polimer

Upload: arbhy-indera-i

Post on 20-Jul-2015

128 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Jurusan Sarjana Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Riau

Arbhy Indera Ikhwansyah 1007113576 Kelas A

A. Definisi & Klasifikasi

A. Definisi & KlasifikasiKlasifikasi:1. Unit terkecil disebut monomer 2. Berdasarkan sumber/asalnya: alami (Pati, Selulosa, Protein, Lipid, Asam Nukleat) dan sintetik (Polietilena dan Polivinil Klorida) 3. Gugus fungsi monomernya: poliamida, poliester, polisulfida, dll. 4. Struktur molekulnya: linear, bercabang, bertaut-silang amorf, kristalin homopolimer, heteropolimer/kopolimer 5. Sifatnya terhadap kalor: termoplastik dan termoset 6. Mekanisme sintesisnya: adisi dan kondensasi

A. Definisi & KlasifikasiStruktur polimer:

Rantai-rantai karet alam normal (amorf) tidak berjajar secara teratur seperti setelah ditarik/diregangkan (kristalin).

A. Definisi & KlasifikasiHomopolimer: polimer yang dibuat dari 1 jenis monomer.

AA AAAAAlinear

AAAAA AAbercabang

AAAAA AAAAAtaut-silang

Kopolimer/heteropolimer: campuran > 1 jenis monomer.ABABABberseling

AABABBAacak

AAAAABBBBblok

AAAAAAA BBB BBBcangkok (graft)

A. Definisi & Klasifikasi(1) Termoplastik: meleleh atau melunak jika dipanaskan danmengeras kembali jika didinginkan. Berupa material padatan pada temperatur ruang tetapi berubah

menjadi cairan kental ketika dipanaskan pada temperatur beberapa ratus derajat saja. Karakteristik ini menyebabkan termoplastik mudah dan ekonomis

difabrikasi menjadi beragam bentuk. Dapat diberikan siklus pemanasan-pendinginan berulang kali

tanpa degradasi berarti. Contoh: Polyethylene (PE), polyvinylchloride (PVC),

polypropylene (PP), polystyrene (PS), dan nylon

A. Definisi & KlasifikasiBentuk struktur termoplastik sebagai berikut :

Bentuk struktur bercabang termoplastik dapat dilihat dibawah ini :

A. Definisi & KlasifikasiPolimer termoplastik memiliki sifat sifat khusus sebagai berikut. Berat molekul kecil Tidak tahan terhadap panas. Jika dipanaskan akan melunak. Jika didinginkan akan mengeras. Mudah untuk diregangkan. Fleksibel. Titik leleh rendah. Dapat dibentuk ulang (daur ulang). Mudah larut dalam pelarut yang sesuai. Memiliki struktur molekul linear/bercabang.

A. Definisi & Klasifikasi(2) Termoset: jika dipanaskan, dihasilkan material tak terleburkanyang keras dan tidak dapat dilelehkan lagi. Tidak dapat menerima siklus pemanasan-pendinginan seperti

termoplastik:

Ketika dipanaskan pada tahap awal, termoset melunak dan mampu mengalir di dalam cetakan. Tapi pada temperatur yang tinggi, terjadi reaksi kimia yang mengeraskan material sehingga akhirnya menjadi padatan yang tidak mampu lebur kembali (infusible solid). Jika dipanaskan ulang, tidak mampu melunak kembali melainkan akan terdegradasi menghasilkan arang.

Contoh: phenolics, epoxies, dan beberapa jenis polyesters

A. Definisi & KlasifikasiSifat polimer termoseting sebagai berikut. Keras dan kaku (tidak fleksibel) Jika dipanaskan akan mengeras. Tidak dapat dibentuk ulang (sukar didaur ulang). Tidak dapat larut dalam pelarut apapun. Jika dipanaskan akan meleleh. Tahan terhadap asam basa. Mempunyai ikatan silang antarrantai molekul.

A. Definisi & Klasifikasi(3) Elastromer Material yang mampu memanjang secara elastis ketika dikenakan

tegangan mekanis yang relatif rendah. Lebih umum dikenal sebagai karet (rubber). Beberapa elastomer dapat diregangkan hingga 10 kali lipat dan

masih mampu kembali sempurna ke ukuran asal. Meskipun perilakunya cukup berbeda dengan termoset, namun

elastomer memiliki struktur yang lebih mirip dengan termoset, dibandingkan dengan termoplastik. Contoh:

Karet alam: vulcanized natural rubber. Karet sintetis: Styrene-Butadiene (SBR), Nitrile butadiene rubber (NBR), Silicone rubber.

B. Proses Polimerisasi(1) Polimerisasi adisi: Polimer yang terbentuk dari reaksi polimerisasi disertai dengan pemutusan ikatan rangkap diikuti oleh adisi dari monomermonomernya yang membentuk ikatan tunggal Tidak ada atom yang hilang: polimer mengandung semua atom yang ada pada monomer. Monomer memiliki ikatan rangkap Produknya merupakan polimer yang biasanya tergolong sebagai plastik. Contoh: Polimerisasi polietilena dari etilena

n H2C CH2Etena/etilena

H2C CH2

n

polietilena (PE)

B. Proses PolimerisasiPolimer vinil:

n H2C CHL = CH3 L = Cl

inisiator radikal

H2C CH

L L n polipropilena (PP): karpet, koper, tali poli(vinil klorida) (PVC): pipa air, atap, kartu kredit, piringan hitam

L = C6H5L = CN

polistirena (PS):mebel, mainan, pelapis refrigerator, isolasi poliakrilonitril (PAN, Orlon, Acrilan):

karpet, baju hangat, pakaian bayi, kaus kaki

B. Proses Polimerisasi(2) Polimerisasi kondensasi: Biasanya terjadi antara 2 monomer yang masing-masing memiliki sekurang-kurangnya 2 gugus fungsi. Pada polimerisasi kondensasi monomer-monomer saling berkaitan dengan melepas molekul kecil, seperti H2O dan CH3OH (metanol). Contoh: Nilon 6,6, Bakelit, Dakron

B. Proses Polimerisasi(3) Modifikasi polimer:Biasanya dilakukan pada polimer yang sudah terbentuk, untuk mendapatkan sifat polimer yang sesuai dengan kebutuhan: (a) menambah atau mengubah gugus fungsi. Contoh: PVC polivinil diklorida (PVDC) (tahan suhu tinggi) (b) pertautan-silang (crosslinking) untuk membentuk jejaring. Syarat: monomer memiliki > 3 tapak reaktif. Contoh: Bakelit, vulkanisasi karet alam.

C. Serat, Plastik, dan ElastomerSERAT (memanjang