pengukuran arah kiblat masjid al hikmah …fisika.um.ac.id/download/doc_download/553... · kata...

Download PENGUKURAN ARAH KIBLAT MASJID AL HIKMAH …fisika.um.ac.id/download/doc_download/553... · Kata Kunci: kiblat, spherical ... terbentuk tersebut sebagai tanda arah mata angin dengan

If you can't read please download the document

Upload: vodieu

Post on 06-Feb-2018

228 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

PENGUKURAN ARAH KIBLAT MASJID AL HIKMAH

UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE

SPHERICAL TRIGONOMETRY (TRIGONOMETRI BOLA)

Dewi Setyo Murthi

Universitas Negeri Malang

Email: [email protected]

ABSTRAK: Menghadap arah kiblat adalah kewajiban bagi kaum Muslimin dalam

melaksanakan ibadah kepada Allah SWT, baik ibadah fardhu maupun ibadah sunnah,

sehingga mengukur arah kiblat ini sangat penting karena berpengaruh terhadap

diterima atau tidaknya ibadah sholat yang kita tunaikan. Ketika kita melihat realita

Masjid Al-Hikmah UM, terlihat adanya kemiringan shaf sholat, akan tetapi masih

banyak dijumpai jamaah yang ketika menunaikan ibadah sholat menghadap lurus ke

depan. Secara ilmiah, kita perlu mengetahui cara dan bagaimana menentukan arah

kiblat yang sebenarnya. Cara yang akan dikenalkan adalah dengan menggunakan

Spherical Trigonometry (Trigonometri Bola). Karena Bumi kita ini berbentuk bola,

maka rumus ini dianggap representatif untuk menjawab permasalahan penentuan arah

kiblat. Penentuan azimuth suatu tempat di permukaan Bumi ke arah kiblat

menggunakan Spherical Trigonometry (Trigonometri Bola), membutuhkan data

koordinat geografis dari kabah, kutub utara Bumi, dan tempat yang akan dicari

azimuthnya tersebut. Sehingga, dibutuhkan suatu alat yang dapat menyajikan data

tersebut secara akurat. Dalam hal ini, peneliti memilih Global Positioning System

(GPS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa azimuth arah kiblat Masjid al-Hikmah

Universitas Negeri Malang berdasarkan analisis menggunakan Spherical Trigonometry

(Trigonometri Bola) adalah -65,7866680 atau 294,21333

0 = (294.210.25)

0. Kemudian,

ditentukan arah utara sejati untuk menerapkan azimuth arah kiblat hasil analisis

tersebut. Setelah diterapkan pada fakta kiblat Masjid al-Hikmah UM, ternyata masjid

Al-Hikmah UM sudah tepat menghadap kiblat, sehingga arah kiblanya tidak perlu

diubah.

Kata Kunci: kiblat, spherical trigonometry (trigonometri bola), azimuth arah kiblat,

Global Positioning System (GPS), dan Masjid Al-Hikmah Universitas

Negeri Malang.

ABSTRACT: Facing the direction of Qiblah is an obligation for Muslims in practicing

their worships to Allah SWT, both fard and sunnah worship, so measuring qibla

direction is very important because it affects the admissibility of daily worships which

we do. When we look at the reality of the Al - Hikmah mosque in State University of

Malang, seen the slope of the prayer rows , but there's also a congregation that daily

prayer when facing straight ahead . Scientifically , we need to know the method and

how to determine the real qibla direction. The method that will be introduced is using

Spherical Trigonometry. Because our Earth is spherical, then this formula is considered

representative to answer the problem of determining the qibla direction. Azimuth

determination of a place on Earth's surface toward the qibla direction using Spherical

Trigonometry requires geographic coordinate data from Kaabah, the north pole of

Earth, and the place whose azimuth is going to be searched. Thus, we need a tool that

can present the data accurately. In this case, the researcher chose the Global

Positioning System (GPS). This study was intended to measure the Qibla direction of

Al-Hikmah Mosque, State University of Malang and determine the accuracy of it. The

result showed that the azimuth of qibla direction of Al-Hikmah Mosque, University of

Malang based on analysis using Spherical Trigonometry is -65,7866680 or 294,21333

0

mailto:[email protected]

= (294.210.25)0. Then, we determined the true north direction to apply the azimuth of

qibla direction resulted from the analysis. After being matched to the facts of qibla

direction of Al-Hikmah Mosque, State University of Malang, it showed that the qibla

direction of Al-Hikmah Mosque, State University of Malang is correct, so no need to

change the qibla direction.

Keywords:. qibla direction, Spherical Trigonometry, azimuth of qibla direction, Global Positioning System (GPS), and Al-Hikmah mosque in State University of

Malang

PENDAHULUAN

Secara definisi kiblat berasal dari

bahasa arab yakni qibala yang berarti

mengarah atau mengarahkan. Yang dimaksud

dengan arah kiblat yaitu besar sudut dari suatu

tempat terhadap Kabah, di dalam Masjidil

Haram yang berada di kota Makkah di negara

Saudi Arabia. Sehingga dalam hal ini

diperlukan usaha untuk menentukan arah

kiblat dengan lebih seksama atau presisi, tidak

sekedar menghadap ke arah Barat saja bagi

kita umat Islam yang tinggal di Indonesia.

(Raharto, 2011).

Oleh karena Bumi kita berbentuk

bola, maka timbulah beberapa permasalahan

dalam menentukan arah Kiblat. Ketika kita

melihat beberapa literatur begitu beragam

pemahaman orang dalam menentukan arah

kiblat. Di Indonesia, secara umum orang

berkata bahwa arah Kiblat bagi tempat-tempat

di Indonesia adalah ke-arah barat serong

sedikit ke utara. Mengukur arah kiblat ini

sangat penting karena berpengaruh terhadap

diterima atau tidaknya ibadah sholat yang kita

tunaikan. Ketika kita melihat realita Masjid

Al-Hikmah UM, terlihat adanya kemiringan

shaf sholat, akan tetapi masih banyak dijumpai

jamaah yang ketika menunaikan ibadah sholat

menghadap lurus ke depan. Secara ilmiah, kita

perlu mengetahui cara dan bagaimana

menentukan arah kiblat yang sebenarnya.

Metode yang akan digunakan oleh penulis

adalah Spherical Trigonometry (Trigonometri

Bola). Karena Bumi kita ini berbentuk bola,

maka rumus ini dianggap representatif untuk

menjawab permasalahan pengukuran azimut

arah kiblat.

Penentuan azimut suatu tempat di

permukaan Bumi ke arah kiblat menggunakan

Spherical Trigonometry (Trigonometri Bola),

membutuhkan data koordinat geografis dari

kabah, kutub utara Bumi, dan tempat yang

akan dicari azimutnya tersebut. Sehingga,

dibutuhkan suatu alat yang dapat menyajikan

data tersebut secara akurat. Dalam hal ini,

peneliti memilih Global Positioning System

(GPS), karena GPS tidak dipengaruhi oleh

medan magnetik baik deklinasi magnetik bumi

maupun medan magnet lokal serta dapat

memandu arah secara akurat karena dipandu

oleh sinyal dari satelit. Alat ini tentunya

sangat membantu saat dilakukan pengukuran

arah kiblat.

METODE EKSPERIMEN

Teknik analisis data yaitu proses

penyederhanaan data ke dalam bentuk yang

lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan.

Teknik analisis data yang dilakukan oleh

peneliti adalah analisis data kuantitatif, yakni

data yang berwujud angka atau diwujudkan

angka. Temuan data yang diperoleh akan

dimasukkan ke dalam rumus Spherical

Trigonometry (Trigonometri Bola), berikut,

Cos (b) = cos (a) cos (c) + sin (a) sin (c) cos

(B)

Cos (c) = cos (a) cos (b) + sin (a) sin (b) cos

(C)

Dengan menggabungkan ketiga rumus di atas,

pada akhirnya akan diperoleh rumus,

Karena C=Ba-Bb, a=900-Lb, b=90

0-La, serta

mengingat cos (900-x)=sin (x), sin(90

0-

x)=cos(x) dan cot (900-x)=tan (x), rumus di

atas menjadi,

(1)

Sehingga sudut adalah,

Setelah dianalisa kemudian diambil

kesimpulan yang dapat menentukan suatu

jawaban atas permasalahan azimuth arah

kiblat Masjid al-Hikmah Universitas Negeri

Malang. Setelah itu, dilakukan pengukuran

arah utara sejati dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

1. Memilih tempat yang rata, datar, dan

terbuka.

2. Menancapkan sebuah tongkat lurus (statif)

pada tempat tersebut, seperti yang tampak

pada Gambar 1 berikut,

Gambar 1. Tongkat lurus (statif)

3. Memberi tanda titik - titik pada bayangan

ujung tongkat setiap 5 menit, seperti tampak

pada Gambar 2 berikut,

Gambar 2. Titik titik bayangan ujung

tongkat

4. Menghubungkan antar titik titik yang terbentuk tersebut sebagai tanda arah

mata angin dengan huruf B dan T, seperti

pada Gambar 3 berikut,

Gambar 3. Arah mata angin B-T

5. Titik B merupakan titik barat dan titik T

merupakan titik timur, sehingga sudah

didapatkan garis lurus yang menunjukkan

arah barat dan timur.

6. Membuat garis ke arah utara tegak lurus

pada garis barat-timur tadi, maka garis ini

menunjukan titik utara sejati, seperti

tampak pada Gambar 4 berikut,

Gambar 4. Titik utara sejati (true north)

Setelah ditemukan titik utara sejati,

selanjutnya azimuth arah kiblat yang telah

diperoleh dari analisis data diukur searah

jarum jam dari titik utara sejati. Kemudian

dicocokkan dengan fakta arah kiblat Masjid

al-Hikmah Universitas Negeri Malang selama

ini. Dari sini dapat disimpulkan bahwa Masjid

al-Hikmah Universitas Negeri Malang sudah

tepat menghadap ke kabah atau belum.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Azimuth Arah Kiblat Masjid al-Hikmah

UM

azimuth arah Kiblat Masjid al-

Hikmah Universitas Negeri Malang

berdasarkan analisis menggunakan metode

Spherical Trigonometry (Trigonometri Bola)

adalah 65.786664660 dari titik utara menuju

barat atau -65.786664660 = 294.21333534

0 =

(294.210.25)0

. Hasil ini sesuai dengan teori

dan dapat diilustrasikan seperti tampak pada

Gambar 5 berikut,

Gambar 5. Ilustrasi azimuth arah kiblat

Masjid al-Hikmah UM

Berdasarkan hasil analisis

menggunakan metode Spherical Trigonometry

(Trigonometri Bola), diperoleh azimuth arah

kiblat Masjid al-Hikmah Universitas Negeri

Malang adalah -65.786664660. Kemudian,

hasil analisis azimuth arah kiblat tersebut

diterapkan pada arah utara sejati, seperti

tampak pada Gambar 6 berikut ini,

Gambar 6. Penerapan azimuth arah

kiblat pada arah utara sejati (true north)

Pada azimuth arah kiblat yang sudah

diterapkan pada arah utara sejati (true north),

selanjutnya ditarik sebuah garis lurus ke dalam

masjid dengan menggunakan tali rafia,

sebagaimana yang tampak pada Gambar 7

berikut ini,

Gambar 7. Fakta arah kiblat Masjid Al-

Hikmah Universitas Negeri Malang

Dari sini diperoleh fakta bahwa

Masjid al- Hikmah Universitas Negeri

Malang sudah tepat menghadap ke kabah,

hal ini ditunjukkan oleh tali raffia yang saling

tegak lurus dengan shaf sholat, membentuk

sudut 900.

KESIMPULAN

1. Berdasarkan hasil analisis data serta pembahasan yang telah dilakukan, maka

kesimpulan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut : Azimuth arah Kiblat

Masjid al-Hikmah Universitas Negeri

Malang berdasarkan analisis

menggunakan metode Spherical

Trigonometry (Trigonometri Bola)

adalah = (294.210.25)0.

2. Masjid al-Hikmah Universitas Negeri Malang sudah tepat menghadap ke kiblat.

DAFTAR RUJUKAN

Al-Quran Al-Karim dan Terjemahnya.

Al Jaziry, Abdurrahman bin Muhammad

Awwad. 1699. Kitabul Fiqh Ala

Madzahibil Arbaah, Beirut: Dar

Ihya At Turats Al Araby.

Amrullah, Satria Nur Karim, Menghitung

Arah Kiblat Dengan Rumus Segitiga

Bola. Jurnal Pengajaran Sains. Vol 1.

Bekasi.

Anugraha, Dr. Eng. Rinto M.Si. 2012.

Mekanika Benda Langit. Yogyakarta:

Universitas Gajah Mada.

Arkanuddin , Mutoha, Modul Pelatihan

Perhitungan dan Pengukuran Arah

Kiblat, disampaikan pada tanggal 26

September 2007 di Masjid Syuhada.

Yogyakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur

Penelitian (Suatu Pendekatan

Praktek), Jakarta : PT. Rineka Cipta,

Cet. XII.

Departemen Agama. 1985. Pedoman

Penentuan Arah Kiblat. Jakarta:

Proyek Pembinaan Badan Peradilan

Agama.

Izzuddin, Ahmad. 2006. Ilmu Falak Praktis

(Metode Hisab Rukyat Praktis dan Solusi Permasalahannya), Semarang

: Komala Grafika.

Munawir, Ahmad Warson. 1997. al-Munawir

Kamus Arab-Indonesia, Surabaya:

Pustaka Progressif.

Khafid, Dr. Ing. 2013. Telaah Pedoman Buku

Hisab Arah Kiblat. Cibinong: Badan

Informasi Geospasial.

Khazin, Muhyidin. 2004. Cara Mudah

Mengukur Arah Kiblat. Jogjakarta:

Buana Pustaka.

Raharto, Moedji. 2011. Tata Koordinat

Astronomi: Segitiga Bola. Bandung;

Institut Teknologi Bandung.

Raharto, Moedji dan Dede Jaenal Arifin

Surya. 2011. Telaah Penentuan Arah

Kiblat dengan Perhitungan

Trigonometri Bola dan Bayang-

Bayang Gnomon oleh Matahari.

Jurnal Fisika Himpunan Fisika

Indonesia. Vol.11 (1). Bandung:

Observatorium Bosscha FMIPA ITB.