penyebab kebakaran hutan dan lahan gambut di …digital.library.ump.ac.id/475/2/24. full...

13
Prosiding Seminar Nasional diselenggarakan Pendidikan Geografi FKIP UMP “Manajemen Bencana di Era Revolusi Industri 5.0” ISBN 978-602-6697-38-7 Purwokerto, 10 Agustus 2019 263 PENYEBAB KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN GAMBUT DI KABUPATEN BARITO KUALA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Rosalina Kumalawati¹, Dianita Anjarini 2 , Elisabeth 3 ¹Prodi Pendidikan Geografi, Jurusan Pendidikan IPS, FKIP ULM 2 Magister Penginderaan Jauh, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada Email: [email protected] ABSTRAK Kebakaran hutan dan lahan merupakan fenomena yang sering terjadi di Indonesia biasanya selalu terjadi setiap tahun pada musim kemarau. Penyebab kebakaran hutan dan lahan gambut adalah akibat ulah manusia. baik yang sengaja melakukan pembakaran ataupun akibat kelalaian dalam menggunakan api, hal ini didukung oleh kondisi-kondisi tertentu yang membuat rawan terjadinya kebakaran. seperti gejala El Nino, kondisi fisik gambut yang terdegradasi dan rendahnya kondisi sosial ekonomi masyarakat. Penyebab kebakaran oleh manusia. Kebakaran lahan gambut lebih berbahaya di bandingkan kebakaran pada lahan kering (tanah mineral). selain kebakaran vegetasi di permukaan. lapisan gambut juga terbakar dan bertahan lama. sehingga menghasilkan asap tebal akibat terjadi pembakaran tak-sempurna. Studi ini untuk mengetahui Penyebab Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut di Kabupaten Barito Kuala Kalimantan Selatan, Metode pengumpulan data yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research) dan kepustakaan (library research). Hasil penelitian menunjukan beberapa faktor terjadinya kebakaran hutan dan lahan gambut, antara lain Kadar Air Gambut, Tingkat Dekomposisi Gambut, Tinggi Muka Air, Air Hujan. Penyebab kebakaran hutan dan lahan gambut adalah akibat manusia dan alam. Kata Kunci : Penyebab Kebakaran, Kebakaran, Hutan dan Lahan Gambut PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang. Perkembangan industri dan pertanian akan terus meningkat sejalan dengan pembangunan diIndonesia. Hal tersebut berdampak meningkatnya kebutuhan akan pembukaanlahanbaru demi menunjang keberlangsungan dibidang industri maupun pertanian. Pembukaan lahan dengan cara membakar hutan menjadi pilihan para petani dan perusahaan karena dianggap mudah dan murah, dampak dari pembukaan lahan dengan membakar hutan dalam skala besar dan dan waktu bersamaan mengakibatkan terjadinya kabut asap. Kabut asap di Indonesia selalu terjadi pada musim kemarau, yaitu dari bulan agustus hingga oktober atau pada masa peralihan atau transisi (Fachmi Rasyid. 2014).Sering kita jumpai, sebuah kejadian baru disebut bencana apabila telah terjadi korban manusia. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa disebabkan oleh alam, manusia, dan/atau keduanya yang mengakibatkan korban dan penderitaan manusia, kerugian harta benda, kerusakan lingkungan, kerusakan sarana, prasarana, dan utilitas umum serta menimbulkan gangguan terhadap tata kehidupan dan penghidupan masyarakat (Sudibyakto, 2011).

Upload: others

Post on 18-Jan-2021

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENYEBAB KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN GAMBUT DI …digital.library.ump.ac.id/475/2/24. Full Paper_Rosalina.pdf · 2019. 11. 22. · Kebakaran hutan merupakan suatu bencana yang sangat

Prosiding Seminar Nasional diselenggarakan Pendidikan Geografi FKIP UMP

“Manajemen Bencana di Era Revolusi Industri 5.0”

ISBN 978-602-6697-38-7 Purwokerto, 10 Agustus 2019

263

PENYEBAB KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN GAMBUT

DI KABUPATEN BARITO KUALA

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Rosalina Kumalawati¹, Dianita Anjarini2, Elisabeth3

¹Prodi Pendidikan Geografi, Jurusan Pendidikan IPS, FKIP ULM 2Magister Penginderaan Jauh, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Email: [email protected]

ABSTRAK

Kebakaran hutan dan lahan merupakan fenomena yang sering terjadi di Indonesia

biasanya selalu terjadi setiap tahun pada musim kemarau. Penyebab kebakaran hutan dan

lahan gambut adalah akibat ulah manusia. baik yang sengaja melakukan pembakaran

ataupun akibat kelalaian dalam menggunakan api, hal ini didukung oleh kondisi-kondisi

tertentu yang membuat rawan terjadinya kebakaran. seperti gejala El Nino, kondisi fisik

gambut yang terdegradasi dan rendahnya kondisi sosial ekonomi masyarakat. Penyebab

kebakaran oleh manusia. Kebakaran lahan gambut lebih berbahaya di bandingkan

kebakaran pada lahan kering (tanah mineral). selain kebakaran vegetasi di permukaan.

lapisan gambut juga terbakar dan bertahan lama. sehingga menghasilkan asap tebal akibat

terjadi pembakaran tak-sempurna. Studi ini untuk mengetahui Penyebab Kebakaran

Hutan dan Lahan Gambut di Kabupaten Barito Kuala Kalimantan Selatan, Metode

pengumpulan data yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research) dan

kepustakaan (library research). Hasil penelitian menunjukan beberapa faktor terjadinya

kebakaran hutan dan lahan gambut, antara lain Kadar Air Gambut, Tingkat Dekomposisi

Gambut, Tinggi Muka Air, Air Hujan. Penyebab kebakaran hutan dan lahan gambut

adalah akibat manusia dan alam.

Kata Kunci : Penyebab Kebakaran, Kebakaran, Hutan dan Lahan Gambut

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang. Perkembangan industri dan

pertanian akan terus meningkat sejalan dengan pembangunan diIndonesia. Hal tersebut

berdampak meningkatnya kebutuhan akan pembukaanlahanbaru demi menunjang

keberlangsungan dibidang industri maupun pertanian. Pembukaan lahan dengan cara

membakar hutan menjadi pilihan para petani dan perusahaan karena dianggap mudah dan

murah, dampak dari pembukaan lahan dengan membakar hutan dalam skala besar dan

dan waktu bersamaan mengakibatkan terjadinya kabut asap.

Kabut asap di Indonesia selalu terjadi pada musim kemarau, yaitu dari bulan agustus

hingga oktober atau pada masa peralihan atau transisi (Fachmi Rasyid. 2014).Sering kita

jumpai, sebuah kejadian baru disebut bencana apabila telah terjadi korban manusia.

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa disebabkan oleh alam, manusia,

dan/atau keduanya yang mengakibatkan korban dan penderitaan manusia, kerugian harta

benda, kerusakan lingkungan, kerusakan sarana, prasarana, dan utilitas umum serta

menimbulkan gangguan terhadap tata kehidupan dan penghidupan masyarakat

(Sudibyakto, 2011).

Page 2: PENYEBAB KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN GAMBUT DI …digital.library.ump.ac.id/475/2/24. Full Paper_Rosalina.pdf · 2019. 11. 22. · Kebakaran hutan merupakan suatu bencana yang sangat

Prosiding Seminar Nasional diselenggarakan Pendidikan Geografi FKIP UMP

“Manajemen Bencana di Era Revolusi Industri 5.0”

ISBN 978-602-6697-38-7 Purwokerto, 10 Agustus 2019

264

Kebakaran hutan merupakan suatu bencana yang sangat merugikan banyak orang, di

Indonesia sering kali terjadi kebakaran hutan yang membawa dampak yang buruk bagi

masyarakat dan negara. Kebakaran hutan terutama hutan alam tidak hanya merusak

vegetasi, tetapi semua unsur ekosistem termasuk kehidupan satwa liar, kondisi tanah, air

dan udara. Kerugian lain yang diakibatkan kebakaran hutan ini adalah hilangnya

keanekaragaman yang dimiliki suatu daerah.

Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi Kalimantan Selatan termasuk cukup besar

karena kondisi eksisting wilayah yang sebagian besar adalah kawasan hutan dan lahan

gambut yang mudah terbakar. Kebakaran hutan dan lahan di Propinsi Kalimantan Selatan

selain dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan menimbulkan penyakit infeksi pada

saluranpernapasan (ispa) juga dapat menganggu kelancaran transportasi akibat visibility

yang jelek terutama transportasi udara. Salah satu kabupaten yang masuk dalam prioritas

restorasi gambut dari Badan Restorasi Gambut Indonesia pada tahun 2017 adalah

Kabupaten Barito Kuala Kalimantan Selatan. Kabupaten Barito Kuala adalah salah satu

kabupaten juga di Kalimantan Selatan yang mempunyai gambut tebal dan dalam (WII,

2011; Kumalawati 2017).

Daerah gambut merupakan kawasan dengan kondisi eksisting yang sebagian besar

berupa kawasan hutan dan lahangambut yang mudah terbakar, hal tersebut jika tidak

diimbangi dengan meningkatkan kewaspadaan dengan mengenali kerentanan dalam

menghadapi bencana kebakaran dikhawatirkan dampak dan kerugian menjadi lebih besar.

Kebakaran hutan dan lahan terjadi disebabkan oleh 2 (dua) faktor utama yaitu faktor

alami dan faktor kegiatan manusia yang tidak terkontrol. Faktor alami antara lain oleh

pengaruh El-Nino yang menyebabkan kemarau berkepanjangan sehingga tanaman

menjadi kering. Tanaman kering merupakan bahan bakar potensial jika terkena percikan

api yang berasal dari batubara yang muncul dipermukaan ataupun dari pembakaran

lainnya baik disengaja maupun tidak disengaja. Hal tersebut menyebabkan terjadinya

kebakaran bawah (ground fire) dan kebakaran permukaan (surface fire). Berdasarkan latar

belakang di atas perlu dilakukan penelitian dengan judul “Penyebab Kebakaran Hutan

dan Lahan di Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan”.

METODE PENELITIAN

Penelitian menggunakan pendekatan survei pada setiap penggunaan lahan dan

merupakan penelitian kuantitatif. Seluruh gambaran analisis data yang ditemukan di

lapangan akan dirangkai menjadi sebuah strategi pengurangan risiko bencana kebakaran

dengan di dukung oleh data yang ada. Metode pengumpulan data yang digunakan

adalah penelitian lapangan (field research) dan kepustakaan (library research).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Proses pembakaran (combustion) merupakan kebalikan dari reaksi fotosintesis,

dimana kebakaran hanya akan terjadi apabila unsur bahan bakar, oksigen dan panas

sebagai unsur-unsur segitiga api bersatu. Berdasarkan tipe bahan bakar dan sifat

pembakarannya, kebakaran hutan dan lahan di daerah gambut dapat dikelompokkan

menjadi tiga tipe, yaitu:

1. Kebakaran bawah (ground fire) merupakan tipe kebakaran dimana api membakar

bahan organik di bawah permukaan;

Page 3: PENYEBAB KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN GAMBUT DI …digital.library.ump.ac.id/475/2/24. Full Paper_Rosalina.pdf · 2019. 11. 22. · Kebakaran hutan merupakan suatu bencana yang sangat

Prosiding Seminar Nasional diselenggarakan Pendidikan Geografi FKIP UMP

“Manajemen Bencana di Era Revolusi Industri 5.0”

ISBN 978-602-6697-38-7 Purwokerto, 10 Agustus 2019

265

2. Kebakaran permukaan (surface fire) yaitu tipe kebakaran dimana api membakar

bahan bakar permukaan yang berupa serasah, semak belukar, anakan, pancang, dan

limbah pembalakan;

3. Kebakaran Tajuk (crown fire) merupakan tipe kebakaran yang membakar tajuk

pohon (bagian atas pohon).

Kebakaran di lahan gambut biasanya diawali dengan penyulutan api di atas

permukaan tanah. Api akan bergerak ke segala arah, bawah permukaan, atas permukaan,

kiri, kanan, depan dan belakang. Penjalaran api ke bawah permukaan yang membakar

lapisan gambut dipengaruhi oleh kadar air lapisan gambut dan tidak dipengaruhi angin

sebagai kebakaran bawah (ground fire). Api akan bergerak ke atas permukaan

dipengaruhi oleh kecepatan dan arah angin sebagai kebakaran permukaan (surface fire)

dan bila mencapai tajuk pohon akan menjadi kebakaran tajuk (crown fire). Bagian

pohon/ranting/semak yang terbakar dapat diterbangkan angin dan jatuh ke tempat baru

sehingga menyebabkan kebakaran baru sebagai api loncat (spot fire/spotting) (lihat

Gambar 1).

Gambar 1. Karakteristik Kebakaran di Gambut

Kebakaran gambut didominasi oleh proses smoldering yang menghasilkan emisi

partikel tinggi dan karbon monoksida. Pada waktu bahan bakar hutan terbakar, karbon

dilepaskan dalam bentuk karbon dioksida, karbon monoksida, hidrokarbon, bahan-bahan

partikel dan zat lain dengan jumlah yang menurun (Ward, 1990). CO2 merupakan emisi

terbesar yang dilepaskan ke atmosfir sebagai hasil dari pembakaran. Bersama dengan uap

air CO2 mencapai 90 % dari emisi atmosfir dari kebakaran. CO umumnya dihasilkan

melalui pembakaran tidak sempurna dari bahan bakar lembab (basah) dan termasuk

polutan udara. Methane (CH4) adalah gas rumah kaca ketiga terbesar berlimpah yang

Page 4: PENYEBAB KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN GAMBUT DI …digital.library.ump.ac.id/475/2/24. Full Paper_Rosalina.pdf · 2019. 11. 22. · Kebakaran hutan merupakan suatu bencana yang sangat

Prosiding Seminar Nasional diselenggarakan Pendidikan Geografi FKIP UMP

“Manajemen Bencana di Era Revolusi Industri 5.0”

ISBN 978-602-6697-38-7 Purwokerto, 10 Agustus 2019

266

didistribusikan terhadap pemanasan global. Kira – kira sebanyak 10 % methane

dilepaskan ke atmosfir setiap tahun datang dari pemanasan global (Andreae, 1991 dalam

Nurhayati dkk, 2010).

Standar Nasional Indonesia (SNI), kebakaran adalah sebuah fenomena yang terjadi

ketika suatu bahan mencapai temperatur kritis dan bereaksi secara kimia dengan oksigen

(sebagai contoh) yang menghasilkan panas, nyala api, cahayaa, asap, uap air, karbon

monoksida, karbondioksida, atau produk dan efek lain. Karakteristik kebakaran di lahan

gambut berbeda-beda (lihat Tabel 1).

Tabel 1. Karakteristik Kebakaran di Lahan Gambut

No. Karakteristik Kebakaran

di Lahan Gambut Jawab Jumlah Responden

Persentase

(%)

1. Kebakaran Bawah Ya 200 100

Tidak 0 0

2. Kebakaran Permukaan Ya 200 100

Tidak 0 0

3. Kebakaran Tajuk Ya 200 100

Tidak 0 0

Sumber : Pengolahan Data Primer, 2018

Gambar 2. Karakteristik Kebakaran

Tabel 1 menunjukan jawaban dari 200 responden mengenai karakteristik kebakaran

di lahan gambut. Seluruh responden menjawab ya terhadap kebakaran bawah, permukaan,

dan tajuk. Karakteristik kebakaran di lahan gambut ada kebakaran bawah, kebakaran

permukaan dan kebakaran tajuk. Faktor yang mempengaruhi kebakaran gambut dapat

dilihat pada Tabel 2.

0 %

20 %

40 %

60 %

80 %

100 %

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

Kebakaran Bawah Kebakaran

Permukaan

Kebakaran Tajuk

Page 5: PENYEBAB KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN GAMBUT DI …digital.library.ump.ac.id/475/2/24. Full Paper_Rosalina.pdf · 2019. 11. 22. · Kebakaran hutan merupakan suatu bencana yang sangat

Prosiding Seminar Nasional diselenggarakan Pendidikan Geografi FKIP UMP

“Manajemen Bencana di Era Revolusi Industri 5.0”

ISBN 978-602-6697-38-7 Purwokerto, 10 Agustus 2019

267

Tabel 2. Faktor yang Mempengaruhi Kebakaran Gambut

No. Faktor yang mempengaruhi

Kebakaran Gambut Jawab

Jumlah

Responden

Persentase

(%)

1. Kadar Air Gambut Ya 150 75

Tidak 50 25

2. Tingkat Dekomposisi Gambut Ya 100 50

Tidak 100 50

3. Tinggi Muka Air Ya 100 50

Tidak 100 50

4. Air Hujan Ya 150 75

Tidak 50 25

Sumber : Pengolahan Data Primer, 2018

Gambar 3. Faktor Yang Mempengaruhi Kebakaran

Tabel 2 memberikan informasi mengenai faktor yang mempengaruhi kebakaran

menurut 200 responden. Faktor kadar air gambut dan air hujan dijawab ya oleh 75%

responden, sedangkan faktor tinggi dekomposisi gambut dan tinggi muka air memiliki

persentase 50:50 untuk jawaban ya atau tidak dari seluruh responden, oleh karena itu

kurangnya air hujan membuat lahan gambut kekurangan kadar air yang membuat lahan

menjadi kering mudah terbakar.

Emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari suatu proses kebakaran akan dipengaruhi

oleh kondisi lingkungan dimana pembakaran tersebut dilakukan, baik kondisi bahan

bakar maupun cuaca. Emisi gas dari suatu kebakaran tergantung pada ekosistem seperti

potensi bahan bakar, kadar air bahan bakar, keadaan alam, perilaku api dan karakteristik

kebakaran yang terjadi (Levine dkk,1995 dalam Nurhayati dkk, 2010).

Penyebab terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang dapat menimbulkan hotspot

dibagi menjadi 2 bagian yaitu alami dan buatan (manusia). Penyebab alami dipengaruhi

oleh adanya pengaruh dari penyimpangan iklim seperti El Nino maupun osilasi atmosfer

di atas Samudera Hindia yang menyebabkan kondisi cuaca yang ekstrem di beberapa

wilayah di Indonesia termasuk di Kabupaten Barito Kuala Kalimantan Selatan. Iklim

0 10 20 30 40 50 60 70 80

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

Kadar Air

Gambut

Tingkat

Dekomposisi

Gambut

Tinggi Muka

Air

Air Hujan

Page 6: PENYEBAB KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN GAMBUT DI …digital.library.ump.ac.id/475/2/24. Full Paper_Rosalina.pdf · 2019. 11. 22. · Kebakaran hutan merupakan suatu bencana yang sangat

Prosiding Seminar Nasional diselenggarakan Pendidikan Geografi FKIP UMP

“Manajemen Bencana di Era Revolusi Industri 5.0”

ISBN 978-602-6697-38-7 Purwokerto, 10 Agustus 2019

268

yang ekstrem disini seperti terjadinya musim kemarau dalam waktu yang sangat panjang

sehingga cuaca menjadi sangat panas (SSFMP, 2004). Penyebab buatan kebanyakan

dilakukan oleh masyarakat dan pengelola HTI untuk pembukaan lahan (WARSI, 2003).

Selain itu juga karena adanya illegal logging, degredasi lahan, pembukaan lahan untuk

pemukiman dan pertanian serta perkebunan oleh masyarakat setempat dengan jalan

membakar hutan (FFPMP, 2000 dan Syaipul Bakhori, 2004).

Faktor sosial budaya masyarakat mempunyai andil yang paling besar terhadap adanya

kebakaran hutan. Beberapa faktor penyebab kebakaran hutan antara lain :

1. Penggunaan api dalam kegiatan persiapan lahan

Masyarakat di sekitar kawasan hutan seringkali menggunakan api untuk

persiapan lahan, baik untuk membuat lahan pertanian maupun perkebunan seperti

kopi dan coklat. Perbedaan biaya produksi yang tinggi menjadi satu faktor

pendorong penggunaan api dalam kegiatan persiapan lahan. Metode penggunaan api

dalam kegiatan persiapan lahan dilakukan karena murah dari segi biaya dan efektif

dari segi waktu dan hasil yang dicapai cukup memuaskan.

2. Adanya kekecewaan terhadap sistem pengelolaan hutan

Berbagai konflik sosial sering kali muncul di tengah-tengah masyarakat sekitar

kawasan hutan. Konflik yang dialami terutama masalah konflik atas system

pengelolaan hutan yang tidak memberikan manfaat ekonomi pada masyarakat.

Adanya rasa tidak puas sebagian masyarakat atas pengelolaan hutan bisa memicu

masyarakat untuk bertindak anarkis tanpa memperhitungkan kaidah konservasi

maupun hukum yang ada. Terbatasnya pendidikan masyarakat dan minimnya

pengetahuan masyarakat akan fungsi dan manfaat hutan sangat berpengaruh terhadap

tindakan mereka dalam mengelola hutan yang cenderung desdruktif.

3. Pembalakan liar atau illegal logging.

Kegiatan pembalakan liar atau illegal logging lebih banyak menghasilkan lahan-

lahan kritis dengan tingkat kerawanan kebakaran yang tinggi. Seringkali, api yang

tidak terkendali secara mudah merambat ke areal hutan-hutan kritis tersebut.

Kegiatan pembalakan liar atau illegal logging seringkali meninggalkan bahan bakar

(daun, cabang, dan ranting) yang semakin lama semakin bertambah dan menumpuk

dalam kawasan hutan yang dalam musim kemarau akan mengering dan sangat

bepotensi sebagai penyebab kebakaran hutan.

4. Kebutuhan akan Hijauan Makanan Ternak (HMT)

Kehidupan masyarakat sekitar kawasan hutan tidak lepas dari ternak dan

penggembalaan. Ternak (terutama sapi) menjadi salah satu bentuk usaha sampingan

untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Kebutuhan akan HMT dan areal

penggembalaan merupakan salah satu hal yang harus dipenuhi. Untuk mendapatkan

rumput dengan kualitas yang bagus dan mempunyai tingkat palatabilitas yang tinggi

biasanya masyarakat membakar kawasan padang rumput yang sudah tidak produktif.

Setelah areal padang rumput terbakar akan tumbuh rumput baru yang kualitasnya

lebih bagus dan kandungan gizinya tinggi.

Page 7: PENYEBAB KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN GAMBUT DI …digital.library.ump.ac.id/475/2/24. Full Paper_Rosalina.pdf · 2019. 11. 22. · Kebakaran hutan merupakan suatu bencana yang sangat

Prosiding Seminar Nasional diselenggarakan Pendidikan Geografi FKIP UMP

“Manajemen Bencana di Era Revolusi Industri 5.0”

ISBN 978-602-6697-38-7 Purwokerto, 10 Agustus 2019

269

5. Perambahan hutan

Faktor lain yang tidak kalah pentingnya sebagai agen penyebab kebakaran hutan

adalah migrasi penduduk dalam kawasan hutan (perambah hutan). Disadari atau

tidak bahwa semakin lama, kebutuhan hidup masyarakat akan semakin meningkat

seiring semakin bertambahnya jumlah keluarga dan semakin kompleknya kebutuhan

hidup. Hal tersebut menuntut penduduk untuk menambah luasan lahan garapan

mereka agar hasil pertanian mereka dapat mencukupi kebutuhan hidupnya.

6. Sebab lain

Sebab lain yang bisa menjadi pemicu terjadinya kebakaran adalah faktor

kurangnya kesadaran masyarakat terhadap bahaya api. Biasanya bentuk

kegiatanyang menjadi penyebab adalah ketidaksengajaan dari pelaku. Misalnya

masyarakat mempunyai interaksi yang tinggi dengan hutan. Salah satu bentuk

interaksi tersebut adalah kebiasaan penduduk mengambil rotan yang biasanya sambil

bekerja mereka menyalakan rokok. Dengan tidak sadar mereka membuang puntung

rokok dalam kawasan hutan yang mempunyai potensi bahan bakar melimpah

sehingga memungkinkan terjadi kebakaran.

Penyebab kebakaran hutan dan lahan gambut juga disebabkan oleh faktor manusia

dan faktor alam yaitu:

1. Faktor Manusia

Kebakaan adalah api yang tidak terkendali artinya diluar kemampuan dan

keinginan manusia, tetapi ada pula kebakaran akibat ulah manusia baik disengaja

ataupun tidak di sengaja (Ramli, 2010). Penyebab kebakaran pada penggunaan lahan

yaitu Pengolahan/Pembersihan lahan dengan cara membakar Masih terdapatnya

sekelompok masyarakat yang mengolah/membersihkan lahan dengan cara

membakar. Hal ini dilakukan karena adanya masalah biaya yang dialami oleh

masyarakat tersebut, yaitu biaya untuk melakukan pembakaran lebih murah

dibandingkan dengan biaya untuk membeli pupuk (Irwandi, 2016).

Proses kebakaran hutan dan lahan yaitu api digunakan dalam pembukaan

dan/atau penyiapan lahan perladangan oleh masyarakat. Penggunaan api dalam

rangka penyiapan lahan perladangan sudah dilakukan sejak lama dan turun temurun

oleh masyarakat. Hal ini dikarenakan penggunaan api merupakan cara yang lebih

murah, mudah, dan efektif (Aryadi, 2017). Metode penggunaan api dalam kegiatan

persiapan lahan dilakukan karena murah dari segi biaya dan efektif dari segi waktu

dan hasil yang dicapai cukup memuaskan (Rasyid, 2014).

Penyebab kebakaran hutan dan lahan akibat kegiatan manusia dapat dilihat pada

Tabel 3.

Page 8: PENYEBAB KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN GAMBUT DI …digital.library.ump.ac.id/475/2/24. Full Paper_Rosalina.pdf · 2019. 11. 22. · Kebakaran hutan merupakan suatu bencana yang sangat

Prosiding Seminar Nasional diselenggarakan Pendidikan Geografi FKIP UMP

“Manajemen Bencana di Era Revolusi Industri 5.0”

ISBN 978-602-6697-38-7 Purwokerto, 10 Agustus 2019

270

Tabel 3. Penyebab Kebakaran Hutan dan Lahan Akibat Kegiatan Manusia

No. Penyebab Kebakaran Hutan dan

Lahan Akibat Kegiatan Manusia Jawab

Jumlah

Responden Persentase

1. Kebiasaan dan Perilaku Ya 190 95

Tidak 10 5

2. Pembukaan Lahan untuk

permukiman

Ya 50 25

Tidak 150 75

3. Pembukaan Lahan untuk pertanian Ya 195 97.5

Tidak 5 2.5

4. Pembukaan Lahan untuk perkebunan Ya 55 27.5

Tidak 145 72.5

5. Pembukaan Lahan untuk HTI Ya 5 2.5

Tidak 195 97.5

6. Pembukaan Lahan untuk Pertanian

lahan kering

Ya 150 75

Tidak 50 25

7. Konflik lahan antara pemerintah Ya 10 5

Tidak 190 95

8. Konflik lahan antara perusahaan Ya 20 10

Tidak 180 90

9. Konflik lahan antara masyarakat Ya 10 5

Tidak 190 95

10. konflik hukum adat dengan hukum

negara

Ya 5 2.5

Tidak 195 97.5

11. Ketidaksengajaan/kegiatan lain yang

menimbulkan api (pencarian kayu

bakar)

Ya 110 55

Tidak 90 45

12. Ketidaksengajaan/kegiatan lain yang

menimbulkan api (membakar

sampah)

Ya 190 95

Tidak 10 5

13. Penduduk lokal melakukan

pembakaran untuk memprotes

pengambil-alihan lahan mereka oleh

perusahaan

Ya 20 10

Tidak 180 90

14. Tingkat pendapatan masyarakat yang

relatif rendah, sehingga terpaksa

memilih alternatif yang mudah,

murah dan cepat untuk pembukaan

lahan

Ya 140 70

Tidak 60 30

15. Kurangnya penegakan hukum

terhadap perusahaan yang melanggar

peraturan pembukaan lahan

Ya 60 30

Tidak 140 70

16. Kemiskinan dan ketidak adilan bagi

masyarakat pinggiran atau dalam

kawasan hutan

Ya 0 0

Tidak 200 100

17. Kesadaran semua lapisan masyarakat

terhadap bahaya kebakaran hutan dan

lahan masih rendah

Ya 170 85

Tidak 30 15

18. Kemampuan aparatur pemerintah

untuk koordinasi masih rendah

Ya 170 85

Tidak 30 15

Page 9: PENYEBAB KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN GAMBUT DI …digital.library.ump.ac.id/475/2/24. Full Paper_Rosalina.pdf · 2019. 11. 22. · Kebakaran hutan merupakan suatu bencana yang sangat

Prosiding Seminar Nasional diselenggarakan Pendidikan Geografi FKIP UMP

“Manajemen Bencana di Era Revolusi Industri 5.0”

ISBN 978-602-6697-38-7 Purwokerto, 10 Agustus 2019

271

No. Penyebab Kebakaran Hutan dan

Lahan Akibat Kegiatan Manusia Jawab

Jumlah

Responden Persentase

19. Kemampuan aparatur pemerintah

dalam memberikan penyuluhan untuk

meningkatkan kesadaran masyarakat

supaya tidak membakar hutan dan

lahan masih rendah

Ya 195 97.5

Tidak 5 2.5

20. Kemampuan aparatur pemerintah

dalam melakukan upaya pemadaman

kebakaran semak belukar, lahan dan

hutan masih rendah

Ya 120 60

Tidak 80 40

21. Upaya pendidikan baik formal

maupun informal untuk

penanggulangan kebakaran hutan dan

lahan belum memadai

Ya 55 27.5

Tidak 145 72.5

22. Belum efektifnya penanggulangan

kebakaran hutan dan lahan

disebabkan oleh faktor kemiskinan

Ya 50 25

Tidak 150 75

23. Belum efektifnya penanggulangan

kebakaran hutan dan lahan

disebabkan oleh faktor ketidak

adilan,

Ya 95 47.5

Tidak 105 52.5

24. Belum efektifnya penanggulangan

kebakaran hutan dan lahan

disebabkan oleh faktor rendahnya

kesadaran masyarakat,

Ya 180 90

Tidak 20 10

25. Belum efektifnya penanggulangan

kebakaran hutan dan lahan

disebabkan oleh faktor terbatasnya

kemampuan aparat,

Ya 175 87.5

Tidak 25 12.5

26. Belum efektifnya penanggulangan

kebakaran hutan dan lahan

disebabkan oleh faktor minimnya

fasilitas untuk penanggulangan

kebakaran

Ya 190 95

Tidak 10 5

Sumber: Pengolahan Data Primer, 2018

Page 10: PENYEBAB KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN GAMBUT DI …digital.library.ump.ac.id/475/2/24. Full Paper_Rosalina.pdf · 2019. 11. 22. · Kebakaran hutan merupakan suatu bencana yang sangat

Prosiding Seminar Nasional diselenggarakan Pendidikan Geografi FKIP UMP

“Manajemen Bencana di Era Revolusi Industri 5.0”

ISBN 978-602-6697-38-7 Purwokerto, 10 Agustus 2019

272

Gambar 4. Penyebab Kebakaran Akibat Aktivitas Manusia

Tabel 3 menunjukan penyebab kebakaran hutan dan lahan akibat aktivitas

manusia. Faktor-faktor yang paling dominan seperti kebiasaa, pembukaan lahan

pertanian, faktor ketidaksengajaan seperti membakar sampah, masih kurangnya

kesadaran masyarakat terhadap bahaya kebakaran hutan, kurangnya kemampuan

aparatur pemerintah dalam hal koordinasi maupun penyuluhan tentang bahaya

kebakaran hutan, serta belum efektifnya penanggulangan kebakaran akibat masih

minimnya fasilitas.

0

20

40

60

80

100

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

21 22 23 24 25 26

Lanjutan Gambar 4

0

20

40

60

80

100

Ya Tid

ak Ya

Tid

ak Ya

Tid

ak Ya

Tid

ak Ya

Tid

ak Ya

Tid

ak Ya

Tid

ak Ya

Tid

ak Ya

Tid

ak Ya

Tid

ak

11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Lanjutan Gambar 4

0

20

40

60

80

100

Ya Tid

ak Ya

Tid

ak Ya

Tid

ak Ya

Tid

ak Ya

Tid

ak Ya

Tid

ak Ya

Tid

ak Ya

Tid

ak Ya

Tid

ak Ya

Tid

ak

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Page 11: PENYEBAB KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN GAMBUT DI …digital.library.ump.ac.id/475/2/24. Full Paper_Rosalina.pdf · 2019. 11. 22. · Kebakaran hutan merupakan suatu bencana yang sangat

Prosiding Seminar Nasional diselenggarakan Pendidikan Geografi FKIP UMP

“Manajemen Bencana di Era Revolusi Industri 5.0”

ISBN 978-602-6697-38-7 Purwokerto, 10 Agustus 2019

273

2. Faktor Alam

Kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia di sebabkan tiga faktor utama yaitu

kondisi bahan bakar, cuaca, dan budaya masyarakat. Kondsi bahan bakar yang rawan

terhadap bahaya kebakaran adalah jumlahnya yang melimpah di lantai hutan, kadar

airnya relative rendah (kering), serta ketersediaan bahan bakar yang

berkesinambungan (Rasyid, 2014).

Faktor iklim berupa suhu, kelembaban, angin dan curah hujan turut menentukan

kerawanan kebakaran. Suhu yang tinggi akibat penyinaran matahari langsung

menyebabkan bahan bakar mengering dan mudah terbakar, angin juga turut

mempengaruhi proses pengeringan bahan bakar serta kecepatan menjalarnya api

sedangkan curah hujan mempengaruhi besar kecilnya kadar air yang terkandung

dalam bahan bakar.

Kerawanan terjadinya kebakaran hutan dan lahan gambut tertinggi terjadi pada

musim kemarau dimana curah hujan sangat rendah dan intensitas panas matahari

tinggi. Kondisi ini pada umumnya terjadi antara bulan Juni hingga Oktober dan

kadang pula terjadi pada bulan Mei sampai November. Kerawanan kebakaran

semakin tinggi jika ditemukan adanya gejala El Nino. Penyebab kebakaran hutan dan

lahan karena faktor alam di daerah penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 4. Penyebab Kebakaran Hutan dan Lahan Akibat Faktor Alam

No. Penyebab Kebakaran Hutan dan Lahan

Akibat Faktor Alam Jawab

Jumlah

Responden Persentase

1. Musim Kemarau Ya 175 87.5

Tidak 25 12.5

2. Lahan Gambut Ya 190 95

Tidak 10 5

3. Suhu musim kemarau yang sangat

panas

Ya 180 90

Tidak 20 10

4. Sambaran petir Ya 30 15

Tidak 170 85

5. Kebakaran di bawah tanah di lahan

gambut menyulut kebakaran di bagian

atas

Ya 175 87.5

Tidak 25 12.5

6. Daerah alang-alang Ya 180 90

Tidak 20 10

7. Daerah semak belukar Ya 185 92.5

Tidak 15 7.5

8. Daerah hutan Ya 85 42.5

Tidak 115 57.5

Sumber : Pengolahan Data Primer, 2018

Page 12: PENYEBAB KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN GAMBUT DI …digital.library.ump.ac.id/475/2/24. Full Paper_Rosalina.pdf · 2019. 11. 22. · Kebakaran hutan merupakan suatu bencana yang sangat

Prosiding Seminar Nasional diselenggarakan Pendidikan Geografi FKIP UMP

“Manajemen Bencana di Era Revolusi Industri 5.0”

ISBN 978-602-6697-38-7 Purwokerto, 10 Agustus 2019

274

Gambar 5. Penyebab Kebakaran Akibat Alam

Tabel 4 menunjukan penyebab kebakaran hutan dan lahan akibat faktor alam.

Faktor-faktor yang menjadi penyebab kuat terjadinya kebakaran menurut responden

adalah musim kemarau (87,5 %), lahan gambut (95 %), musim kemarau yang panas

(90 %), sambaran petir (15 %), kebakaran di bawah tanah lahan gambut (87,5 %),

daerah alang-alang (90 %) dan daerah semak belukar (92,5 %), sementara hutan

(42,5 %) juga menjadi penyebab kebakaran tetapi tidak terlalu dominan menurut

responden.

KESIMPULAN

1. Penyebab terjadinya hotspot menurut seluruh responden yang terdiri dari 200 orang

terjadi akibat adanya kebakaran bagian bawah, permukaan, dan tajuk pada lahan

gambut.

2. Faktor yang mempengaruhi kebakaran adalah faktor kadar air gambut dan air hujan

oleh karena itu kurangnya air hujan membuat lahan gambut kekurangan kadar air

yang membuat lahan menjadi kering mudah terbakar. Faktor lain adalah akibat

aktivitas manusia dan alam.

REFERENSI

Aryadi Mahrus, Dkk. 2017. Kecenderungan Kebakaran Hutan Dan Lahan Dan Alternatif

Pengendalian Berbasis Kemitraan Di Pt. Inhutani II Kotabaru. Jurnal Hutan Tropis

Volume 5 No. 3 Hal 222 – 235. ISSN 2337-7771.

Cahyono Andy S., Dkk. 2015. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebakaran Hutan di

Indonesia dan Implikasi Kebijakannya. Jurnal Sylva Lestari Vol. 3 No. 1. ISSN

2339-0913.

Hadiprasetya, Y. (2009). Identifikasi Faktor Penyebab Kebakaran Hutan dan Upaya

Penanggulangannya di Taman Nasional Gunung Ciremai, Jawa Barat. Skripsi

Izhmy.S, M. (2016). Penanggulangan Kebakaran Hutan di Indonesia dalam Perspektif

Human Security. Skripsi.

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

100

Ya Tid

ak Ya Tid

ak Ya Tid

ak Ya Tid

ak Ya Tid

ak Ya Tid

ak Ya Tid

ak Ya Tid

ak

1 2 3 4 5 6 7 8

Page 13: PENYEBAB KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN GAMBUT DI …digital.library.ump.ac.id/475/2/24. Full Paper_Rosalina.pdf · 2019. 11. 22. · Kebakaran hutan merupakan suatu bencana yang sangat

Prosiding Seminar Nasional diselenggarakan Pendidikan Geografi FKIP UMP

“Manajemen Bencana di Era Revolusi Industri 5.0”

ISBN 978-602-6697-38-7 Purwokerto, 10 Agustus 2019

275

Kumalawati Rosalina., Dkk. (2017). Identifikasi Faktor-Faktor Kerentanan Terhadap

Kebakaran Hutan Dan Lahan Di Kecamatan Cintapuri Darussalam Kabupaten

Banjar. Jpg (Jurnal Pendidikan Geografi) E-Issn : 2356-5225 , 23-31.

Kumalawati, R., & dkk. (2016). Strategi Penanganan Hotspot pada setiap Penggunaan

Lahan Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan di Kabupaten Banjar Kalimantan

Selatan. Laporan Penelitian.

Loren Aditiea dkk. 2015. Analisis Faktor Penyebab Kebakaran Hutan dan Lahan serta

Upaya Pencegahan yang Dilakukan Masyarakat di Kecamatan Basarang

Kabupaten Kapuas Kalimantan Tengah. ISSN 1978-8096

Nurhayati Dwi Ati., Dkk (2010). Kandungan Emisi Gas Rumah Kaca Pada Kebakaran

Hutan Rawa Gambut Di Pelalawan Riau. Jurnal Ilmu Pertanian IndonesiaVol. 15

No.2, hlm. 78-82 ISSN 0853 – 4217

Pamungkas, R. N., (2013). Identifikasi Faktor-Faktor Kerentanan Terhadap Bencana

Kebakaran Hutan Dan Lahan Di Kecamatan Liang Anggang Kota Banjarbaru.

Jurnal Teknik Pomits Vol. 2, No. 2, (2013) Issn: 2337-3539.

Pemanfaatan Penginderaan Jauh Deputi Bidang Penginderaan Jauh – LAPAN Jurnal

Konstruksi STT-Garut, 1(13): 3. Garut: STT Garut. Pemanfaatan Penginderaan

Jauh – LAPAN Vol.01 ISBN: 978-602-96352-2-5

Saharjo H. Bambang dan Wibisana Guntala. 2017. Persepsi Masyarakat Dalam Upaya

Pengendalian Kebakaran Hutan Di Taman Nasional Gunung Ciremai. Jurnal

Silvikultur Tropika. Vol. 08 No. 2 Hal: 141-146. ISSN: 2086-8227.

Setiawan, A. (2018). Kebijakan Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan di Indonesia

Tacconi Luca. 2003. Kebakaran Hutan di Indonesia:Penyebab, biaya dan Implikasi

Kebijakan. CIFOR Occasional Paper No. 38 (i). ISSN: 0854-9818.