laporan polimer

21
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR 2 KIMIA ORGANIK POLIMER & PEREKAT ALAMI Oleh : Nama : MUHAMMAD RAMLI NPM : 10220074 SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) HAMZANWADI SELONG JURUSAN MIPA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

Upload: muhammad-ramli

Post on 04-Jul-2015

4.283 views

Category:

Documents


44 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN POLIMER

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR 2

KIMIA ORGANIK

POLIMER & PEREKAT

ALAMI

Oleh :

Nama : MUHAMMAD RAMLINPM : 10220074

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN(STKIP) HAMZANWADI SELONG

JURUSAN MIPA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGITAHUN 2011

Page 2: LAPORAN POLIMER

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan ini di buat dan di kumpulkan untuk dapt mengikuti praktikum berikutnya

No Materi paraf1

2

3

Mengetahui

Co,as praktikan

( ) (MUHAMMAD RAMLI)

Page 3: LAPORAN POLIMER

A. PELAKSANAN PRAKTIKUM1. Tujuan Percobaan

a. Mempelajari proses pembuatan bola bekel

b. Bagaimana sifat-difat dari polimer dan kandungan zat dalampolimer alam

2. Tanggal praktikum /05/2011

3. Tempat praktikumPusat Laboratorium Biologi STKIP Hamzanwadi Selong

B. LANDASAN TEORI

MAKROMOLEKUL adalah molekul raksasa (giant) dimana paling sedikit seribu

atom terikat bersama oleh ikatan kovalen. Makromolekul ini mungkin rantai linear,

bercabang, atau jaringan tiga dimensi.

Makromolekul dibagi atas dua material yaitu

1. Material biologis (makromolekul alam)

Contoh : karet alam, wool, selulosa, sutera dan asbes

2. Material non biologis (makromolekul sintetik)

Contoh : plastik, serat sintetik, elastomer sintetik

Material biologis dapat menunjang tersediaanya pangan dan dibahas dalam biokimia

sedang material non biologis mencakup bahan sintetik. Banyak makromolekul sintetik

memiliki struktur yang relatif sederhana, karena mereka terdiri dari unit ulangan yang

identik (unit struktural). Inilah sebabnya mereka disebut polimer.

Polimer sangat penting karena dapat menunjang tersedianya pangan, sandang,

transportasi dan komunikasi (serat optik). Saat ini polimer telah berkembang pesat.

Berdasarkan kegunaannya polimer digolongkan atas :

a) Polimer komersial (commodity polymers)

Polimer ini dihasilkan di negara berkembang, harganya murah dan banyak

dipakai dalam kehidupan sehari hari. Kegunaan sehari-hari dari polimer ini

ditunjukkan dalam tabel 1.1

Contoh : Polietilen (PE), polipropilen (PP), polistirena (PS),

polivinilklorida (PVC), melamin formaldehid

Page 4: LAPORAN POLIMER

Tabel 1.1 Contoh dan kegunaan polimer komersial

Polimer komersial Kegunaan atau manfaat

Polietilena massa jenis rendah(LDPE)

Polietilena massa jenis rendah(HDPE)

Polipropilena (PP)

Poli(vinil klorida) (PVC)

Polistirena (PS)

Lapisan pengemas, isolasi kawat, dan kabel, barang mainan, botol yang lentur, bahan pelapis

Botol, drum, pipa, saluran, lembaran, film, isolasi kawat dan kabel

Tali, anyaman, karpet, film

Bahan bangunan, pipa tegar, bahan untuk lantaui, isolasi kawat dan kabel

Bahan pengemas (busa), perabotan rumah, barang mainan

b) Polimer teknik (engineering polymers)

Polimer ini sebagian dihasilkan di negara berkembang dan sebagian lagi di

negara maju. Polimer ini cukup mahal dan canggih dengan sifat mekanik yang

unggul dan daya tahan yang lebih baik. Polimer ini banyak dipakai dalam bidang

transportasi (mobil, truk, kapal udara), bahan bangunan (pipa ledeng), barang-

barang listrik dan elektronik (mesin bisnis, komputer), mesin-mesin industri dan

barang-barang konsumsi

Contoh : Nylon, polikarbonat, polisulfon, poliester

c) Polimer fungsional (functional polymers)

Polimer ini dihasilkan dan dikembangkan di negara maju dan dibuat untuk

tujuan khusus dengan produksinya dalam skala kecil

Contoh : kevlar, nomex, textura, polimer penghantar arus dan foton,

polimer peka cahaya, membran, biopolimer

Polimer

Molekul besar (makromolekul) yang terbangun oleh susunan unit ulangan kimia yang

kecil, sederhana dan terikat oleh ikatan kovalen. Unit ulangan ini biasanya setara atau

hampir setara dengan monomer yaitu bahan awal dari polimer.

Page 5: LAPORAN POLIMER

Monomer

Sebarang zat yang dapat dikonversi menjadi suatu polimer. Untuk contoh, etilena

adalah monomer yang dapat dipolimerisasi menjadi polietilena (lihat reaksi berikut).

Asam amino termasuk monomer juga, yang dapat dipolimerisasi menjadi polipeptida

dengan pelepasan air

Reaksi :

Monomer polimer

Proses Polimerisasi

Polimerisasi kondensasi adalah polimerisasi yang disertai dengan pembentukan

molekul kecil (H2O, NH3).

Contoh :

Alkohol + asam ester + air

HOCH2CH2OH + + H2O

n H2N C C N C C

OR

H

HR O

H

OH

n

- H2O

asam amino polipeptida

monomer Unit Ulangan terikat secara

kovaken dengan unit ulangan lainnya

CH2CH2H2C CH2n

n

etilena Polimer polietilena

polimerisasi

HOC - (CH2)4COH

OO

Page 6: LAPORAN POLIMER

Polimerisasi adisi adalah polimerisasi yang disertai dengan pemutusan ikatan

rangkap diikuti oleh adisi monomer.

Contoh :

Klasifikasi Polimer

Polimer dapat diklasifikasikan atas dasar asalnya (sumbernya), dan strukturnya.

a. Asal atau sumbernya

1. Polimer Alam :

tumbuhan : karet alam, selulosa

hewan : wool, sutera

mineral

2. Polimer Sintetik :

hasil polimerisasi kondensasi

hasil polimerisasi adisi

b. Struktur

Berdasarkan strukturnya polimer dibedakan atas :

1. Polimer linear

Polimer linear terdiri dari rantai panjang atom-atom skeletal yang dapat mengikat

gugus substituen. Polimer ini biasanya dapat larut dalam beberapa pelarut, dan dalam

keadaan padat pada temperatur normal. Polimer ini terdapat sebagai elastomer, bahan

yang fleksibel (lentur) atau termoplastik seperti gelas).

Rantai utama linear

n H2C = CH CH2 C

Cl Cl

H

n

polivinilklorida (PVC)vinilklorida

Page 7: LAPORAN POLIMER

Contoh :

Polietilena, poli(vinil klorida) atau PVC, poli(metil metakrilat) (juga dikenal

sebagai PMMA, Lucite, Plexiglas, atau perspex), poliakrilonitril (orlon atau creslan) dan

nylon 66

2. Polimer bercabang

Polimer bercabang dapat divisualisasi sebagai polimer linear dengan percabangan

pada struktur dasar yang sama sebagai rantai utama. Struktur polimer bercabang

diilustrasikan sebagai berikut

Rantai utama(terdiri dari atom-atom skeletal)

3. Polimer jaringan tiga dimensi (three-dimension network)

Polimer jaringan tiga dimensi adalah polimer dengan ikatan kimianya terdapat

antara rantai, seperti digambarkan pada gambar berikut. Bahan ini biasanya di”swell”

(digembungkan) oleh pelarut tetapi tidak sampai larut. Ketaklarutan ini dapat digunakan

sebagai kriteria dari struktur jaringan. Makin besar persen sambung-silang (cross-links)

makin kecil jumlah penggembungannya (swelling). Jika derajat sambung-silang cukup

tinggi, polimer dapat menjadi kaku, titik leleh tinggi, padat yang tak dapat

digembungkan, misalnya intan (diamond).

Ikatan kimia

Page 8: LAPORAN POLIMER

Polimer linear dan bercabang memiliki sifat :

1. Lentur

2. Berat Molekul relatif kecil

3. Termoplastik

Kopolimer

Kopolimer adalah suatu polimer yang dibuat dari dua atau lebih monomer yang

berlainan. Berikut ini adalah jenis jenis kopolimer yang terbentuk dari monomer pertama

(A) dan monomer ke dua (B).

Jenis kopolimer :

1. Kopolimer blok

Kopolimer blok mengandung blok dari satu monomer yang dihubungkan dengan blok

monomer yang lain. Kopolimer blok biasanya terbentuk melalui proses polimerisasi

ionik. Untuk polimer ini, dua sifat fisik yang khas yang dimiliki dua homopolimer

tetap terjaga.

-A-A-A-A-A----------B-B-B-B-B-

Poli(A-b-B)

2. Kopolimer graft (tempel/cangkok)

Kopolimer graft biasanya dibuat dengan mengikatkan bersama dua polimer yang

berbeda. Untuk contoh, homopolimer yang diturunkan dari monomer A dapat

diinduksi untuk bereaksi dengan homopolimer yang diturunkan dari monomer B

untuk menghasilkan kopolimer graft, yang ditunjukkan pada gambar berikut

Poli(A-g-B)

A Bm n

A A A A A A

B

B

B

B

B

B

B

B

B

Page 9: LAPORAN POLIMER

Perkembangan selanjutnya ada yang berbentuk kopolimer sisir (comb copolymer) dan

bintang (star copolymer).

3. Kopolimer bergantian (alternating)

Kopolimer yang teratur yang mengandung sequensial (deretan) bergantian dua

unit monomer. Polimerisasi olefin yang terjadi lewat mekanisme jenis ionik dapat

menghasilkan kopolimer jenis ini.

B BA A Poli(A-alt-B)

4. Kopolimer Acak

Dalam kopolimer acak, tidak ada sequensial yang teratur. Kopolimer acak sering

terbentuk jika jenis monomer olefin mengalami kopolimerisasi lewat proses jenis

radikal bebas. Sifat kopolimer acak sungguh berbeda dari homopolimernya.

AB BB BA Apoli(A-co-B)

A

B

kopolimer sisir

AA

A

A A

A

B

AA

kopolimer bintang

Page 10: LAPORAN POLIMER

C. ALAT DAN BAHANa. Alat

1. plat tetes2. pipet3. tisu4. gelas ukur5. cawan petri6. spatula

b. bahan1. kapas2. tepugn beras3. tepung kanji4. cuka5. susu cair6. lem cair7. air8. bubuk tetra

D. CARA KERJAa. Uji karbohidrat

1. mengambil beberapa gumpal kapas, beberapa bubuk tepung kanji dan tepung beras

2. menaruh ketiga zat tersebut dalam 1 cawan petri3. meneteskan beberapa tetes lugol ke masing-masingpolimer

b. Perekat alam1. meneteskan susu kedalam plat mikro kemudian menambahkan tetes demi tetes

larutan cuka sampai terjadi endapan. Bagian padatan dari susu disebut kasein atau protein susu, sedang bagian cairannya disebut whey berupa cairan putih tipis ang memisah dari padatannya. Menunggu sampai endapan bener-benar terendap

2. mengeluarkan cairan whey dengan tisu dari endapan padat3. menggunakan spatula untuk mengangkat padatan dari plat, kemudian

menempatkan padatan di tumpukan kertas isap dengan tisu kering untuk menyerap cairan yang masih tersisa.

4. mengambil 2 kertas dan mencoba merekatkannya dengan endapan padatan tersebut, kemudian mengeringkan hasil tempelan, jika sudah kering cobalah pisahkan ke2 kertas tersebut.

c. Palastik (pembuatan bola bekel)1. mengukur air sebanyak 9 ml, kemudian menambakannya 1 ml lem cair2. menaruh 1,2 gram natrium tetraborat kedalam cawan petri3. menyirami bubuk tetraborat dengan larutan air +lem

Page 11: LAPORAN POLIMER

4. kemudian mengaduk campuran di dalam cawan petri sampai berbentuk gumpalan.

5. membentuk dengan sesuka hati, kemudian di biarkan sampai beberapa saat sampai kokoh pada bentuknya.

E. HASIL PENGAMATANa. uji karbohidrat

Diagram alir

No Diagram alir keterangan

Menaruh beberapa potong kaps, dan beberapa sendok tepung kanji dan tepung beras

Menaruh 3 polimer ke cawan petri, kemudian meneteskannya dengan lugol

No Nama bahan perubahan

123

Tepung berasTepung kanjikapas

ungu redupungutidak berupah

b. perekat alamiDiagram alir

No Diagram alir keterangan

Melarutkan susu kental

Meneteskan larutan susu kedalam plat tetesKemudian menambahkan tetes demi tetes cuka

Mengmabil protein susu dari plat tetes

Melekatkan dua buah kertas dengan protein yang

Page 12: LAPORAN POLIMER

mengendap

c. plastik (bola bekel)

No Diagram alir keterangan

Menempatkan kira-kira 1 ml lem putih kenalam gelas ukur yang sudah terisi 9 ml air

Menyediakan bubuk natrium tetraborat dalam cawan petri sebnayk 1,2 gram

Menuangkan larutan atau campuran air ke cawan yang terisi bubuk natrium tetraborat

Mengaduk kemudian membentuk campuran kedalam bentuk sesukanya

F. PEMBAHASANSuatu polimer adalah rantai berulang dari atom yang panjang, terbentuk dari

pengikat yang berupa molekul identik yang disebut monomer. Sekalipun biasanya merupakan organik (memiliki rantai karbon), ada juga banyak polimer inorganik.

Meskipun istilah polimer lebih populer menunjuk kepada plastik, tetapi polimer sebenarnya terdiri dari banyak kelas material alami dan sintetik dengan sifat dan kegunaan yang beragam. Bahan polimer alami seperti shellac dan amber telah digunakan selama beberapa abad. Kertas diproduksi dari selulosa, sebuah polisakarida yang terjadi secara alami yang ditemukan dalam tumbuhan. Biopolimer seperti protein dan asam nukleat memainkan peranan penting dalam proses biologi.

Pada percobaan a,b dan c merupakan percobaan yang bertujuan untuk mengetahuai bagaimana penentuan dan pemanfaatan polimer-polimer yang di sediakan oleh bumi kita ini.

Pada percobaan a merupakan percobaan yang bertujuan untuk bagaimana penentuan zat alam yang mengandung karbohidrat atau zat alami yang tersusun oleh polimer karbohidrat dengan menggunakan media analisis lugol, dari data hasil percobaan tersebut ternyata tepung kanji memeiliki atau disusun oleh polimer karbohidrat yang paling banyak, dan tepung beras memiliki karbohidrat tidak sebanyak tepung kanju, dan kapas merupakan polimer yang tidak tersusun oleh karbohidrat, oleh karena itu kapas tidak dimakan.

Page 13: LAPORAN POLIMER

Pada percobaan kedua yaitu bagaimana membuat perekat alami dari susu cair yang di endapkan dengan larutan cuka, dimana endapannya itu dinamakan kasein atau protein susu. Dan endapannya tersebut dinamakan whey.

Protein susu memiliki protein-protein spesifik. Salah satunya adalah kasein. Kasein merupakan komponen terbesar dalam susu dan sisanya berupa whey protein. kadar kasein pada protein susu mencapai 80%. Kasein terdiri atas beberapa fraksi seperti alpha-casein, beta casein, dan kappa-casein. Kasein merupakan salah satu komponen organik yang melimpah dalam susu bersama dengan lemak dan laktosa. Kasein merupakan protein konjugasi antara protein dengan fosfat membentuk fosfoprotein. Kasein berupa serbuk amorf warna putih.

Dalam kaseintidak hanya terdiri dari zat-zat organik, melainkan mengandung juga zat anorganil seperti kalsium, fosfor, dan magnesium. Dalam keadaan murni, kasein berwarna putih seperti salju, tidak berbau, dan tidak mempunyai rasa yang khas. Kasein murni tidak larut dalam air dingin dan garam netral. Kasein terdispersi dalam air panas, basa, dan garam basa seperti natrium asetat, dan natrium oksalat.

kasein dapat diendapapkan oleh asam, enzim rennet, dan alkohol. Selain penambahan asam, pengendapan kasein susu juga dilakukan dengan penambahan renin, yaitu suatu enzim proteolitik yang diperoleh dari induk sapi betina. oleh karena itu, susu dapat dikoagulasikan (digumpalkan) oleh asam yang terbentuk di dalam susu sebagai aktivitas dari mikroba.

kzasein digunakan untuk sumber protein dalam tubuh. Sebagai suplai asam-asam amino essential.Secara komersial digunakan untuk bahan perekat, pelindung lapisan kertas, dan plastik kasein. selain itu pencernaan kasein di dalam tubuh sangat lambat, sehingga dapat mencegah penyusutan otot lebih baik daripada whey protein.

Dan padapercobaan ke tiga yaitu bagaimana memamfaatkan polimer dalam pembuatan bola bekel, pada percobaan ini dimana perekat alami maupun sintetik dapat digunakan untuk membuat bola bekel, dimana molekuk molekul polimer akana manyatu jika dicampur dengan natrium tetraborat.

Natrium Tetraborat (Na2B4O7.10H2O) adalah campuran garam mineral dengan konsentrasi yang cukup tinggi, yang merupakan bentuk tidak murni dari boraks. Boraks berasal dari bahasa Arab yaitu Bouraq. Merupakan kristal lunak yang mengandung unsur boron, berwarna dan mudah larut dalam air. Boraks berbentuk serbuk kristal putih, tidak berbau, tidak larut dalam alkohol, PH : 9,5.

Boraks merupakan senyawa yang bisa memperbaiki tekstur makanan sehingga menghasilkan rupa yang bagus, misalnya bakso, kerupuk bahkan mie basah yang berada di pasaran. Kerupuk yang mengandung boraks kalau digoreng akan mengembang dan empuk, teksturnya bagus dan renyah. Asal tahu saja, gelas pyrex yang terkenal kuat bisa memiliki performa seperti itu karena dibuat dengan campuran boraks. Kemungkinan besar daya pengawet boraks disebabkan oleh senyawa aktif asam borat.

Page 14: LAPORAN POLIMER

Campuran natrium tetraborat ini jika di lepas diudara lepas maka ikatan antara lem dan natrium ini akan membentuk ikatan yang sangat kuat.

G. KESIMPULAN

Polimer ialah rangkaian atom yang panjang dan berulang-ulang dan dihasilkan

daripada sambungan beberapa molekul lain yang dinamakan monomer. Monomer-

monomer ini mungkin serupa, atau mungkin juga mempunyai satu atau lebih

kumpulan kimia yang diganti. Perbezaan-perbezaan ini boleh mempengaruhi sifat-

sifat polimer seperti keterlarutan, kebolehan untuk dilenturkan atau kekuatan. Dalam

protein, perbezaan-perbezaan ini membolehkan polimer menjadi suatu struktur

tertentu, bukannya menjadi lingkaran rawak. Sungguhpun kebanyakan polimer ialah

polimer organik, terdapat juga polimer inorganik, yang juga dikenali sebagai polimer

sintetik.

Polimer dapat digunakan sebagai bahan pembuatan lem, dan bola bekel dan lain-

lain karana polimer memiliki sifat mengikat.

Page 15: LAPORAN POLIMER

DAFTAR PUSTAKA

Strong, A. Brent (2006). "Plastics: Materials and Processing". Pearson Prentice Hall ISBN 0-13-114558-4 Odian, George (2004). "Priciples of Polymerization" John Wiley & Sons, Inc

www.psb-psma.org/content/powerpoint/polimer