perlawanan daerah aceh

61

Click here to load reader

Upload: yoollan

Post on 07-Jul-2015

257 views

Category:

Education


4 download

DESCRIPTION

Banyak para pahlawan kita yang berjuang mati-matian untuk membuT Negara kita merdeka dan bebas dari para penjajah yang semenang-menang menjajah negara kita tanpa manusiawi. Contoh para pahlawan dari Aceh ada Cut Meutia, Cut Nyak Dien, Ratu Syariffudin Syah dan masih banyak lagi.

TRANSCRIPT

Page 1: Perlawanan Daerah Aceh

Nama Anggota:1) Imroatul Fuadah (12)2) Laras Prastitiningsih (15)3) M. Nur Adha (20)4) Wildan Hibatullah (31)5) Yolan Maulita Wiguna (32)

Kelas :XI TKJ 2

SMK NEGERI 2 PEKALONGAN2014/2015

Perlawanan Rakyat Aceh

Page 2: Perlawanan Daerah Aceh

MULAI

KELOMPOK 2

Page 3: Perlawanan Daerah Aceh

Sejarah

Latar Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

Page 4: Perlawanan Daerah Aceh

MENU

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

Perang Aceh ialah perang Kesultanan Aceh melawan Belanda dimulai pada 1873 sampai 1904. Kesultanan Aceh menyerah pada 1904, tapi perlawanan rakyat Aceh dengan perang gerilya terus berlanjut. Pada tanggal 26 Maret 1873 Belanda menyatakan perang kepada Aceh, & mulai melepaskan tembakan meriam ke daratan Aceh dari kapal perang Citadel van Antwerpen.

Pada 8 April 1873, Belanda mendarat di Pantai Ceureumen di bawah pimpinan Johan Harmen Rudolf Köhler, & langsung bisa menguasai Masjid Raya Baiturrahman. Köhler saat itu membawa 3. 198 tentara. Sebanyak 168 di antaranya para perwira.Penyebab Terjadinya Perang Aceh

Page 5: Perlawanan Daerah Aceh

MENU

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

Belanda menduduki daerah Siak. Akibat dari Perjanjian Siak 1858. Di mana Sultan Ismail menyerahkan daerah Deli, Langkat, Asahan & Serdang kepada Belanda, padahal daerah-daerah itu sejak Sultan Iskandar Muda, berada di bawah kekuasaan Aceh.

Belanda melanggar perjanjian Siak, maka berakhirlah perjanjian London tahun 1824. Isi perjanjian London ialah Belanda & Britania Raya membuat ketentuan tentang batas-batas kekuasaan kedua daerah di Asia Tenggara yaitu dengan garis lintang Singapura. Keduanya mengakui kedaulatan Aceh.

Page 6: Perlawanan Daerah Aceh

MENU

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

Aceh menuduh Belanda tak menepati janjinya, sehingga kapal-kapal Belanda yg lewat perairan Aceh ditenggelamkan oleh pasukan Aceh. Perbuatan Aceh ini didukung Britania.

Dibukanya Terusan Suez oleh Ferdinand de Lesseps. Menyebabkan perairan Aceh menjadi sangat penting untuk lalu lintas perdagangan.Ditandatanganinya Perjanjian London 1871 antara Inggris & Belanda, yg isinya, Britania memberikan keleluasaan kepada Belanda untuk mengambil tindakan di Aceh. Belanda harus menjaga keamanan lalulintas di Selat Malaka. Belanda mengizinkan Britania bebas berdagang di Siak & menyerahkan daerahnya di Guyana Barat kepada Britania.

Page 7: Perlawanan Daerah Aceh

MENU

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

Akibat perjanjian Sumatera 1871, Aceh mengadakan hubungan diplomatik dengan Konsul Amerika Serikat, Kerajaan Italia, Kesultanan Usmaniyah di Singapura. Dan mengirimkan utusan ke Turki Usmani pada tahun 1871.

Akibat hubungan diplomatik Aceh dengan Konsul Amerika, Italia & Turki di Singapura, Belanda menjadikan itu sebagai alasan untuk menyerang Aceh. Wakil Presiden Dewan Hindia Frederik Nicolaas Nieuwenhuijzen dengan 2 kapal perangnya datang ke Aceh & meminta keterangan dari Sultan Machmud Syah tentang apa yg sudah dibicarakan di Singapura itu, tetapi Sultan Machmud menolak untuk memberikan keterangan.

Page 8: Perlawanan Daerah Aceh

MENU

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

Strategi Siasat Snouck Hurgronje Mata-mata BelandaUntuk mengalahkan pertahanan & perlawan Aceh, Belanda memakai tenaga ahli Dr. Christiaan Snouck Hurgronje yg menyamar selama 2 tahun di pedalaman Aceh untuk meneliti kemasyarakatan & ketatanegaraan Aceh. Hasil kerjanya itu dibukukan dengan judul Rakyat Aceh [De Acehers]. Dalam buku itu disebutkan strategi bagaimana untuk menaklukkan Aceh. Usulan strategi Snouck Hurgronje kepada Gubernur Militer Belanda Joannes Benedictus van Heutsz adalah, supaya golongan Keumala [yaitu Sultan yg berkedudukan di Keumala] dengan pengikutnya dikesampingkan dahulu.

Page 9: Perlawanan Daerah Aceh

MENU

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

Tetap menyerang terus & menghantam terus kaum ulama. Jangan mau berunding dengan pimpinan-pimpinan gerilya. Mendirikan pangkalan tetap di Aceh Raya. Menunjukkan niat baik Belanda kepada rakyat Aceh, dengan cara mendirikan langgar, masjid, memperbaiki jalan-jalan irigasi & membantu pekerjaan sosial rakyat Aceh. Ternyata siasat Dr Snouck Hurgronje diterima oleh Van Heutz yg menjadi Gubernur militer & sipil di Aceh [1898-1904]. Kemudian Dr Snouck Hurgronje diangkat sebagai penasehatnya.

Page 10: Perlawanan Daerah Aceh

MENU

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

Cut Nyak DienCut MeutiaPocut Meurah

Intan

Ratu Nahrasiah Ratu InayatZakiatuddin

Ratu SultanahSafiatuddin

Page 11: Perlawanan Daerah Aceh

MENU

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

MENU

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

Memegang pedang yang sudah dikeluarkan darisarungnya, rambut terurai, tanpa ada keraguansedikit pun, Cut Nyak Meutia menyongsong pasukanBelanda yang dipimpin oleh Mosselman. Satu pelurudi kepala dan dua di tubuhnya merubuhkan wanitayang digambarkan berparas cantik, kulit kuningberambut panjang. Ia tewas tangal 25 Oktober 1910 di hulu Sungai Peutoe setelah pengejaran yang melelahkan oleh pasukan elit Belanda. Cut Muetialahir tahun 1870

Page 12: Perlawanan Daerah Aceh

MENU

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

Ayahnya, Teuku Ben Daud, seorang uleebalang Pirakyang setia terhadap Sultan Aceh, Muhammad DaudSyah. Ibunya bernama Cut Jah. Ia mempunyai empatsaudara laki-laki. Cut Meutia tumbuh menjadi gadiscantik dan bertubuh indah dengan pembawaan yang lembut. Pesonanya sesuai dengan namanya Muetiayang diartikan Mutiara. Kecantikan dan kehalusanbudinya membuat dirinya menjadi primadona.

Page 13: Perlawanan Daerah Aceh

MENU

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

Banyak pria yang hendak meminangnya sampaiakhirnya ia menikah dengan Teuku Syamsarif seoranguleebalang tahun 1890 dalam sebuah pernikahan yang agung sebagai anak uleebalang. Dibalik wajahnya yang lembut dan tutur bahasanya yang santun itu, hatinyasebetulnya bagai kawah gunung berapi yang bergelegakmemendam kebencian terhadap Belanda sebagaimanajuga ayahnya dan saudara-saudaranya.

Page 14: Perlawanan Daerah Aceh

MENU

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

Sebagai anak bangsawan yang dimanjakan, iasebetulnya tidak menuntut kemewahan dankemanjaan. Dirinya adalah lambang penderitaanrakyatnya. Kepribadiannya itu tidak dapat diubaholeh siapapun, termasuk oleh suaminya sendiri. Pandangan dan kepribadiannya seperti itu sangatbertentangan dengan suaminya yang senangkedudukan, kemewahan serta mengagungkanmartabat tinggi.

Page 15: Perlawanan Daerah Aceh

MENU

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

Antara Cut Meutia dengan Teuku Syamsarif seperticampuran minyak dengan air. Cut Meutia sudah berusahamembujuk suaminya agar berpaling dari penjajah, tetapitidak pernah ditanggapi. Karena tidak juga diindahkan, Cut Meutia meminta diceraikan saja oleh suaminya. Akhirnya Cut Meutia kembali kepada orangtuanya. Karena Teuku Syamsarif tidak menjemputnya dan jugamemberikan nafkah, maka mereka dianggap sudahbercerai. Bercerai dari suaminya, gelora jiwanyaterlepas bebas sudah.

Page 16: Perlawanan Daerah Aceh

MENU

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

Ia pun ikut bergerilya bersama ayah dan saudara-saudaranya. Namun, Teuku Ben Daud tidakmengizinkannya karena yang ia seorang janda. Kemudiania dinikahkan dengan Teuku Cut Muhammad (ChikTunong) dan barulah ia benar-benar ikut angkat senjata. Seterusnya ia mendampingi suaminya berperang. Tanggal5 Maret 1905, Teuku Chik Tunong tertangkap kemudiandihukum tembak. Sebelum dijatuhi hukuman, ia memintabertemu dulu dengan Cut Meutia dan anaknya Teuku Raja Sabi, 5 tahun. Ia berpesan agar melanjutkan perlawananterhadap Belanda, anaknya dididik agar terus mempunyaikebencian terhadap Belanda. Cut Muhammad menyarankan menikah Cut Meutia dengan Pang Naggore.

Page 17: Perlawanan Daerah Aceh

MENU

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

Pang Nanggroe adalah seorang panglima perang cerdikdan licin. Setelah melahirkan anaknya dari Chik Tunong, akhirnya Cut Meutia menikah dengan Pang Nanggroe. Bersama suaminya yang ketiga ini, Cut Meutiameneruskan perjuangan sampai akhirnya ditemukanBelanda. Perjuangannya diteruskan oleh anaknya, TeukuRaja Sabi. Untuk memenuhi kesenangannya, ia bersedia bekerjasama dengan Belanda. Ia memangku uleebalang ataspilihan Belanda. Sedangkan jauh sebelumnya, Sultan Aceh, Muhammad Daud Syah sudah mengangkat TeukuCut Mahammad, adik Teuku Syamsarif sebagaiuleebalang. Jadi, ketika itu, di Keureutoe terdapat duauleebalang. Kakak beradik itu bagai langit dan bumi. Sang kakak berkiblat kepada Belanda, sedangkan sang adik berpihak kepada kemerdekaan.

Page 18: Perlawanan Daerah Aceh

MENU

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

Nama Cut Nyak Dien bagai sebuah legenda. Setelah suaminya, Teuku Umar meninggal, ia memilihmelanjutkan perjuangan bersenjata dengan pilihan : hidup atau mati di hutan belantara daripadamenyerah kepada Belanda. Ia membiarkan dirinyamenderita dan lapar di hutan sambil terus dibayangioleh pasukan marsose Belanda yang mengejarnya.

Adakalanya ia berminggu-minggu tidakmenjumpai sesuappun nasi, makan apa saja ditemui dihutan. Ia melakukan itu selama 6 tahun. Ketika itu iasudah tua dan matanya rabun.

Page 19: Perlawanan Daerah Aceh

MENU

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

Bila mau, dia bisa menghindari kehidupanseperti itu. Hanya orang yang luar biasa yang menjalaninya. Bagaimana tidak. Ia tumbuh sebagaianak yang manja. Sebagai anak uleebalang, ia setarafdengan wanita bangsawan lainnya. Ia lahir tahun1848.

Ayahnya, Teuku Nanta Setia, seoranguleebalang. Ibunya juga keturunan bangsawan. Sebagai lazimmnya anak bangsawan, Cut Nyak Dienmendapatkan pendidikan yang baik, terutamapendidikan agama dan pengetahuan tentangrumahtangga. Setelah dewasa, ia dijodohkan denganTeuku Ibrahim

Page 20: Perlawanan Daerah Aceh

MENU

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

Dari pernikahannya itu, ia memperolehseorang anak laki-laki. Ia mendukung sepenuhnya apayang dilakukan oleh suaminya di medan peperangan. Bahkan, Cut Nyak Dien aktif di garis depan. Akibatnya ia jarang berkumpul dengan suami dananaknya.

Karena Belanda lebih unggul soalpersenjataan dan pengkhianatan yang dilakukan olehorang Aceh sendiri, lama-lama daerah kekuasaanAceh semakin banyak jatuh ke tangan Belanda –termasuk daerah yang dikuasai Cut Nyak Dien. Cut Nyak Dien dan keluarganya terpaksa mengungsi.

Page 21: Perlawanan Daerah Aceh

MENU

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

Pada tanggal 28 Juni 1878, Teuku Ibrahim dan pengikutnya gugur dalam pertempuran. Laluterucaplah janjinya, lelaki yang dapat membalaskematian suaminya, akan diterimanya sebagai suami. Teuku Umar akhirnya menebus kematian suaminya.

Sebagaimana janjinya, ia menikah denganTeuku Umar. Bersama Cut Nyak Dien, Teuku Umarmemarakkan lagi peperangan melawan Belanda. Cut Nyak Dien dengan pengikutnya melakukan peranggerilya. Dari pernikahannya dengan Teuku Umar, iamendapat seorang anak yang diberi nama Cut Gambang. Kemudian dinikahkan dengan Teuku Di Buket, anak lelaki Teuku Cik Di Tiro. Pada 11 Februari 1899, Teuku Umar tewas dalampertempuran. Cut Nyak Dien kembali menjadi janda. Peperangan ia teruskan seorang diri.

Page 22: Perlawanan Daerah Aceh

MENU

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

“… selama aku masih hidup, masih berdaya, perangsuci melawan kafir ini kuteruskan …” bagian sumpahCut Nyak Dien sepeninggal suaminya. Ia memimpinpeperangan dari persembunyianya di gunung-gunung.

Kehidupan Cut Nyak Dien amat sengsara. Iatidak memiliki apa–apa lagi kecuali semangat pantangmenyerah. Ia pun ditinggalkan banyak pengikutnya. Mungkin karena tidak tega melihat penderitaan Cut Nyak Dien, Pang Laot Ali, selaku panglimanya mulaiberpikir menyerah sebagai jalan membebaskan Cut Nyak Dien dari penderitaan.

Page 23: Perlawanan Daerah Aceh

MENU

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

Pang Laot Ali membuat perjanjian denganpihak Belanda agar tidak menyakiti Cut Nyak Dien. Sebagaimana petunjuk Pang Laot, persembunyian Cut Nyak Dien ditemukan oleh Belanda.

Dalam keadaan buta dan lemah, iamengangkat kedua tangannya dengan kesepuluhjarinya dikembangkan. Dari mulutnya keluar kata-kata “Ya, Allah, ya Tuhan inikah nasib perjuanganku ? Di dalam bulan puasa aku diserahkan kepada kafir”. Dengan tandu, Cut Nayak Dien dibawa Belanda. Tanggal 11 Desember 1906, Pemerintah Belandamengasingkan Cut Nyak Dien dan kemanakannya keSumedang, Jawa Barat. Pada 9 November 1908 iameninggal.

Page 24: Perlawanan Daerah Aceh

MENU

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

Pocut Meurah Intan seorang puteri bangsawandari kalangan Kesultanan Aceh. Ayahnya Keujruen Biheueberasal dari keturunan Pocut Bantan. Pocut Meurahmenikah dengan Tuanku Abdul Majid, salah seoranganggota keluarga Sultan Aceh. Ia seorang pejabat beacukai pelabuhan yang gigih menantang kehadiran Belanda. Dari pernikahannya dengan Tuanku Abdul Majid, PocutMeurah mendapat tiga anak laki-laki. Belanda mencatat, bahwa Pocut Meurah salah satu figur dari KesultananAceh yang paling anti Belanda.

Dalam laporan kolonial (Koloniaal Verslag) tahun1905, sampai tahun 1904, satu-satunya tokoh darikalangan Kesultanan Aceh yang belum menyerah dan tetapbersikap anti terhadap Belanda adalah Pocut MeurahIntan.

Page 25: Perlawanan Daerah Aceh

MENU

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

Semangat anti Belanda yang teguh itulahyang diwariskannya pada puteranya sehinggamereka bersama-sama dengan pejuang Aceh lainnya menentang Belanda. Ia bercerai dengansuaminya karena Tuanku Abdul Majidmenyerahkan diri kepada Belanda. Lalu iamengajak anak-anaknya terus berperang. Duadiantara anaknya, Tuanku Muhammad Bateedan Tuanku Nurdin, kemudian menjadi terkenalsebagai pemimpin pergerakan.

Page 26: Perlawanan Daerah Aceh

MENU

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

Intensitas patroli Belanda yang semakinmeningkat, membuat Pocut Meuran Intan bersama keduaputranya tertangkap marsose. Namun, sebelumtertangkap, ia masih sempat melakukan perlawanan yang amat mengagumkan pihak lawan. Valtman, pemimpinpasukan Belanda yang berpengalaman di Aceh dan baikhati, menyebutnya sebagai heldhaftig (gagah berani).

“Kalau begitu, biarlah aku mati,” ucap PocutMeuran Intan. Lalu ia mencabut rencongya menyerbubrigade tempur Belanda. Ia mengalami luka parah. Terbaring di tanah digenangi darah dan lumpur. Veltmanmengira ia tewas lalu meninggalkannya. Kata Valtman, biar dia meninggal ditangan bangsanya sendiri.

Page 27: Perlawanan Daerah Aceh

MENU

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

Pocut Meuran Intan ternyata masih hidup. Iadiselamatkan. Veltman kemudian mengirim dokter untukmerawat luka-lukanya. Namun, Pocut Meuran menolakdokter Belanda itu. Ia sembuh, tetapi kondisi tubuhnyatidak lagi sekuat sebelumnya.

Kemudian, bersama putranya, Pocut MeurahTuanku Budiman dimasukkan ke penjara. Sementaraputranya yang lain, Tuanku Nurdin tetap melanjutkanperjuangan sampai kemudian ditahan oleh Belanda. PocutMeurah Intan yang pincang dengan kedua putranya 6 Mei 1905 kemudian diasingkan ke Blora, Jawa. Pada 19 Septembar 1937 Pocut Meurah Intan meninggal.

Page 28: Perlawanan Daerah Aceh

MENU

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

Dr. C. Snouck Hurgronje terkagum-kagummenyaksikan sebuah makam yang demikian indah disitus purbakala Kerajaan Samudera Pasai di Aceh Utara. Makam yang terbuat dari pualam itu, merupakan makam yang terindah di Asia Tenggara. Makam yang dihiasai dengan ayat – ayat Quran tersebut, adalah makam seorang raja perempuanbernama Nahrasiyah. Ratu tersebut tentu seorangraja yang besar, terbukti dari hiasan makamnya yang sangat istimewa.

Page 29: Perlawanan Daerah Aceh

MENU

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

Ratu merupakan putri Sultan Zain al-Abidin. Sayang, sedikit sekali sumber sejarah tentang dirinya –yang memerintah lebih dari 20 tahun. KerajaanSamudera Pasai senantiasa mengeluarkan mata uangemas. Namun, kepunyaan Ratu sampai saat ini belumditemukan. Sementara itu, dirham ayahnya ditemukan –dimana disisi depan mata uang tersebut tercantum“Zainal Abidin Malik az-Zahir”.

Page 30: Perlawanan Daerah Aceh

MENU

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

Nama Sultan Zain al-Abidin dalam berita–beritaTiongkok dikenal dengan Tsai-nu-li-a-ting-ki. KronikaDinasti Ming (1368-1643) menyebutkan, Raja inimengirimkan utusan-utusannya yang ditemani oleh sida-sidaChina, Yin Ching kepada mahararaja China, Ch’engtsu(1403-1424).

Maharaja China kemudian mengeluarkan dekritpengangkatannya sebagai Raja Samudera dan memberikansebuah cap kerajaan dan pakaian kerajaan. Pada tahun 1415 Laksamana Cheng Ho dengan armadanya datangmengunjungi Kerajaan Samudera. Diceritakan, Sekandar, kemanakan suami kedua Ratu, bersama pengikutnya, merampok Cheng Ho.

Page 31: Perlawanan Daerah Aceh

MENU

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

Serdadu–serdadu China dan Ratu KerajaanSamudera dapat mengalahkan Sekandar. Iaditanggap lalu dibawa ke Tiongkok untukdijatuhi hukuman mati. Ratu yang dimaksuddalam berita China itu tidak lain adalah RatuNahrasiyah.

Page 32: Perlawanan Daerah Aceh

MENU

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

Bersyukur bahwa catatan tentang SultanahSafiatuddin Syah cukup banyak sehingga dapatmemberikan gambaran yang memadai mengenaikepemimpinannya. Aceh Darussalam merupakansebuah kerajaan yang berdaulat. Syafiatuddin Syahyang lahir tahun 1612, anak tertua Sultan IskandarMuda. Puteri Syafiatuddin tumbuh menjadi gadisyang rupawan, cerdas dan berpengetahuan..

Page 33: Perlawanan Daerah Aceh

MENU

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

Setelah dewasa, dia dinikahkan oleh ayahnya denganIskandar Thani, putera Sultan Pahang yang dibawa keAceh setelah dikalahkan oleh Sultan Iskandar Muda. Tahun 1636, Sultan Iskandar Muda meninggal. Menantunya lalu diangkat menjadi Sultan Aceh. Lima tahun memerintah, ia meninggal (15 Ferbruari 1642) tanpa memberikan keturunan. Tiga hari setelahberkabung, para pembesar kerajaan sepakatmengangkat sang permaisuri menjadi raja. Namun, menjelang penobatannya, muncul pertentangan.

Page 34: Perlawanan Daerah Aceh

MENU

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

Ada dua alasan:Pertama Sultan Iskandar Thani tidak

berputra dan kedua, soal kelayakan perempuanmenjadi raja. Persoalan tersebut diserahkan kepadaulama senior yang sangat berpengaruh saat itu, yaituTengku Abdurrauf dari Singkil. Ia menyarankanpemisahan urusan agama dengan urusanpemerintahan. Dari sudut adat dan hukum Islam, Syafiatuddin memenuhi sarat sebagai pemimpin.

Selain itu, Syafiatuddin memiliki kecerdasandan pengetahuan yang cukup. Para ulama jugamengeluarkan fatwa, bahwa urusan agama dannegara harus dipisahkan sepanjang keduanya tidaksaling bertentangan

Page 35: Perlawanan Daerah Aceh

MENU

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

Sultanah Safiatuddin Syah memerintah selama35 tahun (1641- 1675). Inilah masa-masa yang paling sulit karena situasi Malaka saat itu sedang panasdengan adanya perseteruan VOC dengan Potugismerebut pengaruh sehingga sang ratu tidak bisaterhindar darinya karena Aceh merupakan pusatdagang utama.

Sultanah sangat memperhatikan pengendalianpemerintahan, pendidikan, keagamaan danperekonomian. Namun, agak mengabaikan soalkemeliteran. Pada tahun 1668, misalnya, ia mengutusulama-ulama Aceh ke negeri Siam untuk menyebarkanagama Islam.

Page 36: Perlawanan Daerah Aceh

MENU

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

Dalam ekonomi, ia menerbitkan mata uang emas danmenerapkan cukai bagi pedagang asing yang berdagang diAceh. Dalam urusan kenegaraan, ia membentuk dualembaga pemerintahan, yaitu Balai Laksamana(Angkatan Perang yang dikepalai oleh seorangLaksamana) dan Balai Fardah (Lembaga yang mengaturkeuangan kerajaan seperti pemugutan cukai danmengeluarkan mata uang).

Selain itu, Sultanah membentuk lembagatempat bermusyawarah, yaitu Balai Rungsari (institusiyang terdiri empat uleebalang besar Aceh), BalaiGadeng (beranggotakan 22 ulama besar Aceh), BalaiMejelis Mahkamah Rakyat (semacam DPR yang beranggotakan 73 orang yang mewakili daerahpemukiman).

Page 37: Perlawanan Daerah Aceh

MENU

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

Yang menarik adalah, diantara 73 anggota dewantersebut, terdapat sejumlah wanita. Ia adalah seorangraja besar yang sangat dihormati oleh rakyatnya dandisegani oleh negara asing (Belanda, Portugis, Inggris, India dan Arab). Ia meninggal 23 Oktober 1675. Olehpenurusnya, Sultanah Safiatuddin Syah tetapdihormati dengan mencantumkan namanya Sultanahpada setempel / segel kerajaan. Selanjutnya, kerajaandiperintah oleh Naqiatuddin dengan gelar Sri Sultan Nurul-Alam Naqiatuddin Syah.

Page 38: Perlawanan Daerah Aceh

MENU

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

Naqiatuddin Syah meninggal, digantikanoleh Inayat Zakiatuddin Syah. Menurut orangInggris yang mengunjunginya tahun 1684, usianyaketika itu sekitar 40 tahun. Ia digambarkansebagai orang bertubuh tegap dan suaranyalantang. Pada masa pemeritahannya, Aceh mendapatkan kunjungan dari Inggris yang hendakmembangun sebuah benteng pertahanan gunamelindungi kepentingan dagangnya.

Page 39: Perlawanan Daerah Aceh

MENU

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

Ratu menolaknya dengan mengatakan, Inggris boleh berdagang, tetapi tidak dizinkanmempunyai benteng sendiri. Tentu Ratu tahu apamaksud dari benteng yang dipersenjatai itu. Tamulainnya adalah kedatangan utusan dari Mekkah. Tamutersebut bernama El. Hajj Yusuf E. Qodri yang diutus oleh Raja Syarif Barakat yang datang tahun1683. Dari utusan tersebut Ratu menerima sejumlahhadiah.

Page 40: Perlawanan Daerah Aceh

MENU

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

Sekembali ke Mekkah, utusan melaporkankepada Raja Syarif betapa baik dan sempurnanyapemerintahan Ratu Kerajaan Aceh yang rakyatnyataat memeluk Islam. Sama halnya dengan dua ratusebelumnya, Zakiatuddin Syah mengeluarkan matauang sendiri. Ratu meninggal 3 Oktober 1688 laludigantikan oleh Kamalat Zainatuddin Syah.

Page 41: Perlawanan Daerah Aceh

MENU

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

PERANG I

Perang Aceh Pertama [1873-1874] dipimpin oleh Panglima Polim & Sultan Mahmud Syah melawan Belanda yg dipimpin Köhler. Köhler dengan 3000 serdadunya dapat dipatahkan, dimana Köhler sendiri tewas pada tanggal 14 April 1873. Sepuluh hari kemudian, perang berkecamuk di mana-mana. Yang paling besar saat merebut kembali Masjid Raya Baiturrahman, yg dibantu oleh beberapa kelompok pasukan. Ada di Peukan Aceh, Lambhuk, Lampu’uk, Peukan Bada, sampai Lambada, Krueng Raya.

Beberapa ribu orang juga berdatangan dari Teunom, Pidie, Peusangan, & beberapa wilayah lain. Perang Aceh Pertama ialah ekspedisi Belanda terhadap Aceh pada tahun 1873 yg bertujuan mengakhiri Perjanjian London 1871, yg menindaklanjuti traktat dari tahun 1859 [diputuskan oleh Jan van Swieten].

Page 42: Perlawanan Daerah Aceh

MENU

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

Melalui pengesahan Perjanjian Sumatera, Belanda berhak mendapatkan pantai utara Sumatera yg di situ banyak terjadi perompakan. Komisaris Pemerintah Frederik Nicolaas Nieuwenhuijzen yg mengatur Aceh mencoba mengadakan perundingan dengan Sultan Aceh namun tak mendapatkan apa yg diharapkan sehingga ia menyatakan perang pada Aceh atas saran GubJen James Loudon. Blokade pesisir tak berjalan sesuai yg diharapkan.

Belanda kemudian memerintahkan ekspedisi pertama ke Aceh, di bawah pimpinan Jenderal Johan Harmen Rudolf Köhler & sesudah kematiannya tugasnya digantikan oleh Kolonel Eeldert Christiaan van Daalen. Dalam ekspedisi tersebut dipergunakan senapan Beaumont untuk pertama kalinya namun ekspedisi tersebut berakhir dengan kembalinya pasukan Belanda ke Jawa. Tak dapat disangkal bahwa Masjid Raya Baiturrahman direbut 2 kali [dan di saat yg kedua kalinya tewaslah Köhler.

PERANG I

Page 43: Perlawanan Daerah Aceh

MENU

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

Terjadi serbuan beruntun ke istana pada tanggal 16 April di bawah pimpinan Mayor F. P. Cavaljé namun tak dapat menduduki lebih lanjut karena keulungan orang Aceh serta banyaknya serdadu yg tewas & terluka. Serdadu Belanda tak cukup persiapan yg harus ada untuk serangan tersebut. Di samping itu, jumlah artileri [berat] tak cukup & mereka tak cukup mengenali musuh. Mereka sendiri harus menarik diri dari pesisir & atas petunjuk Komisaris F. N. Nieuwenhuijzen [yang menjalin komunikasi dengan GubJen Loudon] & kembali ke Pulau Jawa.

Menurut George Frederik Willem Borel, kapten artileri, serdadu dapat memperoleh pesisir bila mendapatkan titik lain yg agak lebih kuat, namun Komandan Marinir Koopman tak dapat memberikan kepastian bahwa ada hubungan yg teratur antara bantaran sungai & saat itu sedang berlangsung muson yg buruk, yg karena itulah kedatangan pasukan baru jadi sulit. Setelah kembalinya ekspedisi itu, angkatan tersebut banyak disalahkan akibat kegagalan ekspedisi itu.

PERANG I

Page 44: Perlawanan Daerah Aceh

MENU

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

Dari situlah GubJen James Loudon mengadakan penyelidikan di mana para bawahan harus memberikan penilaian atas atasan mereka. Penyelidikan tersebut kemudian juga banyak menuai kontroversi & menimbulkan “perang kertas” sesudah Perang Aceh I [dokumen & tulisan pro & kontra penyelidikan tersebut terjadi terus menerus].

Penyelidikan itu masih berawal, sesudah Perang Aceh II, ketika kapten & kepala staf Brigade II GCE. van Daalen menolak untuk ditekan GubJen Loudon. Alasan sebelumnya ialah selama itu Loudon telah memerintahkan penyelidikan yg untuk itu pamannya EC. van Daalen, yg merupaken panglima tertinggi ekspedisi pertama sesudah kematian panglima tertinggi sebelumnya Johan Harmen Rudolf Kohler, sebagai orang jenius yg malang sesudah kegagalan ekspedisi tersebut, dihadirkan & selama penyelidikan itu [meskipun kemudian meninggal] .

PERANG I

Page 45: Perlawanan Daerah Aceh

MENU

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

Van Daalen, komandan Pasukan Hindia, Willem Egbert Kroesen mengetahui bahwa pemerintah Hindia-Belanda tak diberi cukup informasi atas terganggunya pembekalan senjata pada pasukan itu. Loudon tak mengizinkan Van Daalen [keponakan] mendapatkan Militaire Willems-Orde & untuk itu memandang bahwa Van Daalen harus terus dikirimi uang tunjangan pensiun.

Raja Willem II mulai menganugerahkan Medali Aceh 1873-1874 pada tanggal 12 Mei 1874. Yang khas ialah pembawa medali tersebut juga dapat diberi gesper bertulisan “ATJEH 1873-1874? pada pita Ereteken voor Belangrijke Krijgsbedrijven. Terdapat pula salib Militaire Willems-Orde & Medaille voor Moed en Trouw.

PERANG I

Page 46: Perlawanan Daerah Aceh

PERANG II Pada Perang Aceh Kedua [1874-1880], di bawah Jend. Jan van Swieten, Belanda berhasil

menduduki Keraton Sultan, 26 Januari 1874, & dijadikan sebagai pusat pertahanan Belanda. 31 Januari 1874 Jenderal Van Swieten mengumumkan bahwa seluruh Aceh jadi bagian dari Kerajaan Belanda. Ketika Sultan Machmud Syah wafat 26 Januari 1874, digantikan oleh Tuanku Muhammad Dawood yg dinobatkan sebagai Sultan di masjid Indragiri.Perang ini diumumkan oleh KNIL terhadap Aceh pada tanggal 20 November 1873 sesudah kegagalan serangan pertama. Pada saat itu, Belanda sedang mencoba menguasai seluruh Nusantara. Ekspedisi yg dipimpin oleh Jan van Swieten itu terdiri atas 8. 500 prajurit, 4. 500 pembantu & kuli, & belakangan ditambahkan 1. 500 pasukan. Pasukan Belanda & Aceh sama-sama menderita kolera. Sekitar 1. 400 prajurit kolonial meninggal antara bulan November 1873 sampai April 1874.

Page 47: Perlawanan Daerah Aceh

Perang pertama & kedua ini ialah perang total & frontal, dimana pemerintah masih berjalan mapan, meskipun ibu kota negara berpindah

ke Keumala Dalam, Indrapuri, & tempat-tempat lain.

PERANG II Setelah Banda Aceh ditinggalkan, Belanda bergerak pada bulan Januari 1874 &

berpikir mereka telah menang perang. Mereka mengumumkan bahwa Kesultanan Aceh dibubarkan & dianeksasi. Namun, kuasa asing menahan diri ikut campur, sehingga masih ada serangan yg dilancarkan oleh pihak Aceh. Sultan Mahmud Syah & pengikutnya menarik diri ke bukit, & sultan meninggal di sana akibat kolera. Pihak Aceh mengumumkan cucu muda Tuanku Ibrahim yg bernama Tuanku Muhammad Daud Syah, sebagai Sultan Ibrahim Mansur Syah [berkuasa 1874-1903].

Page 48: Perlawanan Daerah Aceh

Perang ketiga [1881-1896], perang dilanjutkan secara gerilya & dikobarkan perang

fisabilillah. Dimana sistem perang gerilya ini dilangsungkan sampai tahun 1904. Perang gerilya ini pasukan Aceh di bawah Teuku Umar bersama Panglima Polim & Sultan. Pada tahun 1899 ketika terjadi serangan mendadak dari pihak Van der Dussen di Meulaboh, Teuku Umar gugur. Tetapi Cut Nyak Dhien istri Teuku Umar kemudian tampil menjadi komandan perang gerilya.

Page 49: Perlawanan Daerah Aceh

MENU

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

PERANG IV

Perang keempat [1896-1910] ialah perang gerilya kelompok & perorangan dengan perlawanan, penyerbuan, penghadangan & pembunuhan tanpa komando dari pusat pemerintahan Kesultanan.Taktik Perang belanda Menghadapi Aceh

Taktik perang gerilya Aceh ditiru oleh Van Heutz, dimana dibentuk pasukan maréchaussée yg dipimpin oleh Hans Christoffel dengan pasukan Colone Macan yg telah mampu & menguasai pegunungan-pegunungan, hutan-hutan rimba raya Aceh untuk mencari & mengejar gerilyawan-gerilyawan Aceh. Taktik berikutnya yg dilakukan Belanda ialah dengan cara penculikan anggota keluarga gerilyawan Aceh. Misalnya Christoffel menculik permaisuri Sultan & Tengku Putroe [1902].

Page 50: Perlawanan Daerah Aceh

MENU

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

PERANG IV

Van der Maaten menawan putera Sultan Tuanku Ibrahim. Akibatnya, Sultan menyerah pada tanggal 5 Januari 1902 ke Sigli & berdamai. Van der Maaten dengan diam-diam menyergap Tangse kembali, Panglima Polim dapat meloloskan diri, tetapi sebagai gantinya ditangkap putera Panglima Polim, Cut Po Radeu saudara perempuannya & beberapa keluarga terdekatnya. Akibatnya Panglima Polim meletakkan senjata & menyerah ke Lhokseumawe pada Desember 1903. Setelah Panglima Polim menyerah, banyak penghulu-penghulu rakyat yg menyerah mengikuti jejak Panglima Polim.

Page 51: Perlawanan Daerah Aceh

MENU

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

Taktik selanjutnya, pembersihan dengan cara membunuh rakyat Aceh yg dilakukan di bawah pimpinan Gotfried Coenraad Ernst van Daalen yg menggantikan Van Heutz. Seperti pembunuhan di Kuta Reh [14 Juni 1904] dimana 2. 922 orang dibunuhnya, yg terdiri dari 1. 773 laki-laki & 1. 149 perempuan. Taktik terakhir menangkap Cut Nyak Dhien istri Teuku Umar yg masih melakukan perlawanan secara gerilya, dimana akhirnya Cut Nya Dien dapat ditangkap & diasingkan ke Sumedang.Surat perjanjian tanda menyerah Pemimpin Aceh

PERANG IV

Page 52: Perlawanan Daerah Aceh

MENU

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

PERANG IV

Selama perang Aceh, Van Heutz telah menciptakan surat pendek [korte verklaring, Traktat Pendek] tentang penyerahan yg harus ditandatangani oleh para pemimpin Aceh yg telah tertangkap & menyerah. Di mana isi dari surat pendek penyerahan diri itu berisikan, Raja [Sultan] mengakui daerahnya sebagai bagian dari daerah Hindia Belanda, Raja berjanji tak akan mengadakan hubungan dengan kekuasaan di luar negeri, berjanji akan mematuhi seluruh perintah-perintah yg ditetapkan Belanda.

Page 53: Perlawanan Daerah Aceh

MENU

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

PERANG IV

Perjanjian pendek ini menggantikan perjanjian-perjanjian terdahulu yg rumit & panjang dengan para pemimpin setempat. Walau demikian, wilayah Aceh tetap tak bisa dikuasai Belanda seluruhnya, dikarenakan pada saat itu tetap saja terjadi perlawanan terhadap Belanda meskipun dilakukan oleh sekelompok orang [masyarakat]. Hal ini berlanjut sampai Belanda enyah dari Nusantara & diganti kedatangan penjajah baru yakni Jepang [Nippon].

Page 54: Perlawanan Daerah Aceh

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

Perempuan millenium Indonesia masih berjuangmenegakkan kesamaan haknya – yang terinspirasioleh “gerutuan” R.A. Kartini. Namun, 7 abad lalu perempuan Aceh telahmenikmati hak-haknya sebagai manusia yang setaratanpa perdebatan. Barangkali selama ini yang kitakenal pahlawan perempuan dari Aceh mugkin hanyaCut Nyak Dien saja. Hal ini dapat dipahami karenaperjuangan heroiknya melawan Balanda sudahdifilmkan, dimana pemeransebagai Cut Nyak Dhien adalah Christine Hakim.

Page 55: Perlawanan Daerah Aceh

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

Akan tetapi sebenarnya Cut Nyak Dhien hanyalahsatu dari sekian banyak perempuan Aceh yang memiliki kehebatan yang luarbiasa di Aceh. Dan itu sudah ada jauh sebelum isuemansipasi dikembangkan. Sebab peran merekamelebihi peran para laki-lakipada saat itu. Di Matangkuli, Kecamatan Minye Tujoh, Aceh Utara, terdapat sebuah makam kuno yang pada nisannya bertuliskan Arab dan JawaKuno. Dituliskan di nisan itu, orang yang dimakamkanadalah Ratu Ilah Nur yang meninggal tahun 1365. Siapa Ilah Nur ? Ilah Nur adalah seorang Ratu yang memerintah Kerajaan Pasai. kitab Negara Kartagama tulisan Prapanca.

Page 56: Perlawanan Daerah Aceh

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

Di Matangkuli, Kecamatan Minye Tujoh, Aceh Utara, terdapat sebuah makam kuno yang

pada nisannya bertuliskan Arab dan JawaKuno. Dituliskan di nisan itu, orang yang dimakamkan

adalah Ratu Ilah Nur yang meninggal tahun 1365. Siapa Ilah Nur ? Ilah

Nur adalah seorang Ratu yang memerintah KerajaanPasai. Keterangan itu juga dapat diperoleh di kitab

Negara Kartagama tulisan Prapanca.

Page 57: Perlawanan Daerah Aceh

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

Disebutkan, Samudera Pasai merupakandaerah yang ditaklukkan oleh Hayam Wuruk, dengan Patihnya Gajah Mada. Buku Hikayat Raja Raja Pasai juga menyebutkan tentang kekuasaanMajapahit terhadap Pasai. Setelah segalasesuatunya diatur di Pasai, laskar Majapahitkembali ke Jawa. Namun, sebelum kembali, pembesar-pembesar Majapahit mengangkatseorang Raja, yaitu Ratu Nur Ilah. Ratu Nur Ilahmerupakan keturunan Sultan Malikuzzahir. Tidak banyak keterangan yang didapatkan olehpeneliti tentang masa pemerintahan Ratu IlahNur ini.

Page 58: Perlawanan Daerah Aceh

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

Perempuan Aceh memang luar biasa. Merekamampu mensejajarkan diri dengan kaum pria. Bahkan, pekerjaan peperangan pun, yang biasanyaseluruhnya dilakukan oleh kaum pria, diterjuninyapula. Mereka menjadi panglima, memimpin ribuanlaskar di hutan dan di gunung-gunung. Bahkan adalaskar wanita yang disebut Inong Bale. Mereka inipara janda yang menuntut kematian suaminya. Para perempuan Aceh berani meminta cerai dari suaminyabila suaminya berpaling muka kepada Belanda. Kaumpria Aceh pun bersikap sportif. Mereka dengan lapanghati memberikan sebuah jabatan tertinggi dan relapula menjadi anak buahnya.

Page 59: Perlawanan Daerah Aceh

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

Diantaranya mereka yang amat dikenal bahkanmelegenda, seperti Cut Nyak Dhien, LaksamanaKumalahayati, dan sebagainya.Beberapa periode, Kerajaan Aceh Besar yang berdaulat, pernah dipimpin oleh perempuan. Selain Ratu Nur diatas, ada Sultanah SafiatuddinSyah, Ratu Inayat Zakiatuddin Syah, SultanahNurul Alam Naqiatuddin Syah dan RatuNahrasiyah. Sementara yang terjun ke medanpertempuran, ada Laksamana Malahayati, Cut Nyak Dien, Cut Meutia, Pocut Baren dan PocutMeurah Intan. Ada pula yang menjadi uleebalang(penguasa lokal).

Page 60: Perlawanan Daerah Aceh

Sejarah

L.Belakang

Perang I

Perang II

Perang III

Perang IV

TOKOH

KESIMPULAN

Diantara panglima-panglima tersebut, yang banyak disebut-sebut oleh pendatang Barat adalahLaksamana Malahayati. Mereka ini oleh peneliti baratdisejajarkan dengan Semiramis, Permaisuri Raja Babilon dan Katherina II Kaisar Rusia.

Page 61: Perlawanan Daerah Aceh