abstrak kata kunci: uji kestabilan, dose calibrator, chi ...digilib.batan.go.id/e-prosiding/file...

9
ProsidIJJJ pertmnuan dan Prosontasillmlah FW1IIsInnaITIIknIs Non Penalltl.18 DGS8ItIbor 2006 ISSN :1410 - 6381 UJI KESTABILAN PENCACAH RADIASI DOSE CALIBRATOR Holnisar dan Agung Agusbudiman PTKMR - BA TAN ABSTRAK UJI KEST ABILAN PENCACAH RADIASI DOSE CALIBRATOR. Pengujian kestabilan keluaran Dose Calibrator ini dilakukan untuk memperoleh akurasi dan mutu hasil pengukuran. Stabil tidaknya alat ini dapat dilihat dari hasil nilai Chi - Square ( X2 ) yang didapat. Dari pengukuran ini nilai X2 yang didapat adalah 4,000, lebih kecil dari rentang probabilitas 0,1 - 0,9 dari tabel Chi - Square yaitu 11, 651 < X2 < 27,204 . Dari data pengukuran ini dapat disimpulkan bahwa alat Dose Calibrator ini perIu dievaluasi kembali. Untuk menjamin mutu dan akurasi hasil pengukuran, alat ini harus selalu diuji secara berkala dan data uji dicatat dalam be-ntuk diagram kendali. Kata kunci: Uji kestabilan, Dose Calibrator, Chi-Square ABSTRACT CONSTANCY TEST OF RADIATION COUNTER DOSE CALIBRATOR. Constancy test of Dose Calibrator output is conducted to obtain accuration and quality in radioactive measurement. The constancy of the instrument can be seen from the Chi - Square ( X2 ) value. The X2 value resulted from the test is 4.000, smaller than the probability range 0.1 - 0.9 from tables of Chi - Square that is 11.651 < X2< 27.204 . From this measurement, it can be concluded that the Dose Calibrator instrument need to be re-evaluated. This instrument has to be tested periodically and the result noted in the form of control chart to guarantee accuration and quality of measurement. f).evwords: Constancy test, Dose Calibrator, Chi-Square PEDAHULUAN Untuk menjamin akurasi dan mutu pengukuran, sistem pencacah radiasi yang digunakan harus selalu diuji kestabilannya secara berkala. Dengan pengujian ini diharapkan kinerja dari alat ukur radiasi ini dapat selalu terpantau dan terjaga pada kondisi kerja yang optimal. Disamping itu juga apabila terjadi penyimpangan kestabilan diluar batas toleransi yang dibolehkan dapat cepat diketahui dan dievaluasi kinerjanya. Pada makalah ini sistem pencacah radiasi yang diamati kestabilannya adalah Dose Calibrator. Alat ini ban yak digunakan di rumah sakit - rumah sakit yang memiliki fasilitas Kedokteran Nuklir. Dose Calibrator digunakan untuk mengukur dosis radiasi dari sumber radiasi tertentu yang akan disuntikkan ke pasien. 228

Upload: lydan

Post on 14-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ProsidIJJJ pertmnuan dan Prosontasillmlah FW1IIsInnaITIIknIs Non Penalltl.18 DGS8ItIbor 2006 ISSN :1410 - 6381

UJI KESTABILAN PENCACAH RADIASI DOSE CALIBRATOR

Holnisar dan Agung AgusbudimanPTKMR - BA TAN

ABSTRAKUJI KEST ABILAN PENCACAH RADIASI DOSE CALIBRATOR. Pengujian kestabilankeluaran Dose Calibrator ini dilakukan untuk memperoleh akurasi dan mutu hasil pengukuran.Stabil tidaknya alat ini dapat dilihat dari hasil nilai Chi - Square ( X2 ) yang didapat. Daripengukuran ini nilai X2 yang didapat adalah 4,000, lebih kecil dari rentang probabilitas 0,1 ­0,9 dari tabel Chi - Square yaitu 11, 651 < X2 < 27,204 . Dari data pengukuran ini dapatdisimpulkan bahwa alat Dose Calibrator ini perIu dievaluasi kembali. Untuk menjamin mutudan akurasi hasil pengukuran, alat ini harus selalu diuji secara berkala dan data uji dicatatdalam be-ntuk diagram kendali.Kata kunci: Uji kestabilan, Dose Calibrator, Chi-Square

ABSTRACT

CONSTANCY TEST OF RADIATION COUNTER DOSE CALIBRATOR. Constancy test of

Dose Calibrator output is conducted to obtain accuration and quality in radioactivemeasurement. The constancy of the instrument can be seen from the Chi - Square ( X2 ) value.The X2 value resulted from the test is 4.000, smaller than the probability range 0.1 - 0.9 fromtables of Chi - Square that is 11.651 < X2< 27.204 . From this measurement, it can beconcluded that the Dose Calibrator instrument need to be re-evaluated. This instrument has to

be tested periodically and the result noted in the form of control chart to guarantee accurationand quality of measurement.f).evwords: Constancy test, Dose Calibrator, Chi-Square

PEDAHULUAN

Untuk menjamin akurasi dan mutu pengukuran, sistem pencacah radiasi yang

digunakan harus selalu diuji kestabilannya secara berkala. Dengan pengujian ini diharapkan

kinerja dari alat ukur radiasi ini dapat selalu terpantau dan terjaga pada kondisi kerja yang

optimal. Disamping itu juga apabila terjadi penyimpangan kestabilan diluar batas toleransi

yang dibolehkan dapat cepat diketahui dan dievaluasi kinerjanya.

Pada makalah ini sistem pencacah radiasi yang diamati kestabilannya adalah Dose

Calibrator. Alat ini ban yak digunakan di rumah sakit - rumah sakit yang memiliki fasilitas

Kedokteran Nuklir. Dose Calibrator digunakan untuk mengukur dosis radiasi dari sumber

radiasi tertentu yang akan disuntikkan ke pasien.

228

PI'O_ PortBnwan dan Prosentasillmlah FunUSlonaiTunis NonPWloUU,18Dosombor2006 ISSN :141)·6381-

TEORI

Jumlah radiasi yang dipancarkan oleh suatu zat radioaktif bersifat random mengikuti

clistribusi Gauss atau distribusi Normal. Dengan demikian, pengukuran intensitas radiasi yang

dilakukan secara berulang akan menghasilkan nilai yang berubah - ubah dengan

kecenderungan di sekitar nilai tertentu, yaitu pada nilai rata - ratanya. Distribusi nilai hasil

pengukuran intensitas radiasi yang dilakukail secara berulang - ulang dengan jumlah ulangan

yang sangat banyak ditunjukkan pada Gambar I.

NilaJhull ptngUilunn

Gambar 1. Distribusi Gauss

Dari tampilan gambar diatas, terlihat bahwa nilai hasil pengukllran berulang akan

berfluktuasi di sekitar nilai rata - ratanya. Permasalahannya, flllktllasi nilai hasil pengukuran

juga dapat disebabkan oleh ketidakstabilan alat pengukur radiasi itu sendiri. Metode yang

digunakan dalam penglljian ini adalah metode Chi Square, yaitll metode penglljian yang

bertujuan untuk mengetahui apakah sekumpulan data dari hasil pengukuran rnengikuti

clistribusi Gauss atau tidak.

Prosedur pengujian ini dilakukan dengan cara rnengukur intensitas radiasi secara

berulang dengan kondisi pengukuran yang sarna, sekurang-kurangnya 10 kali, lebih banyak

lebih baik. Nilai chi square (X2) dapat ditentukan degan persarnaan berikllt:

)'(x. - X)2_,1X

229

.............(I)

pros_ portumuan dan ProsentaslllmJah FWlUSI1JllaJToknls Non PunoDU,18 DuswnlJor 2006 ISSN :1410 - 6381. -

Xi adalah nilai cacah setiap pengukuran sedangkan 0 adalah nilai rata - rata semua

pengukuran. Selain dengan persamaan di atas untuk Iebih memudahkan dan mempercepat

perhitungan nilai X2 dapat dicari dengan bantuan program penghitungan secara komputerisasi.

Pada pengujian ini program yang digunakan adalah program SPSS.

Kumpulan data hasil pengukuran intensitas radiasi menggunakan sistem pencacah

masih dianggap mengikuti distribusi Gauss bila nilai X2 nya berada dalam rentang nilai....

probabilitas 0, I sampai 0,9 dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel chi square. Nilai kesetabilan

(X2) ini sangat dipengaruhi oleh jumlah pengulangan pengukuran. Semakin banyak

pengulangan semakin lebar rentang nilai chi squa.re yang dapat diterima sebagai distribusi

Gauss.

Tabel 1. Tabel Chi Square Test [1]

Derajai Dengan probabilitasKebebasan*

0,990,950,900,500,100,050,01(N-l)

I-Iasil hitung nilai Chi-Square akan sarna dengan atau lebih besar dari2

0,0200,1030,2111,3864,6055,9919,2103

0,1150,3250,5842,3666,2517,81511,345-- 4 0,2970,7111,0643,3577,7799,48813,277

5

0,5541,1451,6104,3519,236.11,07015,0866

0,8721,6352,2045,34810,64512,69216,8127

1,2392,1672,8336,34612,01714,06718,4758

1,6462,7333,4907,34413,36215,50720,0909

2,0883,3254,1688,34314,68416,91921,666

10

2,5533,9404,8659,34215,98718,30723,290II

3,0534,5755,57810,34117,27519,67524,275

230

Ilrosidina Purtumuan dan Prusentasillmiah Fungslonal Teknls Non Punelltl.19 Desombur 2006.

Tabel1. Tabel Chi Square Test (Lanjutan)

ISSN :1410 - 6381--

Derajat Dengan probabilitaskebebasan*

0,990,950,900,500,] 00,050,01(N-I)

l-Iasil hitung nilai Chi-Square akan sama dengan atau lebih besar dari1-. ]2 2,57]5,2266,30411,34018,54921,02626,21713

4,1075,8927,042]2,34019,81222,36227,68814

4,6606,5717,79013,33921,06423,68529,141

15

5,2297,2618,54714,33922';30724,99630,57816

5,8127,9629,31215,33823,34225,29632,00017

6,4088,67210,08516,33824,67927,58733,40918

7,0159,39010,86517,33825,98928,68934,80519

7,63310,11711,65118,33827,20430,14436,191

20

8,26010,85112,44319,33728,41231,41037,566

1--

218,89711,59113,24020,3379,61532,67138,392

229,54212,33814,04121,33730,81333,92440,289

2310,19613,09114,84822,33732,00735,17241,638

2410,58613,84815,65923,33733,19636,41542,980

f--.

25 11,53414,61116,47324,33734,38237,38244,31426

12,19815,37917,29225,33635,56338,88545,46227

12,87916,15118,11426,33636,74140,11346,96328

13,56516,92818,93927,33837,91641,33748,27829

14,25617,70819,76828,33639,08742,55749,558

* Derajat kebebasan biasanya memiliki selisih 1 nilai (N- I) dari jumlah yang diamati (N)

TA TA KERJA

Pada pengujian ini alat yang digunakan adalah Dose Calibrator. Alat ini banyak

digunakan di rumah sakit - rumah sakit yang memilikifasilitas Kedokteran Nuklir

Sebelum melakukan pengukuran sebaiknya alat dipanaskan dahulu selama ± 20 menit

scrta suhu dan kclcmbaban dikondisikan sesuai dcngan petunjuk manual agar diperoleh hasil

pengukuran yang optimal.

Pre-Amplifier Elektrometer

Gambar.2 Diagram Balok Sistem Pencacah Dose Calibrator

231

pros_ pertemuan dan ProsantaslllmlahFunDll1onaI TBkIlls Non PIIIIBJIU,18Dasomber 2006- ISSH :1410 - 6381

Setelah alat ukur terkondisikan, pengujian dilakukan dcngan mcngukur sumbcr

radiokati[ 131I pad a tombol 1311. Pengambilan data dilakukan dengan pengulangan sebanyak

dua puluh kali. Pengujian ini hanya dilakukan pad a satu tombol saja dikarenakan keterbatasan

sumber yang dimiliki. Hasil pengukuran Dose Calibrator ini dapat dilihat pad a Tabel 2, di

bawah ini.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari pengujian tadi dapat ditentukan nilai X2 alat terse but. Pada pengolahan data ini

digunakan program komputerisasi SPSS. Program ini digllnakan llntllk memudahkan

pengolahan data yang ada. Dengan program ini data hasil pengolahan dapat ditampilkan

sccara sederhana seperti tampilan di bawah ini.

Tabel 2. Hasil cacahan Dose Calibrator

NoCacahan (mCi)

15,87

26,12

35,85

45,87

56,07

66,01

76,24

86,03

95,94

106,05

116,10

126,01

136,09

145,99

155,92

166,01

176,08

186,09

195,91

205,91

232

Prosllllno pertemuan dan Presentasillmlah FunoslDnai Teknls Non PeneUU,19 Desember 2006-

Tabel 3. Hasil Uji Statistik

N 20Rerata

6,0080Std. Deviasi

0,10118Varian

0,01024-- Minimum 5,85Maksimum

6,24Jumlah

120,16

Tabel 4. Tabel Frekuensi

ISSN :1410 - 6381

Nilai Hasil Cacah FrekuensiPersen FrekuensiPersen Kumulatif

5,85

15,0 5,05,87

210,0 15,05,91

210,0 25,05,92

15,0 30,05,94

15,0 35,05,99

15,0 40,0,6,01

315,0 55,06,03

15,0 60,06,05

15,0 65,06,07

15,0 70,06,08

15,0 75,06,09

210,0 85,06,10

15,0 90,06,12

15,0 95,06,24

15,0 100,0Total

20100,0

233

ProsldinU PertBmuan dan PrB:!~ntasi IImlah Funuslonal Teknls Non PeneUU,19 Desembor 2006-

6

5

4

3

2

ISSN :1410 - 5381

[)~ 1:J0-W

U:: 0

Std. Dev = .10

Mean = 6.01

N = 20.00

5.88 5.94 6.00 6.06 6.13 6.19 6.25

Gambar 3. Kurva Hasil Uji

Tabel 5. Hasil Uji Chi-Square

* N = Prekuensi

Nilai Hasil N* pengamatanN HarapanSelisihCacah 5,85

11,3-0,35,87

21,30,75,91

21,30,75,92

11,3-0,35,94

11,3-0,35,99

11,3-0,36,01

31,31,76,03

11,3-0,3

6,05

11,3-0,36.07

11,3-0,36,08

11,3-0,3

6,09

21,30,76,10

11,3-0,36,12

11,3-0,36,24

11,3-0,3Total

20

Hasil Uji Statistik

Chi-S uare 4,000Dera' at Kebebasan 14

AnQ.ka Kebermaknaan 0,995

234

prosliIJJJJ pertomuan dan ProsuntasJ/imlah FUlIIJSIoIIaIToknls Non Punulltl.18 Dusumbur 2008- ISSN :1410 . 6381

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil pengolahan data diatas nilai Chi - Square ( X2 ) yang didapat adalah 4,000.

Ni1ai X2 untuk keluaran alat ukur radiasi yang baik adalah bila nilainya masuk dalam rentang

nilai probabilitas 0, I sampai 0,9 dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel Chi - Square, yaitu 11,651

< X2 < 27,204 . Dari data ini dapat disimpulkan bahwa alat ukur Dose Calibrator ini tidak

stabil, perlu dievaluasi kembali kinerjanya ..

Untuk menjamin mutu dan akurasi pengukuran maka sistem pencacah radiasi yang

digunakan harus selalu diuji secara berkala dan disarankan nilai hasil pengujian sebaiknya

dicatat dalam bentuk diagram kendali. Diagram kendali merupakan suatu instrumen yang

sangat bermanfaat dalam perawatan suatu sistem pencacah. Diagram kendali ini mencatat nilai

- nilai parameter di atas yang dilakukan secara berkala, misalnya setiap bulan dan ditampilkan

dalam bentuk grafik, dicontohkan seperti Gambar 4.

tGambar 4. Contoh Diagram kendali nilai efisiensi

Gambar di atas memperlihatkan diagram kendali nilai efisiensi pada gambar sebelah

kiri menujukkan nilai efisiensi yang normal, berfluktuasi di dalam rentang nilai tertentu,

sedang gambar disebelah kanan menunjukan degradasi nilai efisiensi.

Dengan melihat diagram kendali maka kinerja kerja sistem pencacah dapat dipantau

secara berkala, sehingga bila grafik diagram kendali terjadi perubahan yang mempunym

kecenderungan naik ataupun turun, maka sistem pecacah dapat segera dievaluasi.

235

Pl'oslll/nlJ pertemuan dan PresentaslllmIaIJ FIJlIOslonal Teknls Non PeneDU,18 Desember 2006 ISSN :1410 - 6381

DAFT AR PUST AKA

1. Diktat Diklat Pengllj ian Sistem Pencacah Radiasi PUSDIKLA T - BAT AN 2006

2. NAZIR, F. , Introdllksi Statistik Bagi Pranata PTKMR - BAT AN, September 2006.

236