perubahan kepemilkan persekutuan[1]

36
Pendahuluan • Persekutuan yang sudah berjalan dengan perjanjian yang sudah dibuat adakalanya harus mengalami perubahan • Perubahan dalam persekutuan sudah menjadi hal biasa, hanya saja perubahan tersebut mempunyai perlakuan khusus dalam akuntansinya • Perubahan-perubahan dalam persekutuan akan mengakibatkan pembubaran persekutuan tersebut

Upload: sofia

Post on 03-Dec-2015

263 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Pendahuluan

• Persekutuan yang sudah berjalan dengan perjanjian yang sudah dibuat adakalanya harus mengalami perubahan

• Perubahan dalam persekutuan sudah menjadi hal biasa, hanya saja perubahan tersebut mempunyai perlakuan khusus dalam akuntansinya

• Perubahan-perubahan dalam persekutuan akan mengakibatkan pembubaran persekutuan tersebut

Lanjutan...

• Dari sisi yuridis persekutuan dinyatakan bubar apabila perjanjian yang telah disepakati untuk menjalankan usaha bersama-sama (sesuai dengan karakteristik persekutuan) telah berakhir.

• Masuknya sekutu baru atau pengunduran diri sekutu lama atau meninggalnya salah satu sekutu atau adanya sengketa diantara sekutu baik permintaan anggota sekutu tersebut atau lewat pengadilan, maka persekutuan tersebut dinyatakan dibubarkan.

Lanjutan...

• Ketika persekutuan secara yuridis dinyatakan dengan alasan-alasan diatas, maka perjanjian baru perlu dibuat lagi untuk kelanjutan usaha tersebut

• Permasalahan yang timbul sehubungan pembubaran ini adalah penilaian kembali terhadap aset-aset persekutuan.

Kondisi-kondisi yang Menyebabkan Terjadinya Pembubaran

1. Pembubaran karena tindakan sekutu:a. Tidak tercapainya tujuan atau jangka waktu yang telah

ditentukan berakhirb. Kesepakatan bersama. Anggota-anggota sekutu dapat

menyetujui secara timbal balik perubahan setiap saat dalam keanggotaan persekutuan atau untuk membubarkan persekutuan mereka

c. Pengunduran diri salah seorang anggota sekutu. Seorang sekutu mempunyai wewenang untuk mengundurkan diri dari persekutuan. Pengunduran diri ini akan mengakibatkan pembubaran persekutuan

2. Pembubaran Karena Keputusan Pengadilan:

a. Ketidakmampuan anggota sekutu untuk memenuhi kewajibannya terhadap perjanjian persekutuan

b. Perselisihan antar anggota sekutuc. Operasional perusahaan tidak mungkin lagi untuk

diteruskan, karena perusahaan mengalami kerugian terus menerus

d. Tindakan anggota sekutu yang mengakibatkan tidak adanya keserasian dalam usaha yang sedang berjalan.

e. Atau alasan-alasan lain yang menyebabkan pengadilan menyatakan persekutuan tersebut dibubarkan, misalnya kecurangan atau kekeliruan dalam pembentukan formasi persekutuan

3. Pembubaran menurut Undang-Undang:

a. Meninggalnya salah seorang sekutub. Bangkrutnya salah seorang atau lebih anggota

sekutuc. Kejadian-kejadian tertentu yang dilakukan oleh

salah seorang anggota sekutu yang membawa nama persekutuan

d. Adanya bencana, perang yang mengakibatkan persekutuan tidak dapat diteruskan

Masalah Akuntansi Pembubaran Persekutuan1. Masalah masuknya seorang atau lebih anggota sekutu. Seorang anggota

sekutu baru dapat masuk kedalam persekutuan harus dengan kesepakatan semua anggota sekutu. Pembentukan sebuah persekutuan yang baru secara otomatis membubarkan persekutuan yang lama, oleh karena itu perjanjian persekutuan yang lama harus dirubah dengan perjanjian yang baru. Hal yang penting dalam perjanjian yang baru adalah perubahan pembagian laba-rugi.

2. Masuknya anggota sekutu baru kedalam persekutuan yang telah berjalan dapat dilakukan dengan cara membeli kepemilikan satu atau lebih sekutu lama dengan persetujuan anggota sekutu lama yang lain atau dengan cara menginvestasikan uang kas atau asset yang lain kedalam persekutuan. Untuk itu buku persekutuan harus ditutup untuk memperbaharui perkiraan modal masing-masing sekutu

3. Dari uraian diatas, akan membawa dampak: a. Kalau sekutu baru membeli hak sekutu yang lain, maka tidak ada

penambahan kekayaan bagi pihak persekutuan. b. Kalau sekutu baru menginvestasikan kekayaan kepersekutuan berarti

ada penambahan harta kedalam persekutuan.

Pembelian Sebagian/Seluruh Hak Penyertaan Anggota Sekutu Lama

• Apabila seseorang membeli sebagian atau seluruh hak penyertaan sekutu lama, maka bagian hak sekutu lama tersebut dikurangi sebesar bagian yang dibeli oleh sekutu baru

• Dalam hal ini terjadi mutasi atau pemindahan kepemilikan hak dari sekutu lama ke sekutu baru. Sedangkan pembayaran antara pihak pembeli kepada pihak penjual merupakan transaksi pribadi pemilik dan tidak perlu dicatat oleh perusahaan karena transaksi tersebut hanya merupakan perubahan struktur modal yang ada dipersekutuan.

Contoh 1

“CV. Cahaya” yang anggota adalah Eka dan Indra sepakat untuk membagi laba-rugi dengan perbandingan 2:3. Adapun modal masing-masing anggota adalah Eka Rp. 10.000.000 dan Indra Rp. 15.000.000. Kemudian Helmi sepakat bergabung, dalam persekutuan dengan cara membeli 50% hak penyertaan Indra dengan harga Rp. 8.000.000 yang juga telah disetujui oleh Eka. Jurnal untuk mencatat masuknya sdr Helmi tersebut adalah sebagai berikut:

Lanjutan...

Modal Indra Rp. 7.500.000 Modal Helmi Rp. 7.500.000(mencatat pembelian 50% modal Indra oleh Helmi)

Setelah masuknya Helmi, maka srtuktur modal persekutuan yang baru menjadi sbb:

Modal Eka Rp. 10.000.000Modal Indra Rp. 7.500.000Modal Helmi Rp. 7.500.000

• Kesimpulan: Bahwa masuknya sekutu baru melalui

pembelian hak penyertaan anggota lama tidak mempengaruhi kekayaan persekutuan, akan tetapi hanya terjadi perubahan kepemilikan saja.

Penyertaan (investasi) Sekutu Baru Kedalam Persekutuan

• Anggota sekutu baru dapat menjadi anggota persekutuan yang sudah berjalan dengan cara menyetorkan (menginvestasikan) kekayaannya kedalam persekutuan. Dengan investasi tersebut maka anggota lama akan mengakui bagian hak penyertaan sekutu baru sesuai dengan kesepakatan bersama.

Beberapa Kemungkinan Pencatatan Modal (Investasi) Anggota Sekutu Baru Kedalam Persekutuan

a. Modal anggota sekutu baru dicatat sebesar nilai riilnya

b. Modal anggota sekutu baru dicatat lebih besar dari riilnya

c. Modal anggota sekutu baru dicatat lebih kecil dari riilnya

d. Modal anggota sekutu baru dicatat setelah pembentukan goodwiil kepada anggota lama

Contoh 2

“CV. Purnama” yang anggota-anggotanya Ana dan Anik masing-masing dengan komposisi modalnya Rp. 20.000.000 dan Rp. 30.000.000 dan pembagian laba-ruginya dengan perbandingan 2 (40%) : 3 (60%). Dalam periode tertentu Makri masuk kedalam persekutuan dengan menginvestasikan uang kas sebesar Rp. 25.000.000

Penyelesaian:a. Modal Anggota Sekutu Baru Dicatat Sebesar

Riilnya. Dari contoh sebelumnya, apabila investasi Makri diakui sebesar setorannya, maka jurnal yang dibuat adalah:

Kas Rp. 25.000.000 Modal Makri Rp. 25.000.000

Pembagian laba-ruginya akan menjadi kesepakatan para anggota sekutu.

b. Modal Anggota Sekutu Baru Dicatat Lebih Besar dari Riilnya. Dari contoh sebelumnya apabila investasi Makri diakui sebesar 40% dari total modal persekutuan yang baru, maka modal Makri yang dicatat dalam persekutuan dapat dihitung sbb:

Jumlah modal persekutuan yang baru adalah sebesar Rp. 75.000.000 Hak modal Makri yang diakui oleh persekutuan adalah

sebesar:40% x Rp. 75.000.000 = Rp. 30.000.000Setoran riil Makri = Rp. (25.000.000)Kelebihan modal diatas setoran = Rp 5.000.000

Berdasarkan perhitungan tersebut ternyata modal Makri dicatat oleh persekutuan lebih tinggi dari modal riilnya. Kelebihan pencatatan modal tersebut dapat diperlakukan sebagai bonus ataupun goodwill kepada sekutu baru.

1. Dianggap sebagai Bonus Apabila kelebihannya dianggap sebagai bonus, maka

modal sekutu lama akan berkurang sebesar kelebihan tersebut. Kelebihan tersebut akan ditanggung oleh sekutu lama sesuai dengan pembagian laba-rugi.

Untuk Ana : 2/5 x Rp. 5.000.000= Rp. 2.000.000Untuk Anik : 3/5 x Rp. 5.000.000= Rp. 3.000.000

Jurnal yang dibuat sehubungan dengan pemberian bonus:Kas Rp. 25.000.000Modal Ana Rp. 2.000.000Modal Anik Rp. 3.000.000 Modal Makri Rp. 30.000.000

2. Dianggap sebagai Goodwill Apabila kelebihannya dianggap sebagai goodwill,

maka modal sekutu lama tidak berubah. Akan tetapi dibentuk rekening tersendiri yaitu rekening “Goodwill”

Jurnal yang disusun sehubungan dengan pemberian goodwil kepada sekutu baru adalah:

Kas Rp. 25.000.000Goodwill Rp. 5.000.000 Modal Makri Rp. 30.000.000

c. Modal Anggota Sekutu Baru Dicatat Lebih Kecil dari Riilnya

Dari contoh sebelumnya, apabila investasinya Makri diakui sebesar 30% dari total modal persekutuan yang baru, maka modal Makri yang dicatat dalam persekutuan dapat dihitung sbb:

Jumlah modal persekutuan yang baru adalah sebesar Rp. 75.000.000Hak modal Makri yang diakui oleh persekutuan adalah sebesar:30% x Rp. 75.000.000 = Rp. 22.500.000Setoran riil dari Makri = Rp. 25.000.000Kelebihan setoran diatas modal = Rp. 2.500.000

Berdasarkan perhitungan tersebut diatas, ternyata setoran modal Makri dicatat oleh persekutuan lebih kecil dari modal riilnya. Kekurangan pencatatan modal tersebut dapat diperlakukan sebagai bonus ataupun goodwill kepada sekutu lama.

a. Dianggap sebagai Bonus Apabila kekurangan pencatatan setoran modal tersebut

dianggap sebagai bonus untuk sekutu lama, maka modal sekutu baru akan berkurang sebesar kekurangan pencatatan tersebut.

Untuk Ana : 2/5xRp.2.500.000=Rp.1.000.000Untuk Anik : 3/5xRp.2.500.000=Rp.1.500.000

Jurnal untuk pemberian bonus:Kas Rp. 2.500.000 Modal Ana Rp. 1.000.000 Modal Anik Rp. 1.500.000

2. Dianggap sebagai Goodwill Apabila kekurangan pencatatan setoran modal tersebut dianggap sebagai goodwill

untuk sekutu lama, maka modal sekutu lama akan bertambah sebesar goodwill yang dibentuk. Akan tetapi modal sekutu baru tidak berkurang. Maka perhitungannya adalah:

100/30 x Rp. 25.000.000 = Rp. 83.333.000Modal persekutuan riil = Rp. 75.000.000Goodwill Rp. 8.333.000

Goodwill sebesar Rp. 8.333.000 dibagikan kepada sekutu lama dengan perhitungan:

Untuk Ana : 40%xRp.8.333.000=Rp.3.333.200Untuk Anik : 60%xRp.8.33.000=Rp.4.999.800

Jurnal untuk pemberian bonus adalah:Kas Rp. 25.000.000Goodwill Rp.8.333.000 Modal Ana Rp. 3.333.200 Modal Anik Rp. 4.999.800 Modal Makri Rp. 25.000.000

Pengunduran Diri atau Meninggalnya Anggota Sekutu

• Apabila ada salah satu atau lebih anggota sekutu yang mengundurkan diri atau meninggal dunia, maka anggota sekutu tersebut akan menyelesaikan keuangannya atau investasinya yang masih tertanam dalam persekutuan, atau kalau meninggal dunia berarti wakil dari anggota keluarga sekutu yang meniggal dunia yang menyelesaikannya.

• Sekutu yang mengundurkan diri atau wakil sekutu yang meniggal dunia akan mendapatkan hak kepemilikannya sebesar yang tercatat didalam modal persekutuan. Sama halnya masuknya sekutu baru pembukuan persekutuan juga harus ditutup pada saat terjadinya pengunduran diri anggota sekutu atau meniggalnya anggota sekutu.

• Jika pengunduran diri tidak bertepatan dengan tutup buku, maka saldo modal dari sekutu yang mengundurkan diri atau meninggal tadi perlu dilakukan sebagai kewajiban

• Bunga (pengembalian lain) yang muncul dari hutang tersebut sampai masa tindakan akhir dianggap sebagai biaya dari persekutuan yang berjalan

Lanjutan...• Dalam mencatat penyelesaian akhir, akuntansi

tergantung pada apakah sekutu yang mengundurkan diri menerima jumlah yang sama dengan saldo akhir modalnya atau dalam jumlah yang lebih besar atau lebih kecil dari pada modal akhirnya

• Jika sekutu yang mengundurkan diri atau meninggal menerima sesuai dengan jumlah saldo modal akhirnya, ayat jurnal yang diperlukan adalah:

Modal (sekutu yang mengundurkan diri/ meninggal) XXX

Kas xxx

Lanjutan...• Bila penyelesaian dengan sekutu yang mengundurkan diri atau yang

meninggal lebih besar atau lebih kecil dari saldo modal akhirnya, cara penilaian kembali dengan membentuk rekening goodwill atau tanpa dilakukan penilaian kembali dengan memberikan bonus

• Pengembalian yang sesuai dengan saldo modalnya, lebih besar atau lebih kecil dari saldo modalnya ini dipengaruhi oleh kondisi perusahaan pada saat pengunduran diri atau meniggalnya anggota tersebut

• Apabila pengembalian yang sesuai dengan saldo modalnya berarti kondisi persekutuan stabil atau penilaian terhadap aset-aset persekutuan sudah sesuai dengan nilai wajarnya/pasar.

• Akan tetapi apabila kondisi ekonomi persekutuan kurang baik atau penilaian terhadap aset-aset persekutuan terlalu tinggi dari nilai wajarnya, maka pengembaliannya bisa lebih rendah dari modal riilnya, begitu juga sebaliknya apabila kondisi ekonomi persekutuan baik dan penilaian terhadap aset-aset persekutuan terlalu kecil, maka pengembaliannya bisa lebih besar dari saldo modal riilnya.

Contoh 3 Persekutuan CV. PURNAMA yang anggota-anggotanya terdiri dari Manis,

Manja dan Group membagi laba rugi dengan perbandingan 3 : 3 : 4. pada tanggal 1 Mei 2000 para anggota persekutuan telah menyepakati sdri Manis keluar dari keanggotaan persekutuan. Pada awal tahun 2000 diketahui komposisi modal amsing-masing anggota adalah sbbb:

Modal Manis Rp. 20.000.000Modal Manja Rp. 25.000.000Modal Group Rp. 30.000.000Diketahui juga sampai dengan tanggal 1 Mei 2000 keuntungan yang

diperoleh persekutuan sebesar Rp. 10.000.000. berdasarkan contoh diatas, maka penyelesaiannya untuk berbagai macam cara pengembalian modal kepada sekutu yang mengundurkan diri atau meninggal adalah sbb:

1. Sekutu yang Mengundurkan Diri/Meninggal Memperoleh Hak Sebesar Saldo Modalnya

• Apabila ada anggota persekutuan yang keluar atau meninggal dunia memperoleh haknya sebesar saldo modalnya, maka terlebih dahulu harus dihitung saldo modal akhir anggota tersebut setelah disesuaikan dengan laba atau rugi sampai dengan saat anggota tersebut keluar.

• Berdasarkan data diatas, maka jurnal yang disusun sehubungan pengunduran diri Manis, adalah:

Modal Manis Rp. 23.000.000 Kas/Hutang Rp. 23.000.000(Rp. 20.000.000 + 3/10xRp.10.000.000)

2. Sekutu yang Mengundurkan Diri atau Meninggal Dunia Memperoleh Hak Lebih Besar dari pada Saldo Modalnya.

• Apabila anggota persekutuan yang mengundurkan diri atau meninggal dunia diberikan haknya lebih besar daripada saldo modal akhirnya, maka ada 2 kemungkinan perlakuan akuntansinya, yaitu:

a. Kelebihan Tersebut Diakui Sebagai Bonus• Dengan menggunakan contoh 3, apabila keluarnya Manis dari persekutuan

mendapat pengembalian uang kas sebesar Rp. 25.000.000 dan kelebihan pembayarannya diakui sebagai bonus untuk sekutu yang keluar, maka perhitungannya adalah:

Hak yang diberikan Rp. 25.000.000Saldo modal riil Rp. 23.000.000Bonus Rp. 2.000.000Bonus sebesar Rp. 2.000.000 akan ditanggung oleh sekutu yang ditinggalkan

dengan rasio pembagian 3:4 dengan perhitungan sbb:Untuk Manja 3/7xRp.2.000.000 = Rp. 857.000Untuk Group 4/7xRp.2.000.000 = Rp. 1.143.000Sehingga jurnal yang dibuat adalah:Modal Manis Rp. 23.000.000Modal Manja Rp. 857.000Modal Group Rp. 1.143.000 Kas/ Hutang 25.000.000

b. Kelebihan Tersebut Diakui Sebagai Goodwill

• Dengan contoh 3, apabila keluarnya Manis dari persekutuan mendapat pengembalian uang kas sebesar Rp. 25.000.000, dan kelebihan pembayarannya diakui sebagai goodwill, maka catatan akuntansinya adalah:

Modal Manis Rp. 23.000.000Goodwill Rp. 2.000.000 Kas/Hutang Rp. 25.000.000

Lanjutan...• Jurnal diatas untuk pembentukan goodwill bagi sekutu yang keluar,

akan tetapi apabila goodwill yang dibentuk untuk semua anggota sekutu, maka perhitungannya adalah:

• Kelebihan Rp. 2.000.000 adalah sebesar 30% dari keseluruhan goodwill yang dibentuk (lihat perbandingan laba rugi 3:3:4), sehingga total goodwill yang dibentuk adalah:

100/30xRp. 2.000.000=Rp. 6.667.000 (pembulatan) Goodwill sebesar Rp. 6.667.000 tersebut akan dibagikan kepada

semua anggota sekutu sbb: Untuk Manis 3/10xRp.6.667.000=Rp.2.000.000 Untuk Manja 3/10xRp.6.667.000=Rp.2.000.000 Untuk Group 4/10xRp.6.667.000=Rp.2.667.000

Lanjutan...

• Sehingga jurnalnya:1. Jurnal pembentukan goodwill Goodwill Rp.6.667.000 Modal Manis Rp. 2.000.000 Modal Manja Rp. 2.000.000 Modal Group Rp. 2.667.0002. Jurnal keluarnya anggota sekutu Modal Manis Rp. 25.000.000 Kas/Hutang Rp.25.000.000

3. Sekutu yang Mengundurkan Diri/Meninggal Dunia Memperoleh Hak Lebih Kecil Daripada Saldo Modalnya

• Apabila anggota persekutuan yang mengundurkan diri/meniggal dunia diberikan haknya lebih kecil daripada saldo modal akhirnya, maka ada 2 kemungkinan perlakuan akuntansinya, yaitu:

a. Pengurangan Hak Diakui Sebagai Bonus Sekutu yang Melanjutkan

• Dengan menggunakan contoh 3, apabila keluarnya Manis dari persekutuan mendapat pengembalian uang kas sebesar Rp. 20.000.000, dan kekurangan pembarannya diakui sebagai bonus untuk sekutu yang melanjutkan, maka perhitungannya adalah:

Hak yang diberikan Rp. 20.000.000Saldo modal riil Rp. 23.000.000Bonus Rp. 3.000.000 Bonus untuk sekutu yang ditinggalkan sebesar Rp. 3.000.000 akan mengurangi

pengembalian modal sekutu yang keluar. Sehingga modal sekutu yang melanjutkan akan bertambah sebesar bonus untuknya.

Untuk Manja 3/7xRp.3.000.000=Rp.1.286.000

Untuk Group 4/7xRp.3.000.000=Rp.1.714.000Sehingga jurnal yang dibuat adalah:Modal Manis Rp. 23.000.000 Modal Manja Rp. 1.286.000 Modal Group Rp. 1.714.000 Kas/Hutang Rp. 20.000.000

b. Pengurangan Hak dengan Mengurangi Rekening Goodwill

• Apabila dalam persekutuan tersebut sudah ada rekening goodwill, maka apabila pengembalian uang kas (asset) kepada sekutu yang mengundurkan diri/meninggal dunia lebih kecil daripada haknya, maka dapat mengurangi rekening goodwill tersebut baik khusus sekutu yang keluar ataupun untuk semua anggota sekutu

• Dengan menggunakan contoh 3, apabila keluarnya Manis dari persekutuan mendapat pengembalian uang kas sebesar Rp. 20.000.000, dan pengurangan hak tersebut diakui sebgai goodwill, maka catatan akuntansinya adalah:

Modal Manis Rp. 23.000.000 Goodwill Rp. 3.000.000 Kas/ Hutang Rp. 20.000.000 Jurnal tersebut untuk pengapusan goodwil bagi sekutu yang keluar, akan

tetapi apabila goodwill yang dihapus untuk semua anggota sekutu, maka perhitungannya adalah:

Lanjutan...

• Pengurangan Rp. 3.000.000 adalah sebesar 30% dari keseluruhan goodwill yang dihapus (lihat perbandingan laba rugi 3:3:4), sehingga total goodwill yang dihapus 100/30xRp.3.000.000=Rp. 10.000.000

• Penghapusan goodwill sebesar Rp. 10.000.000 tersebut akan dibagikan kepada semua anggota sekutu sbb:

Untuk Manis 3/10xRp.10.000.000=Rp.3.000.000Untuk Manja 3/10xRp.10.000.000=Rp.3.000.000Untuk Group 4/10xRp.10.000.000=Rp.4.000.000

Lanjutan...

• Sehingga jurnalnya adalah:1. Jurnal penghapusan goodwill Modal Manis Rp. 3.000.000 Modal Manja Rp. 3.000.000 Modal Group Rp. 4.000.000 Goodwill Rp. 10.000.0002. Jurnal keluarnya anggota sekutu Modal Manis Rp. 20.000.000 Kas/ Hutang Rp. 20.000.000