penggunaan gaya bahasa

4
penggunaan gaya bahasa 1.) Perbandingan Personafikasi: Pengungkapan dengan menggunakan perilaku manusia yang diberikan kepada sesuatu yang bukan manusia Hujan itu menari-nari di atas genting metafora: Pengungkapan berupa perbandingan analogis dengan menghilangkan kata seperti layaknya, bagaikan, dll. Jantung hatinya hilang tiada berita alegori : Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran. Iman adalah kemudi dalam mengarungi zaman. simile : Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan pengubung, seperti layaknya, bagaikan, dll. Pikirannya kusut bagai benang dilanda ayam Litotes: Ungkapan berupa penurunan kualitas suatu fakta dengan tujuan merendahkan diri . Mampirlah ke gubukku! Metonimia: Pengungkapan berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut. Ia menggunakan Jupiter jika pergi ke sekolah Hipokorisme: Penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan karib. Kucing mina sangat manis menawan, karena itu Mina sangat menyukainya. Antonomeasia : Penggunaan sifat sebagai nama diri atau nama diri lain sebagai nama jenis. Si gemuk tu makan saja daritadi. Hiperbola: Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal. Kita berjuang sampai titik darah penghabisan eufemisme: Pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau dianggap halus. Dimana saya dapat menemukan kamar kecilnya?

Upload: aldo-muhammad-hamka

Post on 06-Nov-2015

217 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

penggunaan gaya bahasa 1.) Perbandingan Personafikasi: Pengungkapan dengan menggunakan perilaku manusia yang diberikan kepada sesuatu yang bukan manusia Hujan itu menari-nari di atas genting metafora: Pengungkapan berupa perbandingan analogis dengan menghilangkan kata seperti layaknya, bagaikan, dll. Jantung hatinya hilang tiada berita alegori : Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran. Iman adalah kemudi dalam mengarungi zaman. simile : Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan pengubung, seperti layaknya, bagaikan, dll. Pikirannya kusut bagai benang dilanda ayam Litotes: Ungkapan berupa penurunan kualitas suatu fakta dengan tujuan merendahkan diri . Mampirlah ke gubukku! Metonimia: Pengungkapan berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut. Ia menggunakan Jupiter jika pergi ke sekolah

Hipokorisme: Penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan karib. Kucing mina sangat manis menawan, karena itu Mina sangat menyukainya. Antonomeasia : Penggunaan sifat sebagai nama diri atau nama diri lain sebagai nama jenis. Si gemuk tu makan saja daritadi. Hiperbola: Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal. Kita berjuang sampai titik darah penghabisan eufemisme: Pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau dianggap halus. Dimana saya dapat menemukan kamar kecilnya? totum pro parte: Pengungkapan keseluruhan objek padahal yang dimaksud hanya sebagian. Indonesia bertanding Volly melawan Thailand.

2.) pertentangan paradoks:Pengungkapan dengan menyatakan dua hal yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya keduanya benar. Gajinya besar tapi hidupnya melarat. Antithesis: Pengungkapan dengan menggunakan kata-kata yang berlawanan arti satu dengan yang lainnya. Hitam dan putih adalah warna kesukaanku. anakronisme : Ungkapan yang mengandung ketidaksesuaian dengan antara peristiwa dengan waktunya. dalam tulisan Cesar, Shakespeare menuliskan jam berbunyi tiga kali (saat itu jam belum ada) kontradiksi interminus : Pernyataan yang bersifat menyangkal yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya. semuanya telah diundang, kecuali Sinta.

3.) sindiran ironi : Sindiran dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya dan mengatakan kebalikan dari fakta tersebut. Manis sekali kopi ini, gula mahal ya? Sarkasme: Sindiran langsung dan kasar. Mampuspun aku tak peduli, diberi nasihat aku tak peduli, diberi nasihat masuk ketelinga

Sinisme: Ungkapan yang bersifat mencemooh pikiran atau ide bahwa kebaikan Harum bener baumu pagi ini Innuendo: Sindiran yang bersifat mengecilkan fakta sesungguhnya. Ia menjadi kaya raya karena mengadakan kemoersialisasi jabatannya

4.) penegasan Pleonasme: Menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan. Darah merah membasahi baju dan tubuhnya Repetisi: Perulangan kata, frase, dan klausa yang sama dalam suatu kalimat. Kita harus bekerja, bekerja, dan bekerja untuk mengajar semua ketinggalan kita. Paralelisme: Pengungkapan dengan menggunakan kata, frase, atau klausa yang jika kamu minta, aku akan datang Tautology: Pengulangan kata dengan menggunakan sinonimnya. Kejadian itu tidak saya inginkan dan tidak saya harapkan Klimaks: Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang sederhana/kurang penting meningkat kepada hal yang kompleks/lebih penting. Kesengsaraan membuahkan kesabaran, kesabaran pengalaman, dan pengalaman harapan. Antiklimaks: Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang kompleks/lebih penting menurun kepada hal yang sederhana/kurang penting. ketua pengadilan negeri itu adalah orang yang kaya, pendiam, dan tidak terkenal namanya Retoris: Ungkapan pertanyaan yang jawabannya telah terkandung di dalam pertanyaan tersebut inikah yang kau namai bekerja? Asyndeton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana tanpa kata penghubung. Dan kesesakan kesedihan, kesakitan, seribu derita detik-detik penghabisan orang melepaskan nyawa. Silepsis: Adalah gaya dimana orang mempergunakan dua konstruksi rapatan dengan menghubungkan sebuah kata dengan dua kata yang lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai hubungan sebuah kata dengan dua kata yang lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai hubungan dengan kata pertama. ia menundukkan kepala dan badannya untuk memberi hormat kepada kami.Indonesian A1 Penggunaan gaya bahasaBy ALdo M Hamka 11.A