prepared by msritomo & rahmanarief jurusan...
TRANSCRIPT
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Per
enca
naa
nFa
sili
tas ANALISA LOKASI &
PERMASALAHAN ALOKASI
Prepared by msritomo & rahmanariefJurusan Teknik Industri – ITS, 2011
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
OUT LINE PERKULIAHAN :
Penentuan Lokasi Produksi.
Faktor-Pertimbangan dalamPenentuan Lokasi.
Metode PenentuanAlternatif Lokasi.
Permasalahan Lokasi danAlokasi
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
PENENTUAN LOKASI PRODUKSI
Persoalan dimana suatu pabrik akan didirikan bukanlah
suatu hal yang mudah untuk dipecahkan
Pada umumnya ada beberapa kondisi yang akhirnya
dapat membawa ke persoalan penentuan lokasi pabrik,
yaitu :
1. Perluasan pabrik (Ekspansi)
2. Pemecahan pabrik kedalam sentral-sentral unit
kerja (Desentralisasi)
3. Kekurangan/tidak adanya bahan baku
4. Faktor-faktor ekonomis (perubahan pasar,
penyediaan tenaga kerja, dll)
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Perluasan pabrik adalah suatu hal yang paling
sering membawa manajemen kearah persoalan
penentuan lokasi
Suatu industri hakikatnya akan memperluas usahanya bilamana:
1. Fasilitas-fasilitas produksi sudah jauh ketinggalan,
2. Kebutuhan pasar tumbuh dan berkembang diluar
kemampuan kapasitas produksi,
3. Pelayanan kepada pelanggan yang tidak mencukupi
dan kurang memuaskan
PERLUASAN PABRIK
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
• Desentralisasi adalah suatu proses dimana pabrik membagi-
bagi lokasinya pada beberapa tempat dengan fungsi dan
tanggung jawab yang sama.
• Pada dasarnya lokasi pabrik yang paling ideal adalah terletak
pada suatu tempat yang mampu memberikan total biaya
produksi yang rendah dan keuntungan yang maksimum
• Kekeliruan yang dibuat dalam penentuan lokasi pabrik tidaklah
mungkin diselesaikan dengan segera tanpa kehilangan
investasi yang sudah terlanjur ditanamkan serta perlunya
tambahan investasi untuk mencapai alternatif lokasi lainnya,
PERLUASAN PABRIK (lanjutan…)
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Faktor-Faktor Pertimbangan Dalam Penentuan Lokasi
A. Lokasi PasarLokasi dimana potensi pembeli berada adalah satu faktor yang harus
diperhatikan didalam proses penentuan lokasi pabrik, Jika lokasi pasar
tersebar dalam beberapa wilayah tertentu maka posisi pabrik yang ideal
adalah berada ditengah-tengah (titik berat) dari posisi-posisi pasar. Dan jika
lokasi pasar terpusat pada wilayah tertentu maka lokasi pabrik dapat didirikan
mendekati wilayah tersebut.
B. Lokasi Sumber Bahan BakuBeberapa industri karena sifat dan keadaan dari proses produksinya
memaksa untuk menempatkan pabriknya dengan sumber bahan baku,
Seperti pabrik semen, mengharuskan lokasi pabrik berada didaerah yang
memiliki sumber bahan baku semen.
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Faktor-Faktor Pertimbangan Dalam Penentuan Lokasi (lanjutan…)
C. Alat AngkutanTersedianya alat transportasi yang layak akan sangat mempengaruhi proses
produksi, jenis fasilitas dan biaya relatif dari masing-masing alat
transportasi dilokasi alternatif harus memberikan biaya transportasi yang
minimal,
D. Sumber EnergiFaktor ini sangat vital dalam penetuan lokasi karena keberadaannya mutlak
diperlukan, Secara umum sebagian perusahaan membeli energi (listrik)
daripada harus membuat instalasi pembangkit energi.
E. Pekerja dan Tingkat UpahPemilihan lokasi akan mempertimbangkan tersedianya tenaga kerja yang
cukup yang tidak saja dilihat dari ketersediaan jumlah pekerja akan tetapi
juga kemampuan dan keterampilan pekerja dan tentu saja akan
mempertmbangkan tingkat upah rata-rata pada lokasi alternatif.
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Faktor-Faktor Pertimbangan Dalam Penentuan Lokasi (lanjutan…)
F. Undang-undang dan pajakBeberapa aspek dari operasi suatu pabrik yang umum diatur oleh undang-undang
seperti jam kerja maksima, usia kerja maksimal dan kondisi kerja lainnya, Dan besar
kecilnya pajak yang harus disetorkan oleh suatu industri akan berbeda-beda pula
tergantung lokasinya,
G. Sikap masyarakatSosial kultural, adat istiadat, tradisi dan tingkat pendidikan rata-rata dari anggota
masyarakat sekitar lokasi alternatif menjadi pertimbangan utama dalam penyelesaian
masalah-masalah perburuhan, perselisihan/persengketaan dan masalah hubungan
industri dengan masyarakat sekitar,
H. Air dan limbah industriMemilih lokasi dengan suplai air yang cukup sangat penting bagi hampir semua
industri, Dan masalah pengolahan dan pengendalian limbah industri merupakan hal
harus dipertimbangkan dalam penentuan dan perencanaan pembangunan industri,
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
1.Kurangnya analisa/pertimbangan faktor terkait
2.Besarnya pengaruh manajemen yang bersifat
subyektif
3.Pemilihan “Kampung halaman” atau lokasi sekitar
tempat tinggal
4.Kejenuhan suatu wilayah
5.Sudah tersedianya lahan
Kekeliruan Yang Terjadi Dalam
Penentuan Lokasi
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Metode ini dipergunakan untuk problem yang bersifat kualitatif/subyektif, biasanya
digunakan untuk permasalahan yang sulit untuk dikuantifikasikan dengan menggunakan
pembobotan (Wi) kriteria penentu (i) dan pemberian skor terhadap alternatif (j)
berdasarkan kriteria penentu (Yij)
Langkah-langkah rangking procedure :
1. Tentukan alternatif-alternatif lokasi yang akan dipilih ( j )
2. Indentifikasi faktor-faktor penentu ( Yij ) yang relevan dalam penentuan lokasi pabrik.
3. Pemberian bobot dari masing-masing faktor penentu berdasarkan derajat kepentingan
( Wi ).
4. Pemberian skor (nilai) terhadap tiap alternatif lokasi ( j ) berdasarkan masing-masing
faktor penentu ( Yij ), Skala penilaian menggunakan nilai 0 – 10 point dengan nilai 10
sebagai point terbesar
5. Tentukan total nilai dari masing-masing alternatif lokasi (Zj) dengan cara mengalikan
bobot dari tiap faktor penentu dengan skor dari tiap alternatif lokasi
Zj = (Wi x Yij)
Alternatif lokasi yang memiliki total nilai (Zj) terbesar sebagai alternatif terbaik
yang dipilih,
A. RANKING PROCEDURE
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Dari ketiga faktor penentu tersebut diberikan bobot sbb :Ketersedian bahan baku = 40%Tenaga Kerja = 35% Total = 100%Transportasi = 25%
Contoh Soal :
PT, “X” ingin melakukan ekspansi pabrik dengan beberapa
alternatif lokasi sbb :
Alternatif lokasi 1 = Sidoarjo
Alternatif lokasi 2 = Pasuruan
Alternatif lokasi 3 = Krian
Terdapat 3 faktor penentu yaitu Ketersedian bahan baku,
Tenaga Kerja dan Transportasi,
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Kemudian dengan menggunakan skor nilai antara 0 – 10
diberikan penilaian sbb:
Faktor PenentuSidoarjo Pasuruan Krian
Ketersediaan bahan baku (40%)
8 5 7
Tenaga Kerja (35%) 7 8 4
Transportasi (25%) 9 7 8
Langkah selanjutnya adalah penentuan total nilai dari masing-masing alternatif
lokasi :
ZSidoarjo = (40% x 8) + (35% x 7) + (25% x 9) = 7,9
ZMojokerto = (40% x 5) + (35% x 8) + (25% x 7) = 6,55
ZKrian = (40% x 7) + (35% x 4) + (25% x 8) = 6,2
Sehingga dihasilkan total nilai terbesar adalah lokasi Sidoarjo dengan total
nilai 7,9, sehingga Sidoarjo dipilih sebagai lokasi pendirian pabrik sebagai
alternatif terbaik
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
m
i
n
j
jijij BYaXW1 1
22min......
m = Jumlah alternatif lokasi
n = Jumlah daerah pemasaran atau sumber material
(Xi , Yi) = Koordinat lokasi pabrik
(aj , bj) = Koordinat lokasi pasar atau sumber material
Wj = Besar demand pada pasar atau jumlah source material yang
tersedia
Analisa pusat gravitasi dibuat dengan memperhitungkan jarak masing-
masing lokasi sumber (i) atau daerah pemasaran (i) dengan alternatif lokasi
(j), Pada metode ini terdapat asumsi bahwa biaya produksi dan distribusi
untuk masing-masing lokasi adalah sama
Rumus umum yang dipergunakan adalah :
B. METODE ANALISA PUSAT GRAVITASI
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Contoh Soal :
Dalam suatu analisa kelayakan pendirian pabrik “Y” terdapat permasalahan dalam
penentuan lokasi pabrik dengan beberapa alternatif lokasi seperti gambar dibawah ini.
sumbu X (Km)
su
mb
u Y
(K
m)
Sumber A
(8,18)
Sumber B
(4,2)
Sumber C
(25,15)
Sumber D
(21,3)
Alternatif 1
(18,14)
Alternatif 2
(14,9)
Alternatif 3
(9,6)
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Sumber A memiliki kemampuan supplai sebanyak 10 Ton/hari
Sumber B memiliki kemampuan supplai sebanyak 8 Ton/hari
Sumber C memiliki kemampuan supplai sebanyak 12 Ton/hari
Sumber D memiliki kemampuan supplai sebanyak 4 Ton/hari
Permasalahan dari pabrik “Y” tersebut adalah
menentukan alternatif yang terbaik dari 3 alternatif
yang ada dengan mempertimbangkan 4 lokasi sumber
bahan baku !
Dari gambar diatas diketahui koordinat dari masing-masing
alternatif lokasi dan sumber bahan baku yang ada. Sehingga
dapat ditentukan titik berat dari masing-masing alternatif lokasi.
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Alternatif 1:
))314()2118(4())1514()2518(12())214()418(8())1814()818(10( 22222222
1 alternatifZ
Alternatif 2:
))39()2114(4())159()2514(12())29()414(8())189()814(10( 22222222
2 alternatifZ
Zalternatif 2 = {(10 x 10,8)+(8 x 12,2)+(12 x 12,5)+(4 x 9,21)
= 392,44
Zalternatif 1 = {(10 x 10,7)+(8 x 18,4)+(12 x 7,07)+(4 x 11,4)
= 384,64
Alternatif 3:
))36()219(4())156()259(12())26()49(8())186()89(10( 22222222
3 alternatifZ
Zalternatif 3 = {(10 x 12,04)+(8 x 6,4)+(12 x 10,8)+(4 x 12,36)
= 350,6
Sehingga dari total nilai diatas, alternatif 3 dapat dipilih sebagai alternatif terbaik karena
memiliki nilai Z yang terkecil (minimum)
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Menggunakan konsep “Preference of measurement” yaitu konsep penilaian
terhadap suatu alternatif solusi dengan kriteria tertentu berdasarkan prinsip
preferensi, yang menggabungkan faktor-faktor kuantitatif (obyektif) dan
kualitatif (subyektif).
Langkah penyelesaian metode ini adalah sbb:1. Eliminasi alternatif yang jelas tidak memenuhi syarat (tidak layak).
Misalnya : Harga lahan melebihi budget untuk investasi lahan,
2. Tentukan Performance of measurements dari faktor obyektif (OF)
)1
(
1
CiC
OF
i
i
Ci adalah total annual cost untuk alternatif 1
C. METODE BROWN-GIBSON
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Misalkan contoh data seperti tabel dibawah ini :
Alternatif
Yearly Cost (Rp,1,000,000,000,-) Total(Ci) 1/CiLabor Distributio
nTax Others
Lokasi A 3,62 2,08 0,25 4,0 9,95 0,100503
Lokasi B 3,4 2,75 0,3 4,0 10,45 0,095694
Lokasi C 3,75 2,9 0,4 4,0 11,05 0,090498
Total: 0,286695
Sehingga dapat dihitung besarnya Performance of Measurement dari tiap
alternatif :
286695,095,9
1
x
= 0,35056
286695,045,10
1
x
= 0,33378
286695,005,11
1
x
Total OFi = 0,35056 + 0,33378 + 0,31566 1
OFA = OFB = OFC =
= 0,31566
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
3. Tentukan Faktor Subyektif yang berpengaruh secara significant
terhadap penentuan lokasi dan tentukan SFi.
SFi = (W1xR1)+ (W2xR2)+ (W3xR3)+...
Wi = rating faktor untuk setiap faktor subyektif yang ada
Ri = rating faktor untuk setiap alternatif berdasarkan tiap faktor subyektif
Dengan menggunakan tabel perbandingan antar faktor subyektif seperti
contoh dibawah ini, dilakukan penilaian dengan membandingkan tingkat
kepentingan (“Faktor mana yang lebih penting dari 2 faktor yang
dibandingkan?” ). Jika Faktor A dibandingkan dengan faktor B, dimana faktor
A lebih penting dibanding faktor B, maka faktor A akan diberikan nilai 1
sedangkan faktor B diberikan nilai 0. Namun jika kedua faktor tersebut dinilai
memiliki tingkat kepentingan yang sama maka kedua faktor tersebut akan
diberikan nilai 1
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Misalkan :Terdapat 3 faktor subyektif yaitu tersedianya :
a. Fasilitas pendidikan
b. Fasilitas perumahan
c. Sikap Masyarakat.
Faktor Subyektif
Pairwise ComparationTotal Score WiPendidikan Perumahan Sikap Masy,
Pendidikan 1 1 1 3 0,43
Perumahan 0 1 0 1 0,14
Sikap Masy, 1 1 1 3 0,43
7 1,00
Dari tabel diatas diketahui bahwa :
Faktor pendidikan lebih penting dari faktor perumahan
Faktor pendidikan sama pentingnya dengan faktor sikap masyarakat.
Faktor perumahan tidak lebih penting dari faktor sikap masyarakat.
Penentuan Index Faktor Subyektif
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Tabel dibawah ini adalah perbandingan antar alternatif untuk faktor Pendidikan,
Perumahan
Faktor Pendidikan
AlternatifPairwise Comparation
Total
Score RiA B C
A 1 1 0 2 0,33
B 0 1 0 1 0,17
C 1 1 1 3 0,50
Total 6 1,00
Faktor Perumahan
AlternatifPairwise Comparation
Total
Score RiA B C
A 1 1 1 3 0,50
B 0 1 0 1 0,17
C 0 1 1 2 0,33
6 1,00
Faktor Sikap Masyarakat
Alternatif
Pairwise Comparation Total
ScoreRiA B C
A 1 1 0 2 0,33
B 0 1 1 2 0,33
C 1 0 1 2 0,33
6 1,00
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Sehingga dapat ditentukan besarnya faktor subyektif dari tiap alternatif sbb:
SFA = (0,43x0,33) + (0,14x0,5) + (0,43x0,33) = 0,3538
SFB = (0,43x0,17) + (0,14x0,17) + (0,43x0,33) = 0,2388
SFC = (0,43x0,50) + (0,14x0,33) + (0,43x0,33) = 0,4031
Total SF = 0,3538 + 0,2388 + 0,4031 1
4. Tentukan bobot faktor obyektif (k) dan nilai LPMi
• Antara faktor obyektif dan faktor subyektif perlu ditentukan besarnya bobot
dari kedua faktor tersebut, faktor mana yang lebih dianggap penting. Jika
diberikan bobot untuk faktor obyektif sebesar 80%, k = 80%.
• Maka faktor obyektif memberikan kontribusi terhadap nilai total sebesar
80% dan nilai subyektif hanya memberikan kontribusi sebesar 20% saja.
Maka bobot untuk faktor subjective, (1-k) = 20%.
Tahapan terakhir dalam metode ini adalah menentukan nilai LPM (Location
Preference Measure) dengan menggunakan rumusan sbb :LPMi = k (OFi) + (1-k) (SFi)
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Contoh:
Dari contoh soal diatas sudah dapat ditentukan nilai OF dan SF dari masing-masing
alternatif, dengan memberikan bobot untuk faktor obyektif sebesar 80%, k = 80%
(sehingga bobot faktor subyektif = (1-k) = 20%), maka dapat ditentukan nilai LPM sbb :
LPMA = (0,8 x 0,35056) + (0,2 x 0,3538) = 0,351208 (Alternatif Terbaik)
LPMB = (0,8 x 0,33378) + (0,2 x 0,3538) = 0,337784
LPMC = (0,8 x 0,31566) + (0,2 x 0,3538) =0,323288
Total LPM = 0,351208 + 0,337784 + 0.323288 1
Kesimpulan : Alternatif terbaik adalah alternatif A dengan nilai LPM terbesar.
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
D. WEISZFELD METHOD
Metode kuantitatif untuk menentukan posisi(dalam koordinat) fasilitas baru yang akanditempatkan diantara beberapa fasilitas lainnyayang sudah terpasang.
Ukuran jarak yang dipergunakan dalam metode iniadalah Jarak Euclidean.
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
STUDI KASUS
Dua buah mesin fax yang akan dipergunakan oleh 4 departemen.Koordinat ke4 buah mesin dan rata-rata jumlah pemakaian mesin fax dinyatakan tabeldibawah ini.
Departemen
Koordinat X
(Xi)
Koordinat
Y (Yi)
Rata-rata jumlah permakaian
mesin fax (Wi)
1 10 2 6
2 10 10 20
3 8 6 8
4 12 5 4
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Fungsi Tujuan Weiszfeld Method
m
i
iiii yyxxfcTC1
22 ))()(.(.
MINIMIZE
TC = Total Cost
c = Biaya perpindahan
f = Frekuensi perpindahan
x = koordinat fasilitas pada sumbu x
y = koordinat fasilitas pada sumbu y
m = banyaknya fasilitas yang telah terpasang
w = bobot perpindahan
iii fcw .
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Koordinat Fasilitas X
m
iii
i
m
iii
ii
yyxx
w
yyxx
xw
x
122
122
)()(
)()(
.
m
iii
i
m
iii
ii
yyxx
w
yyxx
yw
y
122
122
)()(
)()(
.
Koordinat Fasilitas Y
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
3 LANGKAH ITERASI
m
i
i
m
i
iik
w
xw
x
1
1
.
m
i
i
m
i
iik
w
yw
y
1
1
.
m
ik
i
k
i
i
m
ik
i
k
i
ii
k
yyxx
w
yyxx
xw
x
1 22
1 221
)()(
)()(
.
Langkah 0 :
* Nyatakan k = 1
m
ik
i
k
i
i
m
ik
i
k
i
ii
k
yyxx
w
yyxx
yw
y
1 22
1 221
)()(
)()(
.
Langkah 1 :
* Nyatakan :
Langkah 2 :
•Jika dan , maka stop. Jika tidak maka nyatakan k = k+1
dan kembali ke langkah 1.
kk
xx 1 kk
yy 1
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Iterasi 1
4.748206
204820012
8.948206
486420060
0
0
y
x
Dept xi yi wi wi. xi wi.yi
1 10 2 6 60 12
2 10 10 20 200 200
3 8 6 8 64 48
4 12 5 4 48 20
38 372 280
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Dept xi yi wi
wi. xi
[a]wi.yi
[b]( xi –x0 )2
[c]( yi – y0 )2
[d]
[e] = Akar
([c]+[d]) [a] / [e] [b] / [e] wi / [e]
1 10 2 6 60 12 0.04 28.82 5.37 11.16 2.23 1.11
2 10 10 20 200 200 0.04 6.93 2.63 75.75 75.75 7.57
3 8 6 8 64 48 3.20 1.87 2.25 28.40 21.30 3.55
4 12 5 4 48 20 4.89 5.61 3.23 14.81 6.17 1.23
38 372 280 130.15 105.47 13.47
7.947.13
15.1301
x
8.747.13
47.1051
y
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
TOTAL COST Iterasi 1
wi
( xi –x1 )2
[f]( yi –x1 )2
[g][h]=akar ([f]+[g]) TC1=(wi.[h])
6 0.12 33.93 5.83 35.0
20 0.12 4.73 2.20 44.0
8 2.74 3.33 2.46 19.7
4 5.49 7.98 3.67 14.7
38 113.4
Karena x1 tidak sama dengan x0 dan y1 tidak sama dengan y0 maka
Lakukan kembali iterasi ke-2 mulai dari langkah ke2.
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Iterasi ke- x y TC
1 9.7 7.8 113.4
2 9.7 8.2 111.9
3 9.8 8.4 110.8
4 9.8 8.7 109.9
5 9.8 8.9 109.1
6 9.9 9 108.5
7 9.9 9.2 108
8 9.9 9.3 107.6
9 9.9 9.4 107.2
10 9.9 9.5 106.9
11 9.9 9.6 106.7
12 10 9.6 106.5
… … … …
20 10 9.9 105.6
… … … …
25 10 10 105.5
HASIL KESELURUHAN ITERASI
Karena nilai X dan Y tidakberubah pada iterasi ke 25dengan koordinat (10,10)Maka posisi mesin fax akandiletakkan di kordinat (10,10)
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Set Covering Model
Arises when it is necessary to ensure that each customer is covered by at least one services facility.
E.g..: Fire stations have to be located so that each populations area or customers is within a certain range of distance from at least one facility.
If a customer within the desired range, we say the customer is covered.
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Model
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Greedy Heuristics for Set Covering Problem
Step1 : If cj=0 for any j= 1,2,3, …n, set xj=1 and remove allconstraints in which xj appears with a coefficients of +1
Step 2 : If cj > 0, for any j= 1,2,3, …n, does not appear with a+1coeffiecient in any of the remaining constraints, set xj =0
Step 3: For each of the remaining variables, determines cj/dj,where dj is the number of constraints in which xj appears with a-1coefficient. Select the variables k for which ck/dj is minimum, setxk=1, and remove all constrains in which xj appears with a+1coefficients. Examine the resulting model.
Step 4: If there are no more constraints, set all the remainingvariables to zero. Otherwise, go to step 1.
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Example
A rural Country administration wants to locateseveral medical emergency response units so thatthey can respond to any call in the country within 8minutes. The country is divided into 7 populationszones. The distance matrix attached. The responseunit can bel located in the centres of zones 1-7 at costof 100, 80, 120, 110, 90, 90, and 110 (in $10.000s).Assuming the average travel speed during anemergency is 60 miles/hour. Solve this problem usingSet Covering Model
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Distance Matrix
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Binary Distance Matrix
aij 1 : if zone i’s centre can be reached form the centre zone j within 8 mins0 : otherwise
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Mathematical Model
Minimize
100x1 + 80x2 + 120x3 + 110x4 + 90x5 + 90x6 + 110x7
Subject tox1 + x2 + x4 + x7 >= 1
x1 + x2 + x5 + x6 + x7 >= 1
x3 + x4 + x5 + x6 >= 1
x3 + x4 + x7 >= 1
x2 + x3 + x5 + x6 >= 1
x2 + x3 + x5 + x6 >= 1
x1 + x2 + x4 + x7 >= 1
X1,x2,x3 ,x4,x5,x6,x7 = 0 or 1
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Terima Kasih
Lampiran :
* Materi Pengayaan : Permasalahan Alokasi
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
S13000 ton/minggu
S22500 ton/minggu
S34400 ton/minggu
D1 2700 ton/minggu
D23400 ton/minggu
D3 3100 ton/minggu
D4 2200 ton/minggu
SUPPLYDEMAND
Besarnya jumlah permintaan yang mengakibatkan terbatasnya supplai yang dapat
diberikan oleh sumber-sumber pemasok, merupakan permasalahan utama dalam
analisa alokasi ini. Seperti yang dideskripsikan pada gambar dibawah ini, jumlah
supplai sebesar 9900 ton/minggu sedangkan jumlah pemintaan lebih banyak yaitu
sebesar 11400 ton/minggu. Sehingga diperlukan suatu analisa pengalokasiaan supplai
tersebut ke beberapa demand, sehingga menimbulkan total biaya yang paling minimal.
PERMASALAHAN ALOKASI
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Metode yang akan digunakan untuk memecahkan
permasalahan alokasi adalah metode programa linear
Aplikasi metode-metode program linear dapat digunakan untuk
permasalahan sbb:
1.Distribusi suply dari beberapa sumber untuk beberapa lokasi
tujuan (permintaan)
2.Pemilihan lokasi atau penempatan fasilitas
3.Penentuan pemenuhan demand (estimasi) terhadap
kapasitas produksi.
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Metode transportasi programa linear merupakan metode yang cukup sederhana dalam
memcahkan permasalahan alokasi. Metode ini mempresentatifkan permalahan
kedalam bentuk tabel yang terdiri dari beberapa variabel perhitungan sbb:
a. Sumber (Source)Sumber disini ditunjukkan dengan kapasitas supplai dari masing-masing sumber tersebut untuk periode waktu
tertentu. Dalam tabel dibawah, sumber ditunjukkan dengan notasi Fi. Dan kapasitas sumber dinotasikan dengan
Si.
b. Tujuan alokasi (Destination)Tujuan alokasi menunjukkan lokasi dimana supplai akan didistribusikan. Tujuan alokasi dinotasikan sebagai Aj
dengan jumlah permintaan dari masing-masing tujuan alokasi dinotasikan dengan Dj.
c. Biaya Transportasi per unit (Unit shipping cost).Biaya pengiriman untuk 1 unit produk (bisa juga dimasukkan sebagai biaya produksi per unit) dari sumber i ke
tujuan j, dinotasikan sebagai Cij.
d. Alokasi supplai (distribusi)Besarnya jumlah pengiriman barang (alokasi) per route/sel adalah variabel ayang akan ditentukan dalam
analisa ini. Besarnya alokasi dinotasikan sebagai Xij.
e. Total biaya transportasi.Total biaya transportasi merupakan kriteria pokok dalam analisa alokasi ini, Total biaya
transportasi diformulasikan sebagai : Z =Cij x Xij
METODE ANALISA TRANSPORTASI PROGRAMA LINEAR
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Untuk lebih memperjelas notasi-notasi variabel diatas, dibawah ini ditampilkan sel matrik
untuk penyelesaian permasalahan alokasi dengan programa linear.
SUMBERTUJUAN Kapasitas
A1 A2 A3 A4
F1 X11 ?
$ C11
X12 ?
$ C12
X13 ?
$ C13
X14 ?
$ C14
S1
F2 X21 ?
$ C21
X22 ?
$ C22
X23 ?
$ C23
X24 ?
$ C24
S2
F3 X31 ?
$ C31
X32 ?
$ C32
X33 ?
$ C33
X34 ?
$ C34
S3
Permintaan D1 D2 D3 D4 Si = Dj
Zmin = Cij x Xij
SEL MATRIK
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Kondisi yang harus terpenuhi dalam metode program linear :
1.Pengalokasian harus feasible, sesuai
dengan batasan supply & demand,
2. Alokasi memenuhi seluruh kemungkinan
alokasi (sel matrik)(i+j-1)
3. Alokasi pada sel matrik tidak membentuk
lintasan tertutup,
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Metode ini bertujuan untuk meminimumkan biaya total untuk
alokasi/distribusi supplai produk untuk setiap tujuan alokasi.
Metode ini cukup sederhana dan cepat dalam penyelesaian
alokasi, namun hasil dari metode ini tidak seoptimal hasil dari
metode lainnya.
Prinsip metode heurustic adalah alokasi demand sebesar-
besarnya pada lokasi sumber yang memberikan biaya
transportasi yang sekecil-kecilnya secara berturut-turut.
METODE HEURISTIC
(LEAST COST ASSIGNMENT ROUTINE METHODE)
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Contoh soal :
Pada sel matrik dibawah ini diketahui adanya permintaan sebesar 10,000 ton dari 4 buah
lokasi permintaan dengan kemampuan supplai yang sama besar dari 3 buah sumber.
Dengan menggunakan metode heuristic akan ditentukan besarnya alokasi ke sel tertentu
sbb :
SUMBERTUJUAN
KapasitasA1 A2 A3 A4
F1
$ 10 $ 8 $ 5 $ 6
2400 ton
F2
$ 5 $ 2 $ 6 $ 3
4000 ton
F3
$ 9 $ 7 $ 4 $ 7
3600 ton
Permintaan 2300 ton 3400 ton 2500 ton 1800 ton 10000 ton
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Langkah Penyelesaian :
SUMBER
TUJUAN
KapasitasA1 A2 A3 A4
F1 1200
$ 10 $ 8 $ 5
1200
$ 6
2400 ton(6) (4)
F2
$ 5
3400
$ 2 $ 6
600
$ 3
4000 ton(1) (2)
F3 1100
$ 9 $ 7
2500
$ 4 $ 7
3600 ton(5) (3)
Permintaan 2300 ton 3400 ton 2500 ton 1800 ton 10000 ton
Z = (1200x$10) + (1100x$9) + (3400x$2) + (2500x$4) + (1200x$6) + (600x$3) = $47700
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Prinsip dari metode ini adalah :
“alokasi pertama pada sel kiri atas, kemudian alokasi horizontal ke sel kanan dan
kemudian vertikal kebawah, dst....”
Dengan menggunakan contoh persoalan yang sama pada metode heuristic, akan
dilakukan penyelesaian dengan metode Northwest sbb :
SUMBERTUJUAN
KapasitasA1 A2 A3 A4
F1 2300
$ 10
100
$ 8 $ 5 $ 6
2400 ton(1) (2)
F2
$ 5
3300
$ 2
700
$ 6 $ 3
4000 ton(3) (4)
F3
$ 9 $ 7
1800
$ 4
1800
$ 7
3600 ton(5) (6)
Permintaan 2300 ton 3400 ton 2500 ton 1800 ton 10000 ton
Z = (2300x$10)+(100x$8)+(3300x$2)+(700x$6)+(1800x$4)+(1800x$7) = $ 54400
METODE NORTHWEST- CORNER RULE
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Metode ini lebih panjang prosesnya dibandingkan dengan
metode sebelumnya namun hasil (Zij) dari proses metode ini
jauh lebih optimal dibanding metode-metode sebelumnya.
Prinsip dari metode ini adalah :
“Alokasi ditentukan berdasarkan selisih terbesar antara 2
unit biaya (Cij) terkecil dalam satu kolom atau satu baris,
Perhitungan selisih biaya terbesar berlanjut sebanyak
iterasi yang dilakukan, Alokasi suplai maksimal pada sel yg
terpilih”
Dengan menggunakan permasalahan yang sama dengan
metode sebelumnya, penyelesaian permasalahan dengan
metode Vogel seperti pada halaman berikut ini
METODE VOGEL’S APPROXIMATION
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Langkah 1 :
SUMBERTUJUAN
Kapasitas CijA1 A2 A3 A4
F1
$ 10 $ 8 $ 5 $ 6
2400 ton(6-5)
1
F2
$ 5
3400
$ 2 $ 6 $ 3
4000 ton(3-2)
1(1)
F3
$ 9 $ 7 $ 4 $ 7
3600 ton(7-4)
3
Permintaan 2300 ton 3400 ton 2500 ton 1800 ton
10000 tonCi (9-5)
4
(7-2)
5
(5-4)
1
(6-3)
3
Dari sel matrik diatas, diperhitungkan selisih biaya transportasi (Ci) dari tiap baris dan
kolom dari sel matrik tersebut. Dan dihasilkan biaya transportasi terbesar adalah pada
kolom ke-2 sebesar $5. Sehingga pengalokasian akan dilakukan pada kolom ke-2, untuk
sel yang memiliki biaya transportasi yang terkecil yaitu sel (2,2) sebesar $2.
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Langkah 2 :
SUMBERTUJUAN
Kapasitas CijA1 A2 A3 A4
F1
$ 10 $ 8 $ 5 $ 62400 ton
(6-5)
1
F2 600$ 5
3400$ 2 $ 6 $ 3
600 ton(5-3)
2(2) (1)
F3
$ 9 $ 7 $ 4 $ 73600 ton
(7-4)
3
Permintaan 2300 ton 3400 ton 2500 ton 1800 ton
6600 tonCi
(9-5)
4
(5-4)
1
(6-3)
3
Setelah kolom ke-2 dialokasi sebesar permintaan dari Lokasi Tujuan sebesar 3400 ton/minggu,
maka kolom tersebut sudah terpenuhi semua permintaannya dan arsirlah kolom tersebut.
Berikutnya hitung kembali selisih biaya transportasi tiap kolom dan baris. Dari sel matrik diatas
(langkah 2) diketahui nilai selisih terbesar pada kolom 1, alokasi pada sel (2,1) dengan permintaan
sebesar 2300 ton/minggu. Namun karena supplai dari sumber 2 hanya memiliki 600 ton/minggu,
maka alokasi hanya bisa sebesar 600 ton/minggu ke sel (2,1). Maka arsirlah baris ke-2.
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Langkah 3 :
SUMBERTUJUAN
Kapasitas CijA1 A2 A3 A4
F1
$ 10 $ 8 $ 5 $ 6
2400 ton(6-5)
1
F2 600
$ 5
3400
$ 2 $ 6 $ 3
600 ton(5-3)
2(2) (1)
F3
$ 9 $ 7
2500
$ 4 $ 7
3600 ton(7-4)
3(3)
Permintaan 1700 ton 3400 ton 2500 ton 1800 ton
6000 tonCi
(10-9)
1
(5-4)
1
(7-6)
1
Selisih biaya transportasi berikutnya adalah pada baris ke-3, alokasi pada sel (3,3)
sejumlah 2500 ton/minggu. Maka arsirlah kolom 3.
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Langkah 4 :
SUMBERTUJUAN
Kapasitas CijA1 A2 A3 A4
F1
$ 10 $ 8 $ 5
1800
$ 6
2400 ton(10-6)
4(4)
F2 600
$ 5
3400
$ 2 $ 6 $ 3
600 ton(5-3)
2(2) (1)
F3
$ 9 $ 7
2500
$ 4 $ 7
1100 ton(9-7)
2(3)
Permintaan 1700 ton 3400 ton 2500 ton 1800 ton
3500 tonCi
(10-9)
1
(5-4)
1
(7-6)
1
Selisih terbesar pada langkah ke-4 adalah pada baris pertama, alokasi untuk sel (1,4) sejumlah 1800 ton/minggu. Maka arsirlah kolom 4.
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Langkah 5 :
SUMBERTUJUAN
Kapasitas CijA1 A2 A3 A4
F1 600
$ 10 $ 8 $ 5
1800
$ 6
600 ton 4(5) (4)
F2 600
$ 5
3400
$ 2 $ 6 $ 3
600 ton(5-3)
2(2) (1)
F3
110
0
$ 9 $ 7
2500
$ 4 $ 7
1100 ton 9(5) (3)
Permintaan 1700 ton 3400 ton 2500 ton 1800 ton
1700 tonCi
(10-9)
1
(5-4)
1
(7-6)
1
Dan pada langkah ke-5, selisih terbesar adalah pada baris ke-3, alokasi untuk sel (3,1)
sebesar 1100 ton/minggu. Maka arsirlah baris ke-3. Sedangkan sel terakhir yang tersisa
yaitu sel (1,1) akan dialokasikan sebesar 600 ton/minggu.
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Sehingga hasil akhir dapat dilihat pada sel matrik dibawah dimana semua sumber dapat
teralokasi pada sel-sel yang ditentukan sesuai selisih biaya transportasi terbesar.
Hasil Akhir :
SUMBERTUJUAN
KapasitasA1 A2 A3 A4
F1 600
$ 10 $ 8 $ 5
1800
$ 6
1600 ton(5) (4)
F2 600
$ 5
3400
$ 2 $ 6 $ 3
600 ton(2) (1)
F3 1100
$ 9 $ 7
2500
$ 4 $ 7
1100 ton(5) (3)
Permintaan 1700 ton 3400 ton 2500 ton 1800 ton 1700 ton
Z = (600x$10) + (600x$5) + (1100x$9) + (3400x$2) + (2500x$4) + (1800x$6)
= $46500
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Nilai total cost yang dihasilkan dari metode Vogel ini lebih minimal
dibandingkan dengan kedua metode sebelumnya. Sehingga alokasi
terbaik yang dapat ditentukan adalah sesuai dengan hasil dari metode
Vogel ini yaitu dengan alokasi sbb:
HASIL AKHIR
Alokasi dari Sumber F1 ke Lokasi Tujuan A1 sebesar 600 ton/minggu.
Alokasi dari Sumber F1 ke Lokasi Tujuan A4 sebesar 1800 ton/minggu.
Alokasi dari Sumber F2 ke Lokasi Tujuan A1 sebesar 600 ton/minggu.
Alokasi dari Sumber F2 ke Lokasi Tujuan A2 sebesar 3400 ton/minggu.
Alokasi dari Sumber F3 ke Lokasi Tujuan A1 sebesar 1100 ton/minggu.
Alokasi dari Sumber F3 ke Lokasi Tujuan A3 sebesar 2500 ton/minggu.
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Perbandingan Hasil
METODE HASIl (Z) KESIMPULAN
LEAST COST $47700 BELUM OPTIMAL
NORTHWEST $ 54400 BELUM OPTIMAL
VOGEL $46500 MENCAPAI TITIK OPTIMAL
Dari tabel diatas diketahui bahwa metode VOGEL dapat
mencapai hasil yang optimal.
Dan 2 motode yang lainnya belum mencapai titik optimal,
sehingga diperlukan langkah selanjutnya yaitu dengan
menggunakan metode Stepping Stone
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
METODE STEPPING STONE
(Langkah Optimalisasi)
• Metode ini mencoba untuk mengalokasikan kembali
supply pada sel yang kosong (belum teralokasikan)
dengan prinsip alokai pada perbedaan biaya
transportasi tiap sel yang terkecil.
• Semua sel kosong dihitung indeks cost sebagai indeks
penyesuaian dan dipilih sel yang negatif nilainya
• Alokasi dilakukan sedemikian rupa pada rangkaian sel-
sel dalam suatu “unique closed path”
• Iterasi dilakukan sampai semua indeks penyesuaian
bernilai positif.
OPTIMALKAN HASIL METODE NORTWEST
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
ITERASI 1
A1 A2 A3 A4 Kap Cell Index Penyesuaian
F110 8 5 6 [1,3] =5-8+2-6 -7
2300 100 2400 [1,4] =6-8+2-6+4-7 -9
F25 2 6 3 [2,1] =5-2+8-10 1
3300 700 4000 [2,4] =3-6+4-7 -6
F39 7 4 7 [3,1] =9-4+6-2+8-20 -3
1800 1800 3600 [3,2] =7-4+6-2 7
Dmd 2300 3400 2500 1800
Pada cell [1,4], kemudian dialokasikan
sebanyak 100 (diambil dari besarnya supply
di cell [1,2].
Cell lainnya dalam lintasan yang terpilih juga
disesuaikan. Cell [2,2] ditambah 100, cell
[2,3] dikurang 100, dst.Z = 54400
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
HASIL ITERASI 1
A1 A2 A3 A4 Kap
F1 10 8 5 6
2300 100 2400
F2 5 2 6 3
3400 600 4000
F3 9 7 4 7
1900 1700 3600
Dmd 2300 3400 2500 1800
Z = 53500
Selisih = 900
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
ITERASI 2
A1 A2 A3 A4 Kap Cell Index Penyesuaian
F1 10 8 5 6 [1,2] =8-2+6-4+7-6 9
2300 100 2400 [1,3] =5-4+7-6 2
F2 5 2 6 3 [2,1] =5-2+6-4+7-6+10 16
3400 600 4000 [3,1] =9-7+6-10 -2
F39 7 4 7 [3,2] =7-4+6-2 7
1900 1700 3600
Alokasikan supply ke cell [3,1]
sebesar 1700 dan sesuaikan
cell lainnya dalam lintasan
yang terpilih
Dmd 2300 3400 2500 1800
Z = 53500
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
HASIL ITERASI 2
A1 A2 A3 A4 Kap
F1 10 8 5 6
600 1800 2400
F25 2 6 3
3400 600 4000
F3 9 7 4 7
1700 1900 0 3600
Dmd 2300 3400 2500 1800
Z = 50100
Selisih = 3400
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
ITERASI 3
A1 A2 A3 A4 Kap Cell Index Penyesuaian
F1 10 8 5 6 [1,2] =8-10+9-4+6-2 7
600 1800 2400 [1,3] =5-4+9-10 0
F2 5 2 6 3 [2,1] =5-6+4-9 -6
3400 600 4000 [2,4] =3-6+10-9+4-6 -4
F3 9 7 4 7 [3,2] =7-4+6-2 7
1700 1900 3600 [3,4] =7-6+10-9 2
Dmd 2300 3400 2500 1800Alokasikan supply ke cell
[2,1] sebesar 600 dan
sesuaikan cell yang lainnya Z = 50100
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
HASIL ITERASI 3
A1 A2 A3 A4
F1 10 8 5 6
600 1800 2400
F2 5 2 6 3
600 3400 0 4000
F3 9 7 4 7
1100 2500 3600
2300 3400 2500 1800
Z = 46500
Selisih = 3600
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
Per
enca
naa
nFa
sili
tas
ITERASI 4 (FINISH)A1 A2 A3 A4 Kap Cell Index Penyesuaian
F1
10 8 5 6 [1,2] =8-2+5-10 1
600 1800 2400 [1,3] =5-4+9-10 0
F2
5 2 6 3 [2,3] =6-4+9-5 6
600 3400 4000 [2,4] =3-6+10-5 2
F3
9 7 4 7 [3,2] =7-2+5-9 1
1100 2500 3600 [3,4] =7-6+10-9 2
Dmd 2300 3400 2500 1800Indeks penyesuaian semuanya
bernilai positif, iterasi selesaiZ = 46500
STOP