perkembangan sosial-emosional masa kanak …ocw.upj.ac.id/files/slide-psi-104-pertemuan-vii.pdf ·...
TRANSCRIPT
PERKEMBANGAN SOSIAL-EMOSIONAL MASA KANAK-KANAK AWAL Kuliah 7
Adriatik Ivanti, M.Psi
The Self
Initiative Versus Guilt (Erikson):
• Dlm tahap ini, konflik2 perasaan akan
muncul dlm diri anak2
• Konflik muncul krn anak2 sudah
mengetahui bhw setiap kegiatan yg mrk
lakukan memiliki tujuan dan tujuan tsb
berhub erat dgn hati nurani dan atau
penghargaan dari orang lain.
Self-Understanding:
• Representasi dari diri: substansi dan isi dari diri konsepsi
• Deskripsi diri anak melibatkananggota tubuh, kepemilikian, danaktivitas fisik
• Deskripsi biasanya tidak realitis
• Usia 4-5 tahun: anak2 mulaimendeskripsikan dirinyaberdasarkan traits psikologi.
PERKEMBANGAN EMOSI
• Self-Conscious Emotions: emosiseperti rasa harga diri, memalukan, rasa bersalah.
• Anak harus sudah dapat merujukpada dirinya sendiri dan sadarbahwa dirinya berbeda denganorang lain
• Mulai muncul pada usia 18 bulan.
Semakin matang anak, maka akan terjadi
peningkatan:
• Kemampuan memahami emosi
• Kemampuan untuk berbicara emosinya dan
emosi orang lain
• Kemampuan untuk mereflesikan emosi
• Memahami bahwa kejadian yang sama
dapat menghasilkan perasaan yang berbeda
pada orang lain
• Kesadaran bahwa emosi perlu diatur agar
sesuai dengan standar sosial
• Orang tua memerankan peran penting pada
regulasi emosi anak:
• Emotion-coaching: orang tua memonitor
emosi anak, menganggap situasi yg
menimbulkan emosi menjadi lahan untuk
belajar, dan membimbing mereka untuk
mengatur emosi secara efektif.
• Emotion-dismissing: ortu memandang
mereka tidak memiliki, atau tidak
mengindahkan, perubahan emosi negatif
• Kemampuan untuk mengatur emosi sangat
penting dalam menentukan kesuksesan
hubungan anak-peer group.
MORAL DEVELOPMENT
• Ialah: perkembangan berpikir, perasaan, dan tingkah laku mengenai peraturantindakan2 yang harus dilakukan seseorangketika mereka berinteraksi dengan orang lain.
• Moral Feelings:
• Teori psikoanalisa menekankanbahwa perasaan moral berasal darirasa cemas dan perasaan bersalah
• Anak2 belajar menghilangkankecemasan dari orang tua danmenghindari hukuman
Perkembangan Moral
• Moral Reasoning (Piaget):
• 4 – 7 tahun: heteronomous morality
• Keadilan dan peraturan adalah sesuatu yang tidak dapat berubah
• Tingkah laku dinilai berdasarkan konsekuensi.
• Imminent justice: bila ada peraturan yang tidakdipatuhi maka hukuman akan segera diberikan.
• 7 to 10: masa transisi
• 10 tahun ke atas: autonomous morality
• Peraturan dan hukum dibuat oleh orang.
• Tindakan dan niat harus dinilai.
• Moral Behavior:
• Proses reinforcement, hukuman, danimitasi dapat menjelaskanperkembangan perilaku moral.
• What children do in one situation is often only weakly related to what they do in other situations
• Kemampuan untuk menahan godaan dan menunda kepuasan terkait erat dengan pengembangan kontrol diri
• Pola Pengasuhan dan Moral Development:
• Penelitian menyarankan bahwa kedua orang tuadan teman sebaya berpengaruh terhadapperkembangan kematangan moral anak.
• Kualitas relasi, kedisiplinan ortu, strategiproaktif, dan dialog merupakan hal yang penting u mematangkan moral anak.
• Orang tua harus secara proaktif mencegah kenakalan potensial sebelum itu terjadi
• Membuat situasi menjadi menarik
• Membicarakan ttg values dan beliefs
Parenting Baumrind’s Parenting Styles:
Authoritarian: restrictive style in which parents demand obedience and respect
Parent places firm limits and does not allow discussion
Parent rigidly enforces rules but rarely explains them
Children are often unhappy, fearful, and anxious
Authoritative: encourages children to be independent while placing limits and controls on actions
Extensive verbal give-and-take
Parents expect mature, independent, age-appropriate behavior
Children are often cheerful, self-controlled, and self-reliant