pesantren dalam era globalisasi

22
Oleh Dr. Dinn Wahyudin,MA. Bahan Diskusi Pada Lokakarya pada Pengembangan Pesantren, 2 November 2015 di Bandung PENDIDIKAN PESANTREN DALAM ERA GLOBALISASI

Upload: yahyanursidik

Post on 13-Apr-2017

514 views

Category:

Education


9 download

TRANSCRIPT

Oleh Dr. Dinn Wahyudin,MA.Bahan Diskusi

Pada Lokakarya pada Pengembangan Pesantren, 2 November 2015 di Bandung

PENDIDIKAN PESANTREN DALAM ERA GLOBALISASI

AGENDA

POSISI DAN DINAMIKA PESANTREN PESANTREN DALAM ERA GLOBALISASI DISKUSI

POSISI DAN DINAMIKA PESANTREN

BAGIAN I

PESANTREN Belum ada sebelum abad ke-18 Lembaga pendidikan khas Indonesia Lembaga pendidikan pertama sebelum

kemunculan madrasah Bertahan dan terus berkembang hingga

sekarang Memiliki banyak varian dengan kekhasan

masing-masing Wadah yang tepat untuk menyiapkan

kader agamawan dan kualitas SDM.

PRINSIP PESANTREN (RIDWAN Nashir, 2012 )

PESANTREN

KEBERSAMAAN

PENGABDIAN

MANDIRI

KOLEKTIFITAS

KESEDERHANAAN

KEARIFAN

SUKARELAEKOSENTRISRESTU KIAI

PESANTREN Pesantren atau pondok : Tempat belajar

para santri, sedangkan pondok berarti rumah atau tempat tinggal sederhana yang terbuat dari bambu.

Lembaga pendidikan tradisional Islam untuk mempelajari, memahami, mendalami, menghayati, dan mengamalkan ajaran Islam dengan menekankan pentingnya moral keagamaan sebagai pedoman perilaku sehari-hari (Mashutu, 2009)

PESANTREN :INDEGENOUS INDONESIA

Tujuan Pendidikan Pesantren1. Mendidik santri agar menjadi seorang muslim yang

bertaqwa kepada Allah SWT. 2. Mendidik santri agar menjadi manusia muslim dan

kader-kader mubaligh yang tangguh, tabah, dan handal.

3. Mendidik santri agar memperoleh kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan.

4. Mendidik santri agar menjadi tenaga-tenaga yang cakap dan dan terampil dalam pembangunan mental dan spiritual.

5. Mendidik santri agar dapat memberi bantuan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dalam rangka usaha pembangunan Indonesia.

Tradisi Pesantren Adanya hubungan yang akrab antara kyai

dengan santrinya. Kepatuhan santri pada kyai. Hidup hemat dan sederhana Suasana pesantren mencerminkan, a.l

kedisiplinan, rasa sosial, ibadah dengan tertib. Sifat ukhuwah dan tolong menolong sangat

tinggi. Kemandirian

Ciri Pesantren (A. Wahid, 2009) Pola kepemimpinan pesantren yang

mandiri, tidak terkooptasi oleh negara. Kitab-kitab rujukan umum yang selalu

digunakan dari berbagai abad. Sistem nilai (value system) yang

digunakan adalah bagian dari masyarakat luas.

PEMBELAJARAN DI PESANTREN Ada tiga metode pengajaran yang umumnya

digunakan di pesantren, yaitu wetonan, sorogan, dan hafalan.

Metode wetonan : metode kuliah dimana para santri mengikuti pelajaran duduk di sekeliling kyai yang menerangkan pelajaran.

Metode sorogan : metode dimana santri menghadap seorang guru atau kyai dengan membawa kitab pelajarannya.

Metode hafalan : metode dimana santri mengahafal teks atau kalimat tertentu dari suatu kitab yang dipelajarinya.

PERSOALAN YANG DIHADAPI PESANTREN ( Assegaff, 2012)

Terbatasnya upaya pembaharuan dalam menyikapi perubahan sosial, politik, dan kemajuan sainsteknologi.

Ilmu-ilmu yang di pelajari dalam institusi pendidikan Islam adalah ilmu klasik, sementara ilmu modern nyaris kurang tersentuh.

Model pembelajaran masih menerapkan banking education.

PESANTREN DALAM ERA GLOBALISASI

BAGIAN II

GLOBALISASI

Perkembangan yang cepat di dalam teknologi, transformasi, dan informasi yang bisa membawa bagian-bagian dunia yang jauh menjadi bisa dijangkau dengan mudah. (Ahmed and Donnan, 1990).

Terjadinya pertemuan dan gesekan nilai-nilai budaya dan agama di seluruh dunia yang memanfaatkan jasa komunikasi, transformasi dan informasi hasil odernisasi di bidang teknologi. (Qordri Azizi, 2008).

TANTANGAN GLOBALISASI Kemampuan daya saing dan keunggulan

kompetitif dalam semua aspek kehidupan;

Perlunya peningkatan Kualitas SDM; Penguasaan Teknologi dan Manajemen Pendidikan (termasuk di dalamnya

Pendidikan pesantren) merupakan strategis dalam peningkatan SDM.

Pendidikan Mempunyai Posisi Strategis dlm

Pengembangan SDM

POSISI PENDIDIKAN (TERMASUK PERAN

PESANTREN)

Ing ngarso sung tulada

Bagaimana dg kondisiSDM & Pendidik Kita..?

Human Development Indexin ASEAN + 3 Countries (2011)

COUNTRYCOUNTRYLife Life

ExpectancExpectancy at birth y at birth

(years)(years)

Adult Adult Literacy Literacy

Rate Rate (% ages 15 (% ages 15 and older) and older)

Gross Gross enrolmeenrolment ratio nt ratio

(%)(%)

GDP per GDP per Capita Capita

(PPP US$) (PPP US$) RankRank

JapanJapan 82.282.2 8585 29,251 29,251 77SingaporeSingapore 78.978.9 92.5 92.5 8787 28,077 28,077 2525Korea Rep. Of.Korea Rep. Of. 77.377.3 98.0 98.0 9595 20,499 20,499 2626Brunei DarussalamBrunei Darussalam 76.676.6 92.7 92.7 7777 19,210 19,210 3434MalaysiaMalaysia 73.473.4 88.7 88.7 7373 10,276 10,276 6161ThailandThailand 70.370.3 92.6 92.6 7474 8,090 8,090 7474ChinaChina 71.971.9 90.9 90.9 7070 5,896 5,896 8181PhilippinesPhilippines 70.770.7 92.6 92.6 8282 4,614 4,614 8484INDONESIAINDONESIA 67.267.2 90.490.4 6868 3,609 3,609 108108VietnamVietnam 70.870.8 90.3 90.3 6363 2,745 2,745 109109CambodiaCambodia 56.556.5 73.6 73.6 6060 2,423 2,423 129129MyanmarMyanmar 60.560.5 89.9 89.9 4949 1,027 1,027 130130Lao PDRLao PDR 55.155.1 68.7 68.7 6161 1,954 1,954 133133Source: UNDP - Human Development Report 2006

1. Pesantren sebagai lembaga pendidikan yang berbasis nilai-nilai keagamaan, pendidikan Islam tidak hanya dituntut untuk (i) transfer of islamic values and belief; (ii) transfer of knowledge.2. Pesantren ditantang untuk menyikapi globalisasi secara kritis dan bijak, dengan mencari solusi yang bisa mencerahkan umat.

CAPACITY BUILDING BAGI PESANTREN

Tahap pra format : pesantren yg belum memiliki satuan pendidikan formal.

Tahap formalitas : bagi pesantren yang sudah memiliki sumber daya pendidikan secara minimal.

Tahap transitional : Pesantren yang sedang menuju ke arah pelayanan minimal pendidikan yang lebih bermutu.

Tahap otonomi : pesantren yang sudah berkembang dan menyelenggarakan pendidikan bermutu.

CATATAN AKHIR Kontribusi pesantren yang sangat besar

terhadap bangsa ini dan tidak perlu diperdebatkan lagi.

Globalisasi sebagai keniscayaan. Pesantren harus memandang globalisasi sebagai tantangan dan bukan ancaman.

Perlu reorientasi Pesantren ke arah peningkatan sumberdaya umat muslim Indonesia.

Daftar Pustaka Khozin. 2006. Jejak-jejak Pendidikan Islam di

Indonesia Rekonstruksi Sejarah Untuk Aksi. Malang : UMM Press.

Nata, Abidudin. H dkk. 2001. Sejarah pertumbuhan dan Perkembangan Lembaga-Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta : PT. Grasindo.

Qomar, Mujahid Prof. Dr. 2006. Pesantren Dari Transformasi Metodologi Menuju Demokratisasi Institusi. Jakarta : Erlangga

Kemenag RI. 2012. Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah. Jakarta: Kemenag