karakteristik suru bahan bakar rsg-g.a. …digilib.batan.go.id/e-prosiding/file...

7
Prosiding Seminar Teknologi dan Keselamalan PLTN serla Fasililas Nllklir Serpong, 9-10 Febrllari 1993 PRS G, PPTKR - BATAN KARAKTERISTIK SURU BAHAN BAKAR RSG-G.A. SIWABESSY SAAT TERJADI KEGAGALAN PEMASOK DAYALISTRIK PLN. Oleh Sudarmono, Iman Kuntoro Pusat Reaktor Serba Guna - Badan Tenaga Atom Nasional ABSTRAK. KARAKTEIDSTIKSUHUBAHANBAKARSAATTERJADIKAGAGALANPEMASOK DAY A LISTIDK PLN. Akibatgagal pemasok daya listrikPLN menyebabkan pompa primermaupun sekunderpadam. Beberapa saat kemudian karena laju alirsistem primermencapai batas minimal 2771 m3/jam, RPS ( Reactor Protection System) memadamkan reaktor secara otomatis, sehingga menyebabkan terjadi akumulasi panas hasiI fisi elemen bakar secara langsung. Akibatnya semua suhu plat bahan bakar akan naik dari kondisi setimbang sebelumnya. Hal ini ditunjukan dengan Survegor460 yaitu 1,9 detiksetelah pompa mati terjadi scram. Pada keadaan ini suhu plat bahan bakar mencapai maksimum (kondisi transien) dan 4 detik kemudian turun mencapai minimum dan selanjutnya kembali naik (kondisi konveksi bebas) hingga mencapai maksimum setelah 96 detikdari pompa mati. Eksperimen karakteristik suhu bahan bakar dilakukan dengan menggunakan 2 buah bahan bakar yang berinstrumen yang diletakkan di posisi D-5 dan E-8 di dalam teras. Kemudian dilakukan dengan cara mematikan kedua pompa dan menutup katup isolasi sistem primer secara bersamaan. Hasil eksperimen menunjukanbahwa karakteristik suhu bahan bakar kondisi mantap mencapai puncak sebesar 122,7 °c, kemudian mengalami kenaikan karena daya reaktor relatif konstan seperti kondisi setimbang,tetapi laju alir turon sampai dengan batas laju alir minimal. Kenaikan suhu yang terjadi adalah 124,7 °C pada kondisi transien serta 127,7 pada kondisi konveksi bebas. Komparasi hasil yang diperoleh pada kondisi mantap,transien dan konveksi bebas dengan program Coolod-N masing-masing adalah 124 °C,125.1°C dan 129,3 °C masih berada dalam penyimpangan dibawah 3 %, Demikian pula masih aman bila dibanding dengan batas aman yang di ijinkan,yaitu dibawah 145°C. ABSTRACT. FUEL ELEMENT TEMPERATURE CHARACTEIDSTIC ON THE PLN POWER SUPPLY FAILURE ACCIDENT. The PLN power supply failure is causing primary pump and secondary pump are scram. The PLNPowersupplyfailure causing primary pump and secondary pump are scram. The reactor automaticalIy scrammed due to minimal flow rate from the primary system. Heat accumulation fission from the fuel element takes place are occure directly. Fuel plate temperature increases from the steady state condition. Scram happened 1,9 seconds after ward and recorded by servogor 460 instrument after pump off, fuel plate temperature reaches the maximum temperature at transient. 4 seconds after that, the temperature decrease to the minimum temperature and 96 seconds after the pump off,temperature increase to the maximum at the free convection condition. Fuel element temperature characteristic experiment done by using two instrumented fuel element at D-5 and E-8 core position. Fuel plate temperature characteristicresuIt from the steady state condition reached the max imum 122,7 °C. Max imum temperature at the transition condition 124,7°C and 127,7°C at the free convection. From the Coolod-N Code, steady state temperature 124°C,125,1 °C at the transition condition and 129,3 °C at the free convection. Comparation between experiment and calculation have 3% deviation. The safety design fuel element temperature 145°C. 149

Upload: vucong

Post on 17-Jul-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KARAKTERISTIK SURU BAHAN BAKAR RSG-G.A. …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/PPTKR_93/pros.semr.tek.kes.pltn... · jadinya kegagalan pemasok day a listrik PLN,semua

Prosiding Seminar Teknologi dan Keselamalan PLTNserla Fasililas Nllklir

Serpong, 9-10 Febrllari 1993PRS G, PPTKR - BATAN

KARAKTERISTIK SURU BAHAN BAKARRSG-G.A. SIWABESSY SAAT TERJADI KEGAGALAN

PEMASOK DAYALISTRIK PLN.

Oleh

Sudarmono, Iman KuntoroPusat Reaktor Serba Guna - Badan Tenaga Atom Nasional

ABSTRAK.

KARAKTEIDSTIKSUHUBAHANBAKARSAATTERJADIKAGAGALANPEMASOK

DAY A LISTIDK PLN. Akibatgagal pemasok daya listrikPLN menyebabkan pompa primermaupunsekunderpadam. Beberapa saat kemudian karena laju alirsistem primermencapai batas minimal 2771m3/jam, RPS ( Reactor Protection System) memadamkan reaktor secara otomatis, sehinggamenyebabkan terjadi akumulasi panas hasiI fisi elemen bakar secara langsung. Akibatnya semuasuhu plat bahan bakar akan naik dari kondisi setimbang sebelumnya. Hal ini ditunjukan denganSurvegor460 yaitu 1,9 detiksetelah pompa mati terjadi scram. Pada keadaan ini suhu plat bahan bakarmencapai maksimum (kondisi transien) dan 4 detik kemudian turun mencapai minimum danselanjutnya kembali naik (kondisi konveksi bebas) hingga mencapai maksimum setelah 96 detikdaripompa mati. Eksperimen karakteristik suhu bahan bakar dilakukan dengan menggunakan 2 buahbahan bakar yang berinstrumen yang diletakkan di posisi D-5 dan E-8 di dalam teras. Kemudiandilakukan dengan cara mematikan kedua pompa dan menutup katup isolasi sistem primer secarabersamaan. Hasil eksperimen menunjukanbahwa karakteristik suhu bahan bakar kondisi mantapmencapai puncak sebesar 122,7 °c, kemudian mengalami kenaikan karena daya reaktor relatifkonstan seperti kondisi setimbang,tetapi laju alir turon sampai dengan batas laju alir minimal.Kenaikan suhu yang terjadi adalah 124,7 °C pada kondisi transien serta 127,7 pada kondisi konveksibebas. Komparasi hasil yang diperoleh pada kondisi mantap,transien dan konveksi bebas dengan

program Coolod-N masing-masing adalah 124 °C,125.1°C dan 129,3 °C masih berada dalampenyimpangan dibawah 3 %, Demikian pula masih aman bila dibanding dengan batas aman yang diijinkan,yaitu dibawah 145°C.

ABSTRACT.

FUEL ELEMENT TEMPERATURE CHARACTEIDSTIC ON THE PLN POWER

SUPPLY FAILURE ACCIDENT. The PLN power supply failure is causing primary pump andsecondary pump are scram. The PLNPowersupplyfailure causing primary pump and secondary pumpare scram. The reactor automaticalIy scrammed due to minimal flow rate from the primary system.Heat accumulation fission from the fuel element takes place are occure directly. Fuel platetemperature increases from the steady state condition. Scram happened 1,9 seconds after ward andrecorded by servogor 460 instrument after pump off, fuel plate temperature reaches the maximumtemperature at transient. 4 seconds after that, the temperature decrease to the minimum temperatureand 96 seconds after the pump off,temperature increase to the maximum at the free convectioncondition. Fuel element temperature characteristic experiment done by using two instrumented fuelelement at D-5 and E-8 core position. Fuel plate temperature characteristicresuIt from the steady statecondition reached the max imum 122,7 °C. Max imum temperature at the transition condition 124,7°Cand 127,7°C at the free convection. From the Coolod-N Code, steady state temperature 124°C,125,1°C at the transition condition and 129,3 °C at the free convection. Comparation between experimentand calculation have 3% deviation. The safety design fuel element temperature 145°C.

149

Page 2: KARAKTERISTIK SURU BAHAN BAKAR RSG-G.A. …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/PPTKR_93/pros.semr.tek.kes.pltn... · jadinya kegagalan pemasok day a listrik PLN,semua

ProsiJing Seminar Teknologi Jan Kesdamalan PLTNserla Fasililas Nuk/ir

PENDAHULUAN

Reaktor Serba Guna G.A Siwabessy adalah reaktor

riset dengan bahan bakar U3 08 - AI yang berbentuk platdan berpendingin ~ 0. Di RSG - G.A Siwabessy padaoperasi nonnal, panas hasil fisi diambil dari teras reaktoroleh sistem pendingin primer dan selanjutnya dibuangmelalui menara pendingin ("Cooling tower") ke atmosfirlewat sistem pendingin sekunder. Sistem pendinginyang ada di RSG-GAS di disain untuk mampu mengambilpanas sejumlah 34 MW. Kegagalan salah satu saja darisistem pembuangan panas utama tersebut, yaitu sistempendingin primer dan sistem pendingin sekunder, akanberpengaruh pada kesetimbangan panas yang ada.Eksperimen ini di lakukan dengan eara mengoperasikanreaktorsampai daya 30 MW. Setelah keadaan mantap±24 jam, reaktor dan pompa primer maupun sekunderdipadamkan seeara bersamaan serta menutup katupisolasi. Dalam eksperimen karakteristik suhu bahan ba­kar digunakan 2 buah bahan bakar yang berinstrumen.Akibat akumulasi panas hasil fisi elemen bakar seearalangsung akan menyebabkan suhu plat bahan bakar naikhingga meneapai suhu tertentu. Hasil eksperimen di­peroleh, puneak suhu maksimum kondisi mantap sebe­sar 122,7 ·C, puneak suhu maksimum kondisi transiensebesar 124,7 ·C saat 1.9 detik setelah pompa mati danpuncak suhu maksimum kondisi konveksi bebas sebesar127,7·C saat 96 detik setelah pompa mati. Sedangkanjika dibanding dari disain, reaktor dapat dioperasikanpada suhu plat bahan bakar maksimum 145 ·C.

Serpollg, 9·10 Februari 1993PRS G, PPTKR • BATAN

Besar harga dq dalam suatu elemen bakar yang

bervolume q'" Ar dz dapat disama ratakan, sehingga :

W C dT = qlll A dzp b r

Dimana Ar = tampang lintang elemen bakar dalambundel elemen bakar.

Besamya harga Tbpada sepanjang kanal ditentukanmenurut persamaan ( 6 ) :

Tb = Tho+[{(qlllmnAr H In W C) (I+Sin(n z/H»}]Tho+[(q'llmaxVInWC) {1+Sin(nZ/H)}] (3)

Dimana Vr adalah volume bundel elemen bakar.Suhu pendingin pada pusat kanal terpanas diberikan

dalam persamaan (3). Menurut persamaan (3), hargasuhu maksimum yaitu :

T",maks= Tho+ {(2q'" maksVr)ln W Cp ••••••••••••••• (4)

Suhu pendingin berkurangjika bergerak menjahui

pusat kanal. Tc merupakan fungsi posisi disepanjangkanal. Sehingga Tc dapat dihitung dengan menentukanpanas yang dipindahkan dari tiap satu-satuan panjang dzdalam bundel elemen bakar yaitu h Ce dz (Te-Tb),sebanding panas yang dihasilkan dalam tiap satu-satuanpanjang dz dari bundel elemen bakar, yaitu :

q'" maksA,. dZ Cos (n ZIH).

dimana V = keeepatan pendinginW = laju alir pendingin yang besamya Ac V

TEOR!Bila pendingin bergerak sepanjang elemen bakar,

ia menyerap panas, sehingga suhu pendingin bertambahseeara kontinyu. Panas yang dibebaskan dari elemenbakar adalah :

q = q mlksCos (TIZIH) (1)

Panas yang dihasilkan elemen bakar danbertambahnya panas pada pendingin seeara kontinyumerupakan fungsi Z. Tiap plat dalam bundel elemenbakar memberikan panas ke pendingin dalam suatusatuanlunit sel. Jika pendingin dengan tebal dz bergeraksepanjang kanal pendingin, maka volume pendingin ini .

sarna dengan Acdz, dimana Ac adalah tampang lintangluas kanal. Sedangkan masanya adalah r Acdz, dim anar adalah rapat pending in. Dengan demikian bila untukmenaikan suhu pendingin sebasar dT b pendingin harusbergerak pada kana I sejauh dz, maka perubahan dTb

sebanding dengan r Acdz Cp' dimana Cp adalah panasspesifik persatuan massa. Sedangkan pertambahan panaspending in sebagai fungsi waktu dirumuskan sebagaiberikut :

d = r A (dz/dt) C dTb = A V C dTbq 0 pop

maka d =WC dTbq P....................... (2)

150

Dengan demikian :

Dengan substitusi Tb ke persamaan diatas didapatharga :

To = [ Tho+ (q maksVI W Cp) {1+Sin (n ZIH)}+ { q PmaksA/h Co }{Cos (Cos(n Z/H } ] (5)

Dimana ~ = Tahanan pindah panas konvcktif.Besamya suhu (Tj pada pusat elemen bakar dapatdihitung. Kesamaan dari panas yangdihasilkan dan flukspanas memberikan hasil sebagai berikut :

(Tm- Tb I ~ = q maksA c Cos (n Z/h),

Dengan memasukan harga Tb kedalam persamaan(3) akan didapat harga Tm' sebagai berikut :

Tm= Tho+[(q maksVr I W Cp) ( 1 + Sin (n ZIH)]+ qmaksVc ~ Cos ( Z/H ) (6)

Besamya q ditentukan dari beda suhu Tm - Tb'Karena itujika Tb bertambah maka Tm besar sehinggabesar q dapat ditentukan lebih teliti. Setelah melewatipusat kanal, q menurun dengan eepat akhimya Tmberkurang. Dan j ika Tbnaik maka q berkurang dan letak

Page 3: KARAKTERISTIK SURU BAHAN BAKAR RSG-G.A. …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/PPTKR_93/pros.semr.tek.kes.pltn... · jadinya kegagalan pemasok day a listrik PLN,semua

Prosiding Seminar Teknologi dan Keselamalan PLTNserla Fasililas Nuklir

suhu maksimum clemen bakar dapat ditentukan. Suhu

maksimumini didapatdengansubstitusi harga TcatauTmkedalam persamaan (5), sehingga didapat :

.................. (7)

Dari persamaan (6), juga akan diperoleh hasilsebcsar :

................ (8)

Harga maksimum Tcdan Tmdapatdiperoleh dengansubstitusi persamaan (7) dan (8) kedalam persamaan (6).

Tc.man= Too+ q moksVr l\ [(l+h+ a2)/ a (9)

Dimana :

................................. (10)

Dengan demikian harga - harga Tb,Tcdan Tmdapatdiperoleh dari persamaan diatas.

TAT A KERJAEkspcrimcn dilakukan dcngan cara mcmadamkan

kedua pompa primer maupun sckundcr serta menutupkatup isolasi sistem primersecara bersamaan, selanjutnyareaktor di padamkan secara otomatis oleh RPS, karenalaju alir sistem primermencapai batas minimal harga tripscram. Sebelum dilakukan eksperimen, reaktordioperasikan pada tingkatdaya 30 MW selama±24jam.Setelah pompa mati,lajualirsistem primerakan menurunsecara eksponensial. pendinginan teras reaktor secarakonveksi paksa, dengan laju alir sistem primer yangmenurun terus tersebut, bcrmula dari pompa mati hinggakatup sirkulasi alam membuka. Katup sirkulasi alamakan membuka secara otomatis karena gaya beratnya.Setelah katup membuka, pendinginan teras dilakukansecara konveksi alam. Pengamatan dilakukan hingga±30 menit setelah pompa mati. Karakteristik suhu clemenbakar ditentukan dengan menggunakan clemen bakaryang di Icngkapi dcngan termokopel ("Instrumented FuelElement-IFE"), Semua ada 2 IFE,yaituRI-IO dan RI-ll.Masing masing IFE dilengkapi dengan tiga termokopel.Pada RI-l 0, satu termokopcl mengukur suhu permukaanplat bahan bakar sedangkan dua termokopel yang lainmengukur suhu pendingin masukan dan keluaran kanalbahan bakar. Pada RI-ll,ketiga termokopel yang adamengukur suhu pcm1Ukaan plat bahan bakar. Lokasitermokopcl pada RI-IO dan RI-ll sccara tepat dapatdilihatpada gambarlAdan lB. RI-IO danRI-11 masing­masing ditempatkan pada posisi kisi D-5 dan E-8. Dari

perhitungan neutronik, kcdua posisi tersebut mcmpunyaiharga PPfyang tcrbcsar, karcna tcrlctak di sekitar posisi

151

Serpong, 9-10 Februari 1993PRS G, PPTKR - BATAN

iradiasi yang terisi air. Dari hasil pengukuran reaktivitaselemen bakar /2/, dibuktikan pula bahwa RI-38 dan RI­

40 yang masing masing terletak pada posisi D-5 dan E­8 mempunyai reaktivitas yangterbesar. Hasil pengukurandistribusi laju alir /3/ menunjukan pula bahwa laju alirpada kedua posisi elemen bakar tersebut lebih rendahdibandingkan laju alir pada posisi posisi yang lain.Sehingga, diharapkan pada posisi tersebut diperolehinformasi suhu yang tertinggi. Penempatan RI-II padaposisi E-8 dengan eara mengaturtitikpengukuran RI-I1/n, yang terletak pada plat terluar, menghadap posisiiradiasi E-7. Pada plat terluar tersebut, secara radialdiperkirakan terjadi suhu yang tertinggi. Mengingat padaplat terluar tersebut diharapkan terjadi PPF yang palingbesardan pendinginan pada plat terluar kurang sempurnadibandingkan dengan pendingin pada kanal bahan bakaryang lebih dalam. Estimasi penempatan IFE untukmendapatkan informasi suhu yang paling tinggi, seeararadial,telah dieoba dan dibuktikan dalam ekperimenteras I, ref.l4/, dengan cara mengubah - ubah posisi IFEpada beberapa posisi radial. Data suhu keluaran danmasukan sistem primer, laju alir sistem primer, posisikatup sirkulasi alam dan sistem sistem lain yang

. menunjang eksperimen diamati melalui kanal kanalinstrumentasi pada panel ruang kontrol utama. Datayangpenting diamati dan direkam seeara kontinyumelaluirekorder.

Syarat Awal PercobaanI. IFE RI - 10 telah dipasang di posisi D-5 dan IFE RI-

II di E-8

2. Parameter yang akan diukur telah dihubungkandengan rekorder.

3. Kalibrasi daya telah dilakukan.Parameter Yang Dlamatl

1. Suhu sistem primer, JEO1 CT8112. Suhu inlet dan outlet teras reaktor, JEOI CT006

dan CTOO1.

3. Suhu masukan dan keluaran penukar panas (HE)JEO1 CT003 dan CT002.

4. Suhu pendingin di dalam kanal dan plat elemenbakar yang dipantau lewat rekorder 6 kanal.

5. Kanal daya JKT04 DXOOL

HASIL EKSPERIMEN DAN PEMBAHASANProfi Ihasil karakteristik suhu elemen bakar kondisi

gagalnya pemasok daya PLN ditunjukan seperti dalamGambar I. Setelah reaktor padam dan laju alir sistemprimer menurun secara eksponensial. Katup sirkulasialam membuka seeara otomatis 72 detik setelah pompamati. Setelah katup membuka terjadi transisi beberapasaat dari pendinginan seeara konveksi paksa (arah alirandari atas ke bawah) ke konveksi alam (arah aliran daribawah ke atas). Pada Awal pendinginan konveksi alamdiatas menyebabkan suhu plat naik dengan cepat, danmencapai puneaknya saat 96 detik setelah pompa mati.Setelah itu suhu akan turun secara perlahan lahan.Karakteristik suhu clemen bakar pada teras VII saat tcr-

Page 4: KARAKTERISTIK SURU BAHAN BAKAR RSG-G.A. …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/PPTKR_93/pros.semr.tek.kes.pltn... · jadinya kegagalan pemasok day a listrik PLN,semua

Prosiding Seminar Teknologi dan Kesdama/all PLTNserra Fasili/as Nuklir

jadinya kegagalan pemasok day a listrik PLN,semuasuhu plat yang terokur lebih besar di bandingkan hasilyang diperoleh pada kondisi setimbang.Hal ini terjadikarena daya reaktortetap samapi 1,9 detik.seperti kondisisetimbang dan laju alir turon sampai dengan batas lajualir minimal. Karakteristik suhu elemen bakar setelah

reaktor padam tergantungpada besamya panas peluruhandan mekanisme pengambilan panas yang terjadi.Besamyapanas peluruhan tergantung pada besamya daya reaktorpada kondisi setimbang sebelum scram atau shutdownserta lamanya beroperasi pada kondisi setimbang tersebutdan waktu setelah reaktorpadam. Sedangkan mekanismepengambilan panas pada kondisi ini tergantung sekalipada gaya inersial pompa, mekanisme penutupan katupisolasi sistem primerdan mekanisme pembukaan katupsirkulasi alamo

Pada eksperimen ini. reaktor dipertahankanberoperasi pada daya tetap 3 0 MW selama 1 hari sebelumdilakukan tes kekagagalan pemasok daya listrik PLN.Mengingat umur teras VII adalah ±24 FPD ("Full PowerDay"), untuk itu perJu dihitung besamya suhu elemenbakar setelah scram j ika sebelumnya reaktor beroperasiselama 24 FPD. Karakteristik suhu elemen bakar padakondisi setimbang dan transien dengan variasi waktu

operasi kondisi setimbang (t.) disarikan dalam tabel2.Suhu maksimum setelah scram pada tabel 2 dihitungdengan asumsi mekanisme pengambilan panas pada

beberapa kondisi dengan variasi to selalu sarna. Jikareaktor dioperasikan sepanjang daur ( dari tabel2) terli­hat bahwa :

(i) Untuk kanal terluar (T.). suhu maksimumkondisi transien setelah pompa mati terjadipada saat scram.

(ii) Untuk kanal dalam (T2• T] dan T4). suhumaksimum kondisi transien setelah pompamati.

Sehingga perJu dilakukan analisis keselamatandengan beberapa asumsi sebagai pendekatan. Sebagaitaksiran kondisi terjelek, dianalisis kondisi pada saat

152

Serpong, 9-10 Februari 1993PRS G, PPTKR - BATAN

scram dengan laju alir sistem primer telah menurunmenjadi 85% dari harga nominal. Perhitungan dilakukanpada kanal terpanas dengan model perhitungan kondisisetimbang. Hasil analisis dengan coolod-N menunjukkanbahwa suhu maksimum pennukaan kelongsong 129,3 °C. Pada kondisi ini terjadi "subcooled nucleate boiling"dengan batas keselamatan terhadap DNB dan OFImasing-masing sebesar4,7 dan 2.9 yang berarti pemben­tukan gelembung-gelembung udara pada bahan bakarbelum terjadi dan ini sangat penting dari segi keselama­tan reaktor.

KESIMPULANHasil karakteristik suhu plat bahan bakar yang

diperoleh seperti Gambar 1. Menunjukan bahwa :1. Suhu bahan bakar naik dibandingkan dengan kondisi

mantap karena berkurangnya laju aliran sedangkandaya konstan dan karena menutupnya katup isolasidan kemudian menurun secara tajam setelah 1.9 detikkarena skrem dan kemudian naik lagi setelah 96detiksampai dengan 127,7°C karena teIjadinya aliranbalik Konveksi bebas dan kemudian turon kembali.

2. Pada kondisi setimbang dengan daya penuh terasVII, suhu maksimum pennukaan plat / kelongsongyang diperoleh melalui pengukuran adalah 122,7 °Csedangkan hasil program Coolod-N didapat suhumaksimum pennukaan kelongsong 124°C.

3. Hasil pengukuran suhu pada kondisi transien inimenunjukan bahwa suhu maksimum pennukaan ke­longsong 124.7 °C. Sedangkan hasil program Coolod­N didapat suhu maksimum pennukaan kelongsong125.1 °C

4. Hasil pengukuran suhu pada kondisi konvekSi bebasmenunjukan bahwa suhu maksimum permukaankelongsong _127,7 °C. Sedangkan hasil programCoolod-N didapat suhu maksimum permukaankelongsong 129.3°C.Komparasi hasil pengukuran dan hasil perhitunganyang didapat pada kondisi-kondisi seperti diatas masihdibawah 3%. bila dibanding dengan harga batas disain140°C masih dalam kriteria yang diijinkan.

Page 5: KARAKTERISTIK SURU BAHAN BAKAR RSG-G.A. …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/PPTKR_93/pros.semr.tek.kes.pltn... · jadinya kegagalan pemasok day a listrik PLN,semua

Prosiding Seminar Teknologi dan Keselamatan PLTNserta Fasilitas Nuklir

Serpong, 9-10 Februan 1993

PRS G, PPTKR - BATAN

DAFfAR PUSTAKA

III BAT AN - PRSG ,"Prosedure : Pengukuran suhu elemen bakar selama transisi sirkulasi alam ", No.ldent.: RSGEFf-TH-TT6/92.017/SA01-017-PR, 1992 ..

12/BA T AN- PRSG,"Lal'oran Data: Pengaturan l~jualirsistem primerdan pengukurandistribusi laju alirpada elemenbakar",No.ldent,: RSG EFf-TH-TT6/92,014/LA01-014-LD, April 1992.

13/BA T AN-PRSG,"Evaluasi: pengukuran reaktivitas elemen bakarteras VI/I (BOC)" ,No.92.007 /REO 1-EV ,Agustus1992.

141 INTERA TOM,"Evaluation of steady-state incore temperature measurement" ,Ident.No,:54.07677 ,9,September29, 1988.

151 BAT AN-PRSG,"Laporan data: Pengukuran suhu elemen bakar selama transisi sirkulasi alam pada tingkat daya25 MW", No.ldent.: RSGEFf-TH-TT6/92,017/SAOI-017-LDl, 11 Maret 1992.

161 BAT AN- PRSG,"Laporan data: Pengukuran suhu elemen bakar selama transisi sirkulasi alam pada tingkat daya30 MW",No.ldent.:RSG EFf-TH-TT6/92,017/SAOI-017-LD2, 6 Juni 1992 ..

/71 S.W AT ANABE,"COOLOD:Thermal and Hydraulic Analysis Code for Research reactors with plate type fuelelements", JAERI-M 84-162,Aug.,1984.

181 M.Kaminaga, "Core Thermohydraulic analysis of the indonesian research reactor RSG-GAS using COOLOD­N Code",BA T AN - Serpong,lndonesia, November 1989.

191 M.M. EI W AKIL, "Nuclear Heat Transport", American Nuclear Society, La Grange Park,IIIinois, USA,1978.

Tabel I. Hasil pengukuran suhu bahan bakar saat teIjadi kegagalan pemasok daya listrik PLN.

Waktusctelahpompa

T1TI T3T4T5T6mati (detik)

a

122,7-121,7119,8--1,9

124,7-123,7121,8--2,7

94,4- 99,597,1- -70 98,4- 102,5107,1--93

-123,8--96

-127,7 --101 103,4- --102

-111,8--105

-93,4 --110

88- --

Keterangan :* T1 Termokopel no.1, mengukur suhu bahan bakar pada plat no.1, yang terletak 350 mm dari ujung atas

elemen bakarTI Termokopel no.2, mengukur suhu bahan bakar pada plat no.lO,.yang terletak 450 mm dari ujung atasclemen bakar.

T3 Termokopel no. 3 mengukursuhu bahan bakar pada plat no. 10, yangterletak 350 mm dari ujungatasclemen bakar.

**T4 Termokopel no.4, mengukur suhu bahan bakar pada plat no.3, yang terletak 350 mm dari ujung atasclemen bakar.T5 Termokopel no.5 mengukur kanal pendingin no.ll, yang terletak 631 mm dari ujung atas elemenbakar.T6 Tennokopel no.6, mengukur kanal pendingin no.ll, yang terletak - 31 mm dari ujung atas clemenbakar.

*** TI, T5, T6 tidak mencatat data, karena instrumentasinya ada kerusakan

153

Page 6: KARAKTERISTIK SURU BAHAN BAKAR RSG-G.A. …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/PPTKR_93/pros.semr.tek.kes.pltn... · jadinya kegagalan pemasok day a listrik PLN,semua

ProsiJillg Semillar Teknologi Jail Keselamatall PLTNserta Fasi/itas Nuklir

••••• - ••---.- ••••••••••••••••• - ••- •••••••••••• - •••••• ----- •••---.---.-- ._ •••• _ •••••••••• __ ••_ •••• ". u_ •••_ ••• ••_._ • __ ••• _. •. __ ._' •. .

Serpollg, 9-10 Februari 1993PRS G, PPTKR - BATAN

':;, \I

J'''''', I~Ir.~ I.111 I,•••. Iti :

.,. ••••• 0(

~I,)t.,).•••.• ,.1

I

I

(w~.,"":,)

i

"

("'~I'!I'II'"(

t;~J{II\'\ •.".•..•;.:; .t.~"r\~,J!~~i,/

1"-

ij.,j,

f~•..... (~:~",,,j ;~"I'I:':) t"1

.'..,1:1-1.~.,<I.,',"1"·

'1.1

I

I:/~I

••.••.• 1

I(::.;~r'

"

.\

\ ,~):IJi" ,.1·1

(fj

I

)~.\0 •

I\I~)

InI!.I,...-.("":} 10'n: ~tj"<!'4' '

ffirlcUbDcUbD0>

':I~~~'

~

f'''~

.rj'dm'r)+

h. ,,0>

.{J.{J, •.cUcUICI)ff'~

I"'''I~

~'cU,a •

ffi3.~ CY,Q~, ..-\

'~"IIHQ

;j'hf'"''J

-§~CI).rj

rl:;1m, .p :>,

U1m.r! 'd,hO>~~~h Sm 0>::.:::p,

"--{

t"l~~I,A~F~~~(>;

154

Page 7: KARAKTERISTIK SURU BAHAN BAKAR RSG-G.A. …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/PPTKR_93/pros.semr.tek.kes.pltn... · jadinya kegagalan pemasok day a listrik PLN,semua

Prosiding Seminar Telawlogi dan Keselamatan PLTNserta Fasilitas Nuklir

DISKUSI

SUDARMONO :

Bagaimana gambar curve laju alir pendingin setelqh Trip? Dimana/kapan v=0

UT AJA :

Vo = 100% = 3280 m3/jam

85 % x 3280 m3/jam

Serpong, 9-10 Februari 1993PRS G, PPTKR - BATAN

16 % x 3280 m3/jam

IIIII~--------

I

1.9 detik

155

40 detik