peningkatan partisipasi wanita dan pengembangan hubungan

12
.PENINGKATAN PARTlSlPASl WANITA DAN PENGEMBANGAN HUBUNGAN INDUSTRIAL YANG BERWAWASAN GENDER Dl KAWASAN TlMUR INDONESIA (KTI)" Kodiran dkk. ** -;. , ' findamuluan *. - , kafiwenita aendmng melht war& 3. seBggai entitas y q terlepas dari S eh-p.*rn wnmmusattan - perhatian pada persoalan wanita dalam kerangka perbedaan seksual. Cara-cara seperti ini ternyata tidak memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan pkkgkatan partisipasiwanita dalam industri lmrena persoalan struktur sosial, budaya, e#qtmi, dan politik yang membedakan laki- @i -Qn wanita (gender differences) tidak . Mian tentang gender pun pada umumnya k l u m menjelaskan ketimpangan gender secara rinci karena penelitian pada umumnya cenderung melihat masalah keterlibatan wanita dari sudut pandang ekonomi: mencakup alokasi waktu dan pengupahan. Untuk itu, penelian ini berusaha untuk melengkapikekurangantersebut, yaitu dengan melihat mekanisme sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang mengkonstruksi ketimpangan gender. Hal ini meliputi bentuk- bentuk konstruksi ketimpangan gender dalam sektor industri yang membedakan peran laki-laki dan wanita. Pemahaman konstruksi sosial, budaya, ekonomi, dan politik keberadaanwanita dan industri ini akan memungkinkanditumuskan- nya kebijakan yang lebih tepat tentang hubungan industrialyang bennrawasan gender sehlngga dapat meng&mbangkan sumber daya dan meningkatkan kesejahteman wanita. Unluk itu, pnslitian ini menggunakan dua metode utama, suwei dan kualitatif, dalam pengumpulan data. Suwei digunakan untuk mengetahui konteks industri di mana wanita terlibat dan k u a l i ~ f digunakan untuk memahami hakikat keterlibatan dan hubung- an-hubungan sosial yang terbentuk dalam industri. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Studi ini memberikan perhatian khusus kepada masalah sumber daya sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Keempat aspek ini kait-mengait &lam menentukan kualitas hidup manusia. Struktur sosial- budaya den sttuktur ekonomi berpengaruh terhadap tingkat partisipasi tenaga kerja wanita. Secara kuantitatif, partisipsi tenaga ke j a wanita di sektor ekonomi sudah cukup baik karena lapangan keja sudah semakin terbuka, bahkan sektor-sektor yang dulu didominasi laki-laki, kini sudah bisa dimasuki oleh tenaga kerja wanita (feminization). Akan tetapi, secara kualitatif masih perlu dipertanyakan karena kebanyakan mereka terlibat pada jenis-jenis pekejaan kasar dan . sering mendapat perlakuan yang berbeda . Laporan PenMian Hibah Bemaing VIIB Perguruan Tii Tahun ** Profcsor, Doktor, Master of Arts, Staf Pmgaj8r Ju~san Antropologi, U - Oadfah Mada, Yogyakarta. AnggotaTun Mfti: Anna Me&WaW, Wadi P - , Setiadi, dan Tuty Gandarsih.

Upload: others

Post on 24-Apr-2022

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Peningkatan Partisipasi Wanita dan Pengembangan Hubungan

.PENINGKATAN PARTlSlPASl WANITA DAN PENGEMBANGAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

YANG BERWAWASAN GENDER Dl KAWASAN TlMUR INDONESIA (KTI)"

Kodiran dkk. **

-;. ,

' findamuluan * . - , kafiwenita aendmng me lh t war& 3 . seBggai entitas y q terlepas dari S eh -p . * rn w n m m u s a t t a n - perhatian pada persoalan wanita dalam

kerangka perbedaan seksual. Cara-cara seperti ini ternyata tidak memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan pkkgkatan partisipasi wanita dalam industri lmrena persoalan struktur sosial, budaya, e#qtmi, dan politik yang membedakan laki- @i -Qn wanita (gender differences) tidak

. M i a n tentang gender pun pada umumnya k l u m menjelaskan ketimpangan gender secara rinci karena penelitian pada umumnya cenderung melihat masalah keterlibatan wanita dari sudut pandang ekonomi: mencakup alokasi waktu dan pengupahan. Untuk itu, penelian ini berusaha untuk melengkapi kekurangan tersebut, yaitu dengan melihat mekanisme sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang mengkonstruksi ketimpangan gender. Hal ini meliputi bentuk- bentuk konstruksi ketimpangan gender dalam sektor industri yang membedakan peran laki-laki dan wanita.

Pemahaman konstruksi sosial, budaya, ekonomi, dan politik keberadaan wanita dan industri ini akan memungkinkan ditumuskan- nya kebijakan yang lebih tepat tentang hubungan industrial yang bennrawasan gender

sehlngga dapat meng&mbangkan sumber daya dan meningkatkan kesejahteman wanita.

Unluk itu, pnslitian ini menggunakan dua metode utama, suwei dan kualitatif, dalam pengumpulan data. Suwei digunakan untuk mengetahui konteks industri di mana wanita terlibat dan k u a l i ~ f digunakan untuk memahami hakikat keterlibatan dan hubung- an-hubungan sosial yang terbentuk dalam industri.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian Studi ini memberikan perhatian khusus

kepada masalah sumber daya sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Keempat aspek ini kait-mengait &lam menentukan kualitas hidup manusia. Struktur sosial- budaya den sttuktur ekonomi berpengaruh terhadap tingkat partisipasi tenaga kerja wanita. Secara kuantitatif, partisipsi tenaga ke j a wanita di sektor ekonomi sudah cukup baik karena lapangan keja sudah semakin terbuka, bahkan sektor-sektor yang dulu didominasi laki-laki, kini sudah bisa dimasuki oleh tenaga kerja wanita (feminization). Akan tetapi, secara kualitatif masih perlu dipertanyakan karena kebanyakan mereka terlibat pada jenis-jenis pekejaan kasar dan . sering mendapat perlakuan yang berbeda .

Laporan PenMian Hibah Bemaing VIIB Perguruan T i i Tahun

** Profcsor, Doktor, Master of Arts, Staf Pmgaj8r Ju~san Antropologi, U- Oadfah Mada, Yogyakarta. AnggotaTun M f t i : Anna Me&WaW, Wadi P-, Setiadi, dan Tuty Gandarsih.

Page 2: Peningkatan Partisipasi Wanita dan Pengembangan Hubungan
Page 3: Peningkatan Partisipasi Wanita dan Pengembangan Hubungan
Page 4: Peningkatan Partisipasi Wanita dan Pengembangan Hubungan
Page 5: Peningkatan Partisipasi Wanita dan Pengembangan Hubungan
Page 6: Peningkatan Partisipasi Wanita dan Pengembangan Hubungan
Page 7: Peningkatan Partisipasi Wanita dan Pengembangan Hubungan
Page 8: Peningkatan Partisipasi Wanita dan Pengembangan Hubungan
Page 9: Peningkatan Partisipasi Wanita dan Pengembangan Hubungan
Page 10: Peningkatan Partisipasi Wanita dan Pengembangan Hubungan

P8fiin@atPa Sartlsipasi Wanita

Page 11: Peningkatan Partisipasi Wanita dan Pengembangan Hubungan

DARAR WSTA#A The Socia/ Co-ion of Gender. 3 - - - -

Nmbury Park: Sage Publications. Abduilah, I m . 1989. ' P ~ ~ u Pahgang

Batik: Kasus Malioboro, Yogyakarta' Andersen, hlwgmt L. 1983. Thinking about Masyrrrakat Indonesia, No. 2. Women: Sooidog&e/ and W J n i d

Perspectives. New Ywk: Mwrnitlan . 1 991. Wanita Baku/ di Publishers.

Pedesaan Jawa. Yogyakarta: Pusat Peneliian Kependudukan-UGM. Berger, Peter L. dan Thomas Luckman.

1990. Tafsir Sosial atas Kenyktaran. . 1995. 'Re~roduksi Jakarta: LP3ES.

msma m. ti. Wnusb. Yogyakarta: Kanisbs. a ---- I 'ssp Bergerr Peter L. 1994. Langl Bud: Agema Penelitian Kualitatif (Hand Out). Yogyakarta: Program Pasca Satjana

Sebagai ReaIibs Sost$/. Jaka3aicarta: ff.

UGM. Pustaka LP3ES iMesia . -

Agassi, Judith Lorber clan Susan A. Farm. Ctrafetr, Janet Jarret. t991.'7he Gender

1991.7heo1ies of Gender Equality: Lm- son from the Israeli Kibbutz', &tarn Udith Lorber dan Susan A. Fanet m.,

Page 12: Peningkatan Partisipasi Wanita dan Pengembangan Hubungan