kuala banda aceh, kuala banda aceh - unsyiah
TRANSCRIPT
458
38
Movement Of The Thorax : Pendekatan Kinesiologi
1Hidayaturrahmi, 2Reza Maulana
1Bagian Anatomi Histologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala Banda Aceh,
2Bagian Anatomi Histologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
Pendahuluan
Kinesiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang gerakan
tubuh manusia. Kinesiologi menyatukan bidang anatomi, fisiologi, fisika,
dan geometri, serta hubungannya dengan gerakan manusia, dengan
demikian kinesiologi dalam aplikasinya menggunakan prinsip-prinsip
mekanika, anatomi muskuloskeletal, dan neuromuskular.(1)
Secara anatomi, toraks merupakan bagian dari trunkus yang
terletak antara regio colli dan abdomen. Rongga toraks berhubungan
dengan regio colli melalui apertura thoracis superior yang dibentuk oleh
sebelah depan oleh manubrium sterni, sebelah belakang oleh vertebra
torakalis I dan sebelah lateral oleh kostae I beserta kartilagonya. Rongga
toraks kearah bawah yang akan berhubungan dengan rongga abdomen
melalui apertura thoracis inferior yang dibatasi oleh sebelah depan oleh
processus xypoideus, sebelah belakang oleh vertebra thoracis XII,
459
sebelah lateral oleh costae XII dan ditutupi oleh diafragma. Didalam
rongga toraks terdapat struktur penting yaitu jantung dan paru-paru.(2)
Pergerakan toraks berhubungan dengan pergerakan trunkus yang
termasuk didalamnya kolumna vertebralis torakalis dan lumbalis,
kombinasi yang tepat dari kolumna vertebralis torakali dan lumbalis
dapat menciptakan gerakan fleksi, extensi, rotasi dan lateral fleksi dari
trunkus.(3) Demikian pula dengan proses pernafasan sangat erat kaitannya
dengan pergerakan toraks dan tekanan negatif serta elastisitas dari cavum
pleura.(1) selain proses pernafasan juga berkaitan dengan abdomen.(6)
Selain itu aspek usia, jenis kelamin dan bentuk tubuh sangat berpengaruh
pada proses pernafasan dangkal dan dalam.(7)
Bahasan
Regio toraks terdiri dari kerangka toraks yang pergerakannya
relatif kakukarena terbentuk dari costae, vertebra torakalis dan sternum,
regio toraks memiliki 3 fungsi utama, yaitu sebagai dasar yang stabil
untuk pergerakan regio kranioservikalis, proteksi organ intratorakalis dan
berhubungan dengan pergerakan pada proses pernafasan. (4)
Kinematik fleksi dan ekstensi regio toraks
Meskipun Range of Motion pergerakan pada masing-masing sendi
intervertebralis relatif kecil namun dengan gerakan bersama dapat
menghasilkan gerakan yang maksimal. Pergerakan fleksi dan ekstensi
pada regio toraks selalu bersamaan dengan pergerakan lumbal sehingga
sering disebut dengan gerakan torakolumbal. (4)
Gerakan fleksi torakolumbal maksimal dapat mencapai 850 pada
460
potongan sagital, gerakan ini merupakan penggabungan dari gerakan
fleksi sendi intervertabralis torakalis mencapai 350 dan lumbalis
mencapai 500, gerakan ini diperkuat dengan ligamentum interspinosum
dan supraspinosum (4)serta otot-otot yang membantu gerakan fleksi
torakolumbal adalah m. rectus abdominis, m. obliquus external dan
internal. (3)
Gambar 1. Gerakan fleksi toracolumbal (4)
Gerakan ekstensi torakolumbal maksimal pada potongan sagital
dapat mencapai 35-400, sudut ini terbentuk dari ekstensi sendi
intervertabralis torakalis maksimal mencapai 20-250 dan lumbalis 150,
gerakan ini diperkuat dengan ligamentum longitudinalis anterior (4)dan
otot-otot ekstensi torakolumbal.(1)
461
Gambar 2 Gerakan ektensi torakolumbal (4)
Kinematik axial rotasi pada regio toraks
Gerakan axial rotasi torakolumbal dapat dilihat pada bidang
horizontal, gerakan ini maksimal dapat mencapai 350, dimana gerakan
axial rotasi toraks menyumbang 300 dan lumbal 50. sebagai contoh,
gerakan rotasi axial pada diantara T6-T7 akan terjadi geseranpada fovea
kostalis superior T7 dan fovea kostalis dari T6 berseberangan
dengangerakan dari korpus vertebra (lihat gambar 3).Gerakan rotasi
trunkus akan maksimal bila dibantu dengan pergerakan rotasi
craniocervical sejauh 900.(4) Rotasi toracolumbal dibantu dengan
kontraksi dari otot kelompok tranversospinalis yaitu m. multifidus, m.
rotatores dan m. semispinalis. (3)
462
Gambar 3 Gerakan axial rotasi torakolumbal (4)
Kinematik fleksi lateral regio toraks
Pergerakan fleksi lateral torakolumbal dapat dilihat pada bidang
frontal, potensial pergerakan ini tidak dapat dijelaskan dengan sempurna
karena terkait dengan pergerakan yang lainnya. Pada fleksi lateral
torakolumbal maksimal mencapai 450,dimana fleksi lateral dari toraks
sebesar 250 dan lumbal 200. Sebagai contoh, pada gerakan fleksi lateral
T6 dan T7 fovea kostalis inferior dari T6 bergerak ke superior menjauhi
fovea kostalis superior T7 pada sisi yang sama, dan pada sisi
kontralateral fovea kostalis inferior T6 akan berdekatan dengan fovea
kostalis T7 (lihat gambar 4).(4) Otot yang membantu pergerakan fleksi
lateral toracolumbal terdiri dari kelompok erector spina, m. intercostalis,
m.quadratus lumborum dan m. intertranversarii.(1)
463
Gambar 4 Fleksi lateral toracolumbal (4)
Gerakan Toraks Pada Proses Pernafasan
Pergerakan yang timbul pada artikulasio kostovertebralis sangat
minimal disebabkan artikulationya hanya melekatkan vertebrae pada
sternum dengan kostae yang hanya menimbulkan ikatan nonaxial,
diarthodial dan gliding joints.(5) Namun tarikan dan tekanan pada kostae
dapat terjadi pergerakan yang lebih besar, dimana pergerakan ini dapat
berhubungan dengan proses inspirasi dan ekspirasi pada paru.(1)
Inspirasi
Pada saat inpirasi sendi kostotranversalis dan sendi
kostovertebralis akan mengadakan gerakan axis rotasi upward dan
outward membentuk sudut 25-350 terjadi pada kostae I-VI dimana kostae
akan elevasi, selain itu terjadi torsio (putaran) pada sendi sternokostalis
yang menyebabkan sternum forward dan upward. (4)
464
Cavitas thoracis akan melebar, diameter medial lateral bertambah
besar, angulus infrasternalis bertambah lebar, m. intercostalis juga akan
mengangkat ujung-ujung sterna arcus costalis sehingga corpus sternum
akan terdorong kearah ventral dan menyebabkan diameter anterior
posteriornya juga melebar. Spatium intercostalis akan lebih melebar.(1)
Gambar 5 Gerakan pernafasan pada sendi kostotranversarium, sendi kostovertebralis dan sendi sternokostalis (4)
Diaphragma sangat berperan pada saat inspirasi, pergerakan
diafragma menyebabkan peninggian costae dan menggerakakan sternum
kedepan yang mengakibatkan pelebaran rongga toraks sehingga udara
dapat masuk ke dalam paru, dan diapragma akan turun sampai level T8-
T9 untuk mencegah tekanan visceral abdomen. Pergerakan pada kostae
sering disebut sebagai bucket handle atau pump handle terjadi secara
berturut-turut dan terjadi pada sendi kostovertebral, sendi kostotransversa
dan sendi sternocostalis. Pada pernafasan dangkal diaphragma akan turun
1.5 cm dan pada pernafasan dalam akan turun lebih dari 10 cm.(1)
465
Gambar 6 Gerakan kostae A. pump handle B. bucket handle(1)
Otot yang terlibat pada proses inspirasi adalah diaphragma, m.
intercostalis, m. levator costarum, dan m. seratus posterior superior.
Apabila terjadi inspirasi paksa terdapat lebih banyak otot-otot yang
mungkin akan membantu melebarkan rongga toraks pada saat usaha
memasukkan lebih banyak udara ke paru diantaranya adalah Musculus
pectoralis minor dan dibantu dengan m.pectoralis major serta m. seratus
anterior akan membantu mengangkat sternum dan kostae, agar maksimal
pergerakannya dibutuhkan pula otot-otot yang dapat memfiksasi scapula
seperti m. levator scapula, m. rhomboideus dan m. trapezius. (3)
Ekspirasi
Proses ekspirasi terjadi secara pasif, kostae kembali ke posisi
semula, diameter medial lateral toraks kembali menyempit (ekstrinsik
elastic recoil) dan jaringan paru-paru kembali mengempis (instrinsik
elastic recoil). (3) Otot yang akan membantu pada saat terjadi ekspirasi
paksa termasuk otot abdomen disamping otot-otot toraks, beberapa otot
yang berperan untuk menarik kostae dan sternum sehingga ekspresi
maksimal terjadi.(3)
466
Simpulan
Kinesiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang gerakan
tubuh manusia, yang menyatukan bidang anatomi, fisiologi dan geometri
serta hubungannya dengan gerakan tubuh manusia.
Pada dasarnya pergerakan toraks relatif sangat kaku karena
terbentuk dari kostae, vertebra torakalis dan sternum dan memiliki
pergerakan sendi yang sangat terbatas. Gerakan kolumna vertebralis
torakalis tidak dapat dipisahkan dengan gerakan vertebralis lumbalis
sehingga sering disebut dengan gerakan torakolumbalis. Kombinasi yang
indah dan tepat dari gerakan torakolumbalis akan menciptakan gerakan
fleksi, extensi, rotasi dan lateral fleksi dari tubuh manusia.
Selain itu, pergerakan toraks juga sangat berkaitan dengan proses
pernafasan yakni pada proses inspirasi dan ekspirasi. Pada proses ini,
pergerakan pada kostae sering disebut sebagai bucket handle atau pump
handle, bentuk dari pergerakan ini dapat terjadi pada sendi
kostovertebral, sendi kostotransversa dan sendi sternocostalis.
Daftar Pustaka
1. Lippert LS, Clinical Kinesiology and Anatomy. 5th Edition. Philadelphia: F.A. Davis Company; 2011.
2. John VB, Charles ES, Grant Anatomi Klinik. Alih bahasa staf bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. Binarupa Aksara; 2002.
3. Nigel P, Roger S. Anatomy and Human Movement, structure &Function. 6th Edition. London: Elsevier; 2012.
4. Neumann AD, Kinesiology of the Musculosceletal System Foundation for Physical Rehabilitation. Mosby: Elsevier; 2002.
5. Drake RL, et al. Gray’s Basic of Anatomy. Philadelphia: Elsevier; 2011.
6. Fishwikck, et al. Repiratory Symptom And Lung Function
467
Change In Welders, Are They Associated With Workplaced With Workplace Exposure?. The New Zealand Medical Journal; 2004;117:1193.
7. Hideo K, Jun H. Breathing Movement Of The Chest and Abdominal Wall In Heathy Subjects. The Netherlands Journal; 2012; 57: 9.
8. Netter HF, Atlas of Human Anatomy. 4th Edition. Philadelphia: Elsevier; 2006.