juga dapat menyebabkan bau mulut (halitosis).

TERapiperbaikan kebersihan mulut Pada gingivitis yang parah biasanya membutuhkan penggunaan antibioticLakukan kunjungan rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali untukmelakukan check up dan pembersihan seluruh gigi-geligiCANDIDIASISKandidiasis oral merupakan salah satu penyakit pada rongga mulut berupa lesi merah dan lesi putih yang disebabkan oleh jamur jenis Kandida sp.

EtiologiPenyebab kandidiasis oral umumnya adalah jamur Candida albicansada 10 spesies Candida yang juga ditemukan yaitu C.tropicalis, C.parapsilosis, C.krusei, C.kefyr, C. glabrata, dan C.guilliermondii, C.pseudotropicalis, C.lusitaniae, C.stellatoidea, dan C.dubliniensis.

diagnosisAnamnesistidak nyaman, rasa terbakar, rasa sakit, dan pedih pada rongga mulutPemeriksaan fisikgambaran klinis lesi yang terdapat pada rongga mulut. Gambaran klinis candidiasis oral yang terlihat bisa berbeda-beda sesuai dengan tipe candidiasis yang terjadi pada rongga mulut pasienPemeriksaan penunjangpemeriksaan sitologi eksfoliatif, kultur swab, uji saliva, dan biopsiterapiMenjaga kebersihan rongga mulutpemberian obat-obatan antifungalmenghilangkan faktor predisposisi penyebab kandidiasis oralmengurangi kebiasaan merokokmeminimalkan penggunaan obat antibiotik dan steroidmengurangi konsumsi karbohidrat dan alcoholmembersihkan gigi tiruan dan merendamnya dalam cairan klorheksidindan menanggulangi penyakit HIVMOUTH ULCERMouth ulcer adalah menghilangnya atau adanya erosi pada bagian membran mukosa rongga mulut (pipi atau bibir sebelah dalam, lidah dan bawah lidah, gusi, langit-langit).

etiologiTraumaBisa karena trauma mekanik maupun bahan kimiaInfeksiVirus, jamur, bakteri, protozoaImun systemImunodefisiensi, autoimun, alergiDietDefisiensi vitamin B12, zat besi, dan asam folat.Kanker pada mulut

Klasifikasi lesi ulkus secara umum di mukosa mulutLesi Multipel Akut Acute Necrotizing Ulcerative GingivitisEritema MultiformisStomatitis Alergika Stomatitis Viral Akut Ulkus oral karena kemoterapi kanker

Ulkus Oral Rekuren Recurrent Aphtous Stomatitis (RAS) Sindrom Behcets Infeksi virus herpes simpleks rekuren

Lesi Multipel Kronik Pemphigus Vulgaris Pemphigus Vegetan Pemphigoid Bulosa Pemphigoid Sikatrik Lichen Planus Bulosa Erosif

Ulkus Tunggal Histoplamosis Blastomikosis Mucormikosis Infeksi virus herpes simplex kronis TerapiHindari makanan pedas, asam, keras, atau terlalu panasHindari minuman soda atau air jerukPakai sedotan waktu minumBerkumur dengan air garamAda yang menganggap bahwa madu dapat mengurangi rasa sakitMengganti pasta gigi dengan pasta gigi yang tidak mengandung sodium lauryl sulfatObat kumur chlorhexidine dapat mengurangi rasa sakitGLOSSITISGlossitis adalah peradangan atau infeksi pada lidahGangguan tersebut mungkin tidak nyeri, atau dapat menyebabkan ketidaknyamanan lidah dan mulut

etiologiPenyebab lokalbakteri dan infeksi virus,trauma atau iritasi peralatan gigiiritasi lokal seperti dari tembakau, alkohol dan makanan yang pedas ataupun makan yang berbumbu,alergi dari pasta gigi dan obat kumurPenyebab sistemikKelainan nutrisi, penyakit kulit, dan infeksi sistemikkeadaan kekurangan gizi (malnutrisi) yaitu kurangnya asupan vitamin B,penyakit kulit seperti oral lichen planus, erythema multiforme, aphthous ulcers, and pemphigus vulgaris,infeksi seperti syphilis and human immunodeficiency virus (HIV).

Diagnosis Anamnesis: nyeri lidah, susah mengunyah, menelan dan berbicaraPemeriksaan fisik: tampak ulserasi, perubahan warna lidah menjadi pucat dan gelapPemeriksaan penunjang: biopsiTerapi Antibiotik diberikan bila kelainan melibatkan bakteridefisiensi gizi maka diperlukan supplement yang memadaiKortikosteroid untuk mengatasi pembengkakan dan rasa tidak nyamanObat kumur yaitu campuran setengah teh baking soda dan dicampur dengan air hangatkeganasanLEUKOPLAKIALeukoplakia adalah lesi putih keratosis berupa bercak atau plak pada mukosa mulut yang tidak dapat diangkat dari mukosa mulut secara usapan atau kikisan

Etiologi dari iritasi yang bersifat kronisFaktor local: trauma, bahan kimia, atau termal, infeksi bakteri, penyakit periodontal, oral higiene yang jelekFaktor sistemik: sifilis tertier, anemia sidrofenik, dan xerostomia, dan dapat berupa bahan-bahan yang diberikan secara sistemik antara lain alkhohol, obat-obat anti metabolit, dan serum antilimfositDefisiensi nutrisi: Defisiensi vitamin A diperkirakan meningkatkan metaplasia dan keratinisasi dari susunan epitel

Diagnosis

Anamnesis: kebiasaan merokok, konsumsi alcohol, mengunyah daun sirihPemeriksaan fisik: Pada keadaan awal, lesi tidak terasa pada perabaan, agak bening dan putih keruh. Selanjutnya plak meninggi dengan tipe yang berkembang tidak teratur. Lesi berwarna putih kaburGambaran klinis leukoplakia bentuk homogen (kecuali yang didasar mulut)Terapi menghilangkan seluruh iritasi yang ada di sekitar rongga mulutpengangkatan lesi atau bercak putih lewat proses pembedahan (bila diperlukan)Menghindari faktor predisposisis