pengaruh sharia compliance dan islamic corporate

132
PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP FRAUD PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2015-2019 S K R I P S I Oleh: NURJANAH 503172037 Pembimbing: Dr. Novi Mubyarto, S.E., M.E. Mellya Embun Baining, S.E, M.E.I. PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2021 M/ 1442

Upload: others

Post on 02-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

GOVERNANCE TERHADAP FRAUD PADA BANK UMUM SYARIAH DI

INDONESIA PERIODE 2015-2019

S K R I P S I

Oleh:

NURJANAH

503172037

Pembimbing:

Dr. Novi Mubyarto, S.E., M.E.

Mellya Embun Baining, S.E, M.E.I.

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2021 M/ 1442

Page 2: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE
Page 3: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

i

PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

GOVERNANCE TERHADAP FRAUD PADA BANK UMUM SYARIAH DI

INDONESIA PERIODE 2015-2019

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi Syariah (S.Akun)

Oleh:

NURJANAH

503172037

Pembimbing:

Dr. Novi Mubyarto, S.E., M.E.

Mellya Embun Baining, S.E, M.E.I.

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2021 M/ 1442

Page 4: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

ii

Page 5: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

iii

Page 6: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

iv

Page 7: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

v

MOTTO

ى وا عل

تالذا اك ين ا ذ

ين ال ف

مطفل لرون ويل زنوهم يخس و و

وهم ا

الذا ك الناس يستوفون وا

“1. Celakalah bagi orang-orang yang curang (dalam menakar dan menimbang)

2. (Yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka

minta dicukupkan, 3. dan apabila mereka menakar atau menimbang (untuk orang

lain), mereka mengurangi.”

(Al-Muthaffifiin : 1-3)1

1 “Al-Mutaffifin - | Qur’an Kemenag,” accessed September 21,

2020,https://quran.kemenag.go.id/sura/83/1-3.

Page 8: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

vi

PERSEMBAHAN

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Sujud syukur saya sembahkan kepada Allah SWT atas taburan cinta dan kasih

atas takdir Mu yang telah memberikan kekuatan, membekali saya dengan berpikir,

beriman dan bersabar dalam kelancaran untuk menyelesaikan skripsi ini tepat

pada waktunya. Tak lupa solawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW

beserta keluarga dan para sahabatnya.

Dengan ini saya persembahkan karya ini untuk kedua orang tua yang sangat saya

hormati, kasihi, dan cintai Ibunda (Sinah) dan Ayahanda (Mauludin) sebagai

tanda bakti, hormat, dan kasih sayang tiada terkira walau apa yang mama’ dan

bapak berikan kepada saya takkan mampu saya balas apalagi hanya lewat

selembar kertas bertuliskan persembahan. Semoga Rahmat Allah senantiasa

tercurah untuk kalian. Teruntuk adik kesayangan saya (Nurrahma Wati) terima

kasih yang telah membantu memotivasi untuk terus semangat dalam

menyelesaikan kuliah, teruslah banyak belajar ilmu dan akhlak yang baik. Dan

salam sayang juga untuk kedua adik-adik saya tercinta (Muhammad Maulana

Sidik) dan (Dilara Syafiatun Nisa) menjadi moodboster saat pulang ke rumah.

Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada

Dosen Pembimbing I (Bapak Dr. Novi Mubyarto, S.E., M.E.) dan Dosen

Pembimbing II (Ibu Mellya Embun Baining, SE., M. EI.).

Terima kasih atas segala ilmu dan bimbingannya selama ini.

Untuk sahabat tersayang Meri Anggraini terimakasih sudah menjadi pendengar

yang baik salam sayang untuk mu, dan Muhammad Hidayat serta sahabat kecil

saya Lia dan Gita terimakasih sudah support selama ini. Dan sahabat saya Teteh,

Kakak, Mami, Bicik terimakasih untuk 4 tahun ini yang luar biasa. Terimakasih

juga untuk teman penulisan skripsi Rafika dan Novia yang sudah membantu

banyak. Untuk sobat se-nderku terimakasih sudah menjadi teman cerita yang baik

selama ini. Terimakasih teman-teman Akuntansi Syariah A, Kelompok Studi

Ekonomi Islam Al-Fath FEBI UIN STS Jambi, GenBI Jambi 2020 memberikan

berbagai pengalaman, dan pengajaran. Terima kasih banyak, semoga kelak kita

bisa memberikan kontribusi terbaik untuk Indonesia. Aamiin.

Page 9: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

vii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Sharia Compliance dan

Islamic Corporate Governance terhadap indikasi terjadinya Fraud pada Bank

Umum Syariah di Indonesia periode 2015-2019. Variabel independen yang

digunakan yaitu Sharia Compliance dengan proksi Islamic Income Ratio, Profit

Sharing Ratio, Islamic Investment Ratio, Zakat Performance Ratio dan Islamic

Corporate Governance. Variabel dependen yang digunakan ialah Fraud pada

Bank Umum Syariah.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Bank Umum Syariah (BUS)

yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan pada periode 2015 sampai dengan 2019.

Sampel dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Pada penelitian

ini terdapat 11 Bank Umum Syariah dengan periode penelitian 5 tahun dan sampel

yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 41 setelah ditransformasi ke semi-

log dan Generalized Least Square (GLS). Metode analisis yang digunakan dalam

penelitian ini adalah regresi berganda data panel yang diolah menggunakan

Eviews 10 dan Microsoft Excel 2016.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Sharia Compliance dengan

proksi Islamic Income Ratio tidak memiliki pengaruh terhadap Fraud, Profit

Sharing Ratio memiliki pengaruh negatif terhadap Fraud, Islamic Investment

Ratio memiliki pengaruh positif terhadap Fraud, Zakat Performance Ratio tidak

memiliki pengaruh terhadap Fraud pada Bank Umum Syariah. Variabel Islamic

Corporate Governance tidak memiliki pengaruh terhadap Fraud pada Bank

Umum Syariah.

Kata Kunci : Sharia Compliance, Islamic Corporate Governance, Fraud, Bank

Umum Syariah

Page 10: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

viii

ABSTRACT

This study aims to examine the effect of Sharia Compliance and Islamic

Corporate Governance on indications of fraud in Islamic Commercial Banks in

Indonesia for the 2015-2019 period. The independent variables used are Sharia

Compliance with the proxy of Islamic Income Ratio, Profit Sharing Ratio, Islamic

Investment Ratio, Zakat Performance Ratio and Islamic Corporate Governance.

The dependent variable used is fraud on Islamic commercial banks.

The population in this study were all Islamic Commercial Banks (BUS)

registered with the Financial Services Authority in the period 2015 to 2019. The

sample was selected using the method. purposive sampling. In this study there

were 11 Islamic Commercial Banks with a research period of 5 years and the

sample used in this study amounted to 41 after being transformed into semi-logs

and Generalized Least Square (GLS). The analysis method used in this research is

multiple regression panel data which is processed using Eviews 10 and Microsoft

Excel 2016.

The results of this study indicate that Sharia Compliance with the proxy

Islamic Income Ratio has no effect on fraud, Profit Sharing Ratio has a negative

effect on fraud, Islamic Investment Ratio has a positive influence on fraud, Zakat

Performance Ratio does not has an influence on Fraud in Islamic Commercial

Banks. the variable is Islamic Corporate Governance not has an influence on

Fraud in Islamic Commercial Banks.

Keywords: Sharia Compliance, Islamic Corporate Governance, Fraud, Islamic

Banks.

Page 11: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirrabil’alamin Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT yang mana dalam penyelesaian skripsi ini penulis selalu diberi kesehatan

dan kekuatan sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Disamping

itu, tidak lupa pula salawat serta salam penulis sampaikan pada junjungan Nabi

Muhammad SAW. Skripsi ini diberi judul “Pengaruh Sharia Compliance dan

Islamic Corporate Governance terhadap Fraud pada Bank Umum Syariah di

Indonesia periode 2015-2019”

Kemudian dalam penyelesaian skripsi ini, penulis akui tidak sedikit

hambatan dan rintangan yang penulis temui baik dalam mengumpulkan data

maupun dalam penyusunannya. Dan berkat adanya bantuan dari berbagai pihak,

terutama bantuan dan bimbingan yang diberikan oleh dosen pembimbing yaitu

Bapak Dr. Novi Mubyarto, S.E., M.E. dan Ibu Mellya Embun Baining, S.E,

M.E.I. selaku pembimbing I dan II maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan

baik. Oleh karena itu, hal yang pantas penulis ucapkan adalah kata terima kasih

kepada semua pihak yang turut membantu menyelesaikan skripsi ini, terutama

sekali kepada Yang Terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. H. Suaidi Asy’ari, MA., Ph.D, selaku Rektor UIN STS Jambi

2. Bapak Dr. A. A. Miftah, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam UIN STS Jambi.

3. Ibu Dr. Rafidah, SE., M.EI, selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.

4. Ibu Titin Agustin N, S.Si., M.Si., Ph.D selaku Wakil Dekan II Bidang

Administrasi Umum dan Perencanaan Keuangan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam.

5. Bapak Dr. Sucipto, MA. Selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan

Kerjasama Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.

6. Ibu Mellya Embun Baining, S.E, M.E.I. dan Bapak Erwin Saputra Siregar,

M.E. selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Akuntansi Syariah Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.

Page 12: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

x

7. Bapak dan Ibu Dosen, dan seluruh karyawan/karyawati Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.

8. Teman-teman lokal A Akuntansi Syariah angkatan 2017.

9. Teman-teman Kuliah Kerja Nyata UIN STS Jambi tahun 2020 posko 81

Kelurahan Lingkar Selatan, Kecamatan Paal Merah, Kota Jambi.

10. Teman-teman Ksei Al-Fath dan GenBI Provinsi Jambi 2020.

11. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung

maupun tidak langsung.

Disamping itu, disadari juga bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karenanya diharapkan kepada semua pihak untuk dapat

memberikan kontribusi pemikiran demi perbaikan skripsi ini. Kepada Allah SWT

kita memohon ampunan-Nya, dan kepada manusia kita memohon kemaafan nya.

Semoga amal kebajikan kita dinilai seimbang oleh Allah SWT.

Jambi, 02 Februari 2020

Penulis,

Nurjanah

NIM: 503172037

Page 13: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN COVER ............................................................................................. i

PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR .......... Error! Bookmark not

defined.

NOTA DINAS ........................................................... Error! Bookmark not defined.

MOTTO ................................................................................................................ iii

PERSEMBAHAN ................................................................................................. vi

ABSTRAK ........................................................................................................... vii

ABSTRACT ........................................................................................................ viii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 8

C. Batasan Masalah........................................................................................... 8

D. Rumusan Masalah ........................................................................................ 8

E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 9

F. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 10

G. Sistematika Penulisan ................................................................................ 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

PENELITIAN ...................................................................................................... 12

A. Kajian Pustaka ............................................................................................ 12

B. Studi Relevan ............................................................................................. 26

Page 14: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

xii

C. Kerangka Pemikiran ................................................................................... 29

D. Hipotesis Penelitian .................................................................................... 29

E. Hipotesis Statistik ...................................................................................... 30

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 32

A. Objek Penelitian ......................................................................................... 32

B. Jenis Penelitian ........................................................................................... 32

C. Jenis Dan Sumber Data .............................................................................. 32

D. Populasi Dan Sampel ................................................................................. 33

E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 35

F. Definisi Operasional Variabel .................................................................... 36

G. Metode Analisis Data ................................................................................. 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 47

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................... 47

B. Gambaran Umum Data Penelitian ............................................................. 54

C. Analisis Hasil Penelitian ............................................................................ 58

D. Persamaan Model Regresi .......................................................................... 72

E. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................................... 73

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 80

A. Kesimpulan ................................................................................................ 80

B. Saran ........................................................................................................... 81

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 82

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 88

CURRICULUM VITAE ................................................................................... 113

Page 15: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kinerja Keuangan Perbankan Syariah di Indonesia ................................ 2

Tabel 1.2 Kasus Tindakan Kecurangan ................................................................... 4

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................... 26

Tabel 3.1 Proses Purposive Sampling ..................................................................... 34

Tabel 3.2 Daftar Sampel Penelitian ......................................................................... 35

Tabel 3.3 Bobot atas Tiap Faktor Penilaian GCG pada Bank Umum Syariah ....... 39

Tabel 3.4 Predikat Komposit ................................................................................... 39

Tabel 4.1 Hasil Analisis Deskriptif Data................................................................. 59

Tabel 4.2 Hasil Analisis Deskriptif Data (Setelah Semi-Log) ................................ 61

Tabel 4.3 Hasil Regresi Data Panel ......................................................................... 62

Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas ...................................................................... 64

Tabel 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas .................................................................. 65

Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi ............................................................................. 65

Tabel 4.7 Uji Durbin Watson .................................................................................. 66

Tabel 4.8 Tabel Regresi Data Panel Semi-Log dan GLS ........................................ 67

Tabel 4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi ............................................................. 68

Tabel 4.10 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) .................................... 69

Tabel 4.11 Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) .................. 70

Page 16: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Triangle Fraud .................................................................................... 23

Gambar 2.2 Kerangka Penelitian............................................................................ 29

Gambar 4.1 Perkembangan IsIR ............................................................................ 55

Gambar 4.2 Perkembangan PSR ............................................................................ 56

Gambar 4.3 Perkembangan IIR .............................................................................. 56

Gambar 4.4 Perkembangan ZPR ............................................................................ 57

Gambar 4.5 Perkembangan ICG ............................................................................ 57

Gambar 4.6 Perkembangan Fraud .......................................................................... 58

Gambar 4.7 Hasil Uji Normalitas ........................................................................... 63

Page 17: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Variabel Penelitian ..................................................................... 89

Lampiran 2 Data Setelah Semi-Logaritma............................................................. 100

Lampiran 3 Data Standar Deviasi .......................................................................... 102

Lampiran 4 Data Standar Deviasi Setelah Semi-Log ............................................ 102

Lampiran 5 Hasil Data Panel ................................................................................. 103

Lampiran 6 Hasil Uji Normalitas ........................................................................... 103

Lampiran 7 Hasil Uji Multikoliniaritas .................................................................. 103

Lampiran 8 Hasil Uji Heteroskedastisitas .............................................................. 104

Lampiran 9 Hasil Regresi Data Panel Setelah Semi-Log dan GLS ....................... 105

Lampiran 10 Hasil Uji Normalitas Setelah Semi-Log dan GLS .............................. 105

Lampiran 11 Hasil Uji Multikoliniaritas Setelah Semi-Log dan GLS..................... 106

Lampiran 12 Hasil Uji Heteroskedastisitas Setelah Semi-Log dan GLS................. 106

Lampiran 13 Hasil Uji Autokorelasi Setelah Semi-Log dan GLS ........................... 107

Lampiran 14 Tabel DW ........................................................................................... 108

Lampiran 15 Tabel T dan Tabel F ........................................................................... 109

Lampiran 16 Kartu Bimbingan Skripsi .................................................................... 111

Page 18: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE
Page 19: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 Bank merupakan

badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan dan menyalurkan nya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup

rakyat banyak. Saat ini di Indonesia dikenal ada dua jenis bank yaitu bank

yang melaksanakan kegiatannya secara konvensional dan bank yang

melaksanakan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip syariah atau yang

disebut Bank Syariah .2

Prinsip syariah berdasarkan kepada Al Qur’an dan Hadits yang

mana merupakan aturan perjanjian antara pihak bank dan pihak lainnya

untuk melakukan penyimpanan dana, pembiayaan kegiatan usaha, atau

kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah. Dalam Undang-

Undang nomor 21 tahun 2008 pasal 1 Perbankan Syariah adalah segala

sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan unit usaha syariah,

mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam

melaksanakan kegiatan usahanya. Sedangkan Bank Syariah sendiri

merupakan bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip

syariah. Menurut jenisnya, Bank Syariah terdiri atas Bank Umum Syariah

(BUS), Unit Usaha Syariah (UUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

(BPRS). Bank Umum Syariah adalah Bank Syariah yang dalam

kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran yang berbasis

syariah yang berlandasan Al-Quran dan Al-Hadits.3

Bank Islam pertama di Indonesia yaitu Bank Muamalat Indonesia

yang berdiri pada tahun 1992 yang menjadi pelopor berkembangnya

perbankan syariah di Indonesia hingga sudah banyak bermunculan bank-

2 Bank Indonesia, “Peraturan Bank Indonesia Nomor UU No. 10 Tahun 1998” accessed

September 21, 2020, https://www.bi.go.id/. 3 Otoritas Jasa Keuangan, “Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008” accessed

September 21, 2020, 3, https://www.Ojk.go.id/.

Page 20: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

2

Bank Syariah lainnya.4 Saat ini perbankan syariah di Indonesia mengalami

perkembangan yang baik dari tahun ke tahun. Perkembangan tersebut

terlihat dari kinerja keuangan Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia

pada tabel dibawah ini.

Tabel 1.1

Kinerja Keuangan Perbankan Syariah di Indonesia

RASIO 2015 2016 2017 2018 2019

CAR 15,02% 16,63% 17,91% 20,39% 20,59%

ROA 0,49% 0,63% 0,63% 1,28% 1,73%

NPF 4,84% 4,42% 4,76% 3,26% 3,23%

FDR 88,03% 85,99% 79,61% 78,53% 77,91%

BOPO 97,01% 96,23% 94,91% 89,18% 84,45%

Sumber: Statistik Perbankan Syariah, 20195

Dari tabel 1.1 diatas menerangkan perkembangan rasio-rasio

kinerja keuangan dari Bank Umum Syariah di Indonesia selama tahun

2015-2019 meningkat disetiap rasionya. Seperti rasio CAR mengalami

peningkatan di setiap tahunnya, yang mana menandakan bahwa posisi

modal Bank Umum Syariah dalam keadaan baik. Rasio ROA

menunjukkan meningkat nya kemampuan Bank Umum Syariah dalam

menghasilkan laba. Demikian juga untuk perkembangan rasio-rasio

keuangan lainnya. Seiring dengan berkembangnya Bank Umum Syariah di

Indonesia, maka semakin besar tantangan yang harus dihadapi oleh Bank

Syariah untuk mempertahankan citra dan nama baik di mata nasabah agar

tetap menjaga kepercayaan nasabah kepada Bank Syariah.6

4 Rizal Yaya, Aji Erlangga Martawireja, and Ahim Abdurahim, Akuntansi Perbankan

Syariah: Teori Dan Praktik Kontemporer (Jakarta: Salemba Empat, 2013). 5 Otoritas Jasa Keuangan, “Statistik Perbankan Syariah,” accessed September 21, 2020,

http://Ojk.go.id. 6 Falikhatun and Yasmin Umar Assegaf, “Bank Syariah Di Indonesia: Ketaatan Pada

Prinsip- Prinsip Syariah Dan Kesehatan Finansial,” Conference In Business, Accounting, And

Management (CBAM) 1, no. 1 (November 18, 2020): Hlm. 246.

Page 21: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

3

Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat An-Nisa 4:58.

مواك ح

ن ت

متم بين الناس ا

ذا حك ها وا هل

ى ا ل منت ا

اوا ال ن تؤد

م ا

مرك

يأ ن الله عدل ۞ ا

ال ب

ن يرا ا يعا بص ان سم ك ن الله ه ا م ب

ظك ا يع م ع ن

الله

Artinya: “Sungguh, Allah menyuruh mu menyampaikan amanat kepada

yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di

antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh,

Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah

Maha Mendengar, Maha Melihat”.

Ayat ini memerintahkan agar menyampaikan "amanat" kepada

yang berhak. Pengertian "amanat" dalam ayat ini, ialah sesuatu yang

dipercayakan kepada seseorang untuk dilaksanakan dengan sebaik-

baiknya. Kata "amanat" dengan pengertian ini sangat luas, meliputi

"amanat" Allah kepada hamba-Nya, amanat seseorang kepada sesamanya

dan terhadap dirinya sendiri. Amanat Allah terhadap hamba-Nya yang

harus dilaksanakan antara lain: melaksanakan apa yang diperintahkan-Nya

dan menjauhi larangan-Nya.7

Islam sangat menolak terhadap semua tindakan kecurangan karena

pada prinsipnya menjadi kemudaratan yang akan merugikan semua pihak.

Dengan diterapkannya prinsip Islam memberikan perhatian yang besar

bagi perkembangan membangun usaha dan perusahaan. Jadi sikap seorang

muslim haruslah bijaksana dalam semua hal, sikap bijaksana inilah yang

akan mengantarkan dia kepada kesuksesan di dunia dan juga di akhirat.

Sehingga menjadi pertanyaan apakah dengan adanya prinsip-prinsip

syariah dalam menjalankan kegiatan pada Bank Umum Syariah menjamin

terbebas dari tindakan kecurangan (fraud)? Kenyataannya tidak, terbukti

dengan adanya kasus-kasus tindakan kecurangan yang terjadi melibatkan

pihak internal Bank Umum Syariah yaitu sebagai berikut:

7 “An-Nisa’ - | Qur’an Kemenag,” accessed September 21, 2020,

https://quran.kemenag.go.id/sura/4/58.

Page 22: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

4

Tabel 1.2

Kasus Tindakan Kecurangan

No Kasus Oknum Sumber

1. Bank Syariah Mandiri Cabang

Bogor mengalami kasus

penyaluran pembiayaan fiktif

sebesar Rp 102 miliar rupiah

kepada 197 nasabah fiktif

Mengalami kerugian sebesar

59 miliar rupiah.

Kepala

Cabang &

Pegawai

Kompas.com

2. Bank Mega Syariah Tahun

2014 terdapat kasus money

game dikemas dalam produk

investasi emas GTIS (Golden

Traders Indonesia Syariah)

dan GBI (Gold Bullion

Indonesia) yang menawarkan

pembiayaan sebesar 60% dari

total nilai investasi emas.

Pegawai Bisnis.com

3. Bank Mandiri Syariah tahun

2018 kembali diduga

menyalurkan pembiayaan

fiktif Rp. 1,1 T yang

berpotensi menimbulkan

kerugian Negara.

Pegawai Cnnindonesia.com

4. Tahun 2013 kasus kredit fiktif,

3 pejabat Bank Syariah

mandiri terima Rp 9 Miliar.

Pegawai Liputan6.com

5. Tahun 2019 kasus korupsi

pemberian kredit kepada PT

Hastuka Sarana Karya (HSK)

pada periode 2014-2016, BJB

Syariah diduga tidak

melakukan pencairan kredit

sesuai prosedur dengan

disertakannya agunan dari

debitur.

Direktur Bisnis.com

6. Bank Jabar Banten Syariah

tahun 2018 terlilit kasus

dugaan kredit fiktif yang

merugikan perseroan senilai

Rp 548 miliar

Pegawai Bisnis.com

Sumber: Data yang diolah

Page 23: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

5

Tabel 1.2 diatas menjelaskan beberapa kasus yang membuktikan

Bank Umum Syariah tidak menjamin bebas dari tindakan kecurangan

(fraud). Setiap lembaga keuangan memiliki risiko terjadinya fraud dengan

segala bentuk dan caranya. Edaran Peraturan Bank Indonesia Nomor

11/25/PBI/2009 fraud dalam ketentuan ini adalah tindakan penyimpangan

atau pembiaran yang sengaja dilakukan untuk mengelabui, menipu, atau

memanipulasi bank, nasabah, atau pihak lain, yang terjadi di lingkungan

bank dan atau menggunakan sarana bank sehingga mengakibatkan bank,

nasabah, atau pihak lain menderita kerugian dan/atau pelaku fraud

memperoleh keuntungan keuangan baik secara langsung maupun tidak

langsung.8

Fraud dalam suatu organisasi dapat dilakukan oleh berbagai

tingkatan baik dari pihak manajemen sampai pemilik. Ada 3 (tiga) kondisi

yang menyebabkan terjadinya fraud atau disebut dengan fraud triangle.

Pertama adanya motif atau tekanan (incentive/pressure), kedua adanya

kesempatan (opportunity), dan ketiga adanya rasionalisasi

(rationalization/attitude) dan kecenderungan perilaku untuk membenarkan

tindakannya.9 Untuk itu entitas yang memiliki karakter khusus, bisnis

keuangan syariah memiliki risiko yang tinggi dalam pengelolaannya,

sehingga dibutuhkan prinsip kehati-hatian para pelakunya dalam aspek

kepatuhan syariah (sharia compliance) sebagai upaya pencegahan

kemungkinan risiko terjadinya fraud.10

Kepatuhan syariah adalah bagian dari pelaksanaan framework

manajemen resiko, dan mewujudkan budaya kepatuhan dalam mengelola

resiko perbankan islam. Kepatuhan syariah (sharia compliance) juga

memiliki standar internasional yang disusun dan ditetapkan oleh Islamic

8 Bank Indonesia., “Surat Edaran Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/25/PBI/2009

Fraud” accessed September 21, 2020, https://www.bi.go.id/. 9 Rahmayani and Rahmawaty, “Pengaruh Islamic Corporate Governance Dan Internal

Control Terhadap Indikasi Terjadinya Fraud Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia,” Jurnal

Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi (JIMEKA) Vol. 2, no. No. 3 (2017): Hlm. 19-20. 10

Atik Emilia Sula and Moh Nizarul Alim, “Pengawasan, Strategi Anti Fraud, Dan Audit

Kepatuhan Syariah Sebagai Upaya Fraud Preventive Pada Lembaga Keuangan Syariah,” 2014,

Hlm. 91.

Page 24: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

6

Financial Service Board (IFSB) dimana kepatuhan syariah merupakan

bagian dari tata kelola lembaga (corporate governance).11

Menurut

Cadbury Committee mendefinisikan corporate governance sebagai sistem

yang mengarahkan dan mengontrol perusahaan baik secara internal

maupun eksternal dengan tujuan untuk melindungi kepentingan-

kepentingan semua stakeholder.12

Untuk memenuhi kepatuhan Bank

Syariah terhadap prinsip-prinsip syariah Hameed et al merekomendasikan

Islamic Disclosure Index (IDI) yang dikembangkan berlandaskan tiga

indikator pengungkapan Islami, yaitu sharia compliance, corporate

governance dan social/environment disclosure.13

Adapun yang mendasari penelitian ini ialah munculnya isu-isu

mengenai lemahnya tata kelola perusahaan pada perbankan syariah yang

semakin menarik perhatian para pakar ekonomi dan keuangan Islam.

Terkait kelemahan tata kelola perusahaan perbankan syariah, salah satunya

menyangkut sharia compliance, dimana manajemen Bank Syariah belum

dapat memberikan jaminan kepatuhan syariah yang baik pada setiap

layanan produk dan jasa perbankan yang diberikan. Selain kepatuhan

syariah, penerapan Islamic corporate governance bisa meningkatkan citra

dan reputasi serta kepercayaan masyarakat kepada Bank Syariah .14

Penerapan Islamic corporate governance terbukti di dalam

penelitian di beberapa lembaga keuangan syariah di dunia Muslim dapat

meningkatkan reputasi dan kepercayaan masyarakat kepada Bank Syariah .

Menurut Chapra, kegagalan dalam penerapan prinsip syariah akan

membuat nasabah pindah ke bank lain sebesar 85%.15

Dengan demikian,

11

Budi Sukardi, “Kepatuhan Syariah (Shariah Compliance) Dan Inovasi Produk Bank

Syariah Di Indonesia,” 2012, Hlm. 4. 12

Muhammad, Manajemen Bank Syariah, 2005th ed. (Yogyakarta, n.d.), Hlm. 404. 13

Hameed et al. (2003) dalam Asrori, “Pengungkapan Syari’ah Compliance Dan

Kepatuhan Bank Syariah Terhadap Prinsip Syariah,” Jurnal Dinamika Akuntansi 3, no. 1 (2011):

Hlm. 1, http://journal.unnes.ac.id/index.php/jda. 14

Nova Rini, “The Implementation of Islamic Corporate Governance (ICG) on Sharia

Banking in Indonesia,” TIJAB (The International Journal of Applied Business) 2, no. 1 (February

21, 2019): Hlm. 31, https://doi.org/10.20473/tijab.V2.I1.2018.29-38. 15

Siti Maria Wardayati, “Implikasi Shariah Governance Terhadap Reputasi Dan

Kepercayaan Bank Syariah” 19 (2011): Hlm. 19.

Page 25: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

7

penerapan sharia compliance dan Islamic corporate governance menjadi

sebuah keharusan dan kewajiban bagi perbankan syariah di Indonesia

dalam upaya memperbaiki citra dan kepercayaan pada Bank Syariah .

Penelitian yang dilakukan oleh Fadhistri dan Dedik, pengaruh

Islamic corporate governance dan sharia compliance terhadap indikasi

terjadinya fraud pada Bank Umum Syariah di Indonesia 2014-2017.

variabel independen yang digunakan yaitu Islamic corporate governance

dan sharia compliance dengan proksi Islamic income ratio dan profit

sharing ratio. Variabel dependen yang digunakan ialah fraud pada Bank

Umum Syariah. Dengan hasil Islamic corporate governance secara parsial

berpengaruh terhadap indikasi terjadinya fraud pada Bank Umum Syariah

dengan arah positif. Sharia Compliance dengan proksi Islamic income

ratio secara parsial tidak berpengaruh dalam indikasi terjadinya fraud pada

Bank Umum Syariah. Sharia Compliance dengan proksi profit sharing

ratio secara parsial berpengaruh terhadap indikasi terjadinya fraud pada

Bank Umum Syariah dengan arah negatif.16

Berdasarkan uraian di atas peneliti termotivasi untuk meneliti

kembali terkait tata kelola perusahaan berdasarkan prinsip islam dan

kepatuhan pada prinsip-prinsip syariah karena penerapan tata kelola

perusahaan dan kepatuhan berdasarkan prinsip islam dapat dikatakan

sebagai unsur yang sangat penting di dalam Perbankan Syariah. Lemahnya

dalam penerapan tata kelola perusahan serta rendahnya kepatuhan syariah

dapat mempengaruhi kinerja dan dapat memberikan peluang terjadinya

tindakan kecurangan. Sampai dalam tahap penyelesaian peneliti belum

memperoleh penelitian yang secara spesifik menguji pengaruh tata kelola

perusahaan dan kepatuhan pada prinsip-prinsip islam terhadap kecurangan

Bank Syariah. Penelitian ini dalam pengukuran sharia compliance

menambahkan 2 (dua) indikator yaitu Islamic investment ratio (IIR) dan

16

Karina Amanna Fadhistri dan Dedik Nur Triyanto, “Pengaruh Islamic Corporate

Governance Dan Sharia Compliance Terhadap Indikasi Terjadinya Fraud Pada Bank Umum

Syariah Di Indonesia (Studi Empiris pada Bank Umum Syariah Periode 2014-2017),” e-

Proceeding of Management 6 No. 2 (2019): 8.

Page 26: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

8

zakat performance ratio (ZPR). Sehingga peneliti melakukan penelitian

yang berjudul “Pengaruh Sharia Compliance dan Islamic Corporate

Governance terhadap Fraud pada Bank Umum Syariah di Indonesia

periode 2015-2019”.

B. Identifikasi Masalah

Dari latarbelakang di atas dapat diidentifikasi masalah dalam

penelitian ini yaitu lemahnya tata kelola perusahaan berdasarkan prinsip

islam pada perbankan syariah menjadi salah satu faktor tindakan

kecurangan. Manajemen Bank Umum Syariah belum dapat memberikan

jaminan kepatuhan syariah yang baik pada setiap layanan produk dan jasa

perbankan yang diberikan sehingga dapat mempengaruhi kinerja dan

menjadi peluang terjadinya tindakan kecurangan.

C. Batasan Masalah

Untuk menghindari meluasnya pokok permasalahan dan

memudahkan penulis dalam melakukan penelitian ini maka perlu adanya

batasan masalah. Olah karena itu, peneliti membatasi masalah secara

khusus yaitu menggunakan variabel sharia compliance dengan indikator

yang digunakan adalah Islamic income ratio, profit sharing ratio, Islamic

investment ratio, zakat performance ratio dan variabel Islamic corporate

governance yang mana dilihat dari self-assessment yaitu penilaian sendiri

atas penerapan Islamic corporate governance. Sedangkan variabel Y yaitu

fraud, yang mana dilihat dari kasus internal fraud yang terjadi pada Bank

Umum Syariah. Serta cakupan penelitiannya yaitu Bank Umum Syariah

yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan periode 2015-2019.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, sehingga rumusan masalah

dalam penelitian ini yaitu:

1. Apakah Islamic Income Ratio, Profit Sharing Ratio, Islamic

Investment Ratio, Zakat Performance Ratio dan Islamic Corporate

Page 27: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

9

Governance berpengaruh terhadap Fraud pada Bank Umum Syariah di

Indonesia periode 2015-2019.

2. Apakah Islamic Income Ratio berpengaruh terhadap Fraud pada Bank

Umum Syariah di Indonesia Periode 2015-2019.

3. Apakah Profit Sharing Ratio berpengaruh terhadap Fraud pada Bank

Umum Syariah di Indonesia Periode 2015-2019.

4. Apakah Islamic Investment Ratio berpengaruh terhadap Fraud pada

Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2015-2019.

5. Apakah Zakat Performance Ratio berpengaruh terhadap Fraud pada

Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2015-2019.

6. Apakah Islamic Corporate Governance berpengaruh terhadap Fraud

pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2015-2019.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka

tujuan dalam penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui pengaruh Islamic Income Ratio, Profit Sharing

Ratio, Islamic Investment Ratio, Zakat Performance Ratio dan Islamic

Corporate Governance terhadap Fraud pada Bank Umum Syariah di

Indonesia periode 2015-2019.

2. Untuk mengetahui pengaruh Islamic Income Ratio terhadap Fraud

pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2015-2019.

3. Untuk mengetahui pengaruh Profit Sharing Ratio terhadap Fraud pada

Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2015-2019.

4. Untuk mengetahui pengaruh Islamic Investment Ratio terhadap Fraud

pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2015-2019.

5. Untuk mengetahui pengaruh Zakat Performance Ratio terhadap Fraud

pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2015-2019.

6. Untuk mengetahui pengaruh Islamic Corporate Governance terhadap

Fraud pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2015-2019.

Page 28: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

10

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dikemukakan dalam penelitian ini

yaitu sebagai berikut:

1. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan memperluas

wawasan terutama mengenai sharia compliance dan Islamic corporate

governance terhadap fraud pada Bank Umum Syariah di Indonesia

sehingga diharapkan dapat manfaat bagi penulis di masa yang akan

datang. Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai sarana untuk

mengaplikasikan ilmu yang selama ini telah didapat dibangku kuliah

secara teoritis dikaitkan dengan kondisi sebenarnya yang terjadi di

lapangan. Serta penelitian ini digunakan sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar S.Akun dalam jenjang pendidikan Strata satu (S-1)

2. Bagi Akademisi

Memberikan wawasan serta menambah pemahaman pengetahuan

mengenai terutama sharia compliance dan Islamic corporate governance

terhadap fraud pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Guna sebagai

referensi mengenai tata kelola dalam perusahaan yang baik dan

menghindari terjadinya kecurangan.

3. Bagi Perbankan Syariah

Memberikan gambaran mengenai sharia compliance dan Islamic

corporate governance terhadap fraud pada Bank Umum Syariah di

Indonesia. Dan sebagai acuan dalam menjalankan operasinya yang

berprinsip syariat, dalam rangka meminimalisir dan mencegah terjadinya

kecurangan dalam Perbankan Syariah di Indonesia.

4. Bagi Penelitian Selanjutnya

Menjadi referensi dan diharapkan penelitian ini menghadirkan

pemahaman yang lebih mendalam bagi penelitian selanjutnya yang ingin

melanjutkan penelitian mengenai sharia compliance dan Islamic corporate

governance terhadap fraud pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

Page 29: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

11

G. Sistematika Penulisan

BAB I: Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang, identifikasi masalah, batasan

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

sistematika penulisan.

BAB II: Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, Hipotesis Penelitian.

Bab ini menjelaskan kajian pustaka, kerangka pemikiran, studi relevan,

hipotesis statistik dan hipotesis penelitian.

BAB III: Metode Penelitian

Bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang digunakan, jenis dan

sumber data, metode pengumpulan data, populasi dan sampel, variabel

penelitian dan definisi operasional dari masing-masing variabel, serta

metode analisis data.

BAB IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini menjelaskan tentang objek penelitian, data penelitian, analisis hasil

penelitian, persamaan model regresi dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V: Penutup

Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan, dan saran-

saran yang diberikan untuk Bank Umum Syariah dan penelitian

selanjutnya.

Page 30: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

12

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

PENELITIAN

A. Kajian Pustaka

1. Perbankan Syariah

Tahun 1992 dengan di undangkan nya Undang-Undang Nomor 7

tahun 1992 tentang perbankan yang memuat ketentuan-ketentuan yang

secara eksplisit memperbolehkan pengelolaan bank berdasarkan konsep

bagi hasil (profit and loss sharing). Menurut pasal 1 ayat 1 Undang-

Undang nomor 7 tahun 1992 Perbankan adalah badan usaha yang

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf

hidup rakyat banyak. Hal tersebut di per tegas melalui Peraturan

Pemerintah Nomor 72 Tahun 1992 tentang Bank berdasarkan Prinsip Bagi

Hasil.

Dalam Undang-Undang No 10 Tahun 1998 ini secara tegas

membedakan bank berdasarkan bank konvensional yang mendasarkan

pada prinsip bunga dan bank berdasarkan prinsip syariah atau yang

kemudian lazim dikenal dengan Bank Syariah.17

Prinsip syariah yang

dimaksud adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan

berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki

kewenangan dalam penetapan fatwa dibidang syariah.18

Dalam Undang-

Undang nomor 21 tahun 2008 pasal 1 Perbankan Syariah adalah segala

sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah,

mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam

melaksanakan kegiatan usahanya.19

Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya

berdasarkan Prinsip Syariah. Sedangkan Unit Usaha Syariah, yang disebut

17

Khotibul Umam and Setiawan Utomo, Perbankan Syariah : Dasar-Dasar Dan

Dinamika Perkembangan Di Indonesia, Cetakan Kedua (Jakarta: Rajawali Pers, 2017), Hlm. 27. 18

Umam and Utomo, Hlm. 2. 19

Otoritas Jasa Keuangan, “Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008” accessed

September 21, 2020, 3, https://www.Ojk.go.id/.

Page 31: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

UUS, adalah unit kerja dari kantor pusat Bank Umum Konvensional

yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor atau unit yang

melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, atau unit kerja

di kantor cabang dari suatu bank yang berkedudukan di luar negeri yang

melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang berfungsi sebagai

kantor induk dari kantor cabang pembantu syariah dan unit syariah.20

2. Stewardship Theory

Stewardship theory didefinisikan sebagai situasi dimana para

steward (pengelola) tidak mempunyai kepentingan pribadi tetapi lebih

mementingkan kepentingan principal (pemilik). Teori stewardship ini

mengasumsikan hubungan yang kuat antara kesuksesan organisasi dengan

kinerja perusahaan, sehingga funiutilitas akan maksimal dan tujuan sesuai

dengan harapan pemilik. Karena steward lebih melihat pada usaha untuk

mencapai tujuan organisasi dan bukan pada tujuan individu.21

Implikasi teori stewardship dalam penelitian ini apabila

pendapatan islam meningkat maka tindakan melakukan fraud akan

menurun karena pendapatan islam yang sesuai prinsip syariah merupakan

salah satu cara untuk menjaga kepercayaan dari masyarakat untuk tetap

memilih Bank Syariah. Serta dalam pengelolaan operasional investasi

islam harus sesuai dengan prinsip syariah. Tanpa terlaksana kepatuhan

terhadap prinsip syariah masyarakat tentunya akan kehilangan

keistimewaan yang mereka cari dalam layanan perbankan syariah, yang

mana tidak ada perbedaan dari perbankan konvensional. Sehingga akan

berpengaruh pada keputusan mereka untuk memilih atau terus melanjutkan

pemanfaatan jasa yang diberikan oleh Bank Syariah. Jadi kepatuhan

syariah merupakan salah satu cara untuk menjaga kepercayaan dari

masyarakat.

20

Harahap Sofyan S, Akuntansi Perbankan Syariah PSAK Syariah Baru (LPFE Usakti,

2010). 21

Uswatun Hasanah, “Kepatuhan Prinsip-Prinsip Syariah Dan Islamic Corporate

Governance Terhadap Kesehatan Finansial Pada Bank Umum Syariah,” Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang, 2015, Hlm. 15.

Page 32: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

3. Syariah Enterprise Theory

Syariah Enterprise theory merupakan suatu teori akuntansi tentang

ekuitas atau kepemilikan atas suatu organisasi atau entitas. Di antara teori-

teori yang ada tersebut, yang dipandang selaras dengan sudut pandang

Islam menurut Setiabudi dan Triyuwono tahun 2002 secara implisit

menyebutkan adalah entity theory, sedangkan menurut Slamet tahun 2001

lebih sesuai bila menggunakan enterprise theory. Pendapat Slamet ini

didukung oleh Triyuwono yang merekomendasikan enterprise theory

sebagai konsep teoritis akuntansi syariah. Enterprise theory memiliki

pengertian yang lebih luas daripada entity theory, karena enterprise theory

lebih bersifat teori sosial yang orientasi nya lebih tertuju pada aspek-aspek

sosiologi dan per tanggung jawaban.22

Bagian yang terpenting dari syariah enterprise theory yang harus

mendasari setiap penetapan konsepnya yaitu kesadaran akan Allah SWT

adalah Pencipta dan Pemilik Tunggal dari seluruh alam (Konsep Tauhid).

Sehingga sebagai penerima amanah, manusia hanyalah memiliki hak guna

pakai dan bukannya hak milik, yang di dalamnya melekat

pertanggungjawaban untuk menggunakan amanah itu dengan cara dan

tujuan yang telah ditetapkan oleh Sang Pemberi Amanah.23

Implikasi teori syariah enterprise pada penelitian ini dimana dalam

melaksanakan kegiatan Bank Umum Syariah harus berlandaskan syariah

enterprise theory, karena Bank Umum Syariah tidak hanya bertanggung

jawab kepada pemilik namun juga kepada stakeholder dan Allah SWT.

Perusahaan yang semakin meningkatkan zakat nya mengindikasikan

bahwa perusahaan memiliki komitmen yang tinggi dalam mendukung

rendahnya tindakan kecurangan fraud. Zakat perusahaan selain merupakan

ibadah yang harus dilaksanakan juga dapat dijadikan sebagai pembentukan

22

Elvyra Soedarso, “Penilaian Kinerja Fisik (Iviateri) Koperasi Syari’ah Menurut

Perspektif Shari’ate Enterprise Theory Dengan Nilai Tambah Syari’ah Dan Zaka1t Sebagai

Indikator,” Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan, t.t., Hlm. 2. 23

Elvyra Soedarso, Hlm. 3.

Page 33: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

image perusahaan, sehingga perusahaan yang mempunyai tingkat fraud

lebih rendah diharapkan juga akan meningkatkan zakat nya.

Semakin tinggi menerapkan Islamic corporate governance dan

kepatuhan syariah dalam menerapkan prinsip syariah enterprise tersebut

adanya kemungkinan bank untuk memperoleh katagori sebagai bank yang

sehat. Bank Umum Syariah juga akan lebih berhati-hati dalam

melaksanakan tugasnya sehingga dapat meminimalisir tindakan

kecurangan yang mungkin dilakukan. Penerapan syariah enterprise theory

harus memberikan informasi yang akurat dan transparan, sehingga pemilik

kepentingan yakin akan kebenaran informasi laporan keuangan yang di

terbitkan oleh pihak Bank Umum Syariah.

4. Agency Theory

Agency theory merupakan hal dasar untuk memahami hubungan

antara pemilik (principal) dan manajemen (agent). Kontrak antara satu

orang atau lebih dimana pemilik yang mempekerjakan orang lain untuk

memberikan amanah suatu jasa dan kemudian mendelegasikan wewenang

dan tanggung jawab pengambilan keputusan kepada manajemen maupun

pemilik tersebut yang diatur dalam kontrak kerja atau persetujuan bersama

hal ini merupakan hubungan keagenan.24

Berdasarkan teori ini, berfokus pada agency problem pada kontrak

mudharabah antara pemilik (shahibul-maal) dan pengelola perusahaan

(muharib) dimana dalam pembiayaan ini kepercayaan dan transparansi

dari kedua belah pihak yang bermuamalah mutlak diperlukan agar

hubungan keagenan yang tercipta tidak menimbulkan perilaku fraud.

Dijelaskan dalam penelitian ini bahwa beberapa agency problem yang

ditemui dalam mudharabah antara lain adanya konflik kepentingan,

mudharib memiliki akses informasi yang tidak dimiliki oleh pihak

shahibul-maal, ketika pengelola lebih banyak mengenal informasi internal

dan prospek masa yang akan datang, sedangkan pemilik minim akan

24

Jensen, M. C., and W. Meckling. “Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency

Costs, and Ownership Structure”, Journal of Financial Economic 3, 305-360, 1976.

Page 34: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

pengetahuan tentang informasi yang terjadi begitu pun stakeholder lainnya

maka asimetri informasi akan muncul.25

Adanya tindakan kecurangan yang terjadi merupakan akibat yang

mungkin timbul dari adanya agency problem yaitu asimetri informasi,

dimana informasi yang dimiliki oleh agency digunakannya untuk

mengambil kesempatan memperoleh keuntungan bagi dirinya sendiri atau

orang lain yang dapat mengakibatkan kerugian bagi pemilik maupun

perusahaan. Serta berdasarkan Agency theory apabila nilai investasi yang

ditanamkan tinggi, maka manajer telah mengelola dana investor dengan

jujur dan baik sesuai dengan tujuan di awal. Apabila manajer sudah

bersedia jujur itu berarti dia akan cenderung menghindari melakukan

tindakan kecurangan dimana nilai fraud perusahaan akan menurun.

5. Islamic Corporate Governance

Secara umum Corporate governance (CG) terkait dengan sistem

dan mekanisme hubungan yang mengatur dan menciptakan insentif yang

pas di antara para pihak yang mempunyai kepentingan pada suatu

perusahaan agar perusahaan dimaksud dapat mencapai tujuan-tujuan

usahanya yang optimal.26

Tata kelola perusahaan menurut Sutedi adalah

suatu proses yang diimplementasikan oleh pihak shareholders, komisaris,

dan direktur untuk meningkatkan kelangsungan hidup perusahaan.27

Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum

sendiri menurut Pasal 1 angka 6 Peraturan Bank Indonesia

No.8/4/PBI/2006 disebutkan bahwa good corporate governance adalah

tata kelola bank yang menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan

25

Anugerah, Rita. “Peranan Good Corporate Governance dalam Pencegahan Fraud”,

Jurnal Akuntansi Universitas Riau, Volume 3 Nomor 1, Oktober,2014. Hlm. 110 26

Umam and Utomo, Perbankan Syariah : Dasar-Dasar Dan Dinamika Perkembangan

Di Indonesia. Hlm. 189 27

Sutedi (2012) dalam Khairiyani, “Bagaimana Tata Kelola Internal Perusahaan

Pertambangan?”, Jurnal Akuntansi Multiparadigma JAMAL”, v9, no 2, 2086-7603, (2018). Hlm.

365

Page 35: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

(transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban

(responsibility), independensi (independency), dan kewajaran (fairness).28

Sebagai lembaga intermediasi dan lembaga kepercayaan, dalam

melaksanakan kegiatan usahanya bank harus menganut prinsip

keterbukaan (transparency), memiliki ukuran kinerja dari semua jajaran

bank berdasarkan ukuran-ukuran yang konsisten dengan corporate values,

sasaran usaha dan strategi bank sebagai pencerminan akuntabilitas bank

(accountability) berpegang pada prudential banking practices dan

menjamin dilaksanakannya ketentuan yang berlaku sebagai wujud

tanggung-jawab bank (responsibility), objektif dan bebas dari tekanan

pihak manapun dalam pengambilan keputusan (independency), serta

senantiasa memperhatikan kepentingan stakeholder berdasarkan azas

kesetaraan dan kewajaran (fairness).29

Islamic Corporate Governance (ICG) yang ideal sesuai dengan

prinsip ekonomi islam adalah dikembangkan menggunakan teori

stakeholder yaitu mengakomodasi kepentingan seluruh pemangku

perusahaan secara adil, berdasarkan aturan syariah sesuai dengan hak

kepemilikan dan kontrak perjanjian islam. Adapun fokus perhatian tata

kelola perusahaan Islami adalah memenuhi kepatuhan terhadap prinsip

syariah, yang mengikat semua pihak stakeholder perusahaan dalam

memenuhi kewajiban dan memperoleh hak atas perusahaan.30

Prinsip-prinsip syariah yang mendukung bagi terlaksananya prinsip

ICG dimaksud, yakni keharusan bagi subjek hukum termasuk bank untuk

menerapkan prinsip kejujuran (siddiq), edukasi kepada masyarakat

(tabligh), kepercayaan (amanah), dan pengelolaan secara profesional

(fatanah). Siddiq berarti memastikan bahwa pengelolaan Bank Syariah

dilakukan dengan moralitas yang menjunjung tinggi nilai kejujuran.

28

Bank Indonesia, “Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 Tentang Pelaksanaan

Good Corporate Governance.” accessed September 21, 2020, https://www.bi.go.id/. 29

Wahyudin Zarkasti, Good Corporate Governance : Pada Badan Usaha Manufaktur,

Perbankan, Dan Jasa Keuangan Lainnya (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2018), Hlm. 113. 30

Asrori, “Implikasi Islamic Corporate Governance Dan Implikasinya Terhadap Kinerja

Bank Syariah,” Jurnal Dinamika Akuntansi 6, no. 1 (2014): 90–102.

Page 36: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

Tabligh dapat menyampaikan secara berkesinambungan melakukan

sosialisasi dan mengedukasi masyarakat mengenai prinsip-prinsip, produk

dan jasa perbankan syariah. Amanah yaitu kepercayaan dengan menjaga

prinsip kehati-hatian dan kejujuran dengan ketat dalam mengelola dana

yang diperoleh dari pemilik dana (shahibul maal) sehingga timbul rasa

saling percaya antara pihak pemilik dana dan pihak pengelola dana

investasi (mudharib). Sedangkan Fatanah berarti memastikan bahwa

pengelolaan bank dilakukan secara profesional dan kompetitif sehingga

menghasilkan keuntungan maksimum dalam tingkat risiko yang ditetapkan

oleh bank. Termasuk di dalamnya adalah pelayanan yang penuh dengan

kecermatan dan kesantunan (ri’ayah) serta penuh rasa tanggung jawab

(mas’uliyah).31

Menurut Padmantyo dan Muqorrobin tata kelola perusahaan dalam

Islam harus pada prinsip-prinsip tauhid, taqwa dan ridha, ekuilibrium

(keseimbangan dan keadilan), dan kemaslahatan. Selain itu dalam upaya

perbaikan kualitas dan peningkatan nya dalam melaksanakan tata kelola

perusahaan, Bank diwajibkan secara berkala melakukan self assessment

(penilaian sendiri) secara komprehensif terhadap kecukupan pelaksanaan

Good Corporate Governance (GCG).

Dalam Surat Edaran BI No. 12/13/DPbS tentang Pelaksanaan

Good Corporate Governance (GCG) bagi Bank Umum Syariah dan Unit

Usaha Syariah di dalamnya menjelaskan tentang self assessment bagi BUS

dilakukan dengan penilaian terhadap 11 faktor, yaitu:32

1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris

2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi

3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite

4. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah

31

Aldira Maradita, “Karakteristik Good Corporate Governance Pada Bank Syariah Dan

Bank Konvensional,” Yuridika 29, no. 2 (May 26, 2014): Hlm. 4,

https://doi.org/10.20473/ydk.v29i2.366. 32

Bank Indonesia, “Surat Edaran BI Nomor 12/13/DPbS Tentang Pelaksanaan Good

Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah Dan Unit Usaha Syariah.” accessed September

22, 2020, https://www.bi.go.id/.

Page 37: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

5. Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam kegiatan penghimpunan dana

dan penyaluran dana serta pelayanan jasa

6. Penanganan benturan kepentingan

7. Penerapan fungsi kepatuhan

8. Penerapan fungsi audit intern

9. Penerapan fungsi audit ekstern

10. Batas Maksimum Penyaluran Dana

11. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan BUS laporan

pelaksanaan GCG serta pelaporan internal.

6. Sharia Compliance Kepatuhan prinsip syariah (sharia compliance) menjadi salah satu

aspek mendasar yang membedakan antara perbankan syariah dengan

konvensional.33

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor

13/2/PBI/2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum, yang

dimaksud fungsi kepatuhan adalah serangkaian tindakan atau langkah-

langkah yang bersifat ex-ante (preventif) untuk memastikan bahwa

kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur serta kegiatan usaha yang

dilakukan oleh bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk prinsip syariah

bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, serta memastikan

kepatuhan bank terhadap komitmen yang dibuat oleh bank kepada Bank

Indonesia dan atau otoritas pengawas lain yang berwenang.34

Kepatuhan

syariah dalam Bank Syariah secara konsep sesungguhnya merupakan

penerapan prinsip-prinsip Islam, syariah dan tradisinya ke dalam transaksi

keuangan dan perbankan serta bisnis lain yang terkait secara konsisten dan

menjadikan syariah sebagai kerangka kerja bagi sistem dan keuangan

Bank Syariah dalam alokasi sumber daya, manajemen, produksi, aktivitas

33

Luqman Nurhisam, “Kepatuhan Syariah (Sharia Compliance) dalam Industri Keuangan

Syariah,” Jurnal Hukum IUS QUIA IUSTUM 23, no. 1 (2016): Hlm. 3,

https://doi.org/10.20885/iustum.vol23.iss1.art5. 34

Bank Indonesia, “Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/2/PBI/2011 Tentang

Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum” accessed September 22, 2020,

https://www.bi.go.id/.

Page 38: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

pasar modal dan distribusi kekayaan.35

Berdasarkan definisi di atas, dapat

dipahami bahwa kepatuhan syariah (sharia compliance) merupakan

penerapan prinsip-prinsip Islam dalam ketentuan, sistem, kebijakan dan

prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank Syariah .

Dalam pasal 1 ayat 18 Undang-Undang No. 10 tahun 1998 Prinsip

Syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank

dengan pihak lain untuk penyimpanan dana atau pembiayaan kegiatan

usaha atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah antara

lain pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), prinsip jual

beli barang dengan keuntungan (murabahah), atau pembiayaan barang

modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah), atau dengan

adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari

pihak bank oleh pihak lain (ijarah qa iqtina).36

Terdapat beberapa indikator yang dapat digunakan sebagai ukuran

secara kualitatif untuk menilai kepatuhan syariah dalam bank syariah

antara lain sebagai berikut:37

a. Akad atau kontrak yang digunakan untuk pengumpulan dan

penyaluran dana sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dan aturan

syariah yang berlaku, seperti akad mudharabah, akad musyarakah,

akad murabahah, akad salam dan lain sebagainya.

b. Dana zakat dihitung dan dibayar serta dikelola sesuai dengan

aturan dan prinsip-prinsip syariah.

c. Seluruh transaksi dan aktivitas ekonomi dilaporkan secara wajar

sesuai dengan standar akuntansi syariah yang berlaku.

d. Lingkungan kerja dan corporate culture sesuai dengan syariah.

e. Bisnis usaha yang dibiayai tidak bertentangan dengan syariah.

35

Maradita, “Karakteristik Good Corporate Governance Pada Bank Syariah Dan Bank

Konvensional.” Hlm. 202 36

Bank Indonesia, “Peraturan Bank Indonesia Nomor UU No. 10 Tahun 1998 tentang

Prinsip Syariah.” accessed September 22, 2020, https://www.bi.go.id/ 37

Adrian Sutedi (2009) dalam Aldira Maradita, “Karakteristik Good Corporate

Governance Pada Bank Syariah Dan Bank Konvensional,” Yuridika 29, no. 2 (May 26, 2014):

Hlm. 4, https://doi.org/10.20473/ydk.v29i2.366.

Page 39: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

f. Terdapat Dewan Pengawas Syariah (DPS) sebagai pengarah

syariah atas keseluruhan aktivitas operasional bank syariah.

g. Sumber dana berasal dari sumber yang sah dan halal menurut

syariah.

Selain itu terdapat pula indikator-indikator yang dapat digunakan

untuk mengukur kepatuhan syariah secara kuantitatif. Seperti yang

dikembangkan oleh beberapa pakar akuntansi Islam (syariah) diantaranya

Hameed et al. tahun 2004 dan Taheri tahun 2001 merekomendasikan

Islamic Disclosure Index (IDI) sebagai instrumen pertanggung jawaban

kepatuhan bank syariah terhadap prinsip syariah, yang dikembangkan

berlandaskan tiga komponen indikator pengungkapan Islami syariah

compliance, corporate governance and social/environment disclosures.

Sehingga penjelasan diatas, penelitian ini menggunakan tiga indikator

untuk mengukur sharia compliance menurut Hameed yaitu, indikator

prinsip-prinsip syariah yang akan digunakan yaitu:38

a. Islamic Income Ratio (IsIR)

Pendapatan Islam adalah pendapatan yang bersumber dari

kegiatan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Prinsip syariah

tidak adanya transaksi yang melibatkan riba, gharar, perjudian serta hal

haram lainnya dan mendorong transaksi bersifat halal. Islamic Income

Ratio untuk menilai persentase pendapatan islam dari seluruh total

pendapatan yang di terima Bank Syariah .39

b. Profit Sharing Ratio (PSR)

Profit Sharing Ratio menunjukan seberapa jauh perbankan

syariah mencapai eksistensi dengan perolehan bagi hasil dari

pemberian pembiayaan bagi nasabah. Rasio ini digunakan untuk

melihat bagaimana Bank Syariah menggunakan aktivitas bagi hasil

38

Hameed et al. (2004) dalam Asrori, “Pengungkapan Syari’ah Compliance Dan

Kepatuhan Bank Syariah Terhadap Prinsip Syariah,” Jurnal Dinamika Akuntansi 3, no. 1 (2011):

Hlm. 1, http://journal.unnes.ac.id/index.php/jda. 39

Budiman, Fajar. 2017. Pengaruh Sharia Compiance dan Islamic Corporate Governance

Terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2012-2016. Universitas

Syarif Hidayatullah Jakarta. Hlm. 20

Page 40: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

dalam kegiatannya dengan total pembiayaan. Profit Sharing Ratio

untuk menghitung bagi hasil yang di peroleh dari pembiayaan yang

meliputi mudharabah dan musyarakah.40

c. Islamic Investment Ratio (IIR)

Investasi Islam adalah aktivitas penempatan dana sesuai

dengan prinsip-prinsip syariah yang dalam kegiatan penghimpunan

dana dan pembiayaan kegiatan usahanya tidak mengandung unsur riba,

maisir, gharar, haram, dan zalim. Islamic Investment Ratio untuk

menghitung investasi islam dilihat dengan cara membandingkan

investasi syariah dengan total investasi yang telah dilakukan. Investasi

islam diperoleh dengan menunjukkan persentase dari investasi yang

dilakukan Bank Syariah pada produk halal.

d. Zakat Performance Ratio (ZPR)

Zakat merupakan salah satu ciri khas ekonomi Islam mengenai

harta yang tidak ada dalam perekonomian lain. Sistem perekonomian

di luar Islam tidak mengenal tuntutan Allah SWT, kepada pemilik

harta, muzaki. Bahkan pada posisinya menganjurkan untuk

menyalurkan nya kepada yang berhak secara langsung. Di hitung

untuk rasio zakat ialah zakat dibagi total aktiva bersih berapa

kemampuan bank membayar zakat dari bank yang memiliki total

aktiva bersih.41

7. Fraud

Di Indonesia fraud yang terkait dengan perbankan dijelaskan

dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/28/DPNP tentang penerapan

strategi anti-fraud bagi bank umum, yang menyatakan bahwa fraud adalah

tindakan penyimpangan atau pembiaran yang sengaja dilakukan untuk

mengelabui, menipu, atau memanipulasi bank, nasabah, atau pihak lain,

40

Fadhistri dan Triyanto, “Pengaruh Islamic Corporate Governance Dan Sharia

Compliance Terhadap Indikasi Terjadinya Fraud Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia (Studi

Empiris pada Bank Umum Syariah Periode 2014-2017),” Hlm. 3. 41

Ria Fatmasari dan Masiyah Kholmi, “Analisis Kinerja Keuangan Perbankan Syariah

Dengan Pendekatan Islamicity Performance Index Pada Perbankan Syariah Di Indonesia,” Jurnal

Akademi Akuntansi 1, no. 1 (5 November 2018): Hlm. 77, https://doi.org/10.22219/jaa.v1i1.6940.

Page 41: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

yang terjadi di lingkungan bank dan atau menggunakan sarana bank

sehingga mengakibatkan bank, nasabah, atau pihak lain menderita

kerugian dan atau pelaku fraud memperoleh keuntungan keuangan baik

secara langsung maupun tidak langsung.

Berdasarkan definisi di atas, pengertian fraud adalah suatu

tindakan yang melanggar hukum dilakukan dengan sengaja, ditandai

dengan tipu daya, penyembunyian atau perusak kepercayaan yang

dilakukan dengan mengelabui, menipu atau memanipulasi untuk

memperoleh keuntungan.42

Terdapat tiga unsur yang hadir ketika sebuah kejahatan terjadi

yaitu motivasi, kesempatan, dan rasionalisasi. Motivasi adalah dorongan

yang timbul dalam diri seseorang yang dijadikan alasan untuk melakukan

kejahatan. Alasan ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu alasan financial dan

alasan non-financial.

Gambar 2.1

Triangle Fraud

Sumber: ACFE(http://www.acfe.com/fraudtree. aspx)

Selain unsur motivasi, kesempatan dan rasionalisasi, terdapat fraud

yang dilakukan dengan memerlukan keahlian khusus dan tidak selalu

dimiliki oleh pihak lain. Cybercrime banking fraud biasanya dilakukan

dengan cara memanfaatkan kelemahan sistem perusahaan dan kelemahan

manajemen. Bank Indonesia mengatakan setidaknya ada tiga modus

kejahatan cyber yang menyerang sistem perbankan Indonesia, yaitu

42

Bank Indonesia. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/28/DPNP Tahun 2011

Tentang Penerapan Strategi Anti fraud Bagi Bank Umum Syariah.

Page 42: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

skimming, phishing dan malware. Skimming adalah tindakan mengambil

data nasabah menggunakan alat perekam.43

Menurut Association Of Certified Fraud Examination (ACFE)

memperluas definisi fraud yaitu tidak hanya mengenai kecurangan laporan

keuangan dan penyalahgunaan aset, melainkan juga termasuk korupsi.

Korupsi yang dimaksud disini meliputi pertentangan kepentingan (conflict

of interest), suap (bribery), pemberian ilegal (illegal gratuity), dan

pemerasan (economics extortion).44

Penelitian ini fokus pada fraud yang terjadi pada hubungan kerja

(occupational fraud) atau yang disebut juga internal fraud sebab menurut

penelitian yang dilakukan oleh ACFE menunjukkan bahwa jenis fraud

yang memiliki risiko terbesar bagi perusahaan di seluruh dunia ialah

korupsi dan billing scheme yang mana keduanya termasuk dalam kategori

occupational fraud, selain itu occupational fraud menjadi ancaman

terbesar terutama bagi perusahaan yang memiliki control yang lemah

seperti perusahaan kecil. Occupational fraud tree memiliki tiga cabang

utama, yaitu:45

a. Corruption (korupsi), yang terdiri dari empat ranting yaitu conflicts

of interests (benturan kepentingan), bribery (penyuapan), illegal

gratuities (pemberian hadiah atau gratifikasi) dan economic

extortion.

b. Asset Misappropriation (penyalahgunaan aset), adalah melibatkan

pencurian aset entitas perusahaan yang dilakukan oleh seseorang

yang diberi wewenang untuk mengelola aset tersebut, misalnya

pencurian kas, persediaan dan pengeluaran yang bersifat fraud.

43

Trie Rundi Hartono, “Fraud Perbankan Indonesia: Studi Eksplorasi,” Prosiding

Seminar Nasional Pakar ke 2, 2019, Hlm. 2. 44

Sri Anggadini and Adeh Komala, Akuntansi Syariah, Pertama (Bandung: Rekayasa

Sains, 2017), Hlm. 274. 45

Haifa Najib and Rini Rini, “Sharia Compliance, Islamic Corporate Governance Dan

Fraud Pada Bank Syariah,” Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Islam 4, no. 2 (March 6, 2019): 131-

46, https://doi.org/10.35836/jakis.v4i2.23.

Page 43: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

c. Financial Statement Fraud yang meliputi fraudulent financial

statements (fraud laporan keuangan) dan fraudulent non-financial

statements. Fraud dalam laporan keuangan merupakan bentuk

salah saji atau pengabaian jumlah atau pengungkapan yang

disengaja dengan maksud menipu para pemakai laporan keuangan

tersebut, seperti menyajikan aset atau pendapatan lebih tinggi dari

yang sebenarnya (asset/revenue overstatements) atau menyajikan

aset dan revenue lebih rendah dari yang sebenarnya (asset/revenue

understatements).

Good Corporate Governance pada perusahaan apabila

dilaksanakan dengan baik dalam penerapan nya dapat mengurangi serta

mencegah terjadinya tindakan kecurangan tersebut. Pada Bank Syariah ,

tidak menutup kemungkinan dapat terjadinya fraud. Maka dengan

demikian untuk diterapkannya tata kelola perusahaan secara islam (Islamic

Corporate Governance) beserta dengan prinsip-prinsip syariah secara baik

dan benar sehingga dapat digunakan untuk mencegah terjadinya praktik

fraud pada Bank Syariah.46

46

Anugerah, Rini. 2014. Peranan Good Corporate Governance dalam Pencegahan Fraud.

Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Riau. 3 (1): 101-113.

Page 44: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

26

B. Studi Relevan

Adapun hasil penelitian terdahulu mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini terdapat dalam tabel 2.1:

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Penelitian Judul Metode Analisis Hasil Penelitian

1. Fadhistri dan

Dedik (2019)

Pengaruh Islamic Corporate

Governance dan Sharia

Compliance terhadap indikasi

terjadinya Fraud pada Bank

Umum Syariah di Indonesia

2014-2017.

Metode analisis

regresi logistik

Islamic Corporate Governance berpengaruh

positif terhadap indikasi terjadinya fraud pada

Bank Umum Syariah. Profit Sharing Ratio

berpengaruh negatif terhadap indikasi

terjadinya fraud pada Bank Umum Syariah.

Islamic Income Ratio tidak berpengaruh

terhadap indikasi terjadinya fraud pada Bank

Umum Syariah.

2. Ngumar,

Fidiana dan

Endang (2019)

Implikasi Tata kelola Islami

Pada Fraud Bank Islam.

Metode analisis

regresi linier

berganda

Dewan Direksi dan Dewan Komisaris

berpengaruh negatif terhadap fraud, Kontrol

Internal berpengaruh negatif terhadap fraud

Dewan Pengawas Syariah berpengaruh negatif

terhadap fraud

3. Rahmayani dan

Rahmawaty

(2017)

Pengaruh Islamic Corporate

Governance dan Internal

Control terhadap indikasi

terjadinya Fraud pada Bank

Umum Syariah di Indonesia.

Metode analisis

regresi linear

berganda.

Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab DPS,

pelaksanaan tugas dan tanggung jawab direksi

dan internal control secara bersama-sama tidak

berpengaruh terhadap indikasi terjadinya fraud

pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

Page 45: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

Lanjutan Tabel 2.1

4. Najib dan Rini

(2016)

Analisis Faktor yang

Mempengaruhi Fraud di

Bank Syariah 2010-2014.

Metode analisis

regresi berganda

multiple regression

Sharia Compliance dengan proksi Islamic

Income Ratio tidak berpengaruh terhadap fraud

pada Bank Syariah , Sharia Compliance

dengan proksi Profit Sharing Ratio

berpengaruh signifikan negatif terhadap fraud

pada Bank Syariah, Sharia compliance dengan

proksi Islamic Investment Ratio tidak

berpengaruh terhadap fraud pada Bank Syariah

, dan Islamic Corporate Governance tidak

berpengaruh terhadap fraud pada Bank Syariah.

5. Mulazid (2016) Pelaksanaan Sharia

Compliance pada Bank

Syariah studi kasus pada

Bank Syariah Mandiri,

Jakarta

Pendekatan

kualitatif.

Sistem pengawasan terhadap kepatuhan syariah

telah dilaksanakan dengan baik. Fungsi

kepatuhan syariah oleh direktur kepatuhan

kepada seluruh jajaran Bank Syariah Mandiri

secara normatif telah dilaksanakan sesuai

prinsip-prinsip kepatuhan, budaya kepatuhan,

manajemen risiko dan kode etik kepatuhan

Bank Syariah Mandiri. Pelaksanaan audit

internal di Bank Syariah Mandiri belum

berjalan efektif. Selanjutnya direktur kepatuhan

dan satuan kerja kepatuhan memiliki peran

strategis dalam mengawasi jalannya budaya

kepatuhan, sehingga kinerja Bank Syariah

Mandiri menjadi semakin baik.

Sumber: Data yang diolah

Page 46: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

28

Berdasarkan tabel 2.1 perbedaan penelitian ini dengan penelitian-

penelitian terdahulu yang di lakukan oleh Fadhistri dan Dedik terletak

pada variabel independen yang digunakan yaitu sharia compliance dengan

proksi profit sharing ratio dan Islamic income ratio sedangkan dalam

penelitian ini menambahkan 2 (dua) proksi sharia compliance yaitu

Islamic investment ratio dan zakat performance ratio.47

Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ngumar, Fidiana

dan Endang (terletak pada judul dan variabel yang di gunakan yaitu

Implikasi Tata kelola Islami pada Fraud Bank Islam. Dengan variabel

independen nya Dewan Direksi, Dewan Komisaris, Kontrol Internal, dan

Dewan Pengawas Syariah. Sedangkan penelitian ini variabel Islamic

corporate governance dengan menggunakan semua indikator nya.48

Selanjutnya perbedaan penelitian Rahmayani dan Rahmawatialah

pada variabel independen yang mana menguji pengaruh variabel Islamic

corporate governance dan internal control terhadap indikasi terjadinya

fraud sedangkan penelitian ini variabel independen yang di gunakan

sharia compliance dan Islamic corporate governance.49

Penelitian Najib dan Rini pengambilan data penelitian periode

2010-2014 sedangkan penelitian ini pada tahun 2015-2019.50

Dan yang

terakhir perbedaan penelitian yang di lakukan oleh Mulazid terletak pada

metode yang di gunakan yaitu metode kualitatif sedangkan penelitian ini

menggunakan metode kuantitatif. Serta studi kasus penelitian Mulazid

pada Bank Syariah Mandiri Jakarta sedangkan penelitian ini pada Bank

Umum Syariah di Indonesia.51

47

Fadhistri and Triyanto, “Pengaruh Islamic Corporate Governance Dan Sharia

Compliance Terhadap Indikasi Terjadinya Fraud Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia (Studi

Empiris pada Bank Umum Syariah Periode 2014-2017),” Hlm. 1. 48

Sutjipto Ngumar and Endang Dwi Retnani, “Implikasi Tatakelola Islami Pada Fraud

Bank Islam,” Jurnal Reviu Akuntansi dan Keuangan Vol. 9, no. No. 2 (2019): Hlm. 1. 49

Rahmayani and Rahmawaty, “Pengaruh Islamic Corporate Governance Dan Internal

Control Terhadap Indikasi Terjadinya Fraud Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia,” Hlm. 1. 50

Najib and Rini, “Sharia Compliance, Islamic Corporate Governance Dan Fraud Pada

Bank Syariah,” Hlm. 1. 51

Ade Sofyan Mulazid, “Pelaksanaan Sharia Compliance Pada Bank Syariah (Studi

Kasus Pada Bank Syariah Mandiri, Jakarta)” 20, no. 1 (2016): Hlm. 1.

Page 47: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

C. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.2

Kerangka Penelitian

Keterangan :

= Secara Parsial

= Secara Simultan

Berdasarkan latar belakang masalah, tinjauan teoritis dan tinjauan

penelitian terdahulu, maka dapat dilihat rumuskan kerangka pemikiran

yang di sajikan dalam gambar 2.2 yaitu terdapat lima variabel dalam

penelitian ini yang mana pengaruh masing-masing variabel secara parsial

terhadap fraud dan pengaruh secara simultan terhadap fraud.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka pemikiran yang telah

diuraikan sebelumnya, maka dapat dibuat hipotesis penelitian sebagai

berikut:

1. Pengaruh Islamic Income Ratio, Profit Sharing Ratio, Islamic

Investment Ratio, Zakat Performance Ratio dan Islamic Corporate

Governance terhadap Fraud pada Bank Umum Syariah di

Indonesia periode 2015-2019.

Page 48: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

2. Pengaruh Islamic Income Ratio terhadap Fraud pada Bank Umum

Syariah di Indonesia Periode 2015-2019.

3. Pengaruh Profit Sharing Ratio terhadap Fraud pada Bank Umum

Syariah di Indonesia Periode 2015-2019.

4. Pengaruh Islamic Investment Ratio terhadap Fraud pada Bank

Umum Syariah di Indonesia Periode 2015-2019.

5. Pengaruh Zakat Performance Ratio terhadap Fraud pada Bank

Umum Syariah di Indonesia Periode 2015-2019.

6. Pengaruh Islamic Corporate Governance terhadap Fraud pada

Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2015-2019.

E. Hipotesis Statistik

Hipotesis berasal dari kata hipo dan tesis. Hipo berarti kurang dari

tesa yang berarti pendapat.52

Hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian

telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara,

karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan,

belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui

pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban

teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang

empirik.53

Berdasarkan latar belakang masalah, tujuan penelitian dan

kerangka pemikiran diatas, dapat dirumuskan hipotesis nya mengenai

Pengaruh Sharia Compliance dan Islamic Corporate Governance terhadap

Fraud pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Setelah adanya kerangka

pemikiran diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Ha1: Islamic Income Ratio, Profit Sharing Ratio, Islamic

Investment Ratio, Zakat Performance Ratio dan Islamic Corporate

52

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantiatif : Komunikasi, Ekonomi, Dan

Kebijakan Publik Serta Ilmu Sosial Lainnya, Prenadamedia Group (Jakarta, 2006), Hlm. 75. 53

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, Cet. 23 (Bandung:

Penerbit Alfabeta, 2016), Hlm. 64.

Page 49: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

Governance berpengaruh terhadap Fraud pada Bank Umum

Syariah di Indonesia Periode 2015-2019.

2. Ha2: Islamic Income Ratio berpengaruh terhadap Fraud pada Bank

Umum Syariah di Indonesia Periode 2015-2019.

3. Ha3: Profit Sharing Ratio berpengaruh terhadap Fraud pada Bank

Umum Syariah di Indonesia Periode 2015-2019.

4. Ha4: Islamic Investment Ratio berpengaruh terhadap Fraud pada

Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2015-2019.

5. Ha5: Zakat Performance Ratio berpengaruh terhadap Fraud pada

Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2015-2019.

6. Ha6: Islamic Corporate Governance berpengaruh terhadap Fraud

pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2015-2019.

7. H01: Islamic Income Ratio, Profit Sharing Ratio, Islamic

Investment Ratio, Zakat Performance Ratio dan Islamic Corporate

Governance tidak berpengaruh terhadap Fraud pada Bank Umum

Syariah di Indonesia Periode 2015-2019.

8. H02: Islamic Income Ratio tidak berpengaruh terhadap Fraud pada

Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2015-2019.

9. H03: Profit Sharing Ratio tidak berpengaruh terhadap Fraud pada

Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2015-2019.

10. H04: Islamic Investment Ratio tidak berpengaruh terhadap Fraud

pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2015-2019.

11. H05: Zakat Performance Ratio tidak berpengaruh terhadap Fraud

pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2015-2019.

12. H06: Islamic Corporate Governance tidak berpengaruh terhadap

Fraud pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2015-2019.

Page 50: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Objek Penelitian

Menurut Sugiyono menjelaskan pengertian objek penelitian adalah

“sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid dan reliable tentang suatu hal

(variabel tertentu)”. Objek penelitian yang penulis teliti adalah Islamic

Income Ratio (X1), Profit Sharing Ratio (X2), Islamic Investment Ratio

(X3), Zakat Performance Ratio (X4), Islamic Corporate Governance (X5),

dan Fraud (Y) pada Bank Umum Syariah di Indonesia.54

B. Jenis Penelitian

Dalam suatu penelitian seorang peneliti harus menggunakan jenis

penelitian yang tepat. Hal ini dimaksud agar peneliti dapat memperoleh

gambaran yang jelas mengenai masalah yang dihadapi serta langkah-

langkah yang digunakan dalam mengatasi masalah tersebut.

Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang berlandasan

pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi dan

sample tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,

analisis data bersifat kuantitatif atau statistik.55

C. Jenis Dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data

sekunder yang menggunakan metode data panel yaitu gabungan data antar

waktu (time series) dengan data antar perusahaan (cross section). Data

antar waktu (time series) adalah data yang menggambarkan sesuatu dari

waktu ke waktu atau periode secara historis. Sedangkan (cross section)

54

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D...Hlm. 64 55

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D...Hlm. 64

Page 51: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

33

adalah data yang menunjukkan titik waktu tertentu yang dapat

menggambarkan suatu kejadian.56

Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan berupa laporan

keuangan yang telah dipublikasikan oleh masing-masing website resmi

Bank Umum Syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan selama

tahun 2015-2019 dan literatur-literatur yang memiliki relevansi dengan

bahasan penulis.

D. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah

yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan yang berjumlah 14 Bank Umum

Syariah di Indonesia. Terdiri dari laporan keuangan dari tahun 2015-2019

berjumlah 14 x 5 = 70 laporan keuangan Bank Umum Syariah. Alasan

memilih bank sebagai populasi sebab menurut riset yang dilakukan oleh

ACFE (Association of Certified Fraud Examiner) tahun 2012 bank

menjadi salah satu industri yang paling menjadi korban fraud dan

pertimbangan pemilihan Bank Syariah karena Bank Syariah memiliki

prinsip tersendiri dalam menjalankan kegiatannya.57

2. Sampel

Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel

berdasarkan keperluan penelitian yang artinya setiap unit yang diambil

dari populasi yang dipilih dengan sengaja berdasarkan

pertimbangan/kriteria tertentu. Adapun pertimbangan yang dimaksud

sebagai berikut:

a. Bank Umum Syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan

periode 2015-2019.

56

Zulfikar 2015 dalam Budiman, Fajar. 2017. Pengaruh Sharia Compliance dan Islamic

Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia periode

2012-2016. Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta. Hlm. 60 57

Haifa Najib dan Rini Rini, “Sharia Compliance, Islamic Corporate Governance Dan

Fraud Pada Bank Syariah,” Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Islam 4, no. 2 (6 Maret 2019): Hlm.

139, https://doi.org/10.35836/jakis.v4i2.23.

Page 52: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

b. Bank Umum Syariah yang sudah mempublish laporan tahunan

beserta laporan Islamic Corporate Governance periode 2015-2019.

c. Bank Umum yang telah resmi menjadi Bank Syariah periode 2015-

2019.

Tabel 3.1

Proses Purposive Sampling

No Keterangan Jumlah Sampel

Penelitian

1. Bank Umum Syariah Periode 2015-2019

yang terdaftar di Otoritas Jasa

Keuangan.

14

2. Bank Umum Syariah Periode 2015-2019

yang data laporan tahunan tidak sesuai

kriteria.

(1)

3. Bank Umum yang belum resmi menjadi

Bank Syariah periode 2015-2019

(2)

Jumlah Data Sampel Penelitian 11

Sumber: Data yang diolah

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut.58

Dari tabel 2.1 diatas, bahwa dari jumlah total 14

Bank Umum Syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan periode

2015-2019 yang data laporan tahunnya yang tidak tersedia dan lengkap

yaitu 1 (satu) BUS. Bank Umum yang belum resmi menjadi Bank Syariah

periode 2015-2019 sebanyak 2 (dua) BUS.

Sehingga Bank Umum Syariah yang telah memenuhi kriteria untuk

di jadikan sampel adalah sebanyak 11 Bank Umum Syariah periode 2015-

2019. Maka dari itu, perhitungan jumlah data sampel penelitian adalah 11

x 5 = 55 data sampel penelitian. Daftar nama Bank Umum Syariah yang

telah menjadi sampel penelitian ini di sajikan pada tabel 3.2:

58

Haifa Najib dan Rini, “Sharia Compliance, Islamic Corporate Governance Dan Fraud

Pada Bank Syariah,” Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Islam 4, no. 2 (6 Maret 2019): Hlm. 81,

https://doi.org/10.35836/jakis.v4i2.23.

Page 53: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

35

Tabel 3.2

Daftar Sampel Penelitian

No Nama Bank Umum Syariah Website

1. Bank Muamalat www.bankmuamalat.co.id

2. Bank Victoria Syariah www.bankvictoriasyariah.co.id

3. Bank BRI Syariah www.brisyariah.co.id

4. Bank Jabar Banten Syariah www.bjbsyariah.co.id

5. Bank BNI Syariah www.bnisyariah.co.id

6. Bank Syariah Mandiri www.mandirisyariah.co.id

7. Bank Mega Syariah www.megasyariah.co.id

8. Bank Panin Dubai Syariah www.paninbanksyariah.co.id

9. Bank Syariah Bukopin www.syariahbukopin.co.id

10. Bank BCA Syariah www.bcasyariah.co.id

11. Bank Tabungan Pensiunan

Nasional Syariah

www.btpnsyariah.com

Sumber: Diolah dari berbagai referensi

E. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Metode Dokumentasi

Dokumentasi merupakan cacatan peristiwa yang sudah berlalu,

dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental

dari seseorang.59

Dokumen yang dimaksud adalah mencari data berupa

laporan keuangan dari objek penelitian yakni laporan keuangan Bank

Umum Syariah periode yang digunakan adalah data dari tahun 2015-2019.

2. Library Research

Library Research merupakan teknik pengumpulan data yang

dilengkapi dengan membaca, mempelajari, dan menganalisis literatur yang

bersumber dari buku-buku dan jurnal-jurnal yang berkaitan dengan

penelitian ini untuk mendapatkan konsep yang tersusun dan memperoleh

data yang valid.60

59

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Penerbit Alfabeta. 60

Budiman, Fajar. 2017. Pengaruh Sharia Compliance dan Islamic Corporate Governance

Terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2012-2016. Universitas

Syarif Hidayatullah Jakarta. Hlm. 61

Page 54: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

F. Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini digunakan definisi operasional variabel agar

menjadi petunjuk dalam penelitian ini. Definisi operasional tersebut

adalah:

1. Variabel Bebas (Independen)

Variabel bebas sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor,

antecedent. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen

(terikat).61

Biasanya dinotasikan dalam simbol X. Dalam penelitian ini

yang menjadi variabel bebas adalah Sharia Compliance dan Islamic

Corporate Governance. Sharia compliance atau kepatuhan syariah

merupakan implementasi dari prinsip-prinsip syariah yang diukur dengan

tingkat ketaatan Bank Syariah terhadap pelaksanaan prinsip syariah dalam

kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana Bank Syariah dengan

menggunakan proksi. Adapun definisi operasional variabel bebas

(independen) dan pengukuran dalam penelitian ini adalah:62

a. Islamic Income Ratio (IsIR) (X1)

Islamic Income Ratio digunakan untuk mencari persentase

pendapatan Islam dari seluruh total pendapatan yang diperoleh Bank

Syariah dari pendapatan halal maupun non halal. Islamic Income Ratio

dapat dihitung dengan rumus :

IsIR = Pendapatan / (Pendapatan halal + Pendapatan non halal)

b. Profit Sharing Ratio (PSR) (X2)

Profit Sharing Ratio digunakan untuk mengetahui bagaimana

Bank Syariah menggunakan aktivitas bagi hasil dalam kegiatannya

dengan total pembiayaan. Rasio ini untuk menghitung bagi hasil dari

pembiayaan yang dilakukan Bank Syariah meliputi mudharabah dan

musyarakah dengan dihitung dengan rumus :

PSR = (Mudharabah + Musyarakah) / Total Pembiayaan

61

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, Hlm. 39. 62

Hameed dalam Asrori, “Implikasi Islamic Corporate Governance Dan Implikasinya

Terhadap Kinerja Bank Syariah.”

Page 55: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

37

c. Islamic Investment Ratio (IIR) (X3)

Islamic Investment Ratio digunakan untuk memperoleh

persentase dari investasi Islam yang dilakukan bank terhadap

keseluruhan investasi dari produk halal. Rasio ini dapat dihitung

dengan rumus :

IIR = Investasi Halal / (Investasi Halal + Investasi Non halal)

d. Zakat Performance Ratio (ZPR) (X4)

Zakat Performance Ratio merupakan rasio yang

membandingkan jumlah zakat terhadap aktiva bersih: Rumus dari

Zakat Performance Ratio adalah sebagai berikut:

ZPR = Zakat / Aktiva Bersih

e. Islamic Corporate Governance (X5)

Islamic Corporate Governance merupakan tata kelola

perusahaan berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Peraturan Bank

Indonesia mewajibkan Bank Syariah untuk menerapkan ICG, dengan

melakukan self assessment serta melampirkan dalam laporan

penerapan ICG dalam laporan tahunnya. Surat Edaran Bank Indonesia

No. 12/13/DPbS menjelaskan mengenai tata cara pengisian kertas

kerja self assessment. Menerangkan penilaian atas pelaksanaan GCG

bagi Bank Umum Syariah dilakukan terhadap 11 faktor, dengan tata

cara pengisian kertas kerja self assessment dengan tahapan sebagai

berikut: 63

1) Menyusun analisis self assessment, dengan cara

membandingkan pemenuhan setiap Kriteria/ Indikator dengan

kondisi Bank berdasarkan data dan informasi yang relevan.

Berdasarkan hasil analisis tersebut ditetapkan peringkat

masing-masing Kriteria/ Indikator. Adapun kriteria peringkat

adalah sebagai berikut:

63

Bank Indonesia, Surat Edaran BI Nomor 12/13/DPbS tentang Pelaksanaan Good

Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

Page 56: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

a) Peringkat 1: hasil analisis self assessment menunjukkan

bahwa pelaksanaan GCG Bank sangat sesuai dengan

Kriteria/ Indikator.

b) Peringkat 2: hasil analisis self assessment menunjukkan

bahwa pelaksanaan GCG Bank sesuai dengan

Kriteria/Indikator.

c) Peringkat 3: hasil analisis self assessment menunjukkan

bahwa pelaksanaan GCG Bank cukup sesuai dengan

Kriteria/Indikator.

d) Peringkat 4: hasil analisis self assessment menunjukkan

bahwa pelaksanaan GCG Bank kurang sesuai dengan

Kriteria/Indikator.

e) Peringkat 5: hasil analisis self assessment menunjukkan

bahwa pelaksanaan GCG Bank tidak sesuai dengan

Kriteria/Indikator.

2) Menetapkan peringkat sub faktor, berdasarkan hasil analisis

self assessment, dengan mengacu pada kriteria peringkat

sebagaimana dimaksud pada nomor 1.

3) Menetapkan peringkat faktor, berdasarkan peringkat sub faktor.

Dalam hal tidak terdapat sub faktor, maka peringkat faktor

dimaksud ditetapkan berdasarkan hasil analisis self assessment,

dengan mengacu pada kriteria peringkat sebagaimana

dimaksud pada nomor 1.

4) Menyusun kesimpulan untuk masing-masing faktor yang juga

memuat permasalahan dan langkah perbaikan secara

komprehensif dan sistematis beserta target waktu

pelaksanaannya.

Untuk mendapatkan nilai dari masing-masing faktor, Bank

mengalikan peringkat dari masing-masing faktor dengan bobot

tertentu. Bobot masing-masing faktor ditetapkan yang disajikan pada

tabel 3.3.

Page 57: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

39

Tabel 3.3

Bobot atas Tiap Faktor Penilaian GCG pada Bank Umum Syariah

No Faktor Bobot (%)

1 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab

Dewan Komisaris 12,50

2 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab

Direksi 17,50

3 Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite 10,00

4 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab

Dewan Pengawas Syariah 10,00

5

Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam kegiatan

penghimpunan dana dan penyaluran dana

serta pelayanan jasa

5,00

6 Penanganan benturan kepentingan 10,00

7 Penerapan fungsi kepatuhan Bank 5,00

8 Penerapan fungsi audit intern 5,00

9 Penerapan fungsi audit ekstern 5,00

10 Batas Maksimum Penyaluran Dana 5,00

11

Transparansi kondisi keuangan dan non

keuangan, laporan pelaksanaan GCG dan

pelaporan internal

15,00

Total 100,00

Sumber: Surat Edaran BI No. 12/13/DPbS

Untuk dapat mengetahui tingkat kondisi dari GCG pada Bank

Syariah , bank dapat mengetahuinya dari nilai komposit. Nilai

komposit didapat dari penjumlahan nilai dari seluruh faktor setelah

dikalikan dengan bobotnya. Bank menetapkan nilai komposit

berdasarkan tabel 3.4 berikut:

Tabel 3.4

Predikat Komposit

Nilai Komposit Predikat Komposit

Nilai Komposit < 1,5 Sangat Baik

1,5 < Nilai Komposit < 2,5 Baik

2,5 < Nilai Komposit < 3,5 Cukup Baik

2,5 < Nilai Komposit < 4,5 Kurang Baik

4,5 < Nilai Komposit < 5 Tidak Baik

Sumber: Surat Edaran BI No. 12/13/DPbS

Page 58: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

Dari nilai komposit tersebutlah Bank Syariah dapat menilai

level dari kondisi penerapan GCG nya. Oleh sebab itu pada penelitian

ini nilai komposit hasil self assessment GCG Bank Syariah digunakan

untuk mengukur variabel Islamic Corporate Governance, yang dapat

dilihat di laporan penerapan GCG yang dipublikasi oleh masing-

masing Bank Umum Syariah.64

2. Variabel Terikat (Dependen)

Variabel terikat sering disebut sebagai variabel output, kriteria,

konsekuensi. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Biasanya dinotasikan.

dengan simbol Y.65

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat

adalah fraud pada Bank Umum Syariah. Variabel fraud diukur dengan

melihat jumlah internal fraud yang terjadi di Bank Syariah yang

diungkapkan pada laporan tahunan pelaksanaan GCG di masing-masing

Bank Umum Syariah.

G. Metode Analisis Data

Analisis data yang dimaksudkan adalah data yang sudah tersedia

kemudian diolah dengan statistik dan dapat digunakan untuk menjawab

rumusan masalah dalam menganalisis bagaimana Pengaruh Sharia

Compliance dan Islamic Corporate Governance terhadap Fraud Pada

Bank Umum Syariah di Indonesia. Metode analisis yang digunakan adalah

regresi linier berganda dengan data panel. Terdapat beberapa jenis data

yang tersedia untuk dianalisis secara statistik antara lain data runtut waktu

(time series), data silang waktu (cross-section). Data panel disebut juga

pooled data (pooling time series dan cross-section).66

Pengolahan data

dengan menggunakan software Eviews 10 dan Microsoft Excel 2016.

64

Haifa Najib dan Rini, “Sharia Compliance, Islamic Corporate Governance Dan Fraud

Pada Bank Syariah,” Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Islam 4, no. 2 (6 Maret 2019)

https://doi.org/10.35836/jakis.v4i2.23. Hlm. 81 65

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, Hlm. 39. 66

Imam Ghozali, Analisis Multivariat Dan Ekonometrika : Teori, Konsep Dan Aplikasi

Dengan EViews 10, 2nd ed. (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2018), Hlm. 195.

Page 59: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

41

Model analisis linear berganda dalam penelitian ini dirumuskan

sebagai berikut :

Y = f(X1,X2,X3,….Xn) .......................................................... (1)

Regresi linier berganda adalah regresi linier dimana sebuah

variabel terikat (variabel Y) dihubungkan dengan dua atau lebih variabel

bebas (variabel X). secara umum bentuk persamaan regresi nya adalah

sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e ....................... (2)

Selanjutnya formulasi tersebut ditransformasikan dalam bentuk

semi-logaritma dengan persamaan sebagai berikut:

LOGY = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e ............... (3)

Keterangan:

Y = Fraud

a = Konstanta

b1b2b3b4 = Koefisien Regresi

X1 = Islamic Income Ratio

X2 = Profit Sharing Ratio

X3 = Islamic Investment Ratio

X4 = Zakat Performance Ratio

X5 = Islamic Corporate Governance

e = Error term

1. Uji Asumsi Klasik

Model yang baik juga harus sesuai dengan kriteria pengujian

asumsi klasik, agar prediksi yang di hasilkan lebih baik. Uji asumsi klasik

dalam penelitian ini meliputi: uji normalitas, uji multikolinearitas, uji

heteroskedastisitas dan uji autokorelasi.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji

apakah nilai residual yang dihasilkan dari regresi berdistribusi secara

normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai

Page 60: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

residual yang berdistribusi secara normal. Pengujian normalitas

residual yang banyak digunakan adalah uji Jerque-Bera (JB).67

Uji JB adalah uji statistik untuk mengetahui apakah data

berdistribusi normal. Uji ini mengukur perbedaan dengan nilai

koefisien keruncingan (kurtosis) dan koefisien kemiringan (skewness)

data dan dibandingkan dengan apabila datanya bersifat normal. Dalam

uji JB normalitas dapat dilihat dari besaran nilai probability JB, jika

nilai probability JB > 0,05 maka data berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi multikolinearitas

dengan menghitung korelasi antarvariabel independen. Apabila

koefisien rendah, maka tidak terdapat multikolinearitas.68

Jika

ditemukan korelasi antar variabel independen yang melebihi 0,80 maka

adanya masalah multikolinearitas.69

Multikolinieritas dalam pooled

data dapat diatasi dengan pemberian pembobotan (cross section

weight) atau GLS. Selain itu multikolinieritas biasanya terjadi pada

estimasi yang menggunakan data deret watu sehingga dengan

mengkombinasikan data yang ada dengan data cross section secara

teknis dapat mengurangi masalah multikolinieritas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain. Menurut Ghozali bahwa jika memiliki varian

(variance) yang sama, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda

disebut heteroskedastisitas.70

67

Ghozali, Hlm. 145. 68

Wing Winarno, Analisis Ekonometrika Dan Statistika Dengan EViews, Ke Lima

(Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2017), Hlm. 5.2. 69

Ghozali, Analisis Multivariat Dan Ekonometrika : Teori, Konsep Dan Aplikasi Dengan

EViews 10, Hlm. 73. 70

Ghozali, Hlm. 85.

Page 61: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

43

Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau

tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi adanya

heteroskedastis adalah dengan me-regress model dengan log residu

kuadrat sebagai variabel terikat.

H0 : Homoskedastis

Ha : Heteroskedastis

Apabila, probabilitas dari masing-masing variabel bebas > 0,05

maka terjadi penerimaan terhadap H0 hasilnya data dalam kondisi

homosedastis. Begitu pun sebaliknya apabila < 0,05 maka terdapat

heteroskedastisitas. Metode Generalized Least Square (GLS)

memberikan pembobotan pada variasi data yang digunakan dengan

kuadrat varians sehingga dapat dikatakan masalah heteroskedastisitas

sudah dapat diatasi dengan menggunakan GLS. Selain itu menurut

Widarjono, masalah heteroskedastisitas dapat disembuhkan dengan

menggunakan weight least square yang ada pada GLS yang

memberikan pembobotan pada variasi data yang digunakan.71

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi

linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).72

Jika terjadi

korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi

muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan

satu sama lainnya.

Masalah ini muncul karena residual (kesalahan pengganggu)

tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Model regresi

yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk

mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dengan melihat nilai D-W

(Durbin Watson) yang hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu

dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi

71

Winarno, Analisis Ekonometrika Dan Statistika Dengan EViews, Hlm. 8.6. 72

Ghozali, Analisis Multivariat Dan Ekonometrika : Teori, Konsep Dan Aplikasi Dengan

EViews 10, Hlm. 127.

Page 62: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

dan tidak ada variabel lagi diantara variabel independen.73

Untuk

mendeteksi terjadi autokorelasi atau tidak dapat melalui nilai Durbin

Watson (DW) yang bisa dijadikan patokan untuk mengambil keputusan

adalah:74

1) Bila nilai DW terletak antara batas atas atau upper bound (du)

dan (4-du), maka koefisien autokorelasi sama dengan nol,

berarti tidak ada autokorelasi.

2) Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower

bound (dl), maka koefisien autokorelasi lebih besar dari pada

nol berarti autokorelasi positif.

3) Bila nilai DW lebih besar daripada (4-dl), maka koefisien

autokorelasi lebih kecil dari pada nol, berarti ada autokorelasi

negatif

4) Bila nilai DW terletak diantara batas atas (du) dan batas bawah

(dl) atau DW terletak antara (4-du) dan (4-dl), maka hasil tidak

dapat disimpulkan.

Menurut Gujarati penggunaan metode GLS (Generalized Least

Square) dapat menekan adanya autokorelasi yang biasanya terjadi pada

rumus OLS (Ordinary Least Square), sebagai akibat kesalahan

estimasi (underestimate) varians sehingga dengan GLS masalah

autokorelasi dapat diatasi.75

2. Uji Hipotesis

a. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu nilai R2

yang

kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam

73

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Hlm. 107 74

Ghozali, Analisis Multivariat Dan Ekonometrika : Teori, Konsep Dan Aplikasi Dengan

EViews 10, Hlm. 122. 75

Gujarati Darmono, Ekonometrika Dasar. (Edisi Alih Bahasa Terjemahan) (Jakarta:

Erlangga, 2003), Hlm. 646.

Page 63: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

45

menjelaskan variasi variabel independen amat terbatas. Nilai yang

mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel dependen.76

Hal-hal mengenai koefisien determinasi sebagai

berikut:

1) Nilai R2 harus berkisar 0 sampai 1 ( 0 < R

2 < 1)

2) Bila R2

= 1 berarti terjadi kecocokan sempurna dari variabel

independen menjelaskan variabel dependen.

3) Bila R2

= 0 berarti tidak ada hubungan sama sekali antara

variabel independen terhadap variable dependen.

Dalam analisis regresi berganda menggunakan lebih dari

satu variabel independen, nilai yang diambil nilai Adjusted R-

Square.

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji F (uji simultan) pada dasarnya menunjukkan apakah semua

variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama atau simultan terhadap dependen.77

Langkah-langkah pengujian nya adalah sebagai berikut:

1) Perumusan hipotesis

Ha1 = Islamic Income Ratio, Profit Sharing Ratio, Islamic

Investment Ratio, Zakat Performance Ratio dan Islamic

Corporate Governance berpengaruh terhadap Fraud pada

Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2015-2019.

2) Menentukan tingkat signifikansi (α) sebesar 10% atau 0,10

untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini diterima atau ditolak.

3) Menentukan kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis:

Jika P-Value > 0,1 = menerima H0 dan menolak Ha

76

Ghozali, Analisis Multivariat Dan Ekonometrika : Teori, Konsep Dan Aplikasi Dengan

EViews 10, Hlm. 55. 77

Imam Ghozali, Analisis Multivariat dan Ekonometrika : Teori, Konsep dan Aplikasi

dengan EViews 1…Hlm. 56.

Page 64: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

Jika P-Value < 0,1 = menolak H0 dan menerima Ha

4) Pengambilan keputusan

c. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen terhadap variabel dependen dengan menganggap

variabel independen lainnya konstan.78

Langkah-langkah pengujian

nya adalah sebagai berikut:

1) Perumusan hipotesis

Ha2 : Islamic Income Ratio berpengaruh terhadap Fraud pada

Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2015-2019.

Ha3 : Profit Sharing Ratio berpengaruh terhadap Fraud pada

Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2015-2019.

Ha4 : Islamic Investment Ratio berpengaruh terhadap Fraud

pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2015-2019.

Ha5 : Zakat Performance Ratio berpengaruh terhadap Fraud

pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2015-2019.

Ha6 : Islamic Corporate Governance berpengaruh terhadap

Fraud pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2015-

2019.

2) Menentukan tingkat signifikansi (α) sebesar 10% atau 0,10

untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan penelitian ini

diterima atau ditolak.

3) Menentukan kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis:

Jika P-Value > 0,1 = menerima H0 dan menolak Ha

Jika P-Value < 0,1 = menolak H0 dan menerima Ha

4) Pengambilan keputusan

78

Imam Ghozali, Analisis Multivariat dan Ekonometrika : Teori, Konsep dan Aplikasi

dengan EViews 1…Hlm. 57.

Page 65: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Penelitian ini diteliti pada Bank Umum Syariah yang terdaftar di

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode penelitian 2015-2019. Populasi

Bank Umum Syariah yang ada di Indonesia sebanyak 14 bank.

Berdasarkan kriteria dengan menggunakan metode purposive sampling,

maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 11 bank.

Gambaran umum masing-masing Bank Umum Syariah sebagai berikut:

1. Bank Muamalat

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk memulai perjalanan bisnisnya

sebagai Bank Syariah pertama di Indonesia pada 1 November 1991 atau

24 Rabi’us Tsani 1412 H. Pendirian Bank Muamalat Indonesia digagas

oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ikatan Cendekiawan Muslim

Indonesia (ICMI) dan pengusaha muslim yang kemudian mendapat

dukungan dari Pemerintah Republik Indonesia. Sejak resmi beroperasi

pada 1 Mei 1992 atau 27 Syawal 1412 H, Bank Muamalat Indonesia terus

berinovasi dan mengeluarkan produk-produk keuangan syariah. Pada 27

Oktober 1994, Bank Muamalat Indonesia mendapatkan izin sebagai Bank

Devisa dan terdaftar sebagai perusahaan publik yang tidak listing di Bursa

Efek Indonesia (BEI).79

Sejak tahun 2015, Bank Muamalat Indonesia bermetamorfosa

untuk menjadi entitas yang semakin baik dan meraih pertumbuhan jangka

panjang. Dengan strategi bisnis yang terarah Bank Muamalat Indonesia

akan terus melaju mewujudkan visi menjadi “The Best Islamic Bank and

Top 10 Bank in Indonesia with Strong Regional Presence”. Saat ini Bank

Muamalat memberikan layanan bagi lebih dari 4,3 juta nasabah melalui

457 gerai yang tersebar di 33 Provinsi di Indonesia. Jaringan Bank

Muamalat Indonesia didukung pula oleh aliansi melalui lebih dari 4000

79

Bank Muamalat, “Website Resmi,” accessed September 23, 2020,

www.bankmuamalat.co.id.

Page 66: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

48

Kantor Pos Online/SOPP di seluruh Indonesia, 1996 ATM, serta 95.000

merchant debet. Bank Muamalat Indonesia saat ini juga merupakan satu-

satunya Bank Syariah yang telah membuka cabang luar negeri, yaitu di

Kuala Lumpur, Malaysia.

2. Bank Victoria Syariah

PT. Bank Victoria Syariah pertama kali didirikan dengan nama PT

Bank Swaguna berdasarkan Akta Nomor 9 tanggal 15 April 1966. Akta

tersebut kemudian diubah dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar Nomor

4 tanggal 5 September 1967. Selanjutnya, PT Bank Swaguna diubah

namanya menjadi PT Bank Victoria Syariah sesuai dengan Akta

Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Nomor 5 tanggal 6 Agustus 2009

yang dibuat di hadapan Erni Rohainin SH, MBA, Notaris Daerah Khusus

Ibukota Jakarta yang berkedudukan di Jakarta Selatan.

Perubahan kegiatan usaha Bank Victoria Syariah dari Bank Umum

Konvensional menjadi Bank Umum Syariah telah mendapatkan izin dari

Bank Indonesia berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor :

12/8/KEP.GBI/DpG/2010 tertanggal 10 Februari 2010. Bank Victoria

Syariah mulai beroperasi dengan prinsip syariah sejak tanggal 1 April

2010.80

3. Bank BRI Syariah

PT Bank BRI Syariah Tbk tidak lepas dari akuisisi yang dilakukan

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terhadap Bank Jasa Arta pada 19

Desember 2007. Setelah mendapatkan izin usaha dari Bank Indonesia

melalui surat no. 10/67/Kep.GBI/ DPG/2008 pada 16 Oktober 2008 BRI

Syariah resmi beroperasi pada 17 November 2008 dengan nama PT Bank

BRI Syariah dan seluruh kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah

Islam. BRI Syariah melihat potensi besar pada segmen perbankan syariah.

Dengan niat untuk menghadirkan bisnis keuangan yang berlandaskan pada

80

Bank Victoria Syariah, “Website Resmi,” accessed September 23, 2020,

www.bankvictoriasyariah.co.id.

Page 67: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

49

prinsip-prinsip luhur perbankan syariah, Bank berkomitmen untuk produk

serta layanan terbaik yang menenteramkan, BRI Syariah terus tumbuh

secara positif. Pada tahun 2018, BRI syariah mengambil langkah lebih

pasti lagi dengan melaksanakan Initial Public Offering pada tanggal 9 Mei

2018 di Bursa Efek Indonesia. IPO ini menjadikan BRI Syariah sebagai

anak usaha BUMN di bidang syariah yang pertama melaksanakan

penawaran umum saham perdana.81

4. Bank Jabar Banten Syariah

Pendirian Bank Jabar Banten Syariah diawali dengan pembentukan

Divisi/Unit Usaha Syariah oleh PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat

dan Banten Tbk. pada tanggal 20 Mei 2000, dengan tujuan untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat Jawa Barat yang mulai tumbuh

keinginannya untuk menggunakan jasa perbankan syariah pada saat itu.

Setelah 10 (sepuluh) tahun operasional Divisi/Unit Usaha syariah,

manajemen PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.

berpandangan bahwa untuk mempercepat pertumbuhan usaha syariah serta

mendukung program Bank Indonesia yang menghendaki peningkatan

share perbankan syariah, maka dengan persetujuan Rapat Umum

Pemegang Saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten

Tbk. diputuskan untuk menjadikan Divisi/Unit Usaha Syariah menjadi

Bank Umum Syariah.

Hingga saat ini Bank Jabar Banten Syariah berkedudukan dan

berkantor pusat di Kota Bandung, Jalan Braga No 135, dan telah memiliki

8 (delapan) kantor cabang, kantor cabang pembantu 55 (lima puluh

lima), jaringan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang tersebar di daerah

Propinsi Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta dan 49.630 jaringan ATM

Bersama.82

81

Bank BRI Syariah, “Website Resmi,” accessed September 23, 2020,

www.brisyariah.co.id. 82

Bank Jabar Banten Syariah, “Website Resmi,” accessed September 23, 2020,

www.bjbsyariah.co.id.

Page 68: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

50

5. Bank BNI Syariah

Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan

sistem perbankan syariah. Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilar nya yaitu

adil, transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat

terhadap sistem perbankan yang lebih adil. Dengan berlandaskan pada

Undang-Undang No.10 Tahun 1998, pada tanggal 29 April 2000 didirikan

Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan 5 kantor cabang di Yogyakarta,

Malang, Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin. Selanjutnya UUS BNI terus

berkembang menjadi 28 Kantor Cabang dan 31 Kantor Cabang Pembantu.

Disamping itu nasabah juga dapat menikmati layanan syariah di

Kantor Cabang BNI Konvensional (office channeling) dengan lebih

kurang 1746 outlet yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di dalam

pelaksanaan operasional perbankan, BNI Syariah tetap memperhatikan

kepatuhan terhadap aspek syariah. Dengan Dewan Pengawas Syariah

(DPS) yang saat ini diketuai oleh Dr. Hasanudin, M.Ag, semua produk

BNI Syariah telah melalui pengujian dari DPS sehingga telah memenuhi

aturan syariah.83

6. Bank Syariah Mandiri

Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan

hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998.

Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang

disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik

nasional, telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat

terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia

usaha. Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang

didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis luar biasa.

Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan

merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia.

83

Bank BNI Syariah, “Website Resmi,” accessed September 23, 2020,

www.bnisyariah.co.id.

Page 69: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

51

Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa

pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk

melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi

Bank Syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan Syariah

segera mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan

usaha BSB berubah dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi

berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri

sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal

8 September 1999. Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi Bank Umum

Syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur

BI No. 1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat

Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/

1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri.

Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah

Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420

H atau tanggal 1 November 1999.84

7. Bank Mega Syariah

Pada awalnya dikenal sebagai PT Bank Umum Tugu (Bank Tugu),

yaitu bank umum yang didirikan pada 14 Juli 1990 kemudian diakuisisi

oleh PT Mega Corpora(d/h Para Group) melalui PT Mega Corpora (d/h PT

Para Global Investindo) dan PT Para Rekan Investama pada 2001.

Akuisisi ini diikuti dengan perubahan kegiatan usaha pada tanggal 27 Juli

2004 yang semula bank umum konvensional menjadi Bank Umum Syariah

dengan nama PT Bank Syariah Mega Indonesia (BSMI) serta dilakukan

perubahan logo untuk meningkatkan citranya di masyarakat sebagai

lembaga keuangan syariah yang terpercaya. Pada tanggal 25 Agustus

2004, BSMI resmi beroperasi.

Untuk mewujudkan visi “Tumbuh dan Sejahtera Bersama Bangsa”,

PT Mega Corpora sebagai pemegang saham mayoritas memiliki komitmen

84

Bank Syariah Mandiri, “Website Resmi,” accessed September 23, 2020,

www.mandirisyariah.co.id.

Page 70: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

52

dan tanggung jawab penuh untuk menjadikan Bank Mega Syariah sebagai

Bank Umum Syariah terbaik di industry perbankan syariah Nasional.

Komitmen tersebut dibuktikan dengan terus memperkuat modal bank.

Dengan demikian, Bank Mega Syariah akan mampu memberikan

pelayanan terbaik dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat dan

kompetitif di industri perbankan Nasional. Pada tahun 2013, untuk

semakin memperkokoh posisi Bank Mega Syariah sebagai salah satu Bank

Syariah terdepan di Indonesia, maka bank melakukan relokasi kantor pusat

dari Menara Bank Mega ke Menara Mega Syariah.85

8. Bank Panin Dubai Syariah

PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (Panin Dubai Syariah Bank),

berkedudukan di Jakarta dan berkantor pusat di Gedung Panin Life Center,

Jl. Letjend S. Parman Kav. 91, Jakarta Barat. Sesuai dengan pasal 3

Anggaran Dasar Panin Dubai Syariah Bank, ruang lingkup kegiatan Panin

Dubai Syariah Bank adalah menjalankan kegiatan usaha di bidang

perbankan dengan prinsip bagi hasil berdasarkan syariat Islam.

Panin Dubai Syariah Bank mendapat ijin usaha dari Bank

Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia

No.11/52/KEP.GBI/DpG/2009 tanggal 6 Oktober 2009 sebagai bank

umum berdasarkan prinsip syariah dan mulai beroperasi sebagai Bank

Umum Syariah pada tanggal 2 Desember 2009.86

9. Bank Syariah Bukopin

PT Bank Syariah Bukopin sebagai bank yang beroperasi dengan

prinsip syariah yang bermula masuknya konsorsium PT Bank Bukopin,

Tbk diakuisisi nya PT Bank Persyarikatan Indonesia (sebuah bank

konvensional) oleh PT Bank Bukopin, Tbk., proses akuisisi tersebut

berlangsung secara bertahap sejak 2005 hingga 2008.

85

Bank Mega Syariah, “Website Resmi,” accessed September 23, 2020,

www.megasyariah.co.id. 86

Bank Panin Dubai Syariah, “Website Resmi,” accessed September 23, 2020,

www.paninbanksyariah.co.id.

Page 71: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

53

Melalui Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia nomor

10/69/KEP.GBI/DpG/2008 tanggal 27 Oktober 2008 tentang Pemberian

Izin Perubahan Kegiatan Usaha Bank Konvensional Menjadi Bank Syariah

, dan Perubahan Nama PT Bank Persyarikatan Indonesia Menjadi PT Bank

Syariah Bukopin dimana secara resmi mulai efektif beroperasi tanggal 9

Desember 2008, kegiatan operasional Perseroan secara resmi dibuka oleh

Bapak M. Jusuf Kalla, Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2004 -

2009.

10. Bank BCA Syariah

Berdasarkan akta Akuisisi No. 72 tanggal 12 Juni 2009 yang dibuat

di hadapan Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi, . PT. Bank Central

Asia, Tbk (BCA) mengakuisisi PT Bank Utama Internasional Bank (Bank

UIB) yang nantinya menjadi PT. Bank BCA Syariah. Selain perubahan

kegiatan usaha dan perubahan nama dari PT Bank UIB menjadi PT Bank

BCA Syariah juga telah dilakukan penjualan 1 lembar saham ke BCA

Finance, sehingga kepemilikan saham sebesar 99,9997% dimiliki oleh PT

Bank Central Asia Tbk, dan 0,0003% dimiliki oleh PT BCA Finance.

Perubahan kegiatan usaha Bank dari bank konvensional menjadi

Bank Umum Syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui

Keputusan Gubernur BI No. 12/13/KEP.GBI/DpG/2010 tanggal 2 Maret

2010. Dengan memperoleh izin tersebut, pada tanggal 5 April 2010, BCA

Syariah resmi beroperasi sebagai Bank Umum Syariah. Komposisi

kepemilikan saham PT Bank BCA Syariah saat ini adalah sebagai berikut :

PT Bank Central Asia Tbk: 99.9999%, PT BCA Finance: 0.0001%.

Komitmen penuh BCA sebagai perusahaan induk dan pemegang saham

mayoritas terwujud dari berbagai layanan yang bisa dimanfaatkan oleh

nasabah BCA Syariah pada jaringan cabang BCA yaitu setoran

(pengiriman uang) hingga tarik tunai dan debit di seluruh ATM dan mesin

EDC (Electronic Data Capture) milik BCA, semua tanpa dikenakan biaya.

Selanjutnya, untuk mendapatkan informasi maupun menyampaikan

Page 72: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

54

pengaduan dan keluhan, masyarakat dan nasabah khususnya dapat

menghubungi HALO BCA di 1500888.87

11. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah

Pada 14 Juli 2014 BTPN Syariah resmi terdaftar sebagai Bank

Umum Syariah ke-12 di Indonesia melalui pemisahan (spin-off) Unit

Usaha Syariah dari PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (saat ini

bernama “PT Bank BTPN Tbk”) dan proses konversi PT Bank Sahabat

Purna Danarta (“BSPD”). Sebagai satu-satunya Bank Umum Syariah di

Indonesia yang fokus memberikan pelayanan bagi pemberdayaan nasabah

prasejahtera produktif dan mengembangkan keuangan inklusif, BTPN

Syariah senantiasa berupaya menambah nilai serta mengubah kehidupan

setiap yang dilayaninya, selain dari menghasilkan kinerja keuangan yang

baik. Oleh karena itu, produk dan layanan bagi nasabah BTPN Syariah

terus ditingkatkan dan dikembangkan. Dengan demikian, BTPN Syariah

dapat terus memberikan dampak positif bagi jutaan masyarakat di

Indonesia dan mewujudkan Rahmatan Lil Alamin.88

B. Gambaran Umum Data Penelitian

Penelitian ini menggunakan obyek penelitian bank-Bank Umum

Syariah di Indonesia yang telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan, dari

periode 2015 sampai dengan 2019. Jumlah keseluruhan Bank Syariah yang

ada adalah 11 Bank Umum Syariah (BUS) berdasarkan purposive sample.

Dimana variabel penelitiannya adalah IsIR, PSR, IIR, ZPR, ICG

dan Fraud variabel dependen. Tingkat pendapatan islam dari total

pendapatan yang diperoleh Bank Syariah diukur dengan IsIR, Tingkat

pembiayaan bagi hasil diukur dengan PSR, Tingkat investasi Islam diukur

dengan IIR. Banyaknya perolehan zakat diukur dengan ZPR, dan IGC

87

Bank BCA Syariah, “Website Resmi,” accessed September 23, 2020,

www.bcasyariah.co.id. 88

Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah, “Website Resmi,” accessed September

23, 2020, www.btpnsyariah.com.

Page 73: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

55

untuk mengetahui kemampuan Bank Syariah dalam menerapkan tata

kelola perusahaan berdasarkan prinsip islam pada Bank Syariah.

1. Perkembangan Islamic Income Ratio (IsIR)

Islamic Income Ratio (IsIR) digunakan untuk mengukur persentase

pendapatan islam dari seluruh total pendapatan yang di terima Bank

Syariah. Berikut ini gambar perkembangan IsIR dari tahun 2015-2019:

Gambar 4.1

Perkembangan IsIR

Sumber: Data diolah dari berbagai referensi

Dari gambar 4.1 diatas bahwa nilai rasio IsIR dari tahun 2015-2019

dengan nilai tertinggi pada Bank Panin Dubai Syariah sebesar 5,000. Dan

IsIR dengan nilai terendah pada Bank Syariah Bukopin sebesar 4,990.

Pada dasarnya dari 11 bank tersebut perbedaan nilai rasio nya tidak terlalu

jauh yang mana nilai masing-masing rasio nya diantara 4,990 – 5,000.

Sehingga perkembangan IsIR pada Bank Umum Syariah sudah cukup

baik.

2. Perkembangan Profit Sharing Ratio (PSR)

Profit Sharing Ratio (PSR) digunakan untuk melihat bagaimana

Bank Syariah menggunakan aktivitas bagi hasil dalam kegiatannya dengan

total pembiayaan. Dari gambar 4.2 dibawah ini diperoleh nilai rasio PSR

dari tahun 2015-2019 relatif stabil dengan nilai tertinggi pada Bank Panin

4,984

4,986

4,988

4,990

4,992

4,994

4,996

4,998

5,000

5,002

BMI BVS BRIS BJBS BNIS BSM BMS PDS BSB BCAS TPNS

IsIR

Page 74: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

56

Dubai Syariah sebesar 4,458. Dan PSR dengan nilai terendah pada

Tabungan Pensiun Nasional Syariah sebesar 0,003.

Gambar 4.2

Perkembangan PSR

Sumber: Data diolah dari berbagai referensi

3. Perkembangan Islamic Investment Ratio (IIR)

Tujuan Islamic Investment Ratio (IIR) adalah untuk menunjukkan

persentase dari investasi yang dilakukan Bank Syariah pada produk halal.

Dari gambar grafik 4.3 dibawah ini diperoleh nilai rasio IIR dari tahun

2015-2019 di masing-masing Bank Umum Syariah relatif stabil dengan

nilai tertinggi di peroleh pada Bank BCA Syariah sebesar 4,976. Dan IIR

dengan nilai terendah di peroleh pada Bank Syariah Bukopin 3,151.

Gambar 4.3

Perkembangan IIR

Sumber: Data diolah dari berbagai referensi

0,000

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

BMI BVS BRIS BJBS BNIS BSM BMS PDS BSB BCAS TPNS

IIR

0,000

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

BMI BVS BRIS BJBS BNIS BSM BMS PDS BSB BCAS TPNS

PSR

Page 75: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

57

4. Perkembangan Zakat Performance Ratio (ZPR)

Tujuan Zakat Performance Ratio (ZPR) adalah untuk

menunjukkan persentase dari kemampuan bank membayar zakat dari bank

yang memiliki total aktiva bersih. Dari gambar grafik 4.4 dibawah ini

diperoleh nilai rasio ZPR dari tahun 2015-2019 pada Bank Umum Syariah

yang relatif kecil per masing-masing Bank dengan nilai tertinggi di

peroleh pada Bank Mandiri Syariah sebesar 0,00277. ZPR dengan nilai

terendah di peroleh pada Bank Syariah Bukopin dan Tabungan Pensiunan

Nasional Syariah sebesar 0.

Gambar 4.4

Perkembangan ZPR

Sumber: Data diolah dari berbagai referensi

5. Perkembangan Islamic Corporate Governance (ICG)

Gambar 4.5

Perkembangan ICG

Sumber: Data diolah dari berbagai referensi

0,00000

0,00100

0,00200

0,00300

0,00400

0,00500

BMI BVS BRIS BJBS BNIS BSM BMS PDS BSB BCAS TPNS

ZPR

0,00

0,50

1,00

1,50

2,00

2,50

3,00

BMI BVS BRIS BJBS BNIS BSM BMS PDS BSB BCAS TPNS

ICG

Page 76: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

58

Islamic Corporate Governance (ICG) digunakan untuk

menunjukkan pelaksanaan tata kelola pada Bank Umum Syariah yang

dijelaskan dengan melakukan self assessment (penilaian sendiri).

Berdasarkan gambar grafik 4.5 perkembangan ICG pada Bank Umum

Syariah di atas menunjukkan BCA Syariah yang dalam penerapan ICG

nya sangat baik karena memperoleh nilai komposit 1 yang mana lebih

kecil dari 1,5. Sedangkan BJB Syariah memperoleh nilai komposit yang

rendah yaitu 2,81 yang mana nilai nya > 2,5 dengan predikat cukup baik

6. Perkembangan Fraud pada Bank Umum Syariah

Gambar 4.6

Perkembangan Fraud

Sumber: Data diolah dari berbagai referensi

Berdasarkan gambar grafik 4.6 perkembangan tingkat fraud pada

Bank Umum Syariah tahun 2015-2019 di atas menunjukkan Bank

Muamalat dengan total kasus kecurangan tertinggi yaitu sebesar 164

kasus. Serta pada BCA Syariah dan Tabungan Pensiun Nasional Syariah

dengan total kasus kecurangan terendah yaitu sebesar 0 kasus.

C. Analisis Hasil Penelitian

1. Statistik Deskriptif Sampel Penelitian

Statistik deskriptif digunakan untuk menunjukkan jumlah data (N)

yang digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai

maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata (mean) serta standar deviasi (δ)

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

BMI BVS BRIS BJBS BNIS BSM BMS PDS BSB BCAS TPNS

Fraud

Page 77: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

59

dari masing-masing variabel.89

Pada penelitian ini dilakukan pengujian

terhadap temuan-temuan empiris mengenai pengaruh Islamic Income

Ratio (IsIR), Profit Sharing Ratio (PSR), Islamic Investment Ratio (IIR),

Zakat Performance Ratio (ZPR) dan Islamic Corporate Governance (ICG)

sebagai variabel independen terhadap Fraud sebagai variabel dependen.

Adapun hasil olahan statistik deskriptif data yang menjadi variabel

penelitian dengan menggunakan Eviews10 disajikan dalam tabel 4.1

sebagai berikut:

Tabel 4.1

Hasil Analisis Deskriptif Data

Variabel N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

Fraud

ISIR

PSR

IIR

ZPR

ICG

55

55

55

55

55

55

0.000000

0.992992

0,000000

0.402118

0.000000

1.000000

84.00000

1.000000

0.955499

0.999884

0.000983

3.000000

7.054545

0.999457

0.420719

0.930139

0.000270

1.924182

13.05461

0.001159

0.262231

0.124865

0.000317

0.633926

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.1 tersebut menerangkan

bahwa 11 Bank Umum Syariah yang menjadi sampel dalam penelitian ini

dengan menggunakan metode pooled data atau data panel, dimana 11

perusahaan dikalikan periode tahun pengamatan (5 tahun), sehingga

observasi dalam penelitian ini menjadi 11 x 5 = 55 observasi.

Variabel Fraud mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 7,054 %

dengan nilai minimum sebesar 0,000% yang berasal dari kasus kecurangan

(Bank Jabar Banten Syariah, Bank Syariah Bukopin, Bank BCA Syariah,

Tabungan Pensiunan Nasional Syariah) dan nilai maksimum 84,000%

yang berasal dari kasus kecurangan (Bank Muamalat) tahun 2016. Dengan

melihat nilai mean, maka dapat disimpulkan bahwa secara statistik kasus

kecurangan pada Bank Umum Syariah selama periode penelitian besaran

89

Falikhatun dan Yasmin Umar Assegaf. “Bank Syariah Di Indonesia: Ketaatan Pada

Prinsip- Prinsip Syariah Dan Kesehatan Finansial.” Conference In Business, Accounting, And

Management (CBAM) 1, no. 1 (18 November 2020): 250

Page 78: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

60

mean lebih kecil dari nilai standar deviasi sebesar 13,054% dimana nilai

standar deviasi dapat dikategorikan kurang baik.

Variabel independen Islamic Income Ratio (IsIR) diperoleh rata-

rata (mean) sebesar 0,999% dan nilai minimum 0,992% dan standar

deviasi sebesar 0,001% dimana lebih kecil dibandingkan nilai rata-ratanya.

Hal ini menunjukkan bahwa data rasio variabel IsIR dapat dikatakan baik.

Variabel independen yang kedua Profit Sharing Ratio (PSR) memperoleh

nilai minimum sebesar 0,000%, nilai maksimum sebesar 0.955% dengan

rata-rata (mean) 0.420% dan standar deviasi 0,262% dimana lebih kecil

dibandingkan nilai rata-ratanya. Hal ini menunjukkan data rasio bagi hasil

pada Bank Umum Syariah dapat di katakan baik.

Variabel independen yang ketiga Islamic Investment Ratio (IIR)

memiliki nilai minimum sebesar 0,402% , nilai maksimum sebesar 0,999%

dengan rata-rata (mean) 0,930% dan standar deviasi 0.124% dimana lebih

kecil dari nilai rata-rata. Hal ini menunjukkan bahwa data rasio investasi

islam pada Bank Umum Syariah memiliki dapat dikatakan baik.

Variabel independen keempat Zakat Performance Ratio (ZPR)

memiliki nilai minimum sebesar 0,000% nilai maksimum sebesar

0,00098% dengan rata-rata (mean) 0,00027% dan standar deviasi

0,00031% lebih besar dari nilai rata-ratanya. Hal ini menunjukkan data

rasio zakat islam pada Bank Umum Syariah dapat dikatakan kurang baik.

Variabel independen yang terakhir Islamic Corporate Governance

(ICG) yang di ukur dengan melihat nilai komposit self assessment. Pada

uji deskriptif data memperoleh nilai minimum sebesar 1,000% maksimum

3,000% dengan rata-rata (mean) 1,924% dan standar deviasi 0.633% lebih

kecil dari nilai rata-ratanya. Hal ini menunjukkan bahwa data ICG pada

Bank Umum Syariah dapat dikatakan baik.

Standar deviasi (σ) menunjukkan seberapa jauh kemungkinan nilai

yang diperoleh menyimpang dari nilai yang diharapkan. Semakin besar

nilai standar deviasi maka semakin besar kemungkinan nilai riil

menyimpang dari yang diharapkan. Dalam kasus seperti ini, dimana nilai

Page 79: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

61

mean variabel dependent lebih kecil dari pada standar deviasi nya,

biasanya di dalam data terdapat outlier (data yang terlalu ekstrim).90

Dengan demikian dalam penelitian ini dilakukan nya semi-log pada

variabel dependen untuk memperkecil tingkat standar deviasi. Berikut ini

hasil analisis deskriptif setelah di lakukan nya semi-log dalam tabel 4.2:

Tabel 4.2

Hasil Analisis Deskriptif Data (setelah semi-log)

Variabel N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

LogFraud

ISIR

PSR

IIR

ZPR

ICG

41

41

41

41

41

41

0.000000

0,992992

0.013680

0.517856

0.000000

1.000000

4.430817

1,000000

0.955499

0.999884

0.000983

3.000000

1.585563

0.999423

0.455636

0.933536

0.000357

2.044634

1.140273

0.001289

0.255481

0.110927

0.000324

0.631170

Sumber: Data sekunder yang diolah

Setelah dilakukannya semi-log pada variabel dependen diperoleh

hasil nilai standar deviasi lebih kecil daripada mean-nya. Besarnya

standar deviasi Fraud adalah 1,140% lebih kecil dari nilai mean sebesar

1,585%. Data Islamic Income Ratio (IsIR) menunjukan standar deviasi

sebesar 0,001% yang lebih kecil dari nilai rata-ratanya sebesar 0,999%.

Data Profit Sharing Ratio (PSR) menunjukan standar deviasi sebesar

0,255% yang lebih kecil dari nilai rata-ratanya sebesar 0,455%.

Data Islamic Investment Ratio (IIR) menunjukan standar deviasi

sebesar 0,110% yang lebih kecil dari nilai rata-ratanya sebesar 0,933%.

Data Zakat Performance Ratio (ZPR) menunjukan standar deviasi sebesar

0,000324% yang lebih kecil dari nilai rata-ratanya sebesar 0,000357%.

Data Variabel independen yang terakhir Islamic Corporate Governance

(ICG) menunjukan standar deviasi sebesar 0,631% yang lebih kecil dari

nilai rata-ratanya sebesar 2,044%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data

yang layak untuk diolah sebanyak 41 sampel.

90

Ghozali, Analisis Multivariat Dan Ekonometrika : Teori, Konsep Dan Aplikasi Dengan

EViews 10, Hlm. 41.

Page 80: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

62

2. Hasil Regresi Data Panel

Regresi yang menggunakan data panel memiliki gabungan

karakteristik yaitu data yang terdiri atas beberapa objek (cross section) dan

meliputi waktu (time series). Hsiao menyatakan bahwa penggunaan data

panel memiliki beberapa keuntungan utama dibandingkan data jenis cross

section maupun time series.91

a. Data panel dapat memberikan peneliti jumlah pengamatan yang

besar, meningkatkan degree of freedom (derajat kebebasan), data

memiliki variabilitas yang besar dan mengurangi kolinieritas antar

variabel independen sehingga dapat menghasilkan estimasi

ekonometrika yang efisien.

b. Data panel dapat memberikan informasi lebih banyak yang tidak

dapat diberikan hanya oleh data cross section atau time series saja.

c. Data panel dapat memberikan penyelesaian yang lebih baik dalam

inferensi perubahan dinamis dibandingkan data cross section.

Data panel yang telah dikumpulkan, diregresi kan dengan

menggunakan model common effect yang hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3

Hasil Regresi Data Panel Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -513.9861 1945.124 -0.264243 0.7927

ISIR 509.9059 1954.633 0.260870 0.7953

PSR 4.307253 7.484546 0.575486 0.5676

IIR 2.027676 17.82163 0.113776 0.9099

ZPR 6044.630 6182.169 0.977752 0.3330

ICG 3.160320 2.896637 1.091031 0.2806

R-squared 0.047047 Mean dependent var 7.054545

Adjusted R-squared -0.050194 S.D. dependent var 13.05461

S.E. of regression 13.37823 Akaike info criterion 8.127803

Sum squared resid 8769.874 Schwarz criterion 8.346785

Log likelihood -217.5146 Hannan-Quinn criter. 8.212486

F-statistic 0.483818 Durbin-Watson stat 1.524193

Prob(F-statistic) 0.786635

Sumber: Data sekunder yang diolah

91

Ghozali, Hlm. 196.

Page 81: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

63

3. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi

normal. Seperti diketahui, bahwa uji t dan F mengasumsikan nilai

residual mengikuti distribusi normal. Pengujian normalitas residual

yang banyak digunakan adalah uji Jarque-Bera (JB).92

Uji JB adalah

uji statistik untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal. Uji ini

mengukur perbedaan dengan nilai koefisien keruncingan (kurtosis) dan

koefisien kemiringan (skewness) data dan dibandingkan dengan

apabila datanya bersifat normal.

Dalam uji JB normalitas dapat dilihat dari besaran nilai

probability JB, jika nilai probability JB > 0,05 maka data berdistribusi

normal, sebaliknya jika nilai probability < 0,05 maka data berdistribusi

tidak normal.

Gambar 4.7

Hasil Uji Normalitas

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan gambar 4.7 hasil uji normalitas bahwa nilai

probability sebesar 0,000000. Kerena nilai prob. 0,000000 < 0,05

maka data berdistribusi tidak normal. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa asumsi berdistribusi tidak normal dalam model. Uji Normalitas

92

Ghozali, Hlm. 145.

0

4

8

12

16

20

24

28

32

-10 0 10 20 30 40 50 60 70 80

Series: Standardized Residuals

Sample 2015 2019

Observations 55

Mean 9.66e-14

Median -3.457848

Maximum 76.48390

Minimum -9.341379

Std. Dev. 12.74383

Skewness 4.299460

Kurtosis 25.03831

Jarque-Bera 1282.482

Probability 0.000000

Page 82: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

64

dalam pooled data dapat diatasi dengan mentransformasikan data

dalam bentuk semi-logaritma.

b. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi ditemukan adanya korelasi yang tinggi atau sempurna

antar variabel bebas atau variabel independen. Untuk mengetahui ada

tindak nya multikolinearitas maka dapat dilihat dari nilai korelasi antar

ke lima variabel independen tersebut. Apabila korelasi antara variabel

independen yang melebihi 0,8 dapat menjadi pertanda bahwa

multikolinearitas merupakan masalah serius, sehingga untuk tidak

terjadinya multikolinearitas nilai korelasi harus kurang dari 0,8.93

Tabel 4.4

Hasil Uji Multikolinearitas

FRAUD ISIR PSR IIR ZPR ICG

FRAUD 1.000000 0.070941 0.025921 0.062808 0.126598 0.141843

ISIR 0.070941 1.000000 -0.288911 0.548461 0.226125 0.044215

PSR 0.025921 -0.288911 1.000000 -0.131818 -0.284241 -0,020767

IIR 0.062808 0.548461 -0.131818 1.000000 0.265326 -0.058715

ZPR 0.126598 0.226125 -0.284241 0.265326 1.000000 -0.072721

ICG 0.141843 0.044215 0.020767 -0.058715 -0.072721 1.000000

Sumber: Data sekunder yang diolah

Dari tabel 4.4 diketahui bahwa nilai korelasi antar variabel

bebas lebih kecil dari 0,8 yang berarti model tidak mengandung

masalah multikolinieritas atau asumsi tidak terjadi multikolinieritas

dalam model terpenuhi.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan

Glejser Heteroskedasticity Test. Dalam Uji Gletser variabel

dependennya diganti dengan nilai absolute residual. Dengan

persamaan resabs= abs(resid). Hasil yang diperlukan dari hasil uji ini

apabila jika koefisien variabel independen signifikan secara statistik,

93

Ghozali, Hlm. 71-73.

Page 83: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

65

maka mengindikasi terdapat heteroskedastisitas dalam model. Berikut

tabel 4.5 menunjukkan hasil uji heteroskedastisitas:

Tabel 4.5

Hasil Uji Heteroskedastisitas Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -499.9131 1611.215 -0.310271 0.7577

ISIR 498.5846 1619.092 0.307941 0.7594

PSR 5.953273 6.199714 0.960250 0.3416

IIR 2.759018 14.76229 0.186896 0.8525

ZPR 2475.557 5120.910 0.483421 0.6309

ICG 1.401767 2.399387 0.584219 0.5618

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel 4.5 hasil uji heteroskedastisitas

menunjukkan bahwa seluruh variabel dengan probabilitas 0,05 lebih

dari 0,05 (p-value > 0,05). Dapat disimpulkan bahwa uji Glejser

mengindikasikan adanya homoskedastisitas atau tidak mengandung

heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk melihat hubungan antara

residual satu observasi dengan residual observasi lainnya.94

Pengujian

autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan uji Durbin-Watson.

Tabel 4.6

Hasil Uji Autokorelasi R-squared 0.047047 Mean dependent var 7.054545

Adjusted R-squared -0.050194 S.D. dependent var 13.05461

S.E. of regression 13.37823 Akaike info criterion 8.127803

Sum squared resid 8769.874 Schwarz criterion 8.346785

Log likelihood -217.5146 Hannan-Quinn criter. 8.212486

F-statistic 0.483818 Durbin-Watson stat 1.524193

Prob(F-statistic) 0.786635

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan hasil output Eviews pada tabel uji Autokorelasi,

nilai Durbin Watson (DW) sebesar 1,524193 nilai ini kemudian di

bandingkan dengan nilai tabel DW dengan menggunakan nilai

94

Winarno, Analisis Ekonometrika Dan Statistika Dengan EViews, Hlm. 5.31.

Page 84: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

66

signifikansi 5%, jumlah observasi 55 (n) dan jumlah variabel

independen 5 (k=5), maka di dapat nilai du 1,3743 dan dl 1,7681.

Tabel 4.7

Uji Durbin Watson

Ada

Autokorelasi

Positif

No Decision Tidak Ada

Autokorelasi No Decision

Ada

Autokorelasi

Negatif

0 1,3743 1,7681 2,2319 2,6257 4

(dl) (du) (4-du) (4-dl)

DW= 1,5241

Tabel 4.7 menunjukkan hasil uji DW 1,5241 lebih kecil dari

batas atas (du) 1,7681 dan kurang dari (4 – du) 2,2319 maka dapat

disimpulkan uji autokorelasi dalam penelitian ini tidak terdeteksi (No

Detection). Masalah autokorelasi dapat diatasi dengan menggunakan

metode General Least Square (GLS). GLS merupakan metode untuk

membuang autokorelasi urutan pertama (First order autocorelation)

pada sebuah estimasi yang diregresi. Sehingga dengan menggunakan

metode ini masalah autokorelasi dapat teratasi.95

Terpenuhinya uji asumsi klasik menurut teorema Gauss-

Markov akan menghasilkan unbiased linear estimator dan memiliki

varian minimum atau sering di sebut dengan Best Linear Unbiased

Estimator (BLUE).96

Namun, berdasarkan hasil uji asumsi klasik data

panel dalam penelitian ini tidak terpenuhi atau mengalami biased

dengan menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS). Sehingga

hal tersebut dapat diatasi dengan mentransformasikan data dalam

bentuk semi-logaritma dan pemberian pembobotan (Cross Section

Weight) atau General Least Square (GLS).

95

Sarwoko, Dasar-Dasar Ekonometri (Yogyakarta: Andi Yogyakarta, 2005), Hlm. 143. 96

Ghozali, Analisis Multivariat Dan Ekonometrika : Teori, Konsep Dan Aplikasi Dengan

EViews 10, Hlm. 54.

Page 85: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

67

Tabel 4.8

Tabel Regresi Data Panel Semi-Log dan GLS Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -79.05480 108.2431 -0.730345 0.4700

ISIR 79.35037 108.8263 0.729147 0.4708

PSR -1.850990 0.577764 -3.203714 0.0029

IIR 1.952668 1.077435 1.812330 0.0785

ZPR -112.3977 391.4644 -0.287121 0.7757

ICG 0.168908 0.208790 0.808986 0.4240

Weighted Statistics

R-squared 0.421560 Mean dependent var 2.295187

Adjusted R-squared 0.338926 S.D. dependent var 1.851777

S.E. of regression 1.073036 Sum squared resid 40.29924

F-statistic 5.101517 Durbin-Watson stat 0.875664

Prob(F-statistic) 0.001288

Unweighted Statistics

R-squared 0.139326 Mean dependent var 1.585563

Sum squared resid 44.76272 Durbin-Watson stat 0.748584

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel 4.8 hasil Regresi Data Panel setelah

mentransformasikan data dalam bentuk semi-logaritma dan pemberian

pembobotan (Cross Section Weight) atau (General Least Square) GLS.

Maka hasil uji asumsi klasik dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Hasil Uji Normalitas yaitu nilai probability sebesar 0,364792.

Karena nilai prob. 0,364792 > 0,05 maka data berdistribusi normal.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa asumsi berdistribusi normal

dalam model terpenuhi. (Lampiran 10)

b. Hasil Uji Multikoliniaritas diperoleh nilai korelasi antar variabel

bebas lebih kecil dari 0,8 yang berarti model tidak mengandung

masalah multikolinieritas atau asumsi tidak terjadi multikolinieritas

dalam model terpenuhi. (Lampiran 11)

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas diperoleh seluruh variabel

menunjukkan probabilitas lebih dari 0,05 (p-value > 0,05). Dapat

disimpulkan bahwa uji Glejser mengindikasikan adanya

Page 86: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

68

homoskedastisitas atau tidak mengandung heteroskedastisitas.

(Lampiran 12)

d. Hasil Uji Autokorelasi menunjukkan hasil uji DW 0,8756 lebih

kecil dari batas atas (du) 1,7835 dan kurang dari (4 – du) 2,2165

maka dapat disimpulkan uji autokorelasi dalam penelitian ini

terdapat autokorelasi positif. Estimasi menggunakan General Least

Square (GLS) dapat diatasi masalah autokorelasi.97

Sehingga

dengan demikian jika autokorelasi terjadi maka dapat diabaikan

dengan merujuk teori serta penelitian sebelumnya. (Lampiran 13)

4. Hasil Uji Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi (Uji R2)

Koefisien Determinasi digunakan untuk mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Nilai Adjusted R-Squared yang mendekati satu berarti variabel-

variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.98

Berikut ini

hasil uji Koefisien Determinasi dalam penelitian ini pada tabel 4.9:

Tabel 4.9

Hasil Uji Koefisien Determinasi R-squared 0.421560 Mean dependent var 2.295187

Adjusted R-squared 0.338926 S.D. dependent var 1.851777

S.E. of regression 1.073036 Sum squared resid 40.29924

F-statistic 5.101517 Durbin-Watson stat 0.875664

Prob(F-statistic) 0.001288

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel 4.9 diatas besarnya angka Adjusted R-

squared adalah 0.338926. Hal ini menjelaskan bahwa persentase

sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen

sebesar 33,89% yang mana dapat diartikan bahwa variabel independen

yang digunakan dalam model mampu menjelaskan 33,89% terhadap

97

Gujarati Darmono, Ekonometrika Dasar. (Edisi Alih Bahasa Terjemahan) (Jakarta:

Erlangga, 2003), Hlm. 646. 98

Ghozali, Hlm. 55.

Page 87: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

69

variabel dependen nya. Sedangkan sisanya (100% - 33,89% = 66,11%)

dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain dari luar model. Standard eror of

estimate (SE of regression) sebesar 1.073036, makin kecil nilai SEE

akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi

variabel dependen.

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji F dilakukan untuk menunjukkan apakah semua variabel

independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen.99

Apabila p-value < 0,10 maka H0 ditolak dan dapat disimpulkan bahwa

variabel independen secara simultan mempengaruhi variabel dependen.

Begitu pun sebaliknya apabila nila p-value > 0,10 maka H0 diterima.

Berikut ini hasil uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) pada tabel

4.10:

Tabel 4.10

Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) R-squared 0.421560 Mean dependent var 2.295187

Adjusted R-squared 0.338926 S.D. dependent var 1.851777

S.E. of regression 1.073036 Sum squared resid 40.29924

F-statistic 5.101517 Durbin-Watson stat 0.875664

Prob(F-statistic) 0.001288

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan hasil uji F diatas, nilai probabilitas (prob) sebesar

0,0012 yang lebih kecil dari tingkat signifikansi (α) 0,10. Kemudian

juga terlihat dari nilai Fhitung 5,1015 > Ftabel 2,0100 sehingga Ha1

diterima. Dalam hal ini menandakan bahwa variabel Islamic Income

Ratio, Profit Sharing Ratio, Islamic Investment Ratio, Zakat

Performance Ratio dan Islamic Corporate Governance secara

bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap Fraud pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2015-

2019. Sehingga model regresi dapat digunakan untuk memprediksi

variabel dependen.

99 Ghozali, Hlm. 56.

Page 88: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

70

c. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen terhadap variabel dependen dengan menganggap

variabel independen lainnya konstan. Untuk menguji pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen dalam penelitian ini

menggunakan indikator probabilitas yaitu apabila p-value < tingkat

signifikansi (α) 0,10 berarti variabel independen secara individu

mempengaruhi variabel dependen. Begitu pun sebaliknya apabila nila

p-value > tingkat signifikansi (α) 0,10 berarti tidak ada pengaruh

variabel independen secara individu terhadap variabel dependen nya.

Berikut ini hasil uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)

pada tabel 4.11:

Tabel 4.11

Hasil Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -79.05480 108.2431 -0.730345 0.4700

ISIR 79.35037 108.8263 0.729147 0.4708

PSR -1.850990 0.577764 -3.203714 0.0029

IIR 1.952668 1.077435 1.812330 0.0785

ZPR -112.3977 391.4644 -0.287121 0.7757

ICG 0.168908 0.208790 0.808986 0.4240

Sumber: Data sekunder yang diolah

Penjelasan dari tabel 4.11 diatas adalah sebagai berikut:

1) Pengaruh Islamic Income Ratio (IsIR) terhadap fraud

Variabel Islamic Income Ratio nilai probabilitas (prob)

sebesar 0,4708 yang lebih besar dari tingkat signifikansi (α) 0,10

dengan nilai thitung lebih kecil dari ttabel (0.7291 < 1.6895) sehingga

Ha2 ditolak. Dalam hal ini menandakan bahwa variabel Islamic

Income Ratio secara individu (parsial) tidak berpengaruh terhadap

Fraud pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2015-2019.

2) Pengaruh Profit Sharing Ratio (PSR) terhadap Fraud

Variabel Profit Sharing Ratio dengan nilai koefisien

sebesar -1.8510 dan nilai probabilitas (prob) sebesar 0.0029 yang

Page 89: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

71

lebih kecil dari tingkat signifikansi (α) 0,10 dengan nilai thitung lebih

besar dari ttabel (-3.2037 > 1.6895) sehingga Ha3 diterima. Dalam

hal ini menandakan bahwa variabel Profit Sharing Ratio secara

individu (parsial) berpengaruh negatif dan signifikansi terhadap

Fraud pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2015-2019.

3) Pengaruh Islamic Investment Ratio (IIR) terhadap Fraud

Variabel Islamic Investment Ratio nilai probabilitas (prob)

sebesar 0.0785 yang lebih besar dari tingkat signifikansi (α) 0,10

dengan nilai thitung lebih besar dari ttabel (1.8123 > 1.6895) sehingga

Ha4 diterima. Dalam hal ini menandakan bahwa variabel Islamic

Investment Ratio secara individu (parsial) berpengaruh terhadap

Fraud pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2015-2019.

4) Pengaruh Zakat Performance Ratio (ZPR) terhadap Fraud

Variabel Zakat Performance Ratio nilai probabilitas (prob)

sebesar 0.7757 yang lebih besar dari tingkat signifikansi (α) 0,10

dengan nilai thitung lebih kecil dari ttabel (-0.2871 < 1.6895) sehingga

Ha5 ditolak. Dalam hal ini menandakan bahwa variabel Zakat

Performance Ratio secara individu (parsial) tidak berpengaruh

terhadap Fraud pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode

2015-2019.

5) Pengaruh Islamic Corporate Governance (ICG) terhadap

Fraud.

Variabel Islamic Corporate Governance nilai probabilitas

(prob) sebesar 0.4240 yang lebih besar dari tingkat signifikansi (α)

0,10 dengan nilai thitung lebih kecil dari ttabel (0.8089 < 1.6895)

sehingga Ha6 ditolak. Dalam hal ini menandakan bahwa variabel

Islamic Corporate Governance secara individu (parsial) tidak

berpengaruh terhadap Fraud pada Bank Umum Syariah di

Indonesia Periode 2015-2019.

Page 90: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

72

D. Persamaan Model Regresi

Penelitian dengan regresi data panel digunakan untuk melihat

pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen.

Berdasarkan hasil Eviews 10 pada tabel 4.8 diatas, maka didapatkan

persamaan model regresi antara variabel Islamic Income Ratio (IsIR),

Profit Sharing Ratio (PSR), Islamic Investment Ratio (IIR), Zakat

Performance Ratio (ZPR) dan Islamic Corporate Governance (ICG) adalah

sebagai berikut:

Log Fraud = - 79.05480 + 79.35037 IsIR - 1.850990 PSR + 1.952668 IIR

- 112.3977 ZPR + 0.168908 ICG

Dari persamaan diatas dapat dijelaskan bahwa:

1. Konstanta sebesar -79.05480 menunjukkan bahwa jika variabel

independen (IsIR, PSR, IIR, IIR, ZPR, ICG) pada observasi ke i dan

periode t dianggap konstan atau tidak mengalami perubahan, maka

fraud sebesar -79.05480.

2. Jika nilai IsIR pada observasi ke i dan periode t naik sebesar 1% akan

menaikkan fraud pada observasi ke i dan periode ke t sebesar 79.35037

apabila nilai variabel independen lainnya dianggap konstan.

3. Jika nilai PSR pada observasi ke i dan periode t naik sebesar 1% akan

menurunkan fraud pada observasi ke i dan periode ke t sebesar -

1.850990 apabila nilai variabel independen lainnya dianggap konstan.

Hal ini dapat diartikan ketika nilai PSR tinggi maka kasus kecurangan

kecil, karena nilai PSR yang tinggi menunjukkan hasil yang baik.

4. Jika nilai IIR pada observasi ke i dan periode t naik sebesar 1% akan

menaikkan fraud pada observasi ke i dan periode ke t sebesar 1.952668

apabila nilai variabel independen lainnya dianggap konstan.

5. Jika nilai ZPR pada observasi ke i dan periode t naik sebesar 1% akan

menurunkan fraud pada observasi ke i dan periode ke t sebesar -

112.3977 apabila nilai variabel independen lainnya dianggap konstan.

Hal ini dapat diartikan ketika nilai ZPR rendah maka kasus kecurangan

Page 91: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

73

meningkat, karena nilai ZPR yang rendah menunjukkan hasil yang

kurang baik.

6. Jika nilai ICG pada observasi ke i dan periode t naik sebesar 1% akan

menaikkan fraud pada observasi ke i dan periode ke t sebesar 0.168908

apabila nilai variabel independen lainnya dianggap konstan.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Setelah melakukan estimasi pada model dan pengujian hipotesis

maka dilakukan analisis regresi data panel dalam penelitian ini bertujuan

untuk menganalisis pengaruh Islamic Income Ratio, Profit Sharing Ratio,

Islamic Investment Ratio, Zakat Performance Ratio dan Islamic Corporate

Governance terhadap Fraud pada Bank Umum Syariah di Indonesia

Periode 2015-2019. Di bawah ini merupakan hasil pengujian dari masing-

masing variabel bebas terhadap fraud:

1. Pengaruh Islamic Income Ratio (IsIR) terhadap Fraud

Berdasarkan tabel 4.12 penelitian ini menunjukkan bahwa tidak

ada pengaruh variabel Islamic Income Ratio (IsIR) dengan Fraud. Dengan

hasil analisis regresi menunjukkan variabel IsIR memiliki koefisien regresi

sebesar 79.35037 dengan signifikansi 0,4708 lebih besar dari (α) 0,10,

dengan demikian tidak menerima Ha2.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Najib dan Rini memiliki hasil bahwa Islamic Income Ratio tidak

berpengaruh terhadap fraud pada Bank Syariah.100

Akan tetapi, penelitian

ini bertentangan dengan penelitian dari Raharjanti dan Muharrami yang

menyatakan rasio pendapatan islam berpengaruh positif terhadap internal

fraud yang mana dalam praktiknya, seluruh Bank Syariah memiliki rasio

pendapatan islam yang tinggi. Meskipun memiliki rasio pendapatan islam

yang tinggi tetapi internal fraud di dalam Bank Syariah juga banyak

100

Najib and Rini, “Sharia Compliance, Islamic Corporate Governance Dan Fraud Pada

Bank Syariah,” Hlm. 1.

Page 92: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

74

terjadi.101

Hal tersebut dapat disebabkan karena pendapatan merupakan

akun yang rentan terhadap manipulasi dan pencurian, hal ini dibuktikan

dalam penelitian COSO tahun 2010 yang menemukan bahwa teknik fraud

yang paling umum terjadi terkait pengakuan pendapatan yang tidak tepat.

Merujuk pada teori yang dipaparkan dalam penelitian ini yang

mana semakin tinggi perolehan pendapatan islam maka semakin kecil

kemungkinan terjadinya tindakan kecurangan yang terjadi. Penilaian

pendapatan islam pada penelitian ini sebenarnya menunjukkan bahwa

pendapatan yang diperoleh Bank Syariah telah didominasi oleh sumber

yang sesuai dengan ketentuan syariah, Hal ini terlihat dari rata-rata nilai

yang diperoleh Islamic Income Ratio yang mendekati 100% yaitu

0,999457 atau 99%. Sehingga peningkatan pendapatan islam tidak

mempengaruhi tindakan kecurangan di Bank Umum Syariah. Dengan

demikian hipotesis nol di terima yang mana variabel Islamic income ratio

tidak ada pengaruh signifikan terhadap fraud pada Bank Umum Syariah.

2. Pengaruh Profit Sharing Ratio (PSR) terhadap Fraud

Tabel 4.11 penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

variabel Profit Sharing Ratio (PSR) dengan Fraud. Dengan hasil analisis

regresi menunjukkan variabel Profit Sharing Ratio memiliki koefisien

regresi sebesar -1,850990 dengan signifikansi 0,0029 lebih kecil dari (α)

0,10, dengan demikian menerima Ha3.

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan pada penelitian ini

memperoleh hasil bahwa Profit Sharing Ratio berpengaruh negatif

terhadap fraud, dapat diartikan bahwa hasil dari penelitian ini semakin

tingginya Profit Sharing Ratio mengindikasikan bahwa semakin banyak

transaksi dengan prinsip bagi hasil yang dilakukan Bank Syariah,

berpengaruh nya negatif PSR terhadap internal fraud dikarenakan

meningkatnya transaksi bagi hasil yang berdasarkan prinsip-prinsip

101

Ayu Irmasari Raharjanti and Rais Sani Muharrami, “The Effect of Good Corporate

Governance and Islamicity Financial Performance Index of Internal Fraud Sharia Banking Period

2014-2017,” Journal of Business and Management Review JBMR 1, no. 1 (2020): Hlm. 10.

Page 93: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

75

syariah, akan mengurangi adanya fraud. Hal tersebut dikarenakan prinsip

bagi hasil merupakan salah satu prinsip dalam operasional Bank Syariah

yang secara mendasar menjadi pembeda antara Bank Syariah dengan bank

konvensional.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Fadhistri dan Dedik

yang dilakukan bahwa secara parsial Profit Sharing Ratio berpengaruh

signifikan dengan arah negatif terhadap indikasi terjadinya fraud pada

Bank Umum Syariah.102

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh

Marheni bahwa beberapa agency problem yang ditemui dalam

mudharabah antara lain adanya konflik kepentingan dimana mudharib

bertindak mengabaikan hubungan kontraktual dan mendorong untuk

bertindak tidak berdasarkan prinsipnya.103

Sehingga ketika prinsip bagi hasil dalam bank syariah telah

dilakukan secara baik dan sesuai syariah diharapkan dapat mengurangi

terjadinya kecurangan karena lebih menggerakkan sektor riil dan menutup

kemungkinan disalurkan nya dana pada kepentingan konsumtif. Sehingga

ketika prinsip bagi hasil dominan pada bank syariah maka fraud semakin

kecil, dengan demikian maka kepatuhan syariah berdasarkan prinsip bagi

hasil mencegah terjadinya kecurangan. Hal tersebut sesuai dengan teori

yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa, secara teoritis ketika Bank

Syariah lebih banyak melakukan pembiayaan bagi hasil yang berdasarkan

prinsip syariah maka semakin kecil kemungkinan terjadinya kecurangan.

Akan tetapi, penelitian ini berbeda dengan penelitian dari

Raharjanti dan Muharrami yang menyatakan variabel PSR tidak

berpengaruh terhadap internal fraud.104

Hal tersebut dikarenakan

pembiayaan bagi hasil yang diberikan oleh Bank Syariah hanya

102

Fadhistri and Triyanto, “Pengaruh Islamic Corporate Governance Dan Sharia

Compliance Terhadap Indikasi Terjadinya Fraud Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia (Studi

Empiris Pada Bank Umum Syariah Periode 2014-2017),” Hlm. 1. 103

Marheni, “Analisis Kepatuhan Prinsip-Prinsip Syariah Terhadap Kesehatan Finansial

Dan Fraud Pada Bank Umum Syariah,” Asy-Syar’iyyah: Jurnal Ilmu Syari’ah Dan Perbankan

Islam 2, no. 1 (2017): 143–70. 104

Raharjanti and Muharrami, “The Effect of Good Corporate Governance and Islamicity

Financial Performance Index of Internal Fraud Sharia Banking Period 2014-2017,” Hlm. 70.

Page 94: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

76

difungsikan untuk menyalurkan dana bukan sebagai komitmen untuk

menjalankan prinsip-prinsip syariah.105

3. Pengaruh Islamic Investment Ratio (IIR) terhadap Fraud

Berdasarkan tabel 4.11 penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh variabel Islamic Investment Ratio (IIR) dengan Fraud. Dengan

hasil analisis regresi menunjukkan variabel IsIR memiliki koefisien regresi

sebesar 1,952668 dengan signifikansi 0,0785 lebih kecil (α) 0,10, dengan

demikian menerima Ha4.

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan pada penelitian ini

memperoleh hasil bahwa IIR berpengaruh positif terhadap fraud, dapat

diartikan bahwa hasil dari penelitian ini semakin tingginya IIR

mengindikasikan bahwa semakin banyak investasi islam yang dilakukan

Bank Syariah, berpengaruh nya positif IIR terhadap fraud mengindikasi

meningkatnya kasus kecurangan yang terjadi pada Bank Umum Syariah.

Penelitian terhadap rasio investasi yang dilakukan oleh Bank

Syariah pada penelitian ini sebenarnya menunjukkan bahwa investasi telah

secara sepenuhnya dilakukan investasi yang sesuai dengan ketentuan

syariah, yang mana dilihat dari nilai rata-rata IIR yang mendekati 100%

yaitu 0.930139 atau 93,01%. Tetapi pada kenyataannya masih terjadi

kecurangan pada bank syariah. Hal ini dapat disebabkan karena aset Bank

Syariah merupakan akun yang rentan terhadap manipulasi dan pencurian

sehingga investasi yang telah dilakukan sesuai ketentuan syariah tersebut

tidak dapat memberikan kontribusi yang besar dalam mengurangi jumlah

kecurangan yang terjadi dalam Bank Syariah. Sehingga tidak sesuai

dengan teori yang dikemukakan sebelumnya bahwa, secara teoritis ketika

Bank Syariah mematuhi dan menjalankan bisnisnya sesuai prinsip syariah

dengan meningkatkan investasi islam diharapkan dapat meminimalisir

kecurangan. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

105

Lulu Nusron, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Fraud Di Bank Syariah,”

2017.

Page 95: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

77

Sula yang menyatakan kepatuhan terhadap prinsip syariah menjadi

indikasi bahwa entitas tersebut tidak melakukan fraud.106

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Raharjanti dan

Muharrami memiliki hasil bahwa Islamic Investment Ratio (IIR) secara

individual tidak berpengaruh terhadap internal fraud.107

Karena investasi

yang dilakukan perbankan syariah berhubungan langsung dengan pihak

ketiga. Pihak ketiga tersebut adalah perusahaan dimana Bank Syariah

menanamkan modalnya. Pada posisi tersebut, Bank Syariah akan lebih

bisa menjaga amanah dan reputasi perusahaan jika ingin melakukan

tindakan kecurangan.

4. Pengaruh Zakat Performance Ratio (ZPR) terhadap Fraud

Berdasarkan tabel 4.11 penelitian ini menunjukkan bahwa tidak

ada pengaruh variabel Zakat Performance Ratio (ZPR) dengan Fraud.

Dengan hasil analisis regresi menunjukkan variabel Zakat Performance

Ratio memiliki koefisien regresi sebesar -112,3977 dengan signifikansi

0,7757 lebih besar dari (α) 0,10 dengan demikian tidak menerima Ha5.

Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh tidak ada pengaruh Zakat

Performance Ratio terhadap Fraud dapat diartikan rasio ini tidak dapat

mengukur pengaruh adanya tindakan kecurangan pada Bank Syariah ,

dilihat dari penelitian Basam dan Chistoper yang menyatakan tujuan

utama Bank Syariah didirikan adalah untuk menegakkan prinsip ekonomi

islam menciptakan keadilan ekonomi masyarakat melalui mekanisme

zakat. Kewajiban menunaikan zakat sesuai aturan syariat secara umum

adalah 2,5% dari harta bersih.108

Zakat menjadi prioritas utama dalam

laporan keuangan karena sebagai bentuk pertanggungjawaban sosial

perusahaan kepada masyarakat.

106

Sula and Alim, “Pengawasan, Strategi Anti Fraud, Dan Audit Kepatuhan Syariah

Sebagai Upaya Fraud Preventive Pada Lembaga Keuangan Syariah.” 107

Raharjanti and Muharrami, “The Effect of Good Corporate Governance and Islamicity

Financial Performance Index of Internal Fraud Sharia Banking Period 2014-2017,” Hlm. 1. 108

Asrori, “Pengungkapan Syari’ah Compliance Dan Kepatuhan Bank Syariah Terhadap

Prinsip Syariah,” Hlm. 99.

Page 96: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

78

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Lulu Amalia Nusron

yang memiliki hasil pengaruh Zakat Performance Ratio (ZPR) terhadap

fraud dengan menggunakan regresi berganda menunjukkan hasil p-value

sebesar 0.437, dimana nilai ini lebih besar dari nilai level of significance

0.05. Hal ini membuktikan bahwa ZPR tidak berpengaruh terhadap

fraud.109

Berdasarkan teori yang dikemukakan, perusahaan yang semakin

meningkatkan zakat nya mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki

komitmen yang tinggi dalam mendukung rendahnya tindakan kecurangan

fraud.

5. Pengaruh Islamic Corporate Governance (ICG) terhadap Fraud

Berdasarkan tabel 4.11 penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh variabel Islamic Corporate Governance (ICG) dengan Fraud.

Dengan hasil analisis regresi menunjukkan variabel IsIR memiliki

koefisien regresi sebesar 0,168908 dengan signifikansi 0,4240 lebih besar

dari (α) 0,10, dengan demikian tidak menerima Ha2.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Najib dan Rini yang

menyatakan bahwa Islamic corporate governance tidak berpengaruh

terhadap tindakan fraud.110

Dalam penelitian Lidyah tahun 2018

menyatakan bahwa good corporate governance tidak berpengaruh

terhadap tindakan fraud. Akan tetapi, hasil penelitian ini berbeda dengan

penelitian yang dilakukan Raharjanti dan Muharrami bahwa variabel Good

Corporate Governance secara individual berpengaruh positif terhadap

Internal Fraud.111

Penerapan tata kelola perusahaan menjadi keharusan

bagi suatu institusi termasuk Bank Syariah , hal ini lebih ditujukan kepada

adanya tanggung jawab publik berkaitan dengan kegiatan operasional bank

yang diharapkan mematuhi ketentuan yang telah digariskan.112

109

Nusron, “Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Fraud Di Bank Syariah,” Hlm. 9. 110

Najib and Rini, “Sharia Compliance, Islamic Corporate Governance Dan Fraud Pada

Bank Syariah,” Hlm. 1. 111

Raharjanti and Muharrami, “The Effect of Good Corporate Governance and Islamicity

Financial Performance Index of Internal Fraud Sharia Banking Period 2014-2017,” Hlm. 1. 112

Maradita, “Karakteristik Good Corporate Governance Pada Bank Syariah Dan Bank

Konvensional.”

Page 97: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

79

Soleman menyatakan bahwa dengan penerapan tata kelola

perusahaan yang baik yakni adanya transparansi, akuntabilitas, kewajaran,

integritas dan partisipasi akan membantu mencegah terjadinya fraud.

Dalam pelaksanaan Islamic corporate governance sangat sulit untuk

menerapkan secara maksimal khususnya bagi Bank Syariah yang

menggunakan syariah atau hukum-hukum Islam sebagai prinsipnya, yang

mana Bank Syariah di Indonesia masih terbilang baru dan masih dalam

tahap penyesuaian serta pengembangan sehingga belum dapat dikatakan

telah menerapkan prinsip islam sepenuhnya, Grais dan Pellegreni

mengungkapkan kelemahan mekanisme internal tata kelola perusahaan

perbankan syariah utamanya menyangkut kompetensi Dewan Pengawas

Syariah (DPS) dan pemenuhan kepatuhan syariah dalam kegiatan

operasional dan usahanya.113

Sedangkan kelemahan mekanisme eksternal

terkait dengan regulasi pelaksanaan tata kelola pada Bank Syariah yang

tidak dapat ditegaskan secara efektif dan diimplementasikan secara islam.

Merujuk pada teori yang dikemukakan yaitu syariah enterprise

theory, yang mana Bank Umum Syariah tidak hanya bertanggung jawab

kepada pemilik namun juga kepada stakeholder dan Allah SWT. Semakin

tinggi penerapan Islamic corporate governance dan kepatuhan syariah

dalam menerapkan prinsip syariah enterprise tersebut adanya

kemungkinan bank untuk memperoleh katagori sebagai bank yang sehat.

Perkembangan Islamic corporate governance pada perbankan syariah

membaik dilihat dari hasil self assessment di masing-masing Bank Umum

Syariah, yang mana hal tersebut dapat mengurangi adanya internal fraud.

Sehingga perlu dilakukan perbaikan secara terus menerus terkait

pelaksanaan tata kelola perusahaan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah

serta efektif untuk diterapkan pada Bank Umum Syariah secara

berkelanjutan.

113

Asrori, “Pengungkapan Syari’ah Compliance Dan Kepatuhan Bank Syariah Terhadap

Prinsip Syariah.”

Page 98: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

80

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh Islamic Income Ratio, Profit Sharing Ratio, Islamic

Investment Ratio, Zakat Performance Ratio dan Islamic Corporate

Governance terhadap Fraud pada Bank Umum Syariah di Indonesia

Periode 2015-2019. Metode analisis yang digunakan yaitu regresi

berganda yang diolah menggunakan Eviews 10 dan Microsoft Excel 2016.

Sampel yang digunakan 11 Bank Umum Syariah yang telah memenuhi

kriteria pemilihan. Dari hasil analisis, pengujian hipotesis menggunakan

regresi data panel dan pembahasan hasil penelitian dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel Islamic Income Ratio, Profit Sharing Ratio, Islamic

Investment Ratio, Zakat Performance Ratio dan Islamic Corporate

Governance secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap

Fraud

2. Variabel Islamic Income Ratio (IsIR) tidak berpengaruh terhadap

Fraud.

3. Variabel Profit Sharing Ratio (PSR) berpengaruh negatif terhadap

Fraud.

4. Variabel Islamic Investment Ratio (IIR) berpengaruh positif terhadap

Fraud.

5. Variabel Zakat Performance Ratio (ZPR) tidak berpengaruh terhadap

Fraud.

6. Variabel Islamic Corporate Governance (ICG) tidak berpengaruh

terhadap Fraud.

Page 99: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

81

B. Saran

1. Bagi Bank Umum Syariah

Berdasarkan hasil penelitian ini dan kesimpulan yang diperoleh

maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

a. Bank Umum Syariah harus terus meningkatkan penerapan tata

kelola perusahan khususnya yang berbasis islam yaitu Islamic

Corporate Governance dan penerapan kepada kepatuhan syariah.

b. Bank Umum Syariah harus terus memperkuat sistem penanganan

dalam mengatasi tingkat kecurangan. Serta berikan hukuman yang

membuat pelaku kecurangan ada efek jera.

2. Bagi Penelitian Lain

Agar penelitian ini dapat berkembang maka peneliti memberikan

saran kepada peneliti lain agar dapat mengembangkan penelitian ini, saran

tersebut adalah :

a. Penelitian selanjutnya disarankan untuk dapat memperluas

populasi dengan menambah jenis lembaga keuangan syariah

lainnya seperti Unit Usaha Syariah, BPRS atau Asuransi Syariah.

Serta memperpanjang periode penelitian agar memperoleh data

penelitian yang akurat.

b. Penelitian selanjutnya disarankan untuk mempersempit ruang

lingkup penelitian tidak hanya menggunakan Bank Syariah yang

ada di Indonesia sebagai objek penelitian tetapi diperkecil dengan

melihat banyaknya kasus pada Bank Syariah di masing-masing

Kota/Kabupaten, Provinsi, dan lain-lain

c. Penelitian selanjutnya disarankan untuk dapat menggunakan proksi

lain yang dapat mengukur variabel sharia compliance dan Islamic

corporate governance. Dan menambah variabel lain yang mungkin

memiliki pengaruh terhadap fraud. Mengingat variabel independen

dalam penelitian ini belum mampu menjelaskan pengaruh yang

signifikan terhadap fraud.

Page 100: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

82

DAFTAR PUSTAKA

A. Literatur

Al-Quran dan Terjemahan, Kemenag: https://quran.kemenag.go.id.

“Al-Mutaffifin - | Qur’an Kemenag,” Diakses 24 Januari 2021.

https://quran.kemenag.go.id/sura/83/1-3.

“An-Nisa’ - | Qur’an Kemenag.” Diakses 21 September 2020.

https://quran.kemenag.go.id/sura/4/58.

Anggadini, Sri, dan Adeh Komala. Akuntansi Syariah. Pertama. Bandung:

Rekayasa Sains, 2017.

Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantiatif : Komunikasi, ekonomi,

dan kebijakan publik serta ilmu sosial lainnya. Prenadamedia

Group. Jakarta, 2006.

Gujarati Darmono, Ekonometrika Dasar. (Edisi Alih Bahasa Terjemahan)

(Jakarta: Erlangga, 2003), Hlm. 646.

Ghozali, Imam. Analisis Multivariat dan Ekonometrika : Teori, Konsep

dan Aplikasi dengan EViews 10. 2 ed. Semarang: Badan Penerbit

Universitas Diponegoro, 2018.

Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011.

Muhammad, Manajemen Bank Syariah , ed. (Yogyakarta, 2015.)

Sarwoko, Dasar-dasar Ekonometri (Yogyakarta: Andi Yogyakarta, 2005).

Sofyan S, Harahap. Akuntansi Perbankan Syariah PSAK Syariah Baru.

LPFE Usakti, 2010.

Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Cet. 23.

Bandung: Penerbit Alfabeta, 2016.

Umam, Khotibul, dan Setiawan Utomo. Perbankan Syariah : Dasar-dasar

dan Dinamika Perkembangan di Indonesia. Cetakan Kedua.

Jakarta: Rajawali Pers, 2017.

Winarno, Wing. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan EViews. Ke

Lima. Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2017.

Page 101: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

83

Yaya, Rizal, Aji Erlangga Martawireja, dan Ahim Abdurahim. Akuntansi

Perbankan Syariah: Teori dan Praktik Kontemporer. Jakarta:

Salemba Empat, 2013.

Zarkasti, Wahyudin. Good Corporate Governance : Pada Badan Usaha

Manufaktur, Perbankan, dan Jasa Keuangan Lainnya. Bandung:

Penerbit Alfabeta, 2018.

B. Skripsi, Thesis Dan Jurnal

Ana, Dedhi, Mey Saramawati, dan Ahmad Lubis. “Analisis Pengungkapan

Sharia Compliance Dalam Pelaksanaan Good Corporate

Governance Bank Syariah Di Indonesia.” Program Studi Akuntansi

Syariah Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI No. 2 (2014): 107–

25.

Asrori. “Implikasi Islamic Corporate Governance dan Implikasinya

Terhadap Kinerja Bank Syariah .” Jurnal Dinamika Akuntansi 6,

no. 1 (2014): 90–102.

Asrori, “Pengungkapan Syari’ah Compliance Dan Kepatuhan Bank

Syariah Terhadap Prinsip Syariah,” Jurnal Dinamika Akuntansi 3,

no. 1 (2011): Hlm. 1, http://journal.unnes.ac.id/index.php/jda.

Budiman, Fajar. Pengaruh Sharia Compliance dan Islamic Corporate

Governance Terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah di

Indonesia periode 2012-2016. Skripsi Universitas Syarif

Hidayatullah Jakarta. (2017)

Fadhistri, Karina Amanna, dan Dedik Nur Triyanto. “Pengaruh Islamic

Corporate Governance Dan Sharia Compliance Terhadap Indikasi

Terjadinya Fraud Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia (Studi

Empiris pada Bank Umum Syariah Periode 2014-2017).” e-

Proceeding of Management 6 No. 2 (2019): 8.

Falikhatun dan Yasmin Umar Assegaf. “Bank Syariah Di Indonesia:

Ketaatan Pada Prinsip- Prinsip Syariah Dan Kesehatan Finansial.”

Conference In Business, Accounting, And Management (CBAM) 1,

no. 1 (18 November 2020): 245–254.

Fatmasari, Ria, dan Masiyah Kholmi. “Analisis Kinerja Keuangan

Perbankan Syariah Dengan Pendekatan Islamicity Performance

Index Pada Perbankan Syariah Di Indonesia.” Jurnal Akademi

Akuntansi 1, no. 1 (5 November 2018).

https://doi.org/10.22219/jaa.v1i1.6940.

Page 102: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

84

Hartono, Trie Rundi. “Fraud Perbankan Indonesia: Studi Eksplorasi.”

Prosiding Seminar Nasional Pakar ke 2, 2019, 7.

Hasanah, Uswatun. “Kepatuhan Prinsip-Prinsip Syariah Dan Islamic

Corporate Governance Terhadap Kesehatan Finansial Pada Bank

Umum Syariah.” Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Semarang, 2015.

Herdianto, Geri, Harun Delamat, dan Ahmad Subeki. “Analisis Faktor

Yang Mempengaruhi Fraud Di Bank Syariah Yang Terdaftar Di

Bank Indonesia” 10, no. 1 (2016): 12.

Khairiyani, “Bagaimana Tata Kelola Internal Perusahaan Pertambangan?”,

Jurnal Akuntansi Multiparadigma JAMAL”, v9, no 2, 2086-7603,

(2018). http://dx.doi.org/10.18202/jamal.2018.04.9022

Maradita, Aldira. “Karakteristik Good Corporate Governance Pada Bank

Syariah Dan Bank Konvensional.” Yuridika 29, no. 2 (26 Mei

2014). https://doi.org/10.20473/ydk.v29i2.366.

Muhammad, Rifqi, Ratna Kusumadewi, dan Samsubar Saleh. “Analisis

Pengaruh Syari’ah Compliance dan Islamic Corporate Governance

terhadap Tindakan Fraud (Studi Empirik pada BUS di Indonesia

Periode 2013-2017).” IQTISHADIA: Jurnal Ekonomi & Perbankan

Syariah Vol. 6, no. No. 1 (2019): 65.

https://doi.org/10.19105/iqtishadia.v6i1.2202.

Najib, Haifa & Rini. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Fraud di Bank

Syariah . Simposium Nasional Akuntansi XIX, Lampung. (2016).

Najib, Haifa, dan Rini. “Sharia Compliance, Islamic Corporate

Governance Dan Fraud Pada Bank Syariah .” Jurnal Akuntansi dan

Keuangan Islam 4, no. 2 (6 Maret 2019): 131–46.

https://doi.org/10.35836/jakis.v4i2.23.

Najib, Haifa. Pengaruh Sharia Compliance dan Islamic Corporate

Governance Terhadap Fraud Pada Bank Umum Syariah. Skripsi

Program S1. Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta. (2016).

Ngumar, Sutjipto, dan Endang Dwi Retnani. “Implikasi Tata kelola Islami

Pada Fraud Bank Islam.” Jurnal Review Akuntansi dan Keuangan

Vol. 9, no. No. 2 (2019): 14.

Nurhisam, Luqman. “Kepatuhan Syariah (Sharia Compliance) dalam

Industri Keuangan Syariah.” Jurnal Hukum IUS QUIA IUSTUM

23, no. 1 (2016): 77–96.

Page 103: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

85

Nusron, Lulu. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Fraud Di

Bank Syariah ,” Thesis Program Pasca Sarjana Fakultas Ekonomi

Universitas Islam Indonesia. t.t.

Raharjanti, Ayu Irmasari, dan Rais Sani Muharrami. “The Effect of Good

Corporate Governance and Islamicity Financial Performance Index

of Internal Fraud Sharia Banking Period 2014-2017.” Journal of

Business and Management Review JBMR 1, no. 1 (2020): 15.

Rahmayani, dan Rahmawaty. “Pengaruh Islamic Corporate Governance

dan Internal Control Terhadap Indikasi Terjadinya Fraud Pada

Bank Umum Syariah Di Indonesia.” Jurnal Ilmiah Mahasiswa

Ekonomi Akuntansi (JIMEKA) Vol. 2, no. No. 3 (2017): 20.

Rini, Nova. “The Implementation of Islamic Corporate Governance (ICG)

on Sharia Banking in Indonesia.” TIJAB (The International Journal

of Applied Business) 2, no. 1 (21 Februari 2019).

https://doi.org/10.20473/tijab.V2.I1.2018.29-38.

Soedarso, Elvyra. “Penilaian Kinerja Fisik (Iviateri) Koperasi Syariah

Menurut Perspektif Shari’ate Enterprise Theory Dengan Nilai

Tambah Syariah Dan Zaka1t Sebagai Indikator.” Jurnal Riset

Akuntansi dan Keuangan, t.t.

Sukardi, Budi. “Kepatuhan Syariah (Sharia Compliance) Dan Inovasi

Produk Bank Syariah Di Indonesia,” 2012, 18.

Sula, Emilia dan Alim. “Pengawasan, Strategi Anti Fraud, Dan Audit

Kepatuhan Syariah Sebagai Upaya Fraud Preventive Pada

Lembaga Keuangan Syariah,” (2014), 10.

Wardayati, Maria. “Implikasi Sharia Governance Terhadap Reputasi Dan

Kepercayaan Bank Syariah ” 19 (2011).

Jensen dan Meckling. “Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency

Costs, and Ownership Structure”, Journal of Financial Economic

3, 305-360, 1976.

Anugerah. Peranan Good Corporate Governance dalam Pencegahan Fraud.

Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Riau. Vol. 3, No.

1. ISSN 2337-4314. (2014).

Page 104: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

86

C. Internet

Bank BCA Syariah, “Website Resmi”, accessed September 23, 2020,

https://www.bcasyariah.co.id/

Bank BNI Syariah, “Website Resmi,” accessed September 23, 2020,

www.bnisyariah.co.id

Bank BRI Syariah, “Website Resmi,” accessed September 23, 2020,

www.brisyariah.co.id

Bank Indonesia. Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 tentang

Pelaksanaan Good Corporate Governance. accessed September 21,

2020, https://www.bi.go.id/.

Bank Indonesia. Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/2/PBI/2011 tentang

Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum. accessed September 21,

2020, https://www.bi.go.id/.

Bank Indonesia. Peraturan Bank Indonesia Nomor UU No. 10 Tahun

1998. accessed September 21, 2020, https://www.bi.go.id/.

Bank Indonesia. Surat Edaran BI Nomor 12/13/DPbS tentang Pelaksanaan

Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit

Usaha Syariah. accessed September 22, 2020, https://www.bi.go.id/.

Bank Indonesia. Surat Edaran Peraturan Bank Indonesia Nomor

11/25/PBI/2009 Fraud. accessed September 21,

2020,https://www.bi.go.id/.

Bank Jabar Banten Syariah, “Website Resmi,” accessed September 23, 2020,

www.bjbsyariah.co.id

Bank Mega Syariah, “Website Resmi,” accessed September 23, 2020,

https://www.megasyariah.co.id/

Bank Muamalat, “Website Resmi,” accessed September 23, 2020,

www.bankmuamalat.co.id.

Bank Panin Dubai Syariah, “Website Resmi”, accessed September 23, 2020,

https://www.paninbanksyariah.co.id/

Bank Syariah Bukopin, “Website Resmi”, accessed September 23, 2020,

https://www.syariahbukopin.co.id/

Page 105: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

87

Bank Syariah Mandiri, “Website Resmi.” accessed September 23, 2020,

https://www.mandirisyariah.co.id/

Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah , “Website Resmi”, accessed

September 23, 2020, https://www.btpnsyariah.com/

Bank Victoria Syariah, “Website Resmi,” accessed September 23, 2020,

www.bankvictoriasyariah.co.id

Otoritas Jasa Keuangan. “Statistik Perbankan Syariah,”. accessed September

21, 2020, http://Ojk.go.id.

Otoritas Jasa Keuangan. Undang-Undang nomor 21 tahun 2008. accessed

September 21, 2020, https://www.Ojk.go.id/.

Page 106: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

88

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 107: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

89

Lampiran 1 Data Variabel Penelitian

Perhitungan Islamic Income Ratio (IsIR)

No Bank Umum Syariah Tahun Islamic Income Total Income IsIR

1 Muamalat 2015 2.407.358 2.408.818 0,999394

2 Muamalat 2016 1.823.536 1.824.794 0,999311

3 Muamalat 2017 1.644.633 1.645.498 0,999474

4 Muamalat 2018 1.327.605 1.328.238 0,999523

5 Muamalat 2019 1.030.414 1.030.938 0,999492

6 Victoria Syariah 2015 41.216 41.217 0,999976

7 Victoria Syariah 2016 39.135 39.136 0,999974

8 Victoria Syariah 2017 55.967 56.362 0,992992

9 Victoria Syariah 2018 62.412 62.413 0,999984

10 Victoria Syariah 2019 53.580 53.740 0,997023

11 BRI Syariah 2015 1.527.770 1.527.936 0,999891

12 BRI Syariah 2016 1.726.667 1.726.796 0,999925

13 BRI Syariah 2017 1.771.609 1.772.142 0,999699

14 BRI Syariah 2018 1.919.038 1.919.921 0,999540

15 BRI Syariah 2019 2.248.264 2.249.652 0,999383

16 Jabar Banten Syariah 2015 475.097 475.272 0,999632

17 Jabar Banten Syariah 2016 1.631.293 1.631.358 0,999960

18 Jabar Banten Syariah 2017 472.421 472.421 1,000000

19 Jabar Banten Syariah 2018 475.152 475.193 0,999914

20 Jabar Banten Syariah 2019 440.136 440.192 0,999873

21 BNI Syariah 2015 1.701.988 1.702.262 0,999839

22 BNI Syariah 2016 1.998.261 1.998.291 0,999985

23 BNI Syariah 2017 2.338.212 2.339.607 0,999404

24 BNI Syariah 2018 2.718.890 2.718.950 0,999978

25 BNI Syariah 2019 3.255.403 3.256.296 0,999726

26 Syariah Mandiri 2015 4.460.650 4.461.077 0,999904

Page 108: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

27 Syariah Mandiri 2016 4.988.248 4.988.676 0,999914

28 Syariah Mandiri 2017 5.688.796 5.688.872 0,999987

29 Syariah Mandiri 2018 6.634.538 6.635.166 0,999905

30 Syariah Mandiri 2019 7.269.312 7.269.451 0,999981

31 Mega Syariah 2015 1.154.816 1.155.190 0,999676

32 Mega Syariah 2016 919.747 919.906 0,999827

33 Mega Syariah 2017 568.256 568.423 0,999706

34 Mega Syariah 2018 580.181 580.534 0,999392

35 Mega Syariah 2019 631.356 631.659 0,999520

36 Panin Dubai Syariah 2015 312.986 312.986 1,000000

37 Panin Dubai Syariah 2016 318.803 318.803 1,000000

38 Panin Dubai Syariah 2017 334.142 334.142 1,000000

39 Panin Dubai Syariah 2018 280.424 280.424 1,000000

40 Panin Dubai Syariah 2019 217.111 217.111 1,000000

41 Syariah Bukopin 2015 214.680 214.903 0,998962

42 Syariah Bukopin 2016 298.054 298.478 0,998579

43 Syariah Bukopin 2017 246.408 246.865 0,998149

44 Syariah Bukopin 2018 239.379 239.930 0,997703

45 Syariah Bukopin 2019 199.391 200.168 0,996118

46 BCA Syariah 2015 163.118 163.153 0,999785

47 BCA Syariah 2016 217.725 217.734 0,999959

48 BCA Syariah 2017 241.166 241.180 0,999942

49 BCA Syariah 2018 267.504 267.525 0,999922

50 BCA Syariah 2019 372.370 372.416 0,999876

51 Tabungan Pensiunan Nasional Syariah 2015 1.320.303 1.320.435 0,999900

52 Tabungan Pensiunan Nasional Syariah 2016 1.941.067 1.941.148 0,999958

53 Tabungan Pensiunan Nasional Syariah 2017 2.566.699 2.567.249 0,999786

54 Tabungan Pensiunan Nasional Syariah 2018 3.092.743 3.092.884 0,999954

55 Tabungan Pensiunan Nasional Syariah 2019 3.951.507 3.952.049 0,999863

Page 109: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

91

Perhitungan Profit Sharing Ratio (PSR)

No Bank Umum Syariah Tahun Mudharabah + Musyarakah Total Pembiayaan PSR

1 Muamalat 2015 21.245.145 39.033.404 0,544281

2 Muamalat 2016 20.919.489 38.558.290 0,542542

3 Muamalat 2017 19.864.439 40.126.658 0,495043

4 Muamalat 2018 16.288.020 32.546.620 0,500452

5 Muamalat 2019 14.756.797 29.324.292 0,503228

6 Victoria Syariah 2015 708.212 1.015.111 0,697670

7 Victoria Syariah 2016 928.944 1.170.259 0,793794

8 Victoria Syariah 2017 919.291 1.246.742 0,737355

9 Victoria Syariah 2018 974.076 1.219.416 0,798805

10 Victoria Syariah 2019 988.761 1.209.603 0,817426

11 BRI Syariah 2015 6.068.912 16.660.267 0,364275

12 BRI Syariah 2016 6.457.375 17.542.968 0,368089

13 BRI Syariah 2017 6.288.972 18.421.319 0,341396

14 BRI Syariah 2018 7.882.255 21.297.385 0,370104

15 BRI Syariah 2019 11.427.119 26.619.233 0,429281

16 Jabar Banten Syariah 2015 1.043.434 4.842.180 0,215488

17 Jabar Banten Syariah 2016 873.322 4.695.203 0,186003

18 Jabar Banten Syariah 2017 975.965 5.447.523 0,179158

19 Jabar Banten Syariah 2018 1.258.276 4.659.008 0,270074

20 Jabar Banten Syariah 2019 1.719.093 5.423.783 0,316955

21 BNI Syariah 2015 3.358.807 17.383.988 0,193213

22 BNI Syariah 2016 4.089.070 19.932.631 0,205145

23 BNI Syariah 2017 5.314.990 23.005.647 0,231030

24 BNI Syariah 2018 8.040.485 27.580.978 0,291523

25 BNI Syariah 2019 10.977.758 31.586.488 0,347546

26 Syariah Mandiri 2015 13.111.451 50.667.782 0,258773

Page 110: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

27 Syariah Mandiri 2016 16.086.673 55.161.568 0,291628

28 Syariah Mandiri 2017 20.628.438 60.262.659 0,342309

29 Syariah Mandiri 2018 23.849.276 66.855.819 0,356727

30 Syariah Mandiri 2019 27.663.292 74.642.618 0,370610

31 Mega Syariah 2015 57.611 4.211.473 0,013680

32 Mega Syariah 2016 340.218 4.714.812 0,072159

33 Mega Syariah 2017 656.715 4.641.539 0,141486

34 Mega Syariah 2018 1.248.302 5.178.619 0,241049

35 Mega Syariah 2019 2.015.213 6.080.453 0,331425

36 Panin Dubai Syariah 2015 5.092.751 5.620.680 0,906074

37 Panin Dubai Syariah 2016 5.242.570 6.263.403 0,837016

38 Panin Dubai Syariah 2017 5.006.932 5.983.222 0,836829

39 Panin Dubai Syariah 2018 5.428.644 5.881.922 0,922937

40 Panin Dubai Syariah 2019 7.733.388 8.093.559 0,955499

41 Syariah Bukopin 2015 2.038.304 4.237.656 0,480998

42 Syariah Bukopin 2016 2.446.938 4.584.699 0,533718

43 Syariah Bukopin 2017 2.670.308 4.304.311 0,620380

44 Syariah Bukopin 2018 2.621.479 4.086.970 0,641424

45 Syariah Bukopin 2019 3.028.463 4.601.638 0,658127

46 BCA Syariah 2015 1.330.947 2.935.732 0,453361

47 BCA Syariah 2016 1.630.190 3.418.405 0,476886

48 BCA Syariah 2017 2.031.261 4.126.319 0,492270

49 BCA Syariah 2018 2.627.055 4.823.969 0,544584

50 BCA Syariah 2019 3.389.991 5.499.218 0,616450

51 Tabungan Pensiunan Nasional Syariah 2015 0 3.657.777 0,000000

52 Tabungan Pensiunan Nasional Syariah 2016 0 4.940.873 0,000000

53 Tabungan Pensiunan Nasional Syariah 2017 0 5.970.728 0,000000

54 Tabungan Pensiunan Nasional Syariah 2018 0 7.143.353 0,000000

55 Tabungan Pensiunan Nasional Syariah 2019 28.838 8.797.056 0,003278

Page 111: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

93

Perhitungan Islamic Investment Ratio (IIR)

No Bank Umum Syariah Tahun Investasi Halal Total Investasi IIR

1 Muamalat 2015 7.736.566 9.035.044 0,856284

2 Muamalat 2016 3.241.329 3.493.419 0,927839

3 Muamalat 2017 2.386.456 2.516.268 0,948411

4 Muamalat 2018 14.969.294 15.599.201 0,959619

5 Muamalat 2019 11.799.476 12.104.774 0,974779

6 Victoria Syariah 2015 287.338 289.756 0,991654

7 Victoria Syariah 2016 307.735 332.735 0,924865

8 Victoria Syariah 2017 470.794 610.794 0,770790

9 Victoria Syariah 2018 507.433 511.618 0,991821

10 Victoria Syariah 2019 1.006.322 1.010.438 0,995927

11 BRI Syariah 2015 5.953.054 6.083.471 0,978562

12 BRI Syariah 2016 7.609.065 7.772.456 0,978978

13 BRI Syariah 2017 9.629.068 9.874.889 0,975106

14 BRI Syariah 2018 13.430.114 13.636.220 0,984885

15 BRI Syariah 2019 13.541.270 13.844.008 0,978132

16 Jabar Banten Syariah 2015 1.007.300 1.020.801 0,986773

17 Jabar Banten Syariah 2016 2.015.620 2.914.635 0,691552

18 Jabar Banten Syariah 2017 2.324.927 3.281.786 0,708434

19 Jabar Banten Syariah 2018 1.798.186 1.807.320 0,994946

20 Jabar Banten Syariah 2019 886.607 894.285 0,991414

21 BNI Syariah 2015 3.887.101 3.976.844 0,977434

22 BNI Syariah 2016 5.759.713 5.932.785 0,970828

23 BNI Syariah 2017 8.194.307 8.519.759 0,961800

24 BNI Syariah 2018 10.267.919 10.592.771 0,969333

25 BNI Syariah 2019 14.654.220 14.828.325 0,988259

26 Syariah Mandiri 2015 12.334.045 12.525.210 0,984738

27 Syariah Mandiri 2016 17.380.533 18.926.143 0,918335

Page 112: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

28 Syariah Mandiri 2017 18.873.788 19.574.080 0,964224

29 Syariah Mandiri 2018 23.320.506 24.602.859 0,947878

30 Syariah Mandiri 2019 27.931.677 30.002.760 0,930970

31 Mega Syariah 2015 447.670 471.577 0,949305

32 Mega Syariah 2016 662.865 673.867 0,983674

33 Mega Syariah 2017 1.540.588 1.554.046 0,991340

34 Mega Syariah 2018 1.026.347 1.032.584 0,993959

35 Mega Syariah 2019 1.105.171 1.117.931 0,988586

36 Panin Dubai Syariah 2015 1.064.380 1.064.571 0,999820

37 Panin Dubai Syariah 2016 1.825.446 1.825.659 0,999884

38 Panin Dubai Syariah 2017 1.841.397 1.842.192 0,999568

39 Panin Dubai Syariah 2018 1.690.128 1.692.533 0,998580

40 Panin Dubai Syariah 2019 1.549.994 1.553.918 0,997475

41 Syariah Bukopin 2015 824.599 1.069.382 0,771099

42 Syariah Bukopin 2016 1.390.941 1.649.691 0,843152

43 Syariah Bukopin 2017 1.177.370 1.907.843 0,617121

44 Syariah Bukopin 2018 516.537 1.284.541 0,402118

45 Syariah Bukopin 2019 335.215 647.314 0,517856

46 BCA Syariah 2015 1.163.202 1.167.709 0,996141

47 BCA Syariah 2016 982.243 985.868 0,996322

48 BCA Syariah 2017 1.157.801 1.163.592 0,995023

49 BCA Syariah 2018 1.651.115 1.662.440 0,993188

50 BCA Syariah 2019 2.323.660 2.335.036 0,995128

51 Tabungan Pensiunan Nasional Syariah 2015 855.505 870.383 0,982906

52 Tabungan Pensiunan Nasional Syariah 2016 1.272.500 1.306.990 0,973611

53 Tabungan Pensiunan Nasional Syariah 2017 1.124.064 1.162.507 0,966931

54 Tabungan Pensiunan Nasional Syariah 2018 3.555.055 3.597.515 0,988197

55 Tabungan Pensiunan Nasional Syariah 2019 4.736.694 4.774.456 0,992091

Page 113: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

95

Perhitungan Zakat Performance Ratio (ZPR)

No Bank Umum Syariah Tahun Zakat Aktiva Bersih ZPR

1 Muamalat 2015 12.533 57.172.588 0,000219

2 Muamalat 2016 13.003 55.786.398 0,000233

3 Muamalat 2017 15.149 61.696.920 0,000246

4 Muamalat 2018 10.586 57.227.276 0,000185

5 Muamalat 2019 10.869 50.555.519 0,000215

6 Victoria Syariah 2015 107 1.379.266 0,000078

7 Victoria Syariah 2016 59 1.625.183 0,000036

8 Victoria Syariah 2017 58 2.003.114 0,000029

9 Victoria Syariah 2018 31 2.126.019 0,000015

10 Victoria Syariah 2019 45 2.262.451 0,000020

11 BRI Syariah 2015 4.317 24.230.247 0,000178

12 BRI Syariah 2016 7.498 27.687.188 0,000271

13 BRI Syariah 2017 9.299 31.543.384 0,000295

14 BRI Syariah 2018 7.558 37.869.177 0,000200

15 BRI Syariah 2019 7.701 43.123.488 0,000179

16 Jabar Banten Syariah 2015 789 6.439.966 0,000123

17 Jabar Banten Syariah 2016 766 7.441.653 0,000103

18 Jabar Banten Syariah 2017 280 7.713.558 0,000036

19 Jabar Banten Syariah 2018 339 6.741.449 0,000050

20 Jabar Banten Syariah 2019 522 7.723.201 0,000068

21 BNI Syariah 2015 20.487 23.017.667 0,000890

22 BNI Syariah 2016 25.070 28.314.175 0,000885

23 BNI Syariah 2017 28.628 34.822.442 0,000822

24 BNI Syariah 2018 34.072 41.048.545 0,000830

25 BNI Syariah 2019 45.068 49.980.235 0,000902

26 Syariah Mandiri 2015 43.024 70.369.709 0,000611

27 Syariah Mandiri 2016 36.061 78.831.722 0,000457

Page 114: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

28 Syariah Mandiri 2017 39.324 87.939.774 0,000447

29 Syariah Mandiri 2018 50.014 98.341.116 0,000509

30 Syariah Mandiri 2019 83.778 112.291.867 0,000746

31 Mega Syariah 2015 3.256 5.559.819 0,000586

32 Mega Syariah 2016 6.031 6.135.242 0,000983

33 Mega Syariah 2017 6.377 7.034.300 0,000907

34 Mega Syariah 2018 4.475 7.336.342 0,000610

35 Mega Syariah 2019 3.357 8.007.676 0,000419

36 Panin Dubai Syariah 2015 6.103 7.134.235 0,000855

37 Panin Dubai Syariah 2016 3.019 8.757.964 0,000345

38 Panin Dubai Syariah 2017 712 8.629.275 0,000083

39 Panin Dubai Syariah 2018 0 8.771.058 0,000000

40 Panin Dubai Syariah 2019 1.119 11.135.825 0,000100

41 Syariah Bukopin 2015 0 5.827.154 0,000000

42 Syariah Bukopin 2016 0 6.900.889 0,000000

43 Syariah Bukopin 2017 0 7.166.257 0,000000

44 Syariah Bukopin 2018 0 6.328.447 0,000000

45 Syariah Bukopin 2019 0 6.739.724 0,000000

46 BCA Syariah 2015 94 4.349.580 0,000022

47 BCA Syariah 2016 105 4.995.606 0,000021

48 BCA Syariah 2017 106 5.961.174 0,000018

49 BCA Syariah 2018 68 7.064.008 0,000010

50 BCA Syariah 2019 142 8.634.374 0,000016

51 Tabungan Pensiunan Nasional Syariah 2015 0 5.189.013 0,000000

52 Tabungan Pensiunan Nasional Syariah 2016 0 7.323.347 0,000000

53 Tabungan Pensiunan Nasional Syariah 2017 0 9.156.522 0,000000

54 Tabungan Pensiunan Nasional Syariah 2018 0 12.039.275 0,000000

55 Tabungan Pensiunan Nasional Syariah 2019 0 15.383.038 0,000000

Page 115: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

97

Nilai Islamic Corporate Governance (ICG)

No BUS Tahun ICG

1 Muamalat 2015 3

2 Muamalat 2016 2

3 Muamalat 2017 3

4 Muamalat 2018 3

5 Muamalat 2019 3

6 Victoria Syariah 2015 3

7 Victoria Syariah 2016 1,97

8 Victoria Syariah 2017 1,62

9 Victoria Syariah 2018 1,56

10 Victoria Syariah 2019 1,63

11 BRI Syariah 2015 1,61

12 BRI Syariah 2016 1,6

13 BRI Syariah 2017 2

14 BRI Syariah 2018 1,54

15 BRI Syariah 2019 1,66

16 Jabar Banten Syariah 2015 2,5

17 Jabar Banten Syariah 2016 2,54

18 Jabar Banten Syariah 2017 3

19 Jabar Banten Syariah 2018 3

20 Jabar Banten Syariah 2019 3

21 BNI Syariah 2015 2

22 BNI Syariah 2016 2

23 BNI Syariah 2017 2

24 BNI Syariah 2018 2

25 BNI Syariah 2019 2

26 Syariah Mandiri 2015 2

27 Syariah Mandiri 2016 1

28 Syariah Mandiri 2017 1

29 Syariah Mandiri 2018 1

30 Syariah Mandiri 2019 1

31 Mega Syariah 2015 2

32 Mega Syariah 2016 2

33 Mega Syariah 2017 2

34 Mega Syariah 2018 1

35 Mega Syariah 2019 2

36 Panin Dubai Syariah 2015 2

37 Panin Dubai Syariah 2016 2

38 Panin Dubai Syariah 2017 3

39 Panin Dubai Syariah 2018 2

40 Panin Dubai Syariah 2019 2

41 Syariah Bukopin 2015 1,5

42 Syariah Bukopin 2016 1,5

43 Syariah Bukopin 2017 1,5

44 Syariah Bukopin 2018 1,5

45 Syariah Bukopin 2019 2,6

46 BCA Syariah 2015 1

Page 116: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

47 BCA Syariah 2016 1

48 BCA Syariah 2017 1

49 BCA Syariah 2018 1

50 BCA Syariah 2019 1

51 Tabungan Pensiunan Nasional Syariah 2015 2

52 Tabungan Pensiunan Nasional Syariah 2016 2

53 Tabungan Pensiunan Nasional Syariah 2017 2

54 Tabungan Pensiunan Nasional Syariah 2018 2

55 Tabungan Pensiunan Nasional Syariah 2019 2

Jumlah Fraud pada Bank Umum Syariah

No Bank Umum Syariah Tahun Fraud

1 Muamalat 2015 2

2 Muamalat 2016 84

3 Muamalat 2017 35

4 Muamalat 2018 21

5 Muamalat 2019 26

6 Victoria Syariah 2015 7

7 Victoria Syariah 2016 4

8 Victoria Syariah 2017 1

9 Victoria Syariah 2018 1

10 Victoria Syariah 2019 1

11 BRI Syariah 2015 4

12 BRI Syariah 2016 6

13 BRI Syariah 2017 6

14 BRI Syariah 2018 8

15 BRI Syariah 2019 10

16 Jabar Banten Syariah 2015 0

17 Jabar Banten Syariah 2016 3

18 Jabar Banten Syariah 2017 9

19 Jabar Banten Syariah 2018 7

20 Jabar Banten Syariah 2019 11

21 BNI Syariah 2015 3

22 BNI Syariah 2016 6

23 BNI Syariah 2017 9

24 BNI Syariah 2018 9

25 BNI Syariah 2019 9

26 Syariah Mandiri 2015 8

27 Syariah Mandiri 2016 25

28 Syariah Mandiri 2017 25

29 Syariah Mandiri 2018 14

30 Syariah Mandiri 2019 10

31 Mega Syariah 2015 1

32 Mega Syariah 2016 2

33 Mega Syariah 2017 3

34 Mega Syariah 2018 3

35 Mega Syariah 2019 1

Page 117: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

99

36 Panin Dubai Syariah 2015 4

37 Panin Dubai Syariah 2016 2

38 Panin Dubai Syariah 2017 3

39 Panin Dubai Syariah 2018 1

40 Panin Dubai Syariah 2019 1

41 Syariah Bukopin 2015 0

42 Syariah Bukopin 2016 0

43 Syariah Bukopin 2017 1

44 Syariah Bukopin 2018 0

45 Syariah Bukopin 2019 2

46 BCA Syariah 2015 0

47 BCA Syariah 2016 0

48 BCA Syariah 2017 0

49 BCA Syariah 2018 0

50 BCA Syariah 2019 0

51 Tabungan Pensiunan Nasional Syariah 2015 0

52 Tabungan Pensiunan Nasional Syariah 2016 0

53 Tabungan Pensiunan Nasional Syariah 2017 0

54 Tabungan Pensiunan Nasional Syariah 2018 0

55 Tabungan Pensiunan Nasional Syariah 2019 0

Page 118: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

100

Lampiran 2 Data Setelah Semi-Logaritma

No Bank Umum Syariah Tahun Fraud IsIR PSR IIR ZPR ICG

1 Muamalat 2015 0,693147 0,999394 0,544281 0,856284 0,000219 3

2 Muamalat 2016 4,430817 0,999311 0,542542 0,927839 0,000233 2

3 Muamalat 2017 3,555348 0,999474 0,495043 0,948411 0,000246 3

4 Muamalat 2018 3,044522 0,999523 0,500452 0,959619 0,000185 3

5 Muamalat 2019 3,258097 0,999492 0,503228 0,974779 0,000215 3

6 Victoria Syariah 2015 1,945910 0,999976 0,697670 0,991654 0,000078 3

7 Victoria Syariah 2016 1,386294 0,999974 0,793794 0,924865 0,000036 1,97

8 Victoria Syariah 2017 0,000000 0,992992 0,737355 0,770790 0,000029 1,62

9 Victoria Syariah 2018 0,000000 0,999984 0,798805 0,991821 0,000015 1,56

10 Victoria Syariah 2019 0,000000 0,997023 0,817426 0,995927 0,000020 1,63

11 BRI Syariah 2015 1,386294 0,999891 0,364275 0,978562 0,000178 1,61

12 BRI Syariah 2016 1,791759 0,999925 0,368089 0,978978 0,000271 1,6

13 BRI Syariah 2017 1,791759 0,999699 0,341396 0,975106 0,000295 2

14 BRI Syariah 2018 2,079442 0,999540 0,370104 0,984885 0,000200 1,54

15 BRI Syariah 2019 2,302585 0,999383 0,429281 0,978132 0,000179 1,66

16 Jabar Banten Syariah 2015 0,000000 0,999632 0,215488 0,986773 0,000123 2,5

17 Jabar Banten Syariah 2016 1,098612 0,999960 0,186003 0,691552 0,000103 2,54

18 Jabar Banten Syariah 2017 2,197225 1,000000 0,179158 0,708434 0,000036 3

19 Jabar Banten Syariah 2018 1,945910 0,999914 0,270074 0,994946 0,000050 3

20 Jabar Banten Syariah 2019 2,397895 0,999873 0,316955 0,991414 0,000068 3

21 BNI Syariah 2015 1,098612 0,999839 0,193213 0,977434 0,000890 2

22 BNI Syariah 2016 1,791759 0,999985 0,205145 0,970828 0,000885 2

23 BNI Syariah 2017 2,197225 0,999404 0,231030 0,961800 0,000822 2

24 BNI Syariah 2018 2,197225 0,999978 0,291523 0,969333 0,000830 2

25 BNI Syariah 2019 2,197225 0,999726 0,347546 0,988259 0,000902 2

26 Syariah Mandiri 2015 2,079442 0,999904 0,258773 0,984738 0,000611 2

27 Syariah Mandiri 2016 3,218876 0,999914 0,291628 0,918335 0,000457 1

Page 119: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

101

28 Syariah Mandiri 2017 3,218876 0,999987 0,342309 0,964224 0,000447 1

29 Syariah Mandiri 2018 2,639057 0,999905 0,356727 0,947878 0,000509 1

30 Syariah Mandiri 2019 2,302585 0,999981 0,370610 0,930970 0,000746 1

31 Mega Syariah 2015 0,000000 0,999676 0,013680 0,949305 0,000586 2

32 Mega Syariah 2016 0,693147 0,999827 0,072159 0,983674 0,000983 2

33 Mega Syariah 2017 1,098612 0,999706 0,141486 0,991340 0,000907 2

34 Mega Syariah 2018 1,098612 0,999392 0,241049 0,993959 0,000610 1

35 Mega Syariah 2019 0,000000 0,999520 0,331425 0,988586 0,000419 2

36 Panin Dubai Syariah 2015 1,386294 1,000000 0,906074 0,999820 0,000855 2

37 Panin Dubai Syariah 2016 0,693147 1,000000 0,837016 0,999884 0,000345 2

38 Panin Dubai Syariah 2017 1,098612 1,000000 0,836829 0,999568 0,000083 3

39 Panin Dubai Syariah 2018 0,000000 1,000000 0,922937 0,998580 0,000000 2

40 Panin Dubai Syariah 2019 0,000000 1,000000 0,955499 0,997475 0,000100 2

41 Syariah Bukopin 2015 0,000000 0,998962 0,480998 0,771099 0,000000 1,5

42 Syariah Bukopin 2016 0,000000 0,998579 0,533718 0,843152 0,000000 1,5

43 Syariah Bukopin 2017 0,000000 0,998149 0,620380 0,617121 0,000000 1,5

44 Syariah Bukopin 2018 0,000000 0,997703 0,641424 0,402118 0,000000 1,5

45 Syariah Bukopin 2019 0,693147 0,996118 0,658127 0,517856 0,000000 2,6

46 BCA Syariah 2015 0,000000 0,999785 0,453361 0,996141 0,000022 1

47 BCA Syariah 2016 0,000000 0,999959 0,476886 0,996322 0,000021 1

48 BCA Syariah 2017 0,000000 0,999942 0,492270 0,995023 0,000018 1

49 BCA Syariah 2018 0,000000 0,999922 0,544584 0,993188 0,000010 1

50 BCA Syariah 2019 0,000000 0,999876 0,616450 0,995128 0,000016 1

51 Tabungan Pensiunan Nasional Syariah 2015 0,000000 0,999900 0,000000 0,982906 0,000000 2

52 Tabungan Pensiunan Nasional Syariah 2016 0,000000 0,999958 0,000000 0,973611 0,000000 2

53 Tabungan Pensiunan Nasional Syariah 2017 0,000000 0,999786 0,000000 0,966931 0,000000 2

54 Tabungan Pensiunan Nasional Syariah 2018 0,000000 0,999954 0,000000 0,988197 0,000000 2

55 Tabungan Pensiunan Nasional Syariah 2019 0,000000 0,999863 0,003278 0,992091 0,000000 2

Page 120: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

Lampiran 3 Data Standar Deviasi

Data 01/16/21

Time: 22:26

Sample: 2015 2019

FRAUD ISIR PSR IIR ZPR ICG

Mean 7.054545 0.999457 0.420719 0.930139 0.000270 1.924182

Median 3.000000 0.999873 0.370104 0.978562 0.000123 2.000000

Maximum 84.00000 1.000000 0.955499 0.999884 0.000983 3.000000

Minimum 0.000000 0.992992 0.000000 0.402118 0.000000 1.000000

Std. Dev. 13.05461 0.001159 0.262231 0.124865 0.000317 0.633926

Skewness 4.127165 -3.917843 0.228171 -2.632112 1.004686 0.257329

Kurtosis 23.43717 20.06910 2.283599 9.598346 2.567153 2.338756

Jarque-Bera 1113.319 808.3903 1.653390 163.2818 9.682140 1.609019

Probability 0.000000 0.000000 0.437493 0.000000 0.007899 0.447307

Sum 388.0000 54.97016 23.13955 51.15764 0.014851 105.8300

Sum Sq. Dev. 9202.836 7.26E-05 3.713320 0.841923 5.44E-06 21.70054

Observations 55 55 55 55 55 55

Lampiran 4 Data Standar Deviasi Setelah Semi-Log

Data 01/16/21

Time: 22:37

Sample: 2015 2019

LOGFRAUD ISIR PSR IIR ZPR ICG

Mean 1.585563 0.999423 0.455636 0.933536 0.000357 2.044634

Median 1.791759 0.999873 0.368089 0.977434 0.000233 2.000000

Maximum 4.430817 1.000000 0.955499 0.999884 0.000983 3.000000

Minimum 0.000000 0.992992 0.013680 0.517856 0.000000 1.000000

Std. Dev. 1.140273 0.001289 0.255481 0.110927 0.000324 0.631170

Skewness 0.265651 -3.716494 0.458067 -2.402616 0.619850 0.167137

Kurtosis 2.477949 17.33801 2.101873 7.930710 1.932741 2.256313

Jarque-Bera 0.947816 445.5810 2.811803 80.97867 4.571325 1.135715

Probability 0.622565 0.000000 0.245146 0.000000 0.101707 0.566738

Sum 65.00807 40.97634 18.68109 38.27496 0.014642 83.83000

Sum Sq. Dev. 52.00889 6.65E-05 2.610832 0.492194 4.20E-06 15.93502

Observations 41 41 41 41 41 41

Page 121: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

103

Lampiran 5 Hasil Data Panel

Dependent Variable: FRAUD

Method: Panel Least Squares

Date: 01/19/21 Time: 20:44

Sample: 2015 2019

Periods included: 5

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 55

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -513.9861 1945.124 -0.264243 0.7927

ISIR 509.9059 1954.633 0.260870 0.7953

PSR 4.307253 7.484546 0.575486 0.5676

IIR 2.027676 17.82163 0.113776 0.9099

ZPR 6044.630 6182.169 0.977752 0.3330

ICG 3.160320 2.896637 1.091031 0.2806

R-squared 0.047047 Mean dependent var 7.054545

Adjusted R-squared -0.050194 S.D. dependent var 13.05461

S.E. of regression 13.37823 Akaike info criterion 8.127803

Sum squared resid 8769.874 Schwarz criterion 8.346785

Log likelihood -217.5146 Hannan-Quinn criter. 8.212486

F-statistic 0.483818 Durbin-Watson stat 1.524193

Prob(F-statistic) 0.786635

Lampiran 6 Hasil Uji Normalitas

Lampiran 7 Hasil Uji Multikoliniaritas

FRAUD ISIR PSR IIR ZPR ICG

FRAUD 1.000000 0.070941 0.025921 0.062808 0.126598 0.141843

ISIR 0.070941 1.000000 -0.288911 0.548461 0.226125 0.044215

PSR 0.025921 -0.288911 1.000000 -0.131818 -0.284241 -0.020767

IIR 0.062808 0.548461 -0.131818 1.000000 0.265326 -0.058715

ZPR 0.126598 0.226125 -0.284241 0.265326 1.000000 -0.072721

ICG 0.141843 0.044215 -0.020767 -0.058715 -0.072721 1.000000

0

4

8

12

16

20

24

28

32

-10 0 10 20 30 40 50 60 70 80

Series: Standardized Residuals

Sample 2015 2019

Observations 55

Mean 9.66e-14

Median -3.457848

Maximum 76.48390

Minimum -9.341379

Std. Dev. 12.74383

Skewness 4.299460

Kurtosis 25.03831

Jarque-Bera 1282.482

Probability 0.000000

Page 122: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

Lampiran 8 Hasil Uji Heteroskedastisitas Dependent Variable: RESABS

Method: Panel Least Squares

Date: 02/09/21 Time: 07:43

Sample: 2015 2019

Periods included: 5

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 55

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -499.9131 1611.215 -0.310271 0.7577

ISIR 498.5846 1619.092 0.307941 0.7594

PSR 5.953273 6.199714 0.960250 0.3416

IIR 2.759018 14.76229 0.186896 0.8525

ZPR 2475.557 5120.910 0.483421 0.6309

ICG 1.401767 2.399387 0.584219 0.5618

R-squared 0.029221 Mean dependent var 6.837581

Adjusted R-squared -0.069838 S.D. dependent var 10.71386

S.E. of regression 11.08166 Akaike info criterion 7.751129

Sum squared resid 6017.358 Schwarz criterion 7.970111

Log likelihood -207.1561 Hannan-Quinn criter. 7.835811

F-statistic 0.294989 Durbin-Watson stat 1.733746

Prob(F-statistic) 0.913411

Page 123: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

105

Lampiran 9 Hasil Regresi Data Panel Setelah Semi-Log dan GLS

Lampiran 10 Uji Normalitas Setelah Semi-Log dan GLS

Dependent Variable: LOGFRAUD

Method: Panel EGLS (Cross-section weights)

Date: 01/16/21 Time: 22:18

Sample: 2015 2019

Periods included: 5

Cross-sections included: 9

Total panel (unbalanced) observations: 41

Linear estimation after one-step weighting matrix

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -79.05480 108.2431 -0.730345 0.4700

ISIR 79.35037 108.8263 0.729147 0.4708

PSR -1.850990 0.577764 -3.203714 0.0029

IIR 1.952668 1.077435 1.812330 0.0785

ZPR -112.3977 391.4644 -0.287121 0.7757

ICG 0.168908 0.208790 0.808986 0.4240

Weighted Statistics

R-squared 0.421560 Mean dependent var 2.295187

Adjusted R-squared 0.338926 S.D. dependent var 1.851777

S.E. of regression 1.073036 Sum squared resid 40.29924

F-statistic 5.101517 Durbin-Watson stat 0.875664

Prob(F-statistic) 0.001288

Unweighted Statistics

R-squared 0.139326 Mean dependent var 1.585563

Sum squared resid 44.76272 Durbin-Watson stat 0.748584

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

-2.0 -1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0

Series: Standardized Residuals

Sample 2015 2019

Observations 41

Mean 0.008209

Median 0.070598

Maximum 1.826119

Minimum -1.993351

Std. Dev. 1.003699

Skewness -0.130641

Kurtosis 1.945278

Jarque-Bera 2.017041

Probability 0.364758

Page 124: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

Lampiran 11 Hasil Uji Multikoliniaritas Setelah Semi Log dan GLS

LOGFRAUD ISIR PSR IIR ZPR ICG

LOGFRAUD 1.000000 0.314440 -0.299723 0.171129 0.143939 0.094756

ISIR 0.314440 1.000000 -0.261245 0.515526 0.295656 0.072582

PSR -0.299723 -0.261245 1.000000 -0.013362 -0.534582 0.082052

IIR 0.171129 0.515526 -0.013362 1.000000 0.351399 -0.124054

ZPR 0.143939 0.295656 -0.534582 0.351399 1.000000 -0.310842

ICG 0.094756 0.072582 0.082052 -0.124054 -0.310842 1.000000

Lampiran 12 Hasil Uji Heteroskedastisitas Setelah Semi-Log dan GLS

Dependent Variable: RESABS

Method: Panel EGLS (Cross-section weights)

Date: 01/16/21 Time: 22:51

Sample: 2015 2019

Periods included: 5

Cross-sections included: 9

Total panel (unbalanced) observations: 41

Linear estimation after one-step weighting matrix

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -25.00506 39.01274 -0.640946 0.5257

ISIR 25.71746 39.21708 0.655772 0.5163

PSR -0.110944 0.317810 -0.349090 0.7291

IIR 0.199253 0.392269 0.507949 0.6147

ZPR 12.78786 273.3857 0.046776 0.9630

ICG -0.103580 0.090239 -1.147842 0.2588

Weighted Statistics

R-squared 0.126290 Mean dependent var 1.025354

Adjusted R-squared 0.001474 S.D. dependent var 0.785386

S.E. of regression 0.661552 Sum squared resid 15.31777

F-statistic 1.011807 Durbin-Watson stat 1.126530

Prob(F-statistic) 0.425447

Unweighted Statistics

R-squared -0.044066 Mean dependent var 0.802863

Sum squared resid 19.14295 Durbin-Watson stat 0.895631

Page 125: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

107

Lampiran 13 Hasil Uji Autokorelasi Setelah Semi-Log dan GLS R-squared 0.421560 Mean dependent var 2.295187

Adjusted R-squared 0.338926 S.D. dependent var 1.851777

S.E. of regression 1.073036 Sum squared resid 40.29924

F-statistic 5.101517 Durbin-Watson stat 0.875664

Prob(F-statistic) 0.001288

Sumber: Data sekunder yang diolah

Uji Durbin Watson

Ada

Autokorelasi

Positif

No Decision Tidak Ada

Autokorelasi No Decision

Ada

Autokorelasi

Negatif

0 1,2428 1,7835 2,2165 2,7572 4

(dl) (du) (4-du) (4-dl)

DW= 0,8756

1. Dw = 0,875664

2. K (Jumlah Variabel = 6

3. N (Jumlah Observasi) = 41

4. DL = 1.2428

5. DU = 1.7835

6. 4-DL = 4 – 1.2428 =2,7572

7. 4-DU = 4 – 1.7835= 2,2165

Uji T dan Uji F

1. Uji T

DF = N-K = 41-6 = 35

2. Uji F

Df1 = K – 1 = 6-1 = 5

Df2 = N – K-1 = 41-5 = 36

Page 126: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

Lampiran 14 Tabel DW

n

k=1 k=2 k=3 k=4 k=5

dL dU dL dU dL dU dL dU dL dU

6 0.6102 1.4002

7 0.6996 1.3564 0.4672 1.8964

8 0.7629 1.3324 0.5591 1.7771 0.3674 2.2866

9 0.8243 1.3199 0.6291 1.6993 0.4548 2.1282 0.2957 2.5881

10 0.8791 1.3197 0.6972 1.6413 0.5253 2.0163 0.3760 2.4137 0.2427 2.8217

11 0.9273 1.3241 0.7580 1.6044 0.5948 1.9280 0.4441 2.2833 0.3155 2.6446

12 0.9708 1.3314 0.8122 1.5794 0.6577 1.8640 0.5120 2.1766 0.3796 2.5061

13 1.0097 1.3404 0.8612 1.5621 0.7147 1.8159 0.5745 2.0943 0.4445 2.3897

14 1.0450 1.3503 0.9054 1.5507 0.7667 1.7788 0.6321 2.0296 0.5052 2.2959

15 1.0770 1.3605 0.9455 1.5432 0.8140 1.7501 0.6852 1.9774 0.5620 2.2198

16 1.1062 1.3709 0.9820 1.5386 0.8572 1.7277 0.7340 1.9351 0.6150 2.1567

17 1.1330 1.3812 1.0154 1.5361 0.8968 1.7101 0.7790 1.9005 0.6641 2.1041

18 1.1576 1.3913 1.0461 1.5353 0.9331 1.6961 0.8204 1.8719 0.7098 2.0600

19 1.1804 1.4012 1.0743 1.5355 0.9666 1.6851 0.8588 1.8482 0.7523 2.0226

20 1.2015 1.4107 1.1004 1.5367 0.9976 1.6763 0.8943 1.8283 0.7918 1.9908

21 1.2212 1.4200 1.1246 1.5385 1.0262 1.6694 0.9272 1.8116 0.8286 1.9635

22 1.2395 1.4289 1.1471 1.5408 1.0529 1.6640 0.9578 1.7974 0.8629 1.9400

23 1.2567 1.4375 1.1682 1.5435 1.0778 1.6597 0.9864 1.7855 0.8949 1.9196

24 1.2728 1.4458 1.1878 1.5464 1.1010 1.6565 1.0131 1.7753 0.9249 1.9018

25 1.2879 1.4537 1.2063 1.5495 1.1228 1.6540 1.0381 1.7666 0.9530 1.8863

26 1.3022 1.4614 1.2236 1.5528 1.1432 1.6523 1.0616 1.7591 0.9794 1.8727

27 1.3157 1.4688 1.2399 1.5562 1.1624 1.6510 1.0836 1.7527 1.0042 1.8608

28 1.3284 1.4759 1.2553 1.5596 1.1805 1.6503 1.1044 1.7473 1.0276 1.8502

29 1.3405 1.4828 1.2699 1.5631 1.1976 1.6499 1.1241 1.7426 1.0497 1.8409

30 1.3520 1.4894 1.2837 1.5666 1.2138 1.6498 1.1426 1.7386 1.0706 1.8326

31 1.3630 1.4957 1.2969 1.5701 1.2292 1.6500 1.1602 1.7352 1.0904 1.8252

32 1.3734 1.5019 1.3093 1.5736 1.2437 1.6505 1.1769 1.7323 1.1092 1.8187

33 1.3834 1.5078 1.3212 1.5770 1.2576 1.6511 1.1927 1.7298 1.1270 1.8128

34 1.3929 1.5136 1.3325 1.5805 1.2707 1.6519 1.2078 1.7277 1.1439 1.8076

35 1.4019 1.5191 1.3433 1.5838 1.2833 1.6528 1.2221 1.7259 1.1601 1.8029

36 1.4107 1.5245 1.3537 1.5872 1.2953 1.6539 1.2358 1.7245 1.1755 1.7987

37 1.4190 1.5297 1.3635 1.5904 1.3068 1.6550 1.2489 1.7233 1.1901 1.7950

38 1.4270 1.5348 1.3730 1.5937 1.3177 1.6563 1.2614 1.7223 1.2042 1.7916

39 1.4347 1.5396 1.3821 1.5969 1.3283 1.6575 1.2734 1.7215 1.2176 1.7886

40 1.4421 1.5444 1.3908 1.6000 1.3384 1.6589 1.2848 1.7209 1.2305 1.7859

41 1.4493 1.5490 1.3992 1.6031 1.3480 1.6603 1.2958 1.7205 1.2428 1.7835

42 1.4562 1.5534 1.4073 1.6061 1.3573 1.6617 1.3064 1.7202 1.2546 1.7814

43 1.4628 1.5577 1.4151 1.6091 1.3663 1.6632 1.3166 1.7200 1.2660 1.7794

44 1.4692 1.5619 1.4226 1.6120 1.3749 1.6647 1.3263 1.7200 1.2769 1.7777

45 1.4754 1.5660 1.4298 1.6148 1.3832 1.6662 1.3357 1.7200 1.2874 1.7762

46 1.4814 1.5700 1.4368 1.6176 1.3912 1.6677 1.3448 1.7201 1.2976 1.7748

47 1.4872 1.5739 1.4435 1.6204 1.3989 1.6692 1.3535 1.7203 1.3073 1.7736

48 1.4928 1.5776 1.4500 1.6231 1.4064 1.6708 1.3619 1.7206 1.3167 1.7725

49 1.4982 1.5813 1.4564 1.6257 1.4136 1.6723 1.3701 1.7210 1.3258 1.7716

50 1.5035 1.5849 1.4625 1.6283 1.4206 1.6739 1.3779 1.7214 1.3346 1.7708

Page 127: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

109

Lampiran 15 Tabel T dan Tabel F

Titik Persentase Distribusi t (df = 41 – 80)

Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001

df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002

1 1.00000 3.07768 6.31375 12.70620 31.82052 63.65674 318.30884

2 0.81650 1.88562 2.91999 4.30265 6.96456 9.92484 22.32712

3 0.76489 1.63774 2.35336 3.18245 4.54070 5.84091 10.21453

4 0.74070 1.53321 2.13185 2.77645 3.74695 4.60409 7.17318

5 0.72669 1.47588 2.01505 2.57058 3.36493 4.03214 5.89343

6 0.71756 1.43976 1.94318 2.44691 3.14267 3.70743 5.20763

7 0.71114 1.41492 1.89458 2.36462 2.99795 3.49948 4.78529

8 0.70639 1.39682 1.85955 2.30600 2.89646 3.35539 4.50079

9 0.70272 1.38303 1.83311 2.26216 2.82144 3.24984 4.29681

10 0.69981 1.37218 1.81246 2.22814 2.76377 3.16927 4.14370

11 0.69745 1.36343 1.79588 2.20099 2.71808 3.10581 4.02470

12 0.69548 1.35622 1.78229 2.17881 2.68100 3.05454 3.92963

13 0.69383 1.35017 1.77093 2.16037 2.65031 3.01228 3.85198

14 0.69242 1.34503 1.76131 2.14479 2.62449 2.97684 3.78739

15 0.69120 1.34061 1.75305 2.13145 2.60248 2.94671 3.73283

16 0.69013 1.33676 1.74588 2.11991 2.58349 2.92078 3.68615

17 0.68920 1.33338 1.73961 2.10982 2.56693 2.89823 3.64577

18 0.68836 1.33039 1.73406 2.10092 2.55238 2.87844 3.61048

19 0.68762 1.32773 1.72913 2.09302 2.53948 2.86093 3.57940

20 0.68695 1.32534 1.72472 2.08596 2.52798 2.84534 3.55181

21 0.68635 1.32319 1.72074 2.07961 2.51765 2.83136 3.52715

22 0.68581 1.32124 1.71714 2.07387 2.50832 2.81876 3.50499

23 0.68531 1.31946 1.71387 2.06866 2.49987 2.80734 3.48496

24 0.68485 1.31784 1.71088 2.06390 2.49216 2.79694 3.46678

25 0.68443 1.31635 1.70814 2.05954 2.48511 2.78744 3.45019

26 0.68404 1.31497 1.70562 2.05553 2.47863 2.77871 3.43500

27 0.68368 1.31370 1.70329 2.05183 2.47266 2.77068 3.42103

28 0.68335 1.31253 1.70113 2.04841 2.46714 2.76326 3.40816

29 0.68304 1.31143 1.69913 2.04523 2.46202 2.75639 3.39624

30 0.68276 1.31042 1.69726 2.04227 2.45726 2.75000 3.38518

31 0.68249 1.30946 1.69552 2.03951 2.45282 2.74404 3.37490

32 0.68223 1.30857 1.69389 2.03693 2.44868 2.73848 3.36531

33 0.68200 1.30774 1.69236 2.03452 2.44479 2.73328 3.35634

34 0.68177 1.30695 1.69092 2.03224 2.44115 2.72839 3.34793

35 0.68156 1.30621 1.68957 2.03011 2.43772 2.72381 3.34005

36 0.68137 1.30551 1.68830 2.02809 2.43449 2.71948 3.33262

37 0.68118 1.30485 1.68709 2.02619 2.43145 2.71541 3.32563

38 0.68100 1.30423 1.68595 2.02439 2.42857 2.71156 3.31903

39 0.68083 1.30364 1.68488 2.02269 2.42584 2.70791 3.31279

40 0.68067 1.30308 1.68385 2.02108 2.42326 2.70446 3.30688

Page 128: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

110

Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilitas = 0,10

df untuk

penyebut

(N2)

df untuk pembilang (N1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

25 2.92 2.53 2.32 2.18 2.09 2.02 1.97 1.93 1.89 1.87 1.84 1.82 1.80 1.79 1.77

26 2.91 2.52 2.31 2.17 2.08 2.01 1.96 1.92 1.88 1.86 1.83 1.81 1.79 1.77 1.76

27 2.90 2.51 2.30 2.17 2.07 2.00 1.95 1.91 1.87 1.85 1.82 1.80 1.78 1.76 1.75

28 2.89 2.50 2.29 2.16 2.06 2.00 1.94 1.90 1.87 1.84 1.81 1.79 1.77 1.75 1.74

29 2.89 2.50 2.28 2.15 2.06 1.99 1.93 1.89 1.86 1.83 1.80 1.78 1.76 1.75 1.73

30 2.88 2.49 2.28 2.14 2.05 1.98 1.93 1.88 1.85 1.82 1.79 1.77 1.75 1.74 1.72

31 2.87 2.48 2.27 2.14 2.04 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.79 1.77 1.75 1.73 1.71

32 2.87 2.48 2.26 2.13 2.04 1.97 1.91 1.87 1.83 1.81 1.78 1.76 1.74 1.72 1.71

33 2.86 2.47 2.26 2.12 2.03 1.96 1.91 1.86 1.83 1.80 1.77 1.75 1.73 1.72 1.70

34 2.86 2.47 2.25 2.12 2.02 1.96 1.90 1.86 1.82 1.79 1.77 1.75 1.73 1.71 1.69

35 2.85 2.46 2.25 2.11 2.02 1.95 1.90 1.85 1.82 1.79 1.76 1.74 1.72 1.70 1.69

36 2.85 2.46 2.24 2.11 2.01 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.76 1.73 1.71 1.70 1.68

37 2.85 2.45 2.24 2.10 2.01 1.94 1.89 1.84 1.81 1.78 1.75 1.73 1.71 1.69 1.68

38 2.84 2.45 2.23 2.10 2.01 1.94 1.88 1.84 1.80 1.77 1.75 1.72 1.70 1.69 1.67

39 2.84 2.44 2.23 2.09 2.00 1.93 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.72 1.70 1.68 1.67

40 2.84 2.44 2.23 2.09 2.00 1.93 1.87 1.83 1.79 1.76 1.74 1.71 1.70 1.68 1.66

41 2.83 2.44 2.22 2.09 1.99 1.92 1.87 1.82 1.79 1.76 1.73 1.71 1.69 1.67 1.66

42 2.83 2.43 2.22 2.08 1.99 1.92 1.86 1.82 1.78 1.75 1.73 1.71 1.69 1.67 1.65

43 2.83 2.43 2.22 2.08 1.99 1.92 1.86 1.82 1.78 1.75 1.72 1.70 1.68 1.67 1.65

44 2.82 2.43 2.21 2.08 1.98 1.91 1.86 1.81 1.78 1.75 1.72 1.70 1.68 1.66 1.65

45 2.82 2.42 2.21 2.07 1.98 1.91 1.85 1.81 1.77 1.74 1.72 1.70 1.68 1.66 1.64

Page 129: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

111

Lampiran 16 Kartu Bimbingan Skripsi

Nama : Nurjanah

NIM : 503172037

Fakultas : FEBI

Jurusan/Program Studi : Akuntansi Syariah

Alamat Email : [email protected]

Judul Skripsi : Pengaruh Sharia Compliance dan Islamic Corporate

Governance Terhadap Fraud Bank Umum Syariah di

Indonesia Periode 2015-2019

Pertem

uan ke

Hari/

Tanggal Bagian Saran Perbaikan

Tandatangan

Pembimbing

1. Jumat, 25/09/2020 BAB I Perkuat permasalahan

2. Rabu, 30/09/2020 BAB II Tambahkan teori

3. Senin, 05/10/2020 BAB II Acc seminar proposal

4. Jumat, 16/11/2020 BAB III Sampel ditampilkan BUS

5. Senin, 19/11/2020 BAB III Acc riset

6. Jumat, 08/01/2021 BAB IV Terangkan gambaran variabel

7. Senin, 18/01/2021 BAB V Saran, jangan hanya untuk

penulis selanjutnya

8. Senin, 01/02/2021 Keseluruhan Acc ujian skripsi

Jambi, 01 Februari 2021

Pembimbing

Mellya Embun Baining, SE. M.E.I

NIP.19840517 201101 2 012

KEMENTERIAN AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

Kode Dokumen : Un.15/B.II/AK/25

Kode Formulir : FM/AK/25/01

Tanggal Efektif : Jl. Jambi Ma. Bulian KM.16 Sei. Duren Kec. Jaluko, Kab. Muaro Jambi 36361,

Jambi-Indonesia Telp/Fax: 0741 583183 – 584118. Web. https://febi.uinjambi.ac.id/,

email: [email protected] No Revisi : 00

Halaman : 1 dari 1

KARTU BIMBINGAN SKRIPSI/ TUGAS AKHIR

Page 130: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

Nama : Nurjanah

NIM : 503172037

Fakultas : FEBI

Jurusan/Program Studi : Akuntansi Syariah

Alamat Email : [email protected]

Judul Skripsi : Pengaruh Sharia Compliance dan Islamic Corporate

Governance Terhadap Fraud Bank Umum Syariah di

Indonesia Periode 2015-2019

Pertem

uan ke

Hari/

Tanggal Bagian Saran Perbaikan

Tandatangan

Pembimbing

1. Jumat, 25/09/2020 BAB I, II Perkuat GAP dan teori

2. Senin, 28/09/2020 BAB I,II,III Acc seminar proposal

3. Jumat, 16/11/2020 BAB III Metodologi penelitian

4. Senin, 19/11/2020 BAB III Acc riset

5. Kamis, 17/12/2020 BAB IV Hasil running data

6. Senin, 18/01/2021 BAB IV Gunakan metode GLS

7. Selasa, 26/01/2021 Keseluruhan Acc ujian skripsi

8.

Jambi, 01 Februari 2021

Pembimbing

Dr. Novi Mubyarto, S.E., M.E. NIP.

19790309 200312 1 001

KEMENTERIAN AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

Kode Dokumen : Un.15/B.II/AK/25

Kode Formulir : FM/AK/25/01

Tanggal Efektif : Jl. Jambi Ma. Bulian KM.16 Sei. Duren Kec. Jaluko, Kab. Muaro Jambi 36361,

Jambi-Indonesia Telp/Fax: 0741 583183 – 584118. Web. https://febi.uinjambi.ac.id/,

email: [email protected] No Revisi : 00

Halaman : 1 dari 1

KARTU BIMBINGAN SKRIPSI/ TUGAS AKHIR

Page 131: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

113

CURRICULUM VITAE

DATA PRIBADI

1. Nama : Nurjanah

2. TTL : Jambi, 15 Agustus 1999

3. NIM : 503172037

4. Universitas : UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

5. Agama : Islam

6. Jenis Kelamin : Perempuan

7. Hobby : Memasak

8. Alamat : Jln. Untung Suropati RT. 46, Kelurahan Jelutung

Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, Jambi

9. Email : [email protected]

10. Handphone/WA : 0822-9109-9653

11. Nama Ayah : Mauludin

12. Nama Ibu : Sinah

PENDIDIKAN

1. TK : Nurur Rahman Kota Jambi

2. SD : SD 104 Kota Jambi

3. SMP : SMP 14 Kota Jambi

4. SMA : SMK 2 Kota Jambi

Page 132: PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE

5. Perguruan Tinggi : UIN STS Jambi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam Program Studi Akuntansi Syariah

PENGALAMAN ORGANISASI

1. 2017-2018 Anggota Dev. Pendidikan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ)

Akuntansi Syariah.

2. 2018-2019 Anggota Dev. Kewirausahaan Kelompok Studi Ekonomi Islam

(KSEI) Al-Fath UIN STS Jambi.

3. 2019-2020 Anggota Dev. Lingkungan Hidup GenBI Jambi 2020.

PRESTASI DAN PENGALAMAN HIDUP

1. 2016 Juara 6 Kompetisi Akuntansi Se-Jambi

2. 2017 Bekerja di Toko Perak Mutiara Jambi

3. 2018 Penerima Beasiswa Dinas Pendidikan Provinsi Jambi

4. 2018 Lulus Sertifikasi Kompetensi Akuntansi Level II

5. 2019 Praktik Kerja Lapangan di Kantor Akuntan Publik Suryati

6. 2019 Bekerja di Restoran O’Chicken (Pembukuan Akuntansi)

7. 2020 Penerima Beasiswa Bank Indonesia

8. 2020 Lulus Sertifikasi Kompetensi Operator Aplikasi Perkantoran Junior

9. 2020 Lulus Sertifikasi Kompetensi Akuntansi Level III