penggunaan pendekatan matematika realistik untuk

110
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERKALIAN PADA SISWA KELAS II SDN III POKOH KIDUL WONOGIRI TAHUN 2011 Disusun Oleh: NINDYA WULAN CAHYONINGRUM NIM. X7109077 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2011

Upload: buidiep

Post on 15-Jan-2017

238 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERKALIAN PADA

SISWA KELAS II SDN III POKOH KIDUL WONOGIRI

TAHUN 2011

Disusun Oleh:

NINDYA WULAN CAHYONINGRUM

NIM. X7109077

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2011

Page 2: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERKALIAN PADA

SISWA KELAS II SDN III POKOH KIDUL WONOGIRI

TAHUN 2011

Skripsi

Ditulis dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana

Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurusan Ilmu Pendidikan

Oleh:

NINDYA WULAN CAHYONINGRUM

X7109077

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2011

Page 3: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Nindya Wulan Cahyoningrum, PENGGUNAAN PENDEKATAN

MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN

KONSEP PERKALIAN PADA SISWA KELAS II SDN III POKOH KIDUL

WONOGIRI TAHUN 2011, Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan. Universitas sebelas Maret Surakarta, Januari 2011.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) meningkatkan pemahaman konsep

perkalian melalui penggunaan Pendekatan Matematika Realistik pada siswa kelas

II SDN III Pokoh Kidul Wonogiri, (2) meningkatkan keaktifan siswa kelas II

SDN III Pokoh Kidul Wonogiri dalam pembelajaran perkalian matematika

melalui penggunaan Pendekatan Matematika Realistik

Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan tiga siklus.

Subjek penelitian adalah siswa kelas II SDN III Pokoh Kidul Wonogiri. Teknik

analisis menggunakan teknik analisis model interaktif yang terdiri dari tiga

komponen analisis yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan atau

verifikasi.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan, (1) ada peningkatan

pemahaman konsep perkalian melalui penggunaan Pendekatan Matematika

Realistik melalui nilai rata-rata kelas , dari tes awal, siklus I, siklus II dan siklus

III diperoleh data 58,12: 73,75: 80,63 dan 86,87. (2) ada peningkatan prosentase

ketuntasan belajar siswa dari tes awal, siklus I, II dan III diperoleh data 37,5 %;

68,75 %; 81,25 % dan 100 %. Dengan demikian direkomendasikan bahwa

pembelajaran matematika dengan Pendekatan Matematika Realistik dapat

menigkatkan pemahaman konsep perkalian pada siswa kelas II SDN III Pokoh

Kidul Wonogiri Tahun 2011.

Kata kunci : pemahaman konsep perkalian, penggunaan Pendekatan Matematika

Realistik.

Page 6: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRACT

Nindya Wulan Cahyoningrum, THE USE OF REALISTIC

MATHEMATICS APPROACH TO IMPROVE THE COMPREHENSION

OF MULTIPLICATION CONCEPT TO THE 2ND

GRADE STUDENTS OF

SD N II POKOH KIDUL WONOGIRI ACADEMIC YEAR 2010/2011, Thesis, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty Sebelas Maret

University Surakarta, January 2011.

The research aims are: (1) to improve the comprehension of

multiplication concept through the use of Realistic Mathematics Approach

towards the 2nd

grade students of SD N II Pokoh Kidul Wonogiri, (2) to improve

the students’ activity of 2nd

grade students of SD N II Pokoh Kidul Wonogiri in

learning mathematics multiplication through the use of Realistic Mathematics

Approach.

The form of this research is Classroom Action Research with three

cycles. The subject of this research is the 2nd

grade students of SD N II Pokoh

Kidul Wonogiri. The technique of analyzing the data uses Interactive Model

Analysis which consists of three analysis components that are data reduction, data

presentation, and data conclusion or verification.

Based on the research result, it can be concluded, (1) there is a

comprehension improvement of multiplication concept through the use of realistic

mathematics approach through the class average score, from the early test, cycle I,

cycle II, cycle III, gained data 58,12: 73, 75: 80,63: and 86,87. (2) there is a

percentage improvement of student’s learning achievement from the early test,

cycle I, II and III, gained data 37,5%; 68,75%; 81,25%; and 100 %. Therefore, it

is recommended that mathematics learning using Realistic Mathematics Approach

can improve the comprehension of multiplication concept to the 2nd

grade students

of SD N II Pokoh Kidul Wonogiri Year 2011.

Keywords: comprehension of multiplication concept, use of realistic mathematics

approach.

Page 7: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

Percayalah bahwa di dunia ini tidak ada yang sia-sia. Membiarkan hidup dengan

caranya sendiri, menggiring kita menuju kebaikan

( Q.S. Al Baqarah 2 : 216 )

Hasil hanya dapat berubah jika Anda merubah tindakan dan kebiasaan Anda.

(Billy Cox)

Seseorang yang tidak pernah berbuat kesalahan, tidak pernah mencoba sesuatu

yang baru.

(Albert Einstein)

Anda tidak pernah mencapai kesuksesan sesungguhnya sampai Anda menyukai

apa yang sedang Anda kerjakan

(Dale Carnegie)

.

Page 8: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Karya ini dipersembahkan kepada :

1. Ayah dan ibu tercinta yang selalu membimbing dan

mengiringi setiap langkahku dengan doa.

2. Kakakku yang baik hati.

3. Doubel Ipung & Mb’ Nanik sahabat sedia setiap

saat dari subuh hingga magrib.

4. Traveling Erna’s ( Mb’ Riska, Ipung, Singgih,

Iwan, Mas Aji, Mas Dondot, Tika, Choirul, Rasya )

yang selalu memberi semangat dan keceriaan.

Page 9: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

atas Rahmat dan hidayah-Nya skripsi ini akhirnya dapat diselesaikan.

Skripsi yang berjudul “Penggunaan Pendekatan Matematika Realistik Untuk

Meningkatkan Pemahaman Konsep Perkalian Pada Siswa Kelas II SDN III

Pokoh Kidul Wonogiri Tahun 2011” ini diajukan untuk memenuhi salah satu

syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bantuan

dan bimbingan dari berbagai pihak yang telah berpartisipasi dalam menyusun

skripsi ini, untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima

kasih dan penghargaan yang sangat tulus kepada semua pihak, khususnya kepada :

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd, Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan

ijin penulisan skripsi.

2. Drs. Rusdiana Indianto, M. Pd, Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan yang

telah memberikan persetujuan skripsi.

3. Drs. Hadi Mulyono, M. Pd, Ketua Program Studi PGSD yang telah

memberikan izin penulisan skripsi.

4. Dra. Rukayah, M. Hum, pembimbing I, dan Drs. Djaelani, M. Pd,

Pembimbing II yang telah memberikan arahan, dorongan, dan bimbingan

kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

lancar.

5. Sularmi, M. Pd., Pembimbing Akademik yang memberikan arahan dan

bimbingan selama menjadi mahasiswa di Program Studi PGSD.

6. Bapak dan Ibu dosen Program Studi PGSD yang telah memberikan ilmu

dan bimbingan kepada penulis.

Page 10: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

7. Rekan-rekan PGSD yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang

telah membantu dan memberi warna selama menjadi mahasiwa dan

dalam penyusunan skripsi ini.

8. Kepala sekolah, guru, staf, dan murid-murid SDN III Pokoh Kidul

Wonogiri terima kasih atas kerja sama dan bantuannya.

9. Semua pihak yang telah member bantuan dalam menyelesaikan skripsi

ini.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari masih banyak

kekurangan karena keterbatasan pengetahuan yang ada. Oleh karena itu saran dan

kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Harapan penulis semoga

skripsi ini dapat member manfaat kepada penulis khususnya dan para pembaca

umumnya.

Surakarta, Juni 2011

Penulis

Page 11: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PENGAJUAN .......................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv

HALAMAN ABSTRAK ............................................................................... v

HALAMAN ABSTRACT ............................................................................ vi

HALAMAN MOTTO ................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................. ix

DAFTAR ISI ................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ......................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah ....................................................................... 4

D. Perumusan Masalah ........................................................................ 5

E. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5

F. Manfaat Penelitian ........................................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 7

1. Tinjauan tentang Matematika....... ............................................ 7

2. Karakteristik Belajar Anak Usia Sekolah Dasar....................... 10

3. Pemahaman Konsep Perkalian ................................................. 13

4. Hakikat Pendekatan Matematika Realistik ............................... 15

B. Penelitian yang Relevan ................................................................ 23

C. Kerangka Berpikir ......................................................................... 24

D. Hipotesis Tindakan ........................................................................ 27

Page 12: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian...…………………………………..28

B. Subjek Penelitian …………………………………………………. 28

C. Bentuk dan Strategi Penelitian …………………………………… 29

D. Sumber Data….……………………………………………………30

E. Teknik Pengumpulan Data……..…………………………………30

F. Validitas Data…………………………………………………….. 32

G. Teknik Analisis Data……………………………………………... 33

H. Indikator Kinerja …..……………………………………………. 34

I. Prosedur Penelitian …………………………………………….. 35

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ......................................................................... 46

B. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 71

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................. 88

B. Implikasi ...................................................................................... 88

C. Saran .... ....................................................................................... 90

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 92

LAMPIRAN ………………………………………………………………… 94

Page 13: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Data Nilai Matematika Materi Perkalian Siswa Kelas II

SDN III Pokoh Kidul Pada Kondisi Awal/ Pra tindakan ....................... 47

2 Frekuensi Data Nilai Matematika Materi Perkalian Siswa Kelas II

SDN III Pokoh Kidul Pada Kondisi Awal/ Pra tindakan .................... 48

3. Daftar Nilai Matematika Perkalian Siswa Kelas II SDN III Pokoh

Kidul Tahun 2011 pada Siklus I ....................................................... 71

4. Daftar Nilai Matematika Tes Awal dan Tes Siklus I Siswa Kelas II

SDN III Pokoh Kidul Tahun 2011 ..................................................... 72

5. Daftar Nilai Matematika Siklus II Siswa Kelas II SDN III Pokoh

Kidul Tahun 2011 .............................................................................. 74

6. Perbandingan Hasil Tes Awal sebelum dilaksanakan tindakan dan

Tes Akhir Siklus I dan II Siswa Kelas II SDN III Pokoh Kidul

Tahun 2011 ........................................................................................... 75

7. Daftar Nilai Matematika Siklus III Siswa Kelas II SDN III Pokoh

Kidul Tahun 2011 .............................................................................. 77

8. Perbandingan Hasil Tes Awal sebelum dilaksanakan tindakan dan

Tes Akhir Siklus I, II,III Siswa Kelas II SDN III Pokoh Kidul

Tahun 2011 ........................................................................................... 78

9. Skor Keaktifan Siswa Aspek Afektif Siklus I pada mata pelajaran

Matematika Siswa Kelas II SDN III Pokoh Kidul Tahun 2011 ........... 80

10. Skor Keaktifan Siswa Aspek Afektif Siklus II pada mata pelajaran

Matematika Siswa Kelas II SDN III Pokoh Kidul Tahun 2011 ........... 80

11. Skor Keaktifan Siswa Aspek Afektif Siklus III pada mata

pelajaran Matematika Siswa Kelas II SDN III Pokoh Kidul

Tahun 2011 ........................................................................................ 81

12. Skor Keaktifan Siswa Aspek Afektif Siklus I, II, III pada mata

pelajaran Matematika Siswa Kelas II SDN III Pokoh Kidul

Tahun 2011 ........................................................................................ 81

Page 14: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

13. Skor Keaktifan Siswa Aspek Psikomotorik Siklus I pada mata

pelajaran Matematika Siswa Kelas II SDN III Pokoh Kidul

Tahun 2011 ........................................................................................ 83

14. Skor Keaktifan Siswa Aspek Psikomotorik Siklus II pada mata

pelajaran Matematika Siswa Kelas II SDN III Pokoh Kidul

Tahun 2011 ........................................................................................ 83

15. Skor Keaktifan Siswa Aspek Psikomotorik Siklus III pada mata

pelajaran Matematika Siswa Kelas II SDN III Pokoh Kidul

Tahun 2011 ........................................................................................ 84

16. Skor Keaktifan Siswa Aspek Psikomotorik Siklus I, II, III pada

mata pelajaran Matematika Siswa Kelas II SDN III Pokoh Kidul

Tahun 2011 ........................................................................................ 84

17. Skor Aktivitas guru dalam pembelajaran siklius I,II dan III

pada mata pelajaran Matematika Siswa Kelas II SDN III Pokoh

Kidul Tahun 2011 ................................................................................. 85

Page 15: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK

Gambar Halaman

1. Matematika Konseptual ............................................................ 12

2. Organisasi Kegiatan Matematika di Kelas .............................. 23

3. Kerangka Berfikir ..................................................................... 26

4. Model PTK ............................................................................... 29

5. Proses Analisis Interaktif .......................................................... 33

. 6. Siklus Penelitian Tindakan ....................................................... 33

7. Grafik Data Nilai Matematika Perkalian Siswa Kelas II

SDN III Pokoh Kidul SDN III Pokoh Kidul Tahun 2011

Pada Kondisi Awal .................................................................. 48

8. Grafik Daftar Nilai Matematika Siklus I Siswa Kelas II

SDN III Pokoh Kidul SDN III Pokoh Kidul Tahun 2011 ....... 72

9. Grafik Hasil Tes Awal dan Tes Siklus I Siswa Kelas II

SDN III Pokoh Kidul SDN III Pokoh Kidul Tahun 2011 ....... 73

10. Grafik Data Nilai Tes Matematika Siklus II Siswa Kelas II

SDN III Pokoh Kidul SDN III Pokoh Kidul Tahun 2011 ....... 75

11 Grafik Perbandingan Nilai Tes Matematika dari Tes Awal,

Tes Siklus I dan Tes Siklus II Siswa Kelas II SDN III Pokoh

Kidul Tahun 2011 ..................................................................... 78

18. Grafik Daftar Nilai Tes Matematika Siklus III Siswa Kelas II

SDN III Pokoh Kidul Tahun 2011............................................ 77

19. Grafik Perbandingan Nilai Tes Matematika dari tes awal,

tes siklus I, tes siklus II dan tes siklus III Siswa Kelas II

SDN III Pokoh Kidul Tahun 2011............................................ 78

20. Grafik Perbandingan rata-rata Skor Keaktifan Siswa Aspek

Afektif pada Siklus I, Siklus II dan Siklus III Siswa Kelas II

SDN III Pokoh Kidul Tahun 2011............................................ 80

Page 16: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

21. Grafik Perbandingan rata-rata Skor Keaktifan Siswa Aspek

Psikomotorik pada Siklus I, Siklus II dan Siklus III Siswa

Kelas II SDN III Pokoh Kidul Tahun 2011 .............................. 81

22. Grafik Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Matematika

Siklus I, Siklus II dan Siklus III Siswa Kelas II SDN III

Pokoh Kidul Tahun 2011.......................................................... 83

Page 17: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)..................................... 91

2 Silabus ................................................................................... 92

3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ......................... 93

4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ........................ 102

5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ...................... 112

6 Hasil Observasi Aspek Afektif Siswa Siklus I ....................... 118

7 Hasil Observasi Aspek Afektif Siswa Siklus II ..................... 122

8 Hasil Observasi Aspek Afektif Siswa Siklus III .................... 126

9 Hasil Observasi Aspek Psikomotorik Siswa Siklus I ............ 128

10 Hasil Observasi Aspek Psikomotorik Siswa Siklus II ........... 132

11 Hasil Observasi Aspek Psikomotorik Siswa Siklus III .......... 136

12 Lembar Observasi Guru Siklus I ............................................ 138

13 Lembar Observasi Guru Siklus II .......................................... 144

14 Lembar Observasi Guru Siklus II .......................................... 150

15 Lembar Kerja Siswa I Untuk Siklus I Pertemuan 1 ............... 153

16 Lembar Kerja Siswa 2 Untuk Siklus I Pertemuan 2 .............. 155

17 Lembar Kerja Siswa 3 Untuk Siklus II Pertemuan 1 ............. 156

18 Lembar Kerja Siswa 4 Untuk Siklus II Pertemuan 2 ............. 157

19 Lembar Kerja Siswa 5 Untuk Siklus III ................................. 158

20 Lembar Soal Pertemuan 1 Siklus I ......................................... 166

21 Lembar Soal Pertemuan 2 Siklus I ......................................... 168

22 Lembar Soal Pertemuan 1 Siklus II ....................................... 169

23 Lembar Soal Pertemuan 2 Siklus II ....................................... 171

24 Lembar Soal Siklus III .......................................................... 172

25 Daftar Nama Siswa Kelas II SDN III Pokoh Kidul Tahun

Pelajaran 2010/ 2011 .............................................................. 173

26 Hasil Evaluasi Matematika Sebelum Menggunakan

Pendekatan Matematika Realistik .......................................... 174

Page 18: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

27 Tabel Data Tes Siklus I Pertemuan I dan II ........................... 176

28 Tabel Data Tes Siklus I .......................................................... 177

29 Tabel Data Tes Siklus II Pertemuan I dan II .......................... 178

30 Tabel Data Tes Siklus II ......................................................... 179

31 Tabel Data Tes Siklus III ....................................................... 180

32 Dokumentasi ......................................................................... 181

24 Surat Izin Penyusunan Skripsi .............................................. 182

25 Surat Izin Penelitian ............................................................... 183

26 Surat Keterangan ................................................................... 184

Page 19: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang berkenaan

dengan ide-ide abstrak beserta simbol-simbol yang tersusun secara hirarki dan

memerlukan penalaran deduktif, sehingga belajar matematika merupakan kegiatan

mental yang tinggi. Hal ini dijelaskan di dalam kurikulum matematika SD

(Depdiknas, 2003:2) bahwa Matematika merupakan suatau bahan kajian yang

memiliki objek abstrak dan dibangun melalui proses penalaran deduktif, yaitu

kebenaran suatu konsep diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya

sudah diterima, sehingga keterkaitan antarkonsep dalam matematika bersifat

sangat kuat dan jelas.

Tujuan pembelajaran matematika di Sekolah Dasar, mengacu pada

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2007 ( Depdiknas, 2007: 64 ) adalah “ agar

siswa sanggup menghadapi perubahan keadaaan di dalam kehidupan dan di dunia

yang selalu berkembang, melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran secara

logis, rasional, kritis, cermat, efektif dan efisien”. Sehingga tujuan yang ingin

dicapai dalam proses pembelajaran matematika pada dasarnya merupakan sasaran

yang ingin dicapai sebagai hasil dari proses pembelajaran matematika tersebut.

Sasaran tujuan pembelajaran matematika tersebut dianggap tercapai bila siswanya

telah memiliki sejumlah pengetahuan dan kemampuan di bidang matematika yang

dipelajarinya.

Dengan mengetahui tujuan pembelajaran matematika tersebut diharapkan

sebagai guru dapat memahami adanya hubungan antara matematika dengan

berbagai ilmu lain atau kehidupan.Sebagai tindak lanjutnya sangat diharapkan

agar para siswa diberikan penjelasan untuk melihat berbagai contoh penggunaan

Matematika sebagai alat untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-

hari.Namun tentunya harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa,

sehingga diharapkan dapat membantu proses pembelajaran matematika di sekolah.

Page 20: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Sampai sekarang banyak orang beranggapan bahwa pelajaran matematika

adalah pelajaran yang sulit, karena membutuhkan nalar yang tinggi dari

pembelajarannya, begitu pula bagi sebagian guru yang mengajar matematika

beranggapan bahwa matematika sulit karena membutuhkan metode mengajar

yang susah dilaksanakan oleh guru, juga harus menyediakan berbagai alat peraga

sesuai dengan materi dan akhirnya guru hanya menggunakan metode ceramah

dalam pembelajaran. Hal tersebut di atas sering dirasakan oleh guru disebabkan

guru yang mengajar matematika tersebut tidak memiliki bekal dan kemampuan

yang sangat dibutuhkan oleh seorang pengajar .

Dalam pembelajaran matematika selama ini, dunia nyata hanya dijadikan

tempat mengaplikasikan konsep. Akibatnya, siswa kurang menghayati atau

memahami konsep-konsep matematika, dan siswa mengalami kesulitan untuk

mengaplikasikan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Sementara itu, tidak

sedikit siswa yang memandang matematika sebagai suatu mata pelajaran yang

sangat membosankan, menyeramkan, bahkan menakutkan. Banyak siswa yang

berusaha menghindari mata pelajaran tersebut.

Dengan adanya hal seperti itu sangat berakibat buruk bagi perkembangan

pendidikan matematika ke depan, pemahaman konsep pembelajaranpun menjadi

rendah sehingga hasil belajar siswa menjadi kurang memuaskan.Hal tersebut juga

dialami siswa SDN III Pokoh Kidul Wonogiri. Sebagaimana dapat dilihat dari

hasil belajar matematika siswa kelas II SDN III Pokoh Kidul Wonogiri pada

Kompetensi Dasar Perkalian Dua Bilangan dan dengan Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) yang harus dicapai adalah 65 dari skor skala 100. Pada

kenyataannya hasil belajar pekalian yang dicapai rata-rata masih dibawah Kriteria

Ketuntasan Minimal ( KKM ).Persentasi siswa yang memperoleh nilai tuntas

hanya 37,5 % dari 16 siswa ( lampiran 26 halaman 174 ). Temuan ini yang

kemudian mendasari penulis untuk melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk meningkatkan pemahaman konsep

perkalian pada siswa kelas II SDN III Pokoh Kidul Wonogiri.

Untuk mengatasi pemahaman konsep perkalian dalam matematika tersebut

maka sebaiknya guru memilih dan menggunakan model pembelajaran yang tepat.

Page 21: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Penggunaan model pembelajaran yang tepat akan memberikan dorongan pada

guru dalam menyampaikan pembelajaran matematika yang menyenangkan dan

bukan menyeramkan sehingga siswa dapat meningkatkan motivasi untuk

mengikuti kegiatan pembelajaran. Maka pada penelitian ini ditekankan upaya

untuk melihat hasil penerapan Pendekatan Matematika Realistik untuk

meningkatkan peran aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran sehingga pada akhirnya

pemahaman konsep khususnya operasi hitung perkalian matematikanya akan

meningkat.

Pendekatan Matematika Realistik adalah pendekatan pembelajaran yang

menggunakan masalah sehari- hari sebagai sumber inspirasi dalam pembentukan

konsep dan mengaplikasikan konsep- konsep tersebut atau bisa dikatakan suatu

pembelajaran matematika yang berdasarkan pada hal- hal nyata atau real bagi

siswa dan mengacu pada konstruktivis sosial. Pendekatan pembelajaran

matematika ini berdasarkan pandangan konstruktivistik, yaitu proses belajar

matematika yang memberi keleluasaan kepada siswa yang mengkonstruksi

konsep-konsep matematika melalui konteks (contextual problem). Konteks yang

diterjemahkan siswa ke dalam model-model matematika sebagai jembatan untuk

menghantarkan siswa sampai memahami konsep-konsep formal.Dengan

Pendekatan Matematika Realistik memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menemukan kembali dan mengkonstruksi berbagai konsep-konsep matematika,

sehingga siswa mempunyai pengertian kuat tentang konsep-konsep matematika.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, agar siswa mempunyai

pemahaman konsep perkalian yang optimal, maka akan digunakan model

Pendekatan Matematika Realistik dalam Penelitian Tindakan Kelas yang akan

dilaksanakan dengan judul “Penggunaan Pendekatan Matematika Realistik untuk

Meningkatkan Pemahaman Konsep Perkalian Pada Siswa Kelas II SDN III Pokoh

Kidul Wonogiri Tahun 2011”.

Page 22: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dapat diidentifikasikan

beberapa permasalah sebagai berikut :

1. Pemahaman konsep perkalian dalam pembelajaran matematika masih belum

mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ).

2. Adanya anggapan siswa, pelajaran matematika adalah pelajaran yang paling

sulit, menakutkan, menjemukan dan membosankan sehingga hasil belajar

matematika rendah.

3. Banyaknya guru yang menyampaikan pembelajaran matematika masih

menggunakan pendekatan teaching center, sehingga siswa cenderung pasif.

4. Banyaknya guru yang belum menggunakan alat peraga dalam menyampaikan

materi pelajaran matematika.

5. Banyaknya guru yang masih menggunakan metode ceramah dalam

pembelajaran.

6. Pendekatan Matematika Realistik merupakan jalan yang strategis bagi

peningkatan pemahaman konsep perkalian.

C.Pembatasan Masalah

Dari latar belakang dan identifikasi masalah tersebut, agar permasalahan

yang dikaji terarah, maka penulis membatasi masalah- masalah tersebut sebagai

berikut:

1. Pemahaman konsep perkalian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

materi operasi hitung perkalian pada mata pelajaran matematika kelas II SD

Negeri III Pokoh Kidul Wonogiri Tahun Pelajaran 2010/ 2011.

2. Pendekatan Matematika Realistik adalah pendekatan pembelajaran yang

menggunakan masalah sehari- hari sebagai sumber inspirasi dalam

pembentukan konsep dan mengaplikasikan konsep- konsep tersebut atau bisa

dikatakan suatu pembelajaran matematika yang berdasarkan pada hal- hal

nyata atau real bagi siswa dan mengacu pada konstruktivis sosial.

Page 23: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat ditampilkan rumusan

masalah sebagai berikut :

1. Apakah dengan penggunaan Pendekatan Matematika Realistik dapat

meningkatkan pemahaman konsep perkalian pada siswa kelas II SDN III

Pokoh Kidul Wonogiri Tahun 2011 ?

2. Apakah Pendekatan Matematika Realistik dapat meningkatkan keaktifan siswa

kelas II SDN III Pokoh Kidul Wonogiri dalam pembelajaran perkalian

Matematika ?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat ditetapkan tujuan penelitian

sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan pemahaman konsep perkalian melalui penggunaan

Pendekatan Matematika Realistik pada siswa kelas II SDN III Pokoh Kidul

Wonogiri.

2. Untuk meningkatkan keaktifan siswa kelas II SDN III Pokoh Kidul Wonogiri

dalam pembelajaran perkalian matematika melalui penggunaan Pendekatan

Matematika Realistik

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

a. Memberikan sumbangan dalam keilmuan untuk memperbaiki dan

mengembangkan kualitas pendidikan / pembelajaran, khususnya yang

bersangkutan dengan Pendekatan Matematika Realistik.

b. Sebagai dasar untuk mengadakan penelitian lebih lanjut bagi penelitian

lain.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

1) Meningkatnya kemampuan pemahaman konsep perkalian siswa kelas II

SDN III Pokoh Kidul Wonogiri dalam mata pelajaran matematika.

Page 24: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

2) Siswa mendapat pengalaman belajar sehingga pembelajaran menjadi

bermakna.

b. Bagi Guru

1) Memberikan pengalaman dan wawasan bagi guru bahwa dalam

pembelajaran, khususnya bagi siswa kelas rendah membutuhkan

pendekatan pembelajaran yang dapat memberikan rasa nyaman dan

rasa senang pada siswa, sehingga dapat meningkatkan minat dan

motivasi siswa pada pembelajaran Matematika.

2) Meningkatkan keterampilan guru untuk mengatasi kesulitan

pembelajaran dalam bidang Matematika khususnya dalam menghitung

perkalian dengan menggunakan pendekatan realistic, sehingga tercipta

suatua proses pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan untuk

membantu perkembangan siswa yang optimal.

c. Bagi Sekolah

Dengan penerapan pendekatan pembelajaran yang inovatif, sekolah

memiliki sumber daya manusia yang professional.

Page 25: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A.Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan tentang Matematika

a. Pengertian Matematika

Matematika adalah terjemahan dari Mathematics. Matematika berasal

dari bahasa latin manthanien atau mathema yang berarti belajar atau hal yang

dipelajari, sedangkan dalam bahasa Belanda disebut wiskunde atau ilmu pasti

,Depdiknas, 2001 (dalam ipotes.wordpress.com/p.realistik)

Namun arti atau definisi yang tepat dari matematika tidak dapat

diterapkan secara pasti dan singkat.Definisi dari matematika makin lama

makin sukar untuk dibuat karena cabang-cabang matematika semakin lama

makin bertambah dan makin bercampur satu sama lainnya. Ada beberapa ahli

yang mencoba berpendapat tentang matematika. Menurut Andi Hakim

Nasution dalam Karso (2009: 1.39),istilah matematika berasal dari bahasa

Yunani “ matheint” atau “manthein” artinya “mempelajari”, namun diduga

kata itu ada hubungannya dengan kata Sansekerta “medha” atau “widya”

yang artinya “kepandaian”, “ketahuan” atau “intelegensi”

James dan James dalam Ruseffendi ( 1997 : 42 ) mengatakan bahwa

matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran

dan konsep-konsep yang saling berhubungan satu sama lainnya dengan

jumlah yang banyaknya terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar,analisis

dan geometri. Selanjutnya menurut Johson dan Rising dalam Karso

(2009:1.39) adalah pola berfikir,pola mengorganisasikan pembuktian logic;

Matematika adalah pengetahuan struktur yang terorganisasi, sifat-sifat atau

teori-teori dibuat secara deduktif berdasarkan kepada unsur yang tidak

didefinisikan, aksioma, sifat atau teori yang telah dibuktikan

kebenarannya.Menurut Reys dalam Karso (2009:1.40) mengatakan bahwa

matematika adalah telaahan tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola

berfikir, suatu seni, suatu bahasa dan suatu alat. Kemudian menurut Kline

Page 26: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

dalam Karso (2009:1.40) bahwa matematika itu bukan pengetahuan

menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi keberadaannya

untuk membantu manusia memahami, menguasai permasalahan sosial,

ekonomi dan alam.

Taylor dan Francis Group (2008) dalam International Journal of

Education in Science and Tecnology : Mathematics is pervading every

study and technique in our modern world, bringing ever more sharply into

focus the responsibilities laid upon those whose task it is to teach it. Most

prominent among these is the difficulty of presenting an interdisciplinary

approach so that one professional group may benefit from the experience

of others.(http:// www. tandf.co.uk/ journals/titles /0020739X .asp/

International +Journal+ of +Mathematical +Education+in +Science+and+

Technology.Acces 1/03/2011).

Matematika adalah meresapi setiap studi dan teknik dalam dunia modern

kita, membawa semakin tajam ke dalam fokus tanggung jawab yang

dibebankan pada orang-orang yang bertugas itu adalah untuk

mengajarkannya. Paling menonjol di antaranya adalah sulitnya menyajikan

pendekatan interdisipliner sehingga satu kelompok profesional dapat

mengambil manfaat dari pengalaman orang lain.

Berdasarkan pendapat dari para ahli matematika di atas dapat dikatakan

bahwa matematika merupakan suatu ilmu yang berhubungan dengan

penelaahan bentuk-bentuk atau struktur-struktur yang abstrak dan hubungan

diantara hal-hal itu. Hal ini berarti belajar matematika adalah belajar konsep

dan struktur yang terdapat dalam bahan-bahan yang sedang dipelajari, serta

mencari hubungan diantara konsep dan struktur.

b. Pembelajaran Matematika

Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik

mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemapuan

berfikir logis , analitis,sistematis, kritis, dan kreatif serta kemampuan bekerja

sama.Untuk menguasai dan menciptakan teknologi dan kemampuan berfikir

logis , analitis,sistematis, kritis, dan kreatif di masa depan, maka diperlukan

penguasaan matematika yang kuat sejak dini dan pembelajaran yang

membuat siswa belajar dan menjadi bermakna.

Page 27: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Secara umum Gagne dan Briggs dalam Nyimas Aisyah (2007:1.3)

melukiskan pembelajaran sebagai upaya orang yang tujuannya adalah

membantu orang belajar. Secara lebih terinci Gange mendefinisikan

pembelajaran sebagai seperangkat acara peristiwa eksternal yang dirancang

untuk mendukung terjadinya beberapa proses belajar yang sifatnya internal.

Suatu pengertian yang hampir sama dikemukakan oleh Corey dalam Nyimas

Aisyah (2007:1.3) bahwa pembelajaran adalah suatu proses dimana

lingkungan seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut

serta dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi

tertentu.

Menurut Badudu Zain dalam kamus Bahasa Indonesia (2001:19)

menyatakan kata pembelajaran adalah kata benda yang diartikan sebagai

proses, cara,menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.Kata ini berasal

dari kata kerja belajar yang berarti “ berusaha untuk memperoleh kepandaian

atau ilmu, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh

pengalaman”.

Dari pengertian di atas menunjukkan bahwa hakikatnya

pembelajaran matematika adalah proses yang sengaja dirancang dengan

tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan yang memungkinkan

seseorang melaksanakan kegiatan belajar matematika dan proses tersebut

tidak hanya berpusat pada guru, tetapi berpusat pada kegiatan siswa dalam

belajar sehingga memberikan peluang kepada siswa untuk berusaha dan

mencari pengalaman tentang matematika.

c. Tujuan Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar

Menurut Kurikulum Berbasis Kompetensi, mata pelajaran

matematika dalam Mumun Syaban (EDUCARE: Jurnal Pendidikan dan

Budaya) menyebutkan bahwa peran dan fungsi matematika terutama sebagai

sarana mengembangkan kemampuan bernalar dalam memecahkan masalah

baik pada bidang matematika maupun dalam bidang lainnya. Oleh karena itu,

tujuan umum pendidikan matematika ditekankan agar siswa memiliki : (1)

Page 28: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Kemampuan yang berkaitan dengan matematika yang dapat digunakan dalam

memecahkan masalah matematika, pelajaran lain ataupun masalah yang

berkaitan dengan kehidupan nyata,(2) kemampuan menggunakan matematika

sebagai alat komunikasi, (3)Kemampuan menggunakan matematika sebagai

cara bernalar yang dapat dialih gunakan pada setiap keadaan seperti berpikir

kritis,berpikir logis, berpikir sistematis, bersifat objektif, bersifat jujur,

bersifat disiplin dalam memandang dan menyelesaikan suatu masalah.

Adapun tujuan pengajaran Matematika di Sekolah Dasar yang

dijabarkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (2007:91) adalah

agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep

dan mengaplikasikan konsep atau algoritma,secara luwes, akurat ,efisien, dan

tepat dalam pemecahan masalah;

2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat,melakukan manipulasi

matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan

gagasan dan pernyataan matematika;

3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,

merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi

yang diperoleh;

4) Mengkomunikasikan gagasan dengan symbol, table ,diagram atau

media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah;

5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan , yaitu

memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari

matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

d. Pemahaman Konsep Perkalian

1) Pemahaman

Pemahaman menurut Badudu Zain dalam Kamus Umum Bahasa

Indonesia (2001:976) berasal dari kata paham yang artinya 1) pengertian;

pengetahuan yang banyak, 2) pendapat, pikiran, 3) aliran; pandangan, 4)

mengerti benar (akan); tahu benar (akan); 5) pandai dan mengerti benar.

Apabila mendapat imbuhan me- i menjadi memahami, berarti : 1) mengerti

benar (akan); mengetahui benar, 2) memaklumi. Dan jika mendapat imbuhan

pe-an menjadi pemahaman, artinya 1) proses, 2) perbuatan, 3) cara memahami

atau memahamkan (mempelajari baik-baik supaya paham). Sehingga dapat

Page 29: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

diartikan bahwa pemahaman adalah suatu proses, cara memahami cara

mempelajari baik-baik supaya paham dan pengetahuan banyak.

Pemahaman merupakan terjemahan dari comprehension. Purwainata

menyatakan bahwa artinya “mengerti benar “, sehingga pemahaman konsep

artinya mengerti benar tentang konsep. Menurut Driver pemahaman adalah

kemampuan untuk menjelasakan suatu situasi / suatu tindakan.

(http://matematika.upi.edu./penerapan pendidikan matematika)

Dari pengertian di atas ada tiga aspek pemahaman yaitu : 1)

Kemampuan mengenal, 2) Kemampuan menjelaskan, 3) Kemampuan

mengintrepasi atau menarik kesimpulan

2) Konsep

a) Pengertian Konsep

Menurut Flavell yang dikutip Dahar dalam Mulyati (2005: 53),

menyebutkan bahwa konsep memiliki tujuh dimensi yang berbeda-beda,

yakni atribut, struktur, keabstrakan, keinklusifan,generalisasi atau

keumuman,ketepatan dan kekuatan. Dahar menyimpulkan bahwa konsep

adalah suatu abstraksi mental yang mewakili satu kelas stimulus.

Menurut Chaplin dalam Mulyati (2005: 53) menyebutkan bahwa

pengertian konsep meliputi :

(1) Satu idea tau pengertian umum yang disusun dengan kata, symbol

dan tanda.

(2) Satu ide yang mengombinasikan beberapa unsure sumber-sumber

berbeda ke dalam satu gagasan tunggal.

b) Beberapa Teori Belajar Konsep

Teori Belajar Konsep Menurut Retno Wilis Dahar dalam Mulyati (

2005:58-59) :

(1) Pendekatan Perilaku

Teori berdasarkan pada asosiasi stimulus dan respon, yakni memberikan

satu respon terhadap sejumlah stimulus berbeda.

Page 30: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Faktor-faktor yang mempengaruhi pendekatan perilaku : (a) Pola

reinformacement dan umpan balik (b) contoh-contoh positif dan

negative, (c) banyaknya atribut.

(2) Teori atau Pendekatan Kognitif

Belajar konsep dengan pendekatan kognitif mempunyai sifat menarik,

yaitu konsep-konsep disjungtif atau relasional dan belajar akan lebih

mudah dengan menggunakan pola selektif daripada pola reseptif.

c) Karakteristik atau ciri umum konsep

Menurut Schuncke dalam Faqih Samiawi (2001:12)

mengemukakan beberapa karakteristik atau ciri umum konsep, yaitu : (1)

merupakan suatu abstrak ,(2) mencerminkan pengelompokkan,(3) bersifat

pribadi, (4) dipelajari melalui pengalaman, (5) bukan sekedar kata-kata.

3) Pengertian Perkalian

Dalam operasi hitung bilangan kita mengenal operasi perkalian.

Banyak para ahli yang menjelaskan konsep perkalian, diantaranya pendapat

Sutawidjaja dalam Wirasto (1991:74) yang menjelaskan bahwa: Perkalian

adalah penjumlahan berganda dengan suku-suku yang sama.

Pada prinsipnya, perkalian sama dengan penjumlahan secara

berulang. Oleh karena itu, kemampuan prasyarat yang harus dimiliki siswa

sebelum mempelajari perkalian adalah penguasaan penjumlahan.

Lambang perkalian adalah “×”.

Definisi Pekalian:

Penjumlahan berganda dengan suku-suku yang sama, misalnya

2 + 2 + 2 + 2 + 2

Disebut penjumlahan berulang.

Di sini terdapat lima suku yang sama yaitu 2. Penjumlahan ini disajikan pula

dalam bentuk : 5 x 2 dan disebut perkalian 5 dan 2.

Jika bilangan-bilangannya a dan b, maka :

a x b adalah penjumlahan berulang yang mempumyai a suku , dan tiap-tiap suku

sama dengan b.

Page 31: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Dengan rumus :

a x b = b + b + b + b + b ( a suku )

Jika a x b dinamakan c, maka terdapat :

a x b = c

yang dibaca : “ a kali b sama dengan c “

a dinamakan pengali,

b dinamakan bilangan yang dikalikan, atau untuk singkatnya terkalikan ; a x

b dan c dinamakan hasil kali.

Pada operasi perkalian pada bilangan cacah berlaku sifat komutatif dan

asosiatif, yaitu bilangan yang saling ditukar tempatnya, hasilnya tetap sama.

2. Hakikat Pendekatan Matematika Realistik

a. Pengertian Pendekatan Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang di antaranya

adalah pendekatan pembelajaran. Menurut Syaiful Sagala dalam Ruminiati

(2007:1-15), pendekatan pembelajaran merupakan aktivitas pembelajaran yang

dipilih guru dalam rangka mempermudah siswa mempelajari bahan ajar yang

telah ditetapkan oleh guru dan sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

Pendekatan Pembelajaran menurut Akhmad Sudrajat (http :// akhmad

sudrajat.wordpress.com) bahwa pendekatan pembelajaran dapat diartikan

sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang

merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih

sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan

melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran

adalah suatu siasat dalam mengajar yang digunakan untuk memaksimalkan

hasil pembelajaran dengan arah atau hal yang kita ambil untuk menuju suatu

sasaran.Pendekatan pembelajaran tentu tidak kaku harus menggunakan

pendekatan tertentu, tetapi sifatnya lugas dan terencana, artinya memilih

Page 32: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

pendekatan disesuaikan dengan kebutuhan materi ajar yang dituangkan dalam

perencanaan pembelajaran.

b. Pengertian Pendekatan Matematika Realistik

Realistic mathematics education, yang diterjemahkan sebagai pendidikan

matematika realistik (PMR), adalah sebuah pendekatan belajar matematika

yang dikembangkan sejak tahun 1971 oleh sekelompok ahli matematika dari

Freudenthal Institute, Utrecht University di Negeri Belanda. Pendekatan ini

didasarkan pada anggapan Hans Freudenthal ( 1905 – 1990 ) bahwa

matematika adalah kegiatan manusia yang bermula dari pemecahan masalah

yang berhubungan dengan masalah aljabar,analisis dan geometri. ( Aisyah dkk

(207:7.3) )

Menurut De Lange dan Van Den Heuvel Parhizen dalam Aisyah dkk

(2007: 7.3) , RME ini adalah pembelajaran yang mengacu pada konstruktifis

sosial dan dikhususkan pada pendidikan matematika. Pembelajaran matematika

tidak dapat dipisahkan dari sifat matematika seseorang memecahkan masalah,

mencari masalah, dan mengorganisasi atau matematisasi materi

pelajaran.Siswa tidak dipandang sebagai penerima pasif, tetapi harus diberi

kesempatan untuk menemukan kembali ide dan konsep matematika di bawah

bimbingan guru. Proses penemuan ini dikembangkan melalui penjelajahan

berbagai persoalan dunia nyata.Dunia nyata digunakan sebagai titik awal

pembelajaran matematika.Untuk menekankan bahwa proses lebih penting

daripada hasil, dalam pendekatan matematika realistik digunakan istilah

matematisasi yaitu proses matematikakan dunia nyata. Proses ini digambarkan

oleh de Lange dalam Aisyah (2007:7.3) , Proses ini digambarkan sebagai

lingkaran yang tak berujung ( lihat gambar 1.)

Page 33: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Dunia nyata

Matematisasi Matematisasi

dalam aplikasi dalam refleksi

Abstraksi dan

formalisasi

Gambar 1.

Matematisasi Konseptual

( De Lange dalam Aisyah dkk 2007:7.4)

Selanjutnya pengertian pendekatan matematika realistik menurut

Sudarman Benu ( http : // Zahra-blogspot.com / 2010 ) adalah pendekatan yang

menggunakan masalah situasi dunia nyata atau suatu konsep sebagai titik tolak

dalam belajar matematika.

Hayle Barnes dalam African Journal of Research in SMT

Education, Volume 8(1), 2004, pp. 53-64 : RME has played a role in

eliciting and addressing alternative conceptions of learners in this

intervention. This has been done firstly through the application of the

principle of guided reinvention in the design of contextual problems. ( http ://p4mristkipgarut.files. wordpress. com /2010/11/realistic-

mathematics-education-eliciting-alternative-mathematical-conceptions-

of-learners-hayley-barnes).

RME telah memainkan peran dalam memunculkan dan

menangani konsepsi alternatif pelajar dalam intervensi ini. Ini telah

dilakukan terlebih dahulu melalui penerapan prinsip penciptaan kembali

dipandu dalam perancangan kontekstual masalah.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendekatan matematika

realistic merupakan pendekatan belajar maengajar matematika yang

Page 34: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

memanfaatkan pengetahuan siswa sebagai jembatan untuk memehami konsep-

konsep matematika. Siswa tidak belajar konsep matematika dengan cara

langsung dari guru atau orang lain melalui penjelasan, tetapi siswa membangun

sendiri sesuatu yang diketahui oleh siswa itu sendiri. Matematika itu sendiri

memberi kesempatan kepada siswa mengkonstruksi sendiri konsep-konsep

matematika melalui sesuatu yang diketahuinya.

c. Karakteristik Pendekatan Matematika Realistik

Suryanto dalam Aisyah (2007:7.7) mengemukakan beberapa karakteristik

Pendekatan Matematika Realistik adalah sebagai berikut :

1) Masalah konstektual yang realistic digunakan untuk memperkenalkan

ide dan konsep matematika kepada siswa.

2) Siswa menemukan kembali ide, konsep dan prinsip atau model

matematika melalui pemecahan masalah konstektual yang realistic dengan

bantuan guru atau temannya;

3) Siswa diarahkan untuk mendiskusikan penyelesaian terhadap masalah

yang mereka temukan ( yang biasanya ada yang berbeda , baik cara

menemukannya maupun hasilnya );

4) Siswa merefleksikan (memikirkan kembali) apa yang telah dikerjakan dan

apa yang telah dihasilkan, baik hasil kerja mandiri maupun hasil diskusi;

5) Siswa dibantu untuk mengaitkan beberapa isi pelajaran matematika yang

memang ada hubungannya;

6) Siswa diajak mengembangkan, memperluas, atau meningkatkan hasil-hasil

dari pekerjaannya agar menemukan konsep atau prinsip matematika yang

lebih rumit;

7) Matematika dianggap sebagai kegiatan bukan sebagai produk jadi atau

hasil yang siap pakai. Mempelajari matematika sebagai kegiatan paling

cocok dilakukan melalui learning by doing (belajar dengan mengerjakan )

Sedangkan menurut Grafemeijer (dalam Zahra-abcd. blogspot.

com/2010/03/04 mengajar matematika-dengan-pendekatan), ada 5 karakteristik

pembelajaran matematika realistik, yaitu sebagai berikut: (1)Menggunakan

masalah kontekstual, (2)Menggunakan model atau jembatan (3)Menggunakan

Page 35: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

kontribusi siswa,(4) Interaktivitas, (5) Terintegrasi dengan topik pembelajaran

lainnya(bersifat holistik).

d. Prinsip Pendekatan Matematika Realistik

Untuk dapat melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan RME kita harus tahu prinsip-prinsip yang digunakannya. Ada tiga

prinsip kunci RME (Gravemeijer dalam http:// www.3+prinsip+ kunci +RME+

(+Graveimejer+) diunduh tanggal 27 Januari 2011, 20.15)

1) Guided Re-invention atau Menemukan Kembali Secara Seimbang.

Memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan matematisasi

dengan masalah kontekstual yang realistik bagi siswa dengan bantuan dari

guru.

2) Didactical Phenomenology atau Fenomena Didaktik.

Topik-topik matematika disajikan atas dasar aplikasinya dan kontribusinya

bagi perkembangan matematika. Pembelajaran matematika yang

cenderung berorientasi kepada memberi informasi atau memberitahu siswa

dan memakai matematika yang sudah siap pakai untuk memecahkan

masalah, diubah dengan menjadikan masalah sebagai sarana utama untuk

mengawali pembelajaran sehingga memungkinkan siswa dengan caranya

sendiri mencoba memecahkannya.Dengan masalah kontekstual yang

diberikan pada awal pembelajaran seperti tersebut di atas, dimungkinkan

banyak/beraneka ragam cara yang digunakan atau ditemukan siswa dalam

menyelesaikan masalah.

3) Self-delevoped Models atau model dibangun sendiri oleh siswa.

Pada waktu siswa mengerjakan masalah kontekstual, siswa mengembangkan

suatu model. Model ini diharapkan dibangun sendiri oleh siswa, baik

dalam proses matematisasi horizontal ataupun vertikal.

Menurut De Langue dalam Aisyah ( 2007:7.3) Pembelajaran

matematika dengan pendekatan PMR meliputi beberapa prinsip yaitu (a)

Memulai pelajaran dengan mengajukan masalah (soal) yang “riil” (kontekstual)

bagi siswa sesuai dengan pengalaman dan tingkat pengetahuannya, sehingga

siswa segera terlibat dalam pelajaran secara bermakna, (b) permasalahan yang

Page 36: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

diberikan tentu harus diarahkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam

pelajaran tersebut. (c) Siswa mengembangkan atau menciptakan model-model

simbolik secara informal terhadap persoalan/masalah yang diajukan, (d)

Pengajaran berlangsung secara interaktif: siswa menjelaskan dan memberikan

alasan terhadap jawaban yang diberikannya, memahami jawaban temannya

(siswa lain), setuju terhadap jawaban temannya, menyatakan ketidaksetujuan,

mencari alternatif penyelesaian yang lain; dan melakukan refleksi terhadap

setiap langkah yang ditempuh atau terhadap hasil pelajaran.

e. Konsepsi Pendekatan Matematika Realistik

Dikemukakan oleh Sutarto Hadi dalam Aisyah dkk (2007: 7.5) bahwa:

“teori Pendekatan Matematika Realistik sejalan dengan teori belajar yang

berkembang saat ini, seperti konstruktivisme dan pembelajaran kontekstual

(CTL)”. Siswa dipandang sebagai individu (subjek) yang memiliki

pengetahuan dan pengalaman sebagai hasil interaksinya dengan lingkungan.

Dalam pendekatan ini diyakini pula bahwa siswa memiliki potensi untuk

mengembangkan sendiri pengetahuannya dan bila diberi kesempatan mereka

dapat mengembangkan pengetahuan dan pemahaman mereka tentang

matematika. Melalui eksplorasi berbagai masalah, baik masalah kehidupan

sehari-hari maupun masalah matematika, siswa dapat merekonstruksi kembali

temua-temuan dalam bidang matematika. Jadi berdasarkan pemikiran ini

Sutarto Hadi mengemukakan konsepsi siswa dalam pendekatan ini adalah

sebagai berikut :

1) Konsepsi RME tentang siswa adalah sebagai berikut: a) Siswa memiliki

seperangkat konsep alternatif tentang ide-ide matematika yang

mempengaruhi belajar selanjutnya, b) Siswa memperoleh pengetahuan baru

dengan membentuk pengetahuan itu untuk dirinya sendiri, c) Pembentukan

pengetahuan merupakan proses perubahan yang meliputi penambahan,

kreasi, modifikasi, penghalusan, penyusunan dan penolakan, d)

Pengetahuan baru yang dibangun oleh siswa untuk dirinya sendiri berasal

dari seperangkat ragam pengalaman,e) Setiap siswa tanpa memandang ras,

budaya dan jenis kelamin mampu memahami dan mengerjakan matematik.

Page 37: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

2) Konsepsi RME tentang guru adalah sebagai berikut: a) Guru hanya sebagai

fasilitator dalam pembelajaran, b) Guru harus mampu membangun

pembelajaran yang interaktif, c) Guru harus memberikan kesempatan

kepada siswa untuk secara aktif terlibat pada proses pembelajaran dan

secara aktif membantu siswa dalam menafsirkan persoalan riil, d) Guru

tidak terpancang pada materi yang ada di dalam kurikulum,tetapi aktif

mengaitkan kurikulum dengan dunia riil, baik fisik maupun sosial.

3) Konsepsi RME tentang pembelajaran Matematika meliputi aspek-aspek

berikut: (a) Memulai pembelajaran dengan mengajukan masalah (soal)

yang ’riil’ bagi siswa sesuai dengan pengalaman dan tingkat

pengetahuannya, sehingga siswa segera terlibat dalam pembelajaran secara

bermakna,(b)Permasalahan yang diberikan tentu harus diarahkan sesuai

dengan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran tersebut (c) Siswa

mengembangkan atau menciptakan model-model simbolik secara informal

terhadap persoalan/permasalahan yang diajukan,(d) Pembelajaran

berlangsung secara interaktif, siswa menjelaskan dan memberikan alasan

terhadap jawaban yang diberikannya, memahami jawaban temannya (siswa

lain), setuju terhadap jawaban temannya, menyatakan ketidaksetujuan,

mencari alternatif penyelesaian yang lain, dan melakukan refleksi terhadap

setiap langkah yang ditempuh atau terhadap hasil pembelajaran.

f. Langkah-langkah Pembelajaran Matematika Realistik

Menurut Zulkardi dalam Aisyah dkk ( 2007:7.20) langkah-langkah

pembelajaran matematika realistic dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Persiapan

Selain menyiapkan masalah konstektual, guru harus benar-benar memahami

masalah dan memiliki berbagai macam strategi yang mungkin akan

ditempuh siswa dalam menyelesaikannya.

2) Pembukaan

Siswa diperkenalkan dengan strategi pembelajaran yang dipakai dan

diperkenalkan kepada masalah dari dunia nyata .Kemudian siswa diminta

untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara mereka sendiri.

Page 38: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

3) Proses Pembelajaran

Siswa mencoba berbagai srategi untuk menyelesaikan masalah sesuai dengan

pengalamannya, dapat dilakukan secara perorangan maupun secara

kelompok. Kemudian setiap siswa atau kelompok mempresentasikan hasil

kerjanya didepan siswa atau kelompok lain dan siswa atau kelompok lain

memberi tanggapan terhadap hasil kerja siswa atau kelompok penyaji. Guru

mengamati jalannya diskusi kelas dan memberi tanggapan sambil

mengarahkan siswa untuk mendapatkan strategi terbaik serta menemukan

aturan atau prinsip yang bersifat lebih umum.

4) Penutup

Setelah mencapai kesepakatan tentang strategi terbaik melalui diskusi kelas,

siswa diajak menarik kesimpulan dari pelajaran saat itu.Pada akhir

pembelajaran siswa harus mengerjakan soal evaluasi dalam bentuk

matematika formal.

g. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Matematika Realistik

1) Beberapa keunggulan dari pembelajaran metematika realistik dalam

(Zahra - abcd. blogspot .com/ 2011 /03/04 mengajar matematika dengan

pendekatan) antara lain:

a) Pelajaran menjadi cukup menyenangkan bagi siswa dan suasana tegang

tidak tampak.

b) Materi dapat dipahami oleh sebagian besar siswa.

c) Guru ditantang untuk mempelajari bahan.

d) Guru menjadi lebih kreatif membuat alat peraga. Alat peraga adalah

benda yang berada di sekitar, sehingga mudah didapatkan.

e) Siswa mempunyai kecerdasan cukup tinggi tampak semakin pandai.

2) Beberapa kelemahan dari pembelajaran metematika realistik antara lain:

a) Sulit diterapkan dalam suatu kelas yang besar( 40- 45 orang).

b)Dibutuhkan waktu yang lama untuk memahami materi pelajaran.

c) Siswa yang mempunyai kecerdasan sedang memerlukan waktu yang

lebih lama untuk mampu memahami materi pelajaran.

Page 39: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

h. Pendekatan Matematika Realistik dalam Pembelajaran Matematika

Secara garis besar Pendekatan Matematika Realistik adalah suatu

pendekatan belajar matematika yang dikembangkan untuk mendekatkan

matematika kepada siswa.Masalah masalah nyata dari kehidupan sehari-hari

digunakan sebagai titik awal pembelajaran matematika untuk menunjukkan

bahwa matematika sebenarnya dekat dengan kehidupan sehari-hari. Benda-

benda nyata yang akrab dengan kehidupan keseharian siswa dijadikan sebagai

alat peraga dalam pembelajaran matematika.Siswa menjadi lebih tertarik dan

senang belajar matematika serta menunjukkan peningkatan hasil belajar yang

cukup memuaskan ( Hadi dalam Aisyah dkk, 2007:7-1).

Dalam pengertian yang lainnya, Pendekatan matematika realistik adalah

pendekatan pembelajaran matematika yang berdasarkan pandangan

konstruktivistik, yaitu proses belajar matematika yang memberi keleluasaan

kepada siswa yang mengkonstruk konsep-konsep matematika melalui konteks

(contextual problem). Konteks yang diterjemahkan siswa ke dalam model-

model matematika sebagai jembatan untuk menghantarkan siswa sampai

memahami konsep-konsep formal.

i. Karakteristik Belajar Anak Usia Sekolah Dasar

Piaget dalam Karso dkk, (2009:1.6) menyatakan bahwa setiap anak

memiliki cara tersendiri dalam menginterpretasikan dan beradaptasi dengan

lingkungannya (teori perkembangan kognitif). Menurutnya, setiap anak

memiliki struktur kognitif yang disebut schemata yaitu sistem konsep yang

ada dalam pikiran sebagai hasil pemahaman terhadap objek yang ada dalam

lingkungannya.

Piaget dalam Karso dkk, (2009:1.6) dengan Teori Tingkat

Perkembangan Berfikir Anak telah membagi tahapan kemampuan berfikir

anak menjadi empat tahapan yaitu :

1) Tahap sensori motorik ( dari lahir sampai usia 2 tahun )

2) Tahap operasional awal/pra operasi ( usia 2 sampai 7 tahun)

3) Tahap opersional/operasi konkret ( usia 7 sampai 11 atau 12 tahun)

4) Tahap operasional formal ( usia 11 tahun ke atas )

Page 40: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Anak usia SD pada umumnya berada pada tahap berfikir operasional

konkret. Pada rentang usia tersebut anak mulai menunjukkan perilaku belajar

sebagai berikut: 1) Mulai memandang dunia secara objektif, bergeser dari

satu aspek situasi ke aspek lain secara reflektif dan memandang unsur-unsur

secara serentak, 2) Mulai berpikir secara operasional,3) Mempergunakan cara

berpikir operasional untuk mengklasifikasikan benda-benda, 4) Membentuk

dan mempergunakan keterhubungan aturan-aturan,prinsip ilmiah sederhana,

dan mempergunakan hubungan sebab akibat, 5) Memahami konsep substansi,

volume zat cair, panjang, lebar, luas, dan berat.

Memperhatikan tahapan perkembangan berpikir tersebut, Piaget

dalam Karso dkk, (2009:1.6) menyatakan bahwa kecenderungan belajar anak

usia sekolah dasar memiliki tiga ciri, yaitu:

1) Konkrit

Konkrit mengandung makna proses belajar beranjak dari hal-hal yang

konkrit yakni yang dapat dilihat, didengar,dibaui, diraba, dan diotak atik,

dengan titik penekanan pada pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar.

Pemanfaatan lingkungan akan menghasilkan proses dan hasil belajar

yanglebih bermakna dan bernilai, sebab siswa dihadapkan denganperistiwa

dan keadaan yang sebenarnya, keadaan yang alami,sehingga lebih nyata,

lebih faktual, lebih bermakna, dan kebenarannya lebih dapat

dipertanggungjawabkan.

2) Integratif

Pada tahap usia sekolah dasar anak memandang sesuatu yang dipelajari

sebagai suatu keutuhan, mereka belum mampu memilah-milah konsep dari

berbagai disiplin ilmu, hal ini melukiskan cara berpikir anak yang deduktif

yakni dari hal umum ke bagian demi bagian.

3) Hierarkis

Pada tahapan usia sekolah dasar, cara anak belajar berkembang secara

bertahap mulai dari hal-hal yang sederhana ke hal-hal yang lebih kompleks.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu diperhatikan mengenai urutan

logis, keterkaitan antar materi, dan cakupan keluasan serta kedalaman materi.

Page 41: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Benda-benda atau kejadian-kejadian yang tidak dapat dibayangkan siswa

masih sulit untuk dipikirkan.

Susento (2004) dalam http://Wordpress.com./p.realistik.ipotes ,

mengorganisasikan pembelajaran matematika sebagai suatu alur seperti

nampak pada gambar 2.

Gambar 2. Organisasi Kegiatan Matematika di Kelas

Rangkaian kegiatan pembelajaran ini memuat tahap-tahap seperti

yang dikemukakan Bruner dalam Karso (2009:1.12-1.13) yang harus dilewati

anak dalam proses belajarnya. Tahap-tahap tersebut yaitu ; (a) tahap enaktif,

dimana dalam tahap ini anak secara langsung terlibat dalam memanipulasi

(mengotak-atik) objek. (b) tahap ikonik, dimana dalam tahap ini kegiatan

yang dilakukan anak berhubungan dengan mental, yang merupakan gambaran

dari objek yang dimanipulasinya. (c) tahap simbolik, dimana dalam tahap ini

anak memanipulasi simbol-simbol atau lambang-lambang objek tertentu.

Anak tidak lagi terikat dengan objek-objek pada tahap sebelumnya.

Apabila pada diri anak telah terbentuk pengetahuan formal melalui

kegiatan pembelajaran matematika tersebut, anak akan mampu

mengembangkan ide dan konsep matematika yang dimulai dari dunia nyata

untuk memecahkan suatu permasalahan.

B. Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang relevan merupakan uraian sistematis tentang hasil-

hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu yang relevan sesuai dengan

substansi yang diteliti. Fungsinya untuk memposisikan peneliti yang sudah ada

dengan penelitian yang akan dilakukan. Menurut peneliti, ada beberap penelitian

yang dianggap relevan dengan peneliti ini diantaranya :

Page 42: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Ai Nani Nurhayati ( 2009 ) yang mengadakan penelitian tentang

pengaruh pendekatan matematika realistic dalam penanaman konsep perkalian

dan pembagian bilangan bulat pada kelas IV. Dari penelitian ini terbukti bahwa

dengan pendekatan Matematika realistic dapat meningkatkan pemahaman konsep

perkalian dan pembagian bilangan bulat pada kelas IV Sekolah Dasar Negeri

Cipanas Kec. Tanjungkerta Kab. Sumedang.

Cahyaning Fitria Prihutami ( 2009 ) yang mengadakan penelitian tentang

pengaruh model pembelajaran konstektual ( Contextual Teaching Learning )

dalam pemecahan masalah matematika terhadap kemampuan belajar perkalian

siswa dengan judul “ Peningkatan Prestasi Belajar Perkalian Matematika Dengan

Pendekatan Contextual Teaching And Learning Pada Siswa Kelas II SDN III

Wonoboyo Wonogiri..Dari penelitian ini terbukti bahwa dengan model

pembelajaran Kontekstual ( Contextual Teaching Learning )maka prestasi belajar

siswa mengalami peningkatan.

Penelitian di atas menunjukkan bahwa pendekatan pengajaran sangat

berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa sedangkan metode yang sesuai dapat

membantu siswa untuk keberhasilan belajarnya. Sehubungan dengan hal tersebut

di atas , peneliti merasa perlu untuk mengembangkan supaya kemampuan

menghitung siswa meningkat menjadikan pembelajaran lebih bermakna bagi

siswa.

Dalam penelitian ini penulis lebih menekankan peningkatan pemahaman

konsep perkalian melalui pendekatan matematika realistic pada siswa kelas II SD

N III Pokoh Kidul Wonogiri tahun 2011.

C. Kerangka Berfikir

Materi perkalian dianggap para siswa kelas II SD N III Pokoh Kidul

Wonogiri sebagai pokok bahasan yang sulit. Terbukti dari kemampuan

pemahaman konsep pembelajaran pun menjadi rendah sehingga hasil belajar

siswa menjadi kurang memuaskan.Hal ini disebabkan antara lain karena guru

yang mengajar matematika tersebut tidak memiliki bekal dan kemampuan yang

sangat dibutuhkan oleh seorang pengajar.

Page 43: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Dalam pembelajaran matematika selama ini, dunia nyata hanya dijadikan

tempat mengaplikasikan konsep. Siswa mengalami kesulitan matematika di kelas.

Akibatnya, siswa kurang menghayati atau memahami konsep-konsep Matematika,

dan siswa mengalami kesulitan untuk mengaplikasikan Matematika dalam

kehidupan sehari-hari. Sementara itu, tidak sedikit siswa yang memandang

matematika sebagai suatu mata pelajaran yang sangat membosankan,

menyeramkan, bahkan menakutkan. Banyak siswa yang berusaha menghindari

mata pelajaran tersebut.

Upaya yang dilakukan peneliti untuk meningkatkan pemahaman konsep

perkalian dalam Matematika adalah dengan menggunakan Pendekatan Matematika

Realistik. Pendekatan Matematika Realistik adalah pendekatan pembelajaran

matematika yang berdasarkan pandangan konstruktivistik, yaitu proses belajar

matematika yang memberi keleluasaan kepada siswa yang mengkonstruksi

konsep-konsep Matematika melalui konteks (contextual problem). Konteks yang

diterjemahkan siswa ke dalam model-model Matematika sebagai jembatan untuk

menghantarkan siswa sampai memahami konsep-konsep formal. Dengan

Pendekatan Matematika Realistik memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menemukan kembali dan mengkonstruksi berbagai konsep-konsep matematika,

sehingga siswa kelas II mempunyai pengertian kuat tentang konsep-konsep

perkalian dalam matematika.

Berdasarkan kajian teori yang telah diperoleh sebelumnya maka

diperoleh alur kerangka pikir dalam penelitian ini yang dapat divisualkan pada

gambar 3.

Page 44: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Kerangka Berfikir PTK sebagai berikut :

Guru dalam pelaksanaan Kemampuan

Pembelajaran masih pemahaman konsep

Kondisi awal tradisional yakni berpusat perkalian rendah

pada guru sedangkan siswa

pasif

Siklus I

Dalam pembelajaran

Matematika ( KD) : 1. Perencanaan

Melakukan perkalian 2. Tindakan

yang hasilnya dua 3. Observasi

angka melalui pende 4. Refleksi

katan realistic

Siklus II

Dalam pembelajaran Dalam pembelajaran

Tindakan Guru menggunakan Matematika (KD) : 1. Perencanaan

Pendekatan matematika Melakukan perkalian 2. Tindakan

realistik yang hasilny dua 3. Observasi

angka melalui pende- 4. Refleksi

katan realistic

Siklus III

Dalam pembelajaran

Matematika (KD) : : 1. Perencanaan

Melakukan perkalian 2. Tindakan

Yang hasilny dua 3. Observasi

angka melalui pende 4. Refleksi

Kondisi Akhir katan realistik

Melalui pendekatan

matematika realistic

kemampuan pemahaman

konsep perkalian meningkat

Gambar 3: Alur Kerangka berfikir

Page 45: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan landasan teori dan kerangka pemikiran, maka dapat

dirumuskan hipotesis penelitian tindakan kelas sebagai berikut : “Penggunaan

Pendekatan Matematika Realistik dapat Meningkatkan Pemahaman Konsep

Perkalian Pada Siswa Kelas II SDN III Pokoh Kidul Wonogiri Tahun 2011”.

Page 46: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri III Pokoh Kidul Kecamatan

Wonogiri Kabupaten Wonogiri. Adapun pemilihan tempat didasarkan pada

pertimbangan :

a) Sekolah Dasar Negeri III Pokoh Kidul Kecamatan Wonogiri Kabupaten

Wonogiri dipilih sebagai tempat penelitian karena peneliti adalah guru

di sekolah tersebut, sehingga sekolah tersebut merupakan tempat yang

paling tepat untuk melakukan penelitian karena penelti dapat meneliti

lebih spesifik tanpa meninggalkan tanggung jawabnya.

b) Kurangnya pemahaman konsep perkalian di siswa kelas II SDN III

Pokoh Kidul Wonogiri

2. Waktu

Waktu pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada semester II

tahun pelajaran 2010/2011 yang dimulai pada bulan Januari sampai bulan

Mei tahun 2011.Pada bulan Januari 2011 penulis dalam tahap pengajuan

judul dan penyusunan proposal. Dilanjutkan bulan Februari 2011 sampai

minggu kedua bulan Maret penulis mengajukan proposal penelitian. Pada

minggu ketiga bulan Maret sampai dengan minggu pertama bulan April

2011, penulis mengurus ijin untuk melakukan penelitian. Minggu kedua

bulan April 2011 sampai akhir bulan Mei 2011 melaksanakan penelitian dan

penyusunan laporan.

B. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas II SD Negeri III

Pokoh Kidul Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri. Dengan jumlah

siswa sebanyak 16, yang terdiri 8 siswa putri dan 8 siswa putra. Pada

dasarnya mereka mempunyai watak dan karakter yang berbeda-beda,

Page 47: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

sehingga dalam kesehariannya mereka mempunyai sikap dan perilaku yang

bermacam-macam juga.

C. Bentuk dan Strategi Penelitian

Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas berasal dari

istilah Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan

pada sebuah kelas untuk mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada

suatu subyek penelitian di kelas tersebut. IGAK Wardhani, dkk ( 2008: 1.3

). Penelitian Tindakan Kelas merupakan terjemahan dari Classroom Action

Research, yaitu satu Action Research yang dilakukan di kelas.

Adapun langkah-langkah pelaksanaan PTK dilakukan melalui

empat tahap, yaitu perencanaan ( planning), tindakan ( acting ),

pengamatan ( observasing), dan refleksi ( reflecting). Secara jelas langkah-

langkah tersebut divisualkan pada gambar 3.

dst

Plan Plan

Reflec Siklus I Act Reflec Siklus II Act

Observe Observe

Siklus I Siklus II

Gambar 4 : Model PTK ( pengembangan )

( Sarwiji Suwandi, 2010 : 28 )

Secara rinci prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas diuraikan sebagai

berikut :

1. Siklus pertama ( I )

Page 48: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

a. Merencanakan tindakan yang akan dilakukan.

b. Melakukan tindakan sesuai yang direncanakan.

c. Melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan kegiatan dan

mengidentifikasi masalah.

d.Melakukan refleksi oleh peneliti.

2. Siklus pertama ( II)

a. Merencanakan tindakan berdasarkan siklus pertama untuk perbaikan.

b. Melakukan tindakan sesuai yang direncanakan.

c. Melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran siklus II

dan mengidentifikasi masalah.

d.Melakukan refleksi oleh peneliti.

D. Sumber Data

Data informasi yang paling penting dikumpulkan untuk kemudian dikaji

yang menghasilkan data kualitatif. Data tersebut akan digali dari berbagai sumber

dan jenis data yang dimanfaatkan dalam penelitian ini antara lain :

1. Informasi dari nara sumber, baik kepala sekolah, guru maupun siswa kelas II

SDN III Pokoh Kidul Wonogiri.

2. Hasil pengamatan peneliti selama mengadakan penelitian di SDN III Pokoh

Kidul Wonogiri.

3. Hasil jawaban subjek penelitian yaitu siswa kelas II SDN III Pokoh Kidul

secara tertulis dalam menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan

perkalian yang diperoleh melalui tes awal penelitian dan tes akhir tiap-tiap

tindakan.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Menurut St. Y. Slamet dan Suwarto, WA, (2007:44) , Observasi atau

pengamatan dapat mengoptimalkan kemampuan peneliti dari segi motif,

kepercayaan, perhatian, perilaku tak sadar, kebiasaan dan sebagainya.Maka

dalam penelitian ini digunakan observasi atau partisipatif.Observasi ini

Page 49: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

dilakukan secara formal di dalam ruang kelas pada saat pembelajaran

Matematika sedang berlangsung.

Observasi dilakukan untuk memantau proses pembelajaran Matematika (

KD Melakukan perkalian bilangan sampai dua angka ) Observasi ini bertujuan

untuk mengamati kegiatan yang dilakukan guru dan siswa di dalam kelas sejak

sebelum melaksanakan tindakan, saat pelaksanaan tindakan sampai akhir

tindakan.Observasi terhadap guru dalam pembelajaran antara lain penampilan

guru di depan kelas, cara menyampaikan materi pelajaran, cara penggunaan

alat dan media pelajaran, cara pengelolaan kelas, cara merespon pertanyaan

dan pendapat siswa, memberi pujian, interaksi siswa dengan siswa, memotivasi

siswa, memberi bimbingan individu/kelompok dan pengelolaan waktu.

2 .Dokumen

Dokumen merupakan bahan tertulis atau benda yang berhubungan

langsung dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu, dapat berupa,

tulisan,gambar,benda peninggalan atau arsip.Dokumen yang merupakan

sumber data dalam penelitian ini adalah dokumen tertulis yang diperoleh pada

mata pelajaran Matematika yang bersangkutan yaitu berupa nilai dan catatan

kegiatan belajar mengajar Matematika selama peneliti melaksanakan

penelitian. Serta tes hasil belajar untuk mengetahui peningkatan pemahaman

konsep perkalian pada siswa .

3. Tes

Pemberian tes dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan

yang diperoleh siswa kelas II SDN III Pokoh Kidul Wonogiri setelah kegiatan

pembelajaran tindakan. Tes ini diberikan pada awal penelitian untuk

mengidentifikasi kekurangan atau kelemahan siswa dalam pembelajaran

Matematika pokok bahasan perkalian. Selain itu tes ini dilakukan di setiap

akhir siklus untuk mengetahui peningkatan mutu siswa. Dengan kata lain tes

disusun dan dilakukan untuk mengetahui tingkat perkembangan kemampuan

siswa dalam pemahaman konsep perkalian sesuai dengan siklus yang ada.

Page 50: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

4. Wawancara atau diskusi

Wawancara atau diskusi dilakukan setelah dan atas dasar hasil pengamatan

di kelas maupun kajian dokumen dalam setiap siklus yang ada . Hal

dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang berbagai hal yang berkaitan

dengan pelaksanaan pembelajaran. Dalam kegiatan diskusi, peneliti meminta

pendapat guru observer tentang penampilan dalam melaksanakan pembelajaran

di kelas,mengemukakan kelebihan dan kekurangannya dalam kegiatan

pembelajaran,

F. Validitas Data

Data yang dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan penelitian, harus

diusahakan kemantapan dan kebenarannya sehingga dapat digunakan sebagai

dasar yang kuat untuk mengambil kesimpulan. Dalam penelitian kualitatif

terdapat beberapa cara yang dapat dipilih untuk mengembangkan validitas data

dengan cara trianggulasi data dan validitas isi ( content validity ).

4. Trianggulasi

Teknik trianggulasi data yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Trianggulasi data (sumber), dengan cara : mengumpulkan data sejenis dari

sumber yang berbeda.Penelitian ini membandingkan hasil pengamatan

dengan data isi dokumen yang terkait missal arsip nilai, absen dan lainnya.

b. Trianggulasi metode, dengan cara : yaitu mengumpulkan data dengan

metode pengumpulan data dari informan yang berbeda tetapi mengarah pada

data yang sama. Dalam penelitian ini membandingkan hasil pengamatan

yang dilakukan oleh observer dan hasil pengamatan guru itu sendiri pada

siswa kelas II SDN III Pokoh Kidul Wonogiri.

5. Validitas Isi

Validitas isi dalam penelitian ini digunkan untuk mengetahui keabsahan atau

ketepatan soal-soal tes yang disusun pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

yang sesuai dengan kemampuan yang diukur.

Validitas isi berhubungan dengan kemampuan suatu instrumen dalam

memvalidasi isi atau konsep yang harus divalidasi. Ini berarti bahwa suatu alat

Page 51: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

ukur mampu mengungkap isi suatu konsep atau variabel yang hendak diukur.

Dalam penelitian ini data yang divalidasi adalah soal tes perkalian pada siswa

kelas II SDN III Pokoh Kidul Wonogiri. Proses validasinya yaitu dengan

menyusun soal tes yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran khusus atau

indicator yang terdapat pada kurikulum yang mana sebelumnya penyusunan RPP

disesuaikan dengan silabus kemudian guru melakukan tes kepada siswa dalam

waktu yang berbeda

G. Teknis Analisis Data

Menurut Milles dan Huberman, Yang dimaksud analisis data adalah cara

mengelola data yang sudah diperoleh dari dokumen. Penelitian ini menggunakan

analisis model interaktif .Kegiatan pokok analisa model ini meliputi :

1.Reduksi data

Menurut Milles dan Huberman (2007 : 16), Reduksi data adalah

proses analisis untuk memilih, memusatkan perhatian, meyederhanakan,

mengabstraksikan serta mentransformasikan data yang muncul dari catatan-

catatan lapangan. Mereduksi data berarti membuat rangkuman, memilih hal-hal

pokok, memfokuskan pada hal-hal penting, mencari tema dan pola, serta

membuang yang dianggap tidak perlu.

Dengan demikian, data yang direduksi akan memberikan gambaran yang

lebih spesisifk dan mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data

selanjutnya serta mencari data tambahan jika diperlukan. Semakin lama

peneliti berada di lapangan, jumlah data akan semakin banyak, semakin

kompleks dan rumit. Untuk itulah diperlukan reduksi data sehingga data tidak

betumpuk dan mempersulit analisis.

2.Penyajian data

Setelah data direduksi, langkah analisis selanjutnya adalah penyajian

(display) data. Penyajian data diarahkan agar data hasil reduksi

terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga makin mudah

dipahami. Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian naratif,

bagan,hubungan antar kategori, diagram alur (flow chart), dan lain

sejenisnya.Penyajian data dalam bentuk-bentuk tersebut akan memudahkan

Page 52: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

peneliti memahami apa yang terjadi dan merencanakan kerja penelitian

selanjutnya.

3.Kesimpulan- Kesimpulan : penarikan/verifikasi

Langkah berikutnya dalam proses analisis data kualitatif adalah menarik

kesimpulan berdasarkan temuan dan melakukan verifikasi data. Kesimpulan

awal yang dikemukan masih bersifat sementara dan akan berubah bila

ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung tahap pengumpulan data

berikutnya. Proses untuk mendapatkan bukti-bukti inilah yang disebut sebagai

verifikasi data. Apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal

didukung oleh bukti-bukti yang kuat dalam arti konsisten dengan kondisi yang

ditemukan saat peneliti kembali ke lapangan maka kesimpulan yang diperoleh

merupakan kesimpulan yang kredibel.

Hubungan interaksi antara unsur unsur kerja analisis tersebut dapat

divisualisasikan dalam bentuk diagram siklus analisis interaktif :

Milles dan Huberman

Gambar 5

Proses Analisis Interaktif

H. Indikator Kinerja

Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan

dalam menentukan keberhasilan atau penelitian.Indikator kinerja dalam

Page 53: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

penelitian ini adalah apabila 85 % dari jumlah siswa dalam mengerjakan soal tes

akhir tentang pokok bahasan perkalian memperoleh nilai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) yaitu 65 untuk aktivitas siswa.Indikator tersebut meliputi : 3.1

Mengubah bentuk penjumlahan berulang ke dalam bentuk perkalian dan

sebaliknya.( psikomotorik ), 3.2 Membaca dan menggunakan symbol X dalam

pengerjaan hitung ( kognitif ),3.3 Memecahkan soal cerita yang mengandung

perkalian (afektif)

I. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 3 siklus. Tiap-tiap siklus

dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai.Untuk mengetahui

permasalahan yang menyebabkan rendahnya pemahaman konsep perkalian pada

kelas II SD Negeri III Pokoh Kidul Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri,

dilakukan observasi terhadap kegiatan pembelajaran melalui langkah-langkah

tersebut akan dapat ditentukan tindakan yang tepat dalam rangka meningkatkan

pemahaman konsep perkalian pada siswa kelas II SD Negeri III Pokoh Kidul

Kecamatan Wonogiri,Kabupaten Wonogiri melalui pendekatan matematika

realistic maka didapat refleksi awal.

Dengan berpedoman pada refleksi awal tersebut, maka prosedur

pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini meliputi perencanaan, pelaksanaan

tindakan, observasi dan refleksi dalam setiap siklus.

Secara rinci prosedur penelitian tindakan kelas ini dapat dijabarkan dalam

siklus siklus sebagai berikut

1. Siklus I

a. Rencana

1. Guru menyiapkan rencana pembelajaran dengan materi operasi perkalian

2. Menyiapkan dan berlatih alat peraga yang dibutuhkan, misal sedotan,

kartu bintang , gambar binatang atau gambar kendaraan bermotor , lidi.

3. Menyiapkan soal tes setelah dilaksanakan pembelajaran.

4. Menyiapkan lembar penilaian

5. Menyiapkan lembar observasi

Page 54: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

b. Tindakan

Pertemuan I

Langkah-langkah yang dilakukan pada kegiatan awal adalah:

1. Berdoa

2. Guru memberi salam

3. Guru mengamati kehadiran siswa, kerapian, mengatur tempat duduk,

mengabsen.

4. Guru menyampaikan KD yang akan dicapai

5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

6. Guru mengadakan apersepsi dengan menyanyikan lagu “

dodolidodolibret “ . Setelah itu guru menanyakan “ Ayo ada berapa ban

mobilnya?

Langkah-langkah yang dilakukan pada kegiatan inti adalah:

1. Guru bertanya kepada siswa “ Ayo coba hitung ada berapa banyak ban

mobil itu ? “ ( sambil menunjukkan keluar halaman sekolah )

2. Guru memasang 2 buah gambar mobil di papan tulis.

a. Siswa mengenal arti perkalian sebagai penjumlahan berulang.

b. Siswa mengubah penjumlahan berulang menjadi perkalian.

3. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya jawab tentang perkalian bilangan

dan mempraktekkan perkalian sebagai penjumlahan berulang :

a. Siswa bersama guru bertanya jawab mengenai jumlah sepeda motor

yang ada dipapan tulis.

b. Guru mengenalkan dan mengarahkan siswa untuk mengubah bentuk

perkalian sebagai penjumlahan berulang dan sebaliknya dengan media

gambar di papan tulis.

c. Siswa mencoba mengerjakan latihan soal yang yang diberikan Guru

yang berupa kalimat perkalian untuk diubah menjadi penjumlahan

berulang.

4. Siswa menjelaskan didepan kelas.

a. Guru memberikan penilaian untuk siswa benar atau salah.

b. Guru dan siswa menyimpulkan materi pelajaran.

Page 55: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Langkah-langkah yang dilakukan pada kegiatan penutup adalah:

1. Guru memberikan evaluasi berupa soal pada siswa berkaitan dengan

penjumlahan berulang ke dalam bentuk perkalian dan sebaliknya.

2. Tindak lanjut.

Pertemuan II

Langkah-langkah yang dilakukan pada kegiatan awal adalah:

1. Berdoa

2. Guru memberi salam

3. Guru mengamati kehadiran siswa, kerapian, mengatur tempat duduk,

mengabsen.

4. Guru menyampaikan KD yang akan dicapai

5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

6. Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan

pembelajaran.

7. Guru bertanya jawab dengan siswa seputar materi yang telah diajarkan

pada pertemuan sebelumnya.

Langkah-langkah yang dilakukan pada kegiatan inti adalah:

1. Siswa Tanya jawab tentang perkalian bilangan yang hasilnya bilangan

dua angka dengan menggunakan media yang tersedia.

2. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok.

3. Guru memberikan petunjuk diskusi kelompok.

4. Guru membagikan soal untuk dikerjakan kelompok.

5. Siswa menyiapkan beberapa alat peraga berupa kartu bintang, sedotan

minuman, stick eskrim.

6. Siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru.

7. Siswa mendiskusikan pertanyaan dari guru tentang perkalian yang hasil

bilangannya dua angka dengan menggunakan media yang tersedia.

8. Siswa berdemonstrasi tentang hitung perkalian yang hasil bilangannya

dua angka.

9. Siswa diberi kesempatan mengerjakan soal cerita berupa pertanyaan

mengenai permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan perkalian

Page 56: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

10. Siswa menyampaikan hasil diskusi di depan kelas.

11. Guru dan siswa membahas hasil diskusi kelompok yang telah

dikerjakan.

Langkah-langkah yang dilakukan pada kegiatan penutup adalah:

1. Guru memberikan penghargaan kepda siswa berupa nilai kepada

kelompok dengan kinerja baik.

2. Guru memberikan evaluasi

3. Tindak lanjut

c. Tahap Observasi

Kegiatan observasi dilaksanakan untuk mengamati tingkah laku dan

sikap siswa ketika mengikuti pembelajaran Matematika dengan

menerapkan pendekatan matematika realistic.Observasi juga dilakukan

terhadap guru yang menerapkan pendekatan matematika realistic pada

pembelajaran Matematika.Tahap ini dilakukan pada proses pembelajaran

atau pada tahap pelaksanaan tindakan .Observasi diarahkan pada poin-poin

yang telah ditetapkan dalam beberapa aspek indicator.

d. Tahap Refleksi

Refleksi dilakukan setelah setelah mengadakan pengamatan.Jika

dalam pembelajaran pada siklus I tentang perkalian sederhana didapatkan

suatu kendala yaitu adanya nilai siswa yang belum mencapai hasil yang

diharapkan atau tindakan belum tercapai secara optimal, maka perlu adanya

perbaikan pada siklus II.

2. Siklus II

a. Rencana

1). Guru mengidentifikasi dan merumuskan masalah berdasarkan masalah

pada refleksi siklus I

2). Membuat rencana pelaksanaan ( RPP ) mata pelajaran Matematika dengan

kompetensi dasar melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan

dua angka yang ditulis dalam model Pendekatan Matematika Realistik.

3). Menyiapkan dan berlatih menggunakan media pembelajaran, seperti

sedotan, kartu angka, gambar binatang,lidi.

Page 57: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

4). Menyiapkan soal tes setelah dilaksanakan pembelajaran.

5). Menyiapkan lembar penilaian.

6). Membuat lembar observasi.

b. Tindakan

Pertemuan I

Langkah-langkah yang dilakukan pada kegiatan awal adalah:

1) Berdoa

2) Guru memberi salam

3) Guru mengamati kehadiran siswa, kerapian, mengatur tempat duduk,

mengabsen.

4) Guru menyampaikan KD yang akan dicapai

5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

6) Guru bertanya jawab dengan siswa seputar materi yang telah diajarkan

pada pertemuan sebelumnya.

Langkah-langkah yang dilakukan pada kegiatan inti adalah:

Siswa menyelesaikan hitung perkalian dengan penjumlahan berulang. Siswa

mengerjakan soal perkalian dengan penjumlahan berulang.

Kegiatan :

1) Siswa dibagi menjadi 4 kelompok, setiap kelompok berisi 4 orang

2) Siswa menyiapkan beberapa alat peraga berupa kartu bintang, sedotan

minuman, stick eskrim untuk membantu mereka dalam menjawab

permasalahan tersebut.

3) Siswa diberi kesempatan untuk mengingat dan mempraktekkan fakta

perkalian sebagai penjumlahan.

4) Guru memberikan petunjuk diskusi kelompok.

5) Guru membagikan soal untuk dikerjakan kelompok.

6) Guru memberikan permasalahan yang berhubungan dengan mengubah

penjumlahan berulang ke dalam bentuk perkalian dan sebaliknya, yang

harus diselesaikan siswa secara berkelompok.

Page 58: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

7) Siswa mendiskusikan pertanyaan dari guru dengan memberikan alas an

diperolehnya jawaban tersebut dengan mengkomunikasikan bersama siswa

lain.

8) Guru berkeliling untuk memastikan bahwa seluruh siswa dapat

menggunakan alat peraga untuk menyelesaikan persoalan perkalian.

9) Guru memberikan penilaian.

10) Guru dan siswa menyimpulkan materi pelajaran.

Langkah-langkah yang dilakukan pada kegiatan penutup adalah:

1) Guru memberikan evaluasi berupa soal pada siswa berkaitan dengan

penjumlahan berulang ke dalam bentuk perkalian dan sebaliknya.

2) Tindak lanjut.

Pertemuan Kedua

Langkah-langkah yang dilakukan pada kegiatan awal adalah:

1. Berdoa

2. Guru memberi salam

3. Guru mengamati kehadiran siswa, kerapian, mengatur tempat duduk,

mengabsen.

4. Guru menanyakan kabar sebagai penyemangat dan mengajak siswa

melakukan “Tepuk Kelas II “ sebelum memulai pembelajaran

5. Guru menyampaikan KD yang akan dicapai

6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

7. Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan

pembelajaran.

8. Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan

pembelajaran.

9. Guru melakukan apersepsi dengan mengulang pelajaran yang sudah

disampaikan pada pertemuan sebelumnya.

Langkah-langkah yang dilakukan pada kegiatan inti adalah:

.Siswa memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan perkalian.

Kegiatan :

1) Siswa dibagi menjadi 4 kelompok, setiap kelompok berisi 4 orang

Page 59: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

2) Tiap kelompok menyiapkan beberapa alat peraga seperti kartu bintang,

sedotan minuman, stick eskrim.

3) Guru membagikan petunjuk diskusi kelompok.

4) Guru memberikan contoh dalam memecahkan soal cerita.

5) Setiap kelompok siswa memperagakan jual beli melalui bimbingan guru.

6) Melalui simulasi guru mulai mengenalkan perkalian dalam kehidupan

sehari-hari siswa

7) Siswa memecahkan soal cerita yang berhubungan dengan masalah sehari-

hari

8) Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok secara bergantian.

Langkah-langkah yang dilakukan pada kegiatan penutup adalah:

1) Guru memberikan penghargaan kepada siswa berupa nilai kepada

kelompok dengan kinerja baik.

2) Guru memberikan evaluasi berupa soal tes mandiri.

c. Tahap Observasi

Kegiatan observasi dilaksanakan untuk mengamati tingkah laku dan

sikap siswa ketika mengikuti pembelajaran matematika dengan menerapkan

pendekatan matematika realistic.Observasi juga dilakukan terhadap guru

yang menerapkan pendekatan matematika realistic pada pembelajaran

matematika.

Tahap ini dilakukan pada proses pembelajaran atau pada tahap pelaksanaan

tindakan .Observasi diarahkan pada poin-poin yang telah ditetapkan dalam

beberapa aspek indicator.

d. Tahap Refleksi

Refleksi dilakukan setelah setelah mengadakan pengamatan. Hasil

akan menentukan perlu tidaknya melaksanakan siklus berikutnya. Apabila

dalam siklus kedua peneliti belum berhasil maka peneliti melaksanakan

siklus ketiga dan seterusnya. Sampai pada hasil belajar matematika

meningkatkan pemahaman konsep perkalian.

Page 60: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

3. Siklus III

a. Rencana

1). Guru mengidentifikasi dan merumuskan masalah berdasarkan masalah

pada refleksi siklus II

2). Membuat rencana pelaksanaan ( RPP ) mata pelajaran Matematika dengan

kompetensi dasar melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan

dua angka yang ditulis dalam model Pendekatan Matematika Realistik.

3). Menyiapkan dan berlatih menggunakan media pembelajaran, seperti

sedotan, kartu angka, gambar binatang,lidi.

4). Menyiapkan soal tes setelah dilaksanakan pembelajaran.

5). Menyiapkan lembar penilaian.

6). Membuat lembar observasi.

b. Tindakan

Langkah-langkah yang dilakukan pada kegiatan awal adalah:

1) Berdoa

2) Guru memberi salam

3) Guru mengamati kehadiran siswa, kerapian, mengatur tempat duduk,

mengabsen.

4) Guru menyampaikan KD yang akan dicapai

5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

6) Guru bertanya jawab dengan siswa seputar materi yang telah diajarkan

pada pertemuan sebelumnya.

Langkah-langkah yang dilakukan pada kegiatan inti adalah:

Siswa menyelesaikan hitung perkalian dengan penjumlahan berulang. Siswa

mengerjakan soal perkalian dengan penjumlahan berulang.

Kegiatan :

1. Siswa dibagi menjadi 8 kelompok, setiap kelompok berisi 2 orang

2. Siswa menyiapkan beberapa alat peraga berupa kartu bintang, sedotan

minuman, stick eskrim untuk membantu mereka dalam menjawab

permasalahan tersebut.

Page 61: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

3. Siswa diberi kesempatan untuk mengingat dan mempraktekkan fakta

perkalian sebagai penjumlahan.

4. Guru memberikan petunjuk diskusi kelompok.

5. Guru membagikan soal untuk dikerjakan kelompok.

6. Guru memberikan permasalahan yang berhubungan dengan mengubah

penjumlahan berulang ke dalam bentuk perkalian dan sebaliknya, yang

harus diselesaikan siswa secara berkelompok.

7. Siswa mendiskusikan pertanyaan dari guru dengan memberikan alasan

diperolehnya jawaban tersebut dengan mengkomunikasikan bersama

siswa lain.

8. Guru berkeliling untuk memastikan bahwa seluruh siswa dapat

menggunakan alat peraga untuk menyelesaikan persoalan perkalian.

9. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok.

10. Guru memberikan penilaian.

11. Guru dan siswa menyimpulkan materi pelajaran.

Langkah-langkah yang dilakukan pada kegiatan penutup adalah:

1) Guru memberikan evaluasi berupa soal pada siswa berkaitan dengan

penjumlahan berulang ke dalam bentuk perkalian dan sebaliknya.

2) Tindak lanjut.

c.Tahap Observasi

Kegiatan observasi dilaksanakan untuk mengamati tingkah laku dan

sikap siswa ketika mengikuti pembelajaran matematika dengan menerapkan

pendekatan matematika realistic.Observasi juga dilakukan terhadap guru

yang menerapkan pendekatan matematika realistic pada pembelajaran

matematika.

Tahap ini dilakukan pada proses pembelajaran atau pada tahap pelaksanaan

tindakan .Observasi diarahkan pada poin-poin yang telah ditetapkan dalam

beberapa aspek indicator.

d. Tahap Refleksi

Refleksi dilakukan setelah setelah mengadakan pengamatan. Hasil

akan menentukan perlu tidaknya melaksanakan siklus berikutnya. Apabila

Page 62: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

dalam siklus kedua peneliti belum berhasil maka peneliti melaksanakan

siklus ketiga dan seterusnya. Sampai pada hasil belajar matematika

meningkatkan pemahaman konsep perkalian.

Adapun siklus-siklus dalam Penelitian Tindakan Kelas yang

dilaksanakan ini menggunakan model Suharsimi Arikunto :

Page 63: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Pengamatan

Tindak Lanjut

Refleksi SIKLUS III Pelaksanaan

Pengamatan

Tindak Lanjut

Gambar 6: Siklus Penelitian Tindakan

( Suharsimi Arikunto, Sugiyanto, 2009 :12 )

Page 64: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN III Pokoh Kidul . SDN III Pokoh

Kidul berdiri pada tahun 1983 dan berstatus negeri dengan nomor statistic

Sekolah ( NSS ) yaitu 101031214052. Kepala SDN III Pokoh Kidul saat ini

adalah Musriyatun,S.Pd. Secara geografis , sekolah ini terletak di Desa Pokoh

Kidul, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri. SD ini terletak diantara

pemukiman penduduk dan dekat dengan kantor kepala desa. Halaman cukup luas

di pinggirnya dikelilingi oleh pohon-pohon yang menambah kesejukan sekolah.

Demi kelancaran program-program sekolah dan semakin meningkatnya

mutu pendidikan di sekolah, maka segenap komponen pengelola Sekolah Dasar

Negeri III Pokoh Kidul baik kepala sekolah , komite sekolah, guru, karyawan

senantiasa melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab masing-masing

sebagaimana tertuang dalam program kerja yang telah direncanakan pada setiap

tahun pelajaran. Mekanisme kerja segenap pengelola Sekolah Dasar Negeri III

Pokoh Kidul tersebut di bawah koordinasi dan pengawasan kepala sekolah.

Dalam proses kegiatan belajar yang baik didasari oleh adanya hubungan

yang baik antara siswa-siswa serta penggunaan pendekatan yang tepat dalam

penyampaian materi pembelajaran. Tidak dapat dipungkiri bahwa factor

lingkungan sangat berpengaruh dalam kegiatan belajar siswa, khususnya

lingkungan social dan lingkungan dimana siswa memperoleh pemahaman materi

ajarnya. Pada proses pembelajaran berlangsung, seluruh aspek kejiwaan siswa dan

guru akan terlibat. Bukan hanya fisik, pikiran, perasaan, pengalaman dan bahasa

tubuh emosi pun terlibat. Ini menunjukkan bahwa pada setiap pembelajaran

prosesnya tidak sederhana seperti yang kita bayangkan selama ini.

Pada pembelajaran, banyak siswa beranggapan bahwa pelajaran

matematika adalah pelajaran yang sulit. mata pelajaran yang sangat

membosankan, menyeramkan, bahkan menakutkan. Banyak siswa yang berusaha

Page 65: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

menghindari mata pelajaran tersebut. Dalam pembelajaran matematika selama ini,

dunia nyata hanya dijadikan tempat mengaplikasikan konsep. Akibatnya, siswa

kurang menghayati atau memahami konsep-konsep matematika, dan siswa

mengalami kesulitan untuk mengaplikasikan matematika dalam kehidupan sehari-

hari. Dengan adanya hal seperti itu sangat berakibat buruk bagi perkembangan

pendidikan matematika ke depan, pemahaman konsep pembelajaranpun menjadi

rendah sehingga hasil belajar siswa menjadi kurang memuaskan.

Berdasarkan hasil penelitian awal melalui observasi, untuk mengatasi

pemahaman konsep perkalian dalam matematika tersebut peneliti menciptakan

perubahan proses pembelajaran matematika yang menyenangkan dan bukan

menyeramkan sehingga dapat meningkatkan motivasi untuk mengikuti kegiatan

pembelajaran.Oleh karena itu untuk meningkatkan pemahaman siswa pada konsep

perkalian, peneliti menggunakan Pendekatan Matematika Realistik.

2. Deskripsi Hasil Penelitian

a. Deskripsi Data Awal

Permasalahan yang ditemui pada diri siswa antara lain yaitu tidak

memperhatikan saat guru sedang memaparkan materi, kurang aktif pada saat

pembelajaran, menunjukkan sikap jenuh saat pembelajaran, tidak berani tampil di

depan kelas , kurang antusias saat merespon tindakan guru,

Rendahnya nilai hasil belajar siswa yang ditunjukkan dari tes awal tentang

perkalian yaitu dari 16 siswa hanya 37,5 % atau 6 siswa yang mendapat nilai di

atas batas KKM. Sedangkam yang lainnya berada di bawah batas KKM.

Fakta hasil penilaian tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

mendapatkan nilai rendah. Dengan demikian hasil belajar siswa kelas II SDN III

Pokoh Kidul Wonogiri perlu ditingkatkan. Agar lebih jelas maka kondisi awal

hasil belajar matematika pada pokok bahasan perkalian dapat dilihat dari tabel di

bawah ini :

Page 66: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Tabel 1. Daftar Nilai Matematika Materi Perkalian Siswa Kelas II SDN III

Pokoh Kidul Tahun 2011 pada Kondisi Awal

Nomor Nilai Keterangan

urut Induk

1. 546 80 Tuntas

2. 533 40 Tidak Tuntas

3. 537 50 Tidak Tuntas

4. 547 40 Tidak Tuntas

5. 548 40 Tidak Tuntas

6. 549 40 Tidak Tuntas

7. 551 60 Tidak Tuntas

8. 552 50 Tidak Tuntas

9. 553 90 Tuntas

10. 555 70 Tuntas

11. 556 70 Tuntas

12 557 80 Tuntas

13. 558 40 Tidak Tuntas

14. 559 50 Tidak Tuntas

15 561 70 Tuntas

16 562 60 Tidak Tuntas

Rata-rata = 58,12

Page 67: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Tabel 2. Frekuensi Data Nilai Matematika Perkalian Siswa Kelas II SDN III

Pokoh Kidul Tahun 2011 Pada Kondisi Awal

Berdasarkan Tabel.2 maka dapat digambarkan pada gambar grafik sebagai

berikut :

Gambar 7. Grafik Data Nilai Matematika Perkalian Siswa Kelas II

SDN III Pokoh Kidul Tahun 2011 pada Kondisi Awal

Berdasarkan data nilai di atas dapat dilihat bahwa sebelum dilaksanakan

tindakan, siswa kelas II SDN III Pokoh Kidul sebanyak 16 siswa hanya 6 siswa

0

1

2

3

4

5

40-4950-59

60-6970-79

80-8990-99

No Rentang Nilai Frekuensi

Prosentase

1. 40-49 5 31,25 %

2. 50-59 3 18,75 %

3. 60-69 2 12,5 %

4. 70-79 3 18,75 %

5. 80-89 2 12,5 %

6. 90-99 1 6,25 %

JUMLAH 16 100%

Page 68: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

yang memperoleh nilai di atas batas nilai ketuntasan minimal.Sebanyak 10 siswa

atau 62,5 % memperoleh nilai di bawah batas nilai ketuntasan yaitu 65. Maka

peneliti mengadakan konsultasi dengan dewan guru untuk melaksanakan

pembelajaran melalui pendekatan matematika realistic.

Dari hasil tes awal nilai terendah siswa adalah 40, nilai tertinggi siswa

adalah 90, dan rata-rata nilai seluruh siswa adalah 58,12.Hal ini dapat dilihat pada

table 3.

Tabel 3. Hasil Tes Awal

Keterangan Tes Awal

Nilai terendah 40

Nilai tertinggi 90

Rata-rata nilai 58,12

Siswa belajar tuntas 37,5 %

Analisis hasil evaluasi dari tes awal siswa diperoleh nilai rata-rata

kemampuan siswa menjawab soal dengan benar adalah 58,12 dimana hasil

tersebut masih dibawah rata-rata nilai yang diinginkan dari pihak guru, peneliti

dan sekolah yaitu sebesar 65. Sedangkan besarnya prosentase siswa tuntas pada

materi perkalian sebesar 37,5 % saja, dari pihak sekolah ketuntasan siswa

diharapkan mencapai lebih dari 85%. Dari hasil tes awal tersebut, maka dilakukan

tindakan lanjutan untuk meningkatkan pemahaman konsep, prestasi belajar,

aktivitas siswa pada kegiatan belajar mengajar, khususnya untuk materi pokok

perkalian.

Dari hasil tes awal pada table di atas dapat disimpulkan sementara bahwa

penguasaan materi perkalian oleh siswa kelas II SDN III Pokoh Kidul masih

kurang. Adanya beberapa indicator yang masih memiliki porsi jawaban yang

kurang dari yang diharapkan memberikan indikasi bahwa siswa masih belum

begitu paham pada beberapa indicator belajar materi pokok perkalian.

Page 69: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

b. Deskripsi Data Tindakan

Deskripsi data tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri dari

deskripsi tindakan siklus I, deskripsi tindakan pada siklus II dan deskripsi

tindakan pada siklus III.

1 ) Tindakan Siklus I

Tindakan siklus I dilaksanakan tanggal 18 Maret 2011 dan tanggal 19

Maret 2011. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian

Tindakan Kelas yang terdiri dari siklus-siklus, tiap siklus terdiri dari 4

tahapan.Adapun tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a) Tahap Perencanaan Tindakan

Kegiatan perencanaan tindakan pertama dilaksanakan pada hari Kamis

tanggal 17 Maret 2011 di ruang guru SDN III Pokoh Kidul .Peneliti dan

Kepala Sekolah mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam

proses peneltian ini. Kemudian disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada

siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan ( dengan alokasi waktu 2 x 35

menit) yaitu pertemuan pertama pada hari Jumat tanggal 18 Maret 2011 dan

pertemuan kedua pada hari Sabtu tanggal 19 Maret 2011.

Dengan berpedoman pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD 2006

kelas II, peneliti melakukan langkah-langkah perencanaan pembelajaran materi

perkalian dengan menggunakan media stick es krim,sedotan minuman dan

kartu bintang.

Standar Kompetensi : Melakukan Perkalian bilangan sampai dua

angka.

Kompetensi Dasar : Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya

bilangan dua angka.

Indikator :

3.1 Mengubah bentuk penjumlahan berulang ke dalam bentuk perkalian dan

sebaliknya.( psikomotorik )

3.2 Membaca dan menggunakan symbol X dalam pengerjaan hitung.

Page 70: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

( kognitif )

3.3 Memecahkan soal cerita yang mengandung perkalian .(afektif)

Rencana Tindakan

a) Guru sebagai peneliti merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

sesuai dengan indicator yang telah ditetapkan. Rencana tersebut akan

dilaksanakan selama 2 x pertemuan dengan waktu 2 x 35 menit untuk satu

kali pertemuan .

b) Guru menyiapkan media media stick es krim,sedotan minuman dan kartu

bintang yang akan digunakan dalam pembelajaran

c) Guru menyiapkan lembar kerja siswa, lembar diskusi kelompok serta soal-

soal yang akan dipergunakan untuk latihan.

d) Guru menyiapkan lembar observasi siswa dan lembar observasi guru.

e) Guru menyiapkan lembar penilaian yang akan dipergunakan.

b) Pelaksanaan Tindakan

Dalam tahap ini guru menerapkan pembelajaran melalui pendekatan

matematika realistic sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang

telah disusun.Pembelajaran yang telah disusun pada siklus I dengan

menggunakan pendekatan matematika realistic dengan stick eskrim,sedotan

minuman atau kartu bintang sesuai dengan rencana pelaksanaan

pembelajaran yang telah disusun ini akan dilaksanakan dua kali pertemuan.

(1) Pertemuan Pertama

Pertemuan I dilaksanakan tanggal 18 Maret 2011 , konsep matematika

yang diajarkan tentang perkalian sederhana dengan indicator melakukan

mengubah bentuk penjumlahan berulang ke dalam bentuk perkalian dan

mengubah bentuk perkalian ke dalam bentuk penjumlahan berulang,

membaca dan menggunakan symbol X dalam pengerjaan hitung.

Sebagai kegiatan awal guru mengajak bernyanyi dengan tujuan untuk

memusatkan perhatian siswa serta memotivasi dan mengarahkan minat

siswa untuk mengikuti pembelajaran dan menyampaikan tujuan

pembelajaran. Guru menentukan masalah kontekstual yang berkaitan

dengan perkalian. Pada awal pembelajaran guru mengajak siswa-siswa

Page 71: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

untuk melihat mobil yang ada di parkiran.Guru menanyakan kepada siswa, “

Ayo hitung ada berapa ban pada satu mobil?”

Kegiatan inti dimulai guru memasang media alat peraga berupa gambar

mobil kemudian mengajak siswa untuk membilang ban mobil.Setelah

membilang bersama-sama, guru menanamkan konsep pada anak bahwa

penjumlahan berulang yang telah mereka lakukan tadi merupakan bentuk

lain dari konsep perkalian.Kemudian guru mendemonstrasikan media stick

eskrim,sedotan minum dan kartu bintang sebagai alat peraga untuk

menentukan hasil penjumlahan yang telah diubah menjadi bentuk perkalian.

Setelah itu guru membagikan lembar kerja siswa, guru menunjuk beberapa

siswa untuk maju ke depan mendemonstrasikan menggunakan media stick

eskrim,sedotan minum dan kartu bintang dalam mengerjakan contoh soal

dari guru. Siswa disajikan bentuk-bentuk penjumlahan berulang kemudian

siswa diminta mengubah ke dalam bentuk perkalian dan menentukan

hasilnya.Bertitik tolak dari jawaban siswa,siswa dibimbing guru

menyimpulkan materi pelajaran, yaitu konsep dasar perkalian bahwa

perkalian merupakan penjumlahan berulang.

Kegiatan akhir guru bersama siswa melakukan Tanya jawab dan

menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Kemudian guru membagikan

lembar soal kepada siswa untuk dikerjakan secara individu. Guru

memberikan pujian kepada siswa yang berhasil mengerjakan tugas dengan

baik.Sebagai tindak lanjut, guru memberikan pesan-pesan agar selalu rajin

belajar.

(2) Pertemuan Kedua

Pada pertemuan ini konsep matematika yang diajarkan tentang

melakukan perkalian sederhana dengan indicator memecahkan soal cerita

yang mengandung perkalian.Kegiatan awal guru mengajak siswa

bernyanyi kemudian guru menempel media dengan harapan perhatian

siswa terpusat pada materi pelajaran yang akan dibahas. Guru dapat

mengawali dengan menanyakan beberapa materi pelajaran yang telah

dilaksanakan pada pertemuan pertama.

Page 72: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Kegiatan inti dimulai guru dengan melakukan kegiatan Tanya

jawab dengan siswa mengenai materi perkalian. Guru memberikan

beberapa soal untuk dikerjakan siswa.Guru kemudian membahas jawaban

dari soal yang diberikan.Kemudian guru dapat mulai memberikan suatu

permasalahan pada anak dalam bentuk soal cerita dalam gambar. Dani

mempunyai 3 kotak pensil, masing-masing kotak berisi 4 buah

pensil.Berapa jumlah pensil milik Dani ? Siswa diajari untuk dapat

memahami kalimat cerita dan mengarahkan pada konsep matematika yang

sesuai dengan indicator yang ingin dicapai.

Setelah itu guru membagi siswa menjadi beberapa Guru

membagikan lembar kerja siswa pada setiap kelompok, kemudian

menyuruh siswa melakukan diskusi kelompok untuk berusaha

memecahkan persoalan yang diberikan guru dengan bantuan guru.Siswa

disajikan bentuk-bentuk penjumlahan berulang kemudian siswa diminta

mengubah ke dalam bentuk perkalian dan menentukan hasilnya. Guru

memberikan petunjuk secara jelas pada siswa dan membimbing siswa

dalam pelaksanaan diskusi. Siswa dapat bekerja sama dengan siswa lain

dalam satu kelompok dengan harapan lebih mudah dalam menjawab soal.

Guru berkeliling dan memantau setiap aktivitas dan kegiatan yang

dilakukan oleh siswa. Setelah diskusi selesai, guru menyuruh siswa untuk

mempresentasikan hasil jawabannya di depan kelas dengan cara

memperagakan cara pemecahan soal.Setelah semua siswa

mempresentasikan hasil diskusi kelompok, siswa dibimbing guru

menyimpulkan materi diskusi yang telah dilaksanakan.

Kegiatan akhir guru bersama siswa melakukan Tanya jawab dan

menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Kemudian guru membagikan

lembar soal kepada siswa untuk dikerjakan secara individu. Guru

memberikan pujian kepada siswa yang berhasil mengerjakan tugas dengan

baik.Sebagai tindak lanjut, guru memberikan PR dengan harapan agar

dirumah siswa dapat mengulang kembali materi pelajaran yang telah

diberikan.

Page 73: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

c) Observasi

Setelah melaksanakan tindakan, guru melakukan pengamatan

tingkah laku dan sikap siswa selama mengikuti pembelajaran matematika

serta meminta teman sejawat untuk mengamati guru dalam mengajar

dengan menggunakan pendekatan matematika realistic.Pada tahap ini

pemantauan terhadap pelaksanaan proses pembelajaran menggunakan

lembar observasi.

(1) Hasil Observasi bagi Guru

Dari data observasi dalam siklus I selama 2 kali pertemuan

diperoleh hasil observasi (lihat lampiran 12, halaman 138-143)

Persiapan memulai pelajaran sudah baik, guru telah

mempersiapkan segala keperluan yang dibutuhkan dalam kegiatan

pembelajaran, Guru telah melakukan apersepsi dengan baik untuk dapat

memusatkan perhatian siswa terhadap kegiatan pembelajaran,

Penyampaian materi pelajaran sudah baik, Guru sudah memanfaatkan alat

dan media pembelajaran dengan baik, Kemampuan guru dalam mengelola

kelas sudah baik, Guru kurang dalam memberikan penguatan pemahaman

materi pada siswa, Guru sudah dapat mengelola kelas dengan baik,Guru

sudah mampu memancing siswa untuk bertanya dan mendorong siswa

untuk menjawab pertanyaan karena pembelajaran dibuat menyenangkan,

Guru belum optimal dalam memberi bimbingan individu/kelompok, Guru

belum berkeliling untuk mengecek kegiatan siswa-siswa dalam proses

pembelajaran, Guru kurang memberi kesempatan tiap kelompok untuk

menyampaikan hasil percobaan di depan kelas, Guru kurang memberikan

kesempatan kepada siswa untuk merangkum dan menyimpulkan pelajaran

yang telah diajarkan, , serta untuk pengelolaan waktu pada langkah-

;langkah pembelajaran kurang ditaati guru, jadi aplikasi pengajaran kurang

terealisasi dengan baik.

(2) Hasil observasi bagi siswa

Dari data observasi pada siklus I diperoleh data hasil observasi

afektif siswa sebagai berikut (lampiran 6, halaman 118-121) :

Page 74: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Kemauan siswa untuk menerima pelajaran sudah menunjukkan peningkatan,

perhatian siswa terhadap pelajaran sudah mulai terfokus, siswa sudah

mulai aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran, siswa menunjukkan

peningkatan kerjasama dalam kelompok,kemauan dalam berdiskusi

dengan teman kelompok sudah baik, Siswa dengan sunguh-sungguh

mengerjakan tugas baik tugas individu atau tugas kelompok, Keberanian

siswa sudah baik dalam mendemonstrasikan media, tetapi keberanian

siswa maju ke depan untuk mempresentasikan hasil tugas observasi masih

kurang.

Dari data observasi pada siklus I diperoleh data hasil observasi

psikomotorik siswa sebagai berikut ( lihat lampiran 9, hlm 128-131 ) :

Tidak ada siswa yang terlambat masuk kelas, siswa sudah siap untuk

menerima materi pelajaran, siswa sudah berani bertanya dan meminta

saran kepada guru mengenai bahan pelajaran yang masih belum jelas,

siswa cukup berani mengangkat tangan mengajukan pertanyaan siswa

akrab, mau bergaul dan berkomunikasi dengan guru dalam pembelajaran,

kemauan siswa untuk berdiskusi dengan teman sudah baik,siswa mampu

bekerjasama dengan teman.

d) Analisis dan Refleksi

Dari hasil penelitian pada siklus I, maka guru dengan observer

mengulas masih ada 5 siswa yang belum mencapai KKM. Maka peneliti

melanjutkan siklus ke II untuk materi perkalian dengan menindak lanjuti

siklus I.

Dari hasil analisis data perkembangan prestasi belajar siswa pada

tes siklus I dapat disimpulkan bahwa persentasi hasil tes siswa yang tuntas

naik 31,25 % dengan nilai batas tuntas 65 ke atas, siswa yang tuntas

belajar di siklus I sebesar 68,75 % yang semula pada tes awal hanya

terdapat 37,5 % siswa mencapai batas tuntas. Besarnya nilai terendah yang

diperoleh siswa pada saat tes awal sebesar 40 dan pada siklus I menjadi

50.Untuk nilai tertinggi terdapat kenaikan dari 90 naik menjadi 100 dan

nilai rata-rata kelas yang pada tes awal sebesar 58,12 naik pada tes siklus I

Page 75: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

menjadi 73,75 nilai tersebut sudah di atas rata-rata nilai yang diinginkan

dari pihak guru atau peneliti dan sekolah.

Dalam penelitian tindakan kelas siklus I masih banyak ditemukan

kekurangan-kekurangan, antara lain :

a) Bagi Guru

Guru masih belum optimal dalam meningkatkan perhatian siswa

pada saat proses belajar mengajar, Guru kurang tegas dalam menegur

siswa yang kurang memperhatikan pelajaran, Guru kurang dalam

memberikan penguatan pada siswa, Guru belum optimal dalam

membimbing siswa untuk melaksanakan diskusi kelompok kecil dengan

baik, Guru kurang jelas memberikan arahan atau petunjuk diskusi

kelompok,pada siswa terlihat dari banyaknya siswa yang masih bingung

dan belum mengerti apa yang harus dilakukan, Guru belum optimal dalam

pemaparan hasil diskusi yang dilakukan oleh siswa.

b) Bagi Siswa

Masih ada beberapa siswa yang ramai dalam kelompok, Siswa

sudah mulai aktif dalam kegiatan belajar mengajar, namun masih perlu

ditingkatkan lagi agar hasil belajar lebih maksimal, Masih ada beberapa

siswa yang sulit memahami indicator menghitung perkalian

5) Tindakan Siklus II

Tindakan Siklus II dilaksanakan tanggal 24 Maret 2011 dan 25

Maret 2011. Perencanaan kegiatan dilaksanakan 2 kali peretemuan. Tiap-

tiap pertemuan lamanya 2 x 35 menit, penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri darinsiklus-

siklus, tiap siklus terdiri dari 4 tahapan. Adapun tahapan kegiatan yang

dilaksanakan meliputi:

a) Tahap Perencanaan Tindakan

Berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi pelaksanaan tindakan pada

siklus I diketahui bahwa pembelajaran melalui pendekatan matematika

realistic yang dilaksanakan pada siklus I diketahui bahwa belum

menunjukkan adanya peningkatan pemahaman konsep perkalian yang cukup

Page 76: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

signifikan. Oleh karena itu peneliti menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran kembali melalui pendekatan matematika realistic dengan

indicator yang sama dengan siklus pertama.

Kegiatan perencanaan tindakan II dilaksanakan hari Selasa 21

Maret 2011 di ruang guru SDN III Pokoh Kidul.Peneliti dan kepala sekolah

mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam proses

penelitian ini. Kemudian disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus

II dilaksanakan dalam dua pertemuan ( dengan alokasi waktu 2 x 35 menit )

yaitu pada hari Kamis 24 Maret 2011 dan Jumat 25 Maret 2011.

Hal-hal yang perlu diperbaiki guru dalam pembelajaran matematika

menggunakan pendekatan matematika realistic sebagai upaya untuk

mengatasi berbagai kekurangan yang adalah sebagai berikut:

a) Memberikan beberapa informasi secara tepat dan bertahap,

mengarahkan dan membimbing kegiatan siswa dalam menemukan

jawaban sehingga pembelajaran lebih efektif dan tidak menghabiskan

waktu.

b) Guru memperbaiki pengelolaan kelas dengan membuat pembelajaran

yang menarik siswa.

c) Memberikan motivasi kepada siswa misalnya dengan memberikan

penghargaan.

Sebagai tindak lanjut untuk lebih meningkatkan hasil belajar siswa

melalui penedekatan matematika realistic serta meningkatkan dan

mempertahankan pencapaian penguasaan materi yang ditujukan untuk

memantapkan dan memperluas pemahaman siswa tentang konsep perkalian.

Pada siklus I, maka peneliti perlu menambahkan pada siklus berikutnya.

Pembelajaran ini direncanakan dalam dua kali pertemuan yang setiap

pertemuan alokasi waktu 2 jam pelajaran.Pertemuan pertama mengacu pada

indicator yaitu melakukan mengubah bentuk penjumlahan berulang ke

dalam bentuk perkalian dan mengubah bentuk perkalian ke dalam bentuk

penjumlahan berulang.

Adapun RPP siklus II dapat dilihat pada lampiran

Page 77: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

1. Guru menyiapkan media media stick es krim,sedotan minuman dan

kartu bintang yang akan digunakan dalam pembelajaran

2. Guru menyiapkan lembar kerja siswa, lembar diskusi kelompok serta

soal-soal yang akan dipergunakan untuk latihan.

3. Guru menyiapkan lembar observasi siswa dan lembar observasi guru.

4. Guru menyiapkan lembar penilaian yang akan dipergunakan.

b) Pelaksanaan Tindakan

Pembelajaran matematika melalui pendekatan matematika realistic sesuai

dengan rencana pembelajaran yang telah disusun.

a) Pertemuan Pertama

Kegiatan awal dimulai dengan berdoa bersama, mengabsen siswa,

menanyakan kabar sebagai penyemangat dan apersepsi bertanya jawab

dengan siswa seputar materi yang telah diajarkan pada pertemuan

sebelumnya.

Kegiatan inti, guru membagi siswa menjadi empat kelompok.Masing-

masing kelompok terdiri dari 4 orang. Siswa menyiapkan beberapa alat

peraga berupa stick eskrim, sedotan dan kartu bintang untuk membantu

menyelesaikan permasalahan yang diberikan guru. Guru memberikan

permasalahan yang harus diselesaikan siswa siswa secara berkelompok.

Guru meminta masing-masing kelompok menuliskan jawaban dengan

memberikan alas an diperolehnya jawaban tersebut dengan

mengkomunikasikan bersama siswa lain.Selanjutnya hasil dari kerja

kelompok dikemukakan di depan kelas dan dibahas bersama-sama

dengan guru. Setelah semua kelompok selesai mengemukakan hasil kerja

kelompok di depan kelas, guru menunjuk beberapa siswa untuk maju ke

depan kelas mengerjakan soal yang diberikan guru.

Kegiatan diakhiri dengan guru memberi evaluasi dengan membagi

lembar soal evaluasi. Sebagai tindak lanjut guru menyampaikan pesan

kepada siswa agar lebih rajin belajar kemudian guru menutup pelajaran

dengan salam.

Page 78: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

b) Pertemuan kedua

Pertemuan II dilaksanakan tanggal Jumat 25 Maret 2011.Pada

pertemuan kedua yang ingin dicapai yaitu menentukan hasil perkalian

bilangan yang hasilnya bilangan dua angka dan menyelesaikan soal

cerita yang berkaitan dengan perkalian.

Pada kegiatan awal dimulai dengan berdoa bersama. Mengabsen

siswa, menanyakan kabar sebagai penyemangat dan mengajak siswa

melakukan “Tepuk Kelas II “ sebelum memulai pembelajaran. Guru

memberikan apersepsi dengan menggali pengalaman siswa dalam

pertemuan yang lalu dengan beberapa pertanyaan lisan dan

mengaitkannya dengan materi hari ini. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yaitu sesuai dengan indicator pada siklus II pertemuan II.

Pada kegiatan inti, guru membagi siswa menjadi empat

kelompok.Siswa menyiapkan beberapa alat peraga berupa stick eskrim,

sedotan minuman dan kartu bintang. Guru memberikan pertanyaan

tentang perkalian bilangan yang hasilnya dua angka kepada masing-

masing kelompok. Setelah siswa bediskusi, jawaban dari hasil diskusi

dari masing-masing kelompok ditulis di papan tulis oleh salah satu siswa

dalam kelompok. Selanjutnya guru menyiapakan alat peraga berupa

permen dan uang mainan. Setiap kelompok memeperagakan jual beli

melalui bimbingan guru.

Contoh :

Fian membeli 4 bungkus permen seharga Rp. 8.000,00.Setiap bungkus

berisi 5 permen. Berapa permen seluruhnya yang dibeli Fian ?

4 x 5 = 20

Jadi permen seluruhnya yang dibeli Fian adalah 20 permen.

Dari soal di atas dapat dibuat scenario sebagai berikut :

- Fian : Permisi ,Bu ?

- Bu Nani : Ya, silakan, mau beli apa ?

- Fian : Mau beli permen bu.

- Bu Nani : Mau beli permen berapa bungkus ?

Page 79: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

- Fian : Satu bungkus isinya berapa bu?

- Bu Nani : Satu bungkus isinya 5 permen.

- Fian : saya beli 4 bungkus bu.

- Bu Nani : iya. Ini silahkan berarti semuanya ada ….permen.

- Fian : Harga semuanya berapa bu ?

- Bu Nani : Rp. 8.000,00

- Fian : Ini bu terima kasih.(sambil menyerahkan

uang ).terima kasih bu.

- Bu Nani : sama-sama.

Melalui simulasi ini, guru mulai mengenalkan perkalian dalam kehidupan

sehari-hari siswa.

Sebagai kegiatan penutup, guru membimbing siswa untuk menyimpulkan

tentang apa yang telah mereka lakukan dan pelajari. Kegiatan diakhiri

dengan guru memberi soal evaluasi mandiri. Sebagai tindak lanjut guru

menyampaikan pesan kepada siswa agar lebih rajin belajar kemudian

guru menutup pelajaran dengan salam.

c) Observasi

Penelitian melaksanakan observasi terhadap pelaksanaan

pembelajaran siswa melalui pendekatan matematika realistic.Seperti pada

siklus I, guru menggunakan pendekatan matematika realistic dengan

menggunakan berbagai alat peraga yang bermacam-macam disertai dengan

metode demonstrasi dan diskusi kelompok.Yang berbeda ialah pada

penggunaan metode simulasi pada pertemuan kedua.Dalam observasi ini

ditujukan pada kegiatan siswa dalam melaksanakan pembelajaran, aktivitas

atau partisipasi serta untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa.Keseluruhan

data yang diperoleh dalam kegiatan ini termasuk hasil lembar kerja siswa

baik kelompok maupun individu.Sebagai bahan atau masukan untuk

menganalisis perkembangan keaktifan dan pemahaman siswa terhadap

konsep perkalian melalui pendekatan matematika realistic dengan

menggunakan media uang dan metode simulasi, selain itu peneliti juga

melakukan observasi terhadap sikap, perilaku siswa selama proses

Page 80: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

pembelajaran serta keterampilan guru dalam mengajar dengan pendekatan

matematika realistic pada materi perkalian.

(1) Hasil observasi bagi guru

Dari hasil observasi (lampiran 13, halaman 144-149) , dapat dilihat

aktivitas guru adalah sebagai berikut :

Guru telah menyiapkan rencana pelajaran dan media dengan baik sehingga

dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa pada materi perkalian, Guru

sudah melakukan apersepsi dengan baik sehingga perhatian siswa terfokus

pada materi yang dipelajari, Guru masih belum mampu mengelola kelas

dengan baik sehingga suasana belum kondusif dalam pembelajaran.Guru

sudah mulai merespon pertanyaan dan pendapat siswa, Guru sudah

memberikan penguatan pada siswa sehingga dapat memotivasi siswa untuk

belajar dan berusaha lebih giat. Dalam diskusi kelompok, guru memberikan

bimbingan dan petunjuk kepada siswa tetapi guru belum mengawasi

jalannya diskusi tiap masing-masing kelompok.Guru telah melaksanakan

kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah dibuat, namun guru

belum dapat mengalokasikan waktu mengajar dengan baik yang sesuai

dengan rencana pembelajaran.

(2) Hasil Observasi bagi siswa

Dari data observasi pada siklus II diperoleh data hasil belajar afektif

siswa sebagai berikut ( lihat lampiran 7,halaman 122-125 )

Kemauan siswa untuk menerima pelajaran dari guru meningkat, siswa

memperhatikan pelajaran dengan sunguh-sungguh, siswa sudah mulai

aktif dalam kegiatan pembelajaran tetapi dengan jumlah anggota tiap

kelompok 4 siswa membuat siswa yang malas cenderung

menggantungkan diri pada siswa yang mereka anggap lebih pandai dan

tidak mau melakukan kegiatan diskusi, siswa sudah mulai berani

mengajukan pertanyaan dan pendapat

Dari data observasi pada siklus II diperoleh data hasil belajar

psikomotorik siswa ( lihat lampiran 10,halaman 132-135 )

Page 81: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Tidak ada siswa yang terlambat masuk, siswa mau mencatat bahan

pelajaran dengan baik dan sistematis, siswa sudah sopan, ramah dan

hormat kepada guru pada saat pembelajaran, siswa sudah mulai ada

yang berani mengangkat tangan mengajukan pertanyaan.

d) Analisis dan Refleksi

Setelah pelaksanaan siklus II selesai dilakukan, maka diadakan tes

hasil belajar siswa. Dari hasil tes belajar siswa dapat diketahui

pemahaman konsep perkalian pada siswa dengan menggunakan

pendekatan matematika realistic , secara umum telah menunjukkan

adanya peningkatan, dimana guru dalam melaksanakan pembelajaran

semakin luwes dan sabar. Persentase aktivitas atau partisipasi siswa

dalam pembelajaran meningkat. Kemampuan dan ketrampilan perkalian

meningkat, yang tentunya berpengaruh terhadap kemampuan dalam

menyelesaikan perkalian dengan pendekatan matematika realistic.

Dari analisis hasil tes pada siklus II ini diketahui bahwa dari penelitian

ini pembelajaran dikatakan berhasil apabila partisipasi siswa dalam

pembelajaran meningkat. Selain itu hasil yang dicapai siswa melalui tes

akhir pembelajaran mencapai nilai rata-rata kelas di atas 65 dan

persentase siswa yang memperoleh nilai lebih dari KKM mencapai

kurang dari 85%. Atas dasar tersebut dan melihat hasil yang diperoleh

pada masing-masing pertemuan, maka pembelajaran melalui pendekatan

matematika realistic yang dilaksanakan pada siklus II dikatakan masih

memerlukan perbaikan sehingga akan diperoleh hasil yang optimal,

sehingga perlu untuk diadakan siklus III sebagai upaya untuk

pemahaman konsep perkalian dalam matematika lebih optimal.

6) Tindakan Siklus III

Tindakan Siklus III dilakukan sebagai tindak lanjut dari siklus yang

kedua. Tindakan Siklus III dilaksanakan tanggal 31 Maret 2011.,

sedangkan pelaksanaan tindakan dilaksanakan 1 kali pertemuan. Pada

siklus ketiga ini, penggunaan pendekatan matematika realistic untuk dapat

Page 82: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

meningkatkan pemahaman konsep perkalian dilaksanakan dalam 4

tahapan, yaitu : tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan

analisis dan refleksi.

a) Tahap perencanaan

Berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi pelaksanaan tindakan pada

siklus II diketahui bahwa pembelajaran melalui pendekatan matematika

realistic yang dilaksanakan pada siklus II diketahui bahwa belum

menunjukkan adanya peningkatan pemahaman konsep perkalian yang

cukup signifikan. Oleh karena itu peneliti menyusun rencana

pelaksanaan pembelajaran kembali melalui pendekatan matematika

realistic dengan indicator yang sama dengan siklus kedua.

Kegiatan perencanaan tindakan III dilaksanakan hari Selasa 28

Maret 2011 di ruang guru SDN III Pokoh Kidul.Peneliti dan kepala

sekolah mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam

proses penelitian ini. Kemudian disepakati bahwa pelaksanaan tindakan

pada siklus III dilaksanakan dalam 1 x pertemuan, berbeda dengan

siklus-siklus yang sebelumnya. Pertemuan akan dilaksanakan dengan

alokasi waktu 2 x 35 menit.Pertemuan pada pelaksanaan tindakan siklus

ke III ini dilaksanakan pada hari Kamis , 31 Maret 2011. Hal-hal yang

perlu diperbaiki guru dalam pembelajaran matematika menggunakan

pendekatan matematika realistic sebagai upaya untuk mengatasi

berbagai kekurangan yang adalah sebagai berikut:

(1) Memberikan beberapa informasi secara tepat dan bertahap,

mengarahkan dan membimbing kegiatan siswa dalam menemukan

jawaban sehingga pembelajaran lebih efektif dan tidak

menghabiskan waktu.

(2) Mengurangi jumlah anggota kelompok menjadi 2 siswa tiap

kelompok.

(3) Guru memperbaiki pengelolaan kelas dengan membuat

pembelajaran yang menarik siswa.

Page 83: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

(4) Memberikan motivasi kepada siswa misalnya dengan memberikan

penghargaan.

Mengingat hasil analisis terhadap unjuk kerja siswa pada siklus II,

sebagian besar siswa sudah memperhatikan penjelasan guru selama

proses pembelajaran matematika. Meskipun demikian pembelajaran

matematika pada siklus II dikatakan belum berhasil. Untuk peningkatan

hasil pada siklus III ini, maka guru akan melaksanakan tindakan dengan

mengacu pada lampiran dengan indicator : melakukan mengubah bentuk

penjumlahan berulang ke dalam bentuk perkalian dan mengubah bentuk

perkalian ke dalam bentuk penjumlahan berulang serta menentukan hasil

perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka dan menyelesaikan

soal cerita yang berkaitan dengan perkalian.

Adapun RPP silus III dapat dilihat pada lampiran 5,halaman 112 :

1) Guru menyiapkan media media stick es krim,sedotan minuman dan

kartu bintang yang akan digunakan dalam pembelajaran

1) Guru menyiapkan lembar kerja siswa, lembar diskusi kelompok serta

soal-soal yang akan dipergunakan untuk latihan.

2) Guru menyiapkan lembar observasi siswa dan lembar observasi guru.

b) Pelaksanaan Tindakan

Dalam pelaksanaan tindakan, guru membuat rencana tindakan

dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Adapun rincian pelaksanaan tindakan

pada siklus ke III sebagai berikut :

Kegiatan awal dimulai dengan berdoa bersama, mengabsen siswa,

menanyakan kabar sebagai penyemangat dan apersepsi bertanya jawab

dengan siswa seputar materi yang telah diajarkan pada pertemuan

sebelumnya.

Kegiatan inti, guru membagi siswa menjadi enam kelompok .Masing-

masing kelompok terdiri dari 2 orang. Siswa menyiapkan beberapa alat

peraga berupa stick eskrim, sedotan dan kartu bintang untuk membantu

menyelesaikan permasalahan yang diberikan guru. Guru memberikan

pertanyaan tentang perkalian bilangan yang hasilnya dua angka kepada

Page 84: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

masing – masing kelompok.Guru kemudian memberikan petunjuk diskusi

pada siswa dan mengarahkan apa yang harus dilakukan oleh siswa. Setelah

siswa berdiskusi, guru meminta masing-masing kelompok untuk

mengemukakan hasil kerja kelompok di depan kelas dengan

memperagakan jual beli melalui bimbingan guru.

Contoh :

Fian membeli 7 bungkus permen seharga Rp. 8.000,00.Setiap bungkus

berisi 4 permen. Berapa permen seluruhnya yang dibeli Fian ?

7 x 4 = 28

Jadi permen seluruhnya yang dibeli Fian adalah 28 permen.

Dari soal di atas dapat dibuat scenario sebagai berikut :

- Fian : Permisi ,Bu ?

- Bu Nani : Ya, silakan, mau beli apa ?

- Fian : Mau beli permen bu.

- Bu Nani : Mau beli permen berapa bungkus ?

- Fian : Satu bungkus isinya berapa bu?

- Bu Nani : Satu bungkus isinya 4 permen.

- Fian : saya beli 7 bungkus bu.

- Bu Nani : iya. Ini silahkan berarti semuanya ada

….permen.

- Fian : Harga semuanya berapa bu ?

- Bu Nani : Rp. 8.000,00

- Fian : Ini bu terima kasih.(sambil menyerahkan

uang ).terima kasih bu.

- Bu Nani : sama-sama.

Kegiatan diakhiri dengan guru memberi evaluasi dengan membagi

lembar soal evaluasi serta memberikan penghargaan pada kelompok

dengan kinerja baik. Sebagai tindak lanjut guru menyampaikan pesan

kepada siswa agar lebih rajin belajar kemudian guru menutup pelajaran

dengan salam.

Page 85: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

c) Observasi

Setelah melaksanakan tindakan, guru mengadakan observasi

terhadap pelaksanaan pembelajaran siswa melalui pendekatan matematika

realistic pada siklus III.Seperti pada siklus I dan II, guru menggunakan

pendekatan matematika realistic dengan menggunakan berbagai alat peraga

yang bermacam-macam disertai dengan metode demonstrasi, metode

simulasi dan diskusi kelompok.Yang berbeda ialah pada jumlah anggota

tiap kelompok yaitu mengubah jumlah anggota dalam kelompok dari 4

orang menjadi 2 orang pada masing-masing kelompok agar pembelajaran

lebih kondusif. Dalam observasi ini ditujukan pada kegiatan siswa dalam

melaksanakan pembelajaran, aktivitas atau partisipasi serta untuk

mengetahui tingkat keaktifan siswa. Keseluruhan data yang diperoleh dalam

kegiatan ini termasuk hasil lembar kerja siswa baik kelompok maupun

individu.Sebagai bahan atau masukan untuk menganalisis perkembangan

keaktifan dan pemahaman siswa terhadap konsep perkalian melalui

pendekatan matematika realistic dengan menggunakan media uang dan

metode simulasi, selain itu peneliti juga melakukan observasi terhadap

sikap, perilaku siswa selama proses pembelajaran serta keterampilan guru

dalam mengajar dengan pendekatan matematika realistic pada materi

perkalian.

a) Hasil observasi bagi guru

Dari hasil observasi (lampiran 14,halaman 150-152) , dapat dilihat

aktivitas guru adalah sebagai berikut :

Persiapan guru dalam memulai pelajaran sudah sangat baik sehingga dapat

meningkatkan pemahaman konsep siswa pada materi perkalian, Guru

sudah melakukan apersepsi dengan baik sehingga perhatian siswa

terfokus pada materi yang dipelajari, Guru telah mampu mengelola kelas

dengan baik dan menciptakan suasana kondusif sehingga siswa dapat

berkonsentrasi penuh dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, Guru

telah melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana yang

telah dibuat, serta guru sudah dapat mengawasi atau mengalokasikan

Page 86: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

waktu mengajar dengan baik dan sesuai dengan rencana pembelajaran,

Guru sudah memanfaatkan alat dan media pembelajaran dengan baik,

Guru sudah mampu merespon pertanyaan dan pendapat siswa dengan

baik, Guru sudah baik dalam memberikan penguatan pada siswa

sehingga dapat memotivasi siswa untuk belajar dan berusaha lebih giat,

Dalam diskusi kelompok, guru sudah baik dalam memberikan bimbingan

dan petunjuk sehingga siswa dapat melaksanakan diskusi kelompok

tanpa ada suatu kendala, Guru sudah dapat mengelola waktu mengajar

dengan baik dan sesuai dengan rencana pembelajaran.

b) Hasil Observasi bagi siswa

Dari data observasi pada siklus III diperoleh data hasil belajar

afektif siswa sebagai berikut ( lihat lampiran 8 ,halaman 126-127)

Kemauan siswa untuk menerima pelajaran dari guru meningkat,

siswa memperhatikan pelajaran dengan sunguh-sungguh, siswa sudah

lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran, kerjasama dalam kelompok

sudah baik, sudah banyak siswa yang berani mengajukan pertanyaan

dan pendapat, keberanian siswa maju ke depan untuk mengerjakan soal

di papan tulis sudah baik, keberanian siswa sudah baik dalam

mendemonstrasikan media.

Dari data observasi pada siklus III diperoleh data hasil belajar

psikomotorik siswa (lihat lampiran 11,halaman 136-137 )

Tidak ada siswa yang terlambat masuk, siswa mau mencatat bahan

pelajaran dengan baik dan sistematis, siswa sudah sopan, ramah dan

hormat kepada guru pada saat pembelajaran, banyak siswa yang berani

mengangkat tangan mengajukan pertanyaan, komunikasi antara siswa

dengan guru sudah terjalin baik.

d) Analisis dan Refleksi

Setelah pelaksanaan siklus III selesai dilakukan, maka diadakan tes

hasil belajar siswa. Dari hasil tes belajar siswa dapat diketahui pemahaman

konsep perkalian pada siswa dengan menggunakan pendekatan

matematika realistic , secara umum telah menunjukkan adanya

Page 87: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

peningkatan, guru dalam melaksanakan pembelajaran semakin luwes dan

sabar. Persentase aktivitas atau partisipasi siswa dalam pembelajaran

meningkat. Mereka lebih banyak memperhatikan dan menjawab

pertanyaan guru, lebih berinisiatif dan kreatif. Kemampuan dan

ketrampilan perkalian meningkat, yang tentunya berpengaruh terhadap

kemampuan dalam menyelesaikan perkalian dengan pendekatan

matematika realistic.

Dari analisis hasil tes pada siklus III ini diketahui bahwa dari

penelitian ini pembelajaran dikatakan berhasil apabila partisipasi siswa

dalam pembelajaran meningkat. Selain itu hasil yang dicapai siswa dalam

pembelajaran meningkat. Selain itu hasil yang dicapai siswa melalui tes

akhir pembelajaran mencapai nilai rata-rata kelas di atas 65 dan persentase

siswa yang memperoleh nilai lebih dari KKM mencapai 85%. Atas dasar

tersebut dan melihat hasil yang diperoleh pada masing-masing pertemuan,

maka pembelajaran melalui pendekatan matematika realistic yang

dilaksanakan pada siklus II dikatakan berhasil, sehingga tidak perlu

dilanjutkan pada siklus berikutnya. Hal ini menunjukkan bahwa

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan matematika realistic dapat

meningkatkan pemahaman konsep perkalian pada siswa kelas II SDN III

Pokoh Kidul tahun 2011.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pelaksanaan pada siklus I, II dan III ( lampiran 27 -31, halaman

176-180) dapat dinyatakan bahwa pembelajaran Matematika menggunakan

pendekatan matematika realistic dapat meningkatkan pemahaman konsep

perkalian pada siswa kelas II SDN III Pokoh Kidul Wonogiri, baik hasil belajar

kognitif, afektif maupun psikomotorik.

1. Perkembangan Pemahaman Konsep Perkalian pada Siswa

Setelah dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas menggunakan pendekatan

matematika realistic dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas II SDN

III Pokoh Kidul Wonogiri didapat diskripsi data sebagai berikut :

Page 88: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

a. Data Nilai Matematika Siswa Kelas II SDN III Pokoh Kidul Wonogiri

Sebelum Tindakan.

Analisis data hasil evaluasi dari tes awal sebelum dilakukan tindakan diperoleh

rata-rata nilai siswa 58,12 dimana hasil tersebut masih di bawah nilai rata-rata

KKM yang telah ditetapkan oleh guru yaitu sebesar 65. Sedangkan besarnya

presentase siswa yang mencapai ketuntasan sebesar 37,5 % dan sisanya sebesar

62,5 % belum mencapai criteria ketuntasan yang diinginkan. Hasil tersebut

belum dapat memenuhi target ynag ingin dicapai yaitu siswa dapat mencapai

ketuntasan sebesar 85 %. Dari hasil analisis tersebut dapat ditarik kesimpulan,

bahwa untuk meningkatkan pemahaman konsep perkalian perlu diadakan

tindakan lebih lanjut.

b. Data Nilai Matematika Siswa Kelas II SDN III Pokoh Kidul Wonogiri

pada Siklus I

Pada siklus I setelah diadakan tes kemampuan awal dilanjutkan dengan

siswa menerima materi perkalian menggunakan pendekatan matematika

realistic dengan mengacu pada :

Standar Kompetensi: Melakukan Perkalian bilangan sampai dua angka.

Kompetensi Dasar : Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua

angka.

Indikator :

3.1 Mengubah bentuk penjumlahan berulang ke dalam bentuk perkalian dan

sebaliknya.( psikomotorik )

3.2 Membaca dan menggunakan symbol X dalam pengerjaan hitung.

( kognitif )

3.3 Memecahkan soal cerita yang mengandung perkalian .

(afektif)

Proses pembelajaran disampaikan dengan strategi dan terencana dimulai dari

kegiatan awal, inti dan penutup. Kegiatan ini terfokus mengaktifkan siswa

mulai dari memperhatikan penjelasan, melakukan pengamatan untuk

Page 89: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

memperoleh kesimpulan, mendemonstrasikan, tugas kelompok,

berdiskusi,LKS dan tugas individu.

Dari data pada lampiran 28,halaman 177 dapat dibuat tabel

Tabel 3. Daftar Nilai Matematika Materi Perkalian Siswa Kelas II SDN

III Pokoh Kidul Tahun 2011 pada Siklus I

Nomor Rentang Nilai Frekuensi Prosentase

1 50-59 2 12,5 %

2 60-69 3 18,75 %

3 70-79 4 25 %

4 80-89 3 18,75 %

5 90-99 2 12,5 %

6 100-109 2 12,5 %

Jumlah 16 100 %

Berdasarkan tabel 3. maka dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut :

Gambar 8. Grafik Daftar Nilai Matematika Siklus I Siswa Kelas II SDN III

Pokoh Kidul Tahun 2011

Tabel 4. Daftar Nilai Matematika Tes Awal dan Tes Siklus I Siswa Kelas II

SDN III Pokoh Kidul Tahun 2011

0

1

2

3

4

5

50-59 60-6970-79

80-8990-99

100-109

f

r

e

k

u

e

n

s

i

Nilai siswa

Page 90: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Keterangan Tes Awal Siklus I

Nilai terendah 40 50

Nilai tertinggi 90 100

Rata-rata nilai 58,12 73,75

Siswa belajar tuntas 37,5 % 68,75 %

Dari tabel 4 dapat dilihat pada gambar grafik sebagai berikut :

Gambar 9. Grafik Hasil Tes Awal dan Tes Siklus I Siswa Kelas II

SDN III Pokoh Kidul Tahun 2011

Dari hasil analisa data perkembangan pemahaman konsep

perkalian pada tes siklus I tabel dapat disimpulkan bahwa persentasi hasil

tes siswa yang tuntas naik pada siklus I, yaitu dari 37,5 % menjadi 68,75 %

dari tes awal dengan nilai batas tuntas 65 ke atas. Besarnya nilai terendah

yang diperoleh siswa pada saat tes awal sebesar 40 dan pada siklus I

menjadi 50. Untuk nilai tertinggi terdapat kenaikan dari 90 naik menjadi

100 dan nilai rata-rata kelas yang pada tes awal sebesar 58,12 naik pada tes

siklus I menjadi 73,75 nilai tersebut sudah mencapai rata-rata minimum

batas ketuntasan siswa yaitu 65.

0

20

40

60

80

100

tes awal tes siklus I

nilai terendah

nilai tertinggi

rata-rata nilai

siswa belajar tuntas

Page 91: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

c. Data Nilai Matematika Siswa Kelas II SDN III Pokoh Kidul Wonogiri

pada Siklus II

Siklus II merupakan lanjutan dari siklus sebelumnya untuk

memantapkan dan mencapai tujuan penelitian. Pembelajaran yang

disampaikan tentang perkalian dengan indicator mengubah bentuk

penjumlahan berulang ke dalam bentuk perkalian dan sebaliknya.(

psikomotorik ), Membaca dan menggunakan symbol X dalam pengerjaan

hitung( kognitif ), Memecahkan soal cerita yang mengandung

perkalian(afektif) dengan media dan metode simulasi. Kegiatan belajar

mengajar disampaikan dengan strategi terencana sebagaimana siklus I dan

kegiatan pembelajaran dilaksanakan lebih optimal.

Dari data nilai pada lampiran 30 dapat dibuat tabel 5.

Tabel 5. Daftar Nilai Matematika Siklus II Siswa Kelas II SDN III Pokoh Kidul

Tahun 2011

Berdasarkan tabel 5.maka dapat digambarkan pada grafik sebagai berikut :

No Rentang Nilai Frekuensi

Prosentase

1 50-59 1 6,25%

2 60-69 2 12,5%

3 70-79 3 18,75%

4 80-89 3 18,5%

5 90-99 2 12,5%

6 100-109 5 31,25%

JUMLAH 16 100%

Page 92: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Gambar 10. Grafik Data Nilai Tes Matematika Siklus II Siswa Kelas II

SDN III Pokoh Kidul Tahun 2011

Tabel 6.Perbandingan Hasil Tes Awal sebelum dilaksanakan tindakan dan

Tes Akhir Siklus I dan II Siswa Kelas II SDN III Pokoh Kidul

Tahun 2011

Dari tabel 6. dapat dilihat pada gambar grafik sebagai berikut :

0

1

2

3

4

5

50-59 60-69 70-79 80-89 90-99100-109

f

r

e

k

u

e

n

s

i

Nilai Siswa

Keterangan Tes Awal Siklus I Siklus II

Nilai terendah 40 50 50

Nilai tertinggi 90 100 100

Rata-rata nilai 58,12 73,75 80,63

Siswa belajar tuntas 37,5 % 68,75 % 81,25 %

Page 93: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Gambar 11.Grafik Perbandingan nilai Matematika dari Tes Awal, Tes Siklus

I dan Tes Siklus II Siswa Kelas II SDN III Pokoh Kidul Tahun 2011

1) Nilai terendah yang diperoleh siswa pada tes awal 40; pada tes siklus I

sebesar 50 kemudian pada tes siklus II memperoleh 50.

2) Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada tes awal sebesar 90, mengalami

kenaikan pada tes siklus pertama sebesar 100 dan optimal pada siklus

ketiga menjadi 100.

3) Nilai rata-rata siswa dalam satu kelas secara keseluruhan juga terjadi

peningkatan yaitu pada tes awal sebesar 58,12, tes siklus pertama73,75 dan

siklus kedua meningkat sebesar 80,63.

4) Untuk siswa tuntas belajar ( nilai ketuntasan di atas 65 ) pada tes awal

37,5 % ;tes siklus pertama 68,75 % dan tes siklus kedua menjadi 81,25 %.

Dari analisis data dan diskusi terhadap pelaksanaan pembelajaran pada siklus

II, secara umum telah menunjukkan perubahan yang signifikan. Guru

dalam melaksanakan pembelajaran semakin sabar dan luwes dengan

kekurangan- kekuragan kecil yang tidak begitu berarti.

d. Data Nilai Matematika Siswa Kelas II SDN III Pokoh Kidul Wonogiri

pada Siklus III

0

20

40

60

80

100

tes awal tes siklus I tes siklus II

nilai terendah

nilai tertinggi

rata-rata nilai

siswa belajar tuntas

Page 94: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Siklus III merupakan lanjutan dari siklus sebelumnya untuk

memantapkan dan mencapai tujuan penelitian. Pembelajaran yang

disampaikan tentang perkalian dengan indicator mengubah bentuk

penjumlahan berulang ke dalam bentuk perkalian dan sebaliknya.(

psikomotorik ), Membaca dan menggunakan symbol X dalam pengerjaan

hitung( kognitif ), Memecahkan soal cerita yang mengandung

perkalian(afektif) dengan media dan metode simulasi. Kegiatan belajar

mengajar disampaikan dengan strategi terencana sebagaimana siklus I dan

kegiatan pembelajaran dilaksanakan lebih optimal.

Dari penelitian ini pembelajaran dikatakan berhasil apabila

partisipasi siswa dalam pembelajran meningkat. Selain itu hasil yang

dicapai siswa melalui tes akhir pembelajaran mencapai nilai rata-rata kelas

diatas 60 dan persentase siswa yang memperoleh nilai lebih dari KKM

mencapai 85%.

Dari data nilai pada lampiran 31 dapat dibuat tabel 7.

Tabel 7. Daftar Nilai Tes Matematika Siklus III Siswa Kelas II

SDN III Pokoh Kidul Tahun 2011

Berdasarkan tabel 7.maka dapat digambarkan pada grafik sebagai berikut :

No Rentang Nilai Frekuensi

Prosentase

1 70-75 4 25 %

2 76-81 2 12,5 %

3 82-87 0 0%

4 88-93 4 25 %

5 94-99 0 0%

6 100-105 6 37,5 %

5 JUMLAH 16 100%

Page 95: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Gambar 12. Grafik Daftar Nilai Tes Matematika Siklus III Siswa Kelas II

SDN III Pokoh Kidul Tahun 2011

Tabel 8.Perbandingan Nilai Matematika Tes Awal sebelum dilaksanakan

tindakan dan Tes Akhir Siklus I, II, III Siswa Kelas II SDN III Pokoh

Kidul Tahun 2011

Dari tabel 8. dapat dilihat pada gambar grafik sebagai berikut :

0

1

2

3

4

5

6

70-75 76-81 82-8788-93

94-99100-105

f

r

e

k

u

e

n

s

i

Nilai Siswa

Keterangan Tes Awal Siklus I Siklus II Siklus III

Nilai terendah 40 50 50 70

Nilai tertinggi 90 100 100 100

Rata-rata nilai 58,12 73,75 80,63 86,87

Siswa belajar tuntas 37,5 % 68,75 % 81,25 % 100 %

Page 96: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Gambar 13.Grafik Perbandingan nilai Matematika dari tes awal, tes siklus I ,tes

siklus II dan tes siklus III Siswa Kelas II SDN III Pokoh Kidul Tahun 2011

1) Nilai terendah yang diperoleh siswa pada tes awal 40; pada tes siklus I

sebesar 50 kemudian pada tes siklus II memperoleh 50, dan mencapai criteria

ketuntasan minimal pada siklus ketiga menjadi 70.

2) Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada tes awal sebesar 90, mengalami

kenaikan pada tes siklus pertama sebesar 100 dan optimal pada siklus ketiga

menjadi 100.

3) Nilai rata-rata siswa dalam satu kelas secara keseluruhan juga terjadi

peningkatan yaitu pada tes awal sebesar 58,12, tes siklus pertama73,75, tes

siklus kedua meningkat sebesar 80,63 dan tes sikus ketiga meningkat sebesar

86,87

4) Untuk siswa tuntas belajar ( nilai ketuntasan di atas 65 ) pada tes awal

37,5 % ;tes siklus pertama 68,75 % , tes siklus kedua menjadi 81,25 % dan siklus

ketiga mencapai 100%.

Dari analisis data dan diskusi terhadap pelaksanaan pembelajaran pada siklus

III, secara umum telah menunjukkan perubahan yang signifikan. Guru dalam

melaksanakan pembelajaran semakin sabar dan luwes dengan kekurangan-

0

20

40

60

80

100

tes awal tes siklus I tes siklus II tes siklus III

nilai terendah

nilai tertinggi

rata-rata nilai

siswa belajar tuntas

Page 97: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

kekuragan kecil yang tidak begitu berarti, sehingga tindakan perbaikan dihentikan

pada siklus III ini.

2. Hasil Observasi terhadap siswa

a. Keaktifan siswa dilihat dari Aspek Afektif

1) Siklus I

Hasil observasi terhadap siswa dari aspek afektif pada pembelajaran siklus I (

lampiran 6, halaman 118-121 ) adalah sebagai berikut :

No Pertemuan Skor

Siklus I

1 I 3,3

2 II 3,5

Rata-rata 3,4

Tabel 9. Skor Keaktifan Siswa Aspek Afektif Siklus I pada mata

pelajaran Matematika Siswa Kelas II SDN III Pokoh Kidul

Tahun 2011

2) Siklus II

Hasil observasi terhadap siswa dari aspek afektif pada pembelajaran siklus II (

lampiran 7, halaman 122-125 ) adalah sebagai berikut :

No Pertemuan Skor

Siklus II

1 I 3,4

2 II 3,7

Rata-rata 3,5

Tabel 10. Skor Keaktifan Siswa Aspek Afektif Siklus II pada mata

pelajaran Matematika Siswa Kelas II SDN III Pokoh Kidul

Tahun 2011

3) Siklus III

Hasil observasi terhadap siswa dari aspek afektif pada pembelajaran siklus III

( lampiran 8, halaman 126-127 ) adalah sebagai berikut :

Page 98: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

No Pertemuan Skor

Siklus III

1 I 3,6

Rata-rata 3,6

Tabel 11. Skor Keaktifan Siswa Aspek Afektif Siklus III pada mata

pelajaran Matematika Siswa Kelas II SDN III Pokoh Kidul

Tahun 2011

Berdasarkan hasil observasi terhadap siswa dari aspek afektif pada

pembelajaran siklus I, siklus II dan siklus III ( lampiran 6-8, halaman 118-

127) mengalami peningkatan. Data- data observasi terhadap siswa dari aspek

afektif pada pembelajaran siklus I, siklus II dan siklus III, dapat dilihat pada

tabel 12.

Tabel 12. Skor Keaktifan Siswa Aspek Afektif Siklus I, II, III pada mata

pelajaran Matematika Siswa Kelas II SDN III Pokoh Kidul Tahun 2011

No Pertemuan Skor

Siklus I Siklus II Siklus III

1 I 3,3 3,4 3,6

2 II 3,5 3,7

Rata-rata 3,4 3,5 3,6

Dari tabel 12 dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut :

Grafik Keaktifan Siswa Aspek Afektif

Page 99: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Gambar 14. Grafik Perbandingan rata-rata Skor Keaktifan Siswa Aspek

Afektif pada Siklus I,Siklus II dan Siklus III Siswa Kelas II SDN III

Pokoh Kidul Tahun 2011

Dari hasil observasi keaktifan siswa aspek afektif menunjukkan

adanya peningkatan. Pada siklus I, rata-rata nilai aspek afektif siswa sebesar

3,4 ( masuk criteria baik) dan pada siklus II rata-rata nilai aspek afektif

siswa menjadi 3,5 ( masuk criteria sangat baik ) dan pada siklus III menjadi

3,6 ( masuk criteria sangat baik ).

b. Keaktifan siswa dilihat dari aspek Psikomotorik

1) siklus I.

Hasil observasi terhadap siswa dari Aspek Psikomotorik pada pembelajaran

siklus I ( lampiran 9, halaman 128-131 ) adalah sebagai berikut :

No Pertemuan Skor

Siklus I

1 I 3,0

3.3

3.35

3.4

3.45

3.5

3.55

3.6

Siklus I Siklus II Siklus III

Rata-rataKeaktifan

SIKLUS

Page 100: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

2 II 3,4

Rata-rata 3,2

Tabel 13. Skor Keaktifan Siswa Aspek Psikomotorik Siklus I pada

mata pelajaran Matematika Siswa Kelas II SDN III Pokoh

Kidul Tahun 2011

2) Siklus II

Hasil observasi terhadap siswa dari Aspek Psikomotorik pada pembelajaran

siklus II ( lampiran 10, halaman 132-135 ) adalah sebagai berikut :

No Pertemuan Skor

Siklus II

1 I 3,3

2 II 3,5

Rata-rata 3,4

Tabel 14. Skor Keaktifan Siswa Aspek Psikomotorik Siklus II pada

mata pelajaran Matematika Siswa Kelas II SDN III Pokoh

Kidul Tahun 2011

3) Siklus III

Hasil observasi terhadap siswa dari aspek psikomotorik pada pembelajaran

siklus III ( lampiran 11, halaman 136-137 ) adalah sebagai berikut :

No Pertemuan Skor

Siklus III

1 I 3,8

Rata-rata 3,8

Page 101: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Tabel 15. Skor Keaktifan Siswa Aspek Psikomotorik Siklus III pada

mata pelajaran Matematika Siswa Kelas II SDN III Pokoh

Kidul Tahun 2011

Data-data observasi terhadap siswa dari aspek Psikomotorik pada

pembelajaran siklus I , siklus II dan siklus III ( lampiran 9-11,halaman

128-137 ), dapat dilihat pada tabel 16:

Tabel 16. Skor Keaktifan Siswa Aspek Psikomotorik pada mata

pelajaran Matematika Siswa Kelas II SDN III Pokoh

Kidul Tahun 2011

No Pertemuan Skor

Siklus I Siklus II Siklus III

1 I 3,0 3,3 3,8

2 II 3,4 3,5

Rata-rata 3,2 3,4 3,8

Dari tabel 16. dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut :

Grafik Keaktifan Siswa Aspek Psikomotorik

2.9

3

3.1

3.2

3.3

3.4

3.5

3.6

3.7

3.8

Siklus I Siklus II Siklus III

Rata-rataKeaktifan

SIKLUS

Page 102: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Gambar 15. Grafik Perbandingan rata-rata Skor Keaktifan Siswa

Aspek Psikomotorik dalam mata pelajaran

Matematika pada siklus I, Siklus II dan siklus III

Siswa Kelas II SDN III Pokoh Kidul Tahun 2011

Dari hasil observasi keaktifan siswa aspek psikomotorik

menunjukkan adanya peningkatan. Pada siklus I, rata-rata nilai aspek

psikomotorik siswa sebesar 3,2 ( masuk criteria baik), pada siklus II rata-

rata nilai aspek psikomotorik siswa menjadi 3,4 ( masuk criteria baik ) dan

pada siklus III rata-rata nilai aspek psikomotorik siswa menjadi 3,8 ( masuk

criteria baik )

3. Hasil Observasi terhadap Guru

Berdasarkan hasil observasi, aktivitas guru mengalami peningkatan pada

pembelajaran siklus I, siklus II dan siklus III ( lampiran 12-14 halaman 138-

152 ).

Pada pembelajaran siklus I, rata-rata skor hasil observasi terhadap guru

pada pertemuan pertama 3,0 dan pada pertemuan kedua 3,2. Jadi rata-rata

skor aktivitas guru dalam pembelajaran siklus I adalah 3.1 ( baik ).

Sedangkan hasil observasi terhadap guru pada siklus II rata-rata hasil

observasi pada pertemuan pertama 3,5 dan pada pertemuan kedua 3,6 .Jadi

rata-rata aktivitas guru dalam pembelajaran siklus II adalah 3,5 ( sangat baik

).

Sementara hasil observasi terhadap guru pada siklus III ,adalah 3,8 (

sangat baik ).

Dari data observasi terhadap aktivitas guru pada pembelajaran siklus I,

siklus II dan siklus III, maka dapat dilihat pada tabel 11

Page 103: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Tabel 17. Skor aktivitas guru dalam pembelajaran siklus I, II dan

III pada mata pelajaran Matematika Siswa Kelas II SDN

III Pokoh Kidul Tahun 2011

No Pertemuan Skor

Siklus I Siklus II Siklus III

1 I 3,0 3,5 3,8

2 II 3,2 3,6

Rata-rata 3,1 3,5 3,8

Dari tabel 17 dapat digambar dalam grafik sebagai berikut :

Gambar 16 . Grafik Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Matematika

Siklus I, II dan III Siswa Kelas II SDN III Pokoh Kidul

Tahun 2011

Dari hasil observasi guru, keterampilan guru mengalami peningkatan dari

siklus I dengan rata-rata 3,2 pada siklus II rata-rata keterampilan guru meningkat

menjadi 3,6 dan pada siklus III menjadi 3,8.

Prosentase hasil nilai matematika, afektif dan psikomotorik siswa

meningkat. Hal ini terbukti adanya peningkatan siswa dalam mengeluarkan

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

Siklus I Siklus II Siklus III

Rata-rataKeaktifan

SIKLUS

Page 104: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

pendapat, berinteraksi dengan guru, mampu mendemonstrasikan, kerjasama

dengan kelompok meningkat dan menyelesaikan soal-soal latihan. Dengan

partisipasi siswa yang aktif dan menyelesaikan soal-soal latihan. Dengan

partisipasi siswa yang aktif dan kreatif siswa dalam pembelajaran yang semakin

meningkat, suasana kelaspun menjadi lebih hidup dan menyenangkan dan pada

akhirnya pemahaman konsep perkalian siswa kelas II SDN III Pokoh Kidul

Wonogiri meningkat. Berdasarkan peningkatan pemahaman konsep perkalian

yang ditandai dengan hasil belajar yang telah dicapai siswa maka pelaksanaan

Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) dianggap cukup dan diakhiri pada siklus ini.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa salah satu upaya untuk

meningkatkan pemahaman konsep pekalian pada mata pelajaran matematika

siswa kelas II SDN III Pokoh Kidul yaitu dengan menerapkan pendekatan

matematika realistic.Hal ini dikarenakan penggunaan pendekatan matematika

realistic sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari- hari. Pembelajaran

dengan pendekatan matematika realistic mengaitkan pembelajaran dengan

kehidupan nyata siswa sehingga pengalaman yang pernah dialami dipadukan

dengan materi matematika. Jadi pembelajaran dengan penggunanaan pendekatan

matematika realistic dapat meningkatkan pemahaman konsep perkalian pada

siswa kelas II SDN III Pokoh Kidul Wonogiri.

Page 105: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian penerapan pendekatan matematika realistic

pada siswa kelas II SDN III Pokoh Kidul Kecamatan Wonogiri Kabupaten

Wonogiri tahun 2011 dalam kegiatan pembelajaran dengan materi pokok

perkalian, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Melalui pendekatan matematika realistic terbukti dapat meningkatkan

pemahaman konsep perkalian Siswa Kelas II SDN III Pokoh Kidul

Wonogiri Tahun 2011. Hal ini dapat terlihat dengan adanya peningkatan

rata-rata kelas yang pada tes awal dilakukan sebesar 58,12, siklus I sebesar

73,75, siklus II sebesar 80,63 dan pada siklus III sebesar 86,87. Sedangkan

untuk ketuntasan belajar siswa menurut standar KKM yaitu 65, pada tes

awal yang baru mencapai 37,5 % dapat meningkat pada siklus II menjadi

68,75 % , siklus II menjadi 81,25 %, dan pada siklus III menjadi 100%.

2. Dengan menggunakan pendekatan matematika realistic dapat meningkatkan

keaktifan Siswa Kelas II SDN III Pokoh Kidul Wonogiri. Hal tersebut dapat

dilihat dari meningkatnya kemampuan rata-rata aspek afektif siswa sebesar

3,4 pada siklus I , 3,5 pada siklus II dan sebesar 3,6 pada siklus III serta

rata-rata aspek psikomotorik siswa pada siklus I sebesar 3,2 meningkat pada

siklus II sebesar 3,4 dan 3,8 pada siklus III.

B. Implikasi

Penerapan pembelajaran dn prosedur dalam penelitian ini didasarkan pada

pembelajaran dengan menerapkan pendekatan matematika realistic dalam

pelaksanaan pembelajaran matematika.Model yang dipakai dalam penelitian ini

adalah model siklus. Prosedur penelitiannya terdiri dari 3 siklus. Siklus I

dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 18 Maret 2011 dan Sabtu, tanggal 19 Maret

2011. Siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 24 Maret 2011 dan Jumat, 25 Maret

2011, sedangkan Siklus III pada tanggal 31 Maret 2011. Adapun indicatornya

adalah :

Page 106: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

(1) Mengubah bentuk penjumlahan berulang ke dalam bentuk perkalian dan

sebaliknya( psikomotorik ), (2) Membaca dan menggunakan symbol X dalam

pengerjaan hitung ( kognitif ), (3) Memecahkan soal cerita yang mengandung

perkalian (afektif). Berdasarkan pada kajian teori dan hasil penelitian ini, maka

dapat dikemukakan implikasi teoritis dan implikasi praktis hasil penelitian sebagai

berikut :

1. Implikasi Teoritis

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan matematika realistic dapat meningkatkan pemahaman konsep

perkalian siswa dan mendapatkan respon positif dari siswa. Hal itu dapat ditinjau

dari hal seperti di bawah ini :

a. Dengan penggunaan pendekatan matematika realistic siswa dapat

membangun sendiri pengetahuannya, sehingga siswa tidak pernah lupa

tentang hal yang dipelajari. Suasana dalam proses pembelajaran menjadi

menyenangkan karena menggunkan realitas kehidupan, sehingga siswa

tidak cepat bosan untuk belajar matemtika. Keberanian siswa meningkat

karena siswa harus menjelaskan jawabannya. Kerjasama dalam kelompok

juga meningkat. Selain itu siswa menjadi terbiasa berfikir dan

mengemukakan pendapat.

b. Dengan partisipasi siswa yang aktif dan kreatif dalam pembelajaran yang

semakin meningkat, suasana kelas pun menjadi lebih hidup dan

menyenangkan dan pada akhirnya pemahaman konsep perkalian siswa

kelas II SDN III Pokoh Kidul meningkat.

2. Implikasi Praktis

Penelitian ini telah membuktikan bahwa pembelajaran matematika melalui

pendekatan matematika realistic dapat meningkatkan pemahaman konsep

perkalian pada siswa.

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi guru dan calon

guru untuk meningkatkan keefektifan strategi guru dalam mengajar dan

meningkatkan kualitas proses belajar mengajar sehubungan dengan tujuan yang

akan dicapai oleh siswa.

Page 107: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

Berdasarkan criteria temuan dan pembahasan hasil penelitian seperti yang

diuraiakan pada bab IV, maka peneliti ini dapat digunakan peneliti untuk

membantu guna dalam menghadapi permasalahan yang sejenis. Disamping itu,

perlu peneliti lanjut tentang upaya guru untuk mempertahankan atau menjaga dan

meningkatkan pemahaman konsep siswa.Pembelajaran matematika dengan

menggunakan pendekatan matematika realistic pada hakikatnya dapat digunakan

dan dikembangka oleh guru yang menghadapi permasalahan sejenis, terutama

untuk mengatasi masalah peningkatan pemahaman konsep perkalian, yang pada

umumnya dimiliki oleh sebagian besar siswa. Adapun kendala yang dihadapi

dalam pelaksanaan penelitian ini harus diatasi semaksimal mungkin.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai penggunaan pendekatan matematika

realistic pada kelas II SDN III Pokoh Kidul tahun 2011, maka saran-saran yang

diberikan sebagai sumbangan pemikiran untuk meningkatkan mutu pendidikan

pada umumnya dan meningkatkan kompetensi siswa SDN III Pokoh Kidul pada

khususnya sebagai berikut :

1. Bagi Sekolah

Membantu penggunaan pendekatan matematika realistic dalam rangka

meningkatkan pemahaman konsep perkalian pada siswa.

2. Bagi guru

a. Untuk meningkatkan pemahaman konsep perkalian diharapkan

menggunakan pendekatan matematika realistic.

b. Untuk meningkatkan keaktifan, kreativitas siswa dan keefektifan

pembelajaran diharapkan menerapkan pendekatan matematika

realistic.

c. Untuk memperoleh jawaban yang tepat, sesuai dengan tujuan

penelitian disarankan untuk menggali pendapat atau tanggapan siswa

dengan kalimat yang lebih mengarah pada proses pembelajaran dengan

pendekatan matematika realistic.

Page 108: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

d. Adanya tindak lanjut terhadap penggunaan pendekatan matematika

realistic pada materi perkalian.

c. Bagi Siswa

a. Siswa hendaknya dapat berperan aktif dengan menyampaikan idea atau

pemikiran pada proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran

dapat berjalan dengan lancar sehingga memperoleh hasil belajar yang

optimal.

b. Siswa dapat mengaplikasikan hasil belajar tentang konsep perkalian

ke dalam kehidupan sehari-hari.

Page 109: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

DAFTAR PUSTAKA

Ai Nani Nurhayati.2009. Peningkatan Pemahaman Konsep Perkalian dan

Pembagian Bilangan Bulat Dengan Pendekatan Matematika Realistic

Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Cipanas Kec. Tanjungkerta

Kab. Sumedang

Amin Mustoha.2008.Senang Matematika 2.Jakarta : Departemen Pendidikan

Nasional

Amir. 2000.Dasar Penulisan Karya Ilmiah.Surakarta: UNS Pres

Badudu Zain. 2001. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar

Harapan.

Cahyaning Fitria Prihutami.2009.Peningkatan Prestasi Belajar Perkalian

Matematika Dengan Pendekatan Contextual Teaching And Learning

Pada Siswa Kelas II SDN III Wonoboyo.Surakarta : UNS

Depdiknas .2007.Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan. Jakarta: Depdiknas

Faqih Samiawi.2001.Konsep Dasar IPS.Bandung : CV.Maulana

Gatot Muhsetyo, dkk.2008. Pembelajaran Matematika SD.Jakarta : Universitas

Terbuka

Hamzah B,Marsi Kudrat Umar.2009.Mengelola Kecerdasan dalam

Pembelajaran.Jakarta : Bumi Aksara

Hayley Barnes.2004. Realistic mathematics education: Eliciting alternative

mathematical conceptions of learners. African Journal of Research in

STM Education: Vol 8

IGAK Wardhani dan Kuswaya Wihardit. 2008. Penelitian Tindakan Kelas.

Jakarta: Universitas Terbuka

Karso,dkk.2002 .Pendidikan Matematika I.Jakarta : Universitas Terbuka

Muchtar A. Karim, Abdul Rahman As’ari, Gatot Muhsetyo, dan Akbar

Sutawidjaja. 1996. Pendidikan Matematika I. Malang: Depdikbud

Mulyati.2005.Psikologi Belajar.Yogyakarta : Andi Yogyakarta

Mumun Syaban.2011. EDUCARE: Jurnal Pendidikan dan Budaya

Milles dan Huberman.2007. Analisis Data Kualitatif .Jakarta : UI-PRESS

Noehi Nasution.1992.Psikologi Pendidikan.Jakarta : Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan

Page 110: PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

Nyimas Aisyah,dkk.2007.Pengembangan Pembelajaran Matematika SD.

Departemen Pendidikan Nasional

Ruminiati.2007.Pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan SD.Dirjen Dikti

Departemen Nasional

Ruseffendi. 1997. Pendidikan Matematika 3. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sarwiji Suwandi.2010.Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) dan Penulisan Karya

Ilmiah.Surakarta:Yama Pustaka

St.Y Slamet dan Suwarto, WA.2007.Dasar-Dasar Metodologi Penelitian

Kualitatif. Surakarta: UNS

Suharsimi Arikunto.2008. Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta : Bumi Aksara

Taylor & Francis. 2011. The Way We Teach and Learn Mathematics.

International Journal of Education in Science and Technology: Vol 42.

UNS. 2009. Pedoman Penulisan Skripsi. Surakarta: UNS.

Wirasto.1984.Matematika I. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

http:www.google.com//search?ie=UTF8&oe=UTF8&sourceid=navclient&gfns=1

&q=pengertian+matematika+realistic+menurut+suryanto+sugiman,

diakses tanggal 27 januari 2011 jam 20.00)

http:// wordpress.com/p.realistik) diakses tanggal 28 Januari 2011

(http://matematika.upi.edu./penerapan pendidikan matematika) diakses 28 Januari

2011 pukul 19.00

http://akhmadsudrajat.wordpress.com) diakses tanggal 5 Februari 2011