plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk filei pengkajian proses pembelajaran...

280
i PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika Disusun oleh: Tami Dwi Astuti NIM : 031414038 Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2008 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: truongkhuong

Post on 04-Apr-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

i

PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI

KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK

KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun oleh:

Tami Dwi Astuti

NIM : 031414038

Program Studi Pendidikan Matematika

Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

iv

Persembahan

“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan

kepadaku” (Filipi 4:13).

Aku meminta kepada Tuhan setangkai bunga indah

Ia memberi aku kaktus jelek dan berduri

Aku meminta kepada Tuhan Kupu-kupu yang cantik

Ia memberi aku ulat

Aku kecewa dan sedih

Beberapa hari kemudian kaktus itu berbunga indah sekali

Dan ulat itu berubah menjadi kupu-kupu yang sangat cantik

Itulah jalan Tuhan

Ia tidak selalu memberikan apa yang kita minta

Tetapi apa yang Ia berikan selalu indah pada waktunya

(Anonim)

Ku persembahkan karyaku ini kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus Juru selamatku

2. Bunda Maria sebagai perantaraku kepada Tuhan Yesus

3. Orangtuaku tercinta Bapak Yulius Buangta & Christiana Mujilah yang selalu

mendoakan & mengasihiku

4. Adikku Tri Hartanto yang selalu mendukung & mendoakanku

5. Sahabat-sahabatku dan teman-teman yang selalu mendukungku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 26 Februari 2008

Penulis,

Tami Dwi Astuti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

vi

ABSTRAK PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Perbedaan proses pembelajaran matematika di SDEK Mangunan dan SDK Kalasan, (2) Bagaimana dampak proses pembelajaran matematika di SDEK Mangunan dan SDK Kalasan bagi siswa, (3) Kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru dalam pelaksanaan pembelajaran matematika di SDEK Mangunan dan SDK Kalasan.

Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif deskriptif. Data diperoleh dari observasi, wawancara, soal latihan, dan rekaman video. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, instrumen pendukung yang digunakan yaitu lembar pengamatan, lembar wawancara dan soal latihan. Peneliti mengumpulkan data berdasarkan observasi situasi alamiah, guna mengetahui perbedaan proses pembelajaran matematika di SDEK Mangunan dan SDK Kalasan. Wawancara dilakukan untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru dalam pelaksanaan pembelajaran, serta pemberian soal latihan pada siswa untuk mengetahui dampak proses pembelajaran matematika. Analisis data dilakukan dengan cara : (1) Transkripsi data, (2) Menelaah data yang terkumpul, (3) Mereduksi data, (4) Mengintepretasikan data (5) Keabsahan data.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan proses pembelajaran matematika di SDEK Mangunan dan SDK Kalasan. Perbedaan proses pembelajaran tersebut berdampak pada siswa dalam hal : 1. Keaktifan siswa : Siswa di SDEK Mangunan cenderung lebih aktif dan berani

dalam mengemukakan pendapat daripada siswa di SDK Kalasan 2. Suasana kelas : Suasana kelas di SDEK Mangunan cenderung ramai saat

pelajaran karena guru kurang tegas terhadap siswa yang ramai sedangkan di SDK Kalasan siswa cenderung tertib dan rapi saat pelajaran karena guru selalu menegur siswa yang ramai

3. Sikap siswa : Siswa di SDEK Mangunan tampak lebih antusias dan senang saat mengikuti pelajaran daripada siswa di SDK Kalasan

4. Cara siswa menyelesaikan soal : di SDEK Mangunan cara siswa menyelesaikan soal yang diberikan oleh peneliti bervariasi sedangkan di SDK Kalasan cara siswa menyelesaikan soal yang diberikan oleh peneliti kurang bervariasi

5. Hasil belajar siswa : di SDEK Mangunan banyak siswa yang menjawab kurang tepat soal yang diberikan oleh peneliti sedangkan di SDK Kalasan banyak siswa yang menjawab dengan tepat soal yang diberikan oleh peneliti.

Kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh guru secara umum adalah: (1) Mempersiapkan siswa untuk mulai belajar, (2) Mempersiapkan alat peraga, (3) Membuat siswa tertarik mengikuti pelajaran, (4) Membuat siswa memahami materi, (5) Membuat siswa mau terlibat secara aktif (6) Menghadapi siswa yang ramai saat pelajaran, (7) Pemilihan kata dan bahasa yang mudah dipahami siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

vii

ABSTRACT

STUDY ON MATHEMATICS LEARNING PROCESS IN III GRADE OF SDEK MANGUNAN AND III GRADE OF SDK KALASAN IN ACADEMIC PERIOD 2007/2008 The purpose of this research was to know:(1) the difference of mathematics learning process in SDEK Mangunan and SDK Kalasan, (2) how is the impact of mathematics learning in SDEK Mangunan and SDK Kalasan to the student, (3) the difficulties which is faced by teachers in the implementation of mathematics learning in SDEK Mangunan and SDK Kalasan. This research is included in the descriptive qualitative research. Data was gained through observation, interview, rehearsal test, and video recording. The primary instrument in this research was the researcher, whereas the supporting instrument used was observation sheet, questioner and rehearsal test. The researcher collected data based on natural situation observation, in order to know the difference of mathematics learning process in SDEK Mangunan and SDK Kalasan. Interview was conducted to know the difficulties faced by the teachers in implementing learning, and also the providing of rehearsal test to the students to know the impact of mathematic learning process. Data analysis was conducted by: (1) data transcription, (2) analysis collected data, (3) data reduction, (4) data interpretation, (5) data validity. The result of this research shown there are any differences in mathematic learning process in SDEK Mangunan and SDK Kalasan. The difference of learning process impacted on the students in matters: 1. Students’ activeness: The students of SDEK Mangunan tended to more active

and brave in revealing their opinion than the students in SDK Kalasan. 2. Class Atmosphere: Class atmosphere in SDEK Mangunan tended to noise

during the lesson because the teachers lack of firmness toward the crowding students, whereas in SDK Kalasan its students tended to order and neat during the lesson because the teacher always admonish the crowding students.

3. Students’ attitude: The students of SDEK Mangunan seem more enthusiastic and happy while they attend the lesson than students in SDK Kalasan.

4. The students’ way in completing test: in SDEK Mangunan students’ way in completing test the researcher gave varied, meanwhile in SDK Kalasan, its students’ way in completing test the researcher gave lack of variance.

5. The result of students’ learning: in SDEK Mangunan, there are a lot of students who respond effectively any tests the author gave, meanwhile in SDK Kalasan, there are a lot of students who respond effectively toward the test researcher gave.

The difficulties which are faced by the teachers in generally are: (1) Preparing the students to initiate learning, (2) prepare the visual aid, (3) make the students become attracted to follow the lesson, (4) make the student comprehend about the materials, (5) make the student eager to involve actively, (6) face the crowding student during learning process, (7) the selection of words and language which is comprehensive to the students.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur pada Allah Bapa yang Maha Kasih dan Bunda Maria karena

atas berkat dan anugerah-Nya, skripsi dengan judul “ Pengkajian Proses

pembelajaran di kelas III SDEK Mangunan dan di kelas III SDK Kalasan tahun

ajaran 2007/2008 ” ini dapat diselesaikan oleh penulis.

Tujuan penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan untuk Program Studi Pendidikan

Matematika.

Skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan, dukungan dan doa dari

berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini, penulis dengan penuh rasa

syukur mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Y. Marpaung selaku dosen pembimbing, yang dengan sabar

selalu membimbing dan memberikan semangat kepada penulis selama

menyusun skripsi

2. Bapak Dr. St. Suwarsono selaku Kaprodi Pendidikan Matematika dan

Penasehat Akademik yang telah membantu dan mendukung penulis

3. Bapak Y. Siswandi S.Pd. selaku kepala sekolah SDK Eksperimental

Mangunan yang telah memberi ijin penelitian dan membantu penulis

4. Bapak Y. Hariyanta selaku kepala sekolah SDK Kalasan yang telah

memberi ijin dan membantu penulis selama penelitian

5. Bapak Yosep Mulharsa S.Si selaku guru kelas III SDKE Mangunan yang

telah bersedia membantu dan membimbing penulis selama penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

x

6. Ibu Rismawati selaku guru kelas III SDK Kalasan yang telah bersedia

membantu dan membimbing penulis selama penelitian

7. Siswa-siswi kelas III SDEK Mangunan dan kelas III SDK Kalasan yang

telah bersedia membantu penulis selama penelitian

8. Bapak Sunardjo dan bapak Sugeng yang selalu membantu penulis

9. Saudara Agus Suyatno Laboran Micro teaching yang telah membantu

penulis selama penelitian

10. Sahabat-sahabatku Rakhel, Esty, Fitri, Vina, Rena, Mery.

11. Teman-teman di kos sekar ayu : Gee, Sisco, Tyas, Galuh, Ika, Mb Liul,

Mb Lia, Ita, Funny, Rika, Embi, Mb. Ria, Wati dan semuanya

12. Dion, Mas Widex, mas Eko dan Janu. Terimakasih buat bantuannya

13. Semua teman-teman PMAT 2003 khususnya Heny, Patres, Tika, Patris,

Rani, Jajax, Bernan, Dimas, Ika, Yohana, Era, Ika, Yuni, Ana.

14. Teman-teman P3W : Melan, Melati, Dias, Eko, makasih untuk

dukungannya

Semoga skripsi ini dapat berguna. Penulis juga menyadari banyak

kekurangan pada penulisan skripsi ini, untuk itu peneliti terbuka menerima

kritik dan saran.

Yogyakarta, 27 Maret 2008

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

HALAMAN PERSEMBAHAN iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA v

ABSTRAK vi

ABSTRACT vii

PERNYATAAN PUBLIKASI viii

KATA PENGANTAR ix

DAFTAR ISI xi

DAFTAR LAMPIRAN xiv

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Perumusan Masalah 4

C. Tujuan Penelitian 4

D. Batasan Istilah 4

E. Manfaat Penelitian 5

F. Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORI 8

A. Kajian Teori 8

1.Tingkat Perkembangan Kognitif Murid-murid SD 8

2.Pengertian Belajar 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

xii

a) Menurut Metode Behaviorisme 9

b) Teori Kognitif 10

3.Pengertian Pembalajaran 12

a) Pembelajaran Aktif 13

b) Metode Permainan 20

c) Interaksi Belajar Mengajar 19

d) Keterlibatan Siswa 20

B. Kerangka Berfikir 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 25

A. Jenis Penelitian 25

B. Subyek Penelitian 25

C. Waktu dan Tempat Penelitian 25

D. Bentuk Data dan Metode Pengumpulan Data 26

E. Instrumen Penelitian 27

F. Ujicoba Instrumen Penelitian 29

G. Metode Analisis Data 29

H. Keabsahan Data 30

I. Uraian mengenai langkah kerja secara keseluruhan (garis besar)

sejak dari pengumpulan data pertama kali sampai pengumpulan

data terakhir 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 32

A. Pelaksanaan Penelitian 32

B. Pelaksanaan Pembelajaran 33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

xiii

B.1 Pelaksanaan Pembelajaran di SDEK Mangunan 33

B.1.1 Pertemuan Pertama 33

B.1.2 Pertemuan Kedua 49

B.1.3 Pertemuan Ketiga 61

B.1.4 Pertemuan Keempat 76

B.1.5 Pertemuan Kelima 93

B.2 Pelaksanaan Pembelajaran di SDK Kalasan 105

B.2.1 Pertemuan Pertama 105

B.2.2 Pertemuan Kedua 119

B.2.3 Pertemuan Ketiga 131

C. Pembahasan Kegiatan Pembelajaran Secara Keseluruhan 141

C.1 Pembahasan Kegiatan pembelajaran di SDEK Mangunan 141

C.2 Pembahasan Kegiatan pembelajaran di SDK Kalasan 153

D. ANALISIS DATA 160

D.1 Tabel perbedaan 1 161

D.2 Tabel Perbedaan 2 170

D.3 Tabel Dampak 176

D.4 Tabel Kesulitan 185

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 186

A. Kesimpulan 186

B. Saran 188

DAFTAR PUSTAKA 189

LAMPIRAN-LAMPIRAN 192

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Gambar proses pembelajaran di SDEK Mangunan 193

Lampiran 2 : Gambar proses pembelajaran di SDK Kalasan 195

Lampiran 3 : Data Hasil Observasi 196

Lampiran 4 : Data Hasil Wawancara Guru 225

Lampiran 5 : Data Hasil wawancara Siswa 235

Lampiran 6 : Soal Tes 249

Lampiran 7 : Hasil Jawaban-jawaban siswa 250

Lampiran 8 : Surat Ijin Penelitian di SDK Kalasan 264

Lampiran 9 : Surat Ijin Penelitian di SDEK Mangunan 265

Lampiran 10 : Surat Keterangan Melakukan Penelitian

di SDK Kalasan 266

Lampiran 11 : Surat Keterangan Melakukan Penelitian

di SDEK Mangunan 267

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.

Saat ini sekolah di Indonesia masih banyak menggunakan metode

mengajar dengan cara yang konvensional (Marpaung, 2006), di mana guru

menjelaskan dan murid mendengarkan, suasana pembelajaran yang di dominasi

oleh keaktifan guru yang mengajar sepenuhnya berdasarkan buku teks, sedangkan

para siswa pada umumnya hanya aktif mendengarkan kata-kata guru, dan

berusaha mengerjakan soal-soal latihan sesuai dengan petunjuk guru (Suwarsono,

2006:21). Keadaan ini seringkali membuat suasana belajar menjadi membosankan

dan membuat siswa tidak tertarik untuk belajar matematika. Rasa takut jika tidak

bisa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, takut dimarahi jika tidak

membuat tugas yang diberikan dan malu jika tidak bisa menjawab pertanyaan

guru membuat suasana belajar menjadi tidak menyenangkan sehingga siswa

merasa takut untuk belajar matematika.

Bagi sebagian siswa, terutama siswa sekolah dasar (SD), mengeluhkan

soal pelajaran matematika. Mereka menganggap matematika sebagai pelajaran

yang sulit dan menakutkan (Sari Jatmiko, 2006:1). Untuk mempelajarinya

diperlukan kemauan, kemampuan dan kecerdasan tertentu. Akibatnya banyak

siswa yang merasa takut terhadap matematika dan malas untuk belajar matematika

karena sudah dibayangi rasa takut dan tidak ada motivasi untuk belajar

matematika. Para siswa menganggap matematika adalah sesuatu yang sulit

untuk dipahami. Dalam hal inilah seorang guru matematika wajib berusaha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

2

membangkitkan minat siswa terhadap matematika (Sudjono, 1988:1). Guru juga

harus mampu menciptakan suasana yang kondusif bagi siswa untuk belajar,

sehingga siswa mau mengatasi rasa takut terhadap matematika dan termotivasi

untuk belajar matematika.

Keberhasilan belajar siswa tidak lepas dari peran guru. Seorang pengajar

atau guru berperan sebagai mediator dan fasilitator (Suparno, 1997). Setiap guru

semestinya dapat menggunakan berbagai macam metode mengajar sesuai dengan

materi yang akan diajarkan dan sesuai dengan situasi dan kondisi siswa yang akan

belajar, sehingga tercapai sasaran yang diharapkan. Metode atau cara mengajar

yang digunakan oleh guru dapat mempengaruhi minat siswa terhadap matematika

(Joko Subando, 2007), sehingga dapat berpengaruh pula terhadap pemahaman

siswa pada konsep matematika.

Jenjang pendidikan di Sekolah Dasar merupakan tempat yang strategis

untuk menyiapkan sumber daya manusia yang handal. Di bangku Sekolah Dasar

inilah dibentuk dasar utama dan pertama untuk menanamkan pengetahuan,

keterampilan, dan nilai-nilai moral guna membentuk pribadi dan jati diri anak

sejak dini. Oleh karena itu, kualitas pendidikan di Sekolah Dasar perlu

ditingkatkan sebab kualitas pendidikan di Sekolah Dasar yang jelek pasti

mempengaruhi kualitas pendidikan di atasnya (Marpaung, 1995 : 1).

Belakangan ini, telah banyak usaha yang dilakukan untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran matematika di Sekolah. Usaha yang dilakukan lebih banyak

ditujukan untuk mengubah paradigma mengajar menjadi paradigma belajar

(Marpaung, 2002). Banyak penelitian yang telah dilakukan melaporkan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

3

kegagalan siswa dalam menguasai matematika di sekolah disebabkan kurang

baiknya proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Guru hanya memberikan

materi yang sulit dipahami oleh siswa, yang membuat siswa hanya menghafalkan

konsep-konsep, sifat-sifat, dan rumus-rumus, tanpa memahami maknanya. Hal ini

yang mengakibatkan siswa memahami matematika tanpa pemahaman (Marpaung,

2003 :240).

Untuk membuat siswa menjadi aktif, seorang guru harus mampu membuat

pelajaran yang menyenangkan dan berkesan bagi siswa, sehingga membuat siswa

tertarik dan berminat untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar (Wawancara

dengan guru). Sebagai alternatif untuk mencapai tujuan tersebut SDEK Mangunan

menggunakan metode pembelajaran yang mengaktifkan siswa.

Pemilihan metode pembelajaran yang mengaktifkan siswa untuk di

terapkan di SDEK Mangunan adalah dalam rangka menemukan metode

pembelajaran matematika yang sesuai untuk anak dari keluarga miskin di

Indonesia (Nawaksanti, 2006:11). Metode ini termasuk metode aktif realistik,

dengan menggunakan banyak sumber belajar yang dekat dengan dunia anak,

dengan demikian pembelajaran matematika tidak lagi menakutkan bagi anak

(Mangunwijaya dalam Nawaksanti, 2006:11).

SD Kanisius Kalasan merupakan salah satu sekolah yang tidak

menggunakan metode pembelajaran yang mengaktifkan siswa.

Dari uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

tentang “Pengkajian Proses Pembelajaran Matematika di kelas III SDEK

Mangunan dan kelas III SDK Kalasan Tahun Ajaran 2007/2008”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

4

B. Perumusan Masalah

Permasalahan yang akan di teliti dirumuskan sebagai berikut :

1. Apa perbedaan proses pembelajaran matematika di SDEK

Mangunan dan SDK Kalasan?

2. Bagaimana dampak proses pembelajaran matematika di SDEK

Mangunan dan SDK Kalasan bagi siswa?

3. Kesulitan-kesulitan apa saja yang dihadapi guru dalam pelaksanaan

pembelajaran matematika di SDEK Mangunan dan SDK Kalasan?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan diadakannya penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui apa perbedaan proses pembelajaran matematika

di SDEK Mangunan dan SDK Kalasan

2. Untuk mengetahui bagaimana dampak proses pembelajaran

matematika di SDEK Mangunan dan SDK Kalasan bagi siswa

3. Untuk mengetahui kesulitan-kesulitan apa saja yang dihadapi guru

dalam pelaksanaan pembelajaran matematika di SDEK Mangunan

dan SDK Kalasan

D. Batasan Istilah

Istilah-istilah yang banyak digunakan dalam penelitian ini didefinisikan

sebagai berikut:

1. Pengkajian proses pembelajaran matematika adalah pembahasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

5

tentang proses pembelajaran matematika yang terjadi di SDEK

Mangunan dan SDK Kalasan, dalam penelitian ini yang dikaji

adalah perbedaan, dampak dan kesulitan yang dihadapi guru.

2. Metode adalah cara kerja bersifat relatif umum yang sesuai untuk

mencapai tujuan tertentu (Marpaung, 1992)

3. Pembelajaran adalah upaya untuk menciptakan iklim dan

pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat dan

kebutuhan peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi

optimal antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan siswa

lain (Suyitno, 2004:1)

4. Keterlibatan siswa secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar,

meliputi keterlibatan siswa bertanya, menjawab pertanyaan,

mengemukakan ide, membuat model, menggunakan model tersebut

dan mengerjakan latihan / tugas yang diberikan oleh guru.

5. Dampak adalah pengaruh kuat yang mendatangkan akibat, dalam

penelitian ini dampak yang di maksud adalah dampak proses

pembelajaran yang terjadi di SDEK Mangunan dan SDK Kalasan

terhadap sikap, keterlibatan dan keaktifan siswa.

6. Matematika yang mengaktifkan siswa adalah metode mengajar

yang digunakan di SDEK Mangunan.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Lembaga Pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

6

Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi

lembaga pendidikan untuk meningkatkan kualitas di bidang

pendidikan khususnya pendidikan matematika

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan

USD khususnya mengenai ” Pengkajian Proses Pembelajaran

Matematika di kelas III SDEK Mangunan dan kelas III SDK

Kalasan Tahun Ajaran 2007/2008 ”.

3. Bagi Guru atau Calon Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan

kepada guru dan calon guru dalam menerapkan cara atau metode

pembelajaran yang bervariasi agar dapat meningkatkan minat

belajar siswa pada pelajaran matematika dan keaktifan siswa dalam

belajar matematika.

4. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat memberi pengalaman dan gambaran

yang jelas tentang ” Pengkajian Proses Pembelajaran Matematika

di kelas III SDEK Mangunan dan kelas III SDK Kalasan Tahun

Ajaran 2007/2008 ”.

F. Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari 5 bab, yang masing-masing bab akan membahas :

BAB I. Pendahuluan. Dalam bab ini akan berisi tentang hal-hal yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

7

melatar belakangi penulisan, inti permasalahan yang akan dibahas, tujuan

dari penelitian, pembatasan istilah-istilah yang digunakan dalam

penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II. Landasan Teori. Dalam bab ini akan berisi teori-teori yang

melandasi penulisan skripsi ini, yaitu Tingkat perkembangan kognitif

murid-murid SD, Pengertian belajar menurut teori behaviorisme,

Pengertian belajar menurut teori kognitif, Teori belajar dari Bruner,

Pembelajaran aktif, Interaksi belajar mengajar, Keterlibatan siswa, dan

Metode permainan serta Kerangka berfikir.

BAB III. Metodologi Penelitian. Dalam bab ini akan berisi penjelasan

tentang metodologi penelitian untuk memperoleh data-data dari

permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini, yaitu jenis penelitian,

waktu dan tempat pelaksanaan penelitian, instrumen-instrumen penelitian

yang digunakan, ujicoba instrumen penelitian, metode yang digunakan

dalam proses pengumpulan data, dan teknik analisis data.

BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan. Dalam bab ini akan berisi

deskripsi tentang hasil penelitian, gambaran proses pelaksanaan

pembelajaran matematika di SDEK Mangunan dan SDK Kalasan dan hasil

pengamatan selama beberapa kali pertemuan, serta pembahasan hasil

penelitian.

BAB V. Penutup. Dalam bab ini akan berisi kesimpulan yang diperoleh

penulis selama penelitian dan beberapa saran yang diungkapkan penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Tingkat Perkembangan Kognitif Murid-murid SD

Anak-anak SD yang umurnya antara 6 sampai dengan 12 tahun

menurut teori Piaget baru berada dalam tingkat operasi konkret. Pada umur ini

anak dapat berfikir logis tetapi masih terbatas pada hal-hal yang konkret dan

masih mengalami kesukaran untuk melakukan generalisasi dari suatu situasi

ke situasi lain. Pada fase ini anak belum dapat menerima definisi sebagai cara

menjelaskan suatu konsep baru (Marpaung, 2001).

Pada tingkat perkembangan operasi konkret seperti ini cara berfikir

deduktif belum dapat diterima oleh murid. Pendekatan yang dapat diterima

ialah pendekatan induktif. Proses induktif meliputi pangamatan, melakukan

abstraksi, yaitu mencari kesamaan di antara fakta-fakta kemudian menemukan

konsep. Pernyataan tersebut sesuai dengan operasi klasifikasi menurut Piaget

yang kemudian diikuti seriasi (mengurutkan dengan memperhatikan

perbedaan-perbedaan)

Murid SD belum dapat menerima definisi dan bukti secara jelas,

tetapi ini tidak berarti bahwa murid SD belum bisa dilatih untuk

berargumentasi. Justru mulai pada tingkat SD kemampuan argumentasi ini

sudah harus dikembangkan dengan menggunakan situasi-situasi konkret

dengan mengembangkan logika intuitif yang telah mereka miliki.

Menurut Marpaung (1992) pada tingkat operasi konkret matematika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

9

sebagai proses penting diperkenalkan untuk melatih nalar siswa, disamping

pengembangan ketrampilan-ketrampilan menghitung dan berhitung yang

penting dikuasai oleh siswa sebagai bekal untuk kehidupan sehari-hari, kepada

anak secara perlahan-lahan harus diperkenalkan metode problem solving

(pemecahan masalah).

Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk mengajarkan matematika kepada

siswa SD harus dimulai dengan menggunakan situasi atau benda-benda yang

konkret, agar siswa mudah menerima dan memahami materi yang diberikan

oleh guru, karena siswa SD baru berada dalam tingkat operasi konkret jadi

masih sulit untuk menerima definisi yang abstrak.

2. Pengertian Belajar

a. Menurut Metode Behaviorisme

Aliran behaviorisme memandang bahwa belajar adalah mengubah

perilaku siswa dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak mengerti menjadi

mengerti, dan tugas guru adalah mengontrol stimulus dan lingkungan belajar

agar perubahan mendekati tujuan yang diinginkan, dan guru pemberi hadiah

atau hukuman pada siswa, yakni hadiah diberikan pada siswa yang telah

mampu memperlihatkan perubahan bermakna, sedangkan hukuman diberikan

pada siswa yang tidak memperlihatkan perubahan bermakna. Oleh sebab itu,

aliran behaviorisme meletakkan proses reinforcement dalam posisi amat

penting bagi siswa untuk mencapai perubahan yang diinginkan (Kauchak,

dalam Dede Rosyada 2004:92)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

10

Berbicara tentang belajar pada dasarnya berbicara tentang bagaimana

tingkahlaku seseorang berubah sebagai akibat pengalaman ( Snelbeker, 1974

dalam Toeti 1992:10 )

Pavlop (TIM MKPBM, 2001:37) mengemukakan konsep pembiasaan

(conditioning). Dalam hubungannya dengan kegiatan belajar mengajar, agar

siswa belajar dengan baik maka harus dibiasakan.

Dari pengertian-penghertian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar

adalah proses perubahan tingkahlaku seseorang sebagai akibat dari

pengalaman dan pembiasaan. Agar terjadi proses belajar atau terjadinya

perubahan tingkahlaku, sebelum kegiatan belajar mengajar seorang guru perlu

menyiapkan atau merencanakan berbagai pengalaman belajar yang akan

diberikan pada siswa dan pengalaman belajar tersebut harus sesuai dengan

tujuan yang akan dicapai. Proses belajar itu terjadi secara internal (dari dalam

diri siswa) dan bersifat pribadi dalam diri siswa, agar proses belajar tersebut

mengarah pada tercapainya tujuan dalam kurikulum maka guru harus

merencanakan dengan seksama dan sistematis berbagai pengalaman belajar

yang memungkinkan proses belajar siswa berlangsung optimal yang disebut

dengan kegiatan pembelajaran.

b. Menurut Teori Kognitif

Aliran Psikologi Kognitif memandang bahwa belajar adalah

mengembangkan berbagai strategi untuk mencatat dan memperoleh informasi,

siswa harus aktif menemukan informasi-informasi, dan guru bukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

11

mengontrol stimulus, tapi menjadi patner siswa dalam proses penemuan

berbagai informasi dan makna-makna dari informasi yang diperolehnya dalam

pelajaran yang mereka bahas dan kaji bersama (Kauchak, dalam Dede

Rosyada 2004:92)

Bruner (dalam A.Suhaenah Suparno, 2001:83) memandang peristiwa

belajar dalam diri seseorang sebagai suatu proses yang melibatkan tiga aspek.

Pertama, proses mendapatkan informasi baru di mana informasi baru ini

merupakan pengganti pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya atau

penyempurnaan informasi sebelumnya. Kedua, proses transformasi, yaitu

proses memanipulasi pengetahuan agar sesuai dengan tugas-tugas baru.

Ketiga, proses mengevaluasi, yaitu mengecek apakah cara mengolah informasi

telah memadai. Bagi Bruner (dalam A.Suhaenah Suparno, 2001), yang

terpenting untuk dipelajari adalah struktur suatu pelajaran, yaitu hal-hal

fundamental yang merupakan esensi dari suatu pelajaran atau ilmu tertentu.

Dengan demikian Bruner mengartikan konsep fundamental mempunyai

derajat penerapan yang luas dan kuat. Dengan menguasai konsep seperti itu,

berarti bukan hanya memahami prinsip-prinsip yang berlaku umum,

melainkan juga mengembangkan sikap positif terhadap belajar, terhadap usaha

menemukan pemecahan masalah oleh pembelajar sendiri. Dalam hubungan

ini, Bruner (dalam A.Suhaenah Suparno, 2001) mengakui pentingnya kesiapan

untuk belajar sebagai bagian dari perkembangan seorang individu.

Jadi menurut psikologi kognitif belajar adalah suatu proses yang

melibatkan berbagai kemampuan individu untuk memperoleh suatu informasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

12

(penerimaan materi), transformasi (pengubahan materi dalam memori) dan

evaluasi ( penilaian penguasaan materi) yang berlangsung dalam interaksi

aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam

pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap.

3. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk

memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan sebagai

hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya (Muhhibin syah, 2003).

Menurut Sadulloh (1992) pembelajaran adalah suatu proses

pembentukan makna yang aktif, dimana para siswa bukanlah penerima pasif

informasi. Pada kenyataannya para siswa secara terus menerus terlibat dalam

upaya memahami aktivitas-aktivitas di sekeliling mereka. Jadi guru harus

memahami pemahaman siswa dan menyadari bahwa pembelajaran siswa

dipengaruhi oleh pengetahuan awal, pengalaman dan interaksi sosial.

Jadi dalam proses pembelajaran terjadi interaksi aktif antara siswa

dengan sumber-sumber belajar baik guru, siswa lain, buku pelajaran, alat-alat

peraga dan sumber belajar lainnya yang menghasilkan perubahan perubahan

dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

13

a. Pembelajaran Aktif

1) Pengertian

Silberman (dalam Widharyanto, 2002:63), menjelaskan bahwa suatu

pembelajaran dikatakan aktif apabila para siswa banyak melakukan aktivitas.

Siswa menggunakan otaknya untuk mengkaji ide-ide, memecahkan masalah,

dan menerapkan apa yang telah mereka pelajari.

Glasgow (dalam Widharyanto, 2002:63) menekankan bahwa

pembelajaran aktif terjadi apabila pembelajar dengan penuh semangat

mengambil tanggungjawab yang lebih besar bagi pembelajarannya sendiri.

Pembelajar mengambil peran yang lebih dinamis dalam memutuskan apa

yang harus diketahui, apa yang harus mampu dilakukan, dan bagaimana

mencapainya.

Chickering dan Gasmon (dalam Widharyanto, 2002:63) menjelaskan

bahwa dalam pembelajaran aktif, para siswa dalam belajar tidak hanya

sekedar duduk di kelas mendengarkan, menghafalkan tugas-tugas yang

diberikan dan menemukan jawabannya. Lebih dari itu, para siswa harus

mendiskusikan apa yang dipelajari, menulis tentangnya, menghubungkannya

dengan pengalaman yang dimiliki, dan menerapkannya dalam kehidupan

sehari-hari.

Breslow (dalam Widharyanto, 2002:63) menggunakan analogi

pembelajaran siswa aktif dengan permainan olah raga. Menurut Breslow

peran guru dan siswa dalam pembelajaran aktif seperti halnya peran seorang

pelatih basket dan pemain basket. Yang aktif bermain di lapangan basket

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

14

adalah para pemainnya dan bukan pelatihnya. Akan tetapi, para pemain dapat

bermain dengan maksimal apabila mengikuti saran, petunjuk, dan fasilitasi

dari pelatihnya. Pembelajaran di kelas dengan paradigma pembelajaran aktif

terjadi demikian juga. Para siswalah yang aktif “bermain” dalam interaksi

kelas dan guru hanya berperan memberikan rambu-rambu dan memfasilitasi

jalannya “permainan” itu.

Pembelajaran aktif menurut beberapa ahli di atas memiliki “benang

merah” yang sama, yakni menolak model interaksi kelas yang berpusat pada

guru yang bercirikan guru banyak memberikan ceramah, penjelasan, maupun

uraian kepada siswa, sementara siswa duduk dengan tenang, mendengarkan

penjelasan guru, mengingat, dan menghafal informasi yang diberikan.

Dalam pembelajaran siswa aktif, aktivitas siswa didasarkan pada

pengalaman belajar yang diperoleh melalui berbagai bentuk keterlibatan kelas

baik dalam kerja tim, kerja kelompok kecil, kerja berpasangan maupun kerja

individual. Selain itu, keterlibatan kelas itu juga dilakukan melalui aktivitas

berbicara, menulis, membaca, diskusi, wawancara, percobaan dan lain

sebagainya (Widharyanto, 2002:64).

2) Prinsip-prinsip pembelajaran aktif

a) Siswa adalah subyek pembelajaran

b) Belajar dengan melakukan sesuatu

c) Pembelajaran berorientasi kelompok

d) Pembelajaran dengan variasi model belajar auditori, visual dan

kinestetik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

15

e) Guru bukan satu-satunya sumber pengetahuan dan pengalaman

f) Penciptaan interaksi multi arah

g) Pembelajaran dengan melibatkan seluruh pikiran, emosi dan tubuh

h) Pembelajaran haruslah menyenangkan, santai, dan menarik hati

i) Rancangan fisik kelas yang bebas, leluasa, dan variatif

j) Pembelajaran dengan model berkreasi dan bukan mengkonsumsi.

Pembelajaran aktif (active learning) dimaksudkan untuk

mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak didik,

sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan

sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Di samping itu

pembelajaran aktif (active learning) juga dimaksudkan untuk menjaga

perhatian siswa / anak didik agar tetap tertuju pada proses pembelajaran.

Beberapa penelitian membuktikan bahwa perhatian anak didik

berkurang bersamaan dengan berlalunya waktu. Penelitian Pollio (dalam

Hartono, 2007) menunjukkan bahwa siswa dalam ruang kelas hanya

memperhatikan pelajaran sekitar 40% dari waktu pembelajaran yang tersedia.

Sementara penelitian McKeachie (dalam Hartono, 2007) menyebutkan bahwa

dalam sepuluh menit pertama perhatian siswa dapat mencapai 70%, dan

berkurang sampai menjadi 20% pada waktu 20 menit terakhir.

Kondisi tersebut di atas merupakan kondisi umum yang sering terjadi

di lingkungan sekolah. Hal ini menyebabkan seringnya terjadi kegagalan

dalam dunia pendidikan, terutama disebabkan anak didik di ruang kelas lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

16

banyak menggunakan indera pendengarannya dibandingkan visual, sehingga

apa yang dipelajari di kelas tersebut cenderung untuk dilupakan. Sebagaimana

yang diungkapkan Konfucius (dalam Hartono, 2007) :

Apa yang saya dengar, saya lupa

Apa yang saya lihat, saya ingat

Apa yang saya lakukan, saya paham

Ketiga pernyataan ini menekankan pada pentingnya belajar aktif agar

apa yang dipelajari di bangku sekolah tidak menjadi suatu hal yang sia-sia.

Ungkapan di atas sekaligus menjawab permasalahan yang sering dihadapi

dalam proses pembelajaran, yaitu tidak tuntasnya penguasaan anak didik

terhadap materi pembelajaran.

Mel Silberman (dalam Hartono, 2007) memodifikasi dan memperluas

pernyataan Confucius di atas menjadi apa yang disebutnya dengan belajar

aktif (active learning), yaitu :

Apa yang saya dengar, saya lupa

Apa yang saya dengar dan lihat, saya ingat sedikit

Apa yang saya dengar, lihat dan tanyakan atau diskusikan dengan beberapa

teman lain, saya mulai paham

Apa yang saya dengar, lihat, diskusikan dan lakukan, saya memperoleh

pengetahuan dan keterampilan

Apa yang saya ajarkan pada orang lain, saya kuasai

Active learning (belajar aktif) pada dasarnya berusaha untuk

memperkuat dan memperlancar stimulus dan respons anak didik dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

17

pembelajaran, sehingga proses pembelajaran menjadi hal yang

menyenangkan, tidak menjadi hal yang membosankan bagi siswa. Dengan

memberikan strategi active learning (belajar aktif) pada anak didik, dapat

membantu ingatan (memory) siswa, sehingga siswa dapat dihantarkan kepada

tujuan pembelajaran dengan sukses.

Dalam metode active learning (belajar aktif) setiap materi pelajaran

yang baru harus dikaitkan dengan berbagai pengetahuan dan pengalaman yang

ada sebelumnya. Materi pelajaran yang baru disediakan secara aktif dengan

pengetahuan yang sudah ada. Agar murid dapat belajar secara aktif guru perlu

menciptakan strategi yang tepat guna sedemikian rupa, sehingga peserta didik

mempunyai motivasi yang tinggi untuk belajar. (Mulyasa, dalam Hartono,

2007)

Dari uraian di atas dapat ditarik beberapa perbedaan antara pendekatan

pembelajaran Active learning (belajar aktif) dan pendekatan pembelajaran

konvensional, yaitu :

Pembelajaran konvensional Pembelajaran Aktif

Berpusat pada guru Berpusat pada anak didik

Penekanan pada menerima pengetahuan Penekanan pada menemukan

Kurang menyenangkan Sangat menyenangkan

Kurang memberdayakan semua indera

dan potensi anak didik

Membemberdayakan semua

indera dan potensi anak didik

Menggunakan metode yang monoton Menggunakan banyak metode

Kurang banyak media yang digunakan Menggunakan banyak media

Tidak perlu disesuaikan dengan

pengetahuan yang sudah ada

Disesuaikan dengan

pengetahuan yang sudah ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

18

Selain itu beberapa hasil penelitian yang ada menganjurkan agar anak

didik tidak hanya sekedar mendengarkan saja di dalam kelas. Mereka perlu

membaca, menulis, berdiskusi bersama-sama dengan anggota kelas yang lain

dalam memecahkan masalah. Yang paling penting adalah bagaimana

membuat anak didik menjadi aktif.

Pembelajaran aktif merupakan paradigma pembelajaran yang

menempatkan siswa sebagai pusat perhatian dan perlakuan di kelas. Guru

tetap memegang peran penting terutama dalam perancangan pembelajaran dan

pemberian fasilitas demi tercapainya pembelajaran aktif siswa di kelas. Tanpa

adanya peran aktif guru dalam dua hal di atas, pembelajaran aktif tidak dapat

berjalan dengan baik.

3) Ciri-ciri pembelajaran aktif adalah sebagai berikut :

a) Siswa banyak melakukan aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan

belajar-mengajar

b) Siswa menggunakan otaknya untuk mengkaji ide-ide, memecahkan

masalah dan menerapkan apa yang telah dipelajari

c) Siswa mengambil peran yang dinamis dalam memutuskan apa

yang harus diketahui, apa yang harus dilakukan dan bagaimana

mencapainya

d) Siswa tidak hanya duduk tenang, mendengarkan penjelasan guru,

mengingat dan menghafal informasi yang diberikan, menghafal

tugas-tugas yang diberikan dan menemukan jawabannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

19

e) Siswa mendiskusikan apa yang dipelajari, menuliskannya,

menghubungkannya dengan pengalaman yang dimiliki dan

menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari

f) Siswa yang aktif dan guru memberi rambu-rambu serta

memfasilitasi kegiatan belajar mengajar

g) Siswa terlibat secara aktif dalam kerja kelompok maupun kerja

secara individual

h) Siswa berbicara, menulis, membaca, berdiskusi, wawancara,

melakukan percobaan dan sebagainya

i) Siswa siap dan merasa senang dengan kegiatan belajar mengajar

yang sedang berlangsung

j) Proses belajar mengajar tidak membosankan

k) Siswa sebagai pusat perhatian

l) Terjadi tanya jawab atau dialog antara guru dengan siswa dan

antara siswa dengan siswa lain

m) Guru memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan

dalam belajar

n) Siswa aktif berbuat sesuatu untuk memperoleh ilmu yang di cari,

aktif mengerjakan tugas, aktif bertanya, aktif menjawab pertanyaan

dan berdiskusi dengan saling membantu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

20

b. Metode Permainan

1) Pengertian

Menurut St. Vembriarto, dkk (1994:39), metode permainan adalah

cara mengajar yang dilaksanakan dalam bentuk permainan. Permainan

matematika dimaksudkan sebagai permainan yang mengandung pelajaran

matematika (Wakiman, 1993:5). Dalam permainan matematika terdapat unsur

pelajaran dan unsur permainan.

Dalam pelaksanaan metode permainan matematika siswa harus

terlibat, artinya siswa harus mau menanggapi sehingga siswa mempunyai

kesempatan untuk turut serta dalam permainan, sedangkan selama proses

pembelajaran berlangsung guru hendaknya bertindak sebagai pengarah dan

mendorong siswa agar ikut aktif terlibat (Manalu, dkk, 1980:8). Jadi belajar

menggunakan permainan meningkatkan pemusatan pembelajaran pada diri

siswa sehingga guru hanya berfungsi sebagai fasilitator saja.

2) Manfaat Metode Permainan

Penggunaan permainan matematika dalam pembelajaran matematika

dapat dimanfaatkan juga untuk menimbulkan dan meningkatkan minat serta

menumbuhkan sikap yang baik terhadap matematika. Lebih lanjut Ruseffendi

(1979:31), menyatakan agar permainan matematika ini mengenai sasaran

maka ada 3 hal yang perlu menjadi perhatian yaitu :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

21

• Waktu yang digunakan tepat

• Sesuai dengan tujuan

• Cara penggunaannya tepat

Dengan kata lain pada penggunaan metode permainan tujuan

instruksionalnya harus dirumuskan serta memperinci kegiatan belajar

mengajarnya (Ruseffendi, 1980:197). Jadi dibutuhkan persiapan yang matang

agar permainan matematika menjadi alat yang efektif untuk belajar.

c. Interaksi Belajar Mengajar

Interaksi kependidikan adalah interaksi yang berlangsung dalam suatu

ikatan untuk tujuan pendidikan dan pengajaran, yaitu perubahan-perubahan

positif dalam diri anak didik yang sedang menuju kedewasaan. Interaksi

kependidikan ini secara khusus dikenal sebagai interaksi belajar mengajar, di

mana siswa mempunyai tanggung jawab belajar dan guru mempunyai

tanggung jawab mengajar. Dalam interaksi kependidikan diharapkan siswa

yang terlibat di dalamnya justru berperan aktif sehingga tercipta komunikasi

timbal balik antara guru dan siswa maupun siswa dengan siswa (A.M

Sardiman, 2003).

Menurut Nana Sudjana (1995:61-62), interaksi belajar mengajar yang

terjadi antara guru dan siswa merupakan komunikasi atau hubungan timbal

balik atau hubungan dua arah antara guru dengan siswa dan siswa dengan

siswa lain dalam melakukan kegiatan belajar mengajar. Interaksi ini dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

22

dilihat dalam :

• Tanya jawab atau dialog antara guru dengan siswa atau antara siswa

dengan siswa

• Bantuan guru terhadap siswa yang mengalami kesulitan belajar, baik

secara individual maupun secara kelompok

• Guru memberikan teguran kepada siswa

• Peran guru sebagai fasilitator

Dalam pembelajaran aktif harus ada interaksi aktif antara siswa dengan

sumber belajar agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan

tujuan pembelajaran aktif dapat tercapai secara optimal.

d. Keterlibatan Siswa

Pentingnya keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar termasuk

dalam pemahaman “learning by doing” (Thio Rianto, 2004), yaitu belajar

sebaiknya dialami melalui perbuatan langsung oleh siswa secara aktif baik

individual maupun kelompok dengan cara memecahkan masalah. Agar siswa

terlibat secara aktif dalam setiap proses pembelajaran maka menjadi tugas

guru untuk mengusahakan suasana yang kondusif. Belajar aktif berarti aktif

berbuat sesuatu untuk memperoleh ilmu yang mereka cari, aktif mengerjakan

tugas, aktif bertanya, aktif menjawab pertanyaan, dan berdiskusi dengan saling

membantu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

23

A. Kerangka Berfikir

Siswa kelas III Sekolah Dasar (SD) rata-rata berusia 9 tahun. Menurut Piaget

anak pada usia ini masih berada pada tahap operasi konkret. Pada taraf

perkembangan ini pembelajaran matematika di SD kurang tepat bila dilaksanakan

hanya sekedar memberikan konsep-konsep atau rumus-rumus matematika kepada

siswa yang biasa dilaksanakan pada pembelajaran matematika di sekolah-sekolah

selama ini. Sebab siswa SD masih sulit berfikir secara abstrak, maka dengan

pembelajaran yang biasa dilaksanakan selama ini akan membuat anak merasa

jenuh dan bosan untuk belajar matematika.

Kegiatan belajar diharapkan akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam

hal pengetahuan, pemahaman dan keterampilan yang terjadi selama jangka waktu

tertentu. Siswa diharapkan dapat belajar matematika dengan menyelidiki dan

memecahkan masalah secara mandiri, dan bersikap positif terhadap pelajaran

matematika

Agar siswa tidak merasa bosan dan tertarik untuk belajar matematika maka

salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode

pembelajaran yang mengaktifkan siswa. Metode pembelajaran yang mengaktifkan

siswa digunakan untuk merangsang siswa untuk terlibat aktif dalam kegiatan

belajar-mengajar, sehingga siswa dapat memiliki sikap yang positif terhadap

pelajaran matematika dan termotivasi untuk belajar.

Interaksi dan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran

dengan menggunakan pembelajaran aktif sangat penting, karena keterlibatan

siswa secara aktif dalam proses pembelajaran akan meningkatkan interaksi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

24

positif antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa lain sehingga

belajar matematika menjadi lebih bermakna bagi siswa dan mereka akan

memperoleh ilmu yang mereka cari.

Dari uraian di atas maka peneliti ingin meneliti :

Apa perbedaan proses pembelajaran yang mengaktifkan siswa, bagaimana

dampaknya bagi siswa dan apa kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh guru (bila

dibandingkan dengan proses pembelajaran matematika di SDK Kalasan yang

tidak menggunakan metode pembelajaran aktif).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

25

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian kualitatif deskriptif, yaitu

penelitian yang menekankan pada keadaan yang sebenarnya, dan berusaha

mengungkap fenomena-fenomena yang ada dalam keadaan tersebut. Penelitian ini

bertujuan untuk mengungkapkan perbedaan proses pembelajaran matematika di

SDEK Mangunan dan SDK Kalasan, bagaimana dampak proses pembelajaran

matematika di SDEK Mangunan dan SDK Kalasan bagi siswa dan kesulitan-

kesulitan apa saja yang dihadapi guru dalam pelaksanaan pembelajaran

matematika di SDEK Mangunan dan SDK Kalasan.

B. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SDEK Mangunan dan

siswa kelas III SDK Kalasan.

C. Waktu dan Tempat penelitian

1. Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan September- Oktober 2007.

2. Tempat pelaksanaan penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDEK Mangunan dan SDK Kalasan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

26

D. Bentuk data

Data yang dikumpulkan adalah data hasil pengamatan mengenai proses

pembelajaran matematika di SDEK Mangunan dan SDK Kalasan, dampak proses

pembelajaran matematika bagi siswa dalam hal keaktifan dan sikap siswa pada

pelajaran matematika dan kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru dalam

pelaksanaan pembelajaran matematika

E. Metode pengumpulan data

1. Data hasil pengamatan mengenai proses pembelajaran matematika di

SDEK Mangunan dan SDK Kalasan

Metode pengumpulan data dilakukan dengan dua cara, cara yang

pertama melalui pengamatan dengan menggunakan lembar

pengamatan selama kegiatan pembelajaran matematika berlangsung,

sedangkan cara yang kedua dengan menggunakan sebuah kamera

yang digunakan untuk merekam setiap kegiatan pembelajaran yang

sedang berlangsung.

2. Data dampak proses pembelajaran matematika di SDEK Mangunan

dan SDK Kalasan bagi siswa dalam hal keaktifan dan sikap siswa

pada pelajaran matematika

Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara :

a. Melalui pengamatan dengan menggunakan lembar

pengamatan selama kegiatan pembelajaran matematika

berlangsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

27

b. Soal latihan yaitu dengan cara menganalisis jawaban-jawaban

siswa dalam mengerjakan soal yang diberikan oleh peneliti

c. Wawancara, dilakukan kepada 6 orang siswa dari tiap

sekolah dengan cara peneliti meminta guru untuk memilih

siswa yang akan diwawancarai. Wawancara ini dilakukan

untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran

matematika dan dampaknya bagi siswa yang bersangkutan.

3. Data kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru dalam pelaksanaan

pembelajaran matematika di SDEK Mangunan dan SDK Kalasan

4. Dalam penelitian ini peneliti sebagai instrumen penelitian yang

utama yang berfungsi sebagai alat pengumpul data

Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara yang

dilakukan oleh peneliti dengan guru kelas untuk mengetahui

kesulitan-kesulitan apa saja yang dihadapi oleh guru dalam

pelaksanaan pembelajaran matematika.

F. Instrumen penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang

berfungsi sebagai alat pengumpul data

2. Lembar pengamatan tentang kegiatan guru dan siswa selama

proses pembelajaran matematika berlangsung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

28

3. Lembar wawancara

Wawancara dilakukan untuk menggali data yang tidak bisa

diungkap melalui pengamatan dan untuk mengecek data yang telah

didapatkan. Wawancara dilakukan dengan guru kelas berkaitan dengan

kesulitan-kesulitan apa saja yang dihadapi oleh guru dalam pelaksanaan

pembelajaran matematika. Selain itu wawancara juga dilakukan kepada 6

orang siswa dari tiap sekolah dengan cara peneliti meminta guru untuk

memilih siswa yang akan diwawancarai. Wawancara ini dilakukan untuk

mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran matematika dan dampaknya

bagi siswa yang bersangkutan.

4. Soal-soal latihan dan tes

Dampak dari proses pembelajaran yang sedang berlangsung

terhadap perkembangan pengetahuan siswa, akan dilihat dengan cara

menganalisis jawaban-jawaban siswa dalam mengerjakan soal yang

diberikan oleh peneliti. Hal ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana

pola berfikir siswa dalam menyelesaikan soal dari materi yang telah

diberikan oleh guru.

G. Penentuan Instrumen Penelitian

Instrumen yang berupa lembar pengamatan ditentukan dengan

metode ”ekspert justification”, yaitu dengan mengkonsultasikan

instrumen-instrumen tersebut pada dosen pembimbing yang peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

29

anggap lebih ahli. Berdasarkan kritik, saran, dan petunjuk yang diberikan,

semua instrumen tersebut diperbaiki dan dinyatakan handal atau valid.

H. Metode Analisis Data

Data dalam penelitian ini dianalisis melalui tahap-tahap sebagai

berikut :

1. Transkripsi data rekaman video dan rekaman suara hasil

wawancara.

2. Menelaah data yang terkumpul

3. Mereduksi data (membuat rangkuman yang inti-inti/penting)

4. Mengintepretasikan perbedaan proses pembelajaran matematika di

SDEK Mangunan dan SDK Kalasan, bagaimana dampak proses

pembelajaran matematika di SDEK Mangunan dan SDK Kalasan

pada siswa dan kesulitan-kesulitan apa saja yang dihadapi guru

dalam pelaksanaan pembelajaran matematika di SDEK Mangunan

dan SDK Kalasan

5. Keabsahan data

I. Keabsahan Data

Keabsahan data diperoleh dengan triangulasi, yang diterapkan pada

proses perolehan data, pengamatan dan soal latihan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

30

J. Langkah kerja secara keseluruhan (garis besar) sejak dari

pengumpulan data pertama kali sampai pengumpulan data terakhir.

1. Peneliti meminta ijin formal kepada kepala sekolah untuk

mengadakan penelitian di sekolah yang bersangkutan yaitu SDEK

Mangunan dan SDK Kalasan. Setelah diijinkan peneliti menjelaskan

langkah kerja dan tujuan penelitian kepada guru pengampu.

2. Peneliti mengadakan observasi minimal 3 kali sebelum mengadakan

penelitian

3. Peneliti bersama dengan guru mendiskusikan tentang langkah kerja

dan pelaksanaan penelitian yang akan dilaksanakan.

4. Peneliti mengadakan penelitian pada subyek yaitu siswa kelas III

SDEK Mangunan dan siswa kelas III SDK Kalasan yang

berlangsung ± 6 kali pertemuan (tiap pertemuan 2 jam pelajaran)

dengan cara melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa selama

mengikuti kegiatan pembelajaran matematika. Dalam hal ini peneliti

bertindak sebagai observer atau pengamat yang mengamati kegiatan

pembelajaran yang sedang berlangsung dan merekam kegiatan

pembelajaran. Peneliti juga akan di bantu oleh seorang teman yang

akan mengamati kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung

dengan menggunakan lembar pengamatan yeng telah disediakan oleh

peneliti.

5. Peneliti bersama dengan guru melakukan wawancara untuk

mengetahui kesulitan-kesulitan apa saja yang dihadapi guru pada saat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

31

mengelola kegiatan pembelajaran serta bagaimana cara

mengatasinya.

6. Peneliti melakukan wawancara dengan siswa untuk mengetahui

tanggapan siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang dikelola oleh

guru terhadap keaktifan dan sikap siswa pada pelajaran matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

32

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD Eksperimen Kanisius

Mangunan dan di kelas III SD Kanisius Kalasan Sleman Yogyakarta yang

dilakukan selama bulan Juli sampai Oktober 2007 pada semester I tahun ajaran

2007/2008. Siswa kelas III SDEK Mangunan terdiri dari 21 orang dan siswa dari

SDK Kalasan terdiri dari 34 orang.

Pelaku pembelajaran dalam penelitian ini adalah guru kelas III SDEK

Mangunan dan guru kelas III SDK Kalasan. Peneliti bertindak sebagai pengamat

yang mengamati kegiatan guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran

berlangsung. Dalam pengamatan, pengamat/ peneliti mengamati proses

pembelajaran yang sedang berlangsung di SDEK Mangunan dan SDK Kalasan

dan meneliti perbedaan proses pembelajaran yang terjadi di dua sekolah tersebut

serta meneliti dampak proses pembelajaran pada siswa. Peneliti juga meneliti

kesulitan-kesulitan yang dialami oleh guru dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran secara umum. Dalam pengamatan peneliti menggunakan panduan

berupa lembar pengamatan (lembar observasi) selama kegiatan pembelajaran

berlangsung (dapat di lihat dalam lampiran) dan video kamera.

Dalam pelaksanaan penelitian ini peneliti juga menggunakan lembar

wawancara untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh guru dalam

kegiatan pembelajaran secara umum dan sebagai kroscek tentang dampak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

33

kegiatan pembelajaran pada siswa.

B. Transkripsi Data Pelaksanaan Penelitian

B.1 Transkripsi Data Pelaksanaan pembelajaran di SDEK Mangunan

B.1.1 Pertemuan pertama

G : Guru, S : Siswa, SS : Semua Siswa

Sebelum pelajaran dimulai, kegiatan diawali dengan berdoa yang

dipimpin oleh salah seorang siswa.

Materi yang akan diajarkan pada pertemuan kali ini adalah tentang

perkalian dan dari pengamatan peneliti tampak bahwa tujuan dari

pembelajaran kali ini adalah agar siswa terampil dan senang dengan

perkalian. Materi tentang perkalian telah diajarkan pada pertemuan

sebelumnya. Jadi pembelajaran kali ini bukan untuk menanamkan konsep

tentang perkalian, namun untuk melatih siswa agar lebih terampil dan

senang belajar tentang perkalian

Setelah berdoa guru membagi-bagikan kartu kosong kepada siswa.

Kartu permainan terbuat dari kertas karton berwarna kuning yang di

potong-potong berbentuk persegipanjang berukuran ± 5 x 10 cm. Kartu ini

akan digunakan oleh siswa untuk menulis soal perkalian pada kartu pertama

(kartu soal) dan jawabannya pada kartu kedua (kartu jawaban).

Contoh kartu yang telah dibuat adalah seperti di bawah ini :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

34

Kartu Soal Kartu Jawaban

(Guru berjalan mendekati siswa yang berada di barisan depan)

(Guru meminta siswa membuat kartu perkalian dengan kartu yang telah

dibagikan oleh guru. Seluruh siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil,

tiap kelompok terdiri dari 2 orang siswa. Cara bermain kartu adalah

sebagai berikut: siswa pertama menuliskan soal perkalian di kartu yang

pertama (kartu soal), lalu teman/pasangannya menuliskan jawabannya di

kartu yang kedua (kartu jawaban) dan sebaliknya).

G : ”Oke sekarang kalian buat kartu perkalian…”

(Lalu guru bertanya kepada siswa apakah mereka telah memahami

perintah yang diberikan oleh guru)

G : ”Maksudnya tahu?”

(Siswa ada yang menjawab “tahu” ada juga yang diam saja karena sibuk

berbicara dengan teman-temannya yang lain)

(Salah seorang siswa bertanya apakah soalnya bebas dan pasangannya

juga bebas memilih sendiri atau tidak)

S : “Bebas Pak?”

G : “Bebas” (Guru memperagakan bagaimana cara membuat kartu perkalian kepada

siswa dengan mempraktekkan caranya di depan kelas agar semua siswa

dapat melihat. Pertama-tama guru mengambil kartu lalu menuliskan soal

perkalian pada kartu yang telah diambil, lalu guru bertanya kepada salah

seorang siswa dan meminta siswa yang di tanya untuk menuliskan jawaban

dari soal yang telah dibuat oleh guru pada kartu yang dibawa oleh siswa )

G : “Dengarkan ya..! Misalnya Dani membuat soal yang jawab Roby... Roby membuat soal yang jawab Dani ya? “

(Salah seorang siswa bertanya kepada guru, berapa banyak kartu yang

harus ia buat)

6 x 7

42

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

35

S : “Buat 2 Pak?” G : ”Iya (Guru memberi contoh lagi kepada siswa bagaimana cara membuat kartu

perkalian dengan cara menuliskan 1 x 1 pada kartu soal)

G : “Jadi misalnya 1x1”

S : “Tahu “ (Siswa yang merasa tahu ingin menjawab) G : “1 jawabannya... Harus disini ya...!” (Guru memberi contoh

dengan menuliskan angka 1 di kartu jawaban). “Dengarkan nanti cerita di sini!” (Yang dimaksud oleh guru adalah siswa menuliskannya pada kartu yang telah disediakan dan guru memberitahu caranya sambil menunjukkan kartu kepada siswa). “Roky tanya kepada Dani : Dani 1 x 1 berapa?”. “Tulis disini ya 1 x 1!” (Guru sambil memberi contoh dengan cara menuliskan 1 x 1 pada kartu pertama). “Terus Dani menjawab “Satu” (Guru menunjukkan kartu kedua yang tertulis angka 1).

G : “Tapi perkalian ini tidak dengan 1, tetapi sudah dengan lebih dari 3. Perkalian dengan 4,5,6,7,8,9…Berarti cari teman lho ya…!” (Yang dimaksud oleh guru adalah siswa diminta membuat soal perkalian dengan angka 4,5,6,7,8,9. Lalu guru meminta siswa untuk mencari pasangannya masing- masing secara bebas)

(Siswa yang masih belum jelas bertanya lagi kepada guru bagaimana cara

membuat kartu perkalian sambil menunjukkan 2 kartu yang akan digunakan

untuk menuliskan soal dan jawabannya)

S :” Pak Mul kalau ini soalnya, yang jawabnya di sini? berarti beda?”

G : “Iya beda… Jadi tanya jawab…Pak Mul membuat seperti ini..! “

(Guru memperagakan sambil menunjukkan kartu soal dan kartu jawaban

yang telah di buat oleh guru).

G : “Ya dengarkan! Misalnya ini 6 x 7 berapa? “

(Guru bertanya kepada siswa sambil menunjukkan kartu soal yang tertulis

angka 6 x 7)

1 x 1

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

36

S : “42” G :” Jawabnya 42 “ (Guru sambil menunjukkan kartu jawaban yang

tertulis angka 42). “Begitu ya…! Misalnya Dani membuat 6 x 7… Berarti Roki yang menjawab 42. Dibuat seperti ini!” (Guru memperagakan sambil menunjukkan contoh kartu yang telah dibuat oleh guru)

G : “Dani buat soal dan buat jawaban ya! Roki membuat soal 7 x 10, Dani menjawabnya 70…! Oke bisa ya? Pinter-pinter anak kelas 3.” (Guru membagi-bagikan kartu kepada semua siswa. Tiap siswa diberi 2

buah kartu untuk menuliskan soal dan jawaban. Setelah siswa selesai

menulis soal dan jawaban pada kartu, guru berkeliling untuk memeriksa

hasil pekerjaan siswa)

G : “6 x 7 berapa jawabannya? “ (Guru bertanya pada salah seorang siswa)

S :”26” (Siswa yang ditanya oleh guru menjawab pertanyaan dari guru, namun kurang tepat )

G : “6 x 7 ko 26?” (Guru bertanya lagi kepada siswa agar siswa dapat mengoreksi sendiri

jawaban yang telah diperoleh)

Pertanyaan guru bertujuan untuk membuat siswa dapat mengoreksi kembali

jawabannya yang kurang tepat dan berharap agar siswa belajar, artinya

memperoleh pengetahuan (informasi) dan meningkatkan kemampuan

berfikir siswa (Hasibuan dkk, 1988)

(Lalu siswa meralat jawaban sebelumnya yang kurang tepat)

S : “42” G : “42. oke. “

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

37

(Saat guru membagikan kartu-kartu kepada siswa, siswa ribut bicara

dengan teman yang lain, namun sambil mengerjakan tugas yang telah

diberikan oleh guru)

(Salah seorang siswa yang masih belum jelas karena kurang

memperhatikan penjelasan dari guru bertanya kepada guru tentang

kegunaan kartu yang diberikan oleh guru)

S : “Pak Mul ini untuk apa Pak Mul?”

G : “Itu kamu membuat soal dan jawaban.” (Guru menjawab dengan sabar)

(Siswa mulai sibuk mengerjakan perintah yang diberikan oleh guru, ada

yang membuat 9 x5, 5x5, 8x9 dan sebagainya. Pada saat siswa mengerjakan

soal, suasana kelas menjadi ramai karena guru memberi kebebasan kepada

siswa untuk megerjakan dimanapun mereka mau. Guru meninggalkan siswa

sebentar saat siswa mengerjakan soal).

Komentar : Pada awal pelajaran guru langsung memulai dengan

permainan. Permainan matematika dimaksudkan sebagai permainan yang

mengandung pelajaran matematika (Wakiman, 1993:5). Dalam permainan

matematika terdapat unsur pelajaran dan unsur bermain. Dalam hal ini

pelajaran matematika yang dimaksud adalah tentang perkalian. Sebelumnya

siswa telah mempelajari materi tentang perkalian dan saat permainan siswa

tidak diajarkan tentang konsep perkalian namun hanya untuk meningkatkan

keterampilan siswa berhitung tentang perkalian. Dari pengamatan peneliti

tampak bahwa guru berusaha untuk mengaktifkan siswa dan membuat siswa

senang untuk belajar matematika, sehingga siswa tidak merasa terbebani

untuk belajar karena di kemas dalam permainan yang tampak

menyenangkan. Variasi model pembelajaran dengan permainan ini membuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

38

siswa tidak merasa bosan dengan kegiatan pembelajaran dan siswa tampak

lebih antusias mengikuti kegiatan pembelajaran. Permainan ini berpasangan,

salah seorang siswa membuat soal lalu pasangannya yang harus menjawab

dan sebaliknya. Pada saat permainan situasi kelas menjadi sedikit ramai

karena siswa sibuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru sambil

berdiskusi dengan teman yang lain (hal 37).

Chickering dan Gasmon (dalam Widharyanto, 2002) menjelaskan

bahwa dalam pembelajaran aktif, para siswa dalam belajar tidak hanya

sekedar duduk di kelas mendengarkan, menghafalkan tugas-tugas yang

diberikan dan menemukan jawabannya. Lebih dari itu, para siswa harus

mendiskusikan apa yang mereka pelajari, menulis tentangnya,

menghubungkannya dengan pengalaman yang dimiliki, dan menerapkannya

dalam kehidupan sehari-hari. Para siswa harus membuat apa yang mereka

pelajari menjadi bagian dari diri mereka sendiri. Dalam hal ini, para siswa

mendapat kesempatan untuk mengintegrasikan informasi, konsep, atau

ketrampilan baru ke dalam struktur kognitif yang mereka miliki melalui

merumuskan, memeriksa sendiri, dan mempraktekkannya.

Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di SDEK Mangunan telah

berusaha menerapkan pembelajaran aktif menurut Chickering dan Gasmon

(dalam Widharyanto, 2002). Hal ini nampak dari kegiatan pembelajaran

yang dilaksanakan oleh guru dengan menggunakan permainan matematika

(hal 34-37), dalam permainan siswa tidak hanya duduk diam dan

mendengarkan guru berbicara namun siswa aktif melakukan kegiatan sambil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

39

belajar memecahkan masalah (soal perkalian). Pembelajaran yang

dilaksanakan oleh guru telah sesuai dengan pembelajaran aktif menurut

Chickering dan Gasmon (dalam Widharyanto, 2002).

(Saat guru kembali ke dalam kelas siswa telah selesai mengerjakan tugas

yang diberikan oleh guru)

(Salah seorang siswa yang merasa sudah selesai mengangkat tangan dan

memberitahukan bahwa ia telah selesai mengerjakan tugas yang diberikan

oleh guru)

S : ”Pak Mul sudah selesai Pak Mul.”

G : ”Oke. Angka 6 dengan angka 9 supaya membedakan, nanti di coret bawahnya! Mana yang 6 mana yang 9.”

S : “Yang 6 di coret bawahnya?” (Salah seorang siswa bertanya pada guru)

G : ”Iya” (Lalu salah seorang siswa bertanya kepada temannya jawaban dari soal

yang telah di buat)

S : ”Enem kali songo?” (Enam dikali sembilan)

(Siswa yang ditanya menjawab sambil menuliskan jawabannya di kartu)

S :”Limo papat” (Lima puluh empat)

(Salah seorang siswa memberikan kartu soal dan jawaban yang telah ia

buat kepada guru)

( Guru berbicara sambil menunjuk ke arah meja siswa. Yang dimaksud oleh guru adalah siswa diminta untuk mengumpulkan kartu yang dimiliki dengan kartu milik pasangannya pada permainan tadi)

G : ”Dikumpulkan dengan itu!”

(Guru mulai mengoreksi pekerjaan siswa dengan berkeliling ke meja-meja

siswa dan mengoreksi kartu soal dan kartu jawaban yang telah dibuat oleh

siswa satu persatu. Lalu guru bertanya kepada salah seorang siswa)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

40

(Guru bertanya kepada salah seorang siswa yang duduk di sebelah siswa

yang membuat kartu soal yang tertulis 6 x 9)

G : ”6 x 9 jawabannya berapa?”

S : ” 54 ” (Siswa yang ditanya menjawab) G :“Oke betul...”(Lalu guru bertanya lagi kepada siswa yang menjadi

pasangan siswa sebelumnya) 5 x 7 jawabannya?” S : “ 35 “(Siswa yang ditanya menjawab) G : “Betul ya?” (Guru bertanya kepada semua siswa dengan tujuan

agar siswa lain juga memperhatikan dan mengoreksi pekerjaan temannya yang lain).

S :(Siswa ada yang menjawab “iya” namun ada juga yang diam saja)

(Guru mengoreksi pekerjaan siswa satu persatu, lalu kartu yang dibuat oleh

siswa dikumpulkan, setelah itu guru bertanya kepada siswa lain)

(Guru bertanya pada Rizki siapa pasangannya)

G : “Kamu sama siapa Rizki?”

S : “Joy” G : “7 x 9 berapa Joy?” S : “63” (Joy menjawab pertanyaan guru) G : “Nah kamu tulis di sini 63”(Sambil memberi contoh). “Sudah?

oke.Terus ini berapa? 2 x 6 ? ayo di mana yang di coret ? Ooo 9 x 7 juga? Sembilan kali berapa ini? Berapa Rizki 9 x 7? ”

S : “73” G : “Salah”

Komentar : Guru menyalahkan jawaban siswa yang kurang tepat, hal ini

menurut peneliti kurang tepat dilakukan oleh guru, karena jika siswa

langsung disalahkan akan membuat siswa merasa terhukum. Masih ada cara

lain yang dapat dilakukan oleh guru untuk dapat membuat siswa menyadari

kesalahannya sendiri tanpa harus disalahkan secara langsung oleh guru.

Misalnya dengan cara meminta siswa untuk menghitung kembali dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

41

lebih teliti, sehingga siswa menyadari sendiri kesalahannya dan dapat

memperbaikinya sendiri. Dengan cara seperti itu diharapkan siswa tidak

merasa terhukum dengan komentar dari guru dan dapat membangkitkan

kepercayaan diri siswa.

(Rizki mencoba menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru)

S : “6” G : “Enam berapa ?” S : “Enam tiga” G : ”Sip… Ditulis enam…Tiga…” (Sambil memberi contoh

menuliskan angka 63 pada kartu)

(Guru meminta siswa untuk membuat kartu soal dan kartu jawaban lagi

yang nantinya akan digunakan pada permainan selanjutnya. Setelah

permainan kartu perkalian pertama yang berpasangan selesai, guru

mengganti permainan dengan membagi siswa dalam kelompok-kelompok

yang lebih besar, yaitu tiap kelompok terdiri dari 6 orang untuk bermain

kartu perkalian, sehingga nantinya ada 3 kelompok besar, tiap kelompok

terdiri dari 6 sampai 7 orang siswa)

G : ”Bisa ya…! Sekarang lagi…! Satu lagi…! Supaya nanti bisa menjadi 3 kelompok.”

S :”Soalnya sama Pak?”(Salah seorang siswa bertanya kepada guru) G : ”Eh... Soalnya lain!” S : ”Apalan Pak ?” (Salah seorang siswa bertanya apakah soalnya

hafalan atau tidak) G :”Ko hapalan…Soal itu banyak…Soalnya lain…Jangan yang

sama…Caranya saja yang sama…Sekarang boleh menggunakan 2,3,4 tapi tidak boleh perkalian dengan satu.”

(Guru menjelaskan kepada siswa bahwa soalnya bukan soal hafalan,

soalnya berbeda namun caranya boleh sama. Perkalian kali ini boleh

menggunakan angka-angka 2, 3 dan 4 namun tidak boleh menggunakan

angka 1)

(Guru meminta salah seorang siswa untuk mengajari siswa lain yang belum

bisa)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

42

G : “Joy Rizki diajari ya!“

(Anak-anak mulai mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru)

S : “Sudah Pak Mul…” G : “Sudah….iya…”

(Lalu guru mengumpulkan dan mengecek kartu-kartu soal dan kartu

jawaban yang telah dibuat oleh siswa )

G : “Sudah… Sekarang kalian pinter-pinter telah membuat kartu permainan…Ini nanti untuk kartu permainan kalian. Sekarang permainan selanjutnya…Nanti yang cewek jadi satu membuat lingkaran…Yang cowok menjadi dua lingkaran…Yang satu ada 7 anak yang satu ada 6 anak ya!”

(Setelah siswa selesai membuat kartu soal dan kartu jawaban yang kedua,

lalu dikumpulkan kepada guru, Kemudian guru membagi siswa dalam

kelompok-kelompok yang lebih besar untuk permainan kartu selanjutnya.

Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok yang terdiri dari 6 sampai 7

orang. Tiap kelompok terdiri dari siswa laki-laki semua dan siswa

peremuan semua.)

Komentar : Menurut peneliti akan lebih baik jika guru membagi siswa

secara acak dan tiap kelompok terdiri dari siswa laki-laki dan siswa

perempuan sehingga siswa dapat bekerjasama dengan teman-teman yang

lain yang berbeda jenis kelamin dan berbeda kemampuan sehingga dapat

saling melengkapi dan dapat saling membantu.

(Guru menunjuk beberapa siswa untuk membuat satu kelompok yang terdiri

dari 6 orang siswa dan membentuk lingkaran)

G : “Oke ini 1,2,3,4,5,6”

G :” Caranya kalian memperebutkan… Begini kalau main…” (Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

43

memberi contoh dengan cara memperagakan bagaimana cara bermain kartu). “Misalnya begini… Perhatikan! Pertama kali kartu di kasut atau di kocok ya ! Setelah itu dibagikan kepada sejumlah anak 7… atau anak 6… Setelah itu dibagikan ke temannya… Begini!” (Guru memberi contoh dengan memperagakan cara membagi kartu ke teman-temannya secara adil). “1,2,3,4,5,6… Sebentar-sebentar dijelaskan Pak Mul… Setelah itu kalian buka… Lho ko tempatku ternyata jawaban semua… Berarti aku harus mencari isinya… Iya ga? Lho ko tempatku soal semua… harus jawabannya di mana? dicari! Caranya mencari…. Dengarkan! Caranya mencari pertama kalian ambil satu” (Guru memperagakan dengan mangambil satu kartu).” Ooo… Jawaban lagi… Ga bisa… Sampai kalian dapat jawabannya… Sampai misalnya 9 x 10… Misalnya begini… Tempatku punya 10 x 10… Ah aku juga punya 100… Berarti dijodohkan… 10 x 10 = 100… betul… Bisa ?”

(Permainan kartu yang kedua ini caranya sebagai berikut, setelah siswa

dibagi dalam kelompok-kelompok kecil salah seorang siswa mengocok kartu

yang ada lalu dibagikan kepada sejumlah anak dengan jumlah yang sama.

Setelah itu siswa harus mencari pasangan (menjodohkan) kartu yang

mereka punya dengan cara menukar dengan teman-teman yang lain secara

bergantian sampai cocok dengan kartu yang dimiliki. Misalnya jika siswa

memiliki kartu 6 x 7 maka dia harus mencari kartu pasangannya yaitu kartu

42. Pemenang dari permainan ini adalah siswa yang memiliki kartu

pasangan yang paling banyak)

S : “Bisa” (Salah seorang siswa yang merasa telah mengerti apa yang dimaksud oleh guru langsung berkata “bisa” kepada guru)

G :” Yang paling banyak mengumpulkan jawaban betul itulah yang menang.”

(Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok dan menentukan tempat

bagi masing-masing kelompok untuk bermain di dalam kelas (di lantai agar

siswa dapat bermain dengan leluasa ))

G : ”Ya sekarang mejanya agak di buka...! Dibuat kelompok...! Di bawah semua…! Mainnya dibawah agar kalian bisa main-main dengan leluasa… Dibuat lingkaran!”

G : ”Yang menang yang paling banyak mengumpulkan kartu dengan jawaban yang betul.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

44

(Siswa mulai membentuk kelompok-kelompok di tempat yang telah

ditentukan oleh guru dan mulai bermain kartu dalam kelompok masing-

masing )

G : ”Jangan sampai temen kamu tahu supaya nanti kamu bisa menang!”

(Guru mengarahkan dan meminta siswa yang masih duduk di kursi untuk

membentuk kelompok di bawah dan bermain di bawah/di lantai)

G : ”Di kumpulkan ya jawabannya…! Masing-masing harus punya… Jangan bilang salah…! Dirahasiakan ya...! Jangan sampai tahu temannya…! Joy juga ikut…!” (Selama siswa bermain dalam kelompok, guru berkeliling melihat siswa

bermain dan mengarahkan siswa jika siswa kurang memahami aturan

permainannya)

S : ”Pak Mul habis…”

(Salah seorang siswa memberitahu kepada guru bahwa kartu yang ia miliki

telah habis)

G : ”Betul tidak ? ada yang cocok tidak ? mana ? ”

(Guru mengecek kartu yang diperoleh siswa)

S : ”Pak Mul 5 x 5 = 25 ? ”

(Guru tidak menjawab pertanyaan siswa, karena guru sedang bertanya

kepada siswa lain)

G : ”Kamu dapat berapa Cen?” S : ”Pak Mul aku dapat dua…” S : “Aku Satu” G : “Nandes satu…”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

45

S : “Aku ente “(ente = habis, maksudnya kartunya sudah habis) G : “Kamu ente” (ente = habis) “tapi ada dua lho… Temanmu

banyak lho… 2 x 10 = 20 Betul.”

(Suasana kelas menjadi ramai saat anak-anak bermain kartu, tapi mereka

tampak senang dan mau mengikuti permainan sesuai dengan aturan

permainan)

G : ”Boleh kalau soalnya sama…”

(Guru memberitahu siswa bahwa siswa boleh membuat soal yang sama

namun tidak saling memberitahukan jawabannya kepada siswa lain)

S : ”Pak Mul aku menang.” G : ”Dapat berapa ?” S : ”Empat” G : ”Coba lihat! ”

(Guru meminta siswa untuk memberikan kartu yang telah diperoleh)

G : ”Oke Jati… Sekarang main lagi… Ayo main lagi ya… Supaya kalian belajarnya cepat”.

G :“Ayo kelompoknya Frans sudah selesai satu periode, satu putaran.”

S : “Pak Kinara dapat satu..” G : “Oke biar dikumpulkan Kinara…! Yang paling banyak, itu yang

menang… Tanpa main curang…” G :”Ini Pak Mul ambil satu” (Guru mengambil satu kartu dari siswa)

”kalau jawabannya 18 berarti berapa ?” Siswa berfikir dan mencari kartu soal yang sesuai dengan kartu jawaban)

SS : ”Pak main lagi Pak Mul...”

(Siswa dengan antusias mengajak bermain lagi)

Komentar: Pada permainan kartu yang kedua siswa diajak bermain dalam

kelompok yang lebih besar dan ada unsur pertandingan karena siapa yang

memperoleh pasangan kartu soal dan jawaban yang paling banyak

dinyatakan sebagai pemenang (hal 44). Hal ini sangat menantang dan

membuat siswa termotivasi untuk menjadi pemenang, sehingga mau tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

46

mau mereka harus berusaha mencari dan mengetahui soal dan jawabannya.

Padahal untuk dapat menjadi pemenang mereka harus bisa perkalian, jadi

mereka secara tidak langsung belajar perkalian sambil bermain. Hal ini

sesuai dengan pembelajaran aktif yang di definisikan oleh Silberman (dalam

Widharyanto, 2002) yang menjelaskan bahwa suatu pembelajaran dikatakan

aktif apabila para siswa banyak melakukan aktivitas. Mereka menggunakan

otaknya untuk mengkaji ide-ide (mencari cara untuk dapat memenangkan

permainan tanpa bermain curang), memecahkan masalah (mencari soal dan

jawaban yang sesuai) dan menerapkan apa yang telah mereka pelajari

(menerapkan materi perkalian pada permainan kartu). Jadi nampak bahwa

guru telah barusaha menerapkan pembelajaran aktif pada kegiatan

pembelajaran dengan permainan perkalian ini.

Dalam hal bermain, siswa harus terlibat, artinya mereka harus mau

menanggapi. Untuk siswa-siswa yang menyenangi permainan, partisipasi

mereka dalam permainan itu dapat mengakibatkan rasa puas di dalam

memberikan jawaban / tanggapan. (Manalu, dkk, 1980 : 3). Pada permainan

dengan kartu yang kedua siswa terlibat secara aktif dalam permainan dan

mereka dapat mengikuti dengan baik (hal 44). Melakukan permainan dapat

melatih siswa untuk melibatkan nilai-nilai, seperti inisiatip perorangan,

bekerjasama, menghargai pendapat orang lain, bersikap sportif dan dapat

bersaing secara sehat. (Manalu, dkk, 1980 : 3). Nilai-nilai ini juga yang

berusaha dilibatkan oleh guru pada permainan yang dilaksanakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

47

Guru sering menggunakan tehnik penguatan secara verbal yaitu

berupa kata-kata / kalimat pujian, dengan mengucapkan kata “oke”, “ betul”,

“pintar” (hal 36,39,40,42). Penguatan perlu diberikan kepada siswa karena

penguatan merupakan dorongan bagi siswa untuk meningkatkan

penampilannya serta dapat meningkatkan perhatian (Tim MKDK, 2001:

161).

(Setelah selesai bermain kartu siswa diberi tugas untuk mengerjakan LK

(Lembar Kerja))

G : ”Yuk kita ngerjain LK!”

(Guru meminta siswa untuk mengambil kertas bekas dan membagikannya

kepada seluruh siswa untuk mengerjakan LK)

Soal LK :

Buatlah soal perkalian dan jawabannya yang menggunakan angka 4 lebih!

Contoh : 4 x 9 = …

G : “LK Tanggal 17…. Yang jawab kalian sekalian… 10 soal ya… Oke kerjakan yuk…!”

S : “Oke kerjakan yuk” (Siswa mengulangi ucapan guru dan mulai mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru)

G : “Dengan 4, 5, 6, 7, 8, 9…. 10 tidak.”

(Yang dimaksud oleh guru adalah soal perkalian dengan menggunakan

angka 4 sampai 9 saja)

(Siswa-siswa yang sudah selesai menulis soal mulai mengerjakan LK yang

diberikan oleh guru. Pada saat mengerjakan LK suasana kelas menjadi

ramai karena mereka mengerjakan LK sambil berbicara dengan teman atau

sambil bernyanyi)

(Setelah siswa selesai mengerjakan LK, siswa menyerahkan hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

48

pekerjaannya kepada guru untuk di koreksi, jika masih ada yang salah

siswa diminta untuk segera memperbaikinya. Setelah semua jawaban siswa

benar, siswa diminta untuk menggambari dan mewarnai LK secara bebas )

Komentar : Pelaksanaan pembelajaran dengan metode permainan ini

termasuk dalam pembelajaran aktif karena dalam pembelajaran aktif,

aktivitas siswa didasarkan pada pengalaman belajar yang diperoleh melalui

berbagai bentuk keterlibatan kelas baik dalam kerja tim, kerja kelompok

kecil, kerja berpasangan maupun kerja individual (Hartono, 2007). Hal ini

yang coba diterapkan pada pembelajaran matematika dengan permainan

kartu yang dilaksanakan di kelas III SDEK Mangunan. Namun

pelaksanaannya tidak berlangsung secara optimal karena tidak seluruh siswa

dapat terlibat secara aktif dalam permainan ini. Ada beberapa siswa yang

bermalas-malasan dan hanya bercanda (hal 47). Namun di akhir pelajaran

pada saat guru memberi tugas kepada siswa untuk mengerjakan LK (Lembar

Kerja), semua siswa mengerjakan tugas yang diberikan, walaupun tidak

semua siswa menjawab dengan benar. Namun mereka semua berusaha untuk

mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan (hal 47-48). Hal ini

nampak pada sikap siswa, jika ada jawaban yang belum benar siswa

berusaha untuk memperbaiki jawaban yang masih salah tersebut sampai

benar. Jika sudah benar semua siswa dapat menggambari dan mewarnai LK

yang telah di koreksi dan di nilai oleh guru (hal 48).

Setelah dinilai dan dikumpulkan, LK yang telah di gambari dan

diwarnai oleh siswa kemudian di tempel di dinding kelas. Dari permainan

kartu perkalian pemahaman yang di peroleh siswa adalah bahwa belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

49

matematika khususnya perkalian itu tidak selalu membosankan karena dapat

dibuat dalam bentuk permainan yang menarik bagi siswa, sehingga siswa

secara tidak langsung bermain sambil belajar dalam suasana yang

menyenangkan.

B.1.2 Pertemuan kedua

G : Guru, S : Siswa, SS : Semua Siswa

Sebelum pelajaran dimulai, kegiatan diawali dengan berdoa terlebih

dahulu dan diselingi dengan gurauan dari guru. Pada saat masuk ke dalam

kelas guru membawa dua buah keranjang yang berisi bola-bola plastik

dengan warna yang berbeda-beda, sehingga tampak menarik bagi siswa.

G : “Kita main bola yuk !”

Guru membawa bola-bola yang telah ditempeli dengan soal-soal

perkalian untuk digunakan dalam permainan. Cara bermain perkalian

dengan bola adalah sebagai berikut : Guru melemparkan bola pada salah

seorang siswa, siswa yang mendapatkan lemparan bola harus dapat

menjawab soal yang tertera pada bola. Jika siswa yang mendapat bola tidak

dapat menjawab atau salah menjawab soal maka soal dialihkan kepada

siswa lain dan siswa yang tadi belum bisa menjawab atau salah menjawab

akan mendapat lemparan bola lagi dari guru dengan soal yang berbeda

(Guru mulai mempersiapkan siswa untuk memulai permainan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

50

S : “Hore…” (Guru memanggil siswa yang tampak belum siap belajar agar

memperhatikan penjelasan dari guru untuk siap bermain)

G : “Yuk.. Dani… Dani…” (Guru berusaha mempersiapkan siswa untuk memulai permainan perkalian

dengan menggunakan bola yang berisi soal-soal untuk dijawab oleh siswa

yang memperoleh lemparan bola dari guru)

S : “Permainan dimulai…!”

(Guru duduk di depan kelas dengan bola-bola yang siap dilempar kepada

siswa)

G : “Permainan dimulai!” S : “Pak terus di jawab?” G : “Iya di jawab” S : “Kalau ga bisa?” G : “Nunggu…Ya nunggu…” (Maksud guru adalah jika siswa yang memperoleh lemparan bola tidak

dapat menjawab pertanyaan yang tertera pada bola, maka pertanyaan akan

dialihkan kepada siswa lain untuk menjawab. Siswa yang belum dapat

menjawab soal tadi harus menunggu sampai memperoleh bola lagi

sehingga siswa tersebut diharapkan dapat menjawab soal yang lain)

(Guru melempar bola kepada salah seorang siswa)

G : “Ega berapa kali berapa ?” S : “7 x 4” G : “Berapa? 7 x 4 ?” (Setelah mendapat bola tugas siswa adalah menjawab soal yang tertera

pada bola yang diberikan oleh guru)

S : ”63” G :”Salah…Yuk…Digantikan yang lain… Dani dengarkan…! Dan…

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

51

7 x 4…?” Komentar : Guru menyalahkan siswa jika siswa kurang tepat menjawab

soal, menurut peneliti hal ini kurang baik dilakukan karena akan membuat

siswa merasa dihukum. Guru sebaiknya menggunakan cara lain agar siswa

menyadari sendiri kesalahannya dan dapat memperbaiki kesalahannya

sendiri, misalnya dengan meminta siswa untuk meneliti kembali jawabannya

sehingga siswa dapat mengoreksi lagi jawabannya dan dapat memperbaiki

sendiri.

(Karena Ega tidak dapat menjawab soal dengan benar maka bola di

berikan kepada siswa lain untuk menjawab soal dan guru meminta Dani

untuk menggantikan Ega menjawab soal yang tertera pada bola.)

S : “41 “ (Dani menjawab 41) S : “42” (Siswa lain meralat jawaban Dani namun masih belum

tepat) G : “Berapa 7 x 4 ?” (Guru bertanya lagi) S : “28” (Dani menjawab) G : “28 ya? Betul ?” (Guru bertanya kepada semua siswa) S S : “Betul” (Guru melempar bola lagi kepada siswa yang lain)

G : “Oke… (Guru melempar lagi) Nandes… Berapa Ndes ?” S : “5 x 4” G : “Limanya ada empat…” Komentar : Guru mencoba membantu siswa yang kesulitan menjawab soal,

namun guru kurang tepat dalam mengartikan perkalian 5 x 4, guru

mengatakan 5 x 4 sama dengan limanya ada empat padahal seharusnya 5 x 4

sama dengan empatnya ada lima, sehingga banyak siswa yang salah

mengartikan konsep perkalian dan mengatakan bahwa 5 x 4 = 4 x 5. Padahal

artinya berbeda walaupun hasil akhirnya sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

52

(Siswa menjawab pertanyaan dari guru)

S : “20” G : “20… Sip…” (Guru melempar bola lagi) G : “Oke… Kinara (Guru melempar bola). Berapa Kin ?” S : “9 x 9” (Kinara tampak kesulitan dalam menjawab soal, sehingga guru meminta

siswa lain untuk membantu)

G : “Siapa yang bisa bantu?” (Siswa berteriak-teriak dan berebut untuk menjawab)

SS : “Saya Pak… Saya… Saya… 84… 81…” (Jawaban dari siswa berbeda-beda)

G : “81 atau 84 ?” (Guru bertanya kepada kelas) S : “81.” (Guru melempar bola lagi kepada siswa lain yang belum mendapat bola.

Guru melempar bola kepada tiap siswa secara bergantian sehingga semua

siswa mendapatkan bola)

G : “Ega! (Guru melempar bola). Yuk lainnya duduk…! Yang lainnya kalau mau terima bola duduk…! Bolanya masih banyak.”

G : “4 x 9” S : “35” G : “Betul 35…?” (Guru bertanya kepada kelas untuk memastikan

jawaban siswa dan mengecek apakah siswa yang lain juga memperhatikan atau tidak)

SS : “Salah…” G : “36…” (Guru meralat sendiri jawaban siswa yang kurang tepat) Komentar : Guru meralat sendiri jawaban siswa yang kurang tepat,

menurut peneliti akan lebih baik jika guru meminta siswa sendiri untuk

meralat jawaban yang kurang tepat dengan cara memberikan pertanyaan

pancingan, sehingga diharapkan siswa dapat menyadari sendiri

kesalahannya dan dapat memperbaikinya sendiri. Hal ini akan memberi

pengaruh baik bagi siswa karena siswa dapat mengkonstruksi sendiri

pengetahuannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

53

Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan keterampilan bertanya

kepada siswa, namun guru sering malakukan beberapa hal yang seharusnya

perlu dihindari dalam kebiasan-kebiasaan bertanya (Soetopo, 2005:189),

yaitu : (1) Mengulangi pertanyaan sendiri. (2) Mengulangi jawaban siswa.

(3) Menjawab pertanyaan sendiri. Beberapa hal tersebut sering dilakukan

oleh guru dalam kegiatan pembelajaran.

(Lalu guru melempar bola lagi kepada siswa lain)

G : ”7 x 6 siapa yang bisa…? Ega” (Guru meminta Ega menjawab lagi)

S : “Aku tahu Pak Mul…” (Ega mencoba menghitung) G : “Berapa…?” S : “91” G : “7 x 6 ko… 7 x 6…? “ (Guru mencoba membantu siswa yang salah menjawab dengan mengulangi

pertanyaan / soal, hal ini dilakukan oleh guru dengan tujuan agar siswa

dapat mengoreksi jawabannya semula dan dapat menghitung kembali

dengan lebih teliti sehingga siswa menyadari sendiri kesalahannya dan

dapat memperbaikinya sendiri )

S : “30” (Siswa mencoba menjawab lagi) G : “Salah” S : “42” (Siswa lain meralat jawaban Ega) G : ”Oke… sekarang siapa ? Ini kecil...” (Guru melempar bola lagi) G : “Berapa kali berapa?” (Guru bertanya pada salah seorang siswa) S : ”8 x 4” G : ”8 x 4…?” S : ”32” (Siswa menjawab soal) G : ”32… Sip…!” G : ”Vincen lemparkan ke Hana !”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

54

(Guru meminta siswa melemparkan bola kepada temannya) G : “Berapa ?” S : “9 x 8” G : “9 x 8… Berapa ?” S : “74” G : “Heh… 9 x 8 ko… Salah… 9 x 8 berapa ? “ (Karena Hana salah menjawab maka guru bertanya kepada kelas ) S S : “72” G : “72…”

Komentar : Pada pertemuan kedua ini guru masih membahas materi

tentang perkalian, guru masih menggunakan metode permainan namun

dengan tipe yang berbeda dan media yang digunakan berbeda pula. Pada

permainan kali ini guru menggunakan bola sebagai media permainan (hal

49). Siswa tampak senang dengan permainan ini dan menjadi semangat

untuk belajar perkalian. Mereka tidak menganggap permainan itu sebagai

beban, mereka justru tampak antusias untuk mendapatkan bola, padahal bola

tersebut berisi soal perkalian yang harus di jawab dan siapa yang mendapat

bola harus menjawab soal perkalian yang tertera pada bola (hal 50-53). Tapi

mereka selalu ingin diberi bola dan meminta untuk mendapat lemparan bola

dari guru. Metode permainan ini ternyata dapat membuat siswa semangat

dan tertarik untuk mengikuti kegiatan belajar sambil bermain bola. Dalam

hal ini guru telah berhasil membuat siswa tertarik dan termotivasi untuk

belajar dengan cara membuat siswa senang terlebih dahulu, hal ini sesuai

dengan wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan guru bahwa dalam

proses belajar yang paling penting adalah membuat siswa senang dahulu,

setelah siswa senang akan lebih mudah bagi guru untuk memulai kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

55

pembelajaran yang sesungguhnya.

Selama kegiatan pembelajaran guru beberapa kali berkata “salah”

jika ada jawaban siswa yang kurang tepat (hal 50,51), menurut peneliti

akan lebih baik jika guru tidak langsung menyalahkan jawaban siswa namun

guru menuntun siswa dengan pertanyaan-pertanyaan yang dapat memancing

siswa untuk menyadari sendiri sendiri kesalahannya dan dapat

memperbaikinya sendiri. Dengan demikian diharapkan siswa dapat

mengkonstruksi sendiri pengetahuannya dengan pertanyaan yang diajukan

oleh guru.

(Setelah permainan bola perkalian yang pertama selesai, guru melanjutkan

pembelajaran dengan permainan bola yang kedua)

G : “Oke sekarang permainannya ganti model…Ayo dibuat

kelompok!”

(Permainan pertama telah selesai dan guru akan memulai permainan yang

baru, materinya masih tentang perkalian. Permainan masih menggunakan

bola-bola namun kali ini siswa di bagi menjadi dua kelompok besar)

S : (Bersorak-sorak)” Hore…” S : “Pak Mul satu-dua, satu-dua…”

(Salah seorang siswa mengemukakan idenya untuk membagi kelompok

dengan cara berhitung satu-dua, satu-dua...Namun guru punya cara sendiri

untuk membagi siswa menjadi 2 kelompok besar, yaitu dengan cara memilih

teman. Pertama guru menunjuk 2 orang siswa sebagai kelompok satu dan

kelompok 2, lalu 2 orang siswa itu masing-masing memilih satu teman yang

akan menjadi anggota kelompoknya, lalu teman yang telah dipilih tadi

memilih satu teman yang lain untuk menjadi anggota kelompoknya, begitu

seterusnya sampai semua siswa terpilih menjadi anggota kelompok 1 atau

kelompok 2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

56

G : ”Sekarang permainannya di bagi dua kelompok ! Menurut teman… Sekarang Pipit lawan Ajeng… Pipit sana!” (Guru meminta pipt untuk ke belakang kelas). ”Ajeng sini!” (Guru meminta Ajeng untuk ke depan kelas). ”Pipit di sana! Pipit di belakang meja…! Sekarang Pipit pilih teman perempuan…! Cepat…!”

(Guru meminta siswa membentuk dua kelompok yang dipilih berdasarkan

pilihan teman-teman yang lain)

(Pipit memilih Anin sebagai anggota kelompoknya)

G : “Ajeng pilih teman…! Bebas…Cepat yuk…! Bebas… Boleh laki-laki… Boleh perempuan...”

S : “Frans” G : ”Anin sekarang pilih teman!” S : “Roki” G : “Roki sini! Frans pilih teman! Roki jangan mainan itu!” (Guru

menegur siswa yang main-main di kelas). “Cepat…!” S : “Jati” G : “Roki pilih teman! Eh… Kamu sana ! Kamu kan sudah di

pilih…!” (Guru meminta siswa yang telah di pilih oleh kelompok untuk berdiri di

kelompoknya)

S : “Pak Mul laki-laki atau perempuan ?” G : “Bebas” G :(Setelah siswa dibagi menjadi 2 kelompok besar, guru

menjelaskan bagaimana cara bermain) “Permainannya caranya… Kamu ingin menembak siapa? Pipit ingin menembak siapa yang jawab yang ditembak ya! Oke… Oke… Keranjangnya mana?” (Guru mencari keranjang untuk menyimpan bola yang dapat di jawab).

G : “Hop…Dengarkan! Yang terjawab dimasukkan sini (keranjang)! Yang tidak terjawab dimasukkan sini (ember)! “

(Maksud guru adalah bola yang soalnya dapat dijawab oleh siswa

dimasukkan ke dalam keranjang sedangkan jika soal pada bola tidak dapat

di jawab di masukkan lagi ke dalam ember yang berisi bola soal).

(Setelah guru memberi penjelasan tentang cara bermain dalam kelompok,

untuk menentukan kelompok siapa yang menembak lebih dahulu maka guru

meminta siswa untuk “suit”. Kelompok Pipit menembak lebih dahulu)

G : “Ayo yang nembak dulu siapa ?” SS : “Aku nembak… Aku nembak…Aku nembak…”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

57

(Siswa dalam kelompok berebutan untuk menembak lebih dahulu)

G : ”Iya yang nembak gantian! oke! ”

(Guru mencoba mengatasi keributan siswa)

S : “Kalau ga kena gimana Pak ?” G : “Bukannya tidak kena… Bisa jawabnya itu… Bukannya ga kena

terus gini kayak penari bali.” (Guru mempraktekkan gaya menghindar seperti penari Bali sambil bercanda dengan siswa)

S : ”Aku Pak Mul…” G : ”Ya di belakang sana nembaknya ! oke !” G : ”Hey… Mau nembak siapa ?” (Guru bertanya kepada siswa yang akan melempar bola, kepada siapa dia

akan melemparkan bola)

S : “Ega…” G : “Ega terima tembakkan dari Bimo! 6 x 8 berapa ?” (Ega berusaha menjawab soal yang diberikan, karena Ega lama menjawab

siswa lain jadi ramai dan suasana kelas menjadi sedikit ribut oleh

pembicaraan siswa)

(Siswa lain yang sudah tahu jawabannya menjadi ramai)

S : ”Aku ngerti… Aku ngerti… Aku ngerti…”

(Guru meminta siswa untuk tidak memberitahu jawabannya kepada pemain

lawan, jadi yang harus menjawab adalah yang mendapatkan lemparan bola

dan yang lain tidak boleh menjawab agar siswa dapat berfikir sendiri dan

tidak mengandalkan orang lain)

G :”Hup jangan… Sini… Lawan itu jangan ngasih tahu musuhnya… Masa di kasih tahu…”

S : ”Pak Mul aku…” (Salah seorang siswa ingin menjawab) G : ”Yuk… berapa ?” S : ”Pak Mul… Pak Mul… 53 Pak Mul…” G : ”53… Betul ?” (Guru bertanya kepada semua siswa apakah jawaban temannya sudah betul atau belum) (Siswa bersorak karena jawaban dari siswa tersebut kurang tepat) SS : ”Wuu… Salah…” G : ”6 x 8 sama dengan 53 betul tidak ?” S1 : ”Ga tahu…” (Salah sorang siswa menjawab “tidak tahu”) S2 : “Salah…” (Salah seorang siswa menjawb salah) G : ”Berapa? Jangan jawab! Biar sini yang kasih!” (Maksudnya

sekarang guru memberi kesempatan kepada kelompok yang memberi soal untuk menjawab karena siswa dari kelompok lawan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

58

belum dapat menjawab soal dengan tepat) G : ”Berapa?” S : ”48” (Salah seorang siswa menjawab) (Karena kelompok lawan tidak dapat menjawab soal maka kelompok yang

tadi melempar bola mendapat kesempatan untuk melempar bola lagi kepada

kelompok lawan)

G : ”Sekarang kasihkan lagi ke siapa? Karena sini menang…Yuk…!” G : ”Kasihkan ke siapa?” S : ”Hana” G : ”Siap-siap Hana…! Hana berapa kali berapa?” S :” 8 x 8 ” S : ”64 ” (Hana langsung menjawab soal dengan tepat) G : ”Oke… Dimasukkan keranjang…!” (Karena jawaban siswa benar maka bola dimasukkan ke dalam keranjang

dan salah seorang siswa dari kelompok yang baru saja menjawab soal

dengan benar mendapat kesempatan untuk melempar bola kepada salah

seorang siswa di kelompok lawan. Guru memberi penguatan atas jawaban

siswa yang benar dengan mengatakan “oke”. Hal ini sering dilakukan oleh

guru agar siswa merasa dihargai dan dapat memotivasi siswa untuk

belajar).

G : ” Yuk sekarang siapa yang mau maju? Ajeng lempar ke siapa?” S : “Bimo” G : “Bimo… 9 x 6 berapa? Jangan di kasih tahu…! Jangan di kasih

tahu…! Hei… Disini jangan di kasih tahu…! Biar mulutnya yang umak- umik… Menang tapi tanpa...”

S : ”Curang” G : ”Curang” (Guru meminta siswa untuk tidak memberitahukan jawabannya kepada

siswa yang mendapatkan bola, agar siswa dapat berfikir sendiri dan tidak

bermain curang)

(Siswa lain menunggu jawaban dari Bimo)

S : “54” (Bimo menjawab) G : “54 betul ?” (Guru bertanya kepada semua siswa) SS : “Betul” G : “Betul… Betul apa salah ?” S S : “Betul”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

59

(Karena jawaban siswa benar maka bola dimasukkan ke dalam keranjang

dan salah seorang siswa dari kelompok yang baru saja menjawab soal

dengan benar mendapat kesempatan untuk melempar bola kepada salah

seorang di kelompok lawan).

G : ”Jati lempar ke siapa?” S : ”Kinara.” G : ”Berapa kali berapa ? 8 x 5 ? Limanya ada delapan…” (Siswa ramai karena tidak percaya bahwa teman yang diberi bola dapat

menjawab sendiri, siswa dari kelompok lawan menganggap kelompok siswa

yang mendapat lemparan bola bermain curang karena memberitahu

jawabannya kepada siswa yang diberi bola. Untuk mengatasi hal itu guru

memberikan komentar kepada semua siswa)

G : ”Akhirnya tidak percaya kan ? Sebab kalian tidak saling mempercayakan teman kalian untuk mikir… Tadi diajarin boleh… Percayakan kepada musuh kalian… Jangan sampai menang curang… Diajari boleh… Tapi…” (Karena suasana kelas menjadi ramai dan mulai saling tidak percaya pada

temannya sehingga ada siswa yang menjadi emosi dan marah maka guru

menasehati siswa dan mengingatkan siswa untuk tidak main curang, boleh

diberitahu caranya saja tapi bukan jawabannya agar siswa dapat berfikir

sendiri. Setelah guru mengatakan demikian siswa mulai bermain lagi tanpa

ada yang emosi dan marah)

(Karena jam pelajaran matematika sudah selesai maka untuk mengakhiri

permainan dan untuk mengetahui kelompok mana yang menjadi pemenang,

guru meminta tiap kelompok untuk menghitung jumlah bola yang ada di

dalam keranjang (jumlah bola yang dapat di jawab dengan benar))

G : ”Oke… Ayo masukkan…! Ayo di hitung! Sini dapat enam…”

(Kelompok satu mendapat enam buah bola yang dapat di jawab dengan

benar)

(Siswa dari kelompok dua menghitung jumlah bola yang dapat dijawab,

dari hasil perhitungan kelompok dua mendapat sembilan buah bola)

S : ”Sembilan Pak Mul...”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

60

(Dari hasil perhitungan jumlah bola yang dapat dijawab, maka kelompok

dua yang menang)

Komentar : Pada permainan yang kedua guru membagi semua siswa

menjadi 2 kelompok besar untuk saling berkompetisi dan bersaing untuk

dapat memenangkan permainan (hal 57-59). Dalam permainan ini guru

bertindak sebagai fasilitator, karena siswalah yang aktif bermain dalam

kelompok dan tugas guru hanya mengawasi kegiatan agar berjalan dengan

lancar dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan di capai (hal 59).

Dalam pelaksanaan metode permainan matematika siswa harus terlibat aktif

artinya siswa harus mau menanggapi sehingga siswa mempunyai

kesempatan untuk turut serta dalam permainan, sedangkan selama proses

pembelajaran berlangsung guru hendaknya bertindak sebagai pengarah dan

mendorong siswa agar ikut aktif terlibat (Manalu, dkk, 1980:8). Jadi belajar

menggunakan permainan meningkatkan pemusatan pembelajaran pada diri

siswa sehingga guru hanya berfungsi sebagai fasilitator. Hal ini sesuai

dengan pembelajaran aktif menurut Breslow (dalam Widharyanto, 2002)

yang menggunakan analogi pembelajaran siswa aktif dengan permainan

olahraga. Menurut Breslow peran guru dan siswa dalam pembelajaran aktif

seperti halnya peran seorang pelatih dalam permainan basket. Yang aktif di

lapangan basket adalah pemainnya (dalam hal ini siswa) dan bukan

pelatihnya (dalam hal ini guru). Akan tetapi, para pemain (siswa) dapat

bermain dengan maksimal apabila mengikuti saran, petunjuk dan fasilitasi

dari pelatihnya. Pembelajaran di kelas dengan paradigma pembelajaran aktif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

61

terjadi demikian juga. Para siswalah yang aktif bermain dalam interaksi

kelas (dalam kelompok) dan guru hanya berperan memberikan rambu-

rambu (dalam hal ini aturan permainan) dan memfasilitasi jalannya

permainan tersebut.

B.1.3 Pertemuan ketiga

G : Guru, S : Siswa, SS : Semua Siswa

Sebelum pelajaran di mulai, kegiatan diawali dengan berdoa yang

dipimpin oleh salah seorang siswa. Pada awal pelajaran anak-anak ramai

mengumpulkan PR kepada guru, situasi kelas menjadi sedikit ramai.

S : ”Pak Mul PR_ku Pak Mul....” G : “Nanti... Nanti to... PR_nya nanti!” (Guru memeriksa PR siswa satu persatu di depan kelas)

(Guru mengoreksi pekerjaan siswa satu persatu)

G : “Yang tidak mengerjakan siapa?”

(Siswa tidak menjawab pertanyaan guru karena siswa ramai)

G :”Sudah... Siapa yang tidak mengerjakan? Yang tidak mengerjakan berarti tidak berusaha!” Komentar : Sebelum memulai materi tentang pembagian guru terlebih

dahulu memberikan PR kepada siswa tentang pembagian. Dari pengamatan

peneliti nampak bahwa tujuan guru memberikan PR adalah agar setelah

mengerjakan PR yang diberikan oleh guru diharapkan siswa memiliki

sedikit pengetahuan awal tentang pembagian, walaupun materinya baru

akan diberikan, sehingga pada saat guru memulai materi tentang pembagian

siswa diharapkan lebih siap dan dapat mengikuti proses pembelajaran

dengan baik karena telah memiliki pengetahuan awal tentang pembagian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

62

dengan mengerjakan soal-soal pembagian terlebih dahulu. Hal ini sesuai

dengan operasi klasifikasi menurut Piaget yang menyatakan bahwa pada

anak sekolah dasar dapat diajarkan matematika, namun bukan dengan cara

deduktif, tetapi dengan cara induktif. Proses induktif meliputi pengamatan,

melakukan abstraksi yaitu mencari kesamaan diantara fakta-fakta kemudian

menemukan konsep. Hal ini yang coba diterapkan oleh guru yaitu dengan

mencari kesamaan dari soal-soal pembagian yang telah dikerjakan oleh

siswa di rumah dengan materi pembagian yang akan diajarkan oleh guru,

diharapkan siswa akan lebih mudah menerima materi tentang pembagian

yang akan diajarkan oleh guru

(Setelah mengoreksi PR siswa, guru melanjutkan pelajaran dengan materi

yang baru yaitu tentang pembagian)

G : ”Sekarang kita belajar pembagian! Supaya kalian tahu pembagian itu seperti itu lho...” (Salah seorang siswa yang sepertinya telah mengetahui cara membagi

menjelaskan kepada guru tentang bagaimana cara mencari hasil dari

72 : 9)

S :”Tahu Pak... Misalnya 72 : 9... 72 dikurangi 9, dikurangi 9, dikurangi 9... Jawabannya dikurangi 9…”

Dari apa yang dikatakan oleh siswa tersebut tampak bahwa siswa telah

memiliki pengetahuan awal yang baik tentang konsep pembagian. Bahwa

pembagian adalah pengurangan berulang.

(Guru membenarkan jawaban siswa dan melanjutkan pelajaran)

G :”Iya seperti itu. Sekarang Pak Mul mau bertanya, sekarang

didikte!”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

63

Komentar : Dari pertanyaan guru nampak bahwa guru mengajukan

pertanyaan pengetahuan kepada siswa, pertanyaan pengetahuan adalah

pertanyaan yang menuntut siswa untuk menyebutkan kembali informasi

(pelajaran). Siswa tidak dituntut untuk memanipulasi informasi, tetapi hanya

dituntut untuk mengingat kembali apa yang telah dipelajari sebelumnya

(Hasibuan dkk, 1988:44)

(Guru bertanya kepada salah seorang siswa) G : ”Hana 81 : 9 ?” (Siswa diam sejenak karena sedang berfikir untuk

menemukan jawabannya) G : “Kalau 9 x 9 berapa?” S : “81” S : “Berarti 9” G : “9 x 9 berapa?” (Guru bertanya kepada kelas) S : “81” (Siswa menjawab dengan serempak) G : “Berarti 81 dibagi 9 sama dengan...” S : “9” G : “Jelas…?” S : “Jelas…” G : “72 : 8 berapa Joy?” S : “8” (Joy menjawab) (Karena jawaban siswa kurang tepat maka guru mengalihkan pertanyaan

kepada siswa lain)

G : “Siapa yang bisa?” S : “8” (Siswa lain menjawab) (Jawaban siswa lain masih kurang tepat maka guru mengalihkan

pertanyaan kepada siswa lain lagi)

G : “Siapa yang bisa?” S : “9” (Salah seorang siswa menjawab) G : “9... 72 : 8 = 9” S : “Lha carane piye Pak?” (Caranya bagaimana Pak?) (Salah seorang siswa bertanya kepada guru tentang bagaimana cara

mencari hasil dari 72 : 8 )

G : “9 x 8 = 72” S : “Iya Pak Mul 9 ada delapannya di sini Pak Mul.” (Salah seorang siswa mengecek jawaban dari guru dan menemukan bahwa

jawabannya benar. Yaitu bahwa 9 x 8 = 72)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

64

G : “Iya... Kalau perkalian dan pembagian bedanya apa?”

Komentar : Dari pertanyaan guru nampak bahwa guru mengajukan

pertanyaan pemahaman yang menuntut siswa untuk mendemonstrasikan

bahwa dia telah mempunyai pemahaman yang cukup untuk mengorganisasi

suatu informasi secara mental ( Hasibuan dkk, 1988:45)

(Salah seorang siswa berusaha menjawab pertanyaan dari guru) S : “Kalau pembagian di tambah kalau pengurangan...e....” G : “Kalau perkalian…?” S : “Di tambah…” G : “Kalau perkalian berarti kalau 8 x 7 kemarin bagaimana? Halo...

Lala kalau 8 x 7 berarti berapa?” (Guru bertanya tentang materi sebelumnya agar siswa dapat mengingat

kembali, karena materi baru yang akan diajarkan pada pertemuan kali ini

masih berkaitan dengan materi sebelumnya)

S : “56” G : “56 caranya...” (Lalu guru menuliskan cara mencari nilai dari 8 x

7 di papan tulis) 7+7+7+7+7+7+7+7

1 2 3 4

Komentar : Menurut peneliti akan lebih baik jika guru meminta salah

seorang siswa untuk dapat menuliskannya di papan tulis agar guru dapat

mengetahui sejauh mana siswa mengingat dan memahami materi

sebelumnya. Selain itu guru juga dapat memberi kesempatan kepada siswa

untuk mengemukakan idenya di depan kelas.

(Guru menuliskan cara mencari nilai dari 8 x 7 di papan tulis dan

menjelaskan maksud dari tulisan tersebut)

G : “7... Dengarkan! Ini baru 14, 14, 14, 14 “

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

65

(Yang dimaksud oleh guru adalah dijumlahkan sebagai berikut)

7+7+7+7+7+7+7+7

14 + 14 14 + 14

28 + 28

56

(Guru bertanya kepada siswa untuk menegaskan bahwa cara mencari

jawaban dari 8 x 7 benar seperti itu)

G : “Iya nda? Iya to?”

G : ”Ya sekarang kalau 7 x 8 berapa?” S1 : “Podo wae tapi...” (Sama saja tapi...) S2 : ”56” (Salah seorang siswa menjawab 56) G : ”56 tapi delapannya ada...?” S : ”5 po piye? 5...” (5 atau berapa ya ? 5) G : “Delapannya ada...?” (Lalu guru menuliskan di papan tulis) 8+8+8+8+8+8+8

16 + 16 16 + 8

32 + 24

56

(Saat siswa salah menjawab soal (jawaban siswa kurang tepat) guru

langsung memberitahu siswa cara yang benar)

Komentar : Menurut peneliti akan lebih baik jika guru meminta salah

seorang siswa untuk menuliskan bagaimana caranya menurut siswa,

sehingga guru dapat mengetahui sejauh mana pengetahuan dan pemahaman

siswa dalam menjawab soal yang diberikan oleh guru. Jika siswa masih

salah dalam menjawab soal sebaiknya guru memberi pertanyaan pancingan

yang dapat merangsang siswa untuk dapat menjawab soal yang diberikan,

sehingga siswa dapat menyadari sendiri kesalahannya dan dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

66

memperbaikinya sendiri.

(Guru memberitahu bagaimana cara mencari hasil dari 7 x 8)

G :”Caranya dijumlahkan! Jangan menggunakan tangan untuk mencari 7 x 7 !”

(Guru mempraktekkan cara menghitung 7 x 7 dengan menggunakan jari

tangan, sebanyak 7 kali.)

G : ”Kan kalian biasanya gitu to…? ”

(Guru memberitahu kepada para siswa agar tidak lagi menggunakan jari-

jari tangan lagi untuk menghitung perkaliam maupun penjumlahan)

G : “Terus ini sudah ya?” S : “Belum” G : “Kalau di bagi itu berarti di hasil ini di bagi. Ini hasilnya akan berapa…? 72 : 8 hasilnya akan berapa…?” (Maksud guru adalah hasil dari 72 dibagi 8)

S : “9” G : “Kalau 72 : 9 hasilnya berapa?” S : “8” G :“Ya caranya bagaimana? Ega sudah tidak mengerjakan ko yo

ngomong terus!” (Guru menegur siswa yang dari tadi bicara terus dan tidak memperhatikan penjelasan dari guru)

(Guru bertanya kepada siswa bagaimana cara mencari 72 : 9)

(Karena siswa tidak ada yang dapat menjawab maka guru bertanya lagi

kepada siswa, apa perbedaan antara 72 : 9 dengan 72 : 8 )

G : ”Sekarang ini... 72 : 9 beda tidak dengan ini 72 : 8?” S1 : “Beda” S2 : “Sama” G : “72 : 8… Berapa…?” S : “9” G : “72 : 9… ?” S : “8” G : “Ko bisa?” S : “Bisa no...” G : “Caranya bagaimana? “ (Guru bertanya pada semua siswa bagaimana cara memperlihatkan bahwa

72 : 8 = 9 dan memperlihatkan bahwa 72 : 9 = 8 )

S : “Bisa Pak Mul…” G : “Caranya bagaimana…?” S : “Di walik” (Di balik) “wolu ping songo” (Delapan kali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

67

sembilan). G :“Ko di balik…? Caranya supaya mendapatkan 9 dan 8 ini, caranya kalian dapat dari mana?” (Guru memberi pertanyaan pancingan agar siswa dapat berfikir kembali

dan dapat menemukan bagaimana cara memperlihatkan bahwa 72 : 8 = 9

dan memperlihatkan 72 : 9 = 8 )

S : “Di kali... Songo ping wolu…” (Sembilan dikali delapan) G : ”Di kali? Ada po di kali?” S : “Ga ada Pak Mul...Ga ada...” G : “72 : 8 = 9....72 : 9 = 8…Itu caranya dengan cara apa…? Di ku...” S : ”Kurang…” G :”Kalau ini ditambahkan…Perkalian ditambahkan kalau pembagian

dikurangi…” (Maksud guru adalah jika perkalian dijumlahkan, tetapi jika pembagian

dikurangkan)

S : ”Masa di kurang to Pak?”

(Siswa yang merasa bingung bertanya kembali kepada guru mengapa

dikurangi, lalu guru menjelaskan bagaimana cara mencari hasil dari

72 : 8 = 9 dengan cara mengurangi di papan tulis)

(Guru memberi contoh bagaimana cara memperlihatkan bahwa 72 : 8 = 9

dengan pengurangan berulang di papan tulis. Guru juga menawarkan

kepada siswa jika ada siswa yang belum bisa atau kurang mengerti dapat

bertanya kepada guru di depan kelas)

G : ”Nah sekarang 72 : 8 = 9 caranya yang belum bisa begini, nanti semua yang belum bisa ngomong di depan!” G : ”72 di kurang 8 berapa?” G : ”72 dikurangi 8?” S : “64“ 72 G : ”64 dikurangi 8?” 8 - S : ”64” 64 G : ”64 dikurangi 8?” 8 - S : ”56” 56 G : ”56 dikurangi 8?” 8 - S : ”48” 48 G : ”48 dikurangi 8?” 8 - S : ”40” 40 G : ”40 dikurangi 8?” 8 - S : ”32” 32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

68

G : ”32 dikurangi 8?” 8 - S : “24” 24 G : ”24 dikurangi 8?” 8 - S : ”16” 16 G : ”16 dikurangi 8?” 8 - S : “8” 8 G : “8 dikurangi 8?” 8 - S : “Nol.“ 0 G : ”Dihitung berapa? Delapannya ada berapa? ” S : ”9” G : ”Ooo... Berarti 72 : 8 sama dengan...?” S : ”9” G : ”Lha sekarang kalau 72 : 9 ?” S : ”8” G : ”8...? Coba dibuktikan !” (Guru menjelaskan sambil bertanya berapa jawabannya kepada siswa dan

menuliskan jawaban yang diperoleh siswa di papan tulis, pada soal yang

kedua yaitu memperlihatkan bahwa 72 : 9 = 8, pertama guru meminta

siswa untuk membuktikan dengan berkata “coba buktikan!” namun

akhirnya guru yang menuliskan caranya kepada siswa di papan tulis)

Komentar : Menurut peneliti akan lebih baik jika guru meminta salah

seorang siswa untuk menuliskan caranya di papan tulis berdasarkan contoh

yang telah diperlihatkan oleh guru sebelumnya. Sehingga siswa dapat

terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar dan dapat mengkonstruksi sendiri

pengetahuannya, sehingga akan lebih bermakna bagi siswa.

(Setelah memberikan contoh bagaimana cara mencari soal pembagian guru

bertanya pada siswa)

G : “Mudah tidak…?” S : “Mudah…” G : “Mudah kan…? Kalian harus belajar pengurangan, kalau

perkalian kaitannya dengan penjumlahan, kalau pembagian berkait dengan...?”

S : “Mengurangi.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

69

Komentar : Saat guru akan memulai materi tentang pembagian, guru

terlebih dahulu bertanya kepada siswa materi tentang perkalian karena

masih berkaitan dengan materi pembagian (hal 63). Nampak bahwa hal ini

dilakukan oleh guru agar siswa lebih mudah dalam memahami pembagian

dan dapat melihat kaitan antara perkalian dengan pembagian, sehingga

siswa dapat mencari sendiri perbedaan antara perkalian dengan pembagian

(hal 64).

Bruner (A.Suhaenah Suparno, 2001) memandang peristiwa belajar

dalam diri seseorang sebagai suatu proses yang melibatkan tiga aspek.

Pertama, proses mendapatkan informasi baru di mana seringkali informasi

baru ini merupakan pengganti pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya

atau merupakan penyempurnaan informasi sebelumnya. Kedua, proses

transformasi, yaitu proses memanipulasi pengetahuan agar sesuai dengan

tugas-tugas baru. Individu belajar manganalisis informasi dan menyusunnya

sedemikian rupa agar bisa terjadi ekstrapolasi (perkiraan) ataupun

interpolasi (penyisipan) yang berarti perubahan ke bentuk lain. Ketiga,

proses mengevaluasi, yaitu mengecek apakah cara kita mengolah informasi

telah memadai. Bruner (A.Suhaenah Suparno, 2001) mengakui pentingnya

kesiapan untuk belajar sebagai bagian dari perkembangan seorang individu.

Hal ini yang ingin diterapkan oleh guru di awal kegiatan pembelajaran.

(Setelah menjelaskan tentang pembagian, guru meminta salah seorang

siswa untuk maju ke depan kelas untuk mengerjakan soal yang diberikan

oleh guru. Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana siswa

memahami penjelasan yang telah diberikan oleh guru sebelumnya)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

70

(Guru meminta salah seorang siswa untuk maju ke depan dan mengerjakan

soal yang dibuat oleh guru. Lalu siswa yang ditunjuk maju ke depan)

G :”Ya sekarang Gusti... Gusti yuk Gus...! Biar di hapus Pak Mul yuk!”

G : “45 dibagi 9…” G : “Yuk... Caranya bagaimana? Sana yang di atas!” (Guru menunjuk

pada soal di papan tulis). “ Musti sing ngomong dewe-dewe ora iso” (Pasti yang bicara sendiri-sendiri tidak bisa).

(Gusti tampak bingung karena saat guru menjelaskan Gusti bicara sendiri

dengan teman dan tidak memperhatikan, maka guru meminta Gusti

mengerjakan di depan kelas)

G : “Caranya bagaimana…? Caranya…?” S : “Cara...” G : “45 : 9 berapa…? Tidak semuanya maju ya!” S : ”Pak aku njalu Pak!” ( Pak Mul aku minta soal Pak?) (Salah seorang siswa meminta soal kepada guru agar dia dapat

mengerjakan soal juga)

G : “Ayo... 45 : 9 berapa ? Gusti mau diturunin di kelas 2 atau di kelas 1 atau di TK…?”

SS : ”Di TK...” G : ”5 di kurang 9 berapa…? Bisa ga…?” (Guru dengan sabar membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam

mengerjakan soal di depan kelas dengan membimbing siswa sedikit demi

sedikit dengan pertanyaan-pertanyaan pancingan dengan harapan siswa

dapat menjawab soal yang diberikan dengan baik)

S : ”Bisa…” G : ”5 dikurangi 9 bisa ga…?” (Guru bertanya kembali kepada siswa agar siswa dapat mengoreksi

jawaban sebelumnya yang kurang tepat. Guru mencoba membantu siswa

dengan menuliskan soal di papan tulis)

1 45 9 - 36 G : ”4 dikurangi 1 sama dengan berapa?” S : ”3” G : ”Enam belas dikurangi 9 ” S : ”7” (Siswa lain yang tidak di tanya langsung menjawab) G : ”16 dikurangi 9 sama dengan... Kalau Gusti tidak bisa 16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

71

dikurangi 9 Pak Mul suruh tanya di kelas 1... Sudah... Gusti ga bisa…? Tanya di kelas 1! ya...? Gusti tanya “ 16 dikurangi 9 berapa Dik…?” gitu ya…? “ aku kelas III ”.

(Karena dengan soal yang mudah saja siswa nampak sangat kesulitan

dalam menjawab soal sehingga guru meminta siswa untuk bertanya kepada

anak kelas 1, tapi siswa tidak mau dan masih berusaha menjawab soal di

depan kelas)

G : ”Masa 16 dikurangi 9 tidak bisa…?”

(Siswa masih berusaha untuk mengerjakan soal di depan kelas dengan

didampingi oleh guru)

G : “Ya pinter ko Gusti!”

(Guru berusaha memberi penguatan kepada Gusti dengan mengatakan

bahwa siswa pintar agar siswa percaya diri dan dapat menjawab soal serta

tidak putus asa)

(Gusti mencoba menjawab dengan membuat garis-garis di papan tulis)

G : “3 dikurangi 1…?” S : “9” G : “Sembilan betul...?” (Guru bertanya kepada semua siswa) S S : “Salah” G : “Tanya sana di kelas II sana...! Tiga diambil satu...?” S : “Tiga diambil satu aja ga bisa” (Salah seorang siswa memberi

komentar kepada Gusti) (Suasana kelas menjadi ramai karena guru hanya membimbing siswa yang

maju di depan dan siswa yang maju di depan kelas lama dalam menjawab

soal sehingga siswa yang lain ramai sendiri)

(Akhirnya Gusti dapat menjawab soal walaupun dengan waktu yang cukup

lama dan dengan bimbingan dari guru)

G : “Gusti bisa ya?”

(Lalu guru meminta siswa lain untuk mengerjakan soal di depan kelas)

G : “Yo Roki...! Roki...! Ya Roki 54 : 9”

(Roki segera maju ke depan kelas dan berusaha mengerjakan soal , Roki

menggunakan jari tangan untuk menghitung)

54 9 - 45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

72

(Guru meminta siswa yang lain untuk memperhatikan temannya yang

mengerjakan soal agar mereka juga mengerti)

G :”Yang lain memperhatikan lho...! Nandes nanti perhatikan lho! Hana…! Ega perhatikan yuk...!”

G : ”Hari ini di tanggung sendiri-sendiri ya!”

(Maksud guru adalah konsekuensi hari ini di tanggung oleh masing-masing

siswa, jadi jika ada siswa yang ramai terus dan pekerjaannya tidak selesai

maka akan pulang terlambat)

(Guru meminta beberapa siswa untuk maju ke depan kelas dan

mengerjakan soal yang diberikan oleh guru)

(Karena kelas menjadi ramai dan perhatian siswa tidak pada pelajaran

maka guru meminta siswa untuk bernyanyi dahulu agar siswa senang dan

perhatiannya dapat kembali pada pelajaran)

G : ”Yuk nyanyi dulu yuk...!”

Komentar : Pada awal pelajaran guru telah memulai dengan memberikan

PR agar siswa memiliki pengetahuan awal tentang pembagian (hal 61-62)

atau setidaknya siswa telah mempelajari sendiri tentang pembagian dengan

mengerjakan soal pembagian yang diberikan oleh guru. Pada saat memulai

materi tentang pembagian guru mengawali pelajaran dengan mengulang

materi sebelumnya yaitu tentang perkalian agar siswa dapat mengingat

kembali materi tentang perkalian (hal 63-66), karena masih berkaitan

dengan materi yang akan diajarkan yaitu tentang pembagian. Dalam hal ini

guru telah menerapkan aktive learning (belajar aktif) karena dalam belajar

aktif setiap materi pelajaran yang baru harus dikaitkan dengan berbagai

pengetahuan dan pengalaman yang ada sebelumnya. Materi pelajaran yang

baru disediakan secara aktif dengan pengetahuan yang sudah ada. Agar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

73

murid dapat belajar secara aktif guru perlu menciptakan strategi yang tepat

guna sedemikian rupa sehingga peserta didik mempunyai motivasi yang

tinggi untuk belajar (Mulyasa, dalam Hartono, 2007). Namun pada saat

memberikan soal dan menjelaskan cara mencari nilai pembagian, menurut

peneliti guru masih terlalu banyak membimbing siswa dalam menemukan

jawaban dari soal yang diberikan oleh guru (hal 67-68), akan lebih baik

apabila guru hanya memberikan pertanyaan pancingan yang dapat

merangsang siswa untuk berfikir sendiri sehingga siswa dapat menemukan

jawabannya sendiri. Guru meminta siswa untuk bernyayi sebelum

mengerjakan LK agar siswa kembali ceria dan dapat fokus lagi pada

pelajaran (hal 72). Guru sering meminta siswa untuk bernyanyi jika guru

melihat siswa mulai tampak lelah atau mulai terlihat bosan sehingga tidak

fokus pada pelajaran. Setelah bernyanyi biasanya siswa menjadi

bersemangat lagi dan siap belajar lagi.

(Setelah bernyayi guru meminta siswa untuk mengerjakan LK)

G : ” LK 12... Yuk selesaikan pembagian dengan bilangan 2…!”

(Guru meminta siswa untuk mengerjakan LK)

G : “Yo dengan menggunakan caranya ya? Maksudnya tahu tidak caranya…? Yang seperti tadi !” S :” Sampai berapa Pak Mul?” S : “Langsung jawabannya Pak Mul?” G : “Langsung jawaban...? Pakai caranya!” S : “Yang diturunin ke bawah ga usah di tulis ya?” G : “Di tulis!” S : “Ga cukup ini Pak!” (Maksudnya kertasnya tidak cukup jika

semua di tulis dengan caranya) G : ”Cukup...! Nanti dicarikan kertas.” S : ”Pakai cara dong Pak?” G : ”Di tulis dikurangi-dikurangi... Latihan pengurangan…!”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

74

(Siswa mulai menulis dan mengerjakan soal yang diberikan oleh guru di

kertas LK)

S : ”Pak ga disusun ga papa?” G : ”Disusun...! Disusun...!” (Siswa sibuk mengerjakan soal masing-masing dengan cara masing-masing,

terkadang ada siswa yang bertanya kepada siswa lain dan mereka saling

bekerjasama dalam mengerjakan soal)

S : ”Pak Mul pembagiannya boleh di sini” G : ”Boleh…” (Saat siswa mengerjakan soal dan siswa merasa tidak bisa atau merasa

kesulitan biasanya siswa maju ke depan kelas dan bertanya kepada guru)

(Setelah siswa selesai mengerjakan LK, siswa maju ke depan dan

memberikan hasil pekerjaanya kepada guru untuk dikoreksi. Jika jawaban

siswa masih kurang tepat maka guru meminta siswa untuk memperbaiki

sendiri sampai benar)

(Siswa bertanya kepada guru apakah pekerjaannya sudah betul atau belum)

S : ”Begini Pak Mul ?”

(Saat siswa mengerjakan LK guru bertindak sebagai fasilitator yang hanya

mengawasi kegiatan siswa dan membantu siswa saat siswa mengalami

kesulitan dalam mengerjakan soal)

(Guru meminta beberapa siswa untuk maju ke depan kelas dan

mengerjakan soal-soal LK yang ada di papan tulis)

(Ajeng dan Hana mengerjakan soal no 1 dan no 2 dengan menggunakan

caranya)

S : ”Pak aku nomor 5 lagi ya...? Sampai nomor 5 ya?”

(Salah seorang siswa meminta kepada guru agar dia dapat mengerjakan

soal lagi)

G : ”Iya”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

75

(Guru meminta Jati untuk mengerjakan soal no 3 dan Jati mengerjakan soal

no 3 di papan tulis beserta caranya)

G : ”Jati no 3 ya?”

G : “Ya Joy no 4 Joy !”

(Joy maju ke depan kelas dan mengerjakan soal no 4)

G :”Oke... 8... yuk...” (Guru memotivasi siswa yang baru saja mengerjakan soal di depan kelas)

G : “Yang no 5 tadi sudah ? Sudah...?” S : “Sudah…” G : “Sudah Joy...?” S : “Belum…” G : “Sudah... Berapa kali Joy...?”

(Siswa menghitung jumlah angka 6 yang diperoleh setelah menghitung

dengan cara mengurangi)

G : “Oke Joy pinter !” G : “Iya Ajeng no 5 yuk... Ajeng apa Joy yang no 5 ?”

(Setelah siswa mengerjakan semua soal yang diberikan guru menilai hasil

pekerjaan siswa satu persatu)

Komentar : Diakhir pelajaran guru meminta siswa untuk mengerjakan LK

sebagai latihan dan sebagai indikator apakah siswa benar-benar telah

memahami tentang materi yang baru saja diberikan (hal 73). Dari hasil

latihan soal berupa LK guru dapat melihat apakah sebagian siswa telah

memahami materi atau belum. Jika sebagian besar siswa dapat menjawab

semua soal dengan baik maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

siswa telah memahami dengan baik materi yang diberikan oleh guru, namun

jika sebagian besar siswa masih banyak yang tidak dapat mengerjakan soal

maka dapat disimpulkan bahwa siswa belum benar-benar memahami materi

yang diberikan oleh guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

76

B.1.4 Pertemuan keempat

G : Guru, S : Siswa, SS : Semua Siswa

Sebelum mulai pelajaran diawali dengan doa yang dipimpin oleh

salah seorang siswa. Guru juga meminta siswa untuk bernyanyi bersama-

sama terlebih dahulu sebelum mulai pelajaran agar siswa senang terlebih

dahulu.

Pada pertemuan kali ini materi yang akan diberikan oleh guru masih

tentang pembagian yaitu pembagian dengan 2.

G : “Yuk kita belajar pembagian lagi yuk!” S : ”Ye...” (Siswa bersorak-sorai) G : “Kalian tidak ada Mid ya! Kalian tidak ada Mid semester. Kita

belajar pembagian menggunakan 2 ya… Pembagian dengan 2.” (Guru menuliskan di papan tulis : “Pembagian dengan 2”) G : “Kalau kemarin kita pembagian keseluruhan, sekarang pembagian dengan 2.” G : ”Ya sekarang Pak Mul mau tanya...Roti 1 dibagi 2 orang berapa?” S 1 : “Satu” S2 : “Setengah” S3 : “Secuil” G : “Secuil... Secuilnya berapa Dan…?” (Guru bertanya pada Dani) (Lalu guru menggambarkan contoh roti di papan tulis)

G :”Ini roti 1 dibagi dengan Frans. Ini Dani” (Guru menunjuk pada gambar yang bertuliskan nama Dani). “Ini Frans” (Guru menunjuk pada gambar yang bertuliskan nama Frans). “Mau secuil…?”

S : “Mau…” G : “Ini mau? Satu-satu… Dani yang ini... Frans yang ini... Secuil lho

ini...” (Guru mencontohkan dengan cara memotong kapur yang di bawa, bahwa

secuil itu kecil sekali)

Dani

Frans

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

77

G : ”Berapa...? Roti satu di bagi 2 berapa…?” S : ”Setengah” G : ”Ya... Tapi kita tidak akan belajar... Apa ini... Pe...” G : ”Pe... Cah...” SS : ”Pecahan” G : ”Pecahan... Kita tidak…Belum belajar pecahan... ” S : ”Pecahan itu apa to Pak Mul...?” (Salah seorang siswa yang belum mengerti pecahan bertanya pada guru) G : “Pecahan itu... Botol di pecah... Pyor... Pecahan kaca... Besok

pecahan itu di semester 2.” (Guru mempraktekkan cara melempar botol di depan kelas) G : “Sekarang kita pembagian dengan 2 dulu...” (Siswa sedikit ribut karena tiap anak bertanya pada guru dan ada yang

bicara sendiri dengan temannya)

G : “Ya... 20 dibagi 2...?” SS : “10” G : “Ya paling enak kan?” S : “Iya” G : “100 dibagi 2?” SS : “50” (Guru memberi motivasi dan penguatan kepada siswa dengan mangatakan

bahwa siswa pintar-pintar, hal ini dilakukan oleh guru agar siswa memiliki

rasa percaya diri yang tinggi dan agar siswa bersemangat dalam belajar )

G : “Pinter-pinter...“ G : “24 dibagi 2...?”

SS : “12”

G : “12... 8 di bagi 2...?”

SS :” 4”

S : “1” (Salah seorang siswa menjawab namun kurang tepat)

G : “8 dibagi 2 ko 1...?”

(Karena ada siswa yang menjawab kurang tepat maka guru bertanya lagi

agar siswa dapat mengoreksi pekerjaannya kembali dan dapat diperbaiki

sendiri oleh siswa)

SS : ”4...” G : ”6 dibagi 2...?” SS : ”3” G : ”Sekarang diam...! Sekarang Pak Mul mau tanya ke Nandes...

Nandes kan diam sudah tahu...”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

78

(Guru meminta siswa lain untuk diam karena guru akan bertanya kepada

Nandes yang dari tadi hanya diam saja)

G : ”12 dibagi 2...?” S : ”12 dibagi 2...?” (Nandes mengulangi perkataan guru dan

berusaha menjawab soal ) S : ”Aku Pak Mul...! Aku tahu...!” (Siswa lain yang merasa tahu jawabannya tunjuk tangan ingin menjawab) S : “6 “ (Nandes menjawab) G : “6... Kata Nandes 6...” G : “Hana...18 dibagi 2...?” (Siswa berusaha menjawab dengan menghitung di buku yang dibawa,

karena siswa lama dalam menjawab soal maka guru mengalihkan

pertanyaan kepada siswa lain untuk menjawab soal)

G : “Anin... Anin saja... 18 dibagi 2...?” S : “Aku Pak…?” (Anin bertanya apakah benar dia yang di minta

untuk menjawab soal) G : “Iya…” S : (Anin masih berfikir) S : “Aku Pak! “ (Siswa yang duduk di sebelah Anin menawarkan diri untuk menjawab) G : “Ya…” (Guru mengijinkan siswa lain untuk menjawab) S : “9” G : “9... Ya... Kalau Anin 16 dibagi 2...?” (Guru memberi pertanyaan

lagi kepada Anin) S : (Anin berusaha menghitung dengan jari tangan) G : “Berapa?” S : “8” G : “8... 24 dibagi 2 Dit...?” S : “8” (Siswa lain langsung menjawab) S : “12 “ (Siswa lain langsung menjawab) S : “Berapa Pak?” (Adit bertanya soal pada guru) G : “24 dibagi 2...?” S : (Siswa berusaha menjawab soal dengan membuat garis-garis

pada buku) S : “12” (Siswa lain menjawab) G :”Duabelas... Cara yang paling mudah untuk mengatakan

pembagian dengan 2 bagaimana?” S : “Pakai biting (lidi) Pak Mul...” (Salah seorang siswa menjawab) G : “Heeh... Pakai lidi... Sekarang tugas kalian yang belum dapat... Menggunakan lidi…!” (Maksudnya adalah jika siswa masih belum bisa pembagian dengan baik

dapat menggunakan lidi untuk mencari hasil dari soal pembagian. Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

79

mengambil sapu lidi yang ada di kelas dan membagikan lidi kepada para

siswa agar dapat digunakan untuk menghitung tentang pembagian)

S : ”Pak Mul aku ga Pak Mul... Aku Pakai tangan...” (Siswa yang merasa sudah bisa dengan menggunakan tangan tidak meminta

lidi kepada guru)

G :”Iya... Sekarang yang merasa punya lidi sekarang dipotong...! Dipotong sampai 100 ya! Dijadikan 100...!”

S : ”Wa....” G : ”Dipotong jadi 100 ya...!” (Guru meminta siswa untuk memotong-motong lidi yang telah dibagikan

menjadi potongan-potongan kecil yang berjumlah 100 potong agar dapat

digunakan untuk menghitung pembagian. Guru mempraktekkan dengan

cara memotong-motong lidi dengan menggunakan tangan)

S : ”Aku ga pakai Pak...” G : ”Ya yang ga perlu... Ga perlu...” (Para siswa mulai sibuk memotong-motong lidi menjadi 100 potong)

Komentar : Di awal pelajaran sebelum memulai materi guru bertanya

tentang membagi sebuah roti menjadi 2 bagian (hal 76-77). Dari apa yang

dilakukan guru nampak bahwa guru ingin mengajak siswa agar dapat

membayangkan pembagian dengan 2 berdasarkan apa yang sering mereka

lihat yaitu roti. Namun akhirnya siswa memahaminya sebagai pecahan. Lalu

guru menjelaskan bahwa mereka belum belajar tentang pecahan tapi

pembagian dengan 2. Pada pembelajaran kali ini guru tidak membawa alat

peraga, namun guru menggunakan apa yang ada di kelas yaitu sapu (lidi)

yang dapat digunakan siswa sebagai alat bantu untuk menghitung tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

80

pembagian (hal 78-79). Dengan menggunakan lidi yang telah di potong-

potong diharapkan siswa dapat lebih mudah dalam menghitung tentang

pembagian yang masih sederhana. Dalam hal ini guru menggunakan benda-

benda yang mudah di dapatkan dan dapat digunakan oleh siswa, guru

menerapkan prinsip pembelajaran aktif yaitu belajar dengan melakukan

sesuatu yaitu menghitung dengan menggunakan potongan-potongan lidi

yang telah mereka buat sebelumnya.

(Saat siswa sibuk memotong-motong lidi, guru menjelaskan bahwa soal

pembagiannya mulai dari 50 sampai 100)

G :”Oke... Nanti pembagiannya dari nilai terkecil di bawah 100 sampai di atas 50... Ya…?”

G :”Nah sekarang Pak Mul tanya... Siapa yang merasa sudah bisa pembagian di bawah 100? Dengan 2...?” SS :”Aku... Aku... Aku...” (Beberapa siswa tunjuk jari) G : ”Oke... Yang di bawah 100 sudah bisa...?” SS : ”Aku... Aku... Aku..”. (Beberapa siswa tunjuk jari) G : “Siapa yang di atas 100 sudah bisa ?” SS : “Aku... Aku... Aku...” (Beberapa siswa tunjuk jari) G : “Oke.. Yang diatas 100 yang merasa mampu nanti coba difikirkan ya…?” S : “Aku di bawah...” (Maksudnya adalah pembagian di bawah 100) G : “Maksudnya di atas 100 di bawah 200” S : “Pak Mul aku di bawah 100 Pak...” G : “Ya yang belum bisa berarti 100 ke bawah...” S : “Oke…” G : ”Dibagi menggunakan...?” SS : ”2” G : ”Oke.” (Guru pergi meninggalkan kelas sebentar saat siswa sibuk membuat

potongan-potongan lidi, suasana kelas menjadi ramai karena siswa saling

berbicara dan ada siswa yang bernyanyi. Tapi siswa tetap mengerjakan

tugas yang diberikan oleh guru dengan membuat potongan-potongan lidi

untuk menghitung tentang pembagian dengan 2)

G : ”Pak Mul punya batu... Batu berwarna...”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

81

(Saat kembali ke dalam kelas guru membawa batu berwarna yang dapat

digunakan oleh siswa untuk menghitung, selain dengan lidi siswa juga

dapat menggunakan batu yang di bawa oleh guru. Siswa mulai mengambil

batu-batu yang di bawa oleh guru)

Komentar : Selain menggunakan lidi yang diperoleh di kelas guru

juga menggunakan batu-batuan berwarna yang telah ada sebelumnya

(dimiliki oleh sekolah), sehingga siswa dapat langsung menggunakannya

untuk menghitung. Batu-batuan yang berwarna-warni membuat siswa

tertarik untuk menggunakannya, sehingga siswa langsung berebutan

mengambil batu-batuan tersebut yang dapat digunakan sebagai alat bantu

menghitung (hal 81). Guru menggunakan berbagai macam media

pembelajaran yang dapat digunakan oleh siswa agar siswa dapat lebih kretif

dan dapat menggunakan apa saja yang dapat digunakan untuk menghitung.

Guru tidak menekankan siswa untuk menggunakan salah satu media saja

tapi guru memberi kebebasan kepada siswa untuk menggunakan media yang

mereka inginkan, jika siswa tidak memerlukan media karena sudah bisa

guru juga tidak memaksa siswa menggunakan media. Guru memberi

kebebasan kepada siswa untuk berkreasi tapi tujuannya adalah untuk

belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

82

(Selanjutnya guru mengadakan pertandingan menghitung pembagian

dengan 2. Guru bertanya kepada Anin dan Kinara, siapa yang terlebih

dahulu menjawab dengan benar adalah pemenangnya)

G : “Sudah... Anin sama Kinara... 36 dibagi 2... Yang lain dipikirkan ya... Ini pertandingan... 36 dibagi 2 Anin dengan Kinara ... Yang lainnya diam!” S : “26 (Anin mencoba menjawab)” G : “Salah” (Guru menyalahkan siswa jika siswa menjawab salah)

Komentar : Menurut peneliti hal ini kurang baik dilakukan karena akan

membuat siswa merasa dihukum. Guru sebaiknya menggunakan cara lain

agar siswa menyadari sendiri kesalahannya dan dapat memperbaiki

kesalahannya sendiri, misalnya dengan meminta siswa untuk meneliti

kembali jawabannya sehingga siswa dapat mengoreksi lagi jawabannya dan

dapat memperbaiki sendiri.

(Salah seorang siswa ingin menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru) S : ”Aku Pak Mul... ” S : ”Tadi berapa Pak Mul?” (Salah seorang siswa bertanya soal lagi) (Siswa lain yang tidak ditanya mencoba mencari jawaban juga) G : ”36 dibagi 2...? Nanti caranya baru Pak Mul kasih tahu...!” G : “36 dibagi 2...? Biar Anin sama Kinara...” S : “Aku tahu Pak Mul…!” (Salah seorang siswa tunjuk jari karena merasa tahu jawabannya) G : ”Pak Mul ga tanya kamu ko... Nanti kamu ada...” S : “Enam” (Anin menjawab) G : “36 dibagi 2 ko enam...?” S : “Aku Pak...” (Salah seorang siswa tunjuk jari karena merasa tahu

jawabannya) S :“Aku tahu... Aku tahu...” (Siswa lain yang merasa tahu

jawabannya berebut ingin menjawab soal) S : “18” (Kinara menjawab) G : “18... Pipit sama Hana...” G : “26 di bagi 2...?” S : “13 “ (Pipit menjawab)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

83

G : “Gusti sama Bimo... Gusti sama Bimo ya...! 52 dibagi 2...?” S : “52 dibagi 2...?” G : “Iya... Yuk... Yang sudah menemukan tehniknya pasti nanti

langsung bisa... Sekarang masih nulis begini...” (Guru memberi contoh dengan membuat garis-garis) S : ”Tadi berapa Pak Mul?” (Bimo bertanya lagi pada guru) G : “52 dibagi 2... Makanya ditulis soalnya 52 : 2…!” (Bimo berusaha mencari jawabannya dengan cara membuat bulatan-

bulatan kecil sebanyak 52 lalu tiap 2 bulatan kecil diberi garis. Setelah itu

di hitung ada berapa jumlah bulatan yang terdiri dari 2 bulatan kecil tadi)

S : ”26” G : ”26... Dani langsung pakai lidi bisa...” S : ”Bisa” Komentar : Pada saat mulai masuk materi tentang pembagian guru

memulai dengan mengadakan pertandingan antara 2 siswa. Guru meminta

tiap 2 siswa untuk menjawab pertanyaan yang sama dan siswa yang dapat

menjawab terlebih dahulu adalah pemenangnya (hal 82-83). Dari

pengamatan peneliti saat siswa berusaha untuk menjawab pertanyaan dari

guru, siswa lama untuk menjawab soal sehingga guru langsung mangalihkan

pertanyaan kepada siswa lain atau langsung dijawab oleh siswa lain

sehingga siswa yang akan menjawab tampak sedikit kecewa karena

sebenarnya dia dapat menjawab walaupun sedikit lambat. Penggunaan

variasi metode belajar yang dilakukan oleh guru bertujuan untuk

menciptakan suasana belajar yang berbeda, penggunaan variasi metode

belajar ini dilakukan oleh guru agar siswa tidak bosan dengan kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

84

pembelajaran yang sama setiap hari, sehingga siswa tertarik dan senang

untuk belajar. Setiap hari guru berusaha untuk menggunakan metode atau

media pembelajaran yang berbeda-beda. Guru berusaha memahami kondisi

siswa, sehingga jika siswa tampak mulai bosan guru akan berusaha untuk

membuat situasi kelas menjadi menyenangkan.

(Setelah siswa diminta untuk menjawab soal-soal pembagian, guru meminta

siswa untuk duduk dan mendegarkan penjelasan dari guru)

G : ”Sekarang duduk...! Sekarang Pak Mul kasih tahu...!” G :”Perhatikan...! Sekarang kita belajar pembagian dengan...

Istilahnya apa...? Poro...?” S : “Poro...” S : “Gapit...” G : “Iya poro gapit...” S : “Angel Pak poro gapit... Angel banget...” (Sulit Pak poro gapit...

sulit sekali…) G : “Dari pada menggunakan batu, menggunakan lidi, atau

menggunakan pagar setiap kali dihitung, setiap mau dikasih soal ngitung ga ? 1,2,3,4... Muter sampai 60... Nanti dibagi 2... Muter balik... Nanti dikasih soal lagi 36 dibagi 2... Ngitung lagi muter... Iya ga? Nah sekarang diperhatikan!”

G : ”Kalian minta berapa dibagi 2?” S : ”Angel Pak poro gapit ki Pak!” (Sulit Pak poro gapit itu) G : ”Angel Pak!” (Sulit Pak) S : “35” G : “35... Jangan yang ganjil dulu... Nanti temannya kasihan... 34... diharapkan Pak Mul paling tidak 20, pembagian 20 sudah bisa ya? 20 dibagi 2 berapa?” S : “10... 10 Pak Mul…” G : “Nah sekarang kita lihat 34 dibagi 2... Sekarang di tutup dulu empatnya...!” (Guru menuliskan cara mencari 34 : 2 dengan menggunakan “poro gapit”, langkah pertama adalah dengan menutup angka 4 terlebih dahulu)

2 34

G : “Berapa... Ini angka berapa?” S : “Tiga” G : “3 dibagi 2 berapa?” S : “Satu” S : “Setengah”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

85

G : ”Satu... Yang mendekati...” G :”Sekarang lihat...! Ini 3 dibagi 2 Robi sama Roki... Yang

mendekati berapa?” S : ”Satu” G : ”Satu... Tulis satu di sini!” (Guru mencontohkan caranya di

depan kelas)

21

34

G : ”1 di kali 2 berapa?” S : ”2” G :”2... Ditulis di sini! Dikurangi..! Dikurangi..! 3 dikurangi 2

berapa..?”

21

34

2 - S : ”Satu” G : ”Satu... Empatnya di turunkan!”

21

34

2 - 14 S : ”14” G :”14 dibagi 2..?Hayo..Syaratnya sudah bisa pembagian sampai 20! 14 dibagi 2...?” S : ”Tujuh” G : ”7 kasihkan sini...! 7 x 2...?”

21734

2 - 14 14 – 0 S : “14” G : “14... Berarti hasilnya...?” S : ”17” G : ”Prinsipnya... Dengarkan...! Pembagian dengan 2 kalian harus hafal...! Misalnya 20 dibagi 2...?” (Guru menjelaskan bahwa untuk dapat membagi dengan menggunakan

“poro gapit” pada prinsipnya siswa hanya harus hafal pembagian dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

86

2. Jika siswa sudah hafal pembagian dengan 2 maka pembagian dengan

menggunakan “poro gapit” akan mudah bagi siswa)

S : “10” G : “18 dibagi 2...?” S : “6” G :”Apa?” (Guru mengulangi pertanyaan agar siswa dapat

mengoreksi lagi jawaban sebelumnya yang kurang tepat dan dapat memperbaikinya sendiri)

S : “9” G : “16 dibagi 2…?” S : “8” G : “14 dibagi 2...?” S : “7” G : “12 dibagi 2...?” S : “6” G : “10 dibagi 2...?” S : “5” G : “8 dibagi 2…?” S : “4” G : “6 dibagi 2...?” S : “3” G : “4 dibagi 2...?” S : “2” G : “2 dibagi 2...?” S : “1” (Guru menuliskan pembagian dengan 2 di papan tulis) G : “Yang penting kalian sudah bisa pembagian sampai 20... Enak to? Kelas III ko baru bisa pembagian sampai dengan 20...?” S S : “Oo...” G : “Tapi nanti dengan prinsip kalian bisa membagi 2 sampai dengan

20 kalian sudah bisa membagi sampai...” (Maksud guru adalah jika siswa sudah dapat membagi dengan 2 maka

pembagian dengan angka yang lebih besar akan lebih mudah untuk

diselesaikan. Sehingga penting bagi siswa untuk dapat membagi dengan 2

karena ini merupakan dasar dari pembagian dengan angka-angka yang

lebih besar)

S : “Diluar kepala...” G : “Heeh... Sampai berapa?” S : ”90” G : ”2000 bisa... 2000 di bagi 2...?” S : “1000 to Pak?” G : “1000”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

87

S : “Podo wae 100 dibagi 2...”(Sama saja dengan 100 dibagi 2) (Guru menuliskan cara membagi 2000 dibagi 2 dengan menggunakan poro

gapit di papan tulis)

G : “Tapi kalau Kinara di tanya : Kin uangmu 500 dibagi dengan Anin berapa?”

S : “Seratus” S : “Rongatus seket (Duaratus limapuluh).” G : “Uangmu 500 rupiah dibagi Anin sama Kinara ?” SS : “Duaratus limapuluh...” G : “Iya kalau duit hafal... Uangnya 1000 dibagi Anin sama Kinara jadinya berapa?” S : “Limangatus (lima ratus)” G : “Lima ratus...” Komentar : Setelah siswa diajak untuk menghitung “pembagian

dengan 2” dengan menggunakan lidi dan batu-batuan lalu guru mengajak

siswa untuk masuk pada materi berikutnya yaitu pembagian dengan “poro

gapit”. Sebelumnya guru meminta siswa untuk menyebutkan angka untuk

memberi contoh cara membagi dengan “poro gapit” kepada semua siswa

dan menjelaskan langkah demi langkah pembagian dengan “poro gapit”

(hal 84-85). Saat guru menjelaskan sambil bertanya (berinteraksi dengan

siswa) siswa tampak masih bingung dan merasa kesulitan dalam memahami

tiap langkah pembagian dengan “poro gapit”. Lalu guru memberi contoh

lain yang lebih dekat dengan dunia siswa yaitu membagi uang, saat guru

memberi contoh tentang mambagi uang siswa dengan mudah langsung bisa

menjawab pertanyaan dari guru (hal 87).

(Setelah guru menjelaskan cara membagi dengan cara “poro gapit”, guru

meminta salah seorang siswa untuk mengerjakan soal di depan kelas)

G : ”Yuk sekarang poro gapit...! Hana...!”

(Guru meminta salah seorang maju ke depan kelas dan mengerjakan soal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

88

poro gapit di papan tulis)

(Hana maju ke depan kelas dan mencoba mengerjakan soal 24 : 2 dengan

poro gapit)

G : “Dihitung...! Ditutup empatnya...!”

(Guru meminta siswa untuk menutup angka 4 dahulu)

(Lalu siswa menuliskan angka 1 dibagian atas)

G : ”1 dikali 2...?” S : ”2” G : ”2 tulis di sini...!” (Guru meminta siswa meletakkan angka 2 di bawah angka 4)

(Lalu siswa mengurangi 4 dengan 4 yang hasilnya nol dan menurunkan 2)

G : ”4 dibagi 2...?” S : ”2” G : ”2 ditulis disini...!” (Guru meminta siswa meletakkan angka 2 di atas) G : ”2 dikali 2…?” S : ”Kosong” G : ”2 dikali 2 ko kosong...?” S : ”4” G : ”4 tulis disini...!” (Guru meminta siswa meletakkan angka 4 di bawah angka 4)

(Siswa menuliskan angka 4 dibawah angka 4 lalu menggarisnya dan

menulis tanda kurang)

G : “4 dikurang 4...?” S : “No l” G : “Sudah... Jadi 24 dibagi 2 sama dengan...?” S : “12” (Guru meminta Jati untuk maju dan mengerjakan soal 98 : 2 di depan kelas) G : “9 dibagi 2 berapa ?” S : “7” G : “Eh... 9 dibagi 8 ko 7...?” (Guru mengambil batu-batu yang ada di meja siswa) (Lalu siswa menghitung 9 dibagi 2 dengan menggunakan batu-batu yang ada) G : “9 dibagi 2...?” S : “Empat setengah” G : “4...” (Lalu siswa menulis angka 4 di atas) G : ”4 dikali 2...?” S : ”8” G : ”Dikurangi dulu…!”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

89

(Siswa menuliskan angka 8 di bawah angka 9, lalu membuat garis dan memberi tanda kurang) G : ”Delapannya di turunkan!” (Siswa menurunkan angka 8) G : “Delapan belas dibagi 2...?” S : “9” G : “Tulis diatas!” (Siswa menulis angka 9 di atas disamping angka 4) G : ”9 dikali 2...?” S : ”18” G : ”Ditulis di situ...!” (Guru meminta siswa menulis angka 18 di bawah angka 18 sebelumnya) G : ”18 dikurangi 18...?” S : ”Nol” G : ”Ya... Sekarang siapa yang mau tanya...?” (Guru memberi kesempatan kepada siswa yang kurang mengerti untuk bertanya kepada guru) S : ”Aku...” (Jati maju ke depan dan menulis soal di papan tulis) G : ”Siapa yang mau maju...?” (Guru menawarkan jika ada siswa yang mau maju ke depan kelas untuk

mengerjakan soal yang diberikan oleh guru)

(Setelah guru meminta beberapa siswa untuk maju ke depan kelas dan

mengerjakan soal, lalu guru meminta siswa untuk mengerjakan LK yang

berupa soal-soal latihan untuk dikerjakan di selembar kertas bekas, lalu

dikoreksi dan dikumpulkan kepada guru)

Komentar : Setelah siswa diberi penjelasan tentang cara dan langkah-

langkah membagi dengan “poro gapit”, guru meminta tiap siswa untuk maju

ke depan kelas dan mengerjakan soal yang diberikan oleh guru di papan

tulis (hal 87-89). Hal ini dilakukan guru untuk mengetahui sejauh mana

siswa memahami materi yang diberikan oleh guru. Saat siswa mengerjakan

soal di papan tulis, guru berada di samping siswa untuk melihat pekerjaan

siswa dan membantu siswa jika siswa mengalami kesulitan atau salah dalam

menyelesaikan soal. Tiap siswa bergiliran maju ke depan kelas untuk

menjawab soal yang diberikan oleh guru (hal 89). Hal ini sesuai dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

90

aliran psikologi kognitif yang memandang bahwa belajar adalah

mengembangkan berbagai strategi untuk mencatat dan memperoleh

informasi, siswa harus aktif menemukan informasi-informasi tersebut dan

guru bukan mengontrol stimulus, tapi menjadi patner siswa dalam proses

penemuan berbagai informasi dan makna-makna dari informasi yang

diperolehnya dalam pelajaran yang mereka bahas dan kaji bersama.

(Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal-soal LK (Lembar Kerja)) S : ”Pak Mul boleh kerjasama Pak?” G : ”Boleh” S : ”Asik...” (Siswa mulai sibuk menulis soal dan mengerjakan soal yang doberikan oleh

guru)

(Saat siswa mengerjakan soal guru berkeliling melihat pekerjaan siswa dan

membantu siswa jika ada siswa yang merasa kesulitan dalam menjawab

soal)

S : ”Pak Mul bingung Pak...” G : ”Sekarang semuanya duduk...! Dilihat semuanya dilihat...!” (Guru maju ke depan kelas dan meminta siswa untuk memperhatikan

kembali, karena ternyata masih banyak siswa yang belum mengerti cara

membagi dengan “poro gapit”. Akhirnya guru menjelaskan kembali cara

menyelesaikan soal pembagian dengan “poro gapit”)

G : ”No 1... 54 : 2... Diperhatikan..!” G : ”Caranya kalian bawa…” (Saat guru belum selesai bicara ada

salah seorang siswa yang berbicara menyela pembicaraan guru) S : “Empat kali...” G : “Jangan bicara dulu Arya... Kalau di jelaskan itu…!” (Guru meminta siswa agar tidak bicara saat guru menjelaskan agar siswa

dapat mengerti bagaimana cara membagi dengan “poro gapit”)

G :”Caranya kalau kalian bawa bukunya kecil... Bawa setip, penghapus atau yang kiranya bisa untuk menutupi angka... Angkanya itu ditutup supaya ga lihat kalau disini ini ada angka... Ini yang ditutup angka 4.”

(Guru memberitahu bahwa agar lebih mudah dalam membagi dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

91

“poro gapit” sebelumnya siswa menyiapkan alat atau kertas yang dapat

digunakan untuk menutup angka, misalnya penghapus atau kertas)

S : “Angkanya ga dilihat…” G : “Ya ngomong lagi... Hop... Ditutup...!” (Guru mempraktekkan dengan cara menutup angka 4 pada soal dengan

menggunakan kertas)

G : “5 dibagi 4... Sediakan lidi...! Makanya ini tadi dibagi itu supaya bukan untuk mainan!”

(Maksud guru adalah lidi yang tadi dibagikan dan di potong-potong bukan

untuk mainan tetapi digunakan untuk menghitung)

(Guru menutup angka 4 pada soal dengan menggunakan kertas)

G : “5 dibagi 2... Ya... Ambil batu 5...! 1,2,3,4,5... Ambil batu 5...! Ini tadi ditutup...! Iya nda…?”

(Guru menggunakan batu-batu berwarna untuk menghitung) G : ”Pak Mul nutupnya pakai lem... Kalau dijelaskan ngomong terus... Hasilnya ya ngomong...” (Guru menutup angka 5 pada soal dengan kertas yang diberi lem agar tidak lepas) G : “Nah... Empatnya di tutup... Terus ambil batu 5... Ini 5 batunya..” (Guru mengambil 5 buah batu dan diletakkan di atas bangku agar semua siswa dapat melihat) G : ”Batu 5 ini di bagi 2... Dibagi teman kamu... Ibaratnya kamu

dengan teman kamu Adit... Frans satu Adit satu... Frans satu Adit satu... Sisa berapa...?”

SS : “Satu.” G : “Yang satu tidak usah di tulis...! Taruh sini!” (Guru meletakkan

satu batu yang tersisa di atas bangku) G : “Masih berapa?” S : “Dua.” G : “Dua-dua... Tulis duanya di atas sini...!” (Guru menuliskan angka 2 di atas soal) G : “Kalau sudah… 2 dikalikan 2...?” S : ”4” G : ”4... Dikurangkan... 5 dikurangi 4...?” S : ”Satu” G : ”Nandes ra nggatekke” (Nandes tidak memperhatikan) G : “Satu... Sudah... Kalau sudah ditutup angkanya 5... Angka berapa

yang kelihatan...?” S : ”4” G :”Ambil batu 4 dibagi anak 2... Anin-Kinara... Anin-Kinara...

Berapa…?” SS : “Dua” G : “Dapat 2... Anin 2... Kinara dapat...”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

92

SS : “2” G : “Tulis dimana?” S : ”Diatas” G : ”Nah...2 dikali 2...Sori-sori... Ini 4 diturunkan...Empatnya

belum...14 iya kan…?” S : ”Iya.” G :”14 dibagi 2...Siapa yang belum bisa?14 diambil!Ambil batu

14..!Dibagikan ke Robi-Roki..Robi-Roki..Robi-Roki..Robi-Roki...” G : “Kebagian berapa Ki…?” S : “7” G : ”Kebagian 7... Ditulis di atasnya sini 7...!” S : ”27” G : ”7 dikali 2...?” S : “14” G : “14 dikurangi...?” S : “Nol” G : “Nol... Dibuka...Ooo...54 dibagi 2 itu 27 tanpa si...?” S :” Sa” G : ”Tanpa sisa…” S : “Ooo... Begitu to...?” G : “Ooo... Begitu to...? Tadi itu aku kan ngomong terus... Ditutup

pakai tangan! Di tutup lalu tulis...!” S : “Tutup tulis... Tutup tulis...” G : ”Kelas satu saja kemarin seperti ini to? Soalnya diatas seratus saja

2 menit lho satu soal.” S : ”Ga mungkin…” S : ”Kelas 1 diajari... Lha kelas III ngajarinnya baru sekarang ko!” (Siswa mulai mengerjakan soal LK lagi dengan menggunakan batu-batuan

dan lidi yang telah di potong-potong, setelah siswa selesai mengerjakan

soal siswa membawa jawabannya kepada guru untuk dikoreksi. Setelah

semua jawaban siswa benar siswa dapat menggambari dan mewarnai LK)

Komentar : Sebelum pelajaran selesai guru memberikan LK agar

dikerjakan oleh siswa sebagai latihan tentang materi yang baru saja

diberikan (hal 90) . Hal ini dilakukan oleh guru untuk mengetahui sejauh

mana siswa memahami materi yang diberikan. Jika sebagian besar siswa

dapat menjawab soal dengan baik maka dapat disimpulkan bahwa siswa

tetah memahami dengan baik, namun jika sebagian besar siswa tidak dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

93

menjawab soal dengan baik berarti siswa belum memahami. Saat guru

berkeliling untuk melihat pekerjaan siswa tampak bahwa siswa belum

memahami materi yang diberikan, karena masih banyak siswa yang

bertanya kepada guru dan masih bingung bagaimana menjawabnya, hal ini

dikarenakan pada saat guru menjelaskan siswa ribut sendiri-sendiri dan

tidak memperhatikan. Akhirnya guru memberi contoh lagi kepada siswa

dengan syarat siswa diam dan memperhatikan, siswapun menurut pada

perkataan guru agar mereka dapat menjawab soal yang diberikan (hal 90-

92). Setelah guru menjelaskan lagi dengan perhatian siswa tertuju pada guru

siswa baru memahami dan siap untuk mengerjakan LK (hal 92). Dalam hal

ini guru sangat sabar dalam menghadapi siswa. Guru sangat memahami

karakter siswa dan tahu apa yang harus dilakukan untuk mengelola kelas

dan membuat anak tetap fokus pada pelajaran, serta menyadarkan siswa

pentingnya memperhatikan.

B.1.5 Pertemuan kelima

G : Guru, S : Siswa, SS : Semua Siswa

Suasana kelas ramai karena guru datang sedikit terlambat, namun

sebelum pelajaran dimulai kegiatan diawali dengan berdoa yang dipimpin

oleh salah seorang siswa dengan menyanyikan lagu bersyukur kepada

Tuhan.

SS : ”Pak Mul terlambat...”

G : ”Pak Mul itu motornya bocor... Jadinya Pak Mul naik sepeda.”

Saat masuk ke dalam kelas guru membawa boneka ulat-ulatan kecil, boneka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

94

itu akan digunakan oleh guru untuk mendongeng. Pada pertemuan kali ini

materi yang akan diajarkan oleh guru masih tentang pembagian, namun

tentang soal cerita.

(Salah seorang siswa bertanya pada guru)

S : ”Apa bedanya ular dengan ulat? ”

G : ”Apa bedanya ulat dengan ular?” (Guru mengulangi pertanyaan siswa)

S : ”Kalau ular panjang kalau ulet pendek...” (Salah seorang siswa menjawab pertanyaan dari guru)

G : ”Oo... Kalau ular panjang kalau ulat pendek…”

S : ”Pak Mul kalau ular jalannya cepat kalau ulat jalannya lambat.”

(Salah seorang siswa menjawab dengan jawaban yang berbeda)

G : ”Oia... Hai ulat… Mengapa kamu jalannya lambat…?”

G2 : ”Karena aku itu harus pergi naik sepeda…”

G : ”Sepeda apa…?”

S : ”Ontel ” (Salah seorang siswa menjawab pertanyaan guru)

G2 : ”Sepeda mini”

G : ”Yang seperti tempatnya Pak Mul…?”

G2 : ”Iya”

G : ”Berapa kali kamu genjot…?”

S : ”100 kali” (Salah seorang siswa menjawab pertanyaan guru)

G2 : ”Aku tadi harus jalan, terus naik sepeda 50 meter”

G : ”Panjang sekali 50 meter?”

G2 : ”Bagaimana aku harus berjalan supaya aku tidak capek lagi?”

G : “Ya harus dibantu.”

G2 : “Maksudnya…? Aku jalan 50 meter terus dikasih 2 berapa?”

(Maksudnya : guru harus menempuh perjalanan sepanjang 50 meter, jika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

95

ditempuh oleh 2 orang secara bergantian maka masing-masing orang

harus berjalan berapa meter agar?)

G : ”Berapa ya?”

S : ”25 meter ” (Salah seorang siswa langsung menjawab pertanyaan dari guru)

G : “Dibantu yuk...! Dibantu yuk...!”

(Guru meminta siswa untuk membantu menjawab pertanyaan)

S : ”25 meter” (Salah seorang siswa menjawab)

G2 : ”Katanya Dani 25 meter…”

G : ”Betul Dani... Dani pinter...”

SS : ”Ye....” (Semua siswa bersorak gembira)

G : ”Berarti 50 dibagi 2 jadinya 25…”

G : ”Sekarang ulatnya mau tanya lagi... Ya... Joy...! Joy...! Ulatnya mau tanya lagi...” (Guru memanggil siswa yang kurang memperhatikan)

G2 : ”Ular-ular aku mau tanya tadi aku ketemu si kelinci tapi waktu aku mau makan ternyata kelincinya banyak sekali…”

G : ”Banyak itu berapa…?”

S : ”Seratus” (Salah seorang siswa menjawab)

G2 : ”Kalau aku makan semua pasti perutku gendut, nanti aku ga jadi ulat lagi, nanti aku jadi ular…”

S : ”Nanti perutnya njebluk Pak” (Maksudnya: nanti perutnya pecah)

G2 : ”Kata robi… Rok-rokan nanti perutku njebluk…” (njebluk = pecah)

SS : “Haa…” (Siswa tertawa karena merasa lucu dengan cerita guru)

G : “Lha kelincinya berapa…?”

G2 : “Kelincinya itu 60... Bagaimana kalau kita makan berdua yuk...! “

G : “Oke…”

G2 : “Tapi kita berapa-berapa ya…?”

S : “30” (Salah seorang siswa langsung menjawab)

SS : “Tiga puluh-tiga puluh…”

G : “Tiga puluh-tiga puluh... Iya Joy?” (Guru bertanya pada Joy)

G : “Joy kelinci 60 kalau dibagi 2 jadi berapa…?”

S : (Joy menjawab)” 30.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

96

G : “30... Sini Joy...! Sini Joy sayang! “

(Guru mengajak siswa yang dari tadi sendirian untuk mendekat dan

bergabung bersama teman-teman yang lain untuk mendengarkan cerita dari

guru)

SS : “Yee...”

G2 : “Itu di kaosnya Joy ko ada gambar nenek sihir sama apa itu...? Pokemon...? Pokemonnya mau menangkap burung...”

S : “Menangkap ikan…”

G2 : “Itu mau menangkap ikan... Kamu mau ikan ga…?”

S : ”Mau”

G2 : ”Aku mau... Kalau ga mau ya udah nanti aku kasih kelinci…”

G : ”Kelinci ga makan ikan... Yang makan ikan itu adalah...”

S : “Bangau...” (Salah seorang siswa menjawab)

G2 : ”Kamu baik hati sekali si kelinci kalau makan ikan ga mau, kalau ikannya di sayur kelinci mau…”

G : ”Boleh nanti kita bagi 5 saja ya dengan anak-anakku karena anak-anakku juga lapar...”

S : ”Alhamdulilah…”

G2 : ”Alhamdulilah... Kalau ikannya 100 dibagi 5 berapa ya Joy?”

S : “50” (Salah seorang siswa menjawab namun kurang tepat)

S : “20” (Siswa lain menjawab juga)

G2 : “Joy tolong bantu menghitung Joy... 100 dibagi 5...”

S : ”Aku tahu Pak Mul... 20...”

G2 : ”20 kata si Dani… Betul tidak ular…?”

G : ”Betul... 100 dibagi 5 sama dengan 20...”

G : ”20 atau 25…?”

SS : ”20”

G : ”Gempa di Mangunan terjadi 75 kali... Bangku yang di goyang- goyang Roki sampai terbirit-birit larinya... Kalau anak yang ada di dalam kelas ada 5 anak, berarti setiap anak berapa goyangan…?”

S : “5 kali”

S : “15”

G : “Ayo berapa…? 75 dibagi 5…?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

97

S : “15”

G2 : “15… Iya... Arya betul.”

S : ”Ye aku betul... Pinter aku...”

G : “Pinter ya... Bisa cerita kalian...?”

S : “Bisa... Bisa..”

G2 : “Aku bisa... Aku pasti bisa... Bila ku gagal itu tak mengapa... Aku bisa aku pasti bisa... Ku tak mau berputus asa... Aku… Bi... Sa... Aku pasti…Bi... Sa...” (Guru bernyanyi untuk memotivasi siswa dan memberi penguatan kepada siswa)

G2 : “Si Rizki nabung 1000 kalau untuk jajan 10 anak satu anak dapat berapa…?”

SS :”100”

G2 : ”100... Kamu ko cepet kalau di suruh menghitung uang…?”

S : “Aku mataku duiten... Hehe…”

G : “Sudah... Itu kalimat bercerita... Soal bercerita... Kalian kalau menghadapi masalah di sekolahan tidak akan semuanya langsung... Ya... Untuk pembagian…”

Komentar : Pada pertemuan kali ini guru mengunakan cara mendongeng

untuk mengajarkan materi pembagian tentang soal cerita. Guru bercerita

tentang soal-soal yang berkaitan dengan pembagian dan meminta siswa

untuk menjawab pertanyaan (hal 94-97). Jadi terjadi interaksi multi arah

antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa lain, karena tiap

siswa dapat saling membantu untuk menjawab pertanyaan dari guru. Siswa

tampak senang dan antusias dalam mendengarkan dongeng dari guru dan

siswa sangat aktif dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan

oleh guru. Guru selalu menggunakan metode belajar yang berbeda-beda tiap

pertemuan walaupum materinya masih sama yaitu tentang pembagian. Hal

ini dilakukan oleh guru agar siswa tidak merasa bosan dan senang untuk

belajar. Sehingga dengan sendirinya siswa dapat belajar tanpa harus dipaksa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

98

oleh guru. Jadi keinginan belajar itu berasal dari dalam diri siswa sendiri,

bukan karena paksaan dari guru.

Pada pembelajaran tentang soal cerita denagn berdongeng, ditinjau

dari segi penggunaan variasi, dalam hal ini guru menggunakan variasi yaitu:

(1) Penggunaan variasi suara. Dalam hal ini termasuk pengubahan nada

suara yang keras menjadi lemah, dari tinggi menjadi rendah, dari cepat

berubah menjadi lambat, dari suara gembira menjadi sedih, atau pada

saat membarikan tekanan pada kata-kata tertentu. (Hasibuan, dkk. 1988

: 73). Saat bercerita guru selalu menggunkanan variasi suara. Agar

lebih menarik dan siswa dapat mengerti apa yang dimaksud oleh guru.

(2) Kesenyapan. Dalam mengajukan pertanyaan, guru menggunakan

“waktu tunggu” atau kesenyapan. Hal ini dilakukan untuk memberi

kesempatan kepada siswa untuk berfikir, terutama untuk menjawab

pertanyaan yang memerlukan pemikiran yang mendalam. (Hasibuan

dkk, 1988 : 73). Hal ini sering dilakukan oleh guru pada saat pelajaran.

(3) Gerakan badan dan mimik. Ekspresi dalam ekspresi wajah guru,

gerakan kepala, gerakan badan, adalah aspek yang sangat penting

dalam berkomunikasi. Hal ini tidak saja sekedar menarik perhatian

tetapi selain itu dapat pula menyampaikan arti dari pesan lisan yang

dimaksudkan. (Hasibuan dkk, 1988:74). Dalam kegiatan pembelajaran

dengan menggunakan soal cerita guru banyak manggunakan variasi

gerakan badan dan mimik. Hal ini dilakukan oleh guru agar siswa dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

99

mengerti apa yang dimaksud oleh guru dan mempertegas suatu maksud

yang ingin disampaikan oleh guru

(Setelah selesai berdongeng, guru meminta siswa untuk mengerjakan LK)

G : ”Yuk sekarang kita mengerjakan LK yuk...!”

S : “Pak aku mau cerita Pak... Aku sama Kinara pengen cerita...”

G : “Boleh cerita... Tapi cerita tentang pembagian ya…!”

S : “Terserah Pak Mul...?”

G : “Iya yuk...! Joy sama Gusti yuk...!”

S : “Pak Mul aku duluan...!”

G : “Oia Ajeng sama Kinara yuk...! Di depan...!”

(Ajeng dan Kinara maju ke depan dengan membawa boneka untuk bercerita tentang pembagian di depan kelas)

G : “Ayo pembagian...! Pembagian...!”

S1 : “Halo...?”

S2 : “Halo...”

S1 : “Kamu mau kemana?”

S2 : “Aku mau naik kereta”

S1 : “Mau kemana?”

S2 : “Ke stasiun”

S1 : “Stasiun mana?”

S2 : “Stasiun Tugu”

S1 : “Mau pergi kemana kamu?”

S2 : “Mau ke Jakarta karena di Jakarta ada yang jual mangga yang sangat enak…”

S1 : “Aku minta…!”

S2 : “Kalau mau makan saja…!”

S1 : “Mangganya jumlahnya berapa…?”

S2 : “50”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

100

S1 : “50 dibagi 2 berapa ya…?”

G : “50 dibagi 2…?”

S2 : “25”

S1 : “Ayo kita pergi sekarang!”

S2 : “Ayo!”

G : ”Oke sudah...! Sekarang Joy sama siapa tadi...?”

S : “Aku sama Adit…”

G : “Oke... Frans sama Adit…”

G :” Ayo dengarkan pembagian...! Rizki... Joy...!”

S1 : “Adit kamu bawa apa itu?”

S2 : “Ayam”

S1 : “Ayamnya berapa?”

S2 : “100”

S1 : “Kalau dibagi 20 orang jadi berapa satu orang?”

S : “Pak 100 dibagi 20…?”

G : “100 dibagi 20 berapa?”

S : “5”

G : “5”

(Siswa secara bergantian bercerita di depan kelas tentang pembagian

dengan pasangannya masing-masing. Siswa tampak senang dan dapat

menjawab soal yang dibuat sendiri)

Komentar : Setelah guru mendongeng (bercerita), siswa meminta

kepada guru untuk dapat bercerita juga dan guru mengijinkan siswa untuk

bercerita tetapi tentang pembagian. Guru meminta siswa bercerita secara

berpasangan dan bergantian (hal 99-100). Siswa tampak senang dan

meminta sendiri untuk maju dan bercerita tanpa harus diminta oleh guru.

Guru memandu siswa dengan memfasilitasi dan mengamati kegiatan siswa.

Guru meminta siswa lain yang tidak bercerita untuk membantu menjawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

101

pertanyaan agar siswa lain juga berfikir dan tidak diam saja. Sehingga

terjadi interaksi multi arah antara guru dengan siswa dan antara siswa

dengan siswa lain. Dari apa yang dilakukan oleh guru nampak bahwa guru

berusaha untuk menciptakan kerjasama dan saling membantu antar siswa.

Guru telah menerapkan active learning (belajar aktif) karena manurut

Chickering dan Glasmon (dalam Widharyanto, 2002) menjelaskan bahwa

dalam pembelajaran aktif, para siswa dalam belajar tidak hanya duduk di

kelas mendengarkan, menghafalkan tugas-tugas yang diberikan dan

menemukan jawabannya. Lebih dari itu siswa harus mendiskusikan apa

yang mereka pelajari, menulis tentangnya, menghubungkannya dengan

pengalaman yang dimiliki dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Para siswa harus membuat apa yang mereka pelajari menjadi bagian dari

diri mereka sendiri. Dalam hal ini, para siswa mendapat kesempatan untuk

mengintegrasikan informasi, konsep, atau ketrampilan baru ke dalam

struktur kognitif atau skemata yang mereka miliki melalui merumuskan,

memeriksa sendiri dan mempraktekkannya.

(Setelah beberapa siswa maju ke depan kelas untuk bercerita tentang

pembagian, guru meminta siswa untuk mengerjakan LK)

G : ”Oke yuk kita mengerjakan LK yuk...!”

(Saat guru mengajak siswa mengerjakan LK, para siswa yang semula

berada di depan kelas untuk mendengarkan cerita dari teman-temen mereka

langsung kembali ke tempat duduk masing-masing. Guru membagikan

kertas kepada para siswa untuk mengerjakan LK lalu menuliskan soal di

papan tulis)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

102

S : “Pak langsung jawaban?”

G : “Eh... Ya ga no...!”

S : “Langsung jawaban aja Pak…!”

G : “Yang namanya soal cerita ko langsung jawaban!”

S : ”Pak boleh kerjasama?”

G : ”Boleh.”

(Saat guru menulis soal di papan tulis, siswa juga mulai sibuk menulis soal

pada kertas LK yang diberikan oleh guru)

Soal :

1. Siswa kelas III ada 21 anak, dibentuk tugas belajar 7 kelompok.

Berapa anak setiap kelompoknya?

2. Ulang tahun, Kinara membagikan permen 72 butir kepada 8 anak.

Berapa permen yang diterima setiap anak?

3. Joy memiliki 45 pensil, dibagikan kepada 5 anak. Berapa pensil

setiap anak memilikinya?

4. Ada 3 anak diberi roti berjumlak 15 potong. Berapa potong roti

setiap anak jika dibagi sama banyak?

5. Rian mempunyai 63 buah mangga, dibagikan kepada 9 temannya.

Berapa buah setiap anak menerimanya?

S : ”Pak Mul pakai cara Pak?”

G : “Iya... Bisa nda?”

S : “Semuanya Pak?”

G : “Iya semuanya!”

G : “Ya kamu cari... Caranya seperti kemarin!”

S : “Disusun atau…?”

G : “Disusun boleh...”

S : “Ra iso Pak Mul “ (Tidak bisa Pak Mul)

G : “Bisa... 21 dibagi 3 ko...?”

S : “Pak Mul 21 dibagi 7 piro Pak Mul?”

G : “21 dibagi 7 berapa? Masa 21 dibagi 7...2 ?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

103

G : ”Dihitung pakai batu itu lho...! Dihitung pakai batu yang berwarna- warni itu lho Bim...!”

S : ”Aku dah bisa Pak Mul”

G : “Oke bagus!”

G : “Satuannya apa? Kalau anak ya anak... Kalau permen ya permen... Kalau roti ya roti...”

(Guru menjelaskan kepada siswa bahwa dalam menjawab soal satuannya

sesuai dengan soalnya)

(Salah seorang siswa ke depan kelas untuk mengambil batu-batuan yang

akan digunakan untuk menghitung pembagian agar lebih mudah)

G : ”Ajeng... Yang butuh saja Jeng... Kalau yang ga butuh ga usah…”

(Guru menyarankan siswa agar memberikan batu-batu kepada yang

membutuhkan saja)

S : “Siapa yang butuh? Siapa yang butuh batu?”

(Karena tidak ada yang membutuhkan batu maka Ajeng memakainya

sendiri untuk menghitung)

G : ”Ulang tahun, Kinara membagikan permen 72 Butir kepada 8 anak. Berapa permen yang diterima setiap anak?”

S : “Bisa Pak Mul…!”

G : “Bisa ya Joy ya...!” (Guru bertanya kepada Joy)

S : “Pak la gimana Pak?” (Jadi bagaimana Pak?)

(Salah seorang siswa bertanya kepada guru bagaimana cara menyelesaikan

soal karena masih belum mengerti)

G : “Apanya yang gimana?”

S : “71 dibagi 7 jadinya?”

G : “Iya…”

S : “Lho ko 72 bukan 71?”

S2 : “72” (Sambil menunjuk ke arah papan tulis)

G : “Oo... 21 dibagi 7 dulu!” (Guru memberitahu siswa yang salah menulis soal)

S : “21 dibagi 7 ?” (Siswa bicara sambil mengambil batu-batuan untuk menghitung)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

104

G : “Dibagi anak 7…?”

S : “Ini segini Pak?” (Siswa menunjukkan jumlah batu yang diambil)

G : ”Iya”

S : ”Gimana Pak?”

G : ”21 dibagi 7 kelompok sama dengan....?”

G : ”Eh... 63 dibagi 3... Yang kayak kemarin itu lho...! Yang pakai di tutup di buka...!”

(Guru menuliskan 63 : 3 dengan cara poro gapit agar siswa inget dengan

pelajaran kemarin)

Komentar : Sebelum pelajaran selesai guru memberikan LK agar

dikerjakan oleh siswa sebagai latihan tentang materi yang baru saja

diberikan (hal 101-104). Hal ini dilakukan oleh guru untuk mengetahui

sejauh mana siswa memahami materi yang diberikan. Jika sebagian besar

siswa dapat menjawab soal dengan baik maka dapat disimpulkan bahwa

siswa telah memahami materi dengan baik, namun jika sebagian besar siswa

tidak dapat menjawab soal dengan baik berarti siswa belum memahami

materi yang diberikan dan guru harus mengulangi materi yang diberikan

kepada siswa.

Evaluasi yang dilakukan oleh guru memiliki fungsi instruksional

yaitu berfungsi mengumpulkan informasi akurat tentang input (masukan)

dan output (keluaran) pembelajaran disamping pembelajaran itu sendiri.

Dengan evaluasi dapat diketahui sejauh mana siswa mengalami kemajuan

dalam proses belajar setelah mengalami proses pembelajaran (Oemar

Hamalik, 2001: 147)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

105

B.2. Pelaksanaan pembelajaran di SDK Kalasan

B.2.1 Pertemuan pertama

G : Guru, S : Siswa, SS : Semua Siswa

Sebelum pelajaran di mulai, kegiatan diawali dengan berdoa yang di

pimpin oleh salah seorang siswa. Pada saat masuk kelas guru membawa

berbagai macam meteran yang akan digunakan dalam pembelajaran dan

menunjukkannya kepada para siswa.

G : “Apa ini ? Namanya apa ini ? “

(Guru bertanya di depan kelas sambil menunjukkan pita meteran yang di

bawa)

SS : “Meteran” G : “Meteran apa?" S : “Pita” (Salah seorang siswa menjawab) G : “Ini namanya pita meteran … Ini gunanya untuk ? Buat apa ?” SS : “Menjahit” G : “Ko buat menjahit ? Coba Dion mana ? Apa Dion ? Apa?” (Guru bertanya kepada salah seorang siswa yang kurang memperhatikan,

agar siswa memperhatikan penjelasan guru)

G : “Ini untuk kalau kita akan membuat baju. Ini meteran kalau kita akan membuat pakaian. Kalau ini untuk apa ? ” (Guru menjelaskan tentang kegunaan meteran yang dibawa, lalu guru

bertanya lagi kepada siswa sambil menunjukkan meteran rol kecil / meteran

kayu yang dibawa oleh guru )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

106

SS :”Kayu… Kayu… Meteran kayu...” (Siswa berebut menjawab pertanyaan dari guru sehingga kelas menjadi ramai)

G :”Yang boleh menjawab yang anteng (tenang/diam)! Tunjuk tangan!” (Karena siswa saling berebut ingin menjawab dan kelas menjadi ramai maka guru memperingatkan siswa agar tidak saling berebut dan tidak ramai serta tunjuk tangan terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan dari guru)

S : ”Mengukur kayu” (Salah seorang siswa menjawab) G : ”Mengukur kayu. Apanya yang di ukur? Panjang atau lebarnya?” S : ”Tinggi” (Salah seorang menjawab) G : ”Apa Roland? Biasanya ini digunakan oleh siapa?”

(Karena jawaban siswa kurang tepat maka guru bertanya lagi kepada siswa) S : ”Tukang kayu” (Rolan menjawab) G : ”Selain tukang kayu ?” (Guru bertanya lagi kepada siswa lain) S : ”Tukang bangunan ” G :”Tukang bangunan. Ini namanya meteran tukang” (Guru

menunjukkan meteran rol kecil (meteran tukang) kepada para siswa agar semua siswa dapat melihat bentuknya seperti apa)).

G :”Kalau yang ini tadi namanya pita meteran” (Guru menunjukkan pita meteran kepada semua siswa)

G : ”Rere… Kalau yang ini meteran apa namanya?” (Guru bertanya kepada seorang siswa dengan membawa pita meteran) S : “Pita “ G : “Pita… Kalau ini apa Rina? Meteran apa ini? Untuk apa?” (Guru bertanya kepada salah seorang siswa dengan membawa meteran rol

kecil / meteran tukang)

S : “Tukang” G : “Sing rame. David sing rame. Ini namanya meteran apa?

Meteran? “ (Yang ramai. David yang ramai. Ini namanya meteran apa ? Meteran ?) S : “Tukang “ G :“Kalau yang ini?”(Guru membawa meteran untuk mengukur tinggi

badan yang ada di ruang UKS). “Meteran? Ini ada di? Ruang apa?”

S : “UKS” G : “Untuk mengukur ?” S : ”Tinggi badan” G : ”Tinggi badan. Ini tadi Bu Risma copot. Ini untuk mengukur

tinggi badanmu.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

107

Komentar : Pada awal pelajaran tentang pengukuran guru membawa

berbagai macam alat ukur yang akan ditunjukkan kepada siswa dan akan

digunakan dalam pembelajaran seperti pita meteran (meteran kain), meteran

rol kecil (meteran kayu), meteran untuk mengukur tinggi badan dan

timbangan untuk mengukur berat badan (hal 105-106). Saat mengenalkan

berbagai alat ukur baku, guru banyak berinteraksi dengan siswa, hal ini

nampak selama kegiatan pembelajaran berlangsung, guru selalu bertanya

kepada siswa baik kepada individu maupun kepada kelas (hal 105-106).

Guru juga sering menegur siswa yang ramai agar tidak mengganggu teman

yang lain dan biasanya guru meminta siswa yang ramai tersebut untuk

menjawab pertanyaan, hal itu dilakukan oleh guru agar siswa tidak ramai

lagi dan guru juga dapat mengetahui apakah siswa sudah memahami materi

yang diberikan atau belum. Sebagian besar siswa sangat aktif dalam

menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Siswa senang jika diminta

oleh guru untuk menjawab pertanyaan. Hal ini nampak ketika guru

mengajukan pertanyaan banyak siswa langsung tunjuk jari ingin menjawab

pertanyaan tersebut, sehingga membuat suasana kelas menjadi ramai. Guru

sering berkata “sing anteng” artinya yang boleh menjawab pertanyaan dari

guru adalah siswa yang tenang / diam / tidak ramai (hal 106), hal ini

dilakukan guru agar suasana kelas tidak terlalu ramai dengan keributan

siswa yang saling rebutan ingin menjawab soal.

(Setelah guru menjelaskan tentang alat ukur yang dibawa oleh guru, lalu

guru meminta siswa untuk membuka buku paket tentang alat ukur)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

108

G : ”Sekarang bukunya boleh di buka halaman 116… 116…! Tentang Alat ukur.”

(Setelah siswa dikenalkan dengan alat ukur yang dibawa oleh guru, lalu

guru meminta siswa untuk membuka buku paket tentang alat ukur. Siswa

sibuk mengeluarkan buku paket dan mulai mencari halaman 116)

(Setelah semua siswa membuka buku paket halaman 116, guru membaca

buku paket dan menjelaskan gambar timbangan yang terdapat pada buku

paket, tentang kegunaan gambar neraca / timbangan yang terdapat pada

buku paket)

G :”Neraca seperti gambar A digunakan untuk menimbang berat kotor benda, seperti padi, beras, tepung dan benda-benda basah seperti minyak kelapa, gabah dan lain-lain. Alat ini mudah dibawa kemana-mana karena dapat dijinjing… Ini juga bisa untuk ? Siapa yang masih ingat waktu masih kecil di posyandu ada timbangan seperti ini juga ?” (Guru bertanya kepada siswa apakah ada yang pernah melihat neraca seperti yang ada pada gambar)

S :“Aku…Aku…” (Beberapa siswa tunjuk tangan) G :“Yang B coba di baca bersama-sama, yang ada bulatan kecil

warna hitam. Nomor 2 dari atas… Satu... Dua... Tiga...!” (Guru meminta siswa untuk membaca bersama-sama) SS :”Neraca seperti gambar B mempunyai kegunaan yang sama

dengan neraca pada gambar A. Neraca ini digunakan untuk menimbang berat benda di pasar.”

G : ”Siapa yang pernah ke penggilingan padi ?” S : ”Aku” G :”Kalau kamu mau membeli beras kalau yang ini untuk

menimbang beras.” (Maksudnya neraca yang ada pada gambar digunakan untuk menimbang beras). “Yang C. Coba yang C itu gambar timbangan untuk…?”

S S : “Bayi“ (Salah seorang siswa maju ke depan untuk memberitahu informasi yang ia miliki kepada guru) G :” Ini Bunga punya adik bayi, dia sering lihat adiknya di timbang di

timbangan seperti ini. Ada juga yang timbangan yang dua. Mirip seperti ini ya. Karena kiloannya tergantung di situ. Kalau yang B itu seperti yang sebelumnya ya !”

(Maksud guru adalah ada satu jenis timbangan lagi yang mirip dengan

timbangan yang terdapat pada gambar. Sedangkan gambar pada bagian B

kegunaannya sama seperti gambar timbangan sebelumnya)

SS : “Iya” G : “Ini untuk menimbang apa namanya ? “

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

109

(Guru membawa timbangan untuk menimbang berat badan) S : ”Berat” G : ”Kalau yang di UKS yang satu itu juga untuk menimbang berat

badan tapi jarumnya ada di atas, jadi kita tidak perlu seperti ini” (Maksud guru adalah jika menggunakan timbangan berat badan yang ada di UKS kita tidak perlu menunduk dan melihat ke bawah untuk mengetahui berapa berat badan kita). ”Tapi kita lihat di depan kita. Bu Risma tidak bisa membawa karena berat sekali, nanti lihat sendiri di UKS. Sekarang UKS-nya di TK.”

G : ”Terus yang gambar F biasanya untuk ? Apa ? yang E…” (Siswa berebutan menjawab kegunaan dari neraca yanga da pada gambar) G :”E timbangan beras… Bawang… Tomat… Minyak… Bawang

merah… Kacang… Telo pendem… Bahasa indonesianya apa?” (Guru mengulangi jawaban-jawaban dari siswa yang berbeda-beda, agar lebih jelas) G : ”Ubi jalar. Yang F itu neraca untuk menimbang ?” S : ”Emas” (Salah seorang siswa menjawab) S : “Perhiasan” (Siswa lain menjawab) G : (Ada seorang siswa yang bertanya sesuatu kepada guru dengan

berbisik kepada guru). “Sebentar ya Bu Risma jawab. Sekarang coba di baca yang lain dulu! Bu Risma ada tamu, Bu Risma pergi sebentar.”

(Saat guru pergi suasana kelas menjadi ramai karena siswa saling

bercanda dan berbicara dengan temannya)

Komentar : Setelah siswa dikenalkan dengan berbagai macam alat ukur

yang dibawa oleh guru, agar siswa dapat mengetahui berbagai macam alat

ukur lainnya serta kegunaannya masing-masing, guru meminta siswa untuk

membuka buku paket untuk melihat dan mengetahui kegunaan dari berbagai

macam alat ukur lainnya yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari

(hal 108-109). Pada saat proses pembelajaran berlangsung banyak terjadi

interaksi antara guru dengan siswa, namun pembelajaran masih berpusat

kepada guru. Peranan guru masih dominan di dalam kelas, hal ini tampak

saat guru keluar sebentar siswa langsung ramai dan tidak mengerjakan apa

yang diperintahkan oleh guru, tapi mengobrol dan bermain-main dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

110

teman (hal 109).

(Saat kembali ke dalam kelas guru bertanya kepada siswa siapa yang

melempar-lempar sepatu saat guru pergi)

G : ”Siapa yang tadi melempar-lempar sepatu di bawa ke sini ?” S S : ”Diki…” G : ”Yang tidak bisa anteng (anteng = diam / tenang) tidak

dilanjutkan belajarnya!” (Siswa mulai tenang kembali setelah di tegur oleh guru) G : “Ada yang punya jam ? Ada yang bawa jam tangan tidak ?” S : ”Aku Bu... Aku Bu…!” (Beberapa siswa tunjuk jari) G : ”Satu… Dua…” (Guru menghitung siswa yang tunjuk jari) (Siswa yang membawa jam tangan meminjamkan jamnya kepada guru) G : ”Sudah? Di situ ada jam” (Guru menunjuk kearah jam dinding

yang ada di dinding kelas). ”Jam apa itu ?” S : “Jam dinding” G : “Angkanya dari angka berapa ?” S S : “1 sampai 12” G : ”1 sampai 12. Di sini Andre punya jam, langsung saja angkanya 9 lebih 30. Di sana 9 lebih berapa ?” (Guru memperlihatkan jam tangan Andre kepada semua siswa yang

menunjukkan jam 9.30, lalu guru meminta siswa untuk membandingkan

dengan jam yang ada di dinding kelas yang menunjukkan jam 9.35)

S : ”35” G : ”Selisihnya berapa menit ?” (Guru meminta siswa untuk menghitung selisih antara jam tangan Andre

dengan jam dinding yang ada di kelas)

S : ”5” G : ”Kalau tempatnya Andre ini namanya jam apa ?” S S : ”Digital” G : ”Kalau yang itu ?” (Guru menunjuk pada jam dinding) S S : ”Analog” G :” Ini punyanya Adi juga sama dengan tempatnya Andre jam

digital. Bu Risma tadi sudah… Ini jamnya Adi yang ini ya ? Ooo… Ini jamnya Kristo… Kristo sama jamnya Andre sama jam digital” (Maksudnya jam tangan Kristo sejenis dengan jam tangan milik Andre yaitu jam digital). ”Jamnya Adi jam analog, kenapa ? Angkanya 1 sampai 12. Kalau jamnya Bu Risma ga ada angkanya tuh. Cuma ada titik-titik. Tapi ini juga termasuk jam analog karena tidak memakai penunjuk jam. Di sini tempatnya Kristo jamnya ada titiknya juga. Jam sembilan 31 menit 56 detik. Kalau yang mau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

111

mainan bukunya di buang saja.” (Guru menegur siswa yang main-main dengan buku). ”Ora nggatekke to?” (Tidak memperhatikan kan?). ”Rere… Ervan… Doni…!” (Guru menegur siswa yang tidak bisa diam)

G : ”Sekarang di buka halaman 118…! Yang anteng! Bu Risma mau tanya. Untuk pertanyaan nomor satu coba kelompok sing anteng ora ngadek-ngadek wae!” (Yang anteng tidak berdiri-berdiri terus).

G : ”Pertanyaan untuk nomor satu…” G :“Paman adalah seorang penjahit. Saat mengukur panjang kain

paman menggunakan alat ukur. Alat ukur yang tepat untuk digunakan paman adalah? Coba salah satu ya! alat ukur yang untuk kain yang mana? Sing anteng wae (Yang tenang/diam saja). Nanti salah satu wakil dari kelompok maju ke depan! Coba kelompoknya Dera. Alat ukur apa yang di gunakan paman?”

S S : “Meteran” G : “Meteran apa namanya ?” S S : “Meteran kain.” G :”Coba Mita pilih meteran apa yang digunakan. Tunjukkan ke

teman- temannya ! “ (Mita mengambil meteran kain dan ditunjukkan kepada teman-temannya) G : “Betul ?” (Guru bertanya kepada semua siswa) S S : “Betul “ G : “Nomor 2 kelompoknya Bimo. Sama-sama pertanyaannya

dibaca!” SS : “Ibu pergi ke pasar selama 2 jam, alat ukur untuk mengetahui

lamanya ibu di pasar adalah...?” G : “Apa? Alat ukur?” S : “Jam” G : “Yang mana jam itu?” SS : “Itu!” (Menunjuk ke arah jam dinding yang ada di kelas) G :”Coba sekarang di pilih… Yang anteng saja!” (Yang tenang/diam

saja) G : ”Kamu di sini saja tidak apa-apa!” (Guru meminta salah seorang

siswa yang sebelumnya duduk di belakang untuk duduk di bangku depan yang masih kosong agar lebih memperhatikan)

G : “Coba Diki…! Diki saja…! Diki ke depan sini ga apa-apa…! Tunjuk jam analog yang mana…?”

(Diki maju ke depan dan berusaha menjawab soal yang diberikan oleh guru) G : ”Analog… Analog itu yang ada angkanya 1 sampai…?” (Guru membimbing siswa dengan bertanya kepada siswa) S : “12” G : “Yang…?” (Guru membawa beberapa jam tangan dan meminta

Diki untuk memilih mana yang merupakan jam analog) S : “Ini !” (Siswa menunjuk jam yang ada di tengah) G :(Diki menunjuk yang tengah). “Betul…?” (Guru bertanya pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

112

kelas sambil menunjukkan jam yang dipih oleh Diki) SS : “Betul” G : “Yang digital yang mana coba …? Coba Mita!” (Siswa menunjuk 2 buah jam dari 3 buah jam yang dibawa oleh guru) G : “Yang ini sama yang ini !” (Guru menunjukkan jam yang di pilih

oleh Mita kepada siswa yang lain agar mereka juga tahu). ”Sudah betul?”

S S : “Sudah” G : “Yang ini dengan yang ini…” (Guru menunjukkan kepada semua siswa jam yang merupakan jam digital) G : “ Nomor 3… Nomor 3…” (Siswa langsung bersikap tenang

dengan melipat tangan di atas meja agar boleh menjawab pertanyaan dari guru, dari sikap siswa tampak bahwa mayoritas siswa senang jika ditanya oleh guru dan selalu ingin menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru)

G :“Ini namanya apa ?” (Guru menunjukkan penggaris kepada siswa) S : “Penggaris” G : “Untuk mengukur apa ?” S : “Panjang buku” (Salah seorang siswa menjawab) G : “Selain panjang buku. Kalau yang penggaris kayu yang atas itu untuk mengukur apa? “ (Guru menunjuk penggaris besar yang biasa digunakan untuk menggaris di papan tulis) S : ”Papan tulis” G : ”Digunakan di papan tulis karena lebih…?” S : “Besar” G : “Lebih panjang… Coba nomor 3… Nomor 3 kelompoknya

David. Dibaca sama-sama… Satu… Dua… Tiga…!” (Setelah siswa membaca soal guru bertanya jawabannya kepada siswa) G : “Apa ?” S : “Penggaris” G : ”Penggaris… Nomor 4… Nomor 4 kelompoknya Rere… Satu…

Dua… Tiga …!” (Setelah siswa membaca soal guru bertanya jawabannya kepada siswa) S : “Apa ? Rol kecil, yang mana Krisna ? Rol kecil… Nomor 5 kelompoknya Doni…Satu…Dua…Tiga…!” SS : “Bibi membeli 5 bungkus gula pasir, alat ukur untuk mengetahui berat gula pasir yang di beli bibi adalah ?” G :“Iya neraca apa ? Apa Cin…? Yang mana ? Gambar yang mana ?” S : “E” G : “Gambar yang E… Benar yang E ? “ S S : “Benar” G : “Kelompoknya siapa ya ? Kelompoknya Rolan nomor 6… Satu… Dua… Tiga…!” SS :” Ani membeli cincin seberat 5 gram, alat ukur yang digunakan untuk mengetahui berat cincin tersebut adalah ?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

113

G : “Gambar yang …?” (Guru bertanya pada semua siswa) S S : “F” G : “Namanya ? Namanya emas… Untuk mengukur berat emas.

Kalau orangtuamu atau biasanya ibumu yang membeli cincin atau kalung berapa gram. Sudah… Coba lagi…!”

G :” Coba ada jam dinding. Jam dinding di tempat kita itu termasuk jam apa ?” (Guru menunjuk pada jam yang ada di dinding kelas)

S S : “Analog” G : “Kalau yang dimiliki Andre termasuk jam ?” S S : “Digital” G : “Digital…”

Komentar : Setelah siswa dikenalkan dengan alat-alat untuk mengukur

benda-benda, lalu siswa diajak untuk mengenal alat ukur waktu yaitu jam,

yang dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu jam digital dan jam analog (hal

111-113). Pada pembelajaran tentang jam guru banyak berinteraksi dan

melibatkan siswa dengan cara meminta siswa yang membawa jam tangan

untuk meminjamkan jam yang dimiliki kepada guru, jam tangan-jam tangan

itu akan digunakan oleh guru sebagai contoh (alat peraga yang konkret

(nyata)) tentang alat ukur waktu. Jam tangan tersebut juga dapat digunakan

oleh siswa untuk menjawab soal-soal yang diberikan oleh guru. Guru

meminta beberapa siswa untuk maju ke depan kelas dan menjawab

pertanyaan yang diajukan oleh guru (hal 111-113) . Hal ini dilakukan oleh

guru untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi yang telah

diberikan dan melatih siswa untuk berani menjawab soal di depan kelas.

(Guru melanjutkan kegiatan pembelajaran dengan membagi siswa dalam

kelompok-kelompok kecil untuk mengerjakan tugas dalam kelompok)

G : ”Sekarang Bu Risma minta tolong. Ini yang masuk 33.”

(Maksudnya jumlah anak yang hadir hari ini ada 33 siswa)

G : ”Di bagi... Nanti satu kelompok terdiri atas 3 anak, terus tugasnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

114

di bagi! Tidak usah menunjuk temannya! Nanti nda meri” (Nanti menjadi iri)

(Siswa di bagi menjadi kelompok-kelompok kecil, tiap kelompok terdiri dari 3 siswa) G : ”Buku paket matematikanya yang ini ya !” (Guru menunjukkan buku paket yang akan di ukur oleh siswa ). G : “Coba Bu Risma mau tanya…? Yang tidur… Garis yang tidur ini panjang atau lebar ? ” (Guru bertanya sambil membawa buku paket matematika) S S : “Lebar “ G : “Kalau yang naik ini ?” S S : “Panjang “ G : “Panjang…Kalau papan tulis ini, yang lebar yang mana? Yang

tidur atau yang naik?” (Guru bertanya sambil menunjuk papan tulis)

S : ”Tidur” (Beberapa siswa menjawab) G : ”Yang lebar yang naik atau yang turun ?” (Guru bertanya lagi) S : “Naik” (Beberapa siswa menjawab) G : “Yang lebar ?” (Karena jawaban siswa berbeda-beda maka guru

mengulangi pertanyaan lagi) S : “Turun” (Beberapa siswa menjawab lagi) G :“Yang lebar itu yang tidur… Yang naik ini namanya?” (Karena jawaban siswa masih kurang tepat maka guru menjawab sendiri) S S : ”Panjang” S : ”Bu kalau carinya pakai jari kayak gitu namanya apa Bu?” G : ”Itu jengkal, itu sudah belajar di kelas 2 to ? Pakai tangan pakai hasta. Sekarang pakai alat ukur. Nanti yang kelompoknya tidak punya penggaris bisa pinjam. Nanti tapi !” (Guru membagikan kertas untuk mengerjakan soal dalam kelompok-

kelompok, saat dibagi dalam kelompok-kelompok suasana kelas menjadi

sedikit ramai karena siswa sibuk berbicara dengan temannya)

G : ”Kelompok siapa yang tidak punya penggaris ?” S S : ”Saya… Saya…” (Beberapa siswa menjawab) G : ”Kelompoknya boleh meminjam asal anteng. Sekarang pilih satu

di kelompokmu yang tulisannya bagus yang menulis.” (Siswa sibuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dalam kelompok

masing-masing, siswa mengukur panjang dan lebar buku paket yang telah

di tentukan oleh guru dengan menggunakan pengggaris)

G : ”Kalau penggaris satuannya centimeter.”

(Siswa yang ingin mengukur berat badan maju ke depan kelas, karena

timbangan yang digunakan untuk mengukur berat badan hanya ada satu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

115

buah dan diletakkan di depan kelas. Jadi siswa harus mengantri untuk

dapat mengukur berat badan mereka. Siswa dengan tertib mengantri

menunggu giliran untuk menimbang)

G : ”Sekarang yang mau diukur tiap kelompok satu, gantian! Lainnya nanti gantian!” (Siswa antri di depan kelas untuk menimbang berat badan) S 1 : “Kowe piro ?” (Kamu berapa ?) S 2 : ”25” S 1 : ”Podo 25” (Saat siswa bekerja dalam kelompok-kelompok guru berkeliling mengamati

kegiatan siswa dan membantu siswa jika mengalami kesulitan dalam

mengerjakan soal)

(Guru memberi petunjuk untuk mengerjakan soal nomor 3, tentang jam)

G : “Coba… Masuknya tadi pukul berapa ?” (Guru bertanya kepada siswa tadi mulai masuk kelas pukul berapa). G : ”Pukul tujuh kurang berapa ?” S S : “15” G : “Pukul 7 kurang 15 menulisnya bagaimana ?” S S : “Pukul 06.45” G : “Pukul 06.45. Pulangnya pukul berapa ?” S S : “11.20” G : (Guru menulis di papan tulis) Masuk pukul 06.45 Pulang pukul 11.20 (Lalu siswa mulai mengerjakan soal dalam kelompok lagi) G : (Guru bertanya kepada siswa) Satu jam berapa menit ? S S : “60” (Beberapa siswa menjawab) G : “60… Caranya bagaimana ? Kalau ini jam satu itu 60 menit… 60 ditambah 20 berapa…?” S S : “80” (Beberapa siswa menjawab) G : “80… Berarti 80 dikurangi 4…” (Karena ada siswa yang menangis karena pulpennya hilang, maka guru

mengalihkan perhatian kepada siswa yang menangis)

(Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan soal dalam

kelompok)

G :“Yang sudah dikumpulkan! Yang sudah selesai kalau masih ramai terus nanti nilai kelompoknya dikurangi ya! Yang sudah selesai kembali ke tempat duduknya masing-masing! Ibu hitung… 1… 2… 3… 4… 5…!” S :(Siswa mulai kembali ke tempat duduk masing-masing) “ Kembali

ke tempat duduk!”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

116

G : “Rere sama Doni kalau mau mainan terus nanti biar di turunkan di kelas II…! Main terus ko sama Rere…! Adi…! (Guru menegur siswa yang ramai). Penggaris yang tadi dipinjami Bu guru dikembalikan. Kelompoknya Kevin dari kemarin ramai… Kevin sama pojokkan sini! (Guru menunjuk kearah bangku Rere). Ini Rolan sudah pindah kedepan, sana masih ramai… Rolan di sini malah dolanan karo Priska!” (Rolan di sini malah mainan sama Priska)

G :“Sudah… Setelah ini dikelompoknya. Sekarang lenggah!” (Lenggah = duduk) Duduk yang bagus…! Evan… Puput… (Guru menegur siswa yang masih ramai). Diki kalau mau tidur ke UKS ya! (Guru menegur siswa yang tidur-tiduran di meja). Dari kelompoknya Kevin… ”Hitunglah panjang buku paket matematikamu!”. Sudah... Sekarang Bu Risma pengen ada salah satu yang mengukur di depan!” (Banyak siswa yang tunjuk jari agar dapat mengerjakan soal di depan)

G :”Bu Risma ingin Endriana yang dari tadi cuma jalan-jalan saja. Mengukurnya jangan dari angka 1 tapi dari angka 0 (nol). Panjangnya yang mana ? ” (Guru bertanya pada Endriana yang akan mengukur panjang buku paket dengan menggunakan penggaris) G :”Penggarisnya dipepetin (dirapatkan)…! Dipepetin

(dirapatkan)…! Berapa ? Berapa itu ?” S : ”24 setengah.” G : ”Endri dapatnya katanya 24 setengah.” S : “24 Bu “ (Salah seorang siswa menjawab) G : ”Yang boleh maju ke depan, mengukur langsung !” S S : “Saya Bu… Saya Bu…” (Siswa berebut ingin maju) G : ”Indra…” (Guru menegur siswa yang ramai). “Nomor 1 Ardi,

panjangnya yang mana?” (Ardi mengukur panjang buku dengan penggaris)

S : “25” G : “Ardi dapatnya 25” S S : “Betul” G : “Yang hasil dari kelompok siapa yang hasilnya bukan 25 ? tidak 25? (Beberapa siswa tunjuk jari). 25 apa? 25 centi….” S S :” Meter” G : “Adi yang nomor 2…! ”Ukurlah berat badan salah satu teman di

kelompokmu!”. Beda-beda ya…Ada yang 22…Adi tadi berapa berat badannya ?”

S : “28” G :“Dion...Coba kalau timbangan ini bukan di angka nol itu

dikembalikan ke angka nol dulu, di putar! Dikembalikan ke angka nol baru digunakan…! Baru kamu injak! Tapi tidak boleh pakai sepatu! “

S : “Kenapa Bu ga boleh ?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

117

G :” Nanti tambah berat badannya… Nanti kalau pengen mengukur tinggi badanmu boleh ke UKS, nanti ngomong sama Bu Ana “Bu Ana saya mau mengukur tinggi badan. “

G : “Yang nomor 3 “Hitunglah lama belajarmu di sekolah hari ini !” Adi…Tadi masuknya pukul 06.45. Jam 7 kurang….? Kurang berapa…?” S : ”15 menit” G : ”Pulangnya nanti jam 11 lebih 20. Caranya bagaimana untuk menghitung lama belajarnya? 11.20 dikurangi 06.45. Satu jam itu ada berapa menit Krisna? Berapa? Satu jam ada berapa menit ?” S : ”60” G : ”60 menit. Adi…Disini jam 11 lebih 20 menit. Masuknya jam

06.45 menit caranya mengurangnya bagaimana coba ?” (Siswa mengerjakan soal sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh guru,

setelah soal nomor 3 selesai di bahas pelajaran matematika diakhiri karena

waktu telah selesai)

Komentar : Pada saat pembelajaran bagian yang kedua, guru

membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil untuk mengerjakan tugas

yang diberikan oleh guru (hal 113-114). Pada bagian ini secara tidak

langsung guru telah menerapkan pembelajaran aktif, karena dalam

pembelajaran aktif aktivitas siswa didasarkan pada pengalaman belajar yang

diperoleh melalui berbagai bentuk keterlibatan kelas baik dalam kerja tim,

kerja kelompok kecil, kerja berpasangan maupun kerja individual. Selain itu

keterlibatan kelas juga dilakukan melalui aktivitas berbicara, menulis,

membaca, diskusi dan lain sebagainya. Dalam hal ini guru telah

menerapkannya dalam diskusi kelompok di dalam kelas (hal 114-115) .

Karena siswa diajak untuk dapat memecahkan persoalan dalam kelompok

dan saling berdiskusi untuk memperoleh jawaban yang tepat dan

menuliskannya. Setelah siswa selesai mengerjakan tugas dalam kelompok,

guru meminta siswa untuk saling mengoreksi (membahas) pekerjaan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

118

kelompok secara bersama-sama dengan cara meminta beberapa siswa untuk

menjawab pertanyaan dan untuk mengetahui apakah jawaban dalam

kelompok sudah tepat atau belum. Jika jawaban siswa belum tepat maka

akan di bahas bersama untuk memperoleh jawaban yang tepat (hal 116-

117).

Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, dari awal sampai akhir

guru sering menggunakan tehnik bertanya kepada siswa, hal ini berkaitan

dengan beberapa fungsi pertanyaan dalam proses belajar mengajar

(Semiawan, 1987 : 71) adalah :

1. Memberikan dorongan dan pengarahan kepada siswa dalam berfikir

untuk memecahkan suatu masalah

2. Memberikan latihan kepada siswa untuk menggunakan informasi

dan ketrampilan memproseskan perolehan dalam menjelaskan atau

memecahkan suatu masalah

3. Memberikan dorongan atau mengajak siswa untuk berfikir dan

memecahkan suatu masalah dengan kemampuannya sendiri

4. Memberikan dorongan atau mengajak siswa untuk berperan serta

secara aktif dalam proses belajar mengajar

5. Memperoleh umpan balik dari siswa mengenai :

• Tingkat keberhasilan penyampaian bahan pelajaran

• Daya serap siswa terhadap bahan pelajaran yang telah

dibahas

• Ketepatan bahan pelajaran yang telah dipilih untuk mencapai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

119

tujuan yang telah dirumuskan

• Bagian-bagian dari bahan pelajaran yang masih dirasakan

sulit atau belum dipahami

6. Merangsang rasa ingin tahu siswa

7. Merangsang penanaman nilai-nilai tertentu.

B.2.2 Pertemuan Kedua

G : Guru, S : Siswa, SS : Semua Siswa

Sebelum pelajaran dimulai, kegiatan diawali dengan berdoa dan salam

yang dipimpin oleh salah seorang siswa. Pada saat masuk ke dalam kelas

guru membawa jam yang akan digunakan sebagai alat peraga tentang alat

ukur waktu (jam).

G : ”PR-nya nanti. Coba sekarang Ibu bawa apa ini ? ” (Guru membawa jam buatan yang jarumnya dapat di gerak-gerakkan dengan bebas)

S : “Jam” G : “Yang tidak banyak ramai. Ini jarumnya ada 2, jarum panjang dan jarum yang lebih pendek. Jarum yang panjang menunjukkan apa Kevin hendrawan ? Jarum yang lebih panjang menunjukkan ?” S : “Menit “ (Siswa menjawab) G : “Menunjukkan apa ?” (Guru mengulangi pertanyaan) S : “Menit” (Siswa menjawab) G :“Menit.Jarum yang panjang tadi menit.Jarum yang lebih pendek?” S : “Jam” (Siswa menjawab) G : “Coba lenggahe sing apik!” (Coba duduknya yang bagus!).

“Mita…! Coba kalau jarum panjang di angka 12, jarum pendeknya di angka 6. Mita! Coba Mita biar ga ngantuk! Jam berapa?” (Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

120

menunjukkan posisi jam 06.00 kepada semua siswa) S : “Enam” (Siswa menjawab) G : “Jam enam apa? Jam enam te…” S S : “Tepat” G : “Coba kalau seperti ini jarum panjangnya! Jarum panjangnya di angka 1 jarum pendeknya di angka 5” (Guru menunjukkan posisi jam 01.05 kepada semua siswa) (Siswa yang merasa bisa menjawab langsung tunjuk jari ingin menjawab) G : “Jam 5 lewat atau lebih….?” SS : “Lima” G : “Coba kalau seperti ini!” (Guru menunjukkan posisi jam 12.30) S : “Setengah satu” G : “Setengah satu. Sebentar… Satu putaran penuh dari angka 12…

Dari angka 12 kembali ke angka 12 ini satu pu…” S S : “Taran” Komentar : Guru langsung memberitahu kepada siswa bahwa satu putaran

itu jika jarum jam bergerak dari angka 12 sampai kembali ke angka 12 lagi.

Menurut peneliti akan lebih baik jika guru bertanya dahulu kepada siswa dan

membiarkan siswa untuk menjawab sendiri, satu putaran itu jika jarum jam

bergerak dari angka berapa sampai angka berapa, sehingga siswa dapat

mengkonstruksi sendiri pengetahuannya.

(Lalu guru bertanya kepada seluruh siswa) G : “Satu putaran itu ada berapa menit ?” S S : “60” G : “60 menit. Kalau tadi dari angka 12 hanya sampai di angka 6, itu berapa putaran ?” S S : “Setengah” (Beberapa siswa menjawab pertanyaan) G : “Setengah apa ?” S S : “Putaran” (Beberapa siswa menjawab pertanyaan) G : “Setengah putaran. Setengah putaran itu berapa ?” S S : “Setengah jam” (Beberapa siswa menjawab pertanyaan) G : “Setengah jam, berarti 30…?” S S : “Menit” (Lalu guru menulis catatan di papan tulis) G : “Satu jam berapa menit ?” S S : “60 menit” (Lalu guru menulis di papan tulis : 1 putaran = 1 jam = 60 menit ) G : “Kalau setengah putaran berapa jam ?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

121

S S : “Setengah” G : ”Setengah jam.” (Guru mengulangi jawaban dari siswa) (Guru menulis di papan tulis : ½ putaran = ½ jam = 30 menit) G :“Sekarang kalau jarum panjangnya dari angka 12 kemudian

sampai di angka 3 ?” S : ”15 menit ” (Beberapa siswa menjawab pertanyaan) G : ”Tapi kalau seperti ini. Kalau jarum panjangnya di angka 9 ? ” (Guru menunjukkan posisi jarum jam pada siswa dengan jam yang di bawa) S S : ”45 menit ” G :”45 menit, tadi ini sampai di angka 3 tadi berapa?” (Guru

mengulangi pertanyaan sebelumnya) S S : “15 menit “ G : “Kalau sampai di angka 6 ?” S S : “30” G : ”30 menit. Sampai di angka 9 ?” S S : “45” G : “Kalau ½ putaran tadi ada di angka 6. Kalau angka 3 berarti

berapa putaran ?” S S : “Seperempat” G : “¼ putaran atau ¼ jam. Endri nanti buka bukunya !” (Guru menegur siswa yang dari tadi mainan dengan buku) G : “Seperempat jam itu berapa ? berapa menit ?” S S : “15” G : ”15 menit, coba di hitung ! angka 12 ke angka 1…” S S : “5” G : “5… Terus di tambah 5 berapa ?” S S : “10” G : “10… Di tambah 5” S : “15” G :”15 menit. Ya Rolan ya ! Coba sekarang Rere…! Rere tadi di

angka 3 itu berapa ? berapa putaran ? (Rere diam saja). Berapa putaran?” (Guru mengulang pertanyaan )

S : “3” G : “Ko 3 putaran ? Coba ini ya ! (Guru menjelaskan kepada siswa

dengan menggunakan jam yang di bawa oleh guru). Kalau di jarum panjang itu dari angka 12 kembali ke angka 12 itu satu putaran. Satu putaran itu satu jam. Oke ! Satu putaran itu satu jam” (Guru menunjuk tulisan yang ada di papan tulis)

G : ”Kalau dari angka 12 hanya sampai ke angka 6. Ini setengah…?” S S : “Jam” G : “Setengah jam. Iya berapa menit Rere ? Berapa ?” S : “30” G : “30 menit. Caranya bagaimana ko bisa 30 menit ? Bagaimana ?” G :”Siapa yang tahu? Coba di hitung ! “ (Beberapa siswa tunjuk jari ingin menjawab ) G : ”Ko bisa 30 menit dari angka 12 ke angka 6 ?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

122

(Guru bertanya kepada siswa bagaimana cara siswa memperoleh jawaban) Menurut peneliti hal ini sangat baik dilakukan oleh guru untuk mengetahui

sejauh mana siswa memahami apa yang dilakukan dan untuk mengetahui

bagaimana cara berfikir siswa.

(Salah seorang siswa maju ke depan, cara yang dilakukan siswa dengan

menggerakkan jarum panjang tiap 5 menit)

G : “5…10…15…20…25…30...” (Guru mengulangi perkataan siswa agar siswa lain mengetahui cara siswa menjawab pertanyaan)

G : “Kalau hanya sampai di angka 3, jarum panjang dari angka 12 sampai ke angka 3 itu 5 + 5 + 5. Lima ditambah lima berapa ?”

Komentar : Guru langsung memberitahu kepada siswa cara mencari

jawaban jika jarum jam bergerak dari angka 12 sampai di angka 3, menurut

peneliti akan lebih baik jika guru meminta siswa lain untuk maju ke depan

dan meminta siswa menunjukkan bagaimana cara mencari jawabannya.

(Semua siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru) SS : “10” G : “10... 10 di tambah 5 ?“ S S : “15” G : “15 itu seperempat…?” S S : “Jam “ G : “Jam…Satu per empat jam! Kalau di angka 9 ? di angka 3 tadi 15

menit atau seperempat jam atau seperempat putaran. Di angka 6, setengah putaran atau setengah jam. Kalau di angka 9? Rere…Setengah jam di tambah seperempat siapa yang tahu? Aldo berapa ?”

S S :” 45 menit” G : “45 menit itu berapa putaran ? Berapa ? Satu kurang seperempat

atau tiga…Tiga perempat” (Lalu guru menuliskan catatan di papan tulis : ¾ putaran = ¾ jam = 45 menit)

G :”Coba lagi… Nanti dulu! Sampai di angka 3, jarum panjang sampai di angka 3 ada berapa menit ?”

SS : ”15” G : ”15 menit. Kalau sampai di angka 6 ?” S S : “30” G : “30 menit. Sampai di angka 9 jarum panjangnya ?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

123

S S : “45” G :”45 menit. Kalau di angka 12 kembali ke angka 12 lagi 60…?” S S : “Menit” G : “Coba sekarang satu-satu. Coba Evan ! tolong di baca ! jarum

panjangnya ada diantara… Jarum panjangnya ada di angka 6. Jarum pendeknya ada diantara angka 1 dan angka 2. Jam berapa ?”

S :” Setengah 2” G : “Setengah 2, atau bisa di tulis jam? Jam 1 lebih 30 menit.” G : “Coba yang tengah-tengah…Mita…Mita coba ya Mita! Jarum panjangnya di angka 9. Jarum pendeknya ada di antara angka 1 dan angka 2. Jam berapa ?” SS : “Satu” G : “Jam satu…Jam satu kurang ? Coba di hitung lagi! Jam? Nulisnya nanti! Coba siapa yang bisa bantu Mita? (beberapa siswa tunjuk jari). Kelompoknya Bimo siapa yang bisa bantu Mita ? Katanya Bimo jam 1 kurang 15. Siapa lagi kelompoknya Bimo? Ivan…” (Siswa lain berusaha ikut menjawab) S : ”Ga kelihatan…” G : ”Berapa? Jam berapa? Coba yang jelas! “ S : ”Jam 2 kurang 15 menit” G : ”Jam 2 kurang 15 menit. Selain jam 2 kurang 15 menit dapat di baca jam berapa?” (Guru bertanya kepada siswa yang memiki jawaban yang berbeda) S : “1 lebih 45 menit” G : “Jam 1 lebih 45 menit. Kalau mendekati angka 2 itu jam 2 kurang

15 menit. Kalau mau jam satu lebih, jam 1 lebih berapa dari angka 1 ke angka 9 ? ”

S : ”45 menit” Komentar : Pada pertemuan kali ini guru masih menjelaskan tentang

alat ukur waktu yaitu jam. Guru membawa alat peraga berupa jam yang

jarum panjang dan jarum pendeknya dapat di putar-putar sesuai dengan

keinginan (hal 119). Guru menunjuk beberapa siswa untuk menjawab

pertanyaan yang diajukan oleh guru tentang jam sesuai dengan letak jarum

panjang dan jarum pendek yang ditunjukkan oleh guru (119-123). Menurut

peneliti guru sering menerapkan metode bertanya karena sering terjadi

interaksi dua arah antara guru dengan siswa dan guru sering bertanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

124

kepada siswa yang tampak kurang memperhatikan agar perhatian siswa

tertuju pada guru dan pada pelajaran lagi. Cara yang dilakukan oleh guru

cukup efektif karena siswa yang tadinya tidak memperhatikan, saat di

panggil dan di tanya terpaksa harus memperhatikan dan akhirnya dia harus

belajar walaupun terpaksa, namun siswa berusaha untuk menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru (hal 119).

(Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mencatat rangkuman yang ada di papan tulis) G : “ Sekarang catatannya di catat dulu ! ” G :”Bagi yang sudah selesai boleh mengamati buku paket halaman

121…! Halaman 121! Sudah…? Nomor 1 diamati kelompoknya Doni satu deret. Nomor 1… No 1 diamati kelompoknya Doni! Nomor 2 diamati kelompoknya Rere ! Nomor 3 kelompoknya Bimo! Coba nomor 1, 2, 3 dulu. Mengko sing ora nggatekke ora iso jawab lho! (Nanti jika tidak memperhatikan tidak bisa manjawab). Coba nomor 1 itu bisa di baca pukul berapa? Coba dari Doni ! Doni? (Beberapa siswa tunjuk tangan ingin menjawab). Pukul berapa Doni ?”

S : “Setengah 2” G : “Katanya Doni setengah 2…” S S : “Salah” G : “Ooo… Setengah 3 (Ternyata jawaban siswa setengah 3 jadi

guru meralat jawaban sebelumnya). Puput ?” S : “Jam 2 lebih 30 menit” G : “Jam 2 lebih 30 menit, Cindi ?” S : “Jam 2 lebih 30 menit atau setengah 3” G : “Jam 2 lebih 30 menit atau setengah 3, betul ya ?” S S : “Betul “ G : “Kalau diantara jam 2 dan jam 3, jarum panjangnya. Terus jarum pendeknya. Maksudnya (Guru meralat perkataan sebelumnya)

Jarum panjangnya ada di angka 6 berarti setengah... Setengah berapa? Jarum panjang, jarum pendeknya itu yang lebih besar angkanya berarti yang 3. Setengah 3. Topinya di lepas Bimo! Nomor 2 coba kelompoknya Rere ! Kelompoknya Rere dari Indra! Indra pukul berapa?”

G : ”Setengah 9 atau jam 8 lebih 30 menit, Krisna !” S : “Jam 8 lebih 30 menit” G : “Jam 8 lebih 30 menit, Rere!” S : “Setengah 9”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

125

G :” Setengah 9, Coba kelompoknya Dera! Mengamati gambar 4. Kelompoknya David nomor 5! Nomor 3 kelompoknya Bimo dari Inas… Inas jam berapa Inas ?” S : “Jam setengah 10” G : “Setengah 10 “ S : “10.30” (Siswa lain menjawab dengan jawaban yang berbeda) G : “10.30 ? Coba di ulangi jam berapa?” (Guru meminta siswa untuk mengulangi jawabannya karena kurang tepat

dan guru membantu siswa untuk menyadari sendiri kesalahannya dan dapat

memperbaikinya sendiri)

S : ”10 kurang 30 menit” (Siswa meralat jawaban sebelumnya) G : ”10 kurang 30 menit. Endri jam berapa? Jam?” S : ”9 lebih 30” G : ”Jam 9 lebih 30. Coba kelompoknya Ratih mengamati gambar nomor 6! Dari Kristiawan gambar nomor 4 pukul berapa?” S : ”Setengah 7” G : ”Setengah 7” S : “6 lebih 30 atau jam setengah 7” G : “Jam 6 lebih 30 atau jam setengah 7. Kelompoknya Dera jam

berapa itu? Nomor 4 ini jam berapa?” (Guru bertanya kepada salah seorang siswa yang belum menjawab dan tampak sedikit bingung)

G :” Setengah 7. Kelompoknya David gambar nomor 5 coba di periksa ya! Rere bukunya nanti Rere! Jam berapa? Gambar nomor 5?”

S : “Setengah 1” G : “Setengah 1, Denis…!” S : “12 lebih 30 menit” G : “Jam 12 lebih 30 menit. Kelompok terakhir, kelompoknya

Ratih…Kelompoknya Ratih mulai dari Rolan. Coba nomor 6 jam berapa Rolan ?”

S : “Jam setengah 4.” G : “Jam setengah 4.” S : “3 lebih 30” G : ”3 lebih 30. Coba sekarang di lihat halaman 124 ya! ” (Guru keluar sebentar karena ada tamu) G :(Guru telah kembali ke kelas) “Sudah…! Coba dilihat halaman

124! 124 yang gambar jam! Coba nomor 1 seperti ini gambarnya!” (Guru menunjukkan gambar yang ada pada buku paket dengan menggunakan alat peraga berupa jam yang di bawa)

G : “Tolong dibaca Kevin…! Kevin…!” S : “8 lewat 15 menit” G : “8 lewat 15 menit, gambar nomor 2 Rolan! Rolan ! Jarum panjangnya ada di angka 9, jarum pendek ada diantara angka 7 dan 8, berapa? Jam berapa?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

126

S : “8 lebih 45 menit” G : “8 lebih 45 menit. Coba siapa yang punya jawaban lain? Adi ?” S : “Jam 7 lebih 45 menit” G : “Jam 7 lebih 45 menit. Kalau mau jam 8 bagaimana? Bunga?

Bunga nomor 2!” S : “Jam 8 lebih 45 menit” G : “Jam 8 lebih 45 menit ? Lagi coba! Sing betul apa mas Adi tadi?” (Guru mengulangi jawaban siswa karena kurang tepat) S : “Jam 7 lebih 45” G : “Jam 7 lebih 45 atau jam 8 kurang 15. Nomor 3 coba… Nomor 3

sing anteng dewe” (Yang paling tenang). (Semua siswa duduk tenang dan melipat tangan di atas meja) G : ”Nomor 3 Kristiawan. Berapa Kris?” S : “Jam 11 lebih 15” G : “Jam 11 lebih 15 menit. Nomor 4 Puput!” S : “Jam 9 lebih 5 menit” G : “Jam 9 lebih 5 menit. Nomor 5 Cindi berapa?” S : “Jam 2 lebih 15 menit” G : ”Jam 2 lebih 15 menit. Nomor 6 kelompoknya Dera… Kevin… David. Coba lihat ya! Dion nomor 6!” S : “Jam 10 lebih 15 menit” G : “Jam 10 lebih 15 menit. Nomor 7 Ivan!” G : “Oke coba. Jarum panjangnya di angka 3, jarum pendeknya ada

di angka 4. Berarti jam? Jam? Jarum pendeknya itu menunjukkan jam. Berarti jam? Eh… Jarum pendeknya menunjukkan jam?”

S :”8” G : “Jam 8 lebih berapa? Kalau di angka 3 itu seperempat ,

seperempat itu berapa menit?” S S : “15” G : “15 menit. Berarti dibaca jam…?” S S : “4” G : “Jam 4 lebih ?” S S : “15” G : “Jam 4 lebih 15… Coba yang lain… Sing gojekkan berarti ora iso

(Yang bercanda berarti tidak bisa). Nomor 8 Rere… 8 Rere…” (Rere mencoba menjawab soal no 8) G : ”Jam berapa? Jam ?” S : ”Setengah 7” (Rere menjawab) G :”Katanya Rere jam setengah 7…” (Guru meminta semua siswa

mengoreksi jawaban Rere) S S : “Salah” G : “Jam berapa? Jarum panjangnya ada di angka 9 Rere. Kalau di

angka 9 itu tiga perempat putaran. Berarti 45 menit. Berapa berarti? Coba Andre tolong di bantu Rere nomor 8!”

S :” Jam 6 lebih 45 menit” G : “Iya jam 6 lebih 45 menit. Rere jam berapa? Jam berapa tadi? “

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

127

(Suara Rere saat menjawab pertanyaan guru tidak jelas sehingga guru mengulangi pertanyaan) G : ”Jam 6 lebih 45 menit atau jam 7 kurang…?” S : ”15 menit” G : ”Jam 7 kurang 15 menit. Coba siapa yang belum jelas?” (Guru meminta siswa yang belum memahami penjelasan guru untuk tunjuk jari dan ada beberapa siswa yang tunjuk jari) G : ”Yang belum jelas Rere, Endri, Tia…” (Guru menyebut nama

siswa yang tunjuk tangan) G :”Untuk Rere… Rere… Rere ini jam berapa?” (Guru bertanya sambil menunjukkan posisi jam pada pukul 01.30) S : ”Tujuh” G : ”Ko 7 terus ? Jam berapa? Jarum pendek ini menunjukkan jam, jadi jam berapa ini? Satu… Di sini jarum panjangnya ada di angka 6 berarti setengah putaran. Setengah jam ini berapa menit?” S : ”30” G : ”30 menit. Berarti jam 1 lebih 30 menit. Diulangi jam berapa?”

Komentar : Guru langsung memberitahu siswa jawaban yang benar.

Menurut peneliti akan lebih baik jika guru meminta siswa untuk menjawab

sendiri berapa jawaban yang tepat dan jika jawaban siswa masih kurang

tepat guru dapat membimbing siswa dengan cara memberikan pertanyaan-

pertanyaan yang dapat memancing siswa untuk menjawab dengan benar.

Hal ini akan lebih bermakna bagi siswa dan dapat membantu siswa untuk

mengkonstruksi sendiri pengetahuannya.

(Lalu siswa mengulangi jawaban yang telah diberikan oleh guru) S : “Satu” G : “Jam 1 lebih…?” S : “30 menit” G : “Untuk Tia… Coba Tia!” (Guru menunjukkan posisi jam 03.05) S : “Jam 3 lebih 5 menit” G : “Jam 3 lebih 5 menit, betul ?” S : “Betul” G : “Coba ini berapa Tia?” (Guru menunjukkan posisi jam 03.30) S : “Setengah 4” G : “Setengah 4 atau jam…?” S : “3 lebih 30”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

128

G :“Jam 3 lebih 30. Endriana…!” (Guru menunjukkan posisi jam 09.05) S : “Jam 9 lebih 5 menit” G : “Jam 9 lebih 5 menit, terus…” (Guru menunjukkan posisi jam 09.10) S : “Jam 9 lebih 10 menit” G : “Jam 9 lebih 10 menit, terus...” Guru menunjukkan posisi jam 09.15) S : “Jam 9 lebih 15” (Setelah itu guru meminta siswa untuk mengerjalan latihan soal) G : “Coba di Buka halaman 122 ! Latihan 4 nomor 1 sampai 10! Jawabannya saja!” S : “Hore…” (Siswa mulai membuka buku paket dan mulai mengerjakan soal yang diberikan) G : “Nulisnya nanti dulu ya! Kalau ini jam berapa?” (Guru menunjukkan posisi jam 03.00) S : “Tiga” G : “Jam 3, kalau seperti ini jam…? 10 lebih…?” (Guru menunjukkan

posisi jam 10.05) S : “Lima” G : “Di tulis jamnya pukul 10 lebih 5 menit!” S : “Ooo…begitu…” (Siswa mengerjakan tugas yang diberikan dalam kelompok-kelompok ) Komentar : Setelah guru menjelaskan materi tentang alat ukur waktu (jam)

dan meminta siswa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan guru secara

lisan, lalu Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan yang

terdapat pada buku paket matematika (hal 124). Hal ini dilakukan oleh guru

untuk mengetahui sejauh mana siswa telah memahami materi yang

diberikan dan untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat menerapkan

pemahaman yang telah mereka miliki dalam mengerjakan soal-soal latihan.

Evaluasi yang dilakukan oleh guru memiliki fungsi instruksional

yaitu berfungsi mengumpulkan informasi akurat tentang input (masukan)

dan output (keluaran) pembelajaran disamping pembelajaran itu sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

129

Dengan evaluasi dapat diketahui sejauh mana siswa mengalami kemajuan

dalam proses belajar setelah mengalami proses pembelajaran (Hamalik,

2001: 147)

(Saat siswa mengerjakan tugas yang diberikan, guru berkeliling mangamati

kegiatan siswa dan membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam

mengerjakan soal)

S : ”Selesai Bu!” G : ”Yang mau di beri nilai tidak boleh ramai! Coba… Jarum panjang menunjukkan jarum…? Jarum panjang yang lebih panjang menunjukkan?” S S : ”Menit” G : ”Menit. Bukan jam! Kalau yang menunjukkan jam itu jarum yang lebih pendek! Ini jarum jam! (Sambil menunjukkan kepada siswa). Ini jarum menit!” (Sambil menunjukkan kepada siswa) G :” Yang sudah selesai anteng! Nanti bisa mendapatkan nilai.” (Guru sering menegur siswa yang ramai di kelas)

(Guru beberapa kali menjelaskan kepada Rere yang sulit memahami

materi)

G : ”Sudah…! Yang anteng! Nino… Yang belum kelompoknya Ratih siapa? Kelompoknya Ratih yang belum jadi siapa? Yang sudah ramai siapa? ” (Tidak ada siswa yang tunjuk tangan) G : ”Kelompoknya David yang belum jadi siapa?” (Tidak ada siswa yang tunjuk tangan) G : ”Kelompoknya Dera yang belum jadi? ” (Seorang siswa tunjuk tangan) G :”Kelompoknya Bimo ?” (Seorang siswa tunjuk tangan) G : ”Kelompoknya Rere ?” (Seorang siswa tunjuk tangan) G : ”Coba kelompoknya Doni… Datang ke sini satu-satu! ” (Guru meminta siswa untuk maju ke depan untuk di periksa pekerjaannya

dan di beri nilai. Siswa dengan tertib maju ke depan dan antri untuk di beri

nilai)

S : “Kowe entuk piro?” (Kamu dapat berapa?) S : ”Satus” (Seratus) S : ”Satus? Podo” (Seratus? Sama) G : ”Kelompok Bimo!” G : ”Kelompoknya Dion!” (Guru memanggil dan menilai siswa per baris, sampai semua pekerjaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

130

siswa mendapat nilai)

Komentar : Pada pertemuan kedua ini guru membahas materi tentang jam,

guru menggunakan alat peraga berupa jam yang jarum panjang dan

pendeknya dapat di gerak-gerakkan dengan bebas (hal 119). Hal ini

dilakukan oleh guru agar siswa lebih memahami apa yang akan diajarkan

dengan melihat dan mempraktekkannya. Sehingga siswa tidak hanya

melihat tetapi juga dapat mempraktekkannnya dengan memutar posisi jarum

panjang dan jarum pendek sesuai dengan posisi yang diinginkan. Dalam hal

ini guru telah mempraktekkan apa yang diungkapkan konfucius (dalam

Hartono, 2007):

Apa yang saya dengar, saya lupa

Apa yang saya lihat, saya ingat

Apa yang saya lakukan, saya paham

Ketiga pernyataan ini menekankan pada pentingnya belajar aktif agar apa

yang dipelajari di bangku sekolah tidak menjadi sia-sia.

Selama kegiatan pembelajaran guru menggunakan keterampilan

bertanya kepada siswa, namun guru sering malakukan beberapa hal yang

seharusnya perlu dihindari dalam kebiasan-kebiasaan bertanya (Soetopo,

2005:189), yaitu : (1) Mengulangi pertanyaan sendiri. (2) Mengulangi

jawaban siswa. (3) Menjawab pertanyaan sendiri. Beberapa hal tersebut

sering dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

131

B.2.3 Pertemuan Ketiga

G : Guru, S : Siswa, SS : Semua Siswa

Sebelum pelajaran di mulai, kegiatan diawali dengan berdoa yang di

pimpin oleh salah seorang siswa

G : ”Sudah… Langsung… Yang duduk yang bagus! Tolong dikeluarkan PR-nya! ”

(Guru meminta semua siswa untuk mengeluarkan PR karena akan dikoreksi

bersama-sama. Salah seorang siswa tidak membawa buku PR karena lupa

membawa buku PR)

G : ”Siapa lagi yang tidak mengerjakan PR?” S : ”Bu Risma ga bawa Bu..” (Satu orang siswa lagi tidak membawa

PR) G : ”Ga membawa tapi mengerjakan tidak?” S : “Iya” G : “Sudah…Coba yang lainnya cepat, yang anteng (tenang).

Sudah…1…2…3…4…5…! “ (Guru memperingatkan siswa yang masih ramai untuk tenang). G : ”Yang mulutnya tidak bisa dikendalikan hayo…!” G : “Adi wis durung Di?” (Adi sudah belum Di?) G :”Sudah…! Tolong di tukarkan dengan teman di sebelahnya! Yang

teman sebelahnya tidak membawa pakai buku campuran dulu! Hari ini ada yang tidak mengerjakan tidak? Yang tidak membawa PR Indra sama Kevin, tidak tahu Kevin mengerjakan atau tidak. Kalau Rolan tidak mengerjakan. Buku wajibnya tidak di tulis ada PR, makanya buku wajibnya setiap hari di bawa ya! Besok kalau diulangi lagi Bu Risma ga mau!”

G : ”Nomor 1 di baca bersama-sama! 1…2…3…!” S : ”Jarum panjang menunjuk angka 9, jarum pendek menunjuk

angka 4 kurang sedikit.” G : “Tolong… Kevin sudah? Sudah Indra? Sudah baca nomor 1!

Sudah?” G : “Minta tolong… Bu Risma minta tolong jarumnya bagaimana? “ (Guru meminta siswa untuk maju dan menunjukkan jawabannya) S : “Aku tahu Bu!” (Beberapa siswa yang merasa bisa menjawab

tunjuk jari) (Seorang siswa maju untuk bertanya kepada guru apakah jawabannya benar) G : “Jawabannya belum di beri tahu ko sudah tanya. Maju sini!“ (Guru meminta salah seorang siswa untuk maju mengerjakan soal) G : “Jarum panjang menunjuk angka 9 dan jarum pendek menunjuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

132

angka 4 kurang sedikit” (Siswa berusaha meletakkan posisi jarum panjang pada jam yang di bawa oleh guru) G :”Jarum panjang dulu. Terus ! Ya ! Tolong dituliskan di depan

Indra! Nomor 1 pukul berapa? Kelompoknya Aldo... Pekerjaannya Indra sudah betul ?”

S : ”Betul” G : “Jam 3 lebih berapa?” S : “45” G : “Nomor 2 dibaca bersama-sama! 1...2...3...!” S : “Jarum panjang menunjuk angka 9 dan jarum pendek menunjuk angka 1 kurang sedikit.” G : “Bu Risma minta tolong Roland nomor 2. Pakai ini !“ (Guru meminta siswa untuk maju ke depan kelas dan menunjukkan posisi jarum jam pada jam yang di bawa oleh guru sesuai dengan soal) G : ”Satu... Bunga... Bunga di tukar sama siapa?” S : “Evan” G : “Ya sudah Evan yang mengoreksi!” G : ”Jarum panjang menunjuk angka 9 ya! Terus... Angka 1 kurang

sedikit (Maksudnya jarum pendek menunjuk angka 1 kurang sedikit). Ayo...!”

(Siswa berusaha menjawab pertanyaan dengan cara memutar jarum panjang dan jarum pendek sesuai dengan soal). G : ”Jam 1 kurang sedikit! Coba Kevin Hendrawan ke sini! Sudah

betul ini Kevin?” (Guru menunjukkan posisi jam 03.45) S : “Sudah” G : “Tolong di tulis!” (Siswa lalu menuliskan jawabannya di papan tulis, siswa menulis 01.45) G : “Pukul berapa nomor 2? Rolan jam 1 kurang 15 menit sudah

betul, tapi tulisannya?” (Siswa sudah betul waktu menjawab, namun salah menuliskannya sehingga guru bertanya lagi kepada siswa agar siswa dapat meralat jawabannya) G : ”Jam berapa? Kalau kurang 45 menit. Jam 1 kurang 15 menit

maka jam ? Coba di tulis jam 1 kurang 15 menit sama jam 1 lebih 45 menit, beda atau tidak ? Jam berapa? “

G : “Sebelum jam 1 itu jam berapa?” S : “Jam 12” G : “Berarti jam 12 lebih...?” S : “45... 45 menit.” (Lalu siswa meralat tulisannya semula dan menggantinya dengan pukul 12.45) G :”Iya... Nomor 3 Kevin hendrawan, di baca dulu Kevin! Yo di baca nomor 3!” S :”Jarum panjang menunjuk angka 3 dan jarum pendek menunjuk angka 4 kurang sedikit.” (Lalu siswa mencoba meletakkan posisi jarum panjang dan jarum pendek sesuai dengan soal dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

133

menuliskan jawabannya di papan tulis, yaitu pukul 02.15) G :” Herin mainan apa? Adi... Herin!“ (Guru menegur siswa yang sedang mainan dan tidak memperhatikan) G : “Pekerjaan Kevin benar? “ (Guru mengecek apakah Herin dan Adi memperhatikan jawaban dari Kevin atau tidak) S : “Benar” (Siswa yang ditanya oleh guru menjawab) G : ”Nomor 4... Nomor 4 kelompok tengah. Diki coba Dik nomor 4!

Kevin lenggah” (Lenggah artinya duduk, guru meminta Kevin untuk kembali ke tempat duduknya)

G : “Yang lain ikut membaca. 1...2...3...!” S S : “Jarum panjang menunjuk angka 3 dan jarum pendek menunjuk angka 5 lebih sedikit.” G : ”Ini jam berapa Dik?” (Guru bertanya kepada Diki) S : ”5 lebih 15 menit” G : ”Di tulis di depan! Di sampingnya nomor 1 ya!” (Lalu Diki maju ke depan kelas dan menulis pukul 05.15) G :”Nomor terakhir... Nomor terakhir coba Doni! Yuk di baca

bersama-sama! Doni di depan sini! Ayo ke sini! Nanti di baca bersama-sama! Yuk di baca bersama-sama. 1...2...3...!”

S S :” Jarum panjang menunjuk angka 3 dan jarum pendek menunjuk angka 2 lebih sedikit” (Doni maju ke depan kelas) G : “Jam 2 lebih sedikit. Ini jam 2 lebih sedikit. Oke berapa? Berapa? Eh ga boleh lihat! Ga boleh lihat! Jam berapa ini?” (Siswa ingin melihat buku catatannya terlebih dahulu, namun guru melarang dan siswa kembali ke depan kelas dan mencoba menjawab soal) S : “2” G : “Jam 2 lebih berapa? Sampai angka 3 itu berapa menit?” S : “15” G : “Nah... Di tulis!” (Lalu siswa menulis di papan tulis pukul 02.15 menit dengan bimbingan dari guru) G : ”Kelompoknya Doni... Andre! Oke yang duduk di belakang

tolong memperhatikan! Duduk yang bagus! Tolong diberi salah dan betulnya di hitung! Yang sudah dikembalikan! Yang memberi salah dan betul temannya yang mengoreksi! Tidak sendiri-sendiri!”

(Lalu guru memeriksa dan menilai pekerjaan siswa dengan cara memanggil siswa per baris dan siswa mengantri untuk mendapat nilai dari guru) G : ”Kelompoknya David! Ivana mengerjakan tidak?” S : ”Tidak” G : ”Kenapa Ivana tidak mengerjakan? Apa?” (Suara siswa tidak jelas) S : ”Lupa” G : ”Lupa? Apa yang di ingat? PR-nya saja cuma 5! Kelompoknya

yang ramai tidak di...” (Guru memperingatkan jika ramai maka kelompoknya tidak di beri nilai)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

134

G : ”Kelompoknya Doni...Yuk Ratih...!” (Guru mengoreksi pekerjaan siswa per baris sampai semua siswa mendapat nilai) Komentar : Pada awal pelajaran kali ini guru mengawali pelajaran

dengan mengoreksi PR bersama-sama dan guru meminta beberapa siswa

untuk menjawab pertanyaan dan menuliskannya di papan tulis agar siswa

yang lain dapat melihat hasil pekerjaannya dan dapat mengoreksi apakah

jawabannya sudah benar atau belum (hal 131). Selama membahas PR guru

sering bertanya kepada siswa dan siswa tampak antusias dalam menjawab

pertanyaan dari guru hal ini nampak jika guru bertanya, banyak siswa yang

langsung mengangkat tangan dan ingin langsung menjawab pertanyaan (hal

131-133). Siswa sangat senang jika dapat menjawab dengan benar

pertanyaan dari guru. Selama membahas PR terjadi interaksi antara guru

dengan siswa (hal 131). Interaksi belajar mengajar yang terjadi antara guru

dan siswa merupakan komunikasi atau hubungan timbal balik atau

hubungan dua arah antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa

lain dalam melakukan kegiatan belajar mengajar (Sudjana, 1995:61-62).

Interaksi ini dapat dilihat dalam : (1) Tanya jawab atau dialog antara guru

dengan siswa atau antara siswa dengan siswa, (2) Bantuan guru terhadap

siswa yang mengalami kesulitan belajar, baik secara individual maupun

secara kelompok, (3) Guru memberi teguran kepada siswa, dan (4) Peran

guru sebagai fasilitator. Namun dalam pembelajaran yang terjadi di sini

peran guru sebagai fasilitator belum terlalu nampak karena peran guru

masih dominan dan guru masih menjadi pusat perhatian siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

135

(Setelah guru mengoreksi pekerjaan siswa, guru melanjutkan pelajaran.

Namun sebelumnya guru meminta siswa untuk memperhatikan ke depan

kelas karena guru akan memulai materi selanjutnya)

G :”Sudah... Bagi yang sudah dinilai tolong lenggahnya (duduknya) yang bagus. Nggatekke (perhatikan) Andre! Diki! Coba kemarin dari angka 12 ke angka 6 itu berapa putaran?”

S : ”Setengah” G : ”Berapa menit?” S : ”30” G : ”Coba kalau dari angka 12 ke angka 1. Berapa menit?” S : ”5” G : ”Kalau dari angka 12 ke angka 2?” S : “10” G : “Bagaimana caranya Adi? Adi ko tidur? Dari angka 12 ke angka

1 itu berapa menit?” S : “10” G : “10, caranya! 12 ke angka 1... 5 menit... Ini berarti kamu ada cara seperti perkalian 5 x 2” G : “Coba caranya. Misalnya jarum panjangnya sampai ke angka 2. Caranya : Ini sampai ke angka mana? Di tulis! Misalnya sampai ke angka 2 (Lalu guru menuliskan angka 2). Di kali berapa?” S : ”6 Bu! ” (Salah seorang siswa menjawab) G : ”Sembilan? Ini di kali...” S : ”5” G : ”5 menit. Berapa?” (Guru bertanya berarti 2 x 5 hasilnya berapa) S : ”10” G : ”Kalau baru sampai di angka 1, Nino?” S : ”5 Bu.” G : ”Satunya di tulis ya! Satu di kali...” S : ”5” G : ”Berapa?” S : ”5” G :”5 atau 1?”(Guru bertanya lagi untuk memastikan jawaban siswa) S : “5” G : “Siapa tadi yang jawab 1 ? Evan ya?” S : “Doni” G : “Tadi Bu Risma... Sing do turu men do tangi” (Yang tidur supaya bangun) G : “Kalau sampai jam 8 Kristiawan caranya! Kristiawan caranya bagaimana?” (Kristiawan diam saja karena tidak memperhatikan) G : “Sing neng ngarep (yang di depan)! Apa Kris? Makanya jangan tiduran! Rolan coba!” G : ”Kalau jarum panjangnya sampai di angka 8, cara menghitung menitnya bagaimana? caranya seperti yang di sini!” (Guru menunjuk pada tulisan yang ada di papan tulis).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

136

G :”Siapa yang di belakang yang tahu?Kevin? Inas? Inas tahu tidak?” S : “Tahu.” (Inas menjawab) G : “Berapa?” S : “4 x 5” G : “4 dikali 5. Kalau sampai di angka 3 berarti? Sekarang kalau

sampai di angka 3 berarti? Angkanya ini dipindahkan (Maksudnya angka yang ada pada jam di pindahkan). 3 dikali berapa menit?”

S : ”3 dikali 5 menit” G : ”3 dikali 5 menit. Berapa Kristiawan?” S : ”15” G : ”15. Bu Risma minta tolong diisikan! Yang 4 x 5 tolong Andre

sini Andre! Yang 5 x 5 Rere! Coba sekarang tidak usah di tulis! Bu Risma pingin tahu jawabannya berapa? Ini untuk menghitung menitnya dulu. Sudah sampai angka jarum panjang di angka 5. Siska sama Satya. Satya kalau jarum panjangnya ada di angka 6 cara menghitungnya berapa? 5 berapa?”

S : “30” G : “30 apa?” S S : “Menit” G : “30 menit. Sampai di angka 7 tolong dihitungkan Ivan!” S : ”35” G : ”35... Berapa kali berapa?” S : ”7 x 5” G : ”7 x 5 menit. Sampai di angka 9, Tia? Berapa menit? Pakai

perkalian! Tidak boleh ditambah-tambah. Nanti tambah-tambahannya! Sudah bisa perkalian!”

S : ” 9 x 5” G : “9 x 5 berapa? Lupa lagi.” S : “Bu aku Bu!” (Siswa yang merasa bisa menjawab tunjuk jari ingin menjawab) G : “9 x 5 coba Tia dulu!” S S : “Wuuu....” G : “Lupa lagi to? Perkalian sudah lewat dilupakan! Jam ketemu lagi lupa! “ (Guru mengingatkan siswa agar tidak mudah lupa) S : “Bu aku Bu!” (Siswa yang merasa tahu ingin menjawab) G : “Yang boleh yang anteng! Tidak usah tunjuk tangan! “ (Siswa langsung duduk dengan tenang dengan tangan dilipat di atas meja) G : “Tia belajar lagi! Berapa? Coba... Coba Endri. Berapa Ndri?

Berapa Endri? Berapa?” (Siswa yang merasa bisa menjawab kecewa karena tidak di tunjuk dan yang di tanya malah Endri) S : “Aku Bu!” (Salah seorang siswa ingin manjawab) G : ”Berapa? 64...?” (Endriana menjawab dengan suara yang kurang

jelas sehingga guru mengulangi jawaban dari siswa) G : ”34...? 64...?” (Guru mengulangi lagi jawaban siswa) G + S : ”Empat puluh lima" (Guru dan semua siswa menjawab)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

137

G : ”Coba lagi kalau 8. Jarum panjang ada di angka 8. Coba Kevin! Caranya! Berapa menit?” S : “8 x 5” G : “8 x 5 berapa? Yang tahu tolong...” S : “40” G : “40 apa?” S + G : “Menit” G : “David...! David...!Jarum panjangnya sampai di angka 10,

berapa?” S : “50 menit” G : “50 menit. Caranya?” S : “5 x 10” G : “10 di kali 5. (Guru meralat jawaban siswa). Sampai di angka 11 jarum panjangnya. Bu Risma minta tolong sama...? Sama Herin! Berapa menit? 11 dikali berapa?” S : ”5” G : ”11 dikali 5 menit berarti berapa?” S : ”55” G : ”55 menit. Kalau sampai di angka 12 lagi...? 12 dikali 5 berapa?” (Beberapa siswa tunjuk jari ingin menjawab) S + G : ”60 menit” G : ”Tia nggatekke! (Tia perhatikan!). Kamu belum hafal perkalian!” Komentar : Dari perkataan guru nampak bahwa siswa dituntut untuk hafal

tentang perkalian, padahal semestinya tidak hanya hafal namun memahami,

jika siswa telah memahami konsep perkalian akan lebih mudah bagi siswa

untuk menghafal dan dengan sendirinya dapat menghafal perkalian.

(lalu guru bertanya kepada David) G : ”David... Coba... Caranya mudah yang kamu hafal putaran atau

yang perkalian pakai 5?” S : ”Putaran pakai putaran” G : ”Kalau jam sudah kuat nanti tahu caranya. Kalau hafalan belum

bisa nanti di rumah belajar! Ya? Sekarang... Coba... Tolong nomor 1 halaman 126! nomor 1 halaman 126!”

S : ”Ini Bu?” G : ”Iya... Nomor 1 halaman 126...! Ini ga usah dikerjakan

seluruhnya! Yang anteng boleh menjawab. Latihan halaman 126! Bagi yang belum dapat...Coba nomor 1 sing anteng (Yang tenang/diam). Nomor 1 Ivana!”

G :”Jarum panjang yang dilihat menit, jarum pendek jam. Jam berapa? Jarum pendek itu jam! Jam 8...”

S : “65 menit”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

138

G : ”Ko 65 menit? Ini jam…jam... Menit. Menitnya ada di angka 1. “ G : “Eh... Tolong bantu Ivana ya?Yang lain coba yang anteng”

(anteng = tenang). S :”Bu aku Bu.” (Beberapa siswa tunjuk tangan agar boleh

menjawab) G : “Ivana jamnya seperti ini (Menunjukkan posisi jam). Ini jarum

yang pendek. Jarum yang lebih pendek ini jarum yang menunjukkan jam. Berarti jam berapa ini? Ini lho!”

S :” Aku tahu!” (Siswa yang tahu jawabannya tunjuk tangan agar boleh menjawab)

G : “Jam…?” (Guru bertanya jam berapa?) S : “8” G : “Jam 8... Jarum panjangnya ini yang menit ada di angka berapa?” S : ”1” G : ”1... Ada di angka 1 itu... 1 dikali 5 menit berapa? Ini berapa?” S : ”5” G : ”5... 5... Berarti berapa? Jam?” S : ”8” G : ”8 lebih berapa? Lebih berapa? Ini tadi kamu sudah bilang!” S : “35” G : “Ha...? 35...? Ini menitnya ada ada di angka 1... Lima...” S : “5” G : “Lagi di coba! Nomor 2... Nomor 2... Nanti yang tenang! Anteng!

(tenang). Coba Ivana tolong nomor 4. Jarum pendeknya ada di angka 1. Jam 1 lebih...?”

S : ”10” G : ”Ha...? Sebentar yang lain ya? Jarum jam yang lebih panjang ada

di angka…? ” S : ”2” G : ”Angka 2... 2 dikali 5 berapa Ivana?” S : “10" G : “10... Berarti jam 1 lebih...? Jam 1 lebih...?” S : “10” G : “Belajar lagi ya! Ivana belajar lagi ya! Kemarin sudah janji ya?

Ita sudah belajar. Ivana harus belajar ya! Nomor 2... Nomor 2 coba Nino... Nino... Ga papa... Nino berapa? Nomor berapa tadi?”

S : “2” G : “Nino nomor 2. Jarum pendeknya ada di angka 7. Berarti? Jarum

yang lebih pendek ada di angka 7 berarti jam? Jam tu...? Jarum panjang ada di angka 5. Ada di angka 5. Ini ada catatannya lho! (Guru menunjuk ke arah papan tulis). Ada di angka 5 berarti berapa menit? Jarum panjangnya ada di angka 5, berarti berapa menit? Berapa menit?”

S : “25” G : “25 menit. Berarti jam 7 lebih berapa?” S : “25”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

139

G :”Nomor 3... Nomor 3 Diki... Yang lain lenggah (duduk). Duduk yang bagus! Rere... Jam berapa?”

S : “Jam 11 lebih 50 menit” G : “Jam 11 lebih 50 menit. Pakai lewat atau lebih boleh! Nomor 4 sudah... Nomor 5 Cindy... Coba Cindy!” S : “Jam 2 lebih 20 menit” G : “Jam 2 lebih 20 menit. Nomor 6 Puput!” S : “Jam 10 lebih 35 menit” G : “Jam 10 lebih 35 menit. Nomor 7 Bimo!” S : “40 menit” G : “40 menit... Nomor 6 Ratih! Eh salah... Nomor 8…” G + S : “2 lebih 55 menit.” G : “Nomor 9 Satya! Dilihat jarum panjangnya yang mana! Jarum pendeknya yang mana?” G : ”Perhatikan!” (Guru meminta semua siswa untuk memperhatikan) S : ”5 lebih 15 menit” G : ”5 lebih 15 menit. Nomor 10 Mita! Berapa? Berapa?” S : ”Jam 11 lebih 35 menit” G : ”Iya! Nomor 1 latihan 8. Bu Risma minta tolong... Nomor 1

sama-sama ya! 1...2...3...!” S : “Jarum panjang menunjuk angka 5 dan jarum pendek menunjuk angka diantara 12 dan 1” G : “Bu Risma minta tolong Aldo. Di sini! (Guru meminta siswa utuk maju ke depan kelas). Angkanya angka 5.” (Guru membantu siswa meletakkan posisi jam yang benar). G : “Coba ini jam berapa? “ (Guru bertanya pada Aldo jam yang telah di buat tadi! Lalu Aldo

menjawab dengan tepat pertanyaan dari guru)

(Karena waktu pelajaran sudah habis guru meminta siswa untuk menutup

pelajaran dan mempersiapkan buku untuk mata pelajaran selanjutnya)

Komentar : Dari awal pelajaran hingga akhir pelajaran sering terjadi

komunikasi dua arah yaitu antara guru dengan siswa, karena guru

menerapkan metode bertanya saat pelajaran berlangsung. Jadi guru selalu

bertanya dan siswa menjawab, hal ini sering dilakukan oleh guru untuk

memusatkan perhatian siswa dan mengetahui sejauh mana pemahaman

siswa terhadap materi yang telah diberikan. Guru juga sering menegur siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

140

yang ramai. Seperti di awal pelajaran, pada saat mulai materi terjadi dialog

atau interaksi antara guru dengan siswa, hal ini dilakukan guru dengan

bertanya kepada siswa tiap kali guru memberi soal atau mengulangi materi.

Guru sering bertanya kepada siswa “ caranya?” atau “bagaimana? (hal

131,135,137) hal ini sangat baik dilakukan oleh guru, untuk mengetahui

apakah siswa benar-benar mengetahui cara menyelesaikan soal atau hanya

meniru jawaban dari temannya. Guru lebih sering bertanya pada siswa yang

belum memahami materi yang diberikan, hal ini sengaja dilakukan oleh

guru agar siswa terlatih dan terbiasa sehingga diharapkan siswa dapat

dengan mudah menjawab soal jika diberikan soal-soal lain yang sejenis.

Guru dalam hal ini menerapkan aliran psikologi behaviorisme yang

memandang bahwa belajar adalah mengubah perilaku siswa dari tidak bisa

menjadi bisa, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dan tugas guru adalah

mengontrol stimulus dan lingkungan belajar agar perubahan mendekati

tujuan yang diinginkan, dan guru pemberi hadiah atau hukuman pada siswa,

yakni hadiah diberikan pada siswa yang telah mampu memperlihatkan

perubahan bermakna. Aliran behaviorisme meletakkan proses reinforcement

dalam posisi amat penting bagi siswa untuk mencapai perubahan yang

diinginkan ( Kauchak, dalam Dede Rosyada 2004:92 ).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

141

C. Pembahasan Kegiatan Pembelajaran Secara Keseluruhan

C.1 Pembahasan Kegiatan pembelajaran di SDEK Mangunan

C.1.1 Pertemuan pertama

Pada awal pelajaran guru langsung memulai dengan permainan.

Permainan matematika dimaksudkan sebagai permainan yang mengandung

pelajaran matematika (Wakiman, 1993:5). Dalam permainan matematika

terdapat unsur pelajaran dan unsur bermain. Dalam hal ini pelajaran

matematika yang dimaksud adalah perkalian. Sebelumnya siswa telah

mempelajari materi tentang perkalian dan saat permainan siswa tidak

diajarkan konsep tentang perkalian namun hanya dimaksudkan untuk

meningkatkan keterampilan siswa berhitung tentang perkalian. Dari

pengamatan peneliti tampak bahwa guru berusaha untuk mengaktifkan siswa

dan membuat siswa senang untuk belajar matematika, sehingga siswa tidak

merasa terbebani untuk belajar karena di kemas dalam permainan yang

menyenangkan. Variasi model pembelajaran dengan permainan ini membuat

siswa tidak merasa bosan dengan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan

dan siswa tampak lebih antusias mengikuti kegiatan pembelajaran.

Permainan ini berpasangan, salah seorang siswa membuat soal lalu

pasangannya yang harus menjawab dan sebaliknya. Pada saat permainan

situasi kelas menjadi sedikit ramai karena siswa sibuk mengerjakan tugas

yang diberikan oleh guru sambil berdiskusi dengan teman yang lain (hal 37).

Chickering dan Gasmon (Widharyanto, 2002) menjelaskan bahwa

dalam pembelajaran aktif, para siswa dalam belajar tidak hanya sekedar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

142

duduk di kelas mendengarkan, menghafalkan tugas-tugas yang diberikan

dan menemukan jawabannya. Lebih dari itu, para siswa harus

mendiskusikan apa yang mereka pelajari, menulis tentangnya,

menghubungkannya dengan pengalaman yang dimiliki, dan menerapkannya

dalam kehidupan sehari-hari. Para siswa harus membuat apa yang mereka

pelajari menjadi bagian dari diri mereka sendiri. Dalam hal ini, para siswa

mendapat kesempatan untuk mengintegrasikan informasi, konsep, atau

ketrampilan baru ke dalam struktur kognitif atau skemata yang mereka

miliki melalui merumuskan, memeriksa sendiri, dan mempraktekkannya.

Dari kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan, nampak bahwa guru

berusaha menerapkan pembelajaran aktif menurut Chickering dan Gasmon

(dalam Widharyanto, 2002). Hal ini terlihat dari kegiatan pembelajaran yang

dilaksanakan oleh guru dengan menggunakan permainan matematika (hal

34-37), dalam permainan ini siswa tidak hanya duduk diam dan

mendengarkan guru berbicara namun siswa aktif melakukan kegiatan sambil

belajar memecahkan masalah (soal perkalian).

Pada permainan kartu yang kedua siswa diajak bermain dalam

kelompok yang lebih besar dan ada unsur pertandingan karena siapa yang

memperoleh pasangan kartu soal dan jawaban yang paling banyak

dinyatakan sebagai pemenang (hal 44). Hal ini sangat menantang dan

membuat siswa termotivasi untuk menjadi pemenang, sehingga mereka

harus berusaha mencari dan mengetahui soal dan jawabannya. Padahal

untuk dapat menjadi pemenang mereka harus bisa perkalian, jadi mereka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

143

secara tidak langsung belajar perkalian sambil bermain. Hal ini sesuai

dengan pembelajaran aktif yang di definisikan oleh Silberman (dalam

Widharyanto, 2002) yang menjelaskan bahwa suatu pembelajaran dikatakan

aktif apabila para siswa banyak melakukan aktivitas. Mereka menggunakan

otaknya untuk mengkaji ide-ide (mencari cara untuk dapat memenangkan

permainan tanpa bermain curang), memecahkan masalah (mencari soal dan

jawaban yang sesuai) dan menerapkan apa yang telah mereka pelajari

(menerapkan materi perkalian pada permainan kartu).

Dari keseluruhan proses pembelajaran yang terjadi pada pertemuan

pertama ini tampak bahwa guru telah berusaha untuk mengaktifkan siswa

dengan menerapkan metode permainan pada pelaksanaan pembelajaran dan

guru juga berusaha untuk membuat siswa senang dan tidak merasa bosan

dengan kegiatan pembelajaran. Usaha guru mengaktifkan siswa dengan cara

menerapkan metode permainan pada proses pembelajaran membuat siswa

senang untuk belajar, hal ini nampak dari sikap siswa yang tampak senang

saat belajar sambil bermain dan antusias selama kegiatan pembelajaran

berlangsung, bahkan ada siswa yang mengajak untuk bermain lagi. Dari

hasil wawancara peneliti dengan beberapa siswa nampak bahwa siswa

senang dengan metode belajar sambil bermain. Dari permainan kartu

perkalian pemahaman yang di peroleh siswa adalah bahwa belajar

matematika khususnya perkalian tidak selalu membosankan karena dapat

dibuat dalam bentuk permainan yang menarik bagi siswa, sehingga siswa

secara tidak langsung belajar sambil bermain dalam suasana yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

144

menyenangkan

C.1.2 Pertemuan kedua

Pada pertemuan kedua ini guru masih membahas materi tentang

perkalian, guru masih menggunakan metode permainan namun dengan tipe

yang berbeda dan media yang digunakan berbeda pula. Pada permainan kali

ini guru menggunakan bola sebagai media permainan (hal 67). Siswa

tampak senang dengan permainan ini dan menjadi semangat untuk belajar

perkalian. Mereka tidak menganggap permainan itu sebagai beban, mereka

justru tampak antusias untuk mendapatkan bola, padahal bola tersebut berisi

soal perkalian yang harus di jawab dan siapa yang mendapat bola harus

menjawab soal perkalian yang tertera pada bola (hal 70). Tapi mereka selalu

ingin diberi bola dan meminta untuk mendapat lemparan bola dari guru.

Metode permainan ini ternyata dapat membuat siswa semangat dan tertarik

untuk mengikuti kegiatan belajar sambil bermain bola. Dalam hal ini guru

telah berhasil membuat siswa tertarik dan termotivasi untuk belajar dengan

cara membuat siswa senang terlebih dahulu, hal ini sesuai dengan

wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan guru bahwa dalam proses

belajar yang paling penting adalah membuat siswa senang dahulu, setelah

siswa senang akan lebih mudah bagi guru untuk memulai kegiatan

pembelajaran yang sesungguhnya.

Pada permainan yang kedua guru membagi semua siswa menjadi 2

kelompok besar untuk saling berkompetisi dan bersaing untuk dapat

memenangkan permainan (hal 75-76). Dalam permainan ini guru bertindak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

145

sebagai fasilitator, karena siswalah yang aktif bermain dalam kelompok dan

tugas guru hanya mengawasi kegiatan agar berjalan dengan lancar dan

sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan di capai (hal 80). Dalam

pelaksanaan metode permainan matematika siswa harus terlibat aktif artinya

siswa harus mau menanggapi sehingga siswa mempunyai kesempatan untuk

turut serta dalam permainan, sedangkan selama proses pembelajaran

berlangsung guru hendaknya bertindak sebagai pengarah dan mendorong

siswa agar ikut aktif terlibat (Manalu, dkk, 1980:8). Jadi belajar

menggunakan permainan meningkatkan pemusatan pembelajaran pada diri

siswa sehingga guru hanya berfungsi sebagai fasilitator. Hal ini sesuai

dengan pembelajaran aktif menurut Breslow (dalam Widharyanto, 2002)

yang menggunakan analogi pembelajaran siswa aktif dengan permainan

olahraga. Menurut Breslow peran guru dan siswa dalam pembelajaran aktif

seperti halnya peran seorang pelatih dalam permainan basket. Yang aktif di

lapangan basket adalah pemainnya (dalam hal ini siswa) dan bukan

pelatihnya (dalam hal ini guru). Akan tetapi, para pemain (siswa) dapat

bermain dengan maksimal apabila mengikuti saran, petunjuk dan fasilitasi

dari pelatihnya. Pembelajaran di kelas dengan paradigma pembelajaran aktif

terjadi demikian juga. Para siswalah yang aktif bermain dalam interaksi

kelas (dalam kelompok) dan guru hanya berperan memberikan rambu-

rambu (dalam hal ini aturan permainan) dan memfasilitasi jalannya

permainan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

146

C.1.3 Pertemuan ketiga

Sebelum memulai materi tentang pembagian guru terlebih dahulu

memberikan PR kepada siswa tentang pembagian. Dari pengamatan peneliti

nampak bahwa tujuan guru memberikan PR adalah agar setelah

mengerjakan PR yang diberikan oleh guru diharapkan siswa memiliki

sedikit pengetahuan awal tentang pembagian, walaupun materinya baru

akan diberikan, sehingga pada saat guru memulai materi tentang pembagian

siswa diharapkan lebih siap dan dapat mengikuti proses pembelajaran

dengan baik karena telah memiliki pengetahuan awal tentang pembagian

dengan mengerjakan soal-soal pembagian terlebih dahulu. Hal ini sesuai

dengan operasi klasifikasi menurut Piaget yang menyatakan bahwa pada

anak sekolah dasar dapat diajarkan matematika, namun bukan dengan cara

deduktif, tetapi dengan cara induktif. Proses induktif meliputi pengamatan,

melakukan abstraksi yaitu mencari kesamaan diantara fakta-fakta kemudian

menemukan konsep. Hal ini yang coba diterapkan oleh guru yaitu dengan

mencari kesamaan dari soal-soal pembagian yang telah dikerjakan oleh

siswa di rumah dengan materi pembagian yang akan diajarkan oleh guru,

dengan demikian diharapkan siswa akan lebih mudah menerima materi

tentang pembagian yang akan diajarkan oleh guru.

Pada saat memulai materi tentang pembagian guru mengawali

pelajaran dengan mengulang materi sebelumnya yaitu tentang perkalian

agar siswa dapat mengingat kembali materi tentang perkalian (hal 63-66),

karena masih berkaitan dengan materi yang akan diajarkan yaitu tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

147

pembagian. Dalam hal ini guru telah menerapkan aktive learning (belajar

aktif) karena dalam belajar aktif setiap materi pelajaran yang baru harus

dikaitkan dengan berbagai pengetahuan dan pengalaman yang ada

sebelumnya. Materi pelajaran yang baru disediakan secara aktif dengan

pengetahuan yang sudah ada. Agar murid dapat belajar secara aktif guru

perlu menciptakan strategi yang tepat guna sedemikian rupa sehingga

peserta didik mempunyai motivasi yang tinggi untuk belajar (Mulyasa,

dalam Hartono, 2007). Namun pada saat memberikan soal dan menjelaskan

cara mencari nilai pembagian, menurut peneliti guru masih terlalu banyak

membimbing siswa dalam menemukan jawaban dari soal yang diberikan

oleh guru (hal 67-68), akan lebih baik apabila guru hanya memberikan

pertanyaan pancingan yang dapat merangsang siswa untuk berfikir sendiri

sehingga siswa dapat menemukan jawabannya sendiri. Guru meminta siswa

untuk bernyayi sebelum mengerjakan LK agar siswa kembali ceria dan

dapat fokus lagi pada pelajaran (hal 72). Guru sering meminta siswa untuk

bernyanyi jika guru melihat siswa mulai tampak lelah atau mulai terlihat

bosan sehingga tidak fokus pada pelajaran. Setelah bernyanyi biasanya

siswa menjadi bersemangat lagi dan siap belajar lagi.

Guru sering menjawab pertanyaan yang diajukan dan menuliskan

caranya di papan tulis, menurut peneliti akan lebih baik jika guru meminta

salah seorang siswa untuk menuliskan bagaimana caranya menurut siswa,

sehingga guru dapat mengetahui sejauh mana pengetahuan dan pemahaman

siswa dalam menjawab soal yang diberikan oleh guru. Jika siswa masih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

148

kurang tepat dalam menjawab soal sebaiknya guru memberi pertanyaan

pancingan yang dapat merangsang siswa untuk dapat menjawab soal yang

diberikan, sehingga siswa dapat menyadari sendiri kesalahannya dan dapat

memperbaikinya sendiri.

C.1.4 Pertemuan keempat

Pada awal pelajaran sebelum memulai materi, guru bertanya tentang

pembagian sebuah roti yang di bagi menjadi 2 bagian (hal 76-77). Dari apa

yang dilakukan guru nampak bahwa guru ingin mengajak siswa agar dapat

membayangkan pembagian dengan 2 berdasarkan apa yang sering mereka

lihat yaitu roti. Namun akhirnya siswa memahaminya sebagai pecahan. Lalu

guru menjelaskan bahwa mereka belum belajar tentang pecahan tapi

pembagian dengan 2. Pada pembelajaran kali ini guru tidak membawa alat

peraga, namun guru menggunakan apa yang ada di kelas yaitu sapu (lidi)

yang dapat digunakan siswa sebagai alat bantu untuk menghitung tentang

pembagian (hal 78-79). Dengan menggunakan lidi yang telah di potong-

potong diharapkan siswa dapat lebih mudah dalam menghitung tentang

pembagian yang masih sederhana. Dalam hal ini guru menggunakan benda-

benda yang mudah di dapatkan dan dapat digunakan oleh siswa, guru

menerapkan prinsip pembelajaran aktif yaitu belajar dengan melakukan

sesuatu yaitu menghitung dengan menggunakan potongan-potongan lidi

yang telah mereka buat sebelumnya.

Selain menggunakan lidi, guru juga menyediakan batu-batuan

berwarna yang telah ada sebelumnya (telah dimiliki oleh sekolah), sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

149

siswa dapat langsung menggunakannya sebagai alat bantu untuk

menghitung. Batu-batuan yang berwarna-warni membuat siswa tertarik

untuk menggunakannya, sehingga siswa langsung berebutan mengambil

batu-batuan tersebut yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk

menghitung (hal 81). Guru menggunakan berbagai macam media

pembelajaran yang dapat digunakan oleh siswa agar siswa dapat lebih

kreatif dan dapat menggunakan apa saja yang dapat digunakan untuk

menghitung. Guru tidak menekankan siswa untuk menggunakan salah satu

media saja tapi guru memberi kebebasan kepada siswa untuk menggunakan

media yang mereka inginkan, jika siswa tidak memerlukan media karena

sudah bisa guru juga tidak memaksa siswa menggunakan media. Guru

memberi kebebasan kepada siswa untuk berkreasi tapi tujuannya adalah

untuk belajar.

Setelah siswa diberi penjelasan tentang cara dan langkah-langkah

membagi dengan “poro gapit”, guru meminta tiap siswa untuk maju ke

depan kelas dan mengerjakan soal yang diberikan oleh guru di papan tulis

(hal 87-89). Saat siswa mengerjakan soal di papan tulis, guru berada di

samping siswa untuk melihat pekerjaan siswa dan membantu siswa jika

siswa mengalami kesulitan atau kurang tepat dalam menyelesaikan soal.

Tiap siswa bergiliran maju ke depan kelas untuk menjawab soal yang

diberikan oleh guru (hal 89). Hal ini sesuai dengan aliran psikologi kognitif

yang memandang bahwa belajar adalah mengembangkan berbagai strategi

untuk mencatat dan memperoleh informasi, siswa harus aktif menemukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

150

informasi-informasi tersebut dan guru bukan mengontrol stimulus, tapi

menjadi patner siswa dalam proses penemuan berbagai informasi dan

makna-makna dari informasi yang diperolehnya dalam pelajaran yang

mereka bahas dan kaji bersama.

C.1.5 Pertemuan kelima

Pada pertemuan kali ini guru mengunakan cara mendongeng untuk

mengajarkan pembagian yaitu tentang soal cerita. Guru bercerita tentang

soal-soal yang berkaitan dengan pembagian dan meminta siswa untuk

menjawab pertanyaan (hal 94-97). Jadi terjadi interaksi multi arah antara

guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa lain, karena tiap siswa

dapat saling membantu untuk menjawab pertanyaan dari guru. Siswa

tampak senang dan antusias dalam mendengarkan cerita dari guru dan siswa

sangat aktif dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh

guru. Guru selalu menggunakan metode belajar yang berbeda-beda tiap

pertemuan walaupum materinya masih sama yaitu tentang pembagian. Hal

ini dilakukan oleh guru agar siswa tidak merasa bosan dan senang untuk

belajar. Sehingga dengan sendirinya siswa dapat belajar tanpa harus dipaksa

oleh guru. Jadi keinginan belajar itu berasal dari dalam diri siswa sendiri,

bukan karena paksaan dari guru.

Pada pembelajaran tentang soal cerita dengan bercerita, ditinjau dari

segi penggunaan variasi, variasi yang digunakan oleh guru yaitu:

(1) Penggunaan variasi suara, (2) Kesenyapan dan (3) Gerakan badan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

151

mimik (Hasibuan, dkk. 1988).

Setelah guru bercerita, siswa meminta kepada guru untuk dapat

bercerita juga dan guru mengijinkan siswa untuk bercerita tetapi tentang

pembagian. Guru meminta siswa bercerita secara berpasangan dan di depan

kelas (hal 99-100). Siswa tampak senang dan meminta sendiri untuk maju

dan bercerita tanpa harus diminta oleh guru. Guru memandu siswa dengan

memfasilitasi dan mengamati kegiatan siswa. Guru meminta siswa lain yang

tidak bercerita untuk membantu menjawab pertanyaan agar siswa lain juga

berfikir dan tidak diam saja. Sehingga terjadi interaksi multi arah antara

guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa lain. Dari apa yang

dilakukan oleh guru nampak bahwa guru berusaha untuk menciptakan

kerjasama dan saling membantu antar siswa. Guru telah menerapkan active

learning (belajar aktif) karena manurut Chickering dan Glasmon (dalam

Widharyanto) menjelaskan bahwa dalam pembelajaran aktif, para siswa

dalam belajar tidak hanya duduk di kelas mendengarkan, menghafalkan

tugas-tugas yang diberikan dan menemukan jawabannya. Lebih dari itu

siswa harus mendiskusikan apa yang mereka pelajari, menulis tentangnya,

menghubungkannya dengan pengalaman yang dimiliki dan menerapkannya

dalam kehidupan sehari-hari. Para siswa harus membuat apa yang mereka

pelajari menjadi bagian dari diri mereka sendiri. Dalam hal ini, para siswa

mendapat kesempatan untuk mengintegrasikan informasi, konsep, atau

ketrampilan baru ke dalam struktur kognitif atau skemata yang mereka

miliki melalui merumuskan, memeriksa sendiri dan mempraktekkannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

152

Pembahasan Secara Keseluruhan

Dari pertemuan pertama sampai pertemuan terakhir nampak bahwa

guru selalu berusaha untuk mengaktifkan siswa agar selalu terlibat pada

kegiatan pembelajaran dan guru selalu berusaha untuk menciptakan suasana

pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa agar siswa senang saat belajar

dan tidak merasa bosan. Hal ini nampak pada tiap pertemuan di mana guru

selalu berusaha menggunakan metode belajar yang berbeda-beda

(permainan-permainan dan penggunaan berbagai media pembelajaran) agar

siswa tidak merasa bosan. Jika guru merasa siswa sudah mulai bosan dan

tidak konsentrasi lagi pada pelajaran guru berusaha untuk memotivasi siswa

dan membuat siswa semangat lagi untuk belajar dengan cara meminta siswa

untuk bernyanyi terlebih dahulu. Setelah siswa semangat lagi baru guru

melanjutkan kegiatan pembelajaran lagi. Hubungan guru dan siswa yang

sangat akrab membuat suasana pembelajaran lebih santai, guru juga sering

bercanda dengan siswa saat pelajaran berlangsung. Sehingga suasana

pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Sebelum pelajaran berakhir

guru selalu memberikan tugas kepada siswa untuk mengerjakan soal-soal

latihan berupa LK (Lembar Kerja) sesuai dengan materi yang baru saja

diajarkan. Sebelumnya siswa dibagikan kertas bekas yang dibelakangnya

masih kosong sehingga bagian yang kosong itu bisa digunakan untuk

menulis soal dan jawabanya. Setelah selaesai siwa menyerahkan LK kepada

guru untuk dokoreksi, setelah LK dikoreksi oleh guru siswa diberi

kebebasan untuk menggambari dan mewarnai LK tersebut. Setelah selesai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

153

digambari dan diwarnai LK dikumpulkan kembali kepada guru untuk di

tempel pada dinding kelas.

C.2 Pembahasan Kegiatan pembelajaran di SDK Kalasan

C.2.1 Pertemuan pertama

Pada awal pelajaran tentang pengukuran guru membawa berbagai

macam alat ukur yang akan ditunjukkan kepada siswa dan akan digunakan

dalam pembelajaran seperti pita meteran (meteran kain), meteran rol kecil

(meteran kayu), meteran untuk mengukur tinggi badan dan timbangan untuk

mengukur berat badan (hal 106-106). Saat mengenalkan berbagai alat ukur

baku, guru banyak berinteraksi dengan siswa, hal ini nampak selama

kegiatan pembelajaran berlangsung, guru selalu bertanya kepada siswa baik

kepada individu maupun kepada kelas (hal 105-106). Guru juga sering

menegur siswa yang ramai agar tidak mengganggu teman yang lain dan

biasanya guru meminta siswa yang ramai tersebut untuk menjawab

pertanyaan, hal itu dilakukan oleh guru agar siswa tidak ramai lagi dan guru

juga dapat mengetahui apakah siswa sudah memahami materi yang

diberikan atau belum. Sebagian besar siswa sangat aktif dalam menjawab

pertanyaan yang diajukan oleh guru. Siswa senang jika diminta oleh guru

untuk menjawab pertanyaan. Hal ini nampak ketika guru mengajukan

pertanyaan banyak siswa langsung tunjuk jari ingin menjawab pertanyaan

tersebut, sehingga membuat suasana kelas menjadi ramai. Guru sering

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

154

berkata “sing anteng” artinya yang boleh menjawab pertanyaan dari guru

adalah siswa yang tenang / diam / tidak ramai (hal 106), hal ini dilakukan

guru agar suasana kelas tidak terlalu ramai dengan keributan siswa yang

saling rebutan ingin menjawab soal.

Pada pembelajaran bagian yang kedua, guru membagi siswa dalam

kelompok-kelompok kecil untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh

guru (hal 113-114). Pada bagian ini secara tidak langsung guru telah

menerapkan pembelajaran aktif, karena dalam pembelajaran aktif aktivitas

siswa didasarkan pada pengalaman belajar yang diperoleh melalui berbagai

bentuk keterlibatan kelas baik dalam kerja tim, kerja kelompok kecil, kerja

berpasangan maupun kerja individual. Selain itu keterlibatan kelas juga

dilakukan melalui aktivitas berbicara, menulis, membaca, diskusi dan lain

sebagainya. Dalam hal ini guru telah menerapkannya dalam diskusi

kelompok di dalam kelas (hal 114-115) . Karena siswa diajak untuk dapat

memecahkan persoalan dalam kelompok dan saling berdiskusi untuk

memperoleh jawaban yang tepat dan menuliskannya. Setelah siswa selesai

mengerjakan tugas dalam kelompok, guru meminta siswa untuk saling

mengoreksi (membahas) pekerjaan dalam kelompok secara bersama-sama

dengan cara meminta beberapa siswa untuk menjawab pertanyaan dan untuk

mengetahui apakah jawaban dalam kelompok sudah tepat atau belum. Jika

jawaban siswa belum tepat maka akan di bahas bersama untuk memperoleh

jawaban yang tepat (hal 116-117).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

155

C.2.2 Pertemuan kedua

Pada pertemuan kali ini guru menjelaskan tentang alat ukur waktu

yaitu jam. Guru membawa alat peraga berupa jam yang jarum panjang dan

jarum pendeknya dapat diputar-putar sesuai dengan keinginan (hal 119).

Guru menunjuk beberapa siswa untuk menjawab pertanyaan yang diajukan

oleh guru tentang jam sesuai dengan letak jarum panjang dan jarum pendek

yang ditunjukkan oleh guru (119-123). Menurut peneliti guru sering

menerapkan metode bertanya karena sering terjadi interaksi dua arah antara

guru dengan siswa dan guru sering bertanya kepada siswa yang tampak

kurang memperhatikan agar perhatian siswa tertuju pada guru dan pada

pelajaran lagi. Cara yang dilakukan oleh guru cukup efektif karena siswa

yang tadinya tidak memperhatikan, saat di panggil dan di tanya terpaksa

harus memperhatikan dan akhirnya dia harus belajar walaupun terpaksa,

namun siswa berusaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan oleh guru (hal 119).

Guru beberapa kali langsung memberitahu siswa jawaban yang benar

dari pertanyaan yang diajukan oleh guru. Menurut peneliti akan lebih baik

jika guru meminta siswa untuk menjawab sendiri berapa jawaban yang tepat

dan jika jawaban siswa masih kurang tepat guru dapat membimbing siswa

dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan yang dapat memancing

siswa untuk menjawab dengan benar. Hal ini akan lebih bermakna bagi

siswa dan dapat membantu siswa untuk mengkonstruksi sendiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

156

pengetahuannya

Dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan

menggunakan alat peraga berupa jam guru telah mempraktekkan apa yang

diungkapkan konfucius (dalam Hartono, 2007):

Apa yang saya dengar, saya lupa

Apa yang saya lihat, saya ingat

Apa yang saya lakukan, saya paham

Ketiga pernyataan ini menekankan pada pentingnya belajar aktif agar apa

yang dipelajari dapat di pahami dan bermakna bagi siswa.

C.2.3 Pertemuan ketiga

Pada awal pelajaran kali ini guru mengawali pelajaran dengan

mengoreksi PR bersama-sama dan guru meminta beberapa siswa untuk

menjawab pertanyaan dan menuliskannya di papan tulis agar siswa yang

lain dapat melihat hasil pekerjaannya dan dapat mengoreksi apakah

jawabannya sudah benar atau belum (hal 131). Selama membahas PR guru

sering bertanya kepada siswa dan siswa tampak antusias dalam menjawab

pertanyaan dari guru hal ini nampak jika guru bertanya, banyak siswa yang

langsung mengangkat tangan dan ingin langsung menjawab pertanyaan (hal

131-133). Siswa sangat senang jika dapat menjawab dengan benar

pertanyaan dari guru. Selama membahas PR terjadi interaksi antara guru

dengan siswa (hal 131). Interaksi belajar mengajar yang terjadi antara guru

dan siswa merupakan komunikasi atau hubungan timbal balik atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

157

hubungan dua arah antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa

lain dalam melakukan kegiatan belajar mengajar (Sudjana, 1995:61-62).

Interaksi ini dapat dilihat dalam : (1) Tanya jawab atau dialog antara guru

dengan siswa atau antara siswa dengan siswa, (2) Bantuan guru terhadap

siswa yang mengalami kesulitan belajar, baik secara individual maupun

secara kelompok, (3) Guru memberi teguran kepada siswa, dan (4) Peran

guru sebagai fasilitator. Namun dalam pembelajaran yang terjadi di sini

peran guru sebagai fasilitator belum terlalu nampak karena peran guru

masih dominan dan guru masih menjadi pusat perhatian siswa.

Dari awal pelajaran hingga akhir pelajaran sering terjadi komunikasi

dua arah yaitu antara guru dengan siswa, karena guru menerapkan metode

bertanya saat pelajaran berlangsung. Jadi guru selalu bertanya dan siswa

menjawab, hal ini sering dilakukan oleh guru untuk memusatkan perhatian

siswa dan mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang

telah diberikan. Guru juga sering menegur siswa yang ramai. Seperti di awal

pelajaran, pada saat mulai materi terjadi dialog atau interaksi antara guru

dengan siswa, hal ini dilakukan guru dengan bertanya kepada siswa tiap kali

guru memberi soal atau mengulangi materi. Guru sering bertanya kepada

siswa “caranya?” atau “bagaimana?” (hal 131,135,137) hal ini sangat baik

dilakukan oleh guru, untuk mengetahui apakah siswa benar-benar

mengetahui cara menyelesaikan soal atau hanya meniru jawaban dari

temannya. Guru lebih sering bertanya pada siswa yang belum memahami

materi yang diberikan, hal ini sengaja dilakukan oleh guru agar siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

158

terlatih dan terbiasa sehingga diharapkan siswa dapat dengan mudah

menjawab soal jika diberikan soal-soal lain yang sejenis. Guru dalam hal ini

menerapkan aliran psikologi behaviorisme yang memandang bahwa belajar

adalah mengubah perilaku siswa dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak

mengerti menjadi mengerti, dan tugas guru adalah mengontrol stimulus dan

lingkungan belajar agar perubahan mendekati tujuan yang diinginkan, dan

guru pemberi hadiah atau hukuman pada siswa, yakni hadiah diberikan pada

siswa yang telah mampu memperlihatkan perubahan bermakna. Aliran

behaviorisme meletakkan proses reinforcement dalam posisi amat penting

bagi siswa untuk mencapai perubahan yang diinginkan ( Kauchak, dalam

Dede Rosyada 2004:92 ).

Pembahasan Secara Keseluruhan

Dari pertemuan pertama sampai pertemuan terakhir hal yang paling

nampak dari kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru adalah

guru sering menggunakan metode tanya jawab, dimana guru selalu bertanya

dan meminta siswa untuk menjawab secara bergantian. Guru lebih sering

bertanya pada siswa yang tidak tunjuk tangan saat guru bertanya, hal ini

sengaja dilakukan oleh guru untuk mengetes siswa, karena menurut guru

siswa yang tunjuk tangan jika guru bertanya pasti sudah bias dan sudah tahu

jawabannya. Sehingga guru lebih sering bertanya pada siswa yang tunjuk

tangan untuk mengetahui sejauhmana pemahaman siswa, sehingga guru

dapat membantu siswa dengan pertanyaan-pertanyaan yang dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

159

merangsang siswa untuk berfikir dan dapat menjawab pertanyaan yang

diajukan oleh guru. Setelah menjelaskan materi guru biasanya meminta

siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan yang terdapat pada buku paket,

lalu setelah siswa selesai mengerjakan latihan soal guru meminta siswa

untuk menukar hasil pekerjaanya dengan teman yang ada di sampingnya

untuk dikoreksi bersama. Guru meminta beberapa siswa untuk menjawab

soal dan untuk mengoreksi secara bersama-sama apakah jawaban siswa

sudah tepat atau belum, jika belum tepat guru meminta semua siswa untuk

mengoreksi dan mencari jawaban yang tepat bersama-sama. Setelah selesai

guru meminta siswa menuliskan berapa jumlah jawaban yang tepat dan

jumlah jawaban yang salah, lalu guru meminta siswa untuk tenang dan

secara bergantian (per baris) maju ke meja guru untuk diberi nilai oleh guru.

Guru biasanya menunjuk baris yang paling tenang dan paling rapi untuk

maju pertama kali untuk diberi nilai. Sehingga jika siswa sudah selesai

mengoreksi pekerjaan temannya mereka langsung duduk, diam dan melipat

tangannya di atas meja agar dapat segera di beri nilai oleh guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

160

PEMBAHASAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

` 161

D.1 Perbedaan proses pembelajaran matematika di SDEK Mangunan dengan SDK Kalasan berdasarkan lembar observasi

Dari hasil pengamatan peneliti dan teman peneliti yang bertindak sebagai observer berikut ini merupakan perbedaan secara umum

proses pembelajaran yang terjadi di SDEK Mangunan dan SDK Kalasan, berdasarkan lembar observasi yang dibuat oleh peneliti :

Tabel 1 : Tabel Perbedaan 1

Aspek SDEK Mangunan SDK Kalasan

1 Pendahuluan

Persiapan yang dilakukan guru sebelum memulai pelajaran

● Dari beberapa kali pertemuan yang dapat diamati oleh peneliti, guru sering membawa media dan alat peraga yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran, diantaranya adalah kartu soal dan kartu jawaban yang digunakan untuk permainan kartu tentang perkalian (gbr 1a dan 1b) dan bola-bola (gbr 1c) yang digunakan untuk permainan tentang perkalian. Lidi (gbr 1d), batu-batu (gbr 1e) dan boneka (gbr 1f) yang digunakan untuk pembelajaran tentang pembagian

● Guru sering membagi kelas dalam kelompok-kelompok kecil maupun

● Dari beberapa kali pertemuan yang dapat di amati oleh peneliti guru beberapa kali membawa alat peraga dalam kegiatan pembelajaran, diantaranya adalah berbagai macam alat ukur (gbr 1a): meteran kain, meteran rol besar, meteran rol kecil, dan jam yang digunakan untuk pembelajaran tentang pengukuran (gbr 1b dan gbr 1c)

● Guru hanya sekali membagi kelas dalam kelompok-kelompok kecil yaitu pada saat pelajaran tentang pengukuran tentang alat ukur baku (gbr 2a)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

` 162

kelompok besar dalam kegiatan pembelajaran (gbr 2a, 2b dan 2c), jika guru menggunakan permainan dalam kegiatan pembelajaran maka siswa selalu dibagi dalam kelompok-kelompok kecil maupun besar (gbr 2a, 2b, 2c)

Keadaan siswa ● Dari beberapa kali pertemuan yang dapat diamati oleh peneliti keadaan siswa pada saat mulai pelajaran siswa tampak kurang memperhatikan penjelasan/perintah dari guru, sehingga guru harus beberapa kali berbicara dan menjelaskan kepada siswa, namun siswa sering bertanya kepada guru jika ada penjelasan atau perintah guru yang kurang jelas

● Ada sebagian siswa yang berbicara dengan teman lain dan tidak memperhatikan penjelasan dari guru saat guru memulai pelajaran

● Sebagian siswa belum siap mengikuti pelajaran hal ini nampak dari suasana kelas yang masih ramai saat guru mulai masuk kelas, namun setelah guru mulai berbicara siswa mulai tenang dan mulai mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran.

● Dari beberapa kali pertemuan yang dapat diamati oleh peneliti keadaan siswa pada saat mulai pelajaran siswa tampak kurang memperhatikan penjelasan/perintah dari guru, sehingga guru harus beberapa kali berbicara dan menjelaskan kepada siswa, namun siswa sering bertanya kepada guru jika ada penjelasan atau perintah guru yang kurang jelas

● Ada sebagian siswa yang berbicara dengan teman lain dan tidak memperhatikan penjelasan dari guru saat guru memulai pelajaran

● Sebagian siswa belum siap mengikuti pelajaran hal ini nampak dari suasana kelas yang masih ramai saat guru mulai masuk kelas, namun setelah guru mulai berbicara dan memberi teguran pada siswa yang masih ramai, siswa mulai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

` 163

tenang dan mulai mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran

2 Inti pelajaran

a. Saat mulai materi

Aktivitas Guru ● Guru beberapa kali mengulang materi yang lalu karena guru beberapa kali menggunakan permainan yang berbeda dengan materi yang sama yaitu tentang perkalian agar siswa senang belajar tentang perkalian dan untuk mengingatkan siswa agar tidak melupakan materi yang telah lalu, karena materi sebelumnya masih berkaitan dengan materi yang akan diajarkan

● Guru jarang membahas pekerjaan rumah dan meminta siswa membahas pekerjaan rumah karena guru jarang memberikan PR kepada siswa. Guru juga jarang menghukum siswa jika tidak mengerjakan PR, namun ada “konsekuensi”, jika siswa tidak selesai mengerjalan LK (lembar kerja) maka siswa akan pulang terlambat sampai LK selesai dikerjakan.

● Guru sering mengajukan pertanyaan kepada perorangan maupun kepada seluruh kelas, guru memperhatikan

● Guru sering mengulang materi yang lalu agar siswa tidak lupa dengan materi yang telah lalu, karena materi sebelumnya masih berkaitan dengan materi yang akan diberikan

● Guru sering membahas pekerjaan rumah dan meminta siswa untuk saling mengkoreksi pekerjaan temannya, guru juga meminta siswa untuk membahas PR bersama-sama dan siswa diminta untuk mengerjakan soal di depan kelas (gbr 2b) agar dapat di lihat oleh teman-temannya yang lain dan dapat dikoreksi bersama-sama. Guru pernah menghukum siswa yang tidak mengerjakan PR dengan meminta siswa ke perpustakaan dan mengerjakan PR di perpustakaan sampai selesai, jadi tidak boleh mengikuti pelajaran sampai PR-nya selesai di buat. Guru juga memberi peringatan jika sampai 3 kali tidak mengerjakan PR maka orangtua dipanggil ke sekolah hal ini dikatakn

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

` 164

kamampuan masing-masing individu, jadi apabila ada siswa yang sedikit lambat dalam memahami materi maka akan di bantu secara individu oleh guru

● Guru sering menggunakan variasi metode pembelajaran seperti menggunakan permainan (gbr 2a,2b,2c), menggunakan studi kelompok (gbr 2a,2b,2c), mendongeng pada saat materi pelajaran tentang soal cerita (gbr 3a), siswa juga bebas belajar di kursi (gbr 2b), di lantai (gbr 2a) atau di luar kelas jika bekerja dalam kelompok atau dalam permainan. Namun tugas yang diberikan harus selesai

● Guru beberapa kali menggunakan permainan dalam kegiatan pembelajaran (gbr 2a, 2b, 3b)

● Guru berusaha mengkaitkan materi dengan sesuatu yang dekat dengan dunia anak, misalnya sebelum mulai materi tentang pembagian guru bertanya dahulu kepada siswa tentang “membagi roti kepada teman-teman”. Pada saat bercerita/mendongeng guru banyak menggunakan kata-kata yang sangat akrab dengan siswa sehingga mudah dipahami oleh siswa

oleh guru pada saat wawancara dengan peneliti.

● Guru sering mengajukan pertanyaan kepada perorangan maupun kepada seluruh kelas, guru sangat memperhatikan kamampuan masing-masing individu, jadi apabila ada siswa yang sedikit lambat dalam memahami materi maka akan di bantu secara individu oleh guru

● Guru jarang menggunakan variasi metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran masih monoton di dalam kelas dimana siswa harus duduk diam dengan tangan dilipat diatas meja dan tunjuk jari jika ingin menjawab pertanyaan dari guru. Guru hanya sekali menggunakan studi kelompok dalam pembelajaran (gbr 2c).

● Guru tidak pernah menggunakan permainan dalam kegiatan pembelajaran

● Guru sering mengkaitkan materi dengan sesuatu yang dekat dengan dunia anak yaitu pada saat memberikan soal cerita, guru menggunakan soal cerita yang mudah dipahami oleh siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

` 165

Aktivitas siswa ● Dari beberapa kali pertemuan yang dapat diamati oleh peneliti siswa tampak senang dengan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan, apalagi dengan menggunakan permainan siswa merasa lebih senang dan meminta untuk main lagi. Padahal mereka tidak hanya bermain namun diminta untuk berfikir tapi mereka merasa senang. Hal ini di dukung oleh wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada beberapa siswa yang hampir semua menjawab senang belajar sambil bermain (lamp. Wawancara siswa).

● Siswa tampak antusias dengan tiap kegiatan pembelajaran yang berlangsung karena hampir tiap pertemuan guru menggunakan metode yang berbeda, misalnya : permainan (gbr 2c), studi kelompok (gbr 3c), dan mendongeng (bercerita)(gbr 3a) mengunakan boneka. Jadi siswa lebih antusias mengikuti pelajaran (gbr 4a)

● Siswa terlihat senang pada tiap kegiatan pembelajaran karena guru menggunakan metode belajar yang bervariasi dan di sesuaikan dengan kondisi anak

● Siswa diminta menggunakan benda-benda yang ada di sekitarnya dalam

● Dari beberapa kali pertemuan yang dapat diamati oleh peneliti siswa tampak senang dengan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan, hal ini didukung oleh wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada beberapa siswa yang hampir semua menjawab senang (lamp. Wawancara siswa).

● Siswa tampak antusias dengan tiap kegiatan pembelajaran yang berlangsung, hal ini nampak jika guru mengajukan pertanyaan banyak siswa yang tunjuk jari dan ingin menjawab pertanyaan dari guru (gbr 2d)

● Siswa tidak terlihat bosan pada tiap kegiatan pembelajaran

● Siswa tidak menggunakan benda-benda yang ada di sekitarnya dalam kegiatan pembelajaran

● Siswa banyak melakukan aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran, hal ini nampak dari kegiatan yang dilakukan siswa. Siswa mendengarkan penjelasan guru dengan tangan dilipat diatas meja jika guru menerangkan materi, siswa mencatat jika guru meminta siswa mencatat dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

` 166

kegiatan pembelajaran, misalnya batu-batu (gbr 1e) dan lidi (gbr 1d) untuk menghitung tentang pembagian

● Siswa banyak melakukan aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran, hal ini nampak dari kegiatan yang dilakukan siswa, misalnya pada saat permainan siswa dapat menyelesaikan permainan dengan baik dan tanpa curang. Namun ada beberapa siswa yang bermain tapi sambil bercanda, namun mereka tetap mengerjakan tugas yang di perintahkan oleh guru dalam permainan

● Siswa jarang mendiskusikan apa yang di pelajari dan menuliskannya, karena jarang ada diskusi kelompok dalam menjelaskan materi. Namun dalam permainan selalu di buat kelompok.

● Selalu terjadi tanya jawab antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa lain, karena jika siswa kurang paham dengan penjelasan dari guru siswa pasti bertanya kepada guru atau kepada teman yang lain. Guru juga sering mengajukan pertanyaan kepada siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung agar terjadi interaksi multiarah dan dapat mengetahui apakah

siswa menjawab jika guru bertanya kepada siswa

● Siswa jarang mendiskusikan apa yang di pelajari dan menuliskannya, karena jarang ada diskusi kelompok dalam menjelaskan materi. Hanya sekali guru memberi tugas kelompok untuk didiskusikan dan hasilnya di tuliskan pada kertas lalu di kumpulkan sebagai tugas kelompok.

● Selalu terjadi tanya jawab antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa lain, karena jika siswa kurang paham dengan penjelasan dari guru siswa pasti bertanya kepada guru atau kepada teman yang lain. Guru juga sering mengajukan pertanyaan kepada siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung agar terjadi interaksi multiarah dan dapat mengetahui apakah siswa memahami materi yang diberikan oleh guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

` 167

siswa memahami materi yang diberikan oleh guru.

b. Saat latihan soal

Aktivitas guru ● Guru masih sering membimbing dan menuntun siswa jika siswa kurang memahami materi, namun dalam kegiatan permainan guru lebih banyak bertindak sebagai fasilitator dan hanya mengamati kegiatan siswa selama bermain serta mengoreksi pekerjaan siswa.

● Guru jarang meminta siswa menjelaskan idenya, namun kadang berkata “ini dari mana?”

● Guru sering meminta siswa mengerjakan soal di depan kelas untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi yang diberikan oleh guru (gbr 4b).

● Guru menyalahkan jika ada siswa yang salah menjawab dengan berkata “salah” atau secara tidak langsung misalnya dengan berkata “koq bisa dapat segini?” dan meminta siswa untuk memperbaikinya sendiri sehingga siswa dapat mengoreksi kesalahannya sendiri.

● Guru masih sering membimbing dan menuntun siswa jika siswa kurang memahami materi

● Guru sering meminta siswa menjelaskan idenya, dengan berkata “ini dapat dari mana?” atau ”ada yang mempunyai jawaban yang berbeda?” serta “ bagaimana caranya?”

● Guru sering meminta siswa mengerjakan soal di depan kelas untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi yang diberikan oleh guru (gbr 2e).

● Guru menyalahkan jika ada siswa yang salah menjawab, namun tidak secara langsung misalnya dengan berkata “ ini dapat dari mana?” dan meminta siswa untuk memperbaikinya sendiri sehingga siswa dapat mengoreksi kesalahannya sendiri.

Aktivitas siswa ● Siswa berani mengerjakan soal di papan tulis, namun guru jarang bertanya tentang alasannya kepada siswa sehingga siswa

● Siswa berani mengerjakan soal di papan tulis, namun guru jarang bertanya tentang alasannya kepada siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

` 168

tidak menjelaskan alasannya ● Siswa berani mengemukakan jawaban

yang berbeda caranya dengan siswa lain, hal ini sangat nampak pada cara siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh peneliti. Siswa menjawab dengan cara yang berbeda-beda (lampiran).

● Pada saat mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru siswa cenderung ramai, karena mereka mengerjakan sambil berbicara dengan temannya atau sambil bertanya pada temannya (saling bekerjasama mengerjakan soal (gbr 4c) dan (gbr 3c). Namun pada saat peneliti memberikan soal siswa, siswa cenderung diam karena diminta mengerjakan sendiri-sendiri oleh guru.

● Siswa aktif menjawab tiap pertanyaan yang diberikan oleh guru, hal ini nampak pada tiap pertemuan. Saat guru memberikan pertanyaan siswa langsung saling rebutan ingin menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru

sehingga siswa tidak menjelaskan alasannya

● Siswa berani mengamukakan jawaban yang berbeda caranya dengan siswa lain jika di tanya oleh guru “ siapa yang mempunyai cara yang berbeda?”, namun pada saat peneliti memberikan soal kepada siswa rata-rata siswa menjawab dengan cara yang hampir sama, walaupun ada beberapa siswa yang menjawab dengan cara yang sedikit berbeda.

● Pada saat mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru siswa cenderung ramai, karena mereka mengerjakan sambil berbicara dengan temannya atau sambil bertanya pada temannya. Namun pada saat peneliti memberikan soal siswa, siswa cenderung diam karena diminta mengerjakan sendiri-sendiri oleh guru.

● Siswa aktif menjawab tiap pertanyaan yang diberikan oleh guru, hal ini nampak pada tiap pertemuan. Saat guru memberikan pertanyaan siswa langsung saling rebutan ingin menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

` 169

3 Penutup

Akhir pelajaran ● Guru jarang memberikan PR kepada siswa

● Guru jarang memberikan rangkuman kepada siswa

● Guru tidak memberikan tes akhir, namun tiap akhir pelajaran guru selalu memberikan latihan soal yang di kerjakan pada LK (Lembar Kerja, berupa kertas bekas), setelah selesai dikerjakan oleh siswa maka akan di koreksi dan diberi nilai oleh guru. Setelah jawaban siswa dikoreksi dan dinilai oleh guru, siswa diberi kebebasan untuk menggambari dan mewarnai LK yang nantinya akan di kumpulkan kembali oleh guru dan di pajang di dinding kelas.

● Guru sering memberikan PR kepada siswa untuk latihan, hal ini nampak pada hampir tiap pertemuan. Pada awal pelajaran guru sering membahas PR terlebih dahulu

● Guru jarang memberikan rangkuman kepada siswa karena semua siswa telah mempunyai buku paket matematika

● Guru tidak memberikan tes akhir, namun tiap akhir pelajaran guru selalu memberikan latihan soal yang harus di kerjakan oleh siswa lalu setelah selesai akan dikoreksi dan diberi nilai oleh guru

Dari gambaran proses pembelajaran yang berlangsung di SDEK Mangunan dan SDK Kalasan di atas dapat di ambil kesimpulan

bahwa perbedaan yang paling menonjol pada pelaksanaan proses pembelajaran di dua sekolah tersebut adalah variasi metode

pembelajaran yang digunakan oleh guru di dua sekolah tersebut. Guru di SDEK Mangunan lebih sering menggunakan variasi metode

pembelajaran dan media yang di gunakan lebih beragam sedangkan guru di SDK Kalasan masih jarang menggunakan variasi metode

pembelajaran, namun pada materi tertentu guru menggunakan alat peraga yang sesuai dengan materi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

170

D.2 Perbedaan proses pembelajaran di SDEK Mangunan dan SDK Kalasan yang tampak oleh peneliti di luar lembar

observasi

Tabel 2 : Tabel perbedaan 2 No Perbedaan SDEK Mangunan SDK Kalasan 1 Cara guru membuka pelajaran Bergurau dan bertanya pada siswa tentang

hal-hal yang dialami siswa di rumah Dengan berdoa dan menunjukkan alat peraga yang di bawa oleh guru

2 Cara guru membuat suasana pembelajaran yang menyenangkan

Dengan permainan-permainan yang menarik dan mengandung unsur belajar

Dengan metode tanya jawab dalam kegiatan pembelajaran

3 Cara guru membangkitkan perhatian dan minat siswa

Dengan menggunakan variasi metode pembelajaran dan media pembelajaran pada tiap pertemuan

Penggunaan alat peraga matematika dalam menjelaskan materi

4 Cara guru menimbulkan motivasi

Penggunaan permainan matematika yang mengandung unsur pertandingan/kompetisi tanpa main curang

Meminta siswa untuk maju ke depan kelas untuk mengerjakan soal

5 Cara guru melibatkan seluruh siswa Dengan permainan baik dalam kelompok besar maupun kecil, dan dengan bertanya kepada siswa satu persatu.

Dengan diskusi kelompok dan dengan bertanya kepada siswa satu persatu

6 Cara guru mengoptimalkan metode, media dan sumber belajar

Guru sering menggunakan variasi metode pembelajaran agar siswa tidak bosan dan senang dengan pelajaran matematika. Penggunaan metode permainan dan penggunaan media pembelajaran yang bervariasi pada tiap pertemuan

Guru jarang menggunakan variasi metode pembelajaran, guru menggunakan alat peraga dan diskusi kelompok pada kegiatan pembelajaran

7 Cara guru menekankan pertanyaan yang mendorong siswa berfikir

Guru bertanya “Caranya bagaimana?” Guru bertanya “Caranya bagaimana?” Atau “Apakah ada yang mempunyai jawaban yang lain?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

171

8 Cara guru menunjukkan kaitan Guru bertanya tentang perkalian sebelum mengajarkan konsep tentang pembagian dan bertanya kepada siswa tentang perbedaan antara perkalian dan pembagian

Guru mengajarkan berbagai macam alat ukur baku sebelum mengajarkan tentang alat ukur waktu (jam)

9 Cara guru menjelaskan materi Menjelaskan dengan tehnik tanya jawab Menjelaskan dengan tehnik tanya jawab

10 Bahasa yang digunakan Bahasa yang digunakan oleh guru terkadang tidak jelas sehingga sulit untuk dipahami oleh siswa

Bahasa guru cukup baik sehingga mudah dipahami oleh siswa

11 Interaksi guru dan siswa Guru sering berinteraksi dengan siswa dengan menggunakan metode tanya jawab, hubungan guru dengan siswa sangat dekat sehingga terkadang siswa kurang mendengarkan teguran dari guru

Guru sering berinteraksi dengan siswa dengan menggunakan metode tanya jawab, hubungan guru dengan siswa dekat namun tetap ada jarak sehingga siswa takut dan langsung diam jika guru menegur siswa

12 Cara guru bertanya Guru lebih sering bertanya kepada tiap siswa sehingga guru dapat mengetahui kemampuan masing-masing siswa

Guru lebih sering bertanya kepada siswa yang kurang memperhatikan atau siswa yang duduk di belakang agar lebih memperhatikan

13 Cara guru memberikan acuan dan pemusatan

Guru biasanya meminta siswa yang tampak tidak memperhatikan untuk mengerjakan soal di depan kelas atau diminta menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru secara lisan untuk menguji pemahaman siswa, guru juga terkadang menegur siswa yang tidak memperhatikan pelajaran

Guru meminta siswa yang tampak tidak memperhatikan pelajaran untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, guru juga sering menegur siswa yang tidak memperhatikan pelajaran

14 Cara guru memindahkan giliran kepada siswa lain

Guru meminta siswa lain untuk membantu menjawab soal jika ada siswa yang kurang

Guru meminta siswa lain untuk membantu menjawab soal jika ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

172

tepat saat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru

siswa yang kurang tepat saat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru

15 Cara guru memberikan waktu berfikir

Saat memberi pertanyaan kepada siswa guru sering memberi waktu kepada siswa untuk berfikir terlebih dahulu, namun jika terlalu lama guru mengalihkan pertanyaan kepada siswa lain

Saat memberi pertanyaan kepada siswa guru sering memberi waktu kepada siswa untuk berfikir terlebih dahulu, namun jika terlalu lama guru mengalihkan pertanyaan kepada siswa lain

16 Cara guru menanggapi jawaban siswa

Jika jawaban siswa kurang tepat guru bertanya kembali kepada siswa agar siswa dapat mengoreksi kembali jawabannya, atau guru langsung berkata “salah” . Namun jika jawaban siswa sudah tepat guru sering berkata “oke”, “betul” dan “pintar”

Jika jawaban siswa kurang tepat guru bertanya kembali agar siswa dapat mengoreksi kembali jawabannya atau bertanya kepada semua siswa apakah jawaban temannya sudah betul atau belum. Guru lebih sering mengulangi kembali jawaban siswa jika jawaban siswa sudah tepat.

17 Cara guru menegur siswa Guru kurang tegas apabila menegur siswa yang ramai atau membuat suasana kelas menjadi gaduh sehingga siswa sulit untuk ditenangkan. Jika siswa mulai ramai guru akan berkata “konsekwensi” yang berarti siswa yang mendapat konsekwensi harus pulang lebih siang dari teman-temannya yang lain untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.

Jika ada siswa yang mulai ramai guru langsung menegur siswa dan biasanya guru akan bertanya pada siswa yang ramai atau mengancam siswa yang ramai tidak boleh menjawab soal yang diberikan oleh guru, karena sebagian besar siswa sangat senang jika diperbolehkan menjawab soal yang diberikan oleh guru dan kecewa jika tidak diminta untuk menjawab soal.

18 Cara guru menyalahkan jawaban Guru sering berkata “salah” yang menurut Guru tidak langsung menyalahkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

173

siswa peneliti akan lebih baik jika guru mencoba mengarahkan siswa dengan memberikan pertanyaan pancingan yang dapat membuat siswa menyadari sendiri kesalahannya dan dapat memperbaikinya sendiri. Namun terkadang guru bertanya kembali pada siswa agar siswa meneliti kembali jawabannya

siswa namun guru sering bertanya kembali pada siswa agar siswa dapat meneliti kembali jawabannya atau guru bertanya pada kelas apakah jawaban siswa sudah benar atau belum, sehingga jika belum tepat siswa dapat memperbaikinya atau dapat dibantu teman-temannya yang lain.

19 Cara guru membahas PR Guru memeriksa satu per satu hasil pekerjaan siswa dan apabila jawaban siswa ada yang kurang tepat maka guru akan meminta siswa untuk memperbaikinya kembali

Guru meminta siswa untuk saling mengoreksi hasil pekerjaan temannya dengan cara saling menukar hasil pekerjaannya dengan teman di sebelahnya untuk dikoreksi bersama-sama, setelah itu di tulis berapa jumlah jawaban yang benar dan jawaban yang salah. Lalu tiap baris sesuai dengan permintaan guru, siswa maju ke meja guru untuk mendapatkan nilai.

20 Cara guru memberikan tugas Berupa LK (Lembar Kerja) yang diberikan oleh guru kepada siswa untuk dikerjakan baik secara individu maupun secara kelompok sebelum pelajaran berakhir

Guru meminta siswa untuk mengerjakan latihan soal yang terdapat pada buku paket sesuai dengan materi yang telah diajarkan sebalumnya

21 Cara guru memberi penguatan 22 Penguatan secara verbal Guru sering berkata “oke”, “betul” dan

“pintar” Guru jarang memberikan penguatan secara verbal

23 Penguatan secara non verbal Guru tersenyum atau menganggukkan Guru tersenyum atau menganggukkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

174

kepala jika siswa menjawab soal yang diberikan dengan tepat

kepala jika siswa menjawab soal yang diberikan dengan tepat

24 Peran guru sebagai motivator dan fasilitator

Saat permainan matematika atau saat siswa mengerjakan soal latihan (LK) guru bertindak sebagai motivator dan fasilitator

Saat siswa mengerjakan latihan soal guru bertindak sebagai motivatir dan fasilitator

25 Cara guru menutup pelajaran Sebelum pelajaran berakhir, guru biasanya memberikan latihan soal berupa LK(lembar kerja) sesuai dengan materi yang telah diajarkan untuk dikerjakan oleh siswa baik secara individu maupun kelompok

Sebelum menutup pelajaran biasanya guru memberikan tugas kepada siswa untuk mengerjakan latihan soal yang ada pada buku paket sesuai dengan materi yang telah diajarkan

26 Meninjau kembali/merangkum Guru jarang memberikan rangkuman kepada siswa

Guru jarang memberikan rangkuman kepada siswa karena semua siswa telah memiliki buku paket matematika

27 Cara siswa bertanya pada guru Siswa biasanya maju ke depan kelas dan langsung bertanya pada guru jika ada yang kurang mengerti atau ada yang ingin ditanyakan, karena hubungan antara guru dengan siswa sangat dekat maka siswa tidak takut untuk bertanya pada guru

Siswa biasanya maju ke depan kelas untuk bertanya atau tunjuk jari terlebih dahulu sebelum bertanya pada guru apabila ada yang kurang mengerti tentang apa yang di jelaskan oleh guru atau ada hal yang ingin ditanyakan, siswa tidak takut untuk bertanya pada guru

28 Cara siswa mengemukan ide/gagasan

Siswa langsung mengemukakan idenya jika guru bertanya pada siswa

Siswa angkat tangan terlebih dahulu sebelum mengemukakan idenya jika guru bertanya pada siswa

29 Cara siswa mengerjakan soal Saat peneliti memberikan soal tentang perkalian dan pembagian kepada siswa cara siswa mengerjakan soal bervariasi

Saat peneliti memberikan soal tentang perkalian dan pembagian kepada siswa cara siswa mengerjakan soal rata-rata sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

175

30 Interaksi siswa dengan siswa lain Terjadi interaksi antara siswa dengan siswa lain yang lain, sehingga terkadang siswa ramai sendiri dengan teman-temannya saat pelajaran

Terjadi interaksi antara siswa dengan siswa lain yang lain, sehingga terkadang siswa ramai sendiri dengan teman-temannya saat pelajaran

31 Saat guru menjelaskan materi Ada siswa yang memperhatikan namun terkadang ada siswa yang bercanda dengan teman-temannya, sehingga guru terkadang menegur siswa

Siswa memperhatikan dengan tangan di lipat di atas meja

32 Saat guru mengajukan pertanyaan Siswa dengan antusias berebut untuk dapat menjawab pertanyaan dari guru

Siswa dengan antusias tunjuk tangan dan berebut untuk dapat menjawab pertanyaan dari guru

33 Saat guru memberikan tugas Siswa mengerjakan tugas baik secara individu maupun kelompok

Siswa mengerjakan soal secara individu maupun kelompok

34 Saat guru meminta siswa mengerjakan soal di depan kelas

Siswa tidak takut untuk mengerjakan soal di depan kelas dan langsung maju ke depan untuk mengerjakan soal, apabila siswa mengalami kesulitan maka guru membimbing siswa

Siswa tidak takut untuk maju ke depan kelas untuk mengerjakan soal dan dengan antusias tunjuk tangan agar di beri kesempatan untuk mengerjakan soal di depan kelas

35 Penalaran siswa Siswa lebih kreatif dalam menjawab soal, hal ini nampak dari berbagai macam cara yang digunakan oleh siswa dalam menjawab soal yang diberikan oleh peneliti

Siswa kurang kreatif dalam menjawab soal, hal ini nampak dari jawaban siswa. Hampir semua siswa menjawab soal yang diberikan oleh peneliti dengan cara yang sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

176

D.3 Dampak Proses Pembelajaran di SDEK Mangunan dan SDK Kalasan bagi siswa

Dari hasil analisis jawaban soal yang diselesaikan oleh siswa, diperoleh hasil dampak dari proses pembelajaran yang

dilaksanakan di SDEK Mangunan dan SDK Kalasan dalam hal menyelesaikan soal-soal yang dibuat oleh peneliti adalah sebagai

berikut :

Tabel 3 Soal SDEK Mangunan SDK Kalasan

1. 8 x 9 = ... Sebagian besar siswa menjawab benar dengan cara yang bermacam-macam: (1) 8 x 9 = 9+9+9+9+9+9+9+9=72 (2) 8 x 9 = 8+8+8+8+8+8+8+8+8=72 (3) 8 x 9 = 81 – 9 = 72 (4) Ada yang menjawab langsung 8x9 =72 Setelah di tanya caranya dia menjawab

menghitung dengan jari-jari tangan (5) 8 x 9 = 9 18 27 36 45 54 63 72

Sebagian besar siswa hampir seluruh siswa menjawab dengan benar) dengan cara yang sama,yaitu: 8 x 9 = 9+9+9+9+9+9+9+9=72

2. 7 x 5 = ... Sebagian besar siswa menjawab benar dengan cara yang bermacam-macam: (1) 7 x 5 = 5+5+5+5+5+5+5=35 (2) 7 x 5 = 7+7+7+7+7=35 (3) 7 x 5 = 40 – 5 = 35 (4) Ada yang menjawab langsung 7x5 = 35 Setelah ditanya caranya dia menjawab

menghitung dengan jari-jari tangan

Sebagian besar siswa hampir seluruh siswa menjawab dengan benar) dengan cara yang sama, yaitu : 7 x 5 = 5+5+5+5+5+5+5=35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

177

(5) 7 x 5 = 7 14 21 28 35

3. 6 x 9 = ... Sebagian besar siswa menjawab benar dengan cara yang bermacam-macam: (1) 6 x 9 = 9+9+9+9+9+9=54 (2) 6 x 9 = 6+6+6+6+6+6+6+6+6=54 (3) 6 x 9 = 48 + 6 = 54 (4) Ada yang menjawab langsung 6x9=54 Setelah ditanya caranya dia menjawab

menghitung dengan jari-jari tangan (5) 6 x 9 = 9 18 27 36 45 54

Sebagian besar siswa hampir seluruh siswa menjawab dengan benar) dengan cara yang sama,yaitu: 6 x 9 = 9+9+9+9+9+9=54

4. 78 9 x ...

Banyak siswa yang salah menjawab, Namun setelah ditanya mereka mencari dengan cara yang berbeda-beda, caranya benar namun hasilnya salah. Tetapi ada siswa yang menjawab benar dengan cara yang berbeda : (1) Dengan tehnik menyimpan (2) 78 x 9 =

78+78+78+78+78+78+78+78+78=702 (3) Dengan menjumlahkan : 8x9 lalu di jumlahkan dengan 70x9 Hasilnya : 72 + 630 = 702 (4) Dengan menggambar lidi/garis

Sebagian besar siswa menjawab benar dengan cara yang bermacam-macam: (1) Dengan tehnik menyimpan (2) 78 x 9 =

78+78+78+78+78+78+78+78 +78 = 702 (3) Dengan menjumlahkan :

8x9 lalu di jumlahkan dengan 70x9 Hasilnya : 72 + 630 = 702

5. 97 8 x ...

Banyak siswa yang salah menjawab, Namun setelah ditanya mereka mencari dengan cara yang berbeda-beda, caranya benar namun hasilnya salah. Tetapi ada siswa yang menjawab benar dengan cara yang berbeda :

Sebagian besar siswa menjawab benar dengan cara yang bermacam-macam: (1) Dengan tehnik menyimpan (2) 97 x 8 =

97+97+97+97+97+97+97+97=776

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

178

(1) Dengan tehnik menyimpan (2) 97 x 8 =

97+97+97+97+97+97+97+97=776 (3) Dengan menjumlahkan : 7x8 lalu di jumlahkan dengan 90x8 Hasilnya : 56 + 720 = 776 (4) Dengan menggambar lidi/garis

(3) Dengan menjumlahkan : 7x8 lalu di jumlahkan dengan 90x8 Hasilnya : 56 + 720 = 776

6. 81 : 9 = ... Sebagian besar siswa menjawab benar dengan cara yang bermacam-macam: (1) Dengan mengurangi secara bersusun: 81-9=72-9=63-9=54-9=45-9=36-9 =27-9=18-9=9-9=0 jadi 81:9=9 (2) 81 : 9 = a 9 x a = 81 a = 9 Jadi 81 : 9 = 9 (3) Dengan membuat garis sebanyak 81 lalu

tiap 9 garis di coret, lalu di hitung ada berapa coretan, maka jawabannya adalah banyaknya coretan.

(4) Dengan mambuat bulatan-bulatan kecil sebanyak 81 lalu tiap 9 bulatan kecil di lingkari atau di beri garis pembatas, lalu di hitung ada berapa lingkaran besar atau ada berapa kelompok yang di batasi garis, maka jawabannya adalah banyaknya lingkaran

Sebagian besar siswa menjawab benar dengan cara yang sama : 81 : 9 = 81-9-9-9-9-9-9-9-9-9=0 Jadi 81 : 9 = 9 Ada beberapa siswa yang menjawab dengan cara yang berbeda: (1) 9 x 9 = 81 81 : 9 = 9 (2) 81 : 9 = 9+9+9+9+9+9+9+9+9=9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

179

besar atau banyaknya kelompok lingkaran yang dibatasi garis

7. 48 : 6 = ... Sebagian besar siswa menjawab benar dengan cara yang bermacam-macam: (1) Dengan mengurangi secara bersusun: 48-6=42-6=36-6=30-6=24-6=18-6 =12-6=6-6=0 jadi 48 : 6 = 8 (2) 48 : 6 = a 6 x a = 48 a = 8 Jadi 48 : 6 = 8 (3) Dengan membuat garis sebanyak 48 lalu

tiap 6 garis di coret, lalu di hitung ada berapa coretan, maka jawabannya adalah banyaknya coretan.

(4) Dengan membuat bulatan-bulatan kecil sebanyak 48 lalu tiap 6 bulatan kecil di lingkari atau di beri garis pembatas, lalu di hitung ada berapa lingkaran besar atau ada berapa kelompok yang di batasi garis, maka jawabannya adalah banyaknya lingkaran besar atau banyaknya kelompok lingkaran yang dibatasi garis

Sebagian besar siswa menjawab benar dengan cara yang sama : 48 : 6 = 48-6-6-6-6-6-6-6-6=0 Jadi 48 : 6 = 8 Ada beberapa siswa yang menjawab dengan cara yang berbeda: (1) 8 x 6 = 48 48 : 6 = 8 (2) 48 : 6 = 6+6+6+6+6+6+6+6=8

8. 40 : 8 = ... Sebagian besar siswa menjawab benar dengan cara yang bermacam-macam: (1) Dengan mengurangi secara bersusun: 40-8=32-8=24-8=16-8=8-8=0 jadi 48 : 8 = 5

Sebagian besar siswa menjawab benar dengan cara yang sama : 81 : 9 = 81-9-9-9-9-9-9-9-9-9=0 Jadi 81 : 9 = 9 Ada beberapa siswa yang menjawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

180

(2) 40 : 8 = a 8 x a = 40 a = 5 Jadi 40 : 8 = 5 (3)Dengan membuat garis sebanyak 40 lalu

tiap 8 garis di coret, lalu di hitung ada berapa coretan, maka jawabannya adalah banyaknya coretan.

(4)Dengan mambuat bulatan-bulatan kecil sebanyak 40 lalu tiap 8 bulatan kecil di lingkari atau di beri garis pembatas, lalu di hitung ada berapa lingkaran besar atau ada berapa kelompok yang di batasi garis, maka jawabannya adalah banyaknya lingkaran besar atau banyaknya kelompok lingkaran yang dibatasi garis

dengan cara yang berbeda: (1) 5 x 8 = 40 40 : 8 = 5 (2) 40 : 8 = 8+8+8+8+8=5

9. Budi mempunyai 35 buah jeruk, lalu dibagikan kepada 5 orang temannya. Berapa banyak jumlah jeruk yang diterima oleh masing-masing teman Budi?

Sebagian besar siswa menjawab benar dan hanya menulis jawabannya saja, namun setelah ditanya ternyata mereka menjawab dengan cara yang bermacam-macam: (1)Ada yang langsung menjawab 35:5=7, karena sudah hafal (2)Dengan membuat garis sebanyak 35 lalu

tiap 5 garis di coret, lalu di hitung ada berapa coretan, maka jawabannya adalah banyaknya coretan.

(3)Dengan mambuat bulatan-bulatan kecil sebanyak 35 lalu tiap 5 bulatan kecil di

Sebagian besar siswa menjawab benar dan hanya menulis jawabannya saja, namun setelah ditanya ternyata mereka menjawab dengan cara yang berbeda (1) Ada yang langsung manjawab 35:5=7, karena sudah hafal (2) Dengan mengurangi secara bersusun: 35-5=30-5=25-5=20-5 =15-5=10-5 =5-5=0 Jadi 35 : 5 = 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

181

lingkari atau di beri garis pembatas, lalu di hitung ada berapa lingkaran besar atau ada berapa kelompok yang di batasi garis, maka jawabannya adalah banyaknya lingkaran besar atau banyaknya kelompok lingkaran yang dibatasi garis.

(4) Dengan mengurangi secara bersusun: 35-5=30-5=25-5=20-5=15-5=10-5 =5-5=0 Jadi 35 : 5 = 7

10.Ibu mempunyai 8 buah kotak kue, tiap kotak berisi 12 buah kue. Ada berapa jumlah seluruh kue yang di miliki oleh ibu?

Sebagian besar siswa menjawab benar dan hanya menulis jawabannya saja, namun setelah ditanya ternyata mereka menjawab dengan cara yang bermacam-macam: (1) 8 x 12 = 92 Dengan cara :

12+12+12+12+12+12+12+12=92 (2) 12 x 8 = 96 Dengan cara : 12+12+12+12+12+12+12+12=92 (3) 8 x 9 = 72 Dengan cara menggambar 8 lidi

sebanyak 9 kali lalu di hitung jumlahnya (4) Dengan perkalian bersusun 12 8 8 x 12 x 96 96

Sebagian besar siswa menjawab benar dan hanya menulis jawabannya saja, namun setelah ditanya ternyata mereka menjawab dengan cara yang bermacam-macam: (1) 8 x 12 = 92 Dengan cara :

12+12+12+12+12+12+12+12 =92 (2) 12 x 8 = 96 Dengan cara : 12+12+12+12+12+12+12+12 =92 (3) Dengan perkalian bersusun 12 8 x 96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

182

Dari hasil yang diperoleh dapat dilihat bahwa siswa-siswa di SDEK Mangunan menggunakan cara yang lebih bervariasi dalam

menjawab soal-soal yang diberikan oleh peneliti, walaupun dari hasil jawaban seluruh siswa, tidak semua siswa dapat menjawab

dengan bentul. Namun cara yang digunakan oleh tiap-tiap siswa rata-rata berbeda, hal ini mungkin di sebabkan karena di SDEK

Mangunan guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk menjawab dengan berbagai macam cara. Sedangkan siswa-siswa di SDK

Kalasan rata-rata menjawab soal yang diberikan oleh peneliti dengan cara yang hampir sama namun sebagian besar jawaban siswa

betul.

Jadi dapat di simpulkan bahwa dampak proses pembelajaran yang dilaksanakan di SDEK Mangunan bagi siswa adalah siswa dapat

lebih kreatif dalam menjawab soal karena rata-rata siswa menjawab soal dengan cara yang berbeda-beda namun hasilnya tidak

optimal karena jawaban siswa banyak yang salah, namun dari cara siswa menjawab soal tampak bahwa penalaran siswa cukup baik.

Hal ini dapat dilihat dari cara siswa menjawab soal dengan berbagai macam cara.

Sedangkan dampak proses pembelajaran yang dilaksanakan di SDK Kalasan bagi siswa adalah siswa kurang kreatif dalam menjawab

soal karena sebagian besar siswa menjawab soal dengan cara yang sama namun hasilnya optimal karena sebagian besar siswa dapat

menjawab soal dengan betul.

Persamaan dari kedua sekolah adalah sebagian siswa masih banyak yang bingung dalam mengartikan konsep perkalian. Mereka

menganggap bahwa 8 x 9 = 9 x 8 karena hasilnya sama.

Padahal 8 x 9 = 9+9+9+9+9+9+9+9 = 72 sedangkan

9 x 8 = 8+8+8+8+8+8+8+8+8 = 72 Walaupun hasilnya sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

183

Selain dampak secara kognitif , dampak lain dari proses pembelajaran yang dilakukan di dua SD tersebut adalah dampak secara

psikologis, apakah siswa senang dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru mereka, dari hasil wawancara yang

dilakukan oleh peneliti terhadap 6 orang siswa yang dipilih secara acak dari masing-masing sekolah, sebagai kroscek dari

pengamatan yang dilakukan oleh peneliti selama melakukan pengamatan di dalam kelas, didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 4 No Pertanyaan SDEK Mangunan SDK Kalasan

1 Apakah anda mengalami kesulitan dalam belajar matematika?

Dari 6 orang yang di wawancara semua menjawab tidak ada yang sulit

Dari 6 siswa yang di wawancara 5 orang siswa menjawab tidak ada yang sulit dan satu orang menjawab ada yang sulit

2 Jika anda mengalami kesulitan apa yang anda lakukan?

Semua siswa menjawab bertanya kepada guru atau ke guru lain, setelah itu baru bertanya kepada teman

Dari 6 siswa yang di wawancara 4 orang menjawab bertanya kepada guru, satu orang menjawab baca contohnya(belajar sendiri) dan satu siswa menjawab tidak usah di jawab.

3 Apakah anda takut mengikuti pelajaran matematika?

Semua siswa menjawab tidak takut dengan pelajaran matematika

Dari 6 siswa yang di wawancara 5 orang menjawab tidak takut dengan pelajaran matematika dan 1 orang menjawab takut dengan pelajaran matematika karena takut tidak dapat menjawab pertanyaan dari guru

4 Apakah anda senang mengikuti pelajaran matematika?

Semua siswa yang di wawancara menjawab senang dengan pelajaran matematika apalagi jika menggunakan permainan dalam pelajaran

Semua siswa menjawab senang dengan pelajaran matematika, walaupun ada yang takut jika tidak dapat menjawab pertanyaan dari guru

5 Apakah anda senang mengikuti Semua siswa yang di wawancara Semua siswa menjawab senang jika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

184

pelajaran matematika dengan menggunakan alat peraga dan permainan?

menjawab senang jika menggunakan alat peraga apalagi dengan permainan karena menyenangkan dan tidak membosankan

menggunakan alat peraga, namun menurut siswa guru jarang menggunakan alat peraga dan tidak pernah menggunakan permainan

6 Apakah anda bisa mengikuti pelajaran matematika di kelas dengan baik (tidak merasa bosan)?

Semua siswa menjawab bisa mengikuti dengan baik

Dari 6 siswa yang di wawancara 5 orang menjawab dapat mengikuti dengan baik dan satu orang menjawab kadang-kadang bisa, kadang-kadang tidak bisa.

7 Sebelum memulai pelajaran apakah anda mempersiapkan pelajaran di rumah?

Dari 6 siswa yang di wawancarai 4 orang menjawab belajar dahulu di rumah biasanya pada malam hari atau sore hari dan 2 siswa menjawab tidak

Semua siswa menjawab belajar dahulu di rumah sebelumnya, biasanya pada malam hari atau sore hari

8 Apakah anda belajar tiap hari atau pada saat akan ujian saja?

Dari 6 siswa yang di wawancarai 4 orang menjawab belajar tiap hari biasanya pada malam hari dan 2 siswa menjawab belajar pada saat akan ujian saja

Semua siswa menjawab tiap hari belajar

9 Apakah anda senang jika diberi PR atau tugas dari guru?

Dari 6 siswa yang di wawancarai 4 orang menjawab senang jika di beri PR dan 2 siswa menjawab tidak suka jika di beri PR karena malas

Hampir semua siswa menjawab senang jika di beri PR

10 Jika ada teman yang tidak mengerti dengan materi yang disampaikan guru apa yang anda lakukan?

Sebagian siswa menjawab memberitahu teman yang tidak mengerti, sebagian lagi tidak memberitahu karena malas

Hampir semua siswa menjawab membantu temannya atau belajar bersama-sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

185

D.4 Berdasarkan hasil wawancara dengan guru, kesulitan-kesulitan yang di hadapi guru dalam pelaksanaan kegiatan

pembelajaran adalah sebagai berikut :

No SDK Kalasan SDEK Mangunan 1 Membuat siswa siap untuk belajar dan bagaimana

membuat perhatian siswa tertuju pada guru Mempersiapkan siswa untuk mulai belajar

2 Menentukan buku panduan (buku paket) yang sesuai dan tepat

Membuat siswa tertarik dalam mengikuti pelajaran

3 Mempersiapkan alat peraga yang belum ada dan sulit untuk di buat sendiri,sehingga guru terkadang hanya menggunakan alat peraga yang telah tersedia atau meminjam kepada guru lain

Mempersiapkan alat peraga yang akan digunakan dalam pembelajaran, karena terkadang alat peraga yang akan digunakan tidak mudah didapatkan (sulit di cari)

4 Bahasa, yaitu bagaimana membuat anak memahami apa yang dijelaskan oleh guru dengan bahasa yang mudah di pahami dan di mengerti oleh anak

Membuat siswa memahami materi yang di berikan dengan keadaan siswa yang heterogen

5 Guru di tuntut untuk dapat membuat semua siswa hafal perkalian di luar kepala, karena jika nanti di kelas berikutnya ada siswa yang tidak bisa perkalian maka guru akan mendapat teguran.

Membuat siswa mau terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran

6 Anak yang tidak mengerti lalu diam saja dan takut untuk bertanya merupakan salah satu kesulitan yang di hadapi oleh guru

Guru juga mengalami kesulitan jika dalam setiap materi harus dinyatakan/ dikaitkan dengan masalah nyata/ real

7 Siswa yang tidak dapat diam juga merupakan salah satu kesulitan yang di hadapi guru di kelas, karena terkadang ada anak yang tidak dapat diam dan selalu ingin cerita tentang hal-hal yang dialami sehingga mengganggu teman-temannya yang lain

Hubungan guru dengan murid sangat dekat sehingga murid sudah tidak ada rasa takut dengan guru dan sulit untuk diberi peringatan oleh guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

186

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan Pembahasan dan analisis data yang diperoleh peneliti, maka

peneliti menyimpulkan bahwa :

1. Perbedaan proses pembelajaran di SDEK Mangunan dan SDK

Kalasan

No SDEK Mangunan SDK Kalasan 1 Kegiatan pembelajaran

tidak terlalu berpusat pada guru

Kegiatan pembelajaran masih berpusat pada guru

2 Penggunaan variasi metode pembelajaran seperti permainan matematika dan bercerita/berdongeng

Penggunaan metode pembelajaran kurang bervariasi

3 Menyenangkan bagi siswa Kurang menyenangkan bagi siswa

4 Memberdayakan semua indera dan potensi anak didik

Kurang memberdayakan semua indera dan potensi anak didik

5 Guru menggunakan berbagai macam media pembelajaran

Guru kurang menggunakan berbagai macam media pembelajaran

6 Siswa diberi kebebasan untuk dapat belajar dimanapun (dikursi,di lantai atau di luar kelas)

Siswa harus belajar dengan tertib dan rapi (duduk di kursi dengan tangan di atas meja)

7 Guru sering menggunakan penguatan verbal dengan berkata “oke”, “betul” dan “pintar”

Guru jarang menggunakan penguatan verbal, jika jawaban siswa betul guru hanya mengulangi jawaban siswa dan bertanya kepada semua siswa apakan jawabannya sudah betul.

8

Guru mengoreksi pekerjaan siswa satu persatu

Guru meminta siswa untuk mengoreksi pekerjaan temannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

187

9 Sikap guru kurang tegas Sikap guru lebih tegas 10 Suasana belajar lebih santai Suasana belajar kurang

santai

2. Dampak proses pembelajaran matematika di SDEK Mangunan dan

SDK Kalasan bagi siswa

No SDEK Mangunan SDK Kalasan 1 Siswa cenderung lebih

aktif dan berani, karena sangat dekat dengan guru

Siswa masih cenderung kurang aktif dan kurang berani

2 Siswa tidak bisa diam saat pelajaran, siswa cenderung ramai saat pelajaran karena guru kurang tegas

Siswa cenderung tertib dan rapi saat pelajaran karena guru selalu menegur siswa yang ramai

3 Siswa sangat antusias dan senang saat diajak belajar sambil bermain

Siswa tampak senang saat mengikuti pelajaran

4 Cara siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh peneliti bervariasi

Cara siswa mengerjakan soal yang diberikan peneliti kurang bervariasi

5 Banyak siswa yang menjawab kurang tepat saat peneliti memberi soal

Banyak siswa yang menjawab dengan tepat saat peneliti memberi soal

3. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru dalam pelaksanaan

pembelajaran matematika di SDEK Mangunan dan SDK Kalasan

No SDEK Mangunan SDK Kalasan

1 Mempersiapkan siswa untuk mulai belajar

Membuat siswa siap untuk belajar

2 Mempersiapkan alat peraga Mempersiapkan alat peraga yang belum ada

3 Membuat siswa tertarik dalam mengikuti pelajaran

Menentukan buku panduan (buku paket) yang sesuai dan tepat

4 Membuat siswa memahami materi

Bahasa, yaitu bagaimana membuat anak memahami apa yang dijelaskan

5 Membuat siswa mau terlibat secara aktif

Menghadapi anak yang tidak mengerti lalu diam saja dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

188

takut untuk bertanya 6 Menghadapi siswa yang

tidak dapat diam (ramai) Menghadapi siswa yang tidak dapat diam (ramai)

B. SARAN

Saran-saran peneliti bagi SDEK Mangunan :

Pelaksanaan pembelajaran di SDEK Mangunan telah berusaha

menerapkan pembelajaran aktif namun dalam pelaksanaannya masih

kurang optimal karena tidak semua siswa terlibat secara aktif dalam

kegiatan pembelajaran untuk itu guru sebaiknya lebih mengaktifkan siswa

yang kurang aktif. Guru juga perlu lebih tegas dalam menghadapi/menegur

siswa yang ramai dan terkadang mengganggu pelaksanaan proses

pembelajaran.

Saran-saran peneliti bagi SDK Kalasan :

Pembelajaran yang dilaksanakan di SDK Kalasan akan lebih baik jika guru

lebih sering menggunakan variasi metode pembelajaran dan media

pembelajaran sehingga dapat membuat suasana pembelajaran lebih

menyenangkan dan tidak membosankan bagi siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

189

DAFTAR PUSTAKA

A.M Sardiman. (2003). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja

Grafindo Persada.

A.Suhaenah, Suparno. (2001). Membangun Kompetensi Belajar. Jakarta : Dirjen

Pendidikan Tinggi Depdiknas

Br. Theo Riyanto. (2004). Pendidikan yang Humanis. http://bruderfic.or.id/h-

60/pendidikan-yang-humanis.html (diakses tanggal 21 Agustus 2007)

Cony Semiawan, dkk. (1987). Pendekatan Ketrampilan Proses. Jakarta :

Gramedia

Dede Rosyada. (2004). Paradigma Pendidikan Demokratis : Sebuah model

pelibatan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan. Jakarta :

Kencana

Hartono. (2007). Strategi Pembelajaran Active Learning. http://www.smu-

net.com/main.php?mode=1&act=pb&xkd=2 (diakses tanggal 21 Agustus

2007)

Hasibuan, J,J, dkk. (1988). Proses belajar mengajar keterampilan dasar

pengajaran mikro. Bandung : Remadja Karya CV

Hendyat Soetopo. (2005). Pendidikan dan Pembelajaran (teori, permasalahan

dan praktek). Malang : UMM

Joko Subando. (2007). Pengembangan Minat Siswa Terhadap Matematika.

http://masbando.tripod.com/subandoweb/minat.html (diakses tanggal 9

Agustus 2007)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

190

Manalu, dkk. (1980). Strategi belajar dengan permainan matematika. Jakarta :

Proyek Pengembangan Pendidikan Guru (P3G)

Marpaung, Y. Strategi, Metode dan Media Pengajaran Matematika di Sekolah

Dasar, Makalah di sampaikan dalam penataran penyesuaian kemampuan

dosen D II – PGSD Katolik se-Indonesia yang diselenggarakan oleh IKIP

Sanatha Dharma pada tanggal 29-6-1992 s/d 25-7-1992)

Marpaung, Y. (2003). Perubahan Paradigma Pembelajaran Matematika di

Sekolah. Makalah disajikan pada Seminar Pendidikan Matematika, USD

Yogyakarta

Marpaung, Y. (2006). Pendekatan Multikultural dalam Pembelajaran

Matematika. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Pendidikan

Matematika di USD yang bertema Cerdas 2020.

Moleong, Lexy.J. (1989). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remadja

Karya CV

Muhibbin Syah . (2003). Psikologi Belajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Nana Sudjana. (1989). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar

Baru.

Oemar Hamalik. (2007). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Prasena Nawaksanti dan Sari Jatmiko. (2006). Mengenal Pluspunt sebuah

pengantar. Yogyakarta : DED

Puji Purnomo, dkk. (2005). Pedoman Pengajaran Mikro. USD : Yogyakarta

Ruseffendi. (1979). Pengajaran Matematika Modern untuk orangtua murid, guru

dan SPG. Bandung : Tarsito

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

191

Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik

(Edisi revisi). Jakarta : Rineka Cipta.

Sujono. (1988). Pengajaran Matematika untuk Sekolah Menengah. Jakarta :

Depdikbud

Suwarsono. (2006). Hambatan dalam Implementasi Paradigma Baru

Pembelajaran Matematika dan Upaya untuk Mengatasi Hambatan

tersebut. Mathedu, vol.1, No.1, Januari 2006

Tim MKPBM Jurusan Pendidikan Matematika. (2001). Strategi Pembelajaran

Matematika Kontemporer. UPI .

Vembriarto, dkk. (1994). Pengantar Perencanaan Pendidikan . Jakarta

Wakiman, dkk. (1993). Peningkatan penguasaan fakta dasar perkalian dengan

permainan lambung lalu kalikan (LKK). Yogyakarta : FKIP UNY.

Widharyanto. Active Learning. Widya Dharma, Th XIII (Vol. 13), No. 1, Oktober

2002

Winkel, W.S. (1996). Psikologi Pengajaran (Edisi Revisi). Jakarta : Grasindo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

189

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

190

Lampiran 1

Suasana Pembelajaran di SDEK Mangunan

1a 1b

1c 1d

1e 1f

2a 2b

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

191

2c 3a

3b 3c

4a 4b

4c

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

192

Lampiran 2

Suasana Pembelajaran di SDK Kalasan

1a 1b

1c 2a

2b 2c

2d 2e

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

193

Lampiran 3

DATA HASIL OBSERVASI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

194

DATA HASIL OBSERVASI

DI SDEK MANGUNAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

195

Tanggal Pengamatan :17 september 2007 Nama Sekolah :SDEK Mangunan

Nama Pengamat :Tami Dwi Astuti Kelas :III

Nama Guru :Pak Mul Pokok Bahasan :Perkalian

Lama Pelajaran :4x35 menit Mata Pelajaran :Matematika

Lembar Pengamatan

No Aspek Pengamatan Indikator Ya Tdk Keterangan

1 Pendahuluan Guru mempersiapkan alat peraga yang akan di gunakan

dalam pembelajaran √ Berupa kartu

bilangan untuk permainan perkalian

Persiapan yang dilakukan guru sebelum memulai pelajaran

Guru membagi kelas dalam kelompok-kelompok √ Masing-masing kelompok terdiri dari 6 orang

Keadaan siswa Siswa memperhatikan penjelasan/perintah dari guru a. Siswa bertanya b. Siswa diam saja

√ √

Jika kurang jelas dengan penjelasan guru sebagian besar siswa bertanya, namun ada juga siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

196

yang diam saja Siswa berbicara dengan teman lain dan tidak

memperhatikan √ Kadang-

kadang jika siswa telah selesai mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru

Siswa terlihat siap mengikuti kegiatan pembelajaran √ Saat guru mulai bicara di depan kelas siswa memperhatikan penjelasan dari guru

2 Inti Pembelajaran a. Saat menjelaskan materi

Guru mengulang materi yang lalu √ Dengan pemainan perkalian

Guru membahas Pekerjaan Rumah √ Tidak ada PR Guru meminta siswa untuk membahas PR √ Tidak ada PR Guru menghukum siswa jika tidak mengerjakan PR √ Tidak ada PR Guru mengajukan pertanyaan kepada perorangan √ Guru mengajukan pertanyaan kepada kelas √

Aktivitas guru Guru menggunakan variasi metode pembelajaran seperti

studi kelompok, studi di luar kelas, studi di luar sekolah √ Studi

kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

197

Guru mengkaitkan materi dengan dunia nyata √ Guru menggunakan permainan dalam pembelajaran √ Permainan

kartu Siswa tampak senang selama pelajaran berlangsung √ Siswa terlihat antusias selama pelajaran berlangsung √ Siswa terlihat bosan selama pelajaran berlangsung √ Siswa menggunakan benda-benda yang ada di sekitarnya

selama pelajaran berlangsung √

Siswa banyak melakukan aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar

Siswa mendiskusikan apa yang dipelajari dan menuliskannya

√ Berdiskusi dengan teman

Aktivitas siswa

Terjadi tanya jawab antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa lain

b. Saat Latihan Soal Guru banyak membimbing dan menuntun siswa √ Guru sering

mengarahkan siswa

Guru meminta siswa menjelaskan idenya √ Guru meminta siswa mengerjakan soal di depan kelas √ Hasil

pekerjaan siswa dikumpulkan

Aktivitas Guru

Guru menyalahkan jika ada siswa yang salah menjawab √ Kadang guru menyalahkan jawaban siswa yang kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

198

tepat Siswa berani mengerjakan soal di papan tulis dan dapat

menjelaskan alasannya kepada siswa lain √ Siswa tidak

diminta mengerjakan soal di papan tulis

Siswa berani mengemukakan jawaban yang berbeda caranya dengan siswa lain

Siswa diam saja saat mengerjakan soal √ Siswa berdiskusi dengan teman

Aktivitas siswa

Siswa aktif menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru √ Siswa senang jika diminta untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru

3 Penutup 3.1 Guru memberikan PR √ 3.2 Guru memberikan rangkuman √

Akhir pelajaran

3.3 Guru memberikan tes akhir/ kuis kepada siswa √ Latihan (LK)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

199

Tanggal Pengamatan :20 september 2007 Nama Sekolah :SDEK Mangunan

Nama Pengamat :Tami Dwi Astuti Kelas :III

Nama Guru :Pak Mul Pokok Bahasan :Perkalian

Lama Pelajaran :2x35 menit Mata Pelajaran :Matematika

Lembar Pengamatan

No Aspek Pengamatan Indikator Ya Tdk Keterangan

1 Pendahuluan Guru mempersiapkan alat peraga yang akan di gunakan

dalam pembelajaran √ Bola-bola yang

ditempeli soal perkalian

Persiapan yang dilakukan guru sebelum memulai pelajaran

Guru membagi kelas dalam kelompok-kelompok √ Pada bagian kedua guru membagi semua siswa menjadi 2 kelompok besar

Siswa memperhatikan penjelasan/perintah dari guru a. Siswa bertanya b. Siswa diam saja

√ √

Ada siswa yang bertanya namun ada juga yang diam saja

Keadaan siswa

Siswa berbicara dengan teman lain dan tidak √ Terkadang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

200

memperhatikan siswa ramai Siswa terlihat siap mengikuti kegiatan pembelajaran √

2 Inti Pembelajaran a. Saat menjelaskan materi

Guru mengulang materi yang lalu √ Tentang perkalian

Guru membahas Pekerjaan Rumah √ Tidak ada PR Guru meminta siswa untuk membahas PR √ Tidak ada PR Guru menghukum siswa jika tidak mengerjakan PR √ Tidak ada PR Guru mengajukan pertanyaan kepada perorangan √ Guru mengajukan pertanyaan kepada kelas √ Guru menggunakan variasi metode pembelajaran seperti

studi kelompok, studi di luar kelas, studi di luar sekolah √ Permainan

kelompok Guru mengkaitkan materi dengan dunia nyata √

Aktivitas guru

Guru menggunakan permainan dalam pembelajaran √ Permainan bola perkalian

Siswa tampak senang selama pelajaran berlangsung √ Siswa terlihat antusias selama pelajaran berlangsung

Siswa terlihat bosan selama pelajaran berlangsung √ Siswa menggunakan benda-benda yang ada di sekitarnya

selama pelajaran berlangsung √

Siswa banyak melakukan aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar

Siswa mendiskusikan apa yang dipelajari dan menuliskannya

√ Namun tidak menuliskannya

Aktivitas siswa

Terjadi tanya jawab antara guru dengan siswa dan antara √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

201

siswa dengan siswa lain b. Saat Latihan Soal Guru banyak membimbing dan menuntun siswa √ Guru hanya

menjelaskan jika siswa bertanya atau kurang jelas

Guru meminta siswa menjelaskan idenya

√ Guru jarang meminta siswa menjelaskan idenya

Guru meminta siswa mengerjakan soal di depan kelas

√ Siswa diminta menjawab soal secara langsung

Guru menyalahkan jika ada siswa yang salah menjawab √ Terkadang guru menyalahkan siswa yang menjawab kurang tepat

Aktivitas Guru

Siswa berani mengerjakan soal di papan tulis dan dapat menjelaskan alasannya kepada siswa lain

√ Guru tidak meminta siswa mengerjakan soal di papan tulis

Siswa berani mengemukakan jawaban yang berbeda caranya dengan siswa lain

Siswa diam saja saat mengerjakan soal √ Siswa ramai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

202

saat permainan berlangsung, namun siswa mengikuti dengan antusias

Siswa aktif menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru √ Siswa senang jika diberi pertanyaan oleh guru

3 Penutup 3.1 Guru memberikan PR √ 3.2 Guru memberikan rangkuman √

Akhir pelajaran

3.3 Guru memberikan tes akhir/ kuis kepada siswa √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

203

Tanggal Pengamatan :1 Oktober 2007 Nama Sekolah :SD Mangunan

Nama Pengamat :Fransisca Ratna Dewi Kelas :III

Nama Guru :Yosep Mulharsa S.si Pokok Bahasan :Pembagian

Lama Pelajaran :4x35 menit Mata Pelajaran :Matematika

Lembar Pengamatan

No Aspek Pengamatan Indikator Ya Tdk Keterangan

1 Pendahuluan Guru mempersiapkan alat peraga yang akan di gunakan

dalam pembelajaran √ Persiapan yang dilakukan

guru sebelum memulai pelajaran Guru membagi kelas dalam kelompok-kelompok √

Siswa memperhatikan penjelasan/perintah dari guru a. Siswa bertanya b. Siswa diam saja

Ada siswa yang bertanya, namun ada yang diam saja

Siswa berbicara dengan teman lain dan tidak memperhatikan

√ Ada siswa yang ramai sendiri

Keadaan siswa

Siswa terlihat siap mengikuti kegiatan pembelajaran √ 2 Inti Pembelajaran a. Saat menjelaskan materi

Aktivitas guru

Guru mengulang materi yang lalu √ Dengan bertanya kepada siswa secara lisan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

204

tentang perkalian

Guru membahas Pekerjaan Rumah √ Guru meminta siswa untuk membahas PR √ Guru

mengoreksi PR siswa

Guru menghukum siswa jika tidak mengerjakan PR √ Guru mengajukan pertanyaan kepada perorangan √ Guru mengajukan pertanyaan kepada kelas √ Guru menggunakan variasi metode pembelajaran seperti

studi kelompok, studi di luar kelas, studi di luar sekolah √

Guru mengkaitkan materi dengan dunia nyata √

Guru menggunakan permainan dalam pembelajaran √ Siswa tampak senang selama pelajaran berlangsung √ Siswa terlihat antusias selama pelajaran berlangsung √ Siswa terlihat bosan selama pelajaran berlangsung √ Namun ada

beberapa siswa yang tampak tidak antusias

Siswa menggunakan benda-benda yang ada di sekitarnya selama pelajaran berlangsung

Siswa banyak melakukan aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar

Aktivitas siswa

Siswa mendiskusikan apa yang dipelajari dan √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

205

menuliskannya Terjadi tanya jawab antara guru dengan siswa dan antara

siswa dengan siswa lain √

b. Saat Latihan Soal Guru banyak membimbing dan menuntun siswa √ Guru meminta siswa menjelaskan idenya √ Guru meminta siswa mengerjakan soal di depan kelas √

Aktivitas Guru

Guru menyalahkan jika ada siswa yang salah menjawab √ Tidak menyalahkan secara langsung

Siswa berani mengerjakan soal di papan tulis dan dapat menjelaskan alasannya kepada siswa lain

√ Tapi tidak menjelaskan alasannya kepada siswa lain

Siswa berani mengemukakan jawaban yang berbeda caranya dengan siswa lain

Siswa diam saja saat mengerjakan soal √

Aktivitas siswa

Siswa aktif menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru √ 3 Penutup

3.1 Guru memberikan PR √ 3.2 Guru memberikan rangkuman √

Akhir pelajaran

3.3 Guru memberikan tes akhir/ kuis kepada siswa √ Berupa LK(Lembar Kegiatan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

206

Tanggal Pengamatan :2 Oktober 2007 Nama Sekolah :SDEK Mangunan

Nama Pengamat :Fransiska Ratna Dewi Kelas :III

Nama Guru :Yosep Mulharsa Pokok Bahasan :Pembagian dengan 2

Lama Pelajaran :2x35 menit Mata Pelajaran :Matematika

Lembar Pengamatan

No Aspek Pengamatan Indikator Ya Tdk Keterangan

1 Pendahuluan Guru mempersiapkan alat peraga yang akan di gunakan

dalam pembelajaran √ Menggunakan

lidi dan batu untuk menghitung pembagian

Persiapan yang dilakukan guru sebelum memulai pelajaran

Guru membagi kelas dalam kelompok-kelompok √ Siswa memperhatikan penjelasan/perintah dari guru

a. Siswa bertanya b. Siswa diam saja

√ √

Siswa berbicara dengan teman lain dan tidak memperhatikan

√ Berbicara tapi memperhatikan

Keadaan siswa

Siswa terlihat siap mengikuti kegiatan pembelajaran √ 2 Inti Pembelajaran a. Saat menjelaskan materi

Guru mengulang materi yang lalu √ Guru membahas Pekerjaan Rumah √ Tidak ada PR

Aktivitas guru

Guru meminta siswa untuk membahas PR √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 224: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

207

Guru menghukum siswa jika tidak mengerjakan PR √ Guru mengajukan pertanyaan kepada perorangan √ Guru mengajukan pertanyaan kepada kelas √ Guru menggunakan variasi metode pembelajaran seperti

studi kelompok, studi di luar kelas, studi di luar sekolah √

Guru mengkaitkan materi dengan dunia nyata √ Guru menggunakan permainan dalam pembelajaran √ Pake lidi dan

batu

Siswa tampak senang selama pelajaran berlangsung √ Siswa terlihat antusias selama pelajaran berlangsung √ Siswa terlihat bosan selama pelajaran berlangsung √ Siswa menggunakan benda-benda yang ada di sekitarnya

selama pelajaran berlangsung √ Lidi dan batu

Siswa banyak melakukan aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar

Siswa mendiskusikan apa yang dipelajari dan menuliskannya

Aktivitas siswa

Terjadi tanya jawab antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa lain

b. Saat Latihan Soal Aktivitas Guru Guru banyak membimbing dan menuntun siswa √ Guru

membimbing siswa satu persatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 225: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

208

Guru meminta siswa menjelaskan idenya √ Guru meminta siswa mengerjakan soal di depan kelas √ Guru menyalahkan jika ada siswa yang salah menjawab √ Siswa berani mengerjakan soal di papan tulis dan dapat

menjelaskan alasannya kepada siswa lain √ Siswa

mengerjakan soal beserta langkah-langkahnya

Siswa berani mengemukakan jawaban yang berbeda caranya dengan siswa lain

Siswa diam saja saat mengerjakan soal √ Siswa ramai saat mengerjakan soal

Aktivitas siswa

Siswa aktif menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru √ 3 Penutup

3.1 Guru memberikan PR √ 3.2 Guru memberikan rangkuman √

Akhir pelajaran

3.3 Guru memberikan tes akhir/ kuis kepada siswa √ Hanya latihan soal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 226: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

209

Tanggal Pengamatan :4 oktober 2007 Nama Sekolah :SDEK Mangunan

Nama Pengamat :Fransiska Ratna Dewi Kelas :III

Nama Guru :Yosep Mulharsa S.si Pokok Bahasan :Soal Cerita Pembagian

Lama Pelajaran :2x35 menit Mata Pelajaran :Matematika

Lembar Pengamatan

No Aspek Pengamatan Indikator Ya Tdk Keterangan

1 Pendahuluan Guru mempersiapkan alat peraga yang akan di gunakan

dalam pembelajaran √ Berupa boneka Persiapan yang dilakukan

guru sebelum memulai pelajaran Guru membagi kelas dalam kelompok-kelompok √

Siswa memperhatikan penjelasan/perintah dari guru a. Siswa bertanya b. Siswa diam saja

Ada siswa yyang bertanya dan ada yang diam saja

Siswa berbicara dengan teman lain dan tidak memperhatikan

Keadaan siswa

Siswa terlihat siap mengikuti kegiatan pembelajaran √ 2 Inti Pembelajaran a. Saat menjelaskan materi

Guru mengulang materi yang lalu √ Tentang pembagian

Guru membahas Pekerjaan Rumah √ Tidak ada PR

Aktivitas guru

Guru meminta siswa untuk membahas PR √ Tidak ada PR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 227: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

210

Guru menghukum siswa jika tidak mengerjakan PR √ Tidak ada PR Guru mengajukan pertanyaan kepada perorangan √ Guru sering

bertanya pada siswa

Guru mengajukan pertanyaan kepada kelas √ Guru menggunakan variasi metode pembelajaran seperti

studi kelompok, studi di luar kelas, studi di luar sekolah √ Dengan

berdongeng /bercerita

Guru mengkaitkan materi dengan dunia nyata √ Guru menggunakan permainan dalam pembelajaran √ Siswa tampak senang selama pelajaran berlangsung √ Siswa terlihat antusias selama pelajaran berlangsung √ Siswa terlihat bosan selama pelajaran berlangsung √ Siswa menggunakan benda-benda yang ada di sekitarnya

selama pelajaran berlangsung √

Siswa banyak melakukan aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar

Siswa mendiskusikan apa yang dipelajari dan menuliskannya

Aktivitas siswa

Terjadi tanya jawab antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa lain

√ Guru bertanya dan siswa menjawab

b. Saat Latihan Soal Guru banyak membimbing dan menuntun siswa √ Guru meminta siswa menjelaskan idenya √ Guru meminta siswa mengerjakan soal di depan kelas √

Aktivitas Guru

Guru menyalahkan jika ada siswa yang salah menjawab √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 228: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

211

Siswa berani mengerjakan soal di papan tulis dan dapat menjelaskan alasannya kepada siswa lain

√ Guru tidak meminta siswa mengerjakan soal di depan kelas

Siswa berani mengemukakan jawaban yang berbeda caranya dengan siswa lain

Siswa diam saja saat mengerjakan soal √ Siswa cenderung ramai saat mengerjakan soal

Aktivitas siswa

Siswa aktif menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru √ Siswa senang jika diminta menjawab soal

3 Penutup 3.1 Guru memberikan PR √ 3.2 Guru memberikan rangkuman √

Akhir pelajaran

3.3 Guru memberikan tes akhir/ kuis kepada siswa √ Berupa LK(Lembar Kegiatan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 229: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

278

DATA HASIL OBSERVASI

DI SD KANISIUS KALASAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 230: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

213

Tanggal Pengamatan : 26 Oktober 2007 Nama Sekolah :SDK Kalasan

Nama Pengamat : Fransisca Ratna Dewi Kelas :III

Nama Guru : Bu Risma Pokok Bahasan :Alat Ukur

Lama Pelajaran : 07.00-08.00 Mata Pelajaran :Matematika

Lembar Pengamatan No Aspek Pengamatan Indikator Ya Tdk Keterangan

1 Pendahuluan Berdoa √ Guru mempersiapkan alat peraga yang akan di gunakan

dalam pembelajaran √ Berbagai

macam meteran

Persiapan yang dilakukan guru sebelum memulai pelajaran

Guru membagi kelas dalam kelompok-kelompok √ Tiap kelompok terdiri dari 3 orang

Siswa memperhatikan penjelasan/perintah dari guru a. Siswa bertanya b. Siswa diam saja

√ √

Jika kurang jelas siswa bertanya

Siswa berbicara dengan teman lain dan tidak memperhatikan

Keadaan siswa

Siswa terlihat siap mengikuti kegiatan pembelajaran √ 2 Inti Pembelajaran a. Saat menjelaskan materi

Guru mengulang materi yang lalu √ Materi baru Guru membahas Pekerjaan Rumah √ Tidak ada PR

Aktivitas guru

Guru meminta siswa untuk membahas PR √ Tidak ada PR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 231: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

214

Guru menghukum siswa jika tidak mengerjakan PR √ Tidak ada PR Guru mengajukan pertanyaan kepada perorangan √ Guru mengajukan pertanyaan kepada kelas √ Guru menggunakan variasi metode pembelajaran seperti

studi kelompok, studi di luar kelas, studi di luar sekolah √

Studi kelompok

Guru mengkaitkan materi dengan dunia nyata √ Guru menggunakan permainan dalam pembelajaran √

Siswa tampak senang selama pelajaran berlangsung √ Siswa terlihat antusias selama pelajaran berlangsung √ Siswa terlihat bosan selama pelajaran berlangsung √ Siswa menggunakan benda-benda yang ada di sekitarnya

selama pelajaran berlangsung √

Siswa banyak melakukan aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar

Siswa mendiskusikan apa yang dipelajari dan menuliskannya

Aktivitas siswa

Terjadi tanya jawab antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa lain

b. Saat Latihan Soal Guru banyak membimbing dan menuntun siswa √ Guru meminta siswa menjelaskan idenya √ Guru meminta siswa mengerjakan soal di depan kelas √

Aktivitas Guru

Guru menyalahkan jika ada siswa yang salah menjawab √ Guru bertanya pada siswa yang punya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 232: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

215

menjelaskan alasannya kepada siswa lain Siswa berani mengemukakan jawaban yang berbeda

caranya dengan siswa lain √

Siswa diam saja saat mengerjakan soal √ Siswa berdiskusi dengan siswa lain saat bekerja dalm kelompok

Siswa aktif menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru √ Siswa senang jika diminta menjawab soal oleh guru

3 Penutup 3.1 Guru memberikan PR √ 3.2 Guru memberikan rangkuman √

Akhir pelajaran

3.3 Guru memberikan tes akhir/ kuis kepada siswa √ Berupa latihan soal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 233: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

216

Tanggal Pengamatan :29 Oktober 2007 Nama Sekolah :SDK Kalasan

Nama Pengamat :Fransisca Ratna Dewi Kelas :III

Nama Guru :Bu Risma Pokok Bahasan :Alat ukur (pengukuran)

Lama Pelajaran :07.00-08.00 Mata Pelajaran :Matematika

Lembar Pengamatan

No Aspek Pengamatan Indikator Ya Tdk Keterangan

1 Pendahuluan Guru mempersiapkan alat peraga yang akan di gunakan

dalam pembelajaran √ Berupa jam

dinding Persiapan yang dilakukan

guru sebelum memulai pelajaran Guru membagi kelas dalam kelompok-kelompok √

Siswa memperhatikan penjelasan/perintah dari guru a. Siswa bertanya b. Siswa diam saja

√ √

Siswa bertanya pada guru jika kurang jelas

Siswa berbicara dengan teman lain dan tidak memperhatikan

Keadaan siswa

Siswa terlihat siap mengikuti kegiatan pembelajaran √ 2 Inti Pembelajaran a. Saat menjelaskan materi

Guru mengulang materi yang lalu √ Guru membahas Pekerjaan Rumah √ Tidak ada PR Guru meminta siswa untuk membahas PR √ Tidak ada PR Guru menghukum siswa jika tidak mengerjakan PR √ Tidak ada PR Guru mengajukan pertanyaan kepada perorangan √

Aktivitas guru

Guru mengajukan pertanyaan kepada kelas √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 234: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

217

Guru menggunakan variasi metode pembelajaran seperti studi kelompok, studi di luar kelas, studi di luar sekolah

Guru mengkaitkan materi dengan dunia nyata √ Guru menggunakan permainan dalam pembelajaran √

Siswa tampak senang selama pelajaran berlangsung √ Siswa terlihat antusias selama pelajaran berlangsung √ Siswa terlihat bosan selama pelajaran berlangsung √ Siswa menggunakan benda-benda yang ada di sekitarnya

selama pelajaran berlangsung √

Siswa banyak melakukan aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar

√ Sesuai dengan instruksi dari guru

Siswa mendiskusikan apa yang dipelajari dan menuliskannya

√ Tidak berdiskusi

Aktivitas siswa

Terjadi tanya jawab antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa lain

b. Saat Latihan Soal Guru banyak membimbing dan menuntun siswa √ Guru meminta siswa menjelaskan idenya √ Guru meminta siswa mengerjakan soal di depan kelas √

Aktivitas Guru

Guru menyalahkan jika ada siswa yang salah menjawab √ Ditanyakan apakah ada jawaban yang lain

Aktivitas siswa Siswa berani mengerjakan soal di papan tulis dan dapat √ Hasil latihan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 235: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

218

guru Siswa berani mengemukakan jawaban yang berbeda

caranya dengan siswa lain √ Tidak tampak

karena jawaban soal langsung dinilai oleh guru

Siswa diam saja saat mengerjakan soal √

Siswa aktif menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru √ 3 Penutup

3.1 Guru memberikan PR √ 3.2 Guru memberikan rangkuman √

Akhir pelajaran

3.3 Guru memberikan tes akhir/ kuis kepada siswa √ Latihan soal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 236: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

219

Tanggal Pengamatan :30 Oktober 2007 Nama Sekolah :SDK Kalasan

Nama Pengamat :Fransisca Ratna Dewi Kelas :III

Nama Guru :Bu Risma Pokok Bahasan :Waktu

Lama Pelajaran :07.00-08.00 Mata Pelajaran :Matematika

Lembar Pengamatan

No Aspek Pengamatan Indikator Ya Tdk Keterangan

1 Pendahuluan Guru mempersiapkan alat peraga yang akan di gunakan

dalam pembelajaran √ Berupa jam

dinding Persiapan yang dilakukan

guru sebelum memulai pelajaran Guru membagi kelas dalam kelompok-kelompok √

Siswa memperhatikan penjelasan/perintah dari guru a. Siswa bertanya b. Siswa diam saja

√ √

Siswa bertanya jika ada yang kurang jelas

Siswa berbicara dengan teman lain dan tidak memperhatikan

Keadaan siswa

Siswa terlihat siap mengikuti kegiatan pembelajaran √ 2 Inti Pembelajaran a. Saat menjelaskan materi

Guru mengulang materi yang lalu √ Tentang alat ukur

Guru membahas Pekerjaan Rumah √ Dikoreksi bersama-sama

Aktivitas guru Guru meminta siswa untuk membahas PR √ Guru meminta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 237: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

220

siswa menjawab soal

Guru menghukum siswa jika tidak mengerjakan PR √ Siswa yang tidak mengerjakan PR diminta maju ke depan untuk mengerjakan PR

Guru mengajukan pertanyaan kepada perorangan √ Guru mengajukan pertanyaan kepada kelas √ Guru menggunakan variasi metode pembelajaran seperti

studi kelompok, studi di luar kelas, studi di luar sekolah √

Guru mengkaitkan materi dengan dunia nyata √

Guru menggunakan permainan dalam pembelajaran √ Siswa tampak senang selama pelajaran berlangsung √ Siswa terlihat antusias selama pelajaran berlangsung √ Siswa terlihat bosan selama pelajaran berlangsung √

Siswa menggunakan benda-benda yang ada di sekitarnya

selama pelajaran berlangsung √

Siswa banyak melakukan aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar

√ Tapi atas instruksi guru

Aktivitas siswa

Siswa mendiskusikan apa yang dipelajari dan √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 238: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

221

menuliskannya Terjadi tanya jawab antara guru dengan siswa dan antara

siswa dengan siswa lain √

b. Saat Latihan Soal

Guru banyak membimbing dan menuntun siswa √ Guru meminta siswa menjelaskan idenya √ Guru meminta siswa mengerjakan soal di depan kelas √

Aktivitas Guru

Guru menyalahkan jika ada siswa yang salah menjawab √ Bertanya kepada siswa lain

Siswa berani mengerjakan soal di papan tulis dan dapat menjelaskan alasannya kepada siswa lain

Siswa berani mengemukakan jawaban yang berbeda caranya dengan siswa lain

Siswa diam saja saat mengerjakan soal √

Aktivitas siswa

Siswa aktif menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru √ Siswa senang

jika diberi pertanyaan

3 Penutup Mengumpulkan latihan soal √ 3.1 Guru memberikan PR √ 3.2 Guru memberikan rangkuman √

Akhir pelajaran

3.3 Guru memberikan tes akhir/ kuis kepada siswa √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 239: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

225

Lampiran 4

DATA HASIL

WAWANCARA

GURU

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 240: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

226

Hasil wawancara dengan guru SDEK Mangunan

Nama Guru : Yosep Mulharsa S.Si

G : Guru

P : Peneliti

P : Sebelum memulai pelajaran persiapan apa saja yang bapak lakukan? G :Sebelum pelajaran di mulai kita membuat anak-anak senang dahulu, dalam arti kegiatan tadi malam apa yang dilakukan? Apa ada peristiwa- peristiwa penting atau dia pernah mendengarkan berita apa? Buat dia cerita-cerita dari orangtuanya tentang apa? Begitu, kita membuat itu. Setelah itu kita buat tebak-tebakan. Jadi tidak menjurus langsung ke pelajaran. Yang penting anak senang dulu, terus seandainya ada anak yang terlambat supaya dia tidak di cela teman-temannya, jadi ya memberi jalan keluarnya itu...bagaimana dia minta maaf saja kepada anak, kepada teman- temannya, kepada guru supaya bisa menghargai. P : Lalu disini sering menggunakan alat peraga pak? Dipersiapkan dahulu? G : Iya. Itu alat peraga dipersiapkan, bisa dipersiapkan seminggu sebelumnya atau satu semester sebelumnya...kan sudah ada kartu-kartu itu jadi kita tinggal menggunakan . Alat peraga itu yang diperagakan kalau media itu yang tidak diperagakan, misalnya karton atau gambar-gambar. Lalu yang diperagakan itu seperti wayang atau film-film dalam VCD itu, modelnya hanya macam-macam. Bisa kartu, ini untuk matematika bisa kartu yang bisa di pakai untuk...misalnya jemuran bilangan. P : Apakah ada kesulitan dalam mempersiapkan alat peraga pak? G : Kesulitan dalam mempersiapkan alat peraga itu, karena alat peraga untuk mencarinya sulit. Misalnya saya harus mencari alat peraga atau media misalnya tentang kantor pos. Kantor pos itu kan benda-bendanya banyak. Ya kadang kalau tidak kita persiapkan dari awal ya kita hanya memberi tahu saja...Ini kartu pos...ini benda-benda pos seperti ini...Misalnya untuk uang itu kan kita hanya mengenalkan anak hitungan, yang kelas III masih uang Indonesia. Jadi dari yang kecil sampai yang besar. Uang itu tidak hanya untuk matematika...untuk IPS bisa...untuk PPKN bisa...IPA bisa...jadi kita terapkan untuk mata pelajaran lain. P : Itu suka pakai apa pak? Masalah-masalah yang real? Maksudnya masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari? G : Iya...kita juga tidak...ya memang sulit jika semua harus dinyatakan...tertentu. Sebab seperti, kalau kita menanyakan sumpah pemuda seperti apa? Ya pol-polnya sumpah pemuda itu ada media gambar-gambar itu saja, satu nusa satu bangsa dalam arti Bhineka Tunggal Ika. Ooo seperti ini persatuan, seperti ini gambar anak berantem, bertengkar menyebabkan tidak damai P : Kalau dalam matematika?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 241: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

227

G : Kalau dalam matematika, misalnya tadi apa? P :Kalau misalnya materi matematika, kalau misalnya menghitung perkalian

itu pakai apa? G : Perkalian, kalau perkalian bisa permainan. Terus kalau menghitung bisa menggunakan VCD. Misalnya menggunakan VCD, karena dalam VCD itu ada cara menimbang gajah. Kita menggunakan VCD cara menimbang gajah itu. Anak jadi tahu cara menimbang gajah itu seperti ini. P :Menggunakan benda-benda yang ada di sekitar sini pak? G : Pakai tetap pakai saya. Misalnya mengukur luas sekolah ini, anak tidak hanya mengunakan meteran tapi juga memakai jengkal atau memakai kaki, langkah kaki. Berapa kaki? P : Kalau dalam pelajaran cara bapak membuat siswa aktif bagaimana pak? Sulit tidak pak? G : Ya kalau mengalami susah setiap guru pasti mengalami susah. Karena anak itu kan heterogen. Ada yang seperti tadi (bertengkar) kalau kita suruh mereka berantem karena mereka emosi pasti mereka berantem. Ya kita diamkan dahulu semasa masih ada yang mau mengalah. Kecuali jika sudah pukul-pukulan ya kita bantu. Memang anak-anak ini kan masih dalam peralihan dari kelas II ke kelas III. Jadi kita harus ya...ngopeni jiwa-jiwa (mengasuh jiwa-jiwa). Terus supaya anak bisa disiplin, punya tanggungjawab dengan cara menanamkan kesadaran...ngopeni jiwa (mengasuh jiwa)...memelihara jiwa-jiwa anak itu. P : Iya G : Iya kan? Seperti jika rizki hanya kita diamkan...dia tidak akan main seperti ini...dia akan diam saja (Rizki adalah anak yang di titipkan di kelas ini, dia tidak seperti anak-anak lain, dia mengalami keterlambatan berfikir) P : Kita harus tahu ya pak? G : Kita harus tahu Rizki koq lupa saya beri tugas. Jadi saya beri tugas...Ya Rizki bisa lempar-lemparan tapi kan dia tidak bisa hitungnya. P : Kalau melibatkan siswa secara aktif agar semua siswa bisa ikut terlibat

semua, bagaimana pak? G : Dalam arti bagaimana? P : Nanti kan terkadang ada siswa yang diam saja (tidak aktif)? G : Oia...seperti tadi kan...tadi Jati akhirnya mau ikut...coba kalau saya yang menyuruh mungkin kan dia tidak mau. Iya to? Cara lain...temannya yang memilih...Jati kamu ikut dipilih. Nah begitu, jadi kan Jati juga mau. (maksudnya dalam permainan perkalian berkelompok cara memilih anggota masing-masing kelompok adalah dengan cara siswa saling memilih teman sendiri, jadi tidak ditentukan oleh guru) P : Jadi melibatkan siswa lain ya pak? G : Iya, juga harus melibatkan anak. Kalau tidak bisa, kalau kita suruh dari pada kita suruh terus tidak mau...”kamu tuh di suruh tidak mau?”. Wah nanti kan anak jadi takut. Jadi melibatkan anak. P : Untuk menenangkan siswa lain juga diperlukan kesadaran dari siswa lain juga ya pak? G : Menenangkan siswa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 242: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

228

P : Misalnya jika ada anak yang ribut di dalam kelas, begitu pak? G : Oh...itu kita juga harus...saya sering mengatakan “konsekuensi”. Anak ribut, tapi kalau tadi kan ribut permainan. Kalau ribut dalam arti saya menjelaskan tapi dia tidak mengerjakan tapi cuma ribut, kalau ributnya tidak teratur, konsekwensi anak sudah tahu bahwa anak kalau di tanya, “satu anak yang tidak selesai dalam satu LK (lembar kerja) itu tanggungjawab satu kelas” karena keributan itu dialami oleh satu kelas, maka satu anak atau dua anak. Satu anak saja yang tidak selesai LK anak- anak tahu, terus langsung dibantu, cara berfikirnya...begini lho...begini lho...Jadi tanggungjawab karena dia terganggu lambat karena dirinya sendiri yang lambat atau terganggu karena teman-temannya yang lain. P : Jadi di bantu teman yang lain ya pak? G : Dalam arti bukan membantu menuliskan lho...diajarkan...ini seperti ini...ini seperti ini...ini dikalikan ini... P : Itu waktu pelajaran pak? G : Waktu pelajaran, jadi saya selama ini menerapkan misalnya pulang biasanya jam 1 bisa jam 1 lebih lama P : Semuanya pak? G : Semua P : Ooo G : Jadi konsekuensi itu kalau saya bilang “hari ini konsekuensi berlaku untuk semuanya” berarti ada 2 anak yang lelet (lambat) ya nanti pulangnya terlambat. Tapi kalu saya bilang “ hari ini konsekuensi ditanggung sendiri-sendiri” ya sudah apapun yang terjadi ya orangtuanya kemarin sampai menunggu jam 1, sedangkan kita pulangnya jam 12. Terus orangtua ya nunggu sampai jam 1, ya orangtua juga harus sadar juga, sedangkan setelah mengerjakan LK saya koreksi, setelah saya koreksi terus di suruh mewarnai, setelah mewarnai terus kalau pulang terus berdoa. Setelah berdoa tebak-tebakan masih ada...tutupan...tutupan itu saya memberikan apa yang menjadi materi hari ini atau perkalian atau penjumlahan atau khususnya matematika ya...kalau semua mata pelajaran saya terapkan. Misalnya seperti pohon, hati yang berongga. P : Kalau dalam matematika lalu ada siswa yang kurang paham, bagaimana pak? G : Kurang paham? Pertama kali saya mengatakan bahwa karena kalian tidak mendengarkan. Terus kalau dia bertanya “Pak saya belum bisa ini?” saya jelaskan. Tetapi jika “Pak tadi itu bagaimana to caranya? Anu wong si anu rame (karena si itu ramai)” wah berarti kalian tidak memperhatikan P : Berarti itu? G : Tinggal anaknya itu pahamnya dari mana? Kurang pahamnya dari mana? Kalau anak tidak pahamnya karena saya mengajarkannya terlalu cepat saya maklum. Tetapi kalau karena ramai terus tidak paham, tapi karena ramai jadi tidak paham nah...ya kita juga harus melihat situasi anak seperti apa? Anak jangan disalahkan terus. Kita juga jangan merasa bersalah. P : Saling membantu ya pak? G : Ngopeni jiwa (mengasuh jiwa). Anak yang paling penting. Kalau hanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 243: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

229

mentransfer ilmunya saja saya kira terserah, pokoknya ini dikerjakan! Lha sampai kapan? P : Itu ya pak susahnya? Kalau faktor penilaiannya apa saja pak? G : Faktor penilaian, jadi nanti kita ada ulangan harian per subbab. Misalkan tema ini ada perkalian, ya nanti kita ada perkalian atau dengan latihan- latihan seperti ini (LK) nanti kan kita sudah bisa melihat...oh anak itu begini...karena kita mempunyai 2 raport, raport berupa deskripsi narasi itu yang catatan-catatan dan raport yang berupa angka. Jadi sejauh mana anak bisa perkalian ya nanti bisa di baca di dalam raport ini juga. P : Jadi tiap semester? G : Iya tiap semester kita mengerjakan 2 raport P : Kalau misalnya tiap materi, tiap selesai pelajaran ada tes akhir tidak pak? Seperti materinya baru mulai materi perkalian, waktu pulangnya diberi PR atau apa begitu pak? G : Kalau PR saya jarang memberi PR pada anak. Kalau anak libur saya beri PR P : Tiap hari atau... G : Kalau PR tidak selalu tiap hari, jadi kita harus lihat kondisi anak juga P : Biasanya langsung dikerjakan di sini ya pak? G : Iya, mengerjakan LK, jadi sistem LK (Lembar Kerja)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 244: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

230

Hasil wawancara dengan guru SDK Kalasan

Nama Guru : Agustina Rismawati

P : Peneliti

G : Guru

P : Persiapan ibu sebelum mengajar itu apa saja Bu?

G : RP lalu juga mempelajari dari buku paket, kalau perlu ada alat peraga P : Kadang suka pakai alat peraga bu? G : Iya, misalnya uang itu kan ada, uang bisa, untuk pembagian kemarin pakai korek P : O...begitu. Kalau dalam persiapan sebelum mengajar ada kesulitannya tidak bu? G : Kadang sih ada, kalau ada tanya kepada guru yang lebih bisa. P : Misalnya apa bu? G : Misalnya ada kemarin materinya dari 2 buku yang berbeda, itu beda caranya. Jadi ada kasus kemarin terbalik. Misalnya tabel perkalian itu di atas itu esainya terus yang di bawah itu perkaliannya. Misalnya 2x2 hasilnya 4, tapi koq malah 8. Jadi kan dari 2 buku yang berbeda jadi membingungkan, lalu dipilih salah satu saja. P : Jadi pilih salah satu saja ya bu...jadi jika misalnya ada yang membingungkan seperti itu tanyanya ke siapa bu? G : Ya tanyanya ke bu Dewi. Biasanya kalau matematika tanyanya ke bu Dewi (bu Dewi adalah salah satu guru senior di SD Kalasan) P : Terus pilih yang mana begitu bu? Terkadang pakai alat peraga bu? Lalu yang mempersiapkan alat peraga itu ibu sendiri? G : Ya, kadang dari tahun lalu sudah ada jadi bisa di gunakan lagi. Jam misalnya kan sudah tersedia jadi tinggal menggunakan saja. Untuk timbangan dulu sudah pernah tapi rusak, sudah buat sendiri tapi tidak bisa seimbang karena terus njeglek (tidak bisa seimbang) P : Kalau mempersiapkan itu (alat peraga) suka mengalami kesulitan bu? Kesulitannya apa jika mempersiapkan alat peraga bu? G : Kesulitan alat peraga itu biasanya yang belum ada, kadang juga ya minta bantuan P : Tapi kan yang mengusahakan guru ya bu? Bukan siswa. Mempersiapka alat peraga itu kan sulit ya bu, berarti suka minta bantuan ya bu? G : Iya.Suka ngadu iki piye? (suka mengaluh ini bagaimana?). Tapi kalau kemarin ada misalnya “punya alat peraga yang ini?”, kan masih menyimpan. (maksudnya guru bertanya kepada guru lain yang mungkin mempunyai alat peraga yang di cari dan dapat di pinjam) P : Oo...begitu G : Untuk uang bisa anak yang membawa jadi bareng-bareng. P : Oo...begitu. Jika sebelum mengajar ibu mempersiapkan contoh-contoh bu? G : Iya contoh. Yang lebih sederhana dahulu baru yang lebih susah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 245: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

231

P : Biasanya dikaitkan dengan yang siswa sudah tahu ya bu? Seperti yang kemarin? G : Iya. Biasanya kalau yang saya gunakan entah siswa yang pinter atau tidak bisa terkesan P : Terus kesulitan yang biasa dialami ibu selama proses pembelajaran itu biasanya apa bu? G : Memang ada beberapa siswa yang bermasalah, ada yang mengalami keterlambatan menulis juga. Lalu saya tangkapnya itu, jadi harus telaten. Misalnya jam-jam istirahat itu bisa digunakan untuk membantu yang lambat, soalnya susah. P : Untuk membantu yang lambat ya bu? G : Soalnya susah waktu. Anaknya misalnya takut, takut untuk tanya, tidak berani kan? Misalnya waktu buat PPL kemarin, siapa yang belum bisa ? Tidak berani, terus tidak bisa. Masih belum dong kog ga mau tanya (masih belum mengerti tapi tidak meu bertanya). Cuma diam saja, ya sudah saya juga membantu. Kalau belum dong tanya! (jika belum mengerti bertanya!) P : Berarti kesulitannya itu jika ada yang tidak menegrti ya bu sama takut bertanya? G : Iya P : Lalu yang ibu lakukan apa bu untuk membuat siswa aktif dalam pelajaran? G : Misalnya yang untuk aktif? Diberi penghargaan siswanya. Misalnya dengan acungan jempol jika benar, diberi tepukan, diberi...saya sering memberi sesuatu jika betul semua. P : Jadi siswanya senang dan termotivasi ya bu G : Iya. Tertarik P : Jika ada siswa yang diam saja itu bagaimana bu? G : Ada...Iya memang kadang itu tidak mau. Untuk sementara itu misalnya untuk pertama biasanya anak ada yang tidak mau di tunjuk untuk pertama mengerjakan. Tapi nanti jika sudah diulang, ada anak yang maju dia mau. Jadi di beri pengertian “dia saja mau koq kamu tidak mau?” begitu. P : Jadi caranya itu dengan memberi contoh lewat temannya ya bu? G : Iya. Di sini kan ada anak yang sulit...cengeng...jadi jika di suruh pertama lalu menangis P : Tapi ada anak yang ,udah ya bu? Meminculkan ide-idenya itu mudah? G : Iya P : Kalau ibu menggunakan buku pedoman guru tidak bu? G : Erlangga, dari erlangga. Untuk yang tahun kemarin kan dari kanisius. Tapi untuk yang latihan-latihan dari erlangga. Jadi menggunakan Erlangga untuk tahun ini. P : Untuk tugas-tugas individu atau tugas-tugas kelompok di persiapkan dahulu dari rumah atau secara spontan di kelas bu? G : Kalau tugas-tugas biasanya...di rumah atau berkelompok? Kalau untuk berkelompok itu biasanya dari rumah. Tapi kalau untuk PR halaman ini...nah ini kan ada acuannya, kalau itu spontan saja P : Berarti kalau ada tugas kelompok...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 246: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

232

G : Kalau kelompok biasanya disiapkan karena perlu misalnya alat peraga. P : Ooo begitu. Kalau mempersiapkan pertanyaan ibu mengalami kesulitan tidak bu? Pertanyaan untuk siswa G : Kadang ada. Terus saya bertanya “ Pak kalau ada seperti ini bagaimana?” saya juga tanya ke teman yang lain. P : Oia. Jadi kesulitannya apa bu jika mempersiapkan pertanyaan? G : Ini khusus matematika? P : Iya G : Untuk khusus matematika apa ya? P : Tipenya mungkin? G : Bahasa, misalnya bahasa untuk kelas rendah itu lebih susah. Misalnya “Ini apa to Bu?(Ini apa bu?). “Maksudnya apa to Bu?”(maksudnya apa bu?). Jadi harus mencari yang sedapat siswa itu lebih enak. Bisa di terima siswa lebih mudah P : Jadi bagaimana pertanyaan itu bisa langsung di tangkap oleh siswa? G : Iya P : Bahasanya ya Bu? G : Bahasa memang. Kan di sini memang ada yang dari bahasa jadi kadang tanya. P : Jadi jika ada kesulitan tanyanya ke guru lain? G : Iya P : Kalau menurut ibu kesulitan yang mungkin dialami guru lain selain yang sudah di sebutkan tadi apa bu? G : Untuk ini kan kemarin ada keluhan untuk matematika itu dari kelas 3 anak-anak harus hafal di luar kepala untuk perkalian. Itu jadi kalau siswa tidak bisa di kelas atas kita(guru) kena. (maksudnya jika di kelas 4 anak-anak tidak hafal perkalian maka yang disalahkan guru kelas 3) P : O...begitu. Jadi wajib ya Bu? G : Iya. Jadi sampai...apa ya? Kan misalnya 7 x 4 tidak bisa...kan ada juga...saya juga suka minta bantuan sama orangtua. Anak ini kurang tentang ini jadi bisa di bantu P : Itu wajib ya bu? G : Apa? Perkalian itu? Iya harus maksudnya sudah. Kadang ada anak yang seperti ini (menghitung perkalian dengan menggunakan jari-jari tangan). Itu saya bantu padahal tidak boleh seharusnya. Tapi siswa bisa sendiri dari rumah. P : Tapi di sini tidak di ajarkan ya bu? G : Tidak P : Yang diajarkan itu konsepnya ya bu? G : Iya. Misalnya kan kadang anak terbalik-balik. 3 x 2 = 3-nya yang ada 2 padahal kan yang benar 2 + 2 + 2 jadi 2-nya yang ada 3, kadang salah. Itu malah dari “Ultra” itu banyak yang salah. Terbalik, waduh...piye? (bagaimana?) ya sudah itu di ganti saja. Soalnya 20 x 2 kan banyak banget. P : Iya...Kalau salah begitu memperbaikinya bagaimana bu? G : Itu yang dari “Ultra” saya suruh menuliskan yang salah. Ini koq salah?.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 247: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

233

Anak-anak itu sudah tahu biasanya kan...itu salah...ya sudah berarti kamu tidak mengantuk. P : Pada waktu memulai pelajaran itu apa kesulitannya bu? Pada saat baru memulai pelajaran? G : Baru memulai pelajaran? Malah...awalnya...itu bab baru atau awal pelajaran? P : Iya awal pelajaran, mungkin kesiapan siswa? G : Untuk awal pelajaran, kesiapan siswanya untuk belajar. Misalnya bukunya. Ada anak yang tidak membawa buku gitu waduh...ini ternyata yang menyiapkan bukan anaknya sendiri. Kadang juga tiap hari tidak mengerjakan PR...memang beberapa anak ya iya, yang sering itu dua anak. Wah itu saya mesti...padahal cewek. Kemarin sudah tidak masuk yang satu memang. Wah ndablegke (tidak jera). Saya sudah bilang sama orangtuanya, ternyata memang mungkin jika malam tidak pernah ketemu orangtuanya. Jadi mungkin akan tidak mengerjakan PR tidak apa-apa. P : Kalau begitu sulit untuk mempersiapkan siswanya untuk mulai pelajaran ya bu? Lalu yang ibu lakukan apa bu? G : Kadang di mulai dengan menyanyi atau menconga tapi secara lisan biar langsung segar. Tapi biasanya kalau lisan kan ada yang mengangkat tangan, jika mengangkat tangan dia bisa, yang tunjuk tangan pasti bisa tapi yang diam saja saya tunjuk sekarang. Pasti itu belum dipersiapkan dari rumah. P : Berarti kebalikannya ya bu? G : Iya kadang berarti ini tidak belajar, belum belajar to? Sudah kelihatan. P : Kalau menurut pendapat ibu tentang siswa yang suka mengobrol sendiri dan belum siap itu merupakan kesulitan bu? G : Iya, memang juga bawaan anaknya suka ngomong...anaknya suka ngomong...cewek ada. Memang suka apa yang dia lihat, apa yang ada di rumah dia cerita. Ya ada kelebihannya sih itu. P : Lalu mengatasinya bagaimana bu? G : Tapi di luar, setelah anak-anak mengerjakan saya dekati dia koq banyak ngomong (bicara). Lalu malah menyalahkan teman “lho kamu yang ga boleh” P : Kalau misalnya siswa yang diam saja bu, menurut ibu itu hambatan/ kesulitan bukan bu? G : Ya kadang ada, pertama itu malah ga dong (tidak mengerti). Kadang itu kan di tanya “kamu dong (mengerti) tidak?”. “Dong (mengerti) apa tidak?”. Terus iya. P : Kalau begitu bagaimana bu? Berarti di tanya-tanya? G : Iya di tanya-tanya dahulu, terus kalau misalnya tidak tahu ya ngomong (bicara), kamu tidak usah takut! Memang ada. P : Terus kalau mengajukan pertanyaan ke siswa itu ibu biasanya perorangan atau untuk sekelas bu? G : Kadang untuk kelas juga, kadang kelompokkan. Biasanya perbaris. Ini kelompok siapa...ini siapa...gantian tapi. Kalau tidak bisa nanti satu baris itu siapa yang bisa bantu. Jika tidak bisa di berikan kepada kelompok lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 248: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

234

P : Pertanyaan-pertanyaan itu yang ibu kasih ke siswa berdasarkan buku pedoman/panduan atau secara spontan waktu di kelas? G : Dari pedoman. Kalau misalnya menconga itu kan memang ada saran untuk kelas 3 ada menconganya, di perbanyak soalnya untuk tulisannya juga, karena tulisannya payah. P : Kalau menurut ibu pertanyaan itu lebih efisien bila diajukan kepada kelompok atau kepada siswa? G : Perorangan sebenarnya, tapi kalau satu persatu waktu itu tidak cukup. Tapi kalau sudah di jawab gantian. P : Jadi siswa biar berfikir ya bu? Lalu kalau ada siswa yang jawabannya salah, yang dilakukan apa bu? G : Seperti kemarin kan ada yang salah juga, saya suruh di coba dikerjakan di depan, yang benar jawaban yang mana? P : Iya...berarti siswa juga mengkoreksi sendiri ya bu? Kalau misalnya ada siswa yang sering ribut di kelas, di beri peringatan 1...2...3...begitu bu? G : Iya. Nanti kalau sudah 3 kali orangtuanya di panggil. Biasanya seperti itu. P : Kalau misalnya ada siswa yang mengerjakan di depan, ibu kan sering bertanya kepada siswa lain benar atau tidak? Itu sering ya bu? G : Iya, kadang “ini benar atau salah?”. Kadang benar lho...koq benar? Ini lho di lihat! Kalau penjumlahan, perkalian, pembagian itu salah memberikan tandanya. Misalnya ini ada yang tandanya kurang. Misalnya ada “poro gapit” untuk pembagian itu “ini tandanya apa?” kadang tidak ada tandanya. “Yang salah yang mana?”. Untuk bahasa-pun kadang juga “ini yang salah mana?”, “pengurangannya mana?”. Selain supaya jeli, karena awal juga nanti di kelas atas kalau tidak di beri titik atau tanda pengurangan nanti di kelas atas nantinya “iki ngopo?(ini kenapa tidak bisa?)”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 249: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

235

Lampiran 5

DATA HASIL

WAWANCARA

SISWA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 250: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

236

Wawancara siswa SDEK Mangunan Frans P : Frans tadi no 1 caranya bagaimana 8 x 9 ? Koq di sini ga ada caranya?

Tadi dapat 72 dari mana? S : Mikir...sudah tahu koq P : Sudah tahu? Tadi mikirnya bagaimana? S : Ya di kali P : Iya di kali...langsung di kali? S : Iya P : Dikalinya 8 x 9? delapannnya ada sembilan atau sembilannya ada

delapan? S : Delapannnya ada sembilan P : Terus yang 6 x 9 ? S : 53 P : Itu caranya bagaimana? S : Enamnya di kali sembilan P : Enamnya di kali sembilan, berarti enamnya ada sembilan atau

sembilannya ada enam? S : Enamnya ada sembilan P : Berarti 6+6+6+6+6 sampai... S : 9 P : Bukan 9+9+9+9... S : Bukan P : Terus kalau yang di kali ini, 78 x 9 caranya bagaimana? S : 78 x 9...di kali P : Di kali ? Yang mana yang dikalikan? S : 8 x 9 = 72, tulis 2 nyimpen 7...7 x 9 = 63...63 + 7 = 70...70 tulis di sini

(menunjuk pada lembar jawaban siswa) P : Terus kalau yang 81 : 9 caranya bagaimana? S : Ngitungnya 9 x 9 dulu, kalau jawabannya 81 nanti di tulis 9 P : Ga pakai cara lain? Caranya bagaimana? S : Ya 81 : 9 itu di kali P : 81 : 9...9 x 9 S : Iya 9 x 9 P : Ga pakai cara yang di kurang-kurang? S : Ga...kelamaan P : Tapi cara yang itu sama kan? S : Sama P : Terus cara yang no 9 S : Di bagi 35 : 5 = 7 P : Langsung? S : Iya P : Kalau yang no 10? S : No 10 itu 8 x 12 P : 8 x 12...? Jadi 8 itu apa sih?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 251: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

237

S : 8 buah kotak kue, tiap kotak berisi 12 P : Jadi ? S : 96 P : Jawabannya 96 dari mana? S : Dari 8 x 12 P : 8 x 12 bukan 12 x 8 ? S : Sama saja P : Sama saja...? ada bedanya ga? Bedanya apa? S : Kalau 8 x 12 yang kecil di kali yang besar kalau 12 x 8 yang besar di kali

yang kecil P : Bukan pakai cara kalau 8 x 12 itu berarti delapannya ada 12 atau

duabelasnya yang ada 8? S : 8 x 12...delapannnya ada 12 P : Kalau 12 x 8 ? S : Duabelasnya ada 8 P : Duabelasnya ada 8, tapi hasilnya sama ya? S : Sama Lala P : Lala tadi no 1 bagaimana caranya? S : No 1 tak tambahin P : Tambahin berapa? S : Sembilannya ada 8 P : Sembilannya ada 8 ? bukan delapannnya ada 9? S : Ga P : Ga ya? Jadi sembilannya yang ada 8. Kalau yang no 3 bagaimana? S : 9+9+9+9+9+9...sembilannya ada enam...jadi 54 P : Sembilannnya ada 6...jadi sembilannya yang ada 6 ya? Bukan enamnya

yang ada sembilan? S : Iya P : Terus kalau yang no 4 bagaimana? S : No 4 itu caranya 8 x 9 terus 7 x 9 jadinya 6732 P : 6732...? S : heeh P : Bener? S : Yakin...aku belum bisa soalnya... P : Kalau yang no 5 ? S : Yang no 5...97 x 8...5769 P : Dari mana? S : Dari 97 x 8 P : Caranya bagaimana? S : Caranya itu ya di kali juga. P : 7 x 8 ? S : Iya P : Terus? S : Terus yang...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 252: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

238

P : Di tambah? S : Heeh P : Di tambah yang 9 x 8? S : Heeh P : Koq bisa ketemu segini? S : Ya ga tau...aku juga ngawur soalnya..ga tau aku... P : Terus kalau yang ini? S : Yang di bagi itu...91 : 9 aku udah tahu jawabannya, soalnya 9 x 9 itu

81...jadi hasilnya ini...ini (menunjuk angka 9 yang ada pada kertas jawaban). Jadi 9 jawabannya.

P : Kalau no 9? S : Kalau no 9 itu “Budi mempunyai 35 buah jeruk lalu dibagikan kepada 5

orang temannya berapa banyak jumah jeruk yang diterima oleh masing-masing teman Budi?”...7

P : Dapat dari mana? S : Soalnya 5...10...15...20...25...30...35 gitu tadi. (siswa memperagakan

menghitung dengn menggunakan jari-jari tangan) P : Menghitungnya bagaimana? S : 5...10...15...20...25...30...35 P : Sampai... S : Sampai ketemu 35 P : 35...Berarti limanya ada berapa kali gitu? S : Limanya ada tujuh kali P : Oo...caranya begitu... S : Kalau yang no 10 itu (siswa membaca soal). Itu 96 P : Dapat dari mana? S : Dapat dari...8 x 12... P : 8 x 12...? beda ga sama 12 x 8 ? S : Sama P : Sama...? samanya apa? S : Samanya ya jumlahnya Adit P : Adit tadi ngerjain no 1...8 x 9 caranya bagaimana? S : 8 x 9 ? P : Iya S : Delapannya di tambah sampai sembilan jadinya 72 P : Delapannya di tambah sampai sembilan kali? S : Iya P : Yang no 3 juga caranya sama ya? S : Iya P : Kalau yang no 3...6 x 9 berarti? S : 6 x 9 berarti 54 P : Dapat dari? S : Dari...sama aja kayak tadi...itu ditmbah-tambah aja terus... P : Apanya yang ditambah?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 253: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

239

S : Sembilannya...kalau ini sama ini kan sama aja jawabannya..ini 6 di tambah sampai 9

P : Enamnya yang di tambah ? S : Iya P : Bukan sembilannya? S : Bukan...juga bisa kebalik. P : Terua kalau no 4 S : No 4... P : Caranya bagaimana? S : Caranya...itu...78+78...78+78 kan ada dua, kan di kali sembilan...jadi

78+78 hasilnya itu di tambah yang satunya ini lagi...di tambah 78 ini lagi jadinya di tambah 78 lagi...jadinya itu hasilnya.

P : Ooo...gitu jadi 78-nya ada 9 kali terus di tambah-tambah terus...? S : Heeh P : Ga pakai cara yang menyimpan gitu? S : Ga P : Terus yang ini juga sama? S : Iya P : Berarti kalau yang ini 97-nya ada delapan kali? S : Iya P : Kalau no 6...81 : 9...caranya bagaimana? S : 9 di kali berapa sama dengan 81...jadinya hasilnya itu 9...9x9 kan

81...jadi 81 : 9 ya 9... P : Oo...kalau yang no 8? S : 40 : 8... P : Sama aja ya? Bagaimana tadi caranya? S : Caranya...ya...8 ditambah 8 sampai 40 itu berapa? Jadinya 8 kan? P : Oo...8 di tambah-tambah berapa kali... S : Sama dengan 40 P : 8 dikali berapa? S : Heeh P : Kalau no 9? S : (siswa membaca soal) itu 35 : 5 itu ya...7...7 kan? Jadinya 35 dikurangi 5

kurangi 5 sampai habis P : Berarti 35 dikurang 5 dikurang5 dikurang 5 sampai... S : Habis... P : Kalau no 10? S : (siswa membaca soal) itu berarti 48. P : Berarti bagaimana caranya? S : 12 ditambah 12 sampai 8...12+12+12+12 sampai 8 kali...berarti 12 x 8. P : 12 x 8...berarti 12+12+12 gitu sampai... S : Sampai 8 P : Bukan 8+8+8+8...gitu? S : Bukan P : Jadi 12+12+12... S : Iya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 254: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

240

P : Terus kalau yang tadi no 9 itu sampai...itu kan tadi 35 dikurang 5 dikurang 5 sampai nol...

S : Heeh P : Itu dapat tujuhnya dari mana? S : tujuhnya karena 35 dibagi 5 itu...5 x 6 itu kan 30...30 abis itu di tambah 5

lagi...berarti ada tujuhnya. P : Oo...begitu. Anin P : Anin tadi no 1 jawabnya bagaimana caranya ? S : Caranya ya...sembilannya ada delapan P : Sembilannya ada delapan...? S : Ditambahin terus P : Ditambahin...no 2 dan 3 sama ya ? S : Iya P : Terus no 4 bagaimana? S : No 4...delapannya di tutup terus 7 x 9...itu kan 63...terus tujuhnya ini di

tutup...terus 8 x 9 tuh 72 itu di tambahin...nanti ketemunya berapa? P : Oo...gitu...terus kalau yang no 5 ? S : Ini sama P : Tadi yang pertama yang di tutup yang mana? S : Yang ini...yang depan... P : Heeh...berapa? Kalau yang itu ? S : Yang no 5 ? P : Iya S : Itu...7 x 8 P : Yang pertama di tutup tujuhnya? S : Yang tujuhnya ini P : Heeh...terus... S : Dikali delapan itu 72...terus yang sembilan itu di tutup...7 x 8 itu... P : Terus nanti hasilnya di jumlah ? S : Iya P : Terus kalau yang no 6...81 : 9...tadi caranya bagaimana? S : Dikurangi P : Dikurangi...dikuranginya bagaiman? S : Itu 81 dikurangi sembilan, sembilan, sembilan sampai nol P : Heeh...terus...sembilannya dihitunga ada berapa? S : Heeh P : Yang no 7 dan 8 juga sama ya? S : Iya P : No 9 bagaimana? S : Sembilan itu di bagi... P : Dibagi...berapa di bagi berapa ? S : 35 di bagi 5 P : 35 di bagi 5...caranya ? S : Dikurangi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 255: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

241

P : Dikurangi...berapa yang dikurangi...? S : 35 dikurangi 5 sampai nol P : Oo...terus limanya di hitung ? S : Heeh P : Kalau no 10 ? S : No 10...dikali P : Dikali...berapa? S : 8 x 12 P : 8 x 12...bukan 12 x 8 ? S : Bukan P : Jadi 8 dikali... S : 12 P : Kenapa 8 x 12 ? S : Gampang... P : Jadinya bukan 12 x 8 ya ? S : Iya P : Sama atau beda sih ? S : Beda P : Beda...? bedanya apa ? S : Bedanya jawabannya P : Jawabannya...? 8 x 12 sama 12 x 8...beda...? S : Beda P : Kalau 8 x 12 berapa ? S : 8 x 12...8 x 2 itu kan 16...terus 8 x 1...terus 8 + 1...bisa juga ditambahin P : Kalau 12 x 8 ? S : 12 x 8 sama aja P : Sama aja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 256: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

242

Wawancara siswa SDK Kalasan Mita

P : Nomor 1 itu dapat dari mana? S : Di tambah P : Di tambah...kalau yang 8 x 9 itu delapannya yang 9 kali atau sembilannya yang 8 kali? S : Sembilannya P : Sembilannya ada...? S : Delapan P : Ada delapan, terus kalau yang ini (perkalian bersusun) caranya bagaimana? S : Yang mana? P : Ini lho... 78 9 x .... S : Kalau ini ininya dulu yang dikalikan (siswa menunjuk angka 8 dan 9) hasilnya kan 72, 72 terus tujuhnya di simpan terus 7 x 9 = 63. 63 ditambah 7 yang disimpan itu! P : Oia, nah kalau pembagian S : Pembagian dikurang...dikurang...kurang...kurang terus! P : Kurang-kurang terus sampai... S : Sampai 0 nanti terus jawabannya 9... P : Oo...yang ...kalau yang ini nomor 9... S : Nomor 9 di belakang, nomor 9 sama...nomor 9 tuh dibagi terus nanti jadi ini jeruk yang di terima oleh masing-masing teman budi ada 7 buah jeruk P : Berarti yang berapa yang dibagi? S : Yang 35 dibagi 5 P : Itu caranya langsung? S : Iya P : Langsung ya dibagi 5 P : Terus kalau nomor 10? S : No 10 dikali P : Yang di kali berapa? S : 12 kali 8 P : 12 itu apanya sih? S : Ga tau P : Ga tau...? terus delapannya itu apa? S : Ah... P : Koq bisa 12 x 8 ? S : Kan tiap kotak berisi 12 buah kue, lha kan ada 8 buah kotak, jadi 12 x 8 P : Jadi 12 x 8...? jadi yang 12 itu apanya? S : 12 itu tiap kotak kue (isi dari tiap kotak kue) P : Terus yang 8 itu? S : Buah kotak kue

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 257: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

243

P : Berarti berapa kali berapa? S : 12 x 8 P : 12 x 8...? berarti isinya dikali kotaknya? S : Iya P : Jadi jumlahnya semuanya? S : 96 Krison P : Krison tadi waktu jawab 8 x 9 caranya bagaimana? S : Di tambah P : Yang di tambah delapannya? Tadi kan 8 x 9 berarti delapannya yang ada 9 atau sembilannya yang ada 8? S : Sembilannya yang di tambah-tambah delapan kali P : Delapan kali, jadinya 72 ya? S : Iya P : Itu caranya langsung di tambah-tambah gitu? S : Iya P : Pakai apa mencarinya? S : Carinya? P : Maksudnya dicari di tambah-tambah pakai tangan atau...? S : Ga, ya udah tahu jawabannya...udah hafalan P : Udah hafal ya? Terus yang 78 x 9 ... caranya bagaimana? S : Di tambah-tambah juga P : Di tambah...? ini yang di bawah lho... S : Di kali...8 x 9 dulu di sini satuannya di tulis buat nyimpen. 7 x 9 terus jawabannya di tambah 7 P : Terus di tambah sama yang di simpen tadi ya? P : Terus kalau yang ini 81 : 9 ? S : Ini di kurang-kurang P : Di kurang-kurang sampai...? S : Sampai habis P : Sampai habis terus hasilnya? S : Hasilnya 9 P : Sembilan itu dari mana? S : Dari 81-9...9 kali P : Jadi sembilannya ada...? S : Sembilan P : Jadi sembilannya itu dari ini? (peneliti menunjuk pada kertas jawaban siswa) S : Iya P : Yang ini juga? Yang 48 : 6 ? S : Iya P : Nah kalau yang no 9 bagaimana? S : Ya tinggal dibagi P : Tinggal di bagi aja. 35 itu apanya sih? S : 35?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 258: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

244

P : Kalau dari soal ini? S : (siswa membaca soal) Jadi 35 : 5 P : Langsung dibagi 5 ya? S : Iya P : Terus kalau yang no 20 ? S : (siswa membaca soal) Jadi 8 x 12 P : 8 x 12 ? bukan 12 x 8 ? S : Ya P : Sama ga sih? S : Ya sama P : Sama...? 8 itu menunjukkan apanya? S : Menunjukkan yang dikalikan P : Yang dikalikan? Terus yang 12 itu? S : Yang dikalikan P : Setiap kotak itu ada berapa di sini (di dalam soal)? S : Ada 12 P : Ada 12, berarti? S : 8 x 12 P : Kalau misalnya 5 x 3 S : 15 P : 15 itu caranya di tambah-tambah ya? S : Iya Aldo P : Aldo tadi jawab no 1 yang 8 x 9 dapat dari mana? S : Ya di tambah-tambah P : Di tambah-tambah...berapa yang di tambah-tambah? S : Delapannya P : Delapannya? 8 x 9 berarti apanya yang ada berapa? S : Ya... P : Di sini ditulisnya berapa ini (peneliti menunjuk pada jawaban siswa)? S : 9 P : Sembilannya ada berapa? S : 8 P : Beda ga sama 9 x 8 ? S : Ga P : Ga...? S : Agak beda ya sama jawabannya P : Jawabannya sama...tapi kalau misalnya 8 x 9 ? S : 9 P : Sembilannya ada...? S : 8 P : Nah kalau 9 x 8 ? S : Delapannya ada 9 P : Delapannya ada 9, berarti beda atau sama? S : Ya sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 259: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

245

P : Hasilnya? S : Sama kalau hasilnya tapi caranya beda P : Tapi caranya beda...kalau 6 x 9 itu dapat dari mana? S : Itu di tambah-tambah P : Di tambah...? yang di tambah berapa? S : 9 P : Sembilannya ada berapa? S : 6 P : Ada 6...Caranya tadi di tambah satu-satu? S : Iya P : Itu pakai jari atau sudah hafal? S : Hafal P : Sudah hafal...pintar ya...terus yang no 4...78 x 9 ini tadi caranya bagaimana? S : Langsung P : Langsung bagaimana? S : Ya pake orek-orekan ( Pakai coret-coretan) P : Coret-coretan bagaimana? Caranya saja? S : 8 x 9 dulu terus nanti di tambah 70 x 9...terus di tambah P : Pakai tehnik menyimpan? Terus yang 97 x 8 ? S : 97 x 8 ya sama P : Iya...berapa? S : Ya 7x 8 dulu terus 20 x 8 terus di tambah P : Kalau yang atas tadi berapa 78 x 9 ? S : 8 x 9 dulu terus nanti 70 x 9n terus nanti di tambah P : Terus kalau yang no 6...81 : 9 tadi caranya bagaimana? S : Ya...masih inget caranya P : Caranya tadi bagaimana? S : Ya itu... P : Lho tadi kan bisa ngerjainnya, dapat dari mana? S : Lho aku udah hafal koq... P : Udah hafal to...? oh...dihafalin? S : Iya P : Ini kan 81 di kurang sembilan sampai hasilnya berapa tadi? S : Nol P : Nah 9 ini dapat dari mana? S : Ya ngitung ini (menunjuk pada kertas jawaban siswa) P : Ngitung yang mana? S : Ini (menunjuk pada kertas jawaban siswa) P : O...itu ada? S : 9 P : Kalau ini 5 itu dapat dari mana? 48 : 8 kan sama dengan 5, 5 itu dapat dari mana? S : Ya ngitung ini (manunjuk pada kertas jawaban) P : Ngitung yang...? S : Ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 260: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

246

P : Angka berapa itu? S : 8 P : Ada...? S : 5 P : Jadi 5 ini menunjukkan ini ya? (peneliti menunjukkan hasil pekerjaan siswa) P : Terus ini yang no 9 koq bisa 35 : 5 kenapa? S : Ya kan ini kan berapa banyak jumlah jeruk yang diterima oleh masing- masing. P : Karena Budi punyanya berapa? S : 35 P : Terus di bagi kepada? S : 5 orang P : Jadi langsung di bagi ya? S : Iya P : Terus kalau yang no 10 ini berapa jawabannya? 8 x 12 ya? S : Iya P : Koq 8 x 12 ? S : Lha itu 8 kotak sama isinya 12, berapa jumlah seluruhnya? kan 8 x 12. P : Tiap kotak ada berapa? S : 12 P : Jadi tiap kotak itu ada 12...membayangkannya bagaimana? Jadi ada berapa semuanya? 8 kotak? S : 8 kotak...mm...ada 96 P : Iya jadi kan ada 8 kotak terus tiap kotak ada... S : 12 P : Beda ga sama 12 x 8 ? S : Ga P : Ga..? Hasilnya sama? S : Cuma caranya di kali beda Ivan P : Ivan tadi mengerjakan no 1 yang 8 x9 caranya bagaimana? S : Sembilannya delapan kali P : Sembilannya delapan kali, terus di... S : Di tambah P : Kalau yang 6 x 9 ? S : Sembilannya enam kali P : Sembilannya enam kali, terus... S : Di tambah-tambah P : Terus kalau 8 x 9 sama 9 x 8 sama ga ? S : Ga P : Bedanya apa? S : Hasilnya P : Hasilnya ? Kalau 8 x 9 tadi berapa ? S : 72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 261: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

247

P : 72...kalau 9 x 8 ? S : 72 P : 72...Beda ga? S : Sama P : Beda ga? S : Ga P : Caranya beda atau sama? S : Sama P : Kalau 8 x 9 tadi berapa? S : Sembilannya ada delapan P : Kalau 9 x 8 ? S : Delapannnya 9 kali P : Beda atau sama? S : Beda P : Caranya? S : Sama P : Berarti hasilnya? S : Sama P : Hasilnya sama, berarti tadi caranya beda atau sama? S : Beda P : Kalau yang ini 7 x 5 itu tadi berapa? S : 35 P : 35 itu dari mana? S : Limanya tujuh kali P : Limanya ada tujuh kali, kalau 5 x 7 ? S : 5 x 7 ...Tujuhnya lima kali P : Tujuhnya lima kali. Hasilnya sama atau beda? S : Sama P : Sama, caranya? S : Beda P : Caranya beda ya? Terus kalau yang 78 x 9 ini tadi caranya bagaimana? S : Ya di susun P : Di susun ? Menyusunnya bagaimana? S : 8 x 9 dulu... P : 8 x 9 terus di tulis...ya? Terus... S : Abis itu 7 x 9...terus yang tadi di simpen di jumlah P : Yang tadi di simpen di jumlah, terus hasilnya ? S : 702 P : Jadi pakai tehnik menyimpan ya? S : Iya P : Terus kalau yang no 5 sama ya? S : Iya P : Kalau yang no 6...81 : 9 itu bagaimana caranya tadi? Koq di tulisnya 81 :9:9:9:9:9:9:9:9:9 ini maksudnya apa? S : Ga tau P : Ga tau? Ini koq bisa dapat 9 ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 262: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

248

S : Kalau 9 x 9 kan hasilnya 81 P : O...9 x 9 hasilnya 81, jadi kalau 81 : 9... S : 9 P : Jadi kebalikkannya ya? S : Iya P : Terus ini maksudnya? (peneliti menunjukkan kertas jawaban siswa) S : Salah P : Salah...koq salah...? Terus yang ini 48 : 6 kenapa hasilnya 8 ? S : Karena kalau 8 x 6 hasilnya 48 P : Karena kalau 8 x 6 hasilnya 48 ya? S : Iya P : Terus yang ini no 9, tadi caranya pakai di bagi ya? Kenapa di bagi? S : Ga papa P : Karena di sini di minta apa? S : Di bagi P : Di badi kepada 5 orang. Ini caranya bagaimana? Langsung? S : Iya P : 35 di bagi 5 ? S : 5 P : Itu hafalan atau pakai tangan mencarinya? S : Hafal P : Sudah hafal ya? Terus yang no 10 itu bagaimana? S : 12 x 8 P : 12 x 8...12 itu menunjukkan apa sih? S : Kue P : Terus 8 itu ? S : Kotaknya P : Berarti berapa kali berapa? S : 12 x 8 P : 12 x 8...bukan 8 x 12 ? S : Bukan P : Kenapa? S : Ga papa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 263: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

249

Lampiran 6. Soal tes Kerjakan Soal Berikut Ini beserta Caranya !

1. 8 x 9 = ... 2. 7 x 5 = ... 3. 6 x 9 = ... 4. 78

9 x ....

5. 97 8 x ....

6. 81 : 9 = ... 7. 48 : 6 = ... 8. 40 : 8 = ... 9. Budi mempunyai 35 buah jeruk, lalu dibagikan kepada 5 orang temannya.

Berapa banyak jumlah jeruk yang diterima oleh masing-masing teman Budi !

10. Ibu mempunyai 8 buah kotak kue, tiap kotak berisi 12 buah kue. Ada berapa jumlah seluruh kue yang dimiliki oleh ibu ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 264: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

250

Lampiran 7

HASIL JAWABAN-

JAWABAN SISWA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 265: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

251

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 266: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

252

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 267: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

253

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 268: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

254

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 269: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

255

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 270: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

256

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 271: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

257

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 272: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

258

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 273: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

259

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 274: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

260

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 275: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

261

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 276: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

262

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 277: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

263

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 278: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

264

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 279: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

265

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 280: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei PENGKAJIAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SDEK MANGUNAN DAN KELAS III SDK KALASAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi

266

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI