pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan...

198
MANUSKRIP PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN, KEHILANGAN KONTROL, DAN KETAKUTAN ANAK PRASEKOLAH SELAMA DIRAWAT DI RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK PROPINSI LAMPUNG Oleh Ida Subardiah P 0706195554 MAGISTER ILMU KEPERAWATAN KEKHUSUSAN KEPERAWATAN ANAK PROGRAM PASCA SARJANA FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK, (JULI 2009) Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Upload: others

Post on 25-Nov-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

MANUSKRIP

PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN, KEHILANGAN KONTROL,

DAN KETAKUTAN ANAK PRASEKOLAH SELAMA DIRAWAT DI RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK

PROPINSI LAMPUNG

Oleh Ida Subardiah P

0706195554

MAGISTER ILMU KEPERAWATAN

KEKHUSUSAN KEPERAWATAN ANAK PROGRAM PASCA SARJANA FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK, (JULI 2009)

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 2: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

TESIS

PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN, KEHILANGAN KONTROL,

DAN KETAKUTAN ANAK PRASEKOLAH SELAMA DIRAWAT DI RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK

PROPINSI LAMPUNG

Oleh Ida Subardiah P

0706195554

MAGISTER ILMU KEPERAWATAN

KEKHUSUSAN KEPERAWATAN ANAK PROGRAM PASCA SARJANA FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK, (JULI 2009)

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 3: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

TESIS

PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN, KEHILANGAN KONTROL,

DAN KETAKUTAN ANAK PRASEKOLAH SELAMA DIRAWAT DI RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK

PROPINSI LAMPUNG

Tesis ini diajukan sebagai salah stu syarat untuk memperoleh gelar Magister Ilmu Keperawatan

Oleh Ida Subardiah P 0706195554

MAGISTER ILMU KEPERAWATAN

KEKHUSUSAN ANAK PROGRAM PASCA SARJANA FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK, (JULI 2009)

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 4: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 5: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 6: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

 

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 7: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

 

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 8: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

 

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 9: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

viii

UNIVERSITAS INDONESIA PROGRAM MAGISTER ILMU KEPERAWATAN KEKHUSUSAN KEPERAWATAN ANAK PROGRAM PASCA SARJANA FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN Tesis, Juli 2009 Ida Subardiah P

Pengaruh Permainan Terapeutik Terhadap Kecemasan, Kehilangan Kontrol, dan Ketakutan Anak Prasekolah Selama Dirawat Di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek

Propinsi Lampung

xvii + 148 hal + 11 tabel + 3 skema + 3 grafik + 10 lampiran

ABSTRAK

Permainan terapeutik merupakan salah satu intervensi keperawatan yang diberikan pada anak yang dirawat di rumah sakit (hospitalisasi). Hospitalisasi menimbulkan stress bagi anak yang merupakan gangguan terhadap terpenuhinya kebutuhan emosional anak, yang perlu penanganan sedini mungkin karena akan berdampak pada tahap pertumbuhan dan perkembangan anak. Perawat dibutuhkan peranannya dalam mengatasi respon hospitalisasi ini. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan kontrol, dan ketakutan anak prasekolah selama dirawat di rumah sakit. Penelitian ini menggunakan desain kuasi - eksperimen, dengan pretest-posttest non-equivalent control group design bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan kecemasan, kehilangan kontrol, dan ketakutan pada anak prasekolah sebelum dan setelah dilakukan permainan terapeutik selama dirawat di rumah sakit pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Populasi penelitian ini adalah semua anak prasekolah yang dirawat di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung. Jumlah sampel 60 anak (30 anak kelompok intervensi dan 30 kelompok kontrol). Analisis pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan kontrol, dan ketakutan anak prasekolah selama dirawat menggunakan uji t independent. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan rata-rata penurunan kecemasan pada kelompok intervensi dan kontrol (p=0,002), ada perbedaan rata-rata penurunan kehilangan kontrol pada kelompok intervensi dan kontrol (p=0,001), dan ada perbedaan rata-rata penurunan ketakutan pada kelompok intervensi dan kontrol (p= 0,009), artinya permainan terapeutik berpengaruh terhadap penurunan kecemasan, kehilangan kontrol, dan ketakutan pada anak prasekolah yang dirawat di rumah sakit. Rekomendasi penelitian ini perlu adanya penetapan program bermain yang terstruktur yang didukung oleh pimpinan rumah sakit khususnya di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung. Kata kunci : Permainan terapeutik, kecemasan, kehilangan kontrol, ketakutan, anak prasekolah Daftar Pustaka : 66 (1978-2008)

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 10: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

ix

UNIVERSITAS INDONESIA MASTER PROGRAM IN NURSING SCIENCE MAJORING IN PEDIATRIC NURSING POST GRADUATE PROGRAM-FACULTY OF NURSING Thesis, July 2009 Ida Subardiah P The Impact of Therapeutic Play Toward Preschool Anxiety, Lost of Control, and Fears

During Hospitalization in Dr. H. Abdul Moeloek in the Lampung Province

xvii + 148 pages + 11 tables + 3 schemes + 3 graphics + 10 appendices

ABSTRACT

Therapeutic play was one of the nursing intervention for children whom stayed in the hospital. Hospitalization caused stress for children. It is a disturbance of fulfilling children emotional needs which should be handled as early as possible because it might influence children’s growth and development. Nursing care lays an important role to overcome this problems. The purpose of this study was to identify the impact of therapeutic play toward anxiety, loss of control, and fears of pre school children during hospitalization. This study employed a quasi experiment design with pretest posttest non-equivalent control group design. The purpose of the study was to identify the differences between anxiety, lost of control, and fears for pre school children before and after therapeutic play in the intervention and control group. Population of this studywere all pre school children which were cared at RSUD Dr. H. Abdul Moeloek in the Lampung Province. The sampel of this study was 60 children (30 of them were in to intervention group and 30 of them were control group). Independent t-test was employed to analyze the impact of giving therapeutic play toward anxiety, lost of control, and fears for pre school children. Result of this study indicated that there were differences onthe average of anxiety reduction in the intervention and control group (p = 0.002). There were also differences on average reduction of lost of control in the intervention and control group (p = 0.001). This study also found that there were differences on average reduction of fears in the intervention and control group (p = 0.009). It means that therapeutic play has an impact on reduction of anxiety, lost of control, and fears among pre school children at hospital. From this study, it is recommended that an hospital is required to plan a structured therapeutic play program which was supported by hospital leader, especially at Dr. H. Abdul Moeloek hospital in Lampung Province . Keywords: therapeutic play, anxiety, lost of control, fear, pre school children References: 66 (1978-2008)

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 11: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul “Pengaruh

Permainan Terapeutik Terhadap Kecemasan, Kehilangan Kontrol, dan Ketakutan Anak

Prasekolah Selama Dirawat Di RSUD Dr.H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung “.

Tesis ini disusun sebagai persyaratan untuk mendapatkan gelar Magister Keperawatan

Kekhususan Anak pada Program Pasca Sarjana Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas

Indonesia.

Selama proses penyusunan laporan tesis ini, peneliti banyak mendapatkan dukungan

dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti

mengucapkan terima kasih dan rasa hormat kepada:

1. Dewi Irawaty, M.A., Ph. D., selaku Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas

Indonesia.

2. Krisna Yetti, SKp., M. App. Sc., selaku Ketua Program Pasca Sarjana Fakultas Ilmu

Keperawatan Universitas Indonesia dan .Koordinator Mata Ajar Tesis yang telah

memberikan pengarahan tentang penyusunan tesis. .

3. Yeni Rustina, SKp., M. App. Sc., sebagai pembimbing I yang telah memberikan ide,

bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan tesis.

4. Dewi Gayatri, SKp., M. Kes., sebagai pembimbing II yang juga telah memberikan

bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan tesis.

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 12: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

vii

5. Nani Nurhaeni, S.Kp., M.N, yang telah banyak memberikan masukan dalam

penyusunan tesis ini.

6. Dessie Wanda, S.Kp., M.N, yang juga telah banyak memberikan masukan dalam

penyusunan tesis ini.

7. Direktur RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung beserta staf.

8. Seluruh dosen pada Program Pasca Sarjana FIK UI beserta staf yang telah membantu

selama proses pendidikan.

9. Teristimewa keluarga yang selalu memberikan dukungan moril dan materil selama

mengikuti pendidikan.

10. Rekan-rekan mahasiswa angkatan pertama Program Magister Keperawatan

Khususan Anak 2007 yang telah memberikan dukungan dan motivasi dalam

penyusunan tesis.

11. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan tesis, yang tanpa mengurangi rasa

hormat tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.

Semoga segala bantuan dan kebaikan serta dukungan yang telah diberikan kepada

peneliti mendapatkan ridho dan pahala dari Allah SWT. Akhir kata peneliti

mengharapkan masukan, saran, dan kritik yang bersifat membangun, dan semoga

penelitian ini nantinya akan memberikan manfaat bagi perkembangan keperawatan anak

di Indonesia, khususnya di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung. Amin.

Depok, Juli 2009

Peneliti

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 13: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

xii

DAFTAR ISI Hal

HALAMAN JUDUL i

PERNYATAAN PERSETUJUAN ii

PERNYATAAN ORISINILITAS iv

KATA PENGANTAR v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI vii

ABSTRAK viii

DAFTAR ISI x

DAFTAR TABEL xiii

DAFTAR SKEMA xv

DAFTAR GRAFIK xvi

DAFTAR LAMPIRAN xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 8

C. Tujuan Penelitian 9

D. Manfaat Penelitian 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Anak Usia Prasekolah 12

B. Hospitalisasi 30

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 14: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

xii

C. Permainan Terapeutik 44

D. Penelitian Terkait Permainan Terapeutik 53

E. Aplikasi Teori Caring Pada Anak Yang Dirawat 57

F. Kerangka Teori 62

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL, HIPOTESIS, DAN DEFINISI

OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep 63

B. Hipotesis Penelitian 65

C. Definisi Operasional 65

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian 69

B. Populasi dan Sampel 72

C. Tempat Penelitian 75

D. Waktu Penelitian 75

E. Etika Penelitian 75

F. Alat Pengumpulan Data 77

G. Prosedur Pengumpulan Data 80

H. Validitas dan Reliabilitas Instrumen 84

I. Pengolahan Data 88

J. Analisis Data 90

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 15: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

xii

BAB V HASIL PENELITIAN

A. Analisis Univariat 93

B. Uji Homogenitas Variabel Potensial Perancu 103

C. Analisis Bivariat 107

BAB VI PEMBAHASAN

A. Interpretasi Hasil Penelitian dan Diskusi 116

B. Keterbatasan Penelitian 145

C. Implikasi Hasil Penelitian 145

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan 147

\ B. Saran 148

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 16: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

xiv

DAFTAR TABEL Hal

1. Tabel 2.1 Tiga Pola Umum Temperamen Anak 30 2. Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian

65

3. Tabel 4.1 Tiga Pola Umum Temperamen Anak

79

4. Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia Anak Prasekolah yang Dirawat di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung Mei - Juni 2009 (n1 = n2 = 30)

94

5. Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Pengalaman Dirawat, Temperamen , dan Dukungan Keluarga Pada Anak Prasekolah Yang Dirawat di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung Mei - Juni 2009 (n1 = n2 = 30)

95

6. Tabel 5.3 Hasil Uji Homogenitas Berdasarkan Usia Anak Prasekolah yang Dirawat Di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung Mei – Juni 2009 (n1 = n2 = 30)

103

7. Tabel 5.4 Hasil Uji Homogenitas Berdasarkan Jenis Temperamen Anak, Ketersediaan Dukungan, dan Pengalaman Dirawat Pada Anak Prasekolah yang Dirawat di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Propinisi Lampung Mei-Juni 2009 (n1= n2 = 30)

104

8. Tabel 5.5 Hasil Uji Homogenitas Berdasarkan Kecemasan Perpisahan, Perasaan Kehilangan Kontrol, dan Ketakutan Terhadap Cidera Sebelum Permainan Terapeutik Pada Anak Prasekolah yang Dirawat di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Propinisi Lampung Mei-Juni 2009 (n1= n2 = 30)

106

9. Tabel 5.6 Perbandingan Rata-Rata Perubahan Skor Kecemasan Perpisahan, Perasaan Kehilangan Kontrol, dan Ketakutan terhadap Cidera Menurut Tahap Pengukuran Pada Kelompok Intervensi dan Kontrol di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung Mei - Juni 2009 (n1 = n2 = 30)

108

10. Tabel 5.7 Perbandingan Selisih Rata-Rata Skor Kecemasan Perpisahan, Perasaan Kehilangan Kontrol, dan Ketakutan terhadap Cidera Sebelum dan Setelah Intervensi Pada Kelompok Intervensi dan Kontrol di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung Mei - Juni 2009 (n1 = n2 = 30)

112

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 17: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

xiv

11. Tabel 5.8 Perbandingan Rata-Rata Skor Kecemasan Perpisahan, Perasaan

Kehilangan Kontrol, dan Ketakutan Terhadap Cidera Pada anak Prasekolah Yang Dirawat Setelah Permainan Terapeutik Pada kelompok Kontrol dan Intervensi di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung Mei -Juni 2009 (n1 = n2 = 30)

114

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 18: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

xv

DAFTAR SKEMA

Hal

1. Skema 2.1 Kerangka Teori Penelitian

62

2. Skema 3.1 Kerangka Konsep Penelitian 64

3. Skema 4.1 Bentuk Rancangan Penelitian

70

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 19: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

xvi

DAFTAR GRAFIK

Hal

1. Grafik 5.1 Grafik Distribusi Skor Kecemasan Perpisahan Pada Kelompok Intervensi dan Kontrol Sebelum dan Setelah Pemberian Permainan Terapeutik

97

2. Grafik 5.2 Grafik Distribusi Skor Kehilangan Kontrol Pada Kelompok Intervensi dan Kontrol Sebelum dan Setelah Pemberian Permainan Terapeutik

99

3. Grafik 5.3 Grafik Distribusi Skor Ketakutan Terhadap Cidera Pada Kelompok Intervensi dan Kontrol Sebelum dan Setelah Pemberian Permainan Terapeutik

101

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 20: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak merupakan generasi penerus bangsa yang perlu dipersiapkan demi

kelangsungan eksistensi bangsa dan negara di masa yang akan datang. Menurut hasil

sensus penduduk tahun 2000 proporsi jumlah anak dan remaja yang berusia 0 - 14

tahun mencapai hampir 30% dari jumlah total penduduk, dan dengan penambahan

jumlah anak yang berusia antara 15 - 18 tahun, jumlah anak secara keseluruhan

mencapai lebih 1/3 jumlah total penduduk Indonesia (Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional, 2004). Jumlah anak yang sedemikian besar, menempatkan

peranan anak menjadi penting, semua menaruh harapan agar anak-anak dapat

tumbuh dan berkembang menjadi orang dewasa yang sehat fisik, mental, dan sosial,

akan tetapi anak merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap berbagai

masalah, diantaranya adalah masalah kesehatan.

Sehat dan sakit yang dialami anak adalah akibat dinamika komplek dari faktor

lingkungan, sosial, budaya, politik, dan ekonomi, sehingga tidak ada intervensi

tunggal yang secara sukses memotong siklus morbiditas dan mortalitas anak.

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 21: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

2

Kualitas hidup anak akan tercapai apabila kesejahteraan anak terjamin.

Kesejahteraan anak dipengaruhi oleh pola asuh, gaya hidup, pola penyakit,

lingkungan, dan pelayanan kesehatan (Behrman, Kliegman, & Arvin, 2000;

Markum, 1999; Soetjiningsih, 1998). Pelayanan kesehatan yang diberikan pada anak

mencakup upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

Pelayanan kesehatan yang diberikan pada anak yang sakit, yaitu berupa upaya

pengobatan dan perawatan, diantaranya adalah perawatan anak di rumah sakit, yang

dikenal sebagai istilah hospitalisasi. Hospitalisasi merupakan suatu proses karena

suatu alasan tertentu mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit menjalani

terapi dan perawatan sampai pemulangan kembali ke rumah. Hospitalisasi

menimbulkan stress bagi anak karena pada masa tersebut banyak hal yang baru

ditemukan oleh anak dan hal ini merupakan stressor tersendiri. Menurut

Hockenberry dan Wilson (2007), stressor dari hospitalisasi meliputi kecemasan

terhadap perpisahan dari orang tua dan yang dicintai; ketakutan karena

ketidaktahuan; kehilangan kontrol dan otonomi; cidera tubuh yang mengakibatkan

ketidaknyamanan, nyeri, dan mutilasi; ketakutan akan kematian.

Pada anak sakit yang dirawat di rumah sakit akan menemukan tantangan-tantangan

yang harus dihadapinya, yaitu mengatasi masalah perpisahan, penyesuaian terhadap

lingkungan dan orang-orang yang merawatnya, berhubungan dengan anak yang sakit

lainnya, dan prosedur-prosedur tindakan keperawatan dan pengobatan yang

diterimanya. Kondisi-kondisi tersebut membuat anak menjadi takut dan cemas,

sehingga bila tidak segera ditangani maka anak akan melakukan penolakan terhadap

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 22: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

3

perawatan dan pengobatan yang diberikan. Keadaan ini akan berpengaruh pada

lamanya hari rawat, memperberat kondisi anak, dan bahkan dapat menyebabkan

kematian pada anak.

Kecemasan dan ketakutan pada anak yang dirawat juga merupakan gangguan

terhadap terpenuhinya kebutuhan emosional anak, yang perlu penanganan sedini

mungkin karena akan berdampak pada tahap pertumbuhan dan perkembangan anak.

Berdasarkan hasil penelitian Douglas (1975, dalam Niven, 2002), bahwa jumlah

perawatan dan lamanya perawatan di rumah sakit selama usia prasekolah dapat

menyebabkan kesulitan, kemampuan membaca buruk, kenakalan, dan riwayat

pekerjaan tidak stabil pada usia remaja akhir. Penelitian ini selanjutnya direplikasi

oleh Quiton dan Rutter (1976), didapatkan bahwa tidak terdapat konsekwensi

psikologis pada perawatan di rumah sakit yang kurang dari seminggu, tetapi

perawatan di rumah sakit yang berulang-ulang berkaitan dengan beberapa

penyimpangan dikemudian hari. Hewen (1996), menyebutkan pula hal yang serupa,

yaitu bahwa anak-anak yang dirawat lebih dari 2 minggu memiliki resiko gangguan

bahasa dan perkembangan keterampilan kognitif, namun menurut Hockenberry dan

Wilson (2007) reaksi anak terhadap hospitalisasi bersifat individual dan sangat

tergantung pada usia perkembangan, pengalaman sebelumnya terhadap sakit, sistem

pendukung yang tersedia dan kemampuan koping yang dimilikinya.

Pada perkembangan anak usia prasekolah (usia 3-6 tahun), disebutkan dalam

Muscari (2005), bahwa pengalaman anak pada usia ini umumnya perasaan takut

lebih dominan dibandingkan dengan periode usia lainnya, dan menurut Hockenberry

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 23: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

4

dan Wilson (2007), anak prasekolah berespon baik terhadap antisipasi perpisahan

dan penjelasan yang konkrit, namun hayalan ketakutan pada usia ini berkembang.

Anak usia prasekolah memiliki cara berfikir magis, sehingga menganggap sakit

merupakan suatu hukuman dan kondisi ini didukung pula oleh keterbatasan anak

terhadap pengetahuan mengenai tubuhnya. Perawat dan keluarga dibutuhkan

peranannya dalam mengatasi respon hospitalisasi ini sehingga mendukung proses

pengobatan dan perawatan anak selama menjalani hospitalisasi.

Perawat memiliki peranan penting dalam memberikan dukungan bagi anak dan

keluarga guna mengurangi respon stress anak terhadap hospitalisasi. Intervensi untuk

meminimalkan respon stress terhadap hospitalisasi menurut Hockenberry dan

Wilson (2007), dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut: meminimalkan pengaruh

perpisahan, meminimalkan kehilangan kontrol dan otonomi, mencegah atau

meminimalkan cidera fisik, mempertahankan aktivitas yang menunjang

perkembangan, menggunakan bermain, memaksimalkan manfaat hospitalisasi anak,

mendukung anggota keluarga, mempersiapkan anak untuk dirawat di rumah sakit.

Profesi kesehatan dapat menggunakan bermain untuk membantu menurunkan

kecemasan anak, sebagaimana disebutkan oleh Ron (1993) bahwa bermain dapat

digunakan sebagai alat untuk mengurangi stress dan kecemasan yang berhubungan

dengan hospitalisasi. Bermain yang dimaksud di sini adalah permainan terapeutik

(therapeutic play). Permainan terapeutik adalah upaya melanjutkan perkembangan

normal yang memungkinkan anak berespon lebih efektif terhadap situasi yang sulit

seperti pengalaman pengobatan. Sifat permainan terapeutik merupakan permainan

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 24: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

5

bentuk yang kecil, berfokus pada bermain sebagai mekanisme perkembangan dan

peristiwa yang kritis seperti hospitalisasi. Permainan terapeutik ini terdiri dari

aktivitas-aktivitas yang tergantung dengan kebutuhan perkembangan anak maupun

lingkungan, dan dapat disampaikan dalam berbagai bentuk yang diantaranya adalah

pertunjukan wayang interaktif, seni ekspresi atau kreatif, permainan wayang atau

boneka, dan lain-lain permainan yang berorientasi pengobatan (Koller, 2008b).

Penelitian tentang manfaat dari pelaksanaan permainan terapeutik banyak dilakukan

diantaranya oleh Rae, et al. (1989), Ron (1993), William, Lopez, dan Lee (2004),

dan Koller (2008b). Hasil yang didapat dari penelitian-penelitian ini yaitu permainan

terapeutik dapat menurunkan ketakutan terhadap rumah sakit pada anak yang

dirawat dengan penyakit akut (Rae, et al, 1989), merupakan faktor utama untuk

pertumbuhan dan perkembangan yang normal dan dapat digunakan sebagai terapi

untuk membantu anak menghadapi stress lingkungan ketika dirawat (Ron, 1993),

dan menurunkan kecemasan secara signifikan pada pre dan post operasi (William,

Lopez, & Lee, 2004). Sementara itu Koller (2008b) mengidentifikasi bahwa

permainan terapeutik dapat menurunkan stress fisiologis dan psikologis.

Rekomendasi dari beberapa penelitian ini adalah masih membutuhkan penelitian

lebih lanjut guna mendukung nilai permainan terapeutik, replikasi penelitian

diharapkan menggunakan sampel yang besar dan penelitian selanjutnya diarahkan

pada pilihan-pilihan bermain yang berpihak pada anak jika merefleksikan

kebutuhan anak.

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 25: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

6

Berbeda dengan hasil penelitian tersebut di atas, pada penelitian yang dilakukan oleh

Belyea (1985) menyimpulkan bahwa pada kelompok anak prasekolah yang

menerima permainan terapeutik dengan bentuk permainan jarum suntik tidak

menurunkan kecemasan secara signifikan. Kondisi ini dimungkinkan karena

penggunaan sampel yang kecil, adanya kontak dengan peneliti yang dapat

mempengaruhi perilaku anak yang diobservasi, validitas dan reliabelitas dari

instrumen pengukuran masih dipertanyakan. Peneliti ini juga merekomendasikan

pada repilaksi penelitian selanjutnya untuk menggunakan sampel yang besar dan

perlu adanya data awal kecemasan yang sama pada anak baik pada kelompok kontrol

maupun kelompok intervensi.

Penelitian tentang manfaat permainan terapeutik juga dilakukan di Indonesia,

diantaranya oleh Suparto (2002), dan Purwandari, Mulyono, dan Sucipto (2007).

Hasil yang didapatkan dari penelitian-penelitian ini adalah adanya perubahan

perilaku yang positif setelah permainan terapeutik dengan jenis permainan mewarnai

gambar (Suparto, 2002), dan menurunkan kecemasan perpisahan pada anak

prasekolah setelah permainan terapeutik dengan jenis permainan pengobatan dan

pohon keluarga (Purwandari, Mulyono, & Sucipto, 2007). Rekomendasi dari kedua

penelitian ini adalah perlu adanya pengelompokan anak berdasarkan usia, pilihan

intervensi berdasarkan tingkat kepandaian anak, media yang digunakan harus dikaji

lebih jauh dan dimodifikasi sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada di Indonesia,

dan penggunaan sampel yang cukup besar.

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 26: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

7

Konsep bermain merupakan bagian penting dalam keperawatan. Pelaksanaan

permainan terapeutik untuk anak di rumah sakit dilakukan oleh perawat dan tidak

membutuhkan tenaga spesialis untuk melakukannya. Sebagaimana disebutkan pula

dalam penelitian Ron (1993), bahwa beberapa rumah sakit Unit Kingdom tidak

mempekerjakan tenaga spesialis untuk melakukan permainan dan perawat anak

mampu melaksanakan peran penting tersebut.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di RSUD Dr. H.

Abdul Moeloek Propinsi Lampung pada tanggal 19-21 Januari 2009 didapatkan

hasil bahwa rumah sakit tersebut memiliki 3 (tiga) ruang perawatan anak yang

terdiri dari kelas I, II, dan III. Rata-rata perbulannya merawat 139 anak dalam 6

bulan terakhir, dengan variasi penyakit akut dan kronis. Usia anak yang dirawat di

ruangan tersebut juga bervariasi dari usia 1 bulan hingga usia 18 tahun dan usia anak

prasekolah rata-rata perbulannya dirawat 28 anak (20,1 %) dengan rata-rata lama

rawat 6 hari. Hasil wawancara yang dilakukan terhadap orang tua didapatkan hasil

bahwa dalam melakukan perawatan orang tua turut berperan dalam perawatan anak

seperti menyuapi, memandikan, dan membantu memberikan rasa aman dan nyaman

bagi anak mereka. Hasil pengamatan yang dilakukan terhadap anak prasekolah

menunjukan perilaku kecemasan pada prosedur tindakan yang akan dilakukan oleh

perawat dan petugas laboratorium, anak menunjukkan perilaku menangis bahkan

menjerit, menolak didekati dan tidak kooperatif. Hal ini terutama terjadi pada anak

yang baru pertama kali menjalani perawatan.

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 27: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

8

Atraumatic care merupakan salah satu upaya untuk mengatasi kondisi anak yang

demikian. Salah satu caranya adalah dengan melaksanakan permainan terapeutik

yang terintegrasi dalam intervensi keperawatan yang diberikan kepada anak.

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara didapatkan pula informasi bahwa

pada ketiga ruang perawatan anak tersebut belum tersedia fasilitas bermain dan

program bermain. Pelaksanaan bermain di ruang rawat anak tersebut dilakukan

hanya oleh mahasiswa yang sedang berpraktik, yaitu mahasiswa DIII Keperawatan

maupun SI Keperawatan, namun permainan tersebut hanya bersifat rekreasional.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan kontrol,

dan ketakutan anak prasekolah selama dirawat di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek

Propinsi Lampung.

B. Rumusan Masalah

Hospitalisasi merupakan kondisi yang menimbulkan stress bagi anak. Kecemasan

dan ketakutan yang dialami anak merupakan gangguan terhadap terpenuhinya

kebutuhan emosional anak, yang perlu penanganan sedini mungkin karena akan

berdampak pada tahap pertumbuhan dan perkembangan anak. Pengalaman anak

pada usia prasekolah (3-6 tahun) umumnya berupa perasaan takut yang lebih

dominan dibandingkan dengan periode usia lainnya, dan anak prasekolah memiliki

cara berfikir magis serta memiliki keterbatasan terhadap pengetahuan mengenai

tubuhnya.

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 28: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

9

Anak prasekolah yang dirawat di ruang anak RSUD Dr. H. Abdul Moeloek

menunjukan perilaku kecemasan pada prosedur tindakan yang akan dilakukan oleh

perawat dan petugas laboratorium, anak menunjukan perilaku menangis bahkan

menjerit, menolak didekati dan tidak kooperatif. Hal ini terutama terjadi pada anak

yang baru pertama kali menjalani perawatan. Permainan terapeutik yang terintegrasi

dalam intervensi keperawatan merupakan salah satu upaya untuk mengatasi kondisi

tersebut, namun pada ruang perawatan anak tersebut belum memiliki fasilitas untuk

bermain dan program bermain.

Berdasarkan kondisi tersebut, maka peneliti ingin mengetahui ”bagaimana pengaruh

permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan kontrol, dan ketakutan anak

prasekolah selama dirawat di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh permainan terapeutik

terhadap kecemasan, kehilangan kontrol, dan ketakutan pada anak prasekolah

selama dirawat di rumah sakit.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi kecemasan, kehilangan kontrol, dan ketakutan pada anak

prasekolah sebelum dilakukan permainan terapeutik selama dirawat di rumah

sakit pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 29: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

10

b. Mengidentifikasi kecemasan, kehilangan kontrol, dan ketakutan pada anak

prasekolah setelah dilakukan permainan terapeutik selama dirawat di rumah

sakit pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol.

c. Mengidentifikasi perbedaan kecemasan, kehilangan kontrol, dan ketakutan

pada anak prasekolah sebelum dan setelah dilakukan permainan terapeutik

selama dirawat di rumah sakit pada kelompok intervensi dan kelompok

kontrol.

d. Mengidentifikasi perbedaan kecemasan, kehilangan kontrol, dan ketakutan

pada anak prasekolah sebelum dan setelah dilakukan permainan terapeutik

selama dirawat di rumah sakit antara kelompok intervensi dengan kelompok

kontrol

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Aplikasi

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam melakukan asuhan

keperawatan pada anak prasekolah yang dirawat sehingga dapat mengurangi

atau menghilangkan dampak dirawat di rumah sakit.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi anak dan keluarga

yang mengalami perawatan di rumah sakit.

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 30: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

11

2. Manfaat Keilmuan

a. Memberikan gambaran dan informasi tentang pengaruh permainan

terapeutik terhadap respon anak prasekolah yang di rawat di rumah sakit.

b. Menambah pengetahuan dan wawasan dalam praktik keperawatan anak

yang dirawat di rumah sakit.

3. Manfaat Metodelogi

Penelitian ini dapat menambah jumlah penelitian tentang permainan terapeutik

terhadap respon anak yang dirawat di rumah sakit dan dapat menjadi landasan

untuk penelitian selanjutnya dengan pendekatan yang berbeda.

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 31: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada tinjauan pustaka akan dipaparkan teori dan konsep serta penelitian terdahulu yang

terkait dengan masalah penelitian sebagai bahan rujukan dalam penelitian ini. Uraian

tinjauan pustaka meliputi tinjauan tentang: konsep anak usia prasekolah, konsep

hospitalisasi, konsep permainan terapeutik, penelitian terkait, dan aplikasi teori

keperawatan.

A. Anak Usia Prasekolah

1. Pengertian Anak Usia Prasekolah

Anak usia prasekolah merupakan fase perkembangan individu sekitar 2-6 tahun,

ketika anak mulai memiliki kesadaran tentang dirinya sebagai pria atau wanita,

dapat mengatur diri dalam buang air (toilet training), dan mengenal beberapa hal

yang dianggap berbahaya (mencelakakan dirinya) (Yusuf, 2005, hlm. 162).

Pengertian yang serupa juga disebutkan oleh Perry dan Potter (2005), bahwa

usia anak prasekolah merupakan masa kanak-kanak awal, yaitu berada pada usia

3 sampai 6 tahun, namun dalam Hockenberry dan Wilson (2007) disebutkan usia

prasekolah adalah anak yang berusia 3 sampai 5 tahun.

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 32: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

13

Di Indonesia, batasan anak usia prasekolah umumnya merujuk pada Peraturan

Pemerintah nomor 27 tahun 1990 tentang pendidikan prasekolah, yaitu usia 4-6

tahun. Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, penulis menggunakan batasan

usia anak prasekolah adalah anak yang berusia 4 tahun hingga anak berusia 6

tahun sebagai kriteria dalam penelitian ini.

2. Perkembangan Anak Prasekolah

Perkembangan menurut Hurlock (1998), diartikan sebagai serangkaian

perubahan yang progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan

pengalaman, dan perkembangan juga diartikan sebagai perubahan secara

kualitatif. Pengertian tersebut menjelaskan bahwa perkembangan bukan sekedar

penambahan beberapa sentimeter pada tinggi badan seseorang atau peningkatan

kemampuan seseorang, melainkan suatu proses integrasi dari banyak struktur

dan fungsi yang kompleks. Dalam penelitian ini difokuskan pada perkembangan

anak usia prasekolah yaitu yang meliputi :

a. Perkembangan Biologis

Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan perkembangan

berikutnya. Pertumbuhan tubuh yang meningkat baik menyangkut ukuran

berat dan tinggi, maupun kekuatannya memungkinkan anak untuk dapat

lebih mengembangkan keterampilan fisiknya, dan eksplorasi terhadap

lingkungannya dengan tanpa bantuan orangtuanya. Perkembangan sistem

syaraf pusat memberikan kesiapan kepada anak untuk lebih dapat

meningkatkan pemahaman dan penguasaan terhadap tubuhnya (Yusuf, 2005,

hlm.163).

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 33: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

14

Pada anak usia prasekolah, pertumbuhan fisik melambat dan stabil, dengan

penambahan berat badan rata-rata 2-3 kg pertahun, dan tinggi badan rata-rata

6,5-9 cm pertahun serta bagian perut anak menjadi rata dan tubuh menjadi

langsing, tetapi kuat (Behrman, Kliegman, & Arvin, 2000; Hockenberry &

Wilson, 2007). Pertumbuhan otak anak pada usia 5 tahun sudah mencapai

75% dari ukuran dewasa, dan 90% pada usia 6 tahun. Pada usia ini juga

terjadi pertumbuhan ”myelinization” secara sempurna. Myelin ini membantu

transmisi impul-impul syaraf secara cepat, yang memungkinkan

pengontrolan terhadap kegiatan-kegiatan motorik lebih seksama dan efisien

(Yusuf, 2005).

Perkembangan motorik kekuatannya meningkat dan mengalami perbaikan

yang merupakan persiapan kemampuan belajar, seperti berjalan, berlari dan

melompat. Pertumbuhan otot maupun tulang masih jauh dari kematangan

sehingga pada aktivitas yang berlebihan dan pekerjaan yang terlalu keras

dapat menyebabkan cidera jaringan. Postur tubuh yang baik, latihan, nutrisi

dan istirahat yang adekuat adalah utama untuk perkembangan yang optimal

dari sistem muskuloskletal (Hockenberry & Wilson, 2007).

Kemampuan motorik anak prasekolah menurut Yusuf (2005) dapat

digambarkan sebagai berikut :

1) Usia 3-4 tahun

Kemampuan motorik kasar yang dimiliki anak berupa: naik dan turun

tangga; meloncat dengan dua kaki; dan melempar bola, sedangkan

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 34: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

15

kemampuan motorik halus yang dimiliki anak berupa: menggunakan

krayon; menggunakan benda/alat, dan meniru bentuk (meniru gerakan

orang lain).

2) Usia 4-6 tahun

Kemampuan motorik kasar yang dimiliki anak berupa: meloncat;

mengendarai sepeda anak; menangkap bola; dan bermain olahraga,

sedangkan kemampuan motorik halus yang dimiliki anak berupa:

menggunakan pensil; menggambar; memotong dengan gunting; dan

menulis huruf cetak.

Selain itu menurut Behrman, Kliegman, dan Arvin (2000), bahwa anak

yang terlalu aktif, secara motorik terlalu awal akan meningkatkan resiko

mengalami cidera, sehingga orangtua dengan anak-anak demikian diharapkan

mendapatkan bimbingan mengenai kebutuhan pengamanan di rumah dan

pengawasan terus menerus. Orangtua umumnya khawatir terhadap kondisi

anak yang demikian terkait dengan kemungkinan ”hiperaktivitas”.

b. Perkembangan Psikososial

Perkembangan psikososial anak usia prasekolah menurut Erikson berada

pada fase sense initiative, dimana anak pada tahap ini giat belajar, mereka

bermain, bekerja dan hidup, dan merasa mampu menyelesaikan dan puas

terhadap aktivitas mereka (Hockenberry & Wilson, 2007). Konflik muncul

ketika anak melampaui keterbatasan kemampuan mereka dan anak

mengembangkan perasaan bersalah dan selanjutnya timbul kecemasan dan

ketakutan ketika orangtua membuat mereka merasa bahwa imajinasi dan

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 35: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

16

aktivitasnya tidak dapat diterima atau tidak sesuai dengan harapan orangtua

(Hockenberry & Wilson, 2007; Muscari, 2005). Orangtua dapat

menggunakan cerita untuk membantu imajinasi yang menyenangkan,

meningkatkan keahlian berbahasa, mendorong anak untuk mengungkapkan

perasaan dan mengekpresikan emosinya, dan menggunakan bermain sebagai

wahana yang terbaik dalam menyalurkan marah atau frustasi (Hockenberry &

Wilson, 2007).

Beberapa jenis emosi yang berkembang pada masa usia prasekolah, yaitu :

1) Takut, yaitu perasaan terancam oleh suatu objek yang dianggap

membahayakan (Yusuf, 2005, hlm.167). Pengalaman anak selama

periode usia prasekolah umumnya perasaan takut lebih dominan

dibandingkan dengan periode usia lain, dimana rasa takut ini mudah

muncul dan berasal dari tindakan dan penilaian orangtua, namun pada

umumnya rasa takut terjadi pada kondisi seperti: kegelapan; ditinggal

sendiri, terutama pada saat menjelang tidur; binatang, terutama binatang

yang besar; hantu; mutilasi tubuh, nyeri, dan objek serta orang-orang

yang berhubungan dengan pengalaman yang menyakitkan (Muscari,

2005). Pada mulanya reaksi anak terhadap rasa takut adalah panik;

kemudian menjadi lebih khusus seperti lari, menghindar, dan

bersembunyi, menangis dan menghindari situasi yang menakutkan

(Hurlock, 1998, hlm. 116). Rasa takut terhadap sesuatu berlangsung

melalui tahapan sebagai berikut: mula-mula tidak takut, karena anak

belum sanggup melihat kemungkinan bahaya yang terdapat dalam objek;

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 36: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

17

timbul rasa takut setelah mengenal adanya bahaya; dan rasa takut bisa

hilang kembali setelah mengetahui cara-cara menghindar dari bahaya

(Yusuf, 2005, hlm. 167-168).

2) Cemas, yaitu perasaan takut yang bersifat hayalan, yang tidak ada

objeknya, dan muncul mungkin dari situasi-situasi yang dihayalkan,

berdasarkan pengalaman yang diperoleh, buku-buku bacaan/komik, radio

atau film (Yusuf, 2005, hlm. 168).

3) Marah, merupakan perasaan tidak senang, atau benci terhadap orang lain,

diri sendiri, atau objek tertentu, yang merupakan reaksi terhadap situasi

frustasi yang dialami sebagai akibat dari kekecewaan atau perasaan tidak

senang karena adanya hambatan dalam pemenuhan keinginan, yang

diwujudkan dalam bentuk verbal (kata-kata kasar), atau nonverbal

(seperti mencubit, memukul, menendang, dan merusak) (Yusuf, 2005).

4) Cemburu, yaitu perasaan tidak senang terhadap orang lain yang

dipandang telah merebut kasih sayang dari seseorang yang telah

mencurahkan kasih sayang kepadanya, dan perasaan ini biasanya dikuti

dengan ketegangan yang dapat diredakan dengan reaksi-reaksi berikut:

agresif atau permusuhan terhadap saingan; regresif, yaitu perilaku

kekanak-kanakan, seperti mengompol atau menghisap jempol; sikap tidak

peduli; dan menjauhkan diri dari saingan (Yusuf, 2005).

5) Kegembiraan, kesenangan, kenikmatan, yaitu perasaan yang positif,

nyaman, karena terpenuhinya keinginannya, dan anak

mengungkapkannya dengan tersenyum, tertawa, bertepuk tangan,

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 37: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

18

melompat-lompat, atau memeluk benda atau orang yang membuatnya

bahagia (Hurlock, 1998; Yusuf, 2005).

6) Kasih sayang, yaitu perasaan senang untuk memberikan perhatian, atau

perlindungan terhadap orang lain, hewan atau benda, dimana perasaan ini

berkembang berdasarkan pengalamannya yang menyenangkan (Yusuf,

2005).

7) Phobi, yaitu perasaan takut terhadap objek yang tidak patut ditakutinya,

dimana hal ini terjadi akibat perlakuan orangtua yang menakut-nakuti

sebagai cara orangtua menghukum, atau menghentikan perilaku anak

yang tidak disukai (Yusuf, 2005).

8) Ingin tahu (curiosity), yaitu perasaan ingin mengenal, mengetahui segala

sesuatu atau objek-objek, baik yang bersifat fisik maupun nonfisik

(Yusuf, 2005, hlm. 169). Reaksi pertama anak terhadap keingintahuan

adalah dalam bentuk penjelajahan sensomotorik, kemudian sebagai akibat

tekanan sosial atau hukuman, ia bereaksi dengan bertanya, dimana masa

bertanya ini dimulai pada usia 3 tahun dan mencapai puncaknya pada usia

sekitar 6 tahun (Hurlock, 1998; Yusuf, 2005).

c. Perkembangan Kognitif

Perkembangan kognitif anak usia prasekolah menurut Piaget berada pada

fase praoperasional, yaitu tahapan dimana anak belum mampu menyelesaikan

kegiatan-kegiatan secara mental yang logis, mereka hanya dapat berfikir satu

ide pada satu waktu dan tidak dapat berfikir untuk semua bagian pada waktu

yang menyeluruh (Behrman, Kliegman, & Arvin, 2000; Hockenberry &

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 38: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

19

Wilson, 2007; Yusuf, 2005). Fase ini ditandai dengan berkembangnya

representasional, atau “symbolic function”, yaitu kemampuan menggunakan

sesuatu untuk mereprensentasikan (mewakili) sesuatu yang lain dengan

menggunakan simbol (kata-kata, gesture/bahasa gerak, dan benda) (Yusuf,

2005, hlm. 165).

Berfikir secara simbolik dipandang lebih maju dari berfikir pada fase

sensorimotor, namun kemampuan berfikir ini masih mengalami

keterbatasan. Yusuf (2005, hlm. 166) mengemukakan keterbatasan yang

menandai fase praoprasional ini adalah sebagai berikut:

1) Egosentrisme, yang maksudnya bukan “selfishness” (egois), atau arogan

(sombong), namun merujuk kepada: deferensiasi diri, lingkungan orang

lain yang tidak sempurna; dan kecendrungan untuk mempersepsi,

memahami dan menafsirkan sesuatu berdasarkan sudut pandang sendiri.

Salah satu implikasinya, anak tidak dapat memahami persepsi konseptual

orang lain, seperti anak sedang memegang sebuah buku secara tegak dan

menunjuk dalam satu gambar yang ada di dalamnya sambil bertanya ke

ibunya “gambar apa ini?” Dia tidak menyadari bahwa ibunya yang

menghadap kepadanya, tidak bisa melihat gambar tersebut dari arah

belakang buku tersebut.

2) Kaku dalam berfikir (rigidity of thought). Salah satu karakteristik berfikir

praoperasional adalah kaku (frozen). Salah satu contohnya, berfikir itu

bersifat centration (memusat), yaitu kecendrungan berfikir atas dasar satu

dimensi, baik mengenai objek maupun peristiwa, dan tidak menolak

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 39: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

20

dimensi-dimensi lainnya. Contohnya, Piaget memperlihatkan dua gelas

yang berisi cairan yang sama tingginya. Kepada anak ditanyakan apakah

kedua gelas berisi jumlah cairan yang sama, dengan mudahnya anak

itupun menjawab. Berikutnya kepada anak diminta untuk menuangkan

sendiri salah satu isi dari kedua gelas itu ke gelas lain yang lebih pendek

dan lebih besar. Kepada anak ditanyakan ulang, mana yang lebih banyak

isinya: gelas yang semula atau gelas yang baru. Anak menjawab bahwa

jumlah cairan di gelas yang semula lebih banyak, karena permukaan

cairannya lebih tinggi. Di sini terlihat kemampuan anak yang terpusat

hanya pada satu dimensi persepsi, yaitu tinggi.

3) Semilogical reasoning. Anak-anak mencoba untuk menjelaskan

peristiwa-peristiwa alam yang misterius, yang dialaminya dalam

kehidupan sehari-hari. Salah satu pemecahannya dalam menjelaskannya

itu dianalogikan dengan tingkah laku manusia. Matahari dan bulan

dipandang seperti manusia, mereka hidup dan suka lelah.

d. Perkembangan Moral

Teori perkembangan moral menurut Kohelberg (1968, dalam Hockenberry &

Wilson, 2007, hlm. 646) disebutkan bahwa perkembangan moral didasarkan

pada perkembangan kognitif dan meliputi 3 tahapan besar, yaitu

prekonvensional, konvensional, dan postkonvensional. Selain itu juga Yusuf

(2005) membahas tentang perkembangan moral pada anak usia prasekolah

yang menyebutkan hal-hal sebagai berikut :

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 40: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

21

1) Pada periode usia prasekolah ini anak telah memiliki dasar tentang sikap

moralitas terhadap kelompok sosialnya yang diperoleh dari pengalaman

berinteraksi dengan orang lain, sehingga anak belajar memahami konsep-

konsep baik buruk dan benar salah. Berdasarkan pemahaman ini maka

anak harus dilatih mengenai bagaimana mereka harus bertingkah laku

dengan memberikan penjelasan tentang alasannya.

2) Penanaman disiplin dengan disertai alasan, diharapkan self-control atau

self discipline (kemampuan mengendalikan diri, atau mendisiplinkan diri

berdasarkan kesadaran diri) dapat berkembang pada anak.

3) Pada anak usia prasekolah ini juga berkembang kesadaran sosial anak,

yang meliputi sikap simpati, “generosity” (murah hati), atau sikap

“altruism”, yaitu kepedulian terhadap kesejahteraan orang lain.

e. Perkembangan Spiritual

Perkembangan spiritual pada anak-anak dipengaruhi oleh tingkat kognitif

mereka yang terungkap dalam kemampuan berbahasa (Hockenberry &

Wilson, 2007; Yusuf, 2005). Selain itu juga, menurut Fosarelli (2003, dalam

Hockenberry & Wilson, 2007, hlm. 647) bahwa pengetahuan anak tentang

kepercayaan dan ketuhanan dipelajari dari kenyataan yang ada di lingkungan

mereka, biasanya kepercayaan dan prakteknya terbentuk dari orangtua.

Perkembangan dari suara hati adalah sangat kuat untuk perkembangan

spiritual. Pada usia ini anak mempelajari benar dari kesalahan dan

pembenaran untuk menghindari hukuman. Perbuatan salah mendukung

perasaan bersalah, dan anak prasekolah biasanya salah mengartikan bahwa

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 41: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

22

sakit adalah hukuman. Mengobservasi tradisi relegius dan berpartisipasi

dalam masyarakat relegius dapat membantu anak terlindungi dari periode

penuh stress, seperti sakit, dirawat di rumah sakit dan kejadian trauma

lainnya (Hockenberry & Wilson, 2007, hlm. 647).

Selanjutnya menurut Yusuf (2005, hlm. 176-177), kesadaran beragama pada

anak usia prasekolah ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut:

1) Sifat keagamaannya bersifat reseptif (menerima) meskipun banyak

bertanya.

2) Pandangan ketuhanannya bersifat anthropormorph (dipersonifikasikan).

3) Penghayatan secara rohaniah masih superficial (belum mendalam)

meskipun mereka telah melakukan atau berpartisipasi dalam berbagai

kegiatan ritual.

4) Hal ketuhanan dipahamkan secara idiosyncritic (menurut khayalan

pribadinya) sesuai dengan taraf berfikirnya yang masih bersifat

egosentrik (memandang segala sesuatu dari sudut dirinya).

f. Perkembangan Body image

Perkembangan body image pada anak usia prasekolah berkembang

mengikuti perkembangan kognitif dan kemampuan berbahasa. Sebagaimana

disebutkan dalam Hockenberry dan Wilson (2007) bahwa bermain pada

anak usia prasekolah memiliki peran yang signifikan dalam perkembangan

body image. Anak prasekolah dengan meningkatnya perkembangan bahasa

dan kognitif mengakui pengalaman yang menyenangkan dan tidak

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 42: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

23

menyenangkan, mengakui perbedaan warna kulit dan identitas suku, serta

rentan untuk belajar berprasangka. Anak prasekolah juga menyadari arti kata

seperti cantik atau buruk dan merefleksikan pendapat mengenai

pengalamannya. Selanjutnya Hockenberry dan Wilson (2007) juga

menjelaskan bahwa anak sejak usia 5 tahun, dapat membandingkan ukuran

mereka dengan kelompoknya dan menyadari besar atau pendek, khususnya

jika berhubungan dengan yang besar atau yang kecil untuk usia mereka, dan

ini sesuai dengan satu penelitian yang dilaporkan oleh Davison dan Birch

(2001, dalam Hockenberry & Wilson, 2007, hlm. 647) bahwa terdapat

pandangan negatif antara status berat badan dan konsep diri pada anak

perempuan yang berusia 5 tahun.

Lebih lanjut, Hockenberry dan Wilson (2007, hlm 647) juga menyebutkan

meskipun perkembangan body image terus berlanjut namun anak prasekolah

memiliki keterbatasan pengertian dan sedikit pengetahuan tentang anatomi

sehingga mengalami gangguan akibat pengalaman yang menakutkan,

khususnya yang berkenaan dengan gangguan integritas kulit (seperti injeksi

atau pembedahan). Anak prasekolah takut darah akan keluar jika kulit

mengalami kerusakan, dan juga memiliki keyakinan penting untuk

menggunakan pembalut untuk mencegah bagian dalam keluar setelah cidera.

g. Perkembangan Seksual

Perkembangan seksual selama usia prasekolah adalah penting untuk identitas

seksual (Hockenberry & Wilson, 2007). Selanjutnya Hockenberry dan

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 43: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

24

Wilson (2007) mengatakan bahwa perkembangan identitas jenis kelamin

diakui, kesopanan dan ketakutan terhadap mutilasi menjadi suatu perhatian.

Anak presekolah mengidentifikasi jenis kelamin yang sama dengan orangtua

serta mempraktekan dan mencontoh orangtua seperti cara berpakaian,

mengasuh, perawatan, disiplin dan berjalan yang penekanannya pada

beberapa aspek perilaku berorientasi jenis kelamin. Selain itu Hockenberry

dan Wilson (2007), juga menjelaskan anak prasekolah memiliki kemampuan

berbahasa dan kognitif yang lebih baik daripada anak usia todler sehingga

mereka mampu meneliti identitas jenis kelamin. Meningkatnya penelitian

menunjukan bahwa identifikasi gender tidak semata-mata faktor biologi atau

genetik tetapi utamanya akibat faktor psikologi post natal yang kompleks.

h. Perkembangan Sosial

Anak usia prasekolah perkembangan sosialnya menjadi lebih luas

dibandingkan dengan tahap usia sebelumnya, hal ini sesuai dengan pendapat

Yusuf (2005, hlm. 171) yang menyebutkan bahwa anak usia prasekolah

khususnya sejak mereka berusia 4 tahun, perkembangan sosialnya sudah

tampak jelas, karena mereka sudah mulai aktif berhubungan dengan teman

sebayanya. Tanda-tanda perkembangan sosial pada tahap ini adalah:

1) Anak mulai mengetahui aturan-aturan, baik di lingkungan keluarga

maupun dalam lingkungan bermain.

2) Sedikit demi sedikit anak sudah mulai tunduk pada aturan.

3) Anak mulai menyadari hak atau kepentingan orang lain.

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 44: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

25

4) Anak mulai dapat bermain bersama anak-anak lain, atau teman-teman

sebaya.

Selain itu juga, Yusuf (2005) menjelaskan bahwa perkembangan sosial anak

sangat dipengaruhi oleh iklim sosio-psikologis keluarganya, sehingga apabila

di lingkungan keluarga tercipta suasana yang harmonis, saling

memperhatikan, saling membantu dalam menyelesaikan tugas-tugas

keluarga, terjalin komunikasi antar anggota keluarga, maka anak akan

memiliki kemampuan penyesuaian sosial dalam hubungan dengan orang

lain.

Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan seorang anak karena

bahasa memiliki pengaruh yang besar terhadap komunikasi dan interaksi

sosial, dan bahasa merupakan barometer yang kritis dari perkembangan

kognitif maupun emosi (Behrman, Kliegman, & Arvin, 2000; Hockenberry &

Wilson, 2007). Kemampuan berbahasa terus berkembang dengan pesat pada

kelompok anak usia prasekolah.

Adapun perkembangan bahasa anak usia prasekolah oleh Yusuf (2005, hlm.

170) dapat diklasifikasikan ke dalam dua tahap yaitu sebagai berikut :

1) Masa usia 2-2,6 tahun yang bercirikan:

a) Anak sudah bisa menyusun kalimat tunggal yang sempurna.

b) Anak sudah mampu memahami tentang perbandingan, misalnya

burung pipit lebih kecil dari burung perkutut, anjing lebih besar dari

kucing.

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 45: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

26

c) Anak banyak menanyakan nama dan tempat: apa, dimana, dan dari

mana.

d) Anak sudah banyak menggunakan kata-kata yang berawalan dan yang

berakhiran.

2) Masa usia 2,6- 6 tahun yang bercirikan:

a) Anak sudah dapat menggunakan kalimat majemuk beserta anak

kalimatnya

b) Tingkat berfikir anak sudah maju, anak banyak menanyakan soal

waktu, sebab akibat melalui pertanyaan-pertanyaan: kapan, kemana,

mengapa, dan bagaimana.

Berkaitan dengan bahasa sebagaimana telah disebutkan di atas, Hockenberry

dan Wilson (2007) menyebutkan bahwa anak prasekolah mengatasi

kecemasan mereka dengan marah. Anak prasekolah mudah berhubungan

dengan orang-orang yang tidak dikenal dan mentoleransi dengan cepat

perpisahan dengan orangtua sedikit atau tanpa protes, meskipun

sesungguhnya masih membutuhkan perlindungan orangtua, penentram hati,

bimbingan, dan persetujuan, khususnya ketika memasuki prasekolah atau

sekolah dasar dan dirawat (hospitalisasi). Perpisahan yang lama, seperti pada

keadaan sakit dan hospitalisasi adalah hal yang sulit, namun anak praskolah

dapat berespon baik terhadap antisipasi perpisahan dan penjelasan yang

konkrit. Anak prasekolah dapat mengatasi dengan mengubah kegiatan rutin

sehari-hari lebih baik dari todler tetapi mungkin hanyalan ketakutan

berkembang. Anak prasekolah meningkatkan keamanan dan kenyamanan

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 46: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

27

dengan menggunakan objek yang dikenal seperti mainan, boneka, atau foto

anggota keluarga.

Perkembangan sosial anak selain dipengaruhi oleh kemampuan bahasa juga

dipengaruhi oleh temperamen anak. Tempramen adalah gaya berperilaku

atau bagaimana berperilaku dari apa atau mengapa perilaku itu (Wong,

2004). Temperamen pada masa kanak-kanak dan khususnya pada anak usia

prasekolah dijaga kestabilannya karena mempengaruhi penyesuaian diri pada

situasi kelompok dan kemampuan adaptasi pada situasi baru (Hockenberry

& Wilson, 2007). Temperamen anak dapat diketahui melalui pengkajian,

dimana Chess dan Thomas (1992, dalam Wong, 2004, hlm. 114) telah

mengidentifikasi sembilan variabel temperamen sebagai berikut :

1) Tingkat aktivitas-tingkat aktivitas anak.

Skor dalam hal gerakan selama tidur, makan, bermain, berpakaian,

memegang, menggapai, merangkak, bejalan, dan siklus tidur-bangun.

Aktivitas tinggi merujuk pada aktivitas motorik tinggi, seperti lebih

menyukai berlari atau tidak mampu duduk diam. Aktivitas rendah

merujuk pada aktivitas motorik rendah, seperti lebih menyukai membaca

atau permainan tenang lain dan mampu untuk tetap duduk untuk periode

lama.

2) Ritmisitas-fungsi anak yang dapat diperkirakan dan/atau tidak dapat

diperkirakan. Skor dalam hal siklus tidur-bangun, lapar, makan, pola, dan

jadwal eleminasi. Ritmisitas tinggi merujuk pada anak dengan kebiasaan

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 47: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

28

tubuh teratur. Ritmisitas rendah merujuk pada anak dengan kebiasaan

tubuh tidak teratur.

3) Mendekat-menarik diri – respon awal dari anak terhadap stimulus baru.

Skor dalam hal respon terhadap makanan baru, mainan, individu, atau

pengalaman, seperti hari pertama sekolah. Mendekat merujuk pada

respon positif yang utama, seperti tersenyum, berkata-kata, dan

mendekati stimulus. Menarik diri merujuk pada respon negatif yang

utama, seperti rewel, menangis, dan menjauh atau menolak stimulus.

4) Kemampuan adaptasi – kemampuan anak untuk beradaptasi atau

menyesuaikan rutinitas pada situasi baru yang sesuai. Skor dalam hal

kemudahan penyesuaikan diri pada situasi baru atau perubahan situasi

(serupa dengan mendekat-menarik diri) tetapi ditekankan pada lebih dari

sifat respons awal. Kemampuan adaptasi tinggi menunjukan kemampuan

untuk tetap dalam ketenangan. Kemampuan adaptasi rendah menunjukan

ketidak mampuan untuk menyesuaikan dengan mudah.

5) Intensitas – tingkat energi respon, tidak menghargai kualitas atau

arahnya. Skor dalam hal reaksi terhadap stimulus sensori, objek

lingkungan, dan kontak sosial. Intensitas tinggi merujuk pada reaksi

perilaku seperti menangis keras atau tertawa sebagai respon terhadap

stimulus, seperti menerima mainan baru. Intensitas rendah merujuk pada

reaksi perilaku seperti merengek atau menjatuhkan diri untuk bereaksi

terhadap stimulus.

6) Ambang – berapa banyaknya rangsangan diperlukan sebelum anak

beraksi pada situasi yang ada. Skor dalam hal tingkat rangsangan sensori

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 48: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

29

yang diperlukan sebelum anak berespon. Ambang rendah menunjukan

intensitas tinggi untuk rangsangan ringan seperti bangun karena suara

yang halus. Ambang tinggi menunjukan intensitas tinggi sampai sedang

pada rangsangan kuat, seperti kurangnya ketidaknyamanan dengan popok

basah.

7) Alam perasaan – jumlah kebahagiaan, perilaku senang sebagai lawan dari

ketidakbahagiaan, menangis, perilaku merengek. Skor dalam hal respon

terhadap rangsangan sensori, objek lingkungan, dan kontak sosial. Alam

perasaan positif merujuk pada anak yang secara umum senang dan

kooperatif. Alam perasaan negatif merujuk pada anak yang secara umum

rewel dan mengeluh.

8) Perhatian – menetap – lama waktu yang mana aktivitas yang diberikan

dilakukan oleh anak dan kelanjutan aktivitas meskipun ada hambatan.

Skor dalam hal kemampuan anak untuk melanjutkan aktivitas, seperti

membaca buku, atau mencoba mengembangkan keterampilan tanpa

menyerah. Perhatian lama – sangat menetap merujuk pada seorang anak

yang dapat memperhatikan untuk periode waktu yang lama dan terus

bekerja pada proyek atau bermain meskipun ada hambatan, seperti

orangtua mengatakan padanya untuk berhenti atau seseorang

menghentikan aktivitasnya. Perhatian singkat – kurang menetap merujuk

pada anak yang mempunyai kesulitan memperhatikan dan mudah

menyerah.

9) Distraksibilitas – keefektifan rangsangan luar dalam mengalihkan

perilaku atau perhatian anak. Distraksibilitas rendah merujuk pada anak

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 49: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

30

yang tidak mudah dialihkan perhatiannya. Distraksibilitas tinggi merujuk

pada anak yang mudah dialihkan perhatiannya.

Selanjutnya disebutkan pula oleh Wong (2004) bahwa temperamen anak

mengikuti 3 pola umum, yaitu mudah, sulit, dan lambat untuk memanas,

yang dapat dilihat dari enam variabel temperamen, yaitu aktivitas, ritmisitas,

mendekat/menarik diri, kemampuan adaptasi, intensitas, dan alam perasaan,

sebagaimana tergambar dalam table di bawah ini :

Tabel 2.1 Tiga Pola Umum Temperamen Anak

Pola

Temperamen (% dari anak)

Variabel Temperamen Aktivitas Ritmisitas Mendekat/

Menarik diri

Kemampuan adaptasi

Intensitas Alam perasaan

Mudah (40%) Sedang Tinggi Mendekat Tinggi Rendah Positif Sulit (10 %) Tinggi Rendah Menarik

diri Rendah Tinggi Negatif

Lambat untuk memanas (15%)

Rendah Sedang Menarik diri

Rendah Rendah Negatif

Sumber: Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik, Donna L. Wong, 2004

B. Hospitalisasi

1. Pengertian

Hospitalisasi adalah masuknya seorang penderita ke dalam rumah sakit, atau

masa selama di rumah sakit (Dorland, 2000). Pendapat lain yang serupa dari

beberapa literatur menyebutkan bahwa hospitalisasi merupakan suatu proses

yang menyebabkan seorang anak dirawat di rumah sakit, apakah secara

terencana, akibat kegawatan atau trauma, dimana kondisi ini membuat anak-

anak pada semua usia dan keluarganya mengalami stress, dan melakukan proses

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 50: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

31

adaptasi terhadap lingkungan yang baru (Ball & Bindler, 2003; Gunarsa, 1992;

Hockenberry & Wilson, 2007).

2. Stressor dan Respon Anak Usia Prasekolah terhadap Hospitalisasi

Anak mengalami kerentanan terhadap krisis dari penyakit dan hospitalisasi,

dimana hal ini menurut Hockenberry dan Wilson (2007, hlm. 1047),

disebabkan karena :

a. Stress adanya perubahan status kesehatan dan perubahan lingkungan rutin.

b. Anak-anak memiliki sejumlah keterbatasan terhadap koping mekanisme

untuk mengatasi stress.

Stress akibat hospitalisasi dan keadaan sakit, serta pengobatan menurut

Rudolph, Hoffman, dan Rudolph (2006) sering kali sulit dipisahkan, bahkan pada

kenyataan dampak tersebut dapat sinergis dan tidak sekedar aditif.

Hospitalisasi hampir secara universal mengakibatkan stress. Stress tersebut

disebabkan oleh berbagai faktor yang berkaitan meliputi: perpisahan dari

orangtua dan yang dicintainya; perubahan rutinitas; kondisi tidak familiar dengan

orang serta lingkungan sekitarnya; takut karena ketidaktahuan; kehilangan

kontrol dan autonomi; cidera tubuh yang mengakibatkan ketidaknyamanan,

nyeri yang berkaitan dengan keadaan sakit serta pengobatannya, dan mutilasi;

serta takut akan kematian (Hockenberry & Wilson, 2007; Rudolph, Hoffman, &

Rudolph 2006). Respon anak terhadap krisis ini menurut Hockenberry dan

Wilson (2007) dipengaruhi oleh usia perkembangan; pengalaman sebelumnya

terhadap sakit; kemampuan koping yang dimiliki; keseriusan diagnosa; dan

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 51: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

32

adanya support sistem. Selanjutnya hasil penelitian Koller (2008a) menunjukkan

bahwa faktor temperamen anak dan tingkat kecemasan anak dan orangtua secara

signifikan lebih berpengaruh terhadap respon hospitalisasi anak.

Stressor dan respon anak usia prasekolah terhadap hospitalisasi adalah sebagai

berikut :

a. Cemas Perpisahan

Kecemasan merupakan perkembangan yang normal sesuai dengan tingkatan

perkembangan anak. Ketidakinginan anak berpisah dari orang yang

merawat/orang terdekat merupakan hal yang normal, seperti pada anak

dengan gangguan kesehatan. Beberapa tingkat kecemasan perpisahan

terhadap orang yang terdekat menandai anak prasekolah, yang dalam

beberapa kasus kecemasan tersebut akan hilang dalam 3-4 menit setelah

kehadiran orangtua/orang terdekat. Kecemasan perpisahan umumnya

menurun pada usia antara 2 dan 3 tahun (Watkins, 2004).

Perpisahan disebutkan pula dalam Hockenberry dan Wilson (2007)

merupakan faktor penyebab terjadinya cemas pada anak yang dirawat, sebab

pada masa ini anak mempunyai ketergantungan yang besar terhadap

orangtua. Fase kecemasan perpisahan ini juga menurut Hockenberry dan

Wilson ( 2007) terdiri dari beberapa fase, yaitu :

1) Fase protes

Pada fase ini hasil observasi terhadap bayi yang lebih tua didapatkan:

anak menangis, menjerit, mencari orang tua dengan menggunakan

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 52: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

33

pandangan mata, berpegangan kuat dengan orangtuanya, menghindari

dan menolak kontak dengan orang yang tidak dikenal. Selanjutnya hasil

observasi perilaku selama anak todler didapatkan: anak menggunakan

kata-kata keras (seperti; pergi); menyerang fisik (seperti memukul,

menendang, menggigit, mencakar); berusaha berlari untuk menemukan

orangtuanya; berusaha agar orangtua tetap tinggal bersamanya; protes,

seperti menangis, biasanya terus menerus dan berhenti bila anak telah

lelah, peningkatan protes terhadap pendekatan orang yang tak dikenal;

perilaku mungkin menetap dari beberapa jam hingga beberapa hari.

2) Fase putus asa (despair)

Pada fase ini ditemukan kondisi anak sebagai berikut: tidak aktif;

menghindari terhadap orang lain; depresi, sedih, berhenti menangis; tidak

interest terhadap lingkungan; tidak komunikatif; mengalami penurunan

perilaku (seperti, menghisap jempol, penggunaan empeng, penggunaan

botol, mengompol); anak akan menolak untuk makan, minum dan

beraktifitas; perilaku ini berakhir dalam jangka waktu yang bervariasi.

3) Fase menolak/menyesuaikan diri (Denial/Detachment)

Fase ini biasanya terjadi setelah mengalami perpisahan yang lama dengan

orangtua/jarang terlihat di dalam perawatan anak, dengan menunjukan

perilaku sebagai berikut: anak kelihatan berusaha terbiasa dengan

kehilangan; menjadi interest pada sekelilingnya; bermain dengan yang

lain, memperlihatkan hubungan yang baru (berinteraksi dengan orang

asing atau keluarga yang merawat); tampak bahagia, perilaku yang

respresentatif terhadap penyesuaian diri yang supervisial dari kehilangan.

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 53: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

34

Perilaku yang ditimbulkan ini menunjukan kepasrahan dan bukan tanda

dari kesenangan atau kepuasan hati. Pada fase inilah anak mulai mau

menerima rasa perpisahan dengan orangtua atau keluarganya.

Respon kecemasan karena perpisahan pada anak yang dirawat sebagaimana

yang telah disebutkan di atas tergantung pada tingkat usia perkembangan.

Lebih lanjut dijelaskan dalam Hockenberry dan Wilson ( 2007) bahwa anak

prasekolah interpersonalnya lebih baik dari anak todler, sehingga mereka

dapat mentoleransi periode perpisahan dari orangtua dan lebih cendrung

untuk mengembangkan kedekatan pengganti pada orang dewasa lain yang

signifikan. Stress terhadap penyakit, bagaimanapun biasanya membuat

mereka kurang terlindungi dengan adanya perpisahan, sebagai akibatnya

mereka menampilkan perilaku kecemasan perpisahan, perilaku protes lebih

halus/tidak terlihat dan pasif daripada anak yang lebih muda. Anak

prasekolah dapat menampilkan perilaku kecemasan perpisahan dengan

menolak makan, sulit tidur, dengan diam-diam menangisi orangtuanya, terus-

menerus menanyakan kapan mereka akan berkunjung, mereka akan

mengekspresikan marahnya secara langsung dengan menangis, memukul

anak lain atau menolak bekerjasama selama aktivitas perawatan. Perawat

yang sensitif dibutuhkan terhadap tanda-tanda yang kurang nyata terhadap

kecemasan perpisahan untuk pendekatan intervensi.

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 54: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

35

b. Kehilangan Kontrol (Loss of control)

Kehilangan kontrol umumnya berhubungan dengan kekurangmampuan

menyadari keterbatasan dan perilaku yang dihasilkan berasal dari emosi

yang meluap-luap (Griffin,1990). Kehilangan kontrol menyebabkan perasaan

tidak berdaya sehingga dapat memperdalam kecemasan dan ketakutan

(Monaco, 1995).

Kehilangan kontrol dalam hal ini, menurut Hockenberry dan Wilson ( 2007)

merupakan salah satu dari faktor stress yang dirasakan pada anak yang

dirawat. Kehilangan kontrol akan meningkatkan persepsi terhadap ancaman

dan dapat mempengaruhi kemampuan koping anak. Anak prasekolah juga

mengalami kehilangan kontrol sebagai akibat dari pembatasan fisik,

perubahan rutinitas dan ketergantungan. Kehilangan kontrol dalam kontek

perasaan mereka adalah faktor penting yang mempengaruhi persepsi dan

reaksi mereka terhadap perpisahan, nyeri, penyakit dan hospitalisasi.

Egosentrik dan pemikiran magis membatasi kemampuan berfikir mereka

untuk memahami kejadian karena mereka memandang semua pengalaman

dari persepektif mereka. Sebagai contoh: anak prasekolah menganggap

proses penyakit dan dirawat merupakan suatu hukuman. Respon terhadap

pemikiran anak biasanya merasa malu, bersalah dan takut.

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 55: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

36

c. Cidera Fisik dan Nyeri

Rumah sakit merupakan tempat yang menyebabkan kecemasan. Sumber

utama kecemasan tersebut adalah perasaan takut. Perasaan takut timbul

karena sesuatu yang menyebabkan nyeri (Monaco, 1995).

Ketakutan akan cidera dan nyeri tubuh terjadi pada rata-rata anak. Perawat

dalam merawat anak harus memberikan perhatian terhadap kerusakan tubuh

dan respon nyeri yang berbeda untuk setiap tahap perkembangan. Pada tahap

praoperasional (2-7 tahun), anak memandang nyeri sebagai hukuman akibat

kesalahan yang dilakukannya, hal ini sesuai dengan pemikiran magis anak.

Rasa nyeri selain menimbulkan ketakutan juga menimbulkan gangguan tidur

pada anak, sehingga pada tahap ini anak membutuhkan orang yang dapat

mengatasi nyerinya (Hockenberry & Wilson, 2007; Muscari, 2005).

Konflik psikoseksual anak pada kelompok usia ini membuat mereka rentan

terhadap cidera tubuh. Gangguan prosedur, rasa sakit atau tanpa sakit, adalah

ancaman bagi anak prasekolah, dimana konsep integritas tubuh masih sedikit

berkembang. Anak prasekolah dapat bereaksi terhadap injeksi dengan

menghindari jarum untuk nyeri. Mereka takut terhadap pungsi yang tidak

tertutup (Hockenberry & Wilson 2007).

Perhatian terhadap mutilasi adalah tinggi selama periode usia ini. Kehilangan

beberapa bagian tubuh merupakan ancaman, tetapi ketakutan anak laki-laki

dikebiri sebagai komplikasi pengertian mereka terhadap pembedahan dan

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 56: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

37

prosedur pengobatan pada area genitalia, seperti sirkumsisi, perbaikan

hipospadia atau epispadia, sistoskopi atau kateterisasi. Keterbatasan

pengertian dari fungsi tubuh juga meningkatkan kesulitan dalam mengerti

bagaimana atau mengapa bagian tubuh diikat. Contoh pemberitahuan anak

prasekolah terhadap tonsil mereka dapat diartikan sebagai hilangnya suara

mereka, atau penis terikat dapat diartikan memotongnya. Pengertian kata-

kata yang dapat membuat anak bingung dan takut (Hockenberry & Wilson

2007, Muscari, 2005).

Respon terhadap nyeri sama dengan anak todler, walaupun ada beberapa

perbedaan nyata. Respon anak prasekolah lebih baik pada persiapan

intervensi, seperti penjelasan dan distraksi, daripada anak-anak yang lebih

muda. Agresi fisik dan verbal lebih spesifik dan bertujuan langsung, bahkan

merupakan pertahanan diri, anak prasekolah dapat mendorong orang yang

dianggapnya bersalah ke jalan, mencoba melindungi dengan perlengkapan,

atau mengunci dirinya di tempat yang aman. Ekspresi verbal terlihat nyata

pada perkembangan terhadap stress. Mereka dapat menyerang dengan

verbal abuse, seperti ” pergi atau saya benci kamu”. Mereka juga dapat

menggunakan kecerdikan dengan mencoba membujuk seseorang untuk

memperlambat aktivitas. Umumnya meminta ”saya pergi ke kamar mandi”

(Hockenberry & Wilson, 2007).

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 57: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

38

Respon anak prasekolah terhadap hospitalisasi yang muncul secara umum

menurut Muscari (2005, hlm. 68) adalah sebagai berikut :

a. Mekanisme pertahanan anak usia prasekolah adalah regresi. Mereka akan

bereaksi terhadap perpisahan dengan regresi dan menolak untuk bekerjasama

b. Perasaan kehilangan kendali karena mereka mengalami kehilangan kekuatan

mereka sendiri.

c. Takut terhadap cidera tubuh dan nyeri yang mengarah pada rasa takut

terhadap mutilasi dan prosedur yang menyakitkan.

d. Keterbatasan pengetahuan mengenai tubuh meningkatkan rasa takut yang

khas; sebagai contoh, takut terhadap kastrasi (dicetuskan oleh enema,

pengukuran suhu rektal, dan kateter) dan takut bahwa kerusakan kulit (misal :

jalur intravena dan prosedur pengambilan darah) akan menyebabkan bagian

dalam tubuhnya menjadi bocor.

e. Anak menginterpretasikan hospitalisasi sebagai hukuman dan perpisahan

dengan orang tua sebagai kehilangan kasih sayang.

3. Manfaat Hospitalisasi

Hospitalisasi dapat menyebabkan stress pada anak, tetapi juga bermanfaat untuk

menyembuhkan anak dari sakit (Hockenberry & Wilson, 2007). Manfaat lain

dari hospitalisasi bagi anak menurut Hockenberry dan Wilson (2007) adalah

memberikan kesempatan kepada anak untuk mengatasi stress dan merasa

kompeten dalam menghadapi kondisi tersebut, dan lingkungan rumah sakit juga

menyediakan pengalaman sosialisasi baru bagi anak-anak yang dapat

memperluas hubungan interpersonal. Manfaat psikologis selain diperoleh anak

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 58: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

39

juga diperoleh keluarga sebagaimana disebutkan oleh Kirkby dan Whelan (1996,

dalam Hockenberry & Wilson, 2007, hlm. 1066) bahwa pada beberapa keluarga

yang mengalami stress akibat anak yang sakit, hospitalisasi atau kedua-duanya

dapat memperkuat perilaku koping keluarga dan memunculkan strategi koping

baru. Manfaat psikologis ini menurut Hockenberry & Wilson (2007) perlu

ditingkatkan dengan melakukan berbagai cara, diantaranya adalah :

a. Membantu mengembangkan hubungan orangtua dengan anak

Krisis akibat sakit atau hospitalisasi dapat menyadarkan orangtua lebih cepat

terhadap kebutuhan anak. Rumah sakit memberikan kesempatan kepada

orangtua untuk mempelajari lebih banyak tentang pertumbuhan dan

perkembangan anak dan orangtua dibantu untuk memahami anak- anak

bereaksi terhadap stress, seperti regresi dan agresi. Orangtua tidak hanya

lebih baik dalam mendukung anak untuk siap menghadapi pengalaman di

rumah sakit, tetapi juga memperoleh pengertian bagaimana mendampingi

anak setelah pemulangan, dan dapat mengoreksi dirinya tentang praktek

pengasuhan yang telah dilakukan selama ini.

b. Menyediakan kesempatan belajar

Sakit dan hospitalisasi menyediakan kesempatan yang baik untuk anak dan

anggota keluarga yang lain untuk belajar tentang tubuh mereka dan profesi

kesehatan. Anak dapat belajar tentang penyakit, dan orangtua dapat belajar

tentang kebutuhan anak untuk kemandirian, kenormalan, pendekatan

keterbatasan, serta anak dan orangtua dapat menemukan support sistem yang

baru dari staf rumah sakit. Penyakit dan hospitalisasi juga dapat membantu

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 59: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

40

anak-anak yang lebih besar dalam memilih pekerjaan. Anak-anak sering

memiliki kesan terhadap dokter dan perawat yang negatif atau positif

sehingga pengalaman yang berbeda terhadap profesional kesehatan tersebut

dapat mempengaruhi keputusan pemilihan bekerja dalam bidang kesehatan.

c. Meningkatkan penguasaan diri (self-mastery)

Pengalaman krisis seperti penyakit atau hospitalisasi dapat mensukseskan

dan mematangkan koping anak, sehingga kondisi ini dapat memberikan

kesempatan untuk meningkatkan penguasaan diri anak. Pada anak-anak yang

lebih muda memiliki kesempatan melakukan pengujian terhadap fantasi dan

ketakutan yang realitas. Mereka akan menyadari bahwa pada kenyataannya

mereka tidak ditinggalkan, dimutilasi, atau dihabisi, tetapi pada kenyataannya

mereka dicintai, dirawat, dan diobati dengan penuh perhatian. Pada anak-

anak yang lebih tua, hospitalisasi dapat memberikan kesempatan dalam

pengambilan keputusan, kemandirian, dan kepercayaan diri. Mereka bangga

memiliki pengalaman hidup dan dapat merasa diri terhormat akan

kemampuan yang mereka miliki. Perawat dapat memfasilitasi seperti

perasaan bahwa anak berkuasa atas dirinya sendiri dengan menekankan pada

aspek kemampuan diri anak dan tidak terlalu menekankan ketidak koopratif

atau perilaku negatif anak lainnya.

d. Menyediakan lingkungan sosialisasi

Hospitalisasi dapat menawarkan kesempatan kepada anak-anak untuk

penerimaan sosial. Anak-anak yang mungkin mengalami gangguan secara

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 60: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

41

fisik dan berbeda dalam beberapa hal dari anak seusianya mungkin akan

menemukan kelompok sosial yang menerima mereka. Kondisi ini,

bagaimanapun tidak sepontan terjadi, perawat dapat membentuk lingkungan

untuk mendukung kelompok anak-anak, sehingga dapat menolong anak

memperoleh teman baru dan belajar lebih tentang mereka. Perawat juga

membantu membentuk hubungan dengan anggota tim kesehatan yang

signifikan, seperti dokter, perawat, spesialis child life, atau pekerja sosial,

sehingga dapat mempertinggi penyesuaian diri anak pada beberapa area

kehidupan. Orangtua juga dapat menemukan kelompok sosial yang baru yang

memiliki masalah yang sama. Mereka menemukan bagimana rumah sakit

atau klinik dan mendiskusikan penyakit dan penatalaksanaan anak-anak

mereka. Perawat dapat mendorong kelompok sosial ini untuk berdiskusi

bersama-sama tentang keprihatinan dan perasaan mereka, serta mendorong

orangtua untuk membantu dan mendukung kesembuhan anaknya.

4. Dampak Hospitalisasi pada Anak Usia Prasekolah

Pengaruh perawatan anak pada perkembangan anak tergantung pada sejumlah

faktor yang saling berhubungan, diantaranya adalah sifat-sifat anak, keadaan

perawatan, dan keluarga. Perawatan anak yang berkualitas tinggi dapat

mempengaruhi perkembangan intelektual anak dengan baik terutama pada anak-

anak dari populasi yang kurang beruntung (mengalami sakit dan dirawat di

rumah sakit) (Behrman, Kliegman, & Arvin, 2000). Pada anak yang sakit

dirawat di rumah sakit akan menemukan tantangan-tantangan yang harus

dihadapinya, yaitu mengatasi masalah perpisahan, penyesuaian terhadap

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 61: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

42

lingkungan dan orang-orang yang merawatnya, berhubungan dengan anak yang

sakit lainnya, dan prosedur-prosedur tindakan keperawatan dan pengobatan yang

diterimanya. Kondisi-kondisi ini menyebabkan anak menjadi takut dan cemas.

Cemas merupakan reaksi atas situasi baru dan berbeda. Perasaan cemas dan takut

adalah suatu hal yang normal, namun perlu menjadi perhatian bila rasa cemas itu

semakin kuat dan terjadi lebih sering dengan konteks yang berbeda (Admin,

2007). Pada anak yang sakit (organis) dirawat di rumah sakit akan menimbulkan

kegoncangan psikis (diantaranya adalah emosi), dan sebaliknya ketegangan

yang dialami dapat menimbulkan hambatan kefaalan (psikofisiologik) dan lebih

lanjut menimbulkan psikosomatik. Kondisi ini harus segera di atasi agar tidak

menimbulkan reaksi-reaksi negatif dan tidak rasional atau tercekam pada

khawatiran yang berlebihan (overanxious) (Gunarsa, 1992).

Perawatan anak di rumah sakit dapat berdampak jangka pendek, dan jangka

panjang (Niven, 2002). Dampak jangka pendek berupa ketakutan dan kecemasan

sehingga bila tidak ditangani segera maka anak akan melakukan penolakan

terhadap perawatan dan pengobatan yang diberikan. Keadaan ini akan

berpengaruh terhadap lamanya hari rawat, memperberat kondisi anak, dan

bahkan dapat menyebabkan kematian pada anak.

Terkait dengan kondisi tersebut di atas, penelitian menunjukan bahwa

hospitalisasi berdampak negatif terhadap tidur pada anak dan orangtua baik

secara kualitas maupun kuantitasnya (AASM, 2008). Hal yang sama juga

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 62: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

43

disebutkan dalam penelitian Meltzer (2008, dalam AASM, 2008) bahwa tidur

merupakan gangguan yang signifikan pada anak yang mengalami hospitalisasi

khususnya pada anak-anak yang lebih kecil dan malam pertama dirawat. Tidur

juga menurut Meltzer (2008, dalam AASM, 2008) merupakan hal yang utama

bagi kesehatan dan upaya kesembuhan anak. Selanjutnya penelitian yang

dilakukan oleh Rocha, Rocha, dan Martins (2006), menyebutkan bahwa

hospitalisasi berpengaruh terhadap status nutrisi anak. Anak beresiko terhadap

masalah nutrisi karena adanya ketidakseimbangan antara energi yang diperoleh

dan yang dibutuhkan, hal ini dapat meningkatkan kejadian infeksi dan

memperburuk kondisi malnutrisi.

Ketakutan dan kecemasan ini juga merupakan gangguan terhadap terpenuhinya

kebutuhan emosional, yang perlu juga dilakukan penanganan sedini mungkin

karena akan berdampak pada tahap pertumbuhan dan perkembangan anak.

Beberapa hasil penelitian menemukan dampak jangka panjang dari anak sakit

yang dirawat diantaranya yaitu : menyebabkan kesulitan, kemampuan membaca

buruk, kenakalan, dan riwayat pekerjaan tidak stabil pada usia remaja akhir

(Douglas 1975, dalam Niven, 2002); memiliki resiko gangguan bahasa dan

perkembangan keterampilan kognitif (Hewen, 1996); menurunkan kemampuan

intelektual dan sosial, dan menurunkan fungsi imun (Levy, 2006), namun

menurut Hockenbery dan Wilson (2007) reaksi anak terhadap hospitalisasi

bersifat individual.

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 63: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

44

Berdasarkan hal tersebut di atas, mengingat hospitalisasi dapat berdampak

penting pada jangka pendek maupun jangka panjang pada anak, maka perawat

harus peka dan mengetahui dampak tersebut, serta mampu membantu

mengurangi atau menghilangkan perasaan nyeri dan kecemasan selama

hospitalisasi pada anak.

C. Permainan Terapeutik

1. Konsep Bermain

a. Pengertian Bermain

Bermain merupakan suatu proses yang tidak terpisahkan dalam sepanjang

kehidupan anak. Soetjiningsih (1998, hlm. 105) menyebutkan bahwa, bagi

anak bermain merupakan seluruh aktivitas anak termasuk bekerja,

kesenangannya, dan merupakan metode bagaimana mereka mengenal dunia.

Bermain tidak sekedar mengisi waktu, tetapi merupakan kebutuhan anak

seperti halnya makanan, perawatan, cinta kasih dan lain-lain. Anak

memerlukan berbagai variasi permainan untuk kesehatan fisik, mental, dan

perkembangan emosinya.

b. Fungsi dan Keuntungan Bermain

Bermain memiliki beberapa fungsi penting bagi pertumbuhan dan

perkembangan anak sebagaimana disebutkan dalam Wong (2004, hlm. 270)

yang menyebutkan bahwa fungsi bermain adalah sebagai berikut :

1) Perkembangan sensorimotor, meliputi: memperbaiki keterampilan

motorik kasar dan halus serta koordinasi; meningkatkan perkembangan

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 64: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

45

semua indra; mendorong eksplorasi pada sifat fisik dunia; dan

memberikan pelempiasan kelebihan energi.

2) Perkembangan intelektual, yaitu dengan memberikan sumber-sumber

yang beraneka ragam untuk mempelajari: eksplorasi dan manipulasi

bentuk, ukuran, tekstur, dan warna; pengalaman dengan angka, hubungan

yang renggang, dan konsep abstrak; kesempatan untuk mempraktekan

dan memperluas kemampuan berbahasa; memberikan kesempatan untuk

melatih pengalaman masa lalu dalam upaya mengasimilasinya ke dalam

persepsi dan hubungan baru; membantu anak memahami dunia di mana

mereka hidup dan membedakan antara fantasi dan realita.

3) Perkembangan sosial dan moral yang meliputi: mengajarkan peran orang

dewasa, termasuk peran seks; memberikan kesempatan untuk menguji

hubungan; mengembangkan keterampilan sosial; mendorong interaksi

dan perkembangan sikap yang positif terhadap orang lain; menguatkan

pola perilaku yang telah disetujui dan standar normal.

4) Kreatifitas, yaitu berupa: memberikan saluran ekspresif untuk ide dan

minat yang kreatif; memungkinkan fantasi dan imajinasi; meningkatkan

perkembangan bakat dan minat khusus

5) Kesadaran diri, yaitu meliputi: memudahkan perkembangan identitas diri;

mendorong pengaturan perilaku sendiri; memungkinkan pengujian pada

kemampuan sendiri; memberikan perbandingan antara kemampuan

sendiri dan kemampuan orang lain; memungkinkan kesempatan untuk

belajar bagaimana perilaku sendiri dapat mempengaruhi orang lain.

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 65: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

46

6) Nilai terapeutik, yaitu meliputi: memberikan pelapasan stress dan

ketegangan; memungkinkan ekspresi emosi dan pelepasan impuls yang

tidak dapat diterima dalam bentuk yang secara sosial dapat diterima;

mendorong percobaan dan pengujian situasi yang menakutkan dengan

cara yang aman; dan memudahkan komunikasi verbal tidak langsung dan

non verbal tentang kebutuhan, rasa takut dan keinginan.

Beberapa keuntungan yang dapat diambil dalam bermain dijelaskan dalam

Soetjiningsih (1998, hlm. 109) sebagai berikut: membuang ekstra energi;

mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti tulang, otot dan

organ-organ; aktifitas yang dilakukan dapat meningkatkan nafsu makan; anak

belajar mengontrol diri; berkembangnya berbagai keterampilan yang akan

berguna sepanjang hidupnya; meningkatkan daya kreatifitas; mendapat

kesempatan menemukan arti dari benda-benda disekitar anak; merupakan

cara untuk mengatasi kemarahan, kekhawatiran, irihati dan kedukaan;

kesempatan untuk belajar bergaul dengan anak lainnya; kesempatan menjadi

pihak yang kalah ataupun yang menang di dalam bermain; kesempatan

belajar mengikuti aturan-aturan; dan dapat mengembangkan kemampuan

intelektualnya.

Berdasarkan beberapa fungsi dan keuntungan bermain tersebut di atas maka

anak yang dirawat di rumah sakit sangat membutuhkan bermain untuk

melanjutkan proses perkembangan mereka meskipun dalam kondisi sakit dan

merupakan salah satu cara dalam menghadapi tantangan yang ditemukan

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 66: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

47

pada saat mereka dirawat, sebagaimana yang disebutkan pula oleh

Hockenbery dan Wilson (2007, hlm. 1063), yaitu :

1) Bermain merupakan aspek penting dalam kehidupan anak dan merupakan

cara yang efektif untuk pengaturan stress pada anak yang mengalami

perawatan, karena penyakit dan dirawat di rumah sakit merupakan krisis

dan biasanya mengalami stress yang sangat besar.

2) Bermain merupakan hal yang utama bagi kesehatan mental, emosional,

dan sosial anak. Kebutuhan bermain tidak dapat dihentikan meskipun

anak dalam kondisi sakit ataupun dirawat.

c. Bermain Di Rumah Sakit

Beberapa fungsi bermain di rumah sakit, yaitu: menyediakan hiburan;

membantu anak merasa lebih aman terhadap lingkungan yang asing;

mengurangi stress perpisahan dan perasaan rindu; menghilangkan ketegangan

dan mengekspresikan perasaan; mendorong interaksi dan mengembangkan

sikap yang positif terhadap orang lain; memberikan pengalaman terhadap ide

yang kreatif; memfasilitasi pencapaian tujuan terapeutik; menempatkan anak

pada posisi yang berperan aktif dan memberikan mereka kesempatan untuk

memilih (Hockenbery & Wilson, 2007, hlm. 1063).

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam bermain di rumah sakit,

diantaranya adalah bahwa anak-anak yang sakit dan dirawat memiliki tingkat

energi yang lebih rendah dari anak yang sehat; tipe fasilitas permainan

berbeda untuk masing-masing kelompok umur dimana pada kelompok anak

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 67: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

48

bayi dan todler lebih membutuhkan keamanan dari bermain sedangkan pada

kelompok anak sekolah dan remaja lebih memperhatikan manfaat dari

aktivitas kelompok; dan menyediakan tempat khusus bermain untuk setiap

kelompok usia (Hockenbery & Wilson, 2007).

d. Permainan Pada Anak Usia Prasekolah

Karekteristik permainan dibedakan berdasarkan tingkat perkembangan anak

dan pilihan mainan juga disesuaikan dengan keterampilan, kemampuan dan

minat anak. Variasi tipe permainan yang khas pada periode anak usia

prasekolah, adalah permainan assosiatif, kelompok bermain yang

aktivitasnya sama tetapi tanpa pengaturan yang kaku. Anak-anak prasekolah

juga umumnya menggunakan tipe permainan fantasi atau permainan

informal yang isi permainannya bersifat fantasi seperti meniru kehidupan

sosial/mempelajari peran sosial, dengan karekteristik aktivitasnya spontan

terhadap pembentukan konsep dan ide konstan yang beralasan. Tipe

permainan ini dapat mengembangkan perhatian anak pada teman-teman

bermain, berbagi dan bekerjasama (Hockenbery & Wilson, 2007; Wong,

2004).

Ada beberapa macam permainan anak sebagaimana disebutkan oleh Abu

Ahmadi (1977, dalam Yusuf, 2005, hlm. 172), yaitu:

1) Permainan fungsi (permainan gerak), seperti meloncat-loncat, naik dan

turun tangga, berlari-lari, bermain tali, dan bermain bola.

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 68: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

49

2) Permainan fiksi, seperti menjadikan kursi sebagai kuda, main sekolah-

sekolahan, dagang-dagangan, perang-perangan, dan masak-masakan.

3) Permainan reseptif atau apresiatif, seperti mendengarkan cerita atau

dongeng, melihat gambar, atau melihat orang melukis.

4) Permainan membentuk (konstruksi), seperti membuat kue dari tanah liat,

membuat gunung pasir, membuat kapal-kapalan dari kertas, membuat

gerobak dari kulit jeruk, membentuk bangunan rumah-rumahan dari

potongan-potongan kayu (plastik) dan membuat senjata dari pelepah daun

pisang.

5) Permainan prestasi, seperti sepak bola, bola voli, tenes meja, dan bola

basket.

2. Konsep Permainan Terapeutik

a. Pengertian Permainan Terapeutik

Permainan terapeutik merupakan permainan untuk menghadapi ketakutan

dan keprihatinan pengalaman kesehatan pada anak yang dirawat, yang

biasanya dilakukan oleh perawat (Ball & Bindler, 2003; Hockenbery &

Wilson, 2007). Permainan terapeutik ini berada pada bentuk yang kecil,

berfokus pada bermain sebagai mekanisme perkembangan dan peristiwa

yang kritis seperti hospitalisasi (Koller, 2008b).

b. Manfaat Permainan Terapeutik

Manfaat permainan terapeutik adalah menurunkan stress psikologis dan

fisiologis yang merupakan tantangan bagi anak dalam menghadapi

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 69: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

50

pengobatan dan manfaat jangka panjang membantu perkembangan respon

perilaku lebih positif untuk menggambarkan pengalaman pengobatan

(Koller, 2008b).

c. Tehnik Permainan Terapeutik untuk Anak Usia Prasekolah

Perawat dapat menggunakan intervensi permainan terapeutik untuk

menurunkan stress akibat ketakutan dengan menggunakan bermacam-macam

permainan (Ball & Bindler, 2003). Adapun tehnik permainan yang dapat

diberikan pada anak prasekolah menurut Ball dan Bindler (2003), yaitu

sebagai berikut :

1) Cerita

a) Pengkajian meliputi: apa yang dapat disusun anak tentang sebuah

gambar; menganalisis isi dan petunjuk emosi yang ada dalam cerita;

apa yang dapat diceritakan anak tentang pengalaman penting di dalam

kelompok anak-anak lain.

b) Intervensi meliputi: membaca atau menyusun cerita untuk

menjelaskan penyakit, hospitalisasi, atau aspek spesifik lain tentang

perawatan kesehatan, termasuk di dalamnya emosi seperti ketakutan

2) Menggambar

a) Pengkajian meliputi: lakukan test Goodenough Draw-A-Person untuk

mengevaluasi tingkat koognitif; pertimbangkan fokus utama, ukuran

dan penempatan item dalam gambar, warna yang digunakan, ada atau

tidak adanya hambatan fisik, dan perasaan emosi secara umum;

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 70: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

51

lakukan Gellert Index untuk mempelajari pengetahuan anak tentang

tubuh dan fungsinya sebelum perencanaan pengajaran.

b) Intervensi meliputi: Gunakan gambar anak atau outline dari tubuh

untuk menjelaskan keperawatan, prosedur atau kondisi; menyediakan

kesempatan untuk anak menggambar gambarnya atau pilihannya atau

topik langsung seperti sebuah foto keluarga anak atau pertemuan

perawat kesehatan; tanyakan pada anak: “Ceritakan kepada saya

tentang gambar mu” Sebagai tanda emosi anak: “Anak ini harus

menjadi takut terhadap mesin x-ray yang besar”

3) Musik

a) Pengkajian meliputi: observasi tipe musik yang dipilih dan pengaruh

permainan musik terhadap perilaku.

b) Intervensi meliputi: dorong orangtua dan anak untuk membawa tape

favorit ke rumah sakit untuk mengurangi stress; tape dimainkan

selama test dan prosedur; orangtua dapat merekam suara mereka

sebagai permainan bayi dan anak yang lebih muda selama perpisahan;

selama anak dirawat dalam waktu yang lama dapat mengirim

rekaman kepada sibling atau teman sekelasnya, dan merekam

kembali respon mereka; pada waktu bermain anak diberikan

kesempatan memainkan intrumen atau menyanyi.

4) Wayang

a) Pengkajian meliputi: wayang dapat mengajukan pertanyaan kepada

anak yang lebih muda, siapa yang biasanya lebih mungkin menjawab.

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 71: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

52

b) Intervensi meliputi: menyelenggarakan drama singkat yang lucu

untuk mengajarkan anak informasi kebutuhan kesehatan.

5) Permainan dramatik

a) Pengkajian meliputi: menyediakan boneka atau perlengkapan

pengobatan dan analisis peran yang diberikan untuk boneka dari

masing-masing anak, demonstrasi perilaku dari boneka dalam

permainan anak, dan tampak jelas emosi.

b) Intervensi meliputi: menyiapkan boneka dan peralatan sesuai

permainan; keamanan dijamin dengan melakukan supervisi secara

tertutup ketika perlengkapan digunakan; respon emosional dan

perilaku ditunjukan; gunakan boneka dan perlengkapannya seperti

pembalut, nebulizer, peralatan intra venus, dan stetoskop untuk

menjelaskan keperawatan; gunakan boneka dengan masalah yang

sama dengan anak; sediakan mainan yang membantu pengalaman

perkembangan emosi, seperti ketokan papan dan melepaskan anak

panah ke dalam rumah.

6) Binatang kesayangan

a) Pengkajian meliputi: Menyediakan pet terapi; menonton interaksi

antara anak dan binatang.

b) Intervensi meliputi: menunjukan respon emosi anak; memfasilitasi

sentuhan dan memukul binatang.

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 72: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

53

D. Penelitian Terkait Pemberian Permainan Terapeutik

Penelitian yang terkait tentang manfaat permainan terapeutik dan juga yang

berkaitan dengan masalah penelitian ini banyak dilakukan baik di luar negeri

maupun di Indonesia. Penelitian yang dilakukan di luar negeri diantaranya oleh Rae,

et al. (1989), William, Lopez, dan Lee (2004), dan Koller (2008b).

Rae, et al. (1989) melakukan penelitian tentang dampak psikososial dari permainan

pada anak yang dirawat di rumah sakit, yang bertujuan untuk membandingkan

dampak bermain terhadap kemampuan adaptasi psikososial anak yang dirawat. Pada

penelitian tersebut sampel yang digunakan sebanyak 46 orang anak yang dirawat

dengan penyakit akut, dengan menggunakan desain eksperimen yaitu dengan

membandingkan 3 intervensi dan satu kontrol. Bentuk intervensi yang digunakan

berupa permainan terapeutik, permainan yang bersifat mengalihkan perhatian,

dukungan verbal, dan tanpa intervensi. Hasil dari penelitian didapatkan adanya

penurunan yang signifikan ketakutan terhadap rumah sakit.

Penelitian yang serupa juga dilakukan oleh William, Lopez, dan Lee (2004), yaitu

tentang pengaruh permainan terapeutik terhadap kondisi praoperasi anak

prasekolah pada hari pelaksanaan pembedahan, yang bertujuan untuk mengetahui

pengaruh permainan terapeutik pada hari pelaksanaan pembedahan. Pada penelitian

tersebut sampel yang digunakan sebanyak 203 orang anak yang akan dilakukan

pembedahan, dan menggunakan desain eksperimen. Bentuk intervensi yang

digunakan adalah pemberian permainan terapeutik pada kelompok eksperimen dan

informasi rutin pada kelompok kontrol. Hasil dari penelitian didapatkan adanya

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 73: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

54

penurunan kecemasan yang signifikan pada pra dan paska operasi dan menunjukan

respon emosional negatif pada saat anestesi pada kelompok eksperimen

dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Sementara itu, Donna Koller pada tahun 2008 yang lalu dari Reasearch Institute

Hospital for Sick Children Toronto, Ontario, Canada, melakukan penelitian

permainan terapeutik untuk anak di rumah sakit yang merupakan evidence-based

practice. Penelitian dilakukan didasarkan pada pengulangan ketersediaan penelitian

dari tahun 1960 hingga Desember 2006 dengan menggunakan mesin pencari yaitu:

PsychoINFO, yang mencatat literatur dari psikologi dan berhubungan dengan

disiplin-disiplin ilmu seperti pengobatan, psikiater, keperawatan, psikologi, dan

pendidikan; MEDLINE, yang berfokus pada literatur biomedikal; CINAHL, yang

berfokus pada kumpulan indek keperawatan dan literatur kesehatan, dimana

literaturnya berhubungan dengan keperawatan dan profesi kesehatan. Hasil

penelusuran tersebut dilakukan seleksi dengan hasil akhir didapatkan 10 penelitian

(9 kuantitatif dan 1 kualitatif). Anak-anak yang masuk dalam penelitian ini berusia 3

hingga 12 tahun dan dirawat dengan berbagai alasan, termasuk pembedahan gigi,

kateterisasi jantung, dan tonsilektomi. Delapan penelitian kuantitatif menggunakan

desain random eksperimental untuk menguji pengaruh permainan terapeutik, dan

satu penelitian menggunakan desain deskriptif dari wawancara tentang bermain.

Satu penelitian kualitatif menguji proses bermain ketika anak-anak menggunakan

seni ekspresi. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa permainan terapeutik dapat

menurunkan stress fisiologis dan psikologis anak dalam menghadapi pengobatan

dan permainan terapeutik juga membantu perkembangan respon perilaku lebih

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 74: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

55

positif untuk menggambarkan pengalaman pengobatan. Hasil penelitian ini juga

merekomendasikan penelitian selanjutnya diarahkan pada pilihan-pilihan bermain

yang berpihak pada anak jika evidence practice adalah merefleksikan kebutuhan

anak.

Sebagaimana yang telah disebutkan di atas bahwa penelitian permainan terapeutik

tidak hanya dilakukan di luar negeri tetapi juga di Indonesia. Penelitian tentang

manfaat permainan terapeutik yang dilakukan di Indonesia, diantaranya oleh Suparto

(2002), dan Purwandari, Mulyono, dan Sucipto (2007).

Hardjono Suparto pada tahun 2002 dari SMF Ilmu Keperawatan Anak FK.

Unair/RSUD Dr. Soetomo Surabaya melakukan penelitian tentang mewarnai gambar

sebagai metoda penyuluhan untuk anak yang merupakan studi pendahuluan pada

program pemulihan anak sakit IRNA anak RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Penelitian

ini dilakukan menggunakan studi eksperimental (pre dan post), dengan sampel 10

anak yang sedang dirawat di bangsal anak RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Instrumen

yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku gambar yang berisi situasi dan

kondisi selama perawatan di rumah sakit, termasuk mengenai prosedur diagnostik

dan terapi, yang merupakan modifikasi buku standar dari Assosiasi Rumah Sakit di

Australia. Observasi terhadap perilaku yang nampak mengenai agresivitas, depresi,

hiperaktif, emosi, sosialisasi, menggunakan lembar data observasi anak yang

dikeluarkan oleh Bagian Psikologi Perkembangan Fakultas Psikologi Universitas

Gajah Mada. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa mewarnai buku

bergambar dengan materi mengenai situasi dan kondisi rumah sakit merupakan

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 75: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

56

terapi permainan yang ekspresif dan kreatif yang dapat digunakan sebagai media

penyuluhan untuk anak, karena dapat memberikan perubahan perilaku yang positif

tanpa melihat diagnostik serta berat ringannya penyakit utama yang dideritanya.

Penelitian ini merekomendasikan perlunya pengelompokan anak berdasarkan usia

karena berperan dalam menentukan pilihan intervensi yang tepat berkaitan dengan

tingkat kepandaian yang berbeda, dan intervensi yang dilakukan untuk mengatasi

kecemasan dan stress dengan memakai media buku bergambar yang telah disesuai

dengan kondisi di Indonesia dan harus di test validitas dan reliabilitas terlebih

dahulu.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Haryati Purwandari, dkk pada tahun

2007, tentang terapi bermain untuk menurunkan kecemasan perpisahan pada anak

prasekolah yang mengalami hospitalisasi di ruang Aster RSU Prof. Margono

Soekarjo Purwakerto. Penelitian dilakukan menggunakan kuasi eksperimen dengan

dua kelompok pre dan post test. Sampel yang digunakan sebanyak 40 anak yaitu 20

anak pada kelompok intervensi dan 20 anak pada kelompok kontrol yang memenuhi

kriteria inklusi. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah anak usia 3-6 tahun,

dirawat di ruang Aster RSU Prof. Margono Soekarjo Purwakarta, diagnosa penyakit

tidak dibedakan, lama rawat minimal 3 hari perawatan, anak berada dalam taraf

proses penyembuhan, bersedia dan koopratif mengikuti terapi bermain. Instrumen

penelitian menggunakan dua jenis kuesioner, yaitu kuesioner tentang karekteristik

responden dan kuesioner tentang tingkat kecemasan yang telah dilakukan uji

validitas dengan korelasi Product Moment dan uji reliabilitas dengan Alpha

Cronbach, dengan hasil valid dan reliabel. Bentuk intervensi terapi bermain yang

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 76: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

57

digunakan berupa permainan pengobatan dan pohon keluarga. Hasil penelitian

tersebut menunjukkan gambaran faktor yang mempengaruhi respon anak terhadap

hospitalisasi diantaranya adalah usia; pengalaman dirawat dan sistem pendukung;

dan kegiatan terapi bermain secara statistik bermakna terhadap penurunan

kecemasan perpisahan pada anak prasekolah. Penelitian ini selanjutnya

merekomendasikan perlunya penggunaan sampel yang cukup besar sehingga dapat

mewakili populasi.

E. Aplikasi Teori Caring pada Anak yang Dirawat

Anak merupakan tunas, potensi, dan generasi muda penerus cita-cita perjuangan

bangsa, yang memiliki peran strategis dan mempunyi ciri dan sifat khusus. Anak-

anak perlu dipersiapkan demi kelangsungan suatu bangsa dan negara, baik untuk saat

ini maupun di masa yang akan datang, melalui peningkatan kesejahteraan anak

(Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, 2004). Kesejahteraan anak dapat

diperoleh dengan adanya jaminan dan kesempatan bagi anak untuk tumbuh dan

berkembang secara optimal baik fisik, mental maupun sosial, dan berahlak mulia

sebagaimana tertuang dalam UU RI nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan

anak. Pertumbuhan perkembangan anak yang optimal dipengaruhi oleh beberapa

faktor, diantaranya adalah faktor lingkungan. Faktor lingkungan yang berperan

tersebut dapat meliputi hal-hal sebagai berikut :

1. Keluarga

Anak untuk dapat tumbuh dan berkembang secara normal membutuhkan bantuan

dan dukungan dari orang tua dan lingkungan. Pada tahap ini anak masih peka

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 77: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

58

terhadap gangguan yang dapat mengakibatkan pertumbuhan yang tidak optimal,

perkembangan yang tidak sesuai, dan perubahan perilaku yang jelek (Behrman,

Kliegman, & Arvin, 2000). Anak memiliki kebutuhan dasar untuk tumbuh dan

berkembang, secara umum disebutkan oleh Titi (1993, dalam Soetjiningsih,

1998) kebutuhan dasar anak tersebut meliputi kebutuhan fisik-biomedis,

emosi/kasih sayang, dan stimulasi mental, dimana kebutuhan ini dapat diperoleh

dari keluarga dan lingkungan.

Selanjutnya Behrman, Kliegman, dan Arvin (2000) menekankan bahwa, tenaga

kesehatan dalam melakukan keperawatan terhadap anak harus

mempertimbangkan dukungan yang diberikan oleh orangtua dan lingkungan

lewat pertanyaan dan pengamatan. Pengamatan yang melibatkan higiene anak

dan tingkat perhatian serta tanggapan anak secara umum. Pertanyaan yang

mencakup hal-hal sebagai berikut: bagaimana tanggapan orangtua terhadap

kebutuhan anak; bagaimana nada suara orangtua yang sedang berinteraksi

dengan anak; dengan istilah yang bagaimana orangtua menjelaskan perihal

anaknya; jika anak mulai menangis atau terganggu, bagaimana tanggapan

orangtua; apakah orangtua selalu memperhatikan anak atau tidak; apakah anak

kelihatan tertekan atau nampak gelisah yang tidak beralasan; apakah terdapat

jalinan persahabatan yang cukup luas mendukung anak; apakah keluarga dalam

keadaan tertekan, seperti dalam kondisi sakit atau kehilangan pekerjaan.

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 78: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

59

2. Penyakit

Penyakit merupakan salah satu penyebab gangguan pertumbuhan dan

perkembangan anak bahkan merupakan penyebab kematian (Behrman,

Kliegman, & Arvin 2000; Soetjiningsih, 1998). Anak yang sakit membutuhkan

perawatan dan pengobatan, baik dilakukan dengan cara rawat jalan atau rawat

inap yang dikenal dengan hospitalisasi. Anak yang menderita penyakit menahun

menurut Soetjiningsih (1998), akan terganggu tumbuh kembangnya,

pendidikannya, dan juga dapat mengalami stress.

3. Perawatan Kesehatan

Perawatan kesehatan yang teratur menurut Soetjiningsih (1998, hlm. 7), tidak

saja kalau anak sakit, tetapi pemeriksaan kesehatan dan penimbangan anak

secara rutin setiap bulan, akan menunjang pada tumbuh kembang anak. Anak

yang sakit membutuhkan perawatan, dan apabila dirawat di rumah sakit, peranan

perawat menjadi sangat penting karena merupakan lingkungan yang terdekat

dengan anak dan mempengaruhi keberhasilan dalam kesembuhan anak tanpa

menimbulkan dampak yang tidak diinginkan dalam pertumbuhan dan

perkembangannya akibat dirawat.

Perawat dalam menjalankan asuhan keperawatan didasarkan pada kemampuan

intelektual, sikap dan keterampilan yang dapat dipertanggungjawabkan dan

dipertanggunggugatkan. Perawat juga melakukan asuhan keperawatan secara

komprehensif dengan mengintegrasikan konsep keperawatan anak dengan

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 79: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

60

kondisi yang sedang dihadapi oleh anak. Adapun teori keperawatan yang akan

diintegrasikan pada masalah anak prasekolah yang dirawat/yang mengalami

masalah dalam hospitalisasi adalah konsep Theory of Caring dari Kristen M.

Swanson.

Theory of Caring dari Kristen M. Swanson, dapat menyediakan kerangka kerja

untuk menemukan kebutuhan fisik dan psikologis anak yang berada di praktik

klinik. Pada penerapannya, perawat dalam memberikan asuhan keperawatan

guna memenuhi kebutuhan anak prasekolah yang mengalami masalah

hospitalisasi meyakini nilai-nilai caring. Nilai-nilai caring tersebut berupa upaya

memahami nilai-nilai yang diyakini oleh anak dengan memperhatikan perasaan

yang dirasakannya (seperti kecemasan perpisahan, perasaan kehilangan kontrol,

dan ketakutan terhadap cidera), serta berkomitmen dan bertanggungjawab

membantu permasalahan yang dihadapi oleh anak.

Swanson (1993, dalam Tomey & Alligood, 2006) mengidentifikasi 4 konsep

sentral yang dibahas menjadi 5 konsep utama yang dapat diaplikasikan, yaitu :

1. Maintaining belief (Mempertahankan Keyakinan)

Perawat menumbuhkan keyakinan kepada anak prasekolah dalam

menghadapi masa penuh stress akibat hospitalisasi, mengakui kemampuan

anak dalam menghadapinya, dan mengembangkan rasa optimisme yang

realistik, melalui pemberian permainan terapeutik. Selanjutnya perawat juga

meyakinkan anak prasekolah bahwa perawat dan orangtua akan selalu berada

disamping anak bila dibutuhkan.

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 80: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

61

2. Knowing (Mengetahui)

Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan memiliki pengetahuan

untuk memahami anak prasekolah, sehingga dengan pengetahuannya perawat

dapat melakukan pengkajian terhadap kebutuhan fisik dan psikologis anak

secara teliti dengan menghindari pembuatan asumsi, berfokus pada

kepentingan pemberian perawatan, serta melibatkan anak dalam pemberian

asuhan keperawatan.

3. Being with (Kesediaan)

Perawat dalam melakukan perawatan terhadap anak prasekolah juga

menunjukan kesediaannya secara menyeluruh, baik secara emosional

maupun secara fisik dihadapan anak dan saling berbagi perasaan tanpa

perawat merasakan simpati tetapi empati. Tindakan tersebut salah satunya

adalah menemani anak pada saat bermain.

4. Doing for (Memelihara/Mengurus)

Perawat melakukan perawatan untuk memenuhi kebutuhan anak, yang

meliputi antisipasi kebutuhan, memberikan hiburan, dan selalu menjaga

martabat anak.

5. Enabling (Memberikan Alternatif)

Perawat dalam melakukan keperawatan berusaha memfasilitasi anak dalam

menghadapi masalah yang dihadapinya, yaitu masalah akibat hospitalisasi.

Perawat juga memberikan informasi, penjelasan, dukungan, alternatif

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 81: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

62

pemecahan, dan umpan balik. Alternatif pemecahan masalah akibat

hospitalisasi yang dapat dipilih diantaranya adalah permainan terpeutik.

F. Kerangka Teori

Berdasarkan tinjauan teoritis yang telah diuraikan pada studi kepustakaan maka

secara sistematis kerangka teori pada penelitian ini dapat digambarkan dalam skema

sebagai berikut :

Skema 2.1 Kerangka Teori Penelitian

\

Dikutip dari: Ball dan Bindler, (2003); Koller, (2008); Hockenbery dan Wilson, (2007); Muscari, (2001); Tomey dan Alligood, (2006)

Theory of Caring Dari Kristen M.Swanson

Caring : Permainan Terapeutik

Hospitalisasi Yang mempengaruhi reaksi anak terhadap hospitalisasi: - Usia anak - Pengalaman terhadap

sakit - Sistem pendukung yang

tersedia - Tempramen anak - Kecemasan anak

Anak Prasekolah Sakit

Reaksi anak terhadap hospitalisasi - Kecemasan perpisahan - Perasaan kehilangan kontrol - Ketakutan terhadap cidera

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 82: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

63

BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL, HIPOTESIS DAN

DEFINISI OPERASIONAL

Pada bab ini akan dijelaskan tentang kerangka konsep penelitian, hipotesis, dan definisi

operasional. Kerangka konsep penelitian diperlukan sebagai acuan dalam melaksanakan

suatu penelitian, yang dikembangkan dari tinjauan teori yang telah dibahas sebelumnya.

Gambaran mengenai variabel-variabel penelitian dapat juga diperoleh dari kerangka

konsep. Hipotesis penelitian merupakan pernyataan sementara yang akan diuji

kebenarannya sebagai suatu petunjuk dalam mengidentifikasi dan menginterpretasikan

suatu hasil penelitian. Definisi operasional merupakan definisi variabel yang diteliti

berdasarkan karakteristik yang diamati untuk memperjelas maksud dari suatu penelitian

yang dilakukan.

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep akan menjelaskan tentang variabel-variabel yang dapat diukur

dalam penelitian ini. Variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut:

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 83: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

64

1. Variabel terikat (dependent variable)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kecemasan, kehilangan kontrol, dan

ketakutan yang dialami oleh pasien anak prasekolah yang dirawat di rumah

sakit.

2. Variabel bebas (independent variable)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah permainan terapeutik pada pasien

anak prasekolah yang dirawat di rumah sakit.

3. Variabel perancu (confounding variable)

Variabel perancu dalam penelitian ini adalah usia anak, temperamen anak, sistem

pendukung yang tersedia, dan pengalaman dirawat sebelumnya.

Adapun skema kerangka konsep penelitian ini adalah sebagai berikut:

Skema 3.1

Kerangka Konsep Penelitian

Variabel Independent Variabel Dependent

Variabel counfonding

Kelompok kontrol : Tanpa permainan terapeutik

Kecemasan perpisahan Kehilangan kontrol Ketakutan terhadap cidera

1. Usia anak 2. Temperamen anak 2. Sistem pendukung yang tersedia 3. Pengalaman dirawat sebelumnya

Kelompok intervensi : Permainan terapeutik

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 84: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

65

B. Hipotesis Penelitian

Pemberian permainan terapeutik berpengaruh terhadap kecemasan perpisahan,

perasaan kehilangan kontrol, dan ketakutan terhadap cidera pada anak prasekolah

yang dirawat di rumah sakit.

C. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel Definisi

Operasional Cara Ukur Hasil Ukur Skala

Independen Pemberian permainan terapeutik

Penatalaksanaan perawatan pasien anak yang dirawat di rumah sakit dengan pemberian tindakan yang mempunyai efek mengurangi atau menghilangkan respon anak terhadap kecemasan perpisahan, perasaan kehilangan kontrol dan ketakutan terhadap cidera selama dirawat

Pemberian permainan terapeutik pada kelompok intervensi sebanyak 3 kali.

1: untuk perawatan pasien anak yang dirawat di rumah sakit, yang diberikan permainan terapeutik. 2: untuk perawatan pasien anak yang dirawat di rumah sakit, yang belum diberikan permainan terapeutik.

Nominal

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 85: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

66

Dependen Kecemasan perpisahan Kehilangan kontrol Ketakutan terhadap cidera

Tanda-tanda atau gejala yang tampak saat anak dirawat di rumah sakit berupa respon perasaan anak terhadap sesuatu yang dibayangkan akan terjadi pada dirinya. Tanda-tanda atau gejala yang tampak saat anak dirawat di rumah sakit berupa respon yang ditimbulkan dari perasaan malu, bersalah, dan tidak berdaya, sebagai akibat dari kehilangan kemampuan yang biasa dimilikinya. Tanda-tanda atau gejala yang tampak saat anak dirawat di rumah sakit berupa respon perasaan takut anak terhadap

Melakukan observasi terhadap perilaku yang ditampilkan oleh anak yang didapatkan dari hasil pengamatan dan orangtua dengan menggunakan lembar observasi yang terdiri dari 15 item Melakukan observasi terhadap perilaku yang ditampilkan oleh anak yang didapatkan dari pengamatan dan orangtua dengan menggunakan lembar observasi yang terdiri dari 10 item Melakukan observasi terhadap perilaku yang ditampilkan oleh anak yang didapatkan dari

Menjumlahkan hasil ukur yang dinyatakan dalam skor (15-60), dengan asumsi terjadi peningkatan kecemasan apabila terdapat peningkatan skor.

Menjumlahkan hasil ukur yang dinyatakan dalam skor (10-40), dengan asumsi terjadi peningkatan perasaan kehilangan kontrol apabila terdapat peningkatan skor. Menjumlahkan hasil ukur yang dinyatakan dalam skor (18-72), dengan asumsi terjadi peningkatan

Interval Interval Interval

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 86: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

67

Perancu Temperamen anak Sistem pendukung yang tersedia

tindakan yang akan dilaksanakan, yaitu berupa tindakan pengobatan dan perawatan Tampilan perilaku anak saat berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Ketersediaan dukungan terhadap anak berupa kehadiran dan keterlibatan orang tua/keluarga yang terdekat dalam perawatan anak di rumah sakit selama 24 jam.

pengamatan dan orangtua dengan menggunakan lembar observasi yang terdiri dari 18 item Melakukan observasi terhadap perilaku yang ditampilkan oleh anak dalam empat sampai dengan enam minggu terakhir yang didapatkan dari orangtua dengan menggunakan format observasi yang terdiri dari 12 item Melakukan observasi terhadap ketersediaan dukungan terhadap anak yang dilakukan oleh perawat, dengan menggunakan lembar observasi yang terdiri dari 7 item

ketakutan terhadap cidera apabila terdapat peningkatan skor. Temperamen anak berdasarkan penetapan kriteria yang dikategorikan sebagai: 1: mudah 2: sulit 3: lambat 1: untuk ketersediaan dukungan, bila hasil skor pengukuran > 25 (mean). 2: untuk kurang ketersediaan dukungan, bila hasil skor pengukuran ≤ 25 (mean)

Ordinal Nominal

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 87: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

68

Pengalaman dirawat sebelumnya Usia anak

Pengalaman dirawat sebelumnya pada saat usia anak lebih dari 3 tahun Usia anak saat ini yang dihitung berdasarkan ulang tahun terakhir

Melakukan pengkajian terhadap pengalaman anak sebelumnya dengan menggunakan pertanyaan yang terdapat dalam lembar observasi respon perilaku anak yang dirawat di rumah sakit Melakukan pengkajian terhadap usia anak dengan menggunakan pertanyaan yang terdapat dalam lembar observasi respon perilaku anak anak yang dirawat di rumah sakit

1: untuk pengalaman dirawat pada saat usia lebih dari 3 tahun 2: untuk pengalaman dirawat pada usia kurang dari 3 tahun/tidak pernah Hasil pengukuran yang dinyatakan dalam tahun

Nominal Interval

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 88: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

69

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuasi-eksperimen. Desain kuasi-

eksperimen merupakan desain penelitian yang bertujuan menguji hubungan sebab

akibat (Burns & Grove, 2003). Desain ini memfasilitasi pencarian hubungan sebab

akibat dalam situasi dimana kontrol secara sempurna tidak memungkinkan untuk

dilakukan. Kekuatan untuk mencapai tujuan tergantung dari luasnya efek treatment

eksperimen (variabel independen) terhadap subjek dengan sengaja atau terencana

yang dapat dideteksi dengan pengukuran variabel dependen.

Desain kuasi-eksperimen dalam penelitian ini menggunakan tipe nonequivalent

control group design dengan pre dan post test. Disain kuasi-eksperimen tipe

nonequivalent control group design dengan pre dan post test merupakan suatu desain

yang melakukan perlakuan pada dua atau lebih kelompok kemudian diobservasi

sebelum dan sesudah implementasi, dimana kelompok tersebut terbagi menjadi 2

kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok intervensi yang tidak mendapatkan

perlakuan yang sama, serta kedua kelompok tersebut tidak dipilih secara random

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 89: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

70

(Polit & Hungler, 1999). Dalam Penelitian ini, kelompok kontrol tidak mendapatkan

perlakuan (permainan terapeutik) sedangkan kelompok intervensi mendapat

perlakuan.

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh permainan terapeutik pada anak

prasekolah yang dirawat di rumah sakit terhadap kecemasan perpisahan, perasaan

kehilangan kontrol, dan ketakutan terhadap cidera. Adapun bentuk rancangan

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Skema 4.1 Bentuk Rancangan Penelitian

Pre test Kelompok Intervensi Post test

Keterangan :

O1 : Kecemasan perpisahan, perasaan kehilangan kontrol, dan ketakutan terhadap

cidera sebelum dilakukan pemberian permainan terapeutik pada kelompok

intervensi

O1

O3

Intervensi Permainan Terepeutik

O2

O4

Dibandingkan O1 – O2 = Y1 O3 – O4 = Y2 Y1 – Y2 = Z1 Kelompok Kontrol

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 90: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

71

O2 : Kecemasan perpisahan, perasaan kehilangan kontrol, dan ketakutan terhadap

cidera setelah dilakukan pemberian permainan terapeutik pada kelompok

intervensi

O3 : Kecemasan perpisahan, perasaan kehilangan kontrol, dan ketakutan terhadap

cidera sebelum dilakukan pemberian permainan terapeutik pada kelompok

kontrol

O4 : Kecemasan perpisahan, perasaan kehilangan kontrol, dan ketakutan terhadap

cidera setelah dilakukan pemberian permainan terapeutik pada kelompok

kontrol

Y1 : Perubahan kecemasan perpisahan, perasaan kehilangan kontrol, dan ketakutan

terhadap cidera sebelum dan sesudah dilakukan pemberian permainan

terapeutik pada kelompok intervensi

Y2 : Perubahan kecemasan perpisahan, perasaan kehilangan kontrol, dan ketakutan

terhadap cidera sebelum dan sesudah dilakukan pemberian permainan

terapeutik pada kelompok kontrol

Z1 : Perbedaan perubahan kecemasan perpisahan, perasaan kehilangan kontrol, dan

ketakutan terhadap cidera sebelum dan sesudah dilakukan pemberian

permainan terapeutik pada kelompok intervensi dengan perubahan kecemasan

perpisahan, perasaan kehilangan kontrol, dan ketakutan terhadap cidera

sebelum dan sesudah dilakukan pemberian permainan terapeutik pada

kelompok kontrol

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 91: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

72

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak prasekolah yang dirawat di

RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung pada bulan Mei –Juni 2009

2. Sampel

Perhitungan besar sampel minimal yang akan digunakan berdasarkan hasil

perhitungan uji hipotesis beda rata-rata berpasangan dengan derajat kemaknaan

5%, kekuatan uji 90% dan uji hipotesis dua sisi (Ariawan, 1998).

Rumus :

2 σ² [Z 1- �/2 + Z 1- ß ]² n =

( µ1 - µ2 ) ²

Keterangan :

σ² = standar deviasi dari beda dua rata-rata berpasangan dari penelitian

terdahulu

µ1 = rata – rata pada keadaan sebelum intervensi dari penelitian

terdahulu

µ2 = rata – rata pada keadaan setelah intervensi dari penelitian

terdahulu

Z 1- �/2 = nilai Z pada derajat kemaknaan 1,96 bila � : 5%

Z 1- ß = nilai Z pada kekuatan uji 1,28 bila kekuatan uji 90%

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 92: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

73

Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Brandt (1999) tentang manfaat

terapi bermain pada anak-anak dengan jumlah sampel masing-masing untuk

kelompok intervensi dan kelompok kontrol adalah 13 anak didapatkan standar

deviasi kelompok kontrol 5.7 dan kelompok intervensi 7,9, yang selanjutnya

berdasarkan hasil perhitungan didapatkan perkiraan standar deviasi dari beda dua

rata-rata berpasangan adalah 6,9. Pada penelitian tersebut juga didapatkan hasil

pengukuran rata-rata masalah perilaku sebelum intervensi 62, dan rata-rata

masalah perilaku setelah intervensi adalah 56.

Berdasarkan rumus di atas dan merujuk pada hasil penelitian Brandt (1999)

tersebut maka besar sampel minimal yang diperlukan adalah sebagai berikut:

2 . (6,9)² [1,96 + 1,28]²

n = ( 62 – 56)² = 27,7 Pada penelitian, sampel yang digunakan dapat saja memiliki kemungkinan untuk

terjadi drop out. Untuk mencegah kejadian tersebut perhitungan besar sampel

ditambah 10%, sehingga besar sampel minimal adalah 30 anak pada masing-

masing kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Jadi total jumlah sampel

minimal yang akan dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 60 anak.

Penentuan kriteria sampel dibutuhkan untuk membantu mengurangi bias hasil

penelitian, terutama terhadap variabel-variabel kontrol atau perancu yang

mempunyai pengaruh terhadap variabel yang diteliti. Kriteria sampel menurut

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 93: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

74

Sastroasmoro dan Ismael (2002) dapat dibedakan menjadi dua, yaitu inklusi dan

eksklusi.

Kriteria inklusi merupakan prasyarat umum yang harus dipenuhi subyek

sehingga dapat diikutsertakan dalam penelitian (Sastroasmoro & Ismael, 2002).

Kriteria inklusi dalam penelitian ini meliputi :

1. Pasien anak yang dirawat di ruang Alamanda, Aster dan Kemuning.

2. Pasien anak yang baru masuk (hari kedua).

3. Pasien anak berusia 4 – 6 tahun.

4. Pasien anak dengan penyakit akut.

5. Pasien anak bersedia ikut serta dalam permainan terapeutik.

6. Orangtua menandatangani informed consent.

Kriteria eksklusi adalah subyek yang memenuhi kriteria inklusi namun tidak

dapat diikutsertakan dalam penelitian, dikarenakan berbagai sebab

(Sastroasmoro & Ismael, 2002). Kriteria eksklusi dalam penelitian ini meliputi:

1. Pasien anak yang memiliki keterbatasan aktivitas karena terpasang beberapa

alat invasif

2. Pasien anak yang bedrest total

3. Pasien anak yang belum melewati fase krisis

Pemilihan subyek sampel yang dilakukan adalah sesuai dengan kriteria inklusi

dan eksklusi yang telah ditentukan. Proses menentukan subyek penelitian, yang

mendapat perlakuan dan yang merupakan kontrol berdasarkan waktu, yaitu

menggunakan rumah sakit dan ruang perawatan yang sama tetapi dengan waktu

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 94: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

75

pelaksanaan yang berbeda pada setiap kelompok, guna mengurangi kesenjangan

sosial yang timbul di antara subyek sampel penelitian. Pengambilan subyek

penelitian juga dilakukan dengan cara consecutive sampling, sebagaimana yang

disebutkan oleh Sastroasmoro (2002) yaitu dengan cara semua subyek yang

datang dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukan dalam penelitian sampai

jumlah subyek yang diperlukan terpenuhi.

C. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung

karena rumah sakit tersebut merawat pasien anak cukup banyak sehingga dapat

memudahkan proses penelitian ini terutama dalam pengambilan sampel. Selain itu,

di rumah sakit tersebut juga belum ada program terapi bermain untuk anak.

D. Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan selama 4 minggu yaitu pada tanggal 7 Mei – 8

Juni 2009.

E. Etika Penelitian

Peneliti dalam melakukan penelitian berupaya memenuhi pertimbangan etik. Ada

tiga prinsip etik yang utama sebagaimana disebutkan dalam Polit dan Hungler

(1999), yaitu :

1. The Principle of Beneficience/Prinsip Kemanfaatan

Responden berhak mendapatkan perlindungan dari ketidaknyamanan dan

kerugian, dan peneliti harus menjamin agar responden terlindungi dari

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 95: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

76

eksploitasi dan semua usaha untuk meminimalkan bahaya/kerugian dari suatu

penelitian, serta memaksimalkan manfaat dari penelitian. Penerapan prinsip The

Principle of Beneficience dalam penelitian ini, peneliti berupaya memenuhi hak

responden sebagaimana yang telah disebutkan di atas. Penelitian ini tidak

menimbulkan bahaya atau kerugian apapun pada responden, bahkan hasil yang

diperoleh akan bermanfaat untuk anak dan keluarga, serta berguna untuk

pengembangan pelayanan keperawatan anak di rumah sakit.

2. The Principle of Respect for Human Dignity/Prinsip Menghormati Martabat

Manusia

Hak ini berdasarkan prinsip etik yang menghormati setiap individu. Responden

sebagai individu, memiliki otonomi dan hak membuat keputusan secara sadar

dan dipahami dengan baik, bebas dari paksaan untuk berpartisipasi atau tidak

dan atau menarik diri dari penelitian. Penerapan prinsip The Principle of Respect

for Human Dignity, peneliti dalam penelitian ini memberikan kebebasan pada

anak dan keluarga untuk menentukan keikutsertaannya dalam penelitian tanpa

adanya paksaan. Persetujuan responden untuk terlibat dalam penelitian ini

dilakukan melalui proses informed consent, yang bertujuan agar responden dapat

membuat keputusan yang dipahami dengan benar berdasarkan informasi yang

tersedia dalam dokumen informed consent. Informasi yang diberikan kepada

responden adalah sebagaimana seperti yang disebutkan oleh Basuki (2000), yaitu

meliputi: keterangan mengenai penelitian yang akan dilaksanakan, manfaat yang

akan diperoleh oleh calon subyek penelitian dan bagi masyarakat, dan resiko-

resiko yang mungkin akan terjadi pada penelitian yang bersangkutan.

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 96: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

77

3. The Principle of Justice/Prinsip Kadilan

Setiap individu memiliki hak yang sama untuk dipilih terlibat dalam penelitian

tanpa diskriminasi, dan mendapatkan penanganan yang sama dengan

menghormati seluruh persetujuan yang telah disepakati, serta peneliti juga

memberikan penanganan terhadap masalah yang mungkin muncul selama

individu berpartisipasi dalam penelitian. Selain itu individu juga berhak untuk

dihargai tentang apa yang mereka lakukan dan apa yang dilakukan terhadap

mereka, dan peneliti merahasiakan informasi yang didapat hanya untuk

kepentingan penelitian. Penerapan prinsip The Principle of Justice, peneliti

selama kegiatan penelitian berusaha menjaga kerahasiaan dengan cara nama

responden tidak dicantumkan dan sebagai gantinya peneliti menggunakan nomor

responden, serta semua informasi yang diperoleh dijaga kerahasiaannya

termasuk keterlibatan responden dalam penelitian. Selanjutnya responden yang

terlibat dalam kelompok kontrol (tanpa perlakuan) setelah selesai penelitian

diberikan perlakuan yang sama dengan kelompok intervensi.

Penelitian ini telah disetujui oleh Komite Etik Keperawatan Fakultas Ilmu

Keperawatan Universitas Indonesia.

F. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar

observasi. Lembar observasi tentang kecemasan perpisahan, ketakutan terhadap

cidera, dan perasaan kehilangan kontrol, dikembangkan dan dimodifikasi dari Ulfa

(2000) dan teori yang dikemukan oleh Hockenberry dan Wilson (2007) tentang

stressor dan respon anak usia prasekolah terhadap hospitalisasi. Sedangkan lembar

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 97: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

78

observasi tentang temperamen anak dikembangkan dan dimodifikasi dari Carey dan

McDevitt (1978, dalam Wong 2004). Selanjutnya lembar observasi tentang sistem

pendukung yang tersedia dirancang sendiri oleh peneliti dengan mengacu pada teori

yang dikemukakan oleh Behrman, Kliegman, dan Arvin (2000) dan lembar

pengkajian pengalaman dirawat sebelumnya dan usia anak juga dirancang sendiri

oleh peneliti dengan mengacu pada teori pertumbuhan dan perkembangan anak dari

Hockenberry dan Wilson (2007) dan Muscari (2005). Lembaran observasi dan

pengkajian terebut dapat dilihat pada lampiran 3, 4 ,5 dan 6.

Lembar observasi tentang kecemasan perpisahan dan ketakutan terhadap cidera

(lampiran 3), terdiri dari 33 item respon perilaku anak yang meliputi bagian A, B,

dan C (15 item) untuk instrumen kecemasan perpisahan dan bagian D dan E (18

item) untuk instrumen ketakutan terhadap cidera. Respon anak dinilai dengan skala

likert, yaitu selalu (SL) = 1, sering (SR) = 2, kadang-kadang (KD) = 3, tidak pernah

(TP) = 4 untuk penilaian pernyataan positif dan untuk pernyataan negatif adalah

sebaliknya. Pernyataan positif ditemukan pada item 1, 2, 6, 11,12, 15, 20, 22, 24,

28, 29, 30, dan 33, selebihnya adalah pernyataan negatif.

Lembar observasi tentang kehilangan kontrol (lampiran 4) yang meliputi bagian A

dan B, terdiri dari 10 item respon perilaku anak. Respon anak dinilai dengan skala

likert, yaitu selalu (SL) = 1, sering (SR) = 2, kadang-kadang (KD) = 3, tidak pernah

(TP) = 4 untuk penilaian pernyataan positif dan untuk pernyataan negatif adalah

sebaliknya. Pernyataan positif ditemukan pada item 2, 3, 8, dan 10, selebihnya

adalah pernyataan negatif.

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 98: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

79

Lembar observasi temperamen anak (lampiran 5), terdiri dari 12 item yang

meliputi: pernyataan tentang aktivitas dapat ditemukan pada item no. 4, 6, 9;

pernyataan tentang ritmisitas dapat ditemukan pada item no. 11; pernyataan tentang

menarik diri/mendekat dapat ditemukan pada item no. 3 dan 12; pernyataan tentang

kemampuan adaptasi dapat ditemukan pada item no. 8 dan 10; pernyataan tentang

intensitas dapat ditemukan pada item no. 1 dan 7; pernyataan tentang alam perasaan

dapat ditemukan pada item no. 2 dan 5. Respon anak ini dinilai dengan

menggunakan skala likert, yaitu selalu (SL) = 4, sering (SR) = 3, kadang-kadang

(KD) = 2, tidak pernah (TP) = 1. Pada item pernyataan aktivitas dan ritmisitas

dilakukan pengkategorian sebagai berikut: SL/SR sebagai tinggi, KD sebagai

sedang, dan TP sebagai rendah. Pada item pernyataan menarik diri/medekat,

kemampuan adaptasi, intensitas, dan alam perasaan dilakukan pengkategorian

sebagai berikut: SL/SR sebagai tinggi/positif/mendekat, KD/TP sebagai

rendah/negatif/ menarik diri. Kriteria temperamen yang ditetapkan adalah sebagai

berikut :

Tabel 4.1 Tiga Pola Umum Temperamen Anak

Pola

Tempramen

Variabel tempramen Aktivitas Ritmisitas Mendekat/

Menarik diri

Kemampuan adaptasi

Intensitas Alam perasaan

Mudah Sedang Tinggi Mendekat Tinggi Rendah Positif Sulit Tinggi Rendah Menarik

diri Rendah Tinggi Negatif

Lambat untuk memanas

Rendah Sedang Menarik diri

Rendah Rendah Negatif

Sumber: Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik, Donna L. Wong, 2004

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 99: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

80

Lembar observasi ketersediaan dukungan keluarga (lampiran 6), terdiri dari 7 item.

Sikap orangtua dinilai dengan skala likert, yaitu selalu (SL) = 4, sering (SR) = 3,

kadang-kadang (KD) = 2, tidak pernah (TP) = 1 untuk penilaian pernyataan positif

dan untuk penilaian pernyataan negatif adalah sebaliknya. Pernyataan positif

ditemukan pada item 1, 3, 5, 6, dan 7, selebihnya adalah pernyataan negatif.

Pengkajian pengalaman dirawat sebelumnya dan usia anak terdapat dalam lembar

observasi respon perilaku anak yang dirawat di rumah sakit (lampiran 3).

G. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dikumpulkan oleh peneliti dan asisten

peneliti yang telah lulus pelatihan dan bekerjasama dengan perawat ruangan, anak

dan keluarganya. Prosedur pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai

berikut:

1. Prosedur administrasi

a. Permohonan ijin penelitian yang ditujukan pada Direktur RSUD Dr. H.

Abdul Moeleok Propinsi Lampung sebagai tempat penelitian

b. Sosialisasi penelitian kepada kepala bidang keperawatan, kepala Satuan

Medik Fungsional (SMF) Anak, dan kepala ruang serta perawat yang

bertugas di ruangan tempat penelitian dilaksanakan, tentang maksud, tujuan

dan prosedur penelitian

2. Pemilihan asisten penelitian

Penelitian ini melibatkan perawat ruangan sebanyak 1 (satu) orang sebagai

asisten penelitian dimana tempat penelitian dilaksanakan. Asisten dalam

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 100: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

81

penelitian ini sebelumnya direncanakan sebanyak 3 (tiga) orang namun karena

beberapa alasan sehingga yang digunakan hanya 1 (satu) orang. Dengan adanya

keterbatasan jumlah asisten penelitian ini, maka peneliti juga ikut serta dalam

pengambilan data dan pemberian intervensi permainan terapeutik.

Pemilihan asisten penelitian dilakukan melalui kerjasama dengan kepala

ruangan. Adapun kriteria asisten penelitian ini adalah perawat yang

berpendidikan minimal DIII keperawatan yang telah mempunyai pengalaman

merawat pasien anak minimal 1 tahun dan telah lulus pelatihan pengambilan data

dan pemberian permainan terapeutik yang dilakukan oleh peneliti. Pelatihan

terhadap asisten penelitian dilakukan selama 2 hari, yaitu

a. Hari pertama, kegiatan yang dilakukan adalah menjelaskan instrumen

pengumpulan data dan melakukan uji coba pengumpulan data

b. Hari kedua, kegiatan yang dilakukan adalah menjelaskan permainan

terapeutik dan uji coba melakukan permainan terapeutik

3. Prosedur Pelaksanaan

a. Persiapan

1) Melakukan penentuan waktu sampel akan diambil sebagai kelompok

kontrol dan kelompok intervensi.

2) Memilih pasien anak yang memenuhi kriteria inklusi untuk dijadikan

responden.

3) Responden yang memenuhi kriteria inklusi dan bersedia mengikuti

penelitian diminta menandatangani lembar persetujuan (informed

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 101: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

82

consent), setelah mendapatkan penjelasan tentang tujuan, manfaat,

prosedur penelitian serta hak dan kewajibannya terlebih dahulu (lampiran

2). Dalam hal ini yang menandatangani adalah orangtua/wali si anak.

4) Peneliti memberitahukan kepada kepala ruangan dan perawat yang

bertugas di ruangan tersebut tentang pasien yang menjadi responden

dalam penelitian

b. Pelaksanaan penelitian

1) Pengumpulan data

Pelaksanaan pengumpulan data dibagi menjadi 2 tahap, yaitu :

a) Pada akhir minggu pertama hingga akhir minggu ke- 3 (tiga) bulan

Mei 2009 peneliti bersama asisten penelitian melakukan pengambilan

data untuk kelompok intervensi.

b) Pada awal minggu ke- 4 (empat) bulan Mei hingga awal minggu ke-

2 (dua) bulan Juni 2009 peneliti bersama asisten penelitian

melakukan pengambilan data untuk kelompok kontrol.

Peneliti dan asisten penelitian melakukan pengumpulan data pada

responden kelompok kontrol dan kelompok intervensi (pengukuran

pertama) pada hari ke- 2 (dua) anak dirawat dengan cara :

a) Mengobservasi kecemasan perpisahan dan ketakutan terhadap cidera,

dengan menggunakan lembar observasi yang dilakukan oleh peneliti

atau asisten peneliti (lampiran 3).

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 102: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

83

b) Mengobservasi perasaan kehilangan kontrol pada anak dengan

menggunakan lembar observasi yang dilakukan oleh peneliti atau

asisten peneliti (lampiran 4).

c) Melakukan pengkajian terhadap temperamen anak dengan

menggunakan lembar observasi orangtua terhadap anak, dimana

orangtua terlebih dahulu memperoleh penjelasan bagaimana

menggunakan lembar observasi tersebut (lampiran 5).

d) Melakukan pengkajian terhadap sistem pendukung yang tersedia

dengan menggunakan lembar observasi yang dilakukan oleh peneliti

atau asisten peneliti (lampiran 6).

e) Melakukan pengkajian terhadap usia anak dan pengalaman dirawat

sebelumnya dengan menggunakan pertanyaan yang terdapat dalam

lembar observasi respon perilaku anak yang dirawat di rumah sakit.

2) Peneliti melakukan intervensi pemberian permainan terapeutik hanya

terhadap kelompok intervensi secara individual/berkelompok. Kelompok

intervensi adalah pasien anak yang dirawat yang memperoleh tindakan

pemberian permainan terapeutik. Peneliti memberikan permainan

terapeutik sebanyak 3 kali selama 2 hari yaitu hari ke- 2 (dua) dan ke- 3

(tiga) dengan menggunakan jenis permainan membuat boneka jari,

meregangkan balon karet dan bernyanyi yang mengacu pada program

bermain yang dibuat oleh peneliti dan dimodifikasi dari Hart, et al.

(1992). Ketiga permainan tersebut diberikan secara berurutan, yaitu pada

hari ke- 2 (dua) anak diberikan permainan membuat boneka jari, dan

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 103: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

84

pada hari ke- 3 (tiga) anak diberikan permainan meregangkan balon karet

dan bernyanyi.

c. Evaluasi akhir

Evaluasi dilakukan setelah pelaksanaan pemberian intervensi permainan

terapeutik pada kelompok intervensi (pengukuran kedua) pada hari ke- 3

(tiga) dan ke- 4 (empat) oleh peneliti atau asisten penelitian. Evaluasi

dilakukan terhadap kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan

melakukan penilaian kembali terhadap kecemasan perpisahan, perasaan

kehilangan kontrol, dan ketakutan terhadap cidera, dengan menggunakan

format observasi (lampiran 3 dan 4).

H. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Validitas dan reliabilitas instrumen menentukan kualitas data. Validitas mempunyai

arti sejauhmana ketepatan suatu alat ukur dalam mengukur suatu data dan reliabilitas

adalah suatu ukuran yang menunjukkan sejauhmana hasil pengukuran tetap

konsisten bila dilakukan dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dan dengan

alat ukur yang sama (Hastono, 2007).

Ada 3 tipe pendekatan utama untuk menilai validitas menurut Fraenkel dan Wallen

(1993), yaitu content-related validity, criterion-related validity, dan construct-

related validity.

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 104: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

85

Pada penelitian ini validitas akan dicapai dengan cara :

1. Content-related validity (Validitas isi)

Validitas isi menurut Fraenkel dan Wallen (1993) adalah validitas yang

berhubungan dengan isi dan format instrumen. Validitas isi ini meliputi: format

instrumen yang digunakan, isi format konsisten dengan definisi variabel dan

pengukuran dari subyek yang diukur, bersifat komprehensif, dan isi poin/

pertanyaan cukup mewakili variabel yang akan diukur. Beberapa pakar di

lapangan yang menguasai topik penelitian tersebut dibutuhkan untuk menilai

seberapa jauh poin dan instrumen keseluruhan mewakili area isi yang telah

ditetapkan. Selanjutnya dijelaskan pula oleh Fraenkel dan Wallen (1993), bahwa

aspek lain yang perlu diperhatikan dalam format instrumen adalah kejelasan

tulisan, tipe ukuran tulisan, kecukupan tempat penulisan jika dibutuhkan,

ketepatan bahasa dan kejelasan petunjuk. Validitas isi ini menurut Dempsey dan

Dempsey (2002) ada subtipenya yaitu face validity (validitas muka). Face

validity adalah validitas yang ditentukan melalui inspeksi terhadap poin-poin

untuk melihat apakah instrumen mengandung poin penting yang mengukur

variabel di area isi.

Peneliti untuk memenuhi validitas ini ada beberapa hal yang telah dilakukan,

yaitu :

a. Peneliti menulis definisi apa yang akan diukur dan menggambarkan apa

yang akan diukur. Adapun definisi yang akan diukur dalam penelitian ini

adalah permainan terapeutik, kecemasan perpisahan, kehilangan kontrol,

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 105: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

86

ketakutan terhadap cidera, temperamen anak, sistem pendukung yang

tersedia, pengalaman dirawat sebelumnya, dan usia anak.

b. Menetapkan alat ukur yang sesuai dengan apa yang akan diukur yaitu berupa

lembar observasi (lampiran 3, 4, 5 dan 6) untuk mengukur sikap /respon anak

dan keluarga selama hospitalisasi

c. Membuat instrumen sesuai dengan aspek-aspek yang akan diukur serta

memperhatikan format instrumen yang dibuat, yaitu meliputi kejelasan

tulisan, kejelasan bahasa, dan petunjuk.

d. Peneliti melakukan konsultasi dengan ahlinya hingga instrumen tersebut

dinyatakan telah mewakili variabel yang akan diukur.

2. Criterion-related validity (Validitas standar terkait)

Validitas standar terkait menurut Dempsey dan Dempsey (2002), mengacu pada

hubungan instrumen pengukuran dengan beberapa kriteria ekternal yang sudah

dikenal atau instrumen valid lainnya. Selanjutnya menurut Dempsey dan

Dempsey (2002), menyebutkan bahwa kriteria validitas standar terkait ada 2

bentuk, yaitu: validitas prediktif dan validitas konkuren. Validitas prediktif

digunakan untuk memprediksi tingkat kesempurnaan yang dilakukan oleh

seseorang di masa mendatang, sedangkan validitas konkuren adalah suatu

pengukuran terhadap seberapa baik korelasi instrumen dengan instrumen lain

yang memang valid.

Peneliti untuk memenuhi validitas ini yang telah dilakukan adalah dengan

membandingkan antara kriteria dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 106: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

87

lapangan, yaitu respon anak dan orangtua terhadap hospitalisasi, pengalaman

dirawat sebelumnya, dan temperamen anak.

3. Construct-related validity (Validitas konstruksi)

Validitas konstruksi adalah ketepatan alat ukur untuk menilai ciri atau keadaan

subyek yang diukur, berdasarkan teori atau hipotesis yang dibangun (Budiharto,

2008). Validitas konstruksi menurut Fraenkel dan Wallen (1993), meliputi

prosedur yang luas, dimana didalamnya juga termasuk validitas isi dan validitas

standar terkait. Langkah-langkah untuk mencapai validitas konstruksi menurut

Fraenkel dan Wallen (1993), yaitu: variabel didefinisikan dengan jelas, hipotesis

didasarkan pada teori yang mendasar, dan hypotesis diuji secara logika dan

empiris.

Peneliti untuk memenuhi validitas ini adalah dengan cara instrumen yang sudah

dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori

respon anak dan dukungan orangtua selama hospitaliasi, dan temperamen anak,

selanjutnya dikonsultasikan kepada ahlinya (pembimbing dan psikolog) dan

disesuaikan dengan pengalaman empiris di lapangan.

Cara pengujian reliabilitas menurut Hastono (2007), disebutkan bahwa pada

dasarnya pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :

1. Repeat measure atau ukur ulang, yaitu pertanyaan ditanyakan pada responden

berulang pada waktu yang berbeda dan kemudian dilihat apakah ia tetap

konsisten dengan jawabannya.

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 107: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

88

2. One shot atau diukur sekali saja, yaitu melakukan pengukuran hanya sekali dan

kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain.

Jenis-jenis reliabilitas juga disebutkan pula oleh Dempsey dan Dempsey (2002),

diantaranya adalah dengan menggunakan interrater reliability.

Pada penelitian ini, reliabilitas dilakukan dengan melakukan uji interrater reliability,

yaitu dengan cara 3 (tiga) orang calon pengumpul data (peneliti, keluarga responden,

dan perawat ruangan) secara independen melakukan pengamatan dan mencatat hasil

observasinya dengan menggunakan format yang sama. Hasil pengamatan dari ketiga

calon pengumpul data tersebut dilakukan analisis hubungan dengan menggunakan

uji Anova, yang hasilnya bila nilai p uji Anova mendekati 1 maka instrumen tersebut

dikatakan tidak ada perbedaan yang signifikan di antara calon pengumpul data

(reliabel). Pada uji interrater reliability pada ketiga orang calon responden tersebut

didapatkan hasil p uji Anova untuk masing-masing lembar observasi tentang

kecemasan perpisahan= 0,89, ketakutan terhadap cidera= 0,8, kehilangan kontrol=

0,97, temperamen anak= 0,81, dan dukungan keluarga= 0,88. Berdasarkan hasil p uji

Anova tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan

diantara ketiga calon pengumpul data tersebut sehingga ketiga-tiganya dapat

digunakan sebagai pengumpul data, namun berdasarkan beberapa pertimbangan dari

peneliti maka keluarga responden dikeluarkan sebagai calon pengumpul data.

I. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan sebelum data dianalisis. Tahapan pengolahan data

menurut Hastono (2007) adalah sebagai berikut :

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 108: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

89

1. Editing

Editing data dilakukan untuk memastikan bahwa data yang diperoleh sudah

lengkap, jelas, relevan dan konsisten, dengan cara mengoreksi data yang telah

diperoleh. Pada tahap editing ini sesuai dengan yang telah disebutkan di atas

maka peneliti melakukan pengecekan terhadap isian lembar observasi apakah

pertanyaan/pernyataan telah semua terisi jawaban.

2. Coding

Coding merupakan pemberian kode pada setiap variabel untuk mempermudah

peneliti dalam melakukan analisis data dan mempercepat pada saat entry data.

Pada tahapan ini peneliti melakukan pengkode-an terhadap variabel sebagai

berikut :

a. Variabel permainan terapeutik dilakukan koding 1 = perawatan pasien anak

yang dirawat di rumah sakit yang diberikan permainan terapeutik, 2 =

perawatan pasien anak yang dirawat di rumah sakit yang belum diberikan

permainan terapeutik.

b. Variabel temperamen anak dilakukan koding 1 = mudah, 2 = sulit, 3 =

lambat.

c. Variabel pengalaman dirawat sebelumnya dilakukan koding 1 = pengalaman

dirawat pada saat usia lebih dari 3 tahun, 2 = pengalaman dirawat pada usia

kurang dari 3 tahun/tidak pernah.

d. Variabel jenis kelamin dilakukan koding 1 = jenis kelamin laki-laki, 2 = jenis

kelamin perempuan.

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 109: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

90

3. Prosessing

Pemerosesan data dilakukan dengan cara meng-entry data dari lembar observasi

ke paket program komputer. Pada tahapan ini yang dilakukan peneliti adalah

memasukan data dengan lengkap dan sesuai dengan koding dan tabulating ke

dalam paket program komputer dengan tujuan untuk melakukan analisis sesuai

dengan tujuan penelitian.

4. Cleaning data

Cleaning data (pembersihan data) merupakan kegiatan pengecekan kembali data

yang sudah di-entry apakah ada kesalahan atau tidak. Pada tahap ini yang

dilakukan peneliti adalah melakukan pengecekan kembali terhadap kemungkinan

data yang hilang adalah dengan cara melakukan list dari variabel yang ada dan

pengecekan kemungkinan adanya kesalahan pengkodingan.

J. Analisis Data

Data dianalisis dalam bentuk analisis univariat dan bivariat sebagai berikut :

1. Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk mendiskripsikan karekteristik masing-masing

variabel yang diteliti, yaitu umur, jenis kelamin, pengalaman dirawat

sebelumnya, temperamen anak, dukungan yang diperoleh anak, kecemasan

terhadap perpisahan, perasaan kehilangan kontrol, dan ketakutan terhadap cidera.

Hasil analisis data berupa distribusi frekwensi dan persentasi dari masing-masing

variabel yang meliputi mean, median, dan standar deviasi.

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 110: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

91

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk membuktikan hipotesa yang telah dirumuskan

yaitu apakah ada penurunan kecemasan perpisahan, perasaan kehilangan kontrol,

dan ketakutan terhadap cidera antara pasien anak yang dirawat di rumah sakit

yang diberikan permainan terapeutik (kelompok intervensi) dengan yang tidak

diberikan permainan terapeutik (kelompok kontrol), dan apakah ada perbedaan

yang bermakna terhadap dua kelompok tersebut, serta apakah ada perbedaan

usia anak, temperamen anak, sistem pendukung yang tersedia, dan pengalaman

dirawat sebelumnya pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Analisis

bivariat menggunakan uji sesuai jenis datanya. Adapun uji analisis bivariat yang

akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Uji t dependent digunakan untuk mengetahui apakah ada penurunan

kecemasan perpisahan, perasaan kehilangan kontrol, dan ketakutan terhadap

cidera yang bermakna antara sebelum dan sesudah intervensi pemberian

permainan terapeutik pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi.

b. Uji t independent digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang

bermakna antara usia anak pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi,

dan apakah ada perbedaan yang bermakna antara kecemasan perpisahan,

perasaan kehilangan kontrol, dan ketakutan terhadap cidera pada kelompok

kontrol dan kelompok intervensi sebelum dan setelah periode pemberian

permainan terapeutik. Selanjutnya juga uji ini digunakan untuk mengetahui

apakah ada perbedaan yang bermakna selisih skor kecemasan perpisahan,

perasaan kehilangan kontrol, dan ketakutan terhadap cidera sebelum dan

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 111: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

92

setelah pemberian permainan terapeutik antara kelompok kontrol dan

kelompok intervensi.

c. Uji chi square digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang

bermakna antara jenis kelamin, jenis temperamen, pengalaman dirawat

sebelumnya, dan dukungan yang dimiliki anak pada kelompok kontrol dan

kelompok intervensi sebelum periode pemberian permainan terapeutik.

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 112: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

93

BAB V

HASIL PENELITIAN

Bab ini memaparkan secara lengkap hasil penelitian pengaruh permainan terapeutik

terhadap kecemasan, kehilangan kontrol, dan ketakutan anak prasekolah selama dirawat

di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung. Jumlah responden pada penelitian

ini sebanyak 60 responden anak yang menderita penyakit akut terbagi dalam dua

kelompok, yaitu 30 kelompok intervensi dan 30 kelompok kontrol. Data yang

didapatkan dianalisis dengan analisis univariat dan bivariat sebagai berikut:

A. Analisis Univariat

Tujuan dari analisis ini adalah menjelaskan atau mendeskriptifkan karakteristik

masing-masing variabel yang diteliti yaitu umur, jenis kelamin, pengalaman dirawat

sebelumnya, temperamen anak, dukungan yang diperoleh anak, kecemasan terhadap

perpisahan, ketakutan terhadap cidera, dan perasaan kehilangan kontrol.

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 113: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

94

1. Karakteristik Responden

a. Usia

Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia Anak Prasekolah yang Dirawat di

RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung Mei - Juni 2009 (n1 = n2 = 30)

Umur Mean SD Minimal-Maksimal 95% CI

4,77 0,83 4 - 6

4,55 - 4,98

Tabel 5.1 menunjukkan bahwa rata-rata usia anak prasekolah yang dirawat

di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung adalah 4,77 tahun,

dengan standar deviasi 0,83. Umur termuda 4 tahun dan umur tertua 6 tahun.

Hasil estimasi interval menyimpulkan bahwa 95% diyakini rata-rata usia

anak prasekolah berada di antara 4,45 – 4,98 tahun.

b. Jenis Kelamin, Pengalaman Dirawat Sebelumnya, Temperamen, dan

Dukungan Keluarga

Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin, pengalaman dirawat

sebelumnya, temperamen, dan dukungan keluarga dapat dilihat pada tabel

berikut.

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 114: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

95

Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Pengalaman Dirawat,

Temperamen , dan Dukungan Keluarga Pada Anak Prasekolah yang Dirawat di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung Mei – Juni 2009

(n1 = n2 = 30)

No Variabel Kontrol (n=30)

Intervensi (n=30)

Total

n (%) n (%) n (%) 1. Jenis kelamin

- Laki-laki - Perempuan Total

20 (66,7%) 10 (33,3%)

20 (66,7%) 10 (33,3%)

40 (66,7%) 20 (33,3%) 60 (100%)

2. Pengalaman dirawat

- Pernah - Tidak pernah Total

8 (26,7%) 22 (73,3%)

10 (33,3%) 20 (66,7%)

18 (30%) 42 (70%)

60 (100%)

3. Temperamen - Mudah - Sulit - Lambat Total

16 (53,3%) 7 (23,3%) 7 (23,3%)

18 (60%)

7 (23,3%) 5 (16,7%)

34 (56,7%) 14 (23,3%)

12 (20%) 60 (100%)

4. Dukungan Keluarga

- Tersedia - Kurang tersedia Total

22 (73,3%) 8 (26,7%)

19 (63,3%) 11 (36,7%)

41 (68,3%) 19 (31,7%) 60 (100%)

Tabel 5.2 menunjukkan bahwa jenis kelamin anak prasekolah yang dirawat

pada kelompok kontrol dan intervensi adalah sama. Paling banyak anak

berjenis kelamin laki-laki 66,7%, sedangkan anak berjenis kelamin

perempuan 33,3%.

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 115: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

96

Anak prasekolah dengan pengalaman dirawat sebelumnya (setelah usia 3

tahun) pada kelompok intervensi dan kontrol hampir merata. Sebagian besar

anak prasekolah yang dirawat tidak pernah mengalami perawatan pada usia

lebih dari usia 3 tahun sebanyak 70%, sisanya 30% anak sebelumnya pernah

mengalami perawatan pada usia lebih dari 3 tahun.

Temperamen anak prasekolah yang dirawat pada kelompok intervensi dan

kontrol hampir merata. Paling banyak anak prasekolah yang dirawat

bertemperamen mudah 56,7%, sedangkan sisanya adalah anak yang

bertemperamen sulit dan lambat masing-masing 23,3% dan 20%.

Berdasarkan dukungan keluarga yang diperoleh oleh anak prasekolah yang

dirawat pada kelompok intervensi dan kontrol hampir merata. Sebagian besar

anak cukup tersedia mendapat dukungan dari keluarga 68,3%, sisanya

sebesar 31,7% anak prasekolah yang dirawat kurang mendapatkan dukungan

dari keluarga.

2. Rata-Rata Skor Kecemasan Perpisahan, Kehilangan Kontrol, dan Ketakutan

Terhadap Cidera

Distribusi rata-rata skor kecemasan perpisahan, kehilangan kontrol, dan

ketakutan terhadap cidera pada anak prasekolah yang dirawat di RSUD Dr. H.

Abdul Moeloek Propinsi Lampung dapat dilihat pada grafik berikut.

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 116: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

97

a. Distribusi Skor Kecemasan Perpisahan Pada Kelompok Intervensi dan

Kontrol Sebelum dan Setelah Pemberian Permainan Terapeutik

Grafik 5.1 Distribusi Skor Kecemasan Anak Prasekolah Pada

Kelompok Intervensi dan Kontrol yang Dirawat di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung

Mei-Juni 2009 (n1=n2=30)

0

10

20

30

40

50

60

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Responden Ke-

Skor

Kec

emas

anCemas KlpIntervensiSebelumCemas KlpIntervensiSetelahCemas KlpKontrolSebelumCemas KlpKontrolSetelah

Grafik 5.1 menunjukkan bahwa rata-rata ada penurunan skor kecemasan

perpisahan pada kelompok intervensi setelah pemberian permainan

terapeutik, sedangkan pada kelompok kontrol tidak.

Hal tersebut dibuktikan dengan hasil perhitungan statistik yang

menunjukkan bahwa rata-rata skor kecemasan perpisahan anak prasekolah

yang dirawat pada kelompok intervensi sebelum pemberian permainan

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 117: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

98

terapeutik adalah 36,37, dengan standar deviasi 8,48. Hasil estimasi interval

menyimpulkan bahwa 95% diyakini rata-rata skor kecemasan perpisahan

anak prasekolah yang dirawat pada kelompok intervensi sebelum pemberian

permainan terapeutik berada di antara 33,20 - 39,53. Sedangkan rata-rata

skor kecemasan perpisahan anak prasekolah yang dirawat pada kelompok

intervensi setelah pemberian permainan terapeutik adalah 29,93, dengan

standar deviasi 5,52. Hasil estimasi interval menyimpulkan bahwa 95%

diyakini rata-rata skor kecemasan perpisahan anak prasekolah yang dirawat

pada kelompok intervensi setelah pemberian permainan terapeutik berada di

antara 27,87 - 31,99.

Selanjutnya didapatkan pula dari hasil pengujian statistik bahwa rata-rata

skor kecemasan perpisahan anak prasekolah yang dirawat pada kelompok

kontrol sebelum periode pemberian permainan terapeutik adalah 36,83,

dengan standar deviasi 9,20. Hasil estimasi interval menyimpulkan bahwa

95% diyakini rata-rata skor kecemasan perpisahan anak prasekolah yang

dirawat pada kelompok kontrol sebelum periode pemberian permainan

terapeutik berada di antara 33,40 - 40,27. Sedangkan rata-rata skor

kecemasan perpisahan anak prasekolah yang dirawat pada kelompok kontrol

setelah periode pemberian permainan terapeutik adalah 36,43, dengan standar

deviasi 9,17. Hasil estimasi interval menyimpulkan bahwa 95% diyakini

rata-rata skor kecemasan perpisahan anak prasekolah yang dirawat pada

kelompok kontrol setelah periode pemberian permainan terapeutik berada

diantara 33,01 - 39,86 .

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 118: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

99

b. Distribusi Skor Kehilangan Kontrol Pada Kelompok Intervensi dan Kontrol

Sebelum dan Setelah Pemberian Permainan Terapeutik

Grafik 5.2 Distribusi Skor Kehilangan Kontrol Anak Prasekolah Pada Kelompok Intervensi dan Kontrol yang Dirawat

di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung Mei-Juni 2009 (n1=n2=30)

0

5

10

15

20

25

30

35

40

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Responden Ke-

Skor

Keh

ilang

an K

ontr

olKontrol KlpIntervensiSebelum Kontrol KlpIntervensiSetelahKontrol KlpKontrolSebelumKontrol KlpKontrolSetelah

Grafik 5.2 menunjukkan bahwa rata-rata ada penurunan skor kehilangan

kontrol pada kelompok intervensi setelah pemberian permainan terapeutik,

sedangkan pada kelompok kontrol cendrung mengalami peningkatan skor.

Hal tersebut dibuktikan dengan hasil perhitungan statistik yang

menunjukkan bahwa rata-rata skor perasaan kehilangan kontrol pada anak

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 119: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

100

prasekolah yang dirawat pada kelompok intervensi sebelum pemberian

permainan terapeutik adalah 25,47, dengan standar deviasi 4,19. Hasil

estimasi interval menyimpulkan bahwa 95% diyakini rata-rata skor perasaan

kehilangan kontrol pada anak prasekolah yang dirawat pada kelompok

intervensi sebelum periode pemberian permainan terapeutik berada di antara

23,90 - 27,03. Sedangkan rata-rata skor perasaan kehilangan kontrol pada

anak prasekolah yang dirawat pada kelompok intervensi setelah pemberian

permainan terapeutik adalah 22,93, dengan standar deviasi 4,23. Hasil

estimasi interval menyimpulkan bahwa 95% diyakini rata-rata skor perasaan

kehilangan kontrol pada anak prasekolah yang dirawat pada kelompok

intervensi setelah permainan terapeutik berada di antara 21,36 - 24,51.

Selanjutnya didapatkan pula dari hasil pengujian statistik bahwa rata-rata

skor perasaan kehilangan kontrol pada anak prasekolah yang dirawat pada

kelompok kontrol sebelum periode pemberian permainan terapeutik adalah

25,70, dengan standar deviasi 5,65. Hasil estimasi interval menyimpulkan

bahwa 95% diyakini rata-rata skor perasaan kehilangan kontrol pada anak

prasekolah yang dirawat pada kelompok kontrol sebelum periode permainan

terapeutik berada di antara 23,59 - 27,81. Sedangkan rata-rata skor perasaan

kehilangan kontrol pada anak prasekolah yang dirawat pada kelompok

kontrol setelah periode pemberian permainan terapeutik adalah 27,10, dengan

standar deviasi 5,05. Hasil estimasi interval menyimpulkan bahwa 95%

diyakini rata-rata skor perasaan kehilangan kontrol pada anak prasekolah

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 120: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

101

yang dirawat pada kelompok kontrol setelah periode pemberian permainan

terapeutik berada di antara 25,21 - 28,99.

c. Distribusi Skor Ketakutan Terhadap Cidera Pada Kelompok Intervensi dan

Kontrol Sebelum dan Setelah Pemberian Permainan Terapeutik

Grafik 5.3 Distribusi Skor Ketakutan Terhadap Cidera

Anak Prasekolah Pada Kelompok Intervensi dan Kontrol yang Dirawat di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek

Propinsi Lampung Mei-Juni 2009 (n1=n2=30)

0

10

20

30

40

50

60

70

1 4 7 10 13 16 19 22 25 28

Responden Ke-

Skor

Ket

akut

an

Takut KlpIntervensiSebelumTakut KlpIntervensiSetelahTakut KlpKontrolSebelumTakut KlpKontrolSetelah

Grafik 5.3 menunjukkan bahwa rata-rata ada penurunan skor ketakutan

terhadap cidera pada kelompok intervensi setelah pemberian permainan

terapeutik, sedangkan pada kelompok kontrol tidak.

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 121: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

102

Hal tersebut dibuktikan dengan hasil perhitungan statistik yang

menunjukkan bahwa rata-rata skor ketakutan terhadap cidera pada anak

prasekolah yang dirawat pada kelompok intervensi sebelum pemberian

permainan terapeutik adalah 41,73, dengan standar deviasi 7,34. Hasil

estimasi interval menyimpulkan bahwa 95% diyakini rata-rata skor

ketakutan terhadap cidera pada anak prasekolah yang dirawat pada kelompok

intervensi sebelum pemberian permainan terapeutik berada di antara 38,99 -

44,48. Sedangkan rata-rata skor ketakutan terhadap cidera pada anak

prasekolah yang dirawat pada kelompok intervensi setelah pemberian

permainan terapeutik adalah 35,30, dengan standar deviasi 6,57. Hasil

estimasi interval menyimpulkan bahwa 95% diyakini rata-rata skor ketakutan

terhadap cidera pada anak prasekolah yang dirawat pada kelompok intervensi

setelah pemberian permainan terapeutik berada di antara 32,85 - 37,75.

Selanjutnya didapatkan pula dari hasil pengujian statistik bahwa rata-rata

skor ketakutan terhadap cidera pada anak prasekolah yang dirawat pada

kelompok kontrol sebelum periode pemberian permainan terapeutik adalah

42,23, dengan standar deviasi 11,34. Hasil estimasi interval menyimpulkan

bahwa 95% diyakini rata-rata skor ketakutan terhadap cidera pada anak

prasekolah yang dirawat pada kelompok kontrol sebelum periode pemberian

permainan terapeutik berada di antara 38,00 - 46,47. Sedangkan rata-rata skor

ketakutan terhadap cidera pada anak prasekolah yang dirawat pada kelompok

kontrol setelah periode pemberian permainan terapeutik adalah 41,77 dengan

standar deviasi 11,10. Hasil estimasi interval menyimpulkan bahwa 95%

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 122: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

103

diyakini rata-rata skor ketakutan terhadap cidera pada anak prasekolah yang

dirawat pada kelompok kontrol setelah periode pemberian permainan

terapeutik berada di antara 37,62 - 45,91.

B. Uji Homogenitas Variabel Potensial Perancu

Uji homogenitas dilakukan untuk menguji kesetaraan penyebaran variabel potensial

perancu. Pengujian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa perubahan kecemasan

perpisahan, perasaan kehilangan kontrol, dan ketakutan terhadap cidera terjadi bukan

karena variasi responden tetapi karena pengaruh dari permainan terapeutik. Hasil

pengujian yang telah dilakukan memiliki homogenitas yang signifikan, dan secara

rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini.

1. Hasil Uji Homogenitas Pada Variabel Usia

Tabel 5.3 Hasil Uji Homogenitas Berdasarkan Usia Anak Prasekolah yang Dirawat di

RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung Mei – Juni 2009 (n1 = n2 = 30)

Usia Kelompok n Mean SD SE p Value Intervensi

Kontrol 30 30

4,77 4,77

0,86 0,82

0,16 0,15

1,00

Tabel 5.3 menunjukkan bahwa rata-rata usia anak pada kelompok kontrol

maupun intervensi adalah 4,77 tahun. Analisis selanjutnya menunjukan bahwa

variabel usia antara kelompok kontrol dan intervensi menunjukkan kesetaraan

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 123: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

104

atau dengan kata lain tidak ada perbedaan yang bermakna (p value = 1,00, α =

0,005).

2. Hasil Uji Homogenitas Pada Variabel Jenis Kelamin, Jenis Temperamen,

Ketersediaan Dukungan, dan Pengalaman Dirawat Sebelumnya

Tabel 5.4 Hasil Uji Homogenitas Berdasarkan Jenis Kelamin, Temperamen Anak,

Ketersediaan Dukungan, dan Pengalaman Dirawat Pada Anak Prasekolah yang Dirawat di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung Mei-Juni 2009

(n1= n2 = 30)

No Variabel Kontrol Intervensi p Value 1. Jenis Kelamin

- Laki-laki - Perempuan

20 (66,7%) 10 (33,3%)

20 (66,7%) 10 (33,3%)

1,00

2. Temperamen - Mudah - Sulit - Lambat

16 (53,3%) 7 (23,3%) 7 (23,3%)

18 (60%) 7 (23,3%) 5 (16,7%)

0,79

3. Dukungan - Tersedia - Kurang tersedia

22 (73,3%) 8 (26,7%)

19 (63,3%) 11 (36,7%)

0,58

4. Dirawat - Pernah - Tidak pernah

8 (26,7%) 22 (73,3%)

10 (33,3%) 20 (66,7%)

0,78

Tabel 5.4 menunjukkan bahwa rata-rata jenis kelamin pada kelompok kontrol

maupun kelompok intervensi adalah laki-laki. Analisis selanjutnya menunjukkan

bahwa variabel jenis kelamin anak antara kelompok kontrol dan kelompok

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 124: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

105

intervensi menunjukan kesetaraaan atau dengan kata lain tidak ada perbedaan

yang bermakna (p value = 1,00, α = 0,05).

Rata-rata temperamen anak pada kelompok kontrol maupun intervensi adalah

mudah. Analisis selanjutnya menunjukkan bahwa variabel temperamen anak

antara kelompok kontrol dan intervensi menunjukan kesetaraan atau dengan kata

lain tidak ada perbedaan yang bermakna (p value = 0,79, α = 0,05).

Rata-rata anak yang dirawat memiliki ketersediaan dukungan keluarga pada

kelompok intervensi maupun kelompok kontrol. Analisis selanjutnya

menunjukkan bahwa variabel dukungan keluarga pada kelompok kontrol dan

intervensi menunjukkan kesetaraan atau dengan kata lain tidak ada perbedaan

yang bermakna (p value = 0,58, α = 0,05).

Rata-rata anak yang dirawat tidak memiliki pengalaman dirawat pada usia lebih

dari 3 tahun. Analisis selanjutnya menunjukan bahwa variabel pengalaman

dirawat sebelumnya pada kelompok kontrol dan intervensi menunjukkan

kesetaraan atau dengan kata lain tidak ada perbedaan yang bermakna (p value =

0,78, α = 0,05).

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 125: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

106

3. Hasil Uji Homogenitas Pada Variabel Kecemasan Perpisahan, Perasaan

Kehilangan Kontrol, dan Ketakutan Terhadap Cidera Sebelum Permainan

Terapeutik.

Tabel 5.5 Hasil Uji Homogenitas Berdasarkan Kecemasan Perpisahan, Perasaan

Kehilangan Kontrol, dan Ketakutan Terhadap Cidera Sebelum Permainan Terapeutik Pada Anak Prasekolah yang Dirawat di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek

Propinsi Lampung Mei-Juni 2009 (n1= n2 = 30)

No Variabel N Mean SD SE p Value 1. Kecemasan

- Intervensi - Kontrol

30 30

36,37 36,83

8,47 9,20

1,55 1,68

0,84

2. Kehilangan kontrol - Intervensi - Kontrol

30 30

25,47 25,70

4,19 5,65

0,76 1,03

0,86

3. Ketakutan - Intervensi - Kontrol

30 30

41,73 42,23

7,34

11,34

1,34 2,07

0,84

Tabel 5.6 menunjukkan bahwa rata-rata skor kecemasan perpisahan pada

kelompok intervensi sebelum dilakukan permainan terapeutik adalah 36,37

dengan standar deviasi 8,47, sedangkan skor kecemasan perpisahan pada

kelompok kontrol sebelum periode pemberian permainan terapeutik adalah

36,83 dengan standar deviasi 9,20. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa ada

kesetaraan/tidak ada perbedaan yang signifikan skor kecemasan perpisahan

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 126: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

107

sebelum dilakukan permainan terapeutik pada kelompok kontrol dan intervensi

(p value = 0,84, α = 0,05).

Rata-rata skor perasaan kehilangan kontrol pada kelompok intervensi sebelum

dilakukan permainan terapeutik adalah 25,47 dengan standar deviasi 4,19,

sedangkan skor perasaan kehilangan kontrol pada kelompok kontrol sebelum

periode pemberian permainan terapeutik adalah 25,70 dengan standar deviasi

5,65. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa ada kesetaraan/ tidak ada

perbedaan yang signifikan skor perasaan kehilangan kontrol sebelum dilakukan

permainan terapeutik pada kelompok kontrol dan intervensi (p value = 0,86, α =

0,05).

Rata-rata skor ketakutan terhadap cidera pada kelompok intervensi sebelum

dilakukan permainan terapeutik adalah 41,73 dengan standar deviasi 7,34,

sedangkan skor ketakutan terhadap cidera pada kelompok kontrol sebelum

periode pemberian permainan terapeutik adalah 42,23 dengan standar deviasi

11,34. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa ada kesetaraan/tidak ada

perbedaan yang signifikan skor ketakutan terhadap cidera sebelum dilakukan

permainan terapeutik pada kelompok kontrol dan intervensi (p value = 0,84, α =

0,05).

C. Analisis Bivariat

Analisis bivariat akan menguraikan ada tidaknya penurunan kecemasan perpisahan,

perasaan kehilangan kontrol, dan ketakutan terhadap cidera pada anak prasekolah

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 127: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

108

yang dirawat di rumah sakit pada kelompok intervensi (mendapatkan permainan

terapeutik) dan pada kelompok kontrol (tidak mendapat permainan terapeutik), serta

apakah ada perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok tersebut.

1. Perbedaan Rata-Rata Skor Kecemasan Perpisahan, Perasaan Kehilangan Kontrol,

dan Ketakutan Terhadap Cidera Pada Kelompok Intervensi dan Kontrol

Tabel 5.6 Perbandingan Rata-Rata Perubahan Skor Kecemasan Perpisahan, Perasaan

Kehilangan Kontrol, dan Ketakutan Terhadap Cidera Menurut Tahap Pengukuran Pada Kelompok Intervensi dan Kontrol di RSUD

Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung Mei - Juni 2009 (n1 = n2 = 30)

No Variabel Kelompok Pengukuran Mean SD t df p Value

1. Kecemasan Perpisahan

Intervensi

Kontrol

Sebelum Setelah

Perbedaan Sebelum Setelah

Perbedaan

36,37 29,93 6,43 36,83 36,43 0,40

8,48 5,52 7,51 9,20 9,17 3,20

4,69

0,68

29 0,000*

0,49

2. Kehilangan Kontrol

Intervensi

Kontrol

Sebelum Setelah

Perbedaan Sebelum Setelah

Perbedaan

25,47 22,93 2,53 25,70 27,10 -1,40

4,19 4,23 3,80 5,65 5,05 3,19

3,65 -2,40

29 0,001* 0,023*

3. Ketakutan Intervensi

Kontrol

Sebelum Setelah

Perbedaan Sebelum Setelah

Perbedaan

41,73 35,30 6,43 42,23 41,77 0,47

7,34 6,57 5,77 11,34 11,10 3,73

6,10

0,68

29 0,000*

0,49

Ket: * bermakna/signifikan pada α = 0.05

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 128: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

109

Tabel 5.6 menunjukkan rata-rata skor kecemasan perpisahan anak prasekolah

sebelum dilakukan permainan terapeutik pada kelompok intervensi 36,37,

dengan standar deviasi 8,48 dan setelah dilakukan permainan terapeutik

didapatkan rata-rata skor kecemasan perpisahan 29,93, dengan sandar deviasi

5,52. Analisis lebih lanjut menunjukkan ada perbedaan yang bermakna antara

rata-rata skor kecemasan sebelum dan setelah pemberian permainan terapeutik

atau dengan kata lain secara signifikan bahwa permainan terapeutik dapat

menurunkan rata-rata kecemasan perpisahan sebesar 6,43 (p value = 0,000, α =

0,05). Sedangkan pada kelompok kontrol didapatkan rata-rata skor kecemasan

perpisahan anak prasekolah sebelum periode permainan terapeutik 36,83, dengan

standar deviasi 9,20 dan setelah periode permainan terapeutik didapatkan rata-

rata skor kecemasan perpisahan 36,43, dengan standar deviasi 9,17. Analisis

lebih lanjut menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna antara rata-rata

skor kecemasan perpisahan pada periode sebelum dan setelah pemberian

permainan terapeutik pada kelompok kontrol atau dengan kata lain tidak ada

penurunan yang signifikan kecemasan perpisahan tanpa pemberian permainan

terapeutik (p value = 0,49, α = 0,05).

Tabel 5.6 juga menunjukkan rata-rata skor perasaan kehilangan kontrol anak

prasekolah sebelum dilakukan permainan terapeutik pada kelompok intervensi

25,47, dengan standar deviasi 4,19 dan setelah dilakukan permainan terapeutik

didapatkan rata-rata skor perasaan kehilangan kontrol 22,93, dengan sandar

deviasi 4,23. Analisis lebih lanjut menunjukkan ada perbedaan yang bermakna

antara rata-rata skor perasaan kehilangan kontrol sebelum dan setelah pemberian

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 129: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

110

permainan terapeutik atau dengan kata lain secara signifikan bahwa permainan

terapeutik dapat menurunkan rata-rata perasaan kehilangan kontrol sebesar 2,53

(p value = 0,001, � = 0,05). Sedangkan pada kelompok kontrol didapatkan rata-

rata skor perasaan kehilangan kontrol anak prasekolah sebelum periode

permainan terapeutik 25,70, dengan standar deviasi 5,65 dan setelah periode

permainan terapeutik didapatkan rata-rata skor perasaan kehilangan kontrol

27,10, dengan standar deviasi 5,05. Analisis lebih lanjut menunjukkan ada

perbedaan yang bermakna antara rata-rata skor perasaan kehilangan kontrol

sebelum dan setelah periode pemberian permainan terapeutik pada kelompok

kontrol berupa peningkatan skor sebesar 1,40 atau dengan kata lain terjadi

peningkatan perasaan kehilangan kontrol secara signifikan tanpa pemberian

permainan terapeutik (p value = 0,023, α = 0,05).

Selanjutnya pada tabel 5.6, menunjukkan rata-rata skor ketakutan terhadap

cidera anak prasekolah sebelum dilakukan permainan terapeutik pada kelompok

intervensi 41,73, dengan standar deviasi 7,34 dan setelah dilakukan permainan

terapeutik didapatkan rata-rata skor ketakutan terhadap cidera 35,30, dengan

standar deviasi 6,57. Analisis lebih lanjut menunjukkan ada perbedaan yang

bermakna antara rata-rata skor ketakutan terhadap cidera sebelum dan setelah

pemberian permainan terapeutik atau dengan kata lain secara signifikan bahwa

permainan terapeutik dapat menurunkan rata-rata ketakutan terhadap cidera

sebesar 6,43 (p value = 0,000, α = 0,05). Sedangkan pada kelompok kontrol

didapatkan rata-rata skor ketakutan terhadap cidera anak prasekolah sebelum

periode pemberian permainan terapeutik 42,23, dengan standar deviasi 11,34 dan

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 130: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

111

setelah dilakukan intervensi permainan terapeutik didapatkan rata-rata skor

ketakutan terhadap 41,77, dengan standar deviasi 11,10. Analisis lebih lanjut

menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna antara rata-rata skor ketakutan

terhadap cidera pada periode sebelum dan setelah pemberian permainan

terapeutik atau dengan kata lain tidak ada penurunan yang signifikan ketakutan

terhadap cidera dengan tanpa pemberian permainan terapeutik (p value = 0,049,

α = 0,05).

2. Perbedaan Selisih Rata-Rata Skor Kecemasan Perpisahan, Perasaan Kehilangan

Kontrol, dan Ketakutan Terhadap Cidera Sebelum dan Setelah Pemberian

Permainan Terapeutik Pada Kelompok Intervensi dan Kontrol

Perbandingan selisih rata-rata skor kecemasan perpisahan, perasaan kehilangan

kontrol ,dan ketakutan terhadap cidera sebelum dan setelah pemberian permainan

terapeutik dilakukan untuk memberikan gambaran ada tidaknya penurunan atau

peningkatan dari kondisi tersebut sebagai pengaruh dari pemberian permainan

terapeutik, yang dapat dilihat pada tabel berikut.

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 131: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

112

Tabel 5.7 Perbandingan Selisih Rata-Rata Kecemasan Perpisahan, Perasaan Kehilangan Kontrol, dan Ketakutan Terhadap Cidera Sebelum dan Setelah Intervensi Pada

Kelompok Intervensi dan Kontrol di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung Mei -Juni 2009

(n1 = n2 = 30)

No Variabel Mean SD SE t df p Value

1. Kecemasan Perpisahan - Intervensi - Kontrol

6,43 0,40

7,513,20

1,370,58

4,05

39,19

0,000*

2. Kehilangan Kontrol - Intervensi - Kontrol

2,53 1,40

3,803,19

0,690,58

4,34

58

0,000*

3. Ketakutan Terhadap Cidera - Intervensi - Kontrol

6,43 0,47

5,773,73

1,050,68

4,76

58

0,000*

Ket: * bermakna/signifikan pada α = 0.05

Rata-rata selisih skor kecemasan perpisahan anak prasekolah selama dirawat di

rumah sakit sebelum dan setelah periode pemberian permainan terapeutik pada

kelompok intervensi adalah 6,43 dengan standar deviasi 7,51, sedangkan pada

kelompok kontrol adalah 0,40 dengan standar deviasi 3,20. Hasil analisis lebih

lanjut didapatkan bahwa ada perbedaan yang signifikan selisih rata-rata skor

kecemasan perpisahan anak prasekolah yang dirawat di rumah sakit sebelum dan

setelah periode pemberian permainan terapeutik pada kelompok intervensi dan

kontrol (p= 0,000, α = 0,05)

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 132: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

113

Dan juga didapatkan selisih rata-rata skor perasaan kehilangan kontrol anak

prasekolah selama dirawat di rumah sakit sebelum dan setelah periode pemberian

permainan terapeutik pada kelompok intervensi adalah 2,53 dengan standar

deviasi 3,80, sedangkan pada kelompok kontrol adalah 1,40 dengan standar

deviasi 3,19. Hasil analisis lebih lanjut didapatkan bahwa ada perbedaan yang

signifikan selisih rata-rata skor perasaan kehilangan kontrol pada anak

prasekolah selama dirawat di rumah sakit sebelum dan setelah periode pemberian

permainan terapeutik pada kelompok intervensi dan kontrol (p= 0,000, α = 0,05)

Selanjutnya, didapatkan pula rata-rata selisih skor ketakutan terhadap cidera

anak prasekolah selama dirawat di rumah sakit sebelum dan setelah pemberian

permainan terapeutik pada kelompok intervensi adalah 6,43 dengan standar

deviasi 5,77, sedangkan pada kelompok kontrol adalah 0,47 dengan standar

deviasi 3,73. Hasil analisis lebih lanjut didapatkan bahwa ada perbedaan yang

signifikan selisih rata-rata skor ketakutan terhadap cidera pada anak prasekolah

selama dirawat di rumah sakit sebelum dan setelah pemberian permainan

terapeutik pada kelompok intervensi dan kontrol (p = 0,000, α = 0,05).

3. Perbedaan Rata-Rata Skor Kecemasan Perpisahan, Perasaan Kehilangan

Kontrol, dan Ketakutan terhadap Cidera Setelah Permainan Terapeutik Pada

kelompok Kontrol dan Intervensi

Gambaran ada tidaknya penurunan atau peningkatan dari kecemasan perpisahan,

perasaan kehilangan kontrol, dan ketakutan terhadap cidera selain dilihat dari

selisih perbedaan antara skor sebelum dan setelah pemberian permainan

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 133: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

114

terapeutik dapat juga diketahui melalui perbedaan rata-rata skor setelah periode

pemberian permainan terapeutik sebagaimana terlihat pada tabel berikut.

Tabel 5.8 Perbandingan Rata-Rata Skor Kecemasan Perpisahan, Perasaan Kehilangan

Kontrol, dan Ketakutan Terhadap Cidera Pada anak Prasekolah Yang Dirawat Setelah Permainan Terapeutik Pada kelompok Kontrol dan Intervensi di RSUD

Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung Mei -Juni 2009 (n1 = n2 = 30)

No Variabel Kelompok Mean SD t df p Value 1 Kecemasan

Perpisahan Intervensi Kontrol

29,93 36,43

5,52 9,17

3,33 47,59 0,002*

2 Kehilangan Kontrol

Intervensi Kontrol

22,93 27,10

4,23 5,05

3,46 58 0,001*

3 Ketakutan Terhadap Cidera

Intervensi Kontrol

35,30 41,77

6,57 11,10

2,74 47,09 0,009*

Ket: * bermakna/signifikan pada α = 0.05

Tabel 5.8 menunjukkan bahwa rata-rata skor kecemasan perpisahan setelah

dilakukan permainan terapeutik pada kelompok intervensi adalah 29,93 dengan

standar deviasi 5,52, sedangkan pada kelompok kontrol yang tidak dilakukan

permainan terapeutik adalah 36,43 dengan standar deviasi 9,17. Analisis lebih

lanjut menunjukkan ada perbedaan yang bermakna/signifikan rata-rata skor

kecemasan perpisahan pada kelompok yang dilakukan permainan terapeutik

dengan yang tidak dilakukan (p value = 0,002, α = 0.05)

Tabel 5.8 juga menunjukkan bahwa rata-rata skor perasaan kehilangan kontrol

setelah dilakukan permainan terapeutik pada kelompok intervensi adalah 29,93

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 134: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

115

dengan standar deviasi 4,23, sedangkan pada kelompok kontrol yang tidak

dilakukan permainan terapeutik adalah 27,10 dengan standar deviasi 5,05.

Analisis lebih lanjut menunjukkan ada perbedaan yang bermakna/signifikan rata-

rata skor perasaan kehilangan kontrol pada kelompok yang dilakukan permainan

terapeutik dengan yang tidak dilakukan (p value = 0,001, α = 0.05)

Selanjutnya Tabel 5.8 menunjukkan bahwa rata-rata skor perasaan ketakutan

terhadap cidera setelah dilakukan permainan terapeutik pada kelompok

intervensi adalah 35,30 dengan standar deviasi 6,57, sedangkan pada kelompok

kontrol yang tidak dilakukan permainan terapeutik adalah 41,77 dengan standar

deviasi 11,10. Analisis lebih lanjut menunjukkan ada perbedaan yang

bermakna/signifikan rata-rata skor ketakutan terhadap cidera pada kelompok

yang dilakukan permainan terapeutik dengan yang tidak dilakukan (p value =

0,009, α = 0.05)

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 135: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

116

BAB VI

PEMBAHASAN

Pada bab ini, akan menguraikan pembahasan yang meliputi interpretasi dan diskusi hasil

yang telah dijelaskan dalam bab terdahulu, dengan berlandaskan literatur-literatur yang

terkait dan penelitian yang telah ada sebelumnya. Pada bab ini juga, akan memaparkan

keterbatasan penelitian selama pelaksanaan penelitian dan implikasi hasil penelitian

yang dapat digunakan dalam pelayanan keperawatan, keilmuan keperawatan, dan

pendidikan profesi keperawatan.

A. Interpretasi Hasil Penelitian dan Diskusi

Interpretasi hasil penelitian dijelaskan sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu

mengidentifikasi pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

kontrol, dan ketakutan anak prasekolah selama dirawat di rumah sakit.

1. Karakteristik Responden

Responden di dalam penelitian ini berjumlah 60 orang anak prasekolah yang

terbagi atas 2 kelompok yaitu kelompok intervensi yang diberikan permainan

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 136: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

117

terapeutik dan kelompok kontrol yang tidak diberikan permainan terapeutik.

Masing-masing kelompok terdiri dari 30 anak prasekolah.

Hasil analisis uji homogenitas terhadap variabel potensial perancu, yang meliputi:

usia, jenis kelamin, pengalaman dirawat sebelumnya, temperamen anak,

dukungan yang diperoleh anak, kecemasan terhadap perpisahan, ketakutan

terhadap cidera, dan perasaan kehilangan kontrol, menunjukkan kesetaraan antara

kelompok kontrol dan intervensi. Hal ini sesuai dengan pendapat Polit dan

Hungler (2001), bahwa hasil penelitian dikatakan valid jika karekteristik

respondennya tidak ada perbedaan yang bermakna. Pendapat serupa juga

disebutkan oleh Notoatmodjo (2003), bahwa pada penelitian kuasi – eksperimen

dengan rancangan pre post test design, jika pada awalnya kedua kelompok

mempunyai sifat yang sama, maka perbedaan hasil penelitian setelah diberikan

intervensi dapat disebut sebagai pengaruh dari intervensi yang diberikan.

a. Usia Anak

Responden penelitian ini pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi

berusia antara 4-6 tahun dengan rata-rata usia anak 4,77 ± 0,83 tahun. Tidak

ada perbedaan yang signifikan rata-rata usia anak pada kedua kelompok

tersebut ( p value = 1,00). Dengan demikian dapat disimpulkan usia anak

pada kedua kelompok setara/homogen. Hal ini juga mengindikasikan bahwa

pengaruh usia anak terhadap kecemasan, kehilangan kontrol, dan ketakutan

telah dapat dikontrol.

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 137: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

118

Temuan penelitian ini sejalan dengan temuan pada penelitian Brandt (1999).

Penelitian tersebut dilakukan dengan menggunakan metode kuasi –

eksperimen untuk mengidentifikasi keefektifan terapi bermain sebagai

metode intervensi untuk anak dengan masalah emosional dan perilaku.

Penelitian ini dilakukan pada anak usia 4-6 tahun dan didapatkankan rata-rata

usia anak pada kelompok kontrol 5,72 dan pada kelompok intervensi 5,38.

Sementara itu, penelitian Salmon dan Pereira (2002) yang mengidentifikasi

kontribusi dari usaha kontrol (menggambarkan ketidakmampuan anak

memfokuskan perhatian) dan koping/distress orangtua terhadap peningkatan

koping perilaku anak dan distress selama voiding cystourethrogram (VCUG),

menemukan kisaran usia anak 2-7 tahun dengan rata-rata usia 45,47 ± 15,33

bulan.

Selanjutnya, penelitian Sabino dan Almeida (2006) dengan menggunakan

desain deskriptif yang bertujuan mengevaluasi karakteristik nyeri dan

perubahannya, ditujukan kepada anak penderita kanker yang dirawat sebelum

dan setelah pemberian permainan terapeutik. Penelitian ini dilakukan pada

anak usia 3-9 tahun, dan rata-rata usia responden yang terbanyak adalah usia

3-4 tahun sebanyak 7 ( 43,7%).

Rata-rata usia anak pada penelitian ini tidak jauh berbeda dengan rata-rata

usia anak pada penelitian lain, karena pada penelitian ini usia anak yang

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 138: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

119

digunakan pada rentang yang tidak jauh berbeda. Terkait dengan hal ini pula,

Koller (2008a) dalam penelitiannya dengan menggunakan review literatur

menyebutkan bahwa beberapa penelitian menemukan tidak ada hubungan

antara usia dengan respon hospitalisasi dan sebaliknya beberapa penelitian

menemukan bahwa anak yang lebih muda lebih mungkin mengalami

kecemasan dan ketakutan dibandingkan dengan anak yang lebih tua.

Berdasarkan hal tersebut peneliti berasumsi bahwa perlu adanya pengkajian

lebih lanjut terhadap hal-hal yang mungkin mempengaruhi kemampuan anak

dalam menghadapi hospitalisasi selain usia anak.

b. Jenis Kelamin

Jenis kelamin anak dalam penelitian ini sebagian besar adalah laki-laki

sebanyak 20 orang (66,7%) pada masing-masing kelompok kontrol dan

intervensi. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara jenis kelamin anak

pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi (p value = 1,00). Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa jenis kelamin anak antara kedua

kelompok setara/homogen dan hal ini juga mengindikasikan bahwa pengaruh

jenis kelamin terhadap kecemasan, kehilangan kontrol, dan ketakutan telah

dapat dikontrol.

Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian-penelitian yang telah disebutkan

di atas. Penelitian Brandt (1999) ditemukan mayoritas jenis kelamin anak

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 139: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

120

adalah perempuan, yaitu 18 (62,06%) dan laki-laki 11 (37,9%), dan pada

penelitian Salmon dan Pereira (2002) juga ditemukan jumlah yang hampir

sama antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan, yaitu 15 (46,9%) laki-laki

dan 17 (53,12%) perempuan. Sementara itu penelitian Sabino dan Almeida

(2006) didapatkan jumlah yang sama antara jenis kelamin laki-laki dan

perempuan, yaitu 8 (50%).

Rata-rata distribusi jenis kelamin anak pada penelitian ini sedikit berbeda

dengan distribusi jenis kelamin pada ketiga (3) penelitian lain tersebut, hal ini

menurut asumsi peneliti dimungkinkan karena cara pengambilan sampel yang

tidak random sehingga tidak mampu melakukan pengontrolan.

Berdasarkan Penelitian Tiedman dan Clatworthy (1990, dalam Koller, 2008a)

disebutkan bahwa anak laki-laki cendrung lebih pencemas dari anak

perempuan ketika masuk, pemulangan, dan paska pemulangan. Sedangkan

penelitian yang dilakukan oleh Rennick, et al. (2002) menyebutkan bahwa

anak perempuan lebih pencemas dari anak laki-laki. Sementara itu penelitian

Koller (2008a) menyebutkan bahwa berdasarkan beberapa hasil penelitian

terdahulu disimpulkan perbedaan jenis kelamin tidak terbukti memunculkan

perbedaan perilaku, fokus perhatian, dan strategi pada koping anak.

Berdasarkan hal tersebut peneliti berasumsi bahwa ada faktor lain yang

mempengaruhi respon anak terhadap hospitalisasi selain jenis kelamin anak

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 140: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

121

dan usia, namun faktor yang mungkin tersebut peneliti asumsikan pula akan

saling mempengaruhi.

c. Pengalaman Dirawat Sebelumnya

Responden dalam penelitian ini sebagian besar tidak pernah dirawat pada usia

3 tahun lebih, yaitu 22 (73,3%) pada kelompok kontrol dan 20 (66,7%) pada

kelompok intervensi. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara anak yang

memiliki pengalaman dirawat sebelumnya pada usia lebih dari 3 tahun dengan

anak yang tidak, pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi ( p value =

0,78). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada tidaknya pengalaman

dirawat sebelumnya pada usia 3 tahun lebih antara kedua kelompok

setara/homogen dan hal ini juga mengindikasikan bahwa pengaruh

pengalaman dirawat sebelumnya pada usia lebih dari 3 tahun terhadap

kecemasan, kehilangan kontrol, dan ketakutan telah dapat dikontrol.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Salmon dan Pereira (2002), yang

memasukan variabel pengalaman sebelumnya terhadap sakit, yaitu dengan 11

(34,4%) anak yang berpengalaman tidak diutamakan untuk dilakukan voiding

cystoutehrogram (VCUG), 7 (21,9%) anak berpengalaman 1 kali terhadap

VCUG, 4 (12,5%) anak berpengalaman 2 kali terhadap VCUG, 5 (15,6%)

anak berpengalaman 3 kali atau lebih, dan 5 (15,6%) anak tidak berkenan

dilakukan VCUG.

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 141: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

122

Temuan ini juga sejalan dengan penelitian Purwandari, Mulyono, dan Sucipto

(2007). Penelitian tersebut menggunakan metode kuasi – eksperimen untuk

mengidentifikasi dampak terapi bermain untuk menurunkan kecemasan

perpisahan pada anak prasekolah yang mengalami hospitalisasi, menemukan

rata-rata pengalaman anak dirawat sebelumnya pada kelompok kontrol adalah

sebagai berikut: pengalaman dirawat 1 kali ada 8 (40%), 2 kali ada 5 (25%),

dan lebih dari 3 kali ada 7 (35%). Selanjutnya pada kelompok intervensi

ditemukan sebagai berikut: pengalaman dirawat 1 kali ada 8 (40%), 2 kali

ada 2 (10%), 3 kali ada 1 (5%) dan lebih dari 3 kali ada 9 (45%).

Berdasarkan hasil penelitian-penelitian tersebut, peneliti berasumsi bahwa

peneliti memasukan variabel pengalaman dirawat sebelumnya pada penelitian

karena diasumsikan akan mempengaruhi respon anak terhadap hospitalisasi.

Pengalaman dirawat sebelumnya dapat memberikan gambaran kepada anak

terhadap apa yang akan dialaminya sehingga akan mempengaruhi respon

anak, seperti pengalaman yang menyakitkan (prosedur invasif) dan

pengalaman kemampuan menghadapi kondisi stress tersebut, namun peneliti

juga berasumsi bahwa variabel pengalaman dirawat sebelumnya juga akan

dipengaruhi oleh variabel lain, seperti kemampuan koping anak.

d. Temperamen Anak

Responden dalam penelitian ini sebagian besar bertemperamen mudah baik

pada kelompok kontrol maupun pada kelompok intervensi yaitu ada 16

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 142: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

123

(53,3%) anak pada kelompok kontrol dan 18 (60%) anak pada kelompok

intervensi. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara temperamen anak pada

kelompok kontrol dan kelompok intervensi (p value = 0,79). Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa temperamen anak pada kedua kelompok

setara/homogen dan hal ini juga mengindikasikan bahwa pengaruh

temperamen anak terhadap kecemasan, kehilangan kontrol, dan ketakutan

telah dapat dikontrol.

Temuan ini pula sejalan dengan penelitian Chen, et al. (2000) yang bertujuan

untuk mengevaluasi hubungan antara sensitivitas nyeri dan distress anak

selama lumbar pungsi, dan menurunkan distress lumbar pungsi. Pada

penelitian ini untuk menilai temperamen anak digunakan Sensitivity

Temperament Inventory for Pain (STIP). Sensitivity Temperament Inventory

for Pain (STIP) terdiri dari 4 faktor yang meliputi sensasi/toleransi nyeri,

tampak sensitif, keluhan/laporan dari tanda-tanda, dan memusatkan sensasi,

yang terdiri dari 35 item dengan skala pengukuran 4 dari yang disukai hingga

yang tidak disukai.

Penelitian Salmon dan Pereira (2002) melakukan penelitian dengan

menggunakan Children’s Behavior Questionnaire (CBQ) dalam menilai

temperamen anak. Children’s Behavior Questionnaire (CBQ) adalah

pengukuran temperamen berdasarkan laporan orang tua berupa reaksi tipikal

anak dalam sejumlah situasi, dan instrumen tersebut menggunakan skala

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 143: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

124

pengukuran 7, yaitu dari skor 1 yang berarti tidak ekstrim hingga skor 7 yang

berarti benar-benar ekstrim.

Pengukuran temperamen pada kedua penelitian tersebut tidak jauh berbeda

dengan peneliti gunakan, namun pada penelitian ini skor temperamen anak

dikategorikan menjadi mudah, sulit, dan lambat berdasarkan kriteria,

sedangkan pada kedua penelitian tersebut tidak dikategorikan. Peneliti

berasumsi pengukuran temperamen yang dilakukan sama-sama untuk

mengetahui sifat dasar anak yang akan mempengaruhi anak dalam

menghadapi kondisi stress hospitalisasi.

Berdasarkan pengertiannya, temperamen menurut Suryabrata (2002) adalah

aspek kejiwaan dari pada kepribadian yang dipengaruhi oleh jasmani dan

dibawa sejak lahir, dan karenanya sukar untuk diubah dari pengaruh luar.

Koller (2008b) juga menyebutkan hal yang sama, bahwa temperamen

merupakan suatu perilaku atau reaksi yang menetap pada individu dan

berpola stabil pada setiap waktu, kegiatan dan suasana.

Pada penelitian Carson, Council, dan Gravley (1991) menyebutkan bahwa

anak-anak yang berespon lebih baik terhadap hospitalisasi memiliki mood

yang positif, lebih dapat memperkirakan, lebih mudah teralihkan perhatian,

lebih mudah didekati, dan menyesuaikan diri sehingga kurang aktif terhadap

stimuli.

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 144: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

125

e. Dukungan yang Diperoleh Anak

Responden dalam penelitian ini sebagian besar memiliki dukungan keluarga

yang cukup baik pada kelompok kontrol maupun pada kelompok intervensi,

yaitu 22 (73,3%) pada kelompok kontrol dan 19 (63,3%) pada kelompok

intervensi. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara anak yang memiliki

dukungan keluarga yang cukup dengan yang kurang mendapatkan dukungan

pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi ( p value = 0,58). Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa ketersediaan dan kurang ketersediaan

dukungan keluarga terhadap anak pada kedua kelompok setara/homogen dan

hal ini juga mengindikasikan bahwa pengaruh ketersediaan dukungan

terhadap kecemasan, kehilangan kontrol, dan ketakutan telah dapat dikontrol.

Temuan penelitian ini sejalan dengan penelitian Purwandari, Mulyono, dan

Sucipto (2007), yang menemukan dukungan keluarga pada kelompok kontrol

berupa dukungan dari ibu/bapak sebanyak 13 (65%), dukungan dari

kakek/nenek sebanyak 3 (15%), dan dukungan dari anggota keluarga yang

lain sebanyak 4 (20%). Selanjutnya dukungan pada kelompok intervensi

berupa dukungan dari kakek/nenek sebanyak 19 (95%), dan dukungan dari

anggota keluarga lain sebanyak 1 (5%).

Temuan ini pula didukung oleh penelitian Ardiningsih, Yektiningsih, dan

Purwandari (2006). Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi

analitik dengan korelasi Product Moment dengan pendekatan cross sectional

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 145: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

126

yang bertujuan menguji hubungan dukungan informasional dengan

kecemasan perpisahan anak usia prasekolah. Penelitian ini menemukan rata-

rata anak memperoleh dukungan informasional kurang baik ada sebanyak

63,3 % dan dukungan informasional baik ada sebanyak 36,7% .

Berdasarkan hasil penelitian tersebut peneliti berasumsi bahwa dukungan

keluarga meliputi dukungan yang diperoleh dari semua anggota keluarga baik

ibu/bapak, kakek/nenek, dan anggota keluarga lain. Dukungan tersebut

meliputi dukungan informasional maupun dukungan fisik secara nyata. Hal

tersebut sejalan dengan pendapat Friedman (1998) yang menyebutkan bahwa

salah satu dukungan yang diberikan keluarga adalah dukungan informasional

yang dapat berupa pemberian saran, sugesti, informasi yang dapat digunakan

untuk mengatasi suatu masalah.

Selanjutnya peneliti juga berasumsi berdasarkan pengamatan selama

penelitian ditemukan bahwa dukungan keluarga berupa kehadiran orang tua

pada pelaksanaan prosedur tindakan tidak hanya berdampak memberikan

kenyamanan sehingga anak mau bekerjasama dalam prosedur tindakan,

namun anak juga dapat menjadi lebih ekspresif dalam protes terhadap

prosedur tindakan tersebut dan ini peneliti yakini bahwa anak menjadi merasa

lebih nyaman dalam mengekspresikan stressnya ketika didampingi oleh orang

tuanya.

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 146: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

127

2. Kecemasan Perpisahan

Hasil penelitian didapatkan bahwa pada kelompok anak prasekolah yang

diberikan permainan terapeutik didapatkan rata-rata skor kecemasan perpisahan

sebelum pemberian permainan teraputik 36,37, dan setelah pemberian permainan

terapeutik skor kecemasan perpisahan menurun menjadi 29,93. Hal ini berarti

terjadi penurunan kecemasan perpisahan pada anak prasekolah yang dirawat di

rumah sakit setelah pemberian permainan terapeutik pada kelompok anak

prasekolah yang diberikan permainan terapeutik, yang dapat dilihat pada rata-rata

penurunan skor kecemasan perpisahan 6,43. Penurunan kecemasan perpisahan

pada kelompok ini bermakna secara statistik (p value = 0,000, α = 0,05) yang

artinya bahwa ada pengaruh pemberian permainan terapeutik terhadap penurunan

kecemasan perpisahan.

Sedangkan hasil penelitian yang didapatkan pada kelompok anak prasekolah yang

tidak diberikan permainan terapeutik didapatkan rata-rata skor kecemasan

sebelum periode pemberian permainan terapeutik 36,83 dan setelah periode

pemberian permainan terapeutik skor kecemasan perpisahan sedikit mengalami

penurunan, yaitu 36,43. Hal ini berarti terjadi sedikit penurunan kecemasan

perpisahan pada anak prasekolah yang dirawat di rumah sakit setelah periode

pemberian permainan terapeutik pada kelompok anak yang tidak diberikan

permainan terapeutik, yang dapat terlihat pada rata-rata penurunan skor

kecemasan perpisahan 0,40, tetapi penurunan kecemasan ini tidak bermakna

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 147: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

128

secara statistik (p value = 0,49, α = 0,05) yang artinya bahwa penurunan

kecemasan tidak terjadi tanpa adanya pemberian permainan terapeutik .

Selanjutnya, hasil penelitian didapatkan pula bahwa rata-rata skor kecemasan

setelah periode pemberian permainan terapeutik berbeda secara signifikan pada

kelompok anak yang diberikan permainan terapeutik dan kelompok yang tidak

diberikan permainan terapeutik, dan perbedaan ini bermakna secara statistik (p

value = 0,002, α = 0,05).

Kondisi tersebut sejalan dengan beberapa literatur dan penelitian terkait yang

membahas tentang kecemasan perpisahan pada anak yang mengalami perawatan

di rumah sakit. Perpisahan merupakan faktor penyebab terjadinya cemas pada

anak yang dirawat, sebab pada masa ini anak mempunyai ketergantungan yang

besar terhadap orangtua karena kondisi stress terhadap penyakit yang membuat

anak merasa kurang terlindungi dengan adanya perpisahan (Hockenberry &

Wilson 2007). Selanjutnya hal yang serupa juga disebutkan oleh Rudolph,

Hoffman, dan Rudolph (2006), bahwa kecemasan perpisahan merupakan salah

satu masalah yang menyakitkan bagi anak terutama pada anak usia 6 bulan dan 4

tahun dikarenakan imaturitas fisik, sosial, serta kognitif dan kedekatan serta

ketergantungan terhadap orang tua. Pernyataan tersebut juga didukung oleh

pernyataan hasil penelitian terdahulu yaitu Goslin (1978), yang menyatakan

beberapa penelitian mendukung anggapan bahwa anak antara usia 6 bulan dan 4

tahun rentan terhadap gangguan (hospitalisasi). Kecemasan perpisahan dari

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 148: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

129

orangtua merupakan stressor utama, tetapi adanya gangguan emosional

sebelumnya terhadap rumah sakit dan tingkat perkembangan kognitif anak

merupakan faktor yang signifikan.

Permainan terapeutik adalah upaya melanjutkan perkembangan normal yang

memungkinkan anak berespon lebih efektif terhadap situasi yang sulit seperti

pengalaman pengobatan (Koller, 2008b). Selanjutnya disebutkan dalam Wong

(2004), bahwa bermain memiliki nilai teraputik, dimana anak dapat

mengkomunikasikan rasa takut dan kecemasannya, serta mengekspresikan

ketegangan yang dirasakan baik secara verbal atau non verbal. Berdasarkan

pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa permainan terapeutik dapat

menurunkan kecemasan perpisahan pada anak prasekolah yang di rawat di rumah

sakit. Hal ini didukung pula oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Purwandari,

Mulyono, dan Sucipto (2007) yang menyimpulkan bahwa permainan terapeutik

secara statistik bermakna terhadap penurunan kecemasan perpisahan pada anak

prasekolah.

Hal ini sesuai dengan kondisi yang peneliti temukan pada saat penelitian. Dalam

penelitian ini, peneliti mendapatkan anak prasekolah sulit bekerjasama dalam

program perawatan dan pengobatannya, tidak mau ditinggal oleh orang

tua/keluarga terdekat, dan selalu menangis/mengekspresikan ketegangan pada saat

staf rumah sakit masuk ke ruang perawatan dan mendekati anak. Peneliti

mengasumsikan kondisi ini dimungkinkan karena anak prasekolah mengalami

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 149: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

130

stress terhadap penyakitnya sehingga anak merasa tidak nyaman untuk

ditinggalkan oleh orangtua/orang terdekat, dan lingkungan rumah sakit serta staf

yang bertugas tidak dikenal oleh anak, terlebih staf rumah sakit dan mahasiswa

yang bertugas sering melakukan kunjungan secara serentak/beramai-ramai.

Kondisi tersebut membuat kecemasan terhadap perpisahan dengan orang

tua/keluarga terdekat meningkat, terlebih pada anak prasekolah perasaan

kecemasan sedang berkembang. Kecemasan menurut Yusuf (2005), adalah suatu

perasaan takut yang bersifat hayalan, yang tidak ada objeknya, dan muncul

mungkin dari situasi-situasi yang dihayalkan berdasarkan pengalaman yang

diperoleh, buku-buku bacaan/komik, radio atau film.

Pada saat penelitian, permainan terapeutik mampu memfasilitasi perasaan yang

dirasakan oleh anak secara verbal dan non verbal, sehingga dapat diketahui

gambaran penyebab kecemasan perpisahan yang dirasakan oleh anak sehingga

perawat dapat memfasilitasi penurunan kecemasan tersebut. Hal ini didukung oleh

kemampuan yang telah dimiliki oleh anak prasekolah, yaitu sebagaimana yang

disebutkan dalam Hockenberry dan Wilson (2007) bahwa anak prasekolah

dapat berespon baik terhadap antisipasi perpisahan dan penjelasan yang konkrit.

3. Kehilangan Kontrol

Hasil penelitian didapatkan bahwa pada kelompok anak prasekolah yang

diberikan permainan terapeutik didapatkan rata-rata skor perasaan kehilangan

kontrol sebelum pemberian permainan terapeutik 25,47, dan setelah pemberian

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 150: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

131

permainan terapeutik skor perasaan kehilangan kontrol menurun menjadi 22,93.

Hal ini berarti terjadi penurunan perasaan kehilangan kontrol pada anak

prasekolah yang dirawat di rumah sakit setelah pemberian permainan terapeutik

pada kelompok yang diberikan permainan terapeutik, yang dapat dilihat pada rata-

rata penurunan skor perasaan kehilangan kontrol 2,53. Penurunan perasaan

kehilangan kontrol pada kelompok ini bermakna secara statistik (p value = 0,001,

α = 0,05) yang artinya bahwa ada pengaruh pemberian permainan terapeutik

terhadap penurunan perasaan kehilangan kontrol.

Sedangkan hasil penelitian yang didapatkan pada kelompok anak prasekolah yang

tidak diberikan permainan terapeutik didapatkan rata-rata skor perasaan

kehilangan kontrol sebelum periode pemberian permainan terapeutik 25,70 , dan

setelah periode pemberian permainan terapeutik skor perasaan kehilangan kontrol

mengalami peningkatan, yaitu 27,10. Hal ini berarti terjadi peningkatan perasaan

kehilangan kontrol pada anak prasekolah yang dirawat di rumah sakit setelah

periode pemberian permainan terapeutik pada kelompok anak yang tidak

diberikan permainan terapeutik, yang dapat terlihat pada rata-rata peningkatan

skor perasaan kehilangan kontrol yaitu 1,40. Peningkatan perasaan kehilangan

kontrol bermakna secara statistik (p value = 0, 023, α = 0,05) yang artinya

bahwa dengan tanpa pemberian permainan terapeutik dapat terjadi peningkatan

perasaan kehilangan kontrol.

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 151: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

132

Selanjutnya, hasil penelitian didapatkan pula bahwa rata-rata skor perasaan

kehilangan kontrol setelah periode pemberian permainan terapeutik berbeda

secara signifikan pada kelompok anak yang diberikan permainan terapeutik dan

kelompok anak yang tidak diberikan permainan terapeutik, dan perbedaan ini

bermakna secara statistik (p value = 0,001, α = 0,05).

Kondisi tersebut sejalan dengan beberapa literatur dan penelitian terkait yang

membahas tentang perasaan kehilangan kontrol pada anak yang mengalami

perawatan di rumah sakit. Kehilangan kontrol merupakan salah satu dari faktor

stress yang dirasakan pada anak yang dirawat. Faktor yang menyebabkan

perasaan kehilangan kontrol menurut Hockenberry dan Wilson (2007) adalah

adanya pembatasan fisik, perubahan rutinitas dan ketergantungan. Kondisi

tersebut membuat anak merasa kehilangan kemampuan untuk menguasai dirinya

dan merasa tergantung dengan orang lain. Hal ini sesuai dengan pendapat dari

Hewen (1996) bahwa anak menjadi lebih tertekan ketika suatu hal terjadi dan

merubah kebiasaan rutin, sehingga karena keterbatasan pengalaman anak

mengalami kesulitan menghadapi kondisi tersebut. Penelitian yang dilakukan

oleh Coyne (2006) mengidentifikasi rentang ketakutan dan perhatian anak yang

dirawat di rumah sakit salah satunya adalah perasaan kehilangan kontrol diri

terhadap rutinitas rumah sakit.

Kehilangan kontrol dalam konteks perasaan anak prasekolah menurut

Hockenberry dan Wilson (2007) adalah faktor penting yang mempengaruhi

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 152: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

133

persepsi dan reaksi anak terhadap perpisahan, nyeri, penyakit dan hospitalisasi.

Selanjutnya Hockenberry dan Wilson (2007) menyebutkan bahwa egosentrik

dan pemikiran magis membatasi kemampuan berfikir anak untuk memahami

kejadian karena anak memandang semua pengalaman dari persepektif mereka,

sehingga terkadang anak prasekolah menganggap proses penyakit dan dirawat

merupakan suatu hukuman. Respon terhadap pemikiran anak biasanya merasa

malu, bersalah dan takut. Penelitian yang dilakukan oleh Coyne (2006) juga

menjelaskan bahwa anak membutuhkan informasi yang cukup untuk kebutuhan

penyesuaian diri anak.

Permainan terapeutik menurut Rudolph, Hoffman, dan Rudolph (2006), dapat

digunakan membuat anak mengubah perasaan tidak berdaya serta pasif menjadi

kesadaran akan kemampuan aktif. Pendapat tersebut juga serupa dengan pendapat

Dorfman, Meyer, Dorfan, dan Morgan (2004) yang menyatakan bahwa klien

dalam kondisi krisis atau memiliki pengalaman trauma biasanya merasa

kehilangan kontrol, dimana permainan terapeutik dapat memberikan kesempatan

kepada klien untuk berkuasa terhadap dirinya dan terapis berusaha meningkatkan

peran klien.

Hal ini sesuai dengan kondisi yang peneliti temukan pada saat penelitian. Dalam

penelitian ini, peneliti mendapatkan anak prasekolah sulit bekerjasama dalam

program perawatan dan pengobatannya bahkan meskipun anak mau bekerjasama

namun tampak keterpaksaan dan pasrah tak berdaya, anak tampak sangat

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 153: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

134

ketergantungan dengan orangtua/orang terdekat dan tidak mau ditinggal, anak

selalu menangis/mengekspresikan ketegangan pada saat staf rumah sakit

mengajak anak bercakap-cakap, terkadang anak mau diajak bicara tetapi suara

yang dikeluarkan tidak seperti biasa dan menghindari kontak mata. Kondisi ini

dimungkinkan karena anak prasekolah merasa tidak berdaya terhadap penyakitnya

yang mengharuskannya untuk membatasi aktifitas/mengalami keterbatasan

aktifitas, menghadapi rutinitas program perawatan dan pengobatan yang

terkadang tidak memberikan kenyamanan dan bahkan tak jarang menimbulkan

rasa nyeri sehingga anak merasa tidak mampu/kesulitan mengatasi kondisi

tersebut.

Perkembangan psikososial anak prasekolah menurut Erik Erikson dengan alasan

tertentu dapat menjadi kurang dependen, dan mengalami konflik antara initiative

dan guilt (Yusuf, 2005). Pada fase initiative ini, anak giat belajar, bermain,

bekerja dan hidup, dan merasa mampu menyelesaikan dan puas terhadap

aktivitasnya, namun pada kondisi ini apabila konflik muncul maka anak

mengalami guilt (perasaan bersalah) (Hockenberry & Wilson 2007). Kondisi

inilah yang sering muncul pada saat anak prasekolah mengalami perawatan di

rumah sakit.

Pada saat penelitian didapatkan bahwa permainan terapeutik mampu

memfasilitasi perasaan yang dirasakan oleh anak secara verbal dan non verbal.

Perawat memfasilitasi perasaan anak dengan cara mendorong anak untuk

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 154: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

135

mengungkapkan perasaannya, pendapatnya atau keinginanya, serta memfasilitasi

perasaan anak untuk berkuasa atas dirinya sendiri dengan menekankan pada

aspek kemampuan diri anak dan tidak terlalu menekankan ketidak koopratif atau

perilaku negatif anak lainnya.

4. Ketakutan Terhadap Cidera

Hasil penelitian didapatkan bahwa pada kelompok anak prasekolah yang

diberikan permainan terapeutik didapatkan rata-rata skor ketakutan terhadap

cidera sebelum pemberian permainan teraputik 41,73, dan setelah pemberian

permainan terapeutik skor ketakutan terhadap cidera menurun menjadi 35,30. Hal

ini berarti terjadi penurunan ketakutan terhadap cidera pada anak prasekolah

yang dirawat di rumah sakit setelah pemberian permainan terapeutik pada

kelompok anak prasekolah yang diberikan permainan terapeutik, yang dapat

dilihat pada rata-rata penurunan skor ketakutan terhadap cidera 6,43. Penurunan

ketakutan terhadap cidera pada kelompok ini bermakna secara statistik (p value =

0,000, α = 0,05) yang artinya bahwa ada pengaruh pemberian permainan

terapeutik terhadap penurunan ketakutan terhadap cidera.

Sedangkan hasil penelitian yang didapatkan pada kelompok anak prasekolah yang

tidak diberikan permainan terapeutik didapatkan rata-rata skor ketakutan terhadap

cidera sebelum periode pemberian permainan terapeutik 42,23, dan setelah

periode pemberian permainan terapeutik skor ketakutan terhadap cidera

mengalami penurunan, yaitu 41,77. Hal ini berarti terjadi penurunan ketakutan

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 155: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

136

terhadap cidera pada anak prasekolah yang dirawat di rumah sakit setelah periode

pemberian permainan terapeutik pada kelompok anak yang tidak diberikan

permainan terapeutik, yang dapat terlihat pada rata-rata penurunan skor ketakutan

terhadap cidera 0,47. Penurunan ketakutan terhadap cidera ini tidak bermakna

secara statistik (p value = 0,49 , α = 0,05) yang artinya tidak terdapat penurunan

ketakutan terhadap cidera tanpa permainan terapeutik. Selanjutnya, hasil

penelitian didapatkan pula bahwa rata-rata skor ketakutan terhadap cidera setelah

periode pemberian permaian terapeutik berbeda secara signifikan antara

kelompok anak yang diberikan permainan terapeutik dan kelompok anak yang

tidak diberikan permainan terapeutik, dan perbedaan ini bermakna secara statistik

(p value = 0,009, α = 0,05).

Kondisi tersebut sejalan dengan beberapa literatur dan penelitian terkait yang

membahas tentang ketakutan terhadap cidera pada anak yang mengalami

perawatan di rumah sakit. Rumah sakit merupakan tempat yang menyebabkan

kecemasan. Sumber utama kecemasan tersebut adalah perasaan takut. Perasaan

takut timbul karena sesuatu yang menyebabkan nyeri (Monaco, 1995).

Ketakutan akan cidera dan nyeri tubuh terjadi pada rata-rata anak. Konflik

psikoseksual menurut Hockenberry dan Wilson (2007) pada anak usia

prasekolah membuat anak rentan terhadap ketakutan cidera tubuh. Selanjutnya

Hockenberry dan Wilson (2007) juga menyebutkan bahwa gangguan prosedur,

rasa sakit atau tanpa sakit, adalah ancaman bagi anak prasekolah, dimana konsep

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 156: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

137

integritas tubuh masih sedikit berkembang, sedangkan perkembangan body image

berkembang mengikuti perkembangan kognitif dan kemampuan berbahasa.

Berdasarkan kondisi inilah pada umumnya perasaan takut anak prasekolah lebih

dominan dibandingkan dengan periode usia lain.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ulfa (2000) menunjukkan bahwa pada anak

prasekolah dengan penyakit yang lebih berat dan sering menjalani prosedur

invasif lebih mengalami ketakutan yang signifikan. Takut menurut Yusuf

(2005), adalah suatu perasaan terancam oleh suatu objek yang dianggap

membahayakan. Selanjutnya menurut Yusuf (2005) rasa takut terhadap sesuatu

berlangsung melalui tahapan sebagai berikut: mula-mula tidak takut, karena anak

belum sanggup melihat kemungkinan bahaya yang terdapat dalam objek; timbul

rasa takut setelah mengenal adanya bahaya; dan rasa takut bisa hilang kembali

setelah mengetahui cara-cara menghindar dari bahaya.

Permainan terapeutik diyakini mampu membantu mengatasi kondisi stress anak

yang mengalami perawatan. Permainan terapeutik didefinisikan sebagai suatu

bentuk permainan yang memungkinkan anak terlepas dari kecemasan yang

disebabkan oleh situasi yang abnormal untuk usia anak, biasanya mengancam

(seperti hospitalisasi), dan digunakan sewaktu-waktu anak mengalami kesulitan

memahami atau mengatasi pengalaman yang dihadapi (Sabino & Almeida, 2006).

Penelitian yang mendukung pernyataan tersebut salah satunya adalah penelitian

yang dilakukan oleh Martins, et al. pada tahun 2001, melaporkan bahwa anak-

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 157: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

138

anak yang mendapatkan permainan terapeutik akan lebih kooperatif pada saat

dilakukan tindakan pemasangan infus. Anak-anak memahami mengapa tindakan

tersebut dilakukan, dapat mengekspresikan perasaannya, lebih kooperatif dengan

keluarga, dan memiliki hubungan baik dengan anak-anak lain yang sedang

menjalani perawatan.

Hal ini sesuai dengan kondisi yang peneliti temukan pada saat penelitian. Peneliti,

dalam penelitian ini mendapatkan anak prasekolah sulit bekerjasama dalam

program perawatan dan pengobatannya seperti anak menolak untuk dilakukan

tindakan dengan cara meronta-ronta, menangis dan menjerit-jerit, serta memaki

dan bahkan terkadang memukul staf rumah sakit yang akan melakukan perawatan

dan pengobatan. Anak prasekolah juga terkadang menolak tindakan perawatan

dan pengobatan meskipun tindakan tersebut tidak membuat anak merasakan nyeri.

Pada saat penelitian, permainan terapeutik mampu memfasilitasi perasaan yang

dirasakan oleh anak secara verbal. Perawat memfasilitasi perasaan anak dengan

cara mendorong anak untuk mengungkapkan perasaannya, pendapatnya atau

keinginanya. Pada saat bermain perawat memberikan dukungan kepada anak

melalui cerita dan diskusi yang digunakan untuk mengurangi rasa takut anak

terhadap rutinitas rumah sakit (prosedur perawatan dan pengobatan). Hal ini

sesuai dengan pendapat Yang (2004), bahwa dengan teori kognitif, bermain peran

dan bercerita dapat digunakan mengurangi stress dan kecemasan pada anak.

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 158: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

139

5. Permainan Terapeutik

Rata-rata skor kecemasan perpisahan, perasaan kehilangan kontrol, dan ketakutan

terhadap cidera setelah pemberian permainan terapeutik berbeda secara signifikan

pada kelompok yang diberi permainan terapeutik dengan kelompok yang tidak

diberi permainan terapeutik, dan perbedaan ini bermakna secara statistik (p value

<0,05).

Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya bahwa perawatan anak selama di

rumah sakit merupakan sumber stress bagi anak yang dirawat. Stressor tersebut

meliputi kecemasan terhadap perpisahan, ketakutan terhadap cidera, dan perasaan

kehilangan kontrol. Peneliti berasumsi banyak upaya yang dapat dilakukan oleh

perawat untuk mengurangi dampak dari stress hospitalisasi tersebut diantaranya

adalah dengan pemberian permainan terapeutik yang terintegrasi dalam intervensi

keperawatan yang diberikan kepada anak.

Permainan terapeutik yang diberikan pada saat penelitian sebanyak 3 permainan,

yaitu permainan boneka jari, meregangkan balon karet, dan bernyanyi. Pada saat

permainan boneka jari anak prasekolah tampak kooperatif dan mengekspresikan

perasaan takutnya. Anak prasekolah sebagian besar mengatakan takut di injeksi

karena jarumnya besar, takut dengan darah yang keluar pada saat pengambilan

sampel darah dan pelaksanaan pemasangan IVFD, dan anak takut tubuhnya bocor

dan mengeluarkan darah sehingga anak menolak dan marah bila plester penutup

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 159: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

140

bekas injeksi atau pengambilan sampel darah dilepas. Peneliti memfasilitasi

perasaan anak tersebut dengan memberikan penjelasan-penjelasan dan contoh-

contoh yang konkrit sehingga anak mengerti dan memahami.

Selanjutnya, pada permainan meregangkan balon karet anak prasekolah juga

tampak kooperatif dan senang, perawat memfasilitasi kemarahan/kekesalan anak

dengan meminta anak untuk meregangkan balon karet sesuai dengan kemampuan.

Dan pada permainan bernyanyi, anak selain tampak kooperatif, anak juga tampak

rileks, senang dan menikmati.

Temuan penelitian ini sejalan dengan temuan penelitian dari Rae, et al. (1989)

yang menyebutkan bahwa permainan terapeutik dapat menurunkan ketakutan

terhadap rumah sakit pada anak yang dirawat dengan penyakit akut. Selanjutnya

penelitian dari Zahr (1998), juga menyebutkan bahwa permainan terapeutik dapat

menurunkan kecemasan dan anak akan lebih kooperatif, serta signifikan

menurunkan tekanan darah. Sementara Koller (2008b) juga mengidentifikasi

bahwa permainan terapeutik dapat menurunkan stress fisiologis dan psikologis.

Peneliti berasumsi bahwa permainan terapeutik memfasilitasi anak

mengekspresikan perasaannya termasuk kecemasan, ketakutan, dan perasaan

kehilangan kontrol. Pada pelaksanaannya permainan terapeutik tidak

membutuhkan tenaga khusus, perawat yang memberikan asuhan keperawatan

terhadap anak dapat melakukannya. Sebagaimana disebutkan juga dalam

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 160: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

141

penelitian Ron (1993) bahwa beberapa rumah sakit Unit Kingdom tidak

mempekerjakan tenaga spesialis untuk melakukan permainan dan perawat anak

mampu melakukan peran penting tersebut.

Pengertian permainan terapeutik dan manfaatnya sebagaimana telah disebutkan

pada penjelasan terdahulu, terbukti membantu mengatasi stress anak selama

dalam perawatan. Pada saat pelaksanaan permainan terapeutik, anak dapat

mengekspresikan perasaan, pendapat dan keinginannya, sedangkan perawat dapat

memahami apa yang dirasakan oleh anak sehingga perawat dapat memfasilitasi

kebutuhan anak.

Reaksi anak terhadap hospitalisasi bersifat individual, diantaranya dipengaruhi

oleh usia perkembangan, pengalaman sebelumnya terhadap sakit, sistem

pendukung yang tersedia, dan temperamen anak (Hockenberry & Wilson, 2007;

Koller, 2008a). Pada penelitian ini variabel tersebut telah dilakukan uji

kesetaraan antara kelompok anak yang mendapatkan permainan terapeutik dan

tidak mendapatkan permainan terapeutik, sehingga diharapkan tidak

mempengaruhi hasil penelitian.

Pada penelitian ini juga ditemukan beberapa anak prasekolah mengalami

penurunan kecemasan perpisahan dan ketakutan terhadap cidera setelah dilakukan

perawatan selama 3-4 hari meskipun tidak diberikan permainan terapeutik.

Peneliti berasumsi ada beberapa alasan yang mendasari kemungkinan terjadinya

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 161: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

142

penurunan tersebut pada kelompok anak yang tidak memperoleh permainan

terapeutik, diantaranya adalah:

a. Anak prasekolah yang dirawat pada kelompok tersebut dalam kondisi

semakin membaik dan prosedur tindakan perawatan/pengobatan yang diterima

semakin berkurang. Hal ini sesuai dengan temuan pada saat penelitian bahwa

anak prasekolah, seiring dengan membaiknya kondisi anak maka tindakan

invasif yang diberikan kepada anak semakin sedikit jumlahnya, seperti

pemasangan IVFD diganti hanya pemasangan stopper sebagai akses

memasukan obat dan obat yang diberikan secara injeksi berganti dengan obat

secara oral.

Hal ini sejalan dengan Penelitian Saylor, et al. (1987) yang menyebutkan

bahwa sejumlah prosedur invasif adalah prediktor kuat terhadap distress

psikologi anak, dimanifestasikan dengan gejala depresi, kecemasan, ketakutan

dan post traumatik. Selanjutnya Penelitian Rennick, et al. (2002) juga

menyebutkan bahwa sejumlah prosedur invasif yang diterima oleh anak

mempengaruhi tingkat stress, pengalaman kecemasan, dan ketakutan selama

anak dirawat, dan temuan ini menyebutkan pula perlu adanya perhatian

terhadap anak yang lebih muda dan anak dengan penyakit berat yang

mendapatkan beberapa prosedur invasif.

Berdasarkan hal tersebut peneliti mengasumsikan bahwa perkembangan

penyakit anak akan mempengaruhi jumlah dan frekwensi prosedur invasif

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 162: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

143

yang akan diterima oleh anak, dan ini akan mempengaruhi stress yang

dirasakan anak khususnya ketakutan dan kecemasan terhadap perpisahan.

Seiring dengan perbaikan kondisi anak maka dimungkinkan prosedur invasif

yang diterima akan berkurang, sehingga stress/ketakutan anak juga akan

menurun.

b. Rasa takut anak prasekolah berada pada tahapan rasa takut menghilang setelah

anak mengetahui cara-cara menghindar dari bahaya (ketakutan terhadap

prosedur), sebagai contoh: anak akan memeluk orangtuanya saat akan

dilakukan tindakan penyuntikan, anak melakukan tehnik relaksasi dengan cara

meniup atau mengeluarkan suara saat dilakukan tindakan penyuntikan.

Kondisi tersebut peneliti asumsikan bahwa anak telah beradaptasi sesuai

dengan kondisi yang dialaminya. Hal ini sesuai dengan pendapat Yusuf

(2005) yang telah disebutkan terdahulu bahwa rasa takut yang dirasakan anak

dapat menghilang setelah mengetahui cara-cara menghindar dari bahaya/

kondisi yang menjadi sumber ketakutannya. Peneliti juga berasumsi dengan

berkurangnya rasa takut maka akan diikuti pula dengan penurunan kecemasan

terhadap perpisahan, hal ini dimungkinkan karena kondisi stress terhadap

penyakit yang membuat anak merasa kurang terlindungi dengan adanya

perpisahan menurun.

c. Anak prasekolah menerima komunikasi terapeutik dari perawat yang

melakukan perawatan terhadapnya sehingga anak merasakan kenyamanan dan

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 163: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

144

percaya diri. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sieh dan

Brenti (1997), bahwa komunikasi terapeutik merupakan segala bentuk

komunikasi yang dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan klien atau

menghilangkan distres psikologis. Komunikasi terapeutik ini ditunjukan

dengan empati, rasa percaya, validasi dan perhatian. Selanjutnya perhatian

yang tulus menurut Potter dan Perry (2005) adalah metode yang kuat untuk

mendapatkan kepercayaan. Perawat menunjukan sensitivitas dan memahami

kebutuhan klien serta membantu memfasilitasinya. Berdasarkan hal tersebut

maka peneliti berasumsi bahwa dengan komunikasi terapeutik akan tercipta

hubungan interpersonal antara perawat dan anak dengan maksud membantu

memecahkan masalah yang dihadapi oleh anak, dalam hal ini adalah masalah

ketakutan terhadap cidera dan kecemasan perpisahan.

Penelitian ini membuktikan bahwa permainan terapeutik terbukti lebih dapat

menurunkan kecemasan perpisahan, perasaan kehilangan kontrol, dan ketakutan

anak terhadap cidera bila dibandingkan dengan tanpa permainan terapeutik. Hal

ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rae, et al. (1989) yang

membandingkan permainan terapeutik, permainan yang bersifat mengalihkan

perhatian, dukungan verbal, dan tanpa intervensi, yang hasilnya menunjukan

bahwa permainan terapeutik lebih dapat menurunkan ketakutan terhadap rumah

sakit pada anak yang dirawat dengan penyakit akut.

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 164: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

145

B. Keterbatasan Penelitian

Adapun keterbatasan yang peneliti temukan selama melakukan penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Adanya keikutsertaan peneliti dalam pengambilan data sekaligus pemberi

intervensi maka diduga kemungkinan adanya hasil pengukuran yang diperoleh

mengalami bias. Hal ini dimungkinkan karena adanya kontak antara responden

dan peneliti yang dapat mempengaruhi perilaku anak.

2. Instrumen penelitian yang digunakan dirasakan belum optimal meskipun telah

dilakukan upaya validitas dan reliabilitas.

C. Implikasi Hasil Penelitian

1. Implikasi Terhadap Pelayanan Keperawatan

Implikasi penelitian ini terhadap pelayanan keperawatan adalah penelitian ini

telah membuktikan bahwa permainan terapeutik pada anak prasekolah yang

menjalani perawatan efektif menurunkan stress selama anak dirawat di rumah

sakit, dan lebih efektif lagi apabila dalam memberikan pelayanan keperawatan

tenaga yang bertugas melaksanakan komunikasi terapeutik. Komunikasi

terapeutik merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan permainan terapeutik.

Dengan demikian intervensi pemberian permainan terapeutik dapat dimasukan

dalam program pelayanan kesehatan anak di rumah sakit khususnya di Rumah

Sakit Umum Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung.

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 165: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

146

2. Implikasi Terhadap Keilmuan Keperawatan

Penelitian ini telah membuktikan bahwa dengan permainan terapeutik dapat

menurunkan stress anak di rumah sakit. Penelitian ini juga menjawab Theory of

Caring dari Kristen M. Swanson, bahwa dalam pemberian pelayanan keperawatan

berusaha menemukan kebutuhan fisik dan psikologis klien dalam hal ini anak

prasekolah yang sedang mendapat asuhan dengan melakukan penerapan nilai-nilai

caring. Nilai-nilai caring tersebut berupa upaya memahami nilai-nilai yang

diyakini oleh anak dengan memperhatikan perasaan yang dirasakannya (seperti

kecemasan perpisahan, perasaan kehilangan kontrol, dan ketakutan terhadap

cidera), serta berkomitmen dan bertanggungjawab membantu permasalahan yang

dihadapi oleh anak. Implikasi selanjutnya bahwa penelitian ini memberikan

peluang bagi ilmu keperawatan untuk semakin mengembangkan permainan

terapeutik dan komunikasi terapeutik khususnya pada anak.

3. Pendidikan Profesi Keperawatan

Aplikasi pemberian asuhan keperawatan yang komprehensif dalam memberikan

pelayanan keperawatan pada anak tidak hanya untuk mengatasi masalah fisiologis

tetapi juga psikologis. Hal ini diawali dari pembelajaran di institusi pendidikan.

Pendidikan keperawatan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dari

peserta didik untuk melakukan pemberian asuhan keperawatan pada anak, dengan

penekanan pada atraumatik care melalui permainan terapeutik dan komunikasi

terapeutik.

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 166: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

147

BAB VII

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan analisis dan hasil pembahasan, maka dikemukakan beberapa simpulan dan

saran sebagai berikut :

A. Simpulan

1. Karekteristik dari 60 responden, meliputi: rata-rata usia anak 4,77 tahun,

sebagian besar (66,7%) berjenis kelamin laki-laki, tidak pernah mengalami

perawatan pada usia 3 tahun lebih (70%), bertemperamen mudah (56,7%), dan

memiliki ketersediaan dukungan dari keluarga yang cukup (68,3%).

2. Penurunan kecemasan perpisahan pada anak prasekolah setelah pemberian

permainan terapeutik pada kelompok intervensi lebih besar dibandingkan dengan

kelompok kontrol (p value = 0,002; α = 0,05).

3. Penurunan perasaan kehilangan kontrol pada anak prasekolah setelah pemberian

permainan terapeutik pada kelompok intervensi lebih besar dibandingkan dengan

kelompok kontrol (p value = 0,001; α = 0,05).

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 167: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

148

4. Penurunan ketakutan terhadap cidera pada anak prasekolah setelah permainan

terapeutik pada kelompok intervensi lebih besar dibandingkan dengan kelompok

kontrol (p value = 0,009; α = 0,05).

B. Saran

1. Bagi Layanan Keperawatan

Permainan terapeutik dapat diandalkan bermanfaat menurunkan stress selama

hospitalisasi, dan komunikasi terapeutik merupakan bagian yang tidak

terpisahkan. Berdasarkan penelitian ini diharapkan:

a. Kepada perawat yang memberikan pelayanan keperawatan kepada anak

diharapkan mampu melaksanakan permainan terapeutik yang tidak

terpisahkan dengan aktivitas rutin perawatan sehari-hari serta penggunaan

komunikasi terapeutik yang benar dalam berkomunikasi dengan anak.

b. Kepada manager keperawatan di tatanan pelayanan kesehatan untuk

membuat program bermain yang di dalamnya termasuk permainan terapeutik

dan bukan hanya permainan yang bersifat rekreasional saja. Pengetahuan

perawat tentang pendekatan terhadap anak dalam memberikan pelayanan

keperawatan yang meliputi permainan terapeutik dan komunikasi terapeutik

perlu ditingkatkan melalui pelatihan in house training sehingga semua

tenaga perawatan yang memberikan pelayanan keperawatan pada anak

tersosialisasikan. Selanjutnya untuk menambah dan meningkatkan

pengetahuan orang tua tentang pentingnya bermain bagi anak perlu dilakukan

pembuatan media berupa leaflet.

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 168: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

149

c. Kepada pihak manager rumah sakit untuk dapat menyediakan ruangan

khusus yang dapat digunakan untuk melakukan aktivitas bermain bagi anak

dengan alat-alat permainan yang sederhana.

.

2. Bagi Pendidikan Keperawatan

Pendidikan keperawatan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan peserta

didiknya dalam melakukan pemberian asuhan keperawatan anak dengan

menggunakan pendekatan atraumatik care melalui permainan terapeutik dan

komunikasi terapeutik. Peningkatan kemampuan tersebut harus didukung dengan

mempersiapkan peserta didik dengan materi-materi yang berhubungan dengan

pendekatan terhadap anak, yaitu permainan terapeutik dan komunikasi

terapeutik.

3. Bagi Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi inspirasi untuk penelitian lebih lanjut

pada penelitian serupa dan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

keefektifan permainan terapeutik pada anak yang dirawat di rumah sakit.

Selanjutnya pada penelitian lebih lanjut juga diharapkan untuk menghindari bias

hasil pengukuran, maka keikutsertaan peneliti dalam pengambilan data sekaligus

pemberian intervensi semaksimal mungkin dihindari, validitas dan reliabilitas

instrumen yang digunakan sudah lebih optimal lagi dengan melihat keterwakilan

dari masing-masing karekteristik variabel yang diteliti serta untuk meningkatkan

generalisasi dari hasil penelitian ini, disarankan untuk melakukan penelitian

yang sejenis dengan menggunakan desain randomized clinical trial (RCT).

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 169: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

DAFTAR PUSTAKA

Admin. (2007). Anak juga bisa cemas, http://www.gayahidupsehatoneline.com/mod,php?mod=publisher&op=printarticle&artid=23, diperoleh tanggal 3 Februari 2009

American Academy of Sleep Medicine (AASM). (2008). Sleep is poor among

hospitalized pediatric patient and their parents, http://esciencenews.com/articles/2008/06/10/sleep.poor.among.hospitalized.pediatric.patients.and.their.parents, diperoleh 15 April 2009

Ardiningsih, F., Yektiningtyastuti, & Purwandari, H. (2006). Hubungan antara dukungan

informasional dengan kecemasan perpisahan akibat hospitalisasi pada anak usia prasekolah, http://74.125.95.132/search?q=cache:VRadAq_uASsJ:ojs.lib.unair.ac.id/index.php/SJN/article/view, diperoleh tanggal 3 Februari 2009

Ariawan, I. (1998). Besar dan metode sampel pada penelitian kesehatan. Jakarta:

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. (2004). Program Nasional Bagi Anak

Indonesia (PNBAI) 2015, Jakarta Ball, J.W., & Bindler, R.C. (2003). Pediatric nursing: Caring for children. (3rd edition).

New Jersey: Pearson Education Inc Basuki, B. (2000). Aplikasi metode kasus kontrol. Jakarta: Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia Behrman, E.R., Kliegman, R., & Arvin, A.M. (2000). Ilmu kesehatan anak. Volume 1.

Edisi 15 (Prof. DR.dr. A. Samik Wahab, SpA(K)., dkk. Penerjemah). Jakarta: EGC

Belyea, A.M. (1985). The Effect of needle play on pre-school children’s anxiety

concerning injection, http://digital.library.unt.edu/permalink/meta-dc-2184:1, diperoleh 25 Februari 2009

Brandt, M.A. (1999). An Investigation of the efficacy of play therapy with young

children, http://digital.library.unt.edu/permalink/meta-dc-2184:1, diperoleh 25 Februari 2009

Budiharto. (2008). Metodelogi penelitian kesehatan: Dengan contoh bidang ilmu

kesehatan gigi. Jakarta: EGC

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 170: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

Burns, N., & Grove, S. K. (2003). Understanding nursing research. (3rd edition). Philadelphia: W.B. Sounders Company

Carson, D.K., Council, J.R., & Gravley. J.E. (1991). Temperament and family

characteristics as predictor of children’s reactions to hospitalization, http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/1869618, diperoleh 29 Juni 2009

Chen, E., Craske, M. G., Katz, E. R., Schwartz, E., & Zeltzer, L. K. (2000). Pain-

sensitive temperament: Does it predict procedural distress and responsto psychological treatment among children with cancer?, http://jpepsy.oxfordjournals.org/cgi/content/full/25/4/269/FIGI. diperoleh 29 Juni 2009

Coyne, I. (2006). Children’s experiences of hospitalization,

http://chc.sagepub.com/cgi/content/abstract/10/4/326. Diperoleh 15 April 2009 Dorland, W.A. (2000). Dorland’s illustrated medical dictionary. (29th edition).

Philadelphia:W.B Saunders Company Dorfan, R.A., Dorfan, M., Meyer, P., & Morgan, M. L. (2004). Paradigma of clinical

social work: Emphasis on diversity. (volume 3). New York: Brunner-Routledge Dempsey, P.A, & Dempsey, A.D. (2002). Riset keperawatan: Buku ajar dan latihan.

Edisi 4 ( Palupi Widyastuti, SKM. Penerjemah). Jakarta: EGC Fraenkel, J.E, & Wallen, N.E. (1993). How to design and evaluate research in

education. (2nd editon). Singapora: McGraw-Hill.Inc Friedman, M.M. (1998). Keperawatan keluarga: Teori dan praktik. Edisi 3. (Ina Debora

R.L & Drs. Yoakim Asy. Penerjemah). Jakarta: EGC Goslin, E.R. (1978). Hospitalization as a life crisis for the preschool child,

http://www.springerlink.com/content/g41x15m938883p44/. Diperoleh 15 April 2009

Griffin, J.B. (1990). Loss of control,

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/bookshelf/picrender.fcgi?book=cm&part=A5676&globname=&blobtype=pdf. Diperoleh 15 April 2009

Gunarsa, S.D. (1992). Pendekatan psikologis terhadap anak yang dirawat dan sikap

orangtua, http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/42_PendekatanPsikologisthdpAnakyangdirawatdansikapOrTu81.pdf/42_PendekatanPsikologisthdpAnakyangdirawatdansikapOrTu81.htmltiistai, 3. helmikuuta 2009, diperoleh tanggal 3 Februari 2009

Hart, R. P.L., Mather, J.F., Slack., & Powel, M.A. (1992). Therapeutic play activities for

hospitalized children. St Louis: Mosby Year Book

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 171: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

Hastono, S.P. (2007). Analisis data kesehatan. Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Indonesia Hewen, L. (1996). Belajar merawat di bangsal anak. Jakarta: EGC Hockenberry, J.M., & Wilson, D. (2007). Wong’s nursing care of infants and children.

(8th edition). Canada: Mosby Company Hurlock, E.B. (1999). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang

kehidupan. Edisi 5. (Dra. Istiwidayati & Drs. Soedjarwo. Penerjemah). Jakarta: Penerbit Airlangga

Koller, D. (2008a). Child life assesment: Variabeles associated with a child’s ability to

cope with hospitalization, http://www.ministryhealth.org/MinistryHealth/TermosfUse.nws, diperoleh 5 Januari 2009

. (2008b). Therapeutic play in pediatric health care: The essence of child life

practice, http://www.ministryhealth.org/MinistryHealth/TermosfUse.nws, diperoleh 5 Januari 2009

Levy, Z.K. (2006). Nursing the child who is alone in the hospital,

http://www.findarticles.com/p/articles/mi_mOFSZ/is_3_32/ai_n17213847/, diperoleh 15 April 2009

Markum, A.H. (1999). Buku ajar ilmu kesehatan anak. Jilid 1. Jakarta: Fakultas Ilmu

Kedokteran Universitas Indonesia Martins, M.R., C.A. Rebeiro, R.I. de Borba., & C.V. da Silva. (2001). Protocol for the

preparation of preschool children to venous puncture using therapeutic play, http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12046567, diperoleh 18 Juni 2009

Monaco, J.E. (1995). Coping with your child’s hospitalization,

http://findarticles.com/p/articles/mi_m0816/is_n5_v16/ai_18094529/tell, diperoleh 15 April 2009

Muscary, M.E. (2005). Panduan belajar keperawatan pediatrik. Edisi 3. (Alfrina Hany,

S.Kep. Penerjemah). Jakarta: EGC Niven, N. (2002). Psikologi kesehatan: Pengantar untuk perawat dan professional

kesehatan lain. Edisi 2. (Agung Waluyo, S.Kp., MSc. Penerjemah). Jakarta: EGC

Notoatmodjo, S. (2003). Metodelogi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 172: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27 Tahun 1990 tentang Pendidikan Prasekolah. Jakarta

Polit, D.F., & Hungler, B. P. (1999). Nursing research: Prinsiples and methods. ( 6th

edition). Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins ________________________ (2001). Essential of nursing rsearch: methods, appraisal

and utilization. St. Louis: Mosby Year Book Inc Potter, A.P., & Perry, A. G. (2005). Buku ajar fundamental keperawatan: Konsep,

proses, & praktik. Edisi 4. (Yasmin Asih, dkk. Penerjemah). Jakarta: EGC Purwandari, H., Mulyono,W., & Sucipto, U. (2007). Terapi bermain untuk menurunkan

kecemasan perpisahan pada anak pra sekolah yang mengalami hospitalisasi. Jurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jendral Soedirman Purwokerto (Tidak dipublikasikan)

Rae, A.W., Worchel, F.F., Upchurch, J., Sanner, J.H., & Daniel, C.A. (1989). The

psychososial impact of play on hospitalized child, http://jpepsy.oxfordjournals.org/cgi/content/abstract/14/4/617, diperoleh 5 januari 2009

Rennick, J.E., Johnston, C.C., Dougherty, G., Platt, R., & Ritchie, J.A. (2002).

Children’s psychological responses after critical illness and exposure to invasive technology, http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12055495, diperoleh 19 Juni 2009

Ron, M. A. C. (1993). Play as therapy for hospitalized child,

http://www3.interscience.wiley.com/journal/119309776/abstract, diperoleh 5 januari 2009

Rocha, G.A., Rocha, E.J.M., & Martins, C.V. (2006). The effect of hospitalization on

the nutritional status of children, http://psychiatry.jwatch.org/cgi/content/full/1997/301/1, diperoleh 15 April 2009

Rudolph, A.M., Hoffman, J.I.E., & Rudolph, C.D. (2006). Buku ajar pediatri Rudolph.

Volume 1. (Samik Wahab, dkk. Penerjemah). Jakarta: EGC Sabino, M.B.M., & Almeida, F.A. (2006). Therapeutic play as a pain relief strategy for

children with cancer, http://apps.enistein.br/revista/arquivos/pdf/einsteinvol4n3_196.pdf, diperoleh 25 Februari 2009

Salmon, K., & Pereira, J.K. (2002). Predicting children’s response to an invasive

medical investigation: The influence of effortful control and parent behavior, http://jpepsy.oxfordjournals.org/cgi/content/full/27/3/227, diperoleh 29 Juni 2009

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 173: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

Sastroasmoro, S., & Ismael, S. (2002). Dasar-dasar metodelogi penelitian klinis. Edisi

2. Jakarta: CV Sagung Seto Sastroasmoro, S. (2002). Pemilihan subyek penelitian, dalam Sastroasmoro, S., &

Ismael, S., Dasar-dasar meodelogi penelitian klinis (hlm. 75). Edisi 2. Jakarta: CV Sagung Seto

Saylor, C.F., Pallmeyer, T.P., Finch, A.J., Eason, L., Trieber, F., & Folger, C. (1987).

Predictors of psychological distress in hospitalized pediatric patients, http://journals.Iww.com/jaacap/Abstract/1987/0300/predictors_of_psichological_distress_in.20.aspx , diperoleh 19 Juni 2009

Sieh, A., & Brenti, L.K. (1997). The nurse communicates. Philadelphia: WB Sounders

Company Soetjiningsih. (1998). Tumbuh kembang anak. Jakarta: EGC Sugiyono. (2007). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: CV

ALFABETA Suparto, H. (2002). Mewarnai gambar sebagai metode penyuluhan untuk anak: Studi

pendahuluan pada program pemulihan anak sakit IRNA Anak RSUD Dr. Soetomo Surbaya, http://www.pediatrik.com/isiO3.php?page=html&hkategori=karya%20Ilmiah&dikektori, diperoleh 2 februari 2009

Suryabrata. S. (2002). Psikologi kepribadian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Tomey, A.M., & Alligood, M.R. (2006). Nursing theorists and their work. (6th edition).

St Louis: Mosby Inc Ulfa, H. (2000). Pengaruh terapi bermain terhadap penurunan kecemasan pada anak

prasekolah di IRNA II D2 RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Universitas Gajah Mada Yogyakarta (Tidak dipublikasikan)

Undang – Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Jakarta Watkins, C. (2004). Separation anxiety in young children,

http://www.baltimorespsych.com/separation_anxiety.htm, diperoleh 14 April 2009

William, H.C., Lopez, V., & Lee, T.L. (2004). Effects of preoperative therapeutic play

on outcomes of school-age children undergoing day surgery, http://www3.interscience.wiley.com/journal/114265454/abstract, diperoleh 5 Januari 2009

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 174: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

Wong, D.L. (2004). Pedoman klinis keperawatan pediatrik. Edisi 4. (Monica Ester,

S.Kp. Penerjemah). Jakarta: EGC Yusuf, S. (2005). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung: PT Remaja

Rosda Karya Yang, M.W., & Chin, C.C. (2004). Assisting a hospitalized preschool child’s stress from

acut lymphocyte leukemia through play, http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed15614670, diperoleh 19 Juni 2009

Zahr, L.K. (1998). Therapeutic play for hospitalized preschoolers in Libanon,

http://findarticles.com/p/articles/mi_mOFSZ/Is-n5-v23, diperoleh 19 Juni 2009

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 175: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

Lampiran 1

PENJELASAN TENTANG PENELITIAN

Judul Penelitian : Pengaruh Permainan Terapeutik Terhadap Kecemasan,

Kehilangan Kontrol, Dan Ketakutan Anak Prasekolah

Selama Dirawat Di Ruang Anak RSUD Dr. H. Abdul

Moeloek Propinsi Lampung Tahun 2009

Peneliti : Ida Subardiah P/0706195554

Bapak/Ibu/Saudara/Saudari beserta anak yang dirawat diminta kesediaannya

berpartisipasi dalam penelitian ini. Partisipasi ini sepenuhnya sukarela, sehingga

Bapak/Ibu/Saudara/Saudari dapat memutuskan untuk berpartisipasi atau menolak

kapanpun dikehendaki tanpa adanya konsekwensi.

Jika Bapak/Ibu/Saudara/Saudari beserta anak menyetujui untuk ikut serta dalam

penelitian ini, peneliti akan membagi dalam dua kelompok yaitu kelompok intervensi

yang mendapatkan permainan terapeutik dan kelompok kontrol yang tidak mendapatkan

permainan terapeutik. Bapak/Ibu/Saudara/Saudari beserta anak yang masuk dalam

kelompok intervensi, kegiatan yang dilakukan adalah Bapak/Ibu/Saudara/Saudari

bersama peneliti akan melakukan penilaian terhadap perilaku anaknya dengan

menggunakan lembar observasi yang tersedia, dan kemudian anak tersebut diberikan

permainan terapeutik sebanyak 3 kali, yang selanjutnya dilakukan penilaian kembali

terhadap perilaku anak tersebut dengan menggunakan lembar observasi yang telah

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 176: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

digunakan sebelumnya oleh Bapak/Ibu/Saudara/Saudari dan peneliti.

Bapak/Ibu/Saudara/Saudari beserta anak yang masuk dalam kelompok kontrol, kegiatan

yang dilakukan adalah sama dengan kelompok intervensi, namun anak tidak diberikan

permainan terapeutik sebagaimana yang dilakukan pada anak kelompok kontrol.

Penelitian ini tidak menimbulkan resiko apapun, sehingga bila merasa tidak nyaman

selama menjadi responden, maka Bapak/Ibu/Saudara/Saudari beserta anak dapat

mengundurkan diri dari penelitian ini.

Peneliti berjanji akan menjunjung tinggi dan menghargai hak

Bapak/Ibu/Saudara/Saudari beserta anak dengan cara menjamin kerahasiaan identitas

dan data yang diperoleh dari pengumpulan data, pengolahan data, dan penyajian laporan

hasil penelitian.

Hasil penelitian ini, jika Bapak/Ibu/Saudara/Saudari menyetujui, akan peneliti berikan

kepada Bapak/Ibu/Saudara/Saudari, institusi pendidikan dimana peneliti sedang belajar,

dan institusi pelayanan kesehatan tempat anak dirawat.

Jika Bapak/Ibu/Saudara/Saudari beserta anak menyetujui untuk terlibat dalam penelitian

ini, maka diminta untuk menandatangani surat persetujuan yang menandakan bahwa

Bapak/Ibu/Saudara/Saudari beserta anak telah memahami informasi tentang penelitian

ini.

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 177: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

Lampiran 2

LEMBAR PERSETUJUAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini telah membaca, dan mendengarkan penjelasan,

serta mendapatkan jawaban atas pertanyaan kami tentang manfaat penelitian ini, maka

kami memahami tujuan dan manfaat penelitian ini bagi anak yang mengalami

perawatan di rumah sakit. Kami mengerti bahwa penelitian ini akan menjunjung tinggi

hak-hak kami sebagai responden, dan kami berhak untuk menolak berpartisipasi jika

pada suatu saat penelitian ini akan merugikan kami.

Kami sangat memahami bahwa keikutsertaan kami sebagai responden dalam penelitian

ini sangat besar manfaatnya bagi peningkatan kesehatan anak yang dirawat di rumah

sakit. Dengan menandatangani persetujuan ini, berarti kami telah menyatakan secara

sukarela berpartisipasi dengan sungguh-sungguh dalam penelitian ini.

Tanda Tangan Responden Tanggal :

Tanda Tangan Saksi Tanggal :

Tanda Tangan Peneliti Tanggal :

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 178: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

Lampiran 3

LEMBAR OBSERVASI RESPONDEN

RESPON PERILAKU ANAK YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT

(KECEMASAN PERPISAHAN DAN KETAKUTAN TERHADAP CIDERA)

A. Identitas Responden

Nama Anak (Inisial) :

Umur/ Jenis Kelamin :

Tanggal Masuk :

Pernah dirawat pada usia lebih dari 3 tahun : ya □ tidak □

B. Petunjuk Pengisian

Beri tanda (v) pada kolom yang tersedia sesuai dengan pengamatan anda terhadap

respon perilaku yang muncul pada anak selama 24 jam dirawat.

Keterangan pengisian :

1. SL : Jika anak selalu (antara 76 -100%) menunjukan respon perilaku tersebut

2. SR : Jika anak sering (antara 56 -75%) menunjukan respon perilaku tersebut

3. KD: Jika anak kadang-kadang (antara 26-50%) menunjukan respon perilaku

tersebut

4. TP : Jika anak tidak pernah ( antara 0-25%) menunjukan respon perilaku

Tersebut

No. Responden:

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 179: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

No

Respon Perilaku Anak

Respon Anak

SL SR KD TP

A. Selama dalam perawatan, reaksi anak :

1. Anak mau diberi makan

2. Anak mudah ditidurkan

3. Anak dengan diam-diam menangisi

orangtuanya

4. Anak terus menerus menanyakan kapan orang

tua/keluarganya akan berkunjung

5. Anak mengekspresikan marahnya dengan

menangis/memukul anak lain/menolak

bekerjasama selama aktivitas perawatan

B. Pada saat perawat masuk ke ruangan tempat

anak dirawat, reaksi anak :

6. Anak tetap bermain/makan/minum, ekspresi

wajah tenang/wajar

7. Anak segera mendekati orangtuanya

8. Anak memegangi orangtuanya atau keluarga

yang ada didekatnya

9. Anak menghisap ibu jari tangannya atau

meremas-remas tangannya

C. Ketika perawat mendekati anak, reaksi anak :

10. Anak memegangi lengan atau tangan orangtua

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 180: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

serta merapatkan tubuhnya

11. Anak diam

12. Ekspresi wajah anak tenang/wajar

13. Anak segera membelakangi

perawat/menyelimuti tubuh atau

mukanya/berpura-pura tidur

14. Anak mengajak orangtuanya untuk pulang

15. Anak mau ditinggal sendiri

D. Ketika perawat membawa alat-alat

pemeriksaan/tindakan dan mendekati Anak,

reaksi anak:

16. Anak menangis

17. Anak menjerit

18. Anak membentak perawat

19. Anak memegang orangtuanya atau

merapatkan dirinya dengan orangtuanya

20. Anak menyapa perawat

21. Anak menanyakan alat apa yang dibawa perawat

22. Anak menerima perawat dengan ramah

23. Anak menanyakan prosedur apa yang akan

dilakukan perawat

24. Anak bersikap wajar tetapi tetap pada

aktifitasnya

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 181: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

E. Perilaku anak pada saat perawat melakukan

tindakan keperawatan

25. Anak menendang-nendangkan kakinya

26. Anak menangis kuat dan menjerit-jerit

27. Anak memukul atau mencakar perawat

28. Anak membiarkan tangan perawat yang

memegangnya

29. Anak membiarkan tangannya, kaki serta

anggota tubuhnya yang lain yang akan

dilakukan pemeriksaan/tindakan

30. Anak diam/tenang pada saat dilakukan

pemeriksaan/tindakan

31. Anak mengeluh sakit kepala/sakit perut/ingin

ke kamar kecil/hal-hal yang dapat menunda

pelaksanaan pemeriksaan/tindakan

32. Anak menanyakan kepada perawat tentang

tindakan yang akan dilakukan sakit atau tidak

33. Anak mempersilahkan perawat melakukan

tindakan terhadapnya

Bandar Lampung, 2009

Observer,

( )

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 182: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

Lampiran 5

LEMBAR OBSERVASI TEMPERAMEN ANAK

(LAPORAN ORANGTUA)

A. Identitas Responden

Nama Anak (Inisial) :

Umur :

Jenis Kelamin :

Tanggal Masuk :

Nama Penilai :

Hubungan Dengan Anak :

Tanggal penilaian :

B. Petunjuk Pengisian

1. Pertimbangkan hanya kesan dan observasi anda sendiri tentang anak anda pada

4-6 minggu terakhir sebelum masuk rumah sakit

2. Nilai setiap pertanyaan secara mandiri. Jangan berusaha untuk menunjukan

gambaran konsisten anak

3. Beri tanda (v) pada kolom yang tersedia sesuai dengan pengamatan anda

terhadap respon perilaku yang muncul pada anak.

4. Keterangan pengisian :

a. SL : Jika anak selalu (antara 76-100%) menunjukan respon perilaku tersebut

b. SR : Jika anak sering (antara 51-75%) menunjukan respon perilaku tersebut

No. Responden:

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 183: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

c. KD : Jika anak kadang-kadang (antara 26-50%) menunjukan respon perilaku

tersebut

d. TP : Jika anak tidak pernah ( 0-25%) menunjukan respon perilaku tersebut

No

Tempramen Anak

Sikap Anak

SL SR KD TP

1. Anak murung selama lebih dari

beberapa menit bila diingatkan atau

diterapkan disiplin

2. Anak tampak tidak mendengar bila

terlibat dalam aktivitas yang

disukainya

3. Anak dapat dibujuk untuk tidak

melakukan aktivitas yang dilarang

4. Anak lari mendahului bila sedang

berjalan dengan orangtua

5. Anak tertawa atau tersenyum ketika

bermain

6. Anak bergerak lamban ketika bekerja

dengan suatu proyek atau aktivitas

7. Anak berespon secara hebat terhadap

hal yang tidak disetujui

8. Anak memerlukan waktu untuk

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 184: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

menyesuaikan agar terbiasa dengan

perubahan di sekolah atau di rumah

9. Anak menikmati permainan yang

melibatkan berlari atau melompat

10. Anak lamban dalam menyesuaikan

diri terhadap perubahan aturan rumah

tangga

11. Anak melakukan buang air (mising)

pada waktu yang kira-kira sama

setiap harinya

12. Anak ingin mencoba hal-hal baru

Bandar Lampung, 2009

Observer,

( )

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 185: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

Lampiran 6

LEMBAR OBSERVASI DUKUNGAN KELUARGA

A. Identitas Responden

Nama Anak (Inisial) :

Umur :

Jenis Kelamin :

Tanggal Masuk :

B. Petunjuk Pengisian

Beri tanda (v) pada kolom yang tersedia sesuai dengan yang anda lakukan terhadap

anak selama 24 jam anak dirawat.

Keterangan pengisian :

1. SL : Jika anak selalu ( antara 76 -100%) menunjukan respon perilaku tersebut

2. SR : Jika anak sering ( antara 51-75%) menunjukan respon perilaku tersebut

3. KD : Jika anak kadang-kadang ( antara 26-50 %) menunjukan respon perilaku

tersebut

4. TP : Jika anak pernah ( antara 0-25 %) menunjukan respon perilaku tersebut

No

Dukungan Keluarga

Sikap Keluarga

SL SR KD TP

1. Orangtua/orang terdekat menjelaskan kepada anak

alasan dirawat di rumah sakit

2. Orangtua/orang terdekat tidak mengunjungi anak

No. Responden:

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 186: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

3. Orangtua/orang terdekat menunggui anak selama

anak dirawat

4. Orangtua tidak berada disamping anak saat

dilakukan tindakan/pemerikasaan

5. Orangtua memberikan semangat saat anak

dilakukan pemeriksaan atau tindakan

6. Orangtua/orang terdekat membantu anak

memenuhi kebutuhan makan/minum/buang air

7. Orangtua/orang terdekat terlibat dalam pemberian

perawatan anak (seperti pada saat pemasangan

infus)

Bandar Lampung, 2009

Responden,

( )

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 187: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

Lampiran 4

LEMBAR OBSERVASI RESPON KEHILANGAN KONTROL PADA ANAK

YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT

A. Identitas Responden

Nama Anak (Inisial) :

Umur :

Jenis Kelamin :

Tanggal Masuk :

B. Petunjuk Pengisian

Beri tanda (v) pada kolom yang tersedia sesuai dengan pengamatan anda terhadap

respon perilaku yang muncul pada anak selama 24 jam dirawat.

Keterangan pengisian :

1. SL : Jika anak selalu (antara 76 -100 % ) menunjukan respon perilaku tersebut

2. SR : Jika anak sering (antara 56 -75%) menunjukan respon perilaku tersebut

3. KD: Jika anak kadang-kadang (antara 26-50%) menunjukan respon perilaku

tersebut

4. TP : Jika anak tidak pernah (antara 0-25%) menunjukan respon perilaku tersebut

No

Respon Perilaku Anak

Respon Anak

SL SR KD TP

A. Selama dalam perawatan, sikap anak :

1. Anak meminta orangtua /perawat untuk

memenuhi kebutuhannya

No. Responden:

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 188: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

2. Anak mau melakukan aktivitas sendiri

3. Anak mau ditinggalkan orangtua / keluarga

terdekat

4. Anak mengeluh/mengatakan bosan

B. Saat perawat mengajak anak bercakap-cakap,

reaksi anak :

5. Anak diam tanpa mengeluarkan kata sepatah

katapun/hanya menatap/menangis

6. Anak hanya menatap perawat dengan ekspresi

tegang

7. Anak berkata pelan, yang diucapkan sedikit

dan menghindari kontak mata

8. Suara anak jelas seperti biasa

9. Anak tidak berespon atau anak asyik

menggigit

kuku tangannya

10. Anak mau mengikuti instruksi dokter,

perawat dan petugas kesehatan lainnya

Bandar Lampung, 2009

Responden,

( )

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 189: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

LAMPIRAN

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 190: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

Prosedur Intervensi

Bermain Meregangkan Balon Karet

Kelompok usia : 3 - 6 tahun

Rasio klien/ staf : 5 : 1

Hari Pelaksanaan : Hari ke-3 dirawat

Waktu bermain : 5 menit

Tujuan : Menyalurkan marah, agresif dan frustrasi anak dengan

meregangkan balon karet

Pengamanan : Gunakan balon yang panjang

Keterampilan yang diperlukan: Menarik dengan dua tangan atau dengan bantuan

Peralatan : Balon karet panjang 1 buah

Implementasi:

1. Tunjukkan cara meregangkan balon dengan kedua tangan atau dengan bantuan

2. Adakan lomba meregangkan balon karet

3. Picu anak untuk mengikuti lomba peregangan

4. Berikan reward (pujian) pada setiap anak karena berani mengikuti lomba

5. Berikan pujian pada anak yang mampu meregangkan balon karet lebih panjang

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 191: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

Prosedur Intervensi

Bermain dengan Boneka Jari

Kelompok usia : 3 - 6 tahun

Rasio klien/ staf : 1 : 1

Hari Pelaksanaan : Hari ke-2 dirawat

Waktu bermain : 15 menit

Tujuan : Menyalurkan marah, agresif dan frustrasi anak dengan cara

membuat boneka jari dan memainkannya

Pengamanan : Jangan menggunakan kertas yang berbau tajam dan berbahaya

bagi anak

Keterampilan yang diperlukan : Menggambar dan menempel

Peralatan : Kertas lipat, pensil warna dan perekat/lem

Implementasi:

1. Membahas alasan dilakukannya permainan membentuk boneka

2. Tunjukkan dan bimbing anak secara bertahap dan pelan-pelan untuk proses pembuatan

boneka yang dimulai dari menggambar mata dan mulut

3. Setelah anak mampu mengikuti sampai selesai, lanjutkan untuk menggambar rambut, baju,

dsb, lalu dilanjutkan dengan menempel

4. Setelah boneka jadi, mainkan boneka bersama anak, tanyakan siapa yang dimaksud dalam

bonekanya dan fasilitasi anak dalam mengekspresikan perasaan dan pengalamannya

5. Minta anak untuk menceritakan perasaannya tentang permainan boneka yang ia lakukan

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 192: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

Prosedur Intervensi

Bermain Kegembiraan Bernyanyi

Kelompok usia : 3 - 6 tahun

Rasio klien/ staf : 10 : 2

Hari Pelaksanaan : Hari ke-3 dirawat

Waktu bermain : 30 menit

Tujuan : Menurunkan tegangan/relaksasi, bergembira

Pengamanan : Kotak lagu sudah dipersiapkan sebelumnya

Keterampilan yang diperlukan : Dapat mengenali gambar dan mengetahui judul lagu yang ada

di kartu

Peralatan : Kotak dan kartu lagu bergambar

Implementasi:

1. Buatlah kotak khusus untuk menyimpan kartu lagu bergambar

2. Buatlah sebuah kartu dengan menuliskan judul lagu di atasnya dan sebuah gambar yang

berkaitan dengan lagu tersebut dibaliknya, Contoh: untuk lagu “Kuku Ruyuk” gunakan

gambar ayam jantan

3. Simpan kartu dalam kotak

4. Perlihatkan kartu pada anak

5. Tanyakan judul lagu

6. Nyanyikan lagu bersama-sama

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 193: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

Lampiran 7

PROSEDUR PERMAINAN TERAPEUTIK

Dimodifikasi dari :

Hart, R. P.L., Mather, J.F., Slack., & Powel, M.A. (1992). Therapeutic play

activities for hospitalized children. St Louis: Mosby Year Book

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 194: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

Lampiran 8

KEGIATAN PELAKSANAAN PENELITIAN

No

Kegiatan Waktu

Februari 2009

Maret 2009

April 2009

Mei 2009

Juni 2009 Juli 2009

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 41 Penyusunan

proposal

2 Ujian proposal 3 Pengurusan

perizinan penelitian

3 Pengambilan data/intervensi

4 Analisa dan penafsiran data

5 Penulisan laporan

6 Ujian hasil penelitian

7 Perbaikan tesis pertama

8 Penulisan draft artikel untuk publikasi

8 Sidang tesis 9 Perbaikan tesis

kedua

11 Pengumpulan laporan (Tesis)

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 195: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

 

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 196: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

 

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 197: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

 

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009

Page 198: PENGARUH PERMAINAN TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/124956-Ida Subardiah P.pdf · pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan

Lampiran 10

DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Ida Subardiah Pelitawati

Tempat/Tanggal lahir : Rangkasbitung, 20 Februari 1971

Jenis Kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Perawat

Alamat Rumah : Jl. Pakis Blok P. No. 8. Kelurahan Beringin Raya Kecamatan

Kemiling Tanjungkarang Bandar Lampung

Alamat Institusi : RSUD Dr. H.n Abdul Moeloek Propinsi Lampng Jl. Dr. Rivai no.6 Tanjungkarang Pusat Bandar Lampung

Riwayat Pendidikan : 1. SD Xaverius Tanjungkarang Bandar Lampung Tahun 1983 2. SMP Negeri 5 Tanjungkarang Bandar Lampung Tahun 1986 3. SMA Negeri 3 Tanjungkarang Bandar Lampung Tahun 1989 4. AKPER Negeri Tanjungkarang Bandar Lampung Tahun 1993 5. S1 Keperawatan Universitas Indonesia Tahun 2003 6. Ners Universitas Indonesia Tahun 2004

Riwayat Pekerjaan : Perawat di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung tahun 1993 – Sekarang

Pengaruh Permainan..., Ida Subardiah P, FIK UI, 2009