potret pemikiran a. mukti ali pada studi islam; pendekatan saintific cum doctrinaire

16
POTRET PEMIKIRAN A. MUKTI ALI PADA STUDI ISLAM; PENDEKATAN SAINTIFIC CUM DOCTRINAIRE Oleh: Widodo Winarso

Upload: iain-sekh-nurjati-cirebon

Post on 19-Jan-2017

36 views

Category:

Education


4 download

TRANSCRIPT

POTRET PEMIKIRAN A. MUKTI ALI PADA STUDI ISLAM;

PENDEKATAN SAINTIFIC CUM DOCTRINAIRE

Oleh:

Widodo Winarso

PENDAHULUAN

Fenomena pemahaman ke-Islaman umat

Islam masih ditandai keadaan yang

variatif.

Islam memepunyai banyak dimensi, yaitu

mulai dari keimanan, akal, ekonomi,

politik, iptek, lingkungan, perdamaian

sampai kehidupan rumah tangga

Studi Islam

persoalan kontemporer ditandai

disorientasi nilai dan degradasi moralitas,

agama ditantang untuk tampil sebagai

suara moral yang autentik

agama harus menghadapi

kecenderungan pluralisme, mengolah

dalam kerangka teologi baru dan

mewujudkannya dalam aksi-aksi

kerjasama plural

agama tampil sebagai pelopor

perlawanan terhadap segala bentuk

penindasan dan ketidakadialan

Agama dalam perspektif metodologis

terpolarisasi ke dalam tiga kategori;

• Agama sebagai doktrin

• Agama sebagai dinamika

• Agama sebagai struktur sosial yang

dibentuk agama dan sikap masyarakat

pemeluknya terhadap doktrin

Research on religion

(Penelitian agama)

Religious research

(Penelitian keagamaan)

Dimana Peran Studi Islam ??

AGAMA

Agama bergerak di wilayah

normatiof-dokrinal

KEAGAMAAN

keagamaan merupakan aktivitas

pemaknaan dan perwujudan dari

agama yang normatif itu ke dalam

wilayah historis-kultural oleh

pemeluknya

STUDI ISLAM

Islamic Studies

Secara ekstern

(outsider)

Secara internal

(insider)

Metodologi (science of method)

Agama sebagai subjek meter penelitian !?

1. Teks-teks keagamaan (scripture)

2. Agama sebagai sebuah produk pemikiran (thought)

3. Agama sebagai produk interaksi sosial (social

interaction)

4. Agama dalam bentuk institusi-institusi keagamaan

5. Agama dalam bentuk simbol-simbol keagamaan

(tools/merchandise)

“Studi Islam”(Islamic Studies)

dalam Paradigma barat

• Mengunakan istilah” islamolog atau

islamisis”

• Para islamisis yang berdiri dalam tradisi

orientalisme Religionswissenchaft

• Charles J Adams, Andrew Ruppin, William

A Graham, Marilyn R Waldman, Richard M

Eaton, dst

Islamic Religion

Tradition (Charles

J. Adams)

1. Metode dan Pendekatan

Pendekatan Normatif (Pendekatan Misionaris Tradisional : Pendekatan

Misionaris Tradisional, Pendekatan Apalogetik, Pendekatan Irenik )

Pendekatan Deskriptif : (Pendekatan Filologi dan Sejarah, Pendekatan Ilmu

Sosial, Pendekatan Fenomenalogi)

2. Memetakan wilayah-wilayah kajian dalam Islam (zaman Pra-Islamic Arabia,

studi kehidupan Nabi Muhammad, studi al-Qur’an dan hadis, kalam, hokum

Islam, falsafah, tasawuf, aliran-aliran dalam Islam terutama syi’ah, serta

masalah-maslah ibadah dan ritual.)

Pendekatan

Fenomenology

(Richard C.

Martin)

Pendkatan ini berupaya menjembatani kesenjangan antara dimensi histories-

empiris-partikular dari agama-agama dan aspek keberagamaan umat manusia yang

mendasar dan universal-transendental

Teks Suci dan

Kenabian (Scripture

and Properthood)

Al-Qur’an sebagai kata terucap (William Graham)

Popularitas Muhammad (Earle H. Waught)

Ritual and

Community

Ritual Islam (Frederik M. Denny)

Pikiran primitive dan modern (Marilyn R. Waldman)

Religion and

Society

Konversi Islam di India (Richard M. Eaton)

Analsis Sastra terhadap al-Qur’an, Tafsir dan Sirah (Andrew Rippin)

Dialektika Metode Studi Islam

Fazlur Rahman

(Revivalisme Pra-

ModernisModemisme

KlasikNeo-

Revivalisme atau

Revivalisme Pasca-

Modemis Neomodernisme)

MSI

Studi Islam normatif(pola pendekatan

normatif-teologis atau

bayani dalam perspektif

Muhammad Abid al-

Jabiry)

Studi islam historis

Social Sciences, natural

sciences, humanities

Islamization of Knowledge

vs Scientification of Islam

Studi Islam Integralistik(keterkaitan antarapola studi

Islam normatif maupun studi

Islam historis}

Mukti Ali

scientific-cum-suigeneris\

Nurcholish Madjid

dengan Islam Peradaban

Kuntowijoyo

Islam limit

Amin Abdullah

Epistemologi studi keislaman

Sumber : Muhammad Azhar, 2009

• lahir di Cepu, 23 Agustus 1923.

• Beliau adalah mantan Menteri Agama

Kabinet Pembangunan II periode 1973-

1978.

• Pendidikan :

o pendidikan Belanda di HIS.

o pendidikan di Pondok Pesantren

Termas, Kediri, Jawa Timur.

o pendidikan Islam di India dengan

memperoleh gelar doktor sekitar tahun

1952.

o studi ke McGill University, Montreal,

Kanada mengambil gelar MA

Prof. Dr. H. Abdul Mukti Ali

Beberapa metode atau pendekatan

Abdul Mukti Ali

Pendekatan ilmiah(pendekatan-pendekatan

historis, arkeologis, filologis,

sosiologis, fenomenologis,

tipologis dsb)

Sumber: (Ali, 1996).

Pendekatan

dogmatis

Pendekatan “religio-scientific”

atau “scientific-cum-doktrinair”

Pendekatan Scientific Cum Doctriner

dalam Penelitian Agama

Pendekatan Scientific Cum Doctriner yakni pendekatan

multidisipliner dan non-konvensional dalam studi agama

dan memisahkan studi ini dari penilaian-penilaian teologis

(Ali, 1996)

Aliran yang menghendaki adanya metode sintesis dalam

studi agama, yakni perpaduan antara metode Sui-Generis

dan metode ilmiah (Rahmadi, 2015)

Dimensi Pendekatan

Scientific Cum Doctriner

Sumber : (Riyanto, 2013)

(Riyanto, 2013)

Pengaruh Pendekatan

Scientific cum Doctrine di indonesia

mengembangkan pendidikan madrasah

serta Institut Agama Islam agar sejajar

dengan institusi pendidikan yang umum

dengan catatan bahwa keduanya mampu

menerapkan metode ilmiah

Faktor” suatu pendekatan dapat

membumi (A. Mukti Ali) ??

• Faktor ketokohan yang membawa ide.

• Kekuatan ide yang dikembangkan yang bersifat rasional dan argumentatif.

• Momentum sejarah yang memberi peluang berkembangnya ide tersebut,

atau dengan kata lain ide tersebut bersesuaian dengan kebutuhan zaman.

• Literatur yang memuat ide-ide atau metode pemikiran tersebut dipasarkan

secara meluas

• Para pengikut (supporter) atau murid dan si pembawa ide yang bany ak

berguru dengannya, yang secara langsung atau tidak langsung turut

mengembangkan ide tersebut.

• Ide yang dimunculkan bersifat bam dan aktual sehinggamenarik untuk

dijadikan bahan kajian.

• Berkembangnya sebuah ide tidak terlepas dari peran forum-forum penting

maupun ilmiah (seminar, pusat kajian) dan sebagainya. Demikian pula

media publikasi (massa) sebagai medium transformasi ide atau konsepsi

pemikiran. (Azhar, 2009)

Sekian,,,, terima kasih,,,