plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk filesmp kanisius pakem tahun pelajaran...
TRANSCRIPT
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN
MATEMATIKA DENGAN METODE TUTOR SEBAYA PADA SISWA
KELAS VII HONEST SMP KANISIUS PAKEM
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun Oleh :
TIEKA NATASHA CHRISTY
NIM : 101414056
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN
MATEMATIKA DENGAN METODE TUTOR SEBAYA PADA SISWA
KELAS VII HONEST SMP KANISIUS PAKEM
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun Oleh :
TIEKA NATASHA CHRISTY
NIM : 101414056
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“”Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh
iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,
itu bukan hasil pekerjaanmu : jangan ada orang yang
memegahkan diri.”
Efesus 2:8-9
Puji Tuhan..
Penuh ucapan syukur kepada Tuhan Yesus,
karya ini saya persembahkan untuk :
Papa dan Mama yang selalu mendoakan dan mendukung;
Adik-adik yang selalu menghibur di saat penat;
Almamater yang saya banggakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Tieka Natasha Christy. 2015. Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam
Pembelajaran Matematika dengan Metode Tutor Sebaya pada Siswa Kelas
VII Honest SMP Kanisius Pakem Yogyakarta. Skripsi. Program Studi
Pendidikan Matematika. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui dampak pendekatan tutor
sebaya dalam meningkatkan kemampuan siswa kelas VII Honest SMP Kanisius
Pakem pada materi Persamaan Linier Satu Variabel dan (2) mengetahui
peningkatan kemampuan siswa yang diajarkan menggunakan pendekatan tutor
sebaya.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Penelitian
dilaksanakan pada bulan September 2014 - Februari 2015 pada materi Persamaan
Linier Satu Variabel (PLSV). Subjek penelitian adalah siswa kelas VII Honest
SMP Kanisius Pakem tahun pelajaran 2014/2015. Instrumen yang digunakan pada
penelitian, meliputi instrumen pembelajaran yaitu Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS) serta instrumen
pengumpulan data yaitu lembar pengamatan keterlibatan siswa dan lembar tes
evaluasi.
Hasil penelitian sebagai berikut: (1) persentase ketuntasan belajar siswa
meningkat sebesar 17,5% - 27,5% dengan menggunakan metode tutor sebaya (2)
rata-rata kemampuan belajar siswa dengan metode tutor sebaya sebesar 71%.
Kata kunci : Kemampuan Siswa, Metode Tutor Sebaya, materi Persamaan Linier
Satu Variabel (PLSV).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Tieka Natasha Christy. 2015. Improving Students Ability in Mathematics
Learning by applying Peer Tutoring Method to the seventh graders Honest
of Kanisius Junior High School Pakem Yogyakarta. Undergraduate Thesis.
Mathematics Education Study Program. Department of Mathematics
Education and Science, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata
Dharma University Yogyakarta.
This research was aimed to: (1) find out the effect of peer tutoring
approach in improving the seventh graders’ Honest of Kanisius Junior High
School Pakem ability on the topic of Linear Equations in One Variable and (2)
find out the improvement of students’ ability being taught by the peer tutoring
approach.
This research was done by applying classroom action research. The
research was done on September 2014 to February 2015 and the material taught
was Linear Equations in One Variable. The subject of the research was the
seventh graders Honest of Kanisius Junior High School Pakem 2014/2015. The
instruments used for the research were including the learning instrument , they are
lesson plan and student worksheet and also the data collection instrument that is
the students’ involvement observation sheet and evaluation test sheet.
The results of this research were: (1) the students’ passing grade increased
by 17,5% - 27,5% with peer tutoring method (2) average ability students' learning
with peer tutoring method by 71%.
Keywords: Students’ Ability, Peer Tutoring Method, Linear Equations in One
Variable.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas berkat dan kasih yang Tuhan limpahkan sehingga
peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Program Studi
Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Selama proses penyusunan skripsi ini peneliti mendapatkan banyak
pengalaman, hambatan dan rintangan. Namun doa, bantuan, dukungan dan
motivasi yang mengalir dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima
kasih kepada berbagai pihak yang membantu, diantaranya :
1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd,. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Matematika.
3. Ibu Ch. Enny Murwaningtyas, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik.
4. Bapak Drs. A. Sardjana, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah
menyediakan waktu dan pikiran untuk memberikan bimbingan serta telah
memberikan motivasi, saran dan kritik kepada peneliti selama penyusunan
skripsi ini.
5. Segenap dosen dan seluruh staf sekretariat JPMIPA atas segala pelayanan
kepada peneliti selama berkuliah di Universitas Sanata Dharma.
6. Bapak Indra Purnama, S.T., S.Pd., selaku Kepala SMP Kanisius Pakem atas
perijinan kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
7. Ibu MG Sri Yuliwanti, S.Pd., selaku guru matematika yang meluangkan
waktu dan membimbing peneliti selama pelaksanaan penelitian.
8. Siswa-siswi kelas VII Honest atas partisipasi dan kerjasama selama
pelaksanaan penelitian di SMP Kanisius Pakem.
9. Papa Ferdinand Christian, mama Eka Rahayuningsih, adikku Bella
Tesalonika dan Nabila Nuary Zevanya, atas doa, dukungan, semangat, dan
kasih sayang yang telah diberikan kepada peneliti sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini.
10. Venta, Thea, Ellita, Bety, Nining, Rini, Lina dan sahabat-sahabat atas
bantuan, doa, semangat, kebersamaan kita dalam berjuang selama kuliah.
11. Teman-teman Prodi Pendidikan Matematika angkatan 2010 yang bersedia
menjadi teman berbagi ilmu selama peneliti kuliah.
12. Kornelius Eko Cahya Saputra yang telah memberi semangat dari awal kuliah
hingga peneliti dapat menyelesaikan studi dengan baik.
Peneliti berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca dan dapat digunakan sebagai acuan penelitian selanjutnya.
Yogyakarta, 18 Februari 2015
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................... vi
ABSTRAK ........................................................................................................ vii
ABSTRACT ....................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... ... xiv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 5
C. Pembatasan Masalah ............................................................................ 6
D. Rumusan Masalah ................................................................................ 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
E. Batasan Istilah ...................................................................................... 7
F. Tujuan Penelitian ................................................................................. 8
G. Manfaat Penelitian ............................................................................... 8
H. Sistematika Penulisan .......................................................................... 10
BAB II LANDASAN TEORI
A. Belajar dan Pembelajaran ..................................................................... 11
B. Pendekatan Tutor Sebaya ..................................................................... 22
C. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ........................................................ 28
D. Kerangka Berpikir ............................................................................... 32
E. Hipotesis Penelitian ............................................................................. 33
F. Materi .................................................................................................. 33
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .................................................................................... 43
B. Subjek Penelitian ................................................................................. 47
C. Objek Penelitian ................................................................................... 47
D. Bentuk Data ......................................................................................... 47
E. Metode Pengumpulan Data ................................................................. 48
F. Instrumen ............................................................................................. 48
G. Metode Analisis Data .......................................................................... 49
H. Rancangan Penelitian .......................................................................... 55
BAB IV PELAKSANAAN, ANALISIS DATA dan PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ........................................................ 59
B. Analisis Data dan Pembahasan ............................................................ 64
C. Hambatan pada Saat Melakukan Penelitian ........................................ 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
D. Kelemahan dalam Penelitian ……………………………………….. 72
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 73
B. Saran .................................................................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 75
LAMPIRAN ................................................................................................... 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tabel Kriteria Interprestasi Validitas ................................................... 49
Tabel 3.2 Tabel Kriteria Interprestasi Reliabilitas Tes ........................................ 51
Tabel 3.3 Tabel Kriteria Prestasi Belajar Siswa .................................................. 52
Tabel 3.4 Tabel Kriteria Prestasi Belajar Siswa secara Keseluruhan .................. 53
Tabel 4.1 Validitas Tiap Butir Soal Tes Evaluasi ................................................ 65
Tabel 4.2 Hasil Analisis Pengerjaan LKS I ......................................................... 66
Tabel 4.3 Hasil Analisis Pengerjaan LKS II ....................................................... 66
Tabel 4.4 Hasil Tes Evaluasi ............................................................................... 67
Tabel 4.5 Tingkat KemampuanSiswa …………………………………….……. 68
Tabel 4.5 Perbandingan Ketuntasan Pembelajaran Konvensional
(Tahun Sebelumnya) dan Pembelajaran Tutor Sebaya ..................... 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Model Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas .............................. 44
Grafik 4.1 Perbandingan Ketuntasan Pembelajaran Konvensional
(Tahun Sebelumnya) dan Pembelajaran Tutor Sebaya .................... 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A :RENCANA PEMBELAJARAN………………… ………….78
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I…………………………… 79
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II…………………………... 83
3. Pembagian Kelompok…………………………………………………... 87
LAMPIRAN B : LEMBAR KERJA SISWA…………………………………. 88
1. Lembar Kerja Siswa I……………………………………………………89
2. Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa I…………………………………...92
3. Contoh Pengerjaan Lembar Kerja Siswa I……………………………... .93
4. Lembar Kerja Siswa II…………………………………………………. 99
5. Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa II…………………………….......103
6. Contoh Pengerjaan Lembar Kerja Siswa II…………………………….105
LAMPIRAN C : TES EVALUASI SISWA…………………………………….114
1. Lembar Tes Evaluasi Siswa………………………………………..….. 115
2. Kunci Jawaban Tes Evaluasi Siswa…………………………………….117
3. Pedoman Penilaian Tes Evaluasi Siswa………………………………...119
4. Contoh Pengerjaan Tes Evaluasi Siswa………………………………...121
LAMPIRAN D : VALIDITAS dan RELIABILITAS TES…………………...127
1. Validitas Tes Evaluasi Siswa…………………………………………...128
2. Reliabilitas Tes Evaluasi Siswa………………………………………...135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
LAMPIRAN E : DOKUMENTASI PELAKSANAAN PENELITIAN………137
1. Foto Pelaksanaan Penelitian…………………………………………….138
LAMPIRAN F : SURAT PELAKSANAAN PENELITIAN………………...140
1. Surat Izin Pelaksanaan Penelitian………………………………………141
2. Surat Pernyataan Telah Melaksanakan Penelitian……………………...142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Proses pembelajaran yang dilakukan oleh banyak guru saat ini
cenderung pada pencapaian target materi kurikulum dan lebih
mementingkan pada penghafalan konsep bukan pada pemahaman. Hal ini
dapat dilihat dari kegiatan pembelajaran di dalam kelas yang selalu
didominasi oleh guru. Hal ini juga terlihat dalam observasi yang dilakukan
oleh peneliti di SMP Kanisius Pakem, di mana dalam penyampaian materi
guru menggunakan metode ceramah yang dalam pelaksanaannya siswa
hanya duduk, mencatat, dan mendengarkan apa yang disampaikan guru
dan sedikit peluang bagi siswa untuk bertanya. Dengan demikian, suasana
pembelajaran menjadi tidak kondusif sehingga siswa menjadi pasif.
Masalah pengelolaan kelas memang masalah yang tidak pernah
absen dari kegiatan guru. Semua itu tidak lain guna kepentingan belajar
anak didik. Masalah lain yang juga selalu guru gunakan adalah masalah
pendekatan pembelajaran. Hampir tidak pernah ditemukan dalam suatu
pembelajaran di kelas, seorang guru tidak melakukan pendekatan
pembelajaran tertentu terhadap semua anak didik. Karena guru menyadari
bahwa penggunaan dari suatu pendekatan pembelajaran dapat
mempengaruhi hasil kegiatan belajar mengajar, maka guru tidak
sembarangan memilih dan menggunakan pendekatan pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
tertentu. Bahan pelajaran yang satu mungkin cocok untuk suatu
pendekatan pembelajaran tertentu, tetapi untuk pelajaran yang lain lebih
pas digunakan pendekatan pembelajaran yang lain. Maka adalah penting
mengenal suatu materi agar dapat menemukan pendekatan pembelajaran
yang cocok dan sesuai.
Selain sistem pembelajaran yang monoton, berdasarkan observasi
awal yang dilakukan, peneliti menemukan bahwa lokasi sekolah SMP
Kanisius Pakem kurang strategis. Letaknya yang tidak persis di pinggir
jalan raya membuat sekolah ini agak kurang dikenal oleh masyarakat
umum sehingga murid-murid yang masuk dan mendaftar di sekolah ini
adalah siswa-siswa tertentu saja. Di dekat SMP Kanisius Pakem pun
terdapat sekolah negeri sederajat yang lokasi sekolahnya lebih strategis
dengan berada di pinggir jalan raya, hal ini sepertinya membuat siswa
yang mempunyai kecerdasan lebih, lebih memilih sekolah negeri tersebut.
Tetapi tidak berarti di SMP Kanisius Pakem tidak ada siswa-siswi yang
mempunyai kecerdasan lebih, hanya saja setelah melakukan wawancara
awal dengan guru matematika, peneliti mengetahui bahwa kemampuan
siswa tidaklah merata. Ada yang benar-benar pintar, namun ada yang
benar-benar kurang.
Selain itu, ditemukan juga bahwa masih banyak siswa SMP
Kanisius Pakem yang mengalami kesulitan dalam memahami materi
matematika yang diajarkan oleh guru. Nilai ketuntasan yang didapat siswa
untuk beberapa materi tidak terlalu memuaskan, seperti materi Persamaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Linear Satu Variabel (PLSV) pada tahun-tahun sebelumnya, persentase
nilai siswa yang melewati nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk
materi ini hanya berkisar 60% hingga 70%. Hal ini disebabkan pada saat
siswa belajar di kelas kurang aktif dan enggan untuk bertanya walaupun
ada dari mereka yang belum mengerti. Adapun siswa yang aktif cuma
siswa-siswa yang itu-itu saja, sehingga suasana pembelajaran di kelas akan
semakin monoton. Selain itu juga terlihat bahwa banyak siswa yang lebih
senang untuk bertanya kepada temannya. Hal ini menyebabkan kegaduhan
di dalam kelas. Ada juga siswa yang lebih memilih bertanya pada teman
daripada bertanya pada guru dikarenakan siswa tersebut merasa malu dan
minder karena merasa belum mengerti dengan materi yang diajarkan oleh
guru.
Untuk menyelesaikan masalah di atas perlu dilihat dari penyebab
utama yang ada. Perlu strategi pembelajaran yang mampu meminimalisasi
permasalahan di atas. Suatu strategi diharapkan mampu menggerakkan
siswa untuk lebih aktif saat mengikuti kegiatan belajar mengajar. Strategi
yang juga mendorong siswa yang pandai untuk peduli kepada temannya,
sehinga terjadi proses belajar yang bersifat kolaboratif.
Alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar
matematika siswa adalah dengan mengubah strategi pembelajaran saat
pembelajaran matematika berlangsung. Guru hanya perlu mengubah
strategi yang awalnya ceramah menjadi strategi yang dapat menciptakan
pola interaksi edukasi yang sesuai dengan kondisi yang ada. Salah satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
cara yang bisa digunakan adalah dengan menerapkan strategi tutor sebaya
atau mengajar teman sebaya.
Mengajar teman sebaya dapat dipahami sebagai berikut: siswa dari
tingkatan kelas yang sama yang pandai dan sudah memahami suatu materi,
kemudian saling membantu siswa lain yang belum memahami suatu
materi. Mengajar teman sebaya dapat juga dipahami sebagai suatu
program untuk membantu siswa yang membutuhkan bantuan akademik
dalam materi pelajaran tertentu. Siswa yang belum memahami materi
tersebut diajar dan dibina oleh teman-teman lain yang sudah memahami
materi tersebut.
Menurut Muhammad Yaumi (2012: 155), banyak hasil penelitian
yang menunjukkan bahwa mengajar teman sebaya merupakan suatu
aktivitas pembelajaran yang sangat efektif dalam meningkatkan prestasi
belajar peserta didik. Masih menurut Muhammad Yaumi (2012: 155),
suatu organisasi yang bernama Center for Effective Collaboration and
Practice (2011) memperlihatkan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Debra Whorton dan Joseph Delquadri yang menemukan bahwa peserta
didik yang hanya mampu membaca 24 kata dengan benar meningkatkan
menjadi 48 kata yang benar setelah guru melaksanakan aktivitas
pembelajaran mengajar teman sebaya.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti mengadakan
penelitian tindakan kelas. Pemahaman mengapa peneliti menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
penelitian tindakan kelas dikarenakan penelitian tindakan kelas merupakan
salah satu penelitian yang dilakukan berdasarkan permasalahan yang
dihadapi di kelas, dengan tujuan untuk mengatasi masalah tersebut tanpa
mengganggu proses pembelajaran yang berlangsung serta peneliti ingin
agar kemampuan siswa-siswi di SMP Kanisius Pakem lebih merata.
Sehingga judul yang sesuai untuk penelitian ini adalah “meningkatkan
kemampuan siswa dalam pembelajaran matematika dengan metode tutor
sebaya pada siswa kelas VII Honest SMP Kanisius Pakem”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dalam penelitian ini
dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Guru masih menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan
materi
2. Persentase nilai siswa yang lulus kriteria ketuntasan minimal siswa
hanya sekitar 60% hingga 70%
3. Siswa kurang aktif pada saat pembelajaran di kelas
4. Siswa enggan bertanya pada guru
5. Siswa gaduh pada saat bertanya
6. Sistem pembelajaran yang terlalu monoton
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Proses pembelajaran matematika dengan menggunakan metode
tutor sebaya untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas VII
Honest SMP Kanisius Pakem semester ganjil tahun pelajaran
2014/2015
b. Materi yang diajarkan adalah Menyelesaikan Persamaan Linier
Satu Variabel (PLSV)
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut di atas, dapat
dirumuskan masalah penelitian tindakan kelas sebagai berikut:
1. Apakah metode tutor sebaya dapat meningkatkan ketuntasan
belajar siswa kelas VII Honest SMP Kanisius Pakem dalam materi
Menyelesaikan Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV) ?
2. Bagaimana kemampuan belajar siswa dalam materi Menyelesaikan
Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV) dengan metode tutor
sebaya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
E. Batasan Istilah
1. Kemampuan
Kemampuan adalah suatu kesanggupan dalam melakukan sesuatu.
Seseorang dikatakan mampu apabila ia bisa melakukan sesuatu
yang harus ia lakukan.
2. Metode tutor sebaya
Metode tutor sebaya adalah suatu metode pembelajaran yang berpusat
kepada siswa, dimana siswa yang lebih pandai dapat membantu dan
mengajari teman lain yang belum bisa atau belum paham terhadap
suatu materi.
3. Pembelajaran matematika
Pembelajaran matematika merupakan serangkaian aktivitas guru dalam
memberikan pengajaran terhadap siswa untuk membangun konsep-
konsep dan prinsip-prinsip matematika dengan kemampuan sendiri
melalui proses internalisasi, sehingga konsep atau prinsip itu terbangun
dengan metode atau pendekatan mengajar dan aplikasinya agar dapat
meningkatkan kompetensi dasar dan kemampuan siswa
Dari batasan masalah di atas, yang dimaksud judul adalah sebuah
penelitian yang berupaya melaksanakan suatu cara yang dilakukan
oleh seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan melibatkan beberapa
siswa yang pandai untuk membantu belajar siswa lainnya yang masih
belum paham namun dalam tingkat kelas yang sama, di mana yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
dimaksud dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VII Honest SMP
Kanisius Pakem dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan
Persamaan Linier Satu Variabel (PLSV).
F. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitan tindakan kelas ini terdiri atas:
1. Tujuan umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperbaiki atau
meningkatkan kualitas proses pembelajaran di kelas.
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus penelitian ini yaitu:
a) Untuk mengetahui berapa besar peningkatan ketuntasan belajar
siswa kelas VII Honest SMP Kanisius Pakem dalam materi
Menyelesaikan Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)
b) Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam materi
Menyelesaikan Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)
dengan metode tutor sebaya
G. Manfaat Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian penelitian ini, diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
1. Siswa
Dengan menggunakan metode tutor sebaya, siswa lebih mudah
menyerap materi yang diajarkan.
2. Guru
Dengan dilaksanakannya penelitian tindakan kelas ini, guru
dapat sedikit demi sedikit mengetahui metode pembelajaran yang
dapat memperbaiki dan meningkatkan sistem pembelajaran di
kelas. Di samping itu dengan diberikan contoh penelitian
tindakan kelas guru akan terbiasa untuk melakukan penelitian
tindakan kelas dengan merancang model-model atau pendekatan
pembelajaran yang baru guna meningkatkan hasil belajar
siswanya.
3. Peneliti
Penelitian ini menambah pengalaman dan wawasan peneliti
terutama dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran
dengan metode tertentu.
Hasil penelitian ini dapat membantu peneliti sebagai calon guru
untuk menambah wawasan tentang salah satu pendekatan dalam
mengajar materi Menyelesaikan Persamaan Linier Satu Variabel
(PLSV).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
H. Sistematika Penulisan
Dalam sistematika penulisan skripsi ini meliputi Pendahuluan, Landasan
Teori, Metodologi Penelitian, Hasil Penelitian, dan Penutup.
Bab I Pendahuluan berisi Latar Belakang Masalah, Identifikasi
Masalah, Pembatasan Masalah, Rumusan Masalah, Batasan Istilah, Tujuan
Penelitian, Manfaat Penelitian, serta Sistematika Penulisan.
Bab II Landasan Teori berisi Penjelasan Teori, Kerangka
Berfikir, Hipotesis Masalah serta materi yang akan digunakan pada
penelitian ini yaitu Menyelesaikan Persamaan Linear Satu Variabel
(PLSV).
Bab III Metode Penelitian berisi Jenis Penelitian, Subjek
Penelitian, Objek Penelitian, Bentuk Data, Metode Pengumpulan Data,
Instrumen, Metode Analisis Data serta Rancangan Penelitian.
Bab IV Deskripsi Pelaksanaan Penelitian, Hasil Penelitian dan
Pembahasan berisi Deskripsi Pelaksanaan Penelitian, Analisis Data dan
Pembahasan, Hambatan pada Saat Melakukan Penelitian serta Kelemahan
dalam Melaksanakan Penelitian.
Bab V Penutup berisi Kesimpulan dan Saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Penjelasan Teori
1. Belajar dan pembelajaran
Hasrat untuk belajar merupakan suatu hal yang bersifat
alamiah bagi manusia ini disebabkan adanya hasrat ingin tahu
manusia yang terus menerus terhadap dunia dengan segala isinya,
hasrat ingin tahu yang demikian terhadap dunia sekelilingnya
menjadikan penyebab seseorang senantiasa berusaha mencari
jawabannya, dalam proses mencari jawab inilah seseorang
mengalami aktivitas-aktivitas belajar.
Menurut Makmun Khairani (2013: 4), para pakar di bidang
ilmu tentang belajar mengemukakan berbagai variasi batasan
tentang belajar tentunya didasarkan pemahaman dan aliran ilmu
yang mereka anut. Beberapa pendapat para ahli tersebut yaitu:
a. Menurut Muhibbin
Belajar merupakan tahapan perubahan seluruh tingkah laku
yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi
dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.
b. Menurut Morgan
Dalam Introduction to Psychology, belajar adalah perubahan
yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai
hasil dari latihan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
c. Menurut Winkel
Belajar adalah proses mental yang mengarah pada penguasaan
pengetahuan, kecakapan skill, kebiasaan atau sikap yang
semuanya diperoleh, disimpan dan dilakukan sehingga
menimbulkan tingkah laku yang progresif dan adaptif.
Namun menurut Makmun Khairani (2013: 4), ada pula
yang merumuskan pengertian belajar yang menekankan pada
perubahan di antaranya yaitu:
a. Menurut Witherington
Belajar adalah perubahan dalam diri individu yang dapat
dinyatakan sebagai suatu kecakapan, kebiasaan, pengertian
dan apresiasi.
b. Menurut Irwanto
Belajar merupakan proses perubahan dari belum mampu
menjadi sudah mampu dan terjadi dalam jangka waktu
tertentu.
c. Menurut Mudzakir
Belajar adalah suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan
mengadakan perubahan di dalam diri seseorang, mencakup
perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan,
keterampilan dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
d. Menurut Garry dan Kingsley yang dikutip oleh Sudjana
(1989)
Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang
orisinil melalui latihan-latihan dan pengalaman.
Belajar secara umum diartikan sebagai proses perubahan
perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan
adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut
pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap
organisme atau pribadi. Kegiatan belajar mengajar seperti
mengorganisasi pengalaman belajar, mengolah kegiatan belajar
mengajar, menilai proses, dan hasil belajar, kesemuanya termasuk
dalam cakupan tanggung jawab dalam cakupan tanggungjawab
guru. Jadi, hakikat belajar adalah perubahan.
Berdasarkan beberapa definisi tersebut, maka dapatlah kita
simpulkan bahwa pada dasarnya belajar merupakan suatu proses
yang ditandai: (1) adanya perubahan tingkah laku pada diri
seseorang, (2) perilaku bersifat permanen, (3) perubahan tingkah
laku tersebut karena pengalaman sebagai akibat dari interaksi
antara individu dengan lingkungan. Adapun perubahan sebagai
hasil proses belajar dapat diindentifikasi berbagai bentuk seperti
perubahan pengetahuan, pemahaman, serta perilaku, kecakapan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
keterampilan dan kemampuan, apresiasi, serta peran aspek lain
yang ada pada individu yang belajar.
Secara umum dalam belajar terdapat faktor-faktor yang
mempengaruhi proses hasil belajar. Muhibbin Syah (2003: 144)
menjelaskan bahwa secara global, faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam,
yakni:
a. Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni
keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa
b. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi
lingkungan di sekitar siswa
c. Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar
siswa yang meliputi strategi dan metode yang
digunakan siswa untuk melakukan kegiatan
mempelajari materi-materi pelajaran
Faktor-faktor di atas dalam banyak hal sering saling berkaitan
dan mempengaruhi satu sama lain.
1. Faktor internal siswa
Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri
meliputi dua aspek, yakni: aspek fisiologis (yang
bersifat jasmaniah) dan aspek psikologis (yang bersifat
rohaniah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
a. Aspek fisiologis
Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot)
yang menandai tingkat kebugaran organ-organ
tubuh dan sendi-sendinya, dapat mempengaruhi
semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti
pelajaran. Kondisi organ yang lemah, apalagi jika
disertai pusing kepala berat misalnya, dapat
menurunkan kualitas kognitif sehingga materi yang
dipelajarinya pun kurang atau tidak berbekas.
b. Aspek psikologis
Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang
dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas
perolehan belajar siswa. Namun, di antara faktor-
faktor rohaniah siswa yang pada umumnya
dipandang lebih esensial itu adalah sebagai berikut:
1) tingkat kecerdasan/inteligensi siswa; 2) sikap
siswa; 3) bakat siswa; 4) minat siswa; 5) motivasi
siswa.
2. Faktor eksternal siswa
Seperti faktor internal siswa, faktor eksternal siswa juga
terdiri atas dua macam, yakni: faktor lingkungan sosial
dan faktor lingkungan nonsosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
a. Lingkungan sosial
Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para
staf administrasi, dan teman-teman sekelas dapat
mempengaruhi semangat belajar siswa
b. Lingkungan nonsosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial
ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat
tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat
belajar, keadaan cuaca, dan waktu belajar yang
digunakan siswa. Faktor-faktor ini dipandang turut
menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.
3. Faktor pendekatan belajar
Di samping faktor-faktor internal dan eksternal siswa,
faktor pendekatan belajar juga berpengaruh terhadap
taraf keberhasilan proses belajar siswa tersebut.
Pendekatan belajar merupakan segala cara atau strategi
yang digunakan siswa untuk menunjang keefektifan dan
efisiensi proses pembelajaran suatu materi.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang
meliputi guru dan siswa yang saling bertukar informasi. Menurut
Wikipedia, pengertian pembelajaran merupakan bantuan yang
diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan
sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain,
pengertian pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta
didik agar dapat belajar dengan baik.
Di sisi lain pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip
dengan pengajaran, tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang
berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar agar peserta
didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai
sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat
memengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan
(aspek psikomotor) seorang peserta didik, namun proses
pengajaran ini memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak,
yaitu pekerjaan pengajar saja. Sedangkan pembelajaran
menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.
Pembelajaran juga dapat didefinisikan sebagai suatu sistem
atau proses membelajarkan peserta didik/pembelajar yang
direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi secara
sistematis agar peserta didik/pembelajar dapat mencapai tujuan-
tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Jika pembelajaran
dianggap sebagai suatu system, maka berarti pembelajaran terdiri
dari sejumlah komponen yang terorganisir antara lain tujuan
pembelajaran, materi pembelajaran, strategi dan metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
pembelajaran, media pembelajaran/alat peraga, pengorganisasian
kelas,evaluasi pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran.
Sebaliknya bila pembelajaran dianggap sebagai suatu proses, maka
pembelajaran merupakan rangkaian upaya atau kegiatan guru
dalam rangka membuat siswa belajar.
Dalam proses pembelajaran, guru dituntut untuk
menciptakan suasana belajar yang kondusif agar siswa dapat
belajar secara aktif. Menurut Djamarah, Syaiful dan Zain
(2006:41), dalam kegiatan pembelajaran terdapat beberapa
komponen pembelajaran yang meliputi:
a. Tujuan
Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari
pelaksanaan suatu kegiatan. Tujuan memiliki jenjang dari
yang luas dan umum sampai dengan yang sempit/khusus.
Adanya tujuan yang tepat mempermudah pemilihan materi
pelajaran dan pembuatan alat evaluasi. Adanya tujuan yang
tepat dan diketahui siswa memberi arah yang jelas dalam
belajarnya.
b. Bahan pelajaran
Bahan pelajaran adalah substansi yang akan
disampaikan dalam proses belajar mengajar. Bahan pelajaran
menurut Arikunto (2010) merupakan unsur inti yang ada
didalam kegiatan belajar mengajar, karena memang bahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
pelajaran itulah yang diupayakan untuk dikuasai oleh anak
didik. Bahan yang disebut sebagai sumber belajar
(pengajaran) ini adalah sesuatu yang membawa pesan untuk
tujuan pengajaran. Tanpa bahan pelajaran proses
pembelajaran tidak akan berjalan.
c. Kegiatan pembelajaran
Menurut Kusnandar (2007:252), kegiatan
pembelajaran adalah bentuk atau pola umum kegiatan
pembelajaran yang akan dilaksanakan. Kegiatan
pembelajaran akan menentukan sejauh mana tujuan yang
telah ditetapkan dapat dicapai. Dalam proses pembelajaran,
guru dan siswa terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan
pelajaran sebagai medianya. Dalam interaksi tersebut siswa
lebih aktif dibanding guru. Guru hanya sebagai motivator
dan fasilitator.
d. Metode
Metode merupakan komponen pembelajaran yang
banyak menentukan keberhasilan pengajaran. Guru harus
dapat memilih, mengkombinasikan serta mempraktekkan
berbagai cara penyampaian bahan yang disesuaikan dengan
situasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
e. Alat
Alat adalah sesuatu yang dapat digunakan dalam
rangka mencapai tujuan pengajaran. Alat mempunyai fungsi
yaitu sebagai perlengkapan, sebagai pembantu
mempermudah usaha pencapaian tujuan dan alat sebagai
tujuan.
f. Sumber pelajaran
Sumber pelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
dipergunakan sebagai tempat dimana pengajaran terdapat
atau sumber belajar seseorang. Sedangkan sumber belajar
menurut Mulyasa adalah segala sesuatu yang dapat
memberikan kemudahan belajar sehingga diperoleh
sejumlah informasi, pengetahuan, pengalaman, dan
keterampilan yang diperlukan.
g. Evaluasi
Evaluasi menurut Davies (dalam Dimyati dan
Mudjiono, 2006:190), adalah proses sederhana dalam
memberikan/menetapkan nilai kepada sejumlah tujuan,
kegiatan, keputusan, unjuk-kerja, proses, orang, objek, dan
masih banyak yang lain. Hasil dari evaluasi dapat dijadikan
sebagai umpan balik dalam meningkatkan kualitas mengajar
maupun kuantitas belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Belajar dan pembelajaran merupakan dua kegiatan yang
tidak dapat dipisahkan satu sama lain (Kokom Komalasari, 2010:
4). Keterkaitan belajar dan pembelajaran dapat digambarkan dalam
sebuah sistem, proses belajar dan pembelajaran memerlukan
masukan dasar yang merupakan bahan pengalaman belajar dalam
proses belajar mengajar dengan harapan berubah menjadi keluaran
(output) dengan kompetisi tertentu.
Belajar mungkin saja terjadi tanpa pembelajaran, namun
pengaruh aktivitas pembelajaran dalam belajar hasilnya lebih
sering menguntungkan dan biasanya lebih mudah diamati.
Pembelajaran sebagai suatu sistem yang bertujuan untuk
membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa
yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mendukung dan
mempengaruhi terjadinya proses belajar siswa yang bersifat
internal.
Jadi belajar dan pembelajaran memiliki hubungan yang
sangat erat dan keduanya tidak dapat dipisahkan dari dunia
pendidikan. Belajar merupakan proses yang dilakukan manusia
untuk mendapatkan aneka ragam kemampuan, keterampilan, dan
sikap. Sedangkan pembelajaran merupakan kegiatan yang
dilakukan untuk memfalitasi dan mendukung guna meningkatkan
intensitas dan kualitas belajar peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
2. Pendekatan tutor sebaya
Pengertian pendekatan dalam pembelajaran memiliki
kemiripan dengan strategi maupun metode, meskipun sebenarnya
berbeda. Wina Sanjaya (2006) mengatakan bahwa pendekatan
dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap
proses pembelajaran. Roy Killen (1998) (dalam Wina Sanjaya,
2006) mencatat ada dua pendekatan dalam pembelajaran yaitu
pendekatan yang berpusat pada guru (teacher-centred approaches)
dan pendekatan yang berpusat pada siwa (student-centred
approaches). Pendekatan inilah yang melahirkan berbagai metode
ataupun strategi pembelajaran.
Dalam kaitannya dengan pembelajaran, metode
didefinisikan sebagai cara-cara menyajikan bahan pelajaran pada
peserta didik untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
Pemilihan metode terkait langsung dengan usaha-usaha guru dalam
menampilkan pengajaran yang sesuai dengan situasi, sehingga
pencapaian tujuan pengajaran diperoleh secara optimal.
Sedangkan dalam makna yang lebih kompleks
pembelajaran hakikatnya adalah usaha sadar dari seorang guru
untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa
dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka mencapai tujuan
yang diharapkan. Dari makna ini jelas terlihat bahwa pembelajaran
merupakan interaksi dua arah, atau lebih yaitu dari pendidik dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
peserta didik, peserta didik dan peserta didik, serta peserta didik
dan pendidik. Serta interaksi dengan sumber belajar yang lain yang
dapat menunjang kelancaran dalam kegiatan pembelajaran. Di
mana dari interaksi itu akan mendapatkan tujuan pembelajaran
yang telah ditentukan.
Metode yang dimaksud adalah metode pembelajaran tutor
sebaya dalam kelompok kecil. Metode tersebut merupakan
pembelajaran yang dilakukan dalam kelompok kecil dengan
seorang peserta didik yang prestasinya lebih tinggi dalam
kelompoknya itu memberi bantuan atau menjadi pendidik bagi
peserta didik yang lain yang sekelompok. Karena dengan bantuan
teman sebaya dapat menghilangkan kecanggungan. Bahasa teman
sebaya juga lebih mudah dipahami, dan di antara mereka tidak ada
rasa segan, rendah diri dan malu. Jadi proses belajarnya dapat
berjalan lebih efektif.
Kata sebaya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
mempunyai arti sama umurnya (tuanya). Istilah tutor sebaya karena
yang menjadi tutor adalah siswa yang mempunyai umur atau usia
yang hampir sama atau sebaya. Tutor sebaya lebih menekankan
kerja sama, antarsiswa, kelas dibagi menjadi kelompok belajar
yang terdiri dari siswa-siswa yang bekerja sama dalam suatu
perencanaan kegiatan mengajar dengan tutor sebaya. Setiap
kelompok diharapkan dapat saling bekerja sama secara sportif satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
dengan yang lain dan bertanggungjawab kepada dirinya maupun
kepada anggota dalam satu kelompok. Tujuannya untuk membantu
memenuhi kebutuhan siswa dengan cara memberdayakan
kemampuan siswa yang memiliki daya serap tinggi untuk melatih
teman-teman yang belum faham.
Ada banyak ahli yang mengemukakan pengertian tentang
tutor sebaya. Beberapa definisi tutor sebaya menurut para ahli,
diantaranya:
a) Bayu Mukti (2009) mengemukakan pengertian “tutor sebaya
sebagai suatu pembelajaran yang jadi murid dan yang jadi guru
adalah teman sebaya juga, atau umurnya itu sebaya”.
Pengajaran tutor sebaya yang pada dasarnya sama dengan
program bimbingan yang bertujuan memberikan bantuan dari
dan kepada siswa supaya dapat mencapai belajar secara
optimal.
b) Edward L. Dejnozken dan Daven E. Kopel dalam American
Education Engcyclopedia menyebutkan “tutor sebaya adalah
sebuah prosedur siswa mengajar siswa lainnya. Tipe satu
pengajar dan pembelajar dari usia yang sama. Tipe dua
pengajar yang lebih tua usianya dari pembelajar. Tipe lain
adalah pertukaran usia pengajar”.
c) Nurita Putranti (2007) mengemukakan “tutor sebaya adalah
siswa di kelas tertentu yang memiliki kemampuan di atas rata-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
rata anggotanya yang memiliki tugas untuk membantu kesulitan
anggota dalam memahami materi ajar”.
Berdasarkan berbagai pendapat di atas dapat di simpulkan
bahwa yang dimaksud dengan metode tutor sebaya dalam
penelitian ini adalah suatu metode pembelajaran yang berpusat
kepada siswa, dimana siswa dengan tingkatan kelas yang sama
yang lebih pandai dari temannya membantu dan mengajari teman
lain yang belum bisa terhadap suatu materi.
Adapun persyaratan yang harus diperhatikan sebelum
menunjuk siswa menjadi seorang tutor menurut Soekartawi (1995:
22) syarat-syarat tersebut meliputi:
a) Menguasai bahan yang akan disampaikan atau ditutorkan
b) Mengetahui cara mengajarkan bahan tersebut
c) Memiliki hubungan emosional yang baik, bersahabat dan
menjunjung situasi tutoring
d) Siswa yang berprestasi akan lebih menunjang pelajaran dengan
metode ini karena siswa yang menjadi tutor tersebut lebih
mempunyai kepercayaan diri
Menurut Trianto (2009), pelaksanaan model pembelajaran
tutor sebaya yang diberikan kepada teman sekelasnya di sekolah,
dapat dilakukan sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
1. Beberapa siswa yang pandai disuruh mempelajari suatu topik
2. Guru memberi penjelasan umum tentang topik yang akan
dibahas
3. Kelas dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri
dari 4-6 orang siswa dan diusahakan kelompok yang dibentuk
tersebut adalah kelompok yang heterogen
4. Siswa yang pandai (para tutor sebaya) disebar ke setiap
kelompok untuk memberikan bantuannya
5. Guru membimbing siswa yang perlu mendapatkan bimbingan
khusus
6. Jika ada masalah, siswa yang lebih paham memberi tahu
siswa yang kurang paham dan jika ada masalah yang tidak
dapat dipecahkan, siswa meminta bantuan kepada guru
7. Guru mengadakan evaluasi
Dalam kegiatan belajar di kelas sering guru merasa
kesulitan untuk menangani siswa yang mengalami kesulitan
belajar. Hal ini dimungkin rata-rata kelas yang ada adalah kelas
gemuk yaitu kelas dengan jumlah siswa rata-rata diatas 35 siswa.
Untuk mensiasati kondisi tesebut guru dapat meminta bantuan
kepada siswa yang semestinya memperoleh program pengayaan
untuk menjadi tutor sebaya. Menurut Djamarah, Syaiful dan Zain
(2006) ada beberapa manfaat dari kegiatan tutoring ini, yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
a. Adakalanya hasilnya lebih baik bagi beberapa anak yang
mempunya perasaan takut atau enggan kepada guru.
b. Bagi tutor, pekerjaan tutoring akan mempunyai akibat
memperkuat konsep yang sedang di bahas. Dengan
memberitahukan kepada anak lain, maka seolah-olah ia
menelaah serta menghapalkannya lagi.
c. Bagi tutor merupakan kesempatan untuk melatih diri
memegang tanggung jawab dalam mengemban tugas dan
melatih kesabaran.
d. Mempererat hubungan antara sesama siswa sehingga
mempertebal perasaan sosial.
Namun setiap metode ataupun strategi pasti memiliki
kelebihan dan kekurangan, begitu juga dengan pendekatan tutor
sebaya. Kekurangan dalam melaksanakan pekerjaan tutoring ini
diantaranya adalah :
1. Siswa yang dibantu sering belajar kurang serius, karena
hanya berhadapan dengan kawannya, sehingga hasilnya
kurang memuaskan
2. Ada beberapa anak yang menjadi malu bertanya, karena
takut rahasianya diketahui kawannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
3. Pada kelas-kelas tertentu pekerjaan tutoring ini sukar
dilaksanakan, karena perbedaan kelamin antara tutor
dengan siswa yang diberi program perbaikan
4. Bagi guru sukar untuk menentukan seorang tutor yang
tepat bagi seorang atau beberapa orang siswa yang harus
dibimbing
5. Tidak semua siswa yang pandai atau cepat waktu
belajarnya dapat mengerjakannya kembali kepada kawan-
kawannya
3. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Menurut Zainal Aqib (2006: 13), penelitian tindakan kelas
pertama kali diperkenalkan oleh ahli psikologi sosial Amerika
yang bernama Kurt Lewin pada tahun 1946. Inti gagasan Lewin
inilah yang selanjutnya dikembangkan oleh ahli-ahli lain seperti
Stephen Kemmis, Robin Mc Taggart, John Elliot, Dave Ebbutt,
dan sebagainya. Penelitian tindakan kelas di Indonesia baru
dikenal pada akhir dekade 80-an.
Ada beberapa rumusan definisi penelitian tindakan kelas
(PTK) yang perlu disiasati dan dipahami menurut Masnur Muslich
(2010: 8), yaitu:
a. Menurut Hopkins (1993)
Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu kajian yang
bersifat reflektif, yang dilakukan oleh pelaku tindakan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakannya
dalam melaksanakan tugas dan memperdalam pemahaman
terhadap kondisi dalam praktik pembelajaran.
b. Menurut Kemmis dan Mc Taggart (1998)
Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah studi yang dilakukan
untuk memperbaiki diri sendiri, pengalaman kerja sendiri,
pengalaman kerja sendiri, yang dilaksanakan secara sistematis,
terencana, dan dengan sikap mawas diri.
c. Menurut Rochman Natawijaya (1977)
Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah pengkajian terhadap
permasalahan praktis yang bersifat situasional dan kontekstual,
yang ditujukan untuk menentukan tindakan yang tepat dalam
rangka pemecahan masalah yang dihadapi, atau memperbaiki
sesuatu.
d. Menurut Suyanto (1997)
Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu bentuk penelitian
yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan
tertentu agar dapat memperbaiki dan/atau meningkatkan
praktik-praktik pembelajaran di kelas secara profesional.
e. Menurut PGSM (1999)
Penelitian tindakan kelas (PTK) sebagai suatu bentuk kajian
yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan
untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman
terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki
kondisi di mana praktik pembelajaran itu dilakukan.
Menurut Zainal Aqib (2006: 21), ada beberapa model penelitian
tindakan kelas (PTK) yang sampai saat ini sering digunakan di dalam
dunia pendidikan,di antaranya:
1) Model Kurt Lewin
Kurt Lewin adalah ahli psikologi sosial Amerika dan yang
pertama menemukan desain penelitian tindakan kelas yang
dinamakan Model Kurt Lewin pada tahun 1946. Model Kurt
Lewin didesain dalam bentuk satu siklus yang terdiri dari empat
tahapan yaitu (1) perencanaan tindakan (planning), (2)
pelaksanaan tindakan (action), (3) observasi/pengamatan
(observing), (4) refleksi (reflecting).
2) Model Kemmis dan Mc Taggart
Model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart
tampak masih begitu dekat dengan model yang diperkenalkan
oleh Kurt Lewin. Dikatakan demikian, oleh karena di dalam
satu siklus terdiri dari empat komponen seperti halnya yang
dilaksanakan oleh Kurt Lewin sehingga belum tampak adanya
perubahan. Hanya saja dalam model Kemmis dan Mc Taggart,
sesudah suatu siklus selesai diimplementasikan, khususnya
sesudah adanya refleksi, kemudian diikuti dengan adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
perencanaan ulang yang dilaksanakan dengan beberapa kali
siklus.
3) Model John Elliot
Apabila dibandingkan dengan dua model yang telah dijelaskan
sebelumnya, PTK model John Elliot ini tampak lebih detail dan
rinci. Dikatakan demikian, karena di dalam setiap siklus
dimungkinkan terdiri atas tiga sampai lima tindakan. Sementara
setiap tindakan kemungkinan terdiri dari beberapa langkah.
Di Indonesia, tahapan penelitian tindakan kelas yang banyak
digunakan adalah model Kemmis dan Mc Taggart yaitu berupa
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Tahapan-
tahapan ini dilakukan dalam satu siklus, kemudian dilanjutkan di siklus
berikutnya dengan tahapan yang sama setelah dilakukan refleksi di siklus
pertama. Berikut tahapan-tahapan dalam penelitian tindakan kelas menurut
Ameliasari Tauresia (2013: 33):
a. Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan merupakan tindakan mempersiapkan semua
instrumen, sarana, dan semua yang diperlukan dalam penelitian
tindakan. Langkah-langkah perencanaan tindakan sebagai berikut:
1) Menetapkan indikator keberhasilan tindakan
2) Membuat skenario pembelajaran dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
3) Menyiapkan instrumen pengumpulan data pelaksanaan
tindakan misalnya lembar observasi, skenario, foto, dan
sebagainya
b. Pelaksanaan Tindakan
Dalam pelaksanaan tindakan, peneliti melaksanakan tindakan
sesuai skenario pembelajaran yang tertuang dalam RPP
c. Pengamatan
Dalam pengamatan atau pengumpulan data, peneliti melaksanakan
pengumpulan data sesuai dengan instrumen yang direncanakan.
Apabila di dalam pelaksanaan ada hal-hal yang tidak muncul
namun belum termasuk ke dalam instrumen dan dianggap penting,
maka perlu dicatat.
d. Refleksi
Ini berupa refleksi atas pelaksanaan tindakan yang didasarkan
pada analisis data dan evaluasi pelaksanaan tindakan berdasarkan
indikator yang telah ditetapkan.
B. Kerangka berpikir
Kurangnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan
menimbulkan suasana yang membosankan dan tidak menarik, sehingga
siswa yang tadinya mau belajar akan menjadi malas dan tidak semangat.
Model pembelajaran yang monoton atau yang kita sebut konvensional
ternyata membuat dampak yang negatif bagi siswa tersebut. Masalah ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
dapat ditanggulangi dengan cara mengganti atau mengubah model
pembelajaran yang biasanya dilaksanakan di kelas dengan model yang
lain, yang akan membuat siswa tertarik dan bersemangat serta menjadi
fokus dan konsentrasi terhadap apa yang sedang dipelajarinya. Akibat dari
pemakaian model pembelajaran yang salah maka akan berdampak pula
terhadap perkembangan anak, hal ini dapat dilihat dari nilai prestasi siswa
yang dinilai kurang memuaskan dan tidak dapat memenuhi harapan. Oleh
karena itu, perlu adanya upaya untuk mencoba menanggulangi masalah
yang terjadi dengan cara menggunakan model pembelajaran jenis lain
yang dianggap lebih efektif dalam pembelajaran dibandingkan dengan
model konvensional. Model pembelajaran yang dimaksud adalah model
pembelajaran tutor sebaya.
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir seperti yang diungkapkan
di atas, penelitian ini dapat diajukan rumusan hipotesis tindakan yang
berbunyi “Kemampuan siswa dalam pembelajaran matematika dapat
ditingkatkan dengan menggunakan pendekatan tutor sebaya”
D. Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)
Menurut Wono (2007:171) dalam bukunya yang berjudul Matematika
untuk SMP Kelas VII Semester 1 menyatakan bahwa:
1. PLSV dalam Berbagai Variabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
a. Pernyataan, Konstanta, Variabel, dan Kalimat Terbuka
1) Pernyataan
Kalimat adalah rangkaian lambang-lambang (kata
yang disusun sedemikian rupa sehingga memiliki arti yang
utuh. Kalimat dibagi menjadi dua, yaitu kalimat pernyataan
dan kalimat bukan pernyataan.
Pernyataan adalah kalimat yang memiliki nilai
kebenaran, benar atau salah saja tetapi tidak sekaligus
keduanya.
Contoh:
a) 5 + 6 = 11 (pernyataan benar)
b) -1 0 (pernyataan benar)
c) enam habis dibagi tiga (pernyataan benar)
d) 0 : 5 = tidak didefinisikan (pernyataan salah)
e) dua bukan bilangan prima (pernyataan salah)
Kalimat yang tidak dapat ditentukan nilai
kebenarannya dinamakan bukan pernyataan.
Contoh:
1. Apakah 2 bilangan prima?
2. Hitunglah 12 + 7.
3. Bagilah 16 dengan 4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
4. x – 1 = 6
Dengan demikian, kalimat yang bernilai benar
adalah suatu pernyataan yang sesuai dengan fakta,
sedangkan kalimat yang bernilai salah adalah suatu
pernyataan yang tidak sesuai dengan fakta.
2) Konstanta dan Variabel
Konstanta adalah lambang sebuah ide tertentu,
sedangkan variabel atau peubah adalah lambang
pengganti sebuah konstanta yang belum diketahui
dengan jelas.
Contoh:
a – 2 = 0
a) variabel : a
b) konstanta : 2
3) Kalimat terbuka
Kalimat terbuka adalah kalimat terbuka adalah
kalimat yang belum diketahui nilai kebenarannya
(benar atau salah). Bila suatu kalimat terbuka
mengandung suatu variabel atau peubah, maka kalimat
tersebut dapat diubah menjadi suatu pernyataan
dengan cara menggantikan variabelnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Contoh:
a) Dia seorang ayah.
Nilai kebenaran kalimat ini tergantung pada
kata “dia”.
b) x + 6 = 10
Nilai kebenaran kalimat ini tergantung pada
nilai variabel x.
b. PLSV
Persamaan adalah kalimat terbuka yang memuat tanda sama
dengan (=). Persamaan dapat dinyatakan pula sebagai dua
bentuk aljabar yang dihubungkan dengan tanda “=”. Persamaan
yang hanya memuat satu variabel dengan pangkat pada
variabelnya adalah satu disebut persamaan linear dengan satu
variabel.
Bilamana persamaan aljabar dengan variabel x, setelah
disederhanakan menghasilkan ax + b = 0 dengan a dan b adalah
bilangan real, maka persamaan itu dinamakan persamaan linear
satu variabel (PLSV). Secara ringkas persamaan linear satu
variabel (PLSV) dapat didefinisikan sebagai kalimat terbuka
yang dihubungkan tanda sama dengan (=) dan hanya
mempunyai satu variabel berpangkat satu. Bentuk ax + b = 0
dengan a ≠ 0 dinamakan bentuk standar atau bentuk baku
PLSV.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Contoh:
Tulislah setiap kalimat terbuka berikut ini dalam bentuk PLSV.
1. Sebuah bilangan ditambah 8 sama dengan 10.
Misalnya bilangan itu = x, maka x + 8 = 10.
2. Sebuah pecahan memiliki pembilang 1. Jika
penyebutnya dikurangi 2, maka pecahan itu menjadi 1
6
Misalnya pecahan itu = 1
𝑥 maka
1
𝑥−2 =
1
6
2. Penyelesaian PLSV
Andaikan kita diminta untuk menghitung atau
menyelesaikan PLSV : x – 4 = 9, maka kita dapat
menyelesaikannya menggunakan cara substitusi, yaitu dengan
mengganti variabel x dengan suatu nilai sehingga diperoleh
pernyataan yang benar. Dalam kasus ini kita memiliki x = 13
karena 13 – 4 = 9 adalah pernyataan yang benar. Jadi, penyelesaian
PLSV itu adalah x = 13.
Di samping itu, kita juga dapat menyelesaikan PLSV itu
dengan memikirkan jawaban pertanyaan “Bilangan manakah bila
dikurangi 4 menghasilkan 9?”. Tentu jawabannya adalah 13.
Dengan demikian, penyelesaian PLSV itu adalah x = 13. Jadi
menyelesaikan PLSV adalah menentukan bilangan pengganti dari
variabel suatu kalimat tertutup menjadi suatu pernyataan yang
bernilai benar.
Contoh:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Nyatakan persamaan berikut ini dalam berikut ini dalam bentuk
baku PLSV, yaitu ax + b = 0.
a. 2(x – 5) = 3x – 4(x – 2)
2(x – 5) = 3x – 4(x – 2)
2x – 10 = 3x – 4x + 8
2x – 10 = -x + 8 (kedua ruas ditambah x – 8)
2x – 10 + x – 8 = -x + 8 + x – 8
3x – 18 = 0
b. 𝑛
𝑛+8= 9 dengan n -8
𝑛
𝑛+8= 9 (kedua ruas dikalikan n + 8)
𝑛
𝑛+8= 9 x (n + 8) = 9 x (n + 8)
n = 9n + 72 (kedua ruas ditambah –n)
n – n = 9n + 72 – n
0 = 8n + 72
8n + 72 = 0
Tentukan penyelesaian setiap persamaan berikut ini.
a. 15y – 9 = 14y + 8
15y – 14y = 9 + 8
y = 17
Jadi, penyelesaiannya adalah y = 17 atau HP : {17}
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Masalah
b. 3(5 – a) = 4(3a + 2) + 27
15 – 3a = 12a + 8 + 27
15 – 3a = 12a + 35
-20 = 15a
a = −20
15 =
−4
3
Jadi, penyelesaiannya adalah a = −4
3 atau HP : {
−4
3}
3. Penerapan Konsep PLSV dalam Kehidupan Sehari - hari
Untuk menyelesaikan masalah sehari-hari yang memerlukan
penggunaan matematika, langkah pertama adalah menyusun model
matematika dari masalah itu. Data yang ada diterjemahkan ke
dalam satu atau beberapa persamaan kemudian penyelesaian dari
persamaan itu digunakan untuk menentukan solusinya. Langkah
terakhir adalah memeriksa solusi itu dikaitkan dengan permintaan
soal. Dalam bentuk diagram dapat disajikan sebagai
berikut.
Contoh :
Model
Matematika
Penyelesaian
Persamaan
Pemeriksaan
(cek)
Solusi
Masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
a. Jumlah dua bilangan adalah 37. Apabila bilangan yang lebih
besar dibagi dengan bilangan yang lebih kecil, maka hasil
baginya adalah 3 dan sisanya 5. Carilah bilangan-bilangan itu!
Penyelesaian:
Misal :
bilangan yang kecil = x
bilangan yang besar = 37 – x
Maka :
bilangan yang besar
bilangan yang kecil = 3 +
5
𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
37 – 𝑥
𝑥 = 3 +
5
𝑥
37 – x = 3x + 5
-x – 3x = 5 – 37
-4x = -32
x = 8
Bilangan yang besar = 37 – x
= 37 – 8
= 29
Jadi, bilangan-bilangan yang dicari adalah 8 dan 29.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Cek:
37 – 8
8 ? 3 +
5
8
29
8 = 3 + 0,625
3,625 = 3,625 (jawaban benar)
b. Seorang ayah umurnya 24 tahun lebih tua dari umur anaknya.
Dalam 8 tahun umur ayah menjadi dua kali umur anaknya.
Carilah umur mereka sekarang!
Penyelesaian:
Misal :
umur anaknya sekarang = x tahun
umur ayahnya = (x + 24) tahun
Maka :
(x + 24) + 8 = 2 (x + 8)
x + 32 = 2x + 16
x – 2x = 16 – 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
-x = -16
x = 16
Umur ayahnya = x + 24
= 16 + 24
= 40
Jadi, umur anak 16 tahun dan umur ayahnya 40 tahun.
Cek :
(16 + 24) + 8 ? 2(16 + 8)
40 + 8 = 2(24)
48 = 48 (jawaban benar)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas. Dengan menggunakan penelitian tindakan kelas,
guru dan peneliti dapat memilih sendiri strategi untuk meningkatkan
keberhasilan proses pembelajaran di kelas.
Menurut Kartika Budi dan Puji Purnama (2008), penelitian
tindakan kelas adalah ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks
kelas yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan masalah-masalah,
pembelajaran yang dihadapi oleh guru, memperbaiki mutu dan hasil
pembelajaran dan mencobakan hal-hal yang baru dalam pembelajaran
demi peningkatan mutu dan hasil pembelajaran.
Selain itu, penelitian tindakan kelas juga dapat diartikan sebagai
suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-
tindakan tertentu agar dapat memperbaiki proses pembelajaran yang ada.
Menurut Suharsimi Arikunto (2008:16), penelitian tindakan kelas
dilakukan melalui proses berdaur atau siklus. Siklus tersebut secara umum
dapat digambarkan sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Gambar 3.1
Model Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
dalam Suharsimi Arikunto (2007:16)
Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan
Pengamatan
Gambar di atas menunjukkan model pelaksanaan penelitian
tindakan kelas yang terdiri atas empat langkah penting dalam pelaksanaan
penelitian tindakan. Empat langkah penting tersebut diuraikan Sukardi
(2003: 213) sebagai berikut.
1. Rencana tindakan
Rencana merupakan serangkaian tindakan terencana untuk
meningkatkan apa yang telah terjadi. Dalam penelitian
tindakan, rencana tindakan harus berorientasi ke depan. Di
samping itu, perencana harus menyadari sejak awal bahwa
Siklus I
Siklus II
?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
tindakan sosial pada kondisi tertentu tidak dapat diprediksi dan
mempunyai risiko. Oleh karena itu, perencanaan yang
dikembangkan harus fleksibel untuk mengadopsi pengaruh
yang tidak dapat dilihat dan rintangan yang tersembunyi.
Perencanaan dalam penelitian sebaiknya lebih menekankan
pada hal-hal yang mampu menjawab tantangan yang muncul
dalam perubahan sosial dan mengenal rintangan yang
sebenarnya.
2. Pelaksanaan tindakan
Tindakan yang dimaksud dalam penelitian tindakan adalah
tindakan yang dilakukan secara sadar dan terkendali, yang
merupakan variasi praktik yang cermat dan bijaksana. Jadi
tindakan itu mengandung inovasi atau pembaharuan, betapapun
kecilnya, yang berbeda dengan yang biasa dilakukan
sebelumnya. Sehubungan dengan hal itu, praktik diakui sebagai
gagasan dalam tindakan dan tindakan itu digunakan sebagai
pijakan bagi pengembangan tindakan-tindakan berikutnya,
yaitu tindakan yang disertai niat untuk memperbaiki keadaan
(Suwarsih Madya 2007: 61).
3. Observasi (pengamatan)
Menurut Susilo (2007: 22), kegiatan observasi atau pengamatan
dalam penelitian tindakan kelas dilakukan untuk mengetahui
dan memperoleh gambaran lengkap secara subjektif tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
perkembangan proses pembelajaran, dan pengaruh dari
tindakan (aksi) yang dipilih terhadap kondisi kelas dalam
bentuk data. Atau bisa dikatakan sebagai kegiatan merekam
informasi dampak dari pelaksanaan tindakan baik dengan atau
tanpa alat bantu.
4. Refleksi
Masih menurut Susilo (2007: 23), refleksi dilakukan untuk
mengadakan upaya evaluasi yang dilakukan dalam penelitian
tindakan kelas. Refleksi dilakukan terhadap berbagai masalah
yang muncul di kelas penelitian yang diperoleh dari analisis
data sebagai bentuk dari pengaruh tindakan yang telah
dirancang. Pada kegiatan refleksi ini juga ditelaah aspek-aspek
mengapa, bagaimana, dan sejauh mana tindakan yang
dilakukan mampu memperbaiki masalah secara bermakna.
Berdasarkan masalah-masalah yang muncul pada refleksi hasil
perlakuan tindakan pada siklus pertama, maka akan ditentukan
oleh peneliti apakah tindakan yang dilaksanakan sebagai
pemecahan masalah sudah mencapai tujuan atau belum.
Melalui refleksi inilah maka peneliti akan menentukan
keputusan untuk melakukan siklus lanjutan ataukah berhenti
karena masalahnya telah terpecahkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
B. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VII Honest SMP
Kanisius Pakem yang terdiri dari 32 siswa. Peneliti memilih subjek
tersebut atas rekomendasi dari guru matematika kelas VII yang
menyebutkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan siswa yang menonjol
di dalam kelas tersebut.
C. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah pencapaian hasil belajar siswa
dan seberapa besar peningkatan kemampuan siswa pada pokok bahasan
Persamaan Linear Satu Variabel di kelas VII Honest SMP Kanisius
Pakem.
D. Bentuk Data
Data prestasi belajar siswa diperoleh dengan menggunakan tes
evaluasi belajar yang berupa soal-soal uraian. Tes akan dilakukan di
akhir proses pembelajaran dengan pendekatan tutor sebaya. Hasil dari
tes tersebut akan dibandingkan dengan kriteria ketuntasan minimal
(KKM) yang ada. Selain itu terdapat beberapa latihan soal/kuis pada
lembar kerja siswa (LKS) yang berguna untuk meningkatkan
kemampuan siswa menggunakan metode tutor sebaya dalam
mempelajari pokok bahasan Persamaan Linear Satu Variabel di kelas
VII Honest SMP Kanisius Pakem.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
E. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
melalui tes evaluasi dan kuis. Kedua alat pengumpulan data tersebut
digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar siswa.
F. Instrumen
1. Instrumen Pembelajaran
Rancangan instrumen pembelajaran dalam penelitian ini berupa
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), yang disusun oleh peneliti
dengan mengacu pada pembelajaran yang menggunakan metode tutor
sebaya.
2. Instrumen Penelitian
Tes prestasi belajar siswa terdiri atas dua macam tes, yaitu :
1) kuis
Soal kuis berupa soal uraian dengan banyak soal dalam
masing-masing LKS sebanyak 3 - 4 buah soal.
2) Tes evaluasi
Tes tersebut berupa soal uraian dengan banyak soal masing-
masing tes yaitu empat buah soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
G. Metode Analisis Data
1. Analisis Validitas Tes Prestasi Belajar
Suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut mampu
mengukur apa yang hendak diukur dan seharusnya diukur. Teknik
yang digunakan untuk mencari validitas adalah teknik korelasi product
moment dengan rumus:
rxy = 𝑁 𝑋𝑖𝑌𝑖−( 𝑋𝑖)( 𝑌𝑖)
𝑁 𝑋𝑖2 –( 𝑋𝑖)
2 𝑁 𝑌𝑖2 –( 𝑌𝑖)
2
,
di mana:
rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
N = banyak data
Xi = skor butir ke-i, i = 1,2,3,dst
Yi = skor total yang diperoleh oleh siswa
Tabel 3.1
Tabel Kriteria Interprestasi Validitas
Koefisien Korelasi Interprestasi
0,80 ˂ rxy ≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,60 ˂ rxy ≤ 0,80 Tinggi
0,40 ˂ rxy ≤ 0,60 Cukup
0,20 ˂ rxy ≤ 0,40 Rendah
0,00 ˂ rxy ≤ 0,20 Sangat Rendah
Sumber: (Suharsimi Arikunto 2013: 89)
Kriteria tes instrumen dikatakan valid jika rhitung > rtabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
2. Analisis Reliabilitas Tes Prestasi Belajar
Kata reliabilitas dalam bahasa Indonesia diambil dari kata reliability
dalam bahasa Inggris berasal dari kata reliable yang artinya dapat
dipercaya. Demikian pula halnya sebuah tes. Tes tersebut dikatakan
dapat dipercaya jika memberikan hasil yang tetap apabila diteskan
berkali-kali. Sebuah tes dikatakan reliabel apabila hasil-hasil tes
tersebut menunjukkan ketetapan. Dengan kata lain, jika kepada para
siswa diberikan tes yang sama pada waktu yang berlainan, maka setiap
siswa akan tetap berada dalam urutan (rangking) yang sama dalam
kelompoknya (Suharsimi Arikunto 2013:74).
Suatu instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang
tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam
mengukur yang hendak diukur. Ini berarti semakin reliabel suatu tes
memiliki persyaratan maka semakin yakin kita dapat menyatakan
bahwa hasil dalam suatu tes mempunyai hasil yang sama ketika
dilakukan tes kembali.
Reliabilitas dari instrumen dalam penelitian ini diperoleh dengan
mengolah data hasil uji coba instrumen soal dengan menggunakan
rumus alpha. Rumus Alpha tersebut sebagai berikut:
r11 = 𝑘
(𝑘−1) 1 −
𝜎𝑖2
𝜎𝑡2
σ2 =
𝑥2− 𝑋 2
𝑁
𝑁,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
dimana:
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyak soal
𝜎𝑖2 = jumlah varians skor
𝜎𝑡2 = varians total
N = banyak siswa
Tabel 3.2
Tabel Kriteria Interprestasi Reliabilitas Tes
Koefisien Korelasi Interprestasi
Antara 0,80 sampai dengan 1,00 Sangat Tinggi
Antara 0,60 sampai dengan 0,80 Tinggi
Antara 0,40 sampai dengan 0,60 Cukup
Antara 0,20 sampai dengan 0,40 Rendah
Antara 0,00 sampai dengan 0,20 Sangat Rendah
Sumber: (Suharsimi Arikunto 2013: 89)
3. Analisis Data Prestasi Siswa
a. Data Prestasi Hasil Kuis
Analisis prestasi belajar siswa dilihat dari hasil kuis yang didapat
oleh siswa. Hasil kuis tersebut kemudian dihitung dengan kriteria
sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel 3.3
Tabel Kriteria Prestasi Belajar Siswa
Interval (%) Kriteria Prestasi
≤ 40 Sangat Rendah (SR)
41 – 55 Rendah (R)
56 – 65 Cukup (C)
66 – 79 Baik (B)
80 – 100 Sangat Baik (SB)
Sumber : Kartika Budi (2001)
Dari tabel di atas, dapat diartikan kriteria prestasi belajar siswa
sebagai berikut:
1) Siswa yang memiliki persentase prestasi belajar kurang dari
atau sama dengan 40% berarti prestasi belajar siswa tersebut
dalam proses pemahaman sangat rendah.
2) Siswa yang memiliki persentase prestasi belajar 41% sampai
dengan 55% berarti prestasi belajar siswa tersebut dalam proses
pemahaman rendah.
3) Siswa yang memiliki persentase prestasi belajar 56% sampai
dengan 65% berarti prestasi belajar siswa tersebut dalam proses
pemahaman yang cukup.
4) Siswa yang memiliki persentase prestasi belajar 66% sampai
dengan 79% berarti prestasi belajar siswa tersebut dalam proses
pemahaman yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
5) Siswa yang memiliki persentase prestasi belajar 80% sampai
dengan 100% berarti prestasi belajar siswa tersebut dalam
proses pemahaman yang sangat baik.
Selanjutnya dapat ditentukan kriteria prestasi belajar siswa secara
keseluruhan menggunakan tabel kriteria prestasi belajar siswa secara
keseluruhan sebagai berikut:
Tabel 3.4
Tabel Kriteria Prestasi Belajar Siswa secara Keseluruhan
SB SB + B
SB + B
+ C
SB + B +
C + K
SB + B +
C + K +
SK
Kriteria
Pemahaman
≥ 75% Sangat Baik
< 75% ≥ 75% Baik
< 75% ≥ 65% Cukup
< 65% ≥ 65% Rendah
< 65% Sangat Rendah
Keterangan:
SB : Sangat Baik
B : Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
C : Cukup
R : Rendah
SR : Sangat Rendah
Dari tabel di atas dapat diartikan kriteria prestasi belajar siswa
secara keseluruhan sebagai berikut:
a) Jika persentase jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat
tinggi lebih dari atau sama dengan 75% (SB ≥ 75%) maka
dapat dikatakan prestasi belajar siswa secara keseluruhan
sangat baik.
b) Jika persentase jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat
baik kurang dari 75% (SB < 75%) dan jumlah siswa yang
memiliki kriteria sangat baik ditambah dengan jumlah siswa
dengan kriteria baik mencapai lebih dari atau sama dengan
75% (SB + B ≥ 75%) maka kriteria pemahaman siswa secara
keseluruhan tinggi.
c) Jika persentase jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat
baik ditambah kriteria baik kurang dari 75% (SB + B < 75%)
dan jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat baik ditambah
dengan jumlah siswa yang kriteria baik dan kriteria cukup
mencapai lebih dari atau sama dengan 65% (SB + B + C ≥
65%) maka kriteria pemahaman siswa secara keseluruhan
cukup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
d) Jika persentase jumlah siswa yang memiki kriteria sangat baik
ditambah kriteria baik dan kriteria cukup kurang dari 65% (SB
+ B + C < 65%) dan jumlah siswa yang memiliki kriteria
sangat baik ditambah dengan jumlah siswa dengan kriteria
baik dan kriteria cukup serta kriteria rendah mencapai lebih
dari atau sama dengan 65% (SB + B + C + R ≥ 65%) maka
kriteria pemahaman siswa secara keseluruhan rendah.
e) Jika persentase jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat
baik ditambah kriteria tinggi, cukup dan rendah kurang dari
65% (SB + B + C + R < 65%) maka kriteria pemahaman siswa
secara keseluruhan sangat rendah.
b. Data Prestasi Hasil Test
Analisis prestasi belajar yang selanjutnya dilihat dari hasil tes.
Hasil dari tes tersebut akan dibandingkan dengan kriteria
ketuntasan minimal (KKM).
H. Rancangan Penelitian
Agar penelitian ini dapat berjalan lancar, maka dibuat suatu rancangan
kegiatan penelitian yang nantinya akan digunakan sebagai acuan kegiatan
yang akan dilakukan oleh peneliti. Penelitian tindakan kelas dapat
dilaksanakan melalui empat langkah utama yang saling berkaitan dalam
pelaksanaan penelitian tindakan kelas sering disebut dengan istilah satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
siklus. Rancangan kegiatan yang akan dilakukan peneliti dalam penelitian
ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus sebagai berikut.
1. Perencanaan Tindakan
a. Rancangan Pembelajaran Siklus I
1) Materi : Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV) dalam
Berbagai Variabel dan Penyelesaian Persamaan Linear Satu
Variabel (PLSV)
2) Strategi Pembelajaran : diskusi kelompok
3) Alokasi Waktu : 2 JP (2 x 45 menit)
4) Kegiatan Pembelajaran:
a) Guru memberikan apersepsi kemudian membagi siswa
dalam 6 kelompok, dimana setiap kelompok terdiri atas
5-6 siswa. (10 menit)
b) Guru memberikan waktu 40 menit untuk tutor
menjelaskan materi ke anggota-anggotanya
c) Guru berkeliling untuk mengamati, mengecek siswa
dalam kelompok yang membutuhkan
d) Memberikan tambahan waktu 10 menit pada siswa untuk
mengerjakan soal-soal yang ada dalam LKS.
e) Setelah selesai berdiskusi dan mengerjakan soal di
modul, siswa diminta mengerjakan soal-soal yang ada
dalam buku paket namun tetap dalam kelompok. (25
menit)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
f) Akhir kegiatan ini adalah guru meminta siswa untuk
menyimpulkan apa yang telah dipelajari hari ini. (5
menit)
b. Rancangan Pembelajaran Siklus II
1) Materi : Penyelesaian Persamaan Linear Satu Variabel
(PLSV) dalam Kehidupan Sehari-Hari
2) Strategi Pembelajaran : diskusi kelompok
3) Alokasi Waktu : 2 JP (2 x 45 menit)
4) Kegiatan Pembelajaran:
a) Guru memberi kesempatan siswa yang belum paham
dengan materi pada pertemuan sebelumnya untuk
bertanya. Guru menjawab semua pertanyaan yang
ditanyakan siswa. Kemudian guru memberikan
pemantapan tentang materi yang dipelajari pada siklus I.
b) Guru meminta siswa untuk duduk berdasarkan
kelompoknya.
c) Tutor menjelaskan materi ke anggota-anggotanya.
d) Beberapa siswa diminta untuk menjelaskan hasil
kerjanya yang dikerjakan pada siklus I di depan kelas.
e) Guru memberikan kuis untuk melihat sejauh mana siswa
memahami materi yang baru diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
f) Akhir kegiatan ini adalah guru meminta siswa untuk
menyimpulkan apa yang telah dipelajari hari ini.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah guru
melaksanakan proses belajar mengajar dengan perangkat
pembelajaran sesuai skenario pembelajaran dalam RPP
3. Observasi
Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran
berlangsung. Hal ini dilakukan agar peneliti memperoleh
gambaran secara objektif kondisi selama proses pembelajaran
berlangsung. Pada saat observasi berlangsung, peneliti akan
mengambil data keterlibatan siswa dengan mengisi lembar
pengamatan yang telah dipersiapkan sebelumnya.
4. Refleksi
Pada tahap ini hasil yang diperoleh pada tahap pelaksanaan dan
observasi dianalisis. Jika data yang diperoleh belum mencapai
kriteria yang ada, maka akan dilakukan siklus berikutnya.
Selain itu, kelemahan-kelemahan yang terjadi di siklus
sebelumnya juga akan diperbaiki pada siklus berikutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
59
BAB IV
PELAKSANAAN, ANALISIS DATA dan PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Penelitian diadakan di kelas VII Honest SMP Kanisius Pakem
Yogyakarta dilaksanakan pada September 2014 – Februari 2015. Kelas
yang dikenai tindakan dalam penelitian ini adalah kelas VII Honest yang
berjumlah 32 orang yang terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 13 siswa
perempuan. Materi yang disampaikan adalah Persamaan Linear Satu
Variabel (PLSV).
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan beberapa
persiapan diantaranya melakukan observasi pembelajaran di kelas,
mempersiapkan materi pelajaran, membuat instrumen dan perangkat
pembelajaran seperti rancangan pembelajaran serta lembar kerja siswa
yang kesemuanya tersebut peneliti siapkan melalui konsultasi dengan guru
mata pelajaran yang mengajar di kelas peneliti akan mengadakan
penelitian maupun dengan dosen pembimbing.
Proses pengambilan data penelitian dilakukan selama tiga kali
pertemuan masing-masing dua jam pelajaran, yaitu proses pembelajaran
materi dua kali pertemuan dan satu kali pertemuan tes evaluasi. Semua
pertemuan berlangsung selama 2 x 45 menit. Secara garis besar proses
tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
1. Pembelajaran Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama dilaksanakan pada 5 Februari 2015
diikuti oleh 32 siswa kelas VII Honest. Pada pertemuan ini
membahas tentang mengenali Persamaan Linear Satu Variabel
(PLSV) dalam berbagai bentuk dan variabel.
a) Kegiatan Pendahuluan
Sebelum memulai pembelajaran, guru
memperkenalkan peneliti sebagai observer dalam
kegiatan penelitian yang akan peneliti lakukan. Setelah
itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
menjelaskan model pembelajaran yang akan digunakan
oleh guru. Karena akan belajar dengan model
pembelajaran yang beda dengan biasanya, siswa-siswi
menjadi bersemangat. Kemudian nama lima siswa yang
telah ditunjuk oleh guru untuk menjadi tutor diumumkan
di depan kelas. Kelima tutor tersebut telah diberikan
penjelasan tentang materi yang akan diajarkan pada hari
sebelumnya. Kemudian guru menunjuk anggota-anggota
kelompok untuk masing-masing tutor sehingga masing-
masing kelompok terdiri atas enam hingga tujuh siswa.
b) Diskusi kelompok
Semua siswa telah mengetahui kelompoknya
masing-masing dan mereka diminta untuk duduk bersama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
dengan kelompoknya. Setelah semua persiapan diskusi
kelompok selesai, peneliti membantu guru untuk
membagikan LKS pada tiap-tiap kelompok. Kemudian
tutor mulai melakukan tugasnya untuk menjelaskan
materi yang ada pada lembar kerja siswa (LKS) kepada
anggota-anggota kelompoknya. Untuk menjelaskan
materi ke anggota kelompok, tutor diberikan waktu
selama 40 menit. Diskusi kelompok berjalan dengan
lancar. Seperti yang peneliti harapkan, diskusi dengan
dipimpin oleh tutor dapat diterima dengan baik oleh
siswa. Penyampaian materi dilakukan oleh tutor dengan
santai namun tetap bertanggungjawab dengan tugasnya.
Terkadang mereka saling bergurau di sela-sela diskusi.
Lalu setiap kelompok diminta untuk mengerjakan latihan
yang ada pada lembar kerja siswa (LKS). Hal ini
dimaksudkan agar semua siswa semakin memahami
materi yang ada. Pada 25 menit sebelum pembelajaran
usai, guru meminta beberapa siswa untuk
mempresentasikan hasil pengerjaan latihan mereka di
depan kelas. Jika terdapat kesalahan atau kekeliruan pada
hasil pengerjaan tersebut, guru akan meralat dan
memperbaiki kesalahan tersebut. Hal ini dilakukan agar
siswa tidak salah dalam memahami materi yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
c) Kegiatan Penutup
Pada akhir pembelajaran, guru mengajak semua
siswa untuk menyimpulkan materi yang dipelajari hari
ini. Selain itu, semua siswa diharapkan untuk lebih serius
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran pada pertemuan
selanjutnya. Lalu, LKS dikumpulkan pada peneliti.
2. Pembelajaran Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua dilaksanakan pada 7 Februari 2015 diikuti
oleh 32 siswa kelas VII Honest. Pada pertemuan ini membahas
tentang penyelesaian persamaan linear satu variabel (PLSV)
dalam kehidupan sehari-hari.
a) Kegiatan pendahuluan
Siswa diminta duduk berdasarkan kelompok. Lalu
guru memulai kegiatan pembelajaran dengan
menyampaikan tujuan pembelajaran serta model
pembelajaran yang akan dipakai yaitu masih menggunakan
pendekatan tutor sebaya. Guru memulai materi dengan
sedikit mengingatkan kembali tentang materi yang telah
dipelajari sebelumnya yaitu mengenali persamaan linear
satu variabel (PLSV) dalam berbagai bentuk dan variabel.
Lembar kerja siswa (LKS) dibagikan oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
b) Diskusi kelompok
Tutor mulai menjelaskan materi yang terdapat pada
lembar kerja siswa (LKS) yang dibagikan peneliti. Guru
memonitor jalannya proses diskusi kelompok dan menegur
siswa-siswa yang tidak serius mendengarkan tutor yang
sedang menjelaskan. Setelah dirasa paham, siswa mulai
mencoba mengerjakan latihan yang ada pada lembar kerja
siswa (LKS). Beberapa kelompok terdengar gaduh dalam
mengerjakan latihan yang ada sehingga guru kembali harus
mengingatkan semua kelompok agar kondisi di dalam kelas
tetap kondusif. Kemudian guru meminta beberapa siswa
untuk mempresentasikan hasil kerja mereka di depan kelas.
Guru juga meminta siswa yang lain untuk bersama-sama
mengkoreksi hasil kerja tersebut.
c) Kegiatan penutup
Sebelum pembelajaran selesai, guru memberi
kesempatan kepada siswa yang masih belum terlalu paham
untuk bertanya. Namun tidak ada satupun siswa yang
bertanya. Kemudian guru mengingkatkan seluruh siswa
bahwa pada pertemuan selanjutnya akan diadakan tes dan
seluruh siswa diharapkan dapat mempersiapkan diri sebaik
mungkin. LKS dikumpulkan pada peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
3. Pembelajaran Pertemuan Ketiga
Pertemuan ketiga ini dilaksanakan pada 9 Februari 2015
diikuti oleh 32 siswa kelas VII Honest. Pada pertemuan ini
diadakan tes evaluasi. Tes evaluasi ini bertujuan untuk
mengukur keberhasilan siswa dalam mempelajari materi
Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV) dengan model
pendekatan tutor sebaya. Tes dikerjakan secara individu dan
siswa diberi peringatan agar tidak saling bekerjasama dalam
mengerjakan tes.
B. Analisis Data dan Pembahasan
1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Tes Evaluasi Siswa
a. Uji Validitas Butir Soal pada Tes Evaluasi Siswa
Untuk mencari validitas tes evaluasi digunakan rumus korelasi
Product Moment sebagai berikut:
rxy = 𝑁 𝑋𝑖𝑌𝑖−( 𝑋𝑖)( 𝑌𝑖)
𝑁 𝑋𝑖2 –( 𝑋𝑖)
2 𝑁 𝑌𝑖2 –( 𝑌𝑖)
2
Nilai rxy pada tabel (rtabel) pada taraf signifikasi 5% dengan jumlah
siswa yaitu 32 adalah 0,371. Validitas tiap butir soal (analisis
lengkapnya bisa dilihat pada lampiran) adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tabel 4.1
Validitas Tiap Butir Soal Tes Evaluasi
No. No Butir Soal Kriteria
1. Soal nomor 1 Valid
2. Soal nomor 2 Valid
3. Soal nomor 3 Valid
4. Soal nomor 4 Valid
b. Uji Reliabilitas Butir Soal pada Tes Evaluasi Siswa
Setelah diketahui validitas setiap butir soal, kemudian dilakukan
analisis reliabilitas tes. Untuk menghitung taraf reliabilitas ini
menggunakan rumus Alpha sebagai berikut:
r11 = 𝑘
(𝑘−1) 1 −
𝜎𝑖2
𝜎𝑡2
Setelah dianalisis, reliabilitas butir soal tes evaluasi menghasilkan
r11 = 0,552. Hal ini menunjukkan bahwa tes evaluasi tersebut
reliabel dan termasuk dalam kategori “Cukup”.
2. Latihan soal pada Lembar Kerja Siswa (LKS)
Latihan soal yang terdapat pada Lembar Kerja Siswa (LKS)
dikerjakan siswa dalam kelompok. Hasil tersebut sebagai salah satu
metode pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
belajar siswa sebelum masing-masing siswa tersebut melaksanakan tes
evaluasi. Hasil dari pengerjaan latihan soal tersebut adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.2
Hasil Pengerjaan LKS I
Karena rata-rata hasil pengerjaan LKS 1 oleh kelompok adalah 72,
maka berdasarkan tabel 3.3 kriteria prestasi belajar siswa dalam
kelompok termasuk “Baik”.
Tabel 4.3
Hasil Pengerjaan LKS II
Nama
Kelompok
Skor Tiap Butir Soal Skor
Total Nilai
1 2 3 4
Merah 5 5 5 5 20 100
Kuning 5 0 5 5 15 75
Hijau 5 0 5 5 15 75
Biru 5 0 0 5 10 50
Ungu 5 0 5 5 15 75
Nama
Kelompok
Skor Tiap Butir Soal Skor Total Nilai
1 2 3
Merah 5 3 2 10 100
Kuning 3 2 1 6 60
Hijau 5 2 1 8 80
Biru 5 0 1 6 60
Ungu 3 1 2 6 60
Total 360
Rata-rata 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Total 375
Rata-rata 75
Karena rata-rata hasil pengerjaan LKS 2 oleh kelompok
adalah 75, maka berdasarkan tabel 3.6 kriteria prestasi
belajar siswa dalam kelompok termasuk “Baik”.
3. Tes evaluasi siswa
Hasil dari pelaksanaan tes evaluasi yang dilaksanakan pada akhir
dari pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan tutor
sebaya, sebagai berikut:
Tabel 4.4
Hasil Tes Evaluasi
No. Skor Tiap Butir Soal Skor
Total Nilai Kategori
1 2 3 4
1 3 4 6 9 22 9,17 Tuntas
2 3 4 6 9 22 9,17 Tuntas
3 1 2 5 9 17 7,08 Tuntas
4 3 4 6 6 19 7,92 Tuntas
5 3 4 6 9 22 9,17 Tuntas
6 3 4 5 11 23 9,58 Tuntas
7 1 1 6 0 8 3,33 Tidak Tuntas
8 2 3 5 9 19 7,92 Tuntas
9 3 4 5 11 23 9,58 Tuntas
10 3 4 5 11 23 9,58 Tuntas
11 3 4 6 9 22 9,17 Tuntas
12 3 4 6 6 19 7,92 Tuntas
13 3 3 6 11 23 9,58 Tuntas
14 2 1 5 3 11 4,58 Tidak Tuntas
15 3 3 6 11 23 9,58 Tuntas
16 3 3 6 9 21 8,75 Tuntas
17 3 4 6 9 22 9,17 Tuntas
18 3 4 6 9 22 9,17 Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
19 3 3 6 11 23 9,58 Tuntas
20 3 4 6 9 22 9,17 Tuntas
21 2 4 6 6 18 7,50 Tuntas
22 3 3 2 5 13 5,42 Tidak Tuntas
23 2 3 6 9 20 8,33 Tuntas
24 3 4 6 9 22 9,17 Tuntas
25 3 4 6 9 22 9,17 Tuntas
26 3 3 6 11 23 9,58 Tuntas
27 3 4 6 9 22 9,17 Tuntas
28 3 4 6 6 19 7,92 Tuntas
29 3 4 6 9 22 9,17 Tuntas
30 2 2 5 3 12 5,00 Tidak Tuntas
31 3 3 6 11 23 9,58 Tuntas
32 2 4 6 9 21 8,75 Tuntas
Rata-rata
2,69 3,41 5,66 8,34
Siswa yang mendapat poin lebih dari rata-rata masing-masing butir
soal sebagai berikut:
Tabel 4.5
Tingkat Kemampuan Siswa
Nomor
Soal
Rata-Rata
Butir Soal
Jumlah Siswa Yang
Mendapat Poin Lebih
Dari Rata-Rata
(dalam siswa)
Persentase Jumlah
Siswa Yang Mendapat
Poin Lebih Dari Rata-
Rata
Kriteria
No 1 2,69 24 75% Baik
No 2 3,41 19 59% Cukup
No 3 5,66 24 75% Baik
No 4 8,34 24 75% Baik
Rata-rata 71% Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Soal nomor 1 yang digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa
dalam membedakan pernyataan dan kalimat terbuka, serta soal nomor
3 dan nomor 4 yang digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa
dalam menyelesaikan persamaan linear satu variabel termasuk dalam
tingkat kemampuan kategori “Baik”. Sedangkan soal nomor 2 yang
digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam membedakan
persamaan linear satu variabel atau bukan termasuk tingkat
kemampuan kategori “Cukup”.
Setelah dianalisis didapat bahwa persentase rata-rata kemampuan
siswa dalam memahami materi Menyelesaikan Persamaan Linear Satu
Variabel adalah 71%. Menurut tabel 3.3 maka kemampuan belajar
siswa termasuk dalam kategori “Baik”.
Untuk Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan
oleh SMP Kanisius Pakem untuk pelajaran matematika yaitu 7. Berarti
siswa yang memperoleh nilai di bawah 7 dinyatakan tidak tuntas.
Sehingga dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah siswa
yang tuntas adalah 28 siswa atau 87,5% dan jumlah siswa yang tidak
tuntas adalah 4 siswa atau 12,5%. Hasil ini menunjukkan bahwa
dengan menggunakan metode tutor sebaya, siswa yang tuntas lebih
banyak daripada tahun sebelumnya. Hal ini membuktikan bahwa
pembelajaran dengan menjadikan teman sebaya sebagai tutor dalam
memahami suatu materi sangatlah efektif. Seorang tutor yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
merupakan teman sebaya memudahkan seorang siswa dalam
memahami suatu materi. Bahasa yang mudah dimengerti dan mudah
dipahami oleh siswa merupakan salah satu faktor yang membuat
model pembelajaran ini efektif. Selain itu, kenyamanan siswa untuk
dengan bebas bertanya lebih lanjut terhadap suatu materi mudah
dipahami oleh siswa juga merupakan faktor yang membuat model
pembelajaran ini efektif. Hal ini dibuktikan dengan hasil observasi
keterlibatan siswa. Siswa yang aktif terlibat dalam diskusi kelompok
mendapat nilai tes yang baik. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
dengan metode tutor sebaya, siswa cukup aktif dalam pembelajaran
yang berlangsung, siswa juga merasakan kenyamanan serta
pembelajaran yang berlangsung lebih efektif sehingga pembelajaran
dengan pendekatan tutor sebaya dapat meningkatkan kemampuan
belajar siswa.
Tabel 4.6
Perbandingan Ketuntasan Pembelajaran Konvensional (Tahun
Sebelumnya) dan Pembelajaran Tutor Sebaya
Pembelajaran Konvensional
(Tahun Sebelumnya)
Pembelajaran Tutor Sebaya
60% - 70% 87,5%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Grafik 4.1
Perbandingan Ketuntasan Pembelajaran Konvensional (Tahun
Sebelumnya) dan Pembelajaran Tutor Sebaya
Hambatan pada Saat Melakukan Penelitian
Selama berlangsungnya pelaksanaan penelitian, peneliti menemukan
hambatan-hambatan, antara lain:
1. Bergantinya kurikulum SMP Kanisius Pakem Yogyakarta sehingga
membuat peneliti kebingungan.
2. Letak ruangan kelas yang dekat dengan kamar kecil sehingga
terkadang membuat siswa kelas lain yang sengaja membuat
kegaduhan di kamar kecil mengganggu proses pembelajaran.
60%
87.5%
0
20
40
60
80
100
pembelajaran konvensional
pembelajaran tutor sebaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Kelemahan dalam Melaksanakan Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian, peneliti menemukan beberapa
kelemahan, antara lain:
1. Jumlah siswa tiap kelompok yang terdiri atas 6 – 7 siswa membuat
diskusi yang ada tidak kondusif.
2. Jumlah pengamat hanya 1 orang menjadikan kurang terpantaunya
aktivitas yang dilakukan siswa dalam kelompok terlebih tidak
adanya alat dokumentasi video ketika penelitian.
3. Satu siklus hanya terdiri atas satu pertemuan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pendekatan tutor sebaya
pada siswa kelas VII Honest SMP Kanisius Pakem Yogyakarta, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Dengan menggunakan metode tutor sebaya, persentase
ketuntasan belajar siswa meningkat sebesar 17,5% - 27,5%.
Hal ini terlihat ketika pembelajaran menggunakan cara
konvensional (ceramah) persentase jumlah siswa yang
memenuhi KKM adalah 60% - 70% namun dengan tutor
sebaya persentase jumlah siswa yang memenuhi KKM yaitu
87,5%.
2. Kemampuan belajar siswa dalam materi Menyelesaikan
Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV) dengan metode tutor
sebaya termasuk dalam kategori “Baik”. Hal ini terlihat bahwa
rata-rata kemampuan belajar siswa mencapai 71%.
Di samping kesimpulan di atas, dapat ditemukan hasil sampingan
bahwa model pembelajaran dengan pendekatan tutor sebaya dapat
digunakan sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan oleh peneliti,antara lain:
1. Anggota dalam satu kelompok sebaiknya diisi oleh 4-5
siswa. Selain untuk memudahkan tutor dalam menjelaskan
materi yang ada, hal ini juga dapat membuat diskusi yang
dilakukan lebih efektif.
2. Jumlah pengamat sebaiknya lebih dari 1 orang terlebih jika
kelas yang diamati merupakan kelas dengan jumlah siswa
yang besar.
3. Dalam pelaksanaan satu siklus penelitian sebaiknya melalui
minimal 2 kali pertemuan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Djamarah, Syaiful dan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta
Kartika Budi. 2001. Berbagai Strategi untuk Melibatkan Siswa Secara Aktif
dalam Proses Pembelajaran Fisika di SMU, Efektivitasnya, dan Sikap
Mereka pada Strategi Tersebut. USD: Widya Dharma edisi April 2001.
Kartika Budi dan Puji Purnomo. 2008. Kuliah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
dengan Pendekatan Kontekstual. USD: Widya Dharma edisi Oktober 2008.
Kokom Komalasari. 2010. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi.
Bandung: Refika Aditama
Kusnandar. 2007. Guru Profesional. Jakarta : PT Raja Grafindo
Makmun Khairani. 2013. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Aswaja Pressindo
Masnur Muslich. 2010. Melaksanakan PTK itu Mudah (Classroom Action
Research). Jakarta: PT. Bumi Aksara
Muhammad Yaumi. 2012. Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences. Jakarta:
Dian Rakyat
Muhibbin Syah. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: RajaGrafindo Persada
Saeful Bahri Djamarah. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Soekartawi. 1995. Meningkatkan efektivitas mengajar. Jakarta : Pustaka Jaya
Suharsimi Arikunto. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Bumi Aksara
Suharsimi Arikunto. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi
Aksara
Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.
Jakarta : PT Bumi Aksara
Susilo. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta : Pustaka Book Publisher
Suwarsih Madya. 2007. Teori dan Praktik Penelitian Tindakan (Action Research).
Bandung: Alfabeta
Trianto. 2009. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktif.
Jakarta: Prestasi Pustaka
Wina Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Wono Setya Budhi. 2007. Matematika untuk SMP Kelas VII Semester 1. Jakarta:
Erlangga
Zainal Aqib. 2006. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru. Bandung: Yrama
Widya
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran diakses tgl 15 oktober 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
LAMPIRAN A
Lampiran A.1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran A.2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran A.3 : Pembagian Kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Siklus I
Satuan Pendidikan : SMP Kanisius Pakem
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VII / 2
Tahun Pelajaran : 2014 / 2015
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
1. Standar Kompetensi :
2. Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu
variabel
2. Kompetensi Dasar :
2.3 Menyelesaikan persamaan linear satu variabel
3. Indikator :
Mengenali PLSV dalam berbagai bentuk dan variabel
4. Tujuan Pembelajaran :
Siswa mampu membedakan pernyataan dan kalimat terbuka
dengan tepat
Lampiran A.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Siswa mampu menentukan konstanta dan variabel secara cermat
5. Materi Pembelajaran :
Pernyataan, konstanta, variabel, dan kalimat terbuka
6. Model dan Metode Pembelajaran :
a. Model Pembelajaran : diskusi
b. Metode Pembelajaran : tutor sebaya
7. Kegiatan Pembelajaran :
a. Kegiatan Awal (15 menit) :
Apersepsi :
- Doa bersama
- Guru menjelaskan bahwa pembelajaran akan
menggunakan pendekatan tutor sebaya
Orientasi :
- Guru membagi siswa dalam 6 kelompok,dimana
setiap kelompok terdiri atas 5-6 siswa
Motivasi :
- Memotivasi siswa dengan memberi penjelasan
tentang pentingnya mempelajari materi ini dengan
pendekatan tutor sebaya
b. Kegiatan Inti (70 menit) :
Eksplorasi :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
- Guru membagikan LKS
- Guru memberikan waktu untuk tutor menjelaskan
materi ke anggota-anggotanya
Elaborasi :
- Siswa-siswa yang menjadi anggota kelompok
menyimak penjelasan mengenai pernyataan,
konstanta, variabel dan kalimat terbuka yang
dijelaskan oleh tutor
- Anggota bersama dengan tutor menyelesaikan soal-
soal latihan yang terdapat pada LKS
Konfirmasi :
- Guru berkeliling untuk mengamati, mengecek siswa
dalam kelompok yang membutuhkan
- Siswa yang belum aktif diberikan motivasi
c. Kegiatan Penutup (5 menit) :
- Siswa membuat kesimpulan dengan bimbingan guru
8. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran :
a. Sumber Belajar :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
- Tampomas,Husein. 2006. Matematika Plus 1A SMP
Kelas VII Semester 1.Jakarta : Yudhistira
- Budhi, Wono Setya. 2006. Matematika Jilid 1A
untuk SMP Kelas VII Semester 1. Jakarta : Erlangga.
b. Media Pembelajaran :
- LKS
9. Penilaian :
a. Teknik Penilaian : kuis
b. Bentuk Instrumen : uraian
Mengetahui, Yogyakarta, 23 Januari 2015
Guru Mata Pelajaran Peneliti
MG Sri Yuliwanti, S.Pd Tieka Natasha Christy
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Siklus II
Satuan Pendidikan : SMP Kanisius Pakem
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VII / 2
Tahun Pelajaran : 2014 / 2015
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
10. Standar Kompetensi :
2. Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu
variabel
11. Kompetensi Dasar :
2.4 Menyelesaikan persamaan linear satu variabel
12. Indikator :
- Menyelesaikan PLSV
- Menyelesaikan penerapan konsep PLSV dalam kehidupan sehari-
hari
13. Tujuan Pembelajaran :
Lampiran A.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Siswa mampu menyelesaikan PLSV dan menyelesaikan penerapan
konsep PLSV dalam kehidupan sehari – hari dengan cermat
14. Materi Pembelajaran :
Persamaan Linear Satu Variabel
15. Model dan Metode Pembelajaran :
c. Model Pembelajaran : diskusi
d. Metode Pembelajaran : tutor sebaya
16. Kegiatan Pembelajaran :
d. Kegiatan Awal (20 menit) :
Apersepsi :
- Doa bersama
- Guru memberi kesempatan siswa yang belum
paham dengan materi pada pertemuan sebelumnya
untuk bertanya.
Orientasi :
- Guru memberikan pemantapan tentang materi yang
dipelajari sebelumnya
- Siswa diminta duduk bersama dengan kelompoknya
masing-masing
Motivasi :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
- Memotivasi siswa dengan memberi penjelasan
bahwa materi yang akan dipelajari lebih mudah
dipahami dengan pendekatan tutor sebaya
e. Kegiatan Inti (65 menit) :
Eksplorasi :
- Guru membagikan LKS
- Guru memberikan waktu untuk tutor menjelaskan
materi ke anggota-anggotanya
Elaborasi :
- Siswa-siswa yang menjadi anggota kelompok
menyimak penjelasan mengenai cara menyelesaikan
PLSV yang dijelaskan oleh tutor
- Anggota bersama dengan tutor menyelesaikan soal-
soal latihan yang terdapat pada LKS
Konfirmasi :
- Guru berkeliling untuk mengamati, mengecek siswa
dalam kelompok yang membutuhkan
- Siswa yang belum aktif terus diberikan motivasi
f. Kegiatan Penutup (5 menit) :
- Siswa membuat kesimpulan dengan bimbingan guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
- Guru memberitahu siswa bahwa di pertemuan
berikutnya akan diadakan tes
17. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran :
c. Sumber Belajar :
- Tampomas,Husein. 2006. Matematika Plus 1A SMP
Kelas VII Semester 1.Jakarta : Yudhistira
- Budhi, Wono Setya. 2006. Matematika Jilid 1A
untuk SMP Kelas VII Semester 1. Jakarta : Erlangga.
d. Media Pembelajaran :
- LKS
18. Penilaian :
c. Teknik Penilaian : kuis
d. Bentuk Instrumen : uraian
Mengetahui, Yogyakarta, 23 Januari 2015
Guru Mata Pelajaran Peneliti
MG Sri Yuliwanti, S.Pd Tieka Natasha Christy
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
PEMBAGIAN KELOMPOK
Kelompok Merah : Kelompok Kuning :
1. Siswa 2 1. Siswa 11
2. Siswa 5 2. Siswa 15(tutor)
3. Siswa 9 (tutor) 3. Siswa 20
4. Siswa 12 4. Siswa 21
5. Siswa 16 5. Siswa 25
6. Siswa 30 6. Siswa 28
7. Siswa 32
Kelompok Hijau : Kelompok Biru :
1. Siswa 3 1. Siswa 4
2. Siswa 5 2. Siswa 8
3. Siswa 11 3. Siswa 14
4. Siswa 15 4. Siswa 18
5. Siswa 20 5. Siswa 23
6. Siswa 31 (tutor) 6. Siswa 27 (tutor)
7. Siswa 29
Kelompok Ungu :
1. Siswa 1
2. Siswa 7
3. Siswa 10 (tutor)
4. Siswa 19
5. Siswa 22
6. Siswa 26
Lampiran A.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
LAMPIRAN B
Lampiran B.1 : Lembar Kerja Siswa I
Lampiran B.2 : Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa I
Lampiran B.3 : Contoh Pengerjaan Lembar Kerja Siswa I
Lampiran B.4 : Lembar Kerja Siswa II
Lampiran B.5 : Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa II
Lampiran B.6 : Contoh Pengerjaan Lembar Kerja Siswa II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Topik : Penyelesaian Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)
Kelas : VII-A
Indikator : Mengenali PLSV dalam berbagai bentuk dan variabel
ALOKASI WAKTU 40 MENIT
Nama Kelompok :
Anggota Kelompok : 1.
2.
3.
4.
Petunjuk :
1. Pelajari Lembar Kerja Siswa tentang menggunakan konsep penyelesaian
persamaan linear satu variabel secara berdiskusi dengan teman-
temanmu satu kelompok
2. Diskusikan dan bahas bersama dengan temanmu tentang kesulitan yang
kamu temui. Jika dalam kelompokmu belum diperoleh jawabannya,
tanyakan pada gurumu, tetapi berusahalah semaksimal mungkin terlebih
dahulu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Ringkasan Materi
A. Pernyataan, Konstanta, Variabel dan Kalimat Terbuka
Contoh 1 :
Pernyataan : enam habis dibagi tiga (pernyataan benar)
Kalimat terbuka :dia adalah seorang dokter. (nilai kebenaran kalimat ini
tergantung pada kata “dia”
Contoh 2 :
a – 2 = 0
Variabel : a
Konstanta : 2
B. Persamaan Linear Satu Variabel
Contoh :
Bentuk x + 8 = 10 hanya mempunyai satu variabel yaitu x dan pangkat dari
variabelnya adalah satu.
Sehingga, bentuk x + 8 = 10 merupakan persamaan linear satu variabel.
Pernyataan adalah kalimat yang bernilai benar atau bernilai salah (tidak kedua-
duanya)
Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum diketahui nilai kebenarannya (benar
atau salah)
Variabel adalah sesuatu yang belum diketahui nilainya, biasanya dinotasikan
dengan menggunakan huruf abjad x, y atau lainnya
Konstanta adalah nilai tetap (tertentu) pada kalimat terbuka yang tidak dapat
diganti
Persamaan linear satu variabel adalah kalimat terbuka yang dihubungkan oleh
tanda sama dengan (=) dan hanya mempunyai satu variabel berpangkat satu
Bentuk umum persamaan linear satu variabel adalah ax + b = 0 dengan a ≠ 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Latihan :
1. Berikan tanda (√) yang termasuk pernyataan atau yang termasuk kalimat
terbuka.
Soal Pernyataan Kalimat Terbuka
a. 4 + 2 = 6
b. 2 bukan bilangan prima
c. 2x – 6 = 18
d. Semua unggas dapat terbang
e. Kota A adalah ibukota provinsi
Jawa Tengah
......
......
......
......
......
.....
.....
.....
.....
......
2. Tentukan manakah kalimat di bawah ini yang merupakan persamaan linear
satu variabel.
a. x + y = 1
b. 2z = 6
c. 3(x – 1) + x = -x + 7
3. Tuliskan setiap kalimat terbuka berikut ini dalam bentuk PLSV.
a. Ada sebuah bilangan p jika ditambahkan dengan delapan akan
menghasilkan tujuh belas.
........................................................................................................................
............................................................................................................
b. Dua tahun yang lalu usia Cahya enam belas tahun.
........................................................................................................................
............................................................................................................
Selamat Mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa I
1. a. pernyataan
b. pernyataan
c. kalimat terbuka
d. pernyataan
e. kalimat terbuka
2. a. bukan
b. iya
c. iya
3. a. p + 8 = 17
b. usia = x
x – 2 = 16
Lampiran B.2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Lampiran B.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Topik : Penyelesaian Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)
Kelas : VII-A
Indikator : Menyelesaikan PLSV dan menyelesaikan penerapan konsep PLSV dalam
kehidupan sehari - hari
ALOKASI WAKTU 45 MENIT
Nama Kelompok :
Anggota Kelompok : 1.
2.
3.
4.
Petunjuk :
3. Pelajari Lembar Kerja Siswa tentang menggunakan konsep penyelesaian
persamaan linear satu variabel secara berdiskusi dengan teman-temanmu
satu kelompok
4. Diskusikan dan bahas bersama dengan temanmu tentang kesulitan yang
kamu temui. Jika dalam kelompokmu belum diperoleh jawabannya,
tanyakan pada gurumu, tetapi berusahalah semaksimal mungkin terlebih
dahulu
5. Setelah selesai, beberapa kelompok akan mempresentasikan hasil diskusi
Lampiran B.4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Ringkasan Materi
C. Penyelesaian Persamaan Linear Satu Variabel
Contoh 1 :
Nyatakan persamaan berikut ini dalam berikut ini dalam bentuk baku PLSV,
yaitu ax + b = 0.
2(x – 5) = 3x – 4(x – 2)
2x – 10 = 3x – 4x + 8
2x – 10 = -x + 8 (kedua ruas ditambah x – 8)
2x – 10 + x – 8 = -x + 8 + x – 8
3x – 18 = 0
Contoh 2 :
Tentukan penyelesaian setiap persamaan berikut ini.
c. 15y – 9 = 14y + 8
15y – 14y = 9 + 8
y = 17
Jadi, penyelesaiannya adalah y = 17
d. 3(5 – a) = 4(3a + 2) + 27
15 – 3a = 12a + 8 + 27
15 – 3a = 12a + 35
Menyelesaikan PLSV adalah menentukan bilangan pengganti dari variabel suatu
kalimat tertutup menjadi suatu pernyataan yang bernilai benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
-20 = 15a
a = −20
15 =
−4
3
Jadi, penyelesaiannya adalah a = −4
3
D. Penerapan Konsep PLSV dalam Kehidupan Sehari - hari
Contoh :
Seorang ayah umurnya 24 tahun lebih tua dari umur anaknya. Dalam 8
tahun umur ayah menjadi dua kali umur anaknya. Carilah umur mereka
sekarang!
Penyelesaian:
Misal :
umur anaknya sekarang = x tahun
umur ayahnya = (x + 24) tahun
Maka :
(x + 24) + 8 = 2 (x + 8)
x + 32 = 2x + 16
x – 2x = 16 – 32
-x = -16
x = 16
Langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari – hari yang
berhubungan dengan PLSV :
1. Menentukan dan memahami masalah yang terdapat pada soal
2. Membuat model matematika (berupa persamaan)
3. Menyelesaikan model matematikanya, sehingga diperoleh solusi
4. Memeriksa (mengecek) jawaban yang telah diperoleh dengan mengaitkan pada
soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Umur ayahnya = x + 24
= 16 + 24
= 40
Jadi, umur anak 16 tahun dan umur ayahnya 40 tahun.
Cek :
(16 + 24) + 8 ? 2(16 + 8)
40 + 8 = 2(24)
48 = 48 (jawaban benar)
Latihan :
1. Tentukan nilai x dari x + 6 = 4x – 6.
2. Tentukan nilai x dari 2x + 7 = 5x – 11.
3. Berat Tuti 3 kg lebih berat dari Sri. Jika jumlah berat mereka 67 kg, tentukan
berat Tuti.
4. Harga sepasang sepatu 3 kali harga sepasang sandal. Jumlah harga sepasang
sepatu dan sepasang sandal adalah Rp 18.000,00. Tentukan harga sepasang
sandal.
Selamat Mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa II
1. x + 6 = 4x – 6
x – 4x = -6 – 6
-3x = -12
x = 4
2. 2x + 7 = 5x – 11
2x – 5x = -11 – 7
-3x = -18
x = 6
3. Misal : berat Sri = x
berat Tuti = x + 3
Diketahui : berat Sri : x dalam kg
berat Tuti : (x + 3) dalam kg
jumlah berat : 67 kg
Ditanya : berat Tuti
Jawab :
berat Sri + berat Tuti = 67
x + x + 3 = 67
2x + 3 = 67
2x = 64
x = 32
Sehingga, berat Tuti = x + 3
= 32 + 3
= 35
Jadi, berat Tuti adalah 35 kg.
4. Misal : harga sepasang sandal = x dalam rupiah
harga sepasang sepatu = 3x dalam rupiah
Diketahui : harga sepasang sandal : x dalam rupiah
harga sepasang sepatu : 3x dalam rupiah
jumlah harga sepasang sepatu dan sandal : Rp 18.000,00
Ditanya : harga sepasang sandal
Lampiran B.5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Jawab :
harga sepasang sepatu + sepasang sandal = 18.000
3x + x = 18.000
4x = 18.000
x = 4.500
Jadi, harga sepasang sandal adalah Rp 4.500,00,.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran B.6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
LAMPIRAN C
Lampiran C.1 : Lembar Tes Evaluasi Siswa
Lampiran C.2 : Kunci Jawaban Tes Evaluasi Siswa
Lampiran C.3 : Pedoman Penilaian Tes Evaluasi Siswa
Lampiran C.4 : Contoh Pengerjaan Tes Evaluasi Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
TES AKHIR
Nama / no absen :
Waktu : 90 menit
1. Tentukan apakah persamaan di bawah ini merupakan pernyataan atau kalimat terbuka.
a. Matahari terbit dari sebelah timur (.......................................)
b. 7 x 3 = 18 (.......................................)
c. Aku bersekolah di SMP Kanisius Pakem (.......................................)
2. Tentukan apakah persamaan di bawah ini merupakan persamaan linear satu variabel
atau bukan.
a. 6x + 8 = 0 (.......................................)
b. 3x2
= 6 (.......................................)
c. 4 + x = x + 3 (.......................................)
d. 5p – 8q = 0 (.......................................)
3. Tentukan nilai x dari persamaan linear satu variabel berikut. (Tuliskan cara
penyelesaiannya)
a. 2x + 7 = 15
b. 2x + 4 = x +6
Petunjuk mengerjakan soal :
1. Berdoalah sebelum mengerjakan soal
2. Jawaban ditulis dengan rapi dan mudah dibaca
3. Kerjakan secara mandiri dan tidak boleh menggunakan alat bantu hitung
4. Gunakan pena untuk mengerjakan tes
Lampiran C.1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
4. Jumlah tiga bilangan berurutan adalah 21. Tentukan ketiga bilangan tersebut!
Misal : bilangan pertama = ..............
bilangan kedua = ...............
bilangan ketiga = ...............
Jawab :
Sehingga : bilangan pertama = ..............
bilangan kedua = ...............
bilangan ketiga = ...............
***** Selamat Mengerjakan *****
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
1. a. iya
b. iya
c. bukan
d. iya
e. bukan
2. a. 2x + 7 = 15
2x + 7 + (-7) = 15 + (-7)
2x + 0 = 8
2x = 8
x = 4
b. 2x + 4 = x + 6
2x + 4 + (-4) = x + 6 + (-4)
2x + 0 = x + 2
2x + (-x) = x + (-x) + 2
x = 2
3. Misal:
bilangan pertama = n
bilangan kedua = n+2
bilangan ketiga = n + 4
Berdasarkan soal di atas diperoleh persamaan (model matematika) :
n + n + 2 + n + 4 = 51
3n + 6 = 51
3n + 6 – 6 = 51 - 6
3n + 0 = 45
n = 15
KUNCI JAWABAN TES AKHIR
Lampiran C.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Sehingga:
bilangan pertama = 15
bilangan kedua = 15 + 2 = 17
bilangan ketiga = 15 + 4 = 19
4. Diketahui : umur Tuti : x dalam tahun
umur Ibu : 3x dalam tahun
selisih umur : 18 tahun
Ditanya : umur ibu
Misal : umur Tuti = x
umur ibu = 3x
Jawab : 3x – x = 18
2x = 18
x = 9
Sehingga :
Umur ibu = 3x
= 3 (9)
= 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PEDOMAN PENILAIAN
No. Jawaban Skor Total Skor
1. a. pernyataan
b. pernyataan
c. kalimat terbuka
1
1
1
3
2. a. iya merupakan PLSV
b. bukan merupakan PLSV
c. iya merupakan PLSV
d. bukan merupakan PLSV
1
1
1
1
4
3. a. 2x + 7 = 15
2x + 7 + (-7) = 15 + (-7)
2x + 0 = 8
2x = 8
x = 4
b. 2x + 4 = x + 6
2x + 4 + (-4) = x + 6 + (-4)
2x + 0 = x + 2
2x + (-x) = x + (-x) + 2
x = 2
1
1
1
1
1
1
6
4. Misal:
bilangan pertama = n
bilangan kedua = n + 1
bilangan ketiga = n + 2
Berdasarkan soal di atas diperoleh
persamaan (model matematika) :
n + n + 1 + n + 2 = 21
3n + 3 = 21
3n + 3 – 3 = 21 - 3
3n + 0 = 18
3
6
11
Lampiran C.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
n = 6
Sehingga:
bilangan pertama = 6
bilangan kedua = 6 + 1 = 7
bilangan ketiga = 6 + 2 = 8
3
Nilai = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑥 100
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lampiran C.4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
LAMPIRAN D
Lampiran D.1 : Validitas Tes Evaluasi Siswa
Lampiran D.2 : Reliabilitas Tes Evaluasi Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
VALIDITAS SOAL TES
Daftar Nilai Hasil Tes
No. Nomor Butir Skor
Total Nilai
1 2 3 4
1 3 4 6 9 22 9,17
2 3 4 6 9 22 9,17
3 1 2 5 9 17 7,08
4 3 4 6 6 19 7,92
5 3 4 6 9 22 9,17
6 3 4 5 11 23 9,58
7 1 1 6 0 8 3,33
8 2 3 5 9 19 7,92
9 3 4 5 11 23 9,58
10 3 4 5 11 23 9,58
11 3 4 6 9 22 9,17
12 3 4 6 6 19 7,92
13 3 3 6 11 23 9,58
14 2 1 5 3 11 4,58
15 3 3 6 11 23 9,58
16 3 3 6 9 21 8,75
17 3 4 6 9 22 9,17
18 3 4 6 9 22 9,17
19 3 3 6 11 23 9,58
20 3 4 6 9 22 9,17
21 2 4 6 6 18 7,50
22 3 3 2 5 13 5,42
23 2 3 6 9 20 8,33
24 3 4 6 9 22 9,17
25 3 4 6 9 22 9,17
26 3 3 6 11 23 9,58
27 3 4 6 9 22 9,17
28 3 4 6 6 19 7,92
29 3 4 6 9 22 9,17
30 2 2 5 3 12 5,00
31 3 3 6 11 23 9,58
32 2 4 6 9 21 8,75
Lampiran D.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Validitas Soal Per Item
1. Validitas Soal nomor 1
Tabel persiapan untuk menghitung validitas item nomor 1
No. X Y X2 Y
2 XY
1 3 22 9 484 66
2 3 22 9 484 66
3 1 17 1 289 17
4 3 19 9 361 57
5 3 22 9 484 66
6 3 23 9 529 69
7 1 8 1 64 8
8 2 19 4 361 38
9 3 23 9 529 69
10 3 23 9 529 69
11 3 22 9 484 66
12 3 19 9 361 57
13 3 23 9 529 69
14 2 11 4 121 22
15 3 23 9 529 69
16 3 21 9 441 63
17 3 22 9 484 66
18 3 22 9 484 66
19 3 23 9 529 69
20 3 22 9 484 66
21 2 18 4 324 36
22 3 13 9 169 39
23 2 20 4 400 40
24 3 22 9 484 66
25 3 22 9 484 66
26 3 23 9 529 69
27 3 22 9 484 66
28 3 19 9 361 57
29 3 22 9 484 66
30 2 12 4 144 24
31 3 23 9 529 69
32 2 21 4 441 42 Total 86 643 242 13393 1778
( X)2 = 7396
Y)2 = 413449
Data di atas dimasukkan ke dalam rumus korelasi product moment dengan rumus:
rxy = 𝑁 𝑋𝑖𝑌𝑖−( 𝑋𝑖)( 𝑌𝑖)
𝑁 𝑋𝑖2 –( 𝑋𝑖)
2 𝑁 𝑌𝑖2 –( 𝑌𝑖)
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
rxy = 32 1778 − (86)(643)
32 242 − (7396) 32 13393 − (413449 )
rxy = 56896−55298
7744−7396 (428576−413449 )
rxy = 1598
348 (15127 )
rxy = 1598
5264196
rxy = 1598
2294,384
rxy = 0,696
Karena rxy ≥ rtabel yaitu 0,696 ≥ 0,371 maka soal nomor 1 dikatakan “Valid”.
Interprestasi untuk soal nomor 1:
0,60 ˂ rxy ≤ 0,80 yaitu 0,60 ˂ 0,70 ≤ 0,80 sehingga berada pada interprestasi
“Tinggi”
2. Validitas Soal nomor 2
Tabel persiapan untuk menghitung validitas item nomor 2
No. X Y X2 Y
2 XY
1 4 22 16 484 88 2 4 22 16 484 88 3 2 17 4 289 34 4 4 19 16 361 76 5 4 22 16 484 88 6 4 23 16 529 92 7 1 8 1 64 8 8 3 19 9 361 57 9 4 23 16 529 92 10 4 23 16 529 92 11 4 22 16 484 88 12 4 19 16 361 76 13 3 23 9 529 69 14 1 11 1 121 11 15 3 23 9 529 69 16 3 21 9 441 63 17 4 22 16 484 88 18 4 22 16 484 88 19 3 23 9 529 69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
20 4 22 16 484 88 21 4 18 16 324 72 22 3 13 9 169 39 23 3 20 9 400 60 24 4 22 16 484 88 25 4 22 16 484 88 26 3 23 9 529 69 27 4 22 16 484 88 28 4 19 16 361 76 29 4 22 16 484 88 30 2 12 4 144 24 31 3 23 9 529 69 32 4 21 16 441 84
Total 109 643 395 13393 2269
( X)2 = 11881
Y)2 = 413449
Data di atas dimasukkan ke dalam rumus korelasi product moment dengan rumus:
rxy = 𝑁 𝑋𝑖𝑌𝑖−( 𝑋𝑖)( 𝑌𝑖)
𝑁 𝑋𝑖2 –( 𝑋𝑖)
2 𝑁 𝑌𝑖2 –( 𝑌𝑖)
2
rxy = 32 2269 − (109)(643)
32 395 − (11881 ) 32 13393 − (413449 )
rxy = 72609−70087
12640−11881 (428576−413449 )
rxy = 2522
759 (15127 )
rxy = 2522
11481393
rxy = 2445
3388 ,420
rxy = 0,744
Karena rxy ≥ rtabel yaitu 0,744 ≥ 0,371 maka soal nomor 2 dikatakan “Valid”.
Interprestasi untuk soal nomor 2:
0,60 ˂ rxy ≤ 0,80 yaitu 0,60 ˂ 0,74 ≤ 0,80 sehingga berada pada interprestasi
“Tinggi”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
3. Validitas Soal nomor 3
Tabel persiapan untuk menghitung validitas item nomor 3
No. X Y X2 Y
2 XY
1 6 22 36 484 132 2 6 22 36 484 132 3 5 17 25 289 85 4 6 19 36 361 114 5 6 22 36 484 132 6 5 23 25 529 115 7 6 8 36 64 48 8 5 19 25 361 95 9 5 23 25 529 115 10 5 23 25 529 115 11 6 22 36 484 132 12 6 19 36 361 114 13 6 23 36 529 138 14 5 11 25 121 55 15 6 23 36 529 138 16 6 21 36 441 126 17 6 22 36 484 132 18 6 22 36 484 132 19 6 23 36 529 138 20 6 22 36 484 132 21 6 18 36 324 108 22 2 13 4 169 26 23 6 20 36 400 120 24 6 22 36 484 132 25 6 22 36 484 132 26 6 23 36 529 138 27 6 22 36 484 132 28 6 19 36 361 114 29 6 22 36 484 132 30 5 12 25 144 60 31 6 23 36 529 138 32 6 21 36 441 126
Total 181 643 1043 13393 3678 ( X)
2 = 32761
Y)2 = 413449
Data di atas dimasukkan ke dalam rumus korelasi product moment dengan rumus:
rxy = 𝑁 𝑋𝑖𝑌𝑖−( 𝑋𝑖)( 𝑌𝑖)
𝑁 𝑋𝑖2 –( 𝑋𝑖)
2 𝑁 𝑌𝑖2 –( 𝑌𝑖)
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
rxy = 32 3678 − (1811)(643)
32 1043 − (32761 ) 32 13393 − (413449 )
rxy = 117696−116383
33376−32761 (428576−413449 )
rxy = 1313
615 (15127 )
rxy = 1313
9303105
rxy = 1313
3050 ,100
rxy = 0,430
Karena rxy ≥ rtabel yaitu 0,430 ≥ 0,371 maka soal nomor 3 dikatakan “Valid”.
Interprestasi untuk soal nomor 3:
0,40 ˂ rxy ≤ 0,60 yaitu 0,40 ˂ 0,43 ≤ 0,60 sehingga berada pada interprestasi
“Cukup”.
4. Validitas Soal nomor 4
Tabel persiapan untuk menghitung validitas item nomor 4
No. X Y X2 Y
2 XY
1 9 22 81 484 198 2 9 22 81 484 198 3 9 17 81 289 153 4 6 19 36 361 114 5 9 22 81 484 198 6 11 23 121 529 253 7 0 8 0 64 0 8 9 19 81 361 171 9 11 23 121 529 253 10 11 23 121 529 253 11 9 22 81 484 198 12 6 19 36 361 114 13 11 23 121 529 253 14 3 11 9 121 33 15 11 23 121 529 253 16 9 21 81 441 189 17 9 22 81 484 198 18 9 22 81 484 198 19 11 23 121 529 253 20 9 22 81 484 198 21 6 18 36 324 108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
22 5 13 25 169 65 23 9 20 81 400 180 24 9 22 81 484 198 25 9 22 81 484 198 26 11 23 121 529 253 27 9 22 81 484 198 28 6 19 36 361 114 29 9 22 81 484 198 30 3 12 9 144 36 31 11 23 121 529 253 32 9 21 81 441 189
Total 267 643 2451 13393 5668
( X)2 = 71289
Y)2 = 413449
Data di atas dimasukkan ke dalam rumus korelasi product moment dengan rumus:
rxy = 𝑁 𝑋𝑖𝑌𝑖−( 𝑋𝑖)( 𝑌𝑖)
𝑁 𝑋𝑖2 –( 𝑋𝑖)
2 𝑁 𝑌𝑖2 –( 𝑌𝑖)
2
rxy = 32 5668 − (267)(643)
32 2451 − (71289) 32 13393 − (413449 )
rxy = 181376−171681
78432−71289 (428576−413449 )
rxy = 9695
7143 (15127 )
rxy = 9695
108052161
rxy = 9695
10394 ,814
rxy = 0,933
Karena rxy ≥ rtabel yaitu 0,933 ≥ 0,371 maka soal nomor 4 dikatakan “Valid”.
Interprestasi untuk soal nomor 4:
0,80 ˂ rxy ≤ 1,00 yaitu 0,80 ˂ 0,93 ≤ 1,00 sehingga berada pada interprestasi
“Sangat Tinggi”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Reliabilitas Tes Evaluasi Siswa
Tabel Analisis Item Tes
No. Nomor Butir
Skor Total Kuadrat
Skor Total 1 2 3 4
1 3 4 6 9 22 484 2 3 4 6 9 22 484 3 1 2 5 9 17 289 4 3 4 6 6 19 361 5 3 4 6 9 22 484 6 3 4 5 11 23 529 7 1 1 6 0 8 64 8 2 3 5 9 19 361 9 3 4 5 11 23 529 10 3 4 5 11 23 529 11 3 4 6 9 22 484 12 3 4 6 6 19 361 13 3 3 6 11 23 529 14 2 1 5 3 11 121 15 3 3 6 11 23 529 16 3 3 6 9 21 441 17 3 4 6 9 22 484 18 3 4 6 9 22 484 19 3 3 6 11 23 529 20 3 4 6 9 22 484 21 2 4 6 6 18 324 22 3 3 2 5 13 169 23 2 3 6 9 20 400 24 3 4 6 9 22 484 25 3 4 6 9 22 484 26 3 3 6 11 23 529 27 3 4 6 9 22 484 28 3 4 6 6 19 361 29 3 4 6 9 22 484 30 2 2 5 3 12 144 31 3 3 6 11 23 529 32 2 4 6 9 21 441
Jumlah 86 109 181 267 643 13393
Kuadrat
jumlah 242 395 1043 2451 4131
Lampiran D.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
σ2 =
𝑥2− 𝑋 2
𝑁
𝑁
σ2
(1) = 242−
862
32
32 =
242− 7396
32
32 =
242 − 231,125
32 =
10,875
32 = 0,340
σ2
(2) = 395 −
109 2
32
32 =
395− 11881
32
32 =
395 − 371,281
32 =
23,719
32 = 0,741
σ2
(3) = 1043−
181 2
32
32 =
1043− 32761
32
32 =
1043−1023 ,781
32 =
19,219
32 = 0,600
σ2
(4) = 2451−
267 2
32
32 =
2451− 71289
32
32 =
2451− 2227 ,781
32 =
223,219
32 = 6,976
Jumlah variansi semua item:
(∑σ2
i) = 0,340 + 0,741 + 0,600 + 6,976
= 8,657
Variansi Total :
σ2
(t) = 13393−
6432
32
32 =
13393− 413449
32
32 13393− 12920 ,280
32 =
472,719
32 = 14,772
Dimasukkan ke dalam rumus Alpha:
r11 = 𝑘
(𝑘−1) 1 −
𝜎𝑖2
𝜎𝑡2
r11 = 4
4−1 1 −
8,657
14,772
r11 = 4
3 1 − 0,586
r11 = 4
3 (0,414)
r11 = 0,552
Hasil perhitungan diperoleh r11 = 0,552 dan berdasarkan tabel 3.3 maka r11 tersebut
berada dalam interprestasi 0,40 sampai dengan 0,60; sehingga dapat disimpulkan
bahwa instrumen soal tes siswa tersebut reliabel dan dalam kategori reliabilitas
“Cukup”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
LAMPIRAN E
Lampiran E.1 : Foto Pelaksanaan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Foto Pelaksanaan Pembelajaran
Siswa berkumpul dalam kelompok Seorang tutor sedang menjawab pertanyaan
salah seorang anggotanya
Semua tutor sedang menjelaskan Setiap kelompok mulai mencoba
materi pada anggota-anggotanya mengerjakan latihan yang ada
Lampiran E.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Anggota dari kelompok ungu Peneliti membantu guru untuk menjaga
menuliskan hasil pekerjaan mereka pelaksanaan tes evaluasi
Siswa konsentrasi mengerjakan tes Seorang siswa sedang berusaha
evaluasi mengerjakan tes evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
LAMPIRAN F
Lampiran F.1 : Surat Izin Pelaksanaan Penelitian
Lampiran F.2 : Surat Pernyataan Telah Melaksanakan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Lampiran F.1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Lampiran F.2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI